bab 3 metoda penelitian

advertisement
BAB 3
METODA PENELITIAN
3.1
Metoda Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kausal.Penelitian kausal adalah suatu teknik penelitian yang bersifat sebab akibat,
dimana ada variabel yang mempengaruhi yaitu variabel independent, dan variabel
yang dipengaruhi yaitu variabel dependent.
Tabel 3.1
Metoda Penelitian
Tujuan
Jenis penelitian
Metode
Unit
Penelitian
analisis
Time Horizone
T-1
Assosiatif-hubungan kausal
Survey
Individu
Cross-sectional
T-2
Assosiatif-hubungan kausal
Survey
Individu
Cross-sectional
T-3
Assosiatif-hubungan kausal
Survey
Individu
Cross-sectional
T-4
Assosiatif-hubungan kausal
Survey
Individu
Cross-sectional
T1:
Untuk mengetahui apakah pengetahuan perpajakan memiliki pengaruh
terhadap kepatuhan responden, yakni pedagang pasar Tanah Abang untuk
membayar atau melaksanakan kewajiban pajak penghasilannya.
T2:
Untuk mengetahui apakah sosialisasi pajak memiliki pengaruh terhadap
kepatuhan responden, yakni pedagang pasar Tanah Abang untuk membayar
atau melaksanakan kewajiban pajak penghasilannya.
T3:
Untuk mengetahui apakah sistem administrasi pajak memiliki pengaruh
terhadap kepatuhan responden, yakni pedagang pasar Tanah Abang untuk
membayar atau melaksanakan kewajiban pajak penghasilannya.
T4:
Untuk mengetahui apakah pengetahuan perpajakan, sistem administrasi
pajak, dan sosialisasi secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap
kepatuhan responden, yakni pedagang pasar Tanah Abang untuk membayar
atau melaksanakan kewajiban pajak penghasilannya.
Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif, metode yang digunakan adalah survey
method, serta time horizon yang dipakai dalam penelitian ini adalah cross sectional.
1
2
Penelitian asosiatif merupakan jenis penelitian yang digunakan dengan tujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.Survey method atau metode
survey adalah metode untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah,
dengan peneliti melakukan pengumpulan data, misalnya dengan membagikan
kuesioner, test, wawancara, dan sebagainya.Unit analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah individu, yaitu para pedagangdi pasar Tanah Abang.Dan time
horizon cross sectional adalah data yang dikumpulkan pada satu waktu tertentu pada
beberapa objek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan.Tingkat kedalaman
dalam penelitian ini tidak mendalam, tetapi memiliki tingkat generalisasi tinggi
karena hasil penelitian dapat diberlakukan ke semua populasi.
3.1.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data adalah data primer. Data primer adalah data atau informasi dari
sumber pertama, yang biasa disebut dengan nama responden. Responden yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah para pedagangpasar Tanah Abang atau para
pemilik kiosdi pasar Tanah Abang.Data dan informasi diperoleh melalui kuisioner
kepada para pedagangpasar Tanah Abang.
3.1.2 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah para pedagang pasar Tanah Abang yang
mengisi atau menempati kiosdi pasar Tanah Abang .
3.1.3 Teknik Pengambilan Sample
Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini tergolong teknik cluster
sampling, dengan jenis teknik probability samplingnya. Menurut Sugiono (2007:76),
cluster sampling(sampel klaster) digunakan untuk menentukan sampel bila objek
yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Penelitian ini menggunakan teknik
cluster sampling karena memiliki keuntungan lebih efisien secara ekonomis daripada
acak sederhana, biaya per sampel paling rendah khususnya dengan kumpulan
geografis, mudah digunakan tanpa daftar populasi.
Penelitian ini mengenai kepatuhan dalam pemenuhan kewajiban pajak
penghasilan para pedagang pasar Tanah Abang yang dibagi menjadi 2 menurut
penghasilan/tahun
menjadi
Rp.4.800.000.000/tahun
dan
11
38
responden
responden
yang
berpenghasilan
≥
yang
berpenghasilan
≤
3
Rp.4.800.000.000/tahun. Jadi, 49 pedagang di Pasar Tanah Abang ini akan terpilih
sebagai sample penelitian.
Di dalam penelitian ini terdapat 4 variabel sebagai berikut:
X1 : Pengetahuan Pajak
X2 : Sosialisasi Pajak
X3 : Sistem administrasi Pajak
Y : Tingkat kepatuhan dalam pemenuhan kewajiban pajak penghasilan
3.1.4
Metoda Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menyebarkan kuesioner.Yang dimaksud dengan secara langsung yaitu dengan
bertemu langsung kepada para pedagang pasar Tanah Abang.
Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam kuisioner berupa pertanyaan
terbuka dan tertutup. Pertanyaan terbuka terdiri dari 4 buah pertanyaan yang meliputi
nama toko, jenis barang yang dijual, lama bisnis, dan kisaran penghasilan perbulan.
