PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS (Studi Kasus di Koperasi Kredit CU Lantang Tipo Tahun 2014-2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Oktaviana Dwisari Steptapusma NIM : 132114158 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS (Studi Kasus di Koperasi Kredit CU Lantang Tipo Tahun 2014-2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Oktaviana Dwisari Steptapusma NIM : 132114158 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS (Stttdi KLSus di ttperasi X■ edit(ア び Lalltallg T静 O Tabttl1 2014… 2016) Pembimbing, M. Trisnawati Rahayu, SE., M,Si., Ak., QIA., CA Tangg滅 : 10 Apri1 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKコIIPSI ANALISIS LAPORAN ARLTS KAS (Studi ttSus diゃ pensi ntedit(V Lamttng ttpo機 hun 20142016) Dipersiapkan dan dit$lis oleh: OKTAVIANA DWISARI STEPTAPUSMA NIM: 132114158 Telah dipertaharkan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 16 Juni 2017 dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji Tanda Tang*n Ketua Sekretaris Anggota Anggota Auggota Y6gy漱 醸ta,31 Jllli 2017 Fakllltas Eko■ olm Univcrsitas Sallatt Dllatlla Yllniarto,SE.,IvI.B.A PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR PERSEMBAHAN Percayalah kepada TUHAN dengan sepenuh hatimu, Jangan bergantung kepada pengertianmu sendiri. Ingatlah akan TUHAN dalam segala perbuatanmu,dan Dia akan menunjukkan cara hidup yang baik kepadamu. Jangan anggap dirimu lebih bijaksana daripada yang sebenarnya, Taatlah kepada TUHAN dan jauhilah kejahatan. AMSAL 3:5-7 Kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus dan Bunda Maria Bapakku Stephanus Godang dan Ibuku Alberta Abangku Rian dan Adikku Toto Serafikus Ramdona iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UNIVERSITAS SANATA DHARPIA FAKULTAS EKONOMI _ JURUSAN AKUNANSI― PROGRANIISTUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS Studi Kasus di Koperasi Kredit CULantane Tipo tahun 2014-2016 dan dimajukan untuk diuji tanggal 16 Juni 2017 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam benfuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atauyang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. ini tidak Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tirlisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ljazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Yogyakarta,3I Juh2017 Yang membuat p errry ataan, Oktaviana Dwisari Steptapusma PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAII UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS '.' Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Oktaviana Dwisari Steptapusma NIM :132114i58 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS Studi Kasus di Koperasi Kredit CULattane Tipo tahun 2014-2016 Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di intemet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memintaizin dari saya untuk memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal3l Juli 2017 a m Y O Vl PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Laporan Arus Kas”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak. Banyak pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan mengembangkan kepribadian di Universitas Sanata Dharma. 2. Albertus Yudi Yuniarto, SE., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Kaprodi Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengembangkan diri di Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. M. Trisnawati Rahayu, SE., M,Si., Ak., QIA., CA. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk bimbingan, memberikan petunjuk dan pengarahan dalam proses penyusunan skripsi ini. 5. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto M.Si., Akt. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu membimbing dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan studi. 6. Segenap dosen dan seluruh staf sekretariat Program Studi Akuntansi atas segala informasi dan pelayanan yang diberikan. 7. Pengurus, Pengawas, CEO dan staf manajemen Koperasi Kredit CU Lantang Tipo yang telah mendukung pelaksanaan penelitian. 8. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma atas koleksi buku-bukunya selama penyusunan skripsi ini. 9. Kedua Orang Tuaku, beserta Abang, Adikku dan Serafikus Ramdona yang telah banyak memberikan doa, perhatian, dan dorongan baik materil maupun moril dalam menyelesaikan kuliah ini. 10. Sahabatku Brigita Dinda Utari yang telah berjuang bersama dalam menyelesaikan skripsi ini. 11. Teman-teman dalam menyusun skripsi: Grup WA Semangat MPAT dan Skripsi (S.E). 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga kasih dan jasa baik dari semua pihak menjadi berkat dan mendapat balasan dari Allah Bapa di surga. viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penulis menyadari sepenuhnya bahr,va skripsi ini rnasih jauh dari kata sempuma. Oleh kaler-ra itu. saran dan kritik clari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata. semoga skripsi ini dapat berguna dan bcrmantaat untuk pengembangan ilrnu pengetahuan dan pembaca. Yogyalcarta,31 Juli 2017 Oktaviana Dwisari Steptapusma lX PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii ABSTRAK ....................................................................................................... xiv ABSTRACT ..................................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3 C. Batasan Masalah................................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4 E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5 F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 8 A. Laporan Keuangan ............................................................................... 8 B. Laporan Arus Kas ................................................................................ 11 C. Kinerja Keuangan................................................................................. 30 D. Koperasi ............................................................................................... 32 E. Credit Union ........................................................................................ 37 F. Credit Union dan Koperasi .................................................................. 39 BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 40 A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 40 B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 40 C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 40 D. Data Penelitian ..................................................................................... 42 E. Cara Pengumpulan Data ....................................................................... 42 F. Populasi dan Sampel ............................................................................ 44 G. Model Penelitian .................................................................................. 45 H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 46 BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI ................................................. 53 A. Profil Kopdit CU Lantang Tipo ........................................................... 53 B. Sejarah Singkat..................................................................................... 54 C. VISI, MISI, dan Positioning Statement................................................ 57 D. Nilai-nilai, Prinsip-Prinsip dan Pilar Credit Union .............................. 57 E. Macam-Macam Simpanan ................................................................... 58 x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................... 60 A. Analisis Data ........................................................................................ 60 B. Pembahasan Hasil Analisis .................................................................. 89 BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 102 A. Kesimpulan .......................................................................................... 102 B. Saran ..................................................................................................... 103 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 105 LAMPIRAN ..................................................................................................... 108 xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Halaman Tabel 5.