Maret 2017 - PT Modern Internasional, Tbk.

advertisement
6
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Modern Internasional Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 12 Mei 1971
berdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, S.H. No. 47. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri
Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/205/2 tanggal 23 Agustus 1972 serta
diumumkan dalam Berita Negara No. 99 tanggal 12 Desember 1972.Anggaran Dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris FX.
Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 68 tanggal 10 September 2015 terkait dengan persetujuan
perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan. Akta ini telah
diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0969607 tanggal 5 Oktober 2015.
Perusahaan berkedudukan di Jalan Matraman Raya No.12, Jakarta.
Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1971.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
meliputi operasi di bidang perdagangan dan perindustrian pada umumnya. Saat ini Operasi
perusahaan meliputi perdagangan di produk industrial imaging seperti peralatan medis,
graphic art, dan solusi dokumen denganmengusung beberapa merk, mengoperasikan geraigerai 7-Eleven, perdagangan makanan dan minuman, investasi yang berkaitan dengan 7Eleven dan jasa yang meliputi alat teknik/ mekanikal/ elektrikal/ mesin fotokopi dan suku
cadangnya.
b. Penawaran Umum dan tindakan Perusahaan yang mempengaruhi modal saham yang
ditempatkan dan disetor penuh.
Tindakan Perusahaan yang mempengaruhi modal saham yang ditempatkan dan disetor
penuh sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Maret 2017
adalah sebagai berikut:
Tanggal
16 Juli 1991
Tindakan Perusahaan
Penawaran umum perdana sejumlah 4.500.000
saham
Saham
Ditempatkan
Dan disetor
Penuh
Nilai Nominal
per Saham
4.500.000
1.000
16 Juli 1991
Pecatatan saham sejumlah 5.500.000 saham
10.000.000
1.000
26 Juni 1992
Pecatatan saham sejumlah 34.120.000 saham
44.120.000
1.000
26 Juni 1992
Penambahan modal tanpa hak memesan efek
terlebih dahulu sejumlah 380.000 saham
44.500.000
1.000
Penawaran umum terbatas 8.853.980 saham.
53.353.980
1.000
133.384.950
1.000
266.769.900
500
639.817.902
500
3.199.089.510
100
18 Agustus 1992
30 Maret 1994
22 September 1997
18 Desember 2006
30 Mei 2012
Saham bonus: 3 saham bonus untuk setiap
kepemilikan 2 saham
Perubahan nominal saham dari Rp1.000 per
saham menjadi Rp 500 per saham (pemecahan
saham)
Penambahan modal tanpa hak memesan efek
terlebih dahulu sejumlah 373.048.002 saham.
Perubahan nominal saham,dari Rp.500 per saham
menjadi Rp.100 per saham (pemecahan saham)
7
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18 Oktober 2012
31 Oktober 2014
Penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek
terlebih dahulu sejumlah 959.726.853 saham.
4.158.816.363
100
Penambahan modal tanpa hak memesan efek
terlebih dahulu sejumlah 415.881.636 saham.
100
4.574.697.999
Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak
Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total
aset Entitas Anak adalah sebagai berikut :
Tahun
Mulai
Operasi
Komersial
Persentase
Pemilikan
Jumlah Aktiva
31Maret 2017
Jumlah Aktiva
31 Desember 2016
Entitas Anak
Lokasi
Kegiatan Pokok
PT Modern
Pangan Indonesia
(MPI)
Jakarta
Perdagangan makanan dan
minuman
1990
99,99
59.171.368.600
48.113.375.940
PT Modern Sevel
Indonesia (MSI)
(dahulu PT
Modern
PutraIndonesia
Jakarta
1993
99,99
689.281.744.111
1.158.793.725.749
PT Modern Data
Solusi (MDS)
Jakarta
Usaha bidang perdagangan
terutama dalam perdagangan
impor/ekspor, toko serba ada,
dan supermarket (Gerai 7Eleven)
Usaha bidang perdagangan
dan jasa, khususnya di bidang
jasa yang meliputi alat
fotografi/sinematografi, alat
rumah tangga/barang
elektronik, alat
teknik/mekanikal/elektrikal/mes
in fotokopi dan suku
cadangnya
1990
99.99
110.389.114.955
113.010.860.365
PT Swadaya Mitra
Serasi (SMS)
Jakarta
Sewa dan beli
2010
99.83
2.856.535.340
2.918.560.852
PT Fresh Food
Indonesia (FFI)*
Jakarta
Industri dan perdagangan
khususnya industri makanan
terutama kue dan roti,
perdagangan ekspor, impor,
distributor dan pemasok
makanan atau makanan siap
saji
2011
50,00
48.955.448.423
46.671.049.878
* FFI dikonsolidasi dari sudut pandang kemampuan MPI untuk mengatur aktivitas keuangan dan operasional dari Entitas Anak
tersebut. FFI didirikan untuk mendukung aktivitas dari gerai 7-Eleven.
PT Modern Pangan Indonesia (MPI)
Berdasarkan Akta Notaris No. 25 tanggal 15 Maret 2013 yang dibuat oleh Notaris Ny. Satriany
Josoprawiro, S.H., para pemegang saham MPI menyetujui perubahan pasal 1 anggaran dasar
yaitu perubahan nama perseroan dari PT Modern Photo Industry menjadi PT Modern Pangan
Indonesia.
PT Modern Sevel Indonesia (MSI)
Berdasarkan Akta Notaris No. 01 Tanggal 02 Juni 2014 yang dibuat Notaris Ny. Sastriany
Josoprawiro, S.H., para pemegang saham MSI menyetujui perubahan pasal 1 anggaran
dasar yaitu perubahan nama perseroan dari PT Modern Putra Indonesia menjadi
PT Modern Sevel Indonesia.
8
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan Akta Notaris No.5 tanggal 15 Maret 2016 yang dibuat oleh Notaris R.M.
Indiarto Budioso, S.H., para pemegang saham MSI menyetujui peningkatan modal
ditempatkan dan disetor MSI menjadi sebesar Rp 850.000.000.000 dari Rp
800.000.000.000. Penambahan mpdal disetor sebesar Rp 50.000.000.000, seluruhnya
disetor oleh perusahaan sehingga kepemilikan saham perusahaan pada MSI menjadi
100,00%
PT Modern Data Solusi (MDS)
Berdasarkan Akta Notaris No.1 tanggal 4 Februari 2013 yang dibuat oleh Notaris Ny.
Sastriany Josoprawiro, S.H., para pemegang saham MDS menyetujui peningkatan modal
dasar MDS menjadi sebesar Rp 50.000.000.000 dari Rp 15.000.000.000 dan modal
ditempatkan dan disetor MDS menjadi sebesar Rp 35.000.000.000, dari Rp
10.000.000.000. Penambahan modal sisetor sebesar Rp. 25.000.000.000, seluruhnya
dikonversikan dari hutang MDS pada Perusahaan sehingga kepemilikan saham Perusahaan
pada MDS menjadi 100,00%
PT Fresh Food Indonesia (FFI)
Berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 14 Maret 2016 yang dibuat oleh Notaris Ny.
Sastriany Josoprawiro, S.H., para pemegang saham FFI menyetuji peningkatan modal dasar
FFI menjadi sebesar Rp 55.000.000.000 dari Rp 10.000.000.000 dan modal ditempatkandan
disetor FFI menjadi sebesar Rp 14.350.000.000 dari Rp 7.400.000.000. 50% dari penambahan
modal disetor sebesar Rp 3.170.000.000 telah disetor oleh Perusahaan sehingga kepemilikan
saham Perusahaan pada FFI menjadi 50,00%.
d. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan
Susunan Dewan Komisaris, Direksi (manajemen kunci)Perusahaan pada tanggal 31Maret
2017 dan 31 Desember 2016, adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama (Independen)
Komisaris (Independen)
Komisaris
:
:
:
Achmad Fauzi Hasan
Anthony Chandra
Bong Kon Bui (Donny
Sutanto)
Direksi
Direktur Utama
Direktur (Independen)
Direktur
Direktur Keuangan
:
:
:
:
Sungkono Honoris
Julius Willady
Henri Honoris
Chandra Wijaya
Susunan anggota Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut :
Komite Audit
Ketua
Anggota
:
:
Anthony Chandra
Izudin
Berdasarkan Surat Perusahaan No. 001/FAD/VIII/15 tanggal 1 Agustus 2015, Perusahaan
menetapkan Tina Novita sebagai Sekretaris Perusahaan.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahaan dan Entitas Anak (secara
bersama-sama disebut sebagai (“Kelompok Usaha”) memiliki masing-masing 248 dan 312
karyawan tetap (tidak diaudit).
9
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perusahaan memiliki unit audit internal yang disyaratkan oleh Peraturan No. IX.I.7 dan telah
memiliki Piagam Unit Audit Internal sebagaimana disyaratkan oleh Peraturan No. IX.I.7.
Ketua unit audit internal Perusahaan per tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016
adalah Makmuri.
e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian ini telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh
Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Dasar penyusunanlaporan keuangan konsolidasian dan pernyataan kepatuhan
Laporan keuangan konsolidasian telah disusunsesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”)
dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) serta Peraturan-peraturan dan
Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang dikeluarkan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) bagi perusahaan Publik.
Selain laporan arus kas konsolidasian, laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan
asas akrual, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun
tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yang
menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang dikelompokkan ke dalam
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasianadalah Rupiah (Rp), yang merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Kelompok Usaha seperti yang
disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak
langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.
Laporan keuangan (konsolidasian) Entitas-entitas Anak disusun untuk periode pelaporan
yang sama dengan Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten.
Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban antar perusahaan yang signifikan, dan
laba atau rugi hasil transaksi dari intra-Kelompok Usaha yang belum direalisasi telah
dieliminasi.
Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal
Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal pada saat entitas induk
kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki, secara
langsung atau tidak langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah hak suara
entitas.
10
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pengendalian didapat ketika Perusahaan terekspos atau memiliki hal atas imbal hasil variabel
dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal
hasil tersebut melalui kekuasaannyta atas investee.
Secara spesifik, Kelompok Usaha mengendalikan investee jika dan hanya jika Kelompok
Usaha memiliki seluruh hal berikut ini :
- Kekuasaan atas investee (misal, hak yang ada memberi kemampuan kini untuk
mengarahkan aktivitas relevan investee);
- Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan;
- Kemampuan untuk menggunakan kekuasaanya atas investee untuk mempengaruhi
jumlah imbal hasil investor.
Ketika Kelompok Usaha memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Kelompok Usaha dapat
mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki
kekuasaan atas investee, termasuk :
- Pengaturan kontruktual dengan pemilik hak suara yang lain.
- Hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain.
- Hak suara dan hak suara potensial Kelompok Usaha
Kelompok Usaha menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan
keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen
pengendalian. Konsolidasi atas anak perusahaan dimulai ketika Kelompok Usaha memiliki
pengendalian atas anak perusahaan dan berhenti ketika Kelompok Usaha kehilangan
pengendalian atas anak perusahaan. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban atas anak
perusahaan yang diakuisisi atau dilepas selama tahun tertentu termasuk dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Kelompok Usaha
memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal kelompok Usaha menghentikan
pengendalian atas anak perusahaan.
Laba atau rugi dan setiap komponen atas penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada
pemegang saham entitas induk Kelompok Usaha pada kepentingan non pengendali (“KNP”),
walaupun hasil di KNP mempunyai saldo defisit. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan pada
laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansinya sesuai dengan kebijakan
akuntansi Perusahaan. Semua aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas
berkaitan dengan transaksi antar anggota Kelompok Usaha akan dieleminasi secara penuh
dalam proses konsolidasi.
