BAB I - simtakp.uui.ac.id

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pre eklampsia adalah tekanan darah yang tinggi dan kelebihan kadar
protein dalam urin. Ini hanya bisa terjadi selama kehamilan atau segera setelah
persalinan. Untungnya, sebagian besar kasus bersifat ringan. Ia menyerang
hanya 1 dari 14 Ibu, dan jarang menjadi lebih serius. Bila Pre eklampsia
terjadi di minggu-minggu akhir kehamilan, dokter akan mengambil tindakan
untuk segera mengeluarkan bayi. Tapi bila pre-eklamsi terjadi di awal
kehamilan, maka dokter akan berusaha memperpanjang kehamilan sampai
bayi dianggap telah cukup kuat untuk lahir. Karena salah satu faktor pencetus
Pre eklampsia adalah obesitas, sebaiknya Ibu menjalankan pola makan sehat
dengan menu seimbang (Erwin, 2009).
Tekanan darah tinggi pada ibu hamil menimbulkan dampak bervariasi.
Mulai dari yang ringan hingga berat. Misalnya mengganggu organ ginjal ibu
hamil, menyebabkan rendahnya berat badan bayi ketika lahir, dan melahirkan
sebelum waktunya. Tekanan darah yang tinggi menyebabkan berkurangnya
kiriman darah ke plasenta. Sudah pasti ini akan mengurangi suplai oksigen
dan makanan bagi bayi. Akibatnya, perkembangan bayi pun jadi lambat, dan
memicu terjadinya persalinan dini. Lebih fatal lagi, penyakit ini bisa
menyebabkan lepasnya jaringan plasenta secara tiba-tiba dari uterus sebelum
waktunya. Pre-eklamsi berakibat fatal jika tidak segera ditindak (Anita, 2007).
1
2
Arulkumaran A, (2005) melaporkan angka kejadian Pre eklampsia di
dunia sebesar 0-13%, di Singapura 0,13-6,6%, sedangkan di Indonesia 3,48,5%. Dari penelitian Soejoenoes di 12 RS rujukan pada tahun 1980 dengan
jumlah sampel 19.506, didapatkan kasus Pre eklampsia 4,78%, kasus eklamsia
0,51%, dan AKP (Angka Kematian Perinatal 10,88/1000. Penelitian yang
dilakukan oleh Soejoenoes pada 2000 di 12 RS Pendidikan di Indonesia,
didapatkan kejadian Pre eklampsia-eklamsia 5,30% dengan kematian perinatal
10,83 perseribu (4,9 kali lebih besar dibandingkan dengan kehamilan normal).
Kematian ibu memang menjadi perhatian dunia internasional.
Organisasi Kesehaatan Dunia (WHO) memperkirakan diseluruh dunia lebih
dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin. Artinya, setiap
menit ada satu perempuan yang meninggal. Setelah perdarahan dan infeksi,
Diagnosa dini Pre eklampsia dan Eklampsia amatlah penting, yaitu mampu
mengenali dan mengobati Pre eklampsia ringan agar tidak berlanjut menjadi
Eklampsia. Dan tidak menyebabkan kematian maternal dan perinatal
(Mochtar, 2002).
Menurut World Health Organization (WHO), salah satu penyebab
morbiditas dan mortalitas ibu dan janin adalah Pre eklampsia (PE), angka
kejadiannya berkisar antara 0,51%-38,4%. Di negara maju angka kejadian Pre
eklampsia
berkisar 6-7% dan eklampsia 0,1-0,7%. Sedangkan angka
kematian ibu yang diakibatkan Pre eklampsia dan eklampsia di negara
berkembang masih tinggi. Di negara maju angka kejadian Pre eklampsia
berkisar 6-7% dan eklampsia 0,1-0,7%, sedangkan angka kematian ibu yang
3
diakibatkan Pre eklampsia dan eklampsia di negara berkembang masih tinggi.
Pre eklampsia salah satu sindrom yang dijumpai pada ibu hamil di atas 20
minggu terdiri dari hipertensi dan proteinuria dengan atau tanpa edema
(Amelda, 2009).
Di Indonesia menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia ( SDKI )
tahun 2009 Angka Kematian Ibu ( AKI ) masih cukup tinggi, yaitu 390 per
100.000 kelahiran hidup. (SDKI, 2009). Kejadian Pre eklampsia dikatakan
sebagai masalah kesehatan masyarakat apabila Case Fatality Rate (CFR) Pre
eklampsia mencapai 1,4 sampai 1,8%.
Penyebab preeklampsia belum diketahui sampai sekarang secara pasti,
bukan hanya satu faktor melainkan beberapa faktor dan besarnya
kemungkinan preeklampsia akan menimbulkan komplikasi yang dapat
berakhir dengan kematian. Akan tetapi untuk mendeteksi preeklampsia sedini
mungkin dengan melalui antenatal secara teratur mulai trimester I sampai
dengan trimester III dalam upaya mencegah preeklampsia menjadi lebih berat.
(Manuaba. 2008)
Faktor yang berhubungan dengan kejadian pre eklampsia pada ibu
hamil diantaranya umur, paritas, riwayat penyakit. Umur seorang wanita pada
saat hamil sebaiknya tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Umur yang
kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, berisiko tinggi untuk
melahirkan. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil harus siap fisik, emosi,
psikologi, sosial dan ekonomi (Ruswana, 2007).
4
Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari atau sama
dengan 500 gram yang pernah dilahirkan hidup maupun mati. Bila berat badan
tak diketahui maka dipakai umur kehamilan, yaitu 24 minggu. (Sarwono,
2005). Riwayat penyakit sebelumnya juga merupakan fsktor terjadinya pre
eklampsia pada ibu hamil. Penyakit yang diderita sebelumnya bisa berupa
diabetes mellitus, dan hipertensi.
Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2006 tercatat
224 jiwa per 100.000 kelahiran Hidup. Angka kematian ibu yang disebabkan
karena Pre eklampsia sebesar 12,8% dan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2010 angka kejadian Pre eklampsia sebesar
10,2% (Dinkes Aceh, 2012).
Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh penulis tahun 2012
jumlah pasien yang mengalami pre eklampsia yaitu 63 orang (30%) di Rumah
Sakit Kesdam Banda Aceh. Sedangkan pada tahun 2013 dari bulan Januari
sampai dengan Mei berjumlah 35 orang (20%).
Menurut asumsi peneliti ibu yang ada riwayat penyakit sebelumya bisa
menyebabkan pre eklampsia terutama pada usia kehamilan 20 minggu. Ibu
yang mengalami pre eklampsia bisa menyebabkan kehamilan yang berisiko
tinggi, terutama pada usia kehamilan 20 minggu, untuk mencegah pre pre
eklamsia bagi ibu hamil salah satunya bisa dilakukan dengan rajin
mengkonsumsi probiotik (bakteri baik). Dalam sebuah studi, wanita hamil
yang sering mengkonsumsi susu atau makanan dengan kandungan probiotik
5
akan mengurangi kemungkinan menderita komplikasi kehamilan akhir atau
preeklamsia.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pre
Eklampsia Pada Ibu Hamil Di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam
Banda Aceh”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian
pre eklampsia pada ibu hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda
Aceh.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
pre eklampsia pada ibu hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda
Aceh
2. Tujuan Khusus
a.
Untuk mengetahui hubungan umur ibu dengan kejadian pre eklampsia
pada ibu hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh
b.
Untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian pre eklampsia
pada ibu hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh
6
c.
