RESUME FILM PATCH ADAMS Tugas SKILL LAB

advertisement
RESUME FILM PATCH ADAMS
Tugas SKILL LAB
Rudy Setiady
10.2012.323, Kelompok D-7
Mahasiswa Kedokteran
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat : Fakultas Kedokteran - Universitas Kristen Krida Wacana, Jalan Arjuna Utara No. 6 Kebon Jeruk
Jakarta Barat 11510
email : [email protected]
Film ini merupakan kisah nyata seorang dokter yang bernama Hunter “Patch” Adams
di Amerika. Dalam hidupnya, Patch merasa tidak nyaman atas perilaku dokter serta
melakukan perbaikan metodologi penanganan pasien. Perjuangannta melawan budaya
kapitalis dibidang kesehatan menuai banyak kiritikan dari dokter-dokter serta dosen tempat ia
belajar. Film ini secara tidak langsung menggambarkan situasi di Indonesia saat ini yang
menjadikan pelayanan kesehatan sangat mahal, jasa kesehatan dijadikan komoditi yang bisa
diperjualbelikan dan paradigma kaum intelektual yang sangat pragmatis.
Cerita ini berawal dari pengalamannya saat ia berada di rumah sakit jiwa. Ketika itu,
Adams mengalami depresi berat karena orang tuannya meninggal dunia sehingga membuat
dia putus asa dan mencoba untuk bunuh diri. Sampai akhirnya ia didiagnosa mengalami
gangguan jiwa dan ia tinggal di sebuah kamar bersama seorang penghuni yang aneh bernama
Rudy. Ia menderita gangguan jiwa trauma dan takut terhadap hewan kecil seperti tupai.
Penghuni lainnya juga aneh dan tidak normal membuat adam serasa hidup di planet baru.
Bertemu dengan orang-orang yang kurang beruntung hidupnya dan jauh dari kenikmatan
dunia karena menderita penyakit , mengharuskan Adams untuk beradaptasi untuk bisa
bertahan di tempat tersebut. Setelah beberapa hari di rumah sakit, Adams pun mencoba
melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Ketika berada dalam perawatan di rumah sakit,
Hunter mulai menemukan jalan hidupnya. Di sana ia menikmati bisa menolong pasien lain
lantaran melihat dokter dan staf bersikap kaku pada para pasien.
Dalam suatu malam Adams bertemu dengan seorang pria tua yang menderita sindrom
kejeniusan bernama Arthur. Pria ini berusaha mencoba untuk membuktikan penemuan
barunya untuk masyarakat. Karena tidak terbukti secara empiris, maka Arthur menderita
penyakit jiwa. Pada malam itu Adams berbincang dengan pria tersebut dan dari Arthur,
Adams diajari bagaimana berpikir tidak hanya focus pada masalah yang dihadapi karena
tidak mendatangkan solusi. Dari situlah adams baru percaya bahwa pria itu benar-benar luar
biasa dan tidak mengalami gangguan jiwa. Malam berikutnya, Adams mulai benar-benar
mengerti tentang apa yang akan di tempuh dalam hidupnya sejak ia berhasil membawa
kesadaran Rudy dari gangguan jiwanya dengan cara memberikan sugesti. Adams
berkesimpulan bahwa pengobatan secara medis saja tidak cukup untuk menyembuhkan sang
pasien, tapi perlu ada pendekatan secara psikologi sehingga pasien bisa memperoleh
kenyamanan, meningkatkan kualitas hidupnya dan tetap berani menjalani hari esok.
Sejak itu Adams bertekad untuk keluar dari rumah sakit dan mendaftarkan diri untuk
melanjutkan pendidikan di fakultas kedokteran. Dengan modal kejeniusan dan semangat yang
dimilikinya, pada tingkat 1 ia berusaha untuk mencari peluang agar dapat berhubungan
langsung dengan pasien untuk menerapkan metode serta membuktikannya secara ilmiah.
Meski mahasiswa tingkat 1 di larang secara tegas untuk berhubungan langsung dengan
pasien, Adams tetap menghalalkan segala cara untuk dapat berhubungan langsung dengan
beberapa pasien. Setelah beberapa kali komunikasi langsung dengan pasien, Adams melihat
keberhasilan metodenya. Para perawat rumah sakit kampusnya itu sangat antusias dengan
tindakan Patch karena memberikan kemudahan sekaligus pelajaran baru bagi mereka dalam
upaya untuk menangani pasien. Lama kelamaan tindakannya ini tercium oleh dokter yang
juga merangkap profesi sebagai dosen di kampusnya, hingga akhirnya patch dilarang serta
diberi sanksi karena telah mengganggu pasien dan membuat onar di rumah sakit.
