III. RENCANA JANGKA PENDEK, 2005-2006 REVITALISASI PERIKANAN akan dilaksanakan secara bertahap. Dalam jangka pendek 2005-2006, langkah-langkah revitalisasi adalah: 1. Persiapan pranata hukum dan perundang-undangan, dengan penekanan pada harmonisasi perundangan-undangan dalam rangka meningkatkan, meraih efisiensi dan mempercepat pelaksanaan bisnis perikanan. Persiapan pranata perundangundangan mencakup pula pembuatan peraturan pelaksanaan (implementatif) dari UU No. 31 / 2004 tentang Perikanan. Dengan adanya langkah-langkah ini diharapkan sektor memiliki basis usaha yang lebih kokoh dan kepastian dalam pelaksanaan usahanya. 2. Insiasi penerapan good governance dalam pembangunan perikanan, khususnya dalam bidang pengelolaan sumberdaya perikanan dan pelayanan publik. Lewat langkahlangkah yang diawali di tingkat dan lingkup Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) ini ditargetkan bahwa efisiensi usaha akan tercapai karena adanya kepastiaan dan berkurangnya resiko usaha. 3. Penguatan dan pemberdayaan kembali usaha dan bisnis perikanan sebagai basis partisipasi swasta dalam pembangunan perikanan. Langkah ini merupakan upaya untuk memperkuat kembali usaha-usaha perikanan yang dijalankan sejauh ini. Untuk itu maka komunikasi dan hubungan antara pemerintah dan swasta akan ditinjau kembali dalam rangka mencari dan menciptakan iklim usaha yang menunjang dan mendorong pengembangan sektor swasta 4. Mendorong penerapanan good corporate governance pada swasta perikanan. Pelaksanaan good corporate governance pada sektor perikanan selain merupakan tuntutan akuntabilitas dan responsibilitas perusahaan swasta secara nasioal juga merupakan tuntutan pasar, bisnis, dan komunitas internasional. Hal ini berdasarkan atas fakta bahwa perusahaan perikanan nasional berinteraksi dengan konsumen dan masyarakat internasional sehingga azas-azas yang diterapkan secara internasional harus diikuti. Namun harus menjadi penekanan bahwa good corporate governance ini hanya akan bila pemerintah menerapkan pula prinsipprinsip good governance. Karena itu maka dalam program revitalisasi perikanan dalam jangka pendek ini bertumpu pula REVITALISASI PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN (RPPK) 2005 III - 1 pada penerapan prinsip pembangunan perikanan. good governance dalam Fokus Revitalisasi Pembangunan perikanan, sesuai dengan karakteristik sumberdaya perikanan Indonesia, berbasis pada ikan yang jamak jenisnya (multi-species). Pembangunan selayaknya mempertimbangkan aspek keragaman sumberdaya ikan. Namun demi untuk mendapatkan tiitik fokus pembangunan dan agar supaya terdapat efisiensi dalam pelaksanaanya maka program revitalisasi perikanan ini difokuskan pada tiga komoditas utama yaitu (1) udang, (2) tuna, dan (3) rumput laut. Udang merupakan komoditas yang dihasilkan melalui kegiata budidaya dan penangkapan. Peran kegiatan budidaya akan semakin besar, sementara kegiatan penangkapan akan semakin berkurang. Perusahaan yang terlibat adalah perusahaan skala kecil (rakyat), menengah, besar (industri). Pasar utama komoditas udang adalah pasar ekspor. Dengan demikian revitalisasi perikanan udang adalah revitalisasi produksi, pengolahan, dan pemasaran melalui pelibatan usaha skala rakyat dan industri. Tuna merupakan komoditas yang dihasilkan melalui kegiatan penangkapan, meskipun untuk jenis tertentu (misalnya Southern Bluefin Tuna), sudah dapat dibudidayakan oleh beberapa negara, dan tahap percobaan budidaya sudah dilakukan di Indonesia. Penangkapan tuna dilakukan oleh nelayan rakyat dan perusahaan skala besar. Tuna ditujukan untuk pasar ekspor dalam bentuk segar, beku, dan kaleng. Sebagian kecil produksi tuna untuk pasar domestik. Revitalisasi tuna diarahkan pada peningkatan produksi, peningkatan nilai tambah melalui proses pengolahan, dan pengembangan pasar ekspor. Rumput laut merupakan komoditas yang umumnya dihasilkan melalui kegiatan budidaya. Produksi dilakukan sebagian besar oleh nelayan kecil. Sejauh ini komoditas yang dihasilkan dan diekspor adalah dalam bentuk kering atau diolah menjadi produk yang merupakan bahan baku industri. Sebagian besar pasar rumput laut adalah untuk ekspor. Revitalisasi rumput laut ditujukan pada peningkatan produksi oleh rakyat, peningkatan nilai tambah oleh industri REVITALISASI PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN (RPPK) 2005 III - 2 pengolahan dalam negeri, serta peningkatan pasar ekspor dan substitusi impor. Program Utama Jangka Pendek Program utama jangka pendek (2005 – 2006) dirumuskan untuk mencapai tujuan-tujuan jangka pendek dan sebagai wujud nyata dari langka revitalisasi perikanan jangka pendek dengan fokus pada ketiga komoditas utama, (1) udang, (2) tuna, dan (rumput laut). Program utama tersebut adalah: 1. Harmonisasi peraturan yang memungkinkan industri pengolahan dikecualikan dari pembayaran PPN 10%. Juga harmonisasi peraturan dilakukan ke arah pemasokan bahan baku, peningkatan efisiensi usaha, pengembangan produk, dan pengembangan ekspor. 2. Pembuatan peraturan implementatif dari UU No. 31 tahun 2004 tentag Perikanan sebagai basis pengembangan usaha dan investasi. 3. Rasionalisasi usaha penangkapan ikan, termasuk penghentian secara gradual penangkapan ikan yang dilakukan oleh armada asing di ZEE, pengembangan usaha penangkapan ikan oleh armada nasional, pengurangan dan penghentian praktik-praktik ikan secara illegal, unreported, and unregulated (IUU fishing). 4. Menghidupkan kembali usaha tambak udang yang selama ini tidak atau berhenti berjalan, mendorong pembukaan tambak udang baru, serta mengembangkan industri pendukung dan penunjang. 5. Insiasi dan penyelesaian pembangunan prasarana perikanan 6. Pengembangan industri perikanan secara terpadu, baik secara vertikal dari hulu ke hilir, maupun secara horizontal dengan melibatkan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di setiap lokasi usaha. 7. Pengembangan produk, penciptaan nilain tambah, diversifikasi dan penetrasi pasar ekspor, pengembangan pasar domestik, serta pengembangan pasar dan produk untuk substitusi impor (semi-refined and refined seaweed) bagi kebutuhan industri manufaktur, pangan, farmasi, dan kosmetika dalam negeri. REVITALISASI PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN (RPPK) 2005 III - 3