- I - I /I),; . I REKAYASA I LAPORAN PENELITIAN IDBAH UNGGULAN OEl\<RT~MEN PENOIOllWIDAN 1(£8UOA.YMH ANALISIS KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA BERBAGAI JENIS LAMPU DAN KOMPUTER UNTUK ACUAN DALAM AUDIT ENERGI Oleb: Paulus Sukusno, ST, MT* Ir. Wasiati Sri Wardani, MMBAT Dibiayai Deogan : Dana DIP A Peoelitian Unggulan Nomor Kootrak: 25a/K.7.BISPK/2010 Politelmik Negeri Jalau1a Tahun Anggaran 2010 . I JURUSAN TEKNK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA OKTOBER 2010 I REKAYASA I LAPORAN PENELITIAN HIBAH UNGGULAN ANALISIS KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA BERBAGAI JENIS LAMPU DAN KOMPUTER UNTUK ACUAN DALAM AUDIT ENERGI Oleh: Paulus Sukusno, ST, MT* Ir. Wasiati Sri Wardani, MMBAT Dibiayai Dengan : Dana DIPA Penelitian Unggulan Nomor Kontrak : 25a/K7.B/SPK/2010 Politeknik Negeri Jakarta Tabun Anggaran 2010 JURUSAN TEKNK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKAR:E:~===~ OKTOBER 2010 PERPUSTAKAAN BAPPENAS Acl'. No. L_ 1~1 - ;JOI/ Class : ·········/ .. ·j··:···;·· .. ·· .. ········"' · }.. . Checked ~:::?.t.:~: : '.t:: :: · 'J:?.e::: : HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Penelitian 2. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap b. Jenis Kelamin c. NIP/Golongan d. Jabatan Fungsional e. Jabatan Struk:tural f. Bidang Keahlian g. Falkutas /Jurusan h. Perguruan Tinggi i. Tim Peneliti No. I. 2. 3. a. b. c. LAPORAN AKHIR : Analisis Konsumsi Energi Listrik pada Berbagai Jenis Lampu dan Komputer Untuk Acuan Dalam Audit Energi Paulus Sukusno, ST, MT Laki-laki 19610801 198903 1 001 Lektor Staf Pengajar, Kepala UPT Energi Teknik Mesin I Teknik Konversi Energi : Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta Nam a Bidang Keahlian Paulus Sukusno, ST, MT. Teknik Mesin Teknik Konversi Energi Ir. Wasiati Sri Teknik lndustri Wardani, MMBAT Managemen Bisnis dan Administrasi Teknologi Falkutas /Jurusan Teknik Mesin Teknik Mes in Perguruan Tinggi Politeknik Negeri Jakarta Politeknik Negeri Jakarta Pendanaan dan Jangka Waktu Peoelitiao Jangka waktu penelitian yang diusulkan : 6 bu Ian Biaya total yang disulkan : Rp. 15.000.000,Biaya yang disetujui tahun I : Rp. 15.000.000,Depok, 1 3 Oktober 2010 Mengetahui, Direktor Politeknik Negeri Jakarta Ketua Peneliti, Prof. Dr. Ir. Johny W yuadi M. Soedarsono, DEA NlP 19560917 198603 1 003 Paulus Sukusno, ST, MT NIP 19610801 198903 l 001 ( - RINGKASAN DAN SUMMARY Dalam rangka mendukung serta ikut berperan mensukseskan Pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Listrik dan Pengembangan program Energi (DJL- PE) yaitu dalam hal hemat energi. Salah satu usaha yang telah dilakukan adalah melakukan audit energi dibeberapa bangunan gedung dan industri. Dalam penelitian ini melakukan pengukuran pijar kaca bening, pada berbagai jenis lampu penerangan ( 12 buah lampu 12 buah lampu pijar kaca putih (dop), 12 lampu hemat energi (LHE), dan 6 buah lampu TL ) dan l 0 buah komputer monitor LCD dan 10 buah komputer monitor biasa (tabung). Pada lampu jenis TL yang menggunakan trafo elektromagnetik yang dianalisis dalam penelitian kemudian diganti dengan ballast ballast elektronik. Yang ini adalah besar konsumsi energi listrik pada berbagai jenis lampu dan komputer. Penelitian pada lampu penerangan. Besar intensitas cahaya dari berbagai jenis lampu daya 25 Watt Lampu Pijar (kaca bening) 70 Lux, Lampu Pijar (kaca putih, dop) 60 Lux, Lampu LHE 470 Lux, Lampu TL Ballast Elektromagnetik TL Ballast Elektromagnetik 335 Lux, Lampu + kapasitor 753 Lux, dan Lampu TL Ballast Elektronik 552 Lux. Keperluan daya dari berbagai jenis lampu penerangan 200 Lux untuk setiap luas ruangan 2x2 m2 dapat diperkirakan sebagai berikut; Lampu Pijar (kaca bening) 3x25 Watt, Lampu Pijar (kaca putih, dop) 4x25 Watt, Lampu LHE 11 Watt, Lampu TL Ballast Elektromagnetik + kapasitor 7 Watt, Lampu TL Ballast Elektromagnetik 15 Watt, dan Lampu TL Ballast Elektronik 9 Watt. Urutan penggunaan jenis Jampu paling hemat berdasarkan kebutuhan kuat cahaya/penerangan (intensitas 200 Lux) sebagai berikut: Ruangan 2x2 m2 (Watt) Jenis Lampu No 7 1. Lampu TL Ballast Elektromagnetik 2. Lampu TL Ballast Elektronik 9 3. Lampu Uffi 11 4. Lampu TL Ballast Elektromagnetik 15 5. Lampu Pijar (kaca bening) 3 x25 6. Lampu Pijar (kaca putih, dop) 4 x 25 + kapasitor ii Penelitian pada komputer. Besar konsumsi energi listrik 10 unit komputer CPU monitor 17'' LCD kondisi aktif 760 Watt, kondisi stand-by 254 Watt. Besar konsumsi energi listrik 10 unit komputer CPU monitor 14" - 15" biasa Genis tabung) kondisi aktif 1132 Watt, kondisi stand by 632 Watt. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan kegiatan konservasi energi khususnya audit energi. Dengan demikian dapat diharapkan program audit energi khususnya dalam menentukan besar potensi penghematan energi dapat diperhitungkan dengan jelas. iii PRAKATA Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya, sehingga penelitian yang berjudul " Analisis Konsumsi Energi Listrik pada Berbagai Jenis Lampu dan Komputer Untuk Acuan Dalam Audit Energi " ini dapat terselesaikan dengan baik dan selarnat. Kami menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan masih belum dapat memenuhi standar penelitian, karena keterbatasan sarana, waktu, dan biaya. Dalam hal ini penulis sudah berusaha untuk dapat menyampaikan data yang sebenarnya sesuai dengan kemampuan yang ada. Kami mengucapakan terimakasih kepada : Penyandang Dana DIPA Penelitian Unggulan Politeknik Negeri Jakarta, ke-tiga mahasiswa, dan teknisi yang telah membantu dalam pembuatan alat peneliti dan membantu dalam mengambil data, serta karni juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya laporan penelitian ini. Akhir kata, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kami dan siapa saja yang berminat mernpelajari dan mengetahui tentang penghematan energi pada lampu penerangan dan komputer. Depok, 13 Oktober 2010. Penulis, Paulus Sukusno, ST, MT iv DAFTARISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN . RINGKASAN DAN SUMM.ARY II PRA_KATA rv DAFT AR ISi v DAFT AR TABEL ······························································································ VI DAFTAR GAMBAR Vil BAB 1 PENDAHULUAN 1 TLNJAUAN PUSTAKA 3 BAB n BAB 1II TUJUAN DAN MANFAAT PENELIT.IAN 18 BAB IV METODE PENELTTIAN 19 BAB V HASlL DAN PEMNBAHASAN 23 BAB VI KESlMPULAN DAN SARAN 41 DAFTAR PUSTAKA 43 LAMP IRAN......................................................................................................... 44 v DAFTAR TABEL Ha lam.an Tabet 5.1 Daya Aktif Terhadap Ballast Elektromagnetik dan Kapasitor 23 Tabet 5.2 Daya ReaktifTerhadap Ballast Elektromagnetik dan Kapasitor 26 Tabet 5.3 Daya Nyata Terhadap Ballast Elektromagnetik dan Kapasitor 27 Tabel 5.4 Power Factor Terhadap Ballast Elektromagnetik dan Kapasitor 31 Tabel 5.5 Tingkat Pencahayaan dengan Ballast Elektromagnetik 32 Tabel 5.6 Lampu TL [18 W] dengan Ballast Elektronik 32 Tabel 5.7 Konsumsi energi listrik pada Lampu Hemat Energi [ 18 watt] 34 Tabel 5.8 Konsumsi energi listrik pada lampu pijar [25 watt] 35 Tabel 5.9 Lampu LHE dan Lampu Pijar 36 Tabel 5.10 Ballast Elektromagnetik dengan Ballast Elektronik 37 Tabel 5.11 Intensitas Cahaya dari berbagaijenis lampu [25 Watt] 37 Tabel 5.12 Keperluan daya dari berbagaijenis lampu penerangan (200 Lux) 37 Tabet 5.13 Data pengukuran pada 10 unit komputer 39 vi DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Ballast Elektromagnetik 6 Gambar 2.2. Ballast Elektronik 7 Gambar 2.3. Komposisi spectrum Cahaya 8 Gambar 2.4. Konstruksi Lampu Incandescent 9 Gambar 2.5. Konstruksi Lampu Fluorescent 11 Gambar 2.6. Lampu Compact Fluorescent dengan Ballast 13 Gambar 2.7. Lampu Compact Fluorescent 14 Gambar 2.8. Segitiga Daya 16 Gambar 4.1 Unit alat pengukur berbagai jenis lampu penerangan 19 Gambar 4.2. Skema proses metodolagi penelitian 22 Gambar 5.1. Alat yang dibuat untuk penelitian 23 Gambar 5.2. Diagram Daya Aktif dengan Ballast Elektromagnetik 24 Gambar 5.3. Diagram Daya Reaktif dengan Ballast Elektromagnetik 26 Gambar 5.4. Diagram Daya Nyata dengan Ballast Elektromagnetik 27 Gambar 5.5. Diagram Power Factor (PF) Terhadap Ballast Elektromagnetik 31 Gambar 5.6. Diagram Tingkat Pencahayaan 32 Gambar 5.7. Diagram Lampu TL [18 W] menggunakan ballast elektronik 33 Gambar 5.8. Mengukur tingkat pencahayaan dengan Lux-meter 34 Gambar 5.9. Diagram Konsumsi energi listrik pada LHE [18 watt] 34 Gambar 5.10. Diagram Konsumsi energi listrik pada lampu pijar [25watt] 35 Gambar 5.11. Diagram Analisa Lampu LHE dengan Lampu Pijar 36 Gambar 5.10. Diagram Ballast Elektromagnetik dengan Ballast Elektronik 37 Gambar 5.13. Besar intensitas cahaya dari berbagaijenis lampu daya 25 Watt 38 Gambar 5.14. Power Quality Analizer (Alat ukur konsumsi energi listrik) 38 Gambar 