ANALISIS LAPORAN ARUS KAS - USD Repository

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS LAPORAN ARUS KAS
(Studi Kasus di Koperasi Kredit CU Lantang Tipo Tahun 2014-2016)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Oktaviana Dwisari Steptapusma
NIM : 132114158
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS LAPORAN ARUS KAS
(Studi Kasus di Koperasi Kredit CU Lantang Tipo Tahun 2014-2016)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Oktaviana Dwisari Steptapusma
NIM : 132114158
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS LAPORAN ARUS KAS
(Stttdi KLSus di ttperasi X■ edit(ア び Lalltallg T静 O Tabttl1 2014… 2016)
Pembimbing,
M. Trisnawati Rahayu, SE., M,Si., Ak., QIA., CA
Tangg滅
:
10 Apri1 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKコIIPSI
ANALISIS LAPORAN ARLTS KAS
(Studi ttSus diゃ pensi ntedit(V Lamttng ttpo機 hun 20142016)
Dipersiapkan dan dit$lis oleh:
OKTAVIANA DWISARI STEPTAPUSMA
NIM:
132114158
Telah dipertaharkan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 16 Juni 2017
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Tanda Tang*n
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Auggota
Y6gy漱 醸ta,31
Jllli 2017
Fakllltas Eko■ olm
Univcrsitas Sallatt Dllatlla
Yllniarto,SE.,IvI.B.A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERSEMBAHAN
Percayalah kepada TUHAN dengan sepenuh
hatimu,
Jangan bergantung kepada pengertianmu
sendiri.
Ingatlah akan TUHAN dalam segala
perbuatanmu,dan Dia akan menunjukkan cara
hidup yang baik kepadamu.
Jangan anggap dirimu lebih bijaksana
daripada yang sebenarnya,
Taatlah kepada TUHAN dan jauhilah
kejahatan.
AMSAL 3:5-7
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
Bapakku Stephanus Godang dan Ibuku Alberta
Abangku Rian dan Adikku Toto
Serafikus Ramdona
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARPIA
FAKULTAS EKONOMI _
JURUSAN AKUNANSI― PROGRANIISTUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS LAPORAN ARUS KAS
Studi Kasus di Koperasi Kredit CULantane Tipo tahun 2014-2016
dan dimajukan untuk diuji tanggal 16 Juni 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam benfuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran penulis lain yang saya
aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atauyang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
ini tidak
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik disengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan
menyalin atau meniru tirlisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ljazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta,3I Juh2017
Yang membuat
p errry ataan,
Oktaviana Dwisari Steptapusma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAII
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
'.'
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Oktaviana Dwisari Steptapusma
NIM
:132114i58
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS LAPORAN ARUS KAS
Studi Kasus di Koperasi Kredit CULattane Tipo tahun 2014-2016
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di intemet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu memintaizin dari saya untuk memberikan royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada
tanggal3l Juli 2017
a
m
Y O
Vl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Analisis Laporan Arus Kas”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan diharapkan dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Banyak pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga pada kesempatan ini penulis
hendak menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk belajar dan mengembangkan kepribadian di Universitas Sanata
Dharma.
2. Albertus Yudi Yuniarto, SE., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Kaprodi Akuntansi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk mengembangkan diri di Program Studi Akuntansi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. M. Trisnawati Rahayu, SE., M,Si., Ak., QIA., CA. selaku dosen
pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk bimbingan, memberikan
petunjuk dan pengarahan dalam proses penyusunan skripsi ini.
5. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto M.Si., Akt. selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang selalu membimbing dan memberikan motivasi dalam
menyelesaikan studi.
6. Segenap dosen dan seluruh staf sekretariat Program Studi Akuntansi atas
segala informasi dan pelayanan yang diberikan.
7. Pengurus, Pengawas, CEO dan staf manajemen Koperasi Kredit CU
Lantang Tipo yang telah mendukung pelaksanaan penelitian.
8. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma atas koleksi buku-bukunya
selama penyusunan skripsi ini.
9. Kedua Orang Tuaku, beserta Abang, Adikku dan Serafikus Ramdona yang
telah banyak memberikan doa, perhatian,
dan dorongan baik materil
maupun moril dalam menyelesaikan kuliah ini.
10. Sahabatku Brigita Dinda Utari yang telah berjuang bersama dalam
menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman dalam menyusun skripsi: Grup WA Semangat MPAT dan
Skripsi (S.E).
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Semoga kasih dan jasa baik dari semua pihak menjadi berkat dan
mendapat balasan dari Allah Bapa di surga.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari sepenuhnya bahr,va skripsi ini rnasih jauh dari kata
sempuma. Oleh kaler-ra itu. saran dan
kritik clari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan skripsi
ini. Akhir kata.
semoga skripsi ini
dapat berguna dan bcrmantaat untuk pengembangan ilrnu pengetahuan dan
pembaca.
Yogyalcarta,31 Juli 2017
Oktaviana Dwisari Steptapusma
lX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiv
ABSTRACT ..................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Batasan Masalah................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 8
A. Laporan Keuangan ............................................................................... 8
B. Laporan Arus Kas ................................................................................ 11
C. Kinerja Keuangan................................................................................. 30
D. Koperasi ............................................................................................... 32
E. Credit Union ........................................................................................ 37
F. Credit Union dan Koperasi .................................................................. 39
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 40
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 40
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 40
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 40
D. Data Penelitian ..................................................................................... 42
E. Cara Pengumpulan Data ....................................................................... 42
F. Populasi dan Sampel ............................................................................ 44
G. Model Penelitian .................................................................................. 45
H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 46
BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI ................................................. 53
A. Profil Kopdit CU Lantang Tipo ........................................................... 53
B. Sejarah Singkat..................................................................................... 54
C. VISI, MISI, dan Positioning Statement................................................ 57
D. Nilai-nilai, Prinsip-Prinsip dan Pilar Credit Union .............................. 57
E. Macam-Macam Simpanan ................................................................... 58
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................... 60
A. Analisis Data ........................................................................................ 60
B. Pembahasan Hasil Analisis .................................................................. 89
BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 102
A. Kesimpulan .......................................................................................... 102
B. Saran ..................................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 105
LAMPIRAN ..................................................................................................... 108
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi ............................................. 63
Tabel 5.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi............................................ 67
Tabel 5.3 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan ........................................ 70
Tabel 5.4 Rasio Arus Kas Operasi .......................................................... 74
Tabel 5.5 Rasio Total Hutang ................................................................. 77
Tabel 5.6 Rasio Pengeluaran Modal ....................................................... 79
Tabel 5.7 Rasio Cakupan Arus Dana ...................................................... 81
Tabel 5.8 Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga ....................................... 84
Tabel 5.9 Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar ......................... 86
Tabel 5.10 Rasio Kecukupan Arus Kas .................................................. 88
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Model Penelitian ................................................................. 45
Gambar 5.1 Grafik Arus Kas Operasi ..................................................... 63
Gambar 5.2 Grafik Arus Kas Investasi ................................................... 67
Gambar 5.3 Grafik Arus Kas Pendanaan ................................................ 71
Gambar 5.4 Grafik Rasio Arus Kas Operasi ........................................... 74
Gambar 5.5 Grafik Rasio Total Hutang .................................................. 77
Gambar 5.6 Grafik Rasio Pengeluaran Modal ........................................ 79
Gambar 5.7 Grafik Rasio Cakupan Arus Dana ....................................... 82
Gambar 5.8 Grafik Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga ........................ 84
Gambar 5.9 Grafik Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar .......... 86
Gambar 5.10 Grafik Rasio Kecukupan Arus Kas ................................... 89
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS LAPORAN ARUS KAS
(Studi Kasus di Koperasi Kredit CU Lantang Tipo Tahun 2014-2016)
Oktaviana Dwisari Steptapusma
NIM: 132114158
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan arus kas bersih
dan mengetahui kinerja keuangan Koperasi Kredit CU Lantang Tipo berdasarkan
laporan arus kas tahun 2014-2016. Jenis penelitian adalah studi kasus. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan wawancara.
Objek penelitian adalah data neraca, laporan rugi-laba (SHU), laporan arus kas,
catatan atas laporan keuangan, sejarah dan gambaran umum koperasi dari tahun
2014-2016.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis horisontal dan analisis
rasio arus kas yang terdiri dari rasio arus kas operasi (AKO), rasio total hutang
(TH), rasio pengeluaran modal (PM), rasio cakupan arus dana (CAD), rasio
cakupan kas terhadap bunga (CKB), rasio cakupan kas terhadap hutang lancar
(CKHL), dan rasio kecukupan arus kas (KAK).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan arus kas Koperasi
Kredit CU Lantang Tipo pada tahun 2014-2016 mengalami fluktuasi. Kinerja
keuangan Koperasi Kredit CU Lantang Tipo berdasarkan laporan arus kas tahun
2014-2016 kurang baik karena koperasi tidak mampu membayar kewajiban lancar
dan total hutangnya melalui arus kas operasi, kesulitan membiayai pengeluaran
modalnya melalui arus kas operasi, memiliki kemampuan yang rendah dalam
membayar komitmen-komitmennya, serta kurang mampu menyediakan kas untuk
memenuhi kewajibannya. Koperasi Kredit CU Lantang Tipo harus meningkatkan
arus kas dari aktivitas operasi agar kewajiban jangka pendek terpenuhi,
memaksimalkan dan mengelola arus kas dari pendanaan yang didapat dari
anggota agar proses swadaya tetap dapat dilakukan, dan tetap berkomitmen
melakukan pembayaran dividen.
Kata Kunci: Arus Kas, Credit Union, Kinerja Keuangan, Analisis Rasio
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ANALYSIS OF CASH FLOW STATEMENTS
(A Case Study at Credit Cooperative CU Lantang Tipo in the years 20142016)
Oktaviana Dwisari Steptapusma
Student Number: 132114158
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017
This research aims to determine the trend analysis of net cash flows and to
know the financial performance of Credit Cooperative CU Lantang Tipo based on
the cash flow statement of 2014-2016. The type of research is case study. The data
were collected using documentation and interview technique. The objects of
research are balance sheet, income statement (SHU), cash flow statement, notes
on financial report, history and general informations of CU Lantang Tipo from
year 2014 to 2016.
The data analysis techniques used in this research were horizontal analysis
and cash flow ratio analysis consisting of the ratio of operating cash flow (AKO),
ratio of total debt (TH), the ratio of capital expenditure (PM), current coverage
ratio of the fund (CAD), cash to interest coverage ratio (CKB), coverage ratio of
cash to current liabilities (CKHL), and the ratio adequacy of the cash (KAK).
The results show that the cash flow trend analysis of Credit Cooperative
CU Lantang Tipo in the year 2014-2016 was fluctuated. The financial
performance of Credit Cooperative CU Lantang Tipo based on the cash flow
statement of 2014-2016 is not good because some reasons. They are the
cooperative is unable to pay its current liabilities and total debts through operating
cash flow, difficulties in financing its capital expenditure through operating cash
flow, having low ability to pay for its commitments, and unable to provide cash to
meet its obligations. Credit Cooperative CU Lantang Tipo must improve the cash
flow from operating activities so that short-term liabilities are met. CU Lantang
Tipo also need to maximize and manage cash flow from funding obtained from
members so that the self-help process can still be done, remains committed to
making dividend payments.
Keyword: Cash Flow, Credit Union, Financial Performance, Ratio Analysis
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan koperasi saat ini bukan hanya di pedesaan saja
tetapi sudah merambat hingga perkotaan. Semakin berkembangnya
koperasi, tuntutan untuk pengelolaan koperasi akan semakin besar. Di era
globalisasi sekarang ini, koperasi juga dituntut untuk dapat menyesuaikan
dengan perkembangan supaya informasi yang dihasilkan dapat diperoleh
dengan cepat, tepat, dan akurat. Koperasi perlu mengetahui perkembangan
kegiatan usaha dan keadaan keuangannya agar dapat diketahui koperasi
mengalami kemajuan atau kemunduran. Koperasi harus menyajikan suatu
laporan keuangan pada satu periode untuk menilai kinerjanya.
Laporan keuangan digunakan koperasi sebagai dasar untuk
menentukan atau menilai posisi keuangan, hasil analisis tersebut
digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil suatu
keputusan. Laporan keuangan dapat menilai kemampuan koperasi untuk
memenuhi kewajiban-kewajibannya, struktur modal usaha, keefektifan
penggunaan aktiva, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan
keadaan finansial koperasi. Salah satu bentuk informasi keuangan adalah
laporan arus kas. Dalam laporan tersebut akan terlihat arus kas masuk dan
kas keluar dari kegiatan usaha yang digunakan sebagai suatu alat analisis
keuangan yang sangat penting bagi manajemen koperasi. Setiap koperasi
diwajibkan menyusun laporan arus kas. Laporan arus kas penting bagi
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
koperasi sebagai alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan kas keluar
selama periode pelaporan, membantu manajemen dalam meminimalkan
kemungkinan risiko yang akan terjadi, serta mengetahui keadaan kas untuk
menjaga likuiditas. Laporan ini menyajikan informasi mengenai arus kas
masuk dan kas keluar bersih pada suatu periode yang dihasilkan dari tiga
aktivitas dalam koperasi yaitu aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Laporan arus kas bermanfaat untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih,
struktur keuangan, sebagai indikator jumlah arus kas dimasa yang akan
datang, untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat
sebelumnya,
serta
untuk
menilai
kemampuan
koperasi
dalam
menghasilkan kas dan setara kas. Koperasi harus memiliki kas yang cukup
untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya. Koperasi memerlukan dana
untuk membiayai dan menutupi segala pengeluaran dalam menjalankan
aktivitasnya.
Koperasi
dapat
mengetahui
kemampuannya
dalam
menghasilkan kas melalui laporan arus kas. Koperasi harus mampu
mengelola kasnya untuk memperlancar aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan. Laporan arus kas pada setiap koperasi diharapkan dapat
memprediksi kemajuan koperasi disetiap tahun berjalan agar koperasi
tidak mengalami kerugian, kebangkrutan dan mampu bertahan dalam
krisis ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Analisis laporan arus kas memberikan pemahaman yang lebih baik
terhadap operasi keuangan koperasi. Analisis laporan arus kas dijadikan
informasi untuk kebijakan dalam pengambilan keputusan untuk masa yang
akan datang demi tercapainya peningkatan hasil kinerja keuangan arus kas.
Analisis laporan arus kas bermanfaat untuk mengukur efektivitas kinerja
arus kas dan untuk mengetahui perkembangan arus kas bersih koperasi.
Penilaian kinerja arus kas untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas koperasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Analisis
terhadap laporan arus kas merupakan salah satu bentuk usaha untuk
mengukur kemampuan koperasi dalam menghasilkan arus kas bersih yang
diperoleh dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan serta menganalisis
dan melakukan evaluasi terhadap kelangsungan aktivitas koperasi.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti
ingin meneliti lebih lanjut mengenai analisis laporan arus kas pada Credit
Union. Maka dari itu, peneliti mengambil judul mengenai “Analisis
Laporan Arus Kas Studi Kasus di Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun
2014-2016”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan arus kas bersih Koperasi Kredit CU
Lantang Tipo tahun 2014-2016?
2. Bagaimana kinerja keuangan Koperasi Kredit CU Lantang Tipo
berdasarkan laporan arus kas tahun 2014-2016?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Batasan Masalah
Untuk menjaga relevansi masalah yang akan dibahas, maka
peneliti membuat batasan masalah pada rasio yang digunakan sebagai
pengukur kinerja keuangan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo.
Ada delapan (8) rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan
berdasarkan laporan arus kas yaitu rasio arus kas operasi (AKO), rasio
total hutang (TH), rasio pengeluaran modal (PM), rasio cakupan arus dana
(CAD), rasio cakupan kas terhadap bunga (CKB), rasio cakupan kas
terhadap hutang lancar (CKHL), rasio kecukupan arus kas (KAK), dan
rasio arus kas bersih bebas (AKBB). Peneliti hanya menggunakan tujuh
(7) rasio untuk mengukur kinerja keuangan berdasarkan laporan arus kas
Koperasi Kredit CU Lantang Tipo karena akun-akun yang terdapat dalam
Koperasi Kredit CU Lantang Tipo hanya bisa digunakan pada ketujuh
rasio tersebut. Rasio yang digunakan terdiri rasio arus kas operasi (AKO),
rasio total hutang (TH), rasio pengeluaran modal (PM), rasio cakupan arus
dana (CAD), rasio cakupan kas terhadap bunga (CKB), rasio cakupan kas
terhadap hutang lancar (CKHL), dan rasio kecukupan arus kas (KAK).
