PENYERTAAN MODAL ORGANISASI DALAM BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS (PT) DI AMAL USAHA MILIK PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH KABUPATEN PONOROGO Oleh Sugeng Wibowo Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK Persyarikatan Muhammadiyah adalah merupakan organisasi Islam modern yang bergerak dalam bidang dakwah amar ma‟ruf nahi munkar dan tajdid yang diwujudkan dalam usaha disegala bidang kehidupan. Sebagai bagian dari organisasi kemasyarakatan keagamaan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo mengembangkan sayap dakwahnya melalui bidang ekonomi kerakyatan dengan mendirikan Baitul Mal wa Tamwil (BMT), Swalayan, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Pembiayaan Rakyat Syari‟ah (BPRS) dan lembaga penyiaran publik atau Radio. Dari usaha ekonomi tersebut diatas terdapat empat jenis kegiatan dengan badan hukum Perseroan Terbatas (PT). Dari aspek hukum terdapat perbedaan regulasi. Keberadaan ormas diatur dalam Undang-undang nomor 8 tahun 1985, sedangkan kegiatan usaha dalam bentuk PT diatur undang-undang nomor 40 tahun 2007. Dengan demikian maka kepemilikan modal seperti Muhammadiyah pada dasarnya tidak diperbolehkan. Untuk mensiasati perbedaan tersebut penyertaan modal organisasi diatur dengan beberapa mekanisme, yaitu : pertama, modal/saham perseorangan yaitu saham yang dimiliki anggota Muhammadiyah dengan hak dan kewajiban yang melekat secara personal. Kedua, Modal/Saham Amal Usaha Muhammadiyah adalah pembelian saham yang sumber keuangannya dikeluarkan secara resmi oleh badan/amal usaha atau pegawainya, meskipun secara administrasi perseroan pencatatan sahamnya tetap atas nama pribadi. Ketiga, Saham organisasi yaitu kepemilikan saham yang sumber dananya diperoleh dari kas organisasi yaitu Muhammadiyah, „Aisyiyah dan organisasi otonom (ortom). Kaitan langsung antara penyertaan modal dan kewenangan pengangkatan Direksi serta Dewan Komisaris secara normatif tidak ada kecuali pada awal pendirian. Mekanisme pengangkatan dan pemberhentian telah diatur melalui undang-undang yang sepenuhnya harus melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Kata Kunci : Penyertaan Modal Muhammadiyah, Badan Hukum Perseroan Terbatas. Pendahuluan Komanditer dan Perseroan Terbatas (PT). Dilihat dari jenisnya kegiatan usaha menjadi ekonomi dapat beberapa dikelompokkan bentuk Perseroan Terbatas (PT) merupakan organisasi bisnis berbadan hukum resmi yaitu; yang dimiliki oleh minimal dua orang Perusahaan Perseorangan, Persekutuan dengan tanggung jawab yang hanya Perdata, Persekutuan Firma, Persekutuan berlaku pada perusahaan tanpa 24 melibatkan harta pribadi atau perusahaan sehingga memiliki harta perseorangan yang ada di dalamnya. PT kekayaan sendiri. Setiap orang dapat didirikan memiliki lebih dari satu saham yang berdasarkan perjanjian melakukan kegiatan usaha dengan modal menjadi bukti dasar yang seluruhnya terbagi dalam Pemilik saham saham dan memenuhi persyaratan yang jawab yang terbatas, yaitu sebanyak ditetapkan dalam undang-undang (Pasal 1 saham ayat(1) UU No. 1 Tahun 1995). perusahaan Bentuk Perseroan Terbatas yang pemilikan perusahaan. mempunyai dimiliki. tanggung Apabila melebihi perusahaan, maka utang kekayaan kelebihan utang banyak digunakan karena merupakan tersebut tidak menjadi tanggung jawab asosiasi modal yang terdiri dari sejumlah para saham perusahaan mendapat keuntungan maka dan (transferable dapat dipindahtangankan shares). Ciri dan Sifat pemegang saham. Apabila keuntungan tersebut