BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi informasi saat ini, keberadaan informasi menjadi hal yang penting, bahkan diakui bahwa informasi bisa dijadikan komoditi yang turut diperhitungkan dalam penentuan kebijakan dan dasar bisnis ekonomi perusahaan. Penyaluran informasi berjalan dengan adanya aktivitas komunikasi yang dilakukan manusia, baik secara sengaja atau tidak. Keberhasilan berkomunikasi selama ini sangat ditentukan oleh teknik pengelolaan pesan yang menarik dan diasosiasikan sebagai usaha pihak si komunikator. Komunikasi diartikan sebagai proses dalam penyaluran informasi atau message melalui sarana atau saluran komunikasi kepada komunikan yang tertuju sehingga dapat menimbulkan sebuah efek. Ilmu komunikasi dibagi menjadi beberapa cabang ilmu, yaitu komunikasi antarpribadi, komunikasi massa, komunikasi antarbudaya, komunikasi organisasi, dan komunikasi teknologi informasi. Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan perubahan lingkungan yang cepat seperti yang terjadi di Indonesia, menyebabkan perusahaan harus secara terus-menerus memantau pasar dan menyesuaikan diri terhadap perubahan pasar. Perusahaan kini harus memikirkan kembali misi bisnis dan strategi pemasaran mereka secara kritis. Perusahaan masa kini tidak bergerak dalam pasar dengan saingan yang sudah diketahui dan sudah pasti, atau pilihan pelanggan yang stabil, melainkan perang antar saingan yang terus berubah, kemajuan teknologi, hukum 1 baru, kebijaksanaan perdagangan yang terkelola dan turunnya kesetiaan pelanggan. Perusahaan bersaing dengan perlombaan yang aturan dan rambu rambunya terus berubah, garis akhirnya tidak ada dan tidak ada “kemenangan permanen”. Mereka harus terus berlomba, dan berharap mereka bergerak searah dengan keinginan masyarakat. Masyarakat modern saat ini memiliki ruang informasi yang sangat luas, hal ini disebabkan karena arus perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang seiring waktu. Berbagai industri bisnis saat ini dituntut untuk merencanakan strategi-strategi pemasaran produknya agar mampu menghadapi persaingan pasar. Untuk dapat bersaing di pasar global seperti sekarang ini, dibutuhkan strategi pemasaran produk yang kreatif, variatif serta komunikatif yang dikemas melalui strategi komunikasi pemasaran terpadu. Strategi komunikasi adalah paduan antara perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Effendy, 1990 : 32). Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan. Jadi, strategi komunikasi adalah keseluruhan perencanaaan, taktik, cara yang akan dipergunakan guna melancarkan komunikasi dengan memperhatikan keseluruhan aspek yang ada pada proses komunikasi untuk mencapai tujuan. Dalam komunikasi pemasaran, strategi dan taktik pesan menjadi sesuatu yang perlu guna efektivitas penyampaian pesan komunikasi pemasaran. 2 Komunikasi, dalam hal pemasaran tidak hanya dipakai sebagai sarana atau alat saja, tetapi lebih dari itu adalah sebagai bagian yang menyatu dalam strategi pemasaran perusahaan bahkan misi perusahaan secara umum. Komunikasi pemasaran adalah semua elemen-elemen promosi dari marketing mix yang melibatkan komunikasi antarorganissi dan target audience pada segala bentuknya yang ditujukan untuk performance pemasaran (Prisgunanto, 2006:8). Salah satu bidang bisinis yang sekarang marak di kalangan masyarakat adalah bisnis fotografi. Fotografi adalah sebuah karya seni, kata fotografi sendiri berasal dari kata Yunani yakni ”photo” yang berarti cahaya dan ”graphein” yang berarti menggambar (Edi, 2008:5). Dalam istilah umum fotografi merupakan cara untuk menghasilkan gambar atau foto dari sebuah obyek dengan merekam cahaya yang dihasilkan oleh pantulan cahaya yang mengenai obyek. Dalam fotografi, untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat dalam menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Bisinis fotografi yang kian menjamur saat ini menjadikan pihak-pihak yang bergerak di bidang bisnis jasa dokumentasi ini dituntut untuk melakukan strategi pemasaran yang komunikatif atau dengan kata lain menjalankan