Kode/Rumpun Ilmu:112/Kimia USULAN PENELITIAN DOSEN PEMBINA Analisis Kandungan Mineral Menggunakan Metode Neutron Activation Analysis dalam Air Zamzam yang Beredar di Kota Tasikmalaya Tim Pengusul Drs. Edi Hernawan, M.Pd Vita Meylani, M.Sc (0012065702) (0027059001) UNIVERSITAS SILIWANGI JANUARI 2017 RINGKASAN Air zamzam merupakan air yang emmiliki keistimewaan dan keutamaan sehingga dan hanya terdapat di Mekah, Saudi Arabia sehingga setiap Jemaah haji dari berbagai Negara berburu air tersebut untuk oleh-oleh. Hal tersebut menyebabkan munculnya aturan mengenai pembatasasn membawa air zamzam bagi Jemaah. Oleh karena itu, di berbagai Negara khususnya Indonesia muncul toko oleh-oleh haji yang menyediakan air zamzam sehingga kualitasnya masih dipertanyakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan mineral yang terkandung pada air zamzam yang beredar di Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis mineral yang terkandung pada air zamzam yang beredar di Kota Tasikmalaya adalah neutron activation analysis (NAA) secara kualitatif dan kuantitatif. Mineral yang diteliti adalah 6 mineral makro yaitu natrium, kalsium, magnesium, klorida, sulfat, bikarbonat. v IDENTITAS DAN URAIAN UMUM 1. 2. Judul penelitian : Analisis Kandungan Mineral Menggunakan Metode Neutron Activation Analysis dalam Air Zamzam yang Beredar di Kota Tasikmalaya Tim peneliti No. Nama Jabatan Bidang Instansi Alokasi/Waktu Keahlian Asal (Jam/Minggu) 1. Drs. Edi Ketua Pendidikan Jurusan Hernawan., Kimia Pend. M.Pd Biologi FKIP Universitas Siliwangi 2. Vita Anggota 1 Biologi/Mikr Jurusan Meylani., obiologi Pend. M.Sc Biologi FKIP Universitas Siliwangi 3. Objek penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian): Objek penelitian ini adalah air zamzam yang beredar di Kota Tasikmalaya 4. Masa pelaksanaan penelitian: Masa : 1 tahun Berakhir : Desember 2017 5. Usulan biaya DPRM Ditjen Penguatan Risbang : Tahun Ke-1 : Rp. 17.500.000 6. Lokasi penelitian : Laboratorium Kimia FKUP Universitas Siliwangi dan Laboratorium Radioisotop BATAN Bandung. 7. Instansi lain yang terlibat : BATAN Bandung 8. Temuan yang ditagetkan :Kandungan mineral makro beserta kadarnya pada air zamzam yang beredar di Kota Tasikmalaya.. 9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu : Penelitian ini memiliki kontribusi mendasar pada bidang Kimia. Terutama dalam pengaplikasian metode Neutron Activation Analysis (NAA) untuk menguji kandungan mineral pada air zamzam yang beredar di Kota Tasikmalaya. 10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran : Jurnal Atom Indonesia (Terakreditasi) atau Indonesian Journal of Chemistry (Jurnal Internasional). 11. Rencana luaran HAKI, bukti, purwarupa, atau luaran lain yang ditargetkan iii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL .................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ............................................................. DAFTAR ISI .................................................................................................... RINGKASAN .................................................................................................. i ii iii iv v BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ................................................................... 1.2. Tujuan Khusus .................................................................................... 1.3. Hasil yang Ditargetkan ....................................................................... 1 3 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State of The Arts .................................................................................. 2.2. Studi Pendahuluan .............................................................................. 5 14 BAB 3 METODE PELAKSANAAN 3.1. Tahapan Penelitian .............................................................................. 3.2. Lokasi Penelitian ................................................................................. 3.3. Variabel Penelitian .............................................................................. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ................................................. 3.5. Analisis Data Penelitian ...................................................................... 15 16 16 16 16 BAB 4 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1. Anggaran Biaya .................................................................................. 4.2. Jadwal Pelaksanaan ............................................................................. 18 18 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... LAMPIRAN 1 JUSTIFIKASI ANGGARAN .................................................. LAMPIRAN 2 STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS........................... LAMPIRAN 3 BIODATA TIM PENGUSUL................................................. LAMPIRAN 4 SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PENGUSUL ........... 19 20 22 23 31 iv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Air zmzam merupakan air yang kaya akan unsur-unsur dan komposisi kimia bermanfaat yang mencapai sekitar 2000mg/L. sedangkan air sumur bor di Makkah Al-Mukarramah dan oase-oase di sekitarnya hanya mengandung mineral total sekitar 260mg/L (A-Najjar, Zaghlul, tanpa tahun). Hal itulah yang kemudian dipahami oleh para ilmuwan bahwa air zamzam memang mempunyai khasiat sebagai obat. Karena keistimewaan yang dimiliki air zamzam, tidak mengherankan apabila banyak orang yang ingin mengkonsumsinya, termasuk orang-orang di luar Saudi Arabia. Masyarakat dari luar Saudi Arabia termasuk Indonesia memperoleh air zamzam dari jamaah haji yang baru pulang seusai melaksanakan ibadah hajinya. Para jamaah haji pun berusaha membawa air zamzam sebanyak-banyaknya untuk diberikan kepada kerabat dan tetangga. Namun, peraturan menyebutkan bahwa setiap jamaah haji hanya diperbolehkan membawa air zamzam sebanyak 5 liter, itupun jamaah haji tidak diperbolehkan mengambil air zamzam sendiri tetapi akan diberi saat sampai embarkasi atau terminal kedatangan