Sementara pertanyaan tertutup terdiri dari 34 buah pertanyaan yang berkaitan dengan
variabel yang diteliti.Bentuk pertanyaan mengacu pada kombinasi pilihan jawaban
yang berpedoman pada skala likert.Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial.Fenomena sosial yang dimaksud adalah variabel penelitian yaitu pengetahuan
pajak, sosialisasi pajak, administrasi pajak, dan kepatuhan dalam pemenuhan
kewajiban pajak penghasilannya.
Bentuk penilaian jawaban kuesioner menggunakan pembobotan dengan 5
buah skala. Bobot dan kategori pengukuran atas tanggapan responden diuraikan
dalam tabel berikut dibawah ini:
Tabel 3.2
Tabel Bobot dan Kategori Pengukuran Data
Keterangan
Penilaian
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Netral
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Nilai dan kategori batas penelitian dapat dilihat dengan memperhitungkan:
4
1. Nilai tertinggi = 5, yaitu jika jawaban responden adalah “Sangat Setuju”,
2. Nilai terendah = 1, yaitu jika jawaban responden adalah “Sangat Tidak
Setuju”.
3.1.5 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
regresi linier berganda untuk menguji masing-masing variabel kemudian dilanjutkan
dengan menguji semua variabel secara bersama.
Dalam mengolah dan menganalisis data, penelitian ini menggunakan
Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 16. Data dalam penelitian ini
berupa ordinal dimana jawaban dari setiap pertanyaan bernilai 1,2,3,4,dan 5 sebagai
frekuensinya. Data yang telah didapat dari responden akan diuji kedalam pengujian
instrument berupa uji validitas dan reliabilitas, setelah itu pengujian asumsi klasik
untuk memenuhi asumsi regresi sederhana dan berganda agar dapat menjawab
hipotesis penelitian.
3.1.5.1 Uji Validitas
Menurut Sekaranyang dikutip oleh Sarjono dalam bukunya SPSS vs Lisrel
(2011:35), validitas adalah bukti bahwa instrument, teknik, atau proses yang
digunakan untuk mengukur sebuah konsep benar-benar mengukur konsep yang
dimaksudkan. Dengan tujuan untuk mengukur valid tidaknya suatu item pertanyaan.
Teknik untuk menguji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan
SPSS versi 20 dengan terlebih dahulu menentukan nilai rtabel , berdasarkan nilai df
(degree of freedom) sebesar 33 yang diperoleh dari rumusan df= (n-2) serta tingkat
signifikansi sebesar 5%. Kemudian dicari nilai rhitung . Nilai rhitung sendiri diperoleh
dari rumusan korelasi yang dihasilkan oleh SPSS pada kolom corrected item total
correlation.
3.1.5.2 Uji Reliabilitas
Menurut Sekaran yang dikutip oleh Sarjono dalam bukunya SPSS vs Lisrel
(2011:35),
menyatakan
bahwa
keandalan
(reliability)
suatu
pengukuran
menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut dilakukan tanpa bias (bebas
kesalahan-error free). Dengan tujuan untuk mengukur konsisten tidaknya jawaban
seseorang terhadap item-item pertanyaan di dalam sebuah kuisioner.
5
Teknik untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan
SPSS 16 dan alat ukur berupa uji statistik Cronbach Alphayang telah diolah oleh
bantuan SPSS versi 16.Pengukuran reabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah pengukuran sekali saja (One Shot).
3.1.5.3 Uji Asumsi Klasik
Model regresi linear dapat disebut sebagai model yang baik jika memenuhi
asumsi klasik.Oleh karena itu, uji asumsi klasik sangat diperlukan sebelum
melakukan analisis regresi.Uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas, uji
heterokedatisitas, uji multikorelasi, uji linearitas, dan uji autokorelasi.
3.1.5.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu
distribusi data. Pada dasarnya uji normalitas adalah membandingkan antara data yang
kita miliki dan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi
yang sama dengan data kita. Uji normalitas menjadi hal penting karena salah satu
syarat pengujian parametric-test (uji parametik) adalah data harus memiliki distribusi
normal (atau berdistribusi normal).
Uji distribusi normal pada penelitian ini menggunakan bantuan program
SPSS versi 16 dengan model Kolmogorov-Smirnov. Pengujian normalitas akan
disertai dengan Q-Q plot atau plot kenormalan. Dan untuk mengetahui data
terdistribusi secara normal, maka dapat dilihat dari plot-plot yang terletak kurang
lebih dalam satu garis lurus.
3.1.5.3.2 Uji Linearitas
Pengujian linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang kita miliki
sesuai dengan garis linear atau tidak (Apakah hubungan antara variabel independent
dan variabel dependent mengikuti garis lurus atau tidak).
Pengujian linearitas merupakan salah satu uji asumsi klasik yang harus
dipenuhi agar hubungan antara variabel dependent dan variabel independent harus
linearitas.Dalam melihat linearitas, dapat dilihat dari grafik hubungan antara variabel
independent dan variabel dependent.Hal ini dapat dilihat dari pergerakan yang
bersifat searah antara variabel independent dan variabel dependent.