5.15. Komputer jenis CPU, Monitor LCD 17" tahun 2010 39 Gambar 5.16. Komputer jenis CPU, Monitor biasa 15" tahun 2004 39 Gambar 5.17. Besar konsumsi energi listrik dari I 0 unit komputer 40 vii BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Departemen Departernen diterbitkan 1997. Pendidikan lnduk Konservasi terus berjalan Kegiatan kepercayaan Peralatan yang sejalan dengan INPRES Selanjutnya rnelalui (RI KEN) pada tahun rnulai di lingkungan. dari kegiatan Pada tahun 2005, PT pekerjaan rnelaksanakan no. dan hasil 10 capaian pada bulan tentang "Audit Juli hernat Indonesia) Energi 2005. Namun energi dan Depdiknas". pada belum optimal. lnpres RI No.2 tahun 2008 tentang Penghematan RI no. 059/P/2008 tentang Pernbentukan Energi clan Air di I ingkungan satu energi sejak Hema! Energi pada Gedung di Lingkungan Air, Keputusan Mendiknas Penghernaian salah bernama PT EMI (Energy management untuk gerakan Nasional secara berkesinarnbungan lrnplementasi kenyataanya adalah kegiatan konservasi Energi audit energi. dan irnplementasi KONEBA (Persero) sekarang cliberi (Depdiknas) yang telah mengirnplernentasikan Rencana sosialisasi, Nasional Energi dan Gugus Tugas Depd iknas, Tips Hern al Listrik "Cara Praktis Hernat Energi" dari PT PLN. dan lain-lain. Untuk lebih mernbudayakan peralatan dapat mengoptimalkan penghematan yang hernat energi dan atau menggunakan dengan dernikian Selanjuinya umum. energi listrik dan air di lingkungan alat yang dapat menghernat peralatan yang hemat energi dan alat yang dapat menghemat energi dalarn upaya penghernatan masyarakat selain hernat energi tentunya juga perlu menggunakan alat atau perilaku energi (kapasitor), energi, dapat energi rnutlak diperlukan oleh diharapkan pelaksanaan Depdiknas dan di lnstitusi penghernatan lain dapat berjalan dan berhasil lebih optimal. Urgensi (Keutamaan) Penelitian Energi rnernegang peranan yang sangat penting di berbagai segala sektor usaha, antara lain; sektor industri. dan transportasi. Penghematan sektor bangunan komersial, penggunaan energi sektor pendidikan, rnerupakan tindakan yang sangat bijaksana yang dan sangat menggunakan efektif dan energi efisien penting untuk menekan listrik, sehingga diharapkan dapat biaya produksi dengan rnenaikan penggunaan produktivitas dan atau operasi energi yang daya saing produk atau jasa yang dihasilkan. Segala sektor usaha tersebut di atas semuanya tentu penerangan memerlukan (pengolahan larnpu untuk data), melakukan penghemat dan komputer yang digunakan listrik dan bagi energi pembangkit listrik puncak), sehingga listrik energi komputer listrik Dari pada akhirnya alat kontor bagi pengguna energi Pemerintah khususnya PT PLN, dengan tentunya akan dapat mengurangi beban yang efisien yang akhir-akhir untuk pada lampu penerangan tentu sangat menguntungkan Pemerintahan. penggunaan dan ini sudah semakin kebutuhan energi kritis (berada pada beban listrik dapat terpenuhi secara untuk mengukur besar konsumsi energi merata. Inti utama a. peiingnya dari penelitian Mernbuat alat penelitian listrik dari berbagai dapat menghemat jenis energi, yang dapat larnpu ini adalah penerangan, perhitungan komputer, ditinjau dari dan peralatan kualitas pengguna, yang biaya, dan waktu. b. l.aporan hasil audit energi penelitian khususnya penghematan energi basil audit energi laporan ini dapat digunakan dalarn dari berbagai energi sebagai perhitungan jenis larnpu yang benar akan acuan dan penerangan rnembawa dalam kegiatan rnenentukan dan komputer. besar Dari dampak penghernatan yang optimal. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Audit energi adalah suatu kegiatan dengan maksud untuk rnengetahui pola penggunaan energi digunakan, atau sehingga rnengidentifikasi dapat dirnana rnenernukan dan berapa besar energi dan menentukan berbagai potensi penghematan energi yang layak dan dapat dilaksanakan secara wajar dengan tidak mengurangi tingkat kenyamanan dan penghematan energi yang digunakan mesin produksi, sistem penerangan, Untuk mengetahui kesehatan. Misal menernukan besar pada; sistem tata udara (rnesin AC), mesinperalatan kanror dan lain-lain. atau mengidentifikasi dimana dan berapa besar energi digunakan pada sistern penerangan (berbagai jenis lampu penerangan). maka perlu dilakukan pengamatan penerangan tersebut. Untuk diperoleh melalui Peralatan dan atau mengukur mengetahui buku-buku referensi yang akan dipergunakan langsung pada berbagai jenis larnpu besar penggunaan energi dapat juga dan buku manual dari alat-alat tersebut. untuk rnengkaji penggunaan energi listrik dan untuk melakukan audit encrgi di bidang penerangan ( Filzi R, 2005: 5 - 7 ), antara lain: I. Kapasitor, dipergunakan listrik. terutama untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi pada peralatan yang rnenggunakan beban aliran arus listrik kurang seirnbang, kumparan sehingga atau dapat dipergunakan pada lampu penerangan jenis TL (neon). 2. CT (Current Transformer), dipergunakan untuk mengubah dengan prinsip induksi listrik. Arus keluar dari CT kernudian Dranezt yang akhirnya diubah menjadi besaran Watt. Selain besar arus rnasuk ke itu alat-alat ini juga dapat mengukur besaran faktor daya, k Wh, daya VAR, dan lainya secara bersarnaan. 3. EUM2000, dipergunakan untuk mengukur energi listrik masing-masintg antara lain titik pengukuran. sanggup untuk Peralatan mengukur di bangunan pada ini rnempunyai lebih dari satu titik kelebihan ukur secara bersamaan. 3 4. Lux-meter, dipergunakan ruangan. Data penerangan Petikan Energi minyak mahal dalam sekali kita I 0 Agustus dan pasang yang b). Hindari monitor selalu aktif. Energi masih otornatis, daya Dirnana kapasiror ballast " kita tahu harga BBM dan listrik besar sekali penerangan tidak untuk jenis kita juga tahu air". Dan "Tips dan kornputer: Penerangan; jika dan .... , a). Gunakan digunakan, lampu c). Gunakan TL (neon), benar-benar lampu lampu hemat ballast d). Nyalakan ge lap dan segera rurnah larnpu dari debu dan a). wall paper e). Matikan Matikan layar monitor karena akan rnernbuat warna kornputer hitam/gelap. ketika setting layar d). Atur power (CPU) bila tidak digunakan rnenit). tugas akhir yaitu dalarn Monas boros energi screen saver, c). Gunakan pelaksanaan yaitu sistem Penghematan air bersih dan air minum, Pada bab II ini. akan membahas golongan untuk pada Komputer: dalam waktu lama ( atau ~ 15 listrik. kinerja penerangan. penggunaan agar off secara lapangan e). Bersihkan tingkat Penghernatan cahaya/penerangan mengevaluasi rum ah pad a saat sudah terang. yang dapat mengurangi istirahat, lampu kondensator saat hari rnulai setting 2008, pada Lampu Matikan lam pu teras dan halaman matikan untuk kekurangan tergolong Energi b). intensitas RI pada acara Penggiatan dari PT PLN pada larnpu (LHE). elektronik Presiden memiliki Penghematan energi ditujukan .... , kita tahu subsidi Indonesia Hemat Energi" mengukur bangunan. Nasional kita tahu kita masih bangsa tersebut dari sambutan dan Air untuk tinjauan mengenai ballast, hal ini, penulis elektrornagnetik akan dan pustaka yang digunakan lampu. kapasitor mernbahas ballast Ballast elektronik. dalam dan kualitas menjadi dua pengaplikasian pada larnpu TL serta kualitas daya listrik. Ballast' Fungsi aliran arus listrik dibutuhkan. terhadap 1 utama agar rangkaian Ballast umur dari ballast hendaknya larnpu serta Arnold Edward, Lamps and lighting, pada lampu Fluorescent larnpu harus bekerja efisien, mendukung sesuai sederhana, proses adalah dengan untuk mernbatasi range daya yang tidak rnernbawa start dan operasi darnpak pada lampu. Great Britain : The Pitt Man Press, 1983, P280. 