Perubahan kepemilikan di anak perusahaan, tanpa kehilangan pengendalian, dihitung
sebagai transaksi ekuitas. Jika Kelompok Usaha kehilangan pengendalian atas anak
perusahaan, maka Perusahaan :






Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, jika ada;
Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian diakui
sebagai laba rugi; dan
 Mereklasifikasikan ke laba rugi proporsi keuntungan dan kerugian yang telah diakui
sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain atau saldo laba, begitu pula menjadi
persyaratan jika Kelompok Usaha akan melepas secara langsung aset atau liabilitas yang
terkait.
11
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak
dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
c. Deposito berjangka dank as yang dibatasi penggunaannya
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan
yang tidak dibatasi penggunaanya diklasifikasikan sebagai “Deposito berjangka”
Bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya untuk digunakan sebagai jaminan
tidak diklasifikasikan sebagai bagian dari “Kas dan Bank” melainkan disajikan pada akun “Kas
yang dibatasi penggunaanya” dan sebagai bagian dari “Aset Lancar”
d. Transaksi dengan pihak berelasi
Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana
didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang terkait.
e. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi neto dimana biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak, kecuali
untuk persediaan yang dijual secara eceran. Penyisihan persediaan usang dan penurunan
nilai persediaan ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan persediaan pada
akhir tahun untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto.
Biaya persediaan eceran ditentukan menggunakan metode eceran dengan mengurangi harga
jual persediaan dengan persentase margin bruto yang sesuai. Untuk setiap departemen
penjualan eceran yang menjual kelompok barang yang berbeda, digunakan persentase ratarata.
f. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing-masing biaya.
g. Aset Tetap
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian
aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada
saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat
(“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.
Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui
sebagai laba rugi pada saat terjadinya.
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan dan dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai
berikut:
12
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris
Alat-alat pengangkutan
Tahun
2–20
4–10
4–5
4–5
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan, karena manajemen
berpendapat
bahwa
kemungkinan
besar
hak
atas
tanah
tersebut
dapat
diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai
bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara
biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai
bagian dari aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara
umur hukum hak dan umur ekonomi tanah.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak
ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan
antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui sebagai laba rugi
pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah
kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
● Aset tetap dalam pembangunan
Aset tetap dalam pembangunan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya
perolehanakan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada
saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
● Sewa
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa, adalah
berdasarkan substansi dari perjanjian tersebut pada penetapan awal. Perjanjian dievaluasi
apakah pemenuhannya tergantung kepada penggunaan aset atau aset-aset tertentu
secara spesifik atau perjanjian mengalihkan hak untuk menggunakan aset atau aset-aset,
walaupun hak tersebut tidak secara eksplisit disebutkan dalam perjanjian.
Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa.
Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau sebesar nilai
kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan
dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan
suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan
dibebankan langsung ke operasi tahun berjalan.
Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan
pada akhir masa sewa, aset sewa pembiayaan disusutkan selama masa penggunaan aset
yang di estimasi berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian
yang memadai bahwa Kelompok Usahaakan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir
masa sewa, maka aset sewa pembiayaan disusutkan selama periode yang lebih pendek
13
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
antara umur manfaat aset sewa pembiayaan atau masa sewa. Laba atau rugi yang timbul
dari transaksi jual dan sewa-balik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa
masa sewa.
Sewa Operasi - sebagai Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan
demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban pada operasi dengan metode garis
lurus (straight-line method) selama masa sewa.
Sewa Operasi - sebagai Lessor
Sewa dimana Kelompok Usaha tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkaitdengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
h. Investasi pada entitas asosiasi
Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi
pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas
pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi. Penerapan PSAK ini tidak
memberikan dampak kepada Kelompok Usaha karena tidak memiliki investasi pada ventura
bersama.
Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode
ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh
signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, investasi pada entitas asosiasi pada laporan posisi
keuangan konsolidasian diakui sebesar biaya perolehan dan yang selanjutnya disesuaikan
dengan perubahan pasca perolehan dalam bagian Kelompok Usaha atas aset neto dari
entitas asosiasi tersebut.
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian mencerminkan bagian
atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada
ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut
dan mengungkapkan hal ini, jika dapat diterapkan, dalam laporan perubahan ekuitas
konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari transaksi antara
Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah yang sesuai dengan
kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi.
Kontribusi aset non-moneter kepada entitas asosiasi yang dipertukarkan dengan kepentingan
dalam entitas asosiasi diperlakukan sebagai transaksi antara Kelompok Usaha dengan
entitas asosiasi sehingga laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari transaksi
tersebut dieliminasi pada jumlah yang sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam
entitas asosiasi.
Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan
Kelompok Usaha.
Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan
nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan
pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan
bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok
Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas
investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laba atau rugi.
14
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
i. Penurunan nilai aset non-keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu
aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, atau pada saat pengujian
penurunan nilai aset yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, atau
goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis diperlukan, maka Kelompok Usaha
membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan
nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar
independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada
nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan
nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya.
Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi Penurunan Nilai”. Dalam menghitung nilai pakai,
estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat
diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan
risiko spesifik atas aset.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran
pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha
menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan
tersebut digabungkan dengan penilaian atau indikator nilai wajar lainnya.
Kelompok Usaha melakukan penilaian pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat
indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset
selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud
ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan
nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika
terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan
aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset
dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat
aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi
penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut
pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut
disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi,
dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
j. Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dalam akun tambahan modal disetor.
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok
Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar
imbalan yang diterima dikurangi diskon, rabat dan tidak termasuk pajak penjualan (PPN).
Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui.
15
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penjualan Barang dan Jasa
Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Pendapatan dari
penjualan lokal, jasa cuci cetak foto, jasa perbaikan dan perakitan diakui pada saat
penyerahan barang kepada pelanggan atau pada saat jasa cuci cetak foto, jasa perbaikan
dan perakitan telah selesai. Pendapatan dari jasa lainnya diakui pada saat jasa telah
dilaksanakan. Pendapatan dari penjualan toko 7-Eleven diakui berdasarkan penerimaan tunai
yang dicatat oleh cash register.
Pendapatan Sewa
Pendapatan sewa diakui dengan metode garis lurus selama masa sewa.
Pendapatan / Beban Bunga
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi,
pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif
(”SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan,
atau jika lebih tepat, selama periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset
keuangan atau liabilitas keuangan.
Beban
Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual).
l. Perpajakan
Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang
saat ini dan pajak tangguhan.
Pajak Kini
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan dan lalu diukur sebesar jumlah yang
diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan
peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku
atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila
dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan. Kekurangan/kelebihan
pembayaran pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari “Beban Pajak – Tahun
Berjalan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Perusahaan dan entitas anak juga menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari
“Beban Pajak – Tahun Berjalan”.
Pajak Final
Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak
yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan
walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.
Pajak Tangguhan
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan
temporer aset dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga
mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, jika kemungkinan realisasi
manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable).
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak.
16
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan
antara dasar pengenaan pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan
pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer
kena pajak dengan beberapa pengecualian.
Aset pajak tangguhan direview pada setiap tanggal pelaporan dan jika diperlukan, dilakukan
penyesuaian pada tanggal tersebut. Efek pajak tangguhan yang timbul dari akuisisi bisnis
disajikan sebagai bagian dari akun “Aset atau Liabilitas Pajak Tangguhan”.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian atas
dasar saling hapus (offset), kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang
berbeda, sesuai penyajian aset dan liabilitas pajak kini masing-masing entitas tersebut.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan
dipakai pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan
perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Penjualan, beban dan aset diakui neto terhadap nilai pajak penjualan (yaitu pajak
pertambahan nilai dan pajak lainnya, jika ada), kecuali :
● Situasi dimana PPN yang timbul dari pembelian aset atau jasa tidak terpulihkan dari
otoritas pajak, dalam situasi tersebut PPN terkait diakui sebagai bagian dari nilai
perolehan aset atau bagian dari beban.
● Piutang dan hutang yang diakui termasuk PPN terkait
Nilai dari PPN neto yang dipulihkan atau terhutang ke otoritas pajak dicatat sebagai bagian
dari piutang atau utang dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
m. Imbalan Kerja
Kelompok Usaha mengakui estimasi liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undang Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Sesuai dengan Undang Undang
tersebut, Kelompok Usaha diharuskan membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja,
dan kompensasi manfaat jika kondisi tertentu dalam Undang Undang ini terpenuhi.
Berdasarkan PSAK No. 24 (revisi 2013), “Imbalan kerja”, pembebanan biaya untuk imbalan
kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “projected unit
credit”.
Efektif 1 Januari 2015, kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan
Kerja”. PSAK ini, antara lain menghapus mekanisme koridor dalam menghitung keuntungan
dan kerugian aktuarial mengatur pengeluaran biaya jasa lalu dan beberapa pengungkapan
tambahan. Perusahaan dan entitas menerapkan secara retrospektif perubahan yang diatur
dalam PSAK ini dan menyajikan kembali informasi komperatif (Catatan 42). Dampak utama
dari penerapan PSAK ini adalah pembebanan saldo kerugian aktuarial yang belum
diamortisasi pada penghasilan komprehensif lain dan pembebanan saldo biaya jasa lalu yang
belum vested pada saldo laba.
Sehubungan dengan hal tersebut, laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31
Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan laporan posisi
keuangan konsolidasian pada tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 telah disajikan
kembali sebagai akibat dari perubahan kebijakan akuntansi (Catatan 42).
17
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Sebelum tanggal 1 Januari 2015, ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalan
sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan
atau dikreditkan dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata
masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi
imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam
laba rugi.
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila
akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir tahun
pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa
kerja karyawan yang diharapkan.
n. Laba (rugi) per saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang
beredar pada tahun yang bersangkutan.
o. Beban tangguhan
Akun ini merupakan beban-beban yang timbul sehubungan dengan beban waralaba awal
(initial franchise fee), beban sehubungan dengan akuisisi dan pengembangan gerai
7-Eleven dan program komputer.
Beban tangguhan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line
method) sesuai dengan masa manfaatnya selama 4 – 20 tahun.
p. Beban renovasi bangunan sewa
Akun ini merupakan beban-beban yang timbul sehubungan dengan pembuatan interior dan
lain-lain atas bangunan yang disewa serta diamortisasi selama 10-20 tahun dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
q. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional berdasarkan kurs yang
berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional Kelompok Usaha
berdasarkan rata-rata kurs jual dan kurs beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada
tanggal terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi
dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
Dollar Amerika Serikat
Yen Jepang
Dollar Singapura
Euro
13,321.00
31 Desember 2016
13,436.00
31 Maret 2016
13,276.00
118.85
115.00
118.88
9,532.04
9,299.00
9,830.09
14,228.17
14,162.00
15,029.99
18
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
r. Instrumen Keuangan
i.
Aset Keuangan
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Oinstrumen Keuangan :
Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan
Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan : Pengungkapan”.
Pengakuan awal dan pengukuran
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi
dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai.
Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan,
jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut
pada setiap akhir tahun pelaporan.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal
investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah
dengan biaya transaksi yang dapat didistribusikan secara langsung.
Pada tanggal 31 Maret 2017, aset keuangan Kelompok Usaha mencakup kas dan bank,
kas yang dibatasi penggunaannya, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain,
setoran jaminan dan aset keuangan lainnya, yang seluruhnya dikategorikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditntukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortasi dengan
menggunakan metode suku bunga aktif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan
laba-rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat pinjaman dan
piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun pada saat
proses amortisasi.
Penghentian pengakuan
Aset keuangan (atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari
kelompok aset keuangan sejenis) dihentikan pengakuannya pada saat : (1) hak untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Kelompok
Usaha telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa
penundaan yang material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”, dan
salah satu diantara (a) Kelompok Usaha telah mentransfer secara substansial seluruh
risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Kelompok Usaha tidak mentransfer atau
mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah
mentransfer kendali atas aset tersebut.