Tapi itu tidak membuat Adams patah semangat dalam belajar, sampai suatu hari ia
bertemu dengan seorang gadis yang begitu menarik perhatiannya bernama Carin. Saat
pertama bertemu, Carin menunjukkan sikap yang sangat dingin kepada Adams. Namun,
Seiring berjalannya waktu Carin pun mulai merespons Adams dan lama kelamaan pun
mereka melanjutkan hubungan mereka. Perjuangannya Tidak berhenti disitu, dia mulai
mencari dukungan dari mahasiswa seangkatannya dan para dosen untuk bisa mendukung
misinya, dengan bermodal prestasi dan kebaikan dia, dukungan itu dia peroleh. Berbagai
carapun dilakukan dengan rekan-rekanya agar bisa menjalankan misi tersebut. Lagi-lagi
tindakannya tersebut ketahui oleh pihak kampus dan dia diancam DO (Drop Out ) dengan
tuduhan melanggar peraturan kampus. Ruang pergerakannya semakin sempit yang kemudian
membuat dia tidak leluasa utnuk bertindak lebih leluasa. Semangat yang membara dan citacita untuk membantu orang lain itu terus menggebu-gebu, dia pun mendapat ide untuk
membangun sebuah tempat penampungan praktik kedokteran (rumah sakit gratis) agar bisa
memanifestasikan perasaannya kepada pasien yang membutuhkan bantuan medis.
Berkat tekadnya yang begitu keras maka ide nya pun dapat terealisai berkat bantuan
Arthur. Dengan bantuan tersebut dia pun membuka tempat pengobatan gratis dan
mengorganisir teman-teman kuliahnya untuk bergabung secara sukarela memberikan
pelayanan kesehatan gratis buat masyarakat miskin. Banyak pasien berdatangan dari berbagai
tempat. Sampai pada Suatu hari, karena kebanyakan pasien yang rawat-nginap, mereka
kekurangan kamar tidur dan obat-obatan, sehingga mengharuskan mereka untuk meminjam
dari rumah sakit tanpa sepengetahuan dokter. Aksi mereka pun tercium dokter, akhirnya dia
dituduh melanggar perautaran kampus karena membuka tempat praktek tanpa izin. Ulahnya
tersebut mengakibatkan dia harus menanggung semua resiko atau sanksi dari kampus dan dia
ternyata di ancam Droup Out dari kampus.
Untuk bisa bertahan dan dapat melanjutkan studynya, lagi-lagi dia minta dukungan
dari pihak kampus. Dia pun minta arsip hasil studynya untuk bisa di jadikan bahan
pertimbangan di siding pemecatannya nanti karena prestasinya yang sangat bagus bisa
memberikan peluang baginya untuk tetap melanjutkan studynya. Permintaanya pun
dikabulkan oleh pihak kampus. Beberapa hari kemudian sidang pun di langsungkan. Dalam
sidang tersebut, Patch memberikan penjelasan secara rasional dan sangat ilmiah, Sehingga
dewan senator kampus tidak menemukan alasan pemecatannya sehingga tidak punya alasan
yang kuat untuk memberikan hukuman kepadanya. Akhirnya patch tidak jadi dikeluarkan
dari kampus. Tiga tahun kemudian dia berhasil meraih gelar dokter, dan membuka praktik
yang dijalani bersama rekan-rekannya selama 12 tahun dan merawat lebih dari 15.000 pasien
tanpa pembayaran dengan asuransi malapraktik dan fasilitas normal. Dia membeli tanah
seluas 42,5 hektar di VIRGINA BARAT dan membangun RUMAH SAKIT
GENSUNDHEIT . sekarang lebih dari 1000 dokter mendaftarkan diri dengan meniggalkan
praktek mereka dan bergabung dengan Patch.
Pembahasan
1. Aspek Kemanusiaan
Saat Adam mengatakan bahwa ia ingin menjadi dokter karena ia ingin berhubungan dengan
orang – orang dan dapat menolong mereka tanpa dipungut biaya. Ia pun setuju tentang
Golden Rule Prinsiple (memperlakukan pasien sebagaimana ia ingin diperlakukan). Ia
memperlakukan pasiennya dengan ramah dan penuh empati.
Alasan :
Manusia wajib memperlakukan diri sebagai sesuatu yang bernilai pada dirinya sendiri.
