Kode/Rumpun Ilmu:112/Kimia USULAN PENELITIAN

advertisement
Kode/Rumpun Ilmu:112/Kimia
USULAN PENELITIAN
DOSEN PEMBINA
Analisis Kandungan Mineral Menggunakan Metode Neutron Activation
Analysis dalam Air Zamzam yang Beredar di Kota Tasikmalaya
Tim Pengusul
Drs. Edi Hernawan, M.Pd
Vita Meylani, M.Sc
(0012065702)
(0027059001)
UNIVERSITAS SILIWANGI
JANUARI 2017
RINGKASAN
Air zamzam merupakan air yang emmiliki keistimewaan dan keutamaan
sehingga dan hanya terdapat di Mekah, Saudi Arabia sehingga setiap Jemaah haji
dari berbagai Negara berburu air tersebut untuk oleh-oleh. Hal tersebut
menyebabkan munculnya aturan mengenai pembatasasn membawa air zamzam
bagi Jemaah. Oleh karena itu, di berbagai Negara khususnya Indonesia muncul
toko oleh-oleh haji yang menyediakan air zamzam sehingga kualitasnya masih
dipertanyakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan mineral
yang terkandung pada air zamzam yang beredar di Kota Tasikmalaya. Metode
penelitian yang digunakan untuk menganalisis mineral yang terkandung pada air
zamzam yang beredar di Kota Tasikmalaya adalah neutron activation analysis
(NAA) secara kualitatif dan kuantitatif. Mineral yang diteliti adalah 6 mineral
makro yaitu natrium, kalsium, magnesium, klorida, sulfat, bikarbonat.
v
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1.
2.
Judul penelitian : Analisis Kandungan Mineral Menggunakan Metode
Neutron Activation Analysis dalam Air Zamzam yang Beredar di Kota
Tasikmalaya
Tim peneliti
No.
Nama
Jabatan
Bidang
Instansi
Alokasi/Waktu
Keahlian
Asal
(Jam/Minggu)
1. Drs.
Edi Ketua
Pendidikan
Jurusan
Hernawan.,
Kimia
Pend.
M.Pd
Biologi
FKIP
Universitas
Siliwangi
2. Vita
Anggota 1 Biologi/Mikr Jurusan
Meylani.,
obiologi
Pend.
M.Sc
Biologi
FKIP
Universitas
Siliwangi
3.
Objek penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian):
Objek penelitian ini adalah air zamzam yang beredar di Kota Tasikmalaya
4. Masa pelaksanaan penelitian:
 Masa
: 1 tahun
 Berakhir
: Desember 2017
5. Usulan biaya DPRM Ditjen Penguatan Risbang :
 Tahun Ke-1 : Rp. 17.500.000
6. Lokasi penelitian : Laboratorium Kimia FKUP Universitas Siliwangi dan
Laboratorium Radioisotop BATAN Bandung.
7. Instansi lain yang terlibat : BATAN Bandung
8. Temuan yang ditagetkan :Kandungan mineral makro beserta kadarnya pada
air zamzam yang beredar di Kota Tasikmalaya..
9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu :
Penelitian ini memiliki kontribusi mendasar pada bidang Kimia. Terutama
dalam pengaplikasian metode Neutron Activation Analysis (NAA) untuk
menguji kandungan mineral pada air zamzam yang beredar di Kota
Tasikmalaya.
10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran : Jurnal Atom Indonesia (Terakreditasi)
atau Indonesian Journal of Chemistry (Jurnal Internasional).
11. Rencana luaran HAKI, bukti, purwarupa, atau luaran lain yang ditargetkan
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM .............................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
RINGKASAN ..................................................................................................
i
ii
iii
iv
v
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian ...................................................................
1.2. Tujuan Khusus ....................................................................................
1.3. Hasil yang Ditargetkan .......................................................................
1
3
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. State of The Arts ..................................................................................
2.2. Studi Pendahuluan ..............................................................................
5
14
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1. Tahapan Penelitian ..............................................................................
3.2. Lokasi Penelitian .................................................................................
3.3. Variabel Penelitian ..............................................................................
3.4. Teknik Pengumpulan Data Penelitian .................................................
3.5. Analisis Data Penelitian ......................................................................
15
16
16
16
16
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1. Anggaran Biaya ..................................................................................
4.2. Jadwal Pelaksanaan .............................................................................
18
18
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
LAMPIRAN 1 JUSTIFIKASI ANGGARAN ..................................................
LAMPIRAN 2 STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS...........................
LAMPIRAN 3 BIODATA TIM PENGUSUL.................................................
LAMPIRAN 4 SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PENGUSUL ...........
19
20
22
23
31
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Air zmzam merupakan air yang kaya akan unsur-unsur dan komposisi
kimia bermanfaat yang mencapai sekitar 2000mg/L. sedangkan air sumur bor di
Makkah Al-Mukarramah dan oase-oase di sekitarnya hanya mengandung mineral
total sekitar 260mg/L (A-Najjar, Zaghlul, tanpa tahun). Hal itulah yang kemudian
dipahami oleh para ilmuwan bahwa air zamzam memang mempunyai khasiat
sebagai
obat.
Karena
keistimewaan
yang dimiliki
air zamzam,
tidak
mengherankan apabila banyak orang yang ingin mengkonsumsinya, termasuk
orang-orang di luar Saudi Arabia. Masyarakat dari luar Saudi Arabia termasuk
Indonesia memperoleh air zamzam dari jamaah haji yang baru pulang seusai
melaksanakan ibadah hajinya. Para jamaah haji pun berusaha membawa air
zamzam sebanyak-banyaknya untuk diberikan kepada kerabat dan tetangga.
Namun, peraturan menyebutkan bahwa setiap jamaah haji hanya
diperbolehkan membawa air zamzam sebanyak 5 liter, itupun jamaah haji tidak
diperbolehkan mengambil air zamzam sendiri tetapi akan diberi saat sampai
embarkasi
atau
terminal
kedatangan
masing-masing.
Peraturan
tersebut
dikarenakan larangan adanya benda cair dalam koper di pesawat, yang
dikhawatirkan dapat bocor dan mengenai jaringan listrik sehingga menyebabkan
korsleting. Namun, banyak jamaah haji yang merasa tidak cukup dengan volume
yang diberikan sehingga berusaha membawa air zamzam secara sembunyisembunyi. Caranya pun sangat bervariasi, daris ekedar membungkusnya dengan
kain ihrom hingga modifikasi koper. Jamaah haji pun tidak segan-segan
melakukan Tarik ulur dengan pihak penerbangan ketika koper mereka diketahui
membawa air zamzam. Hal tersebut tentu saja menghambat kinerja petugas
penerbangan
yang
akhirnya
tidak
jarang
berakibat
pada
tertundanya
keberangkatan.
Hal tersebut menimbulkan munculnya perusahaan di dalam negeri yang
menyediakan oleh-oleh khas haji berupa air zamzam. Akan tetapi, munculnya air
1
2
zamzam di dalam negeri menimbukan kecurigaan akan kualitas dan keaslian air
zamzam tersebut. Hal tersebut didukung dengan adanya penggerebekan terhadap
pabrik air zamzam palsu di Semarang dan Batang, jawa tengah pada tanggal 15
Januari 2014. Air zamzam palsu tersebut bahkan diesdarkan tidak hanya di kota
pabrik itu berdiri, tetapi juga dikirim ke kota lain seperti jakara, Solo, dan
Yogyakarta. Air zamzam palsu dibuat dengan mencampur 10 liter air zamzam asli
dnegan 13 galon air isi ulang biasa. Hasil penyelidikan menyatakan bahwa
pemilik pabrik merupakan mantan TKI dan dapat dipastikan usaha pengolahan air
zamzam itu baru berjalan 1-2 tahun terakhir (Anonim, 2014).