Untuk mengetahui hubungan riwayat penyakit dengan kejadian pre
eklampsia pada ibu hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam
Banda Aceh
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi:
1. Bagi Lahan Penelitian
Sebagai referensi atas data yang telah ada, untuk mengkaji dan
mengembangkan informasi tentang kesehatan khususnya mengenai
hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian Pre eklampsia.
2. Bagi Pendidikan
Sebagai sumber bacaan di Instansi Jurusan Kebidanan dan menjadi bahan
atau data dasar bagi penelitian lebih lanjut
3. Bagi Peneliti
Sebagai penerapan materi kebidanan yang diperoleh selama pendidikan
khususnya yang berkaitan dengan kejadian Pre eklampsia.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat dijadikan bahan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya
yang berkaitan dengan pengetahuan ibu dengan kejadian Pre eklampsia
khususnya di Bagian Kebidanan dan Penyakit Kandungan.
7
E. Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pre
eklampsia pada ibu hamil. Penelusuran literature terdapat beberapa penelitian
yang serupa dengan penelitian ini antara lain
1.
Budisuari, M (2007) tentang
faktor yang berhubungan dengan
kejadian pre eklampsia pada ibu hamil di Desa Karang Bendo
Yogyakarta, dengan hasil bahwa ada hubungan umur, paritas dengan
kejadian pre eklampsia pada ibu hamil (p≤0,05), persamaan penelitian
ini dengan penelitian Budisuari adalah pada variabel, yaitu sama-sama
menggunakan variable umur dan paritas sementara perbedaannya
adalah penelitian Bbudisuari menggunakan desain cross sectional
2.
Maria (2009) Hubungan Umur Ibu dan Riwayat Preeklamsi dengan
kejadian preeklamsi di Desa Sidorejo Kabupaten Sukoharjo Jawa
Tengah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi yang
signifikan dan berbanding lurus antara umur ibu dan riwayat penyakit
dengan kejadian preaklamsi (p≤0,05), persamaan penelitian ini dengan
penelitian
yang
dilakukan
oleh
Maria
adalah
sama-sama
menggunakan variabel umur dan riwayat penyakit dan mengunakan
desain case control sementara perbedaanya adalah pada variabel
paritas.
8
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Konsep Pre eklampsia
1. Pengertian Pre eklampsia
Pre eklampsia merupakan suatu kondisi spersifik kehamilan di
mana hipertensi terjadi setelah minggu ke-20 pada wanita yang
sebelumnya memiliki tekanan darah normal. Pre eklampsia merupakan
suatu penyakit vasospastik, yang melibatkan banyak sistem dan ditandai
oleh hemokonsentrasi, hipertensi, dan proteinuria (Bobak, dkk, 2005).
Pre eklamsi merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu
hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi,
proteinuri, dan edema, yang kadang-kadang disertai konvulsi sampai
koma. Ibu tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan-kelainan
vascular atau hipertensi sebelumnya (Rustam, 2008).
Pre eklamsi adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan
edema akibat kehamilan setelah Umur kehamilan 20 minggu atau segera
setelah persalinan (Mansjoer, 2008). Pre eklamsi ialah penyakit dengan
tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena
kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan,
tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa
(Winkjosastro, 2002). Eklamsia merupakan serangan konvulsi yang
mendadak atau suatu kondisi yang dirumuskan penyakit hipertensi yang
8
9
terjadi oleh kehamilan, menyebabkan kejang dan koma, (kamus istilah
medis, 2001). Pre eklampsia merupakan serangan kejang yang diikuti oleh
koma, yang terjadi pada wanita hamil dan nifas (Sarwono, 2006).
2. Penyebab
Pre eklampsia ialah suatu kondisi yang hanya terjadi pada
kehamilan manusia. Tanda dan gejala timbul hanya selama hamil dan
menghilang dengan cepat setelah janin dan plasenta lahir. Tidak ada profil
tertentu yang mengidentifikasi wanita yang akan menderita Pre eklampsia.
Akan tetapi, ada beberapa faktor resiko tertentu yang berkaitan dengan
perkembangan penyakit: primigravida, grande multigravida, janin besar,
kehamilan dengan janin lebih dari satu, morbid obesitas. Kira-kira 85%
Pre eklampsia terjadi pada kehamilan pertama. Pre eklampsia terjadi pada
14% sampai 20% kehamilan dengan janin lebih dari satu dan 30% pasien
mengalami anomali rahim yang berat. Pada ibu yang mengalami hipertensi
kronis atau penyakit ginjal, insiden dapat mencapai 25%. Pre eklampsia
ialah suatu penyakit yang tidak terpisahkan dari Pre eklampsia ringan
sampai berat, sindrom HELLP, atau eklampsia (Bobak, dkk., 2005).
Menurut Mochtar (2007) etiologi penyakit ini sampai saat ini
belum diketahui dengan pasti. Banyak teori-teori dikemukakan oleh para
ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya, oleh karena itu disebut
“penyakit teori”, namun belum ada memberikan jawaban yang
memuaskan. Teori yang sekarang dipakai sebagai penyebab Pre eklamsi
adalah teori “iskemia plasenta”. Namun teori ini belum dapat menerangkan
10
semua hal yang bertalian dengan penyakit ini. Teori yang dapat diterima
haruslah dapat menerangkan:
a.
Mengapa frekuensi menjadi tinggi pada : primigravida, kehamilan
ganda, hidramnion, dan mola hidatidosa
b.
Mengapa frekuensi bertambah seiring dengan tuanya kehamilan,
umumnya pada triwulan III
c.
Mengapa terjadi perbaikan keadaan penyakit, bila terjadi kematian
janin dalam kandungan
d.
Mengapa frekuensi menjadi lebih rendah pada kehamilan berikutnya
e.
Penyebab timbulnya hipertensi, proteinuria, edema, dan konvulsi
sampai koma. Dari hal-hal tersebut di atas, jelaslah bahwa bukan
hanya satu faktor, melainkan banyak faktor yang menyebabkan Pre
eklamsi dan eklamsi.
Menurut
Manuaba (2008) dijumpai
berbagai
faktor
yang
mempengaruhi kejadian Pre eklamsi dan eklamsi di antaranya :
a.
Jumlah primigravida, terutama primigravida muda
b.
Distensi rahim berlebihan : hidramnion, hamil ganda, mola hidatidosa.
c.
Penyakit yang menyertai hamil : diabetes mellitus, kegemukan.
d.
Jumlah umur ibu di atas 35 tahun
Teori iskemia plasenta dianggap dapat menerangkan berbagai
gejala Pre eklamsi dan eklamsi :
a. Kenaikan tekanan darah
b. Pengeluaran protein dalam urin
11
c. Edema kaki, tangan sampai muka
d. Terjadinya gejala subjePenelitianf :
1) Sakit kepala
2) Penglihatan kabur
3) Nyeri pada epigastrium
4) Sesak napas
5) Berkurangnya urin
e. Menurunnya kesadaran wanita hamil sampai koma
f. Terjadi kejang
Pemeriksaan darah kehamilan normal terdapat peningkatan
angiotensin, renin, dan aldosteron, sebagai kompensasi sehingga peredaran
darah dan metabolisme dapat berlangsung. Pada Pre eklamsi dan eklamsi,
terjadi penurunan angiotensin, rennin dan aldosteron, tetapi dijumpai
edema, hipertensi dan proteinuria (Manuaba, 2008).
Berdasarkan teori iskemia implantasi plasenta, bahan trofoblas
akan diserap ke dalam sirkulasi, yang dapat meningkatkan sensitivitas
terhadap angiotensin II, rennin, dan aldosteron, spasme pembuluh darah
arteriol dan tertahannya garam dan air (Manuaba, 2008).