4 Dalam hal ini penulis akan membedakan elektromagnetik yaitu elektromagnetik atau trafo. Prinsip ketika tegangan dua golongan tegangan AC 220 [V] di ujung-ujung menjadi oleh kond is i starter "closed" lampu TL, sehingga dikenal masyarakat dihubungkan ke satu starter yang dalarn kondisi karenanya gas menjadi dingin gas didalarn tabung lampu tersebut akan open lapisan akan berulang tidak kernbali ballast lompatan Fluorescent ketika gas dalam pada Selain besar rnaka walaupun menyebabkan starting mernbuat gas seterusnya impedansinya lampu tabung elektron didalamnya ratusan terionisasi ratusan TL. Selain dari Berikut Pada saat gas didalam tabung starter spike kedua tegangan elektroda dan Peristiwa ini penuh sehingga larnpu TL tersebut. satu elektroda Larnpu akan (panas) dalam ohm. lrnpedansi Jika proses starter cukup sehingga kondisi tetap tidak akan tersebut. di ujung-ujung impedansi starter steady untuk closed. state yaitu Dan sampai akan turun dari ratusan mega trafo ballast stater akan berubah untuk menyebabkan adalah dalarn ti lament ta bung TL tersebut. itu karena tidak ada sinkronisasi saat tegangan AC turun rnendekati elektromagnetik akan ohm saja pada saat kondisi steady state. Arus yang ditarik rnaka ada kernungkinan tidak cukup dan starter dari induksi ballast tersebut tidak cukup pada salah lampu TL masuk TL tergantung larnpu (deionisasi) dari lampu filament maka tegangan turun sampai ohm sarnpai "open" tabung larnpu TL tidak terionisasi itu jika tegangan berhasil sampai normalnya tabung larnpu TL rersebut sudah terionisasi lompatan up tidak elektron TL maka gas ditabung akan menghasilkan tabung terdapar cukup arus yang melewati nampak berkedip. dari sehingga akan mengakibatkan mernudarkan set lampu TL terionisasi. tabung starter sudah cukup dingin maka bimetal ballast pada lampu TL in i terdapat a I iran arus yang rnernanaskan didalarn yang sebagai elektromagnetik starter sudah cukup untuk membuat sehingga "closed", banyak kerja dari ballast panas (terionisasi), tinggi yaitu ballast dan ballast elektronik. Ballast magnetis ballast dalam pada kondisi nol sehingga lornpatan seri dengan irnpedansi dengan tegangan closed ke open terjadi tegangan yang dihasilkan elektron input ballast pada tabung lampu TL. ballast dapat dilihat pada Gambar 2.1. kelemahan dari ballast.elektromagnetik: 5 Arus ± 0,45 [ampere] I 40 [watt]. • Pemborosan • Umur neon lebih pendek akibat banyaknya flicker dan arus picu pada filarnen. • Tidak akan menyala sempurna pada tegangan rendah dibawah 200 [V]. • Sering timbul suara dengung. • Adanya tlicker/kedipan pada lampu yang mengganggu penglihatan dan mernperpendek umur lampu TL. • Harus rnemakai Starter. • Pada saat saklar dinyalakan harus dipicu larnpu TL tidak langsung menyala terlebih dahulu sehingga terdapat kedipan/flicker rnelainkan yang dapat mernperpendek umur TL (pada bagian ujung lampu TL biasanya berwarna h itarn ). • Arus dan Tegangan kurnparan ballast. tidak stabil akibat induksi rnedan magnet pada Cos phi (power factor) sangat rendah ± 0,48 (dibawah standar PLN yaitu 0,85), hal ini yang rnenyebabkan listrik menjadi boros. Garnbar 2.1. Ballast Elektromagnetik Usaha untuk mernperbaiki factor daya dengan ballast elektronik yaitu dengan cara rnengatur frekuensi switching ballast agar mendekati frekuensi tangki resonansi (L dan C). Penggunaan 20 [kHz]) menjadi menghasilkan frekuensi switching yang tinggi (lebih besar dari ukuran inductor tangki resonansi kecil sehingga ukuran geornetri ballast elektronik dengan makin elektronikpun populernya penggunaan ballast elektronik, ballast elektronik menjadi kecil. Seiring karakteristik ballast diperbaik i. 6 Gambar 2.2. Ballast Elektronik Dengan menggunakan sebagai komponen semikonduktor bahan semikonduktor material pada ballast elektronik, modern adalah untuk melakukan lampu fluorescent. Contoh ballast elektronik Beberapa keuntungan atau keunggulan modern yang digunakan maka fungsi dari bahan start dan supply dapat dilihat yang didapat listrik pada pada Garnbar 2.2. dari ballast elektronik antara lain adalah : I. Meningkatkan efisiensi dari rangkaian yang bertujuan untuk mengurangi losses yang ditirnbulkan dari ballast. 2. Mengurangi bcrat dari ballast, dari pernasangan sehingga dapat menarnbah nilai ekonornis larnpu, khususnya larnpu fluorescent yang berukuran bcsar. 3. Mengurangi noise suara pada ballast. 4. Mengurangi iimbulnya harrnonisa yang lebih bagus jika dibandingkan 5. Mempersingkat pada arus dan rnernpunyai factor kerja dengan ballast elektromagnetik. waktu yang dibutuhkan untuk start dan restart pada lampu. 6. Menigkatkan luminous efficacy atau perbandingan jurnlah lumen yang dihasilkan dengan daya listrik yang diserap. 7. Mengh i langkan fenornena larnpu berkedip penggu naan ballast elektrornagneti 8. Mampu untuk rnengontrol yang sering terjad i pada k. tegangan dan arus yang dihendaki dengan lebih akurat. 9. Mengontrol keadaan start dan operas: dengan lebih baik sehingga mernperpanjang masa kerja akti f lampu. 7 Lampo Secara umum konsep dasar dari sebuah lampu adalah salah satu bentuk pemanfaatan radiasi etektromagnetik yang dihasilkan dari transfer energi baik yang bersifat fisik maupun kimiawi yang terjadi pada saat lampu menyata. Radiasi elektromagnetik tidak semuanya dapat rnudah terlihat oleh mata manusia, untuk menghasilkan radiasi elektromagnetik yang dapat terlihat oleh manusia dengan mata telanjang tanpa bantuan apapun, dipilihlah radiasi dengan panjang gelombang antara 380 [nm] sampai dengan 780 [nm], karena pada panjang gelombang inilah radiasi gelombang elektromagnetik lebih efisien untuk dapat di ubah menjadi terlihat oleh manusia. Gambar 2.3 merupakan spectrum cahaya. Gelombang yang dapat terlihat o!eh manusia itu1ah yang selanjutnya merupakan cahaya yang dihasilkan oleh lampu. Gambar 2.3. Komposisi spectrum Cahaya Sumber: Paschal John MPE. Step By Step To Lighting, Piramedia lnertec : 1998, P 129. a. Ballan Material Lampu Daya kerja lampu pada umumnya sangat dipengaruhi oleh kerakteristik pembuatnya. Dengan sernakin banyaknya fungsi dan kegunaan lampu pada kondisi yang berbeda-beda, tidak menutup kemungkinan adanya penggunaan bahan material yang beraneka ragam. Hingga saat ini, empat material dasar yang banyak dipakai untuk memproduksi lampu yaitu : I. Kaea 2. Keramik 3. Logam 4. Gas 8 b. Macam-macam Lampu Jenis Lampu2 berdasarkan cara kerjanya dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok antara lain : I. Lampu Incandescent dan Larnpu Hallogen 2. Lampu Fluorescent I Lampu TL 1. Lampu Incandescent (Lampu Pijar) Larnpu jenis incandescent ini lebih dikenal masyarakat lampu pijar atau DOP. termasuk juga lampu yang ditemukan Edison pertama kali. Sedangkan Lamps) merupakan pengembangan prinsip kerja diantara keduajenis dengan sebutan o!eh Thomas Alva Ha/logen (Tungsten-Hallogen lampu jenis dari lampu incandescent tersebut sehingga lampu ini sama. Lampu Incandescent dan lampu Hallogen ini menghasilkan arus listrik melewati filament kemudian memanasi filament cahaya ketika tersebut, semakin panas filament rnaka akan semakin terang pula cahaya yang dipancarkan. Dalam perkembangan penggunaan lampu jenis ini, filament dari kawat tungsten lebih banyak dipakai sebagai standart lampu jenis ini karena warna yang dihasilkan putih hangat dan memiliki titik lebur yang tiggi dan mempunyai rata-rata relativitas yang rendah pada keadaan suhu yang sangat tinggi. .• D E. . c »: • B • A Gambar 2.4. Konstruksi Lampu Incandescent Sumber : Service Guaranteed Lamps. Incandescent Lamps Operation and Construction, 2juli 2009. (Hllp:·/www.Ldmvshl.com.) Hal yang harus diperhatikan bertambahnya 2 pada lampu incandescent adalah semakin panas maka sernakin bertambah cepat pula proses evaporasi logam Karlen Mark james Benya, Lighting Design Basic, New Jersey, 2004, P 14. 9 dari bahan evaporasi pembentuk mengakibatkan filament timbulnya tersebut. Filament bercak-bercak yang telah mengalami hitam pada dinding tabung lampu. Konstruksi lampu incandescent dapat dilihat pada Garnbar 2.4. Pada setiap lampu incandescent terdiri atas beberapa bagian utama yakni bulb, base, dan filament. A. Brass Base - Pada bagian ini berfungsi sebagai tempat masuk lampu pada soket, bagian ini didesain agar tidak meleleh atau tidak korosi akibat arus listrik yang mengalirinya. B. Filament Siem Base - Pada bagian ini terbuat dari kaca yang berfungsi sebagai pembungkus dasar filament kawat sebagai isolator serta sebagai pondasi berdirinya kawat filament, kaca yang dimaksudkan adalah kaca yang memiliki ketahanan panas yang tinggi dan tidak mudah pecah. C. Filament Stem - berfungsi sebagai penopang filament kawat dan menjaga posisi filament kawat sehingga dapat tetap tegak berdiri, sehingga perfonna !ampu tetap terjaga. D. Lamp Gases - gas murni yang digunakan untuk mengisi ruang udara didalam tabung kaca. E. Filament Support - pada bagian ini berfungsi sebagai penyangga filament kawat agar tidak bersentuhan antar bagian, terdiri atas lima sampai enam kawat penyangga. Lampu Incandescent memiliki rnasa aktif antara 750 hingga 1000 Liam] dengan temperature tabung umumnya terlalau panas untuk disentuh, yakni 2700 [kelvin], dan standart cahaya yang dihasilkan antara 5 hingga 20 [lumens/watt]. Tetapi kebanyakan aplikasinya, lampu ini diletakkan jauh dari kemungkinan terjadinya kontak fisik dengan manusia.3 Penggunaan larnpu incandescent banyak digunakan untuk penerangan pada rumah tinggal, dekorasi dan hotel karena proses pemasangannya yang mudah, serta dapat diletakkan pada berbagai posisi · dan waktu start dan warm up berlangsung dalam waktu yang bersamaan serta dapat diaplikasikan dimmer yakni pengaturan intensitas nyala lampu. 2. Lampu Fluorescent (Lampu Tl) 3 Arnold Edward, Lamps and lighting, Great Britain : The Pitt Man Press, 1983, P160. 