Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia p ISSN : 1411 - 6073 FENOMENA PARANORMAL (SUATU TINJAUAN MAKNA HIDUP, KONSEP DIRI, PENGALAMAN TRANSPERSONAL DAN SPIRITUALITAS) Maria Ida Widayanti Pius Heru Priyanto Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam tentang fenomena paranormal, khususnya yang berhubungan dengan pengalaman transpersonal, makna hidup, konsep diri dan spiritualitas pada seseorang yang memiliki bakat atau kelebihan paranormal. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif fenomenologis yang mencoba mencari arti pengalaman dalam kehidupan subyek, mencari data berkaitan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian, dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman dalam kehidupan. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 4 orang yang memiliki kelebihan paranormal, seperti bisa menyembuhkan penyakit tanpa obat, melihat makhluk halus, memiliki kemampuan kewaskitaan, telepati, telekinesis, membaca karakter atau kepribadian seseorang, dan pengalalaman-pengalaman transpersonal lain yang berhubungan dengan spiritual. Data diambil dengan menggunakan wawancara dan observasi serta dilakukan uji keabsahan data sehingga didapatkan data yang reliabel. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pengalaman transpersonal mempengaruhi makna hidup, konsep diri, dan spiritualitas sehingga seseorang yang memiliki kelebihan paranormal memiliki rasa percaya diri yang baik, memiliki pemahaman diri yang baik, menemukan tujuan hidup yang jelas dan terarah, bergerak ke arah yang positif, aktualisasi diri, serta lebih memahami tentang makna ketuhanan (spiritualitas). 374 Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia p ISSN : 1411 - 6073 Kata kunci : Pengalaman transpersonal, makna hidup, konsep diri, spiritualitas LATAR BELAKANG ‘dukun’ sebagai MASALAH mampu mengobati, Dalam masyarakat menolong jampi (Abdillah, 2006, h. 1). lama diyakini dan dipraktekkan kehidupan yang orang sakit, atau memberi jampi- Indonesia, masalah kegaiban telah dalam orang Di Indonesia penuh dengan sehari-hari. kepercayaan akan paranormal Fenomena seperti orang pandai yaitu tokoh-tokoh yang dipercayai yang menemukan memiliki kemampuan luar biasa menyembuhkan seperti prakognisi, telepati dan penyakit tanpa obat, mengetahui telekinesis bahkan berkomunikasi kejadian di masa depan atau masa dengan makhluk-makhluk gaib lampau, berkomunikasi dengan berupa roh orang mati atau jin. makhluk Semua pengalaman ini bagi tradisi membantu barang hilang, halus, menggerakkan atau menerbangkan benda-benda mistisisme tanpa menyentuh, dan sebagainya sebagai pengalaman sampingan membuat terheran-heran dalam perjalanan untuk mencapai mendengarnya. Hal-hal seperti itu pangalaman mistik sejati yang yang terjadi dalam masyarakat disebut dengan nama unio mystica Indonesia dan disebut sebagai di kalangan mistisisme kristen, fenomena paranormal. makrifat orang justru dikalangan dianggap sufisme Paranormal atau yang lebih agama Islam, moksha di kalangan umum disebut sebagai ‘dukun’ Yogi agama Hindu, sunyata di adalah seseorang yang memiliki kalangan kekuatan linuwih, lengket dengan Budha (Mahzar, 2008). mantera-mantera dan urusan Bodhisatwa Seseorang yang memiliki mistik. Kamus Umum Bahasa bakat Indonesia menciptakan mendefinisiakan 375 agama paranormal mampu fenomena Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia p ISSN : 1411 - 6073 paranormal seperti: peramalan, (Hartawan, penyembuhan, Sedangkan melihat- 2013, Mbah h. 1). Bejo lebih mendengar-merasakan tanpa indra memilih (misalnya mengetahui isi surat penghargaan dan nama dengan yang masih berada di dalam kelebihan amplop), melayang di atas tanah, dimiliki. berjalan di atas api, mengatahui untuk mencari paranormal yang Ada pun di Indonesia juga suatu peristiwa pada masa lalu, ditemukan dan Fenomena memiliki kelebihan paranormal dipelajari untuk menolong sesama tanpa dalam bidang ilmu parapsikologi mengharapkan imbalan apa pun (Kartoatmodjo, 1985, h. 13). dan menjalani kehidupan dengan lain-lain. paranormal tersebut orang-orang yang Di Indonesia ada banyak sederhana. Seperti pada SS yang orang yang memiliki kelebihan memiliki kemampuan paranormal paranormal, untuk membantu orang lain yang baik yang sudah terkenal seperti artis atau yang ada sedang di pelosok-pelosok desa. Salah hidup. Menolong orang lain atas satu paranormal Indonesia yang dasar cinta kasih membuat SS terkenal adalah Agung Yulianto menemukankebahagiaan atau lebih dikenal sebagai KI Joko hidup. SS juga memiliki harapan Bodo dan Nuryanto atau yang terlahir kembali menjadi manusia lebih dikenal sebagai Mbah Bejo. dan menurut SS hal itu dapat Keduanya terwujud spiritual menekuni dengan dunia tujuan-tujuan karena praktik dan memiliki paranormalnya permasalahan melalui perbuatan tertentu. Ki Joko Bodo memiliki kekayaan dalam dalam perbuatan- baik yang dilakukannya. Kemampuan-kemampuan paranormal dalam Ilmu banyak klien dari kalangan artis, Parapsikologi merupakan salah