Penurunan nilai
Pada setiap akhir periode pelaporan Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat
bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami
penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan
dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai
19
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi
setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang
merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan
atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak
peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan
pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan
dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data
yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas
estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi
yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif
mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara
individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan
secara individual.Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif
mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas
aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan
menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan
nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara
kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus
kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum
terjadi).
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah
kerugian tersebut diakui sebagai laba rugi. Penghasilan bunga tetap diakui berdasarkan
nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif awal aset keuangan
tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan
terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas
pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah
dialihkan kepada Kelompok Usaha.Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian
penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang
terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan.
Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi
biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada
tanggal pemulihan dilakukan.Jumlah pemulihan aset keuangan diakui sebagai laba rugi.
Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui sebagai laba
rugi.
ii.
Liabilitas Keuangan
Pengakuan awal dan pengukuran
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dan liabilitas keuangan yang
20
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
diukur dengan biaya diamortisasi. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas
keuangannya pada saat pengakuan awal.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi, termasuk biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung.
Liabilitas keuangan Kelomppok usaha meliputi pinjaman bank jangka pendek, utang
usaha, utang lain-lain, utang pihak berelasi, biaya masih harus dibayar dan pinjaman
bank jangka panjang dan utang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi
yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui
proses amortisasi.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan
atau dibatalkan atau kadaluarsa.
Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi
pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau
modifikasi secara substansial atas persyaratan liabilitas keuangan yang saat ini ada,
maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan
liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai
tercatat masing-masing liabilitas keuangan diakui dalam laba atau rugi.
iii.
Instrumen keuangan derivatif
Kelompok Usaha menandatangani kontrak swap valuta asing yang diperbolehkan, jika
dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing
yang berasal dari utang Kelompok Usaha dalam mata uang asing. Instrumen keuangan
derivatif tersebut tidak ditetapkan untuk suatu hubungan lindung nilai yang memenuhi
syarat (qualifying hedge relationship) dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada
tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian diukur kembali pada nilai
wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan
sebagai liabilitas keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama tahun
berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui
langsung pada laba atau rugi.
Aset dan liabilitas derivatif disajikan masing-masing sebagai aset lancar dan liabilitas
jangka pendek. Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada
laporan posisi keuangan konsolidasian yang mencerminkan penyajian yang tepat atas
seluruh arus kas pada masa depan dari instrumen tersebut secara keseluruhan.
Perubahan neto nilai wajar instrumen derivatif dan penyelesaian dari instrumen derivatif
dibebankan atau dikreditkan dalam laba atau rugi yang disajikan sebagai bagian dari
akun “Laba (Rugi) dari transaksi derivatif” pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
21
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
iv.
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode SBE dikurangi
cadangan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat
ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat
perolehan dan termasuk biaya transaksi dan fee yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari SBE.
v.
Saling hapus instrumen keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atau jumlah yang telah diakui dan
terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
vi.
Nilai wajar instrumen keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan
yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau
harga yang diminta pada penutupan bisnis pada akhir tahun pelaporan. Untuk instrumen
keuangan yang tidak memiliki pasar aktif , nilai wajar ditentukan dengan menggunakan
teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi
pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length
market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara
substansial sama, analisa arus kas yang didiskontokan, atau model penilaian lainnya.
Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat
ditentukan secara handal, aset keuangan tersebut diakui dan diukr pada nilai
tercatatnya.
s. Informasi Segmen
Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha dibagi menjadi lima segmen operasi berdasarkan
produk yang dikelola secara independen oleh masing-masing pengelola segmen yang
bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing segmen. Para pengelola segmen
melaporkan secara langsung kepada manajemen Perusahaan yang secara teratur mengkaji
laba segmen sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya ke masing-masing segmen
dan untuk menilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahan pada masing-masing segmen
terdapat dalam Catatan 26, termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen
yang dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen.
t. Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual
Aset tidak lancar yang dimilikiuntuk dijual dan operasi yang dihentikan dinilai dengan nilai
terendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Aset
tidak lancar dan kelompok lepasan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah
tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian
melanjutkan. Dalam hal ini, aset harus berada dalam keadaan dapat dijual dengan syaratsyarat yang biasa dan umum diperlukan dalam penjualannya harus sangat mungkin terjadi.
Manajemen harus berkomitmen terhadappenjualan aset, yang harus diharapkan untuk
memenuhi syarat untuk pengakuan sebagai penjualan dalam satu tahun dari tanggal
klasifikasi.
22
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen
untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan
dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada
akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat
mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh
pada periode pelaporan berikutnya.
Pertimbangan
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian:
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha - Evaluasi Individual
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang
bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok
Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak
terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan
berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk
mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang
yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali
dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan
penurunan nilai atas piutang usaha.
Penentuan Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional dari Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer
dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi
pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang diberikan.
Berdasarkan substansi ekonomi dari kondisi mendasari yang relevan, mata uang fungsional dan
penyajian Kelompok Usaha adalah Rupiah.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat
aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Kelompok usaha
mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan
konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin
berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Kelompok usaha. Perubahan
tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Penyisihan Penurunan Nilai atas Piutang Usaha - Evaluasi Kolektif
Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai
pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak,
Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang
serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang
dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut
karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.
23
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk
penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha
dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.
Imbalan Kerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang
digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut
termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri
karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang
berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha langsung diakui dalam laba atau rugi
pada saat terjadinya. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah
wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam
asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas
diestimasi atas imbalan kerja dan imbalan kerja neto.
Penyusutan Aset Tetap, Amortisasi Beban Renovasi Bangunan Sewa dan Beban Ditangguhkan
Biaya perolehan aset tetap, beban renovasi bangunan sewa dan beban ditangguhkan disusutkan
dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya.
Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 sampai dengan 20
tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha
menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan
masa depan mungkin direvisi.
Pajak Penghasilan
Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang
kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan
berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan, Kelompok
Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan
jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontijensi,
dan Aset Kontijensi”. Kelompok Usaha membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait
dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang
belum diakui harus diakui.
Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar
kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut
dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen diisyaratkan dalam menentukan jumlah
aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan
kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Penyisihan Persediaan Usang dan Penurunan Nilai
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan
situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang
dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk
penjualan. Provisi dievaluasikembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang
mempengaruhi jumlah yang diestimasi.
24
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tagihan Pengembalian Pajak
Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan
bahwa jumlah yang tercatat dalam akun diatas dapat dipulihkan dan direstitusi oleh kantor pajak.
Nilai tercatat atas tagihan Perusahaan dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2015.
4.
KAS DAN SETARA KAS
Kas dan setara kas terdiri dari :
2017
Kas - Rupiah
2016
1,320,075,360
6,729,717,869
PT Bank CIMB Niaga Tbk
267,557,362
60,175,450
PT Bank Central Asia Tbk
3,169,720,806
2,740,768,958
366,772,430
467,370,766
PT Bank Sinarmas Tbk
33,406,971
1,109,179,755
PT Bank Permata Tbk
128,154,532
157,222,047
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
112,071,458
549,090,213
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
657,089,107
1,195,848,407
8,716,875
17,172,509
Bank
Pihak ketiga
Rekening Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
20,678,279
362,500,336
PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia
-
-
PT Bank Maybank Indonesia Tbk
-
-
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Standard Chartered Bank Cabang Jakarta
-
-
3,046,529,758
20,232,217
Rekening Dolar Amerika Serikat
PT Bank Permata Tbk
307,886,142
230,501,970
PT Bank Central Asia Tbk
10,209,437
10,499,697
PT Bank Sinarmas Tbk
28,236,790
156,928,718
PT Bank CIMB Niaga Tbk
19,290,274
119,460,581
Bank of tokyo - Mitsubishi UFJ
14,990,255
15,119,665
Standard Chartered Bank Cabang Jakarta
-
3,093,180,429
PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia
-
-
11,228,172
10,901,956
-
-
9,522,614,008
17,045,871,543
Rekening Dolar Singapura
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
Total Kas dan Bank
25
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
DEPOSITO BERJANGKA
Deposito berjangka terdiri dari :
2016
2015
Deposito berjangka - Rupiah
Pihak ketiga
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
-
50,000,000,000
Total Deposito Berjangka
-
50,000,000,000
Total Kas dan Setara Kas
9,522,614,008
67,045,871,543
Tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka Rupiah
6.
%
%
KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
Kas yang dibatasi penggunaannya di PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar Rp.280.705.008dan
Rp.274.481.136masing-masing pada tanggal 31 Maret2017 dan 31 Desember 2016, adalah
terkait dengan pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan MSI dari PT Bank CIMB Niaga Tbk.
7.
PIUTANG USAHA
Akun ini merupakan piutang yang timbul dari penjualan barang dagangan dan jasa serta jasa
perbaikan dan perakitan kepada :
2017
2016
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
Dalam Dollar AS
52,308,915,275
-
55,639,549,107
-
Sub-total
52,308,915,275
55,639,549,107
-
-
Total
52,308,915,275
55,639,549,107
Dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
pihak ketiga
pihak berelasi
(2,892,912,706)
-
(2,892,812,706)
-
Neto
49,416,002,569
52,746,736,401
Pihak berelasi
Dalam Rupiah
26
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian umur piutang usaha – pihak ketiga adalah sebagai berikut :
2017
Lancar dan belum mengalami
2016
41,592,708,633
15,661,478,718
penurunan nilai
Telah jatuh tempo namun tidak
mengalami penurunan nilai
1 - 30 hari
2,068,481,692
1,033,964,428
31 - 90 hari
887,911,762
4,564,450,447
91 - 120 hari
692,452,540
1,161,244,319
6,511,120,952
6,467,042,921
29,944,524,825
26,751,368,274
Total
81,697,200,403
55,639,549,107
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(2,892,912,706)
(2,892,812,706)
Neto
78,804,287,697
52,746,736,401
121 - 365 hari
lebih dari 365 hari
Berdasarkan hasil penelaahan akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan
penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak
tertagihnya piutang usaha.
Piutang usaha milik perusahaan dan PT Modern Sevel Indonesia digunakan sebagai jaminan
atas pinjaman fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh dari berbagai kreditur.
8.
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi usaha
dengan pihak-pihak berelasi, terutama yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan
pembelian berdasarkan pada tingkat harga yang disepakati.
Ringkasan pihak-pihak berelasi, sifat hubungandan jenis transaksinya adalah sebagai berikut:
Perusahaan
Sifat Hubungan
Transaksi
PT Fajarina Unggul Industry
Dikendalikan
bersama
oleh pemegang saham
individu
Sungkono Honoris
Direktur
Perusahaan
Henri Honoris
Direktur Penjualan
Pemasaran
PT Kho Boga Utama (KBU)
Entitas anak dari KBF
Penjualan produk sampingan
PT Kho Boga Food (KBF)
Pemegang saham FFI
Pinjaman sementara kepada FFI
Utama
dan
Penjualan dan pembelian barang dagangan dan
bahan pembantu
Jaminan pribadi pinjaman bank Kelompok Usaha
Jaminan pribadi pinjaman bank Kelompok Usaha
27
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penjualan dan pembelian dari pihak-pihak berelasi dilakukan pada harga yang disepakati
tergantung jenis produk terkait dan/atau berdasarkan harga pasar. Saldo terkait pada akhir tahun
adalah tanpa jaminan, tanpa bunga dan penyelesaian dilakukan dalam bentuk tunai.
9.