10 Lampu fluorescent lebih dikenal masyarakat Indonesia dengan istilah lampu TL. Lampu ini dikembangkan sejak tahun 1980, bekerja menggunakan media gas jl.uor untuk menghasilkan cahaya, dimana energy listrik akan membangkitkan gas didalam tabung lampu sehingga akan timbul sinar ultra violet, dari sinar ultra violet itu akan membangkitkan phosphors yang kemudian akan bercampur dengan mineral lainnya yang telah dilukiskan pada tabung !ampu sehingga akan timbu! cahaya. Phosphors didesaiin untuk meradiasikan cahaya putih sehingga sebagian besar lampu model jenis ini berwarna putih. Konstruksi lampu Fluorescent dapat dilihat pada Gambar 2.5. Lampu fluorescent ini sangat peka terhadap temperature keadaan sekitarnya, karena temperature tabung lampu sangat berpengaruh terhadap cahaya yang akan dihasilkan. Jadi, apabila suhu ruangan terlalu dingin dibandingkan dengan suhu lampu, maka ada kemungkinan lampu jenis ini tidak akan menyala. Pada umumnya temperature udara minimum pada sebuah lampu bergantung dari ballast lampu itu sendiri, dan sudah tercantum jelas pada spesifikasi ballast tersebut. Tidak seperti larnpu jenis incandescent, lampu jenis fluorescent juga akan mengalami panas, namun masih bisa disentuh tanpa terluka. : '"•. •• I ,l. o&o •l•-~--- •;.__--~~-l--~-~-~---.c--==-~==--=----==---..,.,~~ <~' ,,;;.?.-'S:.:...--~-~-~-~ . .,,,.....,_, -~\~-t'~. - - - s: - $: .:!-7J. f I•~· c ~.-... • •11t I • "rJ•• -·~-~•'t ...... t I 111 ~· •ti O •I I l I• • • 1• ~ '"' ~~•IHIL ~ 1... -.u-: =w -:~~1 · __) "'-.- , ,11 , .. Garn bar 2.5. Konstruksi Lampu Fluorescent Sumber: Phillps lighting, Phillips TL5 lamps, 29 oktober 2005. (H llp:. :·w1rl1'. em·. light i11g. pl1ilips.com/contacts/contavts.shnu. ) Pada sebuah rangkaian lampu fluorescent umumnya terdiri dari beberapa bagian komponen, salah satunya lamp holder : Model lamp holder yang paling banyak digunakan adalah model lurus memanjang dengan ukuran 12, 15, 24, dan 48 [inch]. Terdapat 4 pin (2 pin pada 11 setiap sisi) untuk menghubungkan digunakan sebagai penerangan dengan rangkian pada model ini banyak pada rumah tangga serta gedung perkantoran. Ukuran 48 [inch] untuk saat ini rnenjadi ukuran yang palng besar yanga ada pada penggunaan lampufluorescent, selain itujuga terdapat lamp holder dengan bentuk U, ataupun lingkaran (circular). Bentuk standar dari lampu jenis fluorescent ini adalah lurus memanjang dengan panjang yang bervariasi tergantung dari besar daya yang dihasilkan, namun ada beberapa bentuk tertentu yang disesuiakan dengan kegunaannya. Umurnnya lampu fluorescent memiliki label-label yang terdiri dari kombinasi huruf dan angka yang mengidentifikasikan bentuk, ukuran, serta warna yang dihasilkan. Secara umum penulisan label-label tersebut mempunyai format ukuran FSWWCCC-TDD4 (dapat juga bervariasi), contoh penulisan label-label tersebut adalah 'F40CW-Tl2' atau 'FCl2-TIO'. Dimana: F Fluorescent lamp. G untuk Germisidal shortwave UV lamp. S Style (bentuk lampu) Tan pa huruf mengidentifikasikan bentuk normal lurus mernanjang(norma/ straight tube), C untuk bentuk bulat (circ/ine). WW CCC Besar nominal daya lampu dalarn [watt] 4, 5, 8, 12, 20, 30, 40. - Warna yang dihasilkan (color), dinyatakan dalam bahasa lnggris. W;;; White WW;;; Warm light CW;;; Cool white BL/BLB;;; Black light T Tubular bulb. DD Diameter tube pada lampu, dinyatakan dengan nominal delapan untuk setiap [inch]. T8 adalah I [inch], Tl 2 adalah 1,5 [inch], dan lain-lain. Penggunaan pada lampu fluorescent ini sangat dekat dengan kehidupan rnanusia karena banyak digunakan oleh konsumen baik dari masyarakat umum, komersial dan industri sebagai penerangan. Seiring dengan berkembangnya 4 Samuel M. Gold Wasser, Fluorescent lamps, Ballast and Fixtures, 29 juni 2009 H llp://repa i rfag .ece. d rexd .cd u/ sam/ll amp. ht m 12 jaman, lampu fluorescent banyak mengalami perkembangan, beberapa jenis terbaru diperkenalkan dengan perubahan mendasar pada bentuk dan ukuran yang lebih kecil, lebih ringkas serta lebih efisien. Salah satu bentuk pengembangan tersebut adalah lampu compact fluorescent atau yang lebih dikenal dengan lampu hemat energi (LHE). Lampu hemat energi memiliki bentuk yang lebih kecil dan lebih sederhana jika dibandingkan dengan lampu fluorescent. Dikatakan lebih kecil karena ukuran tabung lampu yang digunakan relatif lebih kecil dan lebih sederhana karena umumnya pada sebuah rangkaian lampu ini sudah terdapat ballast yang lebih kecil dan praktis (integral ballast) baik itu magnetis maupun elektronik, dan ballast tersebut terpasang secara permanen dengan lampu. Garnbar 2.6 dan Gambar 2.7 dibawah ini merupakan lampu compact fluorescent dengan ballast. i ·I Garn bar 2.6. Lampu Compact Fluorescent dengan Ballast Sumber : International Rectifier. power light Reference Design: Compact Ballast, 14 juli 2009. Htlp://w\\'w.irl".com Namun beberapa macarn lampu hernat energi ini berbentuk modul terpisah yang terdiri atas tabung lampu dan ballast, sehingga dapat digantikan dengan mudah apabila pada salah satu modul mengalami kerusakan. Bagian dasar pada lampu hemat energi didesain dengan bentuk uliran seperti lampu incandescent sehingga dapat dengan mudah dipasangkan pada soket-soket lampu incadescent yang sudah terpasang. 13 Gambar 2.7. Lampu Compact Fluorescent Cahaya yang dihasilkan pada lampu fluorescent bergantung dari beban larnpu, besar dissipated area per unit dari tabung lampu, dan tipe dari phosphor yang digunakan dalam tabung. Cahaya terbaik yang dihasilkan oleh lampu adalah pada saat lampu tersebut mencapai suhu kerja, tidak lama setelah lampu dinyalakan. Tetapi setelah 100 [jam] pertama lampu itu berkerja, kualitas cahaya yang dihasilkan akan menurun sebesar 2% hingga 4%, kemudian pada saat masa kerja lampu mencapai 2000 [jam], kualitas cahaya akan mengalami penurunan yang lebih besar lagi yakni sebesar 5% hingga 10%, bergantung pada rating lampu dan komposisi phosphor yang dipakar'. Masa kerja dari sebuah lampujluorescent pada umurnnya berakhir ketika emisi material yang terdapat pada salah satu atau kedua elektron habis sehingga tidak mampu rnenghasilkan elektron yang cukup untuk menyalakan lampu. Pada saat lampu bekerja, sejumlah kecil emisi material akan berangsur-angsur habis pada kedua elektrode lampu, sedangkan pada proses lampu dinyalakan (pada circuit-start) umumnya mengurangi jumlah emisi material dalam jumlah yang relatif besar dari kedua elektrode. Sehingga salah satu faktor lain yang dapat memperpendek umur lampu adalah kuantitas dari start lampu, jadi semakin sering lampu yang dimatikan dan dinyalakan maka akan ·semakin banyak pula emisi material yang akan terpakai dan membuat umur lampu menjadi semakin pendek. s Arnold Edward, Lamps and lighting, Great Britain : The Pitt Man Press, 1983, P191. 14 Efisiensi yang terdapat pada [ampu fluorescent untuk menghasilkan cahaya 2 hingga 4 kali lebih besar, dan dengan masa kerja aktif I 0.000 hingga 20.000 [jam] jika dibandingkan dengan lampu incandescent yang memiliki masa kerja aktif 750 hingga l.000 Dam]. Kualitas Daya Listrik Bentuk gelombang arus dan tegangan jarang keduanya sinusoidal akibat dari harmonisa yang ditimbulkan dalarn system tenaga. Sedangkan syarat-syarat listrik yang balk untuk suatu gedung adalah : > Suplai listrik hams kontinyu > Harmonisa arus dan tegangan kecil Tegangan Tegangan harus konstan supaya kualitas daya listrik di suatu gedung baik. Tetapi pada kenyataan tegangan tidak selalu konstan (beban listrik yang digunakan tidak selalu hidup dengan kata lain beban listrik hidup mati), sehingga dapat menyebabkan tegangan tersebut suatu saat naik dan suatu saat turun. Arus Arus harmonisa dibangkitkan oleh banyaknya pemakaian peralatan elektronika dalam system tenaga antara lain inverter dan converter yang termasuk beban-beban nonlinier, Frckucnsi Frekuensi harus konstan supaya kualitas daya listrik baik, yaitu 50 [Hz]. Sama halnya dengan tegangan, ferekuensi juga tidak selalu konstan (beban listrik yang digunakan tidak selalu hidup dengan kata lain beban listrik hidup rnati), Sehingga suatu saat frekuensi naik dan suatu saat frekuensi turun. Toleransi frekuensi boleh naik atau boleh turun yang diijinkan adalah ± O, l % - 0,3% [Hz]. Daya Listrik Daya listrik adalah energi yang dibutuhkan peralatan listrik untuk bekerja secara normal. Segitiga daya dapat dilihat pada Gambar 2.8. Secara umum rum us daya listrik adalah sebagai berikut : P=Vx Dimana: I (2.1) P = daya listrik [watt] V = tegangan kerja [volt) I"' arus yang mengalir [ampere] 15 Daya listrik terbagi dalam 3 macam yaitu daya aktif, daya reaktif, dan daya nyata. I . Daya aktif Yang dimaksud daya aktif adalah daya yang melakukan energi yang sebenarnya. Daya aktif selalu mengalir usaha atau dari sumber ke beban6• Satuan daya aktifdinyatakan dalam [watt}. P =V X I X COS(jl (2.2) 2. Daya reaktif Yang dimaksud dengan daya reaktif adalah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet. Daya reaktif ini disalurkan kedalam sistem bersama daya aktif Satuan daya reaktif dinyatakan dalam (Y Ar}. Q = V x I x sin cp (2.3) 3. Daya kompleks Daya yang ditimbulkan oleh sumber listrik. Daya kompleks mt dinyatakan dalam [VA]. S= VxI (2. 