perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Wanita merupakan target pasar yang potensial. Ada beberapa alasan menagapa wanita menjadi sasaran pasar yang menarik. Pertama, wanita merupakan konsumen yang lebih banyak berpotensi untuk bebelanja demi menyenangkan diri terutama anak muda. Kedua, wanita merupakan sosok persuasif, artinya mudah diajak atau dengan kata lain mudah tergiur dengan apa yang mereka lihat dan sukai. Ketiga, wanita adalah konsumen sampai masa depan, artinya dengan bertambah waktu wanita akan memiliki penghasilan sendiri dan akan semakin dengan mudahnya membelanjakan uang yang mereka miliki. Kecantikan adalah faktor yang selalu didambakan seorang wanita. Tampil cantik dan mampu membuat orang-orang di sekitar mengalihkan pandangan kepadanya. Berbagai cara dilakukan wanita untuk tampil cantik salah satunya dengan menggunakan kosmetik. Kosmetik merupakan faktor penunjang kecantikan seorang wanita setelah kecantikan dari dalam diri (inner beauty). Wanita yang biasa akan terlihat berbeda dan istimewa dengan rangkaian produk kosmetik kecantikan. Kosmetik berasal dari bahasa Yunani ketrampilan menghias, mengatur. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 445/Menkes/Permenkes/1998, kosmetik adalah paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2 bibir, dan organisme kelamin bagian luar), gigi, dan rongga mulut untuk membersihkan dan menambahkan daya tarik, mengubah penampilan melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit. Kosmetik yang berlabel halal dan ringan dalam penggunaanya menjadi hal yang menarik perhatian wanita untuk menjaga kecantikan mereka. Salah satu kosmetik di Indonesia yang kini gencar melakukan pemasaran dengan target pasar remaja dan wanita adalah Wardah. Wardah kosmetik merupakan salah satu pemain pasar kecantikan Indonesia yang sudah hadir puluhan tahun dengan komitmen untuk mengedepankan kualitas dalam setiap produknya. Wardah kosmetik tidak hanya menawarkan produk kecantikan seperti bedak, lipstick dan eye shadow tetapi juga krim perawatan wajah seperti kosmetik Wardah untuk kulit berjerawat (acne series) dan berminyak. Semua penciptaan produk kosmetik dan perawatan wajah adalah hasil dari proses berteknologi modern di bawah pengawasan ahli kulit serta dokter berpengalaman. Dengan mengusung label halal, semua bahan yang digunakan untuk membuat produk kosmetik ini terbuat dari bahan natural dan alami sehingga tidak membahayakan pemakai walau digunakan setiap hari. Kosmetik yang mengkhususkan pada pengguna muslimah ini juga menawarkan berbagai produk Wardah kosmetik khusus Umroh seperti krim pelembab, sun block, sabun cuci muka, minyak terapi, dan masih banyak lagi. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3 Peran iklan tak luput dari kesuksesan suatu produk yang dipasarkan oleh produsen. Iklan dapat menciptakan mode atau tren yang terbaru sehingga mampu mempengaruhi pola pikir konsumennya. Menurut Televisi menyerap 60 persen dari total belanja iklan nasional selama 2011 mencapai Rp80,2 triliun karena besarnya minat pasar mempromosikan barang dan jasa melalui media tersebut . Iklan menjadi media produsen untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen. Iklan saat ini dapat dikatakan sudah memasyarakat, bahkan cenderung membius. Banyak produk laris terjual dan bahkan menjadi anan sehari- ditampilkan pada suatu media. Wardah kosmetik memanfaatkan iklan televisi untuk memberikan informasi mengenai berbagai macam produk terbarunya. Menurut Nielsen Audience Measurement yang dikutip dalam Sumaryati (http://swa.co.id/2011/belanja-iklan-di-Indonesia-capai-rp-5983) iklan Indonesia mengalami pertumbuhan luar biasa pada 2010 yaitu 23%, dengan nilai Rp 59,83 triliun. Angka yang menunjukan pertumbuhan Wardah kosmetik merupakan salah satu produk yang menggunakan iklan televisi. Penayangan iklan produk wardah di berbagai stasiun televisi swasta yang diperkirakan lebih dari 3 sampai 9 kali penyangan dalam satu hari. Selain itu, wardah kosmetik juga telah banyak menjadi sponsor utama di berbagai program acara besar di televisi dan menjadi iklan utamanya. Seperti salah satunya program acara X Factor yang tayang di stasiun televisi RCTI. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4 Strategi pemasaran yang kreatif namun tetap efektif dan efisien mutlak diperlukan dalam upaya meningkatkan brand dan merebut mind share masyarakat. Salah satu strategi yang sering diterapkan para produsen adalah menggunakan iklan dalam memasarkan atau mempromosikan produknya. Kini, masyarakat sudah sangat kritis, diperlukan lebih dari sekedar peran iklan yang kreatif untuk berhasil. Iklan yang tepat sasaran dan efektif serta memiliki sentuhan emosional diperlukan. Apalagi ketika secara rasional tingkat perbedaan antara produk-produk sejenis tidak terlalu signifikan, maka siapa yang sanggup mengikat calon pembeli secara emosional dialah yang akan memenangkan persaingan. Kapasitas motivasi konsumen tidak hanya dipuaskan hanya dari memenuhi kemauan dan kebutuhannya saja, namun juga kebutuhan untuk berimajinasi, kerinduan akan munculnya sebuah hal baru, dan penempatan sisi emosional dari sebuah peristiwa. Iklan yang tayang di televisi akan membantu pembentukan citra atau brand suatu produk. Iklan televisi produk kecantikan wardah yang terbaru yaitu wardah Lightening Series menampilkan sosok dua orang wanita cantik berjilbab dengan beda generasi yaitu Inneke Koeswerati dan Marshanda selama 32 detik. Pada iklan tersebut tergambarkan mereka yang sedang bercengkrama dengan hangat, menjelaskan bagaimana proses tiga langkah mencerahkan kulit yang sesuai dengan prose alami generasi kulit. Video iklan tersebut ditampilkan dengan proses penggunaannya yaitu wardah Cleansing (with Vit B3+Ph Balance) yang membersihkan tanpa membuat wajah kering, Wardah Protecting (with Vit B3+UV Protection) yang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 5 menjaga kelembaban kulit, dan Wardah Lightening (with AHA+7 Active White Complex) yang mencerahkan sekaligus menutrisi kulit. Pada akhir iklan kedua artis mengatakan wardah lightening series inspirasi kulit cerah, terawat dan halal dengan melakukan pemasaran yang merangsang inilah diharapkan akan timbul sebuah sikap positif pada iklan televisi dikalangan konsumen. Jilbab atau kini yang sering disebut hijab merupakan salah satu hal yang diwajibkan bagi kaum muslimah namun memang masih banyak yang belum siap meggunakannnya dengan berbagai alasan sangat beragam. Kenyataannya, salah satu Negara mode terbesar di dunia Paris sangat mengaggumi wanita Indonesia karena kecantikannya menggunakan jilbab yang trendi dan kekinian. Tampil cantik menjadi dambaan bagi setiap wanita. Kecantikan lahiriah yang terpancar dari cantiknya wajah dan penampilan tidak terkecuali bagi wanita yang menggunakan jilbab. Jilbab merupakan salah satu aspek yang mempercantik seorang wanita menurut syariat agama islam. Jilbab saat ini telah mengalami modifikasi yang sesuai dengan tren wanita masa kini tapi tidak keluar dari jalur adab agama islam. Kalau kini masih ada orang yang mengatakan jilbab menjadi penghambat wanita terlihat stylish dan kurang wawasan fakta ini akan dengan mudah dipatahkan oleh suatu komunitas yang membuktikan bahwa hijab atau jilbab bukan lagi penghambat melainkan bagian dari penampilan anggun, stylish, dan cantik bagi wanita yang memakainya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 6 Komunitas Hijabers merupakan sekumpulan wanita muslimah yang menggunakan jilbab sebagai sumber kecantikan mereka. Hijabers merupakan penyebutan komunitas mereka karena jilbab yang digunakan yang biasa hijab ini ditampilkan dengan sangat stylish dan tidak ketinggalan jaman tetap sesuai dengan syariat Islam. Komunitas ini berdiri di Indonesia pada 27 November 2010 dengan tujuannya adalah untuk memotivasi para perempuan yang masih ragu untuk menggunakan jilbab. Meskipun belum melakukan pencacahan secara resmi terhadap anggotanya, namun di Twitter tercatat ada 4.000 orang yang mengikuti Twitter Hijabers Community, dan 12.000 orang menjadi teman di Facebook, serta 8.000 orang sudah mengunjungi blog mereka. (http://hijabercommunity.blogspot.com). Kemunculan komunitas hijabers tersebutlah yang melahirkan ide munculnya komunitas Solo Hijabers di Kota Solo dan menjadi komunitas hijabers dengan