Pembaruan Pengelolaan Keuangan Daerah

advertisement
Uidp management
14 – 15 Desember 2009
Latar Belakang Reformasi
Pengelolaan Keuangan Daerah
 Penyusunan perencanaan dan penganggaran
pembangunan belum belum transparansi, partisipatif
dan akuntabel
 Kas Daerah masih berfungsi seperti Bank
 Biaya Pemungutan Pajak/Retribusi masih tinggi.
 Belum ada alokasi anggaran pembangunan yang
berpihak kepada Masyarakat miskin
 Masyarakat belum bisa mengakses berbagai data
publik
Maksud dan Tujuan Reformasi
 Adanya pembaharuan dalam proses penyusunan
perencanaan dan penganggaran pembangunan yang
berpihak kepada masyarakat miskin
 Adanya perubahan paradigma Kas Daerah
 Perubahan laporan keuangan daerah yang
transparansi, partisipatif dan akuntabel.
 Biaya pemungutuan pajak/retribusi yang rendah.
 Tersedia akses bagi masyarakat untuk memperoleh
informasi mengenai berbagai data publik
Output yang ingin dicapai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Adanya Rencana Tindak dalam Pembaharuan
Pengelolaan Keuangan Daerah (RT-PPKD)
Adanya Pengembangan Kelembagaan dan Landasan
Hukum Pengelolaan Keuangan Daerah.
Adanya Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran Daerah
yang partisipatif
Transparansi penggunaan anggaran pembangunan
Pengelolaan pendapatan yang transparan
Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan
Adanya peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan
daerah
Adanya Sistem Informasi Keuangan Daerah
Pembaruan PKD meliputi:
 Regulasi, perda, peraturan Bupati/Walikota, SK Bupati
Walikota.
 Perencanaan program/kegiatan Daerah.
 Anggaran Pendapatan dan Anggaran Belanja Daerah
(APBD).
 Implementasi, realisasi pelaksanaan kegiatan per
anggaran.
Landasan Hukum
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
PP No. 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Permendagri No. 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
yang diperbarui dengan Permendagri No. 59 Tahun 2007.
PP No. 8/2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
PP No. 24/2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
UU No 32/2004 tentang Pemerintah Daerah
UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah
UU No. 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara
UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara
Kepmenkeu No. 141/KMK.07/2001 tentang Sistem Informasi Keuangan
Daerah
UU No. 22/1999 diperbaharui UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan
Daerah
UU No. 25/1999 yang diperbaharui dengan UU No. 33/2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Latar Belakang Landasan Hukum
 PP 58/2005 diterbitkan untuk melaksanakan Pasal 182
dan Pasal 194 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 69 dan Pasal
86 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah.
UU No.32/2004
 Pasal 182
Tata cara penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat
daerah serta tata cara penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran satuan
kerja perangkat daerah diatur dalam Perda yarg berpedoman pada peraturan
perundang-undangan.
 Pasal 194
Penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pengawasan. dan
pertanggungjawaban keuangan daerah diatur lebih lanjut dengan Perda
yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah.
UU No.33/2004
 Pasal 69 :
(1). Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Pemerintah
Daerah menyusun RKPD yang mengacu pada Rencana Kerja
Pemerintah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan
pembangunan nasional.
(2). RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan dasar
penyusunan rancangan APBD.
(3). RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dijabarkan dalam RKA
SKPD.
(4). Ketentuan mengenai pokok-pokok penyusunan RKA SKPD
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
(5). Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan RKA SKPD diatur
dengan Peraturan Daerah.
 Pasal 86 : Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan Keuangan
Daerah diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Latar Belakang Landasan Hukum
Sistem Informasi Keuangan Daerah yang selanjutnya
disingkat SIKD adalah suatu fasilitas yang
diselenggarakan oleh MenKeu untuk mengumpulkan,
melakukan validasi, mengolah, menganalisis data, dan
menyediakan informasi keuangan daerah dalam
rangka merumuskan kebijakan dalam pembagian
Dana Perimbangan, evaluasi kinerja keuangan daerah,
penyusunan RAPBN serta memenuhi kebutuhan
statistik keuangan negara.