Menurut Manuaba, (2008) Teori iskemia daerah implantasi
plasenta, didukung kenyataan sebagai berikut :
a.
Pre eklamsi dan eklamsi lebih banyak terjadi pada primigravida, hamil
ganda, dan mola hidatidosa.
b.
Kejadiannya makin meningkat dengan makin tuanya umur kehamilan.
12
c.
Gejala penyakit berkurag bila terjadi kematian janin.
3. Tanda dan Gejala Pre Eklampsia
Biasanya tanda-tanda Pre eklamsi timbul dalam urutan :
pertambahan berat badan yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan
akhirnya proteinuria. Pada Pre eklamsi ringan tidak ditemukan gejalagejala subyePenelitianf. Pada Pre eklamsi berat didapatkan sakit kepala di
daerah frontal, skotoma, diplopia, penglihatan kabur, nyeri di daerah
epigastrium, mual atau muntah-muntah. Gejala-gejala ini ditemukan pada
Pre eklampsia yang meningkat dan merupakan petunjuk bahwa eklamsi
akan timbul. Tekanan darah pun meningkat lebih tinggi, edema menjadi
lebih umum, dan proteinuria bertambah banyak (Manuaba, 2008).
a.
Pre eklampsia ringan.
1.
Tekanan darah sistolik 140 mmHg atau kenaikan 30 mmHg
dengan interval pemeriksaan 6 jam.
2.
Tekanan darah diastolik 90 mmHg dengan interval pemeriksaan 6
jam.
3.
Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam satu minggu.
4.
Proteinuria 0,3 gr atau lebih dengan tingkay kualifikasi positif 1
sampai positif 2 pada urin kateter atau urin aliran tengah
(Manuaba, 2008).
b. Pre eklampsia berat
Bila salah satu diantara gejala atau tanda diketemukan pada ibu
hanil sudah dapat digolongkan Pre eklampsia berat :
13
1) tekanan darah 160/110 mmHg.
2) oliguria, urin kurang dari 400cc/24jam.
3) proteinuria lebih dari 0.3 gr/liter.
4) keluhan
subyek
penelitian;
nyeri
epigastrium,
gangguan
penglihatan, nyeri kepala, oedem paru dan sianosis, serta
gangguan kesadaran.
5) Pemeriksaan ; kadar enzim hati meningkat disertai ikterus,
perdarahan pada retina dan trombosit kurang dari 100.000/mm
Peningkatan gejala dan tanda Pre eklampsia berat memberikan
petunjuk akan terjadi eklampsia. Pre eklampsia pada tingkat
kejang disebut eklampsia (Manuaba, 2008).
4. Cara Pencegahan
Pre
eklampsia
merupakan
komplikasi
kehamilan
yang
berkelanjutan dengan penyebab yang sama. Oleh karena itu pencegahan
dan diagnosis dini dapat mengurangi kejadian dan menurunkan angka
kesakitan dan kematian (Saifuddin, 2002).
Pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan
tanda-tanda dini Pre eklampsia dan dalam hal itu dilakukan penanganan
dengan sepenuhnya, namun frekuensinya dapat dikurangi dengan
pengawasan yang baik pada wanita hamil. Informasi tentang manfaat
istirahat dan diet berguna untuk pencegahan (Saifuddin, 2002).
Menurut Saifuddin, (2002) untuk mencegah Pre eklampsia dapat
dilakukan dengan :
14
a.
Non Medikal
1) Restriksi gram : tidak terbuat penelitian dapat mencegah
terjadinya Pre eklampsia
2) Pengawasan antenatal yang teratur
3) Suplementasi diet yang mengandung :
a) Minyak ikan yang kaya dengan asam lemak tidak jenuh,
misalnya omega-3 PUFA
b) Antioksidan : vitamin C, vitamin E, B-karoten, CoQ10, NAcetylcysteine, asam lipoit
c) Elemen logam berat : zink, magnesium, kalsium
d) Tirah baring
b.
Medikal
1) Diuretik : tidak terbuat penelitian mencegah terjadinya Pre
eklampsia bahkan memperberat hipovolemia
2) Anti hipertensi tidak terbuat penelitian mencegah terjadinya preeklamsi
3) Kalsium : 1500-2000 mg/hari, dapat dipakai sebagai suplemen
pada resiko tinggi terjadinya pre eklampsi, meskipun belum
terbuat penelitian bermanfaat mencegah Pre eklampsia
4) Zink : 200 mg/hari (POGI, 2005)
5. Komplikasi
Komplikasi yang terberat ialah kematian ibu dan janin, usaha
utama ialah melahirkan bayi hidup dari ibu yang menderita Pre eklampsia.
15
Berikut adalah beberapa komplikasi yang ditimbulkan pada Pre eklampsia
berat dan Pre eklampsia ( Bobak, 2005) :
a) Solusio Plasenta
Biasanya terjadi pada ibu yang menderita hipertensi akut dan lebih
sering terjadi pada Pre eklampsia
b) Hipofibrinogemia
Kadar fibrin dalam darah yang menurun
c) Hemolisis
Penghancuran dinding sel darah merah sehingga menyebabkan plasma
darah yang tidak berwarna menjadi merah.
d) Perdarahan Otak
Komplikasi ini merupakan penyebab utama kematian maternal
penderita Pre eklampsia
e) Kelainan Mata
Kehilangan penglihatan untuk sementara, yang berlangsung selama
seminggu, dapat terjadi
f)
Edema Paru
Pada kasus Pre eklampsia, hal ini disebabkan karena penyakit jantung.
g) Nekrosis Hati
Nekrosis periportal pada Pre eklampsia, eklamsi merupakan akibat
vasopasmus anterior umum. Kelainan ini diduga khas untuk Pre
eklampsia.
h) Sindrome Hellp
Haemolisis, peningkatan enzim hati dan trombosit rendah
16
i)
Kelainan Ginjal
Kelainan berupa endoklrosis glomerulus, yaitu pembengkakan
sitoplasma sel endotial tubulus. Ginjal tanpa kelainan struktur lain,
kelainan lain yang dapat timbul ialah anuria sampai gagal ginjal.
j)
Komplikasi lain
Lidah tergigit, trauma dan faktur karena jatuh akibat kejang-kejang
preumania
aspirasi,
dan
DIC
(Disseminated
Intravascular
Cozgulation)
k) Prematuritas
Dismaturitas dan kematian janin intro uteri.
B. Ibu Hamil
1. Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses alami yang terjadi setelah
bertemunya sperma dan ovum, yang tumbuh berkembang selama 270-290
hari atau 30-40 minggu. Masa kehamilan dibagi kedalam 3 trimester
dimana pada masing-masing trimester tersebut akan terjadi pertumbuhan
janin yang berbeda (Wiknjosastro, 2001).
2. Tanda dan gejala kehamilan
Menurut Wiknjosastro, (1999) :
a.
Tanda Presumptif / Tanda Tidak Pasti Kehamilan
1) Amenorea. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita
hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama
17
haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila
persalinan diperkirakan akan terjadi.
2) Nausea dan emesis. Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. Dalam
batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering
dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis
gravidarum.
3) Mengidam. Sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
4) Pingsan. Sering dijumpai bila berada pada temat-tempat ramai,
biasanya hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
5) Mamma menjadi tegang dan membesar.
6) Anoreksia. Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi
setelah itu nafsu makan timbul lagi.
7) Sering kencing, terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
8) Obstipasi, terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormone steroid.
9) Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas.
10) Epulis, suatu hipertrofi papilla ginggivae, sering terjadi pada
triwulan pertama.
11) Varises. Sering dijumpai pada triwulan terakhir
18
b. Tanda Positif / Tanda Pasti Kehamilan
Menurut Ronardy (2005) :
1) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasakan dan diraba juga pada
bagian-bagian janin.