masing-masing. Peraturan tersebut dikarenakan larangan adanya benda cair dalam koper di pesawat, yang dikhawatirkan dapat bocor dan mengenai jaringan listrik sehingga menyebabkan korsleting. Namun, banyak jamaah haji yang merasa tidak cukup dengan volume yang diberikan sehingga berusaha membawa air zamzam secara sembunyisembunyi. Caranya pun sangat bervariasi, daris ekedar membungkusnya dengan kain ihrom hingga modifikasi koper. Jamaah haji pun tidak segan-segan melakukan Tarik ulur dengan pihak penerbangan ketika koper mereka diketahui membawa air zamzam. Hal tersebut tentu saja menghambat kinerja petugas penerbangan yang akhirnya tidak jarang berakibat pada tertundanya keberangkatan. Hal tersebut menimbulkan munculnya perusahaan di dalam negeri yang menyediakan oleh-oleh khas haji berupa air zamzam. Akan tetapi, munculnya air 1 2 zamzam di dalam negeri menimbukan kecurigaan akan kualitas dan keaslian air zamzam tersebut. Hal tersebut didukung dengan adanya penggerebekan terhadap pabrik air zamzam palsu di Semarang dan Batang, jawa tengah pada tanggal 15 Januari 2014. Air zamzam palsu tersebut bahkan diesdarkan tidak hanya di kota pabrik itu berdiri, tetapi juga dikirim ke kota lain seperti jakara, Solo, dan Yogyakarta. Air zamzam palsu dibuat dengan mencampur 10 liter air zamzam asli dnegan 13 galon air isi ulang biasa. Hasil penyelidikan menyatakan bahwa pemilik pabrik merupakan mantan TKI dan dapat dipastikan usaha pengolahan air zamzam itu baru berjalan 1-2 tahun terakhir (Anonim, 2014). Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kualitas air berlabel zamzam yang beredar di Kota Tasikmalaya, salah satunya yaitu dengan cara meneliti kandungan mineralnya. Terdapat beberapa mineral dalam air zamzam dan mineral yang konsentrasinya cukup besar diantaranya natrium, kalsium, magnesium, sulfat, klorida, dan bikarbonat. Oleh karena itu dilakukan analisis kandungan mineral menggunakan metode neutron activation analysis dalam air zamzam yang beredar di Kota Tasikmalaya. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1.1.1. apakah terdapat kandungan mineral natrium, kalsium, sulfat, klorida, magnesium dan bikarbonat pada air Zamzam yang beredar di pasaran Kota Tasikmalaya?; 1.1.2. berapakah jumlah kandungan mineral natrium, kalsium, sulfat, klorida, magnesium dan bikarbonat pada air Zamzam yang beredar di pasaran Kota Tasikmalaya?; dan 1.1.3. apakah kandungan mineral natrium, kalsium, sulfat, klorida, magnesium dan bikarbonat pada air Zamzam yang beredar di pasaran Kota Tasikmalaya sama dengan kandungan yang terdapat pada air zamzam asli dari Mekah?. Agar penelitian yang dilaksanakan dapat terarah dan sistematis, maka penulis memokuskan masalah sebagai berikut : 3 1.1.1. penelitian ini menggunakan metode neutron activation analysis untuk menentukan kandungan mineral mineral natrium, kalsium, sulfat, klorida, magnesium dan bikarbonat pada air Zamzam yang beredar di pasaran Kota Tasikmalaya; 1.1.2. untuk menguji kandungan mineral natrium, kalsium, sulfat, klorida, magnesium dan bikarbonat pada air Zamzam yang beredar di pasaran Kota Tasikmalaya yang digunakan menggunakan metode neutron activation analysis. 1.1.3. objek penelitian ini adalah air zamzam yang beredar di sekitar Kota Tasikmalaya; dan 1.1.4. hasil akhir penelitian yang diambil berupa data hasil identifikasi kandungan mineral natrium, kalsium, sulfat, klorida, magnesium dan bikarbonat pada air Zamzam yang beredar di pasaran Kota Tasikmalaya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis mencoba mengadakan penelitian dengan Judul “Analisis Kandungan Mineral Menggunakan Metode Neutron Activation Analysis dalam Air Zamzam yang Beredar di Kota Tasikmalaya”. 1.2 Tujuan Khusus 1.2.1. Menganalisis kandungan mineral natrium, kalsium, sulfat, klorida, magnesium dan bikarbonat pada air Zamzam yang beredar di pasaran Kota Tasikmalaya. 1.2.2. Mengumpulkan data jumlah kandungan mineral natrium, kalsium, sulfat, klorida, magnesium dan bikarbonat pada air Zamzam yang beredar di pasaran Kota Tasikmalaya. 1.2.3. Memberikan informasi mengenai kandungan mineral natrium, kalsium, sulfat, klorida, magnesium dan bikarbonat pada air Zamzam yang beredar di pasaran Kota Tasikmalaya. sebagai bahan pertimbangan konsumen dalam membeli oleh-oleh khas haji. 4 1.3 Hasil yang ditargetkan Hasil yang ditargetkan dari penelitian ini adalah diketahuinya kandungan mineral Ca, Mg, dan Fe pada air Zamzam yang beredar di sekitar Kota Tasikmalaya.. Selain itu, data yang diperoleh dapat dipublikasikan sebagai bahan edukasi untuk konsumen sehingga tidak sembarangan dalam membeliair zamzam sebagai oleh-oleh khas haji dan umroh. Tabel 1. Rencana Target Capaian No. Jenis Luaran Indikator Capaian 1. Publikasi ilmiah Internasional Nasional Hasil penelitian dipublikasikan dalam jurnal nasional terakreditasi 2. Pemakalah dalam Internasional temu ilmiah Nasional Hasil penelitian dipublikasikan dalam seminar nasional 3. Invited speaker dalam Internasional temu ilmiah Nasional 4. Visiting lecturer Internasional 5. HKI Paten Paten Sederhana Hak Cipta Merk Dagang Rahasia Dagang Desain Produk Industri Indikasi Geografis Perlindungan Varietas Tanaman Perlindungan Topografi Sirkuit Terpadu 6. Teknologi tepat guna 7. Model/purwarupa/des ain/karya seni/rekayasa sosial 8. Buku ajar ISBN 9. Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 State of the Arts Sekaitan dengan penelitian ini, telah dilakukan penelitian sebelumnya oleh Rahmayani, Fatimah (2009) mengenai analisis kadar besi (Fe) dan tembaga (Cu) dalam air zamsam secara spektrofotometri serapan atom (SSA). Hasilnya menunjukkan bahwa air zamzam asli yang diperoleh dari mekah memiliki kandungan besi (Fe) dan tembaga (Cn) yang jauh lebih rendah dibandingkan syarat air minum yang telah ditetapkan oleh pemerintah sehingga air zamzam yang asli dari Mekah layak dikonsumsi tanpa harus diolah terlebih dahulu. Penelitian lain yang mendukung penelitian ini juga pernah dilakukan oleh Aziz, Nur Ba’diani., (2014) mengenai analisis analisis kandungan mineral dalam air zamzam yang beredar di Kota Semarang. Hasil penelitiannya menunjukkan dari 3 sampel yang diperiksa mengandung (i) ion Cl 3,17 ppm, 16665,88 ppm, dan 2407,61 ppm, (ii) ion sulfat 7,055 ppm, 3,996 ppm, dan 0,156 ppm, (iii) ion bikarbonat 637,45 ppm, 573,70 ppm, dan 509, 96 ppm, (iv) ion natrium 13, 46 ppm, 18,38 ppm, dan 20,32 ppm, (v) ion kalsium 19,05 ppm, 64,42 ppm, dan 49, 93 ppm, serta (vi) ion magnesium 1, 938 ppm, 1, 282 ppm dan 1,282 ppm. Sedangkan air zamzam yang berasal dari Mekah memiliki kandungan (i) ion Cl 174,99 ppm, (ii) ion sulfat 45,632 (iii) ion bikarbonat 764,94 ppm, (iv) ion natrium 36,28 ppm, (v) ion kalsium 141,32 ppm, serta (vi) ion magnesium 1, 839 ppm. Hal tersebut menunjukkan bahwa kandungan mineral pada air zamzam yang beredar di Kota Semarang memiliki kualitas yang berbeda dengan air zamzam asli dari Mekah. Selain itu, Agostino, G. D, et al., (2013) juga melakukan penelitian mengenai penggunaan Metode neutron activation analysis untuk mengisvetigasi penyebaran elemen mikro pada material padat. Hasilnya menunjukkan dari data yang diperoleh dalam percobaan aktivasi neutron dan menunjukkan variabilitas relatif As, Au, Ir, Sb dan W antara subsampel dari Rh foil yang sangat murni juga disajikan. 5 6 Disisi lain, Purwandhani, Ayu Setyo (2007) juga melakukan penelitian mengenai metode AANC (Analisis Aktivasi Neutron Cepat) untuk penentuan distribusi logam pada cuplikan air di sungai Kaligarang. Hasilnya menunjukkan teridentifikasi unsur Mg0-24, Al-27, Si-28, P-31, K-41, Fe-56, Cu-63, dan Zn-65. Sebaran logam terdistribusi merata pada semua cuplikan air sungai. Beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwa air zamzam yang beredar di tanah air memiliki kualitas yang berbeda dengan air zamzam asli dari Mekah terutama kandungan logam dan mineralnya untuk mengidentifikasi logam atau mineral dapat menggunakan metode neutron activation analysis. Beberapa teori tersebut digunakan sebagai acuan atau dasar dalam melakukan sebuah penelitian berdasarkan pengetahuan dan pandangan terkait yang sudah ada sebelumnya. Kemudian teori inilah yang nantinya dihubungkan dengan proses penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Untuk itu maka peneliti akan menjelaskan teori-teori umum yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dalam uraian dan penjelasan berikut. 2.1.1 Air Zamzam Zam-zam yang dalam bahasa Arab berarti banyak atau melimpah-limpah merupakan air suci bagi umat Islam. Juga merupakan air termulia, sangat berharga, dan paling besar nilainya. Zam-zam adalah air yang berasal dari sebuah sumur mata air yang terletak dalam kawasan Masjidil Haram, tepatnya di sebelah tenggara Kabah dengan kedalaman sampai 42 meter. Air yang tak pernah kering ini ditemukan pertama kali oleh Siti Hajar istri Nabi Ibrahim 4.000 tahun lalu, setelah berlari-lari bolak balik antara bukit Shafa dan Marwa atas petunjuk Malaikat Jibril. Kala itu Ismail (putera Siti Hajar) menderita kehausan (Anonim, 2011). Seorang ilmuwan Jepang bernama DR. Masaru Emoto, telah melakukan penelitian terhadap air zam-zam dengan teknik nano, hasilnya dinyatakan bahwa air zam-zam memiliki kristal yang sangat indah dan bersinar, dan dari sinarnya mengeluarkan warna-warna yang menarik melebihi 12 warna. Bahkan, ketika setetes air zam-zam diteteskan ke dalam air biasa, maka kristal yang teramati tetap sama dengan kristal air zam-zam. Di antara indikasi kemukjizatan sumur zam-zam 7 ialah sumur ini tidak pernah sekali pun kering. Selain itu, komposisi garam dan mineralnya tetap stabil. Tidak ada seorang pun mengeluh sakit atau terganggu kesehatannya karena air zamzam. Sebaliknya, airnya senantiasa menyegarkan dan tidak pernah terkontaminasi oleh proses kimiawi apa pun. Pada sumur-sumur biasa terjadi pertumbuhan organisme, baik bakteri maupun lumut di dalamnya, sehingga menyebabkan air tidak bisa lagi dikonsumsi dan tumbuhnya berbagai masalah pada rasa dan bau. Sementara pada sumur zamzam tidak ditemukan keberadaan organisme apa pun. Bahkan air zamzam tidak berubah setelah disimpan dalam botol selama bertahun-tahun(Aziz Ahmad, Muhammad Abdul & Sayid Ibrahim, Majdi Fathu, 1997). Telah banyak penelitian mengenai kandungan mineral dalam air zamzam dan hasilnya menunjukkan bahwa air zamzam memiliki kandungan mineral yang lebih tinggi dari sumber air yang lain, baik itu air sumur, air minum, bahkan air mineral sekalipun. Air zamzam mengandung mineral baik mineral makro maupun mikro. Mineral makro yang konsentrasinya cukup tinggi adalah bikarbonat, sulfat, klorida, natrium, kalsium, dan magnesium. Sedangkan mineral mikro terdiri dari strontium, molybdenum, rubidium, zink, dan lain-lain. Data konsentrasi tiap mineral dapat dilihat pada tabel 2.1 (Khalid, Nauman et al., 2013). Berdasarkan data pada tabel 2.1 maka penelitian yang dilakukan mengukur enam mineral yang merupakan mineral makro yaitu bikarbonat, sulfat, klorida, natrium, kalsium, dan magnesium. Tabel 2.1 Data Konsentrasi Mineral dalam Air Zamzam Mineral Makro C (mg/L) Mineral Mikro C (ppt) TDS 1011 Strontium 14,47 Bikarbonat 285 Molybdenum 2708 Sulfat 187 Rubidium 1311 Klorida 147,5 Zink 1164 Natrium 121,9 Nikel 882 Kalsium 114 Barium 650 Magnesium 80 Mangan 361 2.1.2 Mineral Mineral adalah suatu zat padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai 8 sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal (Syahid, Ahmad, 2012). Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral dibagi menjadi dua golongan yaitu mineral esensial dan nonesensial. Mineral esensial diperlukan dalam proses fisiologi, sehingga unsur nutrisi penting yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis (Arifin, Zainal, 2008). Tubuh tidak mampu mensintesa mineral sehingga harus disediakan melalui makanan atau minuman (Pardede, Tuty Roida & D.S Mufturi, Sri., 2011). Mineral biasanya terkait dengan protein, termasuk enzim untuk proses metabolisme tubuh, yaitu kalsium, fosforus, natrium, klorin, sulfur, magnesium, besi, tembaga, seng, mangan, kobalt, iodin, dan selenium (Arifin, Zainal., 2008). Berdasarkan kebutuhannya di dalam tubuh, mineral esensial dapat digolongkan menjadi 2 kelompok utama, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang menyusun hamper 1% dari total berat badan manusia dan dibutuhkan dengan jumlah lebih dari 1000mg/hari, misalnya kalsium, fosfor, magnesium, sulfur, kalium, klorida, dan natrium. Sedangkan mineral mikro merupakan mineral yang dibutuhkan dengan jumlah kurang dari 100mg/hari dan menyusun lebih kurang 0,01% dari total berat badan.diantaranya kromium, tembaga, fluoride, iodium, besi, mangan, silinium, dan zink (Irawan, M. Anwar., 2007). Sedangkan mineral nonesensial adalah golongan logam yang tidak berguna atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh, sehingga keberadaan unsur tersebut lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan. Logam tersebut bahkan sangat berbahaya bagi makhluk hidup, seperti timbal, merkuri, arsenic, cadmium, dan alumunium. (Arifim, Zainal., 2013). Berikut penjelasan mengenai mineral makro: 2.1.2.1. Natrium Natrium merupakan unsur logam alkali yang berwarna putih perak, sangat reaktif, dan merupakan logam yang lunak. Natrium dapat bereaksi hebat dengan air yang membentuk natriun hidroksida dan gas hydrogen (Sunardi, 2006). Karena sangat reaktif, natrium di alam ditemukan dalam bentu garam mineralnya. Mineral ini merupakan kation penting yang mempengaruhi kesetimbangan keseluruhan 9 kation di perairan. Hampir semua perairan alami mengandung natrium, dengan kadar bervariasi antara 1mg/L samapi ribuan mg/L. pada air laut kadar natrium dapat mencapai lebih dari 10.500mg/L sedangkan pada perairan tawar alami kurang dari 50mg/L, dan pada air tanah dapat mengandung lebih dari 50mg/L (Irawan, M.Anwar,2007). Sedangkan kadar maksimal natrium yang boleh ada dalam air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 146 Tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air adalah 200mg/L. Dalam tubuh, natrium merupakan kation utama dalam darah dan cairan ekstraselular yang mencakup 95% dari seluruh kation. Oleh karena itu, mineral ini sangat berperan penting dalam pengaturan cairan tubuh termasuk tekanan darah dan keseimbangan asam-basa (). Selain pengaturan cairan tubuh yang meliputi mempertahankan volume darah dan mengatur keseimbangan air dalam sel, natrium juga berfungsi menjaga fungsi saraf. Ginjal mengontrol keseimbangan natrium dengan meningkatkan atau menurunkan kadar natrium dalam urine. Natrium juga berperan aktif dalam absorpsi gula dan asam amino dari saluran pencernaan. Defisiensi natrium dapat menyebabkan rendahnya tekanan osmosis darah sehingga menyebabkan dehidrasi pada tubuh (Darmono, 2995). 2.1.2.2. Kalsium Kalsium merupakan unsur logam alkali tanah yang reaktif, mudah ditempa dan dibentuk serta berwarna putih perak. Kalsium bereaksi dengan air dan membentuk kalsium hidroksida dan hydrogen. Di alam, kalsium ditemukan dalam bentuk senyawa, misalnya kalsium karbonat (Sunardi, 2006). Di perairan, senyawa kalsium bersifat stabil dengan keberadaan karbondioksida. Kadar kalsium dalam air menurun jika kalsium mengalami presipitasi (pengendapan) menjadi CaCO3, sebagai akibat terjadinya peningkatan suhu, penurunan kadar karbondioksida, dan peningkatan aktivitas fotosintesis. Sumber utama kalsium di perairan adalah batuan dan tanah. Kalsium pada batuan terdapat dalam bentuk mineral batu kapur. Kadar kalsium pada perairan tawar biasanya kurang dari 15mg/L, pada perairan yang berada di sekitar batuan karbonat antara 1—100mg/L, dan pada perairan laut sekitar 400mg/L/ sedangkan kadar maksimal kalsium yang boleh ada 10 dalam air minum menurut peraturan menteri kesehatan no. 416 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air adalah 500mg/L. kalsium termasuk mineral esensial bagi seluruh makhluk hidup, berperan dalam pembentukan tulang dan pengaturan permebilitas dinding sel. Kalsium juga berperan dalam pembangunan struktur sel tumbuhan serta perbaikan struktur tanah. Kadar kalsium yang tinggi dalam perairan tidak berbahaya, bahkan dapat menurunkan toksisitas beberapa senyawa kimia. Kalsium merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh dengan jumlah paling banyak, yaitu 800mg/hari bagi orang dewasa, bahkan bagi ibu hamil membutuhkan sampai 1500mg/hari. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan beberapa penyakit, diantaranya terganggunya proses pembentukan tulang pada anak-anak sehingga tulang menjadi rapuh, dan dapat menyebabkan osteoporosis pada orang dewasa (Darmono, 1995).. 2.1.2.3. Magnesium Magnesium merupakan unsur logam alkali tanah yang berwarna putih perak, kurang reaktif, dan mudah dibentuk atau ditempa ketika dipanaskan. Di alam, magnesium banyak terdapat pada lapisan-lapisan batuan dalam bentuk mineral atau dalam bentuk garam, misalnya magnesium klorida (Suhardi, 2006). Magnesium termasuk mineral yang cukup berlimpah pada perairan alami, dan merupakan penyusun kesadahan bersama kalsium. Namun, garam-garam magnesium bersifat mudah larut dan cenderung bertahan sebagai larutan, meskipun garam-garam kalsium sudah mengendap. Sumber utama magnesium di perairan adalah ferro-magnesium dan magnesium karbonat yang terdapat pada batuan. Kadar ion magnesium pada perairan alami sekitar 1.100mg/L, dan dapat mencapai 1000mg/L pada perairan laut. Sedangkan kadar maksimal magnesium yang boleh ada dalam air minum adalah 150mg/L (Suhardi, 1990). Magnesium yang terlarut dalam air bersifat tidak toksik bahkan menguntungkan bagi fungsi hati dan saraf (Efendi, Hefni., 2003). Magnesium memegang peranan pensting sebagai kofaktor berbagai enzim dalam tubuh. Magnesium bertindak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologi di dalam tubuh termasuk reaksi yang 11 berkaitan dengan metabolisme energy, karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat. Selain itu, magnesium juga berperan dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA. 2.1.2.4. Klorida Klorin merupakan unsur halogen yang pada suhu normal berbentuk gas yang berwarna kuning kehijauan. Klorin merupakan salah satu unsur yang sangat reaktif, sehingga di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas, tetapi dalam bentuk berkaitan dnegan unsur-unsur lain yang