33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti dengan guru kelas IV di SD Negeri Bawen 3 Kecamata Bawen Kabupaten Semarang. Sebagai tahap awal peneliti menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengajar, kemudian guru kelas yang mengajarkan pada saat pelaksanaan penelitian. Untuk observer, dapat dilakukan oleh guru yang lain/teman sejawat. Proses penelitian tindakan kelas berbentuk siklus yang akan direncanakan dalam 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan dan setiap kali pertemuan masing-masing 70 menit. Setiap siklus memuat satu Kompetensi Dasar (KD) dan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Olah karena itu, siklus II materi ajarnya berbeda dari materi ajar siklus I. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Bawen 3 bertempat di Desa Berokan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2012/2013. Waktu penelitian 2 siklus, setiap silus terdiri dari 3x pertemuan dengan karakteristik siswa yang tingkat pemahaman terhadap materi yang diajarkan masih rendah, tingkat keaktifan siswa yang rendah, dan hasil belajar siswa yang masih di bawah KKM. 3.3 Subjek Penelitian Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SDN Bawen 3 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 38 siswa, terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Karakteristik siswa kelas IV SD Negeri Bawen 3 berumur antara 9 sampai 11 tahun. Orang tua siswa sebagian besar bekerja sebagai petani dan buruh pabrik. 34 3.4 Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada bulan FebruariMei 2013. Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan selama 4 bulan yang dimulai dari observasi awal, penyusunan proposal, penyusunan instrumen seperti RPP, lembar evaluasi dan media atau peralatan yang diperlukan, pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan hasil penelitian 3.5 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2010:3) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Duwi Prayitno (2010:8) variabel adalah suatu konsep yang beragam atau bervariasi. Dalam penelitian tindakakan kelas ini ada dua variabel yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel tersebut antara lain: 3.5.1 Variabel bebas (X) Menurut Sugiyono (2010:61) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab dari perubahanya atau timbulnya variabel dependen atau terikat. Variabel bebas dalam penelitian adalah penerapan model pembelajaran Make a Match. Dikatakan bebas karena dalam pembelajaran, model pembelajaran Make a Match akan mempengaruhi hasil belajar dan minat dalam diri siswa. 3.5.2 Variabel terikat (Y) Menurut Sugiyono (2010:61) variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan minat siswa. 3.6 Prosedur Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari 3 kali pertemuan dan tiap pertemuan 70 menit. Suharsimi Arikunto (2010:137) model yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah model Kemmis & Mc Taggart. Dalam model ini terdapat empat tahap rencana 35 tindakan, meliputi: perencanaan (planning), tindakan (acting), dan pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Model penelitian tindakan kelas sesuai dengan pendapat Kemmis & Mc Taggart akan disajikan berikut ini. Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan & Pengamatan Perencanaan Siklus II Refleksi Pelaksanaan & Pengamatan ? Gambar 1 Bagan Prosedur Penelitian a. Perencanaan (planning) merupakan kegiatan menyusun rancangan tindakan. Kegiatan ini dilakukan untuk persiapan pelaksanaan penelitian. Perencanaan dilaksanakan oleh peneliti sebelum tahap pelaksanaan tindakan diterapkan. Kegiatan dalam tahap ini seperti: penyusunan skenario pembelajaran, pembuatan instrument pengamatan, pembuatan lembar kerja siswa, menyiapkan media media gambar, dan penyusunan asesmen. b. Pelaksanaan tindakan (acting), yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan. Hal yang perlu dingat pada tahap 2 ini pelaksana harus ingat dan taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan. Dalam penelitian ini tindakan yang diterapkan adalah model kooperatif tipe STAD dengan membentuk kelompok heterogen dan guru kelas sebagai pelaksana tindakan. 