Informasi laba dalam laporan keuangan pada umumnya penting

advertisement
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM
PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC
Diah Rachmasyithah
[email protected]
Tri Yuniati
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
The purpose of this research is to examine the influence of financial performance which can be seen
from Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Earning per Share and Price Earnings
Ratio either simultaneous or partial to the stock return. The data is the secondary data of Cigarettes
Companies which have gone public which are listed in Indonesia Stock Exchange. The result of the
partial test shows that current ratio and return on equity have positive and significant influence,
meanwhile debt to equity ratio and price earnings ratio have negative significant influence and
earning per share has negative insignificant influence to the stock return. The coefficient
determination shows that the stock return variability can be explained by the variability of CR, DER,
ROE, EPS and PER, the remaining can be explained by others variables outside of the regression
models. The coefficient determination partial is the variable of PER which has dominant influence to
the stock return.
Keywords: financial performance, stock Return, Cigarette Companies
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kinerja keuangan yang dilihat dari
rasio Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Earning Per Share dan Price Earning
Ratio baik secara simultan maupun secara parsial terhadap return saham. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu perusahaan rokok yang go public
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Hasil pengujian secara parsial menunjukkan current
ratio dan return on equity berpengaruh positif signifikan, sedangkan debt to equity ratio dan
price eraning ratio berpengaruh negatif signifikan serta earning per share berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap return saham. Koefisien determinasi menunjukkan variabilitas
return saham dapat dijelaskan oleh variabilitas CR, DER, ROE, EPS dan PER, sisanya
dijelaskan oleh variabel lain diluar model regresi. Koefisien determinasi parsial adalah
variabel PER yang mempunyai pengaruh dominan terhadap return saham.
Kata Kunci: Kinerja keuangan, Return saham, Perusahaan Rokok
PENDAHULUAN
Era globalisasi merupakan era ekonomi kompetitif yang dapat memberikan keuntungn
maupun kerugian bagi perusahaan. Kerugian buruk yang akan diterima olep perusahaan
adalah kesulitan pendanaan. Oleh karena itu pihak manajemen perusahaan harus
mengevaluasi kinerja perusahaan untuk mengetahui faktor apa yang harus diperbaiki agar
kinerja perusahaan membaik.
Menurut (Murti,2011:48) kinerja keuangan adalah laporan tentang tampilan keuangan
perusahaan selama periode tertentu, alat yang digunakan untuk mengukur berhasilnya
suatu perusahaan yang dilihat dari laporan keuangannya, disamping data-data non
1
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
2
keuangan lain yang bersifat sebagai penunjang, selain itu informasi kinerja juga bermanfaat
untuk memprediksi kapasitas suatu perusahaan dalam menghasikan arus kas dari sumber
dana yang ada.Oleh karena itu kesehatan keuangan perusahaan harus di ukur dengan
menggunakan analisis fundamental dan analisis teknikal dan analisis yaitu analisis yang
dilakukan dengan menghitung rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari neraca, laporan
laba/rugi dan laporan perubahan modal (Widoatmojo,2009:66).
Sedangkan analis teknikal menurut (Murhadi,2013:6) adalah tindakan yang dilakukan
dengan melihat tren harga dan volume perdagangan. Analisis teknikal biasanya
menggunakan komputer atau alat-alat komunikasi yang bisa digunakan untuk memantau
keadaan pasar dan pesaing. Kinerja keuangan yang baik tentunya akan dapat meningkatkan
laba bagi perusahaan serta dapat menarik minat investor untuk melakukan investasi pada
suatu perusahaan. Pleh karena itu setiap perusahaan harus bisa melihat dan mengenali
bagaimana perilaku invesor, khususnya respon investor terhadap kinerja perusahaan.
Dalam signaling theory menyatakan bahwa dampak pengumuman deviden terhadap
harga saham tidak sepenuhnya sama dengan dengan dampak pengumuman laba yang
cenderung selalu berhubungan positif terhadap perubahan harga saham. Apabila di
umumkan bahwa laba perusahaan meningkat, invetsor menangkap sinyal positif dan dapat
dipahami jika reaksi mereka juga positif sehingga harga saham meningkat. Dalam hal ini,
respon yang diberikan oleh investor adalah respon terhadap kinerja perusahaan saat ini
yang benar-benar sudah tampak jelas di hadapan mereka.(Marwan,2013:71-72).
Setelah diketahui perilaku investor yang berfokus pada kinerja keungan perusahaan,
oleh karena itu pihak manajemen perusahaan harus mengukur kesehatan perusahaanya
dengan menggunakan analisi fundamental terlebih dahulu, dan rasio rasio keuangan,
diantaranya current ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menggunakan aset lancar untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, kemudian dipilih
debt to equity ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka panjang dengan menggunakan modal yang disediakan oleh
pemegang saham, selain itu digunakan return on equity yang digunakan untuk mengukur
efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal
perusahaan, selain itu untuk melihat keberhasilan manajmen perusahaan dalam mencapai
keuntungan bagi pemegang saham digunakan rasio earning per share dan digunakan price
earning ratio untuk melihat perbandingan antara harga saham perusahaan dengan
keuntungan yang akan diperoleh pemegan saham.
Tujuan perusahaan memperbaiki kinerja perusahaan adalah untuk menarik minat
investor agar berinvestasi, karena investor menginginkan return yang besar dari perusahaan
yang memiliki kinerja keuangan yang baik, serta bisa menghasilkan laba yang besar pula.