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kualitas air
berlabel zamzam yang beredar di Kota Tasikmalaya, salah satunya yaitu dengan
cara meneliti kandungan mineralnya. Terdapat beberapa mineral dalam air
zamzam dan mineral yang konsentrasinya cukup besar diantaranya natrium,
kalsium, magnesium, sulfat, klorida, dan bikarbonat. Oleh karena itu dilakukan
analisis kandungan mineral menggunakan metode neutron activation analysis
dalam air zamzam yang beredar di Kota Tasikmalaya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1.1.1. apakah terdapat kandungan mineral natrium, kalsium, sulfat, klorida,
magnesium dan bikarbonat pada air Zamzam yang beredar di pasaran
Kota Tasikmalaya?;
1.1.2. berapakah jumlah kandungan mineral natrium, kalsium, sulfat, klorida,
magnesium dan bikarbonat pada air Zamzam yang beredar di pasaran
Kota Tasikmalaya?; dan
1.1.3. apakah kandungan mineral natrium, kalsium, sulfat, klorida, magnesium
dan bikarbonat pada air Zamzam yang beredar di pasaran
Kota
Tasikmalaya sama dengan kandungan yang terdapat pada air zamzam asli
dari Mekah?.
Agar penelitian yang dilaksanakan dapat terarah dan sistematis, maka
penulis memokuskan masalah sebagai berikut :
3
1.1.1. penelitian ini menggunakan metode neutron activation analysis untuk
menentukan kandungan mineral mineral natrium, kalsium, sulfat, klorida,
magnesium dan bikarbonat pada air Zamzam yang beredar di pasaran
Kota Tasikmalaya;
1.1.2. untuk menguji kandungan mineral natrium, kalsium, sulfat, klorida,
magnesium dan bikarbonat pada air Zamzam yang beredar di pasaran
Kota Tasikmalaya yang digunakan menggunakan metode neutron
activation analysis.
1.1.3. objek penelitian ini adalah air zamzam yang beredar di sekitar Kota
Tasikmalaya; dan
1.1.4. hasil akhir penelitian yang diambil berupa data hasil identifikasi
kandungan mineral natrium, kalsium, sulfat, klorida, magnesium dan
bikarbonat pada air Zamzam yang beredar di pasaran Kota Tasikmalaya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis mencoba mengadakan
penelitian dengan Judul “Analisis Kandungan Mineral Menggunakan Metode
Neutron Activation Analysis dalam Air Zamzam yang Beredar di Kota
Tasikmalaya”.
1.2 Tujuan Khusus
1.2.1. Menganalisis kandungan mineral natrium, kalsium, sulfat, klorida,
magnesium dan bikarbonat pada air Zamzam yang beredar di pasaran
Kota Tasikmalaya.
1.2.2. Mengumpulkan data jumlah kandungan mineral natrium, kalsium, sulfat,
klorida, magnesium dan bikarbonat pada air Zamzam yang beredar di
pasaran Kota Tasikmalaya.
1.2.3. Memberikan informasi mengenai kandungan mineral natrium, kalsium,
sulfat, klorida, magnesium dan bikarbonat pada air Zamzam yang beredar
di pasaran Kota Tasikmalaya. sebagai bahan pertimbangan konsumen
dalam membeli oleh-oleh khas haji.
4
1.3 Hasil yang ditargetkan
Hasil yang ditargetkan dari penelitian ini adalah diketahuinya
kandungan mineral Ca, Mg, dan Fe pada air Zamzam yang beredar di sekitar
Kota Tasikmalaya.. Selain itu, data yang diperoleh dapat dipublikasikan
sebagai bahan edukasi untuk konsumen sehingga tidak sembarangan dalam
membeliair zamzam sebagai oleh-oleh khas haji dan umroh.
Tabel 1. Rencana Target Capaian
No.
Jenis Luaran
Indikator Capaian
1.
Publikasi ilmiah
Internasional
Nasional
Hasil penelitian
dipublikasikan
dalam
jurnal
nasional
terakreditasi
2.
Pemakalah
dalam Internasional
temu ilmiah
Nasional
Hasil penelitian
dipublikasikan
dalam
seminar
nasional
3.
Invited speaker dalam Internasional
temu ilmiah
Nasional
4.
Visiting lecturer
Internasional
5.
HKI
Paten
Paten Sederhana
Hak Cipta
Merk Dagang
Rahasia Dagang
Desain Produk Industri
Indikasi Geografis
Perlindungan
Varietas Tanaman
Perlindungan Topografi Sirkuit Terpadu
6.
Teknologi tepat guna
7.
Model/purwarupa/des
ain/karya
seni/rekayasa sosial
8.
Buku ajar ISBN
9.
Tingkat
Kesiapan
Teknologi (TKT)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 State of the Arts
Sekaitan dengan penelitian ini, telah dilakukan penelitian sebelumnya oleh
Rahmayani, Fatimah (2009) mengenai analisis kadar besi (Fe) dan tembaga (Cu)
dalam air zamsam secara spektrofotometri serapan atom (SSA). Hasilnya
menunjukkan bahwa air zamzam asli yang diperoleh dari mekah memiliki
kandungan besi (Fe) dan tembaga (Cn) yang jauh lebih rendah dibandingkan
syarat air minum yang telah ditetapkan oleh pemerintah sehingga air zamzam
yang asli dari Mekah layak dikonsumsi tanpa harus diolah terlebih dahulu.
Penelitian lain yang mendukung penelitian ini juga pernah dilakukan oleh
Aziz, Nur Ba’diani., (2014) mengenai analisis analisis kandungan mineral dalam
air zamzam yang beredar di Kota Semarang. Hasil penelitiannya menunjukkan
dari 3 sampel yang diperiksa mengandung (i) ion Cl 3,17 ppm, 16665,88 ppm,
dan 2407,61 ppm, (ii) ion sulfat 7,055 ppm, 3,996 ppm, dan 0,156 ppm, (iii) ion
bikarbonat 637,45 ppm, 573,70 ppm, dan 509, 96 ppm, (iv) ion natrium 13, 46
ppm, 18,38 ppm, dan 20,32 ppm, (v) ion kalsium 19,05 ppm, 64,42 ppm, dan 49,
93 ppm, serta (vi) ion magnesium 1, 938 ppm, 1, 282 ppm dan 1,282 ppm.
Sedangkan air zamzam yang berasal dari Mekah memiliki kandungan (i) ion Cl
174,99 ppm, (ii) ion sulfat 45,632 (iii) ion bikarbonat 764,94 ppm, (iv) ion
natrium 36,28 ppm, (v) ion kalsium 141,32 ppm, serta (vi) ion magnesium 1, 839
ppm. Hal tersebut menunjukkan bahwa kandungan mineral pada air zamzam yang
beredar di Kota Semarang memiliki kualitas yang berbeda dengan air zamzam asli
dari Mekah.