pejabat, satu dan pengusaha 376 bentuk dari pengalaman Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia p ISSN : 1411 - 6073 transpersonal yang dikaji dalam memelihara psikologi transpersonal. Psikologi Menemukan Tuhan, merupakan transpersonal adalah ilmu yang pusat menghubungkan psikologi dengan spiritualitas. spiritual. menemukan akar kebermaknaan Salah satu bidang dari dan menjaganya. pemahaman akan Individu yang psikologi yang mengintegrasikan hidupnya akan konsep, memelihara relasinya psikologi teori, dan dengan kekayaan- Tuhan dan memandang tiap aspek kekayaan spiritual dari bermacam- hidupnya berdasarkan hubungan macam agama. yang dibangunnya dengan Tuhan psikologi (Achyar, 2013, h. 18). Dalam Konsep dengan metode berusaha budaya inti dan dari transpersonal adalah nondualitas hierarki (nonduality), suatu pengetahuan spiritualitas merupakan kebutuhan bahwa tiap-tiap bagian (misal: tertinggi manusia atau disebut tiap-tiap manusia) adalah bagian dengan istilah aktualisasi diri dari keseluruhan alam semesta. (Solikin, 2013, h. 74). kebutuhan Maslow, Penyatuan kosmis dimana segala- Pengalaman transpersonal galanya dipandang sebagai satu juga mempengaruhi konsep diri kesatuan (Davis, 2003, h. 6-21). pada seorang paranormal, artinya Seseorang yang memiliki seseorang yang berbakat pengalaman transpersonal dapat paranormal mampu mengenali diri meningkatkan makna akan Tuhan sejati-nya dengan baik melalui (spiritualitas), konsep diri dan gejala-gejala transpersonal yang makna dapat dialami. Diri merupakan salah menemukan tujuan hidup yang satu konstruk sentral dalam teori jelas dan terarah. Spiritualitas Rogers. Diri merupakan suatu merupakansuatu unsur penting dalam pengalaman hidup sehingga upaya menemukan apa yang bermakna seseorang, bagi seseorang adalah menjadi “diri- manusia kemudian 377 karena tujuan Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia p ISSN : 1411 - 6073 sejati’-nya (Hall & Lindzey, 1993, adalah hal-hal yang dianggap h. pengalaman sangat penting dan berharga serta transpersonal, seseorang mampu memberikan nilai khusus bagi menemukan diri sejati-nya, yaitu seseorang, diri dengan dijadikan tujuan dalam kehidupan organisme yang mengalami (Hall (the purpose in life). Setiap & Lindzey, 1993, h.161). manusia menginginkan dirinya 134). Melalui yang selaras Pengalaman transpersonal membawa seseorang memahami makna dan menemukan layak menjadi orang yang bermartabat semakin dan spiritualitas berguna keluarga, bagi dirinya, lingkungan kerja, diri masyarakat sekitar, dan berharga mampu di mata Tuhan. Setiap orang pasti mencapai kebermaknaan hidup. menginginkan bagi dirinya suatu Dalam logoterapi Viktor Frankl cita-cita dan tujuan hidup yang berasumsi bahwa makna hidup penting dan jelas yang akan merupakan daya pendorong atau diperjuangkan motivasi utama manusia untuk semangat, sebuah tujuan hidup mencapai kehidupan yang penuh yang makna (Tasmara, 2001, h. 139). kegiatanya. Hasrat yang paling Frankl mendasar dari setiap manusia sehingga konsep sehingga seseorang mengungkapkan selama seseorang makna hidup, merasakan bahwa mempunyai maka kebahagiaan yang hasrat penuh arahan untuk segala hidup bermakna. Bila hasrat ini dapat dan dipenuhi, kenikmatan yang memuaskan. Seseorang menjadi adalah akan dengan kehidupan akan dirasakan berguna, berharga dan mampu berarti (meaningful) (Nurani & menemukan makna hidup akan Mariyanti, 2013, h. 3). menemukan pula tujuan hidup Adanya perbedaan yang jelas dan terarah. Bastaman pemaknaan mengatakan bahwa makna hidup dengan pengalaman transpersonal, 378 hidup berkaitan Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia p ISSN : 1411 - 6073 konsep diri dan spiritualitas inilah bagi seseorang yang memiliki yang membuat penulis tertarik bakat untuk mengetahui pandangan dari meingkatkan orang-orang berspiritual. yang paranormal berbakat mengenaikelebihan penelitian ini mengetahui tentang untuk kehidupan METODE PENELITIAN paranormal yang dimiliki. Adapun paranormal Metode yang digunakan tujuan dari adalah untuk dalam penelitian ini adalah metode kualitatif fenomenologis, lebih mendalam fenomena paranormal pengalaman dengan pengalaman subjek, peneliti menghimpun data berkaitan transpersonal, makna yaitu mencoba mencari dalam arti kehidupan hidup, berkaitan dengan konsep diri dan spiritualitas pada pendapat, pendirian, seseorang penilaian, dan pemberian makna yang memiliki kelebihan paranormal. Pada diharapkan manfaat secara sikap, terhadap situasi atau pengalaman penelitian dapat konsep, ini dalam kehidupan. Tujuan dari memberikan penelitian fenomenologis untuk dan mencari atau menemukan makna praktis. Manfaat teoritis pada dari hal-hal yang esensial atau penelitian ini untuk meberikan mendasar dari pengalamana hidup sumbangan pemikiran terhadap tersebut (Ghony & Almanshur, psikologi 2012, h. 57-58). klinis teoritis khususnya masalah pemahaman diri, serta Subyek dalam penelitian menambah pengetahuan di bidang ini psikologi sosial khususnya yeng memiliki kelebihan