4) p Gambar 2.8. Segitiga Daya Faktor daya Faktor daya merupakam rasio perbandingan dari daya aktif dengan daya kompleks. Secara umum faktor daya dapat dituliskan sebagai berikut: 6 Wildi Theodore, Electrical machines drives and power systems, sperika EnterPrises ltd, New Jersey: 2002, P137. 16 Faktor daya I Power Factor= Dimana: p s (2.5) P = daya aktif [watt] S = daya kompleks [VA] Kapasitor Kapasitor adalah suatu alat listrik yang terdiri dari dua keping konduktor (electrodes) yang dipisahkan oleh suatu medium (dielektrik), dimana ketika diberi tegangan Iistrik dapat menyimpan energy elektrostatis pada sistem tersebut. Medium ini dapat berupa udara, tetapi pada umumnya dapat diisi dengan bahan isolasi (bahan dielektrik) yang ketika diberi tegangan listrik dapat menyimpan energy. Kemampuan bahan dielektrik untuk menyimpan energy elektrostatis disebut permittivity atau dielektrik constan, dan merupakan perbandingan dari energy yang disimpan oleh bahan dielektrik dengan energy yang disimpan jika menggunakan udara. Kapasitor banyak digunakan dalam industri untuk memperbaiki kualitas dari system listrik, yaitu dengan memperbaiki faktor kerja dari system tersebut. Faktor kerja dari sini berkaitan dengan jenis beban, daya, arus dan tegangan yang timbul dalam suatu system listrik. Penggunaan kapasitor sebagai ballast akan mengurangi rugi-rugi listrik yang rendah sehingga effisien dapat diperoleh hampir 100%. Kapasitor sulit untuk menjadi panas sehingga terjadinya noise atau suara bissing akan dapat diperkecil. Pada frekuensi yang cukup tinggi keuntungan-keuntungan dapat diperoleh tetapi pada frekuensi rendah, dimana tegangan lampu masih berbentuk gelombang segi ernpat, sehingga kapasitor tidak dapat digunakan karena adanya distorsi dari arus lampu. Ketidaksesuaian kapasitor pada frekuensi rendah juga disebabkan oleh halhal yang lain. Salah satu contohnya adalah tegangan Iampu yang berubah secara tidak kontinyu. Hal ini dapat dianggap bahwa perubahan membutuhkan waktu yang singkat, utama tetap konstan sehingga perubahan tegangan ditanggung oleh kapasitor. 17 BAB III TUJUAN DAN MANFAA T PENELITIAN 3.1. Tujuan Penelitian Tujuan khusus dalam melakukan kegiatan penelitian ini ada!ah: I. Mernbuat "prototype" unit alat yg dapat pengukur konsumsi energi listrik pada berbagaijenis lampu penerangan dan kornputer, 2. Mengukur berbagai jenis lampu penerangan dan komputer untuk mengetahui besar konsumsi energi listrik yang dapat digunakan sebagai acuan dalam audit energi dalam upaya mengoptimalkan penghematan energi. 3.2. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah I. Dapat membuat sebuah unit alat frototype yang dapat mengetahui dan atau menghemat energi listrik pada berbagai jenis lampu penerangan khususnya pada lampu jenis TL, dan dapat untuk mengukur besar konsumsi energi listrik dari berbagai jenis lampu dan komputer. 2. Laporan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam kegiatan audit energi khususnya dalam perhitungan dan menentukan besar penghematan energi dari berbagai jenis lampu penerangan dan komputer. Dari hasil laporan audit energi yang benar akan membawa dampak penghematan energi yang optimal. 18 BABIV METODE PENELITIAN Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : 4.1. Persiapan Alat: Persiapan alat dimaksudkan untuk mempersiapkan peralatan yang akan dipergunakan untuk mengambil data yang dibutuhkan dalam penelitian, yaitu diperlukan langkah-langkah persiapan sebagai berikut: a. Pernbuatan, Pernbelian, dan pengadaan peralatan I. Pernbuatan tempat dudukan berbagai jenis lampu penerangan 2. Alat ukur; ampermeter, voltmeter, wattmeter, dan luxmeter. 3. Pera Iatan; kapasitor, sakelar, berbagai jenis lampu, dan lai-lain, 4. Power Quality Analyzer ( sewa) Garn bar 4.1 Unit alat pengukur berbagai jenis lampu penerangan 19 Keterangan: I. Panel 2. Meja 3. Saklar Utarna 4. Larnpu TL 5. Ballast Kapasitor Saklar 9. Lampu pijar dan LHE 10. Starter I I. Voltmeter 7. 8. elektrornagnetik 6. Ballast Elektronik a. Merangkai sistern kelistrikan 12. Arnpermeter dengan berbagai alat ukur termasuk kapasitor, b. Uji coba kelayakan semua alat ukur yang akan dipergunakan dalam penelitian, revisi dan perbaikan bila ada yang kurang. c. Pengambilan data-data untuk penelitian siap dilakukan. 4.2. Pengambilan dan Pengumpulan Data : Pengambilan data dilakukan pada berbagai jenis lampu penerangan, untuk jenis lampu yang menggunakan kumparan perlu diperbandingan dengan yang dilengkapi kapasitor. Untuk mengetahui dan menentukan berbagai potensi penghematan energi yang dituangkan secara kumulatif, perlu adanya analisa data dan perhitungan-perhitungan yang didasarkan pada buku-buku referensi, jurnal dan makalah sehingga didapatkan nilai tertentu dan dituangkan dalam bentuk tabel dan grafik. a. Deskripsi Pengujian Pengumpulan data yang dilakukan dalam tugas akhir ini adalah terdiri dari I. Membuat model prototipe untuk alat penelitian. 2. Mencatat langsung pada objek yang diteliti dari data-data alat ukur. Serta spesifikasi dan karakteristik komponen yang digunakan, seperti : lampu TL dan ballast. 3. Pengukuran pada cahaya dan Perhitungan pada alat yang telah dibuat, meliputi : tegangan, arus, daya dan power faktor. Alat ukur yang digunakan untuk pengambilan data pada tugas akhir ini adalah Voltmeter, ampererneter, dan luxmeter. Alat ukur ini digunakan untuk mengukur besarnya tegangan, arus, dan cahaya yang keluar dari lampu. Pada alat ini terdapat 6 lampu TL I 8 [watt] (4 ballast elektromagnetik., 4 ballast elektromagnetik dengan kapasitor, dan 2 ballast elektronik) dan 9 lampu 20 hemat energi (LHE) serta 3 lampu pijar yang dirangkai sedemikian rupa. Dimana untuk Iampu TL dipasangkan dengan 3 macam elektromagnetik, lampu variasi, TL yaitu lampu TL menggunakan ballast menggunakan Ballast elektromagnetik dengan kapasitor, dan lampu TL menggunakan ballast elektronik. Yang diukur pada saat hanya I lampu yang menyala. Hal ini dilakukan 'untuk mempermudah pengambilan data guna mengetahui pengaruh kapasitor terhadap arus dan faktor daya serta perbedaan antara ballast elektromagnetik dengan ballast elektronik. Adapun pertimbangan dalam pemilihan kapasitas kapasitor untuk kondisi resistif sesuai dengan rekomendasi. Pada lampu hemat energi (LHE) akan dibandingkan 3 macam lampu dengan merk berbeda dan dengan lampu pijar. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa konsumsi energi pada Jampu hemat energi dan lampu pijar. Pengukuran untuk setiap kondisi dilakukan sebanyak 3 kali percobaan agar data yang diambil lebih akurat. Dan untuk kondisi yang memakai setelah pengukuran harus menunggu beberapa menit kapasitor, (± I 0 men it) untuk pengosongan kapasitor. Jumlah sampel yang dilakukan pengujian adalah 6 buah lampu TL, 12 buah lampu pijar kaca bening dan 12 buah lampu pijar kaca bening, 12 buah lampu LHE yang prosedur pengujian alat dilakukan sebagai berikut: I. Larnpu TL 18 [watt] dengan ballast elektromagnetik. 2. Lampu TL 18 [watt] dengan ballast elektromagnetik+variasi kapasitor. 3. Lampu TL 18 [watt] dengan ballast elektronik. 4. Lampu pijar kaca bening (incandescent) daya 15 [Watt]. 5. Lampu pijar kaca putih (incandescent) daya 15 [Watt]. 6. Lampu hemat energi (LHE) daya 15 (Watt]. 21 I I Program Pemerlntah tentang penghematan energi llstrik dan air I I lnstltusl Pemerlntah. swasta, dan masyarakat perlu melakukan ttndakan penghernatan energl I I Salah satu upaya rnolakuk an hemat energl adalah menggunakan p eralatan yang hemat energl atau peralatan yang dapat menghemat energi. Anrara lain pada lampu penerangand:an komputer. ! Masyarakat kamous oertu melakukan penolitian pada lampu penerangan, komputer, dan peralatan hemat energ1 - ' Perlu alat untuk peneliti::in (alat penelltian harus dibuat) Proses Penelitian I I Analisa data I I umum penu tahu lampu penerangan yang Masyarakat hemat energi dan alat yang dapat menghemat energi I I Dapat menentukan Bes ai konsumst energi hstl'ik pada berhagal [enls lampu penerangan dan komputer Besar penghemalan 1merg1 yang dapat doperolah dalam menggunakan peralatan tersebut I I Kesimpulan I Lap oran I Dapat d1gunak:m sebaga1 acuan dalarn kegiatan konservasl energl Garn bar 4.2. Skema proses metodolagi penelitian 4.3. Analisa Data : Data-data yang telah didapatkan, diselesaikan dengan teknik analisis berdasarkan buku-buku referensi, jurnal dan makalah sehingga didapatkan nilai tertentu atau optimal, selanjutnya dituangkan dalam bentuk tabel dan grafik dalam buku laporan penelitian "Analisis Konsumsi Energi Listrik pada Berbagai Jenis Lampu dan komputer Dalam Upaya Mengoptimalisasikan Penghematan Energi". Luaran dari penelitian ini adalah sebuah alat frototype yang dapat menghemat energi listrik pada berbagai jenis lampu penerangan khususnya pada lampu jenis TL, dan dapat untuk mengukur besar konsumsi energi listrik dari berbagai jenis larnpu dan komputer. 