6
3.1.5.3.3 Uji Autokorelasi
Menurut Wijaya yang dikutip oleh Sarjono dalam bukunya SPSS vs Lisrel
(2011:80), uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu (disturbance term-ed) pada periode
t dan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1).Apabila terjadi korelasi
maka hal tersebut menunjukkan adanya problem autokorelasi.
Persamaan
regresi
yang
baik
hendaknya
tidak
mengandung
autokorelasi.Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode perhitungan uji
Durbin-Watson.
3.1.5.3.4 Uji Heterokedatisitas
Menurut Wijaya yang dikutip olehSarjono dalam bukunya SPSS vs Lisrel
(2011:66), heterokedatisitas menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk
semua pengamatan / obesrvasi. Jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedatisitas. Model regresi yang baik
adalah terjadi homokedatisitas dalam model, atau dengan perkataan lain tidak terjadi
heterokedatisitas.
Uji heterokedatisitas yang paling sering digunakan adalah uji scatterplot
seperti yang digunakan dalam penelitian ini.
3.1.5.3.5 Uji Multikolenieritas
Uji multikorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan diantara
variabel bebas memiliki masalah multikorelasi (gejala multikolineritas) atau
tidak.Multikorelasi adalah korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi
pada hubungan diantara variabel bebas.Uji multikorelasi ini juga bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independent).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independent.Jika variabel independent saling berkorelasi, maka variabel ini
tidak autogonal. Variabel autogonal adalah variabel independent yang dinilai korelasi
antar sesama variabel independent adalah sama dengan nol.
3.1.5.4 Uji Korelasi
Uji korelasi bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara variabel
yang satu dengan variabel yang lain.
7
Dan penelitian ini menggunakan tabel interpretasi nilai r untuk mengukur tingkat
hubungan antara variabel, sebagai berikut:
Tabel 3.3
Tabel Interpretasi Nilai r
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.80 – 1.000
Sangat kuat
0.60 – 0.799
Kuat
0.40 – 0.599
Cukup Kuat
0.20 – 0.399
Rendah
0.00 – 0.199
Sangat Rendah
3.1.5.5 Regresi Linier
Pengujian regresi linier adalah suatu pengujian yang digunakan untuk
mengukur pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent.Hubungan
fungsional antara satu variabel independent dengan satu variabel dependent disebut
analisis regresi linear sederhana.Perbedaan antara korelasi dengan regresi adalah jika
korelasi digunakan untuk melihat hubungan dua variabel sementara regresi
digunakan untuk melihat pengaruh variabel independent dengan variabel dependent
serta memprediksi nilai variabel dependent dengan menggunakan variabel
independent.Dalam
analisis
regresi
variabel
independent
berfungsi
untuk
menerangkan sedangkan variabel dependent sebagai yang diterangkan.
Dalam penelitian ini dilakukan satu uji regresi linier, yaitu pengujian regresi
linier berganda untuk setiap variabel X dan Y agar hipotesis H1 sampai dengan H4
dapat terjawab.
Pengukuran pengaruh yang melibatkan dua atau lebih variabel independent
(X1 pengetahuan pajak, X2 sosialisasi pajak, X3 sistem administrasi pajak) dan satu
variabel dependent (Y kepatuhan pajak), dirumuskan sebagai berikut:
Y=α+β1 X1+𝛽2 X2+𝛽3 X3+ €
Keterangan:
Y:
Variabel dependent (Kepatuhan dalam pemenuhan kewajiban pajak
penghasilan)
8
X1 :
Variabelindependent (Pengetahuan pajak)
X2 :
Variabelindependent (Sosialisasi pajak)
X3 :
Variabelindependent (Sistem administrasi pajak)
α :
Nilai konstanta
β1, β2 , β3 : Koefisien
€:
Error
3.1.6 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.4Operasionalisasi Variabel
Variabel
Indikator
Skala
Instrument
Independent
Pengetahuan
perpajakan
1.
(X1)
Pengetahuan
mengenai
(Likert)
Kuesioner
(Likert)
Kuesioner
(Likert)
Kuesioner
(Likert)
Kuesioner
PTKP
2.
Definisi pajak
3.
Fungsi pajak
4.
Tempat pembayaran pajak
5.
Tata
cara
perhitungan
pajak Penghasilan
6.
Self Assesment System
7.
Sanksi Pajak
1.
Media sosialisasi
2.
Metode sosialisasi
3.
Keaktifan sosialisasi
Sistem Administrasi Pajak
1.
Tempat pelayanan terpadu
(X3)
2.
Pelayanan petugas pajak
3.
Modernisasi
Sosialisasi pajak (X2)
administrasi
pajak secara online
Dependent
Kepatuhan
4.
Kinerja petugas pajak
1.
Ketepatan/
terlambat
pengisian,
pelaporan,
dalam
pemenuhan kewajiban pajak
penghasilannya (Y)
penyetoran SPT
2.
Penyetoran
penghasilan
pajak
9
10
Download