dibagikan sesuai Perseroan Terbatas (PT) antara lain : dengan merupakan asosiasi modal, kekayaan dan Pemilik saham akan memperoleh bagian utang PT terpisah dari pemegang saham, keuntungan yang disebut dividen yang Pemegang saham bertanggung jawab besarnya tergantung pada besar-kecilnya secara terbatas, adanya pemisahan fungsi keuntungan yang diperoleh perseroan antara Pemegang Saham dan Pengurus terbatas. Selain berasal dari Saham, atau Direksi, memiliki Komisaris yang modal berfungsi sebagai pengawas, kekuasaan Obligasi. Keuntungan yang diperoleh para tertinggi pada Rapat Umum Pemegang pemilik Saham (RUPS), kewajiban terbatas pada mendapatkan Bunga tetap modal tanpa melibatkan harta pribadi, menghiraukan untung atau kelangsungan perseroan terbatas tersebut. hidup perusahaan ada ketentuan PT dapat yang pula obligasi ditetapkan. berasal adalah dari mereka tanpa ruginya ditangan pemilik saham, dapat dipimpin Persyarikatan Muhammadiyah oleh orang yang tidak memiliki bagian adalah merupakan salah satu organisasi saham, keuntungan dibagikan kepada Islam pemilik modal (saham) dalam bentuk dakwah amar ma‟ruf nahi munkar dan deviden, kekuatan dewan direksi lebih tajdid yang diwujudkan besar disegala bidang kehidupan (Pasal 7 AD daripada kekuatan pemegang saham, PT sulit dibubarkan. Perseroan yang bergerak dalam dalam usaha Muhammadiyah). Sebagai bagian dari (PT) organisasi kemasyarakatan keagamaan merupakan Badan Usaha dan besarnya Muhammadiyah mengembangkan sayap modal dakwahnya perseroan Terbatas modern tercantum dalam melalui bidang ekonomi anggaran dasar. Kekayaan perusahaan kerakyatan dengan mendirikan koperasi, terpisah dari kekayaan pribadi pemilik Baitul Mal wa Tamwil (BMT), Swalayan, 25 Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Penelitian ini akan memadukan Pembiayaan Rakyat Syari‟ah (BPRS) dan pendekatan hukum normatif dan sosio- lembaga penyiaran publik atau Radio. legal. Penelitian hukum normatif dilakukan Dari untuk mengidentifikasi konsep dan asas- sekian tersebut banyak diatas usaha terdapat ekonomi empat jenis asas hukum yang digunakan untuk kegiatan dengan badan hukum dalam mengatur Perseroan Terbatas (PT) pada bentuk Perseroan Terbatas (PT). umumnya yaitu Undang-Undang No. 40 Dari aspek hukum keberadaan Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Perseroan Terbatas (PT) di lingkungan (PT). ormas Muhammadiyah menarik untuk menggunakan kerangka logika deduktif, diteliti. yaitu Regulasi yang mengatur Cara kerja pendekatan untuk menarik kesimpulan ini yang keberadaan ormas diatur dalam Undang- bersifat umum menjadi kasus yang lebih undang nomor 8 tahun 1985. Dalam spesifik. Untuk mempermudah proses undang-undang organisasi penyajian data dan analisis penelitian kemasyarakatan sangat berbeda dengan hukum normatif ini akan dibagi menjadi kegiatan ekonomi PT. dua pendekatan yang berbeda, yaitu Organisasi kemasyarakatan lebih banyak pendekatan perundang-undangan (statue mengurusi persoalan sosial keagamaan approach), sedangkan menggeluti (conceptual approach). a) Pendekatan kegiatan ekonomi dengan orientasi utama perundang-undangan (statue approach); mencari keuntungan. Dalam persepktif dipergunakan undang-undang sejumlah produk hukum yang mengatur tersebut dalam perseroan PT bentuk keterlibatan pendekatan untuk seseorang bersifat personal baik secara Perseroan Terbatas fisik pendekatan maupun financial. Sedangkan konseptual menjelaskan (PT). konseptual (conceptual sebagai ormas yang menampung banyak approach); orang secara normatif tidak mungkin