2) Adanya denyut jantung janin, didengar dengan stetoskop monoral,
dicatat dan didengar dengan alat doppler, dicatat dengan alat foto
electrocardiogram dan dapat dilihat pada ultrasonografi.
3) Kelihatan tulang-tulang janin pada foto rontgen.
c. Diferensial Diagnosis Kehamilan
Suatu kehamilan kadang kala harus dibedakan dengan keadaan
atau penyakit yang dalam pemeriksaan meragukan (Wiknjosastro,
2001) :
1) Hamil palsu (pseudocyesis), gejala dapat sama dengan kehamilan
seperti amenorea, perut membesar, mual, dan muntah. Namun pada
pemeriksaan uterus tidak membesar tanda-tanda kehamilan lain dan
reaksi kehamilan negative.
2) Mioma Uteri, perut membesar dan rahim membesar, namun pada
perabaan rahim teraba padat, kadang kala berbenjol-benjol. Tanda
kehamilan negative dan tidak dijumpai pada tanda-tanda kehamilan
lainnya.
3) Kista Ovarii, perut membesar bahkan tambah lama tambah besar,
namun pada pemeriksaan dalam rahim teraba sebesar biasa.
4) Vesika urinaria dengan retention urinae.
19
C. Faktor yang Mempengaruhi Pre Eklampsia
1. Umur
Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Semakin bertambah Umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.
Pada Umur madya, individu akan lebih berperan penelitian dalam masyarakat
dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya
upaya menyesuaikan diri menuju Umur tua, selain itu orang Umur madya
akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan
intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir
tidak ada penurunan pada Umur ini. Dua sikap tradisional mengenai jalannya
perkembangan selama hidup : semakin tua semakin bijaksana, semakin
banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan
sehingga menambah pengetahuannya. Tidak dapat mengajarkan kepandaian
baru kepada orang yang sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik
maupun mental. Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan dengan
bertambahnya Umur, khususnya pada beberapa kemampuan yang lain seperti
misalnya kosa kata dan pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat
ternyata IQ seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan
bertambahnya Umur.
Dalam penelitian ini menggunakan teori perkembangan psikososial
Erikson untuk mengklasifikasikan umur dimana dalam teori ini umur dibagi
dalam delapan tahap perkembangan. Dan yang sesuai dengan penelitian ini
20
ada tiga tahap perkembangan psikososial, yaitu: dewasa muda Adolesence (<
21 tahun), dewasa awal (Early adult-hood 21-35 tahun), dan dewasa
pertengahan Young and the midlle adult-hood (> 35 tahun) (Niven, 2000).
2. Paritas
Menurut Chapman (2001) paritas adalah jumlah kelahiran yang
pernah dialami ibu dengan mencapai viabilitas. Ditinjau dari tingkatannya
paritas dikelompokkan menjadi tiga antara lain:
a.
Paritas rendah atau primipara
Paritas rendah meliputi nullipara (jumlah anak 0) dan primipara (jumlah
anak 2)
b. Paritas sedang atau multipara
Paritas sedang atau multipara digolongkan pada hamil dan bersalin dua
sampai empat kali. Pada paritas sedang ini, sudah masuk kategori rawan
terutama pada kasus-kasus obstetrik yang jelek, serta interval kehamilan
yang terlalu dekat kurang dari 2 tahun
c.
Paritas tinggi
Kehamilan dan persalinan pada paritas tinggi atau grande multipara,
adalah ibu hamil dan melahirkan di atas 5 kali. Paritas tinggi merupakan
paritas rawan oleh karena paritas tinggi banyak kejadian-kejadian obstetri
patologi yang bersumber pada paritas tinggi, antara lain :plasenta praevia,
perdarahan postpartum, dan lebih memungkinkan lagi terjadinya atonia
uteri. Pada paritas tinggi bisa terjadi Pre eklamsi ringan oleh karena
paritas tinggi banyak terjadi pada ibu Umur lebih 35 tahun
21
Sedangkan menurut Manuaba (2008) paritas atau para adalah wanita
yang pernah melahirkan dan di bagi menjadi beberapa istilah :
a) Primipara yaitu wanita yang telah melahirkan sebanyak satu kali
b) Multipara yaitu wanita yang telah pernah melahirkan anak hidup beberapa
kali, di mana persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali
c) Grandemultipara yaitu wanita yang telah melahirkan janin aterm lebih dari
lima kali (Manuaba, 2008)
Adapula sumber yang didapat dari wikipedia terdapat beberapa istilah
tentang paritas yaitu :
1) Primipara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan satu kali atau
melahirkan untuk pertama kali
2) Multipara adalah seorang wanita yang telah melahirkan lebih dari satu kali
Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut
kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai
angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi
kematian maternal. Primipara dan gravida pada Umur di atas 35 tahun
merupakan kelompok risiko tinggi untuk toksemia gravidarum. Kematian
maternal akan meningkat tinggi jika sudah menjadi eklamsi (Winkjosastro,
2002).
Paritas dapat mempengaruhi kecemasan di mana paritas merupakan
faktor yang bisa dikaitkan dengan psikologis. Perlu mendapat perhatian,
bahwa dua golongan wanita dalam masa ini diliputi oleh perasaan cemas,
yakni :
22
a) Wanita yang mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan dalam
kehamilan-kehamilan
atau
persalinan-persalinan
sebelumnya
dan
primigravida yang pernah mendengar tentang pengalaman-pengalaman
mengerikan dari wanita-wanita lain.
b) Multipara yang sudah lanjut umurnya dan mengalami kehamilan dan
persalinan yang normal dan lancar. Kecemasan dan kekhawatiran yang
timbul pada wanita ini tidak terhadap dirinya sendiri, melainkan terhadap
janin yang sedang dikandung dan terhadap anak-anak lainnya
(Prawirohardjo, 2001).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arystiawati (2007) menunjukkan
bahwa ibu primipara (yang baru pertama kali melahirkan) mempunyai tingkat
kecemasan 60% lebih tinggi dibandingkan ibu grandemultipara (yang sudah
melahirkan >4 kali).
3. Informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non
formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)
sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya
teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat
mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana
komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar
dan majalah mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan
kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya,
media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat
mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal
23
memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap
hal tersebut.
Menurut Notoatmodjo (2010) sumber informasi adalah segala sesuatu
yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi, semakin banyak
sumber informasi yang diperoleh maka semakin banyak pula pengetahuan
yang dimiliki media informasi untuk komunikasi massa. Menyatakan bahwa
sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam
menyampaikan informasi,merangsang pikiran dan kemampuan, menambah
pengetahuan. Sumber informasi dapat diperoleh melalui media cetak (Surat
kabar, Majalah, Buku), media elektronik (Tv, Radio, Internet) dan melalui
tenaga kesehatan seperti pelatihan dan penyuluhan yang diadakan (Dokter,
Perawat, Bidan).
4. Usia kehamilan
Usia kehamilan adalah lamanya kehamilan ibu. Kehamilan dibagi atas
3 triwulan (trimester) : kehamilan triwulan I antara 0-12 minggu, kehamilan
triwulan II antara 12-28 minggu dan kehamilan triwulan III antara 28-40
minggu ( Manuaba, 2008).
Kehamilan berlangsung selama 40 minggu, dengan perhitungan
bahwa satu bulan berumur 28 hari. Kehamilan dianggap lewat bulan bila
lebih dari 42 minggu. Pada kehamilan berumur 20 minggu berisiko terjadi
komplikasi kehamilan sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada
plasenta. Komplikasi tersebut antara lain : hamil dengan diabetes melitus,
hamil dengan hipertensi, hamil yang lewat waktu dan komplikasi hamil, pre
eklampsi dan eklamsi.