jumlah anggota terbanyak di kota Solo. Kegiatan yang dilakukan komunitas ini pun beragam mulai dari pengajian, hijab class, talkshow, dan lain-lain. Hijab class yang sering dilakukan adalah memberikan tutorial atau arahan bagaimana cara menggunakan hijab yang baik serta memadu-padankannya. Selain itu, hijab class lain yang dilakukan adalah kelas makeup yang bekerjasama dengan pelopor kosmetik halal yang ada di Indonesia yaitu Wardah kosmetik. Wardah kosmetik yang memang mengusung halal dan sesuai untuk wanita muslimah ini memang sedang gencar melakukan promosi produk mereka dengan seringnya mengikuti kerjasama dengan berbagai commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 7 komunitas Solo Hijabers di Indonesia yang memang semakin berkembang pesatnya. Komunitas solo hijabers di kota solo ini sering melakukan berbagai kegiatan yang mepererat tali persaudaran diantaranya pengajian rutin, beauty class, dan lain-lain. Jumlah komunitas solo hijabers di kota Solo adalah. Dari jumlah tersebut sebagian besar merupakan pengguna produk wardah kosmetik yang memang produk wardah sudah acap kali dipergunakan dalam kegiatan beauty and hijab class di komunitas. Penelitian sebelumnya yang menjadi rujukan dari skripsi ini berjudul brand awareness di kalanagan Mahasiswa bandung . Penelitian tersebut menunjukkan sebanyak 2,272% responden masuk dalam kategori rendah dalam penilaian brand awareness akan merek. Tapi, isi pesan iklan produk Gratisannya banyak masuk dalam kategori signifikan sebesar 70,777%. Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin mengetahui hubungan dari terpaan iklan yang terus-menerus dengan dengan Tingkat Kesadaran, Tingkat Kesukaan, dan Tingkat Keyakinan terhadap Merek yang merupakan cakupan dari respon kognitif dan afektif dari teori Hierarchy of effect melalui iklan di televisi (TVC) di kalangan komunitas Solo Hijabers kota Solo. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8 B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: pakah ada hubungan yang signifikan antara terpaan iklan televisi produk wardah kosmetik dngan tingkat kesadaran, tingkat kesukaan, dan tingkat keyakinan terhadap merek wardah kosmetik di kalangan komunitas Solo Hijabers kota Solo? C. TUJUAN PENELITIAN Mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara terpaan iklan televisi produk wardah kosmetik Dengan tingkat kesadaran, tingkat kesukaan, dan tingkat keyakinan terhadap merek wardah kosmetik di kalangan komunitas Solo Hijabers kota Solo. D. MANFAAT PENELITIAN 1. MANFAAT AKADEMIS Dalam memasarkan suatu produk kepada konsumen terdapat terpaan iklan sebagai efek dari iklan yang didapatkan konsumen terhadap iklan tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan kontribusi positif bagi ilmu komunikasi, khususnya periklanan, terpaan iklan dengan tingkat kesadaran, tingkat kesukaan, dan tingkat keyakinan terhadap merek wardah kosmetik. 2. Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dan distributor wardah kosmetik untuk menjadi masukan untuk mengetahui commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 9 tingkat kesadaran, tingkat kesukaan, dan tingkat keyakinan terhadap merek wardah kosmetik. E. KETERBATASAN PENELITIAN Dalam penelitian survei ini memiliki keterbatasan untuk melihat terpaan iklan ada validitas internal yang terganggu, artinya ada variabel-variabel lain yang mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk bukan hanya di lihat dari suatu brand. F.TELAAH PUSTAKA 1. Komunikasi Komunikasi merupakan proses interaksi penyampaian informasi komunikator kepada komunikan melalui sebuah saluran. Menurut Effendy (2002:1), komunikasi adalah konsekuensi hubungan sosial (social relations) masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu sama lain karena hubungan menimbulkan interaksi sosial (social interaction), terjadinya interkasi sosial disebabkan interkomunikasi (intercommunication). Menurut Laswell dalam Effendy (2000:10), komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu yang dijelaskan dengan menjawab pertanyaan yang mencakup pengiriman (who), yang menyampaikan pesan (says what), melalui suatu saluran media massa (in which channel), kepada penerima atau kahlayak (to whom), yang akan memberikan tanggapan sebagai efek dari penerima pesan yang diterimanya (with what effect). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 10 FORMULA LASWELL sumber (source) pesan (message) media (chanel) komunikan (receiver) efek (effect) a. Sumber (source) sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator (communicator), pembicara (speaker), atau originator. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. b. Pesan (message) Apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima, berupa seperangkat simbol verbal dan/atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau sumber tadi. c. Media (channel) Alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesan. d. Komunikan (receiver) Komunikan sering disebut juga sasarab/tujuan (destination), komunikate (communicate), penyandi-balik(decoder), atau khalayk (audience), pendengar (listener), penafsir (interpreter), yakni orang yang menerima pesan dari sumber. Proses penerimaan pesan ini biasa disebut penyandi-balik atau decoding. e. Efek (effect) Apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut. TEORI DEPENDENSI Dalam elearning.gunadarma.ac.id Modul Teori Komunikai Massa, Teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin L. DeFleur (1976) memfokuskan perhatiannya pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek media massa. Teori ini pada dasarnya merupakan suatu pendekatan struktur sosial yang berangkat dari gagasan mengenai sifat suatu masyarakat modern (atau masyarakat massa), di mana media massa dapat dianggap sebagai sistem informasi yang memiliki peran penting dalam proses pemeliharaan, perubahan, dan konflik pada commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 11 tataran masyarakat, kelompok atau individu dalam aktivitas sosial. Teori mereka secara ringkas digambarkan dalam model berikut: SISTEM SOSIAL SISTEM MEDIA (Tingkat stabilitas structural bervariasi) (jumlah dan sentralitas fungsi informasi bervariasi) AUDIENCES (Tingkat ketergantungan pada informasi media bervariasi EFEK (Kognitif, Afektif, Behavioral) Pemikiran terpenting dari teori ini adalah bahwa dalam masyarakat modern, audience menjadi tergantung pada media massa sebagai sumber informasi bagi pengetahuan tentang dan orientasi kepada apa yang terjadi dalam masyarakatnya. Jenis dan tingkat ketergantungan akan dipengaruhi oleh sejumlah kondisi struktural, meskipun kondisi terpenting terutama berkaitan dengan tingkat perubahan, konflik atau tidak stabilnya masyarakat tersebut. Dan kedua, berkaitan dengan apa yang dilakukan media yang pada dasarnya melayani berbagai fungsi informasi. Dengan demikian teori ini menjelaskan saling hubungan antara tiga perangkat variabel utama dan menentukan jenis efek tertentu sebagai hasil interaksi antara ketiga variabel tersebut. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 12 2. Iklan Iklan merupakan kegiatan komunikasi pemasaran dalam rangka meningkatkan penjualan suatu produk. Penjualan produk wardah kosmetik melalui iklan dapat meningkatkan jumlah pengguna wardah kosmetik dan membawa tercapainya keinginan pencapaian pesan yang akan disampaikan produsen kepada para pengguna wardah kosmetik. Dalam bukunya Rakhmat (2007:52) iklan atau advertising dapat any paid nonpersonal communication about an organization product, service, or idea by an identified sponsor bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atu ide yang dibayar oleh suatu sponsor yang diketahui. Adapun maksud bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud kata (tv,radio,majalah,koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok indvidu pada saat bersamaan. Dengan demikian sifat nonpersonal iklan berarti pada umumnya tidak tersedia kesempatan untuk mendapatkan umpan balik segera dari penerima pesan iklan (kecuali dalam hal direct advertising). Menurut John Watson dalam Lewis (1988:11) pada saat dilahirkan pikiran manusia merupakan sebuah papan tulis yang kosong siapa saja yang paling banyak menggunakan kapur tulis untuk dituliskan pada papan tulis, dialah yang banyak membuat kesan. Artinya, dialah yang paling