bisa yuridis yang mengatur mendirikan usaha dengan badan hukum ketentuan yang harus PT. karena merupakan kumpulan banyak masyarakat orang. Perseroan Terbatas (PT). Namun demikian kenyataanya Muhammadiyah Ponorogo memiliki badan usaha berbadan Terbatas, organisasi. diketahui dengan hukum perseroan penyertaan Sedangkan berkenaan dengan konsep dalam Penelitian ketentuan- dipenuhi proses hukum oleh pendirian sosio-legal. Oleh karena hukum itu terdiri dari ide-ide modal dan konsep-konsep yang bersifat abstrak, Dengan penelitian ini akan untuk memperoleh gamaran bagaimana bagaimana Muhammadiyah ide-ide tersebut diwujudkan dalam memadukan dua peraturan yang berbeda praktek di masyarakat, maka penelitian ini dalam satu kegiatan bisnis. secara proposional menggunakan Metode Penelitian penelitian sosiolegal. Tujuannya agar 26 (BPRS) Pembiayaan tentang gejala hukum yang diinterpretasi tahun 2007. Dari sekian banyak usaha secara faktual. Karena fakta sosial ekonomi tersebut diatas terdapat empat sesungguhnya dapat dijelaskan secara jenis kegiatan dengan badan hukum hukum, demikian pula kaidah hukum dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT). dapat dijelaskan dengan bantuan faktafakta sosial (Johhny Ibrahim, Rakyat Syari‟ah dapat memberikan penjelasan bermakna Keberadaan Muhammadiyah 2005). sebagai organisasi kemasyarakatan diatur Dalam kontek penelitian ini, pendekatan melalui Undang-undang nomor 8 tahun sosiolegal terutama untuk mengkaji dan 1985 dengan batas wilayah kerja yang menganalisis sejumlah informasi terkait telah ditentukan diantaranya berfungsi tata kelola Perseroan Terbatas (PT) yang sebagai bentuk partisipasi sosial dalam telah dilakukan oleh badan usaha milik bidang kemasyarakatan. Persyarikatan Muhammadiyah kabupaten perseroan terbatas diatur melalui undang- Ponorogo. undang nomor 40 tahun 2007 yang Pembahasan khusus membicarakan segala hal tentang A. Implementasi penyertaan modal atas Sedangkan Perseroan Terbatas terutama sebagai Perseroan bentuk badan hukum untuk kegiatan Terbatas (PT) di Amal Usaha milik usaha ekonomi. Oleh karena itu dilihat Persyarikatan dari peran dan fungsinya terlihat sangat nama organisasi pada Muhammadiyah berbeda sehingga Muhammadiyah tidak Kabupaten Ponorogo Muhammadiyah dapat memiliki saham dalam perseroan adalah merupakan salah satu organisasi atas nama organisasi. Oleh karena itu Islam masing-masing Persyarikatan modern yang bergerak dalam PT yang pendirian bidang dakwah amar ma‟ruf nahi munkar awalnya digagas resmi dan merupakan dan tajdid yang diwujudkan dalam usaha keputusan disegala mekanisme dan prosedur sendiri dengan bidang kehidupan. Sebagai bagian dari organisasi kemasyarakatan keagamaan Pimpinan Muhammadiyah Ponorogo mengembangkan melalui Daerah bidang organisasi membuat pola sebagai berikut : 1. Saham perseorangan Sebagaimana pengertian sayap dakwahnya mendasar dari kata Perseroan Terbatas ekonomi kerakyatan (PT) yang terdiri dari dua kata, yakni dengan mendirikan lembaga penyiaran “perseroan” “terbatas”, maka publik atau Radio tahun 1968, kepemilikan saham atau sero, hanya Bank dan Perkreditan Rakyat (BPR) tahun 1992, sebatas pada nilai nominal semua saham koperasi/ Baitul Mal wa Tamwil (BMT) yang dimilikinya. Setiap orang dapat tahun memiliki lebih dari satu saham yang 1997, Swalayan Daya Sejahtera (DSS) tahun 1999 dan Surya Bank menjadi bukti pemilikan perusahaan. 