bahan press release

advertisement
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Berita Pers
SIKAP PRO INVESTASI BUPATI JEPARA DORONG INVESTASI INDUSTRI KOMPONEN
OTOMOTIF : PADAT KARYA DAN ORIENTASI EKSPOR
Jakarta, 24 Juni 2015 – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky
Sibarani kembali menegaskan dukungannya terhadap pengembangan industri padat karya
di Indonesia, saat memantau proyek perluasan industri komponen kendaraan bermotor,
PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (PT. SAMI) di Kabupaten Jepara, Jawa
Tengah, Senin (22/6). Menurutnya industri padat karya yang menyerap banyak tenaga
kerja dan berorientasi ekspor akan terus diperkuat dan didukung pengembangannya oleh
BKPM seiring dengan fokus pemerintah terhadap peningkatan nilai tambah perekonomian
Indonesia.
Franky mencontohkan perluasan pabrik PT SAMI di Jepara, yang hingga Mei 2015, sudah
menyerap tenaga kerja langsung sebesar 2.574 orang dan hampir 12 ribu tenaga kerja
tidak langsung. Sebagai salah satu perusahaan penyumbang ekspor (76% ekspor dan 24%
pasar dalam negeri) atas produk wiring harness, PT. SAMI memiliki nilai penjualan ekspor
sebesar US$ 123 juta, penjualan domestik US$ 32 juta. Sedangkan nilai impor mencapai
US$ 56 juta yang disumbang oleh 3 (tiga) lokasi pabriknya di Semarang dan Jepara, Jawa
Tengah.
“Catatan penting dari realisasi investasi yang dilakukan PT SAMI melalui pendirian pabrik
di Jawa Tengah dan grup perusahaannya di Jawa Timur, membuktikan bahwa industri
komponen dan produk otomotif ternyata dapat didirikan tidak selalu dekat pabrik
otomotif, dan ternyata berhasil dan malah berkembang. BKPM mengharapkan industri
komponen yang akan masuk seiring adanya peningkatan kapasitas produksi sektor
otomotif dapat berkembang di Jawa Tengah”, ungkap Franky.
Hal yang cukup penting adalah penggunaan bahan baku dalam proses produksi PT. SAMI
yang 90% berasal dari dalam negeri. BKPM dalam hal ini mendukung dan mendorong
sektor industri yang lain untuk menggunakan produk domestik sebagai bahan bakunya. Hal
ini akan mendorong peningkatan nilai tambah produk lokal. Semakin meningkatnya
perkembangan industri otomotif di Indonesia, BKPM mengharapkan agar industri
1
komponen otomotif mulai lebih tersebar di luar Jawa Barat, dan tidak lagi terkonsentrasi
dekat dengan industri otomotifnya (pengguna) yang masih banyak berlokasi di Jawa Barat.
Pada kunjungan tersebut, Franky juga memberikan aspresiasi terhadap Bupati Jepara yang
proaktif dan akomodatif dalam mengundang dan mempromosikan potensi daerahnya
sebagai kawasan industri yang berprospek. Menurutnya langkah dan kebijakan Kepala
Daerah seperti ini akan memberikan kepastian dan ketenangan para investor dalam
berinvestasi, disamping menawarkan ketersediaan tenaga kerja yang mudah dilatih, tekun
dan teliti, dengan upah yang kompetitif.
Franky mengharapkan bahwa PT. SAMI dapat terus memberikan kontribusi terhadap
perkembangan perekonomian nasional secara umum dan di Kabupaten Jepara pada
khususnya, dengan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi otomotif seiring dengan
meningkatnya produksi kendaraan roda empat di Indonesia, dan memberikan banyak
penyerapan tenaga kerja.
PT. SAMI merupakan salah satu perusahaan dalam grup perusahaan dari Yazaki
Corporation, sebuah perusahaan asal Jepang yang bergerak di bidang industri otomotif,
yang menguasai pasar domestik dan internasional atas produksi wiring harness atau
rakitan kabel otomotif. Yazaki Corporation mendirikan holding company di Indonesia
dengan nama PT. Autocomp Systems Indonesia, yang sesungguhnya telah berdiri di
Indonesia sejak tahun 2002 dan berkembang menjadi holding company atas beberapa
perusahaan di Indonesia.
Dengan memanfaatkan nilai tambah dari tembaga produksi dalam negeri untuk
memproduksi cable & wiring harness, Yazaki Corporation juga telah memiliki pabrik di 7
(tujuh) lokasi berbeda yaitu Tangerang, Subang, Kabupaten Semarang, Kota Semarang,
Jepara, Mojokerto dan Pasuruan dengan total investasi mencapai US$ 315 juta, dan
penyerapan tenaga kerja sebanyak 26.871 orang (hingga akhir Mei 2015). Dengan nilai
total penjualan sebsar US$ 1.308 juta terdiri dari penjualan domestik sebesar US$ 376 juta,
ekspor sebesar US$ 932 juta dan impor sebesar US$ 466 juta. Pasar produk wiring harness
grup Yazaki di Indonesia ini adalah industri otomotif Toyota, Honda, Suzuki, Mazda, dan
General Motors (GM).
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
M.M. Azhar Lubis
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
Jl. Jend. Gatot Subroto 44, Jakarta 12190, Indonesia
Telepon: 021-5252008 ext.7001
HP: 08159525035
e-mail : [email protected]
2
Download