Tujuan penyelenggaraan SIKD
Membantu Menteri Keuangan dalam merumuskan
kebijakan keuangan daerah;
2. Membantu menyediakan data dan informasi kepada
Sekretariat Bidang Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah (PKPD) pada Dewan Pertimbangan Otonomi
Daerah;
3. Membantu Menteri Keuangan dan instansi terkait
lainnya dalam melakukan
evaluasi kinerja keuangan
daerah, penyusunan RAPBN, dan kebutuhan lain seperti
statistik keuangan negara; dan
4. Membantu Pemda dalam menetapkan kebijakan
keuangan dan menyusun Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD),
pemerintahan, dan pembangunan di Daerah.
1.
Apa yang harus dilaksanakan
Pemda
Penyusunan Rencana Tindak Pembaruan PKD (RTPPKD), sebagai berikut:
1) Persiapan perumusan dan rencana tindak PPKD
2) Pengembangan kelembagaan dan landasan hukum
PKD
3) Perencanaan dan pelaksanaan anggaran daerah
4) Peningkatan pengawasan keuangan atas manajemen
dana publik
5) Pelaksanaan transparansi di bidang keuangan
daerah
Persiapan Perumusan dan
Pelaksanaan RT-PPKD
 Penerbitan SK Walikota/Bupati tentang pembentukan
atau penunjukkan Tim Koordinator Pembaruan
Pengelolaan Keuangan Daerah.
 Penerbitan SK atau Peraturan Walikota/Bupati
tentang RT-PPKD.
Susunan keanggotaan Tim
Koordinator
(a) Bagian Keuangan/ Badan Pengelola Keuangan
Daerah;
(b) Dinas Pendapatan Daerah;
(c) Bawasda/Inspektorat;
(d) Bappeda; dan
(e) Dinas Infokom/Humas
Tugas dan Tanggung Jawab Tim
Koordinator
Memfasilitasi perumusan dan penerbitan Perda mengenai Pokokpokok PKD sesuai dengan PP No. 58/2005
2) Memfasilitasi perumusan dan penerbitan serta penerapan SK atau
Peraturan Kepala Daerah tentang Sistem dan Prosedur PKD kepada
Bagian Keuangan/BPKD dan seluruh instansi Pemda
3) Mengkaji ulang penerapan sistem dan prosedur PKD di Bagian
Keuangan/ BPKD dan seluruh instansi Pemda
4) Melakukan perbaikan/penyempurnaan sistem dan prosedur PKD
berdasarkan hasil kajian serta hasil pemeriksaan BPK, BPKP dan
Bawasda/Inspektorat
5) Mengkoordinasikan publikasi:
 APBD dan perubahannya telah disetujui DPRD
 Laporan Realisasi Semester Pertama APBD
 Laporan Keuangan sebagai bagian dari laporan pertanggungjawaban
Kepala Daerah
1)
Pengembangan Kelembagaan dan
Landasan Hukum PKD
Penerbitan Perda tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah yang memuat aspek pembaruan
pengelolaan keuangan daerah, yaitu: perencanaan
dan penganggaran, perbendaharaan, akuntasi dan
pertanggungjawaban serta pemeriksaan.
2. Penerbitan SK atau Peraturan Walikota/Bupati
tentang Kebijakan, Sistem dan Prosedur Penyiapan
dan Pelaksanaan APBD
1.
Perda Pokok-Pokok PKD
a) Struktur kelembagaan unit pengelola keuangan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah.
b) Jenis kegiatan disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan
yang ada di daerah, misalnya kegiatan belanja
disesuaikan dengan kewenangan daerah masingmasing.
c) Pendapatan setiap daerah berbeda-beda. Prosedur
untuk masing-masing jenis pendapatan dapat diatur
apakah melalui persetujuan dengan DPRD atau
didelegasikan kepada kepala daerah dalam bentuk
peraturan bupati/walikota.
SK Bupati/Walikota tentang
Kebijakan, Sistem dan Prosedur
APBD
a) Prosedur untuk seluruh siklus menyeluruh dari semua
b)
c)
d)
e)
jenis transaksi keuangan daerah
Struktur rekening yang sudah diatur secara rinci dalam
Permendagri 13/2006 dan perubahannya
Alur pemrosesan dan pencatatan (pendokumentasian)
transaksi keuangan untuk setiap SKPD
Prosedur (tata cara) pendokumentasian, yaitu: standar
pengisian jurnal transaksi keuangan dan jenis formulir
yang dipergunakan.
Jenis-jenis laporan yang harus dibuat untuk setiap alur
transaksi keuangan, proses penyampaian laporan dan
periodenya.