24
Pre eklamsi kerap terjadi saat hamil, akibat tekanan darah yang tinggi
dan kelebihan kadar protein dalam urin, setelah kehamilan berusia 20
minggu. Meski hanya peningkatan tekanan darah, tapi dapat berakibat fatal
yang memungkinkan terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi yang
dikanduung. Preeklamsi akan hilang saat melahirkan, sehingga bila pre
eklamsi terjadi di minggu-minggu akhir kehamilan, dokter akan mengambil
tindakan untuk segera mengeluarkan bayi. Tapi bila pre eklamsi terjadi di
awal kehamilan, maka dokter akan berusaha memperpanjang kehamilan
sampai bayi dianggap telah cukup untuk lahir.
Pre eklamsi biasanya menjangkiti wanita hamil ketika usia
kandungannya memasuki 20 pekan. Meski pada wanita hamil yang sehat dan
tak menderita sakit tekanan darah tinggi sekalipun.
D. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara
konsep satu terhadap konsep yang lain dari masalah yang ingin di teliti,
konsep tidak dapat diukur dan diamati secara langsung. Agar dapat diamati
dan diukur maka konsep tersebut harus digambarkan ke dalam sub-sub
variabel (Arikunto, 2006). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka
konsep berikut ini:
25
Resiko
Penelitian mulai disini
Umur
Paritas
Riwayat Penyakit
Kasus Ibu Pre Eklampsia
Kasus ibu tidak
mengalami pre
eklampsia
Umur
Paritas
Riwayat Penyakit
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
E. Hipotesa
1. Ada hubungan umur ibu dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil
di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh
2. Ada hubungan paritas dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil di
Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh
3. Ada hubungan riwayat penyakit dengan kejadian pre eklampsia pada ibu
hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survey yang bersifat analitik dengan
pendekatan case control. Untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh.
B. Populasi dan sampel.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang
pernah memeriksa kehamilan pada bulan Januari sampai dengan
Desember 2012 ke Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memeriksa
kehamilan dan menderita pre eklampsia untuk kelompok kasus berjumlah
63 orang, sedangkan ibu yang memeriksa kehamilan tidak menderita pre
eklampsia untuk kelompok kontrol berjumlah 63 orang. Untuk kelompok
kasus dan kontrol diambil berdasarkan data yang ada di RS Kesdam Banda
Aceh
C. Tempat dan waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Poli Kebidanan Rumah Sakit
Kesdam Banda Aceh, pemilihan tempat penelitian merupakan tempat
bertugas peneliti sampai saat ini.
26
27
2. Waktu Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2013.
D. Pengumpulan data
1.
Teknik Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan meliputi:
a. Data Primer
Data primer dikumpulkan langsung dengan menyebarkan kuesioner
kepada responden yang terdiri dari umur, paritas dan riwayat
penyakit.
b. Data Skunder
Data sekunder berupa data terkait dengan penelitian yang di dapat
dari Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda
Aceh.
2.
Instrumen Penelitian
Adapun alat pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini
berupa kuesioner dalam bentuk pernyataan yang terdiri dari data
demografi yang meliputi uur dan pendidikan. Sedangkan data khusus
yaitu umur ibu, paritas, riwayat penyakit serta kejadian pre eksklamsia.
28
E. Definisi Operasional
Variabel
Defenisi
Operasional
2
1
Kejadian
Pre
eklampsia
Proses
terjadinya pre
eklampsia pada
ibu hamil
Umur Ibu
Lamanya hidup
ibu hamil yang
dihitung dari
sejak lahir
sampai saat
dilakukannya
pengumpulan
data
Banyaknya
persalinan yang
pernah dialami
oleh ibu
Paritas
Riwayat
penyakit
Penyakit yang
dialami oleh
ibu pada saat
kehamilan
Cara ukur
Alat ukur
Skala
Hasil ukur
4
3
5
6
Variabel Dependen
Check list
Buku registrasi
pasien
Ordinal
- Pre Eklampsia
(kasus)
- Tidak Pre
eklampsia
(kontrol)
Ordinal
Berisiko
Tidak Berisiko
Buku registrasi
pasien dengan
melihat paritas
ibu
Ordinal
Primipara
Multipara/Grande
multipara
Buku registrasi
pasien dengan
melihat riwayat
penyakit ibu
Ordinal
Ya
Tidak
Variabel Independen
Check list
Buku registrasi
Beresiko jika
pasien dengan
(<20 tahun dam > 35 melihat umur ibu
tahun)
Tidak beresiko jika
(20- 34 tahun)
Check list
Primipara jika baru
pertama
kali
melahirkan
Multipara jika lebih
dari
2-3
kali
melahirkan
Grande
multipara
jika lebih dari 3 kali
melahirkan
Check list
Ya, jika mempunyai
riwayat
penyakit
sebelumnya
Tidak, jika tidak
mempunyai riwayat
penyakit sebelumnya
F. Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Setelah data yang diperoleh, maka selanjutnya data tersebut diolah
melalui beberapa tahap sebagai berikut (Budiarto, 2003):
a.
Editing
Setelah pengumpulan data, dilakukan pemeriksaan kembali terhadap
instrumen pengumpulan data (kuesioner), mengoreksi kesalahan-
29
kesalahan dalam pengisian atau pengambilan data. Pada tahap ini data
telah dikumpulkan lalu dilakukan pengecekan identitas responden,
mengecek kelengkapan data dan tidak ditemukan data yang missing
(hilang).
b.
Coding
Memberikan nomor pada setiap item pertanyaan lembaran kuesioner.
Hal ini juga dilanjutkan dengan memberi kode pada responden
penelitian untuk memudahkan pengelompokkan data.
c.
Transferring
Data yang telah diberi kode disusun secara berurutan dari responden
pertama sampai dengan responden terakhir untuk dimasukkan ke
dalam master tabel dan data tersebut diolah sesuai dengan subvariabel
yang diteliti.
d.
Tabulating
Pengelompokkan jawaban responden berdasarkan kategori yang telah
dibuat untuk tiap-tiap subvariabel yang diukur dan selanjutnya
dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk memudahkan
membaca dan menginterpretasikan hasil penelitian yang telah
dilakukan.
2. Analisa Data
a.
Analisa Univariat
30
Untuk melihat distribusi frekuensi masing-masing variabel
penelitian data dianalisa dengan menggunakan statistik deskriptif
(Sudjono,2004)
p
f
x100%
n
Keterangan :
P = Angka persentase
f = Frekuensi jawaban sampel
n = Banyaknya sampel
b.
Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi. Dalam penelitian ini akan dilihat
melalui nilai Odd Ratio (OR).
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian pada 63 orang responden yang mengalami pre eklampsia
(control) dan juga pada 60 orang responden yang tidak pre eklampsia (kasus) di
Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh didapat hasil sebagai berikut :
1. Univariat
a. Kejadian Pre Eklampsia
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kejadian Pre Eklampsia
Pada Ibu Hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam
Banda Aceh Tahun 2013
No
Kejadian Pre
Eklampsia
1.
Pre Eklampsia
2.
Tidak Pre Eklampsia
Jumlah
Sumber: Data Sekunder tahun 2013
Frekuensi
%
63
63
126
50
50
100
Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa ibu yang mengalami kejadian
pre eklampsia yaitu sebanyak 63 orang (50%) dan tidak pre eklampsia
sebanyak 63 orang (50%) di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam
Iskandar Muda Banda Aceh.