banyak commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 13 menjual/membelanjakan uang untuk meraih pembeli, dialah yang paling banyak akan menjual. Menurut Jefkins dalam Kasali (199 advertising aims to persuade people to bu ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Namun demikian, untuk membedakan dengan pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli. Menurut Lliliweri (1992:88) fungsi dasar periklanan adalah sebagai berikut: 1. Precipitations, yaitu fungsi periklanan yang dapat mengakibatkan percepatan perubahan kondisi konsumen dari keadaan yang tidak bisa mengambil keputusan terhadap suatu produk kemudian dapat mengambil keputusan 2. Persuasion, yaitu fungsi yang menjelaskan bahwa dampak periklanan terasa pada pembangkit emosi konsumen, misalnya konsumen menjadi senang, suka, cinta karena menggunakan produk tersebut 3. Reinforcement, yaitu fungsi iklan yang mengakibatkan adanya perubahan pengukuhan para pembeli pada suatu keputusan yang telah diambil sebelumnya 4. Reminder, yaitu fungsi dasar iklan yang mempunyai dampak semakin meneguhkan keputusan terhadap suatu merek yang telah dipakai Kaitannya dengan penelitian ini adalah Wardah kosmetik melakukan proses periklanan dimana produsen menyampaikan informasi tentang produk Lightening Series Menurut Kasali (1995:9) iklan merupakan suatu pesan menawarkan produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media. Menurut Kasali (1995:16) dalam bukunya Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Manfaat iklan bagi pembangunan masyarakat dan ekonomi adalah sebagai berikut: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 14 1. 2. 3. Iklan membantu produsen menimbulkan kepecayaan bagi iklan secara megah tampil dihadapan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang cantik menimbulkan kepercayaan yang tinggi bahwa perusahaan yang membuat bonafid dan produknya bermutu. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan, konsumen dapat mengetahui adanya berbagai produk yang pada gilirannya menimbulkan adanya pilihan Iklan membuat orang kenal, ingat dan percaya. Menurut Kottler dalam Sutisna (2002:277) terdapat tiga tujuan dari iklan yaitu menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan. 1. 2. 3. Informasi Bertujuan untuk menginformasikan, berarti pengiklan harus dapat menyampaikan informasi-informasi penting mengenai suatu produk atau jasa agar konsumen mengetahui dan memahami hal yang hendak disampaikan oleh pengiklan dalam isi pesan iklan tersebut. Membujuk Iklan yang bersifat membujuk ini akan berusaha meyakinkan konsumen bahwa merek iklankan ialah pilihan yang tepat. Para produsen akan berusahan membuat brand image mereka sebaik mungkin sehinggan merek menjadi top of mind dibenak konsumen yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan penelitian. Mengingatkan Biasanya iklan seperti ini dipakai oleh para produsen yang telah mapan. Para produsen ini biasanya telah memiliki konsumen yang loyal atau telah memiliki kelompok konsumen tertentu. Para produsen hanya mengingatkan konsumen mengenai brand atau merek mereka sehingga para konsumen tidak terbujuk oleh pesan iklan produk lain. Manfaat iklan yang besar dalam mempromosikan produknya ini. Disimpulkan manfaat beriklan wardah kosmetik dengan menggunkan iklan khususnya ditelevisi adalah: 1. Memberikan informasi kepada masyarakat luas produk dari wardah , sebagai cara membangun commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 15 dan menciptakan kepercayaan konsumen terhadap produk wardah kosmetik. 2. Memberi alternatif lain bagi konsumen dalam memilih produk kecantikan khususnya wanita muslimah. 3. Iklan televisi melalui televisi merupakan cara paling efektif karena jangkauannya luas sehingga memudahkan wardah kosmetik dalam menanamkan brand atau merek dipikiran masyarakat untuk mengingat iklan wardah kosmetik. Menurut Tom Brannan (2005:52) iklan memiliki kekuatan antara lain dapat memberikan beragam kreativitas yang dapat diimplementasikan melalui penglihatan, suara, atau kompleks argumen yang kompleks atas nama kelompok kepentingan tertentu. Kekuatan utama dari iklan terletak pada fakta bahwa iklan dibayar untuk publisitas, artinya kita dapat memilih media yang tepat untuk mencapai khalayak sasaran, melaksanakan kampanye dan menyampaikan pesan secara tepat mengenai apa yang kita inginkan. Sedangkan kelemahan sebuah iklan hanya dapat mendekatkan pada penjualan, biasanya hanya dengan cara membangun merek. Sebagian khalayak juga merasa kesulitan dalam mencapai coast-effective dengan iklan. Namun, kelemahan terbesar dari iklan ialah sifat manusia itu sendiri dimana kita menanggapi iklan secara skeptis karena kita menganggap diri kita sedang dijual. Menurut Belch and Belch (1999:266) daya tarik untuk pesan periklanan pada tingkat yang lebih luas, bentuk pendekatannya berasal dari dua kategori yaitu daya tarik rasional dan daya tarik emosional. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 16 Menurut Morissan (2007:342-343), pada dasarnya terdapat berbagai daya tarik yang dapat digunakan sebagai dasar dalam mempersiapkan pesan iklan. Secara umum berbagai daya tarik ini dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu: 1. Daya tarik informatif atau rasional Daya tarik yang menekankan pada pembentukkan kebutuhan konsumen terhadap aspek praktis, fungsional dan kegunaan suatu produk dan juga menekankan pada atribut yang dimiliki suatu produk dan atau manfaat atau alasan memiliki atau menggunakan merek produk tertentu. Iklan dengan daya tarik rasional bertujuan membujuk target konsumen untuk membeli karena produk bersangkutan adalah yang terbaik atau produk yang paling banyak memenuhi kebutuhan konsumen. 2. Daya tarik emosional Daya tarik yang terkait atau berhubungan dengan kebutuhan sosial dan psikologi konsumen alam pembelian suatu produk. Pemasang iklan dapat menggunakan daya tarik emosional ini dalam berbagai cara untuk mendukung strategi kreatifnya. 3. IKLAN TELEVISI (TVC/Television Commercial) Televisi merupakan salah satu media massa yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di berbagai kalangan luas. Televisi dengan kelebihannya dalam menjangkau masyarakat luas, cepat dan popular sangat mudah ditemukan dirumah-rumah masyarakat di Indonesia. Potensi besar dari sebuah televisi inilah yang bisa dipergunakan iklan dalam menjangkau calon konsumen secara luas dan cepat. Menurut J.B Wahyudi (1986: 173) televisi berasal dari dua kata yaitu on bahasa latin) yang berarti perhatian. Dengan demikian televisi dalam bahasa Inggri sebagai gambar atau suara yang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 17 diproduksi disuatu tempat dapat dilihat dari tempat lain melalui sebuah perangkat penerima. Menurut Onong Uchjana Effendy (2000:122) televisi menimbulkan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat Indonesia, sudah banyak mengetahui dan merasakannya. Menurut Belch and Belch (2001:355) televisi sebagai medium iklan memiliki kekuatan tersendiri karena kemampuannya untuk menggabungkan antara gambar visual, gerak, dan warna sehingga pengiklan dapat dengan leluasa mengembangkan kekereatifannya dibandingkan dengan media lain. Menurut Shimp (2000:369) Televisi juga memiliki kemampuan untuk mendemonstrasikan penggunaan produk dan dapat menjangkau konsumen secara serempak melalui indera penglihatan dan pendengaran. Menurut Rhenald Kasali (1996:121-22) kekuatan dan kelemahan televisi diantaranya: 1. Kekuatan televisi a. Efisiensi biaya, televisi menjangkau khalayak sasaran yang dapat dijangkau oleh media lainnya, tetapi juga khalayak yang tidak dijangkau oleh media cetak. Jangkauan missal ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap kepala oleh karena itu banyak pengiklan memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersialnya. b. Dampak yang kuat, kemampuan menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen, dengan tekanan pada dua indera sekaligus penglihatan dan pendengaran. Televisi juga mampu menciptakan kelenturan bagi pekerja-pekerja kreatif dengan mengkombinasi gerakan, kecantikan, suara, warna, drama dan humor. c. Pengaruh yang kuat pada akhirnya televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak sesaran kebanyakan masyarakat meluangkan waktunya di depan televisi untuk mendapat hiburan, berita, dan