22 BABV HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pengujian pada Lampu Jenis TL Pengujian pada larnpu jenis TL (Tube Lamp) daya 18 [W] Menggunakan Ballast Elektromagnetik Data pengukuran yang ada dapat dibuat grafik konsumsi daya untuk semua merk ballast, untuk analisa daya ada 3 macam daya yang dianalisa yaitu ; daya aktif, daya reaktif dan daya nyata, Garn bar 5.1. Alat yang dibuat untuk penelitian Daya Aktif (Watt) Daya yang melakukan usaha atau energi yang sebenarnya. Dengan data perhitungan yang ada, rnaka grafik konsumsi daya dapat dilihat pada Gambar 5.1 dan grafik 5.1. Tabel 5.1 Daya AktifTerhadap Ballast Elektromagnetik dan Kapasitor No Merk Ballast Daya Aktif [watt] Tan pa Kapasitor 3.5 [µF] 4 [µF] 4.5 [µF] 5 [µF] 1 Phillips 27.72 11.165 11.935 12.166 13.09 2 Os ram 26.95 11.55 11.935 11.935 12.705 23 3 Bright G 20.79 8.855 11.55 13.09 16.17 4 M Fith 21.95 11.165 11.55 13.09 15.785 Daya Aktif 30 -·-l- is 20 • Phillips 15 l • Osram 10 11 Brighl G • M Filh 0 l T.rnp.1 K.>p,1silOI" 3.S l~tF] 4.5 (~tF] 5 [µF] Gambar 5.2. Diagram Daya Aktif dengan Ballast Elektromagnetik Analisa perhitungan untuk daya aktif: a. Pada saat tanpa kapasitor P b. = V. l. Cos o === 220[V]. 0.36[A] . 0.35 = 27.72 [watt] Dengan variasi kapasitas kapasitor );;>Kapasitor 3.5 [µF] >:- P = V . I . Cos cp );> = 220[Y].O. l45[A] .0.35 = 11.165 [watt] Kapasitor 4.5 [µF] P = V . l . Cos <p = 220[V].0.158[A]. 0.35 = 12.166 [watt} Kapasitor 4 [µF] ~ P = V . I . Cos cp = 220[V].O. I 55[A] = 11.935 [watt] .0.35 Kapasitor 5 [µF] P = V . I . Cos cp = 220(V]. O. I 7[A] = 13.09 [watt] . 0.35 Dari data hasil perhitungan terlihat bahwa semakin besar kapasitas kapasitor, daya aktif semakin kecil. Dengan kapasitas kapasitor yang over membuat beban bersifat leading dan factor daya semakin kecil, bila factor daya kecil maka besar daya aktif akan semakin besar sesuai dengan perhitungan. 24 Analisa perhitungan untuk konsumsi energi : a. Pada saat tanpa kapasitor W=V. I .t = 220 [V] . 0.36 [A]. I 0 [jam] = 792 [Wh/hari] Dengan asumsi t = I 0 [jam/hari] b. Dengan variasi kapasitas kapasitor )> Kapasitor 3.5 [µF] W1=V. )> l> I. t Kapasitor 4.5 [µF] W3= V. I. t =220[Y]. 0.145[A].!O[jam] = 220[V]. 0.158[A].1 O[jam] = 319 [Wh/hari] = 347.6 [Wh/hari] Kapasitor 4 » [µF] W2= V. I. t Kapasitor 5 [µFJ W4= V. I. t = 220[V]. O. I 55[A]. ! O[jam] = 341 [Wh/hari] = 210 [Y]. 0.17 [A].1 O[jam] == 374 [Wh/hari] Jadi efisiensi energi yang didapat adalah: ;,;. Dengan kapasitor 3.5 [µF] '' 'I .• 1l . . ll' 11 1'W }> = '1 ' . = ._ 1 1' I I' = 11- . 1 - Jt) x 10:1 c;,: 3411 ) x 100 c.•~ 792. . - = 36 .9 c.;. 347.6 - --) 792 1:H' = 56.1 c;;~ .r l 00 c.:-. JI',\ :1W Ii'~'. nH' = {_1 - ll'~} x 100 °-i: I \ = I. l - -319 792) I = 39.7 c.;- Dengan kapasitor 4.5 [µF] . 1~-~ - -lli_\l l l' .v,. ll•I• ~.;.• Dengan kapasitor 4 [µF] ' 1'lt' l> nJ.[' ., . )> = (._' l X 100 c~ Dengan kapasitor 5 [µF] nl ., V = {._. 1 ' w) l l' .r 100 --2 374 --::; ) 79,_ nW::: 52.7% 71W = (. 1 - C;r , x 100 °le 1. Daya Reaktif [V Ar] Dengan melihat data perhitungan daya reaktif terhadap kapasitas kapasitor dapat dilihat jika terlalu kapasitif akan membuat ni!ai daya reaktif semakin besar. Tetapi jika dipasang kapasitor yang sesuai besarnya, maka daya reaktifnya kecil. Berikut adalah grafik daya reaktif terhadap kapasitas kapasitor pada saat lampu menyala : 25 Tabel 5.2 Daya ReaktifTerhadap Ballast Elektromagnetik dan Kapasitor Daya Reaktif [VAr] No Merk Ballast I 2 Phillips Os ram 3 Bright G 4 M Fith Tanpa Kapasitor 3.5 [µF] 4 [µF] 4.5 [µF] 5 [µF] 74.29 8.93 19.51 26.11 31.49 72.23 9.24 19.51 25.61 30.56 55.72 58.81 7.08 8.93 18.88 18.88 28.09 28.09 38.9 37.97 Daya Rea ktif -· 11 Phillips • o sram 30 20 . 10 ri11~ra1 0 T,rnp,1 3 5 [11F) llHI 4 [pF] lilll]llt. 4.5 [1-1F] tt Bright G ., M F1th 5 [1-1F) Kc1µ.i~itor Garn bar 5.3. Diagram Daya Reaktif dengan Ballast Elektromagnetik Analisa data daya reaktif: I . Pada saat tanpa kapasitor Q = V. I. Sin <p = 220[V] . 0.36[A] = 74.29 [V Ar] . 0.938 2. Dengan Variasi Kapasitas Kapasitor ~ Kapasitor 3.5 [µF] = 19.505 [VAr] Q = V. I. Sin <p = 220[V].0.145[A]. = 8.932 [Y Ar] ~ );:>- Kapasitor 4.5 [µF] Q = V . I . Sin cp 0.28 =220[V].O. I 58[A].0.75 I =26.1 [VAr] Kapasitor 4 [µF] Q = V. I. Sin <p =220[V].O. I 55[A].0.572 );:>- Kapasitor 5 [µF) Q = V . I . Sin q> 26 =220[V].O. I 7[A] . 0.842 = 3 l.49 fVArl Dari data hasil perhitungan terlihat bahwa pemberian kapasitas kapasitor yang sesuai (menjadi mendekati resistif) dapat mengurangi daya reaktif yang diserap. Tetapi pemasangan kapasitor yang berlebihan menyebabkan beban menjadi leading dengan daya reaktif menjadi semakin besar. 3. Daya Nyata [VA) Daya yang ditimbulkan oleh sumber listrik. Terlihat bahwa daya nyata sebagai penjumlahan vektor dari daya aktif dan daya reaktif. Berikut adalah Gambar 5.3. grafik daya nyata terhadap kapasitas kapasitor pada saat lampu menyala: Tabel 5.3 Daya Nyata Terhadap Ballast Elektromagnetik + Variasi Kapasitor Daya Nyata [VA] No Merk Bal last Tanpa Kapasitor 3.5 [µF] 4 [µF] 4.5 [µF] 5 [µF] 79.2 31.9 34.1 34.76 37.4 77 33 34.l 34.1 36.4 59.4 25.3 33 37.4 46.2 62.7 31.9 33 37.4 45.I Phillips I 2 Os ram 3 Bright G 4 M Fith Daya Nyata 80 70 60 50 -~ ~L Pl.-- JllllJIH Jllt-1111_~ 11 Phillips • Osrarn •Bright G • M F1th _m_ T.:i11p,1 3.5 [µF] 4 [~IF I 4.5 [~1F] S[µF] K.:ip•1~itor Gambar 5.4. Diagram Daya Nyata dengan Ballast Elektromagnetik 27 Analisa data daya nyata : l. Pada saat tanpa kapasitor S=V. I = 220[V] . 0.36[A] = 79.2 [VA] 2. Dengan variasi kapasitor ~ Kapasitor 3.5 [µF] ~ Kapasitor 4.5 [µF] ~ S=V. I = 220[V] _ O. l 58[A] = 34.76 [VAJ Kapasitor 5 [µF] S= V. I = 220[V] . 0.145[A] =31.9 (VA] ~ Kapasitor 4 [µF] S= V. I = 220[V] . 0.17[A) = 37.4 [VA] S= V. I = 220[VJ . 0.155[A] .:c: 34.1 [VA] Berdasarkan analisa yang dilakukan dapat diambil kesimpulan saat kondisi resist if (faktor daya mendekati bahwa pada 1) nilai daya nyata paling rendah, karena pada kondisi ini pula nilai daya reaktif yang diserap paling kecil sehingga besarnya hampir sama dengan daya aktif Ketika pemasangan kapasitor berlebihan daya nyata menjadi semakin besar, daya reaktif yang dapat ditirnbulkan juga semakin besar. 4. Efek Pemasangan Kapasitor Dengan menggunakan persamaan 2.6 besarnya nilai kapsitor yang bisa menaikkan faktor daya lampu sesuai dengan yang diinginkan Misalnya, selama ini PF dari sebuah ballast elektrornagnetik standart yang ditetapkan dapat diketahui. = 0.35, sedangkan adalah PF min 0.85-1. Maka dengan menggunakan persamaan dapat dicari nilai kapasitor yang sesuai untuk lampu TL 18 [watt]. Berikut ini adalah proses perhitungannya Diketahui : P = 18 [watt] Pfi , 0,35 ---t : cp1 ""'69,512° Pf2 = I ---t <p1 = 0 = 220 [volt] F = 50 [Hz] C""' ? ---t ---t tg 69,512° = 2,676 tg 0 = 0 V Ditanya: 28 Jawab : C = 3185 :: P (tg.p1 • c= c= - t9(():) T •: 3185 x 13 (2,676 - 0) 220= 3185 x 18 x 2.676 c = 3.169 .+a-too [~iF) Maka pemilihan penggunaan kapasitor untuk keadaan mendekati kapasitasnya adalah 3.5 [µF] dan untuk keadaan mendekati kapasitif adalah 5 [µF]. Analisa Perbandingan Faktor Daya Terhadap Kapasitas Kapasitor dengan Hasil Perhitungan Sesuai persamaan 2.6 dapat dihitung nilai PF yang didapat dari pemasangan kapasitor. a) Berikut anal isa hasi I perhitungan untuk penggunaan kapasitor 3.5 [µF] • Hasil Perhitungan: Diketahui : P = 18 [watt] Pf1 =0,35 --. <pi= 69,512° - tg 69,512° = 2,676 C = 3.5 [µF] V = 220 [volt] F = 50 (Hz] Ditanya : PF2 ?? Jawab: 3185 .\' p (tP.<.?1 - t.Q<.i':) C= r 3.5 ~({ 1·: = 3135 X 18 ::~.O 76 - r:g i.p:) 220· . 169.~00 = 57.330 :~.676-~a~-·, ..... - "' 2.::155 ~.6 76 - ~g <P: t£ rf}: = 2.955 __:_ 2.676 = t£ r.p: 'P: Cos = 0.279 = l~.~tl~ o-. =0.96 b) Berikut analisa hasil perhitungan untuk penggunaan kapasitor 4 [µF] • Hasil Perhitungan Diketahui : P = 18 [watt] Pf1=0,35 -<p1=69,512° C = 4 [µF] V = 220 [volt] F = 50 [Hz] -tg69,512°=2,676 29 Ditanya : Pf 2 ?? Jawab: . C = 3185 x P (t91.,?1 - tBl.P:) l'.: = 4~1F 193.6i)O 3.377 = ts;'{).: 3185 x 18 l).676 - tg ({.:) ..,_20-57.330 (:2.676 - tg 'P-.:.) to ({}.: = 2.676 - = 3.3 77 - ~.6 76 = O.iOl <P.: = 35.03' t9<P.: Co!'().:.=0.818 c) Berikut analisa hasil perhitungan untuk penggunaan kapasitor 4.5 [µF] • Hasil Perhitungan Diketahui : P = 18 [watt] Pf1 = 0,35 -+ cp1=69,5l2° -+ tg 69,512° = 2,676 C = 4.5 [µF] V = 220 [volt] F = 50 [Hz] Ditanya : Ph?? Jawab: 3185 C= +.5 !iF = x P (tgt.:>1 - t[J<P:.) t -; 318 5 ::: 18 : 2.6 76 - !9 '.'l, _.:l1 v-) - 217.:300 = 5!.330 :2.676 - ':g w.:: 3.199 = 2.676 - ':9 l.P: tg.p,: - J.799 - ~.