Oleh karena itu dipilih perusahaan rokok yang go public dikarenakan dewasa ini kita
mengetahui bahwa perusahaan rokok menjadi devisa negara yang artinya bahwa
perusahaan tersebut sudah bisa memakmur kan perusahaannya, dan mengingat banyak
iklan baik di media televisi ataupun layar elektronik yang bisa kita jumpai di jalan jalan
besar.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diambil suatu rumusan masalah yang dapat
dikemukakan dalam penelitian iniadalah sebagai berikut: 1) Apakah Current Ratio (CR)
berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang
terdaftar di BEI ?, 2) Apakah Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap
return saham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di BEI?, 3) Apakah Return
On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan rokok
yang go public yang terdaftar di BEI ?, 4) Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh
signifikan terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
3
BEI ?, 5) Apakah Price Earning Ratio (PER) berpengaruh signifikan terhadap return saham
pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di BEI ?, 6) Manakah diantara Current
Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Earning Per Share dan Price Earning Ratio yang
berpengaruh dominan ?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kinerja keuangan
yang di hitung menggunakan rasio keuangan terhadap return saham perusahaan rokokyang
go public di bursa efek Indonesia, yaitu sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui pengaruh
Current Ratio terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di
BEI. 2) Untuk mengetahui pengaruh Debt To Equity Ratio terhadap return saham pada
perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di BEI. 3) Untuk mengetahui pengaruh
Return On Equity terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang
terdaftar di BEI. 4) Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share terhadap return saham
pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di BEI. 5) Untuk mengetahui pengaruh
Price Earning Ratio terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang
terdaftar di BEI. 6) Manakah diantara rasio keuangan yang meliputi Current Ratio, Debt To
Equity Ratio, Return On Equity, Earning Per Share dan Price Earning Ratio yang berpengaruh
dominanan terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di
BEI.
TINJAUAN TEORETIS
Pasar Modal
Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai
instrumen keuangan jangka panjang, seperti utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif,
dan instrumen lainnya (Darmadji dan Fakhruddin, 2011:1).
Investasi
Menurut Tandelilin (2010:2) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau
sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh
sejumlah keuntungan di masa mendatang.
Investor
Investor memiliki peranan penting diantarnya (Widoatmojo, 2009:37) : a) Investor
merupakan sumber aktivitas bursa efek. Sebab dengan adanya uang yang
dibelanjakan investor dipasar modal, pialang bisa mendapatkan order jual atau beli,
emiten bisa mendapatkan modal, bursa efek bisa menyelenggarakan perdagangan. b)
Dalam melakukan investasi (membelanjakan uang di pasar modal), investor bisa
meminta informasi dari pihak-pihak yang berkepentingan, seperti dari emiten,
penjamin emisi, bursa efek atau perusahaan pialang. Bahkan kalau memang
diinginkan, pemodal bisa mendapatkan nasihat dari perusahaan pialang. c)
Meskipun investor bisa mendapatkan informasi dari berbagai pihak, tetapi
keputusan investasi tetap berada di tangan investor. Dengan demikian, investor
harus menanggung risiko atas keputusan yang dibuatnya. d) Sebagai salah satu
pelaku pasar modal, investor mempunyai tanggung jawab atas risiko yang terjadi.
Saham
Saham merupakan tanda bukti penyertaan kepemilikan modal atau dana pada suatu
perusahaan. Atau saham merupakan kertas yang tercantum dengan jelas nilai
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
4
nominal,namaperusahaan, dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada
setiap pemegang saham (Fahmi,2012 : 81).
Sumber Return Saham
Menurut Simatupang (2010:39-42) terdapat dua bentuk return yang diterima
oleh investor dari kegiatan investasi saham, yaitu : 1) Dividen, Dividen adalah
keutungan bersih setelah dikurangi pajak yang diberikan perusahaan penerbit
saham kepada para pemegang saham. Sering dijumpai perusahaan tidak
membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya. Hal ini didasarkan pada
pertimbangan kebutuhan dana untuk pengembangan usaha, memprioritaskan
pembayaran utang perusahaan, dan pertimbangan lainnya. Oleh sebab itu, investor
harus dapat mengamati dan mempertimbangkannya sebelum melakukan investasi.
2) Capital Gain, Capital gain merupakan keutungan yang diperoleh oleh para investor
di pasar modal, yang berasal dari selisih antara harga beli dan harga jual. Data-data
transaksi di Bursa Efek menunjukkan bahwa banyak para investor di pasar modal
melakukan investasi saham lebih memprioritaskan mendapatkan capital gain
daripada dividen. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya investor melakukan investasi
bersifat jangka pendek dengan membeli saham pada pagi hari dan kemudian akan
menjualnya lagi pada sore hari atau satu dua hari kemudian setelah harganya naik.
Return Saham
Tandelilin (2010 : 102) mengatakan bahwa salah satu faktor yang memotivasi investor
berinvestasi adalah return, dan return merupakan imbalan atas keberanian investor
menanggung resiko akan investasi yang dilakukannya.
return saham akan di hitung berdasarkan rumus berikut (Hartono,2010:207):
Pt – Pt-1
Return Saham =
x 100 %
Pt - 1
Dimana:
R
= Total pengembalian
Pt
= Harga saham periode bersangkutan
Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya
Hubungan Tingkat Suku Bunga Dengan Return Saham
Kenaikan tingkat bunga menyebabkan return yang diperoleh dari investasi beresiko
rendah (deposito) lebih tinggi daripada return investasi yang beresiko tinggi (saham),
sehingga investor akan lebih tertarik untuk menempatkan dananya dalam bentuk deposito
daripada membeli saham. Hal ini dapat menyebabkan harga saham mengalami penurunan
(Zubir, 2011 : 20).
Go Public
Darmadji dan Fakhrudin (2011:57) menyatakan
go public merupakan sarana
pendanaan usaha melalui pasar modal, yaitu dapat berupa penawaran umum saham,
maupun penawaran obligasi, masing-masing pilihan memiliki keuntungan dan karakteristik
tersendiri yang seyogyanya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan. Sebagai
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
5
contoh, perusahaan yang memiliki banyak utang akan relatif sulit untuk menerbitkan
obligasi karena akan menambah beban utang/ leverage.
Laporan Keuangan
Menurut Harahap (2010 : 201) Laporan keuangan merupakan output dan hasil proses
akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan
dalam proses pengambilan keputusan.
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Munawir (2010:5) menyatakan, pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari
neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca
menunjukkan/menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan
pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan hasilhasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu,
dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan
yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan.
Kinerja Keuangan
Menurut Fahmi (2011 : 2) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakuan untuk
melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan –
aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu
gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang di analisis dengan alat – alat
analisis keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode
tertentu.
Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan yang biasa digunakan secara umum terdiri dari 5 kategori,
yaitu:1) Rasio likuiditas, rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi liabilitas jangka pendeknya. 2) Rasio akitvitas, rasio aktivitas
adalah rasio yang menggambarkan efektifitas perusahaan dalam mengelola aset dalam hal
ini mengubah aset non kas menjadi aset kas. Rasio aktivitas terdiri dari : Receivable Turnover
Ratio, Average Collection Period, Inventory Turn Over Ratio, Days of Inventory, Payable Turnover,
Average Payment Period, Total Asset Turnover.3) Rasio liabilitas. Rasio Liabilitas atau biasa
disebut dengan rasio solvabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dala mengelola dan melunasi kewajibannya, serta menggambarkan proporsi
hutang terhadap aset maupun ekuitas dan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban pokok maupun bunga. Rasio liabilitas terdiri dari :
Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Long-Term Debt to Equity, Times Interest- Earned Ratio, Debt
Service Coverage Ratio, Solvency Ratio, DEBT/EBITDA.4)Rasio profitabilitas, rasio
profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan .Rasio profitabilitas terdiri dari : Gross Profit Margin, Operating
Margin, Net Profit Margin, Return on Equity, Return on Assets . 5) Rasio Pasar, rasio pasar
adalah rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku , rasio ini didasarkan
pada sudut pandang investor. Rasio pasar terdiri dari :Earning Per Share, Dividend Payout
Ratio, Price to Earning Ratio, Dividend Yield, Price to book value ratio,Price/sales Ratio, Price
Earning Ratio to Growth (Murhadi,2013:57-64)
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
6
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu dengan
menganalisa data sekunder sebagai sumber penelitian, dimana penelitian kuantitatif yaitu
penelitian yang menekankan pada pengujian variabel penelitian dengan angka dan
melakukan analisa data dengan menggunakan prosedur statistik.
Adapun gambaran dari populasi (obyek) penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah perusahaan perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama periode penelitian tahun 2010-2013.
Adapun populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan perbankan yang telah
terdaftar dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia hingga tahun 2014.
Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono (2008 :85).Pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan non
probability sampling. Pengertian dari metode non probability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Berdasarkan pendekatan metode non
probability sampling , maka teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling . Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan menggunakan
pertimbangan tertentu. Berikut kriteria yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel :1)
Perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonsia selama periode 2010
sampai dengan tahun 2013. 2) Perusahaan rokok yang go public yang telah menerbitkan
laporan keuangan lengkap secara lengkap selama periode pengamatan yaitu tahun 2010
sampai dengan tahun 2013. 3) Perusahaan rokok yang go public yang harga sahamnya
berfluktuasi selama periode 2010 samapai dengan tahun 2013.
Populasi
Menurut Sugiyono (2008:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik yang tertentu yang
diharapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Popuasi
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan rokok yang go public
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 .Populasi dalam penelitian
ini adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT Bentoel
Internasional Investama Tbk.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Studi
Pustaka, teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari teori-teori
dan berbagai literatur yang berhubungan dengan investasi portofolio. Data ini
merupakan landasan teoritik yang digunakan sebagai dasar, guna menjamin tetap
terjaganya kualitas nilai ilmiah dalam penelitian ini. 2) Dokumentasi, cara untuk
mendapatkan data melalui catatan-catatan sarta dokumen-dokumen tertulis. Dalam
penelitian ini mempelajari informasi-informasi yang terdapat dalam catatan atau
dokumentasi tentang harga saham individu, deviden, tingkat suku bunga Sertifikat
Bank Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
7
Teknik Analisis Data
Penetian ini menggunakan analisi regresi linier berganda. Regresi linier berganda
merupakan analisis secara statistik yang digunakan untuk melakukan pengujian terhadap
hipotesis – hipotesis yang telah diajukan, dengan menggunakan pendekatan ini akan
diketahui seberapa besar pengaruh antara variabel Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Return
On Equity, Earning Per Share dan Price Earning Ratio terhadap Return Saham pada perusahaan
rokok yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Uji Hipotesis
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (CR, DER, ROE,
EPS dan PER) apakah positif signifikan secara terpisah terhadap variabel terikat (return
saham). Adapun kriteria pengujian dengan tingkat level of significant α= 0.05 sebagai berikut
:a) Jika p-value (pada kolom siq) <level of significant (0.05) maka variabel bebas (CR, DER,
ROE, EPS dan PER) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (return saham) pada
perusahaan rokok yang go public.b) Jika p-value (pada kolom sig) >level of significant (0.05)
maka variabel bebas (CR, DER, ROE, EPS dan PER) tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat (return saham) pada perusahaan rokok yang go public.
Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) adalah mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi dari variabel dependent. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol
dan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukkan kemampuan variabel-variabel independent
dalam menjelaskan variabel dependent amat terbatas. Koefisien determinasi R2 sangat erat
kaitannya dengan koefisien korelasi ganda atau R, adalah merupakan akar dari koefisien
determinasi atau R2 yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang keeratan hubungan
antar semua variabel bebas dengan variabel terikat secara keseluruhan. Dalam arti
hubungan antar semua variabel bebas dengan variabel terikat, secara serempak atau
bersamaan.Secara koefisien korelasi ganda, juga dapat menentukan koefisien korelasi parsial
yang dinotasikan sebagai r, dan dapat digunakan untuk menjelaskan tentang keeratan
hubugan antar variabel bebas dengan variabel terikat, manakalah variabel bebas lainnya
konstan.
Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui kontribusi dari masing-masing variabe l
independen (CR, DER, ROE, EPS dan PER) terhadap variabel terikat (return saham). Dimana
analisis ini dinyatakan oleh besarnya kuadrat korfisien parsial atau dengan kata lain r2 =
koefisien determinasi parsial (Sugiyono,2008:260).
