rssN 0854_3461 Volume 28 No.2 Juli 2013 ffiKffiffiffiWW JURNAL SENI BUDAYA t. Iclcologi Budaya Populer dalam Sinetron Sitti Nurbaya Versi TVRI cian Trans TV I Nyornan Suaka......,.. 113 Upacara I(aago-Ago dalam Tradisi Perladangan pada Masyarakat Muna: I(ajian Bentuk, Fungsi 2. dan Makna La Niampe r21 Kearifan Lokal dalatn Sistern Sosial Ekonomi Masyarakat Fenenun Bugis-Wajo Muharnmad Syukur, Arya [Iacli Dharmawan, Satyawan Sunito, Diclin Damanhuri ...........".. Transisi Seni Tradisi roraja sebagai pcngabclian Kepada Lcluh,r 3. 4. Karta 143 Fendekatan Sejarah dalam Kajian Desain Kursi l(ekuasaan Jawa 5. Eddy Supriyatna 152 Kontak Estctik: Pesan dan Tanggapan Desajn Media promosi produk ,,Madurasa,, 6. Fujiyanto.". 162 Estetisasi Fotografi dalam Iklan di Media Cetak 1. Prayanto Widyo H. Rcpre sentasi 8. ....". "........ 174 Intuitif Etologi Lcbarr Maclu: pcnciptaan Karya Kriya Seni dcngan Metode { Mr.rlti-Kanal I Nyoman Suardina o l8s Pcnerapan omarne' Baru pada Seni Ni Kadek Karuni 10 129 ' ukir Bangunan di Gianyar Bali 196 Representasi Permukir'an Kanman yogyakarta Sebagai warisan Budaya Jarva Cama Juli Rianingrum, Agus Sachari, pribadi \yiclodo...... tl11. Instrumcn P enil aian Unj uk Kerj a ( P etfo r m a n c e A s s es m en t) Keteramp Penerapan Metode Ilmiah dalam peny'usunan Skrip Karya Seni Mahasiswa programStudi Seni Rupa Murni Insitnt Seni Indonesia Denpasar P eng emb an gan I Ketut Karyana.... 207 il an 216 Media Komunikasi Seni Budaya. Diterbitkan oleh: uPT. Penerbitan Institut Seni Indonesia Denpasar Terbit tiga kali setahun UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta fY^4 '"//r Volume 28, Nomor 2, Juli 2013 p 174 - 184 Jk[ffie$Ke ISSN 0854-3461 Estetisasi Fotografi dalam Iklan di Media Cetak PRAYANTO WIDYO. H Program Studi Disain Komr.rnikasi Msual, Jumsan Disain, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Yogyakar:ta, Indonesia E-mail : [email protected] Fotografi untuk sebuah iklan tidak sekadar rnemiliki nilai artistik semata, tetapi jLrga dituntut memiliki konsep yang berkaitan dengan fungsi pemasaran dan prinsip-prinsip desain (esretik-persuasif). Oleh sebab itu, fotografi dalam iklan selain memberikan arli seoara konteks fungsional, tetapi juga dalarn konteks estetis. Dalam konteks fungsional, fotografi dalarl iklan dibuat untuk tujuan membantu pernasaran atas produk dan jasa secara persuasif kepada target audiens. Pada konteks estetis, fotografi dalam iklan rnarnpll mencerminkan gaya (ciri visual) sesuai zamannya. Sehubungan dengan pengkajian ini, penampilan fotografi dalam iklan di rnedia cetak rnengalami berbagai perkernbangan dan perubahan gaya dan estetisasi dari rvalctu ke waktu. Perspektif estetika digunakan untuk menganalisis fotografi dalam iklan di rnedia cetak. Dirnana unsur estetika menjadi variabel penting dapat membantr* rnengungkapkan makna-makna rnelalui bentuk dan penampilan iklannya. Dengan kalimat lain, tujuan iklan akan menenlukan seperti apa garnbar (foto) yang dibutuhkan dan penampilan fotografi dalam iklan tidak sebatas denotatif (penanda), matrpun konotatif (petanda) saja, melainkanjuga sebagai kode atau terna budaya. Sebagai hasil dari kebudayaan massa, karya fotogr:afi dalam iklan, diperlakukan sebagai komoditas yang dapat produksi dan