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah:
1. Untuk mengetahui perkembangan arus kas bersih Koperasi Kredit CU
Lantang Tipo tahun 2014-2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Kredit CU Lantang Tipo
berdasarkan laporan arus kas tahun 2014-2016.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Bagi Koperasi
Hasil penelitian ini kiranya dapat membantu koperasi untuk menilai
kinerja mereka.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini kiranya dapat menambah koleksi karya ilmiah
diperpustakaan Universitas Sanata Dharma khususnya bagi Fakultas
Ekonomi.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini merupakan penerapan teori-teori yang diperoleh
selama mengikuti kuliah pada kasus nyata yang dihadapi suatu
koperasi kredit yang menjadi objek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan
gambaran penelitian yang lebih jelas dan sistematis sebagai berikut:
BAB I
:
PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II :
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisikan uraian teori-teori yang mendasari
pembahasan secara detail dan dipergunakan sebagai dasar
untuk menganalisis data-data yang diperoleh dari koperasi
yaitu tentang laporan keuangan, laporan arus kas, kinerja
keuangan, koperasi, dan Credit Union.
BAB III :
METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, tempat dan
waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data
penelitian, cara pengumpulan data, populasi dan sampel,
model penelitian dan teknik analisis data.
BAB IV :
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menguraikan tentang profil, sejarah singkat, VISI,
MISI, positioning statement, nilai-nilai, prinsip-prinsip, pilar
Credit Union, dan macam-macam simpanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB V :
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bagian ini berisi tentang analisis data dan pembahasan.
BAB VI :
PENUTUP
Bagian ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran yang
ditujukan untuk koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2010: 6), dalam Prinsip- prinsip Akuntansi
Indonesia (Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta 1974) dikatakan bahwa
laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan rugi laba serta segala
keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya
antara lain laporan sumber dan penggunaan dana-dana.
a. Sifat Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2010), laporan keuangan adalah bersifat
historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report
laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari
suatu kombinasi antara:
1) Fakta yang telah dicatat (record fact).
2) Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi
(accounting convention and postulate).
3) Pendapat pribadi (personal judgment).
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Harahap (2001: 133), tujuan laporan keuangan
dibagi menjadi dua:
1) Tujuan Umum
Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan
perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip
akuntansi yang diterima.
2) Tujuan Khusus
Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan
bersih proyeksi laba, perubahan kekayaan, serta informasi
lainnya yang relevan.
c. Komponen Laporan Keuangan
Menurut PSAK NO.1 dalam Darsono dan Ashari
(2005: 17), laporan keuangan terdiri atas:
1) Neraca
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 18), “Neraca
adalah laporan tentang posisi keuangan perusahaan pada
tanggal tertentu seperti yang tertera dalam neraca”.
Menurut Mamduh dan Halim (2009: 50), “Neraca
menampilkan sumber daya ekonomis (aset), kewajiban
ekonomis (utang), modal saham, dan hubungan antar item
tertentu”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2) Laporan Laba-Rugi
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 20), “Laporan laba
rugi atau untuk lembaga non-profit disebut Laporan Sisa Hasil
Usaha) merupakan akumulasi aktivitas yang berkaitan dengan
pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu, misalnya
bulanan atau tahunan”.
Menurut Hery (2015: 34), “Laporan laba-rugi (income
statement)
adalah
laporan
yang
menyajikan
ukuran
keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu
tertentu”.
Laporan laba-rugi meringkas hasil dari kegiatan
perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Laporan ini
sering dipandang sebagai laporan akuntansi yang paling
penting dalam laporan tahunan. Kegiatan perusahaan selama
periode tertentu mencakup aktivitas rutin atau operasional,
disamping aktivitas-aktivitas yang sifatnya tidak rutin dan
jarang muncul (Mamduh dan Halim 2009: 55).
3) Laporan Perubahan Ekuitas
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 22), laporan
perubahan ekuitas menjelaskan perubahan modal, laba ditahan,
agio/disagio. Laporan ini menggambarkan saldo dan perubahan
hak si pemilik yang melekat pada perusahaan. Istilah ditahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
sering berkonotasi negatif, dalam hal ini artinya masih belum
dibagi.
4) Laporan Arus Kas
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 22), “Laporan ini
menggambarkan perputaran uang (kas dan bank) selama
periode tertentu, misalnya bulanan dan tahunan”.
Menurut Hery (2015: 203), “Laporan arus kas
digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kegiatan
operasional yang telah berlangsung dan merencanakan aktivitas
investasi dan pembiayaan dimasa yang akan datang”.
5) Catatan Atas Laporan Keuangan
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 25), “Isi catatan
ini adalah penjelasan umum tentang perusahaan, kebijakan
akuntansi yang dianut, dan penjelasan tiap-tiap akun neraca dan
laba-rugi”.
B. Laporan Arus Kas
1. Kas dan Setara Kas
Menurut Harahap (2007: 93), kas adalah kas yang dapat
diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar
yang memenuhi syarat:
a. Setiap saat dapat ditukar menjadi kas.
b. Tanggal jatuh temponya sangat dekat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c. Kecil risiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat
bunga.
Menurut Fahmi (2011: 31), “Kas adalah yang paling likuid
diantara barang lainnya, jika perusahaan sedang membutuhkan atau
memerlukan uang maka dapat langsung diambil dari kas. Ketersediaan
kas dalam jumlah yang cukup sangat diharapkan oleh pihak
manajemen perusahaan”.
Menurut Prastowo dan Juliaty (2002: 29), “Kas merupakan
konsep dana yang paling berguna, karena keputusan para investor,
kreditor dan pihak lainnya terfokus pada penilaian arus kas di masa
datang”.
Menurut Prastowo dan Juliaty (2002: 29-30), “Setara kas (cash
equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah
tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan”.
Setara kas dimiliki dengan tujuan untuk memenuhi komitmen jangka
pendek dan bukan untuk investasi atau tujuan lain (Prastowo dan
Juliaty 2002: 30).
Menurut International Federation of Accountants dalam
SAK-ETAP (2013: 23), “Setara kas adalah investasi jangka pendek
dan sangat likuid yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka
pendek, bukan untuk tujuan investasi atau lainnya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Pengertian Laporan Arus Kas
Menurut Harahap (2007: 93), “Laporan arus kas memberikan
informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari
suatu
perusahaan
pada
suatu
periode
tertentu
dengan
mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi,
investasi, dan pendanaan”.
Menurut Rudianto (2012: 194), “Laporan arus kas adalah suatu
laporan tentang aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan
selama suatu periode tertentu beserta penjelasan tentang sumbersumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut”.
3. Tujuan Laporan Arus Kas
Menurut Rudianto (2011: 195), “Tujuan dibuatnya laporan arus
kas adalah untuk memberikan informasi yang relevan tentang
penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama suatu periode
tertentu”.
4. Kegunaan Laporan Arus Kas
Menurut Jusup (2011: 410), laporan arus kas melaporkan
penerimaan kas, pengeluaran kas, dan perubahan bersih kas yang
berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Informasi
yang tercantum dalam laporan arus kas akan membantu investor,
kreditor dan pihak-pihak lainnya dalam menilai:
a. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas di masa yang
akan datang. Investor dapat membuat prediksi tentang jumlah, saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dan ketidakpastian kas yang akan datang, lebih baik dari pada
yang dihasilkan oleh data berbasis akrual dengan mempelajari
hubungan pos-pos dalam laporan arus kas.
b. Kemampuan perusahaan untuk membayar dividen dan membayar
kewajibannya. Apabila perusahaan tidak memiliki kas yang
mencukupi, maka perusahaan tidak akan dapat membayar gaji
pegawai, membayar hutang, atau membayar dividen.
c. Alasan tentang terjadinya perbedaan antara laba bersih dengan kas
bersih yang dihasilkan (digunakan) oleh aktivitas operasi. Laba
bersih memberikan informasi tentang keberhasilan atau kegagalan
operasi perusahaan.
d. Transaksi-transaksi kas untuk investasi dan pendanaan selama
periode laporan. Mempelajari transaksi-transaksi investasi dan
pendanaan perusahaan, pembaca laporan keuangan akan dapat
lebih mengerti mengapa aset dan kewajiban berubah selama
periode laporan.
5. Pengklasifikasian Arus Kas
Menurut Jusup (2011), “Laporan arus kas mengklasifikasikan
penerimaan kas dan pengeluaran kas menjadi aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan”.
a. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi meliputi pengaruh kas dari transaksi-transaksi
yang menimbulkan pendapatan dan beban. Hal tersebut akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
masuk dalam penentuan laba bersih. Aktivitas operasi meliputi
pos-posan laporan laba-rugi (Jusup 2011).
Menurut International Federation of Accountants dalam SAKETAP (2013 :23), arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh
dari aktivitas penghasilan utama pendapatan entitias. Arus kas operasi
pada umumnya berasal dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang
mempengaruhi penetapan laba atau rugi.
Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
1) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa
2) Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain.
3) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa
4) Pembayaran kas kepada dan atas nama karyawan
5) Pembayaran kas atau restitusi pajak penghasilan kecuali jika
dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari
aktivitas pendanaan dan investasi.
6) Penerimaan dan pembayaran kas dari investasi, pinjaman, dan
kontrak lainnya yang dimiliki untuk tujuan perdagangan yang
sejenis dengan persediaan yang dimaksudkan untuk dijual
kembali.
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 22), aktivitas operasi
adalah aktivitas pendapatan utama perusahaan (principal revenueproducing activies) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan. Jumlah arus kas yang berasal dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari
operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk
melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan,
membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan
pada sumber pendanaan dari luar.
b. Aktivitas investasi meliputi:
Menurut International Federation of Accountants dalam
SAK-ETAP (2013: 24), arus kas dari investasi mencerminkan
pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan
untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Contoh
arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
1) Pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap (termasuk
aset tetap yang dibangun sendiri), aset tidak berwujud,
dan aset jangka panjang lainnya.
2) Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak
berwujud, dan aset jangka panjang lainnya.
3) Pembayaran kas untuk perolehan efek ekuitas atau efek
utang entitas lain dan bunga dalam joint venture (selain
pembayaran untuk efek yang diklasifikasikan sebagai
kas atau setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan).
4) Penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek
utang dari entitas lain dan bunga dari joint venture
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
(selain penerimaan dari efek yang diklasifikasikan
sebagai setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan).
5) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak
lain.
6) Penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka
dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain.
7) Penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka
dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain.
Menurut Jusup (2011), arus kas yang berasal dari aktivitas
investasi adalah:
1) Pembelian, penjualan investasi dan aset tetap (tanah, gedung,
peralatan, dan sebagainya).
2) Pemberian pinjaman dan penerimaan pelunasan pinjaman.
Aktivitas investasi meliputi arus kas yang berasal dari
perubahan investasi (pembelian dan penjualan investasi) dan
aset-aset jangka panjang.
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 23), aktivitas
investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang
serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Arus kas dari
aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran
kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan arus kas masa depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c. Aktivitas Pendanaan
Menurut Jusup (2011), aktivitas pendanaan meliputi:
1) Mendapatkan kas dari penerbitan surat utang (misalnya
obligasi atau wesel) dan pembayaran kembali pinjaman.
2) Mendapatkan kas dari pemegang saham, pembelian kembali
saham, dan pembayaran dividen.
Aktivitas pendanaan meliputi arus kas yang berasal dari perubahanperubahan dalam pos-pos utang jangka panjang dan ekuitas
pemegang saham.
Menurut International Federation of Accountants dalam
SAK-ETAP (2013: 24), arus kas yang berasal dari aktivitas
pendanaan adalah:
1) Penerimaan kas dari penerbitan saham atau efek ekuitas
lain.
2) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk
menarik atau menembus saham entitas.
3) Penerimaan kas dari peneribitan pinjaman, wesel, dan
pinjaman jangka pendek atau jangka panjang lainnya.
4) Pelunasan pinjaman.
5) Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan.
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 23), kas dari atau
untuk pendanaan adalah kas yang berasal dari setoran modal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
hutang jangka panjang atau bank, laba ditahan yang dikonversikan
ke dalam modal dan untuk pengembalian modal, membayar
dividen, membayar pokok hutang bank. Aktivitas pendanaan
(financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.
6. Penyusunan Laporan Arus Kas
Menurut Jusup (2011: 416), informasi untuk menyusun laporan
arus kas berasal dari tiga sumber:
a. Neraca komparatif, informasi dalam neraca komparatif (neraca
yang diperbandingkan) menunjukkan jumlah perubahan dalam
aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham dari awal periode
hingga akhir periode.
b. Laporan laba-rugi tahun berjalan, informasi dalam laporan ini
membantu dalam menentukan jumlah kas yang diperoleh atau
digunakan dalam operasi selama tahun yang bersangkutan.
c. Informasi tambahan, informasi ini merupakan data transaksi yang
diperlukan untuk menentukan bagaimana kas dihasilkan atau
digunakan selama periode yang bersangkutan.
7. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas
Menurut Rudianto (2012: 198), secara umum terdapat dua
metode dalam menyusun laporan arus kas:
a. Metode langsung adalah metode penyusunan laporan arus kas
dimana dirincikan arus masuk kas dari aktivitas-aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
operasi dan arus keluar kas dari aktivitas-aktivitas operasi.
Metode langsung menghitung saldo kas operasi melalui selisih
antara kas masuk dari pendapatan usaha dan kas keluar untuk
beban usaha perusahaan.
b. Metode tidak langsung adalah metode penyusunan laporan arus
kas di mana dibuat rekonsiliasi antara laba yang dilaporkan
dengan arus kas. Metode tidak langsung dimulai dengan laba
bersih usaha dan mengubahnya menjadi arus kas bersih dari
aktivitas operasi.
Menurut Jusup (2011: 445-455), terdapat 3 tahap
penyusunan laporan arus kas metode langsung:
1) Tahap 1: Aktivitas Operasi
Menentukan kas bersih yang dihasilkan atau digunakan oleh
aktivitas operasi dengan mengonversi laba bersih dari dasar
akrual menjadi dasar tunai. Perusahaan menghitung kas
bersih yang dihasilkan oleh aktivitas operasi dengan
melakukan penyesuaian atas setiap pos dalam laporan labarugi dari dasar akrual menjadi dasar tunai.
2) Tahap 2: Aktivitas Investasi dan Pendanaan
Menganalisis perubahan dalam akun-akun aset tak lancar
dan kewajiban jangka panjang, serta mencatat aktivitas
investasi dan pendanaan atau sebagai transaksi non-kas
yang signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3) Tahap 3: Perubahan Bersih dalam Kas
Bandingkan perubahan bersih dalam kas yang tercantum
dalam laporan arus kas dengan perubahan dalam akun kas
yang
dilaporkan
dalam
neraca
komparatif
untuk
memastikan kesesuaian antara keduanya.
Menurut Jusup (2011: 417-433), terdapat 3 tahap
penyusunan laporan arus kas metode tak langsung:
1) Tahap 1: Aktivitas Operasi
Menentukan kas bersih yang dihasilkan atau digunakan
dalam aktivitas operasi dengan melakukan konversi laba
bersih dari dasar akrual ke dasar tunai. Untuk menentukan
kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas operasi dengan
menggunakan metode tak langsung, perusahaan melakukan
penyesuaian atas laba bersih dengan berbagai cara.
2) Tahap 2: Aktivitas Investasi dan Pendanaan
Menganalisis perubahan dalam akun-akun aset tak lancar
dan akun-akun kewajiban tak lancar dan mencatatnya
sebagai aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan, atau
sebagai aktivitas investasi dan pendanaan non-kas.
3) Tahap 3: Perubahan Bersih dalam Kas
Bandingkan perubahan dalam kas bersih yang tercantum
dalam laporan arus kas dengan perubahan dalam akun kas
sebagaimana tercantum dalam akun kas sebagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
tercantum dalam neraca untuk memastikan bahwa keduanya
sesuai.
8. Analisis Laporan Arus Kas
Menurut Mamduh dan Halim (2009: 219), “Tujuan utama dari
analisis laporan arus kas adalah untuk menaksirkan kemampuan
perusahaan menghasilkan kas.”