Perencanaan dan Pelaksanaan
Anggaran Daerah
1)
2)
3)
4)
Pengalokasian minimal 5-10% dari total anggaran tahunan untuk
membiayai/ mendukung usulan program/ kegiatan pembangunan yang
diidentifikasi dalam perencanaan pembangunan partisipatif melalui
serangkaian musyawarah Unit Daerah Kerja Pembangunan di tingkat
desa/kelurahan dan kecamatan (musrenbang).
Memasukan seluruh pendapatan publik ke dalam anggaran dan ditetapkan
oleh SK Walikota/Bupati. Semua nomor rekening bank pemerintah hanya
dapat dibuka dengan otoritas dari Kepala Daerah.
Semua Kepala Unit Kerja akan menyerahkan laporan bulanan yang
menerangkan nama, lokasi dan saldo semua rekening bank dengan nama
Unit Kerja atau pejabat yang ditunjuk
Pelaksanakan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan Perda Pokok-pokok
PKD yang telah disusun, termasuk:
a). Prosedur dan kriteria yang spesifik untuk penggunaan belanja tidak
tersangka
b). Pejabat Pemerintah Daerah diperbolehkan untuk membuat revisi di
dalam alokasi anggaran atau target anggaran hingga batas otorisasi sesuai
peraturan yang berlaku
Peningkatan Pengawasan
Keuangan atas Manajemen Dana
Publik
1) Efisiensi sistem pengumpulan pendapatan
2) Penyempurnaan sistem pengendalian keuangan melalui
rekonsiliasi rekening kas termasuk catatan akuntabilitas
daerah, rekening bank dan bukti sementara
pengumpulan kas;
3) Menghentikan praktik Kas Daerah di tempat yang sama
dengan BPD;
4) Instansi pengelolaan keuangan daerah harus
bertanggungjawab terhadap penerbitan SPM dan cek;
5) Kas daerah tidak boleh menerima, membayar, atau
memegang uang tunai.
Pelaksanaan Transparansi di Bidang
Keuangan Daerah
1) Pemda akan menyelesaikan/mempublikasikan
informasi keuangan atau realisasi anggaran
triwulanan selambat-lambatnya dua bulan setelah
akhir triwulan yang bersangkutan.
2) Detil anggaran, informasi program, laporan
keuangan/realisasi anggaran, laporan audit tahunan
dan laporan tindak lanjut hasil audit dari unit
auditor dapat diketahui/diakses oleh masyarakat
luas.
3) DPRD dapat mengakses laporan Bawasda
/Inspektorat
Indikator Keberhasilan
No
Kegiatan
Keluaran
(Output)
Hasil
(Outcome)
1
Pembentukan Tim Koordinator Pembaruan
Pengelolaan Keuangan Daerah
SK Bupati/Walikota
Terbentuknya Tim
Koordinator Pembaruan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
2
Penyusunan SK /Peraturan Bupati/Walikota
tentang Rencana Tindak Pembaruan Pengelolaan
Keuangan Daerah
SK / Peraturan
Bupati/Walikota
Tersusunnya Rencana
Tindak Pembaruan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
3
Penerbitan Perda tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah yang memuat aspek
pembaruan pengelolaan keuangan daerah
Perda tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan
Daerah yang memuat aspek
pembaruan pengelolaan
keuangan daerah
1. Sistem perencanaan dan
penganggaran yang
partisipatif, dan 5-10%
berpihak kepada
masyarakat miskin.
2. Pengelolaan
perbendaharaan yang
akuntabel.
3. Sistem akuntasi dan
pertanggungjawaban
yang transparan dan
akuntabel, dan dapat
diakses oleh masyarakat
luas.
4. Sistem pemeriksaan yang
transparan dan dapat
diakses oleh DPRD.
Indikator Keberhasilan
No.
Kegiatan
Keluaran
(Output)
Hasil
(Outcome)
4
Peningkatan pengawasan keuangan atas
manajemen dana publik
Efisiensi sistem
pengumpulan pendapatan
Meningkatnya PAD
5
Pengadaan Sistem Informasi Keuangan Daerah
Sistem Informasi Keuangan
Daerah
1. Transparansi Laporan
Keuangan Daerah
2. Masyarakat dapat
mengakses data
keuangan daerah
3. Pemerintah dapat
menilai kinerja
keuangan Pemda.
4. Perolehan DAU lebih
akurat.
Download