telah dikonsr.rmsi secala massal. MelalLri pendekatan estetika, kajian ini dapat rnengungkapkan gaya visual fotografl dalam iklan dengan menonjolkan proses kreatil, moderr.risasi dan permasalahan sosial yar.rg melatarbelakanginya. Photrographic Aestheticity of Advertisements in Printed Media Any photograph in an advertisement does not only have aesthetic values but it should also have a concept which is related to the marketing function and the principles of design (aesthetic-persuasive). Therefore, a photograph in an advertisement gives meaning within functional context as well as aesthetic context. Functionally, a photograph in an advertisernent is intended to help market products or services persuasively to the target audience. Aesthetically, it can reflect the sryle (visrial characteristic) in an era. In relation to this, the photograph used in the advertisement in the printed meclia has changed from time to time in regard to its style and aesthetics. The aesthetic perspective was used Io analyze the photograph used in the advertiserncnr of the printed media. The aesthetic elements become the important variables which could reveai rneanings through the form of and how the advertisement is presented. In other words, the advertisement is intended to determine what pictures are needed and how the photograph is presented in the advefiisentent is not denotative (as the signifier) and connotative (as the signified), but as a code or cultural therne. As a result of rnass culture, the photograph in the advertisement is treated as a commodity which can be produced and has been consumed massively. Through the aesthetic approach, this study can reveal the visual st,rzle of the photograph in the advertisement by showing off the creative process, the modernization and social problern underlying it. Ke).words: Photography, aestheticity, and newspaper advertisement t14 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta Vcrlrune 29,2013 Visualisasi r.rntuk kepentingan iklau mempakan hasil rcJ<ayasa yang mcmiliki nilai estctis scndin. Untuk itu kemampuan melakukan rekayasa sangai dimungkinkan untuk menghasilka.r ruu,,., gambar yang lebili menarik dan bemiiai dari pada yang scbenamya. Oleh karena itu, cstetisasi hoiopo menjadi ungkapan cara-cata dalam memberi makna dalam iklan dan bcrkembang nienjacli upaya untuk trempercantik, mcmperindah rvajah pcnampilan iklan. Estetisasi dalam iklan mcmainkon pcran yang sangat penting, yaitu untuk nenarik perhatian. mcmpertahankan pcrhati an, dan rnengoniunikasikan pcsan. Istilah cstetisasi pada fotografi dalam iklan seperti terscbut di atas bisa dikatakan sebagai sebuah bentuk simuiasi (Baudrillard , 2006: 156). Simulasi, adalah istilah yang digunakan oleh Baudrillard untuk menunjuk proscs kreasi imitasi atas realitas yang han-rpir menverupai realitas sebenarnya. Melalui simulasi, orang akan terjcbak .ur,lk kc dalam suatu mang yang dirasa seakan nyata meskiputr sesungguhnya mempakan kesemnan. pelbagai pcrbedaan antara yang asli (rectll bcnar_benar ada) dan yang fantasi menjadi sangat tipis mclalui prinsip-prinsip simulasi tcrsebut. Estctisasi, merupakan sebuah konsep yang dir.rsung scbagai tema dalarn setiap p.n"ipiuun sebuah karya fotogra{i. Estetisasi telah membalik csensi