PIUTANG LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari piutang pihak ketiga dalam mata uang rupiah sebagai berikut :
2017
Pihak Ketiga
PT Honoris Industry
PT Hasta Prima Industry
PT Kartika Naya
PT Sarana Logistik Usaha
PT Nusa Prima Ekspress
PT Jaddi Global Sejahtera
PT Digital Makmur Sejatera
Sewa ATM 7-Eleven
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Lain-lain (di bawah Rp. 1.000.000.000)
2016
36,189,556,117
13,195,282,570
1,843,727,794
1,883,562,502
1,596,367,172
1,329,675,945
1,270,624,003
36,189,556,117
13,154,762,146
1,843,727,794
1,723,916,551
1,596,367,172
1,329,675,945
1,270,624,003
1,388,748,600
511,368,333
4,825,313,247
1,388,748,600
511,368,333
4,585,511,986
Total
Penyisihan kerugian penurunan nilai
64,034,226,283
-
63,594,258,647
(381,672,323)
Piutang lain-lain, neto
64,034,226,283
63,212,586,324
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang pada akhir tahun, manajemen
berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.
Berdasarkan surat keterangan tanggal 30 Desember 2014 dari PT Honoris Industry (HI), HI
berkomitmen untuk menyelesaikan piutang tersebut setelah dilakukan perhitungan atas
pemakaian tanah dan fasilitas milik HI oleh Perusahaan untuk proyek pembangunan Central
Distribution Central (CDC) dan gudang yang merupakan penunjang kegiatan 7-Eleven. Pada
tanggal 18 Maret 2016, kedua pihak setuju untuk menyelesaikan pembayaran dengan
menggunakan jadwal yang pasti, ditambah dengan bunga yang akan mengikuti suku bunga
mengambang. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, jadwal dan suku bunga
yang lebih rinci masih dalam proses negosiasi.
28
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari :
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Manufaktur
Bahan baku
Bahan pembantu
666,091,855
1,354,125,730
1,068,340,336
903,022,017
Total manufaktur
2,020,217,585
1,971,362,353
Perdagangan
Produk 7-Eleven
Produk industrial
Produk fotokopi
Lain-lain
18,026,605,858
27,983,083,283
26,501,667,432
2,363,145,096
31,381,718,879
28,605,932,126
26,321,843,305
2,639,091,195
Total Perdagangan
74,874,501,669
88,948,585,505
Sub-total
Persediaan dalam Perjalanan
76,894,719,254
(408,899,020)
90,919,947,858
(408,899,020)
Sub - Total
Penyisihan Persediaan Usang dan Penurunan Nilai
76,485,820,234
-
90,511,048,838
-
Persediaan, neto
76,485,820,234
90,511,048,838
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap harga pasar dan kondisi fisik dari persediaan pada
tanggal pelaporan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut di atas cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian dari keusangan dan penurunan nilai pasar persediaan.
Berdasarkan akta fidusia, persediaan sebesar Rp. 314.000.000.000, digunakan sebagai jaminan
atas pinjaman bankjangka pendekdan panjang Standard Chartered Bank, Singapore (SCB), PT
Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk dan PT Bank BNI
(Persero) Tbk
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, persediaan Kelompok Usaha dengan nilai
tercatat sebesar Rp. 90.511.048.838dan Rp. 197.439.662.570 telah diasuransikan kepada pihak
ketiga yaitu PT Asuransi Astra Buana, PT Avrist General Insurance dan PT Asuransi Asuransi
Allianz Utama Indonesia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket
polis tertentu dengan total nilai keseluruhan pertanggungan sebesar Rp. 94.580.000.000 dan Rp.
174.603.000.000, yang menurut pendapat manajemen Kelompok Usaha, jumlah tersebut cukup
untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang ditanggungkan.
29
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. PENYERTAAN SAHAM
Pada tanggal 20 Maret 2015, Perusahaan dan Credit Saison Co., Ltd, jepang (“CSC”)
mendirikan PT Saison Modern Finance di Jakarta, Indonesia dengan persentase kepemilikan
adalah 30% untuk Perusahaan dan 70% untuk CSC. PT Saison Modern Finance bergerak dalam
bidang pembiayaan modal kerja. Pada bulan Oktober 2015, PT Saison Modern Finance telah
beroperasi komersial.
Investasi ini dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dengan rincian sebagai berikut :
Rincian laporan keuangan entitas asosiasi yang telah diaudit, tidak disesuaikan dengan proporsi
kepemilikan saham yang dimiliki oleh Kelompok Usaha adalah sebagai berikut (dalam jumlah
penuh) :
Pada tanggal 31 Desember 2016 berdasarkan pengujian yang dilakukan manajemen, tidak
terdapat penurunan nilai atas penyertaan saham.
30
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP
Aset tetap terdiri dari :
31 Maret 2017
Saldo Awal
Penambahan /
Pengurangan /
Reklasifikasi
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan - Pemilikan Langsung
Tanah
141,499,074,261
-
Bangunan dan Prasarana
434,739,897,081
-
Mesin dan Peralatan
160,127,180,870
Peralatan toko
660,955,633,189
Peralatan dan Inventaris Kantor
134,249,586,832
Alat-alat Pengangkutan
Renovasi sewa
Total
3,441,262,192
21,910,973
-
141,499,074,261
280,850,000
434,459,047,081
1,997,296,281
161,571,146,781
-
660,955,633,189
-
134,271,497,805
16,210,581,371
-
-
16,210,581,371
547,892,502,368
-
-
547,892,502,368
2,095,674,455,972
3,463,173,165
2,278,146,281
2,096,859,482,856
Aset Dalam Pembangunan
Bangunan dan Prasarana
2,715,135,534
-
Mesin dan Peralatan
72,000,000,000
-
Peralatan dan Inventaris Kantor
11,897,185,408
-
Total
86,612,320,942
-
8,405,276,974
8,405,276,974
2,715,135,534
63,594,723,026
11,897,185,408
78,207,043,968
Aset Sewa Pembiayaan
Mesin dan Peralatan
Alat-alat pengangkutan
Total
49,925,519,569
1,953,000,000
748,843,221
-
-
50,674,362,790
-
1,953,000,000
-
52,627,362,790
51,878,519,569
748,843,221
2,234,165,296,483
4,212,016,386
34,636,155,840
-
93,974,807,371
3,016,837,584
-
110,838,866,915
197,207,269,389
-
569,795,292,303
Renovasi sewa
59,338,651,531
107,822,029,331
372,588,022,914
119,820,097,905
16,047,674,639
317,050,700,870
Total
992,667,177,190
403,228,977,433
-
1,395,896,154,623
10,194,120,321
-
27,851,367,860
Peralatan dan Inventaris Kantor
17,657,247,539
1,174,842,112
-
Total
18,832,089,651
10,396,848,247
-
29,228,937,898
Total Akumulasi Penyusutan
1,011,499,266,841
413,625,825,680
-
1,425,125,092,521
Nilai Tercatat Neto
1,222,666,029,642
Total Biaya Perolehan
10,683,423,255
2,227,693,889,614
Akumulasi Penyusutan - Pemilikan Langsung
Bangunan dan Prasarana
Mesin dan Peralatan
Peralatan toko
Peralatan dan Inventaris Kantor
Alat-alat Pengangkutan
4,296,940,635
122,350,781
124,117,038,540
-
163,949,423,204
16,170,025,420
481,000,124,074
Alat Sewa Pembiayaan
Mesin dan Peralatan
Alat-alat pengangkutan
202,727,926
1,377,570,038
802,568,797,093
31
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2016
Saldo Awal
Penambahan /
Pengurangan /
Reklasifikasi
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan - Pemilikan Langsung
Tanah
143,717,563,697
-
2,218,489,436
141,499,074,261
Bangunan dan Prasarana
233,635,196,802
6,691,149,611
(194,413,550,668)
434,739,897,081
Mesin dan Peralatan
153,442,199,358
3,006,626,521
(3,678,354,991)
160,127,180,870
Peralatan toko
530,247,434,452
1,725,583,306
(128,982,615,431)
660,955,633,189
Peralatan dan Inventaris Kantor
117,141,903,536
419,223,583
(16,688,459,713)
134,249,586,832
21,062,330,489
-
4,851,749,118
16,210,581,371
486,411,876,202
1,429,174,850
(60,051,451,316)
547,892,502,368
1,685,658,504,536
13,271,757,871
(396,744,193,565)
2,095,674,455,972
Alat-alat Pengangkutan
Renovasi sewa
Total
Aset Dalam Pembangunan
Bangunan dan Prasarana
253,410,238,736
2,082,742,092
252,777,845,294
2,715,135,534
Mesin dan Peralatan
72,000,000,000
-
-
72,000,000,000
Peralatan dan Inventaris Kantor
46,245,621,432
11,490,956,369
45,839,392,393
11,897,185,408
371,655,860,168
13,573,698,461
298,617,237,687
86,612,320,942
Mesin dan Peralatan
64,356,429,528
3,136,234,105
17,567,144,064
49,925,519,569
Alat-alat pengangkutan
Peralatan dan inventaris kantor
491,400,000
14,932,803,572
-
(1,461,600,000)
14,932,803,572
1,953,000,000
-
Total
79,780,633,100
3,136,234,105
31,038,347,636
51,878,519,569
2,137,094,997,804
29,981,690,437
(67,088,608,242)
2,234,165,296,483
Bangunan dan Prasarana
41,389,303,777
25,472,046,841
7,522,699,087
59,338,651,531
Mesin dan Peralatan
82,709,879,887
20,879,474,171
(4,232,675,273)
107,822,029,331
Peralatan toko
259,907,216,773
86,223,313,698
(26,457,492,443)
372,588,022,914
Peralatan dan Inventaris Kantor
104,891,521,170
12,315,105,659
(2,613,471,076)
119,820,097,905
19,069,953,399
878,214,940
3,900,493,700
Renovasi sewa
110,652,456,841
205,991,564,134
(406,679,895)
317,050,700,870
Total
618,620,331,847
351,759,719,443
(22,287,125,900)
992,667,177,190
19,664,776,682
8,528,253,480
10,535,782,623
17,657,247,539
122,850,000
122,850,000
9,732,574,765
-
9,732,574,765
-
29,520,201,447
8,651,103,480
19,339,215,276
18,832,089,651
648,140,533,294
360,410,822,923
(2,947,910,624)
1,011,499,266,841
Total
Aset Sewa Pembiayaan
Total Biaya Perolehan
Akumulasi Penyusutan - Pemilikan Langsung
Alat-alat Pengangkutan
16,047,674,639
Alat Sewa Pembiayaan
Mesin dan Peralatan
Alat-alat pengangkutan
Peralatan dan Inventaris Kantor
Total
Total Akumulasi Penyusutan
Nilai Tercatat Neto
1,488,954,464,510
(929,142,112)
1,174,842,112
1,222,666,029,642
Berdasarkan penilaian manajemen Kelompok Usaha, tidak ada kejadian-kejadian atau
perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada
tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.
32
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 31 Maret2017 dan 31 Desember 2016, aset tetap Kelompok Usaha dengan nilai
tercatat Rp. 1.548.966.980.488 dan Rp. 1.547.781.953.604 diasuransikan kepada pihak ketiga
yaitu PT Asuransi Astra Buana, PT Avrist General Insurance dan PT Asuransi Allianz Utama
Indonesia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu
masing-masing dengan total nilai keseluruhan pertanggungan sebesar Rp. 441.333.028.442
yang menurut pendapat manajemen Kelompok Usaha, jumlah tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Tanah dan bangunan sebesar Rp. 864.391.743.000, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman
bank jangka pendek dan panjang dari Standard Chartered bank, Singapore (SCB), PT Bank
CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk dan PT Bank BNI
(Persero) Tbk.
Berdasarkan akta fidusia, mesin dan peralatan sebesar Rp. 580.599.569.065, digunakan
sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan panjang dari Standard Chartered Bank,
Singapore (SCB), PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) tbk, PT Bank Permata
tbk dan PT Bank BNI (Persero) tbk.
Bangunan dan prasarana terutama merupakan proyek pembangunan Central Distribution Center
(CDC) dan gudang.
Tanah dan bangunan yang dimiliki oleh PT Honoris Industry (HI), pihak ketiga, yang digunakan
untuk proyek CDC dan gudang akan disaling-hapuskan dengan piutang lain-lain dari HI.