paranormal berkaitan fenomena dan memiliki pengalaman praktik paranormal. Manfaat praktis dari minimal 5 tahun. Adapun tema- penelitian ini diharapkan dapat tema memberikan referensi informasi tentang pengalaman-pengalaman dengan 379 adalah yang seseorang diungkap yang adalah Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia transpersonal dialami terhadap keempat subyek yang Tuhan memiliki kelebihan paranormal (spiritualitas), konsep diri, dan menunjukkan bahwa seseorang makna hidup serta tema-tema lain yang yang paranormal subyek, yang p ISSN : 1411 - 6073 makna akan berhubungan seperti memiliki kelebihan mengalami bagaimana subyek bisa memiliki pengalaman-pengalaman kelebihan paranormal, bagaimana transpersonal yang mempengaruhi usaha makna hidup, konsep diri, dan subyek untuk mengembangkan paranormal dan kelebihan spiritualitas. sebagainya. Pada keempat subyek Metode pengumpulan data yang penelitian memiliki latar belakang digunakan dalam penelitian ini yang berbeda dalam memperoleh adalah observasi partisipasif dan kemampuan paranormal. Subyek wawancara dengan 1 memiliki kelebihan paranormal menyusun daftar karena belajar dari guru kebatinan pertanyaan-pertanyaan terlebih kejawen dan keinginan subyek peneliti terstruktur dahulu sesuai keunikan subyek untuk dapat penelitian. Untuk menjaga suatu penyakit. kebenaran data, peneliti menyembuhakan Subyek 2 memiliki kelebihan paranormal melakukan beberapa teknik uji karena keabsahan data, yaitu dengan untuk perpanjaangan (syareat, tarekat, hakekat, dan keikutsertaan, keingintahuan belajar subyek ilmu spiritual ketekunan/keajegan pengamatan, makrifat), triangulasi, dan pengecekan teman mencari dan menemukan Tuhan. sejawat. Subyek HASIL PENELITIAN DAN menjalankan PEMBAHASAN keilmuan Berdasarkan penelitian yang 2 ilmu memperdalam untuk dan prosedur-prosedur spiritual sehingga hasil menerima karomah (sesuatu yang dilakukan tidak diminta tetapi diberikan 380 yaitu Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia karena kebijaksanaan yaitu berupa p ISSN : 1411 - 6073 Tuhan) tertentu) dan menjalankan apa kemampuan yang menjadi perintah dalam subyek 3 keyakinan atau kepercayaan yang memiliki kelebihan paranormal dianut serta didukung dengan karena belajar ilmu religi dengan perbuatan-perbuatan tekun sehingga menerima hidayah berdasarkan cinta kaish. Pada dari Tuhan berupa kemampuan subyek paranormal. 3 kejawen seperti memperingati hari kelebihan kelahiran, menggunakan hitungan paranormal bisa tercipta ketika jawa dalam menentukan hari baik seseorang atau dan lain sebagainya. Pada subyek cahaya dalam hati nurani, dan 2 lebih menerapkan untuk hidup menyebutnya dengan istilah ilmu berspiritual hati. Sedangkan pada subyek 4 kehidupan sebagai manusia yang melihat bahwa memiliki kelebihan menggunakan paranormal karena diri sendiri asih, menjalankan prosedur ilmu yang spiritual untuk lebih mengenal paranormal. Pada Subyek memandang bahwa memiliki berusaha Nur dan belajar 1 baik menjalankan dengan ritual menjalani sifat-sifat welas dengan tekun dan telaten, bukan Tuhan. karena karunia atau anugrah dari menjalankan apa yang menjadi Tuhan. perintah dalam agama Islam yang Meskipun keempat subyek memiliki persepsi dan Pada subyek 3 juga dianutnya. Begitu juga dengan latar subyek 4 yang menjalankan belakang yang berbeda tetapi ajaran-ajaran Sang Budha untuk memiliki persamaan dalam usaha belajar untuk mengembangkan kelebihan meditasi dan sebaginya. paranormal. Salah satunya adalah keempat subyek melepas Jadi, sama-sama dapat kemelekatan, disimpulkan bahwa keempat subyek penelitian menjalankan tirakat (puasa, tidak memiliki suatu kelebihan tidur, pantang makan makanan paranormal karena melakukan 381 Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia p ISSN : 1411 - 6073 atau menjalankan suatu ritual diri, hakikat alam yang satu, sesuai dengan keyakinan atau kebahagiaan, ketunggalan, roh, kepercayaan yang dianut dalam pengalaman usaha untuk mendekatkan diri terpesona, serta aktivitas-aktivitas pada Sang Pencipta. Hal ini sesuai yang berhubungan dengan batin dengan atau jiwa. yang ditulis (Mahzar, 2008) pengalaman paranormal dalam bahwa mistik, perasaan Pengalaman transpersonal bagi yang dialami oleh keempat tradisi mistisisme justru dianggap subyek merupakan bidang kajian sebagai pengalaman sampingan dalam dalam perjalanan untuk mencapai yaitu ilmu yang menghubungkan pangalaman mistik sejati. psikologi Keempat subyek memiliki psikologi transpersonal, dengan spiritualitas. Psikologi transpersonal pengalaman transpersonal, yaitu merupakan gejala-gejala parapsikologi atau psikologi yang mengintegrasikan paranormal seperti kemampuan konsep, subyek psikologi suatu untuk menyembuhkan penyakit, telepati, kewaskitaan, melihat bidang dan dengan metode kekayaan- macam budaya dan agama. kembaran diri, membaca karakter seseorang, teori, satu kekayaan spiritual dari bermacam- melihat telekinesis, salah Sutich menjelaskan bahwa dan Psikologi Transpersonal yang berkomunikasi dengan makhluk