Selain itu, Agostino, G. D, et al., (2013) juga melakukan penelitian
mengenai penggunaan Metode neutron activation analysis untuk mengisvetigasi
penyebaran elemen mikro pada material padat. Hasilnya menunjukkan dari data
yang diperoleh dalam percobaan aktivasi neutron dan menunjukkan variabilitas
relatif As, Au, Ir, Sb dan W antara subsampel dari Rh foil yang sangat murni juga
disajikan.
5
6
Disisi lain, Purwandhani, Ayu Setyo (2007) juga melakukan penelitian
mengenai metode AANC (Analisis Aktivasi Neutron Cepat) untuk penentuan
distribusi logam pada cuplikan air di sungai Kaligarang. Hasilnya menunjukkan
teridentifikasi unsur Mg0-24, Al-27, Si-28, P-31, K-41, Fe-56, Cu-63, dan Zn-65.
Sebaran logam terdistribusi merata pada semua cuplikan air sungai.
Beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwa air zamzam yang beredar
di tanah air memiliki kualitas yang berbeda dengan air zamzam asli dari Mekah
terutama kandungan logam dan mineralnya untuk mengidentifikasi logam atau
mineral dapat menggunakan metode neutron activation analysis. Beberapa teori
tersebut digunakan sebagai acuan atau dasar dalam melakukan sebuah penelitian
berdasarkan pengetahuan dan pandangan terkait yang sudah ada sebelumnya.
Kemudian teori inilah yang nantinya dihubungkan dengan proses penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti. Untuk itu maka peneliti akan menjelaskan teori-teori
umum yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dalam uraian dan
penjelasan berikut.
2.1.1
Air Zamzam
Zam-zam yang dalam bahasa Arab berarti banyak atau melimpah-limpah
merupakan air suci bagi umat Islam. Juga merupakan air termulia, sangat
berharga, dan paling besar nilainya. Zam-zam adalah air yang berasal dari sebuah
sumur mata air yang terletak dalam kawasan Masjidil Haram, tepatnya di sebelah
tenggara Kabah dengan kedalaman sampai 42 meter. Air yang tak pernah kering
ini ditemukan pertama kali oleh Siti Hajar istri Nabi Ibrahim 4.000 tahun lalu,
setelah berlari-lari bolak balik antara bukit Shafa dan Marwa atas petunjuk
Malaikat Jibril. Kala itu Ismail (putera Siti Hajar) menderita kehausan (Anonim,
2011).
Seorang ilmuwan Jepang bernama DR. Masaru Emoto, telah melakukan
penelitian terhadap air zam-zam dengan teknik nano, hasilnya dinyatakan bahwa
air zam-zam memiliki kristal yang sangat indah dan bersinar, dan dari sinarnya
mengeluarkan warna-warna yang menarik melebihi 12 warna. Bahkan, ketika
setetes air zam-zam diteteskan ke dalam air biasa, maka kristal yang teramati tetap
sama dengan kristal air zam-zam. Di antara indikasi kemukjizatan sumur zam-zam
7
ialah sumur ini tidak pernah sekali pun kering. Selain itu, komposisi garam dan
mineralnya tetap stabil. Tidak ada seorang pun mengeluh sakit atau terganggu
kesehatannya karena air zamzam. Sebaliknya, airnya senantiasa menyegarkan dan
tidak pernah terkontaminasi oleh proses kimiawi apa pun.
Pada sumur-sumur biasa terjadi pertumbuhan organisme, baik bakteri
maupun lumut di dalamnya, sehingga menyebabkan air tidak bisa lagi dikonsumsi
dan tumbuhnya berbagai masalah pada rasa dan bau. Sementara pada sumur
zamzam tidak ditemukan keberadaan organisme apa pun. Bahkan air zamzam
tidak berubah setelah disimpan dalam botol selama bertahun-tahun(Aziz Ahmad,
Muhammad Abdul & Sayid Ibrahim, Majdi Fathu, 1997). Telah banyak penelitian
mengenai kandungan mineral dalam air zamzam dan hasilnya menunjukkan
bahwa air zamzam memiliki kandungan mineral yang lebih tinggi dari sumber air
yang lain, baik itu air sumur, air minum, bahkan air mineral sekalipun.
Air zamzam mengandung mineral baik mineral makro maupun mikro.
Mineral makro yang konsentrasinya cukup tinggi adalah bikarbonat, sulfat,
klorida, natrium, kalsium, dan magnesium. Sedangkan mineral mikro terdiri dari
strontium, molybdenum, rubidium, zink, dan lain-lain. Data konsentrasi tiap
mineral dapat dilihat pada tabel 2.1 (Khalid, Nauman et al., 2013). Berdasarkan
data pada tabel 2.1 maka penelitian yang dilakukan mengukur enam mineral yang
merupakan mineral makro yaitu bikarbonat, sulfat, klorida, natrium, kalsium, dan
magnesium.
Tabel 2.1 Data Konsentrasi Mineral dalam Air Zamzam
Mineral Makro
C (mg/L)
Mineral Mikro
C (ppt)
TDS
1011 Strontium
14,47
Bikarbonat
285 Molybdenum
2708
Sulfat
187 Rubidium
1311
Klorida
147,5 Zink
1164
Natrium
121,9 Nikel
882
Kalsium
114 Barium
650
Magnesium
80 Mangan
361
2.1.2 Mineral
Mineral adalah suatu zat padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan
kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai
8
sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara
beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal (Syahid, Ahmad,
2012). Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral dibagi
menjadi dua golongan yaitu mineral esensial dan nonesensial. Mineral esensial
diperlukan dalam proses fisiologi, sehingga unsur nutrisi penting yang jika
kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis (Arifin, Zainal, 2008).
Tubuh tidak mampu mensintesa mineral sehingga harus disediakan melalui
makanan atau minuman (Pardede, Tuty Roida & D.S Mufturi, Sri., 2011). Mineral
biasanya terkait dengan protein, termasuk enzim untuk proses metabolisme tubuh,
yaitu kalsium, fosforus, natrium, klorin, sulfur, magnesium, besi, tembaga, seng,
mangan, kobalt, iodin, dan selenium (Arifin, Zainal., 2008).
Berdasarkan kebutuhannya di dalam tubuh, mineral esensial dapat
digolongkan menjadi 2 kelompok utama, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro adalah mineral yang menyusun hamper 1% dari total berat badan
manusia dan dibutuhkan dengan jumlah lebih dari 1000mg/hari, misalnya
kalsium, fosfor, magnesium, sulfur, kalium, klorida, dan natrium. Sedangkan
mineral mikro merupakan mineral yang dibutuhkan dengan jumlah kurang dari
100mg/hari dan menyusun lebih kurang 0,01% dari total berat badan.diantaranya
kromium, tembaga, fluoride, iodium, besi, mangan, silinium, dan zink (Irawan, M.
Anwar., 2007). Sedangkan mineral nonesensial adalah golongan logam yang tidak
berguna atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh, sehingga keberadaan
unsur tersebut lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan. Logam tersebut
bahkan sangat berbahaya bagi makhluk hidup, seperti timbal, merkuri, arsenic,
cadmium, dan alumunium. (Arifim, Zainal., 2013). Berikut penjelasan mengenai
mineral makro:
2.1.2.1. Natrium
Natrium merupakan unsur logam alkali yang berwarna putih perak, sangat
reaktif, dan merupakan logam yang lunak. Natrium dapat bereaksi hebat dengan
air yang membentuk natriun hidroksida dan gas hydrogen (Sunardi, 2006). Karena
sangat reaktif, natrium di alam ditemukan dalam bentu garam mineralnya. Mineral
ini merupakan kation penting yang mempengaruhi kesetimbangan keseluruhan
9
kation di perairan. Hampir semua perairan alami mengandung natrium, dengan
kadar bervariasi antara 1mg/L samapi ribuan mg/L. pada air laut kadar natrium
dapat mencapai lebih dari 10.500mg/L sedangkan pada perairan tawar alami
kurang dari 50mg/L, dan pada air tanah dapat mengandung lebih dari 50mg/L
(Irawan, M.Anwar,2007). Sedangkan kadar maksimal natrium yang boleh ada
dalam air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 146 Tahun 1990
tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air adalah 200mg/L.