(;7tj :g 'P.: = 1.123 cp~ = 48.316' Cos ifi.: = 0.66 d) Berikut analisa hasil perhitungan untuk penggunaan kapasitor 5 [µF] • Hasi! Perhitungan Diketahui : P = 18 [watt] Pf1 = 0,3 5 C"" 5 [µF] Ditanya: -+ cp1 = 69,512° -+ tg 69,512° = 2,676 V = 220 [volt] F = 50 [Hz] PF2?? Jawab: 30 5·F µ - 3185X18 ~-2.676 - t a tj.) . <:I' ; '0: _242.000 == 57.330 (2.676 - rg 'IJ:) 4.221 = .::.676 - ~9 '{):. t;; !1"= = .l_.,.,, - "l.fi7<i rg 'P: = 1.454 'P: = 57.087' Cos sp-. = 0.5-t Dari hasil ana!isa faktor daya diatas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai Power Factor (PF) a tau faktor daya berubah-ubah sesuai dengan kapasitas kapasitor. Hal ini dapat dilihat pada Garnbar 5.4. tentang perbaikan power faktor. Tabel 5.4 Power Factor Terhadap Bal last Elektromagnetik dan Kapasitor ~ Merk Ballast No Power Factor (Cos cp) 3.5 [µF] 4 [µF] 4.5 [µF] 5 [µF] I Phillips 0.96 0.82 0.66 0.54 2 Os ram 0.95 0.81 0.67 0.57 3 Brighi G 0.97 0.78 0.64 0.5 4 M Fith 0.93 0.8 0.65 0.51 Power Aktif . -- 1 0.9 0.8 - . .. 0.7 .,_ • Phillip~ 0.G 0.5 - • Osrarn 0.4 1111· 0.3 0.2 0.1 0 3.'> [µF) 4 (11F] 4.5 [~LF] • BrighL G ,. M F1th S (~1F) Gambar 5.5. Diagram Power Factor (PF) Terhadap Ballast Elektromagnetik 31 Analisa Tingkat Pencahayaan Penggunaan kapasitor pada lampu TL tidak merubah Hal ini dapat dilihat pada Gambar Tabel 5.5 Tingkat 5.5 tentang intensitas Pencahayaan tingkat pencahayaan. cahaya. dengan Ballast Elektromagnetik No Merk ballast Tanpa Kapasitor 3.5 [µF] 4 [µF] 4.5 [µF] 1. Phillips 360 360 360 360 5 [µF] 360 2. Os ram 382 382 382 382 382 3. Bright G 305 305 305 305 305 4. M Fith 310 310 310 310 310 Lux 400 350 r 300 250 "' Phdli p~. 200 111 Osr<1n1 150 mB1ightG 100 a 50 M Fil11 0 T.-1np,1 4 (11 r) 3.r, [pF) 4,S[~tF] 5 [~tFJ K.1p.-i 51 LOI Garn bar 5.6. Diagram Tingkat Pencahayaan Data Ballast Elektronik Pada Tabel 5.7 dan Gambar 5.9, dapat diamati bahwa ballast elektronik merk Phillips mempunyai daya yang lebih besar, namun tingkat pencahayaannya masih lebih besar merk Phillips. Tabet 5.6 Lampu TL daya [ 18 W] menggunakan ballast elektronik No I. 2. Merk Ballast Phillips Gold Star [ [ampere] 0.08 0.075 PF 0.95 0.85 p [watt] 16.72 14.025 Lux 380 190 32 380 400 r 350 ,. 300 I 250 • Pliilliµs 200 •Gold ' Gold Star St ar 150 100 <' •• so , · ,. , o.a's->~ O.BS O,~S ~ .- 0 •' I (arupore) PF - 1~ lS.84 -~ - -?' P (W.1\t) t.ux Gambar 5.7. Diagram Lampu TL [ 18 W] menggunakan ballast elektronik ../ Beruku adalah analisa perhitunan konsumsi energi untuk ballast elektronik: a. Merk Phillips W=V.1.t b. Merk Gold Star W=Y.l.t =220[V]. 0.08[A]. I O[jam] =220[V].0.075 [A]. I Ojjarn] = 176 [Wh/hari] = 165 [Wh/haril Dengan asurnsi t = l 0 [jam/hari] 5.2. Pengujian pada Lampu Hemat Energi Garn bar 5.8: Mengukur tingkat pencahayaan dengan Lux-meter Hasil Pengujian pada Lampu Hemat Energi (LHE), gambar 5.7 adalah foto saat melakukan pengukuran pada larnpu LHE. Tabel 5.7 dan Gambar 5.8 dapat diamati bahwa masing masing merk lampu mempunyai power faktor diatas 0.85 namun pada merk Phillips mempunyai power faktor dan pencahayaan yang \ebih 33 baikjika dibandingkan dengan yang lainnya. Daya yang diukur merk China lebih rendah dan pencahayaannya lebih rendah pula. Tabet 5.7 Konsumsi energi listrik pada Lampu Hemat Energi [ 18 watt] No Merk Lampu I. Phillips x 3 Osrarn x 3 M. China x 3 2: 3. I [ampere] 0.24 0.3 0.145 p PF Lux (watt] 0.96 0.95 725 50.688 62.7 29.348 0.92 800. 700 600 500 -100 ~00 715 188 • F'hllhp~x.3 • M. Ch11l.J x 3 200 100 0 5 (.A.Ul l)l'I') ?I P (vv.ar r) Lu 111: Gambar 5.9. Diagram Konsumsi energi listrik pada LHE [ 18 watt] ./ Berikut adalah analisa perhitungan konsurnsi energi untuk lampu hemat energi (LHE) : a. Merk Phillips b. W=V .1.t Merk Osram W=V.l.t =220[VJ.0.24 [A].1 O[jam] = 528 [Wh/hari] =220 [V). 0.3(A]. I 0 [jam] = 660 [Wh/hari] c. Merk China W=V. l .t = 220[V]. O. I 45[A]. I 0 Dam] Dengan asumsi t = 10 [jarn/hari] = 319 [Wh/hari] 5.3. Hasil Pengujian pada Lampu Pijar Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan yang dapat dilihat pada Tabel 5.9, dapat diamati bahwa pada lampu merk Osram mempunyai besar daya, 34 arus yang lebih tinggi, namun pencahayaannya paling tinggi dibandingkan dengan yang lainnya. Bentuk Diagram dapat dilihat pada Gambar 5.1 l. Tabel 5.8 Konsumsi energi listrik pada lampu pijar [25watt] No Merk Lampu I [ampere] PF P [watt] Lux l. 2. Phillips x 3 Osrarn x 3 0.285 0.3 0.87 0.87 54.549 57.42 147 189 3. M.China x 3 0.27 0.9 53.46 180 ! 200 150 100 so Merk China x 3 Osramx 0 I [Anvpor} 3 Phillips x 3 l'F P (Vll.:tll) Garn bar 5.10. Diagram Konsumsi Lux energi listrik pada lampu pijar [25watt] ../ Berikut adalah analisa perhitungan konsumsi energi untuk larnpu pijar: a. Merk Phillips W::o:V.J.t =220[V].0.285(A]. = 627 I Ouam] [Wh/hari] b. Merk Osrarn W=V.1.t =220[V]. OJ(A]. l Ojjarn] == 660 [Wh/hari] 35 c. Merk China W=V.1.t =220[V].0.27[AJ. Dengan asumsi t = I 0 [jam/hari] l OOam] = 594 [Wh/hari] 5.4. Pengukuran pada Lampu Hemat Energi (LHE) Analisa Perbandingan !ampu LHE 18 [watt] dengan Lampu Pijar 25 [watt]. Tabel 5.10. merupakan data tentang lampu LHE dan lampu Pijar, meskipun berbeda dengan daya yang tercantum pada larnpu, !ampu LHE mempunyai pencahayaan yang jauh !ebik baik. Tabel 5.9. Lampu LHE dan Lampu Pijar No ·Merk Lampu I. Phillips (LHE) 2. Phillips (Pijar) I [ampere} 0.24 0.285 PF 0.96 0.87 r· p [watt] Lux 50.688 54.549 . - - . ---· ---··----· 725 147 - --· - - ·1 I Ii I \ 800 l 725 !I 700 i 600 500 400 300 g . Phillip~ (Lil[) m Phillips (P1j.'.l() 200 50.688 lOO 0 : ~ ., 0.24 0.28$ -~ -.._....._.... 0.96 0.87 mimJ ..---....--.PF S<l.549 P (VV<.Hl) Lux Gambar S.11. Diagram Analisa Lampu LHE dengan Lampu Pijar S.S. Perbandingan Basil Analisa Data pada Berbagai Jenis Lampo Penerangan Analisa Perbandingan daya pada berbagai jenis lampu terhadap intensitas penerangan (cahaya) dan besar intensitas terhadap daya yang diperlukan. Ballast Elektromagnetik dengan Ballast Elektronik, larnpu LHE dengan lampu pijar. Dari Tabel 5.9 maka didapat data tentang kedua ballast. Ballast Elektronik 36 mempunyai power faktor dan pencahayaan dengan ballast Elektromagnetik serta arus yang jauh lebih tinggi dibandingkan yang sangat rendah sehingga daya yang dihasilkan juga rendah. Tabel 5.10. Ballast Elektromagnetik No Merk Ballast I. Phillips (Elektromagnetik) Phillips (Elektronik) 2. dengan Ballast Elektronik I [ampere] PF p [watt] Lux 0.36 0.35 27.72 360 0.08 0.95 16.72 380 400 300 ' 11 200 Pllilhps (Konvcnsronat) m Phifhps (Elcktronik) 100 0 • PF Gambar P (Wall) Lux 5.12. Diagram Analisa Ballast Elektromagnetik dengan Ballast Elektronik Tabel 5.11. lntensitas Cahaya dari berbagai jenis lampu daya 25 Watt No Jenis Lampu Daya (Watt) 25 Intensitas Cahaya (Lux) 70 l Lampu Pijar (kaca bening) 2 Lampu Pijar (kaca putih, dop) 25 60 3 Lampu LHE 25 470 5 Lampu TL Ballast Elektromagnetik 25 335 6 Lampu TL Ballast Elektron ik 25 552 7 Lampu TL Ballast Elektromagnetik + kapasitor 25 753 37 Tabel 5.12. Keperluan daya dari berbagaijenis lampu penerangan (200 Lux) No Jenis Lampu Intensitas (Lux) Pada Setiap Luas Ruangan 2x2 m2 Perin Daya (Watt) 3 x 25. I Lampu Pijar (kaca bening) 200 2 Lampu Pijar (kaca purih, dop) 200 4 x 25 3 Lampu LHE 200 11 5 Lampu TL Ballast Elektromagnetik 200 15 6 Larnpu TL Ballast Elektronik 200 9 7 Lampu TL Ballast Elektromagnetik + kapasitor 200 7 ..... )( :J .J ro > ro ..c ro v V) .~~ V) e (1) ..... = 800 700 600 500 400 300 200 100 0 -+-Daya [ 25 Watt) -f.l-lntensitas (Lux) Garn bar 5.13. Besar intensitas cahaya dari berbagai jenis lampu daya 25 Watt 5.5. Pengujian pada Komputer Pengujian pada kornputer dilakukan pada 2 jenis komputer, yaitu komputer jenis CPU monitor LCD luas layar 17" jumlah I 0 unit cfan CPU monitor biasa luas layar 14"-JS"jumlah 10 unit. Pengukuran daya konsumsi listrik menggunakan alat Power Quality Analizer. 