tengah timbul ini secara khusus halus, dan sebagainya. Keempat berbicara mengenai subyek mengalami dasar, kesadaran memahami mempersatukan, juga transendensi konsep-konsep diri, seperti nilai-nilai yang pengalaman- konsep pengalaman puncak, ekstase, ketuhanan, konsep hukum karma, pengalaman mistik, perasaan konsep sebab akibat, pengalaman terpesona, ada, aktualisasi diri, puncak, hakikat, kebahagiaan, keajaiban, kesadaran, aktualisasi 382 Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia p ISSN : 1411 - 6073 arti dasar, transendensi diri, roh, tercipta, tidak menjelma, tetapi ketunggalan, kesadaran kosmik mutlak. Subyek 2 menemukan dan konsep-konsep, pengalaman- makna yang hampir sama dengan pengalaman, aktivitas- subyek 1 dan 4. Subyek 2 melihat aktivitas yang berhubungan (Hall bahwa Tuhan yang menciptakan & Lindzey, 1993, h. 233). Tuhan sendiri yang menempati, Gejala-gelaja paranormal termasuk bahwa Tuhan ada di tersebut bersumber pada psike dalam diri sendiri dan di luar diri. manusia (Kartoatmodjo, 1985, h. Sementara subyek 3 memiliki 13-15). Hal ini sesuai dengan makna hasil penelitian pada keempat sebagai pusat dari kehidupan, subyek yang melakukan hal–hal pencipta ajaib dan aneh tanpa bantuan pemilik segala-galanya. indra-indra serta melainkan dengan Tuhan alam adalah semesta dan Subyek 3 sangat mencintai kekuatan jiwa atau batin. dan melihat bahwa Tuhan sangat Pengalaman-pengalaman transpersonal bahwa ajaib, dapat melakukan segala hal, mempengaruhi memberikan hidayah bagi diri makna akan Tuhan (spiritualitas) subyek pada keempat subyek. Subyek 1 kembali. Subyek 2 juga melihat melihat bahwa Tuhan ada di bahwa Tuhan sebagai tempat dalam diri sendiri dan memiliki kembali, pemahaman bahwa Gusti (Tuhan) menegaskan adalah orang yang memiliki hati kepada Tuhan memiliki makna dan pikiran yang baik serta tidak untuk terlahir kembali menjadi menyakiti orang lain. Sedangkan manusia. Pada subyek 4 juga subyek 4 meskipun melihat memiliki dan sebagai namun subyek bahwa harapan tempat 2 kembali agar bisa Tuhan adalah diri sendiri tetapi terlahir kembali menjadi manusia, memiliki keyakinan bahwa Tuhan sebab menjadi manusia adalah sifatnya tidak dilahirkan, tidak suatu 383 keberuntungan karena Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia p ISSN : 1411 - 6073 manusia adalah makhluk yang menurut paling luhur. Subyek 1 tidak transenden dan personal, Tuhan menegaskan dirinya ingin terlahir yang berada dalam setiap diri kembali menjadi manusia, tetapi manusia dan kesadaran seseorang subyek 1 memiliki pemahaman tentang bahwa nyawa setelah keluar dari membawa tubuh akan menempel lagi pada supra-makna bayi yang baru lahir. Hal ini (Boeree, 2010, h. 363). memiliki arti bahwa subyek 1 juga Frankl bersifat kehadiran-Nya seseorang atau Berdasarkan akan kepada transenden pendapat memiliki keyakinan akan adanya Frankl di atas sesuai dengan hasil kehidupan setelah kematian yaitu penelitian yang didapatkan di untuk melanjutkan hidup dengan lapangan, terlahir kembali menjadi manusia penelitian masing-masing telah atau menemukan makna Tuhan dalam disebut dengan istilah reinkarnasi. Pemaknaan bahwa subyek diri sendiri yang membuat subyek akan Tuhan mengalami transendensi diri. pada subyek 1, 2, 3 dan 4 sesuai Menurut Priyanto dengan pendapat Frankl tentang seseorang transendensi atau supra-makna, spiritualitas mampu memberikan yaitu ide bahwa dalam hidup pasti makna ada makna hakiki, makna yang memberikan tidak tergantung pada makna lain, dengan pada pada membedakan antara benar dan ketegaran. Makna ini merujuk salah (sistem moral berlaku dan pada Tuhan atau makna spiritual. berjalan dengan baik), mampu Tuhan yang dimaksud adalah membuat prioritas antara Tuhan yang ada dalam batin kebenaran sejati dengan setiap manusia, Tuhan yang ada kebenaran palsu (Priyanto, 2003, dalam hati. Pengertian Tuhan h. 2). Berdasarkan hasil penelitian benda-benda atau 384 yang hidup, fungsi jernih, mencapai mampu berfikir mampu Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia menunjukkan subyek bahwa keempat telah spiritualitas. hanya terintregasi, mencapai Spiritualitas berhubungan p ISSN : 1411 - 6073 dan terorganisir. Kualitas yang telah terorganisir tidak terus bertahan dari waktu ke dengan waktu dan menjadi karakteristik ketuhanan saja, melainkan seseorang, berkaitan dengan bagaimana struktur kepribadian (Pervin dkk, seseorang memaknai suatu maka diri adalah 2010, h. 173). Pada subyek 1 kehidupan dan memaknai akan memiliki diri pribadinya. Pada keempat congruence, adanya keselarasan subyek terlihat mengembangkan antara diri riil dan diri ideal. cinta kasih dan kasih sayang Subyek memiliki diri sebagai kepada perantara Tuhan untuk menolong sesama dan semua konsep diri yang makhluk. Hal ini terbukti dari sesama, sikap hidup keempat subyek yang pusat/pancer yang mengendalikan menolong tanpa keempat saudara kembar, diri mengharapkan imbalan apa pun. yang memiliki sedulur papat yang Keempat subyek juga membantu hanya orang lain untuk