32
b. Umur
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Ibu di Poli Kebidanan
Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh Tahun 2013
No
1.
2.
Umur
Frekuensi
Berisiko
62
Tidak Berisiko
64
Jumlah
126
Sumber: Data Sekunder Tahun 2013
%
49,2
50,8
100
Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa responden yang umur tidak
beresiko yaitu 64 orang (50,8%) terhadap kejadian pre eklampsia di Poli
Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh.olah ta
c. Paritas
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Paritas di Poli Kebidanan
Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2013
No
Paritas
Frekuensi
1. Primipara
70
2. Multipara/Grande
56
Jumlah
126
Sumber: Data Sekunder Tahun 2013
%
55,6
44
100
Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa responden yang mempunyai
paritas primipara yaitu 70 orang (55,6%) terhadap kejadian pre eklampsia
di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. olah
t
d. Riwayat Penyakit
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Riwayat Penyakit di Poli
Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh
Tahun 2013
No Riwayat Penyakit
Frekuensi
1. Ya
65
2. Tidak
61
Jumlah
126
Sumber: Data Sekunder tahun 2013
%
51,6
48,4
100
33
(Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa responden yang mempunyai
riwayat penyakit yaitu sebanyak 65 orang (51,6%) terhadap terhadap
kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar
Muda Banda Aceh
2. Analisa Bivariat
a. Umur dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia
Tabel 5.5 Hubungan Umur Dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia
di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda
Aceh Tahun 2013
Umur
Pre Eklampsia
Pre
Eklampsia
f
%
1. Berisiko
49
79,0
2. Tidak Berisiko 14
21,9
Sumber: Data Sekunder tahun 2013
N
o
Tidak Pre
Eklampsia
f
%
13
21,0
50
78,1
Total
f
62
64
%
100
100
P
value
OR
0,000
5,745
Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa dari 62 orang ibu yang umur
berisiko ternyata 49 orang (79,0%) mengalami pre eklampsia sedangkan dari
62 orang ibu yang umur tidak berisiko terntaya 50 orang tidak pre
eklampsia.oHasil analisis uji chi square test menunjukkan bahwa ada hubungan
umur ibu dengan kejadian pre eklampsia (p=0,000) dan umur ibu yang berisiko
mengalami pre eklampsia 5,7 kali lebih besar dibandingkan dengan umur ibu
yang tidak berisiko di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda
Banda Aceh.
34
b. Paritas dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia
Tabel 5.6 Hubungan Paritas Dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia
di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda
Aceh Tahun 2013
Paritas
Pre Eklampsia
Pre
Eklampsia
f
%
1. Primipara
36
51,4
2. Multipara/Grande 27
48,2
Sumber: Data Sekunder tahun 2013
N
o
Tidak Pre
Eklampsia
F
%
34
48,6
29
51,8
Total
f
70
56
%
100
100
P
value
OR
0,858
0,563
Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa dari 70 responden yang mempunyai
paritas primipara ternyata 36 orang (51,4%) mengalami pre eklampsia sedangkan
dari 56 responden yang mempunyai paritas primipara ternyata 29 orang (51,85)
tidak pre eklampsia.oHasil analisis uji chi square test menunjukkan bahwa tidak
ada hubungan paritas dengan kejadian pre eklampsia (p=0,858) dan ibu yang
mempunyai paritas primipara mempunyai resiko 0,5 kali lebih besar mengalami
pre eklampsia dibandingkan dengan ibu yang multipara/grande di Poli Kebidanan
Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh.
c. Riwayat Penyakit dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia
Tabel 5.7 Hubungan Umur Dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia di
Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh
Tahun 2013
No
Riwayat Penyakit
Pre Eklampsia
Pre
Eklampsia
F
%
1. Ya
48
73,8
2. Tidak
15
24,6
Sumber: Data Sekunder tahun 2013
Tidak Pre
Eklampsia
f
%
17
46
26,2
75,4
Total
f
%
65
61
100
100
P
Value
OR
0,000
3,877
35
Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa responden dari 65 responden yang
mempunyai riwayat penyakit ternyata 48
orang (73,8%) mengalami pre
eklampsia dan dari 61 orang responden yang tidak mempunyai riwayat penyakit
ternyata 46 orang (75,4%) tetapi tidak pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah
Sakit Kesdam Iskandar Muda Kota Banda Aceh.oHasil analisis uji chi square test
menunjukkan bahwa ada hubungan riwayat penyakit dengan kejadian pre
eklampsia (p=0,000) dan ibu yang mempunyai riwayat penyakit 3,8 kali lebih
besar mengalami pre eklampsia dibandingkan dengan yang tidak mempunyai
riwayat penyakit di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda
Aceh.
B. Pembahasan
1. Umur dengan Kejadian Pre Eklampsia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 62 orang ibu yang umur
berisiko ternyata 49 orang (79,0%) mengalami pre eklampsia sedangkan
dari 62 orang ibu yang umur tidak berisiko terntaya 50 orang tidak pre
eklampsia.oHasil analisis uji chi square test menunjukkan bahwa ada
hubungan umur ibu dengan kejadian pre eklampsia (p=0,000) dan umur ibu
yang berisiko mengalami pre eklampsia 5,7 kali lebih besar dibandingkan
dengan umur ibu yang tidak berisiko
di Poli Kebidanan Rumah Sakit
Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh.
Penelitian ini sudah pernah dilakukan oleh Wahyuny (2013) tentang
Faktor resiko kejadian preeclampsia di RSKD Ibu Dan Anak Siti Fatimah
36
Makassar tahun 2011-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur ibu
(p= 0,000 OR 3,734 95% CI: 1,878-7,423); paritas (p= 0,000 OR 3,425 95%
CI: 1,731 - 6,774), pemeriksaan kehamilan (ANC) (p= 0,003 OR 2,729 95%
CI: 1,395-5,339) berisiko secara bermakna sedangkan faktor Obesitas (p=
0,417 OR 2,375 95% CI: 0,421-13,392) dan olahraga (p= 0,705 OR 1,563
95% CI: 0,337-7,242) tidak bermakna. Umur adalah determinan yang paling
berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia (OR = 2,492). Penelitian ini
menyarankan ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilannya secara
teratur dan rutin untuk meminimalkan risiko kejadian preeklampsia dan
kepada petugas kesehatan agar melaksanakan pelayanan antenatal secara
maksimal sesuai standard
Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Semakin bertambah Umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.
Pada Umur madya, individu akan lebih berperan penelitian dalam
masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan
demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju Umur tua, selain itu orang
Umur madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk
membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan
verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada Umur ini. Dua sikap
tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup : semakin tua
semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin
banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya. Tidak
37
dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena
mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat diperkirakan
bahwa IQ akan menurun sejalan dengan bertambahnya Umur, khususnya
pada beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan
pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ seseorang akan
menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya umur.
Menurut asumsi peneliti mayoritas responden yang mempunyai umur
berisiko ternyata mengalami pre eklampsia. hal ini menunjukkan bahwa ibu
yang sudah mempunyai umur berisiko (<20 tahun dan >35 tahun) sangat
berisiko terhadap kejadian pre eklampsia, namun tidak semua ibu juga yang
mempunyai umur < 20 tahun mengalami pre eklampsia.
2. Paritas dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa dari 70 responden yang
mempunyai paritas primipara ternyata 36 orang (51,4%) mengalami pre
eklampsia sedangkan dari 56 responden yang mempunyai paritas primipara
ternyata 29 orang (51,85) tidak pre eklampsia.oHasil analisis uji chi square
test menunjukkan bahwa tidak ada hubungan paritas dengan kejadian pre
eklampsia (p=0,858) dan ibu yang mempunyai paritas primipara mempunyai
resiko 0,5 kali lebih besar mengalami pre eklampsia dibandingkan dengan
ibu yang multipara/grande di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar
Muda Banda Aceh.