membentuk mineral ()pardede. Dalam perairan, klorin terdapat dalam bentuk ion klorida dan ditemukan dalam jumlah yang besar dalam perairan laut. Sekitar ¾ dari klorin yang ada di bumi berada dalam bentuk larutan yang berarti dalam bentuk ion klorida dan biasanya berupa senyawa natrium klorida, kalium klorida, dan kalsium klorida. Kadar klorida bervariasi menurut iklim. Pada perairan di wilayah yang beriklim basah, kadar klorida kurang dari 10mg/L, sedangkan pada wilayah kering dapat mencapai ratusan mg/L. keberadaan klorida pada perairan alami berkisar antara 2-20mg/L dan air laut mengandung 19.300mg/L. sedangkan kadar maksimal klorida yang boleh ada dalam air minum menurut peraturan menteri kesehatan no. 416 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air adalah 250mg/L. 2.1.2.5. Sulfat Sulfat merupakan sejenis anion poliatom dengan rumus empiris SO42-. Kebanyakan sulfat sangat larut dalam air kecuali dalam kalsium sulfat, stronsium sulfat dan barium sulfat, yang tak larut. Barium sulfat sangat berguna dalam analisi gravimetric sulfat. Penambahan barium klorida pada suatu larutan yang mengandung ion sulfat menghasilkan endapan putih, yaitu barium sulfat menunjukkan adanya ion sulfat. Sulfat yang terdapat dalam bentuk ion sulfat merupakan salah satu elemen yang esensial bagi makhluk hidup. Kadar sulfat pada perairan tawar alami berkisar antara 2-80mg/L. bila lebih dari 600mg/L, sulfat dapat mengakibatkan gangguan pada system pencernaan (). Sedangkan kadar maksimal sulfat yang 12 boleh ada dalam air minum menurut peraturan menteri kesehatan no. 416 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air adalah 400mg/L. 2.1.2.6. Bikarbonat Bikarbonat merupakan anion dengan rumus empiris HCO3. Bikarbonat terbentuk karena reaksi asam karbonat yang berlebih dengan garam karbonat, misalnya NaCO3 atau CaCO3. Hydrogen karbonat dari logam alkali larut dalam air, tetapi kurang larut dibandingkan karbonat. Perairan tawar alami yang memiliki pH 7-8 biasanya mengandung ion bikarbonat kurang dari 500mg/L dan tidak pernah kurang dari 25 mg/L. ion bikarbonat mendominasi sekitar 60-90% bentuk karbon anorganik total di perairan. Di perairan tawar, ion bikarbonat termasuk anion utama dan berperan sebagai system penyangga (buffer) dan penyedia karbon untuk keperluan fotosintesis. Di perairan sadah, sebagian besar karbondioksida terdapat dalam bentuk bikarbonat. Tingginya kadar bikarbonat di perairan disebabkan oleh ionisasi asam karbonat, terutama pada perairan yang banyak mengandung karbondioksida. Karbondioksida tersebut bereaksi dengan basa yang terdapat pada batuan dan tanah membentuk bikarbonat. 2.1.3 Metode Neutron Activation Analysis (NAA) Akselerator generator neutron adalah suatu alat yang dapat memproduksi neutron cepat melalui reaksi fusi deuteron (D) dengan tritium (T) atau reaksi 3H (d,n)4He. Energy neutron yang dibangkitkan dari akselerator generator neutron berenergi tunggal dengan En=14,5 MeV (Sunardi, 2007). Gas deuterium dialirkan ke sumber ion untuk diionisasi dengan medan RF, ion-ion yang dibangkitkan didorong keluar dengan tenaga pendorong dan tegangan ekstraktor keluar menuju tabung akselerator untuk dipercepat dengan tegangan tinggi pemercepat 110 keV. Dalam perjalanannya berkas ion cenderung menyebar yang akibatnya akan terjadi kehilangan berkas (beam loss), ini tidak diinginkan maka berkas ion tersebut difokuskan dengan lensa kuadrupol listrik, yang kemudian menumbukkan berkas ion deuteron kepada suatu target tritium. Sehingga terjadi interaksi antara D dan T yang menghasilkan neutron cepat melalui reaksi T (d,n)4He atau 3 H+2H 13 4 He+n. Neutron yang dihasilkan dari reaksi tersebut dimanfaatkan untuk iradiasi bahan atau cuplikan. Teknik analisis NAA didasarkan pada reaksi neutron cepat dengan inti, dimana cuplikan yang akan dianalisis dengan neutron cepat 14 MeV menggunakan generator neutron. Inti atom unsur yang berada dalam cuplikan akan menangkap neutron dan berubah menjadi radioaktif dengan memancarkan sinar gamma. Sinar gamma yang dipancarkan umumnya memiliki energy yang sangat karakteristik untuk setiap unsur/radionuklida, sehingga dapat diidentifikasi dengan menggunakan teknik spektrofotometri gamma. Akibat iradiasi neutron pada cuplikan, sebagian unsur dalam cuplikan menjadi radioaktif, tetapi pada saat yang sama radionuklida yang terbentuk tersebut meluruh, maka laju bersih pembentukan radionuklida merupakan selisih antara laju cacah produksi total dengan laju peluruhannya. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: Analisis kualitatif NAA dilakukan untuk mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam cuplikan dari jenis reaksi inti yang terjadi. Hal ini dapat dilakukan karena untuk setiap isotope hasil reaksi inti akan memancarkan radiasi gamma karakteristik yang berbeda-beda (Sunardi, 2007). Sedangkan untuk menghitung kadar cuplikan digunakan metode absolut atau metode komparasi atau metode relative. Metode absolut menggunakan persamaan (2.14) sedangkan metode relative diperlukan standar yang mengandung unsur yang akan ditentukan dengan jumlah pasti. Cuplikan standar tersebut dipersiapkan tepat seperti cuplikan yang diselidiki dan diiradiasi bersama-sama sehingga mengalami paparan neutron yang sama besarnya. Dengan membandingkan laju cacah cuplikan standar, maka akan dapat dihitung kadar unsur dalam cuplikan. Menurut Susetyo (1988) dan Sunardi (2007) untuk menghitung kadar cuplikan yang diselidiki dapat dihitung dengan rumus : 14 2.2 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan yang sudah dilakukan adalah mencari literatur berupa artikel dan penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan respirasi tumbuhan. Berikut ini merupakan hasil studi literatur yang relevan dengan penelitian yang akan digunakan. Tabel 2.2 Literatur dan Artikel yang Relevan dengan Penelitian Peneliti/tahun Fokus Hasil Rahmayani, Fatimah analisis kadar besi (Fe) air zamzam asli yang (2009) dan tembaga (Cu) dalam diperoleh dari mekah air zamsam secara memiliki kandungan spektrofotometri besi (Fe) dan tembaga serapan atom (SSA). (Cn) yang