Manusia adalah person, pusat berpengertian dan berkehendak, yang memiliki kebebasan dan
suara hati, makhluk berakal budi. Sebagai itu manusia tidak pernah boleh dianggap sebagai
sarana semata – mata demi suatu tujuan lebih lanjut.1
Karena Patch menganggap bahwa kita sebagai dokter tidak boleh menganggap pasien hanya
semata – mata sebagai objek. Ia menanyakan nama pasien, bukan hanya memeriksa lalu
selesai. Tapi ia benar – benar menganggap pasien sebagai teman.
2. Prilaku / Kepribadian
Ketika Patch Adam berani menghibur anak – anak kanker dengan menjadi badut. Adam
menghibur penderita kanker di kamar 305, nenek – nenek yang ingin mandi mie. Dan ketika
Adam membantu temen sekamarnya yang di rumah sakit jiwa untuk pergi buang air kecil ke
wc.
Alasan :
Seperti yang tertera bahwa kepribadian merupakan seluruh pola emosi dan perilaku yang
menetap, dan bersifat khas pada seseorang dalam caranya mengadakan hubungan, caranya
berpikir tentang lingkungan dan dirinya sendiri.2
Inilah kepribadian Adam, dimana ia memiliki kepribadian yang unik dan menarik, yaitu ia
dapat menghibur tanpa memperdulikan bahwa ia malu atau tidak untuk melakukannya. Yang
ia utamakan hanya kebahagiaan pasien.
3. Empati
Ketika Patch adam dan teman – temannya sedang belajar di rumah sakit. Dokter menjelaskan
tentang penyakit diabetes dan mengatakan kata amputasi sehingga pasien yang menderita itu
ketakutan, ia mengucapkannya tanpa memperhatikan perasaan pasien. Lalu dokter
menanyakan apakah ada pertanyaan, dan teman – teman Adam menanyakan tentang
penyakitnya. Namun berbeda, Adam justru menanyakan namanya Marjorie. Dan menyapanya
hingga membuat Marjorie tidak ketakutan lagi.
Alasan :
Empati adalah kemampuan (seolah – olah) menjadi diri orang lain. Empati berarti kita
mampu membaca pikiran dari sudut pandang orang lain.3
Berarti empati merupakan kita merasakan apa yang orang lain rasakan tanpa larut
didalamnya. Jadi Adam telah menerapkan empati karena ia tahu bagaimana rasanya di posisi
Marjorie, dijadikan obyek saja sehingga membuat ia ketakutan. Maka ia menghibur Marjorie
hingga ia tidak ketakutan.
4. Komunikasi
Saat Adam disuru mengambil sampel darah pada Mrs. O’Bannon. Ia menanyakan namanya
dengan ramah, dan suara yang jelas. Tidak lupa Adam meminta ijin pada nyonya O’Bannon
ketika ia ingin mengambil darahnya.
Alasan :
Komunikasi memang merupakan faktor yang sangat penting dalam hubungan dokter –
pasien. Dokter dan pasien akan sama – sama merasa puas bila mereka dapat membangun
komunikasi yang baik.Sedemikian faktor ini sehingga tidak sedikit pasien yang merasa
mengalami kesembuhan sesaat setelah melakukan komunikasi yang dengan dokternya.4
Adam melakukan komunikasi dokter pasien ketika ingin meminta ijin. Dan komunikasi yang
ia lakukan adalah komunikasi dua arah. Ia juga membina rapport dengan pasien.
5. Etik Profesi
Ketika Adam dan teman – temannya membuka pengobatan gratis di suatu rumah. Mereka
mengobati pasien dengan semaksimal mungkin, walaupun kehabisan bahan mereka tetap
berusaha. Mereka menggunakan semua keahlian mereka untuk mengobati pasien.
Alasan :
Sesuai dengan kode etik profesi dokter pasal 10 mengenai kewajiban dokter terhadap
pasiennya, yang mengatakan bahwa “Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan
mempergunakan semua ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan pasien.”5
Daftar Pustaka
1. Suseno FM. Etika Dasar : Masalah – masalah pokok filsafat moral. Jakarta : Kanisus.
1987. H : 133-134.
2. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana. Modul Komunikasi dan
Empati. 2011/2012
3. Sumartono. Komunikasi Kasih Sayang. 1st ed. Jakarta : Elex Media Komputindo.
2004. H : 118.
4. Mochtar Iqbal. Dokter Juga Manusia. 1st ed. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
2009. H : 49.
5. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana. Modul Bioetika, Humaniora
dan Profesionalisme dalam Profesi Dokter. 2011/2012
Download