sarana pendidikan. Kebanyakan calon pembeli lebih percaya pada perusahaan yang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 18 2. beriklan di televisi daripada yang tidak sama sekali. Ini adalah cerminan bonafid atas pengiklan. Kelemahan televisi a. Biaya yang besar. Biaya absolut yang sangat ekstrim untuk memproduksi dan menyiarkan siaran komersial. b. Khalayak yang tidak selektif, sekalipun berbagai teknologi telah diperkenalkan untuk menjangkau sasaran yang lebih selektif, televisi tetap sebuah media tidak selektif, segmentasinya tidak setajam surat kabar atau majalah. Jadi, iklan-klan yang disiarkan di televisi memiliki kemungkinan menjangkau pasar tidak tepat. c. Kesulitan terkini, media televisi juga kurang luwes dalam pengaturan teknis. Iklan-iklan yang dibuat tidak dapat diubah begitu saja jadwalnya, apalagi menjelang jam-jam penyiarannya. Keuntungan beriklan di televisi adalah kesadaran, kesukaan, dan keyakinana terhadap merek. Iklan televisi memiliki cakupan jangkauan yang luas dan menampilkan pesan secara audio visual (suara, gambar,dan animasi) yang dapat meningkatkan ingatan konsumen akan produk tersebut. Produk bukan hanya objek fisik, tetapi sekumpulan manfaat yang memuaskan kebutuhan konsumen secara fungsional dan psikologis. Produk yang meliputi kualitas, keistimewaan, desain, model, keberanekaragaman, jenis, bentuk, dan merek. Keunggulan tersebutlah yang dapat membangun merek akan produk. Dalam iklan televisi visual ditampilkan dengan apa yang dilihat para khalayak, sedangkan audio ditampilkan dengan apa yang diperdengarkan oleh khalayak televisi, percakapan antara dua selebriti misalnya. Menurut Jeffkins (1997:110), televisi sebagai salah satu media beriklan memiliki kelebihan dan kelemahan, diantaranya: 1. Kelebihan beriklan di televisi a. Kesan realistik, karena sifatnya yang visual dan merupakan kombinasi warna-warni, suara, dan gerakan, maka iklan televisi nampak begitu hidup dan nyata. Kelebihan ini tidak dimiliki oleh media lain, kecuali oleh media bisokop yang pamornya mulai membaik sekarang ini. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 19 b. Masyarakat lebih tanggap. Karena iklan televisi disiarkan dari rumah kerumah dalam suasana yang serba santai dan rekreatif, maka masyarakat lebih siap untuk memberikan perhatian dibandingkan dengan iklan poster yang dipasang tengah jalan. c. Repetisi/pengulangan. Iklan televisi bisa ditayangkan berulangbersangkutan, sehingga tujuan awal dari beriklan bisa tercapai. d. Adanya pemilihan area siaran dan jaringan kerja yang mengefektifkan penjangkauan masyaralat. Pengiklan dapat menggunakan satu atau beberapa stasiun televisi dan bekerjasama dalam mengiklan produknya, sehingga iklan dapat ditayangkan secara serentak oleh stasiun televisi yang bersangkutan. e. Ideal bagi pedagang eceran. Iklan televisi dapat menjangkau kalangan dari pedagang besar sampai pedagang eceran sebaik ia menjangkau konsumen, Karena sebagian besar dari mereka suka menonton televisi. f. Terkait erat dengan media lain. Tayangan televisi mungkin saja terlupakan dengan cepat, tetapi kelemahan ini bisa diatasi dengan memadukan dengan menggunakan media lain seperti koran, majalah, atau tabloid yang mengulas acara-acara televisi. 2. Kelemahan beriklan di televisi a. Televisi cenderung menjangkau pemirsa sehingga pemilihan (untuk kepentingan pendidikan pangasa pasar tertentu) sering sulit dilakukan. pihak pengiklan akan dapat lebih selektif dalam membidik pasar yang ia kehendakinya kalau ia menggunakan media pers. b. Jika yang diperlukan calon pembeli adalah data-data yang lengkap mengenai suatu produk atau perusahaan pembuatnya, maka televisi lagi-lagi tidak bisa menandingi media pers. c. Hal-hal kecil lainnya bisa dan biasa dikerjakan banyak orang sambil menonton televisi, sarana ketika kita mendengarkan radio, akibatnya konsentrasi sering kali terpecahkan. d. Karena pemirsanya yang sulit dipilih-pilih, maka iklan televisi terbilang mahal. e. Karena pembuatan iklan televisi butuh waktu yang cukup lama, maka ia tidak cocok untuk iklan-iklan khusus atau darurat yang segera disiarkan. Misalnya iklan konser yang harus disiarkan dalam dua atau tiga hari. f. Di Negara-negara yang cukup memilih stasiun banyak televisi atau yang jumlah totalnya pemirsanya lebih sedikit, biaya siaran iklan mungkin lebih murah sehingga memungkinkan untuk ditayangan iklan yang panjang dan berulang-ulang. Iklan-iklan ini justru mudah membosankan pemirsa. Maka kaitannya televisi sebagai media beriklan bagi produk. Iklan Wardah kosmetik merupakan kekuatan dari media televisi yang dapat commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 20 menjangkau semua lapisan masyarakat karena hampir semua masyarakat Indonesia memiliki televisi dari berbagai kalangan. Iklan televisi yang terbilang relatif mahal tapi hampir setiap rumah memiliki televisi sehingga akan terasa berguna keefektifannya dibandingkan media lainnya. Iklan yang ditayangkan pun lebih menarik dan hidup karena ditampilkan secara audio visual. Indera penglihatan dan pendengaran manusia berperan dalam penerimaan informasi iklan pada konsumen. Dengan menyaksikan iklan televisi produk wardah kosmetik para konsumen akan menangkap informasi berupa gambar dan suara sehingga akan diingat dan dipahami sebagai pengetahuan konsumen akan iklan wardah kosmetik. Seteleh melihat iklan tersebut, setiap yang menyaksikan akan memiliki respons berupa kesan. Kesan inilah yang akan mempengaruhi seseorang terhadap sikap dan pesan terhadap produk. Televisi merupakan media yang paling sempurna dalam menyampaikan informasi akan sebuah produk. Penyampaian informasi yang menggunakan audio dan visual inilah yanag akan dengan cepat dan mudah terbentuknya respons yang lebih baik. Menurut Durianto (2001:145), merek menjadi sangat penting saat ini, karena beberapa faktor seperti: 1. Emosi konsumen terkadang turun naik. Merek mampu membuat janji emosi menjadi konsisten dan stabil 2. Merek mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. Bisa dilihat bawa suatu merek yang kuat mampu diterima di seluruh dunia dan budaya. 3. Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen. Semakin kuat suatu merek, semakin kuat pula interkasinya dengan konsumen semakin banyak 4. Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen. Merek yang kuat akan sanggup merubah perilaku konsumen. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 21 5. Merek memudahkan pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen. Dengan adanya merek, konsumen dapat dengan mudah membedakan produk yang akan dibelinya dengan produk lain sehubungan dengan kualitas, kepuasan, kebanggaan, ataupun atribut lain yang melekat pada merek tertentu. 6. Merek berkembang menjadi sumber aset bagi perusahaan. 4. TERPAAN IKLAN Terpaan iklan adalah salah satu cara yang harus dilakukan perusahaan jika ingin produk dan mereknya di ingat oleh konsumen. Menurut Kottler (2007:204-205), definisi terpaan secara sederhana yaitu konsumen berinteraksi dengan pesan dari pemasar, mereka melihat iklan majalah, mendengarkan iklan radio, dan lain-lain. Menurut Shimp (2003:182), terpaan terjadi ketika sebuah iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see), mendengar (hear), atau membaca (read) iklan tersebut. Terpaan merupakan tahap awal yang penting menuju tahap-tahap selanjutnya dari proses informasi. Terpaan secara sederhana adalah konsumen berinteraksi dengan pesan dari pemasar (merek melihat iklan fakta yang ada adalah mengekspos konsumen kepada pesan komunikator, pemasaran tidak menjamin bahwa pesan akan memberikan pengaruh). Media exposure didefinisikan sebagai kondisi dimana orang diterpa oleh isi media atau bagaimana isi media menerpa audiens atau keadaan terkena pada khalayak oleh pesan-pesan yang disebarkan media massa (Effendy, 1998:24) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 22 Frank Biocca dalam Steward and Sylura (1996:127) menetapkan lima elemen yang menjadi acuan dalam menggambarkan media exposure seseorang yaitu: 1. Selectivity (kemampuan memilih), yaitu kemampuan audiens dalam menetapkan pilihan terhadap media dan isi yang dieksposnya. 2. Utilitarianism (pemanfaatan), yaitu kemampuan mendapatkan mafaat dari penggunaan media atau kemampuanya dalam mempertemukan kebutuhan dan tujuan-tujuan dengan penggunaan media. 