1 BAB 1 PENDAHULUAN Koperasi dikenal sebagai

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
Koperasi dikenal sebagai organisasi bisnis yang mempunyai tujuan sosial
untuk menyejahterakan anggotanya. Walaupun demikian, fakta tersebut tidak
lantas menjadikan sebuah koperasi mendapatkan loyalitas penuh dari anggotanya.
Salah satu penyebabnya adalah implementasi sistem pengendalian manajemen
yang tidak tepat. Bab ini membahas lebih rinci tentang isu, motivasi, tujuan, dan
kontribusi penelitian tentang evaluasi sistem pengendalian manajemen dalam
sebuah koperasi.
1.1
Latar Belakang Permasalahan
Keberadaan koperasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
merupakan hal yang tidak terpisahkan dari perekonomian masyarakat Indonesia.
Kontribusi UMKM telah berhasil mendominasi Produk Domestik Bruto (PDB)
Indonesia sebesar 56,82%1. Walaupun berada dalam pengelolaan kementerian
yang sama dengan UMKM, koperasi hanya menyumbang 2%2 dari total PDB.
Kriteria penilaian kinerja koperasi yang didasarkan pada kinerja keuangan
dianggap hal yang umum untuk dilakukan, akan tetapi perlu disadari bahwa
koperasi dan UMKM merupakan organisasi yang mempunyai tujuan berbeda.
Koperasi dikategorikan sebagai organisasi yang tidak hanya bertujuan
mengejar keuntungan (not-for-profit organization) karena koperasi juga
mempunyai tujuan sosial untuk memberikan pelayanan (kesejahteraan) kepada
anggotanya. Distribusi keuntungan yang diperoleh koperasi juga dibagikan secara
1
Data diolah dari www.depkop.go.id (Narasi Statistik UMKM) untuk rentang tahun 2008-2011
http://www.beritasatu.com/ekonomi/167512-kontribusi-koperasi-terhadap-pdb-belumsignifikan.html
2
1
merata berdasarkan besar kecilnya kontribusi anggota terhadap koperasi.
Kontribusi yang dimaksud berkaitan dengan peran mereka sebagai pemilik
(pemberi modal) dan pelanggan utama. Hal inilah yang membuat koperasi juga
dikenal sebagai organisasi berbasis anggota (member based organization).
Koperasi menurut UU No. 25 Tahun 1992 secara umum dibedakan
berdasarkan bentuk dan jenisnya. Koperasi Mahasiswa (kopma) adalah jenis
koperasi yang dibangun atas dasar kesamaan kepentingan mahasiswa untuk
memenuhi kebutuhannya. Selain bertindak sebagai badan usaha, kopma juga
menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri. Oleh karena itu,
pengelolaan kopma biasanya dilakukan oleh mahasiswa sebagai manajemen
puncak dan karyawan profesional sebagai manajemen tengah dan manajemen lini
pertama.
Salah satu kopma teladan di Indonesia adalah Kopma UGM yang terletak
di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Koperasi ini merupakan salah satu
kopma tertua dengan pendapatan dan jumlah anggota terbanyak di Indonesia.
Akan tetapi sejak beberapa tahun terakhir Kopma UGM mengalami penurunan
perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU)3, yakni hanya 1,49%4 dari total omzet.
Walaupun data nasional5 menunjukkan bahwa Kopma UGM mempunyai
perolehan SHU di atas rata-rata koperasi pada umumnya, kontribusi anggota
sebagai pelanggan hanya 4,57%6 dari total perolehan omzet tiap tahunnya.
3
Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi merupakan pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu
tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam
tahun buku yang bersangkutan (Pasal 45 UU No. 25 Tahun 1992).
4
Data diolah dari Laporan Tahunan Kopma UGM Tahun 2010-2014
5
Data diolah dari www.depkop.go.id dengan rentang tahun 2010-2014
6
Data diolah dari Laporan Tahunan Kopma UGM Tahun 2010-2014
2
Fakta tersebut menjadikan Kopma UGM menarik untuk diteliti terutama di
bagian sistem pengendalian manajemennya. Penulis bermaksud menganalisis
apakah implementasi strategi organisasi melalui sistem pengendalian manajemen
telah
berhasil
mendukung
pencapaian
tujuan
utama
organisasi
untuk
menyejahterakan anggota. Selain itu, sangat disayangkan apabila penurunan
kinerja organisasi justru disebabkan oleh implementasi strategi yang tidak optimal
sedangkan Kopma UGM mempunyai potensi yang bagus untuk dikembangkan.
1.2
Permasalahan
Manajemen Kopma UGM menghadapi kondisi yang sama selama
beberapa tahun terakhir yang berkaitan dengan penurunan partisipasi anggota.
Penurunan ini tidak hanya menyangkut peran mereka sebagai pelanggan, tetapi
juga sebagai pemilik dan partisipan aktif dalam kegiatan organisasi. Hal ini
menjadi penting untuk dianalisis karena koperasi adalah organisasi berbasis
anggota, sehingga penurunan partisipasi anggota adalah hambatan terbesar bagi
sebuah koperasi untuk maju.