Dimana:Jika nilai r2 dari variabel bebas menunjukan angka yang terbesar, maka variabel
tersebut memiliki pengaruh dominan terhadap variabel terikat.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Variabel Penelirian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia selama periode 2010-2013 dengan menggunakan data laporan keuangan
tahunan serta harga saham.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
8
Menghitung Current Ratio (CR)
Current Ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan membayar
liabilitas jangka pendeknya (Kasmir,2012:13) :
Aset Lancar
Current Ratio =
x 100 %
Hutang Lancar
Tingkat current ratio perusahaan rokok yang go public yang di jadikan sampel
penelitian selama tahun 2010-2013 tersaji pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 1
Current Ratio Perusahaan Rokok yang Go Public
Periode 2010-2013
(dalam %)
Perusahaan Rokok
Tahun
2010
2011
2012
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
1,42
1,21
1,14
Gudang Garam Tbk
2,10
2,24
2,21
Bentoel Internasional Investama Tbk
2,14
1,21
1,12
2013
1,25
1,42
1,12
Sumber: data diolah (financial data and ratios)
Menghitung Debt To Equity Ratio(DER):
Debt to Equity Ratio merupakan kemampuan perusahaan membayar hutang jangka
panjangnya, apabila DER semakin tinggi, maka risiko perusahaan juga semakin tinggi dalam
pembayaran hutang jangka panjangnya (Kasmir,2012:58):
Total Hutang
Debt To Equity Ratio =
x 100 %
Total Ekuitas
Tingkat Debt to Equity Ratio perusahaa rokok yang go public yang dijadikan sampel
penelitian selama tahun 2010-2013 yang di sajikan pada tabel 2 berikut ini:
Tabel 2
Debt to Equity Ratio Peruahaan rokok yang Go Public
Periode 2010-2013
(dalam %)
Perusahaan Rokok
Tahun
2010
2011 2012 2013
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
1,00
0,91 0,98
0,94
Gudang Garam Tbk
0,46
0,60 0,58
0,73
Bentoel Internasional Investama Tbk
1,33
1,87 2,60
9,56
Sumber: data diolah (finanial data and ratios)
Menghitung Return On Equity (ROE) :
Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungan berdasarkan pada ekuitas yang dimiliki perusahaan. Semakin
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
9
besar Return On Equity menandakan bahwa semakin
mensejahterahkan para pemegang saham (Kasmir,2012:205):
baik
perusahaan
dalam
Laba setelah bunga dan pajak
Return on Equity =
x 100 %
Total Ekuitas
Return On Equity perusahaan rokok yang go public yang dijadikan sampel penelitian
selama tahun 2010-2013 disajikan pada tabel 3 berikut ini:
Tabel 3
Return On Equity Perusahaan Rokok yang Go Public
Periode 2010-2013
(dalam%)
Perusahaan Rokok
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
Gudang Garam Tbk
Bentoel Internasional Investama Tbk
2010
63,02
19,89
10,27
Tahun
2011
2012
78,15
73,68
20,22
15,29
13,62
-16,81
2013
76,43
14,90
-118,17
Sumber: data diolah (financial data and ratios)
Menghitung Earning Per Share (EPS) :
Adalah rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan manajemen dalam
menghasilkan laba bersih untuk para pemegang saham (Kasmir,2012:207):
Laba bersih setelah bunga dan pajak
Earning Per Share =
x 100 %
Jumlah saham yang beredar
Tingkat earning per share perusahaan rokok yang go public yang dijadikan sampel
penelitian selama periode 2010-2013 yang disajikan dalam tabel 4 berikut ini :
Tabel 4
Earning Per Share Perusahaan Rokok yang Go Public
Periode 2010-2013
(dalam Rp)
Perusahaan Rokok
Tahun
2010
2011
2012
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
Gudang Garam Tbk
Bentoel Internasional Investama Tbk
1645
2211
30
1831
2232
220
2723
2111
-45
2013
2134,28
2132,40
-14,39
Sumber: data diola (financial data and ratios)
Menghitung Price Earning Ratio (PER) :
PER mencerminkan hubungan antara harga pasar saham dan laba per lembar saham ,
dimana semakin tinggi PER mengndikasi bahwa harga saham perusahaan tersebut semakin
mahal (Sutrisno,2009:224):
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
10
Harga per lembar saham
Price Earning Ratio =
x100%
EPS
Tingkat price earning ratio perusahaan rokok yang go public yang dijadikan sampel
penelitian selama tahun 2010-2013 yang disajikan pada tabel 5 berikut ini:
Tabel 5
Price Earning Ratio Perusahaan Rokok yang Go Public
Periode 2010-2013
(dalam satuan kali)
Perusahaan Rokok
Tahun
2010
2011
2012
Hanjaya Mandal Sampoerna Tbk
19,16
21,22
26,77
Gudang Garam Tbk
18,25
28,04
26,62
Bentoel Internasional Investama Tbk
26,49
18,69
-12,98
2013
40,96
18,73
-4,68
Sumber: data diolah (financial data and ratios)
Menghitung Return Saham (RS) :
Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa
return realisasi yang sudah terjadi (Hartono,2010:207):
Pt – Pt-1
Return Saham =
x 100 %
Pt - 1
Tingkat return saham perusahaan rokok yang go public yang dijadikan sampel
penelitian selama tahun 2010-2013 tersaji pada tabel 6 berikut:
Tabel 6
Return Saham Perusahaan Rokok yang go public
Periode 2010-2013
(dalam %)
Perusahaan Rokok
Tahun
2010
2011
2012
2013
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
1,70
0,83
0,53
0,04
Gudang Garam Tbk
0,86
0,55
-0,09
-0,25
Bentoel Internasional Investama Tbk
0,23
-0,02
-0,26
-0,50
Sumber: data di olah dari trading activity
Uji Kelayakan Model
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSSdiperoleh hasil
sebagaimana tersaji pada Tabel 7 :
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
11
Model
Tabel 7
Hasil Uji Kelayakan ModelANOVAa
Sum of Squares
Df Mean Square
Regression
1,981
5
1
Residual
,503
6
Total
2,483 11
a. Dependent Variable : RS
b. Predictors: (Constant), CR,DER,ROE,EPS,PER
,396
,084
F
Sig
4,730
,043b
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS
Kriteria Uji Kelayan Model dengan tingkat signifikasi (α)5%, sebagai berikut:Quick
lock : bila nilai tingkat signifikasi lebih kecil daripada 0,05 maka Ho dapat di tolak
pada derajat kepercayaan 5 %, dengan kata lain hipotesis alternatif (HA) diterima,
dimana hipotesisi HA menyatakan bahwa semua variabel independen secara
serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
Berdasarkan pada Tabel 8 hasil output perhitungan program SPSS 21 diperoleh nilai F
sebesar 4.730 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,043b . Dengan tingkat signifikasi
sebesar0,043b<0,05 menyatakan hipotesis HA telah diterima dan model layak di pakai dalam
pengujian regresi.