prinsip-prisnsip komunikasi pemasaran terpadu. IMC (Integrated Marketing Communication) adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi—misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan PR dan mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan, 3 konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal. Secara sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai “Proses dari pengelolaan customer relationships yang menggerakkan brand value.” Sedangkan secara spesifik, IMC dapat diartikan sebagai “proses yang mempunyai fungsi bersilang dalam menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan dengan customer dan stakeholder lainnya dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis semua pesan yang terkirim kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan maksud tertentu kepada mereka.” (Saka, 1994). Salah satu perusahaan fotografi yang menerapkan Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam usahanya adalah Rinto Sudjarwo Fotografi yang sesuai namanya bergerak di bidang fotografi. Rinto Sudjarwo Fotografi sebagai sebuah perusahaan fotografi di Salatiga yang didirikan pada pertengahan tahun 2007 saat ini merupakan perusahaan jasa fotografi terbesar yang ada di kota Salatiga, cakupan pasarnya bahkan sampai ke beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Dalam menjalankan bisnisnya, Rinto Sudjarwo Fotografi menggunakan prinsipprinsip komunikasi pemasaran terpadu yakni dengan kegiatan publikasi baik melalui media elektronik maupun media cetak, promosi penjualan (sales promotion), public relations, penjualan personal (personal selling), eksibisi dan internet. Rinto Sujarwo Fotografi dalam perkembangan bisnisnya memiliki strategi pemasaran yang terlihat beda dimana dalam penerapan straegi pemasarannya melakukan branding serta pendekatan-pendekatan kepada para stakeholder yang jarang dilakukan oleh para kompetitornya di Salatiga. Dalam promosinya Rinto 4 Sujarwo Fotografi banyak melakukan pendekatan-pendekatan pemasaran terpadu diantaranya pencitraan, pendekatan langsung kepada konsumen serta mengadakan event-event fotografi yang berkaitan dengan promosi produknya. Dari latar belakang di atas, peneliti merasa tertarik mengambil judul skripsi tentang Komunikasi Pemasaran Terpadu Bisnis Fotografi (Studi Pada Rinto Sujarwo Fotografi) 1.2. Rumusan Masalah Dari Latar Belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu yang diterapkan oleh Rinto Sudjarwo Fotografi? 1.3. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu yang diterapkan oleh Rinto Sudjarwo Fotografi. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat bagi kajian teori komunikasi pemasaran mengenai penerapan teori-teori yang ada, sehingga mampu menambah wawasan bagi penulis ataupun bagi pembaca. 5 1.4.2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi penulis untuk menempuh pendidikan program strata 1 ilmu komunikasi dan mampu memberi sumbang saran tentang mengenai bagaimana strategi komunikasi yang baik kepada Rinto Sujarwo Photography pada khususnya dan para pelaku bisnis fotografi lain pada umumnya. 1.5. Konsep-konsep yang digunakan 1.5.1. Fotografi Fotografi berasal dari 2 kata yaitu Photo yang berarti cahaya dan Graph yang berarti tulisan atau lukisan. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses melukis dengan menggunakan cahaya. 1.5.2. Strategi Pengertian strategi menurut kamus besar bahasa Indonesia (1993 : 856) adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Sedangkan menurut Effendy (1992:7), strategi yaitu perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harusmampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. 6 1.5.3. Komunikasi Pemasaran Terpadu IMC (Integrated Marketing Communication) adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi—misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan PR dan mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal. Secara sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai “Proses dari pengelolaan customer relationships yang menggerakkan brand value.” 7