27 Pemilik saham mempunyai tanggung berfungsi sebagai koordinator dan juga jawab yang terbatas, yaitu sebanyak mencari saham Kekayaan mengembangkan pola penambahan nilai kekayaan saham dimana kelebihan nilai tersebut yang perusahaan pribadi, dimiliki. terpisah perusahaan dari memiliki harta kekayaan sendiri yang secara tegas diatur pemegang saham diinfakan dengan cara membeli saham untuk organisasi. melalui anggaran dasar /anggaran rumah tangga dan undang-undang yang berlaku. calon Untuk saham organisasi atas pengelolaanya nama dilakukan Untuk mensiasati perseroan yang melalui Pimpinan Cabang yang berada dirintis oleh kelompok masyarakat dengan pada masing-masing kecamatan dan juga visi utama tidak hanya sekedar mencari Pimpinan Ranting di desa-desa yang keuntungan tetapi misi sosial tertentu, dalam hal tertentu pimpinan tersebut maka berperan perseroan Persyarikatan dilingkungan Muhammadiyah mengembangkan model yang berbeda dengan perseroan Kepemilikan pada saham perseorangan yaitu mewakili perseorangan atau Gambaran bersifat pengorganisasian saham dimiliki oleh saham menjadi saham pengendali. umumnya. tetap pemegang umum saham yang dikembangkan Muhammadiyah tersebut anggota Muhammadiyah dengan hak dan dalam kewajiban yang melekat secara personal. dinamika yang berbeda-beda antara satu Setiap perseroan dengan Perseroan yang tahun deviden pada anggota saat pembagian tersebut berhak perkembanganya mengalami perseroan lainnya. berkembang mendapatkan keuntungan untuk dirinya seringkali sendiri, karena memang masing-masing modal memiliki saham atas namanya sendiri. perputaran modal yang berimplikasi pada Agar secara organisasi kepemilikan PT kepercayaan tetap perseroan dalam kendali Muhammadiyah, memerlukan baik terutama penambahan untuk memperkuat masyarakat. yang Untuk membutuhkan maka setiap anggota dianjurkan untuk penambahan modal, baik modal dasar, membeli modal ditempatkan maupun modal disetor saham pribadi dan juga organisasi dengan atas nama pribadi. diputuskan melalui Sehingga pada saat pembagian deviden Pemegang setiap anggota yang memiliki saham prakteknya yang sering membutuhkan sebagian diambil sendiri dan sebagian penambahan modal terutama perseroan diberikan kepada organisasi meskipun perbankan adalah modal disetor. Modal secara administratip tetap atas nama disetor (paid up capital) adalah sejumlah pribadi. Dalam beberapa kasus sebagian modal yang benar-benar ada dalam kas Pimpinan Cabang Muhammadiyah yang Perseroan Terbatas. Pasal 26 ayat (2) Saham Rapat Umum (RUPS). Dalam 28 Undang-undang Perseroan Terbatas (PT) tersebut menentukan bahwa setiap penempatan keuntungan pada tahun berjalan. Setiap modal tersebut, 50% (lima puluh persen) pemilik dari nilai nominal setiap saham yang penambahan dikeluarkan harus telah disetor. Pasal 26 dengan tetap mendapat deviden pada ayat tahun (3) Undang-undang Perseroan sebagian modal diambilkan akan saham berjalan. dari mendapatkan secara Sedang otomatis pada tahun Terbatas (PT) menegaskan bahwa sisa berikutnya deviden yang diterima pemilik dana (50% lagi) atau seluruh saham yang saham mengalami penambahan karena telah dikeluarkan harus sudah disetor adanya penambahan kepemilikan saham penuh pada saat pengesahan Perseroan tersebut. Terbatas (PT) oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan bukti penyetoran yang sah. Perkembangan lain terkait dengan kepemilikan saham perseorangan adalah adanya transaksi penjualan saham antar Penambahan modal berimplikasi pemilik saham. Cara peralihan hak atas pada keharusan menerbitkan saham baru. saham sebenarnya telah diatur dalam Untuk undang-undang menambah kepemilikan saham sebagaimana diatur dalam