KECENDERUNGAN KEYAKINAN KONSUMEN MENURUT

advertisement
Suplemen 2
KECENDERUNGAN KEYAKINAN KONSUMEN MENURUT
TINGKAT PENDIDIKAN RESPONDEN
Melalui pengolahan data Survei Konsumen pada bulan September di Pangkalpinang
dengan menggunakan metode correspondence analysis, dapat diketahui kecenderungan
keyakinan konsumen berdasarkan masing-masing karakteristik responden yang berbeda.
Correspondence analysis merupakan teknik statistik multivariat yang diaplikasikan pada
data kategorikal, bukan data yang bersifat kontinu. Teknik ini diperkenalkan oleh Jean-Paul
Benzécri. Melalui metode tersebut, akan dihasilkan output berupa letak titik pada dua
dimensi. Dua titik yang berdekatan menunjukkan hubungan yang kuat antara suatu
kategori pada salah satu variabel dengan suatu kategori pada variabel lainnya.
Responden dengan tingkat pendidikan SMA atau D3 akan cenderung menganggap kondisi
ekonomi saat ini adalah lebih baik atau sama dibandingkan 6 bulan sebelumnya.
Sedangkan responden dengan tingkat pendidikan Sarjana/S1 akan cenderung menganggap
bahwa kondisi ekonomi saat ini adalah lebih baik dibandingkan 6 bulan sebelumnya.
Selain itu, responden dengan tingkat pendidikan akademi/D3 akan cenderung berpendapat
bahwa penghasilan saat ini lebih buruk dari 6 bulan sebelumnya. Kemudian, responden
dengan tingkat pendidikan SMA cenderung berpendapat bahwa penghasilan saat ini
cenderung sama dengan 6 bulan sebelumnya. Responden dengan tingkat pendidikan
sarjana terlihat lebih optimis dengan kecenderungan menganggap bahwa penghasilan saat
ini lebih baik.
Grafik 1 Kondisi Ekonomi Saat Ini menurut Tingkat
Pendidikan
Grafik 2 Penghasilan Saat Ini menurut Tingkat
Pendidikan
Suplemen 2
Ekspektasi responden dengan tingkat pendidikan sarjana terhadap kondisi perekonomian
ke depan cenderung lebih optimis. Responden dengan tingkat pendidikan SMA cenderung
berpendapat bahwa kondisi ekonomi 6 bulan yang akan datang akan sama dengan kondisi
saat ini, sedangkan responden dengan tingkat pendidikan akademi/D3 cenderung
menganggap bahwa kondisi ekonomi akan lebih buruk pada 6 bulan yang akan datang.
Selain itu, responden dengan tingkat pendidikan akademi/D3 cenderung berpendapat
bahwa penghasilan 6 bulan yang akan datang akan lebih buruk. Kemudian, responden
dengan tingkat pendidikan SMA cenderung berpendapat bahwa penghasilan 6 bulan yang
akan datang akan cenderung sama dengan saat ini. Responden dengan tingkat pendidikan
sarjana cenderung menganggap bahwa penghasilan 6 bulan yang akan datang akan
menjadi lebih baik dibandingkan kondisi saat ini.
Grafik 4 Penghasilan 6 Bulan yad menurut Tingkat
Pendidikan
Grafik 3 Kondisi Ekonomi 6 Bulan yad menurut
Tingkat Pendidikan
2 
Download