Perusahaan yang mencantumkan laporan arus kas dalam laporan
keuangan tahunan membuat penggunaan informasi laporan arus kas
sebagai alat analisis kinerja perusahaan semakin meningkat. Salah satu
analisis kinerja keuangan dengan menggunakan laporan arus kas
adalah analisis rasio laporan arus kas. Analisis laporan arus kas ini
menggunakan komponen dalam laporan arus kas, komponen neraca
dan laporan laba rugi sebagai alat analisis rasio (Darsono dan Ashari
2005: 91).
9. Alat-alat Analisis Laporan Keuangan
a. Analisis Horisontal
Menurut Jusup (2011), “Analisis horisontal atau disebut
juga analisis trend adalah suatu teknik untuk mengevaluasi
serangkaian data dari laporan keuangan selama suatu periode waktu
tertentu. Tujuannya adalah untuk menentukan kenaikan atau
penurunan yang terjadi”.
Rumus perubahan sejak tahun dasar =
Jumlah Tahun Ini−Jumlah Tahun Dasar
Jumlah Tahun Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Analisis
horisontal
menitikberatkan
pada
perubahan-
perubahan informasi yang terjadi dari periode ke periode. Teknik
analisis ini dapat menjelaskan apakah penjualan, laba kotor, biayabiaya, dan laba bersih perusahaan mengalami kenaikan atau
penurunan dalam kurun waktu tertentu. Analisis ini juga dapat
menunjukkan apakah kas dan juga pos-pos laporan keuangan
lainnya mengalami kenaikan atau penurunan selama kurun waktu
yang sama. Perubahan dalam rupiah saja belum cukup menjelaskan
sebuah perusahaan. Perubahan dalam persentase akan menaikkan
pemahaman para analisis tentang signifikansi dan sifat perubahan
tersebut (Prastowo dan Juliaty, 2005).
Metode analisis horisontal (dinamis) adalah metode analisis
yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan
untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui
perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode analisis
horisontal karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk
periode yang berbeda. Disebut metode analisis dinamis karena
metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode). Teknik-teknik
analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain
teknik analisis perbandingan, analisis trend (index), analisis sumber
dan penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor (Prastowo dan
Juliaty, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b. Analisis Vertikal
Menurut Jusup (2011), “Analisis vertikal atau disebut juga
analisis common-size adalah suatu teknik yang menyatakan setiap
pos laporan keuangan sebagai suatu persentase dari jumlah basis
tertentu”.
c. Analisis Cross Section
Analisis cross section (perbandingan dengan perusahaan
atau industri yang sejenis) akan bermanfaat untuk melihat prestasi
perusahaan relatif terhadap industri dan juga bermanfaat dalam
kasus khusus seperti untuk menentukan bonus bagi manajemen
perusahaan (Mamduh dan Halim, 2009: 111).
d. Analisis Time Series
Menyajikan laporan keuangan beberapa tahun (time series)
kemudian angka-angka laporan dikonversi dengan angka indeks
yang memiliki tahun dasar, sehingga analis dapat melihat
perkembangan, posisi, dan kemajuan perusahaan dalam rentang
waktu tertentu (Harahap, 2007: 243).
e. Rasio Arus Kas
Menurut Heri (2015: 124), data laporan arus kas dapat
digunakan untuk menghitung rasio tertentu yang menggambarkan
kekuatan keuangan perusahaan. Analisis laporan arus kas
menggunakan komponan laporan arus kas dan juga komponen
neraca serta laporan laba-rugi sebagai alat analisis rasio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
1) Rasio Arus Kas Operasi (AKO)
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), “Rasio arus kas
operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam
membayar kewajiban lancar”.
Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi
dengan kewajiban lancar. Semakin besar rasio ini, maka
perusahaan dikatakan semakin baik. Rasio ini dapat dibuat
dalam bentuk presentasi. Apabila rasio ini 1:1 atau 100% berarti
aktiva lancar dapat menutupi semua kewajiban jangka
pendeknya. Rasio yang lebih aman adalah berada diatas 1 atau
diatas 100% (Afrina, 2013).
Perusahaan yang memiliki rasio arus kas operasi
terhadap kewajiban lancar di bawah 1 berarti bahwa perusahaan
tersebut tidak mampu melunasi kewajiban lancar hanya dengan
menggunakan arus kas operasi saja (Heri, 2015: 124).
Rasio AKO =
Jumlah Arus Kas Operasi
Kewajiban Lancar
2) Rasio Total Hutang (TH)
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), rasio ini
menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan
dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk
membayar hutang. Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dibagi dengan total hutang. Rasio ini untuk menganalisis dalam
jangka waktu beberapa lama perusahaan akan mampu
membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang
dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan.
Semakin besar nilai rasio ini, maka perusahaan dikatakan
semakin baik, rasio ini tidak harus 100% atau 1:1 (Afrina,
2013).
Angka sekitar 20% untuk rasio ini merupakan hal yang
biasa untuk perusahaan yang sehat keuangannya (Mamduh dan
Halim, 2014: 211).
Rasio TH =
Arus Kas Operasi
Total Hutang
3) Rasio Pengeluaran Modal (PM)
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 92), “Rasio ini
digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan
pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus
kas operasi dibagi dengan pengeluaran modal”.
Menurut Mamduh dan Halim (2014: 212), “Besarkecilnya arus kas untuk pengeluaran investasi akan sangat
bergantung dari siklus produk yang dipunya. Rasio yang lebih
besar dari 1 (satu) dapat diharapkan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan
semakin baik karena kecukupan modal yang tersedia untuk
investasi dan pembayaran hutang (Afrina, 2013).
Rasio PM =
Arus Kas Operasi
Pengeluaran Modal
4) Rasio Cakupan Arus Dana (CAD)
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 92), rasio ini
digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas guna membayar komitmen-komitmennya
(bunga, pajak dan dividen preferen). Rasio ini diperoleh dengan
laba sebelum pajak dan bunga (EBIT) dibagi bunga,
penyesuaian pajak dan dividen preferen. Rasio yang besar
menunjukkan bahwa kemampuan yang lebih baik dari laba
sebelum pajak dalam menutup komitmen yang jatuh tempo
dalam satu tahun.
Rasio CAD =
EBIT
Bunga+Pajak+Dividen
Type equation here.
5) Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB)
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), rasio ini
digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dengan kas ditambah pembayaran bunga dan pembayaran pajak
dibagi pembayaran bunga.
Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa arus kas operasi
perusahaan memiliki kemampuan yang baik untuk menutup
biaya bunga, sehingga kemungkinan perusahaan untuk tidak
mampu membayar bunga menjadi sangat kecil (Heri, 2015:
125).
Rasio CKB =
Arus Kas Operasi+Bunga+Pajak
Bunga
6) Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL)
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), rasio ini
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang
lancar berdasarkan arus kas operasi bersih. Rasio ini diperoleh
dengan arus kas operasi ditambahkan dividen kas dibagi dengan
hutang lancar. Rasio yang rendah menunjukkan kemampuan
yang rendah dari arus kas operasi dalam menutup kewajiban
lancar.
Menurut Mamduh dan Halim (2014: 204), studi empiris
di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa rasio arus kas
terhadap hutang lancar untuk kondisi yang sehat adalah sekitar
0,4 atau lebih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Rasio CKHL =
Jumlah Kas Operasi+Dividen Kas
Hutang Lancar
7) Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK)
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91) dalam
Mukhtarom (2015), rasio ini mengukur kemampuan perusahaan
dalam menyediakan kas untuk memenuhi kewajibannya dalam
jangka waktu 3 tahun mendatang. Rasio ini diperoleh dengan
laba bersih sebelum pajak dikurangi pembayaran pajak dan
pengeluaran modal dibagi rata-rata hutang lancar selama 3
tahun.
Lembaga pemberi kredit sering menggunakan rasio
kecukupan arus kas untuk mengevaluasi sejauh mana satu
perusahaan dapat menutupi pembayaran tahunan seperti hutang
pengeluaran untuk barang modal dan dividen dari arus kas
operasi. Rasio ini sekurang-kurangnya satu (Fraser dan Ailen
2004: 187).
Rasio KAK =
EBIT−Bunga−Pajak−Pengeluaran Modal
Rata−rata Hutang Lancar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
8) Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB)
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 93), rasio ini
diperoleh
dari
(laba
bersih+beban
bunga
diakui
dan
dikapitalisasi+depresiasi+dan amortisasi+biaya sewa dan leasing
operasi+dividen yang diumumkan-pengeluaran modal) dibagi
(biaya bunga dikapitalisasi dan diakui+biaya sewa dan leasing
operasi-proporsi hutang jangka panjang+proporsi sekarang dari
kewajiban leasing yang dikapitalisasi). Rasio ini berguna untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
kas di masa mendatang.
Rasio AKBB =
Laba Bersih + Bunga + Depresiasi + Sewa + Leasing + Dividen + Peng. Modal + Sewa
Biaya Bunga + Sewa + Hutang JK Panjang + Kewajiban Leasing
C. KINERJA KEUANGAN
1. Definisi Kinerja Keuangan
Menurut Fahmi (2011: 239), “Kinerja keuangan adalah suatu
analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan
telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan
keuangan secara baik dan benar”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Tahap-tahap dalam Menganalisis Kinerja Keuangan
Menurut Fahmi (2011: 240), ada 5 (lima) tahap dalam
menganalisis kinerja keuangan perusahaan secara umum:
a. Melakukan review terhadap data laporan keuangan.
Review disini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan
yang sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah
yang berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga dengan
demikian
hasil
laporan
keuangan
tersebut
dapat
dipertanggungjawabkan.
b. Melakukan perhitungan.
Penerapan metode perhitungan di sini adalah disesuaikan dengan
kondisi dan permasalahan yang sedang di lakukan sehingga hasil
dari perhitungan tersebut akan memberikan suatu kesimpulan
sesuai dengan analisis yang diinginkan.
c. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah
diperoleh.
Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh tersebut kemudian di
lakukan perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai
perusahaan lainnya.
d. Melakukan
penafsiran
(interpretation)
terhadap
berbagai
permasalahan yang ditemukan.
Pada tahap ini analisis kinerja keuangan perusahaan adalah setelah
dilakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
untuk melihat apa saja permasalahan dan kendala-kendala yang di
alami oleh perbankan tersebut.
e. Mencari dan memberikan pemecahan masalah (solution) terhadap
berbagai permasalahan yang ditemukan.
Pada tahap ini setelah ditemukan berbagai permasalahan yang
dihadapi maka dicarikan solusi guna memberikan suatu input atau
masukan agar apa yang menjadi kendala dan hambatan selama ini
dapat terselesaikan.
D. KOPERASI
1. Pengertian Koperasi
Wirasasmita, Kusno, dan Herlinawati (1990) berpendapat
bahwa secara harfiah koperasi yang berasal dari bahasa Inggris
Cooperation terdiri dari dua suku kata: co (ko) yang berarti bersama,
operation (operasi) = bekerja. Jadi cooperation (koperasi) yang
dibakukan ke dalam bahasa Indonesia dengan koperasi yang berarti
bekerja sama, sehingga setiap bentuk kerjasama dapat disebut
koperasi.
a. Tujuan Koperasi
Wirasasmita, Kusno, dan Herlinawati (1990) berpendapat
bahwa tujuan koperasi ditinjau dari segi kepentingan anggota.
Pemberian jasa atau pelayanan yang bermanfaat bagi anggota
sesuai jenis koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
1) Koperasi Konsumsi
Pengaturan kebutuhan barang-barang konsumsi dengan harga
yang pantas dan kualitasnya terjamin.
2) Koperasi Produksi
Menyediakan bahan, meningkatkan mutu, dan meluaskan
pemasaran.
3) Koperasi Kredit
Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam. Koperasi ini
bekerja hanya pada satu lapangan usaha saja. Koperasi ini
hanya menyimpan uang, menyediakan, dan mengusahakan
pinjaman atau kredit bagi anggota-anggotanya saja. Koperasi
ini hanya bergerak di lapangan kredit dan simpan pinjam.
Koperasi ini bekerja atas dasar spesialisasi yaitu di bidang
perkreditan dan simpan pinjam (Widiyanti 2004: 11).
b. Fungsi Koperasi
Wirasasmita, Kusno, dan Herlinawati (1990) berpendapat
bahwa koperasi berfungsi untuk memperbaiki tingkat kehidupan
masing-masing
anggota.
Terbentuknya
dan
berkembangnya
koperasi berarti masyarakat memiliki alat perjuangan ekonomi.
c. Peranan dan Tugas Koperasi
Wirasasmita, Kusno, dan Herlinawati (1990) berpendapat
bahwa peran dan tugas koperasi adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1) Mempersatukan, mengerahkan, membina dan mengembangkan
potensi, daya kreasi, daya usaha rakyat untuk meningkatkan
produksi dan mewujudkan tercapainya pendapatan yang adil
dan kemakmuran yang merata.
2) Mempertinggi taraf hidup dan tingkat kecerdasan rakyat.
3) Membina
kelangsungan
dan
perkembangan
demokrasi
ekonomi.
d. Manajemen Koperasi
Menurut Widiyanti (2004: 16-18), manajemen koperasi
berlandaskan kekeluargaan dan kegotong-royongan yang lebih
terkenal dengan landasan Pancasila. Landasan yang demikian
diwujudkan pada sifat manajemen koperasi yang bersifat
demokrasi yaitu:
1) Kekuasaan Tertinggi
Kebijaksanaan dan keputusan-keputusan yang akan
dilaksanakan di dalam suatu koperasi ditentukan dalam forum
rapat
anggota
berdasarkan
hikmah
kebijaksanaan
permusyawaratan, setiap orang dengan tidak memandang umur,
besarnya
simpanan
di
dalam
koperasi
serta
golongan
mempunyai hak suara yang sama yaitu satu orang satu hak
suara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2) Pengurus dan Badan Pemeriksa
Pengurus dan badan pemeriksa adalah anggota yang
dikuasakan oleh anggota untuk menggunakan kekayaan anggota
yang telah dikumpulkan guna menjalankan usaha bersama.
Badan pemeriksa mewakili anggota untuk mengawasi pengurus
bekerja menurut kebijaksanaan-kebijaksanaan sebagaimana
telah dituangkan di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Koperasi.
3) Pembagian Sisa Hasil Usaha
Tujuan suatu koperasi ialah untuk menunjang usaha atau
meningkatkan daya beli anggota khususnya dan masyarakat
sekitarnya pada umumnya. Ukuran keberhasilan koperasi bukan
ditentukan berdasarkan besarnya sisa hasil usaha atau laba yang
besar, melainkan diukur dari banyaknya anggota dan masyarakat
memperoleh pelayanan dari koperasi.
4) Usaha Koperasi
Pilihan usaha koperasi ditentukan berdasarkan besarnya
untung yang akan diperoleh tanpa ada kaitan usaha dengan
usaha anggotanya atau meningkatkan daya beli anggotanya.
Usaha koperasi menjadi tumpuan harapan anggotanya untuk
menunjang usaha mereka masing-masing atau meningkatkan
daya beli atau demokrasi usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
e. Unsur Pokok Manajemen Koperasi
Menurut Widiyanti (2004: 18-19), koperasi memiliki
cakupan multi-dimensi yang bersifat strategis terhadap proses
pembangunan bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan eksistensi dan
kehadiran koperasi di tengah masyarakat (khususnya masyarakat
yang lemah sosial-ekonominya). Terdapat empat karakteristik
koperasi:
1) Koperasi merupakan suatu sistem normatif (normative system)
karena mekanisme yang berkembang didalamnya tidak terlepas
dari pranata sosial-budaya masyarakat itu sendiri.
Koperasi adalah manifestasi asas kekeluargaan dan kegotongroyongan yang luas melalui mekanisme “dari, oleh dan untuk
anggotanya”.
2) Koperasi merupakan suatu mekanisme pendidikan (mechanisme
of education) bagi para anggota-anggotanya. Peningkatan
swadaya dan peningkatan partisipasi tidak terlepas dari
kegiatan penyuluhan baik dalam aspek ekonomi maupun sosial.
3) Koperasi sebagai organisasi (economic organization) yang
berwatak sosial sebagai usaha bersama berdasar asas-asas
kekeluargaan
fungsinya
dan
sebagai
gotong-royong.
organisasi
Dalam
ekonomi,
melaksanakan
koperasi
selalu
berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan hidup, peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
swadaya dan peningkatan solidaritas sosial kearah partisipasi
sosial bagi para anggotanya dan masyarakat lingkungannya.