Anggaran dengan melihat jenis sahamnya Untuk saham atas nama (op Dasar, seluruh saham yang dikeluarkan naam) dalam penambahan modal harus terlebih pemindahan dahulu setiap maupun akta dibawah tangan. Setiap pemegang saham dan harus seimbang pemindahan hak atas saham dicatat dengan ditawarkan kepada kepemilikan klasifikasi saham dilakukan hak, dengan baik akta akta notaris saham untuk dalam daftar Pemegang Saham. Untuk yang sama saham atas tunjuk toonder) (proportionally). Apabila pemegang saham dilakukan tidak menggunakan hak untuk membeli saham secara fisik dari tangan ke tangan. saham tersebut setelah lewat waktu 14 (empat belas) penawaran, hari maka terhitung perseroan sejak berhak dengan (aan penyerahan surat Implikasi pengalihan atau jual beli saham tersebut berpengaruh terhadap komposisi kepemilikan saham secara menawarkan kepada karyawan sebelum keseluruhan. Apabila ada pemilik saham menawarkan kepada orang lain dengan yang menjual kepada pemilik lain maka memberi jumlah tertentu atas saham akumulasi tersebut. mengerucut pada orang tertentu yang akhir kepemilikan akan Oleh karena itu jajaran pimpinan memiliki kemampuan membeli saham perseroan biasanya menawarkan dan dimaksud. Oleh karena itu dilihat dari mensiasatinya kepentingan organisasi kecenderungan dengan menambahkan saham yang sudah ada secara otomatis. tersebut sebenarnya Sumber keuangan untuk penambahan menguntungkan kurang persyarikatan 29 Muhammadiyah karena akan mengurangi mendapat legalitas dari notaris atau surat kepemilikan dan juga pengaruh yang ada keterangan dalam perusahaan tersebut. bersangkutan. 2. Saham Amal Usaha Muhammadiyah biasa dari institusi Sehingga apabila pemegang saham meninggal dunia ahli amal waris tidak berhak untuk mengambil alih usaha dalam berbagai bidang mulai dari saham dan deviden. Bagi amal usaha pendidikan, yang Muhammadiyah memiliki kesehatan, sosial dan diwakili biasanya mengalihkan ekonomi. Penyertaan dan keterlibatan kepemilikannya kepada orang lain atau amal usaha tersebut dalam pendirian pimpinan yang ada pada saat itu. Saham Perseroan Terbatas (PT) lebih banyak jenis ini sangat membantu kelangsungan berorientasi pada bentuk kepedulian, amal usaha bersangkutan karena setiap kerjasama dan saling menolong tahun dapat dipastikan akan mendapatkan sebagaimana dianjurkan oleh agama. Oleh karena itu setiap ada inisiatip deviden. Masing-masing Muhammadiyah untuk mendirikan unit Terbatas usaha dibawah naungan Muhammadiyah Ponorogo memiliki Terbatas (PT) maka amal usaha yang kebijakan tentang memiliki kemampuan administrasi berperan dalam berbadan hukum Perseroan (PT) Perseroan sendiri pencatatan manajemen saham amal akan selalu penyertaan modal. usaha, diantaranya : Pertama, perseroan mampu menyebut nama perseorangan (biasanya dengan sendirinya tidak berpartisipasi, pimpinan) yang mewakili amal usaha namun dengan segala hak dan kewajiban yang Sementara bagi tidak yang tidak menutup kemungkinan secara pribadi masing-masing pimpinan melekat didalamnya. Sehingga dalam memiliki saham pribadi. penggunaan hak terutama pada forum amal Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) saham atau Rapat Umum Pemegang Saham yang sumber keuangannya dikeluarkan luarbiasa (RUPSLub) cukup diwakilkan secara resmi oleh lembaga atau amal kepada pimpinan amal usaha tersebut. usaha tertentu atau oleh pegawai pada Seperti yang terjadi pada perseroan yang amal usaha tersebut meskipun secara bergerak administrasi perseroan sahamnya tetap konvensional BPR Rasuna, kepemilikan atas