13. BEBAN DITANGGUHKAN
Rincian beban tangguhan adalah sebagai berikut :
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Beban sehubungan dengan akuisisi
dan pengembangan gerai 7-Eleven
Perangkat lunak
Beban Waralaba Awal
Sub - total
107,606,304,390
100,535,130,281
17,013,897,407
17,013,897,407
124,620,201,797
117,549,027,688
(72,473,911,325)
(66,235,424,662)
(6,380,211,509)
(6,167,537,794)
(78,854,122,834)
(72,402,962,456)
45,766,078,963
45,146,065,232
Akumulasi Amortisasi
Perangkat lunak
Beban Waralaba Awal
Sub - total
Nilai Tercatat
33
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK
Pinjaman bank jangka pendek merupakan pinjaman dari:
31 Maret 2017
Pihak Ketiga
Rupiah
Entitas Anak
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank BNI (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Standard Chartered Bank
PT Bank Mayapada Tbk
Total
31 Desember 2016
20,000,000,000
24,132,773,879
16,880,000,000
201,540,000,000
20,000,000,000
22,851,433,963
16,880,000,000
201,540,000,000
262,552,773,879
261,271,433,963
Perusahaan
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB)
Fasilitas Pinjaman Tetap
Pada tanggal 7 Oktober 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank
CIMB Niaga Tbk atas fasilitas pinjaman tetap dengan nilai maksimum sebesar
Rp.145.000.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan. Pinjaman tersebut
digunakan untuk pembiayaan kembali fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Artha
Graha Internasional Tbk, PT Bank Mayapada Internasional Tbk dan PT Bank ICBC Indonesia
dan sebagai jaminan pembayaran atas Letters of Credit Perusahaan yang masih memiliki saldo
(one shoot transaction), untuk impor bahan baku, barang dagangan, persediaan mesin fotokopi
dan barang lainnya yang bukan barang modal, dan untuk pelunasan utang sight L/C dari bank
ICBC yang diterbitkan sebelum penandatanganan perjanjian, serta digunakan untuk pembelian
bahan baku dan barang dagangan lokal.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain: kewajiban menjaga
Rasio Debt Service Coverage (DSCR) sebesar minimal 2 kali. Pinjaman ini dijamin dengan hak
tanggungan peringkat pertama atas tanah dan bangunan sebesar 125% dari total fasilitas,
jaminan fidusia atas piutang usaha dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Sungkono Honoris.
Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada bank apabila akan
melakukan tindakan membayar dividen kepada Pemegang Saham dan mendapatkan pinjaman
dari bank lain.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau
mengalihkan hak kekayaan atau aset kecuali dalam rangka operasional sehari-hari,
menjaminkan langsung maupun tidak langsung kepada pihak ketiga lainnya, membuat perjanjian
yang berpotensi membahayakan kelangsungan usaha Perusahaan, menjaminkan kepada pihak
ketiga lainnya, menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan merger,
akuisisi ataupun perpindahan saham pengendali dan manajemen puncak, mengubah jenis atau
skala usaha dan operasi, melakukan investasi baru dan mengajukan moratorium.
34
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 16 Juli 2014, Perusahaan mendapatkan tambahan jumlah fasilitas kredit menjadi
Rp. 200.000.000.000.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas persediaan MSI sebesar Rp. 90.000.000.000,
fidusia mesin dan peralatan MSI sebesar Rp. 60.000.000.000, hak tanggungan dari beberapa
bidang tanah, fidusia piutang usaha milik MSI dengan nilai penjaminan Rp. 80.500.000.000,
fidusia piutang milik Perusahaan dengan nilai penjaminan Rp. 160.000.000.000, jaminan
perorangan dari Sungkono Honoris dan Henri Honoris, dan fidusia atas persediaan Perusahaan
sebesar Rp. 60.000.000.000. Atas tambahan fasilitas ini, Perusahaan wajib menjaga Debt
Service Coverage Ration (DSCR) minimal 1,25 kali.
Fasilitas ini memiliki syarat berupa penempatan kas yang dibatasi penggunaannya pada
rekening Bank CIMB.
Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,00% sampai dengan bulan Juli 2014 dan
12,25% dimulai dari bulan Desember 2014.
Pada tanggal 18 November 2015, limit fasilitas ini dikurangi menjadi Rp. 42.000.000.000 dan
tanggal jatuh temponya diperpanjang sampai dengan tanggal 17 Oktober 2016.
Fasilitas ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari fasilitas pinjaman transaksi khusus
dari bank yang sama.
Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo pinjaman atas fasilitas ini
adalah masing-masing sebesar Rpnil dan Rpnil.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahaan telah mematuhi seluruh
persyaratan yang diberikan oleh bank.
Entitas Anak – MSI
Standard Chartered Bank, Singapore (SCB)
Pada tanggal 18 Desember 2014, MSI memperoleh fasilitas pinjaman berulang dari SCB,
cabang Singapura dengan jumlah kredit maksimum sebesar AS$15.000.000. jangka waktu
fasilitas ini adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal mulai penggunaan fasilitas. Tanggal
penggunaan fasilitas adalah 14 Januari 2015.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, pinjaman tersebut digunakan untuk,
antara lain :
a. Pembiayaan kembali fasilitas pinjaman Perusahaan, MSI dan FFI yang diperoleh dari PT
Bank Sinarmas Tbk.
b. Pembayaran semua biaya dan fee transaksi
c. Pembiayaan atas pengeluaran modal, modal kerja, dan pengeluaran umum.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga
DSCR sebesar minimal 1,25 kali, DER sebesar maksimal 4 kali dan Leverage Ratio sebesar
maksimal 4 kali.
Fasilitas ini dijamin dengan hak tanggungan dari beberapa bidang tanah dan bangunan yang
dimiliki oleh MSI.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, proses perpanjangan atas fasilitas ini
masih dalam proses.
35
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo utang atas fasilitas term loan adalah
masing-masing sebesar Rp. 201.540.000.000 dan Rp. 201.540.000.000.
Pada tanggal31Maret 2017 dan 31 Desember 2016, MSI tidak mematuhi seluruh persyaratan
yang diharuskan oleh Bank.
Pada tanggal 15 Januari 2015, fasilitas pinjaman dari Bank Sinarmas milik Perusahaan, MSI,
dan FFI telah dilunasi melalui fasilitas ini.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB)
Fasilitas Pinjaman Rekening Koran I & II
Pada tanggal 11 Januari 2012, MSI memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran I dan II yang
bersifat berulang (revolving) dari Bank CIMB dengan jumlah maksimum per fasilitas sebesar Rp.
10.000.000.000. Fasilitas tersebut digunakan untuk modal kerja, pembelian persediaan, dan
pembiayaan aktivitas operasional untuk gerai 7-Eleven.
Fasilitas ini diperpanjang setiap tiga bulan, perpanjangan yang terakhir diperoleh pada tanggal
27 Januari 2016, dimana tanggal jatuh tempo untuk fasilitas ini diperpanjang sampai dengan
tanggal 20 April 2016.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, proses perpanjangan atas fasilitas ini
masih dalam proses.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga
DSCR sebesar minimal 1,25 kali dan Current Ratio minimal 1 kali.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, total saldo fasilitas pinjaman rekening
koran I dan II sebesar Rp. 20.000.000.000 dan Rp. 20.000.0000.000.
Pada tanggal 31 Maret 2017, MSI tidak mematuhi seluruh persyaratan yang diharuskan oleh
Bank.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Fasilitas Kredit Modal Kerja
Pada tanggal 21 September 2011, MSI memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri
yang digunakan untuk tambahan modal kegiatan operasional gerai 7-Eleven dan pengalihan
kredit investasi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) dengan jumlah
maksimum sebesar Rp. 11.500.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebear 10,75% dan
beban provisi sebesar 0,50% per tahun dari plafon.
Fasilitas ini bersifat berulang (revolving) dan dijamin dengan hak tanggungan dari beberapa
bidang tanah dan bangunan, mesin dan peralatan dan persediaan yang dimiliki oleh MSI serta
jaminan pribadi atas nama Sungkono Honoris dan Henri Honoris. Fasilitas ini berlaku sampai
dengan tanggal 21 September 2013. Pada tanggal 17 September 2013, Perusahaan
mengadakan perubahan perjanjian dimana suku bunga tahunan menjadi 11,25% dan tanggal
jatuh tempo diperpanjang sampai dengan 20 Maret 2015.
36
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 10 Maret 2015, MSI mengadakan perubahan perjanjian dimana Perusahaan
mendapatkan tambahan jumlah fasilitas kredit menjadi Rp. 20.000.000.000 dan suku bunga
tahunan menjadi 11% dan tanggal jatuh tempo diperpanjang sampai dengan 20 Maret 2016.
Pada tanggal 28 Agustus 2015, MSI mengadakan perubahan perjanjian dimana suku bunga
tahunan menjadi 11.75%.
Pada bulan Maret 2016, MSI mengadakan perubahan perjanjian mengenai perpanjangan
tanggal jatuh tempo menjadi 19 Maret 2017.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga Debt
to Equity Ratio (DER) sebesar maksimal 300%.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MSI tidak diperbolehkan, antara lain : membuat perjanjian
utang dari lembaga keuangan lain (kecuali kepada kreditur yang telah ada sebelumnya, cukup
pemberitahuan tertulis kepada bank), melakukan merger, akuisisi dan menjual aset tertentu
Perusahaan (kecuali penjualan aset sampai dengan Rp.2.000.000.000). MSI diperkenankan
untuk mengubah anggaran dasar dan susunan pengurus, pemegang saham serta komposisi
kepemilikan saham dengan melakukan pemberitahuan tertulis kepada bank.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo fasilitas kredit modal kerja sebesar
masing-masing Rp. 16.880.000.000 dan Rp. 16.880.000.000
Entitas Anak - MDS
PT Bank Permata Tbk (Bank Permata)
Pada tanggal 5 Agustus 2011, MDS memperoleh Fasilitas Kredit dari Bank Permata dalam
bentuk Fasilitas Post Import Financing (‘’Fasilitas PIF’’) dan Fasilitas Term-Loan (‘’Fasilitas TL’’)
dimana baik Fasilitas PIF dan Fasilitas TL dapat dipergunakan untuk Fasilitas Sight Letters of
Credit (‘’Fasilitas SLC’’). Fasilitas tersebut digunakan masing-masing untuk membiayai modal
kerja MDS untuk pembelian persediaan antara lain mesin Multi Function Product (MFP) Ricoh,
tinta dan suku cadang MFP Ricoh dan membiayai investasi pada proyek penyewaan MDS.
Jumlah maksimum masing-masing fasilitas adalah sebesar AS$450.000 dan AS$1.050.000
dengan maksimum penggunaan Fasilitas SLC masing-masing tidak boleh lebih dari
Rp3.000.000.000 dan Rp7.000.000.000. Fasilitas tersebut digunakan masing-masing untuk
membiayai modal kerja MDS untuk pembelian persediaan antara lain mesin Multi Function
Product (MFP) merk Ricoh, tinta dan suku cadang MFP Ricoh dan membiayai investasi pada
proyek penyewaan MDS untuk pembelian mesin MFP merk Ricoh.
Pada tanggal 6 Desember 2012, MDS menandatangani perjanjian kredit untuk perpanjangan
dan penambahan nilai fasilitas PIF menjadi sebesar AS$2.500.000, dengan penggunaan fasilitas
SLC tidak boleh lebih dari Rp15.000.000.000. Pada tanggal 23 Desember 2013, MDS
menandatangani perjanjian dimana fasilitas PIF diperpanjang dan mendapat penambahan nilai
fasilitas menjadi sebesar Rp. 20.000.000.000. MDS juga mendapatkan fasilitas tambahan
berupa “Forex Line” dengan batas maksimum sebesar AS$250.000 yang akan digunakan untuk
kebutuhan transaksi mata uang asing.