jauh lebih rendah dibandingkan syarat air minum yang telah ditetapkan oleh pemerintah sehingga air zamzam yang asli dari Mekah layak dikonsumsi tanpa harus diolah terlebih dahulu. Aziz, Nur Ba’diani., analisis analisis kandungan mineral pada (2014) kandungan mineral air zamzam yang dalam air zamzam yang beredar di Kota beredar di Kota Semarang memiliki Semarang. kualitas yang berbeda dengan air zamzam asli dari Mekah. Agostino, G. D, et al., penggunaan Metode data yang diperoleh (2013) neutron activation dalam percobaan analysis untuk aktivasi neutron dan mengisvetigasi menunjukkan penyebaran elemen variabilitas relatif As, mikro pada material Au, Ir, Sb dan W antara padat. subsampel dari Rh foil yang sangat murni juga disajikan. Purwandhani, Ayu metode AANC teridentifikasi unsur Setyo (2007) (Analisis Aktivasi Mg0-24, Al-27, Si-28, Neutron Cepat) untuk P-31, K-41, Fe-56, Cupenentuan distribusi 63, dan Zn-65. Sebaran logam pada cuplikan air logam terdistribusi di sungai Kaligarang. merata pada semua cuplikan air sungai. 15 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Subjek penelitian ini adalah air zamzam yang beredar di sekitar Kota Tasikmalaya. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif menggunakan teknik NAA. Sampel air minum dalam kemasan diambil secara acak di sekitar Kota Tasikmalaya. Berikut ini adalah tahapan penelitian yang akan dilakukan: 3.1.1. Pengambilan Sampel Sampel penelitian diambil secara acak dari berbagai pasar dan toko yang menjual air zamzam di sekitar Kota Tasikmalaya. 3.1.2. Preparasi sampel Preparasi sampel dilakukan dengan cara pemekatan. Pemekatan dilakukan tidak dilakukan dengan cara mencampurkan sampel dengan bahan kimia lain melainkan dipanaskan menggunakan kompor listrik. Cuplikan air dimasukkan ke dalam gelas ukur 1 liter dan dipekatkan ± 8 mililiter kemudian dimasukkan ke dalam vial polyetilene yang telah diberi label. 3.1.3. Iradiasi cuplikan dan Standar Cuplikan air dan standar yang telah dipreparasi diiradiasi bersama-sama dengan generator neutron SAMES J-25. Standar yang digunakan adalah Natrium, Kalsium, Magnesium, Sulfat, Klorida, dan Bikarbonat yang masing-masing 1 mililiter dimasukkan ke dalam vial. Setelah disiapkan semua maka cuplikan dan standar tersebut diiradiasi dengan langkah sebagai berikut : 3.1.3.1. Menempelkan cupliakn dan standar pada target tritium system generator neutron; 3.1.3.2. Menghidupkan mesin generator neutron dengan bantuan operator. Saat mesin generator neutron dihidupkan, di dalam ruang iradiasi harus kosong dan tidak boleh ada orang di dalamnya karena menghindari bahaya radiasi meutron. Lama iradiasi 30 menit. 15 16 3.1.4. Pencacahan cuplikan Setelah iradiasi selesai dilakukan cuplikan air dan standar tersebut segera diambil dari ruang radiasi dan dilakukan pencacahan. Pencacahan menggunakan spektrometri gamma yang telah dikalibrasi baik kalibrasi energy maupun kalibrasi efisiensi. Dalam penelitian ini akan diupayakan waktu tunda yang sesingkat mungkin agar intensitas dari isotope dengan waktu paro pendek dan kadar kecil dapat terdeteksi oleh detector. 3.1.5. Kalibrasi spektrometri sinar gamma Spektrometri sinar gamma adalah suatu metode pengukruan yang bersifat nisbi (relatif). Oleh karena itu, sebelum suatu perangkat spectrometer sinar gamma dapat dipakai untuk melakukan analisis alat tersebut harus dikalibrasi terlebih dahulu secara cermat dan teliti. Ada dua macam kalibrasi yang perlu dilakukan, yaitu kalibrasi energi dan kalibrasi efisiensi. 3.1.6. Analisis Data Data yag diperoleh akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi dan Laboratorim Radioisotop Badan Tenaga Nuklir Bandung. 3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel terikatnya berupa kualitas air zamzam sedangkan variabel bebasnya adalah kandungan mineral makro (natrium, kalsium, klorida, magnesium, sulfat, dan bikarbonat). 3.4 Teknik Pengumpulan Data penelitian Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah melalui pengamatan secara kualittatif dengan secara kuantittaif dengan menghitung spectrum sinar gamma yang memancar. 3.5 Analisa Data Penelitian Teknik analisis data digunakan secara kualittatif dengan cara menentukan energy tiap puncak spectrum sinar gamma dan menyesuaikan energy sinar gamma 17 dari puncak spectrum dengan energy berbagai isotope yang tercantum dalam tabel energy isotope sehingga dapat ditentukan isotope apa saja yang terdapat dalam tiap cuplikan. Sedangkan analisis kuantitatif akan dilakukan dengan cara menghuting spectrum puncak sianr gamma masing-masing sampel. BAB 4 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Biaya Anggaran yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian ini adalah sebesar Rp 17.500.000 (tujuh belas juta lima ratus ribu rupiah), untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Anggaran Kegiatan No 1 2 3 4 Uraian Jumlah Honorarium Peralatan & biaya habis pakai Perjalanan Biaya Lain-lain Jumlah Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 4.600.000 9.125.000 1.400.000 2.375.000 17.500.000 Keterangan: Justifikasi anggaran terlampir 4.2 Jadwal Pelaksanaan Waktu penelitian dilaksanakan selama 1 tahun. Adapun jadwal kegiatan penelitian sebagai berikut: Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian No. Jenis Kegiatan 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Persiapan Penelitian Upload Proposal Pelaksanaan Penelitian Tahap 1 Pengolahan Data Penelitian Tahap 1 Laporan Penelitian Tahap 1 Pelaksanaan Penelitian Tahap 2 Pengolahan Data Penelitian Tahap 2 Laporan Penelitian Tahap 2 Publikasi Hasil Penelitian Laporan Akhir Penelitian 18 4 5 Tahun ke-1 6 7 8 9 10 11 12 DAFTAR PUSTAKA Agustino, G.D., Bergamaschi, L.., Giordani, L., Oddone, M., Kipphardt, H., Richter, S.-. Use of Instrumental Neutron Activation Analysis to Investigate the Distribution of Trace Element among Subsamples of Solid Materials. Metrologia. 1-11. An-Najjar, Zaghlul. Tanpa tahun. Pembuktian Sains dalam Sunah Buku 1. Jakarta: AMZAH. Anonim.tanpa tahun. Definisi: natrium, dalam http://kamus kesehatan.com/arti/natrium/daikses pada tanggal 27 Januari 2017 pukul 19.05 WIB. Anonym. 