menjaga saham milik amal usaha bidang penyiaran keberlangsungan saham, masing-masing publik (PT. RGS) diatasnamakan Drs. amal usaha memiliki mekanisme sendiri Suharno Pringgo (9,13 %), atas nama yang menjelaskan tentang kepemilikan Drs.H. Zainun Shofwan, M.Si mewakili tersebut. Diantaranya ada yang secara kepemilikan formal Muhammadiyah Ponorogo (5,97 %), atas Pengertian modal/saham usaha disini adalah pembelian nama pribadi. berupa Untuk keterangan dengan pada bidang saham dari perbankan Universitas 30 nama H. Imam Kurdi mewakili Rumah %), atas nama Dra. Hj. Ati Khoiriyah Sakit Umum „Aisyiyah Jl. Diponegoro ( mewakili Pimpinan Daerah „Aisyiyah dan 5,37 %). Dalam menghadapi dinamika organisasi otonom (5.0 %). perseroan perbankan syari‟ah yang memerlukan soliditas Perseroan saham atas nama memperjuangkan kepentingan organisasi, Drs. H. Aris Sudarly Yusuf mewakili perseroan dengan model seperti ini cukup Pimpinan rentan terhadap kepentingan tertentu. Ponorogo (44,29 %) didalamnya juga Amal usaha yang diwakilinya tidak selalu terdapat modal dari beberapa amal usaha, memiliki persepsi dan sikap yang sama atas nama Dra. Hj. Ati Khoiriyah mewakili dengan kebijakan Pimpinan Daerah. Pimpinan Daerah „Aisyiyah (2.05 %). Kedua, keterwakilan amal usaha diatasnamakan Pimpinan Muhammadiyah. terutama pada Daerah Penggunaan forum Pemegang Saham Rapat hak Umum (RUPS) atau Rapat Umum Pemegang Saham luarbiasa Daerah Muhammadiyah Dengan komposisi modal seperti diatas, Pimpinan Daerah Muhammadiyah dapat mewarnai jalannya sesuai dengan visi organisasi. Kebijakan perseroan yang kepemilikan diambil saham menguntungkan Daerah. Untuk menentukan orang yang memiliki saham mayoritas. akan mewakili diputuskan melalui sidang 3. Saham organisasi Ponorogo yang penanggungjawab langsung biasanya diambil dari Majlis Ketua terkait Umumnya. atau Untuk Selain berbasis akan (RUPSLub) dilekatkan kepada Pimpinan Pleno Pimpinan Daerah Muhammadiyah perseroan selalu organisasi saham di karena amal usaha terdapat juga saham organisasi yaitu kepemilikan saham yang sumber dananya diperoleh dari kas organisasi yaitu pencatatan saham jenis ini misalnya pada Muhammadiyah, „Aisyiyah dan organisasi PT BPR Rasuna untuk saham atas nama otonom (ortom). Disamping itu ada juga Drs. H. Aris Sudarly Yusuf mewakili saham yang diatasnamakan Pimpinan Pimpinan Daerah Daerah Muhammadiyah Muhammadiyah namun Ponorogo (4.31%) yang didalamnya juga didalamnya terdapat kumpulan saham terdapat modal dari beberapa amal usaha, dari berbagai amal usaha. atas nama Dra. Hj. Ati Khoiriyah mewakili Untuk dapat menentukan arah dan Pimpinan Daerah „Aisyiyah dan organisasi kebijakan perseroan, penyertaan saham otonom (5.83%). Sedangkan pada amal organisasi idealnya mencapai usaha atau mayoritas. yang bergerak dibidang 50 + 1% Dengan komposisi perdagangan (swalayan) PT. Daya Surya mayoritas akan mendapat keuntungan Sejahtera (DSS) saham atas nama Drs. lebih banyak dan juga dapat mengontrol H. Aris Sudarly Yusuf mewakili Pimpinan jalannya perseroan. Kepemilikan saham Daerah Muhammadiyah Ponorogo (26,1 organisasi di PT Daya Surya Sejahtera 31 DSS) atas nama organisasi Pimpinan saja karena persoalan ijin yang belum Daerah Muhammadiyah sebanyak 26,1 keluar sejak tahun 2007 hingga sekarang %, Pimpinan Daerah „Aisyiyah 5.0 %. ini, sedangkan padahal Cabang. sisanya Jumlah dimiliki tersebut belum beroperasi telah menghimpun dana dari merupakan warga Muhammadiyah. Pimpinan Daerah saham mayoritas karena yang lain jauh Muhammadiyah Ponorogo memiliki 44, 29 