Pada tanggal 10 Juli 2014, MDS menandatangani perjanjian dimana fasilitas PIF diperpanjang
dan mendapat penambahan nilai fasilitas menjadi sebesar Rp. 30.000.000.000 dengan
penggunaan fasilitas SLC tidak boleh lebih dari AS$3.500.000. MDS juga mendapatkan fasilitas
tambahan berupa PIF-2 dengan penggunaan fasilitas batas maksimum sebesar Rp.
10.000.000.000 dengan penggunaan fasilitas SLC tidak boleh lebih dari AS$1.000.000 yang
akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja pembelian persediaan berupa mesin Production
Printing.
37
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Fasilitas SLC tersebut dapat digunakan oleh Perusahaan dengan memberikan surat pernyataan
bahwa fasilitas dapat digunakan oleh MDS, dan MDS bersedia menanggung kewajiban yang
timbul.
Tanpa persetujuan trtulis dari Bank Permata, MDS tidak diperbolehkan, antara lain : melakukan
pembayaran dividen, perubahan komposisi pemegang saham dan manajemen, memperoleh
pinjaman dari bank atau lembaga keuangan non-bank lainnya dan memberikan pinjaman kepada
perusahaan lain, baik anak perusahaan, perusahaan afiliasi maupun pihak ketiga.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo fasilitas ini adalah masing-masing
sebesar Rp. 24.132.773.879 dan Rp. 22.851.433.963.
Fasilitas ini telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir pada tanggal
11 Januari 2016 yang memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan 10 Februari 2016.
Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,50% pada tahun 2015 dan 2014 serta
dijamin dengan jaminan berupa tanah atas nama Perusahaan, jaminan perusahaan dari
Perusahaan , hak milik secara fidusia atas persediaan barang, jaminan fidusia atas piutang
usaha dan mesin yang dibiayai oleh Fasilitas Term Loan 1.
Entitas Anak – FFI
15. UTANG USAHA
Akun ini merupakan utang kepada pemasok luar negeri dan lokal untuk transaksi pembelian
barang dagang dan transaksi lainnya dengan rincian sebagai berikut:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Pihak Ketiga
Dalam Rupiah
Dalam Dollar AS
Dalam Taiwan
Dalam Dollar Singapura
Dalam Yen Jepang
Dalam Euro
159,146,424,643
550,454,244
2,423,503
-
137,201,889,077
5,907,509,343
2,423,502
313,494,232
Sub-total
159,699,302,390
143,425,316,154
-
-
159,699,302,390
143,425,316,154
Pihak berelasi
Dalam Rupiah
Total utang usaha
Akun-akun tersebut di atas merupakan utang dari pembelian barang dagangan toko 7-Eleven,
produk industrial, mesin fotokopi, mesin pos NEC, bahan pangan, bahan pembungkus, kamera
digital, film, medis, graphic art, mesin fotografi, dan lain-lain.
38
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar di muka terdiri dari :
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Pasal 22
-
-
Pasal 23
-
-
Pasal 25
-
-
Pajak Pertambahan Nilai
7,117,100,711
1,447,706,821
Total
7,117,100,711
1,447,706,821
b. Utang pajak terdiri dari :
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Pajak Penghasilan
Pasal 21
14,277,987,065
13,157,249,325
Pasal 23
1,669,793,530
1,591,106,066
Pasal 25
2,390,453,967
2,390,453,967
Pasal 26
5,084,045,181
4,862,372,764
Pasal 29
3,552,072,822
3,552,072,822
14,146,716,893
13,549,162,795
Pajak Hotel dan Restoran
Pasal 4 (2)
13,503,240,141
11,853,288,733
Pajak Pertambahan Nilai
41,250,158,371
31,306,519,673
Total
95,874,467,970
82,262,226,145
39
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah
sebagai berikut:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Perusahaan
Aset Pajak Tangguhan
Liabilitas Imbalan Kerja
Piutang Usaha dan Piutang lain-lain
Persediaan
Aset Tetap
Liabilitas Pajak Tangguhan
Aset Sewa Pembiayaan
Rugi fiskal
1,790,707,500
638,808,820
(1,523,644,168)
1,790,707,500
638,808,820
(1,523,644,168)
(271,346,478)
27,179,514,857
(271,346,478)
27,179,514,857
Sub-total aset pajak tangguhan Perusahaan
27,814,040,531
27,814,040,531
2,355,161,778
2,355,161,778
Entitas Anak
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Piutang usaha dan piutang lain-lain
Aset tetap
Utang sewa pembiayaan
386,250,196
386,250,196
(4,093,158,637)
(4,093,158,637)
(457,648,860)
(457,648,860)
Rugi fiskal
237,552,746,517
237,552,746,517
Sub - Total Aset Pajak Tangguhan, neto
235,743,350,994
235,743,350,994
440,647,500
440,647,500
Entitas Anak
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Piutang usaha dan piutang lain-lain
Aset tetap
Utang sewa pembiayaan
Rugi fiskal
Sub-total Liabilitas Pajak Tangguhan, neto
84,394,356
84,394,356
(4,078,375,572)
(4,078,375,572)
(608,473,243)
(608,473,243)
247,727,081
247,727,081
(3,914,079,878)
(3,914,079,878)
Untuk penyajian dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, klasifikasi aset atau liabilitas
pajak tangguhan untuk setiap perbedaan temporer di atas ditentukan berdasarkan posisi pajak
tangguhan neto (aset neto atau liabilitas neto) setiap entitas.
40
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG
Pinjaman bank jangka panjang terdiri dari :
31 Maret 2017
Pihak Ketiga
Perusahaan
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Entitas Anak
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mayapada Tbk
Standard Chartered Bank
Total
Dikurangi bagian jatuh tempo
dalam satu tahun
Bagian Jangka Panjang
31 Desember 2016
65,685,174,871
65,685,174,871
167,566,735,398
147,453,692,178
8,044,889,598
1,289,885,824
42,417,362,070
167,566,735,398
147,453,692,178
12,044,889,598
1,289,885,824
42,417,362,070
432,457,739,939
436,457,739,939
(293,202,185,822)
(297,202,185,822)
139,255,554,117
139,255,554,117
Perusahaan
Bank CIMB
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus
Pada tanggal 18 November 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus
dari Bank CIMB yang digunakan untuk membiayai fasilitas pinjaman tetap dengan jumlah
maksimum sebesar Rp. 108.000.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga per tahun
12,5%, biaya penjadwalan kembali 1% dari plafon. Fasilitas ini dijamin dengan penjaminan aset
yang digunakan untuk bisnis Fuji dan 7-Eleven dan sebelumnya belum dijaminkan, 29 outlet 7Eleven yang sebelumnya dijaminkan ke bank Sinarmas, real estate lainnya dengan nilai
pengikatan sebesar Rp. 466.099.990.000 dan nilai jaminan Rp. 928.000.000.000, persediaan
senilai Rp. 108.000.597.830 dan fidusia mesin dan peralatan dari MSI dengan nilai pengikatan
Rp. 60.000.000.000 dan nilai jaminan Rp. 25.183.664.000.
Jangka waktu fasilitas ini adalah 2 tahun sejak tanggal penarikan.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain : kewajiban
menjaga rasio leverage maksimal 2 kali dan rasio Loan to EBITDA maksimal 4 kali selama
jangka waktu kredit. Perusahaan juga harus menjaga kepemilikan saham keluarga Honoris baik
secara langsung dan tidak langsung minimal 51%.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, total saldo fasilitas ini adalah sebesar
masing-masing Rp. 65.685.174.871 dan Rp. 65.685.174.871.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahan tidak mematuhi seluruh
persyaratan yang diberikan oleh bank.
41
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Entitas Anak – MSI
PT Bank CIMB Niaga Tbk
a. Fasilitas Pinjaman Investasi 1
Pada tanggal 7 Oktober 2010, MSI memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari Bank CIMB
dengan jumlah maksimum sebesar Rp.50.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan
sebesar 11% dengan waktu tenggang selama 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya
perjanjian dan akan berakhir pada tanggal 1 januari 2015. Fasilitas ini digunakan untuk
pembiayaan pembangunan 20 gerai 7-Eleven.
Pada tanggal 5 Juli 2012, fasilitas ini dikonversi menjadi Pinjaman Transaksi Khusus
Murabahah I (PTK Murabahah I) dengan jumlah maksimum sebesar Rp. 45.995.217.580 dan
dikenaka 11%. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2015. Pada tanggal 5
Januari 2015, fasilitas ini telah dilunasi oleh MSI.
b. Fasilitas Pinjaman Investasi 3
Pada tanggal 17 Oktober 2013, MSI memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari Bank CIMB
dengan jumlah maksimum sebesar Rp. 100.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan
sebesar 11,50% dengan waktu tenggang selama 12 (dua belas) bulan sejak
ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir pada tanggal 7 November 2018. Fasilitas ini
digunakan untuk pembiayaan pembangunan gerai 7-Eleven.
Fasilitas ini memiliki syarat berupa penempatan kas yang dibatasi penggunaannya pada
rekening PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pada tanggal 14 November 2014, fasilitas ini dikonversi menjadi Pinjaman Transaksi Khusus
Murabahah III (PTK Murabahah III) Rp. 100.000.000.000 dan dikenakan 12,50%. Fasilitas ini
akan jatuh tempo pada tanggal 7 November 2018.
Pada tanggal 31Mareti 2017 dan 31 Desember 2016, saldo fasilitas pinjaman investasi 3
adalah masing-masing sebesar Rp. 61.829.620.421dan Rp. 61.829.620.421.
c. Fasilitas Pinjaman Investasi 4
Pada tanggal 14 November 2014, MSI memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari Bank
CIMB dengan jumlah maksimum sebesar Rp. 150.000.000.000 dan dikenakan bunga
tahunan sebesar 12,50% dengan waktu tenggang selama 12 (dua belas) bulan sejak
ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir pada tanggal 30 November 2020. Fasilitas
ini digunakan untuk pembiayaan investasi untuk gerai 7-Eleven.
Pada tanggal 31Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo fasilitas pinjaman investasi 4
adalah masing-masing sebesar Rp. 62.718.029.503dan Rp. 62.718.029.503.
d. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus
Pada tanggal 16 Juli 2012, MSI memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) dari
Bank CIMB dengan jumlah maksimum Rp. 70.000.000.000 yang digunakan untuk pembelian
persediaan outlet 7-Eleven. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 11% dan biaya
komisi fasilitas sebesar 1% flat dari jumlah fasilitas PTK. Jangka waktu fasilitas kredit adalah
12 (dua belas) bulan sampai dengan 16 Juli 2013. Pada tanggal 10 Januari 2013, tanggal
jatuh tempo diperpanjang sampai dengan tanggal 20 Juli 2014.
42
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 22 Oktober 2014, MSI mengkonversi fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus
(PTK) dari Bank CIMB menjadi fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II (PTK II) dengan
system angsuran. Jumlah maksimum fasilitas ini sebesar Rp. 70.000.000.000. Pinjaman ini
dikenakan bunga tahunan sebesar 12,5%. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 31
Oktober 2019.
Pada tanggal 31Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo fasilitas pinjaman PTK adalah
masing-masing sebesar Rp. 43.019.085.474dan Rp. 43.019.085.474.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahan tidak mematuhi seluruh
persyaratan yang diberikan oleh bank.
Bank Mandiri
Pada tanggal 21 September 2011, MSI memperoleh beberapa fasilitas kredit dari Bank Mandiri
sebagai berikut :
a. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 1
Pinjaman Transaksi Khusus 1 memiliki jumlah maksimum sebesar Rp. 100.000.000.000 dan
dikenakan bunga tahunan sebesar 10,75% dan beban provisi sebesar 0,50% per tahun dari
plafon.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan pribadi Sungkono Honoris dan Henri Honoris, bangunan
gedung hasil renovasi dan mesin serta peralatan pada 28 gerai 7-Eleven yang dibiayai oleh
Bank Mandiri. Jangka waktu fasilitas ini ditetapkan 72 (tujuh puluh dua) bulan sejak tanggal
perjanjian kredit ditandatangani dengan 12 (dua belas) bulan masa tenggang. Fasilitas
pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 September 2019.