Dalam tubuh, natrium merupakan kation utama dalam darah dan cairan
ekstraselular yang mencakup 95% dari seluruh kation. Oleh karena itu, mineral ini
sangat berperan penting dalam pengaturan cairan tubuh termasuk tekanan darah
dan keseimbangan asam-basa (). Selain pengaturan cairan tubuh yang meliputi
mempertahankan volume darah dan mengatur keseimbangan air dalam sel,
natrium juga berfungsi menjaga fungsi saraf. Ginjal mengontrol keseimbangan
natrium dengan meningkatkan atau menurunkan kadar natrium dalam urine.
Natrium juga berperan aktif dalam absorpsi gula dan asam amino dari saluran
pencernaan. Defisiensi natrium dapat menyebabkan rendahnya tekanan osmosis
darah sehingga menyebabkan dehidrasi pada tubuh (Darmono, 2995).
2.1.2.2. Kalsium
Kalsium merupakan unsur logam alkali tanah yang reaktif, mudah ditempa
dan dibentuk serta berwarna putih perak. Kalsium bereaksi dengan air dan
membentuk kalsium hidroksida dan hydrogen. Di alam, kalsium ditemukan dalam
bentuk senyawa, misalnya kalsium karbonat (Sunardi, 2006). Di perairan,
senyawa kalsium bersifat stabil dengan keberadaan karbondioksida. Kadar
kalsium dalam air menurun jika kalsium mengalami presipitasi (pengendapan)
menjadi CaCO3, sebagai akibat terjadinya peningkatan suhu, penurunan kadar
karbondioksida, dan peningkatan aktivitas fotosintesis. Sumber utama kalsium di
perairan adalah batuan dan tanah. Kalsium pada batuan terdapat dalam bentuk
mineral batu kapur.
Kadar kalsium pada perairan tawar biasanya kurang dari 15mg/L, pada
perairan yang berada di sekitar batuan karbonat antara 1—100mg/L, dan pada
perairan laut sekitar 400mg/L/ sedangkan kadar maksimal kalsium yang boleh ada
10
dalam air minum menurut peraturan menteri kesehatan no. 416 tahun 1990
tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air adalah 500mg/L. kalsium
termasuk mineral esensial bagi seluruh makhluk hidup, berperan dalam
pembentukan tulang dan pengaturan permebilitas dinding sel. Kalsium juga
berperan dalam pembangunan struktur sel tumbuhan serta perbaikan struktur
tanah. Kadar kalsium yang tinggi dalam perairan tidak berbahaya, bahkan dapat
menurunkan toksisitas beberapa senyawa kimia.
Kalsium merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh dengan jumlah paling
banyak, yaitu 800mg/hari bagi orang dewasa, bahkan bagi ibu hamil
membutuhkan sampai 1500mg/hari. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan
beberapa penyakit, diantaranya terganggunya proses pembentukan tulang pada
anak-anak sehingga tulang menjadi rapuh, dan dapat menyebabkan osteoporosis
pada orang dewasa (Darmono, 1995)..
2.1.2.3. Magnesium
Magnesium merupakan unsur logam alkali tanah yang berwarna putih
perak, kurang reaktif, dan mudah dibentuk atau ditempa ketika dipanaskan. Di
alam, magnesium banyak terdapat pada lapisan-lapisan batuan dalam bentuk
mineral atau dalam bentuk garam, misalnya magnesium klorida (Suhardi, 2006).
Magnesium termasuk mineral yang cukup berlimpah pada perairan alami, dan
merupakan penyusun kesadahan bersama kalsium. Namun, garam-garam
magnesium bersifat mudah larut dan cenderung bertahan sebagai larutan,
meskipun garam-garam kalsium sudah mengendap. Sumber utama magnesium di
perairan adalah ferro-magnesium dan magnesium karbonat yang terdapat pada
batuan.
Kadar ion magnesium pada perairan alami sekitar 1.100mg/L, dan dapat
mencapai 1000mg/L pada perairan laut. Sedangkan kadar maksimal magnesium
yang boleh ada dalam air minum adalah 150mg/L (Suhardi, 1990). Magnesium
yang terlarut dalam air bersifat tidak toksik bahkan menguntungkan bagi fungsi
hati dan saraf (Efendi, Hefni., 2003). Magnesium memegang peranan pensting
sebagai kofaktor berbagai enzim dalam tubuh. Magnesium bertindak sebagai
katalisator dalam reaksi-reaksi biologi di dalam tubuh termasuk reaksi yang
11
berkaitan dengan metabolisme energy, karbohidrat, lemak, protein, dan asam
nukleat. Selain itu, magnesium juga berperan dalam sintesis, degradasi, dan
stabilitas bahan gen DNA.
2.1.2.4. Klorida
Klorin merupakan unsur halogen yang pada suhu normal berbentuk gas
yang berwarna kuning kehijauan. Klorin merupakan salah satu unsur yang sangat
reaktif, sehingga di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas, tetapi dalam bentuk
berkaitan dnegan unsur-unsur lain yang membentuk mineral ()pardede. Dalam
perairan, klorin terdapat dalam bentuk ion klorida dan ditemukan dalam jumlah
yang besar dalam perairan laut. Sekitar ¾ dari klorin yang ada di bumi berada
dalam bentuk larutan yang berarti dalam bentuk ion klorida dan biasanya berupa
senyawa natrium klorida, kalium klorida, dan kalsium klorida.
Kadar klorida bervariasi menurut iklim. Pada perairan di wilayah yang
beriklim basah, kadar klorida kurang dari 10mg/L, sedangkan pada wilayah kering
dapat mencapai ratusan mg/L. keberadaan klorida pada perairan alami berkisar
antara 2-20mg/L dan air laut mengandung 19.300mg/L. sedangkan kadar
maksimal klorida yang boleh ada dalam air minum menurut peraturan menteri
kesehatan no. 416 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air
adalah 250mg/L.
2.1.2.5. Sulfat
Sulfat merupakan sejenis anion poliatom dengan rumus empiris SO42-.
Kebanyakan sulfat sangat larut dalam air kecuali dalam kalsium sulfat, stronsium
sulfat dan barium sulfat, yang tak larut. Barium sulfat sangat berguna dalam
analisi gravimetric sulfat. Penambahan barium klorida pada suatu larutan yang
mengandung ion sulfat menghasilkan endapan putih, yaitu barium sulfat
menunjukkan adanya ion sulfat.
Sulfat yang terdapat dalam bentuk ion sulfat merupakan salah satu elemen
yang esensial bagi makhluk hidup. Kadar sulfat pada perairan tawar alami
berkisar antara 2-80mg/L. bila lebih dari 600mg/L, sulfat dapat mengakibatkan
gangguan pada system pencernaan (). Sedangkan kadar maksimal sulfat yang
12
boleh ada dalam air minum menurut peraturan menteri kesehatan no. 416 tahun
1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air adalah 400mg/L.
