01 Depan-32 Cov. Olahraga.indd

advertisement
Bisnis
KEUANGAN
RABU, 7 JUNI 2017 I KORAN TEMPO
19
TEMPO/DHEMAS REVIYANTO
Pemerintah Tagih Komitmen
Investasi Unilever Rp 6,65 Triliun
Dari kiri: Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati,
serta Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, di Gedung
Nusantara II DPR RI, kemarin.
Rasio
Penerimaan Pajak
Naik Bertahap
Pemerintah masih memberikan
insentif perpajakan pada 2018.
Ali Nur Yasin
[email protected]
JAKARTA — Menteri Keuangan
Sri Mulyani Indrawati
menyatakan peningkatan
rasio penerimaan perpajakan (tax ratio) secara
signifikan tidak bisa diwujudkan dalam waktu
singkat. Menurut dia, penerimaan perpajakan berpengaruh besar terhadap
perekonomian. “Maka, lonjakan penerimaan pajak
dalam jangka pendek
akan menimbulkan distorsi yang dampaknya
cukup buruk dalam perekonomian,” ujarnya di
Kompleks Parlemen, Jakarta, kemarin.
Sri menuturkan, dalam penyusunan target
penerimaan perpajakan,
pemerintah memperhatikan kelangsungan iklim
investasi, dunia usaha,
dan perekonomian secara
keseluruhan. Pada tahun
depan, selain melakukan
optimalisasi penerimaan
perpajakan, di sisi lain
pemerintah akan tetap
memberikan insentif perpajakan untuk meningkatkan
efisiensi industri nasional,
terutama untuk industri
strategis tertentu.
Pemerintah juga akan
terus mendorong proses
hilirisasi industri dengan
memanfaatkan kebijakan
bea masuk. Tapi pemberian
insentif perpajakan akan
dilakukan secara lebih
selektif dan diusahakan
memberikandampakpositif
terhadap perekonomian.
Menurut Sri, meski tidak
dapat dikerjakan dalam
waktu singkat, peningkatan
tax ratio akan terus
dilakukan
pemerintah.
Peningkatan tax ratio dilakukan secara bertahap
setiap tahun. “Dengan
melakukan berbagai reformasi perpajakan dari sisi
kebijakan ataupun administrasi perpajakan.”
Sebelumnya,
Dewan
Perwakilan Rakyat meminta pemerintah menargetkan
rasio kepatuhan pajak
mencapai 13 persen pada
tahun depan.“Kami berpendapat dibutuhkan upaya
yang lebih dari pemerintah
untuk mewujudkan penerimaan, melihat tax ratio
yang stagnan, sehingga
kami mendorong pemerintah meningkatkan tax
ratio mencapai 13 persen,”
kata anggota Dewan dari
Fraksi Partai Kebangkitan
Bangsa, Cucun Syamsurizal.
Sri menegaskan, pemerintah hingga kini belum
merevisi target penerimaan
pajak. “Kami akan lihat
dulu. Saya dan jajaran
Direktorat Jenderal Pajak
akan terus menyisir di
mana letak potensinya, di
mana risikonya.”
Rasio penerimaan pajak
pada tahun ini diperkirakan
masih di bawah 11 persen. Pada tahun depan
pemerintah menargetkan
tax ratio mencapai 11-12
persen.
Untuk memenuhi target
tersebut, pemerintah akan
melakukan upaya reformasi
perpajakan, antara lain
dengan melanjutkan pembahasan mengenai rancangan undang-undang
perpajakan dan perbaikan
basis data perpajakan.
Sri berharap reformasi
perpajakan bakal meningkatkan penerimaan negara
secara gradual.
Direktur Jenderal Pajak
Ken Dwijugiasteadi mengatakan program amnesti
pajak berpengaruh terhadap peningkatan basis
pajak. Tapi dari sisi rasio
penerimaan pajak belum
bisa mencapai 13 persen.
Pemerintah, kata dia,
tak bisa sembarangan melakukan pungutan agar
target penerimaan tercapai. “Kalau mau cari pertumbuhan tax ratio, menarik pajaknya tidak sembarangan. Yang benar itu,
ya tax ratio 11 persen.”
O GHOIDA RAHMAH | PUTRI ADITYOWATI
JAKARTA — Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menagih realisasi
komitmen investasi Grup
Unilever senilai US$ 500
juta (Rp 6,65 triliun),
yang diutarakan oleh
Chief Supply Chain Officer Unilever Global, Marc
Engel, pada tahun lalu.