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis telah
memenuhi syarat dari keempat uji asumsi klasik atau tidak. Perhitungan untuk menguji
keempat uji asumsi klasik tersebut sebagai berikut :
Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk menguji data berdistribusi secara normal atau tidak di
dalam analisis regresi. Uji Normalitas pada penelitian ini menggunakan dua pendekatan,
yaitu pendekatan grafik dan pendekatan statistik.
Analisa Grafik
Pendekatan melalui grafik dilakukan dengan cara melihat penyebaran titik data pada
sumbu diagonal pada grafik, dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut :1) Jika titik
atau data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka
regresi tersebut dinyatakan memenuhi asumsi normalitas.2) Jika titik atau data menyebar
jauh garis diagonal.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
12
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS
Gambar 1
Gambar hasil uji normalitas
Analisa Statistik
Uji Normalitas dengan pendekatan statistik menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov
dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: a) Jika signifikasi > 0,05 maka data
berdistribusi normal. b) Jika signifikasi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
Tabel 8
Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
Mean
Std.
Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorv-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
CR
12
1,5408
,47897
DER
12
1,8042
2,54418
ROE
12
43,3708
36,40035
EPS
12
1469,0892
1062,78186
PER
12
21,8825
8,97361
RS
12
,4883
,47514
,266
,266
-,212
,922
,363
,324
,324
-,299
1,122
,161
,321
,321
-,182
1,112
,169
,232
,213
-,232
,805
,536
,176
,163
-,176
,610
,851
,198
,198
-,162
,687
,732
a.Test
distribution is Normal
b. Calculation from data
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS
Hasil uji normalitas data menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test,
sebagaimana tersaji pada tabel 8 , diperoleh hasil sebagai berikut : Angka signifikasi sebesar
0,363 untuk CR, angkasignifikasi sebesar 0,161 untuk DER , angka signifikasi sebesar 0,169
untuk ROE, angka sgnifikasi sebesar 0,536 untuk EPS angka signifikasi sebesar 0,851 untuk
PER, dan angka signifikasi sebesar 0,732 untuk return saham .
Dari hasil keseluruhan data yang telah diuji dengan menggunakan One Sample
Kolmogorov Smirnov Test dapat disimpulkan bahwa data perusahaan rokok yang go public
memiliki data normal , hal tersebut dikarenakan semua data tersebut memiliki Asymp. Sig >
(α) 0,05.
Uji Multikolinieritas
Uji Mutikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukannya
adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
mengandung multikolinieritas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya masalah
multikolinieritas adalah dengan melihat VIF bila nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance
di atas 0,10 maka tidak terdapat gejala multkolinieritas dan begitu pula sebaliknya. Hasil
perhitungan statistik nilai Variane Inflation Factor (VIF) dan Tolernce disajikan pada tabel 9
berikut:
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
13
Tabel 9
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Colineary Statistics
Tolerance
VIF
CR
,491
2,307
DER
,151
6,627
ROE
,214
4,664
EPS
,361
2,771
PER
,398
2,515
a. Dependent Variabel Return Saham
1
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS
Berdasarkan hasil output SPSS pada bagian coefficients diperoleh nilai Variane Inflation
Factor (VIF) CR sebesar 2,037 , DER sebesar 6,627 , ROE sebesar 4,664 , EPS sebesar 2,771 ,
PER sebesar 2,515 , dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas
antar variabel independen dalam model regresi.
Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi
adanya autokorelasi dapat dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin-Watson
(uji DW).
Deteksi adanya autokorelasi bisa dilihat pada tabel Durbin-Watson, seara umum bisa
diambil patokan sebagai berikut : a) Terjadi autokorelasi positif jika nilai D-W di bawah -2
(D-W< 2). b) Tidak terjadi autokorelasi jika nilai D-W berada di antara -2 dan +2 atau -2≤ DW ≤ +2. c) Terjadi autokorelasi negatif jika nilai D-W diatas +2 atau D-W > +2
Hasil perhitungan dengan SPSS diperoleh nilai statistik Durbin Watson sebagai berikut :
Tabel 10
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
Durbin-Watson
1
1,803
a. Predictors: (Constant).CR ,DER, ROE, EPS,PER
b. Dependent Variable: Return saham
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS
Berdaskan Tabel 10 hasil perhitungan autokorelasi diperoleh nilai DurbinWatson
adalah sebesar 1,803,dengan demikian model regresi yang akan digunakan tidak dapat
masalah autokorelasi. Dari hasil pengujian asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa regresi
linier yang dihasilkan dalam penelitian ini dikatakan sudah terbebas dari autokorelasi,
dimana hasil pengujian asumsi klasik semua data sudah memenuhi kriterianya.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
14
Uji Heteroskdeastisitas
Uji Heterskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
grafik scatterplot antar SRESID deng ZPRED. Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan
ke pangamatan yang lain. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik mrnyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tiak terjadi heteroskedastisitas.
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS (lampiran 16)
Gambar 2
Gambar Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik Scatterplot yang dihasilkan SPSS terlihat hampir semua titik menyebar
secara acak, tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y . Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk mengetahui return saham berdasarkan
masukan dari variabel independennya.
Analisis Regresi Linier Berganda
Tujuan digunakan persamaan regresi linier berganda adalah untuk melakukan
pendugaan atau variasi nilai suatu variabel terikat yang disebabkan oleh variasi nilai suatu
variabel bebas. Dalam penelitian ini, fungis dari persamaan regresi linier berganda adalah
untuk melakukan pendugaan terhadap variabel terikat, apabila terjadi perubahan pada CR,
DER, ROE, EPS, dan PER yang mempengaruhi return saham.Berdasarkan hasil perhitungan
dengan SPSS diperoleh persamaan regresi linier sebagaimana yang telah tersaji pada tabel
11:
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
15
Model
Tabel 11
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
(Constant)
CR
DER
1
ROE
EPS
PER
a.Dependent Variable : RS
B
,815
,653
-,331
,021
,000
-,063
Std. Error
,498
,260
,088
,005
,000
,015
Standardized
Coefficients
Beta
,658
-1,770
1,591
-,383
-1,196
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS
Berdasarkan Tabel 11, maka return saham dapat dimasukkan ke dalam persamaan
regresi berganda sebagai berikut :
RS = 0,815 + 0,653CR – 0,331DER + 0,021ROE +0,000EPS – 0,063PER + e
Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa koefisien dari variabel bebas CR, DER,
ROE, EPS, dan PER bertanda positif negatif. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel tersebut
ada yang mempunyai pengaruh searah dan ada yang memiliki pengaruh tidak searah
dengan variabel terikat return saham.