2.1.2.6. Bikarbonat
Bikarbonat merupakan anion dengan rumus empiris HCO3. Bikarbonat
terbentuk karena reaksi asam karbonat yang berlebih dengan garam karbonat,
misalnya NaCO3 atau CaCO3. Hydrogen karbonat dari logam alkali larut dalam
air, tetapi kurang larut dibandingkan karbonat. Perairan tawar alami yang
memiliki pH 7-8 biasanya mengandung ion bikarbonat kurang dari 500mg/L dan
tidak pernah kurang dari 25 mg/L. ion bikarbonat mendominasi sekitar 60-90%
bentuk karbon anorganik total di perairan.
Di perairan tawar, ion bikarbonat termasuk anion utama dan berperan
sebagai system penyangga (buffer) dan penyedia karbon untuk keperluan
fotosintesis. Di perairan sadah, sebagian besar karbondioksida terdapat dalam
bentuk bikarbonat. Tingginya kadar bikarbonat di perairan disebabkan oleh
ionisasi asam karbonat, terutama pada perairan yang banyak mengandung
karbondioksida. Karbondioksida tersebut bereaksi dengan basa yang terdapat pada
batuan dan tanah membentuk bikarbonat.
2.1.3 Metode Neutron Activation Analysis (NAA)
Akselerator generator neutron adalah suatu alat yang dapat memproduksi
neutron cepat melalui reaksi fusi deuteron (D) dengan tritium (T) atau reaksi 3H
(d,n)4He. Energy neutron yang dibangkitkan dari akselerator generator neutron
berenergi tunggal dengan En=14,5 MeV (Sunardi, 2007). Gas deuterium dialirkan
ke sumber ion untuk diionisasi dengan medan RF, ion-ion yang dibangkitkan
didorong keluar dengan tenaga pendorong dan tegangan ekstraktor keluar menuju
tabung akselerator untuk dipercepat dengan tegangan tinggi pemercepat 110 keV.
Dalam perjalanannya berkas ion cenderung menyebar yang akibatnya akan terjadi
kehilangan berkas (beam loss), ini tidak diinginkan maka berkas ion tersebut
difokuskan dengan lensa kuadrupol listrik, yang kemudian menumbukkan berkas
ion deuteron kepada suatu target tritium. Sehingga terjadi interaksi antara D dan T
yang menghasilkan neutron cepat melalui reaksi T (d,n)4He atau
3
H+2H
13
4
He+n. Neutron yang dihasilkan dari reaksi tersebut dimanfaatkan untuk iradiasi
bahan atau cuplikan.
Teknik analisis NAA didasarkan pada reaksi neutron cepat dengan inti,
dimana cuplikan yang akan dianalisis dengan neutron cepat 14 MeV
menggunakan generator neutron. Inti atom unsur yang berada dalam cuplikan
akan menangkap neutron dan berubah menjadi radioaktif dengan memancarkan
sinar gamma. Sinar gamma yang dipancarkan umumnya memiliki energy yang
sangat karakteristik untuk setiap unsur/radionuklida, sehingga dapat diidentifikasi
dengan menggunakan teknik spektrofotometri gamma.
Akibat iradiasi neutron pada cuplikan, sebagian unsur dalam cuplikan
menjadi radioaktif, tetapi pada saat yang sama radionuklida yang terbentuk
tersebut meluruh, maka laju bersih pembentukan radionuklida merupakan selisih
antara laju cacah produksi total dengan laju peluruhannya. Secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut:
Analisis kualitatif NAA dilakukan untuk mengetahui unsur-unsur yang
terkandung dalam cuplikan dari jenis reaksi inti yang terjadi. Hal ini dapat
dilakukan karena untuk setiap isotope hasil reaksi inti akan memancarkan radiasi
gamma karakteristik yang berbeda-beda (Sunardi, 2007). Sedangkan untuk
menghitung kadar cuplikan digunakan metode absolut atau metode komparasi
atau metode relative. Metode absolut menggunakan persamaan (2.14) sedangkan
metode relative diperlukan standar yang mengandung unsur yang akan ditentukan
dengan jumlah pasti. Cuplikan standar tersebut dipersiapkan tepat seperti cuplikan
yang diselidiki dan diiradiasi bersama-sama sehingga mengalami paparan neutron
yang sama besarnya. Dengan membandingkan laju cacah cuplikan standar, maka
akan dapat dihitung kadar unsur dalam cuplikan. Menurut Susetyo (1988) dan
Sunardi (2007) untuk menghitung kadar cuplikan yang diselidiki dapat dihitung
dengan rumus :
14
2.2 Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan yang sudah dilakukan adalah mencari literatur
berupa artikel dan penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan respirasi
tumbuhan. Berikut ini merupakan hasil studi literatur yang relevan dengan
penelitian yang akan digunakan.
Tabel 2.2 Literatur dan Artikel yang Relevan dengan Penelitian
Peneliti/tahun
Fokus
Hasil
Rahmayani,
Fatimah analisis kadar besi (Fe) air zamzam asli yang
(2009)
dan tembaga (Cu) dalam diperoleh dari mekah
air
zamsam
secara memiliki
kandungan
spektrofotometri
besi (Fe) dan tembaga
serapan atom (SSA).
(Cn) yang jauh lebih
rendah
dibandingkan
syarat air minum yang
telah ditetapkan oleh
pemerintah sehingga air
zamzam yang asli dari
Mekah
layak
dikonsumsi tanpa harus
diolah terlebih dahulu.
Aziz, Nur Ba’diani., analisis
analisis kandungan mineral pada
(2014)
kandungan
mineral air
zamzam
yang
dalam air zamzam yang beredar
di
Kota
beredar
di
Kota Semarang
memiliki
Semarang.
kualitas yang berbeda
dengan air zamzam asli
dari Mekah.
Agostino, G. D, et al., penggunaan
Metode data yang diperoleh
(2013)
neutron
activation dalam
percobaan
analysis
untuk aktivasi neutron dan
mengisvetigasi
menunjukkan
penyebaran
elemen variabilitas relatif As,
mikro pada material Au, Ir, Sb dan W antara
padat.
subsampel dari Rh foil
yang sangat murni juga
disajikan.
Purwandhani,
Ayu metode
AANC teridentifikasi
unsur
Setyo (2007)
(Analisis
Aktivasi Mg0-24, Al-27, Si-28,
Neutron Cepat) untuk P-31, K-41, Fe-56, Cupenentuan
distribusi 63, dan Zn-65. Sebaran
logam pada cuplikan air logam
terdistribusi
di sungai Kaligarang.
merata pada semua
cuplikan air sungai.
15
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
Subjek penelitian ini adalah air zamzam yang beredar di sekitar Kota
Tasikmalaya. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif
menggunakan teknik NAA. Sampel air minum dalam kemasan diambil secara
acak di sekitar Kota Tasikmalaya. Berikut ini adalah tahapan penelitian yang akan
dilakukan:
3.1.1. Pengambilan Sampel
Sampel penelitian diambil secara acak dari berbagai pasar dan toko yang
menjual air zamzam di sekitar Kota Tasikmalaya.