Pada tanggal 28 Agustus 2015, MSI mengadakan perubahan perjanjian dimana suku bunga
tahunan menjadi 11,75%.
Pada bulan Oktober 2015, Pinjaman Transaksi Khusus 1 direstrukturisasi dengan perubahan
jadwal angsuran fasiliatas kredit dan perubahan limit. Angsuran dibayarkan setiap tiga
bulanan seitan tanggal 23 hingga 23 Desember 20121.
Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, total saldo fasilitas pinjaman
transaksi khusus masing-masing adalah sebesar Rp. 53.922.489.617dan Rp.
53.922.489.617.
b. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 2
Pada tanggal 26 September 2013, MSI memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Transaksi
Khusus 2 dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum sebesar Rp. 100.000.000.000 dan
dikenakan bunga tahunan sebesar 11,75% dan beban provisi sebesar 0,25% per tahun dari
plafon. Fasilitas ini digunakan untuk pembangunan gerai-gerai 7-Eleven.
Pada bulan Oktober 2015 Pinjaman Transaksi Khusus 2 direstrukturisasi dengan perubahan
jadwal angsuran fasilitas kredit dan perubahan limit. Angsuran dibayarkan setiap tiga bulanan
setiap tanggal 23 hingga 23 Desember 2021.
Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, total saldo fasilitas pinjaman
transaksi khusus 2 masing-masing adalah sebesar Rp. 93.531.202.561 dan
Rp. 93.531.202.561.
43
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Fasilitas Kredit Investasi Tranche 1 (KI 1)
Fasilitas KI 1 digunakan untuk melunasi fasilitas kredit investasi di PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk sebesar Rp. 13.050.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan
sebesar 10,75% dan beban provisi sebesar0,50% per tahun dari plafon. Fasilitas ini berlaku
sampai dengan tanggal 17 Maret 2015.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga
Debt to Equity Ratio (DER) sebesar maksimal 300%.
Pada bulan Maret 2015, MSI telah melunasi fasilitas pinjaman ini.
d. Fasilitas Kredit Investasi Tranche 2 (KI 2)
Fasilitas KI 2 digunakan untuk melunasi fasilitas kredit investasi di PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk dan pembiayaan 10 gerai 7-Eleven dengan jumlah maksimum sebesar Rp.
21.950.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 10,75% dan beban
provisi sebesar 0,50% per tahun dari plafon. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 17
Maret 2015.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain kewajiban
menjaga Debt to Equity Ratio (DER) sebesar maksimal 300% selama jangka waktu kredit.
Pada bulan Maret 2015, MSI telah melunasi fasilitas pinjaman ini.
Standard Chartered Bank, Singapore (SCB)
Pada tanggal 18 Desember 2014, MSI memperoleh fasilitas term loan dari SCB, cabang
Singapura dengan jumlah kredit maksimum sebesar AS$5.000.000. Jangka waktu fasilitas ini
adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal mulai penggunaan fasilitas. Tanggal
penggunaan fasilitas adalah 8 Januari 2015.
Pinjaman tersebut digunakan untuk, antara lain :
a. Pembiayaan kembali fasilitas pinjaman Perusahaan, MSI, dan FFI, yang diperoleh dari PT
Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas)
b. Pembayaran semua biaya dan fee transaksi.
c. Pembiayaan atas pengeluaran modal, modal kerja, dan pengeluaran umum.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo fasilitas pinjaman ini adalah masingmasing sebesar Rp. 42.417.362.362.070 dan Rp. 42.417.362.362.070.
PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Bank Mayapada)
Fasilitas Pinjaman Angsuran Tetap
Pada tanggal 17 Juni 2014, MSI memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari Bank Mayapada
dengan jumlah maksimum sebesar Rp. 2.000.000.000, yang digunakan untuk modal kerja.
Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 3 September 2019. Untuk fasilitas ini dikenakan suku
bunga sebesar 16,50% per tahun.
Fasilitas ini dijamin dengan hak tanggungan dari beberapa bidang tanah dan bangunan yang
dimiliki oleh MSI.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo PTK adalah masing-masing sebesar
Rp. 1.289.885.824 dan Rp. 1.289.885.824.
44
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, MSI telah mematuhi seluruh persyaratan
yang diharuskan oleh bank.
Entitas Anak – MDS
Bank Permata
Fasilitas Term Loan
Pada tanggal 6 Desember 2012, MDS menandatangani perjanjian kredit untuk memperoleh
fasilitas Term Loan 1, 2 dan 3.
1. Term loan 1
Bank permata setuju untuk memberikan Fasilitas Term Loan 1 (TL 1) dengan jumlah limit
pinjaman sebesar Rp.23.000.000.000 yang digunakan untuk membiayai investasi MDS pada
proyek penyewaan mesin Multi Function Product (MFP) ricoh. Jangka waktu fasilitas TL1
yang diberikan adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal masing-masing pencairan,
dimana jangka waktu tersebut belum termasuk masa tenggang dengan jangka waktu
maksimum 3 (tiga) bulan sejak tanggal pencairan Fasilitas TL 1. Fasilitas ini dikenakan suku
bunga tahunan sebesar 11,75%.
Pada tanggal 10 Juli 2014, MDS manandatangi perjanjian kredit untuk memperpanjang
jangka waktu oenarikan 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjia kredit
dan menambah jumlah nilai pinjaman sebesar Rp 48.000.000.000 untuk fasilitas TL 1.
Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12.50%.
Pada tanggal 25 April 2016, berdasarkan perjanjian No.121/BP/CRC-WB/IV/2016, Bank
Permata setuju untuk melakukan
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo TL 1 adalah masing-masing
sebesar Rp. 6.000.000.000dan Rp. 10.000.000.000.
2. Term loan 3
Bank Permata setuju untuk memberikan Fasilitas Term Loan 3 (TL 3) dengan jumlah limit
pinjaman sebesar Rp. 30.000.000.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian peralatan
IT, software dan lisensi IT 7-Eleven. Jangka waktu Fasilitas TL 3 yang diberikan adalah 36
(tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan setiap fasilitas, dimana jangka waktu
tersebut belum termasuk masa tenggang dengan jangka waktu maksimum 2 bulan. Jangka
waktu penarikan atas fasilitas ini adalah 12 bulan sejak tanggal penandatanganan. Fasilitas
ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 11,75%.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo TL 3 adalah masing-masing
sebesar Rp 2.044.889.598 dan Rp 2.044.889.598.
45
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. KEPENTINGAN NON PENGENDALI
Akun ini merupakan kepentingan non pengendali pada aset neto dan laba (rugi) entitas anak
sebagai berikut:
19. MODALSAHAM
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal31 Maret 2017 berdasarkan catatan yang
dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
46
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 berdasarkan catatan
yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut :
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 29 Oktober 2014
yang diaktakan dengan akta No.57, Notaris F.X Budi Santoso Isbandi S.H., pemegang saham
telah menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan menjadi Rp.
457.469.799.900 dari semula Rp. 415.881.636.300 melalui penambahan modal tanpa hak
memesan efek terlebih dahulu. Perubahan anggaran Dasar Perusahaan ini telah diterima dan
dicatat oleh menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU07910.40.21.2014 tanggal 29 Oktober 2014
Pada tanggal 31 Maret 2016, saham Perusahaan yang dimiliki Direksi adalah sebagai berikut:
Pengelolaan Modal
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan terpeliharanya debt to
equity ratio yang dipersyaratan oleh pihak kreditur.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan
perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan,
Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan
saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas
tujuan, kebijakan maupun proses selama periode penyajian.
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk
mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
47
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Selisih lebih kas yang diterima dari penerbitan saham atas jumlah nilai nominal saham dan
selisih lebih harga teoritis atas jumlah nilai nominal saham yang didistribusikan sebagai dividen
saham disajikan sebagai tambahan modal disetor.
21. DIVIDEN
Pada tahun 2016, tidak ada pembagian dividen tunai kepada pemegang saham oleh
Perusahaan.
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG
Berikut ini merupakan rangkuman komponen beban imbalan kerja neto yang diakui pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian dan liabilitas atas imbalan kerja yang diakui di laporan
posisi keuangan konsolidasian yang dihitung oleh aktuaris independen, Biro Pusat Aktuaria,
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015&2014 berdasarkan
laporannya masing-masing tanggal 19 Februari 2016 dan 9 Februari 2015 dengan menggunakan
metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi sebagai berikut:
Tingkat diskonto
Tabel mortalita
Kenaikan gaji dan upah
Tingkat sakit atau cacat
Tingkat pengunduran diri
:
:
:
:
:
Usia pensiun
:
8,9%
TMII2011
5,00 %
10% dari tingkat mortalita
10% di usia 30 tahun menurun
proporsional hingga 0% di usia 53 tahun
55 tahun
secara
48
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. PENDAPATAN NETO
Penjualan bersih merupakan pendapatan yang diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut :
24. BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut :
25. BEBAN USAHA
a. Beban penjualan terutama terdiri dari iklan dan promosi, gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan, sewa, penyusutan, pengepakan dan pengiriman barang, perjalanan dan
transportasi, dan pemeliharaan dan perbaikan.
b. Beban umum dan administrasi terutama terdiri dari gaji, upah dan kesejahteraan karyawan,
penyusutan, pemakaian listrik, air, telepon dan faksimili, jasa professional, perjalanan dan
transportasi, sumbangan dan representasi, pemeliharan dan perbaikan.
49
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PENDAPATAN OPERASI LAIN
Rincianpendapatan operasi lain adalah sebagai berikut :
27. BEBAN OPERASI LAIN
28. INFORMASI SEGMEN
Informasi segmen berikut ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen
untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya.
Segmen Usaha
Kegiatan Kelopmpok usaha dikelompokkan dalam divisi usaha yang terdiri dari produk-produk
industrial, 7-Eleven dan lain-lain.
50
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Informasi segmen Kelompok Usaha adalah sebagai berikut :
31 Maret 2017
Photographic
Ricoh
Industrial
7-Eleven
Lain-lain
Total
Pendapatan
Penjualan
-
18,734,479,759
29,947,050,231
102,095,510,491
-
150,777,040,481
Eliminasi
-
(1,108,357,016)
-
(11,048,478,507)
-
(12,156,835,523)
Penjualan, neto
-
17,626,122,743
29,947,050,231
91,047,031,984
-
138,620,204,958
Hasil (Beban) yang tidak dapat
Dialokasikan
37,975,281,925
(91,750,120,255)
(11,920,877,966)
(24,919,923,248)
794,632,385
22,338,865,980
(388,660,934,537)
(456,143,075,716)
Hasil Segmen
Beban Penjualan
Beban Umum dan Administrasi
Beban Keuangan
Pendapatan Keuangan
Pendapatan Operasi Lain
Beban Operasi Lain
Beban Pajak, Neto
Laba Tahun Berjalan
Aset dan Liabilitas
Aset Segmen
1,638,468,967
75,617,151,053
35,010,766,033
689,281,744,111
27,992,193,935
829,540,324,098
Aset yang Tidak dapat
Dialokasikan
739,726,446,854
Total Aset
1,569,266,770,952
Total Liabilitas yang Tidak
Dapat Dialokasikan
1,381,277,753,534
31 Maret 2016
Photographic
Ricoh
Industrial
7-Eleven
Lain-lain
Total
Pendapatan
Penjualan
-
22,542,469,021
20,500,467,057
201,728,268,754
759,464,848
245,530,669,680
Eliminasi
-
(5,983,584,723)
-
(18,886,696,550)
-
(24,870,281,273)
Penjualan, neto
-
16,558,884,298
20,500,467,057
182,841,572,204
759,464,848
220,660,388,407
Hasil (Beban) yang tidak dapat
Dialokasikan
78,446,414,880
(102,536,980,749)
(8,454,642,538)
(27,717,226,990)
908,294,667
79,707,908,589
1,629,933,422
(279,303,910)
21,704,397,371
Hasil Segmen
Beban Penjualan
Beban Umum dan Administrasi
Beban Keuangan
Pendapatan Keuangan
Pendapatan Operasi Lain
Beban Operasi Lain
Beban Pajak, Neto
Laba Tahun Berjalan
Aset dan Liabilitas
Aset Segmen
Segmen Geografis
Aset yang Tidak dapat
Dialokasikan
85,634,888,495
40,267,574,845
88,617,964,420
1,627,892,755,896
40,663,076,706
1,883,076,260,361
585,768,787,220
Total Aset
2,468,845,047,581
Total Liabilitas yang Tidak
Dapat Dialokasikan
1,181,148,069,912
51
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Segmen geografis ditentukan berdasarkan lokasi aset atau operasi Perusahaan, yakni Pulau
Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, Pulau Bali, Pulau Batam dan lainnya.