4) Koperasi merupakan organisasi kekuatan (the organization of
force). Koperasi dapat menjadi organisasi kekuatan yang besar
ditinjau dari segi politik, sosial-budaya dan ketahanan nasional.
Kebijakan pembangunan nasional bisa disebut berhasil apabila
terjadi pemantapan ketahanan nasional yang tercermin dalam
ketahanan keluarga dan ketahanan individu.
Manajemen koperasi mempunyai tiga unsur pokok yaitu
rapat anggota, pengurus, manajer, dan badan pemeriksa. Rapat
anggota merupakan unsur dalam manajemen koperasi, karena
koperasi merupakan badan usaha milik para anggotanya.
Pengurus merupakan bagian eksekutif dari koperasi. Manajer
melaksanakan kegiatan sehari-hari dan bertanggung jawab
langsung akan beresnya dan kelancaran jalannya koperasi.
Badan pemeriksa melakukan pengawasan terhadap pengurus
dan manajer dalam melaksanakan tugasnya dengan ketentuanketentuan yang berlaku (Widiyanti 2004: 20).
E. Credit Union
1. Pengertian Credit Union
Menurut Credit Union Counselling Office (1973), Credit
Union atau Usaha Bersama Simpan Pinjam adalah sekumpulan orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
yang telah bersepakat untuk bersama-sama menabungkan uang
mereka. Kemudian uang tersebut dipinjamkan diantara mereka sendiri
dengan bunga yang ringan, untuk maksud produktif dan kesejahteraan.
a. Tujuan Credit Union
Menurut Credit Union Counselling Office (1973), Credit
Union mempunyai tiga tujuan:
1) Tujuan perbaikan keadaan ekonomi anggota.
2) Tujuan perkembangan kepribadian anggota.
3) Tujuan perbaikan kepentingan sosial golongan dan masyarakat.
Menurut Credit Union Counselling Office (1973), untuk
membentuk suatu Credit Union haruslah ada:
a) Kebutuhan akan Credit Union yang dirasakan oleh kelompok
orang yang juga bertekad untuk menolong diri sendiri dengan
usaha bersama.
b) Kemungkinan yang cukup luas untuk memperkembangkan
jumlah anggotanya.
c) Suatu ikatan pemersatu (common bond).
d) Orang yang mampu menjadi pemimpin dan rela untuk
mengabdikan diri, baik waktu maupun tenaganya, agar Credit
Union tersebut bisa sukses.
e) Persiapan berupa penerangan dan pendidikan terhadap para
calon anggota dan secara lebih intensif terhadap para calon
pimpinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
F. CREDIT UNION DAN KOPERASI
Menurut Credit Union Counselling Office (1973), Credit Union
adalah sebuah Koperasi. Nama lengkap Credit Union sebenarnya adalah
Koperasi Credit Union. Coraknya adalah perkoperasian, karena suatu
perusahaan yang dibentuk oleh anggota secara sukarela dengan modal
mereka sendiri, dengan pengurus yang dipilih oleh anggota sendiri, dengan
hak dan kewajiban anggota yang sama. Tujuannya untuk melayani
kepentingan dan kebutuhan anggota dan pembagian keuntungan
disesuaikan dengan jasa-jasa masing-masing anggota.
Menurut Credit Union Counselling Office (1973), Credit Union
khusus bergerak dibidang keuangan, yaitu simpan dan pinjam yang
dilakukan dengan cara praktis, menarik serta menguntungkan.
Menurut Credit Union Counselling Office (1973), Credit Union
memenuhi dan selalu menekankan ketiga persyaratan koperasi didalam
segala kegiatan usahanya, yaitu:
1. Modal kerja seluruhnya diperoleh dari anggota-anggota
koperasi sendiri.
2. Usahanya dilakukan untuk melayani kebutuhan anggotaanggota dan bukan semata-mata mencari keuntungan.
3. Adanya pendidikan dan penerangan yang intensif untuk
meningkatkan partisipasi anggota sebanyak mungkin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Menurut
Depdikbud (1983: 11) dalam Zuriah (2005: 48), studi kasus adalah
penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif mengenai
unit sosial tertentu, yang meliputi individu, kelompok, lembaga, dan
masyarakat. Kesimpulan yang ditarik dari analisis ini hanya berlaku
bagi individu, kelompok, lembaga dan masyarakat yang bersangkutan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Kredit CU Lantang Tipo Jln.
Pancasila No.4 Pusat Damai, Sanggau Kalimantan Barat, 78581.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini adalah dari bulan Desember 2016 sampai bulan
Februari 2017.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Menurut Prastowo (2011: 27) dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia disebutkan bahwa arti subjek mengandung beberapa
pengertian, seperti di antaranya:
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
a) Pokok pembicaraan dan pokok pembahasan
b) Pokok kalimat
c) Pelaku
d) Mata pelajaran
e) Orang, tempat, atau benda yang diamati dalam rangka
pembuntutan sebagai sasaran.
Subjek penelitian dalam kasus ini adalah CEO Koperasi Kredit CU
Lantang Tipo.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah barang yang hendak diteliti oleh
peneliti (Prastowo 2011: 29). Menurut Ndraha (1985: 55) dalam
Prastowo (2011: 29), objek dalam ensiklopedia disebut sebagai
sesuatu yang dengan cara tertentu dapat dikenali oleh subjek
pemikir, baik sebagai suatu hal di luar subjek maupun sebagai suatu
konsep atau pengertian yang dibentuk oleh subjek di dalam
pikirannya.
Objek dalam penelitian ini meliputi:
a. Neraca
b. Laporan Laba-Rugi (Sisa Hasil Usaha)
c. Laporan Arus Kas
d. Catatan Atas Laporan Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
D. Data Penelitian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Prastowo
(2011: 30), data berarti keterangan yang benar dan nyata, atau
keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan sebagai dasar kajian
analisis atau kesimpulan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang ada pada
perusahaan dan dari sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi
kepustakaan dengan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya
dengan objek penelitian atau dapat dilakukan dengan menggunakan data
dari Biro Pusat Statistik (BPS) (Sunyoto 2013: 21). Data dalam
penelitian ini diambil dari Kantor Pusat Koperasi Kredit CU Lantang
Tipo. Data sekunder yang dibutuhkan adalah:
1. Sejarah dan Gambaran Umum Koperasi Kredit CU Lantang Tipo.
2. Neraca, Laporan Laba-Rugi (Sisa Hasil Usaha), Laporan Arus Kas,
dan Catatan Atas Laporan Keuangan Koperasi Kredit CU Lantang
Tipo tahun 2014-2016.
E. Cara Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data sebagai bahan untuk penelitian ini
peneliti menggunakan teknik sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
1. Metode Dokumentasi
Menurut Arikunto (2003: 201), “Dokumentasi dimana peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,
dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan
sebagainya”.
Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dilakukan
dengan cara mengumpulkan data yang berupa neraca, laporan labarugi (sisa hasil usaha), laporan arus kas, catatan atas laporan
keuangan, sejarah, dan gambaran umum Koperasi Kredit CU
Lantang Tipo yang terdokumentasi dari kantor pusat.
2. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara bebas baik terstruktur
maupun tidak terstruktur dengan tujuan untuk memperoleh
informasi secara luas mengenai obyek penelitian (Sunyoto 2013:
22).
Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dilakukan
dengan cara memperoleh infomasi langsung dari sumbernya.
Wawancara dilakukan kepada CEO Koperasi Kredit CU Lantang
Tipo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 1999). Populasi dalam penelitian ini
adalah laporan keuangan tahunan Koperasi Kredit CU Lantang
Tipo.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 1999). Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Koperasi
Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016 yang terdiri dari neraca,
laporan laba-rugi (sisa hasil usaha), dan laporan arus kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
G. Model Penelitian
Arus Kas
1) Aktivitas Operasi
2) Aktivitas Investasi
3) Aktivitas Pendanaan
Analisis Laporan Arus Kas:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Analisis Horisontal
Rasio Arus Kas Operasi (AKO)
Rasio Total Hutang (TH)
Rasio Pengeluaran Modal (PM)
Rasio Cakupan Arus Dana (CAD)
Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB)
Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL)
Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK)
Perkembangan dan
Kinerja Keuangan
Gambar 3.1 : Model Penelitian Analisis Laporan Arus Kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Keterangan :
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa laporan
arus kas yang terdiri dari arus kas operasi, investasi, dan pendanaan
dianalisis dengan menggunakan analisis horisontal dan rasio arus kas
yang terdiri rasio arus kas operasi, rasio total hutang, rasio pengeluaran
modal, rasio cakupan arus dana, rasio cakupan kas terhadap bunga,
rasio cakupan kas terhadap hutang lancar, dan rasio kecukupan arus kas.
Dari hasil analisis laporan arus kas menggunakan analisis horisontal
dan rasio arus kas tersebut kemudian dapat ditarik kesimpulan
mengenai perkembangan arus kas bersih dan kinerja keuangan.
H. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan
adalah metode analisis horisontal. Analisis horisontal atau disebut juga
analisis trend adalah suatu teknik untuk mengevaluasi serangkaian data
dari laporan keuangan selama suatu periode waktu tertentu (Jusup 2011:
483). Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis rasio arus kas.
Analisis laporan arus kas ini menggunakan komponen yang terdapat
dalam neraca, laporan laba-rugi (sisa hasil usaha), dan laporan arus kas
sebagai alat analisis rasio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Untuk menganalisis data agar dapat ditarik kesimpulan, maka
peneliti melakukan:
1. Analisis horisontal terhadap laporan arus kas Koperasi Kredit CU
Lantang dengan cara membandingkan arus kas tahun 2014 dengan
tahun 2013 sebagai tahun dasar, tahun 2015 dengan tahun 2014
sebagai tahun dasar, tahun 2016 dengan tahun 2015 sebagai tahun
dasar. Dari hasil tersebut kita bisa menentukan kenaikan atau
penurunan yang terjadi. Perubahan ini bisa dinyatakan dalam
bentuk persentase. Metode analisis horisontal terhadap laporan arus
kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo dilakukan untuk mengetahui
perkembangan arus kas bersih periode 2014-2016 dan untuk
memperoleh
informasi
yang
relevan
tentang
keseluruhan
penerimaan dan pengeluaran kas, hubungan pos-pos arus kas yang
signifikan.
Rumus perubahan sejak tahun dasar =
Jumlah Tahun Ini−Jumlah Tahun Dasar
Jumlah Tahun Dasar
2. Analisis laporan arus kas menggunakan rasio arus kas. Analisis
rasio arus kas dilakukan dengan cara membandingkan angka-angka
yang terdapat dalam laporan keuangan sehingga dapat diketahui
kinerja keuangan koperasi ditinjau dari arus kasnya. Rasio kas yang
digunakan dalam analisis ini terdiri dari:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
a. Rasio Arus Kas Operasi (AKO)
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), “Rasio arus kas
operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam
membayar kewajiban lancar”.
Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi
dengan kewajiban lancar. Semakin besar rasio ini, maka
perusahaan dikatakan semakin baik. Rasio ini dapat dibuat
dalam bentuk presentase. Apabila rasio ini 1:1 atau 100% berarti
aktiva lancar dapat menutupi semua kewajiban jangka
pendeknya. Rasio yang lebih aman adalah berada diatas 1 atau
diatas 100% (Afrina, 2013).
Perusahaan yang memiliki rasio arus kas operasi
terhadap kewajiban lancar di bawah 1 berarti bahwa perusahaan
tersebut tidak mampu melunasi kewajiban lancar hanya dengan
menggunakan arus kas operasi saja (Heri, 2015: 124).
Rasio AKO =
Jumlah Arus Kas Operasi
Kewajiban Lancar
b. Rasio Total Hutang (TH)
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), rasio ini
menunjukkan
jangka
waktu
pembayaran
hutang
oleh
perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan
untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh dari arus kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
operasi dibagi dengan total hutang. Rasio ini untuk menganalisis
dalam jangka waktu beberapa lama perusahaan akan mampu
membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang
dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan.
Semakin besar nilai rasio ini, maka perusahaan dikatakan
semakin baik, rasio ini tidak harus 100% atau 1:1 (Afrina, 2013).
Angka sekitar 20% untuk rasio ini merupakan hal yang biasa
untuk perusahaan yang sehat keuangannya (Mamduh dan Halim,
2014: 211).
Rasio TH =
Arus Kas Operasi
Total Hutang
c. Rasio Pengeluaran Modal (PM)
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 92), “Rasio ini
digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan
pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas
operasi dibagi dengan pengeluaran modal”.
Menurut Mamduh dan Halim (2014: 212), “Besarkecilnya arus kas untuk pengeluaran investasi akan sangat
bergantung dari siklus produk yang dipunya. Rasio yang lebih
besar dari 1 (satu) dapat diharapkan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan
semakin baik karena kecukupan modal yang tersedia untuk
investasi dan pembayaran hutang (Afrina, 2013).
Rasio PM =
Arus Kas Operasi
Pengeluaran Modal
d. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD)
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 92), rasio ini
digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas guna membayar komitmen-komitmennya
(bunga, pajak dan dividen preferen). Rasio ini diperoleh dengan
laba sebelum pajak dan bunga (EBIT) dibagi bunga, penyesuaian
pajak dan dividen preferen. Rasio yang besar menunjukkan
bahwa kemampuan yang lebih baik dari laba sebelum pajak
dalam menutup komitmen yang jatuh tempo dalam satu tahun.
Rasio CAD =
EBIT
Bunga+Pajak+Dividen
Type equation here.
e. Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB)
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), rasio ini
digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dengan kas ditambah pembayaran bunga dan pembayaran pajak
dibagi pembayaran bunga.
Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa arus kas operasi
perusahaan memiliki kemampuan yang baik untuk menutup biaya
bunga, sehingga kemungkinan perusahaan untuk tidak mampu
membayar bunga menjadi sangat kecil (Heri, 2015: 125).
Rasio CKB =
Arus Kas Operasi+bunga+pajak
Bunga
f. Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL)
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), rasio ini
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang
lancar berdasarkan arus kas operasi bersih. Rasio ini diperoleh
dengan arus kas operasi ditambahkan dividen kas dibagi dengan
hutang lancar. Rasio yang rendah menunjukkan kemampuan yang
rendah dari arus kas operasi dalam menutup kewajiban lancar.
Menurut Mamduh dan Halim (2014: 204), studi empiris
di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa rasio arus kas
terhadap hutang lancar untuk kondisi yang sehat adalah sekitar
0,4 atau lebih.
Rasio CKHL =
Jumlah Kas Operasi+Dividen Kas
Hutang Lancar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
g. Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK)
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91) dalam
Mukhtarom (2015), rasio ini mengukur kemampuan perusahaan
dalam menyediakan kas untuk memenuhi kewajibannya dalam
jangka waktu 3 tahun mendatang. Rasio ini diperoleh dengan laba
bersih sebelum pajak dikurangi pembayaran pajak dan
pengeluaran modal dibagi rata-rata hutang lancar selama 3 tahun.
Lembaga pemberi kredit sering menggunakan rasio
kecukupan arus kas untuk mengevaluasi sejauh mana satu
perusahaan dapat menutupi pembayaran tahunan seperti hutang
pengeluaran untuk barang modal dan dividen dari arus kas
operasi. Rasio ini sekurang-kurangnya satu (Fraser dan Ailen
2004: 187).
Rasio KAK =
EBIT−Bunga−Pajak−Pengeluaran Modal
Rata−rata Hutang Lancar
h. Menganalisis perkembangan arus kas bersih dan kinerja
keuangan dengan cara melakukan interpretasi setiap hasil yang
telah diukur melalui metode analisis horisontal dan rasio arus kas
untuk dapat ditarik kesimpulannya.
i.