Penurunan partisipasi anggota menjadi sinyal kuat bahwa kesejahteraan
mereka tidak terpenuhi walaupun telah menjadi bagian dari keanggotaan koperasi.
Hal ini juga mengindikasikan bahwa tujuan Kopma UGM belum tercapai,
sehingga mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian manajemen dalam
organisasi sangat diperlukan karena dapat memberi gambaran tentang langkah
manajemen dalam mengimplementasikan strategi untuk mencapai tujuan
organisasi. Penulis membatasi analisis hanya pada evaluasi terkait struktur
organisasi dan proses pengendalian manajemen di Kopma UGM.
3
Adapun pertanyaan-pertanyaan penelitian yang digunakan untuk bahan
evaluasi adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana bentuk sistem pengendalian manajemen di Kopma UGM?
2. Bagaimana pelaksanaan sistem pengendalian manajemen di Kopma UGM?
3. Bagaimana implementasi sistem pengendalian manajemen mempengaruhi
tingkat partisipasi anggota Kopma UGM?
1.3
Motivasi Isu
Dalam dunia koperasi saat ini, penurunan partisipasi anggota dianggap
sebagai hal yang wajar yang diakibatkan oleh kerasnya persaingan atau
berkurangnya minat anggota terhadap eksistensi koperasi itu sendiri. Hal yang
sama juga terjadi dalam manajemen Kopma UGM. Selama bertahun-tahun
Kopma UGM selalu menggunakan tolak ukur dari unit usaha milik pesaing
(bukan koperasi) untuk melakukan perbaikan manajemen. Dalam penelitian ini
penulis berusaha memberikan solusi dengan mengedepankan analisis terhadap
sistem di internal organisasi. Hasil akhir dari analisis ini juga memberi gambaran
tentang hubungan antara pelaksanaan sistem pengendalian manajemen dengan
tingkat partisipasi anggota koperasi.
Apabila ditelusuri lebih jauh, koperasi merupakan organisasi bisnis yang
sangat potensial karena anggota merupakan pemangku kepentingan yang utama.
Distribusi kekayaan yang dilakukan oleh koperasi juga berputar di dalam
organisasi tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa kekayaan koperasi
mencerminkan kesejahteraan anggotanya. Kopma UGM sebagai salah satu
organisasi yang mempunyai dua identitas yaitu sebagai badan usaha koperasi dan
4
unit
kegiatan
mahasiswa
tentunya
menghadapi
dilema
dalam
mengimplementasikan strategi dan menyamakan tujuan (goal congruence) antar
individu dalam organisasi yang terdiri dari mahasiswa dan karyawan.
Identitas Kopma UGM sebagai badan usaha koperasi menuntut perolehan
SHU yang tinggi sebagai bentuk pencapaian kinerja yang optimal, sedangkan
sebagai unit kegiatan mahasiswa diharuskan oleh pihak universitas untuk
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan berkualitas berupa pelatihan dan pendidikan
yang berperan penting dalam pembentukan karakter anggota (mahasiswa) sebagai
calon wirausahawan. Kedua hal ini tentu berseberangan karena di satu sisi Kopma
UGM harus menghemat biaya sedangkan di sisi lainnya harus mengeluarkan
banyak biaya. Menurut penulis, pemecahan masalah menggunakan evaluasi dari
pelaksanaan sistem pengendalian manajemen merupakan hal yang penting dan
mendasar untuk dilakukan karena selain berkaitan dengan perencanaan strategi
dan penganggaran juga berhubungan dengan pengukuran kinerja organisasi.
1.4
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan utama untuk menjawab pertanyaan manajemen
mengenai solusi untuk mengatasi penurunan partisipasi anggota. Berdasarkan
pertanyaan penelitian yang diajukan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Mendeskripsikan bagaimana bentuk sistem pengendalian manajemen Kopma
UGM.
2. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi terhadap pelaksanaan sistem
pengendalian manajemen di Kopma UGM.
5
3. Menganalisis bagaimana implementasi sistem pengendalian manajemen
berpengaruh terhadap penurunan partisipasi anggota Kopma UGM.
1.5
Kontribusi Penelitian
Penelitian ini berkontribusi secara teori dan praktik. Penjabarannya adalah
sebagai berikut.
1. Kontribusi teori
Penelitian ini menunjukkan bahwa solusi dari permasalahan koperasi erat
kaitannya dengan evaluasi terhadap sistem pengendalian manajemen. Oleh
karena itu hasil penelitian ini dapat dijadikan contoh aplikasi teori pengelolaan
koperasi sekaligus mendukung penelitian selanjutnya.
2. Kontribusi praktik
Hasil penelitian ini membantu manajemen Kopma UGM untuk mengevaluasi
dan meningkatkan kembali pelaksanaan sistem pengendalian manajemen guna
mendukung eksekusi strategi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dan
mengatasi permasalahan yang timbul dalam upayanya mencapai tujuan
tersebut.
6
Download