mengembangkan menjalankan lakon, diri yang diri secara spiritual. ingin orang lain diri-sejati bisa ditemui melakukan sebagai dengan kebaikan- Pencapaian spiritualitas kebaikan, diri pribadi yang utuh pengalaman transpersonal secara lahir dan batin, diri yang mempengaruhi konsep diri dan bergerak ke arah yang positif dan makna aktualisasi. dan hidup pada keempat subyek. Diri atau konsep diri Konsep diri pada subyek 2, mempresentasikan pola persepsi adanya congruence antara diri riil yang terorganisir dan konsisten, dan diri ideal, diri yang memiliki meskipun sifat-sifat baik dan buruk dan diri selalu berubah tetapi diri selalu mempertahankan selalu kualitas memperbaiki yang telah terpola, 385 berusaha perilaku untuk menjadi Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia p ISSN : 1411 - 6073 lebih baik, diri yang manunggal dasar dengan Sang Pencipta, diri yang sayang, diri yang ingin melepas membedakan dan penderitaan, diri sebagai pusat bukan aku, diri sebagai manusia kepribadian, konsep diri sebagai spiritual yang memiliki sifat dasar Tuhan, diri yang tidak memiliki welas asih, perwujudan antara aku cinta kasih dan kasih diri sebagai apa-apa, diri sebagai manusia Tuhan sendiri, yang luhur, diri-sejati yang melihat bahwa diri adalah Goib, mampu melanjutkan kehidupan menemukan diri-sejati yang hanya dengan lahir kembali menjadi bisa dirasakan oleh sang pribadi manusia, diri yang bergerak ke sendiri yaitu diri pribadi subyek. arah positif dan aktualisasi. Pada subyek 3 memiliki Jadi, dapat disimpulkan konsep diri sebagai hamba Tuhan bahwa Yang yang mampu mengenali diri sendiri bertanggung jawab kepada Tuhan, dengan baik dan melihat diri diri yang memiliki keempat sifat sebagai (mutmainah, supiyah, aluwamah, dilengkapi amarah), diri yang menuju pada Keempat subyek juga mampu kemakrifatan, menemukan Maha Esa, diri diri-sejati yang keempat subyek manusia yang lahir dan diri telah utuh batin. sejati-nya harus bisa mengendalikan semua sehingga tidak ada pertentangan sifat dan hawa nafsu, diri adalah batin, milik Tuhan dan akan kembali sendiri kepada Tuhan, Tuhan sebagai sifatnya serta kekurangan dan pusat diri, diri yang bergerak ke kelebihan sebagai manusia. arah positif dan aktualisasi. diri yang mengenali dengan segala diri sifat- Pengalaman transpersonal, Pada subyek 4 memilki konsep subyek spiritualitas, dan mempengaruhi congruence konsep makna diri hidup antara diri riil dan diri ideal, diri keempat subyek sehingga subyek yang melakukan perbuatan atas penelitian 386 mampu menemukan Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia p ISSN : 1411 - 6073 tujuan hidup yang jelas dan subyek 4 memiliki tujuan hidup terarah. Makna hidup adalah hal- untuk bahagia dengan melepas hal yang dianggap sangat penting penderiaan dan terlahir kembali dan berharga serta memberikan menjadi manusia. nilai khusus bagi seseorang, Pada subyek keempat sehingga layak dijadikan tujuan memiliki tujuan hidup yang jelas dalam kehidupan (the purpose in dan terarah sehingga melakukan life) (Bastaman dalam Nurani & kegiatan-kegiatan Mariyanti, 2013, h. 3). mendukung tercapainya tujuan Keempat subyek telah hidup tersebut. menemukan makna hidup dan Tujuan hidup tercipta tujuan hidup yang jelas sehingga ketika seseorang mampu untuk menjadi arahan dalam segala memberikan makna pada hidup kegiatan yang dilakukan. Pada yang dijalani. Keempat subyek subyek 1 memiliki tujuan hidup telah menemukan makna hidup untuk melalui sumber-sumber makna melakukan kebaikan- kebaikan sebagai bentuk cinta hidup kasih pada sesama. Subyek 2 kebermaknaan memiliki yang dengan logoterapi Viktor Frankl. utama yaitu untuk kembali ke Berdasarkan penemuan makna asal yang berarti kembali kepada hidup oleh keempat subyek dapat Tuhan disimpulkan tujuan dengan hidup menjalankan prosedur-prosedur spiritual. Pada keilmuan subyek penelitian untuk 3 dan komponen hidup bahwa, menemukan hidup sesuai subyek makna dengan memiliki tujuan hidup untuk menyebarkan cinta kasih kepada beribadah sesama. Hal ini terbukti dengan memperoleh kepada ilmu Tuhan, yang keinginan subyek untuk bermanfaat dan kembali kepada menolong sesama tanpa Sang Pencipta. Sedangkan pada mengharapkan imbalan apa pun. 387 yang Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia Bagi keempat p ISSN : 1411 - 6073 subyek cita-cita dan tujuan hidup yang menolong sesama sebagai bentuk jelas sehingga menjadi arahan cinta kasih dan tanggung jawab segala kegiatannya (Bastaman kepada dalam Nurani & Mariyanti, 2013, Tuhan sehingga ada kepuasan bagi diri subyek ketika h. 3). melakukan kebaikan bagi orang Subyek secara sosial lebih lain. Subyek merasa lebih berarti diterima dan berharga karena memiliki dipercaya dan dihormati oleh hidup yang berguna bagi sesama. orang Hal ini sesuai dengan pendapat hubungan sosial Frankl bahwa setiap manusia dengan lingkungan menginginkan dirinya menjadi masyarakat. Sedangkan secara orang psikologis yang bermartabat dan lain, masyarakat, serta subyek memiliki yang baik atau penelitian berguna bagi dirinya, keluarga, lebih merasa bahagia, merasakan lingkungan kedamaian, percaya diri, lebih kerja, masyarakat sekitar, dan berharga dimata tenang Tuhan, persoalan hidup dan sebagainya. dan setiap orang menginginkan bagi dirinya suatu 388 didalam dalam menyikapi Psikodimensia Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) p ISSN : 1411 - 6073 Skema 1 Fenomena Paranormal Keseluruhan Subyek 1. 