Dari persamaan regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :1)
Konstanta,besarnya nilai konstanta adalah 0,815, hal ini menunjukkan bahwa jika variabel
yang terdiri atas perubahan variabel CR, DER, ROE, EPS, dan PER = 0 , maka besarnya
variabel terikat return sahan sebesar 0,815 satuan dengan kata lain sebelum dipengaruhi oleh
variabel CR, DER, ROE, EPS, PER, return saham akan sebesar 0,815 satuan. 2) Koefisien
regresi CR (b1) sebesar 0,653, besarnya koefisien b1 adalah 0,653 yang berarti menunjukkan
arah hubungan positif (searah) antara return saham dengan CR. Tanda positif menunjukkan
pengaruh CR searah terhadap return saham yaitu jika variabel CR naik sebesar satu satuan
maka return saham akan naik sebesar b1 yaitu 0,653 satuan dengan asumsi variabel yang
lainnya konstan. 3) Koefisien regresi DER (b2) sebesar -0,331, besarnya koefisien b2 adalah 0,331 yang berarti menunjukkan arah hubungan negatif (tidak searah) antara return saham
dengan DER. Tanda negatif menunjukkan pengaruh DER tidak searah terhadap return
saham yaitu jika variabel DER naik sebesar satu satuan maka return saham tidak akan naik
sebesar b2 yaitu -0,331 satuan dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. 4) Koefisien
regresi ROE (b3) sebesar 0,021, besarnya koefisien b3 adalah 0,021 yang berarti menunjukkan
arah hubungan positif (searah) antara return saham dengan ROE. Tanda positif
menunjukkan pengaruh ROE searah terhadap return saham yaitu jika variabel ROE naik
sebesar satu satuan maka return saham akan naik sebesar b3 yaitu 0,021 satuan dengan
asumsi variabel yang lainnya konstan.5) Koefisien regresi EPS (b4) sebesar 0,000, besarnya
koefisien b4 adalah 0,000 yang berarti menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara
return saham dengan ROE. Tanda positif menunjukkan pengaruh ROE searah terhaap return
saham yaitu jika variabel ROE naik sebesar satu satuan maka return saham akan naik sebesar
b4 yaitu 0,000 satuan dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. 6) Koefisien regresi PER
(b5) sebesar -0,063, besarnya koefisien b5 adalah -0,063 yang berarti menunjukkan arah
hubungan positif negatifantara returnsaham dengan ROE. Tanda posi negatif menunjukkan
pengaruh PER positif namun tidak searah terhaap return saham yaitu jika variabel PER naik
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
16
sebesar satu satuan maka return saham tidak akan naik sebesar b5 yaitu -0,063 satuan dengan
asumsi variabel yang lainnya konstan.
Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, dilakukan melalui uji F dan uji t. Uji F
digunakan untuk mengetahui kecocokan antara variabel bebas (CR,DER, ROE, EPS dan
PER) apakah secara serentak berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat (return
saham) pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Sedangkan uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (CR, DER,
ROE, EPS dan PER) apakah secara terpisah positif signifikan terhadap variabel terikat (return
saham) pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Uji t
Dari hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan SPSS 21 didapat hasil uji t seperti
yang disajikan pada Tabel 12 berikut ini:
Tabel 12
HasilUji Statistik t
(α)
Keterangan
Variabel
Sig
CR
,046
0,05
Berpengaruh signifikan
DER
,010
0,05
Berpengaruh signifikan
ROE
,007
0,05
Berpengaruh signifikan
EPS
,256
0,05
Tidak berpengaruh signifikan
PER
,006
0,05
Berpengaruh sgnifikan
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS
Berdasarkan hasil uji statistik t , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
: a) Pengujian H1 (CR) terhadap return saham. Untuk CR berdasarkan pada Tabel 12
diketahui nilai sig 0.046 < (α) 0.05 atau dengan taraf signifikasi kurang dari 0.05 atau
sebesar 0.046 maka CR berpengaruh positif signifikan terhadap return saham pada
perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan CR secara terpisah berpengaruh signifikan
terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia telah terbukti.Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Thamrin (2012) yang menyimpulkan CR berengaruh signifikan terhadap
return saham.Berpengaruh CR terhadap return saham, karena rasio ini menunjukkan
kemampuan pembiayaan hutang jangka pendek, dimana rasio ini penting diketahui oleh
investor untuk menentukan keputusan dalam berinvestasi. Rasio ini digunakan untuk
melihat likuid atau tidaknya suatu perusahaan dalam pembiayaan hutang jangka
pendeknya, karena semakin tinggi CR maka menandakan kondisi perusahaan yang semakin
likuid, hal ini didukung dari hasil pengujian Current Ratio yang positif . Dimana keadaan
perusahaan yang semakin likuid menunjukkan bahwa pemodal akan memperoleh return
yang lebih tinggi jika kemampuan perusahaan tersebut mampu memenuhi hutang jangka
pendek dari aktiva lancar perusahaan semakin tinggi sehingga hal ini yang membuat
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
17
investor menjadi tertarik untuk ber investasi dan memperoleh expect return.b) Pengujian H2
(DER) terhadap return saham. Untuk DER berdasakan pada Tabel 13 diketahui nilai sig 0.010
< (α) 0.05 atau dengan taraf signifikasi kurang dari 0.05 atau sebesar 0.010 maka DER
berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang
terdaftar di Bursa Efek Indonsia. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan DER secara
terpisah berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go
public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia telah terbukti,Hasil penelitian ini mendukug
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh I Komang (2014) yang menyimpulkan DER
berpengaruh signifikan terhadap return saham.Berpengaruhnya DER terhadap return saham,
karena rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka
panjangnya dengan menggunakan modal perusahaan, sehingga jika perusahaan mampu
memenuhi kewajiban jangka panjangnya , maka dapat di indikasi bahwa perusahaan
tersebut memiliki modal yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya, oleh
karena itu investor juga memperhatikan DER setiap perusahaan dikarenakan saham
termasuk ke dalam modal perusahaan. Jika semakin tinggi DER perusahaan maka semakin
besar pula risiko perusahaan, karena yang diharapkan perusahaan adalah suatu financial
leverage yang rendah.c) Pengujian H3 (ROE) terhadap return saham. Untuk ROE berdasarkan
pada Tabel 13 diketahui nilai sig 0.007 < (α) 0.05 atau dengan taraf signifikasi kurang dari
0.05 atau sebesar 0.007 maka ROE berpengaruh positif signifikan terhadap return saham
pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonsia. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan ROE secara terpisah berpengaruh signifikan terhadap
return saham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
telah terbukti.Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Sari dan Venusita (2013) yang menyimpulkan ROE berpengaruh signifikan terhadap return
saham.ROE merupakan salah satu cara yang dapat dgunakan untuk mengukur tingkat hasil
investasi yang dilakukan oleh investor dengan membandingkan antara laba bersih dengan
modal sendiri. ROE dapat digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal sendiri
yang dioperasikan oleh perusahaan. Semakin tinggi ROE maka semakin besar kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih setelah bunga dan pajak yang tersedia bagi
pemilik modal dan sebalinya. Dari keterangan tersebut para investor dapat melihat seberapa
jauh kemampuan perusahaan dalam mengelola modal sendiri untuk menghasilkan laba.