dari jumlah diatas. % (saham mayoritas), Pimpinan Daerah Mengacu tersebut Pimpinan bank pada laporan Rapat Umum Pemegang Saham Mayoritas dan „Aisyiyah 2,05 % selebihnya dimiliki oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah. Pemegang Saham Pengendali PT. BPR Raga Surya Nuansa Ponorogo tahun 2012, perseroan yang bergerak dalam bidang perbankan konvensional ini memiliki komposisi kepemilikan saham untuk Pimpinan Daerah Muhammadiyah 4,31 % dan Pimpinan Daerah „Aisyiyah 5,83 %. yang diterima melalui deviden setiap tahunya termasuk dalam katagori tidak signifakan terutama apabila dibandingkan dengan peran organisasi dalam proses pendirian serta segmentasi pasar yang mengambil warga dan amal usaha Muhammadiyah sebagai pengguna jasa terfavorit. Oleh karena itu ada kebijakan penyaluran dana zakat, infaq dan shadaqah serta infaq pemotongan seluruh atas persetujuan pemegang saham yang diberikan kepada organisasi. Pada perbankan amal syari‟at usaha bidang gagasan tentang pentingnya penguasaan saham mayoritas bagi Muhammadiyah menjadi spirit utama dalam organisasi pada pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris di Badan Usaha milik proses pendirian perseroan tersebut sehingga nampak dengan jelas komposisi saham yang sudah ada. Hanya Persyarikatan Muhammadiyah Kabupaten Ponorogo Kaitan langsung antara penyertaan Kalau hanya mengacu pada prosentase diatas, pendapatan organisasi saham B. Implikasi penyertaan modal atas nama modal dan kewenangan pengangkatan Direksi serta Dewan Komisaris unit usaha dengan badan hukum Perseroan Terbatas (PT) secara normatif tidak ada kecuali pada awal pendirian. Mekanisme pengangkatan dan pemberhentian telah diatur melalui undang-undang yang sepenuhnya harus melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh mengurus kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan, serta mewakili perseroan, baik didalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Direksi Perseroan Terbatas bisa terdiri dari satu orang atau lebih tergantung dari kebutuhan operasional Perseroan. Kecuali untuk Perseroan yang usahanya 32 menghimpun dan masyarakat, mengelola menerbitkan pengakuan hutang, dan dana yang serius terhadap pimpinan yang ada, surat maka Perseroan sebagai Muhammadiyah pemegang saham berusaha untuk terbuka (Tbk.), wajib memiliki minimal 2 memfasilitasi pergantian pimpinan melalui orang anggota Direksi. Anggota Direksi mekanisme yang sah diatur undang- diangkat oleh Rapat Umum Pemegang undang dan anggaran dasar. Saham (RUPS). Pada saat pendirian, Dalam kontek menyiapkan sumber pengangkatan itu untuk pertama kalinya daya insani, beragamnya bidang garap dilakukan oleh Pendiri Perseroan (PT) dan perseroan dilingkungan Muhammadiyah dicantumkan dalam akta pendiriannya. sangat Pengangkatan itu dilakukan untuk jangka ketersediaan tenaga terampil yang harus waktu tertentu dan setelahnya dapat dipersiapkan diangkat kembali. Anggaran dasar dapat Untuk perseroan diluar sektor perbankan mengatur cara relatif memiliki sumberdaya insani yang dan cukup banyak karena kriteria Direksi dan pemberhentian anggota Direksi, termasuk Dewan Komisaris tidak diatur secara rigid tata melalui peraturan lainnya. Sedangkan tentang pengangkatan, cara RUPS tata penggantian, pencalonannya. mengenai Keputusan pengangkatan, berpengaruh terhadap mengelola perusahaan. perseroan sektor perbankan memiliki penggantian, dan pemberhentian anggota regulasi sendiri baik berupa Undang- Direksi undang, Peraturan Pemerintah maupun juga menetapkan saat mulai