3.1.2. Preparasi sampel
Preparasi sampel dilakukan dengan cara pemekatan. Pemekatan dilakukan
tidak dilakukan dengan cara mencampurkan sampel dengan bahan kimia lain
melainkan dipanaskan menggunakan kompor listrik. Cuplikan air dimasukkan ke
dalam gelas ukur 1 liter dan dipekatkan ± 8 mililiter kemudian dimasukkan ke
dalam vial polyetilene yang telah diberi label.
3.1.3. Iradiasi cuplikan dan Standar
Cuplikan air dan standar yang telah dipreparasi diiradiasi bersama-sama
dengan generator neutron SAMES J-25. Standar yang digunakan adalah Natrium,
Kalsium, Magnesium, Sulfat, Klorida, dan Bikarbonat yang masing-masing 1
mililiter dimasukkan ke dalam vial. Setelah disiapkan semua maka cuplikan dan
standar tersebut diiradiasi dengan langkah sebagai berikut :
3.1.3.1. Menempelkan cupliakn dan standar pada target tritium system generator
neutron;
3.1.3.2. Menghidupkan mesin generator neutron dengan bantuan operator. Saat
mesin generator neutron dihidupkan, di dalam ruang iradiasi harus
kosong dan tidak boleh ada orang di dalamnya karena menghindari
bahaya radiasi meutron. Lama iradiasi 30 menit.
15
16
3.1.4. Pencacahan cuplikan
Setelah iradiasi selesai dilakukan cuplikan air dan standar tersebut segera
diambil dari ruang radiasi dan dilakukan pencacahan. Pencacahan menggunakan
spektrometri gamma yang telah dikalibrasi baik kalibrasi energy maupun kalibrasi
efisiensi. Dalam penelitian ini akan diupayakan waktu tunda yang sesingkat
mungkin agar intensitas dari isotope dengan waktu paro pendek dan kadar kecil
dapat terdeteksi oleh detector.
3.1.5. Kalibrasi spektrometri sinar gamma
Spektrometri sinar gamma adalah suatu metode pengukruan yang bersifat
nisbi (relatif). Oleh karena itu, sebelum suatu perangkat spectrometer sinar
gamma dapat dipakai untuk melakukan analisis alat tersebut harus dikalibrasi
terlebih dahulu secara cermat dan teliti. Ada dua macam kalibrasi yang perlu
dilakukan, yaitu kalibrasi energi dan kalibrasi efisiensi.
3.1.6. Analisis Data
Data yag diperoleh akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi dan Laboratorim
Radioisotop Badan Tenaga Nuklir Bandung.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :
Variabel terikatnya berupa kualitas air zamzam sedangkan variabel bebasnya
adalah kandungan mineral makro (natrium, kalsium, klorida, magnesium, sulfat,
dan bikarbonat).
3.4 Teknik Pengumpulan Data penelitian
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah
melalui pengamatan secara kualittatif dengan secara kuantittaif dengan
menghitung spectrum sinar gamma yang memancar.
3.5 Analisa Data Penelitian
Teknik analisis data digunakan secara kualittatif dengan cara menentukan
energy tiap puncak spectrum sinar gamma dan menyesuaikan energy sinar gamma
17
dari puncak spectrum dengan energy berbagai isotope yang tercantum dalam tabel
energy isotope sehingga dapat ditentukan isotope apa saja yang terdapat dalam
tiap cuplikan. Sedangkan analisis kuantitatif akan dilakukan dengan cara
menghuting spectrum puncak sianr gamma masing-masing sampel.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya
Anggaran yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian ini adalah
sebesar Rp 17.500.000 (tujuh belas juta lima ratus ribu rupiah), untuk lebih
jelasnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Anggaran Kegiatan
No
1
2
3
4
Uraian
Jumlah
Honorarium
Peralatan & biaya habis pakai
Perjalanan
Biaya Lain-lain
Jumlah
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
4.600.000
9.125.000
1.400.000
2.375.000
17.500.000
Keterangan: Justifikasi anggaran terlampir
4.2 Jadwal Pelaksanaan
Waktu penelitian dilaksanakan selama 1 tahun. Adapun jadwal
kegiatan penelitian sebagai berikut:
Tabel 4.2
Jadwal Kegiatan Penelitian
No.
Jenis Kegiatan
1 2 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Persiapan Penelitian
Upload Proposal
Pelaksanaan Penelitian Tahap 1
Pengolahan Data Penelitian Tahap 1
Laporan Penelitian Tahap 1
Pelaksanaan Penelitian Tahap 2
Pengolahan Data Penelitian Tahap 2
Laporan Penelitian Tahap 2
Publikasi Hasil Penelitian
Laporan Akhir Penelitian
18
4
5
Tahun ke-1
6 7 8 9
10
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Agustino, G.D., Bergamaschi, L.., Giordani, L., Oddone, M., Kipphardt, H.,
Richter, S.-. Use of Instrumental Neutron Activation Analysis to
Investigate the Distribution of Trace Element among Subsamples of
Solid Materials. Metrologia. 1-11.
An-Najjar, Zaghlul. Tanpa tahun. Pembuktian Sains dalam Sunah Buku 1. Jakarta:
AMZAH.
Anonim.tanpa
tahun.
Definisi:
natrium,
dalam
http://kamus
kesehatan.com/arti/natrium/daikses pada tanggal 27 Januari 2017
pukul 19.05 WIB.
Anonym. 2001. Manfaat Zamzam. Majalah Haji edisi IV. Jakarta : Ditjen
Penyelengaraan Haji dan Umraha Kemenag RI.
Anonim. 2014. Pabrik Air Zamzam Palsu Beromzet 11 Milyar berhasil Diungkap
Polisi. Berita Informasi Seputar Indonesia terkini, 2014 dalam
http://akuindonesiana.wordpress.com/category/kriminalitas/diakses
pada tanggal 20 januari 2016 pukul 15.54 WIB.
Arifin, Zainal. 2008. Beberapa Unsur Mineral esensial Mikro dalam system
Biologi dan Metode Analisisnya. Jurnal litbang Pertanian. 27(3):100.
Bogor: balai Besar Penelitian Veteriner.
Aziz ahmad, Muhammad Abdul & Syayid Ibrahim, Majdi Fathi. 1997. Khasiat
dan Keutamaan Air Zamzam. Jakarta: PT Lentera Basritama.
Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: UI Press.
Efendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelola Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.
Irawan, M. Anwari. 2007. Cairan Tubuh, elektrolit & Mineral dalam Polton.
Sports Science & Performance Lab Journal. 1:3
Khalid Nauman., . 2013. Mineral Composition and Health Functionally of
Zamzam Water a Review. International of Food Properties. 17:665.
Nur Ba’diani, Aziz. 2014. Analisis Kandungan Mineral dalam Air Zamzam yang
beredar di Kota Semarang. Skripsi. Semarang IAIN Walisongo.
Pardede, Tuty Roida & D.S Mufturi, Sri. 2011. Penetapan Kadar Kalium,
Natrium, dan Magnesium pada Semangka (Citrullus vulgaris,
Schard)Daging Buah Berwarna Kuning dan Merah secara
Spektrofotometri Serapan Atom. Jurnal Darma Agung.p:2. Medan:
Fakultas Farmasi USU.
Rahmayani, Fatimah. 2009. Analisis Kadar Besi (Fe) dan Tembaga (Cu) dalam
Air Zamzam secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Skripsi.
Medan: USU.
Syahid,
Ahmad.
2012.
Mineralogi.
Dalam
http://miningunlam.blogspot.com/2012/01/mineralogi.html. Diakses
tanggal 27 Januari 2017 pukul 11. 20 WIB.