Penelitian ini sudah pernah dilakukan oleh Rian (2011) tentang
Hubungan antara primigravida dengan pre eklampsia di RSU Bhakti Yudha
38
Depok Periode Januari 2006 – Desember 2010. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara primigravida
dengan pre eklampsia dan primigravida memiliki risiko 2,3 kali lebih besar
terkena pre eklampsia dibandingkan dengan multigravida.
Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut
kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai
angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi
kematian maternal. Primipara dan gravida pada Umur di atas 35 tahun
merupakan kelompok risiko tinggi untuk toksemia gravidarum. Kematian
maternal akan meningkat tinggi jika sudah menjadi eklamsi (Winkjosastro,
2002).
Menurut asumsi peneliti mayoritas responden yang mempunyai
paritas primipara ternyata mengalami pre eklampsia. hal ini menunjukkan
bahwa ibu yang baru pertama kali mempunyai resiko terhadap kejadian pre
eklampsia, ttetapi tidak ibu primipara mengalami kejadian pre eklampsia.
3. Riwayat Penyakit dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dari 65 responden
yang mempunyai riwayat penyakit ternyata 48 orang (73,8%) mengalami
pre eklampsia dan dari 61 orang responden yang tidak mempunyai riwayat
penyakit ternyata 46 orang (75,4%) tetapi tidak pre eklampsia di Poli
Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Kota Banda Aceh.oHasil
analisis uji chi square test menunjukkan bahwa ada hubungan riwayat
penyakit dengan kejadian pre eklampsia (p=0,000) dan ibu yang mempunyai
39
riwayat penyakit 3,8 kali lebih besar mengalami pre eklampsia
dibandingkan dengan yang tidak mempunyai riwayat penyakit di Poli
Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh.
Penelitian ini sudah pernah dilakukan oleh Kiswatin (2009) tentang
pengaruh pre eklampsia terhadap kejadian persalinan preterm di RSU dr.
Soetomo Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu pre eklampsia
mempunyai resiko lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak preeklampsia.
Komplikasi persalinan preterm dapat ditangani dengan adanya pelaksanaan deteksi
dini pada selama kehamilan berlangsung.
Pre eklamsi ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan
proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi
dalam triwulan ke-3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya
pada mola hidatidosa (Winkjosastro, 2002). Eklamsia merupakan serangan
konvulsi yang mendadak atau suatu kondisi yang dirumuskan penyakit
hipertensi yang terjadi oleh kehamilan, menyebabkan kejang dan koma,
(kamus istilah medis, 2001). Pre eklampsia merupakan serangan kejang
yang diikuti oleh koma, yang terjadi pada wanita hamil dan nifas (Sarwono,
2006).
Menurut asumsi mayoritas responden mempunyai riwayat penyakit
ternyata mengalami pre eklampsia, hal ini menunjukkan bahwa ibu yang
mempunyai riwayat penyakit lebih besar berisiko mengalami pre eklampsia.
pre eklampsia terjadi pada ibu yang sebelumnya mempunyai riwayat
penyakit.
40
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ada hubungan umur ibu dengan kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan
Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh dengan nilai P=0,000 dan
OR=5,745.
2. Tidak ada hubungan paritas dengan kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan
Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh dengan nilai P=0,858 dan
OR=0,563.
3. Ada hubungan riwayat penyakit dengan kejadian pre eklampsia di Poli
Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh dengan nilai
P=0,000 dan OR=3,877
B. Saran
1. Lahan Penelitian
Diharapkan bagi lahan penelitian agar dapat menambahkan literature yang
berhubungan dengan kejadian pre eklampsia.
2. Jurusan Kebidanan
Bagi
Jurusan
Kebidanan
agar
dapat
menambahkan
referensi
untuk
menambahkan pengetahuan mahasiswa khususnya tentang kejadian pre
eklampsia pada ibu hamil.
41
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat dijadikan bahan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan pengetahuan ibu dengan kejadian Pre eklampsia khususnya di
Bagian Kebidanan dan Penyakit Kandungan.
42
DAFTAR PUSTAKA
Amelda, 2009 Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar
Kolinesterase Pada Perempuan Usia Subur Di Daerah Pertanian.
Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang
Amin,
2009. Preeklamsi
ibu hami.
http//;www.tempo.co.id/medika
/arsip/preeklasia. Diakses pada tanggal 15 Januari 2012
Ananta, 2004. Pre eklampsi Pada Wanita Hamil, , Jakarta: Aneka Ilmu
Anita, 2007. Upaya Menurunkan Angka Kesakitan Dan Angka Kematian Ibu
Pada Penderita Pre eklampsia dan Eklampsia. Medan: USU Repository.
Arikunto, 2003. Prosedur Penelitian, Suatu Praktek. Jakarta:Bina. Aksara.
Arulkumaran, A, 2005. Antioksidan untuk Mencegah Pre eklampsia, Jakarta:
Rhineka Ilmu
Arystiawari. 2007. Tips Libatkan Suami Saat Persalinan Remaja. Rosdakarya.
Jakarta
Bobak, dkk, 2005. Buku Ajar keperawatan maternitas Edisi 4. Jakarta :EGC.
Budiarto, 2003. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Studi Kasus di
Perusahaan Penerbangan “X” Usahawan, No. 03 Tahun 2010, Maret
Chapman, 2001. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Melahirkan, Buku
Kedokteran, Jakarta
Cuningham, 2006. Obstetri William Volume 1-2 edisi 21. Jakarta: EGC
Dinkes NAD, 2008. Profil Kesehatan. Dinkes
Erwin, 2009. Hipentensi Pada Kehamilan dan Pencegahannya, Jakarta: Rhineka
Cipta.
Mansjoer, 2001. Pre eklampsia dan Faktor yang Mempengaruhinya, Semarang:
Aneka Ilmu,
Manuaba, 2006. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
_______, 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
43
Mochtar, 2002. Sinopsis Obstetri, Penerbit EGC, Jakarta
_______, 2007. Pedoman Diagnosis dan Terapi RSUD Dr. Soetomo, RSUD Dr.
Soetomo
Niven, 2000. Psikologi Kesehatan : Pengatar untuk Perawat dan Profesional
Kesehatan Lain. Terjemahan Agung Waluyo. Edisi kedua. EGC. Jakarta
Notoatmodjo, 2010. Ilmu Kesehatan masyarakat, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
____________, 2010. Promosi kesehatan teori dan Aplikasi, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
____________, 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
____________, 2010. Metodologi penelitian kesehatan, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Prawirohardjo, 2002. Pengobatan Pre eklampsi Berat / Eklampsia, Jakarta:
Rhineka Cipta
POGI, 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Riduwan, 2003. Dasar-dasar Statistik. Alfabeta, Bandung
Rustam, 2008. Penyakit Hipertensi dalam Kehamilan, Jakarta: Rosydakarya
Remaja.
Sabri & Hastono, 2008. Statistika Penelitian. Pustaka Buana. Bandung
Saifuddin, 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal .Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sarwono, 2004. Ilmu Kebidanan, Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirorahardjo.
SDKI,
2009. Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2003/2004.
http://www.datastatistik-indonesia.com/sdki/ . 16 Januari 2013
Shennan & Chappel, 2001. Issu Mutakhir Tentang Komplikasi Kehamilan
(Preeklampsia
Dan
Eklampsia).