Menyimpulkan perkembangan arus kas bersih dan kinerja
keuangan koperasi dari hasil interpretasi setiap hasil yang telah
diukur melalui metode analisis horisontal dan rasio arus kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM KOPERASI KREDIT CU LANTANG TIPO
A. PROFIL KOPDIT CU LANTANG TIPO
Nama Lembaga
Badan Hukum
Alamat Kantor Pusat
Telepon
Faksimili
E-mail
Tanggal Berdiri
Tanggal Strategic Planning 1
Jumlah Anggota
Kantor Layanan
Jumlah Eksekutif
: Koperasi Kredit CU Lantang Tipo
: Nomor 1343/BH/PAD/X
Tanggal 25 Januari 2011
: Jalan Pancasila No.4 Desa Pusat Damai
Kec. Parindu, Kab. Sanggau
Provinsi Kalimantan Barat
: (0564) 23021, 24065
: (0564) 22784
: [email protected]
: [email protected]
: 2 Februari 1976
: Mei 2003 (Awal Kebangkitan)
: 177.682 orang per Desember 2015
: 50 kantor tersebar di Provinsi
Kalimantan Barat
: 449 orang
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
B. SEJARAH SINGKAT
Berdirinya CU Lantang Tipo berawal dari toko bersama yang
dibentuk oleh guru-guru yang mengabdi pada persekolahan Katolik Paroki
Pusat Damai (saat ini menjadi Badan Karya). Toko bersama tersebut
dirasa kurang mampu memenuhi kebutuhan keluarga yang lebih luas,
sehingga mereka sepakat membentuk Credit Union. Bersamaan dengan
mulai diperkenalkannya gerakan Credit Union di Kalimantan Barat oleh
team dari Jakarta yaitu Robby Tulus, A.C. Lunandi, Suharto Nazir,
Teodorus Trisna Ansarli dan Sukartono. Team pengenalan Credit Union
ini difasilitasi oleh Delegasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak (sekarang
KOMSOS Keuskupan Agung Pontianak) yang diketuai oleh P. Pius
Camperlie OFM.Cap. Team mengadakan kursus pendidikan dasar Credit
Union di Paroki Sanggau pada tanggal 24-28 Agustus 1975. Kursus ini
diikuti peserta dari beberapa paroki, antara lain dari Pusat Damai, Batang
Tarang, Jemongko, Sanggau dan Jangkang. Masing-masing paroki
mengutus lima orang sebagai peserta kursus. Lima orang utusan dari
Paroki Pusat Damai, yaitu Bapak Bas Kasan, BA (+), Bapak St. Ajin (+),
Bapak Djiwa (+), Bapak F. Dael Pongkuk (+) dan Sr. Aloysia. Setelah
mengikuti pendidikan dasar, mereka mengadakan pertemuan dengan guruguru di Pusat Damai untuk meneruskan promosi dan gagasan
pembentukkan Credit Union.
Tanggal 2 Februari 1978 bertempat di SD Subsidi kampung Pusat
Damai, para pendiri yang berjumlah 32 orang sepakat mendirikan Credit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Union Lantang Tipo dipilih sebagai nama CU yang baru didirikan. Nama
Lantang Tipo diambil dari bahasa setempat, yaitu bahasa Dayak Hibun
dan Dayak Pandu di wilayah Kecamatan Parindu. Lantang berarti tunas
(bakal tumbuh) sedangkan tipo adalah nama biasanya tumbuhan hutan.
Filosofi dari nama Lantang Tipo adalah semangat untuk bertumbuh
bersama dalam suatu keharmonisan menuju kehidupan yang lebih baik.
Para peserta rapat pendirian CU Lantang Tipo dengan dibimbing oleh
Pastor Ewald Beck, OFM.Cap menetapkan Pengurus dan Pengawas serta
nilai nominal satu saham sebesar Rp 250,00. Terpilih sebagai ketua CU
Lantang Tipo pertama adalah Bapak Bass Kasan, BA (1976-1977, 19821987). Wilayah Paroki Pusat Damai ditetapkan sebagai wilayah kerja
Koperasi Kredit CU Lantang Tipo.
Tercatat beberapa orang yang pernah menjabat sebagai ketua yaitu
Bapak B. Pius Onomuo El. (1979-1981, 1988-1993), Bapak Engelbertus
Acang (1994-1999), Bapak Stephanus Godang (2000-2008 dan 20102011) dan Bapak Marselus Sunardi, S.Pd. (2009-2010). Badan hukum
Koperasi Kredit CU Lantang Tipo juga sudah mengalami perubahan
beberapa kali dari nomor 954/BH/X, tanggal 10 Februari 1981,
diperbaharui dengan badan hukum nomor 90.a/BH/X/, tanggal 11
September 1995, dan terakhir 1343/BH/PAD/X, tanggal 25 Januari 2011.
Tahun 1991 Pengurus Koperasi Kredit CU Lantang Tipo mulai
mengangkat staf untuk melaksanakan pelayanan sehari-hari. Masyarakat
sudah mulai tertarik untuk menjadi anggota. Anggota dan aset mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
bertambah, kebutuhan akan staf juga bertambah. Tahun 1995 pelayanan
dimulai di kantor baru, sebuah gedung tersendiri berukuran 12m x 12m
lantai 2 terletak di Kompleks Paroki Pusat Damai Jalan Pancasila No.4.
Nama CU lantang Tipo berubah menjadi Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Lantang Tipo.
Awal perkembangan dimulai tanggal 20 November 2001 dengan
pendirian TP Boro (kini KC Kembayan) dan ditingkatkannya target
penambahan anggota. Titik kebangkitan perkembangan Koperasi Kredit
CU Lantang Tipo terbesar berawal sejak Mei 2003 melalui sebuah
implementasi dari Strategic Planning Credit Union yang difasilitasi Drs.
AR. Mecer dan Drs. Munaldus, M.A., Pengurus BK3D Kalimantan yang
dilakukan di Wisma Tabor Pusat Damai. Wilayah kerja ditingkatkan
menjadi provinsi Kalimantan Barat. Kantor cabang baru didirikan untuk
mendekatkan pelayanan kepada para anggota dan memperluas kesempatan
kepada masyarakat untuk menjadi anggota. Paradigma pengembangan
Credit Union berubah, visi lembaga sebagai arah jalan ke depan
dipertegas, sejalan dengan misi. Koperasi Kredit CU Lantang Tipo
menggeliat, aset menanjak tajam sejalan pertumbuhan anggota. Koperasi
Kredit CU Lantang Tipo telah menemukan jati dirinya, menjadi Credit
Union untuk semua orang, semua kalangan.
Dalam upaya mendekatkan pelayanan kepada anggota dan
memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi anggota
Koperasi Kredit CU Lantang Tipo memiliki 50 kantor cabang tersebar di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
14 kabupaten dan kota di Kalimantan Barat. Koperasi Kredit CU Lantang
Tipo terus berbenah meningkatkan layanan prima kepada para anggotanya.
C. VISI, MISI, dan Positioning Statement Koperasi Kredit CU Lantang
Tipo.
1. VISI Koperasi Kredit CU Lantang Tipo Tahun 2020:
Koperasi Kredit CU Lantang Tipo berkomitmen menjadi Credit Union
yang sehat dan terpercaya.
2. MISI Koperasi Kredit CU Lantang Tipo Tahun 2020:
Meningkatkan kesejahteraan anggota dengan menyediakan produk dan
layanan simpan pinjam berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip
Credit Union.
3. Positioning Statement:
Lantang Tipo, Pantang Tipu.
D. Nilai-Nilai, Prinsip-Prinsip dan Pilar Credit Union
1. Nilai-nilai Credit Union:
Menolong diri sendiri, bertanggungjawab kepada diri sendiri,
demokrasi, swadaya, solidaritas, kesetaraan, keadilan.
2. Prinsip-prinsip Credit Union:
Keanggotaan sukarela dan terbuka, pemgawasan demokratis, tidak
diskriminatif, distribusi kepada anggota, membangun stabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
keuangan, pelayanan kepada anggota, pendidikan secara terus
menerus, kerjasama antar koperasi, tanggungjawab sosial.
3. Empat (4) pilar Credit Union:
Pendidikan, Swadaya, Solidaritas, Inovasi.
E. MACAM-MACAM SIMPANAN
1. Simpanan pokok dan simpanan wajib.
2. Simpanan Muhunt
Simpanan Muhunt merupakan produk Koperasi Kredit CU Lantang
Tipo untuk membangun kekayaan anggota sebagai dana hari tua,
3. Pusant
Pusant merupakan produk pilihan untuk memastikan terciptanya dana
pensiun.
4. Simoto
Simpanan untuk pembelian kendaraan bermotor.
5. Tabing
Simpanan untuk memenuhi kebutuhan harian.
6. Ntaban
Ntaban merupakan tabungan berjangka.
7. Todingk
Simpanan untuk mempersiapan dana pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
8. Tas
Simpanan yang bertujuan untuk menanamkan budaya menabung sejak
dini di kalangan anak-anak dan bersifat pilihan.
9. Raya
Simpanan untuk persiapan hari raya, baik hari raya keagamaan
maupun hari raya tradisional.
10. Masao
Simpanan untuk persiapan biaya pesta pertunangan dan pernikahan
atas nama diri sendiri atau anggota keluarga.
11. Taplas
Taplas merupakan tabungan untuk persiapan pembiayaan usaha
pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan.
12. Wisata
Simpanan khusus yang dapat dimanfaatkan untuk biaya transport,
akomodasi, konsumsi, uang saku dan administrasi lainnya yang
berkaitan dengan kegiatan wisata baik di dalam maupun di luar negeri.
13. Simpanan Kesehatan
Simpanan untuk mempersiapkan biaya berobat.
14. Automatic Teller Machine (ATM)
Kartu ATM langsung diberikan kepada anggota yang sudah memiliki
atau membuka rekening Tabing baru di kantor Koperasi Kredit CU
Lantang Tipo yang sudah memiliki fasilitas ATM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
Analisis data atas laporan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang
Tipo dilakukan dengan menggunakan analisis komparatif berupa metode
analisis horisontal atas arus kas periode 2014, 2015, dan 2016 untuk
menggambarkan hubungan antara pos-pos yang signifikan dari arus kas
masuk dan keluar serta kecenderungan dari arus kas masuk dan keluar
tersebut. Analisis kemudian diteruskan dengan menggunakan analisis rasio
atas arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo untuk menilai kinerja
keuangan.
Analisis yang dilakukan atas laporan arus kas Koperasi Kredit CU
Lantang Tipo dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Analisis Horisontal atas Laporan Arus Kas Koperasi Kredit CU
Lantang Tipo.
Analisis horisontal yang digunakan dalam pembahasan ini
bertujuan untuk memberikan informasi mengenai perubahan jumlah
arus kas yang terjadi selama tahun 2014, 2015, dan 2016. Analisis
horisontal atas laporan keuangan arus kas Koperasi Kredit CU
Lantang Tipo dilakukan dengan cara membandingkan arus kas tahun
2014 dengan tahun 2013 sebagai tahun dasar, tahun 2015 dengan
tahun 2014 sebagai tahun dasar, dan tahun 2016 dengan tahun 2015
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
sebagai tahun dasar. Analisis horisontal atas laporan arus kas Koperasi
Kredit CU Lantang Tipo akan disajikan sebagai berikut:
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi meliputi pengaruh kas dari transaksitransaksi yang menimbulkan pendapatan dan beban. Hal tersebut
akan masuk dalam penentuan laba bersih. Aktivitas operasi
meliputi pos-posan laporan laba-rugi (Jusup 2011).
Menurut International Federation of Accountants dalam
SAK-ETAP (2013 :23), arus kas dari aktivitas operasi terutama
diperoleh dari aktivitas penghasilan utama pendapatan entitias.
Arus kas operasi pada umumnya berasal dari transaksi, peristiwa
dan kondisi lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi.
Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
1) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa
2) Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan
lain.
3) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa
4) Pembayaran kas kepada dan atas nama karyawan
5) Pembayaran kas atau restitusi pajak penghasilan kecuali jika
dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari
aktivitas pendanaan dan investasi.
6) Penerimaan dan pembayaran kas dari investasi, pinjaman,
dan kontrak lainnya yang dimiliki untuk tujuan perdagangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
yang sejenis dengan persediaan yang dimaksudkan untuk
dijual kembali.
Rumus perubahan sejak tahun dasar =
AKO tahun 2014 =
=
Jumlah Tahun Ini−Jumlah Tahun Dasar
Jumlah Tahun Dasar
AKO2014−AKO2013
AKO2013
80.687.194.524−143.528.585.802
143.528.585.802
= - 0,43783
= - 0,43783 x 100%
= - 43,8%
AKO tahun 2015 =
=
AKO2015−AKO2014
AKO2014
95.019.431.553−80.687.194.524
80.687.194.524
= 0,17763
= 0,17763 x 100%
= 17,8%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
AKO tahun 2016 =
=
AKO2016−AKO2015
AKO2015
19.866.120.315−95.019.431.553
95.019.431.553
= - 0,79092
= - 0,79092 x 100%
= -79,1%
Tabel 5.1.Arus Kas dari Aktivitas Operasi Koperasi Kredit CU
Lantang Tipo
(dalam ribuan rupiah)
Tahun Arus Kas Operasi AKO - AKO −1
Perubahan (%)
2013 143.528.585.802
2014
80.687.194.524
-62.841.391.278
-43,8%
2015
95.019.431.553
14.332.237.029
17,8%
2016
19.866.120.315
-75.153.311.238
-79,1%
Sumber: Data diolah
Gambar 5.1 Grafik Arus Kas Operasi tahun 2014-2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Hasil analisis menunjukkan bahwa arus kas yang diperoleh
dari aktivitas operasi mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2014 arus kas operasi mengalami penuruan dari tahun
sebelumnya
sebesar
-43,8%
menjadi
80.687.194.524
rupiah,
penurunan ini terjadi akibat adanya kenaikan piutang, kenaikan
persediaan, kenaikan beban dibayar dimuka, kenaikan dana-dana,
kenaikan hutang pajak, dan penurunan beban yang masih harus
dibayar.
Pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 17,8% menjadi
95.019.431.553 rupiah, kenaikan ini terjadi akibat adanya penurunan
persediaan, kenaikan titipan anggota, dan kenaikan pada beban yang
masih harus dibayar. Pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 79,1% menjadi 19.866.120.315 rupiah, penurunan ini terjadi akibat
adanya kenaikan piutang, kenaikan PPh 21, dan penurunan beban yang
masih harus dibayar.
b.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Menurut International Federation of Accountants dalam
SAK-ETAP (2013: 24), arus kas dari investasi mencerminkan
pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan
untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Contoh
arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
1) Pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap (termasuk
aset tetap yang dibangun sendiri), aset tidak berwujud,
dan aset jangka panjang lainnya.
2) Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak
berwujud, dan aset jangka panjang lainnya.
3) Pembayaran kas untuk perolehan efek ekuitas atau efek
utang entitas lain dan bunga dalam joint venture (selain
pembayaran untuk efek yang diklasifikasikan sebagai
kas atau setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan).
4) Penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek
utang dari entitas lain dan bunga dari joint venture
(selain penerimaan dari efek yang diklasifikasikan
sebagai setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan).
5) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak
lain.
6) Penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka
dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain.
7) Penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka
dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain.
Menurut Jusup (2011), arus kas yang berasal dari aktivitas
investasi adalah:
1) Pembelian, penjualan investasi dan aset tetap (tanah,
gedung, peralatan, dan sebagainya).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2) Pemberian
pinjaman
dan
penerimaan
pelunasan
pinjaman.
Aktivitas investasi meliputi arus kas yang berasal dari perubahan
investasi (pembelian dan penjualan investasi) dan aset-aset jangka
panjang.
Rumus perubahan sejak tahun dasar =
AKI tahun 2014 =
=
Jumlah Tahun Ini−Jumlah Tahun Dasar
Jumlah Tahun Dasar
AKI2014 −AKI2013
AKI2013
29.758.812.050−16.724.131.300
16.724.131.300
= 0,77939
= 0,77939 x 100%
= 77,9%
AKI tahun 2015 =
=
AKI2015 −AKI2014
AKI2014
30.878.416.745−29.758.812.050
29.758.812.050
= 0,03762
= 0,03762 x 100%
= 3,76%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
AKI tahun 2016 =
=
AKI2016 −AKI2015
AKI2015
31.749.261.270−30.878.416.745
30.878.416.745
= 0,0282
= 0,0282 x 100%
= 2,82%
Tabel 5.2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Koperasi Kredit CU
Lantang Tipo
(dalam ribuan rupiah)
Tahun Arus Kas Investasi AKI - AKI −1
Perubahan (%)
2013
16.724.131.300
2014
29.758.812.050
13.034.680.750
77,9%
2015
30.878.416.745
1.119.604.695
3,76%
2016
31.749.261.270
870.844.525
2,82%
Sumber: Data diolah
Gambar 5.2 Grafik Arus Kas Investasi tahun 2014-2016
32,000,000,000
31,500,000,000
31,000,000,000
30,500,000,000
30,000,000,000
29,500,000,000
29,000,000,000
28,500,000,000
2014
2015
Arus Kas Investasi
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Hasil analisis menunjukkan bahwa arus kas keluar untuk
aktivitas investasi mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2014 arus kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami
kenaikan
dari
tahun
sebelumnya
sebesar
77,9%
menjadi
29.758.812.050 rupiah, kenaikan tersebut terjadi karena penambahan
properti investasi dan penambahan aset lain-lain. Pada tahun 2015 arus
kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar
3,76% menjadi
30.878.416.745 rupiah, kenaikan pada tahun 2015
terjadi akibat adanya penambahan penyertaan dan pembelian aset
tetap. Pada tahun 2016 arus kas keluar untuk aktivitas investasi
mengalami kenaikan sebesar 2,82% menjadi 31.749.261.270 rupiah,
kenaikan pada tahun 2016 terjadi akibat adanya kenaikan pada properti
investasi.
c) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Menurut Jusup (2011), aktivitas pendanaan meliputi:
1) Mendapatkan kas dari penerbitan surat utang (misalnya
obligasi atau wesel) dan pembayaran kembali pinjaman.