Informasi berdasarkan geografis adalah sebagai berikut :
Penjualan
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Pulau
Jawa
149,667,944,035
970,766,447,354
Bali
216,918,306
2,088,535,361
Batam
371,056,772
1,570,656,677
64,126,305
7,060,216,279
362,714,995
5,747,047,347
94,280,068
7,059,972,454
Total
Eliminasi
150,777,040,481
(12,516,835,523)
994,292,875,472
(102,871,710,378)
Penjualan. neto
138,260,204,958
891,421,165,094
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
Aset
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Pulau
Jawa
Bali
Batam
Sumatera
820,601,535,572
1,316,013,195,804
1,523,897,483
1,881,671,546
675,787,174
3,981,610,372
3,506,865,917
4,435,333,057
Kalimantan
844,306,035
1,736,495,347
Sulawesi
749,462,951
4,420,232,511
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Total Aset
827,901,855,132
1,332,468,538,637
739,726,446,854
649,954,627,770
1,569,266,770,952
1,982,423,166,407
29. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN
a. Sejak tahun 1971, Perusahaan mengadakan perjanjian distributor dengan Fuji Photo Film
Co., Ltd., Jepang (Fuji), dimana Perusahaan sebagai distributor tunggal Fuji di Indonesia
diberikan hak untuk menjual, memasarkan atau mendistribusikan dan melakukan jasa
perbaikan atas peralatan fotografi, produk peka cahaya lainnya dan produk-produk lain dari
52
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Fuji. Fuji juga memberikan wewenang dan izin kepada Perusahaan untuk menggunakan
semua merek dagang terdaftar yang sekarang atau dikemudian haridimiliki oleh Fuji.
Dalam perjanjian tersebut, disebutkan apabila terdapat perubahan manajemen atau
kepemilikan Perusahaan yang signifikan, harus segera diberitahukan kepada Fuji. Dalam hal
tersebut, Fuji akan segera mengahiri perjanjian tersebut dengan mengirimkan pemberitahuan
secara tertulis kepada Perusahaan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak Fuji mengetahui
perubahan tersebut. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak perjanjian ditandatangani dan
tidak mempunyai batas waktu, kecuali saat kedua pihak sepakat mengakhiri perjanjian.
b. Pada tanggal 1 Mei 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian pengalihan hak dagang dan
penghentian perjanjian distribusi dengan FujiFilm Corporation, PT FujiFilm Indonesia (FFID)
dan Fujifilm Medical System USA., Inc., pihak ketiga, dimana Perusahaan menyetujui untuk
menjual dan mengalihkan hak dagang untuk menjual, mendistribusikan dan menyediakan
produk-produk Fujifilm Corporation dan Fujifilm Medical System USA., Inc., kepada FFID dan
menyediakan informasi pelanggan dan dukungan supaya pengalihan usaha berjalan dengan
lancar. FFID diharuskan untuk melakukan pembayaran kompensasi kerugian atas
penyerahan barang terkai dengan bidang fotografi sebesar AS$17.000.000 (setara dengan
Rp.229.806.000.000) dalam empat kali pembayaran kepada Perusahaan.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Perusahaan belum menerima
sebagian pembayaran dari FFID yang dicatat sebagai bagian dari “Piutang lain-lain, neto”
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Berdasarkan perjanjian ini, mulai September 2015, Kelompok Usaha menghentikan seluruh
kegiatan penjualan terkait dengan distribusi produk fotografi dan melakukan penurunan nilai
atas persediaan terkait.
c. Pada tanggal 1 Mei 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan Shimadzu
(Asia Pacific) Pte. Ltd., Singapura (Shimadzu) dimana Shimadzu menunjuk Perusahaan
sebagai distributor eksklusif atas produknya di Indonesia. Perjanjian kerjasama ini berlaku
sejak perjanjian ditanda tangani dan tidak mempunyai batas waktu, kecuali saat kedua pihak
sepakat mengakhiri perjanjian.
Entitas Anak – MSI
a. Pada tanggal 3 Oktober 2008, MPrI, Entitas Anak, telah menandatangani “Master Franchise
Agreement” dengan 7-Eleven, Inc. suatu perusahaan yang mengoperasikan, mengusahakan
wara laba atau memberikan lisensi kepada hampir 36.000 outlet “convenience retailer store”
di 15 negara, yang berbasis di Dallas, Texas, Amerika Serikat.
Merujuk pada Peraturan Nomor X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996, pada tanggal 15 April 2009 Perusahaan telah
memberitahukan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM-LK) bahwa salah satu Entitas Anak-nya (MSI) telah menandatangani “Master
Franchise Agreement” dengan7-Eleven, Inc.
MSI memperoleh hak dan lisensi untuk mengembangkan dan mengoperasikan gerai merek
“7-Eleven” di pulau Jawa, Indonesia, untuk masa dua puluh (20) tahun dan masa
perpanjangan sepuluh (10) tahun.
Hak dan lisensi untuk mengembangkan dan mengoperasikan outlet tersebut
direpresentasikan sebagaibagian dari Biaya tangguhan, “Beban Tangguhan, Neto” pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.
53
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. Pada tanggal 5 Oktober 2009, MSI mengadakan perjanjian waralaba dengan
7-Eleven, Inc. Berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian tersebut,
7-Eleven, Inc., memberikan hak kepada MSI untuk menggunakan sistemnya dalam
persiapan, pemasaran dan penjualan produk, logo dan merek. MPrI harus membayar biaya
waralaba awal sebesar AS$1.500.000 yang telah dilunasi dan disajikan dalam “Beban
Waralaba Awal”.
c. Pada tanggal 1 November 2012, MSI dan PT Iron Bird (IB) mengadakan perjanjian dimana IB
menyediakan jasa pengangkutan produk ke toko-toko 7-Eleven kepada MSI. MSI dikenakan
tarif atas setiap pengiriman ditambah dengan biaya asuransi. Perjanjian ini berlaku sampai
dengan tanggal 31 Oktober 2016.
Entitas Anak – MDS
Efektif tanggal 1 April 2012, MDS mengadakan perjanjian distribusi dengan Ricoh Asia Pacific
Operations Limited (Ricoh), dimana Ricoh menunjuk MDS sebagai distributor non-eksklusif atas
produknya di Indonesia. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak perjanjian ditanda tangani dan
tidak mempunyai batas waktu, kecuali saat kedua pihak sepakat mengakhiri perjanjian.
Entitas Anak – FFI
Berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan tanggal 11 November 2015 FFI dengan Warabeya
Nichiyo Co., Ltd., Jepang (WARABEYA) mendirikan suatu usaha patungan, PT Fresh Food
Warabeya Indonesia (FFWI) dengan komposisi kepemilikan saham yaitu sebesar 65% untuk FFI
dan 35% untuk WARABEYA sehingga total modal disetor FFI adalah sebesar Rp.
29.250.000.000 dan WARABEYA adalah sebesar Rp.15.750.000.000. Akta pendirian FFWI telah
diaktakan dalam akta notaris No.02 tanggal 6 Januari 2016 yang dibuat dihadapan Notaris
Kumala Tjahjani Widodo S.H. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0003852.AH.01.11. Tahun 2016
tanggal 12 Januari 2016.
54
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan
Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 :
Nilai tercatat instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar atau pada biaya perolehan diamortisasi, atau disajikan
sebesar jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya
atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan
pada paragraf-paragraf berikut.
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nasional) kas dan setara kas,
deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain, setoran jaminan, pinjaman jangka pendek,
utang usaha, utang lain-lain, utang pihak berelasi, biaya masih harus dibayar dan utang jangka
panjang jatuh tempo dalam satu tahun kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen
keuangan tersebut berjangka pendek.
55
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset lancar lainnya dicatat pada biaya perolehan karena tidak praktis untuk memperkirakan nilai
wajar dari setoran jaminan, karena tidak memiliki jangka waktu pembayaran yang tetap
mesikipun tidak diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal laporan posisi keuangan.
Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas jangka panjang disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif, dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada suku bunga
pinjaman pasar saat itu bagi pinjaman yang serupa. Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang
kurang lebih sebesar nilai tercatatnya karena dinilai secara terus menerus.
31. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Liabilitas keuangan utama Kelompok Usaha meliputi pinjaman bank jangka pendek, utang
usaha, biaya masih harus dibayar, dan pinjaman jangka panjang. Tujuan utama dari liabilitas
keuangan ini adalah untuk operasi Kelompok Usaha. Kelompok Usaha juga mempunyai
berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang
pihak-pihak berelasi yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.
Kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen
keuangannya.
Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko suku bunga, risiko mata
uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi Kelompok Usaha menelaah dan menyetujui
kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.
a. Risiko suku bunga
Risiko suku bunga atas nilai wajar atau arus kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus
kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku
bunga pasar. Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko perubahan suku bunga pasar
terutama terkait dengan pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjangnya.
Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo
pinjaman Kelompok Usaha yang dikenakan suku bunga mengambang.
Kebijakan Kelompok Usaha terkait dengan risiko suku bunga adalah dengan mengelola biaya
bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan variabel. Kelompok Usaha
mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari
pinjaman bank jangka panjang sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar
uang. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan harganya pada
suku bunga tetap atau mengambang.
b. Risiko mata uang
Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu
instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing.
Eksposur Kelompok Usaha terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari utang usaha
dari pembelian dalam mata uang asing dan pinjaman bank dalam mata uang asing.
Apabila terjadi penurunan/penguatan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing
yang berlaku pada tanggal 31 Maret 2016, mata uang dalam mata uang asing akan
meningkat/berkurang dalam mata uang Rupiah.
56
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal
memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko
kredit yang dihadapi Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan.
Kelompok Usaha melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan
kredibel. Kelompok usaha memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan
perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan,
jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak
tertagih. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan.
d. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Kelompok Usaha
menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka
pendek.
Kebutuhan likuiditas Kelompok Usaha secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai
aktivitas bisnis Kelompok Usaha.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok Usaha memantau dan menjaga tingkat kas dan
setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Kelompok Usaha dan
untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Kelompok Usaha juga secara rutin
mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman
jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara
fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit.
Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan pinjaman pihak-pihak berelasi. Kelompok Usaha
menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko likuiditas dengan menjaga saldo
kas yang cukup.
57
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Maret 2017 Kelompok usahamemiliki aset dan liabilitasmoneter dalam mata
uang asing sebagai berikut:
58
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Maret 2017 dan 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. LABA PER SAHAM
Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun
bersangkutan.
Laba per saham dilusian adalah sama dengan Laba perusahaan dasar karena Perusahaan tidak
memiliki efek berpotensi dilusian.
Download