Available
from
:
http://ridwanamiruddin.files.wordpress.com/2007/09/current-barupreeklamsi.doc. [ Accesed 26 Januari 2013]
44
Sisdiknas, 2000. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta. BSNP
Sudjono,2004. Statistik dalam Penelitian, Tarsito, Bandung.
Wiknjosastro, H, 2002. Ilmu Kandungan, Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirorahardjo.
45
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE
EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN
RUMAH SAKIT KESDAM BANDA ACEH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi
Diploma IV Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh
Oleh
MAYANG SARI
NIM: 121010210016
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U’BUDIYAH PROGRAM STUDI
DIPLOMA IV KEBIDANAN BANDA ACEH
TAHUN 2013
46
Lampiran 1
LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth.
Saudara/Saudari
Responden Penelitian
DiTempat
Dengan Hormat
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Mayang Sari
NIM
: 121010210016
Adalah mahasiswa Akademi Kebidanan Yayasan U’Budiyah Banda
Aceh, yang akan mengadakan penelitian untuk menyelesaikan skipsi sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sain Terapan. Adapun judul
Penelitian yaitu: “ Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pre
Eklampsia Pada Ibu Hamil Di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda
Aceh”
Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian pada saudari (Bidan),
kerahasiaan informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian.
Jika saudari bersedia menjadi responden, maka tidak ada ancaman atau
paksaan bagi saudari, dan jika terjadi hal-hal yang memungkin saudari untuk tidak
mengundurkan diri dan menyetujuinya, maka saya mohon kesediaannya untuk
menandatangani lembaran persetujuan dan menjawab dengan sesengguhnya dan
sejujurnya pertanyaan-pertanyaan yang saya sebarkan pada surat ini.
Atas perhatian dan kesediaan ibu sebagai responden saya ucapkan terima
kasih.
Akademi Kebidanan Yayasan U’Budiyah
Banda Aceh
Peneliti
MAYANG SARI
NIM : 121010210016
47
Lampiran 2
LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sebenarnya
dan tanpa paksaan dari pihak manapun bahwa bersedia untuk berpartisipasi dalam
penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi Akademi Kebidanan Yayasan
U’Budiyah Banda Aceh.
Nama : Mayang Sari
NIM : 121010210016
Judul : “ Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pre Eklampsia Pada
Ibu Hamil Di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh”
Saya mengetahui bahwa informasi yang saya berikan akan dirahasiakan
dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian serta dapat mendukung
perkembangan dan kemajuan ilmu kebidanan di Indonesia dan Di Provinsi Aceh
khusunya.
Demikian pernyataan-pernyataan persetujuan menjadi responden dari saya
semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Banda Aceh, Juli 2013
Responden
(
)
48
KUESIONER
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE
EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN
RUMAH SAKIT KESDAM BANDA ACEH
A. Karakteristik Responden
1.
Umur Ibu
:
2.
Usia Kehamilan
:
3.
Pendidikan Terakhir
:
4.
Paritas
:
5.
Penyakit yang menyertai kehamilan adalah
6.
a.
Diabetes mellitus
b.
Kegemukan
Pre eksklampsia
a.
Ringan
: 140 mmHg
b.
Berat
: 160 mmHg
49
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji
Diploma IV Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh
Banda Aceh, Oktober 2013
Pembimbing
(Ns. IMELDA, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep.An)
MENGETAHUI :
KETUA PRODI DIPLOMA IV KEBIDANAN
STIKES U’BUDIYAH BANDA ACEH
(CUT ROSMAWAR, SST)
iv
50
PENGESAHAN PENGUJI
JUDUL
: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA
IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN RUMAH
SAKIT KESDAM BANDA ACEH
NAMA MAHASISWA : MAYANG SARI
NIM
: 121010210016
MENYETUJUI:
PEMBIMBING
Ns. IMELDA, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep.An
PENGUJI I
PENGUJI II
ARLAYDA SKM, MPH
CUT YUNIWATI, SKM, M.Kes
MEYETUJUI
KETUA STIKES U’BUDIYAH
MENGETAHUI
KETUA PRODI D-IV KEBIDANAN
MARNIATI,SE,M.Kes
Tanggal lulus
CUT ROSMAWAR, S.ST
2013
51
KATA PENGANTAR
v
Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, serta
selawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW karena
dengan berkat dan karunaia-Nyalah peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang
berjudul “Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pre Eklampsia
Pada Ibu Hamil Di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh”
Penulisan Skripsi ini merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan
sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Sain Terapan di STIKes
U’Budiyah Banda Aceh
Dalam penyelesaian Skripsi ini peneliti telah banyak menerima bimbingan
dan bantuan serta dorongan dari Ibu Ns. IMELDA, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep.An
sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk, arahan, bimbingan
dan dukungan mulai dari awal sampai dengan selesainya penulisan. Oleh karena
itu, melalui kata pengantar ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Bapak Dedi Zefrizal, S.T, selaku Ketua Yayasan U’budiyah Indonesia
2. Ibu Marniati, SE,M.Kes selaku ketua Stikes U’Budiyah Banda Aceh.
3. Ibu Cut Rosmawar, SST, selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan
STIKes U’Budiyah Banda Aceh
4. Bapak dan Ibu dosen serta staf Akademik pada Akademi Kebidanan Stikes
U’Budiyah Banda Aceh.
5. Kepala Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh.
v
52
6. Keluarga tercinta serta saudara-saudara peneliti yang telah memberi dorongan
dan doa demi kesuksesan.
7. Teman-teman seangkatan yang telah banyak membantu sehingga terselesainya
penulisan ini.
Penulis menyadari penulisan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan Skripsi ini dimasa yang akan datang. Harapan penulis semoga
Skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan pendidikan ke arah yang lebih baik.
Amin ya rabbal a’lamin.............
Banda Aceh,
April 2013
Peneliti
vi
53
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ......................................................................................................... ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN................................................................... iii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
E. Keaslian Penelitian ........................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8
A. Konsep Pre Eklampsia ................................................................... 8
B. Ibu Hamil ....................................................................................... 16
C. Faktor yang Mempengaruhi Pre Eklampsia................................... 19
D. Kerangka Konsep ........................................................................... 24
E. Hipotesa.......................................................................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 26
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 26
B. Populasi dan Sampel...................................................................... 26
C. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................ 26
D. Pengumpulan Data ......................................................................... 27
E. Definisi Operasional....................................................................... 28
F. Pengolahan dan Analisa Data ........................................................ 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 31
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 31
B. Pembahasan ................................................................................... 35
BAB V PENUTUP........................................................................................... 40
A. Kesimpulan .................................................................................... 40
B. Saran .............................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
54
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Definisi Operasional ...................................................................... 28
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Kejadain Pre Eklampsia Pada
Ibu Hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam
Banda Aceh Tahun 2013................................................................ 31
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Ibu di Poli Kebidanan
Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh Tahun 2013 .......................... 31
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Paritas di Poli Kebidanan
Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2013... 32
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit di
Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda
Banda Aceh Tahun 2013................................................................ 32
Tabel 5.5
Hubungan Umur Dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia
di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda
Banda Aceh Tahun 2013................................................................ 33
Tabel 5.6
Hubungan Paritas Dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia
di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda
Banda Aceh Tahun 2013................................................................ 34
Tabel 5.7
Hubungan Umur Dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia
di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda
Banda Aceh Tahun 2013................................................................ 34
vii
55
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka konsep Penelitian ............................................................ 24
viii
56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembaran Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 2 : Lembaran Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 : Surat Izin Melakukan Penelitian
Lampiran 5 : Surat Sudah Selesai Melakukan Penelitian
Lampiran 6 : Master Tabel
Lampiran 7 : Output SPSS
ix
Download