2001. Manfaat Zamzam. Majalah Haji edisi IV. Jakarta : Ditjen Penyelengaraan Haji dan Umraha Kemenag RI. Anonim. 2014. Pabrik Air Zamzam Palsu Beromzet 11 Milyar berhasil Diungkap Polisi. Berita Informasi Seputar Indonesia terkini, 2014 dalam http://akuindonesiana.wordpress.com/category/kriminalitas/diakses pada tanggal 20 januari 2016 pukul 15.54 WIB. Arifin, Zainal. 2008. Beberapa Unsur Mineral esensial Mikro dalam system Biologi dan Metode Analisisnya. Jurnal litbang Pertanian. 27(3):100. Bogor: balai Besar Penelitian Veteriner. Aziz ahmad, Muhammad Abdul & Syayid Ibrahim, Majdi Fathi. 1997. Khasiat dan Keutamaan Air Zamzam. Jakarta: PT Lentera Basritama. Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: UI Press. Efendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelola Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius. Irawan, M. Anwari. 2007. Cairan Tubuh, elektrolit & Mineral dalam Polton. Sports Science & Performance Lab Journal. 1:3 Khalid Nauman., . 2013. Mineral Composition and Health Functionally of Zamzam Water a Review. International of Food Properties. 17:665. Nur Ba’diani, Aziz. 2014. Analisis Kandungan Mineral dalam Air Zamzam yang beredar di Kota Semarang. Skripsi. Semarang IAIN Walisongo. Pardede, Tuty Roida & D.S Mufturi, Sri. 2011. Penetapan Kadar Kalium, Natrium, dan Magnesium pada Semangka (Citrullus vulgaris, Schard)Daging Buah Berwarna Kuning dan Merah secara Spektrofotometri Serapan Atom. Jurnal Darma Agung.p:2. Medan: Fakultas Farmasi USU. Rahmayani, Fatimah. 2009. Analisis Kadar Besi (Fe) dan Tembaga (Cu) dalam Air Zamzam secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Skripsi. Medan: USU. Syahid, Ahmad. 2012. Mineralogi. Dalam http://miningunlam.blogspot.com/2012/01/mineralogi.html. Diakses tanggal 27 Januari 2017 pukul 11. 20 WIB. Suanrdi. 2006. 116 Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya. Bandung: CV. Yrama Widya. Suhardi. 1990. Petunjuk Laboratorium Analisis Air dan Penanganan Limbah, Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi. Yogyakarta: UGM. 19 Lampiran 1. Justifikasi Anggaran I. UPAH/HONOR Honor 1 Tim Peneliti Ketua Anggota 1 Orang Jam Bulan Honor/ Jam (dalam ribuan) 1 1 25 20 8 8 15 10 SUB. I Rp % II.PERALATAN Uraian 2 Satuan Peralatan a. Generator neutron b. vial polyetilene c. becker glass d. kompor listrik e. detektor f. sumber tegangan tinggi g. preamplifier h. amplifier i. stopwatch III. HABIS PAKAI Uraian Volume a. HVS 80 gram b. Sumber Standar Eu 152 c. Foil activation standard Cu63 d. Foil activation standard Co-60, Ba-133, Cs-137 e. Standard Na, Ca, Mg, Cl, sulfat, bikarbonat f. Tinta printer EPSON T20E warna g. Tinta printer EPSON T20E Hitam h. Sampel 5 rim 3000 1600 4600 28.34 Total (dalam ribuan) 1 buah 20 buah 20 buah 1 buah 1 buah 1.600 250 300 200 300 buah 1 buah 1 buah 1 buah 500 150 500 100 Rp % SUB. II Total (dalam ribuan) Harga (dalam ribuan) 40 3.900 20.57 Total (dalam ribuan) 200 850 1.200 SUB. III 1 box 1.675 1 box 250 1 buah 300 300 1 buah 5 sampel 250 250 500 Rp % 20 5.225 29.51 21 IV. PERJALANAN Uraian a. Lumsum kerja lapangan b. Perjalanan ke lapangan Volume Hari Total (dalam ribuan) 7 3 7 7 Rp % 700 700 1400 8.00 SUB. IV V. PENGELUARAN LAIN- LAIN Uraian 1 2 Volume Diskusi a. Diskusi laporan awal c. Draft jurnal ilmiah b. Diskusi laporan Akhir Pelaporan a. Laporan Awal/ Monitoring b. seminar nasional/internasional c. pengurusan jurnal ilmiah d. laporan akhir SUB. V TOTAL ANGGARAN 1 1 1 Orang 3 3 3 Satuan (dalam ribuan) Total (dalam ribuan) 75 75 75 275 275 275 825 1 150 150 3 1 1 300 200 300 900 200 300 1550 2375 13.57 17500 Rp % Rp Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas No 1. 2. Nama/NIDN Drs. Edi Hernawan., M.Pd (0012065702) Vita Meylani., S.Pd., M.Sc (0027059001) InstansiAsal Bidang Ilmu Uraian Tugas Universitas Siliwangi Pendidikan Kimia Ketua Universitas Siliwangi Biologi Anggota 1 Pembagian Tugas 1. Ketua peneliti bertugas untuk mengatur dan memimpin jalannya penelitian serta mengatur waktu selama berjalannya penelitian agar penelitian berjalan lancar dan memperoleh data yang dibutuhkan serta mengolah data hasil penelitian. 2. Anggota 1 bertugas untuk merancang pengambilan sampel dan perlakuan pada sampel serta mempersiapkan penelitian serta mengumplkan data penelitian. 22 Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota 1. Identitas Diri (Ketua Peneliti) a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. NamaLengkap Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP NIDN Tempat tanggal lahir Email Nomor Telepon/HP Alamat Kantor Nomor Telepon Kantor Lulusan yang telah dihasilkan g. Mata Kuliah yang diampu Drs. Edi Hernawan, M.Pd Laki-laki Lektor Kepala 195706121982031003 0012065702 Tasikmalaya, 12 Juni 1957 edi. [email protected] 08122280217 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya 0265-323534 S1 = 25 orang, S2 = orang, S3 = orang Kimia Umum Biokimia Biometri 2. Riwayat Pendidikan Program Nama PT S1 IKIP Bandung Bidang Ilmu Tahun masuk-Lulus Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Nama Pembimbing Pend. Kimia 1980 S2 UNSIL Tasikmalaya PKLH 1999 S3 - 3. Pengalaman Penelitian No. Tahun 1. 2007 2. 2007 Judul Penelitian Kajian Efektifitas Pondok Pesantren Salafiyah dan PKBM terhadap Peningkatan Indeks Pembangunaan Manusia (IPM) Bidang Pendidikan di Kota Tasikmalaya Analisis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bidang Pendidikan Kota Tasikmalaya 23 Pendana Sumber Jumlah 24 3. 2008 4. 2008 5. 2009 Tahun 2007 Kajian Kebijakan Pendidikan Kota Tasikmalaya Hubungan atara Kemampuan Manajemen Kepala Skeolah dengan Kompetensi Guru Hubungan antara Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar Siswa 6. 2014 Analsiis Biokimia Asam Lemak Bebas dan Kolesterol pada Minyak Kelapa Hasil Fermentasi 7. 2014 Penerapan Media LPPM UNSIL Pembelajaran E-Learning dari Moodle dengan Sistem local host pada konsep Sistem Peredaran Darah Manusia di Kelas VII MTs Negeri Cikatomas 8. 