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi ............................................. 63 Tabel 5.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi............................................ 67 Tabel 5.3 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan ........................................ 70 Tabel 5.4 Rasio Arus Kas Operasi .......................................................... 74 Tabel 5.5 Rasio Total Hutang ................................................................. 77 Tabel 5.6 Rasio Pengeluaran Modal ....................................................... 79 Tabel 5.7 Rasio Cakupan Arus Dana ...................................................... 81 Tabel 5.8 Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga ....................................... 84 Tabel 5.9 Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar ......................... 86 Tabel 5.10 Rasio Kecukupan Arus Kas .................................................. 88 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Model Penelitian ................................................................. 45 Gambar 5.1 Grafik Arus Kas Operasi ..................................................... 63 Gambar 5.2 Grafik Arus Kas Investasi ................................................... 67 Gambar 5.3 Grafik Arus Kas Pendanaan ................................................ 71 Gambar 5.4 Grafik Rasio Arus Kas Operasi ........................................... 74 Gambar 5.5 Grafik Rasio Total Hutang .................................................. 77 Gambar 5.6 Grafik Rasio Pengeluaran Modal ........................................ 79 Gambar 5.7 Grafik Rasio Cakupan Arus Dana ....................................... 82 Gambar 5.8 Grafik Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga ........................ 84 Gambar 5.9 Grafik Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar .......... 86 Gambar 5.10 Grafik Rasio Kecukupan Arus Kas ................................... 89 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK ANALISIS LAPORAN ARUS KAS (Studi Kasus di Koperasi Kredit CU Lantang Tipo Tahun 2014-2016) Oktaviana Dwisari Steptapusma NIM: 132114158 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan arus kas bersih dan mengetahui kinerja keuangan Koperasi Kredit CU Lantang Tipo berdasarkan laporan arus kas tahun 2014-2016. Jenis penelitian adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan wawancara. Objek penelitian adalah data neraca, laporan rugi-laba (SHU), laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, sejarah dan gambaran umum koperasi dari tahun 2014-2016. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis horisontal dan analisis rasio arus kas yang terdiri dari rasio arus kas operasi (AKO), rasio total hutang (TH), rasio pengeluaran modal (PM), rasio cakupan arus dana (CAD), rasio cakupan kas terhadap bunga (CKB), rasio cakupan kas terhadap hutang lancar (CKHL), dan rasio kecukupan arus kas (KAK). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo pada tahun 2014-2016 mengalami fluktuasi. Kinerja keuangan Koperasi Kredit CU Lantang Tipo berdasarkan laporan arus kas tahun 2014-2016 kurang baik karena koperasi tidak mampu membayar kewajiban lancar dan total hutangnya melalui arus kas operasi, kesulitan membiayai pengeluaran modalnya melalui arus kas operasi, memiliki kemampuan yang rendah dalam membayar komitmen-komitmennya, serta kurang mampu menyediakan kas untuk memenuhi kewajibannya. Koperasi Kredit CU Lantang Tipo harus meningkatkan arus kas dari aktivitas operasi agar kewajiban jangka pendek terpenuhi, memaksimalkan dan mengelola arus kas dari pendanaan yang didapat dari anggota agar proses swadaya tetap dapat dilakukan, dan tetap berkomitmen melakukan pembayaran dividen. Kata Kunci: Arus Kas, Credit Union, Kinerja Keuangan, Analisis Rasio xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT ANALYSIS OF CASH FLOW STATEMENTS (A Case Study at Credit Cooperative CU Lantang Tipo in the years 20142016) Oktaviana Dwisari Steptapusma Student Number: 132114158 Sanata Dharma University Yogyakarta 2017 This research aims to determine the trend analysis of net cash flows and to know the financial performance of Credit Cooperative CU Lantang Tipo based on the cash flow statement of 2014-2016. The type of research is case study. The data were collected using documentation and interview technique. The objects of research are balance sheet, income statement (SHU), cash flow statement, notes on financial report, history and general informations of CU Lantang Tipo from year 2014 to 2016. The data analysis techniques used in this research were horizontal analysis and cash flow ratio analysis consisting of the ratio of operating cash flow (AKO), ratio of total debt (TH), the ratio of capital expenditure (PM), current coverage ratio of the fund (CAD), cash to interest coverage ratio (CKB), coverage ratio of cash to current liabilities (CKHL), and the ratio adequacy of the cash (KAK). The results show that the cash flow trend analysis of Credit Cooperative CU Lantang Tipo in the year 2014-2016 was fluctuated. The financial performance of Credit Cooperative CU Lantang Tipo based on the cash flow statement of 2014-2016 is not good because some reasons. They are the cooperative is unable to pay its current liabilities and total debts through operating cash flow, difficulties in financing its capital expenditure through operating cash flow, having low ability to pay for its commitments, and unable to provide cash to meet its obligations. Credit Cooperative CU Lantang Tipo must improve the cash flow from operating activities so that short-term liabilities are met. CU Lantang Tipo also need to maximize and manage cash flow from funding obtained from members so that the self-help process can still be done, remains committed to making dividend payments. Keyword: Cash Flow, Credit Union, Financial Performance, Ratio Analysis xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan koperasi saat ini bukan hanya di pedesaan saja tetapi sudah merambat hingga perkotaan. Semakin berkembangnya koperasi, tuntutan untuk pengelolaan koperasi akan semakin besar. Di era globalisasi sekarang ini, koperasi juga dituntut untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan supaya informasi yang dihasilkan dapat diperoleh dengan cepat, tepat, dan akurat. Koperasi perlu mengetahui perkembangan kegiatan usaha dan keadaan keuangannya agar dapat diketahui koperasi mengalami kemajuan atau kemunduran. Koperasi harus menyajikan suatu laporan keuangan pada satu periode untuk menilai kinerjanya. Laporan keuangan digunakan koperasi sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan, hasil analisis tersebut digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil suatu keputusan. Laporan keuangan dapat menilai kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya, struktur modal usaha, keefektifan penggunaan aktiva, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan keadaan finansial koperasi. Salah satu bentuk informasi keuangan adalah laporan arus kas. Dalam laporan tersebut akan terlihat arus kas masuk dan kas keluar dari kegiatan usaha yang digunakan sebagai suatu alat analisis keuangan yang sangat penting bagi manajemen koperasi. Setiap koperasi diwajibkan menyusun laporan arus kas. Laporan arus kas penting bagi 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 koperasi sebagai alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan kas keluar selama periode pelaporan, membantu manajemen dalam meminimalkan kemungkinan risiko yang akan terjadi, serta mengetahui keadaan kas untuk menjaga likuiditas. Laporan ini menyajikan informasi mengenai arus kas masuk dan kas keluar bersih pada suatu periode yang dihasilkan dari tiga aktivitas dalam koperasi yaitu aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan arus kas bermanfaat untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih, struktur keuangan, sebagai indikator jumlah arus kas dimasa yang akan datang, untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya, serta untuk menilai kemampuan koperasi dalam menghasilkan kas dan setara kas. Koperasi harus memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya. Koperasi memerlukan dana untuk membiayai dan