2) Mendapatkan kas dari pemegang saham, pembelian kembali
saham, dan pembayaran dividen.
Aktivitas pendanaan meliputi arus kas yang berasal dari
perubahan perubahan dalam pos-pos utang jangka panjang dan
ekuitas pemegang saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Menurut International Federation of Accountants dalam
SAK-ETAP (2013: 24), arus kas yang berasal dari aktivitas
pendanaan adalah:
1) Penerimaan kas dari penerbitan saham atau efek ekuitas
lain.
2) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk
menarik atau menembus saham entitas.
3) Penerimaan kas dari penerbitan pinjaman, wesel, dan
pinjaman jangka pendek atau jangka panjang lainnya.
4) Pelunasan pinjaman.
5) Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan.
Rumus perubahan sejak tahun dasar =
AKP tahun 2014 =
=
Jumlah Tahun Ini−Jumlah Tahun Dasar
Jumlah Tahun Dasar
AKP2014 −AKP2013
AKP2013
201.465.692.954−295.382.186.109
295.382.186.109
= - 0,31794
= - 0,31794 x 100%
= - 31,8%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
AKP tahun 2015 =
=
AKP2015 −AKP2014
AKP2014
150.661.226.420−201.465.692.954
201.465.692.954
= - 0,25217
= - 0,25217 x 100%
= - 25,2%
AKP tahun 2016 =
=
AKO2016 −AKO2015
AKO2015
123.673.904.440−150.661.226.420
150.661.226.420
= - 0,17912
= - 0,17912 x 100%
= -17,9%
Tabel 5.3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Koperasi Kredit CU
Lantang Tipo
(dalam ribuan rupiah)
Tahun Arus Kas Pendanaan
Perubahan (%)
AK - AK −1
2013
295.382.186.109
2014
201.465.692.954
-93.916.493.155
-31,8%
2015
150.661.226.420
-50.804.466.534
-25,2%
2016
123.673.904.440
-26.987.321.980
-17,9%
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 5.3 Grafik Arus Kas Pendanaan tahun 2014-2016
250.000.000.000
200.000.000.000
150.000.000.000
100.000.000.000
50.000.000.000
0
2014
2015
2016
Arus Kas Pendanaan
Hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas pendanaan
mengalami penurunan dari tahun 2014-2016. Aktivitas pendanaan
pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar -31,8% menjadi
201.465.692.954 rupiah, penurunan pada tahun 2014 terjadi akibat
adanya alokasi pembagian SHU pada kewajiban jangka panjang,
penambahan
simpanan
pokok,
penambahan
simpanan
wajib,
penambahan cadangan pembangunan gedung, penambahan cadangan
pengembangan, pengambilan cadangan tujuan risiko, penambahan
cadangan umum.
Arus kas pendanaan pada tahun 2015 mengalami penurunan
sebesar -25,2% menjadi 150.661.226.420 rupiah, penurunan ini terjadi
akibat adanya alokasi pembagian SHU pada kewajiban jangka
panjang, penambahan simpanan pokok, penambahan simpanan wajib,
penambahan cadangan pembangunan gedung, penambahan cadangan
pengembangan, pengambilan cadangan tujuan risiko, penambahan
cadangan umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Arus kas pendanaan pada tahun 2016 mengalami penurunan
sebesar -17,9% menjadi 123.673.904.440 rupiah, penurunan tersebut
terjadi akibat adanya alokasi pembagian SHU pada kewajiban jangka
panjang, simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan pembangunan
gedung, cadangan pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan
cadangan umum.
2. Analisis Rasio Arus Kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo
Analisis laporan arus kas menggunakan analisis rasio arus kas
yaitu dengan cara membandingkan angka-angka yang terdapat dalam
laporan keuangan sehingga dapat diketahui kondisi keuangan jika
ditinjau dari arus kasnya.
Analisis rasio arus kas yang akan dibahas meliputi rasio arus kas
operasi (AKO), rasio total hutang (TH), rasio pengeluaran modal
(PM), rasio cakupan arus dana (CAD), rasio cakupan kas terhadap
bunga (CKB), rasio cakupan kas terhadap hutang lancar (CKHL), dan
rasio kecukupan arus kas (KAK).
Analisis laporan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun
2014, 2015, dan 2016 tersebut jika ditinjau dari analisis rasio arus kas
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
a. Rasio Arus Kas Operasi
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), “Rasio arus kas
operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar
kewajiban lancar”
Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan
kewajiban lancar. Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan
semakin baik. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk presentase. Apabila
rasio ini 1:1 atau 100% berarti aktiva lancar dapat menutupi semua
kewajiban jangka pendeknya. Rasio yang lebih aman adalah berada
diatas 1 atau diatas 100% (Afrina, 2013).
Perusahaan yang memiliki rasio arus kas operasi terhadap
kewajiban lancar di bawah 1 berarti bahwa perusahaan tersebut tidak
mampu melunasi kewajiban lancar hanya dengan menggunakan arus
kas operasi saja (Heri, 2015: 124).
Rasio AKO =
Jumlah Arus Kas Operasi
Kewajiban Lancar
80.687.194.524
Tahun 2014 = 395.950.601.761 = 0,20378
= 0,20378 x 100%
= 20,38%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tahun 2015 =
95.019.431.553
412.199.883.217
= 0,23051
= 0,23051 x 100%
= 23,05%
Tahun 2016 =
19.866.120.315
478.844.591.391
= 0,04148
= 0,04148 x 100%
= 4,15%
Tabel 5.4. Rasio Arus Kas Operasi Koperasi Kredit CU Lantang Tipo
(dalam ribuan rupiah)
Tahun Arus kas Operasi
2014
2015
2016
Kewajiban Lancar
Persen (100)
80.687.194.524
395.950.601.761
20,38
95.019.431.553
412.199.883.217
23,05
19.866.120.315
478.844.591.391
4,15
Sumber: Data diolah
Gambar 5.4 Grafik Rasio Arus Kas Operasi Koperasi Kredit CU
Lantang Tipo tahun 2014-2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Berdasarkan tabel 5.4 perhitungan rasio arus kas operasi
Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu:
1) Tahun 2014 rasio arus kas operasi sebesar 0,20378 yang berarti
untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 20,38
rupiah arus kas operasi.
2) Tahun 2015 rasio arus kas operasi sebesar 0,23051 yang berarti
untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 23,05
rupiah arus kas operasi.
3) Tahun 2016 rasio arus operasi sebesar 0,04148 yang berarti untuk
setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 4,15 rupiah
arus kas operasi.
b. Rasio Total Hutang
Menurut
Darsono
dan
Ashari
(2005:
91),
rasio
ini
menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan
dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar
hutang. Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total
hutang. Rasio ini untuk menganalisis dalam jangka waktu beberapa
lama
perusahaan
akan
mampu
membayar
hutang
dengan
menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional
perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Semakin besar nilai rasio ini, maka perusahaan dikatakan
semakin baik, rasio ini tidak harus 100% atau 1:1 (Afrina, 2013).
Angka sekitar 20% untuk rasio ini merupakan hal yang biasa
untuk
perusahaan yang sehat keuangannya (Mamduh dan Halim,
2014: 211).
Rasio TH =
Tahun 2014 =
Arus Kas Operasi
To al Hu ang
80.687.194.524
1.760.723.411.211
= 0,04583
= 0,04583 x 100%
= 4,58%
Tahun 2015 =
95.019.431.553
1.892.929.644.117
= 0,050197
= 0,050197 x 100%
= 5,02%
Tahun 2016 =
19.866.120.315
2.045.429.550.591
= 0,00971 x 100%
= 0,97%
= 0,00971
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 5.5. Rasio Total Hutang Koperasi Kredit CU Lantang Tipo
(dalam ribuan rupiah)
Tahun Arus Kas Operasi
Total Hutang
Persen (100)
2014
80.687.194.524
1.760.723.411.211
4,58
2015
95.019.431.553
1.892.929.644.117
5,02
2016
19.866.120.315
2.045.429.550.591
0,97
Sumber: Data diolah
Gambar 5.5 Grafik Rasio Total Hutang Koperasi Kredit CU Lantang
Tipo tahun 2014-2016
Berdasarkan tabel 5.5 perhitungan rasio total hutang Koperasi
Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu:
1) Tahun 2014 rasio total hutang menunjukkan rasio sebesar 0,04583.
Hal tersebut menunjukkan total hutang koperasi dijamin oleh arus
kas operasi bersih tahun 2014 sebesar 4,58%.
2) Tahun 2015 rasio total hutang menunjukkan rasio sebesar 0,05019.
Hal tersebut menunjukkan total hutang koperasi dijamin oleh arus
kas operasi bersih tahun 2015 sebesar 5,02%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
3) Tahun 2016 rasio total hutang menunjukkan rasio sebesar 0,00971.
Hal tersebut menunjukkan total hutang koperasi dijamin oleh arus
kas operasi bersih tahun 2016 sebesar 0,097%.
c. Rasio Pengeluaran Modal
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 92), “Rasio ini
digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan
pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas
operasi dibagi dengan pengeluaran modal”.
Menurut Mamduh dan Halim (2014: 212), “Besar-kecilnya arus
kas untuk pengeluaran investasi akan sangat bergantung dari siklus
produk yang dipunya. Rasio yang lebih besar dari 1 (satu) dapat
diharapkan”.
Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin
baik karena kecukupan modal yang tersedia untuk investasi dan
pembayaran hutang (Afrina, 2013).
Rasio PM =
Arus Kas Operasi
Pengeluaran Modal
Tahun 2014 =
80.687.194.524
114.090.425.850
= 0,70722 atau 0,71 kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tahun 2015 =
Tahun 2016 =
95.019.431.553
19.381.144.700
19.866.120.315
20.378.476.700
= 4,90267 atau 4,9 kali
= 0,97485 atau 0,97 kali
Tabel 5.6. Rasio Pengeluaran Modal Koperasi Kredit CU Lantang
Tipo
(dalam ribuan rupiah)
Tahun Arus Kas Operasi
2014
2015
2016
Pengeluaran Modal Perputaran (kali)
80.687.194.524
114.090.425.850
0,71
95.019.431.553
19.381.144.700
4,9
19.866.120.315
20.378.476.700
0,97
Sumber: Data diolah
Gambar 5.6 Grafik Rasio Pengeluaran Modal Koperasi Kredit CU
Lantang Tipo tahun 2014-2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Berdasarkan tabel 5.6 perhitungan rasio pengeluaran modal
Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu:
1) Tahun 2014 rasio pengeluaran modal sebesar 0,71 menunjukkan
bahwa
kemampuan
arus
kas
operasi
dalam
membiayai
pengeluaran modal tahun 2014 sebesar 0,71 kali.
2) Tahun 2015 rasio pengeluaran modal sebesar 4,9 menunjukkan
bahwa
kemampuan
arus
kas
operasi
dalam
membiayai
pengeluaran modal tahun 2015 sebesar 4,9 kali.
3) Tahun 2016 rasio pengeluaran modal sebesar 0,97 menunjukkan
bahwa
kemampuan
arus
kas
operasi
dalam
membiayari
pengeluaran modal tahun 2016 sebesar 0,97 kali.
d.
Rasio Cakupan Arus Dana
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 92), rasio ini digunakan
untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas
guna membayar komitmen-komitmennya (bunga, pajak dan dividen
preferen). Rasio ini diperoleh dengan laba sebelum pajak dan bunga
(EBIT) dibagi bunga, penyesuaian pajak dan dividen preferen. Rasio
yang besar menunjukkan bahwa kemampuan yang lebih baik dari laba
sebelum pajak dalam menutup komitmen yang jatuh tempo dalam satu
tahun.
Rasio CAD =
EBIT
Bunga+Pajak+Dividen
Type equation here.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tahun 2014 =
3.196.202.428
158.587.894.350+425.309.750+114.090.425.850
= 0,01 kali
Tahun 2015 =
3.585.467.396
164.104.866.500+451.511.500+19.381.144.700
= 0,02 kali
Tahun 2016 =
4.642.626.353
154.833.865.100+491.453.000+20.378.476.700
= 0,03 kali
Tabel 5.7. Rasio Cakupan Arus Dana Koperasi Kredit CU Lantang
Tipo
(dalam ribuan rupiah)
Tahun EBIT
Bunga
Pajak
Dividen
Perputaran (kali)
2014 3.196.202.428 158.587.894.350 425.309.750 114.090.425.850
0,01
2015 3.585.467.396 164.104.866.500 461.511.500 19.381.144.700
0,02
2016 4.642.626.353 154.833.865.100 491.453.000 20.378.476.700
0,03
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Gambar 5.7 Grafik Rasio Cakupan Arus Dana Koperasi Kredit CU
Lantang Tipo tahun 2014-2016
Berdasarkan tabel 5.7 perhitungan rasio cakupan arus kas dana
Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu:
1) Tahun 2014 rasio cakupan arus kas dana sebesar 0,01
menunjukkan bahwa semua komitmen-komitmen yang akan jatuh
tempo sebanyak 0,01 kali.
2) Tahun 2015 rasio cakupan arus kas dana sebesar 0,02
menunjukkan bahwa semua komitmen-komitmen yang akan jatuh
tempo sebanyak 0,02 kali.
3) Tahun 2016 rasio cakupan arus kas dana sebesar 0,03
menunjukkan bahwa semua komitmen-komitmen yang akan jatuh
tempo sebanyak 0,03 kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
e. Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB)
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), rasio ini digunakan
untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga
atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari
operasi tambah pembayaran bunga, dan pembayaran pajak dibagi
pembayaran bunga.
Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa arus kas operasi
perusahaan memiliki kemampuan yang baik untuk menutup biaya
bunga, sehingga kemungkinan perusahaan untuk tidak mampu
membayar bunga menjadi sangat kecil (Heri, 2015: 125).
Rasio CKB =
Tahun 2014 =
Arus Kas Operasi+Bunga+Pajak
Bunga
80.687.194.524+158.587.894.350+425.309.750
158.587.894.350
= 1,51 kali
Tahun 2015 =
95.019.431.553+164.104.866.500+451.511.500
164.104.866.500
= 1,58 kali
Tahun 2016 =
19.866.120.315+154.833.865.100+ 491.453.000
= 1,13 kali
154.833.865.100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 5.8. Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga Koperasi Kredit CU
Lantang Tipo
(dalam ribuan rupiah)
Tahun
Arus Kas Operasi Bunga
Pajak
Perputaran (kali)
2014 80.687.194.524 158.587.894.350 425.309.750
1,51
2015 95.019.431.553 164.104.866.500 451.511.500
1,58
2016 19.866.120.315 154.833.865.100 491.453.000
1,13
Sumber: Data diolah
Gambar 5.8 Grafik Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga Koperasi
Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016
Berdasarkan tabel 5.8 perhitungan rasio cakupan kas terhadap
bunga Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu:
1) Tahun 2014 sebesar 1,51 menunjukkan bahwa kemampuan arus
kas operasi membayar biaya bunga sebesar 1,51 kali.
2) Tahun 2015 sebesar 1,58 menunjukkan bahwa kemampuan arus
kas operasi membayar biaya bunga sebesar 1,58 kali.
