6 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Modern Internasional Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 12 Mei 1971 berdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, S.H. No. 47. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/205/2 tanggal 23 Agustus 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 99 tanggal 12 Desember 1972.Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris FX. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 68 tanggal 10 September 2015 terkait dengan persetujuan perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan. Akta ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0969607 tanggal 5 Oktober 2015. Perusahaan berkedudukan di Jalan Matraman Raya No.12, Jakarta. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1971. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi operasi di bidang perdagangan dan perindustrian pada umumnya. Saat ini Operasi perusahaan meliputi perdagangan di produk industrial imaging seperti peralatan medis, graphic art, dan solusi dokumen denganmengusung beberapa merk, mengoperasikan geraigerai 7-Eleven, perdagangan makanan dan minuman, investasi yang berkaitan dengan 7Eleven dan jasa yang meliputi alat teknik/ mekanikal/ elektrikal/ mesin fotokopi dan suku cadangnya. b. Penawaran Umum dan tindakan Perusahaan yang mempengaruhi modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Tindakan Perusahaan yang mempengaruhi modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Maret 2017 adalah sebagai berikut: Tanggal 16 Juli 1991 Tindakan Perusahaan Penawaran umum perdana sejumlah 4.500.000 saham Saham Ditempatkan Dan disetor Penuh Nilai Nominal per Saham 4.500.000 1.000 16 Juli 1991 Pecatatan saham sejumlah 5.500.000 saham 10.000.000 1.000 26 Juni 1992 Pecatatan saham sejumlah 34.120.000 saham 44.120.000 1.000 26 Juni 1992 Penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sejumlah 380.000 saham 44.500.000 1.000 Penawaran umum terbatas 8.853.980 saham. 53.353.980 1.000 133.384.950 1.000 266.769.900 500 639.817.902 500 3.199.089.510 100 18 Agustus 1992 30 Maret 1994 22 September 1997 18 Desember 2006 30 Mei 2012 Saham bonus: 3 saham bonus untuk setiap kepemilikan 2 saham Perubahan nominal saham dari Rp1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham (pemecahan saham) Penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sejumlah 373.048.002 saham. Perubahan nominal saham,dari Rp.500 per saham menjadi Rp.100 per saham (pemecahan saham) 7 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18 Oktober 2012 31 Oktober 2014 Penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu sejumlah 959.726.853 saham. 4.158.816.363 100 Penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sejumlah 415.881.636 saham. 100 4.574.697.999 Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia. c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total aset Entitas Anak adalah sebagai berikut : Tahun Mulai Operasi Komersial Persentase Pemilikan Jumlah Aktiva 31Maret 2017 Jumlah Aktiva 31 Desember 2016 Entitas Anak Lokasi Kegiatan Pokok PT Modern Pangan Indonesia (MPI) Jakarta Perdagangan makanan dan minuman 1990 99,99 59.171.368.600 48.113.375.940 PT Modern Sevel Indonesia (MSI) (dahulu PT Modern PutraIndonesia Jakarta 1993 99,99 689.281.744.111 1.158.793.725.749 PT Modern Data Solusi (MDS) Jakarta Usaha bidang perdagangan terutama dalam perdagangan impor/ekspor, toko serba ada, dan supermarket (Gerai 7Eleven) Usaha bidang perdagangan dan jasa, khususnya di bidang jasa yang meliputi alat fotografi/sinematografi, alat rumah tangga/barang elektronik, alat teknik/mekanikal/elektrikal/mes in fotokopi dan suku cadangnya 1990 99.99 110.389.114.955 113.010.860.365 PT Swadaya Mitra Serasi (SMS) Jakarta Sewa dan beli 2010 99.83 2.856.535.340 2.918.560.852 PT Fresh Food Indonesia (FFI)* Jakarta Industri dan perdagangan khususnya industri makanan terutama kue dan roti, perdagangan ekspor, impor, distributor dan pemasok makanan atau makanan siap saji 2011 50,00 48.955.448.423 46.671.049.878 * FFI dikonsolidasi dari sudut pandang kemampuan MPI untuk mengatur aktivitas keuangan dan operasional dari Entitas Anak tersebut. FFI didirikan untuk mendukung aktivitas dari gerai 7-Eleven. PT Modern Pangan Indonesia (MPI) Berdasarkan Akta Notaris No. 25 tanggal 15 Maret 2013 yang dibuat oleh Notaris Ny. Satriany Josoprawiro, S.H., para pemegang saham MPI menyetujui perubahan pasal 1 anggaran dasar yaitu perubahan nama perseroan dari PT Modern Photo Industry menjadi PT Modern Pangan Indonesia. PT Modern Sevel Indonesia (MSI) Berdasarkan Akta Notaris No. 01 Tanggal 02 Juni 2014 yang dibuat Notaris Ny. Sastriany Josoprawiro, S.H., para pemegang saham MSI menyetujui perubahan pasal 1 anggaran dasar yaitu perubahan nama perseroan dari PT Modern Putra Indonesia menjadi PT Modern Sevel Indonesia. 8 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Berdasarkan Akta Notaris No.5 tanggal 15 Maret 2016 yang dibuat oleh Notaris R.M. Indiarto Budioso, S.H., para pemegang saham MSI menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor MSI menjadi sebesar Rp 850.000.000.000 dari Rp 800.000.000.000. Penambahan mpdal disetor sebesar Rp 50.000.000.000, seluruhnya disetor oleh perusahaan sehingga kepemilikan saham perusahaan pada MSI menjadi 100,00% PT Modern Data Solusi (MDS) Berdasarkan Akta Notaris No.1 tanggal 4 Februari 2013 yang dibuat oleh Notaris Ny. Sastriany Josoprawiro, S.H., para pemegang saham MDS menyetujui peningkatan modal dasar MDS menjadi sebesar Rp 50.000.000.000 dari Rp 15.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor MDS menjadi sebesar Rp 35.000.000.000, dari Rp 10.000.000.000. Penambahan modal sisetor sebesar Rp. 25.000.000.000, seluruhnya dikonversikan dari hutang MDS pada Perusahaan sehingga kepemilikan saham Perusahaan pada MDS menjadi 100,00% PT Fresh Food Indonesia (FFI) Berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 14 Maret 2016 yang dibuat oleh Notaris Ny. Sastriany Josoprawiro, S.H., para pemegang saham FFI menyetuji peningkatan modal dasar FFI menjadi sebesar Rp 55.000.000.000 dari Rp 10.000.000.000 dan modal ditempatkandan disetor FFI menjadi sebesar Rp 14.350.000.000 dari Rp 7.400.000.000. 50% dari penambahan modal disetor sebesar Rp 3.170.000.000 telah disetor oleh Perusahaan sehingga kepemilikan saham Perusahaan pada FFI menjadi 50,00%. d. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan Susunan Dewan Komisaris, Direksi (manajemen kunci)Perusahaan pada tanggal 31Maret 2017 dan 31 Desember 2016, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama (Independen) Komisaris (Independen) Komisaris : : : Achmad Fauzi Hasan Anthony Chandra Bong Kon Bui (Donny Sutanto) Direksi Direktur Utama Direktur (Independen) Direktur Direktur Keuangan : : : : Sungkono Honoris Julius Willady Henri Honoris Chandra Wijaya Susunan anggota Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut : Komite Audit Ketua Anggota : : Anthony Chandra Izudin Berdasarkan Surat Perusahaan No. 001/FAD/VIII/15 tanggal 1 Agustus 2015, Perusahaan menetapkan Tina Novita sebagai Sekretaris Perusahaan. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahaan dan Entitas Anak (secara bersama-sama disebut sebagai (“Kelompok Usaha”) memiliki masing-masing 248 dan 312 karyawan tetap (tidak diaudit). 9 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Perusahaan memiliki unit audit internal yang disyaratkan oleh Peraturan No. IX.I.7 dan telah memiliki Piagam Unit Audit Internal sebagaimana disyaratkan oleh Peraturan No. IX.I.7. Ketua unit audit internal Perusahaan per tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah Makmuri. e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Dasar penyusunanlaporan keuangan konsolidasian dan pernyataan kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian telah disusunsesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) serta Peraturan-peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang dikeluarkan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) bagi perusahaan Publik. Selain laporan arus kas konsolidasian, laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asas akrual, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasianadalah Rupiah (Rp), yang merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha. b. Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Kelompok Usaha seperti yang disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Laporan keuangan (konsolidasian) Entitas-entitas Anak disusun untuk periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten. Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban antar perusahaan yang signifikan, dan laba atau rugi hasil transaksi dari intra-Kelompok Usaha yang belum direalisasi telah dieliminasi. Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal pada saat entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki, secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah hak suara entitas. 10 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pengendalian didapat ketika Perusahaan terekspos atau memiliki hal atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannyta atas investee. Secara spesifik, Kelompok Usaha mengendalikan investee jika dan hanya jika Kelompok Usaha memiliki seluruh hal berikut ini : - Kekuasaan atas investee (misal, hak yang ada memberi kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee); - Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan; - Kemampuan untuk menggunakan kekuasaanya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Ketika Kelompok Usaha memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Kelompok Usaha dapat mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki kekuasaan atas investee, termasuk : - Pengaturan kontruktual dengan pemilik hak suara yang lain. - Hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain. - Hak suara dan hak suara potensial Kelompok Usaha Kelompok Usaha menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas anak perusahaan dimulai ketika Kelompok Usaha memiliki pengendalian atas anak perusahaan dan berhenti ketika Kelompok Usaha kehilangan pengendalian atas anak perusahaan. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban atas anak perusahaan yang diakuisisi atau dilepas selama tahun tertentu termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal kelompok Usaha menghentikan pengendalian atas anak perusahaan. Laba atau rugi dan setiap komponen atas penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemegang saham entitas induk Kelompok Usaha pada kepentingan non pengendali (“KNP”), walaupun hasil di KNP mempunyai saldo defisit. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan pada laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansinya sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan. Semua aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas berkaitan dengan transaksi antar anggota Kelompok Usaha akan dieleminasi secara penuh dalam proses konsolidasi. Perubahan kepemilikan di anak perusahaan, tanpa kehilangan pengendalian, dihitung sebagai transaksi ekuitas. Jika Kelompok Usaha kehilangan pengendalian atas anak perusahaan, maka Perusahaan : Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, jika ada; Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi; dan Mereklasifikasikan ke laba rugi proporsi keuntungan dan kerugian yang telah diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain atau saldo laba, begitu pula menjadi persyaratan jika Kelompok Usaha akan melepas secara langsung aset atau liabilitas yang terkait. 