3. Intentionality (kesenjangan), yaitu tingkat kesenjangan audiens dalam menggunakan media atau kemampuannya dalam mengungkapkan tujuan-tujuan penggunaan media. 4. Involvement (keterlibatan), yaitu tingkat keterlibatan audiens dalam menggunakan seperti kemampuan mengikuti isi pesan yang disampaikan media, kemmapuan melibatkan pikiran dan perasaan dengan pesan media, frekuensi dan juga intensitas keterlibatannya. 5. Impervious to influence (kemampuan melawan pengaruh media), yaitu kemampuan dalam mempertimbangkan setiap isi pesan, keterlibatan pemikiran dalam menilai setiap isi pesan yang disampaikan media (Steward and Syura, 1996) Berdasarkan teori advertising exposure (Batra, Myers, and Aaker, 1996) apabila konsumen terkena terpaan iklan maka tercipta perasaan dan sikap tertentu terhadap merek yang kemudian akan menggerakkan konsumen untuk membeli produk. Terpaan iklan sebagai variabel independen dapat diukur melalui 3 dimensi, yaitu, dimensi intensitas, dimensi durasi, dan dimensi frekuensi. Dimensi intensitas ialah seberapa jauh khalayak mengerti isi pesan iklan dan seberapa lama memperhatikan iklan dan dimensi frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam media placement atau penempatan media baik itu media cetak ataupun media elektronik (Wells, Burnett, and Moriarty, 2000:156). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 23 Proses dari terpaan iklan menurut teori advertising exposure process ialah: 1. 2. 3. 4. Terpaan iklan dapat menciptakan terjadinya brand awareness dalam benak konsumen, lalu konsumen juga akan mengetahui keuntungan dari sifat dari brand tersebut. Terpaan iklan juga dapat menciptakan citra dari brand tersebut Terpaan iklan dapat mengasosiasikan sesuatu dengan merek (brand association) Terpaan iklan dapat juga menciptakan kesan bahwa brand disukai oleh lingkungan sekitar kita. Terpaan terhadap informasi sangat penting untuk proses interpretasi konsumen, konsumen terekspos pada informasi dalam lingkunganya seperti strategi pemasaran. Menurut Engel (1995:9) pemrosen informasi dapat dirinci dalam lima tahap dasar. Tahap-tahap ini yang didasarkan pada model pemrosen informasi yang dikembangkan oleh Willian McGuire. Tahap-tahap ini dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Pemaparan (exposure): pencapaian kedekatan terhadap suatu stimulus sedemikian rupa sehingga muncul peluang diaktifkannya satu atau lebih dari kelima indera manusia. 2. Perhatian: alokasi kapasitas pemrosesam untuk stimulus yang baru masuk. 3. Pemahaman: tafsiran atas stimulus. 4. Penerimaan: tingkat sejauh mana stimulus mempengaruhi pengetahuan dan sikap orang bersangkutan. 5. Retensi: pemindahan tafsiran stimulus ke dalam ingatan jangka panjang. Definisi lain terpaan yaitu konsumen berinteraksi dengan pesan dari pemasar, mereka melihat iklan televisi, mendengarkan iklan radio, dan lainlain. Terpaan terjadi ketika sebuah iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see), mendengar (hear) atau membaca (read) iklan tersebut. Terpaan terjadi ketika rangsangan yang datang berada dalam jangkauan sensor penerimaan kita. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 24 Terpaan ditentukan dari frekuensi (seberapa sering iklan dilihat dan dibaca), intensitas (seberapa jauh khalayak mengerti pesan iklan) dan durasi (seberapa lama khalayak memperhatikan iklan) suatu iklan dilihat atau dibaca. Sesering dan selama apapun seseorang melihat suatu iklan, belum tentu ia melihat iklan tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir), bisa saja hanya sekilas atau sebagian. 5. Brand (Merek) Merek atau brand merupakan aset dari sebuah sebagai identitas atau penanda di mata masyarakat. Pentingnya ingatan masyarakat kepada sebuah merek akan memberikan dampak bagi sebuah perusahaan. Ingatan masyarakat akan sebuah produk bisa melalui nama produk, iklan produk, logo produk, kemasan produk yang menjadikan identitas dan berbeda dengan perusahaan kompetitornya. Menurut Sadat (2009:18) Istilah brand berasal dari kata brand yang berarti to brand yaitu suatu aktivitas yang dilakukan oleh para peternak di Amerika dengan memberi tanda pada hewan ternaknya sebelum dijual, sehingga memberikan identifikasi pada hewan tersebut. Sedangkan istilah merek yang digunakan di Indonesia diadaptasi dari bahasa Belanda. Definisi merek kemudian berkembang mengikuti perkembangan zaman. Menurut if the target consumers can perceive that product has a unique set of benefits it offers, then it is a (Jika target konsumen dapat menerima bahwa suatu produk memiliki seperangkat manfaat atau keuntungan yang unik, maka hal itu adalah merek). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 25 Menurut Saraswita Wulandari (Communique Journal Vol. 4 No. 2 Januari 2009), anggapan konsumen mengenai suatu brand adalah salah satu penentu apakah konsumen akan membeli atau menggunakan brand tersebut. Maka, menjadi esensial bagi sebuah brand untuk menciptakan suatu bentuk komunikasi pemasaran yang tidak hanya menyampaikan informasi seputar feature produk namun juga mampu menjanjikan konsumen sebuah experience. Menurut Kasali (1996:299) merek adalah rancangam untuk perusahaan, atau merek dagang (trademark) yang membedakan penawarannya dari kategori produk pendatang lain. Nama merek yang baik dapat membangkitkan berupa kepercayaan, keyakinan, keamanan, kekuatan, keawetan, kecepatan, status dan asosiasi lain yang diinginkan. Nama merek yang dipilih untuk suatu merek, (1) mempengaruhi kecepatan konsumen menyadari suatu merek, (2) mempengaruhi citra merek sehingga (3) memainkan peran penting dalam pembentukan ekuitas merek. Menurut Aaker (1991:14) merek adalah nama atau simbol yang berisfat membedakan (baik berupa logo, cap, atau kemasan) untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual tertentu. Tanda pembeda yang digunakan suatu badan usaha sebagai penanda identitasnya dan produk barang atau jasa yang dihasilkan kepada konsumen, dan utnuk membedakan usaha tersebut maupun barang atau jasa yang dihasilkannya dari badan usaha lain. Menurut American Marketing Association (AMA) dalam Shimp (2003:89) merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi dari commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 26 keseluruhan yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari penjual atau sekelompok penjual, agar dapat dibedakan dari kompetitornya. Menurut Wells et.al (1998:262) Merek adalah identifikasi dari sebuah produk, namun bukan hanya sekedar nama saja tapi juga meliputi citra produk di benak konsumen yang mereflesikan pemikiran konsumen terhadap produk, dan bagaimana konsumen memberikan value terhadap produk tersebut. Merek adalah identifikasi dari sebuah produk, namun bukan hanya sekedar nama saja tapi juga meliputi citra produk di benak konsumen yang mereflesikan pemikiran konsumen terhadap produk, dan bagaimana konsumen memberikan value terhadap produk tersebut. Sebuah merek memiliki dua dimensi, yaitu dimensi fisik atau physical dimensions terdiri atas karakteristik fisik dari produk itu sendiri dan desain dari kemasan atau pun logo yaitu dari tulisannya, bentuk, seninya, dan warna yang menentukan produk. Dan, dimensi psikologis atau psychological dimensions terdiri aas emosi, kepercayaan, nilai-nilai, dan kepribadian seseorang. Menurut Duncan (2002:6) Dalam dunia pemasaran, merek merupakan gambaran simbolis dari semua informasi yang berkaitan dengan produk atau jasa. Sebuah merek biasanya juga mencakup keseluruhan ekspektasi yang berkaitan dengan sebuah produk atau jasa yang sering muncul dalam pikiran seseorang. Namun dalam perkembangannya, sebuah merek tidak hanya terbatas pada nama, istilah, desain, atau simbol-simbol yang mengidentifikasikan suatu produk, tetapi lebih luas yaitu a perception resulting from experience with and information about a company or a line commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 27 Menurut Kottler (2003:418) merek adalah simbol yang kompleks terhadap sebuah produk dan dapat memberi enam arti, yaitu: 1. Atribut (attributes) Merek memberikan suatu gambaran tentang sifat produk dari merek itu sendiri dan mengingat pada atribut-atribut tertentu. Contoh: Mercedes adalah mobil yang berkontruksi baik, berdaya tahan tinggi, mahal, dan termasuk mobil kelas atas. 2. Manfaat (Benefit) Atribut dari sebuah merek tersebut dapat diterjemahkan dalam bentuk manfaat baik dari sisi fungsi maupun emosi. Contoh: atribut berdaya tahan tinggi dapat diterjemahkan dengan arti bahwa produk tersebut menggunakan bahan dengan kualitas lebih tinggi dibanding produk lain. 3. Nilai (Value) Sebuah merek juga menyatakan tentang nilai pembuatnya. Contoh: mobil bermerek Mercedes selalu identik dengan mobil yang berkemampuan tinggi, tingkat keamanan yang tinggi, serta gengsi yang besar. 