3) Tahun 2016 sebesar 1,13 menunjukkan bahwa kemampuan arus
kas operasi membayar biaya bunga sebesar 1,13 kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
f. Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL)
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan
arus kas operasi bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi
ditambahkan dividen kas dibagi dengan hutang lancar. Rasio yang
rendah menunjukkan kemampuan yang rendah dari arus kas operasi
dalam menutup kewajiban lancar.
Menurut Mamduh dan Halim (2014: 204), studi empiris di
Amerika Serikat memperlihatkan bahwa rasio arus kas terhadap
hutang lancar untuk kondisi yang sehat adalah sekitar 0,4 atau lebih.
Rasio CKHL =
Tahun 2014 =
Tahun 2015 =
Tahun 2016 =
Jumlah Kas Operasi+Dividen Kas
Hu ang Lancar
80.687.194.524
395.950.601.761
95.019.431.553
412.199.883.217
19.866.120.315
478.844.591.391
= 0,2 kali
= 0,23 kali
= 0,04 kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 5.9. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar Koperasi
Kredit CU Lantang Tipo
(dalam ribuan rupiah)
Tahun
Arus Kas Operasi Dividen Kas
2014
80.687.194.524 2015
95.019.431.553 2016
19.866.120.315 -
Hutang Lancar
Perputaran (kali)
395.950.601.761
0,2
412.199.883.217
0,23
478.844.591.391
0,04
Sumber: Data diolah
Gambar 5.9 Grafik Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar
Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016
Berdasarkan 5.9 perhitungan rasio cakupan kas terhadap
hutang lancar Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu:
1) Tahun 2014 rasio sebesar 0,2 menunjukkan bahwa kemampuan
arus kas operasi dalam membayar hutang lancar tahun 2014
sebesar 0,2 kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
2) Tahun 2015 rasio sebesar 0,23 menunjukkan bahwa kemampuan
arus kas operasi dalam membayar hutang lancar tahun 2015
sebesar 0,23 kali.
3) Tahun 2016 rasio sebesar 0,04 menunjukkan bahwa kemampuan
arus kas operasi dalam membayar hutang lancar tahun 2016
sebesar 0,04 kali.
g. Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK)
Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91) dalam Mukhtarom
(2015), rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menyediakan
kas untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu 3 tahun
mendatang. Rasio ini diperoleh dengan laba bersih sebelum pajak
dikurangi pembayaran pajak dan pengeluaran modal dibagi rata-rata
hutang lancar selama 3 tahun.
Lembaga pemberi kredit sering menggunakan rasio kecukupan
arus kas untuk mengevaluasi sejauh mana satu perusahaan dapat
menutupi pembayaran tahunan seperti hutang pengeluaran untuk barang
modal dan dividen dari arus kas operasi. Rasio ini sekurang-kurangnya
satu (Fraser dan Ailen 2004: 187).
Rasio KAK =
EBIT−Bunga−Pajak−Pengeluaran Modal
Ra a−ra a Hu ang Lancar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tahun 2014 =
3.196.202.428−158.587.894.350−425.309.750−114.090.425.850
428.998.358.790
= - 0,63 kali
Tahun 2015 =
3.585.467.396−164.104.866.500−451.511.500−19.381.144.700
428.998.358.790
= - 0,42 kali
Tahun 2016 =
4.642.626.353−154.833.865.100−491.453.000−20.378.476.700
428.998.358.790
= - 0,4 kali
Tabel 5.10. Rasio Kecukupan Arus Kas Koperasi Kredit CU Lantang
Tipo
(dalam ribuan rupiah)
Tahun EBIT
Bunga
Pajak
Pengeluaran Modal Rata-rata Hutang Lancar Perputaran (kali)
2014 3.196.202.428 158.587.894.350 425.309.750
114.090.425.850
428.998.358.790
-0,63
2015 3.585.467.396 164.104.866.500 451.511.500
19.381.144.700
428.998.358.790
-0,42
2016 4.642.626.353 154.833.865.100 491.453.000
20.378.476.700
428.988.358.790
-0,4
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Gambar 5.10 Grafik Rasio Kecukupan Arus Kas Koperasi Kredit CU Lantang
Tipo tahun 2014-2016
Dari hasil analisis pada tabel 5.10 menunjukkan bahwa rasio
kecukupan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun
yaitu tahun 2014 sebesar -0,63, tahun 2015 sebesar -0,42 dan tahun
2016 sebesar -0,4 yang berarti koperasi dalam 3 tahun mendatang
kemungkinan tidak dapat memenuhi kewajibannya secara tunai karena
nilai rasionya adalah negatif.
B. Pembahasan Hasil Analisis
1. Perkembangan Arus Kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo.
a. Arus Kas Operasi
Pada tahun 2014 arus kas operasi mengalami penuruan dari
tahun sebelumnya sebesar -43,8% menjadi 80.687.194.524 rupiah,
penurunan ini terjadi akibat adanya kenaikan pada piutang, kenaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
persediaan, kenaikan beban dibayar dimuka, kenaikan dana-dana,
kenaikan hutang pajak, dan penurunan beban yang masih harus
dibayar.
Kenaikan pada piutang sebesar 98.239.999.543 rupiah
disebabkan karena meningkatnya pengajuan kredit atau pinjaman oleh
anggota dan anggota CUMI kepada koperasi sehingga kas koperasi
berkurang. Kenaikan pada persediaan sebesar 417.306.525 rupiah
disebabkan karena meningkatnya pembelian persediaan alat tulis
kantor dan peralatan sehingga kas koperasi berkurang karena
mengeluarkan uang untuk membeli persediaan tersebut. Kenaikan pada
beban dibayar dimuka sebesar 2.816.449.600 rupiah disebabkan karena
meningkatnya pembelian aktiva tetap (beban dibayar dimuka)
sehingga kas yang tersedia digunakan untuk membayar aktiva.
Kenaikan pada dana-dana sebesar 13.607.511.866 rupiah disebabkan
karena meningkatnya penggunaan kas untuk pengurus pengawas,
pendidikan, sosial, dan pengembangan daerah kerja sehingga kas yang
tersedia di koperasi menurun. Kenaikan pada hutang pajak sebesar
225.391.239
rupiah
disebabkan
karena
sudah
dilakukannya
pembayaran hutang PPh 29, 25, 23 dan 21 sehingga kas yang tersedia
berkurang karena membayar pajak. Penurunan pada beban yang masih
harus dibayar sebesar 1.041.982.100 rupiah disebabkan karena
penggunaan dana untuk kegiatan RAT TB 2013 dan operasional
kantor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 17,8% menjadi
95.019.431.553 rupiah, kenaikan ini terjadi akibat adanya penurunan
pada persediaan, kenaikan titipan anggota, dan kenaikan beban yang
harus dibayar. Penurunan persediaan sebesar 958.802.225 rupiah
disebabkan karena banyaknya penggunaan persediaan yang tersedia
dari tahun 2014 sehingga kurang melakukan pembelian di tahun 2015.
Kenaikan pada titipan anggota sebesar 26.742.058.350 rupiah
disebabkan karena kas yang masuk dari setoran anggota, swadaya
solidaritas, solidaritas kesehatan anggota, dan dana wajib pinjam.
Kenaikan pada beban yang masih harus dibayar sebesar 2.442.392.350
rupiah disebabkan klaim asuransi dari Puskopdit Borneo untuk anggota
Koperasi Kredit CU Lantang Tipo yang telah meninggal belum
diambil oleh ahli waris sehingga uang tersedia masih tersedia di kas.
Pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar -79,1%
menjadi 19.866.120.315 rupiah, penurunan ini terjadi akibat adanya
kenaikan pada piutang, kenaikan pada PPh 21, penurunan beban yang
masih harus dibayar. Kenaikan pada piutang sebesar 108.778.210.950
rupiah disebabkan karena meningkatnya pengajuan kredit atau
pinjaman anggota, anggota CUMI dan IDC kepada koperasi sehingga
kas koperasi berkurang. Kenaikan pada PPh 21 sebesar 41.705.260
rupiah disebabkan karena pada tahun 2016 Koperasi Kredit CU
Lantang Tipo sudah melakukan kewajibannya dalam membayar
hutang pajak PPh 21. Penurunan pada beban yang masih harus dibayar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
sebesar 1.637.905.092 rupiah disebabkan karena penggunaan dana
untuk kegiatan RAT TB 2014 dan operasional kantor.
Aktivitas operasi koperasi pada tahun 2014 menghasilkan arus
kas negatif. Pada tahun 2015 koperasi menghasilkan arus kas positif.
Pada tahun 2016 koperasi menghasilkan arus kas negatif. Aktivitas
operasi pada tahun 2014 dan 2016 menghasilkan arus kas negatif
karena meningkatnya piutang yang disalurkan kepada anggota.
Aktivitas operasi pada tahun 2015 mengalami kenaikan karena
penggunaan persediaan yang sudah dibeli pada tahun sebelumnya,
kenaikan titipan anggota, dan kenaikan beban yang masih harus
dibayar.
b. Arus Kas Investasi
Pada tahun 2014 arus kas keluar untuk aktivitas investasi
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 77,9% menjadi
29.758.812.050 rupiah, kenaikan pada tahun 2014 terjadi karena
penambahan properti investasi dan penambahan aset lain-lain.
Penambahan
properti
investasi
sebesar
5.072.280.000
rupiah
disebabkan karena adanya pembelian kayu belian dan tanah oleh
koperasi. Pembelian tersebut menyebabkan kas koperasi berkurang.
Penambahan aset lain-lain sebesar 18.371.193.700 rupiah disebabkan
karena bertambahnya gedung dalam proses pengerjaan, piutang dalam
jaminan dan aset lain-lain. Penambahan aset lain-lain mengurangi kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
karena biaya yang dikeluarkan untuk pengerjaan gedung dalam proses.
Piutang dalam jaminan mengurangi kas karena uang dikeluarkan untuk
dipinjamkan dan koperasi mendapat jaminan berupa sertifikat tanah.
Pada tahun 2015 arus kas keluar untuk aktivitas investasi
mengalami kenaikan sebesar 3,76% menjadi 30.878.416.745 rupiah,
kenaikan tersebut terjadi akibat adanya penambahan penyertaan dan
pembelian aset tetap. Penambahan penyertaan sebesar 12.950.000
rupiah pada Puskopdit Borneo. Kenaikan pembelian aset tetap sebesar
36.227.525.045 rupiah karena pembayaran termin gedung yang sudah
jadi, kas yang tersedia di koperasi digunakan untuk pelunasan
pembayaran termin gedung sehingga kas pada koperasi berkurang.
Pada tahun 2016 arus kas keluar untuk aktivitas investasi
mengalami kenaikan sebesar 2,82% menjadi 31.749.261.270 rupiah,
kenaikan pada tahun 2016 terjadi akibat adanya kenaikan pada properti
investasi. Kenaikan pada properti investasi sebesar 1.112.520.000
rupiah disebabkan karena pembelian tanah. Pembelian tanah ini
menyebabkan aset investasi bertambah dan kas berkurang.
c. Arus Kas Pendanaan
Arus kas pendanaan pada tahun 2014 mengalami penurunan
sebesar -31,8% menjadi 201.465.692.954 rupiah, penurunan pada
tahun 2014 terjadi akibat adanya alokasi pembagian SHU sebesar
1.814.635.458 rupiah untuk kewajiban jangka panjang, simpanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
pokok, simpanan wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan
pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum.
Arus kas pendanaan pada tahun 2015 mengalami penurunan
sebesar -25,2% menjadi 150.661.226.420 rupiah, penurunan ini terjadi
akibat adanya adanya alokasi pembagian SHU sebesar 2.770.892.678
rupiah untuk kewajiban jangka panjang, simpanan pokok, simpanan
wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan pengembangan,
cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum.
Arus kas pendanaan pada tahun 2016 mengalami penurunan
sebesar -17,9% menjadi 123.673.904.440 rupiah, penurunan tersebut
terjadi akibat adanya alokasi pembagian SHU sebesar 3.133.955.896
rupiah untuk kewajiban jangka panjang, simpanan pokok, simpanan
wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan pengembangan,
cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum.
Aktivitas
pendanaan
koperasi
pada
tahun
2014-2016
menghasilkan arus kas negatif karena SHU yang ada sudah
dialokasikan untuk membayar kewajiban jangka panjang, simpanan
pokok, simpanan wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan
pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
2. Kinerja keuangan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo
a. Rasio Arus Kas Operasi
Rasio arus kas operasi pada tahun 2014 sebesar 0,20378 yang
berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan
20,38 rupiah arus kas operasi. Pada tahun 2015 terjadi kenaikan
sebesar 2,67% menjadi 0,23051 yang berarti kemampuan koperasi
dalam membayar setiap seratus rupiah kewajiban lancarnya melalui
arus kas operasi meningkat menjadi 23,05 rupiah, hal ini dikarenakan
tingginya arus kas operasi sehingga setiap seratus rupiah kewajiban
lancar mampu dijamin oleh arus kas operasi sebesar 23,05 rupiah. Pada
tahun 2016 rasio arus kas operasi mengalami penurunan dari tahun
2015 sebesar 18,9% menjadi 0,04148, sehingga setiap seratus rupiah
kewajiban lancar koperasi hanya mampu dijamin oleh 4,15 rupiah arus
kas operasi yang berarti terjadi penurunan kemampuan perusahaan
dalam membayar setiap seratus rupiah.
Dari data Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016
rasio arus kas operasi cenderung fluktuatif dan rasio tertinggi terjadi
pada tahun 2015 yaitu sebesar
0,23051. Namun walaupun terjadi
peningkatan rasio pada tahun 2015, nilai rasio yang dihasilkan selama
tiga tahun tersebut kurang dari 1 (satu) sehingga kemungkinan besar
koperasi tidak mampu membayar kewajiban lancarnya melalui arus
kas dari aktivitas operasi saja. Aktivitas operasi merupakan aktivitas
pendapatan utama koperasi, ketidak cukupan koperasi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
menghasilkan arus kas operasi untuk membayar kewajiban lancar
dapat menyebabkan kebangkrutan.
b. Rasio Total Hutang
Rasio total hutang pada tahun 2014 adalah sebesar 0,04583
yang berarti total hutang koperasi yang dijamin dengan arus kas
operasi bersih adalah 4,58% sedangkan untuk tahun 2015 mengalami
kenaikan sebesar 0,44% menjadi 0,05019 karena arus kas operasi
cukup tinggi yang berarti arus kas operasi mampu menjamin total
hutang koperasi sebesar 5,02%. Pada tahun 2016 rasio total hutang
adalah 0,00971 turun sebesar 4,05% dari tahun 2015 karena arus kas
operasi pada tahun tersebut rendah dan total hutang besar sehingga
arus kas operasi hanya mampu menjamin total hutang koperasi sebesar
0,97%.
Dari hasil perhitungan rasio tersebut dapat dilihat bahwa
kinerja keuangan koperasi memiliki kemampuan yang rendah dalam
membayar total hutangnya melalui arus kas operasi bersih koperasi
yang dapat dilihat dari hasil perhitungan rasio yang berada dibawah
100%, sehingga koperasi harus memiliki sumber arus kas lain selain
arus kas normal koperasi untuk menutupi total hutangnya. Koperasi
yang
kekurangan
kewajibannya
yang
dana
akan
likuid
jatuh
untuk
tempo
membayar
bisa
kewajiban-
mengakibatkan
kebangkrutan yang dapat merugikan semua pihak. Peningkatan rasio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
terjadi karena arus kas operasi tinggi sebanding dengan total hutang
yang tinggi, sedangkan penurunan rasio terjadi karena arus kas operasi
rendah dibandingkan total hutangnya.
c. Rasio Pengeluaran Modal
Rasio pengeluaran modal untuk tahun 2014 adalah 0,71 yang
berarti kemampuan arus kas operasi dalam membiayai pengeluaran
modal sebesar 0,71 kali, sedangkan untuk tahun 2015 rasio
pengeluaran modal sebesar 4,9 kali atau naik sebesar 4,19% dari tahun
2014. Pada tahun 2016 rasio pengeluaran modal sebesar 0,97 atau
turun sebesar 3,93% dari tahun 2015 yang berarti kemampuan arus kas
operasi dalam membiayai pengeluaran modal sebesar 0,97 kali. Rasio
pengeluaran modal pada tahun 2015 sebesar 4,9 menunjukkan bahwa
arus kas operasi mampu dalam membiayai pengeluaran modalnya
seperti membayar dividen. Pada tahun 2014 dan 2016 menunjukkan
angka rasio yang rendah sehingga kemungkinan koperasi mengalami
kesulitan dalam membiayai pengeluaran modalnya seperti membayar
dividen kepada anggota melalui arus kas operasi saja.