11 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. c. Deposito berjangka dank as yang dibatasi penggunaannya Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan yang tidak dibatasi penggunaanya diklasifikasikan sebagai “Deposito berjangka” Bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya untuk digunakan sebagai jaminan tidak diklasifikasikan sebagai bagian dari “Kas dan Bank” melainkan disajikan pada akun “Kas yang dibatasi penggunaanya” dan sebagai bagian dari “Aset Lancar” d. Transaksi dengan pihak berelasi Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang terkait. e. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto dimana biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak, kecuali untuk persediaan yang dijual secara eceran. Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto. Biaya persediaan eceran ditentukan menggunakan metode eceran dengan mengurangi harga jual persediaan dengan persentase margin bruto yang sesuai. Untuk setiap departemen penjualan eceran yang menjual kelompok barang yang berbeda, digunakan persentase ratarata. f. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing-masing biaya. g. Aset Tetap Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui sebagai laba rugi pada saat terjadinya. Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut: 12 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan Tahun 2–20 4–10 4–5 4–5 Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan, karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai bagian dari aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomi tanah. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui sebagai laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. ● Aset tetap dalam pembangunan Aset tetap dalam pembangunan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehanakan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. ● Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa, adalah berdasarkan substansi dari perjanjian tersebut pada penetapan awal. Perjanjian dievaluasi apakah pemenuhannya tergantung kepada penggunaan aset atau aset-aset tertentu secara spesifik atau perjanjian mengalihkan hak untuk menggunakan aset atau aset-aset, walaupun hak tersebut tidak secara eksplisit disebutkan dalam perjanjian. Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi tahun berjalan. Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewa pembiayaan disusutkan selama masa penggunaan aset yang di estimasi berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Kelompok Usahaakan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewa pembiayaan disusutkan selama periode yang lebih pendek 13 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) antara umur manfaat aset sewa pembiayaan atau masa sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa. Sewa Operasi - sebagai Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban pada operasi dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa. Sewa Operasi - sebagai Lessor Sewa dimana Kelompok Usaha tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkaitdengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. h. Investasi pada entitas asosiasi Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi. Penerapan PSAK ini tidak memberikan dampak kepada Kelompok Usaha karena tidak memiliki investasi pada ventura bersama. Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, investasi pada entitas asosiasi pada laporan posisi keuangan konsolidasian diakui sebesar biaya perolehan dan yang selanjutnya disesuaikan dengan perubahan pasca perolehan dalam bagian Kelompok Usaha atas aset neto dari entitas asosiasi tersebut. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat diterapkan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah yang sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kontribusi aset non-moneter kepada entitas asosiasi yang dipertukarkan dengan kepentingan dalam entitas asosiasi diperlakukan sebagai transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi sehingga laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari transaksi tersebut dieliminasi pada jumlah yang sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Kelompok Usaha. Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laba atau rugi. 14 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) i. Penurunan nilai aset non-keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, atau pada saat pengujian penurunan nilai aset yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi Penurunan Nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan tersebut digabungkan dengan penilaian atau indikator nilai wajar lainnya. Kelompok Usaha melakukan penilaian pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. j. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dalam akun tambahan modal disetor. k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima dikurangi diskon, rabat dan tidak termasuk pajak penjualan (PPN). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui. 15 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Penjualan Barang dan Jasa Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Pendapatan dari penjualan lokal, jasa cuci cetak foto, jasa perbaikan dan perakitan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan atau pada saat jasa cuci cetak foto, jasa perbaikan dan perakitan telah selesai. Pendapatan dari jasa lainnya diakui pada saat jasa telah dilaksanakan. Pendapatan dari penjualan toko 7-Eleven diakui berdasarkan penerimaan tunai yang dicatat oleh cash register. Pendapatan Sewa Pendapatan sewa diakui dengan metode garis lurus selama masa sewa. Pendapatan / Beban Bunga Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (”SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Beban Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). l. Perpajakan Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan. Pajak Kini Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan dan lalu diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan. Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari “Beban Pajak – Tahun Berjalan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Perusahaan dan entitas anak juga menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak – Tahun Berjalan”. Pajak Final Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian. Pajak Tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable). Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak. 16 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dengan beberapa pengecualian. Aset pajak tangguhan direview pada setiap tanggal pelaporan dan jika diperlukan, dilakukan penyesuaian pada tanggal tersebut. Efek pajak tangguhan yang timbul dari akuisisi bisnis disajikan sebagai bagian dari akun “Aset atau Liabilitas Pajak Tangguhan”. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian atas dasar saling hapus (offset), kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai penyajian aset dan liabilitas pajak kini masing-masing entitas tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan dipakai pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Penjualan, beban dan aset diakui neto terhadap nilai pajak penjualan (yaitu pajak pertambahan nilai dan pajak lainnya, jika ada), kecuali : ● Situasi dimana PPN yang timbul dari pembelian aset atau jasa tidak terpulihkan dari otoritas pajak, dalam situasi tersebut PPN terkait diakui sebagai bagian dari nilai perolehan aset atau bagian dari beban. ● Piutang dan hutang yang diakui termasuk PPN terkait Nilai dari PPN neto yang dipulihkan atau terhutang ke otoritas pajak dicatat sebagai bagian dari piutang atau utang dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. m. Imbalan Kerja Kelompok Usaha mengakui estimasi liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Sesuai dengan Undang Undang tersebut, Kelompok Usaha diharuskan membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja, dan kompensasi manfaat jika kondisi tertentu dalam Undang Undang ini terpenuhi. Berdasarkan PSAK No. 24 (revisi 2013), “Imbalan kerja”, pembebanan biaya untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “projected unit credit”. Efektif 1 Januari 2015, kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. PSAK ini, antara lain menghapus mekanisme koridor dalam menghitung keuntungan dan kerugian aktuarial mengatur pengeluaran biaya jasa lalu dan beberapa pengungkapan tambahan. Perusahaan dan entitas menerapkan secara retrospektif perubahan yang diatur dalam PSAK ini dan menyajikan kembali informasi komperatif (Catatan 42). Dampak utama dari penerapan PSAK ini adalah pembebanan saldo kerugian aktuarial yang belum diamortisasi pada penghasilan komprehensif lain dan pembebanan saldo biaya jasa lalu yang belum vested pada saldo laba. Sehubungan dengan hal tersebut, laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 telah disajikan kembali sebagai akibat dari perubahan kebijakan akuntansi (Catatan 42). 17 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Sebelum tanggal 1 Januari 2015, ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. n. Laba (rugi) per saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. o. Beban tangguhan Akun ini merupakan beban-beban yang timbul sehubungan dengan beban waralaba awal (initial franchise fee), beban sehubungan dengan akuisisi dan pengembangan gerai 7-Eleven dan program komputer. Beban tangguhan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan masa manfaatnya selama 4 – 20 tahun. p. Beban renovasi bangunan sewa Akun ini merupakan beban-beban yang timbul sehubungan dengan pembuatan interior dan lain-lain atas bangunan yang disewa serta diamortisasi selama 10-20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). q. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional Kelompok Usaha berdasarkan rata-rata kurs jual dan kurs beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Dollar Amerika Serikat Yen Jepang Dollar Singapura Euro 13,321.00 31 Desember 2016 13,436.00 31 Maret 2016 13,276.00 118.85 115.00 118.88 9,532.04 9,299.00 9,830.09 14,228.17 14,162.00 15,029.99 18 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) r. Instrumen Keuangan i. Aset Keuangan Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Oinstrumen Keuangan : Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan : Pengungkapan”. Pengakuan awal dan pengukuran Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun pelaporan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat didistribusikan secara langsung. Pada tanggal 31 Maret 2017, aset keuangan Kelompok Usaha mencakup kas dan bank, kas yang dibatasi penggunaannya, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain, setoran jaminan dan aset keuangan lainnya, yang seluruhnya dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengukuran setelah pengakuan awal Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditntukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortasi dengan menggunakan metode suku bunga aktif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba-rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun pada saat proses amortisasi. Penghentian pengakuan Aset keuangan (atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) dihentikan pengakuannya pada saat : (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Kelompok Usaha telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”, dan salah satu diantara (a) Kelompok Usaha telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Kelompok Usaha tidak mentransfer atau mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. Penurunan nilai Pada setiap akhir periode pelaporan Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai 19 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui sebagai laba rugi. Penghasilan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Kelompok Usaha.Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan.Jumlah pemulihan aset keuangan diakui sebagai laba rugi. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui sebagai laba rugi. ii. Liabilitas Keuangan Pengakuan awal dan pengukuran Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dan liabilitas keuangan yang 20 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) diukur dengan biaya diamortisasi. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Kelomppok usaha meliputi pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, utang pihak berelasi, biaya masih harus dibayar dan pinjaman bank jangka panjang dan utang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas persyaratan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan diakui dalam laba atau rugi. iii. Instrumen keuangan derivatif Kelompok Usaha menandatangani kontrak swap valuta asing yang diperbolehkan, jika dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari utang Kelompok Usaha dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif tersebut tidak ditetapkan untuk suatu hubungan lindung nilai yang memenuhi syarat (qualifying hedge relationship) dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama tahun berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung pada laba atau rugi. Aset dan liabilitas derivatif disajikan masing-masing sebagai aset lancar dan liabilitas jangka pendek. Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan konsolidasian yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa depan dari instrumen tersebut secara keseluruhan. Perubahan neto nilai wajar instrumen derivatif dan penyelesaian dari instrumen derivatif dibebankan atau dikreditkan dalam laba atau rugi yang disajikan sebagai bagian dari akun “Laba (Rugi) dari transaksi derivatif” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. 21 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) iv. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode SBE dikurangi cadangan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan fee yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SBE. v. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atau jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. vi. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau harga yang diminta pada penutupan bisnis pada akhir tahun pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif , nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskontokan, atau model penilaian lainnya. Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara handal, aset keuangan tersebut diakui dan diukr pada nilai tercatatnya. s. Informasi Segmen Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha dibagi menjadi lima segmen operasi berdasarkan produk yang dikelola secara independen oleh masing-masing pengelola segmen yang bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing segmen. Para pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada manajemen Perusahaan yang secara teratur mengkaji laba segmen sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya ke masing-masing segmen dan untuk menilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahan pada masing-masing segmen terdapat dalam Catatan 26, termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen. t. Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual Aset tidak lancar yang dimilikiuntuk dijual dan operasi yang dihentikan dinilai dengan nilai terendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Aset tidak lancar dan kelompok lepasan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian melanjutkan. Dalam hal ini, aset harus berada dalam keadaan dapat dijual dengan syaratsyarat yang biasa dan umum diperlukan dalam penjualannya harus sangat mungkin terjadi. Manajemen harus berkomitmen terhadappenjualan aset, yang harus diharapkan untuk memenuhi syarat untuk pengakuan sebagai penjualan dalam satu tahun dari tanggal klasifikasi. 22 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha - Evaluasi Individual Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai atas piutang usaha. Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional dari Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang diberikan. Berdasarkan substansi ekonomi dari kondisi mendasari yang relevan, mata uang fungsional dan penyajian Kelompok Usaha adalah Rupiah. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Kelompok usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Kelompok usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Penyisihan Penurunan Nilai atas Piutang Usaha - Evaluasi Kolektif Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang. 23 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut. Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dan imbalan kerja neto. Penyusutan Aset Tetap, Amortisasi Beban Renovasi Bangunan Sewa dan Beban Ditangguhkan Biaya perolehan aset tetap, beban renovasi bangunan sewa dan beban ditangguhkan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Pajak Penghasilan Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan, Kelompok Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi”. Kelompok Usaha membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen diisyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Penyisihan Persediaan Usang dan Penurunan Nilai Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasikembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. 24 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Tagihan Pengembalian Pajak Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan bahwa jumlah yang tercatat dalam akun diatas dapat dipulihkan dan direstitusi oleh kantor pajak. Nilai tercatat atas tagihan Perusahaan dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2015. 4. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari : 2017 Kas - Rupiah 2016 1,320,075,360 6,729,717,869 PT Bank CIMB Niaga Tbk 267,557,362 60,175,450 PT Bank Central Asia Tbk 3,169,720,806 2,740,768,958 366,772,430 467,370,766 PT Bank Sinarmas Tbk 33,406,971 1,109,179,755 PT Bank Permata Tbk 128,154,532 157,222,047 PT Bank Mayapada Internasional Tbk 112,071,458 549,090,213 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 657,089,107 1,195,848,407 8,716,875 17,172,509 Bank Pihak ketiga Rekening Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 20,678,279 362,500,336 PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia - - PT Bank Maybank Indonesia Tbk - - PT Bank Danamon Indonesia Tbk Standard Chartered Bank Cabang Jakarta - - 3,046,529,758 20,232,217 Rekening Dolar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk 307,886,142 230,501,970 PT Bank Central Asia Tbk 10,209,437 10,499,697 PT Bank Sinarmas Tbk 28,236,790 156,928,718 PT Bank CIMB Niaga Tbk 19,290,274 119,460,581 Bank of tokyo - Mitsubishi UFJ 14,990,255 15,119,665 Standard Chartered Bank Cabang Jakarta - 3,093,180,429 PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia - - 11,228,172 10,901,956 - - 9,522,614,008 17,045,871,543 Rekening Dolar Singapura PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Total Kas dan Bank 25 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. DEPOSITO BERJANGKA Deposito berjangka terdiri dari : 2016 2015 Deposito berjangka - Rupiah Pihak ketiga PT Bank Mayapada Internasional Tbk - 50,000,000,000 Total Deposito Berjangka - 50,000,000,000 Total Kas dan Setara Kas 9,522,614,008 67,045,871,543 Tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka Rupiah 6. % % KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Kas yang dibatasi penggunaannya di PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar Rp.280.705.008dan Rp.274.481.136masing-masing pada tanggal 31 Maret2017 dan 31 Desember 2016, adalah terkait dengan pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan MSI dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. 7. PIUTANG USAHA Akun ini merupakan piutang yang timbul dari penjualan barang dagangan dan jasa serta jasa perbaikan dan perakitan kepada : 2017 2016 Pihak ketiga Dalam Rupiah Dalam Dollar AS 52,308,915,275 - 55,639,549,107 - Sub-total 52,308,915,275 55,639,549,107 - - Total 52,308,915,275 55,639,549,107 Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai pihak ketiga pihak berelasi (2,892,912,706) - (2,892,812,706) - Neto 49,416,002,569 52,746,736,401 Pihak berelasi Dalam Rupiah 26 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Rincian umur piutang usaha – pihak ketiga adalah sebagai berikut : 2017 Lancar dan belum mengalami 2016 41,592,708,633 15,661,478,718 penurunan nilai Telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai 1 - 30 hari 2,068,481,692 1,033,964,428 31 - 90 hari 887,911,762 4,564,450,447 91 - 120 hari 692,452,540 1,161,244,319 6,511,120,952 6,467,042,921 29,944,524,825 26,751,368,274 Total 81,697,200,403 55,639,549,107 Penyisihan kerugian penurunan nilai (2,892,912,706) (2,892,812,706) Neto 78,804,287,697 52,746,736,401 121 - 365 hari lebih dari 365 hari Berdasarkan hasil penelaahan akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Piutang usaha milik perusahaan dan PT Modern Sevel Indonesia digunakan sebagai jaminan atas pinjaman fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh dari berbagai kreditur. 8. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi usaha dengan pihak-pihak berelasi, terutama yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan pembelian berdasarkan pada tingkat harga yang disepakati. Ringkasan pihak-pihak berelasi, sifat hubungandan jenis transaksinya adalah sebagai berikut: Perusahaan Sifat Hubungan Transaksi PT Fajarina Unggul Industry Dikendalikan bersama oleh pemegang saham individu Sungkono Honoris Direktur Perusahaan Henri Honoris Direktur Penjualan Pemasaran PT Kho Boga Utama (KBU) Entitas anak dari KBF Penjualan produk sampingan PT Kho Boga Food (KBF) Pemegang saham FFI Pinjaman sementara kepada FFI Utama dan Penjualan dan pembelian barang dagangan dan bahan pembantu Jaminan pribadi pinjaman bank Kelompok Usaha Jaminan pribadi pinjaman bank Kelompok Usaha 27 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Penjualan dan pembelian dari pihak-pihak berelasi dilakukan pada harga yang disepakati tergantung jenis produk terkait dan/atau berdasarkan harga pasar. Saldo terkait pada akhir tahun adalah tanpa jaminan, tanpa bunga dan penyelesaian dilakukan dalam bentuk tunai. 9. PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari piutang pihak ketiga dalam mata uang rupiah sebagai berikut : 2017 Pihak Ketiga PT Honoris Industry PT Hasta Prima Industry PT Kartika Naya PT Sarana Logistik Usaha PT Nusa Prima Ekspress PT Jaddi Global Sejahtera PT Digital Makmur Sejatera Sewa ATM 7-Eleven PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Lain-lain (di bawah Rp. 1.000.000.000) 2016 36,189,556,117 13,195,282,570 1,843,727,794 1,883,562,502 1,596,367,172 1,329,675,945 1,270,624,003 36,189,556,117 13,154,762,146 1,843,727,794 1,723,916,551 1,596,367,172 1,329,675,945 1,270,624,003 1,388,748,600 511,368,333 4,825,313,247 1,388,748,600 511,368,333 4,585,511,986 Total Penyisihan kerugian penurunan nilai 64,034,226,283 - 63,594,258,647 (381,672,323) Piutang lain-lain, neto 64,034,226,283 63,212,586,324 Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut. Berdasarkan surat keterangan tanggal 30 Desember 2014 dari PT Honoris Industry (HI), HI berkomitmen untuk menyelesaikan piutang tersebut setelah dilakukan perhitungan atas pemakaian tanah dan fasilitas milik HI oleh Perusahaan untuk proyek pembangunan Central Distribution Central (CDC) dan gudang yang merupakan penunjang kegiatan 7-Eleven. Pada tanggal 18 Maret 2016, kedua pihak setuju untuk menyelesaikan pembayaran dengan menggunakan jadwal yang pasti, ditambah dengan bunga yang akan mengikuti suku bunga mengambang. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, jadwal dan suku bunga yang lebih rinci masih dalam proses negosiasi. 28 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari : 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Manufaktur Bahan baku Bahan pembantu 666,091,855 1,354,125,730 1,068,340,336 903,022,017 Total manufaktur 2,020,217,585 1,971,362,353 Perdagangan Produk 7-Eleven Produk industrial Produk fotokopi Lain-lain 18,026,605,858 27,983,083,283 26,501,667,432 2,363,145,096 31,381,718,879 28,605,932,126 26,321,843,305 2,639,091,195 Total Perdagangan 74,874,501,669 88,948,585,505 Sub-total Persediaan dalam Perjalanan 76,894,719,254 (408,899,020) 90,919,947,858 (408,899,020) Sub - Total Penyisihan Persediaan Usang dan Penurunan Nilai 76,485,820,234 - 90,511,048,838 - Persediaan, neto 76,485,820,234 90,511,048,838 Berdasarkan hasil penelaahan terhadap harga pasar dan kondisi fisik dari persediaan pada tanggal pelaporan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari keusangan dan penurunan nilai pasar persediaan. Berdasarkan akta fidusia, persediaan sebesar Rp. 314.000.000.000, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bankjangka pendekdan panjang Standard Chartered Bank, Singapore (SCB), PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk dan PT Bank BNI (Persero) Tbk Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, persediaan Kelompok Usaha dengan nilai tercatat sebesar Rp. 90.511.048.838dan Rp. 197.439.662.570 telah diasuransikan kepada pihak ketiga yaitu PT Asuransi Astra Buana, PT Avrist General Insurance dan PT Asuransi Asuransi Allianz Utama Indonesia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan total nilai keseluruhan pertanggungan sebesar Rp. 94.580.000.000 dan Rp. 174.603.000.000, yang menurut pendapat manajemen Kelompok Usaha, jumlah tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang ditanggungkan. 29 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PENYERTAAN SAHAM Pada tanggal 20 Maret 2015, Perusahaan dan Credit Saison Co., Ltd, jepang (“CSC”) mendirikan PT Saison Modern Finance di Jakarta, Indonesia dengan persentase kepemilikan adalah 30% untuk Perusahaan dan 70% untuk CSC. PT Saison Modern Finance bergerak dalam bidang pembiayaan modal kerja. Pada bulan Oktober 2015, PT Saison Modern Finance telah beroperasi komersial. Investasi ini dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dengan rincian sebagai berikut : Rincian laporan keuangan entitas asosiasi yang telah diaudit, tidak disesuaikan dengan proporsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh Kelompok Usaha adalah sebagai berikut (dalam jumlah penuh) : Pada tanggal 31 Desember 2016 berdasarkan pengujian yang dilakukan manajemen, tidak terdapat penurunan nilai atas penyertaan saham. 30 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari : 31 Maret 2017 Saldo Awal Penambahan / Pengurangan / Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir Biaya Perolehan - Pemilikan Langsung Tanah 141,499,074,261 - Bangunan dan Prasarana 434,739,897,081 - Mesin dan Peralatan 160,127,180,870 Peralatan toko 660,955,633,189 Peralatan dan Inventaris Kantor 134,249,586,832 Alat-alat Pengangkutan Renovasi sewa Total 3,441,262,192 21,910,973 - 141,499,074,261 280,850,000 434,459,047,081 1,997,296,281 161,571,146,781 - 660,955,633,189 - 134,271,497,805 16,210,581,371 - - 16,210,581,371 547,892,502,368 - - 547,892,502,368 2,095,674,455,972 3,463,173,165 2,278,146,281 2,096,859,482,856 Aset Dalam Pembangunan Bangunan dan Prasarana 2,715,135,534 - Mesin dan Peralatan 72,000,000,000 - Peralatan dan Inventaris Kantor 11,897,185,408 - Total 86,612,320,942 - 8,405,276,974 8,405,276,974 2,715,135,534 63,594,723,026 11,897,185,408 78,207,043,968 Aset Sewa Pembiayaan Mesin dan Peralatan Alat-alat pengangkutan Total 49,925,519,569 1,953,000,000 748,843,221 - - 50,674,362,790 - 1,953,000,000 - 52,627,362,790 51,878,519,569 748,843,221 2,234,165,296,483 4,212,016,386 34,636,155,840 - 93,974,807,371 3,016,837,584 - 110,838,866,915 197,207,269,389 - 569,795,292,303 Renovasi sewa 59,338,651,531 107,822,029,331 372,588,022,914 119,820,097,905 16,047,674,639 317,050,700,870 Total 992,667,177,190 403,228,977,433 - 1,395,896,154,623 10,194,120,321 - 27,851,367,860 Peralatan dan Inventaris Kantor 17,657,247,539 1,174,842,112 - Total 18,832,089,651 10,396,848,247 - 29,228,937,898 Total Akumulasi Penyusutan 1,011,499,266,841 413,625,825,680 - 1,425,125,092,521 Nilai Tercatat Neto 1,222,666,029,642 Total Biaya Perolehan 10,683,423,255 2,227,693,889,614 Akumulasi Penyusutan - Pemilikan Langsung Bangunan dan Prasarana Mesin dan Peralatan Peralatan toko Peralatan dan Inventaris Kantor Alat-alat Pengangkutan 4,296,940,635 122,350,781 124,117,038,540 - 163,949,423,204 16,170,025,420 481,000,124,074 Alat Sewa Pembiayaan Mesin dan Peralatan Alat-alat pengangkutan 202,727,926 1,377,570,038 802,568,797,093 31 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2016 Saldo Awal Penambahan / Pengurangan / Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir Biaya Perolehan - Pemilikan Langsung Tanah 143,717,563,697 - 2,218,489,436 141,499,074,261 Bangunan dan Prasarana 233,635,196,802 6,691,149,611 (194,413,550,668) 434,739,897,081 Mesin dan Peralatan 153,442,199,358 3,006,626,521 (3,678,354,991) 160,127,180,870 Peralatan toko 530,247,434,452 1,725,583,306 (128,982,615,431) 660,955,633,189 Peralatan dan Inventaris Kantor 117,141,903,536 419,223,583 (16,688,459,713) 134,249,586,832 21,062,330,489 - 4,851,749,118 16,210,581,371 486,411,876,202 1,429,174,850 (60,051,451,316) 547,892,502,368 1,685,658,504,536 13,271,757,871 (396,744,193,565) 2,095,674,455,972 Alat-alat Pengangkutan Renovasi sewa Total Aset Dalam Pembangunan Bangunan dan Prasarana 253,410,238,736 2,082,742,092 252,777,845,294 2,715,135,534 Mesin dan Peralatan 72,000,000,000 - - 72,000,000,000 Peralatan dan Inventaris Kantor 46,245,621,432 11,490,956,369 45,839,392,393 11,897,185,408 371,655,860,168 13,573,698,461 298,617,237,687 86,612,320,942 Mesin dan Peralatan 64,356,429,528 3,136,234,105 17,567,144,064 49,925,519,569 Alat-alat pengangkutan Peralatan dan inventaris kantor 491,400,000 14,932,803,572 - (1,461,600,000) 14,932,803,572 1,953,000,000 - Total 79,780,633,100 3,136,234,105 31,038,347,636 51,878,519,569 2,137,094,997,804 29,981,690,437 (67,088,608,242) 2,234,165,296,483 Bangunan dan Prasarana 41,389,303,777 25,472,046,841 7,522,699,087 59,338,651,531 Mesin dan Peralatan 82,709,879,887 20,879,474,171 (4,232,675,273) 107,822,029,331 Peralatan toko 259,907,216,773 86,223,313,698 (26,457,492,443) 372,588,022,914 Peralatan dan Inventaris Kantor 104,891,521,170 12,315,105,659 (2,613,471,076) 119,820,097,905 19,069,953,399 878,214,940 3,900,493,700 Renovasi sewa 110,652,456,841 205,991,564,134 (406,679,895) 317,050,700,870 Total 618,620,331,847 351,759,719,443 (22,287,125,900) 992,667,177,190 19,664,776,682 8,528,253,480 10,535,782,623 17,657,247,539 122,850,000 122,850,000 9,732,574,765 - 9,732,574,765 - 29,520,201,447 8,651,103,480 19,339,215,276 18,832,089,651 648,140,533,294 360,410,822,923 (2,947,910,624) 1,011,499,266,841 Total Aset Sewa Pembiayaan Total Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan - Pemilikan Langsung Alat-alat Pengangkutan 16,047,674,639 Alat Sewa Pembiayaan Mesin dan Peralatan Alat-alat pengangkutan Peralatan dan Inventaris Kantor Total Total Akumulasi Penyusutan Nilai Tercatat Neto 1,488,954,464,510 (929,142,112) 1,174,842,112 1,222,666,029,642 Berdasarkan penilaian manajemen Kelompok Usaha, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016. 32 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pada tanggal 31 Maret2017 dan 31 Desember 2016, aset tetap Kelompok Usaha dengan nilai tercatat Rp. 1.548.966.980.488 dan Rp. 1.547.781.953.604 diasuransikan kepada pihak ketiga yaitu PT Asuransi Astra Buana, PT Avrist General Insurance dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu masing-masing dengan total nilai keseluruhan pertanggungan sebesar Rp. 441.333.028.442 yang menurut pendapat manajemen Kelompok Usaha, jumlah tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Tanah dan bangunan sebesar Rp. 864.391.743.000, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan panjang dari Standard Chartered bank, Singapore (SCB), PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk dan PT Bank BNI (Persero) Tbk. Berdasarkan akta fidusia, mesin dan peralatan sebesar Rp. 580.599.569.065, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan panjang dari Standard Chartered Bank, Singapore (SCB), PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) tbk, PT Bank Permata tbk dan PT Bank BNI (Persero) tbk. Bangunan dan prasarana terutama merupakan proyek pembangunan Central Distribution Center (CDC) dan gudang. Tanah dan bangunan yang dimiliki oleh PT Honoris Industry (HI), pihak ketiga, yang digunakan untuk proyek CDC dan gudang akan disaling-hapuskan dengan piutang lain-lain dari HI. 13. BEBAN DITANGGUHKAN Rincian beban tangguhan adalah sebagai berikut : 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Beban sehubungan dengan akuisisi dan pengembangan gerai 7-Eleven Perangkat lunak Beban Waralaba Awal Sub - total 107,606,304,390 100,535,130,281 17,013,897,407 17,013,897,407 124,620,201,797 117,549,027,688 (72,473,911,325) (66,235,424,662) (6,380,211,509) (6,167,537,794) (78,854,122,834) (72,402,962,456) 45,766,078,963 45,146,065,232 Akumulasi Amortisasi Perangkat lunak Beban Waralaba Awal Sub - total Nilai Tercatat 33 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek merupakan pinjaman dari: 31 Maret 2017 Pihak Ketiga Rupiah Entitas Anak PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank BNI (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Mayapada Tbk Total 31 Desember 2016 20,000,000,000 24,132,773,879 16,880,000,000 201,540,000,000 20,000,000,000 22,851,433,963 16,880,000,000 201,540,000,000 262,552,773,879 261,271,433,963 Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB) Fasilitas Pinjaman Tetap Pada tanggal 7 Oktober 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk atas fasilitas pinjaman tetap dengan nilai maksimum sebesar Rp.145.000.