4. Budaya (Culture) Sebuah merek juga mencerminkan suatu budaya tertentu. Contoh: Mercedes dapat menggambarkan budaya Negara Jerman yang serba teratur, efisien, serba berkualitas tinggi. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 28 5. Personal (Personality) Sebuah merek dapat mencerminkan kepribadian tertentu dari pemakainya. Contoh: menggunakan Mercedes melambangkan kepribadian yang berkelas dari pemakainya. 6. Pemakai (User) Merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut. Contoh: gambaran dari konsumen yang menggunakan Mercedes adalah top eksekutif yang sudah berumur, bukan seorang sekretaris muda. Merek atau merek dagang adalah tanda yang digunakan suatu badan usaha sebagai penanda identitasnya. Dan produk barang atau jasa yang dihasilkannya kepada konsumen, dan untuk membedakan usaha tersebut maupun barang atau jasa yang dihasilkannya dari badan usaha lain. Merek merupakan kekayaan industri, yaitu termasuk kekayaan intelektual. Secara konvensional, merek dapat berupa nama, kata, frasa, logo, lambang, desain, gambar, atau kombinasi, dua atau lebih unsur tersebut. Menurut Kottler dalam Simamora (2003:87) konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan terakhir. Menurut Keller dalam Tjipono (2005:20-21) manfaat merek bagi produsen adalah sebagai berikut: 1. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penangan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian sediaan dan pencatatan akuntansi 2. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 29 3. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang luas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya di lain waktu 4. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing 5. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen. Sedangkan, manfaat bagi konsumen adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi sumber produk 2. Penetapan tanggung jawab para pemanufaktur atau distributor tertentu 3. Pengurangan resiko 4. Penekanan biaya pencarian (search cost) internal dan eksternal 5. Janji atau iklan khusus dengan produsen 6. Alat simbolis yang memproyeksi citra diri 7. Signal kualitas Sedangkan merek menurut Willian J. Stanton adalah nama, istilah, simbol, desain khusus atau beberapa kombinasi unsur-unsur ini yang dirancang untuk mengidentifikasi barang atau jasa yang ditawarkan penjual. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa merek mempunyai dua unsur yaitu brand name yang terdiri dari huruf-huruf atau kata-kata yang dapat terbaca, serta brand mark yang berbentuk simbol, desain atau warna tertentu yang spesifik. Kedua unsur dari sebuah merek, selain berguna untuk membedakan satu produk dari produk pesaingnya juga berguna untuk mempermudah konsumen untuk mengenali dan mengidentifikasi barang dan jasa yang hendak dibeli. Dengan demikian merek tersebut meliputi : 1. Nama merek harus menunjukan manfaat dan mutu produk tertentu. 2. Nama merek harus mudah diucapkan, dikenal, dan diingat. Nama yang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 30 3. singkat sangat membantu. 4. Nama merek harus mudah terbedakan artinya harus spesifik dan khas. 5. Nama merek harus mudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa 6. asing. 7. Nama merek harus bisa memperoleh hak untuk didaftarkan dan 8. mendapat perlindungan hukum. Menurut Simamora (2002:82) asosiasi merek menciptakan nilai bagi perusahaan dan para pelanggannya. Berbagai fungsi asosiasi merek bagi produsen atau perusahaan, yaitu 1. Membantu proses/menyusun informasi Sebuah informasi bisa menciptakan informasi padat bagi pelanggan dan bisa mempengaruhi pengingatan kembali atas informasi tersebut, terutama saat mengambil keputusan. Asosiasi juga bisa mempengaruhi interpretasi mengenai fakta-fakta 2. Membedakan/memposisikan merek Suatu asosiasi bisa memberikan landasan yang penting bagi usaha untuk membedakan dan memisahkan suatu merek dengan merek yang lain. 3. Alasan untuk membeli Banyak asosiasi merek, membutuhkan berbagai atribut produk atau manfaat pelanggan yang bisa menyodorkan suatu alasan spesifik untuk membeli dan menggunakan merek tertentu. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 31 4. Menciptakan sikap Beberapa asosiasi mampu merangsang suatu perasaan positif yang akhirnya merembet ke merek yang bersangkutan. Beberapa asosiasi mampu menciptakan perasaan positif selama pengalaman menggunakan dan mengubah pengalaman tersebut menjadi sesuatu yang lain daripada yang lain. 5. Landasan perluasan merek Suatu asosiasi apabila bisa menghasilkan suatu landasan bagi suatu perusahaan dengan menciptakan rasa kesesuaian antara merek dan sebuah produk baru atau dengan menghadirkan alasan untuk membeli produk perluasan tersebut. Reputasi sebuah merek dikaitkan dengan sejuh mana merek bisa menimbulkan asosiasi positif dan kuat. Reputasi sering digunakan untuk menunjukkan kesan global sebuah merek. Reputasi sebuah merek dapat diterimanya suatu merek di konsumen akan suatu produk. Merek dengan reputasi sangat positif umumnya adalah yang didasarkan pada strategis prestis. Asosiasi merek adalah segala kesan yang muncul dibenak masyarakat yang terkait dengan ingatan masyarakat akan suatu produk. Kesan-kesan terkait merek akan meningkat dan semakin banyak jika konsumen mengkonsumsi suatu merek secara kontinu atau terus menerus. Menurut Shimp (2003:11) untuk mengukur tingkat kesadaran konsumen terhadap merek dapat diukur dengan tingkat pengenalan merek commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 32 brand recognition) dan kemampuan mengingat kembali merek (brand recall) a. Unware (tidak sadar) Kondisi dimana konsumen tidak sadar akan keberadaan suatu merk. b. Brand Recognition Tingkat minimal dari kesadaran merk. Hal ini penting pada seseorang pembeli memilih suatu merk pada saat melakukan pembelian. c. Brand Recall Pengingatan kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan merk tertentu tanpa dalam suatu kelas produk. Hal ini diistilahkan dengan pengingatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda dari tugas pengenalan, responden tidak perlu dibantu untuk memunculkan merk tersebut. Untuk meningkatkan brand recall, maka nama merek yang dipilih haruslah: 1. Nama merk yang sederhana dan mudah diucapkan. Kesederhanaan nama merk dapat mempermudah konsumen untuk memahami nama merk. Nama merk yang pendek, dapat memfasilitasi brand recall karena nama merk yang pendek dan mudah diingat. 2. Kemudahan untuk diucapkan diperlukan untuk meningkatkan pengulangan secara lisan dalam rangka membangun daya ingat yang kuat. 3. Idealnya nama merk harus jelas, dapat dipahami dan tidak memiliki arti yang ambigu. Nama merk yang ambigu akan berpengaruh besar atas pemahaman akan sebuah merek. Konsumen akan memiliki persepsi yang berbeda akan suatu merk apabila merk tersebut memiliki pengucapan ambigu sehingga menimbulkan arti yang berbeda. 4. Untuk mempertinggi brand recall, maka nama merk harus terdengar akrab. d. Top of mind (Puncak Pikiran) apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan dan ia menyebutkan suatu merk. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 33 6. Cognitive Response (Model Respon Kognitif) Menurut Belch&Belch (2001:160) Cognitive response model (model respon kognitif) adalah sebuah teori untuk mengenali proses kognisi pada iklan, melalui tahap pengolahan informasi (kognisi), perubahan sikap terhadap merek (afeksi), yang pada akhirnya menuju keputusan pembelian (konasi). Proses kognitif bertujuan untuk menjelaskan bagaimana informasi eksternal diberi pemaknaan menjadi sebuah pemikiran dan penilaian. Sebuah pemikiran adalah sebagai hasil dari proses kognitif atau sebagai respons yang berasal dari pengalaman masa lalu dan membentuk penolakan atau penerimaan dari pesan yang diterima. Terpaan dari iklan televisi Wardah kosmetik, terkait dengan informasi eksternal dan pengalaman dari konsumen akan membentuk sikap positif dan negatif terhadap iklan serta merek. Sikap konsumen yang positif maupun negatif akan mempengaruhi keputusan pembelian produk oleh konsumen. Para peneliti membedakan respons kognitif menjadi tiga bagian yaitu, product/messages thought (pemikiran soal produk/pesan) pemikiran ini berasal dari pesan iklan yang diterima oleh konsumen. Pesan iklan yang diterima belum tentu sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan oleh produsen. Source oriented thought (pemikiran soal sumber) respons kognitif dari sumber informasi atau produsen wardah kosmetik. Advertisement execution thought (pemikiran soal iklan) konsep ini berkaitan dengan pemehaman yang dirasakan individu. Ketiga proses kognitif commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 34 ini, terkadang melebur menjadi satu tidak terpisahkan bahkan sering kali tidak terlihat berhubungan ketiganya ini (Belch&Belch, 2001:272) Menurut Belch&Belch (2001:272), Tiga tahap proses kognitif akan berkembang menjadi proses afeksi yaitu Attitude toward the advertisement (sikap konsumen pada iklan), menggambarkan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap iklan. Sebuah iklan bisa dimulai efektif bila iklan diterima atau disukai oleh konsumen. Attitude toward the brand (sikap konsumen pada merek), menggambarkan sikap menerima atau menolak terhadap merek. Sikap terhadap merek ini, terkait dengan unsur-unsur tangible dan intangible yang disampaikan lewat iklan. Dalam penelitian ini, akan diteliti pengaruh terpaan iklan dan tingkat kesadaran, tingkat kesukaan, dan tingkat keyakinan terhadap merek produk wardah. Reaksi dari proses afeksi konsumen terhadap iklan dapat beralih menjadi kesukaan atau ketidaksukaan terhadap merek atau dalam beberapa kasus, reaksi ini langsung mempengaruhi keputusan pembelian (purchase intention). Purchase intention adalah kecenderungan untuk membeli produk dengan merek tertentu. Dorongan ini dipengaruhi oleh adanya kecocokan dengan atribut karakteristik merek tertentu dengan keputusan pembelian (Belch&Belch, 2001: 272). 7. Hierachy of Effects Menurut Hierachy of effects, terdapat sejumlah tahap yang terdiri dari proses mental, yang harus dilalui agar suatu merek dapat diterima konsumen. Pada tahap inilah terjadi proses respon kognitif ini. Respon kognitif yang dilanjutkan afektif ini menimbulkan tingkat kesadaran, tingkat kesukaan, tingkat keyakinan responden terhadap sutau merek. Menurut Smith (2008) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 35 dalam jurnalnya yang berjudul The Impact of Advertising Creativity on The reviewed and the augmented with new developments in advertising and Menurut Horto (1991:56), Dimulai dari pengumpulan informasi dan pengetahuan tentang produk, setelah mempunyai pengetahuan tentang produk, maka timbul perasaan suka atau tidak suka pada eksekusi iklan yang kemudian berlanjut pada pemilihan merek yang akan mendorong terjadinya pembelian. Model ini memperlihatkan enam tahap mental konsumen dalam suatu proses komunikasi yang mengarah pada tujuan akhir yaitu penggunaan suatu produk. Menurut Hanna&Woznaik (2001:183), Keenam tahap ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga tipe dasar dari proses psikologi yaitu kognitif, afektif, konasi. Menurut Craig (2009) dalam jurnalnya yang berjudul Testing Campaigns on Physical Activity in Canada Propoments of the traditional hierarchy framework claim that audience of advertising and other marketing communications respond to those messages in a very ordered way: cognivitely first (thinking), affectively second (feeling), and conatively third (doing ). Tahap kognitif, aspek kognitif merupakan suatu proses komunikasi yang pertama kali dialami ketika menghadapi suatu objek sikap, yaitu ketika indvidu menerima informasi atau pengetahuan akan suatu merek atau produk. Aspek kognitif meliputi tahap awareness yaitu tahap sadar kenal akan suatu merek atau produk tertentu, tahap knowledge yaitu dimana konsumen menerima informasi mengenai suatu produk sehingga ia memiliki commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 36 pengetahuan terhadap produk atau merek, tahap opinion yaitu dimana konsumen sudah merasa yakin terhadap produk berdasarkan klaim tertentu dari produk tersebut, tahap value dimana konsumen sudah dapat memahami nilai-nilai yang terkandung dalam produk untuk kebaikan dirinya (Hanna &Woznaik, 2001: 183) Menurut Kottler (2001:555), Pada tahap awareness, jika target audience tidak sadar (unaware) akan sebuah produk atau merek, maka tugas komunikasi adalah untuk membangun kesadaran (aware) terhadap produk, hal ini termasuk rekognisi dan pengulangan produk. Penerapannya pada penelitian ini adalah ketika wardah kosmetik sebagai brand kosmetik mengusung tema halal di Indonesia menggunakan pengenalan merek produknya dalam iklan televisi. Brand knowledge sendiri yaitu kemampuan konsumen untuk memahami fungsi dan karakteristik produknya (Rosenberg 1995: 172). Tahap afektif, merupakan proses komunikasi yang berkaitan dengan perasaan manusia, yaitu reaksi atau perasaan positif atau negatif individu mengenai suatu objek sikap (feeling of like or dislike). Hal ini terjadi setelah individu mengevaluasi dan memberikan penilaian terhadap objek sikap berdasarkan kognitif. Aspek ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu liking (menyukai), preference (memilih), dan conviction (meyakini). Tahap liking adalah perasaan sikap atau tidak suka konsumen akan suatau merek. Tahap selanjutnya adalah preference, yaitu ketika konsumen lebih dari sekedar suka tetapi cenderung memilih ketertarikan yang lebih akan suatu merek dibandingkan merek lainnya. Brand preference, yaitu pilihan konsumen commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 37 terhadap suatu produk dibandingkan dengan produk sejenis lainnya (kompetitor), biasanya dihasilkan dari pengalaman yang menyenangkan terhadap hal tersebut jika menghasilkan ketidaksukaan maka konsumen akan beralih ke produk lain (Rosenberg, 1995, 172). Kemudian tahap selanjutnya adalah conviction yaitu keadaan dimana konsumen yakin akan membeli suatu produk. Menurut Belch & Belch (2001: 213), brand conviction yaitu keadaan mental yang tetap pada konsumen untuk membeli suatu produk. Keyakinan konsumen akan suatu merek tersebut dapat mengarahkan konsumen pada tahap purchase, yaitu tahap akhir dimana konsumen melakukan pembelian pada suatu meek produk. Opini seseorang yang dibuat berdasarkan keyakinan akan sangat sulit diubah, maka pengiklan yang dapat membangun keyakinan pada target audience-nya dapat mencapai perhintungan kompetitif yang kuat. Tahap konatif, tahap terakhir dari model ini meliputi tindakan dimana konsumen telah mengetahui kelebihan produk, khalayak merasa yakin bahwa produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya dan dapat memberikan solusi bagi masalah yang dihadapinya kecenderungan untuk merespon dalam berbagai cara mengenai suatu objek sikap. Hal ini sebagai manifestasi dari perasaan yang terbentuk sebelumnya dari tahap afektif. Dari keyakinan akan pentingnya produk, khalayak akan melakukan tindakan pembelian (purchase). Yang dimaksud dengan purchase yaitu intruksi yang berasal dari diri konsumen untuk membeli produk atau untuk melakukan tindakan yang berhubungan dengan pembelian. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 38 G. Kerangka Berpikir Tingkat kesadaran (Y1) Terpaan Iklan (X) Tingkat kesukaan (Y2) Tingkat Keyakinan (Y3) Tingkat kesadaran (Y1) Terpaan Iklan (X) Tingkat kesukaan (Y2) Tingkat Keyakinan (Y3) Tingkat kesadaran (Y1) Terpaan Iklan (X) Tingkat kesukaan (Y2) Tingkat Keyakinan (Y3) H. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka hipotesis dari penelitian ini adalah Terdapat hubungan yang signifikan antara terpaan iklan wardah kosmetik lightening series di televisi dengan tingkat kesadaran, tingkat kesukaan, dan tingkat keyakinan terhadap merek di kalangan komunitas Solo Hijabers kota Solo tahun 2013. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 39 i. Definisi Konsepsional 1. Terpaan iklan Terpaan secara sederhana yaitu konsumen berinteraksi dengan pesan dari pemasar, mereka melihat iklan majalah, mendengarkan iklan radio, dan lain-lain. (Kottler, 2007:204-205) 2. Brand Merek atau brand adalah nama atau symbol yang bersifat membedakan (baik berupa logo, cap, atau kemasan) untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual tertentu. (Aaker, 1991:14) J. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan skala ordinal dimana berdasarkan rangking atau urutan dari jenjang paling tinggi ke jenjang paling rendah. misalnya: 1. Sangat menyukai dengan nilai 3 2. Kurang menyukai dengan nilai 2 3. Tidak menyukai dengan nilai 1 VARIABEL INDIKATOR Terpaan Iklan Frekuensi Intensitas Durasi DIMENSI Responden sering melihat iklan ITEM PERTANYAAN Apakah anda sering melihat iklan lightening series televisi? Responden perhatian dengan Seberapa perhatian anda dengan pesan iklan lightening series Responden memperhatikan iklan Berapa lama anda biasanya memperhatikan iklan wardah ligtening series di televisi? commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 40 Respon Kognitif Afektif Aspek kognitif & a. Awareness (Tingkat Kesadaran) b.knowledge c.value Aspek afektif a.liking (Tingkat Kesukaan) b.preference c.conviction (Tingkat Keyakinan) Recognition a. Responden menyadari a. Apakah anda menyadari produk produk wardah sebagai wardah sebagai produk produk kecantikan kecantikan? b. Responden responden b. Apakah anda menyadari produk mengetahui produk wardah wardah diperuntukkan bagi diperuntukkan bagi wanita wanita berjilbab? berjilbab Recall a. Responden tertarik dengan a. Apakah anda tertarik dengan produk wardah b. Responden dapat dengan b. Apakah nama produk wardah mudah mengingat produk dapat dengan mudah anda ingat? wardah c. Apakah anda memahami produk c. Responden memahami wardah sebagai produk produk wardah sebagai kecantikan? produk kecantikan d. Apakah nama produk wardah d. Responden akrab dengan akrab di telinga anda dalam nama produk wardah sehari-hari? a. Responden mengetahui a. Apakah anda mengetahui informasi produk wardah informasi akan produk wardah b. Responden mengetahui lightening series urutan penggunaan produk b. Apakah anda mengetahui urutan penggunaan produk wardah c. Responden mengetahui lightening series produk terbaru wardah televisi? adalah c. Apakah anda mengetahui produk wardah terbaru adalah ligtening series? Responden memahami produk Apakah anda memahami produk ligthening series ligthening series mencerahkan wajah mencerahkan wajah? Responden menyukai merek Apakah anda menyukai merek Responden memilih produk Apakah anda memilih produk produk kecantikan yang lain produk kecantikan yang lain? Keyakinan responden produk Apakah anda yakin produk wardah wardah halal dgunakan halal untuk anda gunakan sebagai produk kecantikan? Keyakinan responden akan Apakah anda yakin akan membeli membeli produk kecantikan produk kecantikan Wardah Wardah kosmetik kosmetik? commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 41 K. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis atau tipe penelitian adalah jenis penelitian explanatory reseacrh karena studi ini berusaha menyoroti hubungan antar beberapa variabel dan menguji hipotesa sebelumnya (Singarimbun, 1995:5) 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Solo yang merupakan tempat berkumpulnya komunitas Solo Hijabers di kota tersebut yang menjadi sampel dari penelitian ini. 3. Populasi dan Sampel Sugiono (2002: 55) menyebut populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan. Populasi (kumpulan objek riset) bisa berupa orang, organisasi, kata-kata dan kalimat, simbol-simbol nonverbal, surat kabar, radio, televisi, iklan, dan lainnya. Objek riset ini juga disebut satuan analisis (unit of analysis) atau unsur-unsur populasi. Jadi, unit analisis ini merupakan unit yang akan diriset. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh anggota komunitas Solo Hijabers kota Solo yang menonton iklan produk wardah kosmetikdi televisi. Solo Hijabers menjadi target audience penelitian ini karena merupakan komunitas dengan jumlah anggota terbanyak di kota Solo dan memiliki range usia yang heterogen. Sampel adalah sebagian dari populasi atau contoh yang dapat mewakili populasi. Dengan demikian hanya sebagian commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 42 dari jumlah populasi penelitian ini ditentukan menjadi sampel. Dalam menentukan besarnya sampel, digunakan cara metodologis melalui cara penarikan sampel yang dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ini akan memilih sebagian dari jumlah anggota Solo Hijabers yang berjumlah sekitar 320 orang. Jumlah tersebut akan di pilih sebagian yang menjadi wakil dari kondisi penelitian ini tetapi tidak mewakili keseluruhan populasi melainkan sebatas untuk mengetahui kuat dan tidak kuatnya hasil dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan non random sampling, artinya sampel dari populasi ini di dapat dari hasil yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya, penelitian ini menggunakan rumus Slovin. Dipilihnya rumus Slovin dikarenakan ukuran populasi telah diketahui. Rumusnya adalah: = 76 Jadi, jumlah sampelnya adalah 76 orang anggota Solo Hijabers. Keterangan: n = ukuran smapel N = ukuran populasi E = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir, misalnya 100% kemudian e ini dikuadratkan (Umar, 2002: 134) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 43 Dari 320 orang komunitas Solo Hijabers yang kemudian di lakukan perhitungan dengan rumus slovin tersebut di dapat 76 anggota sebagai sampel. Anggota komunitas Solo Hijabers oleh peneliti di buat daftar anggota dari nomor urut 1 sampai dengan 320, kemudian dari daftar anggota tersebut di ambil acak secara interval anggota yang aktif di pengajian rutin yang di adakan setiap satu bulan sekali. Selain itu, dari 320 orang tersebut di dapat pula dari daftar keanggotaan yang masih aktif dan dapat di hubungi oleh peneliti. 4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner. Metode kuesioner atau angket merupakan sejumlah pertanyaan yang secara tertulis digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang pribadinya. 5. Teknik Analisis Data Menurut Kriyantono (2006:145) alat ukur disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara konsisten member hasil atau jawab yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang kali. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak berubah-ubah), dapat diandalkan (dependable), dan tetap/ajeg (consistent). Reliabilitas alat ukur adalah kesesuaian alat ukur dengan yang diukur sehingga alat ukur itu dapat diukur dan dapat diandalkan. Kriteria menyebutkan jika nilai korelasi sama dengan atau lebih besar dari 0,5 maka butir pertanyaan reliabel. Sebagai alat ukur yang digunakan, analisis ini dilakukan dengan computer dengan program SPSS 16.00 for windows. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 44 Analisis data adalaha proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih muda dibaca. Berdasarkan jenis data yang digunakan yaitu data ordinal, maka penelitian ini menggunakan analisis untuk membuktikan hipotesis dengan metode korelasi. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi tata jenjang spearman. Tata jenjang spearman digunakan untuk mengukur asosiasi antara dua variabel yang kedua-duanya merupakan data ordinal. Dalam penelitian ini proses perhitungan korelasi ndilakuka menggunakan programa SPSS 16.00 for windows. Ouput data berupa tabel akan dibahas didalam analisis data lebih lanjut dan mendalam. Koefisien korelasi yang diperoleh langsung dengan korelasi tata jenjang spearman tidak dapat langsung dikonsultasikan dengan harga kritis spearman. Hal ini disebabkan harga kritis spearman hanya berlaku untuk n kurang dari 30 responden. Maka selanjutnya akan dipergunakan tabel harga kritis dengan rumus: t = rs 1 rs2 Keterangan: t = harga signifikasi korelasi n = jumlah sampel rs = koefisien korelasi tata jenjang spearman commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 45 Uji Hipotesis Pengujian terhadap hipotesis yang melibatkan pengaruh antar variabel dapat dirumuskan melalui prosedur berikut ini: Perumusan hipotesis Ho iklan produk wardah kosmetik lightening series dengan tingkat kesadaran, tingkat kesukaan, dan tingkat keyakinan terhadap merek H1 0 (artinya ada pengaruh yang signifikan antara terpaan iklan produk wardah kosmetik lightening series dengan tingkat kesadaran, tingkat kesukaan, dan tingkat keyakinan terhadap merek commit to user