Apabila perusahaan dapat menghasilkan ROE yang tinggi, maka investor menganggap
bahwa perusahaan telah menggunakan modalnya dengan efisien dan efektif, maka harga
saham akan mengalami kenaikan dan akan meningkatkan return.d) Pengujian H4 (EPS)
terhad return saham. Untuk EPS berdasarkan Tabel 13 diketahui nilai sig 0.256 > (α) 0.05
atau dengan taraf signifikasi lebih dari 0.05 atau sebesar 0.256 maka EPS berpengaruh tidak
signifikan terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian menyatakan EPS secara terpisah berpengaruh tidak
signifikan terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tidak terbukti.Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Susilowati dan Turyanto (2011) yang menyimpulkan EPS berpengaruh
tidak signifikan terhadap return saham.Tidak berpengaruhnya EPS terhadap return saham
dikarenakan EPS yang berflutuasi dari tahun ke tahun , dan terdapat masalah pada laba
perusahaan atau perusahaan yang sedang mengalami kerugian , sehingga perusahaan belum
mampu membayarkan pendepatan perlembar sahamnya kepada investor, selain itu faktor
kepemilikan saham yang didominasi oleh salah satu pihak, serta penjualan saham ke publik
yang hanya dalam persentase kecil, hal ini juga bisa mempengaruhi pembagian EPS
terhadap return saham yang jarang dilakukan oleh perusahaan.e) Pengujian H5 (PER)
terhadap return saham.Untuk PER berdasarkan tabel 13 diketahui nilai sig 0,006 < (α) 0,05
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
18
atau dengan taraf signifikasi kurang dari 0,05 atau sebesar 0,006 maka PER berngaruh
negatif signifikan terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go publicyang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan PER secara
terpisah berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go
public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia telah terbukti.Hasil penelitian ini mendukung
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Farkhan dan Ika (2013) yang menyimpulkan
PER berpegaruh signifikan terhadap return saham.Berpengruhnya PER terhadap return
saham, karena PER menunjukkan informasi mengenai harga saham, dimana PER yang
semin tinggi mengindikasi baha harga saham perusahaan tersebut semakin mahal, hal ini
membuat investor semakin minat untuk berinvestasi apalagi mengingat jika PER
perusahaan tersebut selalu meningkat, hal tersebut akan menciptakan return yang sesui
dengan ekspektasi investor jika mereka menjual sahamnya ketika harga sahamnya mahal.
Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilair R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas.
Hasil SPSS diperoleh nilai koefisien determinasi disajikan pada Tabel 13:
Tabel 13
Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Model
R
R Square
Adjusted R
Std Error of the
Square
Estimate
1
, 8 9 3 a
, 7 9 8
, 6 2 9
, 2 8 9 4 2
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS
Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.798
atau 79,8% artinya variabilitas return saham dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel CR,
DER, ROE, EPS dan PER sebesar 79,8% , sedangkan sisanya sebesar 20,3% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi ini. Hal ini menunjukkan bahwa
masih ada variabel lain di luar variabel CR,DER, ROE, EPS, dan PER yangberpengaruh
terhadap return saham.
Koeisien Determinasi Parsial (r2)
Koefisen determinasi parsial digunakan untuk mengetahui variabel manakah dari
variabel bebas CR, DER, ROE, EPS, PER yang berpengaruh dominan terhadap return saham
pada perusahaan rokok yang go public. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS diperoleh hasil
sebagaiana tersaji pada tabel 14:
Variabel
CR
DER
ROE
EPS
PER
Tabel 14
Koefisien Korelasi dan Determinasi Parsial (r2)
R
,716
-,837
,853
-,456
-,859
r2
,5126
,7005
,7276
,2079
,7379
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS
Pengujian H6 (variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap return saham)
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
19
Dari tabel diatas dapat diperoleh koefisien determinasi parsial sebagai berikut: 1) Koefisien
determinasi parsial variabel CR sebesar 0,5126 , hal ini berarti sekitar 51,26% yang
menunjukkan besarnya kontribusi variabel CR terhadap return saham pada perusahaan
rokok yang go public. 2) Koefisien determinasi parsial variabel DER sebesar 0,7005 , hal ini
berarti sekitar 70,05% yang menunjukkan besarnya kontribusi variabel DER terhadap return
saham pada perusahaan rokok yang go public. 3) Koefisien determinasi parsial variabel ROE
sebesar 0,7276 , hal ini berarti sekitar 72,76% yang menunjukkan besarnya kontribusi
variabel ROE terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public. 4) Koefisien
determinasi parsial variabel EPS sebesar 0,2076 , hal ini berarti sekitar 20,76% yang
menunjukkan besarnya kontribusi variabel EPS terhadap return saham pada perusahaan
rokok yang go public. 5) Koefisien determinasi parsial variabel PER sebesar 0,7379 , hal ini
berarti sekitar 73,79% yang menunjukkan besarnya kontribusi variabel PER teradap return
saham pada perusahaan rokok yang go public.
Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh
dominan terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public adalah PER karena
mempunyai koefisien determinasi parsialnya paling besar yaitu 73,79%.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Setelah melakukan analisis beserta pembahasannya, maka ditarik bebrapa simpulan
sebagai berikut :1) Setelah dilakukan uji kelayakan odel, diperoleh sig 0,043 yang
menyatakan model layak digunakan dalam regresi linier berganda. 2) Berdasarkan Uji t,
diperoleh CR, DER, ROE, PER berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan
EPS berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. 3) Hasil perhitungan koefisien
determinasi menyatakan variabel independen. 4) Hasil perhitungan koefisien determinasi
parsial , PER dinyatakan berpengaruh dominan terhadap return saham dengan koefisien
determinasi parsial sebesar 0,7379.
Saran
Berdasarkan uraian simpulan di atas, maka dapat diambil saran untuk perusaan rokok
sebagai berikut :1) Perusahaan Rokok sebaiknya selalu meningkatka nilai perusahaan serta
menjaga kestabilan aset lancar nya agar tetap bisa memenuhi kewajiban jangka pendeknya,
dimana hal ini berpengaruh terhadap kelangsungan operasional perusahaan. 2) Selain
menjaga kestabilan pemenuhan kewajiban jangka pendeknya, perusahaan rokok juga harus
bisa memenuhi kewajiban jangka panjangnya, karena hal ini berhubungan dengan
kesepakatan pembagian return. Dimana pembiayaan atas hutang ini telah disediakan dalam
bentuk modal oleh pemegang saham perusahaan tersebut. Karena semakin likuid suatu
perusahaan, maka semakin menarik minat investor untuk ber investasi. 3)Perusahaan rokok
sebaiknya tetap menjaga efisiensi dan efektifitas penggunaan modal dalam operasional
perusahaannya karena hal ini berhubungan dengan tingkat pengembalian pemegang saham
atas penggunaan modalnya pada perusahaan rokok. Hal in dapat dilakukan dengan
meningkatkan nilai perusahaan serta ekspansi usaha agar dapat memperoleh laba yang
maksimal. 4) Perusahaan rokok harus selalu memantau pergerakan harga saham perusahaan
di pasar saham. Hal ini sangat penting bagi perusahaan dikarenakan untuk mengetahui
keberhasilan kinerja perusahaan dalam meningkatkan laba serta mengetahui respon investor
terhadap saham perusahaan. 5) Agar terpenuhinya pembagian Earning Per Share setiap
periodenya, maka perusahaan rokok, khususnya Bentoel (Periode 2012-2013) seharusnya
menciptakan strategi, inovasi dan tidak selalu mengandalkan hutang pada pihak lain agar
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
20
tidak terjadi kerugian sehingga perusahaan bisa membagikan EPS setiap periodenya kepada
pemegang saham. Serta memberikan peluang kepada investor lain dalam kepemilikan
saham supaya banyak pendanaan yang masuk sehingga bisa memenuhi kewajiban serta
biaya operasional perusahaan.
Keterbatasan
Keterbatasan utama yang terdapat dalam penelitian ini adalah Penelitian
difokuskan pada pengaruh current ratio, debt to equity ter ratio, return on equity,
earning per share dan price earning ratio terhadap kinerja keuangann. Penelitian ini
dibatasi pada bagaimana perusahaan dapat menciptakan kinerja yang baik dengan
mengukur melalui 7 tindakan yaitu 1) Perusahaan rokok yang go public yang
terdaftar di Bursa Efek Indonsia selama periode 2010 sampai dengan tahun 2013. 2)
Perusahaan rokok yang go public yang telah menerbitkan laporan keuangan lengkap
secara lengkap selama periode pengamatan yaitu tahun 2010 sampai dengan tahun
2013. 3) Perusahaan rokok yang go public yang harga sahamnya berfluktuasi selama
periode 2010 samapai dengan tahun 2013.Untuk penelitian selanjutnya diharapkan
untuk menambah variabel lain yang dimungkinkan mempunyai pengaruh terhadap
kinerja keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Darmaji, T dan H. M. Fakhrudin. 2011. Pasar Modal di Indonesia. Edisi Ketiga. Salemba Empat.
Jakarta
Fahmi, I. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta. Bandung.
Farkhan dan Ika. 2013. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Universitas Muhamadiyah Semarang
9(1): 1-18
Harahap, S.S. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Hartono. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Tujuh. BPFE. Yogyakarta.
I Komang, P.A.W. 2014. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Sektor Food
and Beverages di BEI. E-journal Universitas Udayana 3(3) : 799-816
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers. Jakarta.
Marwan, A. 2013. Keuangan Keprilakuan. BPFE. Yogyakarta.
Munawir. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.
Murhadi, W. R. 2013. Analisis Laporan Keuangan . Salemba Empat. Jakarta.
Murti, W. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham. Cetakan Pertama. Cintya
Press. Jakarta.
Sari, N.L dan L. Venusita. 2013. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham. Jurnal
Ilmu Manajemen 3(1) : 774-785
Simatupang, M. 2010. Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan Reksa Dana. Mitra Wacana
Media. Jakarta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesembilan. Alfabeta. Bandung.
Sunariyah. 2011. Pengetahuan Pasar Modal. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Yogyakarta.
Susilowati, Y dan T. Turyanto. 2011. Reaksi Signal Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas
terhadap Return Perusahaan. Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan 3(1) : 17-37
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori: Konsep dan Aplikasi. Ekonisia. Yogyakarta.
Tandelilin, E. 2010. Portofolio dan Investasi-Teori dan Aplikasi. Kasinus. Yogyakarta.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 4, Nomor 7, Juli 2015
Analisis Pengaruh Kinerja Keungan...-Rachmasyithah, Diah
21
Thamrin, Y. 2012. Analisis Current Ratio (CR) dan Debt Equity Ratio (DER) Terhadap Return
Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi.
Program Strata Satu Universitas Hasanuddin. Makassar
Widoatmojo, S. 2009. Pasar Modal Indonesia Pengantar dan Studi Kasus. Ghalia Indonesia.
Bogor.
Zubir, Z. 2011. Manajemen Portofolio: Penerapannya dalam Investasi Saham. Salemba Empat.
Jakarta.
Download