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan. Pinjaman tersebut digunakan untuk pembiayaan kembali fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, PT Bank Mayapada Internasional Tbk dan PT Bank ICBC Indonesia dan sebagai jaminan pembayaran atas Letters of Credit Perusahaan yang masih memiliki saldo (one shoot transaction), untuk impor bahan baku, barang dagangan, persediaan mesin fotokopi dan barang lainnya yang bukan barang modal, dan untuk pelunasan utang sight L/C dari bank ICBC yang diterbitkan sebelum penandatanganan perjanjian, serta digunakan untuk pembelian bahan baku dan barang dagangan lokal. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain: kewajiban menjaga Rasio Debt Service Coverage (DSCR) sebesar minimal 2 kali. Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan peringkat pertama atas tanah dan bangunan sebesar 125% dari total fasilitas, jaminan fidusia atas piutang usaha dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Sungkono Honoris. Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada bank apabila akan melakukan tindakan membayar dividen kepada Pemegang Saham dan mendapatkan pinjaman dari bank lain. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau mengalihkan hak kekayaan atau aset kecuali dalam rangka operasional sehari-hari, menjaminkan langsung maupun tidak langsung kepada pihak ketiga lainnya, membuat perjanjian yang berpotensi membahayakan kelangsungan usaha Perusahaan, menjaminkan kepada pihak ketiga lainnya, menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan merger, akuisisi ataupun perpindahan saham pengendali dan manajemen puncak, mengubah jenis atau skala usaha dan operasi, melakukan investasi baru dan mengajukan moratorium. 34 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pada tanggal 16 Juli 2014, Perusahaan mendapatkan tambahan jumlah fasilitas kredit menjadi Rp. 200.000.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas persediaan MSI sebesar Rp. 90.000.000.000, fidusia mesin dan peralatan MSI sebesar Rp. 60.000.000.000, hak tanggungan dari beberapa bidang tanah, fidusia piutang usaha milik MSI dengan nilai penjaminan Rp. 80.500.000.000, fidusia piutang milik Perusahaan dengan nilai penjaminan Rp. 160.000.000.000, jaminan perorangan dari Sungkono Honoris dan Henri Honoris, dan fidusia atas persediaan Perusahaan sebesar Rp. 60.000.000.000. Atas tambahan fasilitas ini, Perusahaan wajib menjaga Debt Service Coverage Ration (DSCR) minimal 1,25 kali. Fasilitas ini memiliki syarat berupa penempatan kas yang dibatasi penggunaannya pada rekening Bank CIMB. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,00% sampai dengan bulan Juli 2014 dan 12,25% dimulai dari bulan Desember 2014. Pada tanggal 18 November 2015, limit fasilitas ini dikurangi menjadi Rp. 42.000.000.000 dan tanggal jatuh temponya diperpanjang sampai dengan tanggal 17 Oktober 2016. Fasilitas ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari fasilitas pinjaman transaksi khusus dari bank yang sama. Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo pinjaman atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rpnil dan Rpnil. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. Entitas Anak – MSI Standard Chartered Bank, Singapore (SCB) Pada tanggal 18 Desember 2014, MSI memperoleh fasilitas pinjaman berulang dari SCB, cabang Singapura dengan jumlah kredit maksimum sebesar AS$15.000.000. jangka waktu fasilitas ini adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal mulai penggunaan fasilitas. Tanggal penggunaan fasilitas adalah 14 Januari 2015. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, pinjaman tersebut digunakan untuk, antara lain : a. Pembiayaan kembali fasilitas pinjaman Perusahaan, MSI dan FFI yang diperoleh dari PT Bank Sinarmas Tbk. b. Pembayaran semua biaya dan fee transaksi c. Pembiayaan atas pengeluaran modal, modal kerja, dan pengeluaran umum. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga DSCR sebesar minimal 1,25 kali, DER sebesar maksimal 4 kali dan Leverage Ratio sebesar maksimal 4 kali. Fasilitas ini dijamin dengan hak tanggungan dari beberapa bidang tanah dan bangunan yang dimiliki oleh MSI. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, proses perpanjangan atas fasilitas ini masih dalam proses. 35 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo utang atas fasilitas term loan adalah masing-masing sebesar Rp. 201.540.000.000 dan Rp. 201.540.000.000. Pada tanggal31Maret 2017 dan 31 Desember 2016, MSI tidak mematuhi seluruh persyaratan yang diharuskan oleh Bank. Pada tanggal 15 Januari 2015, fasilitas pinjaman dari Bank Sinarmas milik Perusahaan, MSI, dan FFI telah dilunasi melalui fasilitas ini. PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB) Fasilitas Pinjaman Rekening Koran I & II Pada tanggal 11 Januari 2012, MSI memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran I dan II yang bersifat berulang (revolving) dari Bank CIMB dengan jumlah maksimum per fasilitas sebesar Rp. 10.000.000.000. Fasilitas tersebut digunakan untuk modal kerja, pembelian persediaan, dan pembiayaan aktivitas operasional untuk gerai 7-Eleven. Fasilitas ini diperpanjang setiap tiga bulan, perpanjangan yang terakhir diperoleh pada tanggal 27 Januari 2016, dimana tanggal jatuh tempo untuk fasilitas ini diperpanjang sampai dengan tanggal 20 April 2016. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, proses perpanjangan atas fasilitas ini masih dalam proses. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga DSCR sebesar minimal 1,25 kali dan Current Ratio minimal 1 kali. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, total saldo fasilitas pinjaman rekening koran I dan II sebesar Rp. 20.000.000.000 dan Rp. 20.000.0000.000. Pada tanggal 31 Maret 2017, MSI tidak mematuhi seluruh persyaratan yang diharuskan oleh Bank. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Fasilitas Kredit Modal Kerja Pada tanggal 21 September 2011, MSI memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri yang digunakan untuk tambahan modal kegiatan operasional gerai 7-Eleven dan pengalihan kredit investasi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) dengan jumlah maksimum sebesar Rp. 11.500.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebear 10,75% dan beban provisi sebesar 0,50% per tahun dari plafon. Fasilitas ini bersifat berulang (revolving) dan dijamin dengan hak tanggungan dari beberapa bidang tanah dan bangunan, mesin dan peralatan dan persediaan yang dimiliki oleh MSI serta jaminan pribadi atas nama Sungkono Honoris dan Henri Honoris. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 21 September 2013. Pada tanggal 17 September 2013, Perusahaan mengadakan perubahan perjanjian dimana suku bunga tahunan menjadi 11,25% dan tanggal jatuh tempo diperpanjang sampai dengan 20 Maret 2015. 36 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pada tanggal 10 Maret 2015, MSI mengadakan perubahan perjanjian dimana Perusahaan mendapatkan tambahan jumlah fasilitas kredit menjadi Rp. 20.000.000.000 dan suku bunga tahunan menjadi 11% dan tanggal jatuh tempo diperpanjang sampai dengan 20 Maret 2016. Pada tanggal 28 Agustus 2015, MSI mengadakan perubahan perjanjian dimana suku bunga tahunan menjadi 11.75%. Pada bulan Maret 2016, MSI mengadakan perubahan perjanjian mengenai perpanjangan tanggal jatuh tempo menjadi 19 Maret 2017. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga Debt to Equity Ratio (DER) sebesar maksimal 300%. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MSI tidak diperbolehkan, antara lain : membuat perjanjian utang dari lembaga keuangan lain (kecuali kepada kreditur yang telah ada sebelumnya, cukup pemberitahuan tertulis kepada bank), melakukan merger, akuisisi dan menjual aset tertentu Perusahaan (kecuali penjualan aset sampai dengan Rp.2.000.000.000). MSI diperkenankan untuk mengubah anggaran dasar dan susunan pengurus, pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dengan melakukan pemberitahuan tertulis kepada bank. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo fasilitas kredit modal kerja sebesar masing-masing Rp. 16.880.000.000 dan Rp. 16.880.000.000 Entitas Anak - MDS PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) Pada tanggal 5 Agustus 2011, MDS memperoleh Fasilitas Kredit dari Bank Permata dalam bentuk Fasilitas Post Import Financing (‘’Fasilitas PIF’’) dan Fasilitas Term-Loan (‘’Fasilitas TL’’) dimana baik Fasilitas PIF dan Fasilitas TL dapat dipergunakan untuk Fasilitas Sight Letters of Credit (‘’Fasilitas SLC’’). Fasilitas tersebut digunakan masing-masing untuk membiayai modal kerja MDS untuk pembelian persediaan antara lain mesin Multi Function Product (MFP) Ricoh, tinta dan suku cadang MFP Ricoh dan membiayai investasi pada proyek penyewaan MDS. Jumlah maksimum masing-masing fasilitas adalah sebesar AS$450.000 dan AS$1.050.000 dengan maksimum penggunaan Fasilitas SLC masing-masing tidak boleh lebih dari Rp3.000.000.000 dan Rp7.000.000.000. Fasilitas tersebut digunakan masing-masing untuk membiayai modal kerja MDS untuk pembelian persediaan antara lain mesin Multi Function Product (MFP) merk Ricoh, tinta dan suku cadang MFP Ricoh dan membiayai investasi pada proyek penyewaan MDS untuk pembelian mesin MFP merk Ricoh. Pada tanggal 6 Desember 2012, MDS menandatangani perjanjian kredit untuk perpanjangan dan penambahan nilai fasilitas PIF menjadi sebesar AS$2.500.000, dengan penggunaan fasilitas SLC tidak boleh lebih dari Rp15.000.000.000. Pada tanggal 23 Desember 2013, MDS menandatangani perjanjian dimana fasilitas PIF diperpanjang dan mendapat penambahan nilai fasilitas menjadi sebesar Rp. 20.000.000.000. MDS juga mendapatkan fasilitas tambahan berupa “Forex Line” dengan batas maksimum sebesar AS$250.000 yang akan digunakan untuk kebutuhan transaksi mata uang asing. Pada tanggal 10 Juli 2014, MDS menandatangani perjanjian dimana fasilitas PIF diperpanjang dan mendapat penambahan nilai fasilitas menjadi sebesar Rp. 30.000.000.000 dengan penggunaan fasilitas SLC tidak boleh lebih dari AS$3.500.000. MDS juga mendapatkan fasilitas tambahan berupa PIF-2 dengan penggunaan fasilitas batas maksimum sebesar Rp. 10.000.000.000 dengan penggunaan fasilitas SLC tidak boleh lebih dari AS$1.000.000 yang akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja pembelian persediaan berupa mesin Production Printing. 