2. 3. 4. Faktor Eksternal Subyek 1 tinggal di lingkungan penganut kebatinan kejawen, ayah dan kakek subyek juga seorang yang memiliki kelebihan paranormal (subyek seorang penganut kepercayan kejawen). Subyek 2 berteman dengan orang-orang spiritual yang memahami ilmu religi dan berguru pada seorang guru spiritual (subyek beragama Islam tapi lebih universal). Subyek 3 tinggal di lingkungan pondok pesantren selama 12 tahun dan belajar dari seorang Kyai yang memiliki kelebihan paranormal (subyek beragama Islam dan seorang yang taat dalam beragama). Subyek 4 tinggal dalam lingkungan yang religius, melihat di masyarakat banyak praktek paranormal (subyek seorang umat Budha). Faktor Internal 1. Subyek 1 memiliki keinginan untuk bisa menyembuhkan orang yang sakit, mencari keselamatan untuk diri sendiri dan memiliki ilmu yang bermanfaat bagi keluarga. 2. Subyek 2 memiliki keinginan untuk mendalami ilmu spiritual (syareat, tarekat, hakekat, makrifat), ingin mengetahui diri asalnya dari mana dan mau kemana, keinginan untuk mengetahui kehidupan setelah kematian. 3. Subyek 3 memiliki keinginan untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga dan orang lain, melakukan segala sesuatu sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan. 4. Subyek 4 memiliki keinginan untuk menjalankan ajaranajaran Sang Budha, keinginan untuk meningkatkan kesadaran, dan keinginan subyek untuk mengetahui tentang dunia paranormal. Dampak Sosial dan Psikologis 1. Dampak sosial bagi keempat subyek; subyek penelitian mendapat tempat di dalam masyarakat, lebih dipercaya oleh orang lain, dihargai dan dihormati oleh orang lain, menjadi tempat bertanya bagi orang lain yang ada dalam persoalan hidup dan sebagainya. 2. Dampak psikologis; keempat subyek lebih tenang dalam menjalani kehidupan, subyek menemukan kebahagian lahir dan batin, lebih percaya diri, lebih berani, lebih menikmati hidup saat ini atau sekarang, mencapai aktualisasi diri dan sebagainya. Latihan-latihan Meningkatkan Kelebihan Paranormal Subyek 1, 2, 3, dan 4 sama-sama menjalankan ‘lakon’ yaitu suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, atau menjalankan ‘tirakat’ seperti puasa, melekan (tidak tidur), pantang, membaca doa (subyek 1 dan 4), membaca amalan (subyek 3), membaca mel/mantra (subyek 1), meditasi atau samadhi, menjalankan ajaran dalam kepercayaan atau agama yang dipeluk oleh masing-masing subyek, disertai dengan perbuatan-perbuatan yang baik berdasarkan cinta kasih pada sesama manusia dan semua makhluk. Makna akan Tuhan (Spiritualitas) Subyek 1 dan 4 melihat Tuhan ada di dalam diri sendiri, subyek 2 melihat Tuhan ada di dalam diri dan di luar, sementara subyek 3 melihat Tuhan sebagi pusat dari kehidupan, pencipta alam semesta dan pemilik segalagalanya. Subyek 1, 2, 3, dan 4 telah mencapai kebutuhan tertinggi yaitu kebutuhan spiritualitas dalam hierarki kebutuhan Maslow yang di sebut dengan aktualisasi diri. Makna Hidup Subyek 1, 2, 3 dan 4 telah berhasil menemukan makna hidup melalui pengalaman-pengalaman transpersonal yang dialami, khususnya pengalaman paranormal (gejala parapsikologi). Keempat subyek menemukan makna hidup melalui : 1. Komponen Kebermaknaan Hidup : (a) kebebasan berkehendak ; keempat subyek berhasil memenuhi dan menghayati diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebebasan dalam berkehendak, yaitu kebebasan menggunakan kelebihan paranormal yang dimiliki dengan penuh tanggung jawab. (b) kebermaknaan hidup ; adalah kehendak untuk hidup bermakna, keempat subyek melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain dengan kelebihan paranormal yang dimiliki. (c) makna hidup yang ditemukan oleh keempat subyek adalah cinta kasih untuk sesama sehingga membantu orang lain tanpa mengharap imbalan. 2. Sumber-sumber Makna Hidup : (a) nilai-nilai bersikap; keempat subyek menemukan makna hidup bahwa harus berani menentukan sikap dalam kondisi apapun, (b) nilai kreatif, keempat subyek menemukan makna dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, seperti menolong orang lain, membagikan pemahaman spiritual pada sesama dan sebagainya, (c) nilainilai pengalaman; keempat subyek menemukan makna akan cinta pada sesama dengan melakukan perbuatan baik pada orang lain membuat keempat subyek merasa berharga dan berarti dalam hidupnya. Konsep Diri 1. Subyek 1 melihat diri sebagai perantara Tuhan, memiliki konsep diri untuk melakukan kebaikan dengan kelebihan paranormal yang dimiliki, diri sejati atau diri yang sesungguhnya dengan membedakan antara diri sejati-nya dengan sedulur papat. 