lotografi dalarn iklan scbagai sarana kornunikasi dan informasi mcngenai produk yang clitawartan, diolah scdcmikjan rupa menjadi rnenarik karcna indah. Keindahan tcrsebut untuk menggantikan esensi yang scbenarnya daripada fungsi yang ada pacla iklan. Rolancl Barihes menyebutnya sebagai 'pictorialisnr'yaknr sebuah foto yang bisa mengungkapkan konsep, gagasan, makla tertentu licrdasarkan prinsip-prinsip keindahan. Terkait dengan penclitian ini, estetisasi yang dilakukan rncnja<li scsuatu yang sanget pcnting, di inana unsur ini dapat membontu *p"nul,rpilan iklan. Estetisasi yang clilakukan pada fotografi (gambar) dalam iklan diciptakan untuk marnpu menarik perhatian iargct yang clituju sekaiigus juga mempertahankan pcrhatian. Dengan kalimat lain, tujuan iklanakan ditentukan scpcrti apa gambar(foto) yang dibutuhkan. Estetisasi dalam t at ini menjadi pcnting karena fotografi clalam iklan ticlak scbatas UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta MUDRA Jr"rrnal Seni Buclaya dcnotatif (penanda) tetapi juga konotatif (pctanda)" Digunakan fotografi untuk kepentilgan it ton pa,la lrakikatnya agar pesan dapat mcngr.urghapkan ruakna-makna lewat bentuk_bentuk visual yang sesuai dengarr khalayak yang disasar. Sebab sctiaf pilihan estqtis mengandung makna, re aksi emosional yang akan timbul pada sebuah segrnen khalayak tcrhadap produk yang diiklankan yang clipcngaruhi olch cstetika daiarn menghadirkan produk tersebut" Foto (gambar) tidak hanya mampu menyarnpaikan sebuah pesan yang mudah cliingat saja, tetapi juga rnarnpu unfuk mcnimbulkan perubahan_pcmbahan dalam hal sikap, pengetahuan, dan tingkah laku publik. Untuk itu, sebuah foro yang mcmiliki nilai estetis yang tinggi akan mcndapat peluang lcbih bcsar untuk tetap diingat oleh publik. ESTETISAST FOTOGRAFI DALAM IKLT\N Tcrdapat bcrbagai cara clan acla banyak keanckaragarnan upaya estetisasj yang dilakr-rkan tcrrhadap foto (gambar) dalarn iklan seperti teknis mengubah wama kulit, bcntuj< tubrih, ukLrran, pcwamaan, perspektivis, montasc, dan trik_trik elek yang lain. Contohnya gambar (foto) yang digunakan pada iklan untuk produk jrm tangan merek "Bvlp;ari" yang dilakukan oleh seoran_q fotogra{br Isr,vanto Soerjanto (lihat gambar l.). pacia foto (ganrbar) bisa dilihat sebclurn cJan scstrciai.r dilakukan estetisasi. pada foto terscbLrt (,,Bvl gctri,,.l ditunjukkan bagaimana sebuah gurrtuo (fbto) dilakukan rekayasa visuai clengan cara mengubah lvarn a kul it dari sawo m atang men j acli putih berkilau ^ Latar belakang garnbar yang semula bcnvar.na abuabLr diganti dengan warna hitam, dernikian pula jam tangan yang dipakai model posisi semula tcr.lctalr di atas dapat digeser pada posisi agak ke barvah" Apa yang dilakukan fotografcr ticJak lain aclaiah mernperindah tampilan agar lebih indair, mcnarik, rncskipun apabila diccrmati lebih jauh terinclikasi adanya tampilan yang tidak logis. Rekayasa visual atau estctisasi tersebr-rt bcrlaku tidak hanya untuk produknya saja, tetapi juga model (public figure) yang menjalankan tesrimoni. Pada penampilan foto tlalam iklan ,Bvisari, ..an; disebut cantik, elegan tidak hanva n.,.i-,.* -, .. . mcnggunakanjam tangan merek . 8." l i,:- ' , adalah pcrempualt \-BnS :r-;.:r---:r-r I -* : : dan icmbLrr. Srr:J,: i.:-.-- . -- -_ - -: _