37 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Fasilitas SLC tersebut dapat digunakan oleh Perusahaan dengan memberikan surat pernyataan bahwa fasilitas dapat digunakan oleh MDS, dan MDS bersedia menanggung kewajiban yang timbul. Tanpa persetujuan trtulis dari Bank Permata, MDS tidak diperbolehkan, antara lain : melakukan pembayaran dividen, perubahan komposisi pemegang saham dan manajemen, memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan non-bank lainnya dan memberikan pinjaman kepada perusahaan lain, baik anak perusahaan, perusahaan afiliasi maupun pihak ketiga. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp. 24.132.773.879 dan Rp. 22.851.433.963. Fasilitas ini telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir pada tanggal 11 Januari 2016 yang memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan 10 Februari 2016. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,50% pada tahun 2015 dan 2014 serta dijamin dengan jaminan berupa tanah atas nama Perusahaan, jaminan perusahaan dari Perusahaan , hak milik secara fidusia atas persediaan barang, jaminan fidusia atas piutang usaha dan mesin yang dibiayai oleh Fasilitas Term Loan 1. Entitas Anak – FFI 15. UTANG USAHA Akun ini merupakan utang kepada pemasok luar negeri dan lokal untuk transaksi pembelian barang dagang dan transaksi lainnya dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Pihak Ketiga Dalam Rupiah Dalam Dollar AS Dalam Taiwan Dalam Dollar Singapura Dalam Yen Jepang Dalam Euro 159,146,424,643 550,454,244 2,423,503 - 137,201,889,077 5,907,509,343 2,423,502 313,494,232 Sub-total 159,699,302,390 143,425,316,154 - - 159,699,302,390 143,425,316,154 Pihak berelasi Dalam Rupiah Total utang usaha Akun-akun tersebut di atas merupakan utang dari pembelian barang dagangan toko 7-Eleven, produk industrial, mesin fotokopi, mesin pos NEC, bahan pangan, bahan pembungkus, kamera digital, film, medis, graphic art, mesin fotografi, dan lain-lain. 38 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka terdiri dari : 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Pasal 22 - - Pasal 23 - - Pasal 25 - - Pajak Pertambahan Nilai 7,117,100,711 1,447,706,821 Total 7,117,100,711 1,447,706,821 b. Utang pajak terdiri dari : 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Pajak Penghasilan Pasal 21 14,277,987,065 13,157,249,325 Pasal 23 1,669,793,530 1,591,106,066 Pasal 25 2,390,453,967 2,390,453,967 Pasal 26 5,084,045,181 4,862,372,764 Pasal 29 3,552,072,822 3,552,072,822 14,146,716,893 13,549,162,795 Pajak Hotel dan Restoran Pasal 4 (2) 13,503,240,141 11,853,288,733 Pajak Pertambahan Nilai 41,250,158,371 31,306,519,673 Total 95,874,467,970 82,262,226,145 39 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Perusahaan Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Imbalan Kerja Piutang Usaha dan Piutang lain-lain Persediaan Aset Tetap Liabilitas Pajak Tangguhan Aset Sewa Pembiayaan Rugi fiskal 1,790,707,500 638,808,820 (1,523,644,168) 1,790,707,500 638,808,820 (1,523,644,168) (271,346,478) 27,179,514,857 (271,346,478) 27,179,514,857 Sub-total aset pajak tangguhan Perusahaan 27,814,040,531 27,814,040,531 2,355,161,778 2,355,161,778 Entitas Anak Liabilitas imbalan kerja karyawan Piutang usaha dan piutang lain-lain Aset tetap Utang sewa pembiayaan 386,250,196 386,250,196 (4,093,158,637) (4,093,158,637) (457,648,860) (457,648,860) Rugi fiskal 237,552,746,517 237,552,746,517 Sub - Total Aset Pajak Tangguhan, neto 235,743,350,994 235,743,350,994 440,647,500 440,647,500 Entitas Anak Liabilitas imbalan kerja karyawan Piutang usaha dan piutang lain-lain Aset tetap Utang sewa pembiayaan Rugi fiskal Sub-total Liabilitas Pajak Tangguhan, neto 84,394,356 84,394,356 (4,078,375,572) (4,078,375,572) (608,473,243) (608,473,243) 247,727,081 247,727,081 (3,914,079,878) (3,914,079,878) Untuk penyajian dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, klasifikasi aset atau liabilitas pajak tangguhan untuk setiap perbedaan temporer di atas ditentukan berdasarkan posisi pajak tangguhan neto (aset neto atau liabilitas neto) setiap entitas. 40 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG Pinjaman bank jangka panjang terdiri dari : 31 Maret 2017 Pihak Ketiga Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mayapada Tbk Standard Chartered Bank Total Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian Jangka Panjang 31 Desember 2016 65,685,174,871 65,685,174,871 167,566,735,398 147,453,692,178 8,044,889,598 1,289,885,824 42,417,362,070 167,566,735,398 147,453,692,178 12,044,889,598 1,289,885,824 42,417,362,070 432,457,739,939 436,457,739,939 (293,202,185,822) (297,202,185,822) 139,255,554,117 139,255,554,117 Perusahaan Bank CIMB Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus Pada tanggal 18 November 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari Bank CIMB yang digunakan untuk membiayai fasilitas pinjaman tetap dengan jumlah maksimum sebesar Rp. 108.000.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga per tahun 12,5%, biaya penjadwalan kembali 1% dari plafon. Fasilitas ini dijamin dengan penjaminan aset yang digunakan untuk bisnis Fuji dan 7-Eleven dan sebelumnya belum dijaminkan, 29 outlet 7Eleven yang sebelumnya dijaminkan ke bank Sinarmas, real estate lainnya dengan nilai pengikatan sebesar Rp. 466.099.990.000 dan nilai jaminan Rp. 928.000.000.000, persediaan senilai Rp. 108.000.597.830 dan fidusia mesin dan peralatan dari MSI dengan nilai pengikatan Rp. 60.000.000.000 dan nilai jaminan Rp. 25.183.664.000. Jangka waktu fasilitas ini adalah 2 tahun sejak tanggal penarikan. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain : kewajiban menjaga rasio leverage maksimal 2 kali dan rasio Loan to EBITDA maksimal 4 kali selama jangka waktu kredit. Perusahaan juga harus menjaga kepemilikan saham keluarga Honoris baik secara langsung dan tidak langsung minimal 51%. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, total saldo fasilitas ini adalah sebesar masing-masing Rp. 65.685.174.871 dan Rp. 65.685.174.871. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahan tidak mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. 41 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Entitas Anak – MSI PT Bank CIMB Niaga Tbk a. Fasilitas Pinjaman Investasi 1 Pada tanggal 7 Oktober 2010, MSI memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari Bank CIMB dengan jumlah maksimum sebesar Rp.50.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 11% dengan waktu tenggang selama 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir pada tanggal 1 januari 2015. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan 20 gerai 7-Eleven. Pada tanggal 5 Juli 2012, fasilitas ini dikonversi menjadi Pinjaman Transaksi Khusus Murabahah I (PTK Murabahah I) dengan jumlah maksimum sebesar Rp. 45.995.217.580 dan dikenaka 11%. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2015. Pada tanggal 5 Januari 2015, fasilitas ini telah dilunasi oleh MSI. b. Fasilitas Pinjaman Investasi 3 Pada tanggal 17 Oktober 2013, MSI memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari Bank CIMB dengan jumlah maksimum sebesar Rp. 100.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 11,50% dengan waktu tenggang selama 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir pada tanggal 7 November 2018. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan gerai 7-Eleven. Fasilitas ini memiliki syarat berupa penempatan kas yang dibatasi penggunaannya pada rekening PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tanggal 14 November 2014, fasilitas ini dikonversi menjadi Pinjaman Transaksi Khusus Murabahah III (PTK Murabahah III) Rp. 100.000.000.000 dan dikenakan 12,50%. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 7 November 2018. Pada tanggal 31Mareti 2017 dan 31 Desember 2016, saldo fasilitas pinjaman investasi 3 adalah masing-masing sebesar Rp. 61.829.620.421dan Rp. 61.829.620.421. c. Fasilitas Pinjaman Investasi 4 Pada tanggal 14 November 2014, MSI memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari Bank CIMB dengan jumlah maksimum sebesar Rp. 150.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 12,50% dengan waktu tenggang selama 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir pada tanggal 30 November 2020. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan investasi untuk gerai 7-Eleven. Pada tanggal 31Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo fasilitas pinjaman investasi 4 adalah masing-masing sebesar Rp. 62.718.029.503dan Rp. 62.718.029.503. d. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus Pada tanggal 16 Juli 2012, MSI memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) dari Bank CIMB dengan jumlah maksimum Rp. 70.000.000.000 yang digunakan untuk pembelian persediaan outlet 7-Eleven. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 11% dan biaya komisi fasilitas sebesar 1% flat dari jumlah fasilitas PTK. Jangka waktu fasilitas kredit adalah 12 (dua belas) bulan sampai dengan 16 Juli 2013. Pada tanggal 10 Januari 2013, tanggal jatuh tempo diperpanjang sampai dengan tanggal 20 Juli 2014. 42 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pada tanggal 22 Oktober 2014, MSI mengkonversi fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) dari Bank CIMB menjadi fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II (PTK II) dengan system angsuran. Jumlah maksimum fasilitas ini sebesar Rp. 70.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 12,5%. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2019. Pada tanggal 31Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo fasilitas pinjaman PTK adalah masing-masing sebesar Rp. 43.019.085.474dan Rp. 43.019.085.474. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahan tidak mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. Bank Mandiri Pada tanggal 21 September 2011, MSI memperoleh beberapa fasilitas kredit dari Bank Mandiri sebagai berikut : a. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 1 Pinjaman Transaksi Khusus 1 memiliki jumlah maksimum sebesar Rp. 100.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 10,75% dan beban provisi sebesar 0,50% per tahun dari plafon. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan pribadi Sungkono Honoris dan Henri Honoris, bangunan gedung hasil renovasi dan mesin serta peralatan pada 28 gerai 7-Eleven yang dibiayai oleh Bank Mandiri. Jangka waktu fasilitas ini ditetapkan 72 (tujuh puluh dua) bulan sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani dengan 12 (dua belas) bulan masa tenggang. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 September 2019. Pada tanggal 28 Agustus 2015, MSI mengadakan perubahan perjanjian dimana suku bunga tahunan menjadi 11,75%. Pada bulan Oktober 2015, Pinjaman Transaksi Khusus 1 direstrukturisasi dengan perubahan jadwal angsuran fasiliatas kredit dan perubahan limit. Angsuran dibayarkan setiap tiga bulanan seitan tanggal 23 hingga 23 Desember 20121. Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, total saldo fasilitas pinjaman transaksi khusus masing-masing adalah sebesar Rp. 53.922.489.617dan Rp. 53.922.489.617. b. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 2 Pada tanggal 26 September 2013, MSI memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 2 dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum sebesar Rp. 100.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 11,75% dan beban provisi sebesar 0,25% per tahun dari plafon. Fasilitas ini digunakan untuk pembangunan gerai-gerai 7-Eleven. Pada bulan Oktober 2015 Pinjaman Transaksi Khusus 2 direstrukturisasi dengan perubahan jadwal angsuran fasilitas kredit dan perubahan limit. Angsuran dibayarkan setiap tiga bulanan setiap tanggal 23 hingga 23 Desember 2021. Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, total saldo fasilitas pinjaman transaksi khusus 2 masing-masing adalah sebesar Rp. 93.531.202.561 dan Rp. 93.531.202.561. 43 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) c. Fasilitas Kredit Investasi Tranche 1 (KI 1) Fasilitas KI 1 digunakan untuk melunasi fasilitas kredit investasi di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp. 13.050.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 10,75% dan beban provisi sebesar0,50% per tahun dari plafon. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 17 Maret 2015. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga Debt to Equity Ratio (DER) sebesar maksimal 300%. Pada bulan Maret 2015, MSI telah melunasi fasilitas pinjaman ini. d. Fasilitas Kredit Investasi Tranche 2 (KI 2) Fasilitas KI 2 digunakan untuk melunasi fasilitas kredit investasi di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan pembiayaan 10 gerai 7-Eleven dengan jumlah maksimum sebesar Rp. 21.950.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 10,75% dan beban provisi sebesar 0,50% per tahun dari plafon. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 17 Maret 2015. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain kewajiban menjaga Debt to Equity Ratio (DER) sebesar maksimal 300% selama jangka waktu kredit. Pada bulan Maret 2015, MSI telah melunasi fasilitas pinjaman ini. Standard Chartered Bank, Singapore (SCB) Pada tanggal 18 Desember 2014, MSI memperoleh fasilitas term loan dari SCB, cabang Singapura dengan jumlah kredit maksimum sebesar AS$5.000.000. Jangka waktu fasilitas ini adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal mulai penggunaan fasilitas. Tanggal penggunaan fasilitas adalah 8 Januari 2015. Pinjaman tersebut digunakan untuk, antara lain : a. Pembiayaan kembali fasilitas pinjaman Perusahaan, MSI, dan FFI, yang diperoleh dari PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas) b. Pembayaran semua biaya dan fee transaksi. c. Pembiayaan atas pengeluaran modal, modal kerja, dan pengeluaran umum. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo fasilitas pinjaman ini adalah masingmasing sebesar Rp. 42.417.362.362.070 dan Rp. 42.417.362.362.070. PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Bank Mayapada) Fasilitas Pinjaman Angsuran Tetap Pada tanggal 17 Juni 2014, MSI memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari Bank Mayapada dengan jumlah maksimum sebesar Rp. 2.000.000.000, yang digunakan untuk modal kerja. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 3 September 2019. Untuk fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 16,50% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan hak tanggungan dari beberapa bidang tanah dan bangunan yang dimiliki oleh MSI. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo PTK adalah masing-masing sebesar Rp. 1.289.885.824 dan Rp. 1.289.885.824. 44 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, MSI telah mematuhi seluruh persyaratan yang diharuskan oleh bank. Entitas Anak – MDS Bank Permata Fasilitas Term Loan Pada tanggal 6 Desember 2012, MDS menandatangani perjanjian kredit untuk memperoleh fasilitas Term Loan 1, 2 dan 3. 1. Term loan 1 Bank permata setuju untuk memberikan Fasilitas Term Loan 1 (TL 1) dengan jumlah limit pinjaman sebesar Rp.23.000.000.000 yang digunakan untuk membiayai investasi MDS pada proyek penyewaan mesin Multi Function Product (MFP) ricoh. Jangka waktu fasilitas TL1 yang diberikan adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal masing-masing pencairan, dimana jangka waktu tersebut belum termasuk masa tenggang dengan jangka waktu maksimum 3 (tiga) bulan sejak tanggal pencairan Fasilitas TL 1. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 11,75%. Pada tanggal 10 Juli 2014, MDS manandatangi perjanjian kredit untuk memperpanjang jangka waktu oenarikan 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjia kredit dan menambah jumlah nilai pinjaman sebesar Rp 48.000.000.000 untuk fasilitas TL 1. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12.50%. Pada tanggal 25 April 2016, berdasarkan perjanjian No.121/BP/CRC-WB/IV/2016, Bank Permata setuju untuk melakukan Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo TL 1 adalah masing-masing sebesar Rp. 6.000.000.000dan Rp. 10.000.000.000. 2. Term loan 3 Bank Permata setuju untuk memberikan Fasilitas Term Loan 3 (TL 3) dengan jumlah limit pinjaman sebesar Rp. 30.000.000.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian peralatan IT, software dan lisensi IT 7-Eleven. Jangka waktu Fasilitas TL 3 yang diberikan adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan setiap fasilitas, dimana jangka waktu tersebut belum termasuk masa tenggang dengan jangka waktu maksimum 2 bulan. Jangka waktu penarikan atas fasilitas ini adalah 12 bulan sejak tanggal penandatanganan. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 11,75%. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo TL 3 adalah masing-masing sebesar Rp 2.044.889.598 dan Rp 2.044.889.598. 45 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. KEPENTINGAN NON PENGENDALI Akun ini merupakan kepentingan non pengendali pada aset neto dan laba (rugi) entitas anak sebagai berikut: 19. MODALSAHAM Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal31 Maret 2017 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: 46 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut : Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 29 Oktober 2014 yang diaktakan dengan akta No.57, Notaris F.X Budi Santoso Isbandi S.H., pemegang saham telah menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan menjadi Rp. 457.469.799.900 dari semula Rp. 415.881.636.300 melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Perubahan anggaran Dasar Perusahaan ini telah diterima dan dicatat oleh menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU07910.40.21.2014 tanggal 29 Oktober 2014 Pada tanggal 31 Maret 2016, saham Perusahaan yang dimiliki Direksi adalah sebagai berikut: Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan terpeliharanya debt to equity ratio yang dipersyaratan oleh pihak kreditur. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama periode penyajian. Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. 47 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. TAMBAHAN MODAL DISETOR Selisih lebih kas yang diterima dari penerbitan saham atas jumlah nilai nominal saham dan selisih lebih harga teoritis atas jumlah nilai nominal saham yang didistribusikan sebagai dividen saham disajikan sebagai tambahan modal disetor. 21. DIVIDEN Pada tahun 2016, tidak ada pembagian dividen tunai kepada pemegang saham oleh Perusahaan. 22. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG Berikut ini merupakan rangkuman komponen beban imbalan kerja neto yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan liabilitas atas imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian yang dihitung oleh aktuaris independen, Biro Pusat Aktuaria, untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015&2014 berdasarkan laporannya masing-masing tanggal 19 Februari 2016 dan 9 Februari 2015 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi sebagai berikut: Tingkat diskonto Tabel mortalita Kenaikan gaji dan upah Tingkat sakit atau cacat Tingkat pengunduran diri : : : : : Usia pensiun : 8,9% TMII2011 5,00 % 10% dari tingkat mortalita 10% di usia 30 tahun menurun proporsional hingga 0% di usia 53 tahun 55 tahun secara 48 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PENDAPATAN NETO Penjualan bersih merupakan pendapatan yang diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut : 24. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut : 25. BEBAN USAHA a. Beban penjualan terutama terdiri dari iklan dan promosi, gaji, upah dan kesejahteraan karyawan, sewa, penyusutan, pengepakan dan pengiriman barang, perjalanan dan transportasi, dan pemeliharaan dan perbaikan. b. Beban umum dan administrasi terutama terdiri dari gaji, upah dan kesejahteraan karyawan, penyusutan, pemakaian listrik, air, telepon dan faksimili, jasa professional, perjalanan dan transportasi, sumbangan dan representasi, pemeliharan dan perbaikan. 49 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. PENDAPATAN OPERASI LAIN Rincianpendapatan operasi lain adalah sebagai berikut : 27. BEBAN OPERASI LAIN 28. INFORMASI SEGMEN Informasi segmen berikut ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya. Segmen Usaha Kegiatan Kelopmpok usaha dikelompokkan dalam divisi usaha yang terdiri dari produk-produk industrial, 7-Eleven dan lain-lain. 50 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Informasi segmen Kelompok Usaha adalah sebagai berikut : 31 Maret 2017 Photographic Ricoh Industrial 7-Eleven Lain-lain Total Pendapatan Penjualan - 18,734,479,759 29,947,050,231 102,095,510,491 - 150,777,040,481 Eliminasi - (1,108,357,016) - (11,048,478,507) - (12,156,835,523) Penjualan, neto - 17,626,122,743 29,947,050,231 91,047,031,984 - 138,620,204,958 Hasil (Beban) yang tidak dapat Dialokasikan 37,975,281,925 (91,750,120,255) (11,920,877,966) (24,919,923,248) 794,632,385 22,338,865,980 (388,660,934,537) (456,143,075,716) Hasil Segmen Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Keuangan Pendapatan Keuangan Pendapatan Operasi Lain Beban Operasi Lain Beban Pajak, Neto Laba Tahun Berjalan Aset dan Liabilitas Aset Segmen 1,638,468,967 75,617,151,053 35,010,766,033 689,281,744,111 27,992,193,935 829,540,324,098 Aset yang Tidak dapat Dialokasikan 739,726,446,854 Total Aset 1,569,266,770,952 Total Liabilitas yang Tidak Dapat Dialokasikan 1,381,277,753,534 31 Maret 2016 Photographic Ricoh Industrial 7-Eleven Lain-lain Total Pendapatan Penjualan - 22,542,469,021 20,500,467,057 201,728,268,754 759,464,848 245,530,669,680 Eliminasi - (5,983,584,723) - (18,886,696,550) - (24,870,281,273) Penjualan, neto - 16,558,884,298 20,500,467,057 182,841,572,204 759,464,848 220,660,388,407 Hasil (Beban) yang tidak dapat Dialokasikan 78,446,414,880 (102,536,980,749) (8,454,642,538) (27,717,226,990) 908,294,667 79,707,908,589 1,629,933,422 (279,303,910) 21,704,397,371 Hasil Segmen Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Keuangan Pendapatan Keuangan Pendapatan Operasi Lain Beban Operasi Lain Beban Pajak, Neto Laba Tahun Berjalan Aset dan Liabilitas Aset Segmen Segmen Geografis Aset yang Tidak dapat Dialokasikan 85,634,888,495 40,267,574,845 88,617,964,420 1,627,892,755,896 40,663,076,706 1,883,076,260,361 585,768,787,220 Total Aset 2,468,845,047,581 Total Liabilitas yang Tidak Dapat Dialokasikan 1,181,148,069,912 51 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Segmen geografis ditentukan berdasarkan lokasi aset atau operasi Perusahaan, yakni Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, Pulau Bali, Pulau Batam dan lainnya. Informasi berdasarkan geografis adalah sebagai berikut : Penjualan 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Pulau Jawa 149,667,944,035 970,766,447,354 Bali 216,918,306 2,088,535,361 Batam 371,056,772 1,570,656,677 64,126,305 7,060,216,279 362,714,995 5,747,047,347 94,280,068 7,059,972,454 Total Eliminasi 150,777,040,481 (12,516,835,523) 994,292,875,472 (102,871,710,378) Penjualan. neto 138,260,204,958 891,421,165,094 Sumatera Kalimantan Sulawesi Aset 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Pulau Jawa Bali Batam Sumatera 820,601,535,572 1,316,013,195,804 1,523,897,483 1,881,671,546 675,787,174 3,981,610,372 3,506,865,917 4,435,333,057 Kalimantan 844,306,035 1,736,495,347 Sulawesi 749,462,951 4,420,232,511 Aset yang tidak dapat dialokasikan Total Aset 827,901,855,132 1,332,468,538,637 739,726,446,854 649,954,627,770 1,569,266,770,952 1,982,423,166,407 29. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN a. Sejak tahun 1971, Perusahaan mengadakan perjanjian distributor dengan Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang (Fuji), dimana Perusahaan sebagai distributor tunggal Fuji di Indonesia diberikan hak untuk menjual, memasarkan atau mendistribusikan dan melakukan jasa perbaikan atas peralatan fotografi, produk peka cahaya lainnya dan produk-produk lain dari 52 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Fuji. Fuji juga memberikan wewenang dan izin kepada Perusahaan untuk menggunakan semua merek dagang terdaftar yang sekarang atau dikemudian haridimiliki oleh Fuji. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan apabila terdapat perubahan manajemen atau kepemilikan Perusahaan yang signifikan, harus segera diberitahukan kepada Fuji. Dalam hal tersebut, Fuji akan segera mengahiri perjanjian tersebut dengan mengirimkan pemberitahuan secara tertulis kepada Perusahaan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak Fuji mengetahui perubahan tersebut. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak perjanjian ditandatangani dan tidak mempunyai batas waktu, kecuali saat kedua pihak sepakat mengakhiri perjanjian. b. Pada tanggal 1 Mei 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian pengalihan hak dagang dan penghentian perjanjian distribusi dengan FujiFilm Corporation, PT FujiFilm Indonesia (FFID) dan Fujifilm Medical System USA., Inc., pihak ketiga, dimana Perusahaan menyetujui untuk menjual dan mengalihkan hak dagang untuk menjual, mendistribusikan dan menyediakan produk-produk Fujifilm Corporation dan Fujifilm Medical System USA., Inc., kepada FFID dan menyediakan informasi pelanggan dan dukungan supaya pengalihan usaha berjalan dengan lancar. FFID diharuskan untuk melakukan pembayaran kompensasi kerugian atas penyerahan barang terkai dengan bidang fotografi sebesar AS$17.000.000 (setara dengan Rp.229.806.000.000) dalam empat kali pembayaran kepada Perusahaan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Perusahaan belum menerima sebagian pembayaran dari FFID yang dicatat sebagai bagian dari “Piutang lain-lain, neto” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Berdasarkan perjanjian ini, mulai September 2015, Kelompok Usaha menghentikan seluruh kegiatan penjualan terkait dengan distribusi produk fotografi dan melakukan penurunan nilai atas persediaan terkait. c. Pada tanggal 1 Mei 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan Shimadzu (Asia Pacific) Pte. Ltd., Singapura (Shimadzu) dimana Shimadzu menunjuk Perusahaan sebagai distributor eksklusif atas produknya di Indonesia. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak perjanjian ditanda tangani dan tidak mempunyai batas waktu, kecuali saat kedua pihak sepakat mengakhiri perjanjian. Entitas Anak – MSI a. Pada tanggal 3 Oktober 2008, MPrI, Entitas Anak, telah menandatangani “Master Franchise Agreement” dengan 7-Eleven, Inc. suatu perusahaan yang mengoperasikan, mengusahakan wara laba atau memberikan lisensi kepada hampir 36.000 outlet “convenience retailer store” di 15 negara, yang berbasis di Dallas, Texas, Amerika Serikat. Merujuk pada Peraturan Nomor X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996, pada tanggal 15 April 2009 Perusahaan telah memberitahukan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) bahwa salah satu Entitas Anak-nya (MSI) telah menandatangani “Master Franchise Agreement” dengan7-Eleven, Inc. MSI memperoleh hak dan lisensi untuk mengembangkan dan mengoperasikan gerai merek “7-Eleven” di pulau Jawa, Indonesia, untuk masa dua puluh (20) tahun dan masa perpanjangan sepuluh (10) tahun. Hak dan lisensi untuk mengembangkan dan mengoperasikan outlet tersebut direpresentasikan sebagaibagian dari Biaya tangguhan, “Beban Tangguhan, Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. 53 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) b. Pada tanggal 5 Oktober 2009, MSI mengadakan perjanjian waralaba dengan 7-Eleven, Inc. Berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian tersebut, 7-Eleven, Inc., memberikan hak kepada MSI untuk menggunakan sistemnya dalam persiapan, pemasaran dan penjualan produk, logo dan merek. MPrI harus membayar biaya waralaba awal sebesar AS$1.500.000 yang telah dilunasi dan disajikan dalam “Beban Waralaba Awal”. c. Pada tanggal 1 November 2012, MSI dan PT Iron Bird (IB) mengadakan perjanjian dimana IB menyediakan jasa pengangkutan produk ke toko-toko 7-Eleven kepada MSI. MSI dikenakan tarif atas setiap pengiriman ditambah dengan biaya asuransi. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Oktober 2016. Entitas Anak – MDS Efektif tanggal 1 April 2012, MDS mengadakan perjanjian distribusi dengan Ricoh Asia Pacific Operations Limited (Ricoh), dimana Ricoh menunjuk MDS sebagai distributor non-eksklusif atas produknya di Indonesia. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak perjanjian ditanda tangani dan tidak mempunyai batas waktu, kecuali saat kedua pihak sepakat mengakhiri perjanjian. Entitas Anak – FFI Berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan tanggal 11 November 2015 FFI dengan Warabeya Nichiyo Co., Ltd., Jepang (WARABEYA) mendirikan suatu usaha patungan, PT Fresh Food Warabeya Indonesia (FFWI) dengan komposisi kepemilikan saham yaitu sebesar 65% untuk FFI dan 35% untuk WARABEYA sehingga total modal disetor FFI adalah sebesar Rp. 29.250.000.000 dan WARABEYA adalah sebesar Rp.15.750.000.000. Akta pendirian FFWI telah diaktakan dalam akta notaris No.02 tanggal 6 Januari 2016 yang dibuat dihadapan Notaris Kumala Tjahjani Widodo S.H. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0003852.AH.01.11. Tahun 2016 tanggal 12 Januari 2016. 54 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 : Nilai tercatat instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar atau pada biaya perolehan diamortisasi, atau disajikan sebesar jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut. Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nasional) kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain, setoran jaminan, pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, utang pihak berelasi, biaya masih harus dibayar dan utang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek. 55 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Aset lancar lainnya dicatat pada biaya perolehan karena tidak praktis untuk memperkirakan nilai wajar dari setoran jaminan, karena tidak memiliki jangka waktu pembayaran yang tetap mesikipun tidak diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan. Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi Liabilitas jangka panjang disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada suku bunga pinjaman pasar saat itu bagi pinjaman yang serupa. Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang kurang lebih sebesar nilai tercatatnya karena dinilai secara terus menerus. 31. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Liabilitas keuangan utama Kelompok Usaha meliputi pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, biaya masih harus dibayar, dan pinjaman jangka panjang. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk operasi Kelompok Usaha. Kelompok Usaha juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pihak-pihak berelasi yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya. Kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya. Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi Kelompok Usaha menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini. a. Risiko suku bunga Risiko suku bunga atas nilai wajar atau arus kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjangnya. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo pinjaman Kelompok Usaha yang dikenakan suku bunga mengambang. Kebijakan Kelompok Usaha terkait dengan risiko suku bunga adalah dengan mengelola biaya bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan variabel. Kelompok Usaha mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari pinjaman bank jangka panjang sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan harganya pada suku bunga tetap atau mengambang. b. Risiko mata uang Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Kelompok Usaha terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari utang usaha dari pembelian dalam mata uang asing dan pinjaman bank dalam mata uang asing. Apabila terjadi penurunan/penguatan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing yang berlaku pada tanggal 31 Maret 2016, mata uang dalam mata uang asing akan meningkat/berkurang dalam mata uang Rupiah. 56 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) c. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Kelompok Usaha melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Kelompok usaha memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. d. Risiko likuiditas Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Kelompok Usaha menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek. Kebutuhan likuiditas Kelompok Usaha secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai aktivitas bisnis Kelompok Usaha. Dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok Usaha memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Kelompok Usaha dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Kelompok Usaha juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan pinjaman pihak-pihak berelasi. Kelompok Usaha menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko likuiditas dengan menjaga saldo kas yang cukup. 57 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2017 Kelompok usahamemiliki aset dan liabilitasmoneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 58 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. LABA PER SAHAM Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun bersangkutan. Laba per saham dilusian adalah sama dengan Laba perusahaan dasar karena Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi dilusian.