Suanrdi. 2006. 116 Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya. Bandung: CV.
Yrama Widya.
Suhardi. 1990. Petunjuk Laboratorium Analisis Air dan Penanganan Limbah,
Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi. Yogyakarta: UGM.
19
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran
I. UPAH/HONOR
Honor
1
Tim Peneliti
Ketua
Anggota 1
Orang
Jam
Bulan
Honor/ Jam
(dalam ribuan)
1
1
25
20
8
8
15
10
SUB.
I
Rp
%
II.PERALATAN
Uraian
2
Satuan
Peralatan
a. Generator neutron
b. vial polyetilene
c. becker glass
d. kompor listrik
e. detektor
f. sumber tegangan
tinggi
g. preamplifier
h. amplifier
i. stopwatch
III. HABIS PAKAI
Uraian
Volume
a. HVS 80 gram
b. Sumber Standar Eu 152
c. Foil activation standard Cu63
d. Foil activation standard Co-60,
Ba-133, Cs-137
e. Standard Na, Ca, Mg, Cl, sulfat,
bikarbonat
f. Tinta printer EPSON
T20E warna
g. Tinta printer EPSON
T20E Hitam
h. Sampel
5 rim
3000
1600
4600
28.34
Total (dalam
ribuan)
1 buah
20 buah
20 buah
1 buah
1 buah
1.600
250
300
200
300
buah
1 buah
1 buah
1 buah
500
150
500
100
Rp
%
SUB. II
Total (dalam
ribuan)
Harga (dalam
ribuan)
40
3.900
20.57
Total (dalam
ribuan)
200
850
1.200
SUB.
III
1 box
1.675
1 box
250
1 buah
300
300
1 buah
5 sampel
250
250
500
Rp
%
20
5.225
29.51
21
IV. PERJALANAN
Uraian
a. Lumsum kerja
lapangan
b. Perjalanan ke lapangan
Volume
Hari
Total (dalam
ribuan)
7
3
7
7
Rp
%
700
700
1400
8.00
SUB. IV
V. PENGELUARAN LAIN- LAIN
Uraian
1
2
Volume
Diskusi
a. Diskusi laporan awal
c. Draft jurnal ilmiah
b. Diskusi laporan Akhir
Pelaporan
a. Laporan Awal/ Monitoring
b. seminar
nasional/internasional
c. pengurusan jurnal ilmiah
d. laporan akhir
SUB. V
TOTAL ANGGARAN
1
1
1
Orang
3
3
3
Satuan
(dalam ribuan)
Total (dalam
ribuan)
75
75
75
275
275
275
825
1
150
150
3
1
1
300
200
300
900
200
300
1550
2375
13.57
17500
Rp
%
Rp
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No
1.
2.
Nama/NIDN
Drs.
Edi
Hernawan., M.Pd
(0012065702)
Vita
Meylani.,
S.Pd.,
M.Sc
(0027059001)
InstansiAsal
Bidang
Ilmu
Uraian Tugas
Universitas
Siliwangi
Pendidikan
Kimia
Ketua
Universitas
Siliwangi
Biologi
Anggota 1
Pembagian Tugas
1.
Ketua peneliti bertugas untuk mengatur dan memimpin jalannya penelitian
serta mengatur waktu selama berjalannya penelitian agar penelitian berjalan
lancar dan memperoleh data yang dibutuhkan serta mengolah data hasil
penelitian.
2.
Anggota 1 bertugas untuk merancang pengambilan sampel dan perlakuan
pada sampel serta mempersiapkan penelitian serta mengumplkan data
penelitian.
22
Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota
1. Identitas Diri (Ketua Peneliti)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
NamaLengkap
Jenis Kelamin
Jabatan Fungsional
NIP
NIDN
Tempat tanggal lahir
Email
Nomor Telepon/HP
Alamat Kantor
Nomor Telepon Kantor
Lulusan
yang
telah
dihasilkan
g. Mata Kuliah yang diampu
Drs. Edi Hernawan, M.Pd
Laki-laki
Lektor Kepala
195706121982031003
0012065702
Tasikmalaya, 12 Juni 1957
edi. [email protected]
08122280217
Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya
0265-323534
S1 = 25 orang, S2 = orang, S3 = orang
Kimia Umum
Biokimia
Biometri
2. Riwayat Pendidikan
Program
Nama PT
S1
IKIP Bandung
Bidang Ilmu
Tahun masuk-Lulus
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama Pembimbing
Pend. Kimia
1980
S2
UNSIL
Tasikmalaya
PKLH
1999
S3
-
3. Pengalaman Penelitian
No.
Tahun
1.
2007
2.
2007
Judul Penelitian
Kajian Efektifitas Pondok
Pesantren
Salafiyah
dan
PKBM terhadap Peningkatan
Indeks
Pembangunaan
Manusia
(IPM)
Bidang
Pendidikan
di
Kota
Tasikmalaya
Analisis Indeks Pembangunan
Manusia
(IPM)
Bidang
Pendidikan Kota Tasikmalaya
23
Pendana
Sumber
Jumlah
24
3.
2008
4.
2008
5.
2009
Tahun 2007
Kajian Kebijakan Pendidikan
Kota Tasikmalaya
Hubungan atara Kemampuan
Manajemen Kepala Skeolah
dengan Kompetensi Guru
Hubungan antara Kompetensi
Guru dengan Prestasi Belajar
Siswa
6. 2014
Analsiis
Biokimia
Asam
Lemak Bebas dan Kolesterol
pada Minyak Kelapa Hasil
Fermentasi
7. 2014
Penerapan
Media LPPM UNSIL
Pembelajaran E-Learning dari
Moodle dengan Sistem local
host pada konsep Sistem
Peredaran Darah Manusia di
Kelas VII MTs Negeri
Cikatomas
8. 2015
Analisis
Karakteristik LPPM UNSIL
Fisikokimia Beras Putih, Beras
Merah, dan Beras Hitam
(Oryza sativa L., Oryza nivara,
dan Oryza sativa L. indica)
9. 2016
Analisis Zat Aditif Rhodamin LPPM UNSIL
B dan Methanyl Yellow pada
Makanan yang Dijual di
Pasaran Kota Tasikmalaya
Tahun 2016
4. Pengalaman Pengabdian pada Masyarakat
No.
Tahun
1.
2014
2.
2014
Judul
Pemanfaatan
Alam
dan
Lingkungan Sekitar Sebagai
Media Pengajaran Biologi
Untuk
Guru-guru di SMP
Kecamatan Cipatujah
Pelatihan
Penulisan
dan
Pimbimbingan
Penelitian
Tindakan Kelas Dalam Rangka
Peningkatan
Karier
(Pangkat/Golongan)
Bagi
10.000.000
17.500.000
Pendana
Sumber
Jumlah
LPPM
25
3.
2016
Guru-guru SD Se-Kabupaten
Tasikmalaya
Penyuluhan dan Pelatihan
Identifikasi
Zat
Pewarna
Sintetis pada Makanan bagi
Santri di Pesantren Ar-Risalah
Cijantung
Ciamis
dan
Pesantren Miftahul Anwar
Sumelap Tasikmalaya
LPPM
8.000.000
5. Pengalaman Artikel Ilmiah dalam Jurnal
No. Tahun
1.
2.