“MarcEngeltelahmenandatangani komitmen investasi
US$ 500 juta untuk lima
tahun mendatang,” kata
dia, setelah bertemu dengan Presiden Direktur PT
Unilever IndonesiaTbk, Hemant Bakshi, kemarin.
Airlangga mengatakan
ada perkembangan rencana investasi Unilever.
Misalnya, pembangunan
kantor pusat Unilever Indonesia seluas 50 ribu
meter persegi di Bumi
Serpong Damai, Tangerang. Unilever juga akan
melaksanakan program
kemitraan dengan 9.000
petani kedelai hitam serta
membudidayakan kelapa
kerdil hingga 100 ribu ton
per tahun. “Sebagai bahan
baku untuk Kecap Bango,”
ujarnya.
Sepanjang 2010-2015,
Unilever telah menanamkan modal Rp 8,5 triliun.
Investasi Unilever mengucur melalui empat badan
usaha, yaitu PT Unilever
Indonesia Tbk (Unilever
Indonesia), PT Unilever
Oleochemical Indonesia
(PT UOI), PT Unilever
Enterprises Indonesia (PT
UEI), dan PT Unilever
Trading Indonesia (PT
UTI).
Di sektor retail, Unilever
akan menjalankan program digitalisasi untuk
meningkatkan daya saing
pasar tradisional di tengah persaingan dengan
pasar modern. Airlangga
mengatakan investasi industri berbasis konsumsi masih menarik karena
pertumbuhannya bagus.
Bahkan, kata dia, pertumbuhan industri manufaktur
nasional disumbang oleh
sektor berbasis produk
konsumsi.
Adapun Hemant Bakshi
mengatakan pasar Indonesia masih akan tumbuh
dalam jangka panjang karena didukung oleh populasi
penduduk yang sangat
besar. “Pasarnya masih
menjanjikan,” kata dia. Di
Indonesia, Unilever memiliki 39 brand yang terbagi
dalam empat kategori,
yakni perawatan badan,
produk perawatan perkakas rumah tangga, makanan, dan penyegar.
O FERY F.
PT Tempo Inti Media Tbk
(“Perseroan”)
PENGUMUMAN RAPAT UMUM
PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
Dengan ini diberitahukan kepada Para Pemegang Saham Perseroan, bahwa Perseroan akan
menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (”Rapat”) pada hari Selasa, tanggal 25 Juli
2017, bertempat di Gedung Tempo, Jl. Palmerah Barat No. 8, Kebayoran lama, Jakarta Selatan.
Yang berhak hadir dalam Rapat adalah Pemegang Saham Perseroan, baik yang sahamnya dalam bentuk
warkat, maupun yang berada dalam penitipan kolektif, yang namanya tercatat dalam Daftar Pengurus
Saham Perseroan pada tanggal 22 Juni 2017 sampai dengan pukul 16.15 WIB.
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Pelaksanaan
Rapat Umum Pemegang Saham Terbuka (“POJK No. 32”), dan Pasal 12 ayat 8 Anggaran dasar Perseroan,
usul-usul dari pemegang saham Perseroan harus dimasukkan dalam acara Rapat apabila memenuhi syaratsyarat sebagai berikut:
1. Diajukan secara tertulis kepada Direksi Perseroan oleh seorang atau lebih Pemegang Saham yang
mewakili paling sedikit 1/20 (satu per dua puluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah
dikeluarkan Perseroan dengan hak suara yang sah.
2. Usul tersebut telah diterima oleh Direksi Perseroan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal
pemanggilan RUPS.
3. Usul tersebut harus (a) dilakukan dengan itikad baik; (b) mempertimbangkan kepentingan Perseroan; (c)
menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara rapat; dan (d) tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.
Sesuai ketentuan Pasal 13 ayat (3) POJK dan Pasal 12 ayat 9 angka (1) dan (3) Anggaran Dasar Perseroan,
pemanggilan Rapat akan dilakukan dengan cara memasang iklan sedikitnya pada 1 (satu) surat kabar/harian
berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan
paling lambat pada hari Jumat, tanggal 23 Juni 2017
Jakarta, 7 Juni 2017
PT Tempo Inti Media,Tbk
Direksi
IKLAN
Download