2. Subyek 2 memiliki konsep diri sebagai manusia yang memiliki sifat dasar welas asih, diri yang sudah manunggal dengan Pencipta, diri yang memiliki sifat baik dan buruk, diri yang membedakan antara aku dan bukan aku, aku bagi subyek sama dengan Tuhan yang Goib. 3. Subyek 3 memiliki konsep diri sebagai hamba Tuhan, diri yang memiliki keempat sifat (supiyah, aluwamah, mutmainah, amarah), diri sejati-nya harus bisa mengendalikan keempat sifat, Tuhan sebagai pusat kehidupan, diri yang memiliki tanggung jawab kepada Tuhan. 4. Subyek 4 melihat Tuhan ada di dalam diri yang sesungguhnya, diri yang digerakkan oleh cinta kasih dan kasih sayang, diri yang ingin melepas penderitaan, diri sebagai pusat kehidupan. 5. Subyek 1, 2, 3, dan 4 memiliki konsep diri yang congruence dan memiliki keperibadian yang berfungsi baik atau kepribadian yang sehat. Tujuan Hidup: keempat subyek menemukan tujuan hidup yang jelas dan terarah sehingga menjadi arahan dalam kegiatan yang dijalani oleh subyek seharihari. Subyek 1 memiliki tujuan hidup untuk melakukan kebaikan. Subyek 2 memiliki tujuan untuk kembali ke asal (Tuhan) dengan terlahir kembali menjadi manusia. Subyek 3 memiliki tujuan hidup untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat , kembali kepada sang Pencipta dan beribadah kepada Tuhan. Subyek 4 memiliki tujuan hidup untuk bahagia dengan melepas penderitaan dan terlahir kembali menjadi manusia. 390 Pengalaman Transpersonal 1. Subyek 1, 2, 3, dan 4 memiliki kelebihan-kelebihan paranormal (gejala parapsikologi) seperti; menyembuhkan penyakit tanpa obat, melihat jauh, kewaskitaan, melihat atau berkomunikasi dengan makhluk halus, membaca karakter atau hati orang lain, menghilangkan gangguan dari makhluk gaib, telepati (pada subyek 1 dan 4), telekinese (pada subyek 3), bilokasi (pada subyek 1,3, dan 4), memagari rumah dari energi negatif (pada subyek 2) dan sebagainya. 2. Subyek 1, 2, 3, dan 4 mengalami transendensi diri yang meningkatkan kesadaran-kesadaran subyek berkaitan dengan spiritual. 3. Subyek 1, 2, 3, dan 4 mengalami pengalaman-pengalaman puncak, penyatuan dengan yang transenden, ekstase, memahami konsep-konsep, nilai-nilai dasar, hakikat alam, ketunggalan, kebahagiaan, keajaiban, aktualisasi diri dan segala aktivitas-aktivitas yang berhubungan. Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia sehingga merasa kehidupan yang KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian dapat secara hasil dijalani berguna, berharga dan keseluruhan berarti bagi diri sendiri dan juga disimpulkan fenomena bahwa paranormal pengalaman orang atau tujuan lain. penelitian transpersonal mempengaruhi p ISSN : 1411 - 6073 Keempat merasa subyek berarti dan berguna ketika mampu menolong hidup orang lain sehingga merasa seseorang. Melalui tujuan hidup bahagia jika berhasil memenuhi yang jelas dan terarah tersebut makna hidup tersebut. membuat keempat subyek Makna hidup yang telah penelitian melakukan kegiatan- berhasil ditemukan oleh keempat kegiatan yang sarat akan makna subyek penelitian dalam menjalani kehidupan dan oleh pengalaman-pengalaman menggunakan paranormal kelebihan dan dipengaruhi konsep diri. paranormal yang dimiliki untuk Keempat kepentingan orang lain. mengenali diri sejati-nya atau diri Tujuan hidup yang jelas yang subyek penelitian sesungguhnya melalui dan terarah diperoleh melalui gejala-gejala proses Salah Konsep diri atau diri terbentuk satunya melalui penemuan akan secara utuh sehingga menjadi makna hidup oleh masing-masing struktur subyek Keempat subyek mampu melihat yang panjang. penelitian. Subyek transpersonal. kepribadian subyek. menemukan makna hidup melalui diri komponen kebermaknaan hidup mengenali dan sumber-sumber makna hidup adanya keselarasan di dalam diri sehingga membuat hidup keempat dengan subyek tidak bermakna. lebih berarti Subyek dan secara lahir diri dan batin, dengan baik, pengalaman terjadi sehingga kekacauan atau penelitian pertentangan batin. Salah satu mampu menemukan makna hidup konsep diri yang ditemukan dalam 391 Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia p ISSN : 1411 - 6073 subyek penelitian adalah adanya cinta kasih dan kasih sayang diri sejati yang bekerja sebagai terhadap sesama. pusat atau inti menjalankan diri kehidupan. dalam Makna spiritualitas yang Diri ditemukan oleh subyek penelitian sejati atau diri yang sesungguhnya dipengaruhi menjadi dalam pengalaman transpersonal seperti kehidupan yang dijalani sehingga gejala parapsikologi atau gejala- subyek gejala paranormal, transendensi pengendali penelitian berani bertanggung jawab penuh atas diri diri, sendiri. pengalaman Subyek berhasil penelitian memenuhi juga kebutuhan oleh kesadaran, ekstase, penyatuan dengan yang transenden, pemahaman akan konsep-konsep terpenuhinya hukum akan pengalaman- puncak, tertinggi akan spiritualitas yaitu kebutuhan pengalaman- seperti karma, konsep konsep sebab aktualisasi diri. Spiritualitas yang akibat, hakikat alam yang satu, erat kaitanya dengan makna akan ketunggalan, jiwa, nyawa, roh, ketuhanan