menutupi segala pengeluaran dalam menjalankan aktivitasnya. Koperasi dapat mengetahui kemampuannya dalam menghasilkan kas melalui laporan arus kas. Koperasi harus mampu mengelola kasnya untuk memperlancar aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan arus kas pada setiap koperasi diharapkan dapat memprediksi kemajuan koperasi disetiap tahun berjalan agar koperasi tidak mengalami kerugian, kebangkrutan dan mampu bertahan dalam krisis ekonomi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Analisis laporan arus kas memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap operasi keuangan koperasi. Analisis laporan arus kas dijadikan informasi untuk kebijakan dalam pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang demi tercapainya peningkatan hasil kinerja keuangan arus kas. Analisis laporan arus kas bermanfaat untuk mengukur efektivitas kinerja arus kas dan untuk mengetahui perkembangan arus kas bersih koperasi. Penilaian kinerja arus kas untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas koperasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Analisis terhadap laporan arus kas merupakan salah satu bentuk usaha untuk mengukur kemampuan koperasi dalam menghasilkan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan serta menganalisis dan melakukan evaluasi terhadap kelangsungan aktivitas koperasi. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti ingin meneliti lebih lanjut mengenai analisis laporan arus kas pada Credit Union. Maka dari itu, peneliti mengambil judul mengenai “Analisis Laporan Arus Kas Studi Kasus di Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016”. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana perkembangan arus kas bersih Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016? 2. Bagaimana kinerja keuangan Koperasi Kredit CU Lantang Tipo berdasarkan laporan arus kas tahun 2014-2016? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 C. Batasan Masalah Untuk menjaga relevansi masalah yang akan dibahas, maka peneliti membuat batasan masalah pada rasio yang digunakan sebagai pengukur kinerja keuangan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo. Ada delapan (8) rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan berdasarkan laporan arus kas yaitu rasio arus kas operasi (AKO), rasio total hutang (TH), rasio pengeluaran modal (PM), rasio cakupan arus dana (CAD), rasio cakupan kas terhadap bunga (CKB), rasio cakupan kas terhadap hutang lancar (CKHL), rasio kecukupan arus kas (KAK), dan rasio arus kas bersih bebas (AKBB). Peneliti hanya menggunakan tujuh (7) rasio untuk mengukur kinerja keuangan berdasarkan laporan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo karena akun-akun yang terdapat dalam Koperasi Kredit CU Lantang Tipo hanya bisa digunakan pada ketujuh rasio tersebut. Rasio yang digunakan terdiri rasio arus kas operasi (AKO), rasio total hutang (TH), rasio pengeluaran modal (PM), rasio cakupan arus dana (CAD), rasio cakupan kas terhadap bunga (CKB), rasio cakupan kas terhadap hutang lancar (CKHL), dan rasio kecukupan arus kas (KAK). D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah: 1. Untuk mengetahui perkembangan arus kas bersih Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 2. Untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Kredit CU Lantang Tipo berdasarkan laporan arus kas tahun 2014-2016. E. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Koperasi Hasil penelitian ini kiranya dapat membantu koperasi untuk menilai kinerja mereka. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini kiranya dapat menambah koleksi karya ilmiah diperpustakaan Universitas Sanata Dharma khususnya bagi Fakultas Ekonomi. 3. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini merupakan penerapan teori-teori yang diperoleh selama mengikuti kuliah pada kasus nyata yang dihadapi suatu koperasi kredit yang menjadi objek penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran penelitian yang lebih jelas dan sistematis sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisikan uraian teori-teori yang mendasari pembahasan secara detail dan dipergunakan sebagai dasar untuk menganalisis data-data yang diperoleh dari koperasi yaitu tentang laporan keuangan, laporan arus kas, kinerja keuangan, koperasi, dan Credit Union. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data penelitian, cara pengumpulan data, populasi dan sampel, model penelitian dan teknik analisis data. BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menguraikan tentang profil, sejarah singkat, VISI, MISI, positioning statement, nilai-nilai, prinsip-prinsip, pilar Credit Union, dan macam-macam simpanan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bagian ini berisi tentang analisis data dan pembahasan. BAB VI : PENUTUP Bagian ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran yang ditujukan untuk koperasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (2010: 6), dalam Prinsip- prinsip Akuntansi Indonesia (Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta 1974) dikatakan bahwa laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan rugi laba serta segala keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya antara lain laporan sumber dan penggunaan dana-dana. a. Sifat Laporan Keuangan Menurut Munawir (2010), laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara: 1) Fakta yang telah dicatat (record fact). 2) Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and postulate). 3) Pendapat pribadi (personal judgment). 8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 b. Tujuan Laporan Keuangan Menurut Harahap (2001: 133), tujuan laporan keuangan dibagi menjadi dua: 1) Tujuan Umum Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima. 2) Tujuan Khusus Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih proyeksi laba, perubahan kekayaan, serta informasi lainnya yang relevan. c. Komponen Laporan Keuangan Menurut PSAK NO.1 dalam Darsono dan Ashari (2005: 17), laporan keuangan terdiri atas: 1) Neraca Menurut Darsono dan Ashari (2005: 18), “Neraca adalah laporan tentang posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu seperti yang tertera dalam neraca”. Menurut Mamduh dan Halim (2009: 50), “Neraca menampilkan sumber daya ekonomis (aset), kewajiban ekonomis (utang), modal saham, dan hubungan antar item tertentu”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 2) Laporan Laba-Rugi Menurut Darsono dan Ashari (2005: 20), “Laporan laba rugi atau untuk lembaga non-profit disebut Laporan Sisa Hasil Usaha) merupakan akumulasi aktivitas yang berkaitan dengan pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu, misalnya bulanan atau tahunan”. Menurut Hery (2015: 34), “Laporan laba-rugi (income statement) adalah laporan yang menyajikan ukuran keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu”. Laporan laba-rugi meringkas hasil dari kegiatan perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Laporan ini sering dipandang sebagai laporan akuntansi yang paling penting dalam laporan tahunan. Kegiatan perusahaan selama periode tertentu mencakup aktivitas rutin atau operasional, disamping aktivitas-aktivitas yang sifatnya tidak rutin dan jarang muncul (Mamduh dan Halim 2009: 55). 3) Laporan Perubahan Ekuitas Menurut Darsono dan Ashari (2005: 22), laporan perubahan ekuitas menjelaskan perubahan modal, laba ditahan, agio/disagio. Laporan ini menggambarkan saldo dan perubahan hak si pemilik yang melekat pada perusahaan. Istilah ditahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 sering berkonotasi negatif, dalam hal ini artinya masih belum dibagi. 4) Laporan Arus Kas Menurut Darsono dan Ashari (2005: 22), “Laporan ini menggambarkan perputaran uang (kas dan bank) selama periode tertentu, misalnya bulanan dan tahunan”. Menurut Hery (2015: 203), “Laporan arus kas digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang telah berlangsung dan merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan dimasa yang akan datang”. 