36 c. Observasi (observing), yaitu kegiatan mengamati dampak atas tindakan yang dilakukan. Kegiatan observasi ini dilakukan pada saaat tindakan diterapkan dalam kelas, sehingga tindakan dan pengamatan berlangsung dalam waktu yang sama. Dalam tindakan ini guru kelas sebagai pelaksana tindakan dan kegiatan pengamatan dilakukan oleh guru lain/teman sejawat. Kegiatan ini dilakukan dengan cara pengamatan terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. d. Refleksi (reflecting), yaitu kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi atau hasil yang diperoleh atas data yang terhimpun sebagai dampak yang telah dirancang. Apakah tindakan yang diterapkan mampu mencapai perubahan atau mengatasi masalah secara signifikan. Dalam kegiatan ini, setelah guru pelaksana selesai melakukan tindakan kemudian berhadapan dengan peneliti, pengamat dan subjek peneliti (dalam hai ini siswa-siswa yang diajar) untuk bersama-sama mendiskusikan implementasi tindakan. Pada refleksi ini adanya perbaikan tindakan dalam bentuk replanning dapat dilakukan guna memperbaiki kekurangan pertemuan berikutnya sedangkan kelebihan tetap dipertahankan. Untuk lebih memperjelas rincian prosedur tindakan yang akan dilaksanakan terdiri atas 2 siklus dengan 3 kali pertemuan tiap sikulsnya. 3.6.1 Perencanaa Tindakan Lanjutan Siklus I Perencanaan (planning) Dalam perencanaan terdapat tiga tahap yaitu: 1) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RRP ini disusun dengan penekanan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai. 2) Membuat pasangan kartu soal/jawaban yang akan digunakan dalam pembelajaran. 3) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana suasana pembelajaran ketika menggunakan model pembelajaran kooperatif tpe Make a Match. 37 4) Menyusun Asesmen untuk mengetahui seberapa besar tujuan pembelajaran itu dicapai, maka asesmen pembelajaran dilakukan. Bentuk asesmen yang diberikan dalam bentuk soal evaluasi. Evaluasi yang diberikan bertujuan untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. 3.6.2 Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti. Tindakan yang dilakukan minimal dua siklus. Jika pada siklus kedua hasil yang diharapkan sudah sesuai (tuntas) maka tidak perlu dilakukan tindakan/pembelajaran pada siklus berikutnya. Masing-masing siklus terdiri dari tiga pertemuan. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan setelah perencanaan tersusun matang. Tindakan yang dilakukan pada siklus I (3 kali pertemuan) adalah sebagai berikut: A. Kegiatan Awal 1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan bertanya, “sudah siap untuk belajar hari ini?” dan memeriksa sikap duduk siswa dalam menerima pelajaran, memeriksa buku pelajaran dan alat tulis yang diperlukan. 2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi IPA tentan. 3) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. 4) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai RPP. B. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi a) melibatkan peserta didik mencari informasi tentang topik atau tema materi IPA dengan mengamati gambar. b) guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi IPA yang akan dipelajari, dengan mengamati media gambar, hal ini bertujuan 38 agar siswa tertarik dan berminat untuk mengikuti pembelajaran dengan aktif. c) menyampaikan materi pelajaran IPA menggunakan media yang nyata seperti media gambar agar mudah dipahami siswa. 2) Elaborasi a) Menjelaskan tentang model pembelajaran yang akan digunakan dalam permainan. b) Membagi siswa dalam beberapa kelompok besar. c) Membagikan kartu soal dan jawaban secara acak kepada siswa. d) Siswa yang mendapatkan kartu dan jawaban disuruh maju untuk mencari pasangannya e) Siswa yang berhasil mendapatkan pasangan diberi reward atau penghargaan. 3) Konfirmasi a) Memberikan konfirmasi terhadap hasil kerja siswa. b) Memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih berminat dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya C. Kegiatan penutup 1) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan kuis seperti terlampir, (siswa diharapkan bekerja secara individu). 2) Guru melakukan refleksi berupa pertanyaan “apakah pelajaran hari ini menyenangkan?mengapa? apa yang kalian peroleh dari pelajaran hari ini?”. 3) Melakukan evaluasi akhir pertemuan. 3.6.3 .Observasi Observasi dilakukan oleh teman sejawat atau guru lain untuk mengamati kegiatan pembelajaran terhadap siswa dan guru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dalam mata pelajaran IPA. Observer menggunakan lembar observasi untuk mencatat penerapan model pembelajaran 39 Make a Match dan minat siswa dalam pembelajaran. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran. 3.6.4 Refleksi Kegiatan refleksi Penelitian Tindakan Kelas dilakukan untuk memahami dan memaknai segala sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan yang dilakukan pada siklus I. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berkaitan dengan hambatan dan kekurangan yang dijumpai selama siklus I yang dilakukan tiga kali pertemuan. Kelebihan tetap dipertahankan, sedangkan kekurangan akan diperbaiki pada siklus selanjutnya. Tindakan Pada Siklus II Siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil, pada tahap ini pada dasarnya sama dengan siklus I, hanya saja tindakannya diperbaiki dan disempurnakan sesuai hasil analisis dan refleksi siklus pertama. Jika pada siklus ini telah didapatkan adanya peningkatan, maka penelitian akan dihentikan, namun jika belum terlihat adanya peningkatan maka akan dilakukan dilakukan perencanaan III guna melaksanakan siklus III. 3.7 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes dan non tes. 3.7.1 Teknik Tes Menurut Arikunto (2002:127) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Dalam penelitian ini teknik tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes dalam penelitian ini dilaksanakan pada akhir pembelajaran setiap siklus. Bentuk instrument ini berupa lembar evaluasi pada akhir pembelajaran. Adapun kisi-kisi soal siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini. 40 Tabel 2 Kisi-Kisi Instrumen Evaluasi Siklus I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Memahami Mendiskripsikan Menjelaskan perubahan perubahan berbagai lingkungan fisik terhadap darata, lingkungan penyebab Mengidentifikasi terjadinya fisik dan perubahan hujan, angin, cahaya matahari, pengaruhnya lingkungan fisik dan gelombang air laut terhadap (angin, hujan, Menyebutkan faktor-faktor 11, 12, daratan cahaya penyebab perubahan lingkungan 13,14,15,16,17,18,19,20 matahari, dan fisik (angin, hujan, cahaya gelombang laut) matahari, dan gelombang laut), Indikator Nomor Item Soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,9,10 Menyebutkan contoh-contoh perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Menjelaskan akibat yang 21,22,23,24,25,26,27,28,29,30, ditimbulkan oleh hujan, angin, cahaya, matahari, dan gelombang air laut, Menyebutkan akibat pengaruh yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan (abrasi,banjir,kemarau,angin topan,kebakaran hutan). Menjelaskan cara mencegah 31,32,33,34,35,36,37,38,39,40 terjadinya perubahan lingkungan fisik, Menyebutkan cara-cara mengatasi kerusakan lingkungan. Jumlah soal 40 41 Tabel 3 Kisi-Kisi Instrumen Evaluasi Siklus II Standar Kompetensi Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat Kompetensi Dasar Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan Indikator menjelaskan SDA, menjelaskan SDA yang dapat diperbaharui menjelaskan SDA yang tidak dapat diperbaharui, menyebutkan macam-macam SDA menyebutkan contoh SDA, menyebutkan manfaat SDA bagi manusia menyebutkan hasil SDA dampak pengambilan SDA bagi lingkungan Nomor item soal 1,2,3,4,5, 6,7,8,9,10 11,12,13,14 ,15, 16,17,18,19 ,20, 21,22,23,24 ,25, 26,27,28,29 ,30, 31,32,33,34 ,35, 36,37,38,39 ,40. 3.7.2 Teknik Non Tes 3.7.2.1 Observasi atau pengamatan Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2006:156). Dalam observasi penelitian ini digunakan untuk mengamati keaktifan siswa. 42 Tabel 4 Kisi-Kisi Minat Siswa No 1. Indikator Keaktifan siswa dalam pembelajaran Aspek yang Diamati Soal Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru Siswa berani menyampaikan pendapat 1 2 2. Membuat catatan tentang materi pembelajaran Siswa mau mencatat materi yang dijelaskan oleh guru 3 3. Mau mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi yang kurang jelas Siswa mau mengajukan pertanyaan kepada guru ketika ada materi yang belum dipahami 4 4. Perhatian siswa Siswa mengikuti pembelajaran dengan perasaan senang dan antusias Siswa tertarik terhadap materi yang disampaikan guru Siswa mendengarkan penjelasan dari guru dengan sungguhsungguh. Siswa tidak ramai sendiri dengan teman sebangku. 5 Siswa mau mengeluarkan pendapat ketika berdiskusi 9 terhadap pelajaran yang meliputi senang dalam pembelajaran 5. Dapat berdiskusi dengan teman 6 7 8 43 Tabel 5 Kisi-kisi Tindakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Gambar Aspek Melakukan kegiatan awal pembelajaran Indikator Guru memeriksa kesiapan belajar siswa Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari Guru melakukan apersepsi dalam pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Melakukan kegiatan inti pembelajaran Kegiatan Eksplorasi Elaborasi Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan media gambar Guru menggunakan media gambar yang menarik dalam pembelajaran Guru menggunakan media gambar yang mudah dipahami Guru menjelaskan kegiatan siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi memahami materi pelajaran yang sudah diberikan guru Guru membagikan kartu soal dan jawaban kepada siswa Sisiswa yang mendapatkan kartu dan jawaban disuruh maju untuk mencari pasangannya. Siswa yang berhasil mendapatkan pasangannya mendapatkan reward Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil kerja siswa No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Konfirmasi Melakukan kegiatan akhir pembelajaran Jumlah Item Siswa mencatat hal-hal penting tentang materi yang dijelaskan oleh guru Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih berminat dalam mengikuti pembelajaran. Guru bersama siswa menarik kesimpulan pembelajaran Guru melakukan refleksi diakhir pembelajaran Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui tes 16 17 18 19 20 20 44 3.7.2.2 Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan lapangan, transkrip, buku surat, notulen rapat, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:206). Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui daftar siswa dan nilai awal IPA sebelum dilakukan penelitian. Dari data tersebut dapat diketahui kemampuan awal siswa sehingga dapat digunakan sebagai perbandingan setelah penelitian dilakukan 3.8 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Pada dasarnya terdapat dua macam instrumen, yaitu instrumen berbentuk tes dan non tes. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Uji coba ini dilakukan di sekolah lain pada tingkatan kelas yang sama. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Adapun validitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran relative konsisten jika dikenakan pada suatu objek. Instrumen dikatakan valid artinya instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation). r < 0,20 : Tidak ada validitas 0,20 ≤ r < 0,40 : Validitas rendah 0,40≤ r < 0,60 : Validitas sedang 0,60≤ r <0,80 : Validitas tinggi 0,80≤ r < 1,00 : Validitas sempurna Suatu tes dikatakan reliabel apabila soal-soal tersebut menunjukkan hasilhasil yang mantap. Antara validitas dengan reliabelnya suatu soal berhubungan erat, yaitu untuk memenuhi syarat reliabilitas, suatu soal harus valid dulu. Untuk 45 menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach. Menurut Sekaran (priyatno, 2010:98) kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument sebagai berikut: ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima 0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima 0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus > 0,9 : Reliabilitas memuaskan Hasil uji validitas dan reliabilitas instrument tes siklus I untuk lebih jelasnya lihat lampiran. Berikut adalah hasil kisi-kisi instrumen evaluasi siklus I setelah di uji validitas dan reliabilitas dapat diketahui item valid dan item tidak valid. 46 Tabel 6 Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Siklus I setelah di uji Validitas dan Reliabilitas Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Tidak Indikator Item Valid Valid Memahami Mendiskripsikan Menjelaskan perubahan 4,6,7,8, 1, 2, 3, 5,9, perubahan berbagai lingkungan fisik terhadap darata, 10 lingkungan penyebab Mengidentifikasi terjadinya fisik dan perubahan hujan, angin, cahaya matahari, pengaruhnya lingkungan fisik dan gelombang air laut terhadap (angin, hujan, Menyebutkan faktor-faktor 12,15,1 11,13,14,1 daratan cahaya penyebab perubahan lingkungan 7,19, 6,18, matahari, dan fisik (angin, hujan, cahaya 20 gelombang laut) matahari, dan gelombang laut), Menyebutkan contoh-contoh perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Menjelaskan akibat yang 21,22,2 24,26,27, ditimbulkan oleh hujan, angin, 3,25, 28,29, cahaya, matahari, dan gelombang 30 air laut, Menyebutkan akibat pengaruh yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan (abrasi,banjir,kemarau,angin topan,kebakaran hutan). Menjelaskan cara mencegah 31,32,33,3 terjadinya perubahan lingkungan 4,35,36,37, fisik, Menyebutkan cara-cara 38,39,40 mengatasi kerusakan lingkungan. Jumlah soal 15 25 47 Tabel 7 Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Siklus II setelah di uji Validitas dan Reliabilitas Standar Kompetensi Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat Kompetensi Dasar Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan Jumlah Soal Indikator menjelaskan SDA, menjelaskan SDA yang dapat diperbaharui menjelaskan SDA yang tidak dapat diperbaharui, menyebutkan macam-macam SDA menyebutkan contoh SDA, menyebutkan manfaat SDA bagi manusia menyebutkan hasil SDA dampak pengambilan SDA bagi lingkungan Tidak Valid 1,2,3,5 9, Valid 4, 6,7,8,1 0 12, 15, 11,13,14 16,17,1 9,20, 18, 24 21,22,2 3,25, 33,34,35 26,27,2 8,29,30 , 36,40 31,32 , 37,38,3 9, 15 25 3.9 Indikator Kerja Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian ini, dapat dilihat dengan indikator sebagai berikut: 1. Meningkatnya hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Bawen 3 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang tahun ajaran 2012/2013 setelah melakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match berbantuan media gambar yang ditandai rata-rata nilai hasil sesuai dengan KKM yaitu 70 dan rata-rata siswa yang mendapatkan nilai tersebut adalah 80%. 48 2. Adanya peningkatan minat siswa pada proses pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Bawen 3 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang tahun ajaran 2012/2013 setelah melakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada kategori baik yang mencapai 85%.