Dari hasil perhitungan rasio pengeluaran modal, kinerja
keuangan koperasi baik pada tahun 2015 karena nilai rasio diatas satu
sehingga arus kas operasi mampu membiayai pengeluaran modalnya
untuk membayar dividen kepada anggota. Walaupun pengeluaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
modal meningkat tapi juga disertai dengan meningkatnya arus kas
operasi.
Kinerja keuangan koperasi pada tahun 2014 dan tahun 2016
buruk, hal ini bisa dilihat dari nilai rasio pengeluaran modal pada tahun
2014 dan 2016 dibawah 1 (satu) yang berarti arus kas operasi tidak
mampu membiayai pengeluaran modalnya untuk membayar dividen
kepada anggota. Rasio pada tahun 2014 dan tahun 2016 buruk karena
arus kas operasi lebih kecil dibandingkan pengeluaran modal.
d. Rasio Cakupan Arus Dana
Rasio pada tahun 2014 adalah sebesar 0,01 yang berarti bahwa
kemampuan laba dalam menutup komitmen-komitmen yang akan jatuh
tempo adalah 0,01 kali atau jumlah laba pada tahun 2014 hanya
mampu menutupi 0,01 jumlah komitmen-komitmen yang akan jatuh
tempo pada tahun tersebut. Pada tahun 2015 rasio cakupan arus dana
mengalami kenaikan 0,01% menjadi 0,02 yang berarti laba tahun 2015
hanya mampu menutupi 0,02 kali jumlah komitmen-komitmen yang
akan jatuh tempo pada tahun tersebut. Pada tahun 2016 terjadi
kenaikan lagi sebesar 0,01% menjadi 0,03 yang berarti laba tahun 2016
hanya mampu menutupi 0,03 kali jumlah komitmen-komitmen yang
akan jatuh tempo pada tahun tersebut. Kenaikan pada rasio tersebut
terjadi karena meningkatnya sisa hasil usaha setelah pajak dari
koperasi serta turunnya jumlah pembayaran bunga, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
kemampuan koperasi dalam membayar komitmen-komitmennya yang
akan jatuh tempo pada tahun 2016 melalui sisa hasil usaha setelah
pajak koperasi meningkat menjadi 0,03 kali.
Dari 3 tahun berturut-turut (2014-2016) terlihat bahwa terjadi
peningkatan rasio cakupan arus dana. Namun nilai-nilai rasio yang
dihasilkan pada tahun 2014-2016 masih cukup rendah yang berarti
selama 3 (tiga) tahun tersebut koperasi tidak dapat memenuhi
komitmen yang akan jatuh tempo dengan laba yang diperoleh.
e. Rasio Cakupan Arus Kas terhadap Bunga
Rasio cakupan kas terhadap bunga untuk tahun 2014 adalah
sebesar 1,51 yang berarti bahwa kemampuan arus kas operasi dalam
menutup biaya bunga adalah 1 kali atau sebanyak 1 kali dari jumlah
biaya bunga tahun 2014 mampu ditutupi oleh arus kas operasi pada
tahun tersebut. Pada tahun 2015 rasio cakupan kas terhadap bunga
adalah 1,58 atau naik sebesar 0,07% dari tahun 2014 sehingga arus kas
koperasi hanya mampu menutupi 1 kali biaya bunga yang ada pada
tahun tersebut. Pada tahun 2016 terjadi penurunan 0,45% menjadi 1,13
dari tahun 2015 sehingga arus kas operasi hanya mampu menutupi 1
kali biaya bunga yang ada pada tahun tersebut. Penurunan pada rasio
ini dikarenakan pembayaran pajak yang cukup tinggi tapi arus kas
operasi rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
kemampuan arus kas operasi dalam menutupi biaya bunga turun
menjadi 1 kali.
Berdasarkan analisis rasio cakupan kas terhadap bunga dari 3
(tiga) tahun tersebut, Koperasi Kredit CU Lantang Tipo memiliki rasio
yang rendah, namun demikian arus kas operasi masih dapat menutupi
biaya bunga.
f. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar
Rasio cakupan arus kas terhadap hutang lancar pada tahun
2014 adalah sebesar 0,2 yang berarti kemampuan arus kas operasi
untuk membayar hutang lancar adalah sebesar 0,2 kali atau dari jumlah
hutang lancar pada tahun 2014 mampu ditutupi 20% oleh arus kas
operasi. Pada tahun 2015 kemampuan koperasi dalam membayar
hutang lancarnya turun 0,03% dari tahun 2014 menjadi 0,23 sehingga
jumlah arus kas operasi hanya mampu menutupi 23% dari jumlah
hutang lancar pada tahun tersebut. Pada tahun 2016 rasio cakupan arus
kas terhadap hutang lancar turun sebesar 0,19 % dari tahun 2015
menjadi 0,04 sehingga jumlah arus kas operasi hanya mampu
menutupi 4% dari jumlah total hutang lancar pada tahun tersebut.
Nilai dari rasio tersebut pada tahun 2014-2016 dibawah standar
yang berarti kinerja keuangan Koperasi Kredit CU Lantang Tipo
dalam menutupi kewajiban lancar dengan menggunakan arus kas
operasinya rendah atau belum maksimal. Rasio rendah karena hutang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
lancar yang terus meningkat dari tahun ke tahun tidak sebanding
dengan arus kas operasi yang fluktuatif.
g. Rasio Kecukupan Arus Kas
Koperasi Kredit CU Lantang Tipo dalam 3 tahun mendatang
kemungkinan tidak dapat memenuhi kewajibannya karena kas yang
tersedia untuk memenuhi kewajiban tidak mencukupi dan dapat dilihat
bahwa nilai rasionya adalah negatif dan dibawah 1 (satu). Kondisi ini
sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi kepercayaan berbagai
pihak yang menjalin kerjasama dengan Koperasi Kredit CU Lantang
Tipo, kemungkinan koperasi tidak mampu membayar hutang dan
membayar dividen kepada anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah di peroleh dari Koperasi
Kredit CU Lantang Tipo maka peneliti menyimpulkan bahwa:
1. Perkembangan arus kas operasi Koperasi Kredit CU Lantang Tipo
pada tahun 2014-2016 mengalami fluktuasi. Kenaikan arus kas operasi
pada tahun 2015 menunjukkan bahwa koperasi masih dalam kondisi
baik dalam menghasilkan kas untuk menjalankan aktivitas operasi,
sedangkan penurunan pada tahun 2016 disebabkan kenaikan pada
piutang, titipan anggota, dan beban yang masih harus dibayar.
Perkembangan arus kas keluar untuk aktivitas investasi pada tahun
2014-2016
penambahan
mengalami
kenaikan,
hal
ini
disebabkan
properti
investasi,
penambahan
aset
karena
lain-lain,
penambahan penyertaan dan pembelian aset tetap. Perkembangan arus
kas pendanaan pada tahun 2014-2016 mengalami penurunan karena
karena SHU dialokasikan untuk membayar kewajiban jangka panjang,
simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan pembangunan gedung,
cadangan pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan
umum.
.
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
2. Kinerja keuangan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo pada
tahun 2014-2016 kurang baik karena koperasi tidak mampu membayar
kewajiban lancarnya melalui arus kas operasi, tidak mampu membayar
total hutangnya melalui arus kas operasi bersih, kesulitan membiayai
pengeluaran modalnya seperti membayar dividen kepada anggota
melalui arus kas operasi saja, memiliki kemampuan yang rendah dalam
membayar komitmen-komitmennya (bunga, pajak, dan dividen),
kurang mampu membayar hutang lancar berdasarkan arus kas operasi
bersih, serta kurang mampu menyediakan kas untuk memenuhi
kewajibannya, tetapi pada tahun 2015 koperasi masih memiliki modal
yang cukup untuk investasi dan pembayaran hutang serta koperasi
masih mampu membayar biaya bunga dengan arus kas operasi pada
tahun 2014-2016.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti memberikan saran
sebagai berikut:
1. Koperasi Kredit CU Lantang Tipo harus meningkatkan arus kas dari
aktivitas operasi dengan cara melakukan penyaluran kredit secara
maksimal sehingga memperoleh jasa pinjaman anggota dan melakukan
pembayaran jasa simpanan agar kewajiban terpenuhi.
2. Koperasi Kredit CU Lantang Tipo harus dapat memaksimalkan dan
mengelola arus kas dari pendanaan yang didapat dari anggotanya agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
proses swadaya (dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota) tetap
dilakukan.
3. Untuk penelitian selanjutnya, dalam menentukan akun-akun dalam
laporan keuangan koperasi yang digunakan pada rasio arus kas harus
ditanyakan langsung ke bagian keuangannya agar sesuai dengan rasio
arus kas yang digunakan dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
DAFTAR PUSTAKA
Afrian, Rina. 2015. “Analisis Laporan Arus Kas untuk Mengukur Kinerja
Keuangan pada PT. Bakrie TELKOM Tbk. Tahun 2010-2014”. Jurnal.
Afrina. 2013. “Analisis Laporan Arus Kas dalam Menilai Kinerja Keuangan pada
Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Kecamatan Kepenuhan”. Jurnal
Akuntansi.
Afriyeni. 2013. “Analisis Laporan Arus Kas untuk Mengukur Kinerja Keuangan
pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk” Jurnal Buletin Ilmiah Keuangan
dan Perbankan. Vol. 6 No.1.
Andriyance. 2015. “Analisis Laporan Arus Kas sebagai Alat Ukur Efektivitas
Kinerja Keuangan”. Skripsi. Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Rineka Cipta, Jakarta.
Bawell, Riski Rando. 2016. “Analisis Arus Kas Bersih Operasi sebagai Alat Ukur
Kinerja Keuangan pada Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal
Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol. 16 No.03.
Credit Union Conselling Office. 1973. Credit Union Dalam 100 Tanya Jawab.
Credit Union Conselling Office, Jakarta.
Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.
Penerbit Andi, Yogyakarta.
Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty. 2005. Analisis Laporan Keuangan. AMP YKPN,
Yogyakarta.
Fraser, Lyn M., Ailen Mrmiston, 2004. Memahami Laporan Keuangan. Edisi
Keenam. PT. Indeks, Jakarta.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta, Bandung.
Harahap, Sofyan Syafri. 1994. Teori Akuntansi: Laporan Keuangan. PT Bumi
Aksara, Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Cetakan
Ketiga. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. CAPS, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Indah, Agustina Triastuti M. 2008. “Analisis Laporan Arus Kas untuk Menilai
Kinerja Perusahaan”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
International Federation of Accountants. 2013. Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta.
Jusup, Al Haryono. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi. Edisi Ketujuh. Jilid Kedua.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Keempat. Cetakan Pertama. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Keempat. Cetakan Ketiga. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Mukhtarom, Edi Akhmad. 2015. “Analisis Laporan Arus Kas untuk Menilai
Kienrja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia KOKEDA
Kabupaten Tegal”. Jurnal Akuntansi.
Munawir, S. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty
Yogyakarta, Yogyakarta.
Prastowo, Andi. 2011. Memahami Metode-Metode Penelitian: Suatu Tinjauan
Teoritis dan Praktis. Ar-Ruzz Media, Jogjakarta.
Ramdona, Serafikus. 2011. “Analisis Laporan Arus Kas pada PT. Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. dan Anak Perusahaan”. Skripsi. Universitas
Tanjung Pura, Pontianak.
Rudianto. 2012. Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Sanger, Heiby. 2015. “Analisis Informasi Laporan Arus Kas sebagai Alat Ukur
Efektivitas Kinerja Keuangan pada PT. GUDANG GARAM Tbk. sebagai
Salah Satu Perusahaan Industri Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol. 15 No. 05.
Sebayang, Gustevan Putra. 2008. “Analisis Laporan Arus Kas pada PO. Medan
Jaya”. Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Subani. 2015. “Analisis Laporan Arus Kas untuk Mengukur Kinerja Keuangan”.
Jurnal WIGA. Vol.5 No. 1.
Sugiyono. 2000. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Kedua. CV Alfabeta, Bandung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Sunyoto, Danang. 2013. Metode Penelitian Akuntansi. PT Refika Aditama,
Bandung.
Syahputra, Fegi. 2014. “Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan
Laporan Arus Kas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI”.
Skripsi. Universitas Negeri Padang, Padang.
Wehantouw, Andre B. 2015. “Analisis Laporan Arus Kas Operasi, Investasi, dan
Pendanaan pada PT. Gudang Garam Tbk”. Jurnal EMBA. Vol.3 No. 1:
806-817.
Wibawa, Ngurah Krisna Arya. 2013. “Analisis Laporan Arus Kas pada Koperasi
Simpan Pinjam Sanjiwani Periode 2011-2012”. Jurnal Akuntansi Profesi.
Vol.3 No.1.
Widiyanti, Ninik. 2004. Manajemen Koperasi. PT RINEKA CIPTA, Jakarta.
Widyaningsih, Wit. 2015. “Analisis Laporan Arus Kas sebagai Alat Ukur
Efektivitas Kinerja Arus Kas Perusahaan”. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi. Vol. 4 No. 12: 2-22.
Wirasasmita Rivai, N. Kusno, dan Herlinawati Erna. 1990. Manajemen
Koperasi. CV Pionir Jaya, Bandung.
Zuriah, Nurul. 2005. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. PT Bumi
Aksara, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
LAMPIRAN A
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
1. Apa penyebab kenaikan pada piutang, kenaikan persediaan, kenaikan
beban dibayar dimuka, kenaikan dana-dana, kenaikan hutang pajak, dan
penurunan beban yang masih harus dibayar pada tahun 2014?
2. Apa penyebab menurunnya persediaan, kenaikan titipan anggota, dan
kenaikan beban yang harus dibayar pada tahun 2015?
3. Apa penyebab meningkatnya penambahan properti investasi dan
penambahan aset lain-lain pada tahun 2014?
4. Apa penyebab meningkatnya penambahan penyertaan dan pembelian aset
tetap 2015?
5. Apa penyebab kenaikan pada properti investasi pada tahun 2016?
6. Apa penyebab turunnya kewajiban jangka panjang, penambahan simpanan
wajib, penambahan cadangan pengembangan, pengambilan cadangan
tujuan risiko, dan penambahan cadangan umum?
7.
Apa saja pengeluaran modal dalam Koperasi Kredit CU Lantang Tipo?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPIRAN B
LAPORAN NERACA TAHUN 2014-2016
KOPERASI KREDIT CU LANTANG TIPO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LAMPIRAN C
LAPORAN SHU TAHUN 2014-2016
KOPERASI KREDIT CU LANTANG TIPO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN D
LAPORAN ARUS KAS TAHUN 2014-2016
KOPERASI KREDIT CU LANTANG TIPO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LAMPIRAN E
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014-2016
KOPERASI KREDIT CU LANTANG TIPO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
LAMPIRAN F
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
KOPERASI KREDIT CU LANTANG TIPO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KOPERASI KREDIT CU LANTANG TIPO
Badan Hukum Nomor: 1343/BH/PAD/X, Tanggal 25 Januari 2011
Head Office: Jln. Pancasila No. 4, Pusat Damai 78561, Kec. Parindu, Kab. Sanggau, Kalbar-Indonesia
Telp (0564) 24065, Fax (0564) 22784, Email: [email protected], Website: www.culantangtipo.com
Pusat Damai, 24 Februari 2017
Yth. Dekan Universitas Sanata Dharma
Di Tempat
Nomor
Lamp
Perihal
: 220/CULT.KP/K18/II/2017
:: Jawaban Permohonan Izin Penelitian
Dengan hormat,
Menanggapi surat dari Universitas Sanata Dharma perihal izin permohonan izin
penelitian untuk keperluan persiapan penyusunan Skrispi di Koperasi Kredit CU Lantang
Tipo oleh mahasiswi atas nama:
1. Nama
: Oktaviana Dwisari Steptapusma
2. Program Studi
: Ekonomi
3. Jurusan
: Akuntansi
Maka dengan ini saya menyampaikan bahwa permohonan tersebut disetujui.
Hasil tugas akhir mahasiswi tersebut diatas harus ada yang diserahkan ke Kantor
Pusat Koperasi Kredit CU Lantang Tipo.
Demikian hal ini disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.
Chief Executive Officer,
Elias Lanok, S.E.
NE 19850703-041207-072
Tembusan:
1. CHRD
EBP/EL
Download