38 I I i J" Garn bar 5.14. Power Quality Analizer (Aiat ukur konsumsi energi listrik) Gambar 5.15. Kornputer jenis CPU. Monitor LCD 17" tahun 20 I 0 Garn bar 5.16. Korn puter jen is CPU, Monitor biasa 15" tahun 2004 39 Tabet 5.13. Data pengukuran dari I 0 unit kom puter No Jenis Komputer Jml v A w I. CPU monitor LCD kondisi aktif 10 203 5,5 760 2. CPU monitor LCD kondisi stand by 10 203 1,8 254 3. CPU monitor biasa kondisi aktif 10 215 8,3 I 132 4. CPU monitor biasa kondisi stand by 10 215 4,6 632 Keterangan : CPU - Core 2 duo, Windows 7 Ultimate, Monitor LCD 17" tahun 2010. CPU - Pentium 4, Windows XP, monitor 14" - I 5" tahun 2004-2009. Konsumsi ...... ...... Cl) Energi dari 10 Unit l<omputer "'E 1200 1000 800 600 400 200 c 0 5 ,_ (l} c 0.0 LU ;l V'l 0 ::.:: EJAktif [Watt] : l'DStand By [Watt]~ ! Monitor LCD Th ZOlO 760 -- Aktif dan Stand By ; Monitor Biasa ~-] Th 2002-2004 -r-------1132-~ + ---- 254 • - - - -------- 632 - --·-·. ·---- --- --1 .J Gambar 5.17. Grafik besar konsurnsi energi dari JO unit komputer 40 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian dari hasil pengukuran, perhitungan, dan analisa data dalam ini dapat disirnpulkan, bahwa penggunaan jenis lampu penerangan dari yang paling hemat berdasarkan kebutuhan kuat cahaya/penerangan urutan (intensitas 200 Lux) dan perkiraan keperluan daya untuk ruangan 2x2 m2 adalah sebagai berikut: No Jenis Lampu Daya Lampu [Watt] + kapasitor I. Lampu TL Ballast Elektromagnetik 2. Lampu TL Ballast Elektronik 9 3. Lampu LHE 11 4. Lampu TL Ballast Elektromagnetik 15 5. Larnpu Pijar (kaca bening) 3 x 25 6. Lampu Pijar (kaca putih, dop) 4 x 25 Berdasarkan hasil penelitian dari berbagai jenis lampu penerangan Watt urutan dari yang paling kuat cahaya/penerangan Lampu TL Ballast Elektromagnetik adalah sebagai berikut: + kapasitor 753 2 Lampu TL Ballast Elektronik 552 3 Lampu LHE 470 5 Lampu TL Ballast Elektromagnetik 335 6 Lampu Pijar (kaca bening) 70 7 Lampu Pijar (kaca putih, dop) 60 Berasarkan hasil penelitian dari I 0 unit komputer CPU monitor LCD 17'' dan l 0 unit monitor 14" - 15" biasa Genis tabung) dapat disimpulkan No daya 25 lntensitas Cahaya [Lux] Jenis Lampu No 7 Jenis Komputer seperti berikut: Daya Input [Watt] I. CPU monitor LCD kondisi aktif 760 2. CPU monitor LCD kondisi stand by 254 3. CPU monitor biasa kondisi aktif 1132 4. CPU monitor biasa kondisi stand by 632 41 Saran Hasil penel itian ini masih dalam bentuk perbandingan hal ini dimaksudkan agar lebih tleksibel, para pemakai dalam upaya menghitung besar penghematan energi dapat meng-konversi sendiri yang disesuaikan dengan jenis lampu yang diganti dan yang akan digunakan serta lama waktu penggunaan baik pada lampu penerangan maupun pada komputer. Penghematan energi dapat tercapai apa bila ada usaha nyata yang dapat dilakukan oleh; diri sendiri, dalam keluarga, dan karyawan dalam institusi. Walaupun usahanya kecil bila dilakukan dalarn jumlah yang banyak, maka hasilnya akan terlihat nyata dan besar. 42 DAFT AR PUST AKA • Arnold Edward, l 983. Lamps and lighting, Great Britain : The Pitt Man Press. • Filzi R., dkk. 2005. Audit Energi dan Implementasi Peralatan Hemat Energi pada Gedung Kantor di Lingkungan DepDikNas, PT. KONEBA (Persero), Jakarta. • lndartorno Y.S .• dkk. 2009. Energi dan Lingkungan Sebuah Keterkaitan yang Erat. Prosiding Seminar Nasional 4- 5 Maret 2009 Dies Emas ITB, Bandung. • Sukusno P., 2005. Kriteria Kondisi Nyarnan Dalam Menggunakan Mesin AC di Lingkungan PNJ, Jurnal Poli Teknologi Vol.4 No. 3 UP2M Politeknik Negeri Jakarta, Depok. • Yoshuaki UDA, 1999. Energy Management, New Energy and Industrial Technology Development Organization Training Program on Industry and Evironmental Protection for ASEAN (Program on Energy Conservation). • ........ , 2005. Laporan Akhir Perkerjaan audit Energi Sektor lndustri dan Bangunan Komersial pada Pelanggan PT PLN (persero), PT. KONEBA (Persero), LAP!-ITB, UPPM-TGP-FTUI, Jakarta. • www.pln-jabar.co.id, 2009. Tips Hemat Listrik, PT PLN (persero). • l-/ftp:/l11•w1l'.(!Ur./igh1i11g.f)hilips.c:omlconlactslcon1avts.shm1. 2009. Philips Lighting. Philips TL5 Lamps, 29 Juni 2009. • 2005. La po ran Akhir Perkerjaan audit Energi Sektor lndustri dan Bangunan Komersial pada Pelanggan PT PLN (persero), PT. KONEBA (Persero), LAPl-!TB. UPPM-TGP-FTUI, Jakarta. 43 LAMPIRAN 44 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Ketua Peneliti 1. Nama Lengkap 2. NIP Pangkat/Go longan 3. Jabatan Fungsional 4. Jabatan Struktural 5. Unit Kerja Alamat Telepon/Hf' 6. E-mail Alamat Kantor Telepon/Faks Riwayat Pendidikan : Paulus Sukusno, ST, MT 19610801 198903 I 001 : Penata Tk I I Ill d. : LektorTk I : Staf Pengajar I Kepala UPT Energi : Politeknik Negeri Jakarta : Kampus Baru UI, Depok. 16425 : (021 )7865788 I 08567343842 : [email protected] : Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta Kampus Baru UI, Depok. 16425 7863530 I Faks (021) 7270034 03 Teknik Mesin, UGM SI Teknik Mesin, UJ S2 Teknik Mesin, UP, Jakarta. 7. Peudidikan Non Formal 1. Pendidikan ( Akta V ) dan Latihan untuk Staf Pengajar Politeknik pada Bidang Teknik Energi di Pusat Pendidikan dan Pengernbangan Politeknik ( PEDC ) di Bandung ( selama I 0 bu Ian ), tahun 1987 /I 988. 2. Training Berbagai Mes in Konversi Energi di Politeknik Ul, pada tahun 1990/1991. 3. PenJidikan SI+ (plus) uncuk Spesialisasi Desain dan Perancangan di ·ITS Surabaya dan mangang, dt PT Beton Perkasa Wijaksana bekerja sama dengan EEDF (selama 6 bulan) pada tahun 1997/1998. 4. Training Of Trainer Operator Boiler, Penyelenggara ITS Surabaya bekerja sama dengan DE?NAKER-RI (selama 16 hari) pada tahun 1999. 5. Pendidikan Operator Boiler Kelas I (satu), Penyelenggara ITS Surabaya bekerja sama dengan DEPNAKER_Rl (selama 16 hari) pada tahuri 1999. 6. Training Basic Mechanic Alat-alat Berat di Trakindo Utama ( 9 minggu), pada 15 Januari - 17 Maret tahun 2007. 7. Mata Kuliah yang Diampu: • Praktikum Ilrnu Dasar • • • • Termodinamika Sistem Distribusi Energi dan Sistem Proteksi Laboratorium Sistem Energi Power Train (Trakindo-Carterpillar) 8. Riwayat Pekerjaan : • • • • Dosen Dosen Dosen Dasen Tetap Tidak Tidak Tidak di Politeknik UI - PNJ, tahun 1988 s.d. sekarang. Tetap di Universitas pancasila Jakarta, tahun 1989 s.d. sekarang. Tetap di ISTN Jagakarsa, Jakarta Selatan, tahun 1989 s.d. 1999. Tetap di STT-J (Universitas Tama Jagakarsa) Jakarta, 1999 s.d. 2008. • • • • Pengajar Pelatihan Bidang Sistem Tata Udara (AC) dan Sistem Perpipaan Track One Jakarta, tahun 2002 5/d 2006 Konsultan Ahli Drafter di PT Beton Perkasa Wijaksana Cikupa, Tangerang, tahun 1997 s/d 1998.: Auditor Audit Energi, Bidang Mekanikel, PT Koneba sekarang PT EMI (Energi Manajemen Indonesia), tahun 2005 s/d 2007. Kepala UPT Energi Politeknik Negeri Jakarta, tahun 2008 s/d sekarang, 10. Pengalaman Penelitian : No. Judul Penelitian 1 Perubahan Karakteristik pada Mesin Pendingin Akibat Penggantian Fluida Kerja R-12 Diganti R-l 34a Menentukan Perbedaan Karakteristik Mesin Pengkondisian Udara (AC) Menggunakan Fluida Kerja R-22 Dengan HydroCarbon (HC) di PNJ. Fengaruh Tekanan Aliran Ternadap Daya Hisap Yang Dihasilkan Khususnya Pada Proses pengecatan Kriteria Kondisi Nyaman Dalam Menggunakan Mesin AC di 3 4 5 Jabatan Peneliti Tahun Sumber Dana Publikasi Ketua 1999 DIK-s DIPA PNJ. Jurnal Politek Vol. I No.2, Mei 2002. PNJ Ketua 2004 DI Ks DIPA PNJ. Jumal Politek Vol.4 No.I, Jan.2005. PNJ Ketua 2005 DIP DIPA PNJ. Ketua 2005 DIK-s OIPA PNJ. Ketua 2006 DMSKW DIKTI. '.W07 (SIB ERMAS) OIKTJ. Anggota 2008 HP DIPA PNJ. Ketua 2008 DIPA PNJ. 2009 STRANAS DIKTI DlPA PNJ. Lingkungan (\ ' 7 8 9 10 Analisa Pernanfaatan Panas pada Mesin Refrigerator (AC) Sebagai Pemanas Air Pembuatan Alat Untuk Proses Pembentukan Sampah Menjadi Kornpos (Komposter) Analisa Peningkatar. Torsi clan Sistem Pembagian Tenaga dalam Planetary Gear Set Audit Energi di Gedung Adan Lampu Malam PNJ (Laporan Pekerlaan UPT Energi PNJ) Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PL TMH) yang Praktis dan Handal Head 2 dan 3 m Ketua Ketua Jurnal Politek Vol.4 No.3, Sep. 2005. - PNJ Jurnal Politek Vo!.4 No.3, Sep. 2005. PNJ Prosiding SeminarNas. Jan. 2008. PNJ Prosiding Seminar Nas, Peb. 2009. PNJ Prosiding Seminar Nas. Des.2009. PNJ Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya Depok, 08 Pebruari 20 I 0. Pa~MT Daftar Riwayat Hidup Anggota Peneliti (: 1. Nama Lengkap : W asiati Sri W ardani , IR. MMBA T 2. NIP : 19550725 198103 2 001 Pangkat/Golongan : Penata Tk I /III D 3. J abatan Fungsional : Lektor 4. Jabatan : Staf Pengajar 5. UnitKerja : Politeknik Negeri Jakarta Alamat : Karnpus Barn UI, Depok 16425 Telepon/HP : 4528888/0816813171 E-mail : wasiati.s.w(@.gmail.com Alamat Kantor : Teknik Mesm Politeknik Negeri Jakarta Kampus Baro UI, Depok 16425 Telepon/Fsks : 7863530/Pax 7270034 Riwayat Pendi<likan : Sl Teknik Industri , ITB Bandung 6. S2, Magister Management Business Administration Technology, ITB Bandung 7. Mata Kuliah yang diampu • • S tatistika Kendall Mutu • Manajemen Perusahaan 8. Riwayat Pekerjaan: • • • • • Dosen Dosen Dosen Dosen Dosen . Tetap Tidak Tidak Tetap Tetap ITS - Surabaya, tahun 1980 - 1983 Tetap UNTAG·Surabaya, tahun 1981 -1983 Tetap Univ Bung Hatta Padang, tahun 1983-1988 Univ Andalas Padang, tahun 1988-1995 Politeknik Negeri Jakarta , 1995 - sekarang • • Associate Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi UL 1993 -1995 Dosen Tidak Tetap Jurusan Mesin Fakultas Teknik UI, 1993-1995 9. Pengalarnan Penelitian : • • • Analisa Hubungan Pendidikan Teknik Sipil dan Pekerjaan Teknik Sipil di Sumatera Barat 1986. Pengendalian Mutu Keluaran Proses Belajar Mengajar di Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta 1997 Pengendalian Mutu Hasil Produksi Kerajimin Logam di Ciwedey Bandung 1999 Demikian Daftar Riwayat Hidup ini dibuat dengan sebenamya. Jakarta, 8 Maret 20 IO Wasiati Sri Wardani, IR. MMBAT