2015 Analisis Karakteristik LPPM UNSIL Fisikokimia Beras Putih, Beras Merah, dan Beras Hitam (Oryza sativa L., Oryza nivara, dan Oryza sativa L. indica) 9. 2016 Analisis Zat Aditif Rhodamin LPPM UNSIL B dan Methanyl Yellow pada Makanan yang Dijual di Pasaran Kota Tasikmalaya Tahun 2016 4. Pengalaman Pengabdian pada Masyarakat No. Tahun 1. 2014 2. 2014 Judul Pemanfaatan Alam dan Lingkungan Sekitar Sebagai Media Pengajaran Biologi Untuk Guru-guru di SMP Kecamatan Cipatujah Pelatihan Penulisan dan Pimbimbingan Penelitian Tindakan Kelas Dalam Rangka Peningkatan Karier (Pangkat/Golongan) Bagi 10.000.000 17.500.000 Pendana Sumber Jumlah LPPM 25 3. 2016 Guru-guru SD Se-Kabupaten Tasikmalaya Penyuluhan dan Pelatihan Identifikasi Zat Pewarna Sintetis pada Makanan bagi Santri di Pesantren Ar-Risalah Cijantung Ciamis dan Pesantren Miftahul Anwar Sumelap Tasikmalaya LPPM 8.000.000 5. Pengalaman Artikel Ilmiah dalam Jurnal No. Tahun 1. 2. Judul Artikel Volume/ Nomor 2006 2008 Harapan pada Dinas Pendidikan Analisis “Suply” dan “Demand” Dalam Manajemen Pendidikan Tinggi di Indonesia 3. 2016 Analisis Karakteristik Fisikokimia Beras Putih, Beras Merah, dan Beras Hitam (Oryza sativa L., Oryza nivara, dan Oryza sativa L. indica) 6. Pemakalah Seminar Ilmiah No. Nama Pertemuan Judul/Artikel Ilmiah Ilmiah/Seminar 1. 2. Nama Jurnal Prioritas Prioritas Bakti Tunas Husada Waktu dan Tempat 7. Pengalaman Penulisan Buku Judul Buku 1. 2. 3. 4. 5. Tahun Pengantar Statistika 2012 Nonparametrik Pengantar Statistika Parametrik 2013 Untuk Penelitian Pendidikan Dasar-Dasar Perancangan 2014 Percobaan 2015 Kimia Umum Karbohidrat 2016 Jumlah Halaman Penerbit LPPM Univ. Siliwangi LPPM Univ. Siliwangi LPPM Univ. Siliwangi LPPM Univ. Siliwangi LPPM Univ. Siliwangi 27 Identitas Diri (Anggota Peneliti) a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Nama Lengkap Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP NIDN Tempat tanggal lahir Email Nomor Telepon/HP Alamat Kantor Nomor Telepon Kantor Lulusan yang telah dihasilkan Mata Kuliah yang diampu Vita Meylani,S.Pd., M.Sc Perempuan 0027059001 Cimerak, 27 Mei 1990 [email protected] 085327122811 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya 0265-323534 S1 = orang, S2 = orang, S3 = orang Mikrobiologi Rekayasa Genetika Biometri 1. Riwayat Pendidikan Program Nama PT S1 UNSIL Tasikmalaya Bidang Ilmu Pend. Biologi Tahun masuk-Lulus 2007-2011 Judul Perbedaan Hasil Skripsi/Tesis/Disertasi belajar siswa yang proses pembelajaranny a menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay dibantu Media Power Point dengan Video Narrative (di Kelas IV SD Negeri Citapen pada Mata Pelajaran IPA pada Subkonsep Hubungan Antar Makhluk Hidup) S2 UGM Yogyakarta Mikrobiologi 2011-2015 Analisis Ekspresi Gen SAP (4-6) dan Pembentukan Hifa Isolat Candida albicans dari Penderita Candidiasis Oral HIV Positif S3 - 28 Nama Pembimbing Dra. Rina Riana Rakatika Prof. Langkah Sembiring., Ph.D 2. Pengalaman Penelitian No. 1. Tahun Judul Penelitian Perbedaan Variasi Rhizopus Sp. Yang Digunakan Sebagai Inokulum Pada Pembuatan Tempe Berbahan Dasar Kedelai Dan Bungkil Kacang Tanah 2. 2014 Pengaruh Pre Test Terhadap LPPM Tingkat Pemahaman Mahasiswa Calon Guru Biologi Pada Materi Praktikum Pewarnaan Gram Mata Kuliah Mikrobiologi 3. 2015 Analisis Karakteristik LPPM Fisikokimia Beras Putih, Beras Merah, dan Beras Hitam (Oryza sativa L., Oryza nivara, dan Oryza sativa L. indica) 4. 2015 Analisis Kognitif Mahasiswa LPPM Biologi Melalui Literasi Sains Terhadap Materi Zoologi Vertebrata 4. 2016 Analisis Zat Aditif Rhodamin LPPM UNSIL B dan Methanyl Yellow pada Makanan yang Dijual di Pasaran Kota Tasikmalaya Tahun 2016 3. Pengalaman Pengabdian pada Masyarakat No. 2013 Pendana Sumber Jumlah LPPM 4.500.000 Tahun 1. 2014 2. 2015 Judul Pemanfaatan Alam dan Lingkungan Sekitar Sebagai Media Pengajaran Biologi Untuk Guru-guru di SMP Kecamatan Cipatujah Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Dengan Memanfaatkan Sumberdaya 4.500.000 10.000.000 7.500.000 17.500.000 Pendana Sumber Jumlah LPPM LPPM 10.000.000 29 3. 2016 Lingkungan Bagi Guru IPA seKecamatan Cikatomas Penyuluhan dan Pelatihan Identifikasi Zat Pewarna Sintetis pada Makanan bagi Santri di Pesantren Ar-Risalah Cijantung Ciamis dan Pesantren Miftahul Anwar Sumelap Tasikmalaya LPPM 8.000.000 4. Pengalaman Artikel Ilmiah dalam Jurnal No. Tahun 1. Judul Artikel Volume/ Nomor 14/1 2014 Mould,Another Bacteria And Heavy Metals Contamination In Ground Coffee 2. 2016 Analisis Karakteristik Fisikokimia Beras Putih, Beras Merah, dan Beras Hitam (Oryza sativa L., Oryza nivara, dan Oryza sativa L. indica) 5. Pemakalah Seminar Ilmiah No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar 1. Seminar Nasional XI ”Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya” Judul/Artikel Ilmiah Pengaruh Iradiasi Dan Penyimpanan Serta Radioresistensi Beberapa Bakteri Patogen Pada Makanan Olahan Asal Ayam 2. Seminar Internasional Mould,Another Bacteria And Heavy Metals Contamination In Ground Coffee 3. Seminar Nasional Analisis Kognitif Mahasiswa Biologi Melalui Literasi Sains Terhadap Materi Zoologi Vertebrata 4. Seminar Nasional 5. Seminar Nasional Analisis Ekspresi Gen SAP (4-6) dan Pembentukan Hifa Isolat Candida albicans dari Penderita Candidiasis Oral HIV Positif Analisis Ekspresi Gen SAP (4-6) Nama Jurnal Indonesia n Food and Nutrition Progress Bakti Tunas Husada Waktu dan Tempat Universitas Sebelas Maret 07 Juni 2014 Universitas Gadjah Mada 14-15 November 2014 Universitas Negeri Malang 17 Oktober 2015 PERMI 8-9 Oktober 2015 Universitas 30 6. Seminar Internasional dan Pembentukan Hifa Isolat Candida albicans dari Penderita Candidiasis Oral HIV Positif dan Komensal pada Orang Sehat Gadjah Mada 18 Oktober 2014 Natamycin Treatment to Control Rhizopus sp. Mold on Fragaria virginiana Universitas Gadjah Mada 18-19 Januari 2017 Semua data yang tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima segala resikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar- benarnya untuk memenuhi persyaratan pengajuan penelitian dosen pembina. Tasikmalaya, 27 januari 2017 Anggota Peneliti, Vita meylani, M.Sc. NIDN. 0027059001