Judul Artikel
Volume/
Nomor
2006
2008
Harapan pada Dinas Pendidikan
Analisis “Suply” dan “Demand” Dalam
Manajemen Pendidikan Tinggi di
Indonesia
3. 2016
Analisis Karakteristik Fisikokimia Beras
Putih, Beras Merah, dan Beras Hitam
(Oryza sativa L., Oryza nivara, dan
Oryza sativa L. indica)
6. Pemakalah Seminar Ilmiah
No. Nama
Pertemuan Judul/Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar
1.
2.
Nama
Jurnal
Prioritas
Prioritas
Bakti
Tunas
Husada
Waktu dan Tempat
7. Pengalaman Penulisan Buku
Judul Buku
1.
2.
3.
4.
5.
Tahun
Pengantar
Statistika 2012
Nonparametrik
Pengantar Statistika Parametrik 2013
Untuk Penelitian Pendidikan
Dasar-Dasar
Perancangan 2014
Percobaan
2015
Kimia Umum
Karbohidrat
2016
Jumlah
Halaman
Penerbit
LPPM Univ.
Siliwangi
LPPM Univ.
Siliwangi
LPPM Univ.
Siliwangi
LPPM Univ.
Siliwangi
LPPM Univ.
Siliwangi
27
Identitas Diri (Anggota Peneliti)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Jabatan Fungsional
NIP
NIDN
Tempat tanggal lahir
Email
Nomor Telepon/HP
Alamat Kantor
Nomor Telepon Kantor
Lulusan
yang
telah
dihasilkan
Mata Kuliah yang diampu
Vita Meylani,S.Pd., M.Sc
Perempuan
0027059001
Cimerak, 27 Mei 1990
[email protected]
085327122811
Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya
0265-323534
S1 = orang, S2 = orang, S3 = orang
Mikrobiologi
Rekayasa Genetika
Biometri
1. Riwayat Pendidikan
Program
Nama PT
S1
UNSIL
Tasikmalaya
Bidang Ilmu
Pend. Biologi
Tahun masuk-Lulus
2007-2011
Judul
Perbedaan Hasil
Skripsi/Tesis/Disertasi belajar
siswa
yang
proses
pembelajaranny
a menggunakan
Model
Pembelajaran
Kooperatif Tipe
Course Review
Horay dibantu
Media
Power
Point
dengan
Video Narrative
(di Kelas IV SD
Negeri Citapen
pada
Mata
Pelajaran IPA
pada Subkonsep
Hubungan Antar
Makhluk Hidup)
S2
UGM
Yogyakarta
Mikrobiologi
2011-2015
Analisis
Ekspresi
Gen
SAP (4-6) dan
Pembentukan
Hifa
Isolat
Candida
albicans
dari
Penderita
Candidiasis
Oral
HIV
Positif
S3
-
28
Nama Pembimbing
Dra. Rina Riana
Rakatika
Prof. Langkah
Sembiring.,
Ph.D
2. Pengalaman Penelitian
No.
1.
Tahun
Judul Penelitian
Perbedaan Variasi Rhizopus
Sp. Yang Digunakan Sebagai
Inokulum Pada Pembuatan
Tempe
Berbahan
Dasar
Kedelai Dan Bungkil Kacang
Tanah
2. 2014
Pengaruh Pre Test Terhadap
LPPM
Tingkat
Pemahaman
Mahasiswa
Calon
Guru
Biologi Pada Materi Praktikum
Pewarnaan Gram Mata Kuliah
Mikrobiologi
3. 2015
Analisis
Karakteristik
LPPM
Fisikokimia Beras Putih, Beras
Merah, dan Beras Hitam
(Oryza sativa L., Oryza nivara,
dan Oryza sativa L. indica)
4. 2015
Analisis Kognitif Mahasiswa
LPPM
Biologi Melalui Literasi Sains
Terhadap Materi
Zoologi
Vertebrata
4. 2016
Analisis Zat Aditif Rhodamin LPPM UNSIL
B dan Methanyl Yellow pada
Makanan yang Dijual di
Pasaran Kota Tasikmalaya
Tahun 2016
3. Pengalaman Pengabdian pada Masyarakat
No.
2013
Pendana
Sumber
Jumlah
LPPM
4.500.000
Tahun
1.
2014
2.
2015
Judul
Pemanfaatan
Alam
dan
Lingkungan Sekitar Sebagai
Media Pengajaran Biologi
Untuk
Guru-guru di SMP
Kecamatan Cipatujah
Pelatihan Pembuatan Media
Pembelajaran
Dengan
Memanfaatkan
Sumberdaya
4.500.000
10.000.000
7.500.000
17.500.000
Pendana
Sumber
Jumlah
LPPM
LPPM
10.000.000
29
3.
2016
Lingkungan Bagi Guru IPA seKecamatan Cikatomas
Penyuluhan dan Pelatihan
Identifikasi
Zat
Pewarna
Sintetis pada Makanan bagi
Santri di Pesantren Ar-Risalah
Cijantung
Ciamis
dan
Pesantren Miftahul Anwar
Sumelap Tasikmalaya
LPPM
8.000.000
4. Pengalaman Artikel Ilmiah dalam Jurnal
No. Tahun
1.
Judul Artikel
Volume/
Nomor
14/1
2014
Mould,Another Bacteria And Heavy
Metals Contamination In Ground Coffee
2.
2016
Analisis Karakteristik Fisikokimia Beras
Putih, Beras Merah, dan Beras Hitam
(Oryza sativa L., Oryza nivara, dan
Oryza sativa L. indica)
5. Pemakalah Seminar Ilmiah
No. Nama
Pertemuan
Ilmiah/Seminar
1. Seminar Nasional XI
”Biologi,
Sains,
Lingkungan,
dan
Pembelajarannya”
Judul/Artikel Ilmiah
Pengaruh
Iradiasi
Dan
Penyimpanan
Serta
Radioresistensi
Beberapa
Bakteri Patogen Pada Makanan
Olahan Asal Ayam
2.
Seminar Internasional
Mould,Another Bacteria And
Heavy Metals Contamination
In Ground Coffee
3.
Seminar Nasional
Analisis Kognitif Mahasiswa
Biologi Melalui Literasi Sains
Terhadap
Materi
Zoologi
Vertebrata
4.
Seminar Nasional
5.
Seminar Nasional
Analisis Ekspresi Gen SAP (4-6)
dan Pembentukan Hifa Isolat
Candida albicans dari Penderita
Candidiasis Oral HIV Positif
Analisis Ekspresi Gen SAP (4-6)
Nama
Jurnal
Indonesia
n Food
and
Nutrition
Progress
Bakti
Tunas
Husada
Waktu dan
Tempat
Universitas
Sebelas Maret
07 Juni 2014
Universitas
Gadjah Mada
14-15
November 2014
Universitas
Negeri Malang
17 Oktober
2015
PERMI
8-9 Oktober
2015
Universitas
30
6.
Seminar Internasional
dan Pembentukan Hifa Isolat
Candida albicans dari Penderita
Candidiasis Oral HIV Positif dan
Komensal pada Orang Sehat
Gadjah Mada
18 Oktober
2014
Natamycin
Treatment
to
Control Rhizopus sp. Mold on
Fragaria virginiana
Universitas
Gadjah Mada
18-19 Januari
2017
Semua data yang tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum dan apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima segala
resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar- benarnya untuk memenuhi
persyaratan pengajuan penelitian dosen pembina.
Tasikmalaya, 27 januari 2017
Anggota Peneliti,
Vita meylani, M.Sc.
NIDN. 0027059001
Download