telah berhasil dipenuhi hati nurani, dan sebagainya. Lebih oleh subyek penelitian. Memiliki khusus kecerdasan spiritual yang tinggi paranormal seperti kewaskitaan, membuat subyek penelitian lebih menyembuhkan penyakit, telepati, bijaksana dalam telekinesis, bilokasi, kemampuan kehidupan. Subyek pedoman dalam menjalani dengan makhluk halus, membaca kehidupan sehingga menjalani karakter atau kehidupan dengan lebih tenang melihat jauh, dan kegiatan- meningkatkan pemaknaan subyek kegiatan yang dilakukan menjadi akan spiritualitas, makna hidup lebih terarah yaitu untuk menjadi dan membuat subyek penelitian bahagia serta menjalani memiliki melihat manusia berspiritual yang penuh 392 melalui dan pengalaman berkomunikasi hati dan seseorang, lain-lain Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia p ISSN : 1411 - 6073 semakin menemukan konsep diri spiritualitas yang utuh dan integral. pengalaman-pengalaman spiritual Kelebihan paranormal yang kepada atau orang membagikan lain sehingga dimiliki oleh subyek penelitian membantu karena usaha atau tindakan yang mengembangkan spiritualitas. dilakukan untuk mengembangkan kemampuan 2. Para pengalaman orang praktisi lain dalam spiritual dan supranatural transpersonal dengan didukung Adapun saran untuk para praktisi perbuatan-perbuatan yang baik supranatural berdasarkan cinta kasih dan kasih yang sayang. paranormal, gunakanlah kelebihan Adapun saran yang dapat 3. Masyarakat Adapun saran untuk masyarakat 1. Subyek Penelitian saran penelitian kelebihan sebagai manusia yang luhur. dilakukan antara lain : Adapun memiliki spiritual tersebut untuk tujuan-tujuan mulia peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian dan analisi yang ataupun supaya lebih berhati-hati dalam bagi untuk subyek menanggapi fenomena selalu paranormal, jangan mudah tergiur mengembangkan diri kearah yang oleh iklan-iklan yang menawarkan positif, apapun situasi dan kondisi jasa paranormal, sebab banyak yang dialami dalam kehidupan orang yang tidak bertanggung berusahalah untuk selalu mencari jawab makna dalam hidup sehingga kelebihan paranormal dan hanya menumbuhkan mencari keuntungan pribadi diri cinta kasih di dalam diri sendiri dan cinta kasih untuk semua makhluk. Lebih khusus saran bagi menggunakan sendiri. 4. Bagi subyek seseorang mengembangkan penelitian adalah untuk membantu paranormal sesama dalam mengembangkan 393 dalam yang ingin kelebihan Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia p ISSN : 1411 - 6073 Adapun saran bagi seseorang Penelitian dan Pengabdian yang Masyarakat ingin kelebihan mengembangkan paranormal berhati-hati dalam untuk (LPPM) Universitas Islam Negeri menyelami Sunan Ampel. Alam Metafisik dan usahakan Boeree, C. G. 2010. Personality untuk memiliki guru spiritual Theories yang bisa mengarahkan dengan Kepribadian benar Bersama Psikolog Dunia. dan berusahalah untuk : Melacak Anda menemukan guru-sejati yang ada Alih di dalam diri sendiri. Ridwan Muzir. Cetakan ke- 5. Penelitian selanjutnya 4. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya bahasa: adalah Inyiak Yogyakarta: Prismasophie. untuk Davis, J. V. 2003. An Overview membatasi tema yang muncul of dalam fenomena paranormal agar Psychology. lebih terarah. Humanistic Psychologist, DAFTAR PUSTAKA 31 (2-3), 6-21. Abdillah, A. U. 2006. Dukun Hitam Dukun Putih. ke-2. Klaten: Cetakan M. 2013. 2012. Kualitatif. Yogyakarta: AR-RUZZ Psikologi Kepribadian 2: (Studi Teori–Teori tentang manusia menurut (Organismik- Psikologi Spiritualis). Fenomenologis). Excutive Summary. Surabaya: Lembaga bahasa: 394 Penelitian Hall, C. S. & Lindzey, G. 1993. Psikologi Trans-Personal Metodologi MEDIA. Identitas Manusia Modern Dalam Perspektif The Ghony, M. D. & Almanshur, F. Wafa Press. Achyar, Transpersonal Drs. Holistik Alih Yustinus Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia MSc. OFM. Yogyakarta: Pervin, L. A., Cervone, D., & Kanisius. John, O. P. 2010. Psikologi Hartawan, T. 2013. Kisah Ki Joko Bodo p ISSN : 1411 - 6073 Jadi Kepribadian: Teori dan Paranormal. Penelitian. Alih bahasa: A. https://m.tempo.co/read/ne K. ws. Di unduh pada tanggal Kencana. 22 Juni 2016. kesembilan) Kartoatmodjo, S. 1985. Dasar- Anwar. (Edisi Priyanto, P. H. 2013. Spiritualitas Dasar Parapsikologi. Menyehatkan Perilaku. Jakarta: PT. Seminar Psikologi Garuda Metropolitan Press. Mahzar, A. 2008. Pengantar Kesehatan. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata. Psikologi Solikin, Transpersonal.http://www. A. 2013. maharprastowo.com/2008/ Kebutuhan 11/pengantar-psikologi- Civitas transpersonal.html. Di dan Spiritualitas Akademik. No. 2, 75-84. Agustus 2015 Tasmara, T. 2001. Kecerdasan Nurani, V. M. & Mariyanti, S. 2013. ESQ Anterior Jurnal. Vol. 12, unduh pada tanggal 22 Gambaran Ruhaniah Hidup (Transcendental Pasien Gagal Ginjal Kronik Intelligence) Membentuk Yang Kepribadian Hemodialisa. Menjalani Jurnal Bertanggung yang Jawab, Psikologi, Vol. 11, No. 1, Profesional, 1-13. Berakhlak. Jakarta: Gema Insani Press. 395 Jakarta: dan