berlakunya pengangkatan, penggantian, Peraturan dan pemberhentian tersebut. Jika RUPS Peraturan tidak menyangkut menetapkannya, maka mulai Bank Indonesia tersebut jajaran tidak hanya Direksi Komisaris dan pemberhentian anggota Direksi mulai saham berlaku sejak ditutupnya RUPS mengikuti fit and proper test. Oleh karena Ponorogo secara penggagas facto dan dicalonkan diharuskan Dewan dengan Komisaris pertimbangan pragmatis yaitu terpenuhinya persyaratan perseroan yang ada. Peran yang dapat formal yang berlaku di lingkungan Bank dilakukan adalah berusaha menempatkan Indonesia. dari Secara umum jajaran Direksi dan Muhammadiyah. Dewan Komisaris dipilih berdasarkan dua Komitmen ini telah menjadi kesepakatan pertimbangan utama yaitu kompetensi bersama sehingga dan kalangan dan pendiri adalah Direksi yang pemegang beberapa Direksi dan de itu pengendali juga atau berlakunya pengangkatan, penggantian, Pimpinan Daerah Muhammadiyah melainkan sendiri. Dewan internal Komisaris siklus pergantian karakter. Kompetensi meliputi pimpinan perusahaan berjalan alamiah. kemampuan intelektual dan ketrampilan Dalam hal perusahaan memiliki masalah dalam menjalankan perusahaan sesuai 33 dengan visi dan program yang telah menjadi ditetapkan melalui RUPS. Pengalaman pengembangan pada bidangnya ternyata tidak menjadi berbagai bidang. pertimbangan pokok Daftar Pustaka perusahaan yang terutama untuk baru dirintis. Kompetensi pimpinan terbentuk dengan sendirinya sejalan berkembangnya amal dengan usaha yang dikelola. Gejala ini terjadi hampir diseluruh perusahan mulai dari dibidang penyiaran, perbankan konvensioanl dan swalayan. Sedangkan perbankan syari‟ah jajaran Direksi diambil dari luar karena mengikuti perkembangan peraturan Bank Indonesia Nomor 11/23/PBI/2009 Pembiayaan mengatur Rakyat sangat menjadi anggota memiliki tentang Syariah ketat Direksi sertifikasi Bank yang persyaratan yang setelah kelulusan tanggal dari pengangkatan efektif. Muhammadiyah mengembangkan telah berhasil perusahaan yang dipegang oleh warganya sendiri dengan kompetensi yang memadai. Pertimbangan karakter meliputi sejumlah informasi tentang perilaku, integritas dan komitmen calon Direksi dan Dewan komisaris. Track record seseorang sangat diperhatikan pemilihan Muhammadiyah pimpinan. tidak amal keberhasilan usaha dalam Abdul Kadir Muhammad, 2000, Hukum Perusahaan Indonesia, Bandung : Citra Aditya Laporan Pertanggungjawaban Direksi Atas Kegiatan Operasional PT. BPR Raga Surya Nuansa Ponorogo Tahun Buku 2011. Laporan Pertanggungjawaban Tim Pendiri BPR Syari‟ah Muhammadiyah Ponorogo tahun 2011. Laporan Pertanggungjawaban Direksi PT. Daya Surya Sejahtera Ponorogo tahun 2011. M. Yahya Harahap, 2001, Hukum Perseroan Terbatas, Jakarta : Sinar Grafika harus lembaga sertifikasi paling lambat 2 (dua) tahun penentu kepribadian Normin, S. Pakpahan, 1997, Hukum Perusahaan Indonesia, Jakarta: Elips. Ery Arifudin, 1999. Pengantar Hukum Dagang Indonesia, Yogyakarta : UII Pers. Sugeng Wibowo, 2007, Penguatan Peran Civil Society Dalam Politik Lokal (Telaah Perilaku Politik Warga Muhammadiyah Dalam Pilkada Kabupaten Ponorogo). Undang-undang Dasar amandemen 1945 hasil Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 dalam tentang Perseroan Terbatas Kultur Undang-Undang nomor 8 tahun 1985 memberikan toleransi terhadap calon pimpinan yang dikenal atau pernah bermasalah dengan keuangan serta perselingkuhan. Norma tentang Organisasi Kemasyarakatan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah inilah yang masih dipertahankan dan 34