5) Catatan Atas Laporan Keuangan Menurut Darsono dan Ashari (2005: 25), “Isi catatan ini adalah penjelasan umum tentang perusahaan, kebijakan akuntansi yang dianut, dan penjelasan tiap-tiap akun neraca dan laba-rugi”. B. Laporan Arus Kas 1. Kas dan Setara Kas Menurut Harahap (2007: 93), kas adalah kas yang dapat diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi syarat: a. Setiap saat dapat ditukar menjadi kas. b. Tanggal jatuh temponya sangat dekat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 c. Kecil risiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat bunga. Menurut Fahmi (2011: 31), “Kas adalah yang paling likuid diantara barang lainnya, jika perusahaan sedang membutuhkan atau memerlukan uang maka dapat langsung diambil dari kas. Ketersediaan kas dalam jumlah yang cukup sangat diharapkan oleh pihak manajemen perusahaan”. Menurut Prastowo dan Juliaty (2002: 29), “Kas merupakan konsep dana yang paling berguna, karena keputusan para investor, kreditor dan pihak lainnya terfokus pada penilaian arus kas di masa datang”. Menurut Prastowo dan Juliaty (2002: 29-30), “Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan”. Setara kas dimiliki dengan tujuan untuk memenuhi komitmen jangka pendek dan bukan untuk investasi atau tujuan lain (Prastowo dan Juliaty 2002: 30). Menurut International Federation of Accountants dalam SAK-ETAP (2013: 23), “Setara kas adalah investasi jangka pendek dan sangat likuid yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk tujuan investasi atau lainnya”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 2. Pengertian Laporan Arus Kas Menurut Harahap (2007: 93), “Laporan arus kas memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan”. Menurut Rudianto (2012: 194), “Laporan arus kas adalah suatu laporan tentang aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama suatu periode tertentu beserta penjelasan tentang sumbersumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut”. 3. Tujuan Laporan Arus Kas Menurut Rudianto (2011: 195), “Tujuan dibuatnya laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama suatu periode tertentu”. 4. Kegunaan Laporan Arus Kas Menurut Jusup (2011: 410), laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas, dan perubahan bersih kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Informasi yang tercantum dalam laporan arus kas akan membantu investor, kreditor dan pihak-pihak lainnya dalam menilai: a. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas di masa yang akan datang. Investor dapat membuat prediksi tentang jumlah, saat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 dan ketidakpastian kas yang akan datang, lebih baik dari pada yang dihasilkan oleh data berbasis akrual dengan mempelajari hubungan pos-pos dalam laporan arus kas. b. Kemampuan perusahaan untuk membayar dividen dan membayar kewajibannya. Apabila perusahaan tidak memiliki kas yang mencukupi, maka perusahaan tidak akan dapat membayar gaji pegawai, membayar hutang, atau membayar dividen. c. Alasan tentang terjadinya perbedaan antara laba bersih dengan kas bersih yang dihasilkan (digunakan) oleh aktivitas operasi. Laba bersih memberikan informasi tentang keberhasilan atau kegagalan operasi perusahaan. d. Transaksi-transaksi kas untuk investasi dan pendanaan selama periode laporan. Mempelajari transaksi-transaksi investasi dan pendanaan perusahaan, pembaca laporan keuangan akan dapat lebih mengerti mengapa aset dan kewajiban berubah selama periode laporan. 5. Pengklasifikasian Arus Kas Menurut Jusup (2011), “Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas dan pengeluaran kas menjadi aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan”. a. Aktivitas Operasi Aktivitas operasi meliputi pengaruh kas dari transaksi-transaksi yang menimbulkan pendapatan dan beban. Hal tersebut akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 masuk dalam penentuan laba bersih. Aktivitas operasi meliputi pos-posan laporan laba-rugi (Jusup 2011). Menurut International Federation of Accountants dalam SAKETAP (2013 :23), arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasilan utama pendapatan entitias. Arus kas operasi pada umumnya berasal dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi. Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah: 1) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa 2) Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain. 3) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa 4) Pembayaran kas kepada dan atas nama karyawan 5) Pembayaran kas atau restitusi pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi. 6) Penerimaan dan pembayaran kas dari investasi, pinjaman, dan kontrak lainnya yang dimiliki untuk tujuan perdagangan yang sejenis dengan persediaan yang dimaksudkan untuk dijual kembali. Menurut Darsono dan Ashari (2005: 22), aktivitas operasi adalah aktivitas pendapatan utama perusahaan (principal revenueproducing activies) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Jumlah arus kas yang berasal dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. b. Aktivitas investasi meliputi: Menurut International Federation of Accountants dalam SAK-ETAP (2013: 24), arus kas dari investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah: 1) Pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap (termasuk aset tetap yang dibangun sendiri), aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya. 2) Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya. 3) Pembayaran kas untuk perolehan efek ekuitas atau efek utang entitas lain dan bunga dalam joint venture (selain pembayaran untuk efek yang diklasifikasikan sebagai kas atau setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan). 4) Penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek utang dari entitas lain dan bunga dari joint venture PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 (selain penerimaan dari efek yang diklasifikasikan sebagai setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan). 5) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain. 6) Penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain. 7) Penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain. Menurut Jusup (2011), arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah: 1) Pembelian, penjualan investasi dan aset tetap (tanah, gedung, peralatan, dan sebagainya). 2) Pemberian pinjaman dan penerimaan pelunasan pinjaman. Aktivitas investasi meliputi arus kas yang berasal dari perubahan investasi (pembelian dan penjualan investasi) dan aset-aset jangka panjang. Menurut Darsono dan Ashari (2005: 23), aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan arus kas masa depan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 c. Aktivitas Pendanaan Menurut Jusup (2011), aktivitas pendanaan meliputi: 1) Mendapatkan kas dari penerbitan surat utang (misalnya obligasi atau wesel) dan pembayaran kembali pinjaman. 2) Mendapatkan kas dari pemegang saham, pembelian kembali saham, dan pembayaran dividen. Aktivitas pendanaan meliputi arus kas yang berasal dari perubahanperubahan dalam pos-pos utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham. Menurut International Federation of Accountants dalam SAK-ETAP (2013: 24), arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah: 1) Penerimaan kas dari penerbitan saham atau efek ekuitas lain. 2) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menembus saham entitas. 3) Penerimaan kas dari peneribitan pinjaman, wesel, dan pinjaman jangka pendek atau jangka panjang lainnya. 4) Pelunasan pinjaman. 5) Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan. Menurut Darsono dan Ashari (2005: 23), kas dari atau untuk pendanaan adalah kas yang berasal dari setoran modal, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 hutang jangka panjang atau bank, laba ditahan yang dikonversikan ke dalam modal dan untuk pengembalian modal, membayar dividen, membayar pokok hutang bank. Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. 6. Penyusunan Laporan Arus Kas Menurut Jusup (2011: 416), informasi untuk menyusun laporan arus kas berasal dari tiga sumber: a. Neraca komparatif, informasi dalam neraca komparatif (neraca yang diperbandingkan) menunjukkan jumlah perubahan dalam aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham dari awal periode hingga akhir periode. b. Laporan laba-rugi tahun berjalan, informasi dalam laporan ini membantu dalam menentukan jumlah kas yang diperoleh atau digunakan dalam operasi selama tahun yang bersangkutan. c. Informasi tambahan, informasi ini merupakan data transaksi yang diperlukan untuk menentukan bagaimana kas dihasilkan atau digunakan selama periode yang bersangkutan. 7. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas Menurut Rudianto (2012: 198), secara umum terdapat dua metode dalam menyusun laporan arus kas: a. Metode langsung adalah metode penyusunan laporan arus kas dimana dirincikan arus masuk kas dari aktivitas-aktivitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 operasi dan arus keluar kas dari aktivitas-aktivitas operasi. Metode langsung menghitung saldo kas operasi melalui selisih antara kas masuk dari pendapatan usaha dan kas keluar untuk beban usaha perusahaan. b. Metode tidak langsung adalah metode penyusunan laporan arus kas di mana dibuat rekonsiliasi antara laba yang dilaporkan dengan arus kas. Metode tidak langsung dimulai dengan laba bersih usaha dan mengubahnya menjadi arus kas bersih dari aktivitas operasi. Menurut Jusup (2011: 445-455), terdapat 3 tahap penyusunan laporan arus kas metode langsung: 1) Tahap 1: Aktivitas Operasi Menentukan kas bersih yang dihasilkan atau digunakan oleh aktivitas operasi dengan mengonversi laba bersih dari dasar akrual menjadi dasar tunai. Perusahaan menghitung kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas operasi dengan melakukan penyesuaian atas setiap pos dalam laporan labarugi dari dasar akrual menjadi dasar tunai. 2) Tahap 2: Aktivitas Investasi dan Pendanaan Menganalisis perubahan dalam akun-akun aset tak lancar dan kewajiban jangka panjang, serta mencatat aktivitas investasi dan pendanaan atau sebagai transaksi non-kas yang signifikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 3) Tahap 3: Perubahan Bersih dalam Kas Bandingkan perubahan bersih dalam kas yang tercantum dalam laporan arus kas dengan perubahan dalam akun kas yang dilaporkan dalam neraca komparatif untuk memastikan kesesuaian antara keduanya. Menurut Jusup (2011: 417-433), terdapat 3 tahap penyusunan laporan arus kas metode tak langsung: 1) Tahap 1: Aktivitas Operasi Menentukan kas bersih yang dihasilkan atau digunakan dalam aktivitas operasi dengan melakukan konversi laba bersih dari dasar akrual ke dasar tunai. Untuk menentukan kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas operasi dengan menggunakan metode tak langsung, perusahaan melakukan penyesuaian atas laba bersih dengan berbagai cara. 2) Tahap 2: Aktivitas Investasi dan Pendanaan Menganalisis perubahan dalam akun-akun aset tak lancar dan akun-akun kewajiban tak lancar dan mencatatnya sebagai aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan, atau sebagai aktivitas investasi dan pendanaan non-kas. 3) Tahap 3: Perubahan Bersih dalam Kas Bandingkan perubahan dalam kas bersih yang tercantum dalam laporan arus kas dengan perubahan dalam akun kas sebagaimana tercantum dalam akun kas sebagaimana PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 tercantum dalam neraca untuk memastikan bahwa keduanya sesuai. 8. Analisis Laporan Arus Kas Menurut Mamduh dan Halim (2009: 219), “Tujuan utama dari analisis laporan arus kas adalah untuk menaksirkan kemampuan perusahaan menghasilkan kas.” Perusahaan yang mencantumkan laporan arus kas dalam laporan keuangan tahunan membuat penggunaan informasi laporan arus kas sebagai alat analisis kinerja perusahaan semakin meningkat. Salah satu analisis kinerja keuangan dengan menggunakan laporan arus kas adalah analisis rasio laporan arus kas. Analisis laporan arus kas ini menggunakan komponen dalam laporan arus kas, komponen neraca dan laporan laba rugi sebagai alat analisis rasio (Darsono dan Ashari 2005: 91). 9. Alat-alat Analisis Laporan Keuangan a. Analisis Horisontal Menurut Jusup (2011), “Analisis horisontal atau disebut juga analisis trend adalah suatu teknik untuk mengevaluasi serangkaian data dari laporan keuangan selama suatu periode waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk menentukan kenaikan atau penurunan yang terjadi”. Rumus perubahan sejak tahun dasar = Jumlah Tahun Ini−Jumlah Tahun Dasar Jumlah Tahun Dasar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 Analisis horisontal menitikberatkan pada perubahan- perubahan informasi yang terjadi dari periode ke periode. Teknik analisis ini dapat menjelaskan apakah penjualan, laba kotor, biayabiaya, dan laba bersih perusahaan mengalami kenaikan atau penurunan dalam kurun waktu tertentu. Analisis ini juga dapat menunjukkan apakah kas dan juga pos-pos laporan keuangan lainnya mengalami kenaikan atau penurunan selama kurun waktu yang sama. Perubahan dalam rupiah saja belum cukup menjelaskan sebuah perusahaan. Perubahan dalam persentase akan menaikkan pemahaman para analisis tentang signifikansi dan sifat perubahan tersebut (Prastowo dan Juliaty, 2005). Metode analisis horisontal (dinamis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode analisis horisontal karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda. Disebut metode analisis dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode). Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis perbandingan, analisis trend (index), analisis sumber dan penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor (Prastowo dan Juliaty, 2005). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 b. Analisis Vertikal Menurut Jusup (2011), “Analisis vertikal atau disebut juga analisis common-size adalah suatu teknik yang menyatakan setiap pos laporan keuangan sebagai suatu persentase dari jumlah basis tertentu”. c. Analisis Cross Section Analisis cross section (perbandingan dengan perusahaan atau industri yang sejenis) akan bermanfaat untuk melihat prestasi perusahaan relatif terhadap industri dan juga bermanfaat dalam kasus khusus seperti untuk menentukan bonus bagi manajemen perusahaan (Mamduh dan Halim, 2009: 111). d. Analisis Time Series Menyajikan laporan keuangan beberapa tahun (time series) kemudian angka-angka laporan dikonversi dengan angka indeks yang memiliki tahun dasar, sehingga analis dapat melihat perkembangan, posisi, dan kemajuan perusahaan dalam rentang waktu tertentu (Harahap, 2007: 243). e. Rasio Arus Kas Menurut Heri (2015: 124), data laporan arus kas dapat digunakan untuk menghitung rasio tertentu yang menggambarkan kekuatan keuangan perusahaan. Analisis laporan arus kas menggunakan komponan laporan arus kas dan juga komponen neraca serta laporan laba-rugi sebagai alat analisis rasio. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 1) Rasio Arus Kas Operasi (AKO) Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), “Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban lancar”. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan kewajiban lancar. Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk presentasi. Apabila rasio ini 1:1 atau 100% berarti aktiva lancar dapat menutupi semua kewajiban jangka pendeknya. Rasio yang lebih aman adalah berada diatas 1 atau diatas 100% (Afrina, 2013). Perusahaan yang memiliki rasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancar di bawah 1 berarti bahwa perusahaan tersebut tidak mampu melunasi kewajiban lancar hanya dengan menggunakan arus kas operasi saja (Heri, 2015: 124). Rasio AKO = Jumlah Arus Kas Operasi Kewajiban Lancar 2) Rasio Total Hutang (TH) Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), rasio ini menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 dibagi dengan total hutang. Rasio ini untuk menganalisis dalam jangka waktu beberapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan. Semakin besar nilai rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik, rasio ini tidak harus 100% atau 1:1 (Afrina, 2013). Angka sekitar 20% untuk rasio ini merupakan hal yang biasa untuk perusahaan yang sehat keuangannya (Mamduh dan Halim, 2014: 211). Rasio TH = Arus Kas Operasi Total Hutang 3) Rasio Pengeluaran Modal (PM) Menurut Darsono dan Ashari (2005: 92), “Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi dibagi dengan pengeluaran modal”. Menurut Mamduh dan Halim (2014: 212), “Besarkecilnya arus kas untuk pengeluaran investasi akan sangat bergantung dari siklus produk yang dipunya. Rasio yang lebih besar dari 1 (satu) dapat diharapkan”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik karena kecukupan modal yang tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang (Afrina, 2013). Rasio PM = Arus Kas Operasi Pengeluaran Modal 4) Rasio Cakupan Arus Dana (CAD) Menurut Darsono dan Ashari (2005: 92), rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas guna membayar komitmen-komitmennya (bunga, pajak dan dividen preferen). Rasio ini diperoleh dengan laba sebelum pajak dan bunga (EBIT) dibagi bunga, penyesuaian pajak dan dividen preferen. Rasio yang besar menunjukkan bahwa kemampuan yang lebih baik dari laba sebelum pajak dalam menutup komitmen yang jatuh tempo dalam satu tahun. Rasio CAD = EBIT Bunga+Pajak+Dividen Type equation here. 5) Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB) Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 dengan kas ditambah pembayaran bunga dan pembayaran pajak dibagi pembayaran bunga. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa arus kas operasi perusahaan memiliki kemampuan yang baik untuk menutup biaya bunga, sehingga kemungkinan perusahaan untuk tidak mampu membayar bunga menjadi sangat kecil (Heri, 2015: 125). Rasio CKB = Arus Kas Operasi+Bunga+Pajak Bunga 6) Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL) Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan arus kas operasi bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi ditambahkan dividen kas dibagi dengan hutang lancar. Rasio yang rendah menunjukkan kemampuan yang rendah dari arus kas operasi dalam menutup kewajiban lancar. Menurut Mamduh dan Halim (2014: 204), studi empiris di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa rasio arus kas terhadap hutang lancar untuk kondisi yang sehat adalah sekitar 0,4 atau lebih. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 Rasio CKHL = Jumlah Kas Operasi+Dividen Kas Hutang Lancar 7) Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK) Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91) dalam Mukhtarom (2015), rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu 3 tahun mendatang. Rasio ini diperoleh dengan laba bersih sebelum pajak dikurangi pembayaran pajak dan pengeluaran modal dibagi rata-rata hutang lancar selama 3 tahun. Lembaga pemberi kredit sering menggunakan rasio kecukupan arus kas untuk mengevaluasi sejauh mana satu perusahaan dapat menutupi pembayaran tahunan seperti hutang pengeluaran untuk barang modal dan dividen dari arus kas operasi. Rasio ini sekurang-kurangnya satu (Fraser dan Ailen 2004: 187). Rasio KAK = EBIT−Bunga−Pajak−Pengeluaran Modal Rata−rata Hutang Lancar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 8) Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB) Menurut Darsono dan Ashari (2005: 93), rasio ini diperoleh dari (laba bersih+beban bunga diakui dan dikapitalisasi+depresiasi+dan amortisasi+biaya sewa dan leasing operasi+dividen yang diumumkan-pengeluaran modal) dibagi (biaya bunga dikapitalisasi dan diakui+biaya sewa dan leasing operasi-proporsi hutang jangka panjang+proporsi sekarang dari kewajiban leasing yang dikapitalisasi). Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kas di masa mendatang. Rasio AKBB = Laba Bersih + Bunga + Depresiasi + Sewa + Leasing + Dividen + Peng. Modal + Sewa Biaya Bunga + Sewa + Hutang JK Panjang + Kewajiban Leasing C. KINERJA KEUANGAN 1. Definisi Kinerja Keuangan Menurut Fahmi (2011: 239), “Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 2. Tahap-tahap dalam Menganalisis Kinerja Keuangan Menurut Fahmi (2011: 240), ada 5 (lima) tahap dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan secara umum: a. Melakukan review terhadap data laporan keuangan. Review disini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan. b. Melakukan perhitungan. Penerapan metode perhitungan di sini adalah disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan yang sedang di lakukan sehingga hasil dari perhitungan tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis yang diinginkan. c. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh. Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh tersebut kemudian di lakukan perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya. d. Melakukan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan. Pada tahap ini analisis kinerja keuangan perusahaan adalah setelah dilakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 untuk melihat apa saja permasalahan dan kendala-kendala yang di alami oleh perbankan tersebut. e. Mencari dan memberikan pemecahan masalah (solution) terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan. Pada tahap ini setelah ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi maka dicarikan solusi guna memberikan suatu input atau masukan agar apa yang menjadi kendala dan hambatan selama ini dapat terselesaikan. D. KOPERASI 1. Pengertian Koperasi Wirasasmita, Kusno, dan Herlinawati (1990) berpendapat bahwa secara harfiah koperasi yang berasal dari bahasa Inggris Cooperation terdiri dari dua suku kata: co (ko) yang berarti bersama, operation (operasi) = bekerja. Jadi cooperation (koperasi) yang dibakukan ke dalam bahasa Indonesia dengan koperasi yang berarti bekerja sama, sehingga setiap bentuk kerjasama dapat disebut koperasi. a. Tujuan Koperasi Wirasasmita, Kusno, dan Herlinawati (1990) berpendapat bahwa tujuan koperasi ditinjau dari segi kepentingan anggota. Pemberian jasa atau pelayanan yang bermanfaat bagi anggota sesuai jenis koperasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 1) Koperasi Konsumsi Pengaturan kebutuhan barang-barang konsumsi dengan harga yang pantas dan kualitasnya terjamin. 2) Koperasi Produksi Menyediakan bahan, meningkatkan mutu, dan meluaskan pemasaran. 3) Koperasi Kredit Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam. Koperasi ini bekerja hanya pada satu lapangan usaha saja. Koperasi ini hanya menyimpan uang, menyediakan, dan mengusahakan pinjaman atau kredit bagi anggota-anggotanya saja. Koperasi ini hanya bergerak di lapangan kredit dan simpan pinjam. Koperasi ini bekerja atas dasar spesialisasi yaitu di bidang perkreditan dan simpan pinjam (Widiyanti 2004: 11). b. Fungsi Koperasi Wirasasmita, Kusno, dan Herlinawati (1990) berpendapat bahwa koperasi berfungsi untuk memperbaiki tingkat kehidupan masing-masing anggota. Terbentuknya dan berkembangnya koperasi berarti masyarakat memiliki alat perjuangan ekonomi. c. Peranan dan Tugas Koperasi Wirasasmita, Kusno, dan Herlinawati (1990) berpendapat bahwa peran dan tugas koperasi adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 1) Mempersatukan, mengerahkan, membina dan mengembangkan potensi, daya kreasi, daya usaha rakyat untuk meningkatkan produksi dan mewujudkan tercapainya pendapatan yang adil dan kemakmuran yang merata. 2) Mempertinggi taraf hidup dan tingkat kecerdasan rakyat. 3) Membina kelangsungan dan perkembangan demokrasi ekonomi. d. Manajemen Koperasi Menurut Widiyanti (2004: 16-18), manajemen koperasi berlandaskan kekeluargaan dan kegotong-royongan yang lebih terkenal dengan landasan Pancasila. Landasan yang demikian diwujudkan pada sifat manajemen koperasi yang bersifat demokrasi yaitu: 1) Kekuasaan Tertinggi Kebijaksanaan dan keputusan-keputusan yang akan dilaksanakan di dalam suatu koperasi ditentukan dalam forum rapat anggota berdasarkan hikmah kebijaksanaan permusyawaratan, setiap orang dengan tidak memandang umur, besarnya simpanan di dalam koperasi serta golongan mempunyai hak suara yang sama yaitu satu orang satu hak suara. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 2) Pengurus dan Badan Pemeriksa Pengurus dan badan pemeriksa adalah anggota yang dikuasakan oleh anggota untuk menggunakan kekayaan anggota yang telah dikumpulkan guna menjalankan usaha bersama. Badan pemeriksa mewakili anggota untuk mengawasi pengurus bekerja menurut kebijaksanaan-kebijaksanaan sebagaimana telah dituangkan di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi. 3) Pembagian Sisa Hasil Usaha Tujuan suatu koperasi ialah untuk menunjang usaha atau meningkatkan daya beli anggota khususnya dan masyarakat sekitarnya pada umumnya. Ukuran keberhasilan koperasi bukan ditentukan berdasarkan besarnya sisa hasil usaha atau laba yang besar, melainkan diukur dari banyaknya anggota dan masyarakat memperoleh pelayanan dari koperasi. 4) Usaha Koperasi Pilihan usaha koperasi ditentukan berdasarkan besarnya untung yang akan diperoleh tanpa ada kaitan usaha dengan usaha anggotanya atau meningkatkan daya beli anggotanya. Usaha koperasi menjadi tumpuan harapan anggotanya untuk menunjang usaha mereka masing-masing atau meningkatkan daya beli atau demokrasi usaha. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 e. Unsur Pokok Manajemen Koperasi Menurut Widiyanti (2004: 18-19), koperasi memiliki cakupan multi-dimensi yang bersifat strategis terhadap proses pembangunan bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan eksistensi dan kehadiran koperasi di tengah masyarakat (khususnya masyarakat yang lemah sosial-ekonominya). Terdapat empat karakteristik koperasi: 1) Koperasi merupakan suatu sistem normatif (normative system) karena mekanisme yang berkembang didalamnya tidak terlepas dari pranata sosial-budaya masyarakat itu sendiri. Koperasi adalah manifestasi asas kekeluargaan dan kegotongroyongan yang luas melalui mekanisme “dari, oleh dan untuk anggotanya”. 2) Koperasi merupakan suatu mekanisme pendidikan (mechanisme of education) bagi para anggota-anggotanya. Peningkatan swadaya dan peningkatan partisipasi tidak terlepas dari kegiatan penyuluhan baik dalam aspek ekonomi maupun sosial. 3) Koperasi sebagai organisasi (economic organization) yang berwatak sosial sebagai usaha bersama berdasar asas-asas kekeluargaan fungsinya dan sebagai gotong-royong. organisasi Dalam ekonomi, melaksanakan koperasi selalu berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan hidup, peningkatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 swadaya dan peningkatan solidaritas sosial kearah partisipasi sosial bagi para anggotanya dan masyarakat lingkungannya. 4) Koperasi merupakan organisasi kekuatan (the organization of force). Koperasi dapat menjadi organisasi kekuatan yang besar ditinjau dari segi politik, sosial-budaya dan ketahanan nasional. Kebijakan pembangunan nasional bisa disebut berhasil apabila terjadi pemantapan ketahanan nasional yang tercermin dalam ketahanan keluarga dan ketahanan individu. Manajemen koperasi mempunyai tiga unsur pokok yaitu rapat anggota, pengurus, manajer, dan badan pemeriksa. Rapat anggota merupakan unsur dalam manajemen koperasi, karena koperasi merupakan badan usaha milik para anggotanya. Pengurus merupakan bagian eksekutif dari koperasi. Manajer melaksanakan kegiatan sehari-hari dan bertanggung jawab langsung akan beresnya dan kelancaran jalannya koperasi. Badan pemeriksa melakukan pengawasan terhadap pengurus dan manajer dalam melaksanakan tugasnya dengan ketentuanketentuan yang berlaku (Widiyanti 2004: 20). E. Credit Union 1. Pengertian Credit Union Menurut Credit Union Counselling Office (1973), Credit Union atau Usaha Bersama Simpan Pinjam adalah sekumpulan orang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 yang telah bersepakat untuk bersama-sama menabungkan uang mereka. Kemudian uang tersebut dipinjamkan diantara mereka sendiri dengan bunga yang ringan, untuk maksud produktif dan kesejahteraan. a. Tujuan Credit Union Menurut Credit Union Counselling Office (1973), Credit Union mempunyai tiga tujuan: 1) Tujuan perbaikan keadaan ekonomi anggota. 2) Tujuan perkembangan kepribadian anggota. 3) Tujuan perbaikan kepentingan sosial golongan dan masyarakat. Menurut Credit Union Counselling Office (1973), untuk membentuk suatu Credit Union haruslah ada: a) Kebutuhan akan Credit Union yang dirasakan oleh kelompok orang yang juga bertekad untuk menolong diri sendiri dengan usaha bersama. b) Kemungkinan yang cukup luas untuk memperkembangkan jumlah anggotanya. c) Suatu ikatan pemersatu (common bond). d) Orang yang mampu menjadi pemimpin dan rela untuk mengabdikan diri, baik waktu maupun tenaganya, agar Credit Union tersebut bisa sukses. e) Persiapan berupa penerangan dan pendidikan terhadap para calon anggota dan secara lebih intensif terhadap para calon pimpinan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 F. CREDIT UNION DAN KOPERASI Menurut Credit Union Counselling Office (1973), Credit Union adalah sebuah Koperasi. Nama lengkap Credit Union sebenarnya adalah Koperasi Credit Union. Coraknya adalah perkoperasian, karena suatu perusahaan yang dibentuk oleh anggota secara sukarela dengan modal mereka sendiri, dengan pengurus yang dipilih oleh anggota sendiri, dengan hak dan kewajiban anggota yang sama. Tujuannya untuk melayani kepentingan dan kebutuhan anggota dan pembagian keuntungan disesuaikan dengan jasa-jasa masing-masing anggota. Menurut Credit Union Counselling Office (1973), Credit Union khusus bergerak dibidang keuangan, yaitu simpan dan pinjam yang dilakukan dengan cara praktis, menarik serta menguntungkan. Menurut Credit Union Counselling Office (1973), Credit Union memenuhi dan selalu menekankan ketiga persyaratan koperasi didalam segala kegiatan usahanya, yaitu: 1. Modal kerja seluruhnya diperoleh dari anggota-anggota koperasi sendiri. 2. Usahanya dilakukan untuk melayani kebutuhan anggotaanggota dan bukan semata-mata mencari keuntungan. 3. Adanya pendidikan dan penerangan yang intensif untuk meningkatkan partisipasi anggota sebanyak mungkin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Menurut Depdikbud (1983: 11) dalam Zuriah (2005: 48), studi kasus adalah penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif mengenai unit sosial tertentu, yang meliputi individu, kelompok, lembaga, dan masyarakat. Kesimpulan yang ditarik dari analisis ini hanya berlaku bagi individu, kelompok, lembaga dan masyarakat yang bersangkutan. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Kredit CU Lantang Tipo Jln. Pancasila No.4 Pusat Damai, Sanggau Kalimantan Barat, 78581. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini adalah dari bulan Desember 2016 sampai bulan Februari 2017. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Menurut Prastowo (2011: 27) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa arti subjek mengandung beberapa pengertian, seperti di antaranya: 40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 a) Pokok pembicaraan dan pokok pembahasan b) Pokok kalimat c) Pelaku d) Mata pelajaran e) Orang, tempat, atau benda yang diamati dalam rangka pembuntutan sebagai sasaran. Subjek penelitian dalam kasus ini adalah CEO Koperasi Kredit CU Lantang Tipo. 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah barang yang hendak diteliti oleh peneliti (Prastowo 2011: 29). Menurut Ndraha (1985: 55) dalam Prastowo (2011: 29), objek dalam ensiklopedia disebut sebagai sesuatu yang dengan cara tertentu dapat dikenali oleh subjek pemikir, baik sebagai suatu hal di luar subjek maupun sebagai suatu konsep atau pengertian yang dibentuk oleh subjek di dalam pikirannya. Objek dalam penelitian ini meliputi: a. Neraca b. Laporan Laba-Rugi (Sisa Hasil Usaha) c. Laporan Arus Kas d. Catatan Atas Laporan Keuangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 D. Data Penelitian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Prastowo (2011: 30), data berarti keterangan yang benar dan nyata, atau keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan sebagai dasar kajian analisis atau kesimpulan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang ada pada perusahaan dan dari sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan objek penelitian atau dapat dilakukan dengan menggunakan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) (Sunyoto 2013: 21). Data dalam penelitian ini diambil dari Kantor Pusat Koperasi Kredit CU Lantang Tipo. Data sekunder yang dibutuhkan adalah: 1. Sejarah dan Gambaran Umum Koperasi Kredit CU Lantang Tipo. 2. Neraca, Laporan Laba-Rugi (Sisa Hasil Usaha), Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016. E. Cara Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data sebagai bahan untuk penelitian ini peneliti menggunakan teknik sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 1. Metode Dokumentasi Menurut Arikunto (2003: 201), “Dokumentasi dimana peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang berupa neraca, laporan labarugi (sisa hasil usaha), laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, sejarah, dan gambaran umum Koperasi Kredit CU Lantang Tipo yang terdokumentasi dari kantor pusat. 2. Metode Wawancara Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara bebas baik terstruktur maupun tidak terstruktur dengan tujuan untuk memperoleh informasi secara luas mengenai obyek penelitian (Sunyoto 2013: 22). Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dilakukan dengan cara memperoleh infomasi langsung dari sumbernya. Wawancara dilakukan kepada CEO Koperasi Kredit CU Lantang Tipo. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 F. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999). Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan Koperasi Kredit CU Lantang Tipo. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 1999). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016 yang terdiri dari neraca, laporan laba-rugi (sisa hasil usaha), dan laporan arus kas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 G. Model Penelitian Arus Kas 1) Aktivitas Operasi 2) Aktivitas Investasi 3) Aktivitas Pendanaan Analisis Laporan Arus Kas: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) Analisis Horisontal Rasio Arus Kas Operasi (AKO) Rasio Total Hutang (TH) Rasio Pengeluaran Modal (PM) Rasio Cakupan Arus Dana (CAD) Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB) Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL) Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK) Perkembangan dan Kinerja Keuangan Gambar 3.1 : Model Penelitian Analisis Laporan Arus Kas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 Keterangan : Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa laporan arus kas yang terdiri dari arus kas operasi, investasi, dan pendanaan dianalisis dengan menggunakan analisis horisontal dan rasio arus kas yang terdiri rasio arus kas operasi, rasio total hutang, rasio pengeluaran modal, rasio cakupan arus dana, rasio cakupan kas terhadap bunga, rasio cakupan kas terhadap hutang lancar, dan rasio kecukupan arus kas. Dari hasil analisis laporan arus kas menggunakan analisis horisontal dan rasio arus kas tersebut kemudian dapat ditarik kesimpulan mengenai perkembangan arus kas bersih dan kinerja keuangan. H. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis horisontal. Analisis horisontal atau disebut juga analisis trend adalah suatu teknik untuk mengevaluasi serangkaian data dari laporan keuangan selama suatu periode waktu tertentu (Jusup 2011: 483). Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis rasio arus kas. Analisis laporan arus kas ini menggunakan komponen yang terdapat dalam neraca, laporan laba-rugi (sisa hasil usaha), dan laporan arus kas sebagai alat analisis rasio. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 Untuk menganalisis data agar dapat ditarik kesimpulan, maka peneliti melakukan: 1. Analisis horisontal terhadap laporan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang dengan cara membandingkan arus kas tahun 2014 dengan tahun 2013 sebagai tahun dasar, tahun 2015 dengan tahun 2014 sebagai tahun dasar, tahun 2016 dengan tahun 2015 sebagai tahun dasar. Dari hasil tersebut kita bisa menentukan kenaikan atau penurunan yang terjadi. Perubahan ini bisa dinyatakan dalam bentuk persentase. Metode analisis horisontal terhadap laporan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo dilakukan untuk mengetahui perkembangan arus kas bersih periode 2014-2016 dan untuk memperoleh informasi yang relevan tentang keseluruhan penerimaan dan pengeluaran kas, hubungan pos-pos arus kas yang signifikan. Rumus perubahan sejak tahun dasar = Jumlah Tahun Ini−Jumlah Tahun Dasar Jumlah Tahun Dasar 2. Analisis laporan arus kas menggunakan rasio arus kas. Analisis rasio arus kas dilakukan dengan cara membandingkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan sehingga dapat diketahui kinerja keuangan koperasi ditinjau dari arus kasnya. Rasio kas yang digunakan dalam analisis ini terdiri dari: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 a. Rasio Arus Kas Operasi (AKO) Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), “Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban lancar”. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan kewajiban lancar. Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk presentase. Apabila rasio ini 1:1 atau 100% berarti aktiva lancar dapat menutupi semua kewajiban jangka pendeknya. Rasio yang lebih aman adalah berada diatas 1 atau diatas 100% (Afrina, 2013). Perusahaan yang memiliki rasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancar di bawah 1 berarti bahwa perusahaan tersebut tidak mampu melunasi kewajiban lancar hanya dengan menggunakan arus kas operasi saja (Heri, 2015: 124). Rasio AKO = Jumlah Arus Kas Operasi Kewajiban Lancar b. Rasio Total Hutang (TH) Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), rasio ini menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh dari arus kas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 operasi dibagi dengan total hutang. Rasio ini untuk menganalisis dalam jangka waktu beberapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan. Semakin besar nilai rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik, rasio ini tidak harus 100% atau 1:1 (Afrina, 2013). Angka sekitar 20% untuk rasio ini merupakan hal yang biasa untuk perusahaan yang sehat keuangannya (Mamduh dan Halim, 2014: 211). Rasio TH = Arus Kas Operasi Total Hutang c. Rasio Pengeluaran Modal (PM) Menurut Darsono dan Ashari (2005: 92), “Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi dibagi dengan pengeluaran modal”. Menurut Mamduh dan Halim (2014: 212), “Besarkecilnya arus kas untuk pengeluaran investasi akan sangat bergantung dari siklus produk yang dipunya. Rasio yang lebih besar dari 1 (satu) dapat diharapkan”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik karena kecukupan modal yang tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang (Afrina, 2013). Rasio PM = Arus Kas Operasi Pengeluaran Modal d. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD) Menurut Darsono dan Ashari (2005: 92), rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas guna membayar komitmen-komitmennya (bunga, pajak dan dividen preferen). Rasio ini diperoleh dengan laba sebelum pajak dan bunga (EBIT) dibagi bunga, penyesuaian pajak dan dividen preferen. Rasio yang besar menunjukkan bahwa kemampuan yang lebih baik dari laba sebelum pajak dalam menutup komitmen yang jatuh tempo dalam satu tahun. Rasio CAD = EBIT Bunga+Pajak+Dividen Type equation here. e. Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB) Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 dengan kas ditambah pembayaran bunga dan pembayaran pajak dibagi pembayaran bunga. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa arus kas operasi perusahaan memiliki kemampuan yang baik untuk menutup biaya bunga, sehingga kemungkinan perusahaan untuk tidak mampu membayar bunga menjadi sangat kecil (Heri, 2015: 125). Rasio CKB = Arus Kas Operasi+bunga+pajak Bunga f. Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL) Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan arus kas operasi bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi ditambahkan dividen kas dibagi dengan hutang lancar. Rasio yang rendah menunjukkan kemampuan yang rendah dari arus kas operasi dalam menutup kewajiban lancar. Menurut Mamduh dan Halim (2014: 204), studi empiris di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa rasio arus kas terhadap hutang lancar untuk kondisi yang sehat adalah sekitar 0,4 atau lebih. Rasio CKHL = Jumlah Kas Operasi+Dividen Kas Hutang Lancar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 g. Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK) Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91) dalam Mukhtarom (2015), rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu 3 tahun mendatang. Rasio ini diperoleh dengan laba bersih sebelum pajak dikurangi pembayaran pajak dan pengeluaran modal dibagi rata-rata hutang lancar selama 3 tahun. Lembaga pemberi kredit sering menggunakan rasio kecukupan arus kas untuk mengevaluasi sejauh mana satu perusahaan dapat menutupi pembayaran tahunan seperti hutang pengeluaran untuk barang modal dan dividen dari arus kas operasi. Rasio ini sekurang-kurangnya satu (Fraser dan Ailen 2004: 187). Rasio KAK = EBIT−Bunga−Pajak−Pengeluaran Modal Rata−rata Hutang Lancar h. Menganalisis perkembangan arus kas bersih dan kinerja keuangan dengan cara melakukan interpretasi setiap hasil yang telah diukur melalui metode analisis horisontal dan rasio arus kas untuk dapat ditarik kesimpulannya. i. Menyimpulkan perkembangan arus kas bersih dan kinerja keuangan koperasi dari hasil interpretasi setiap hasil yang telah diukur melalui metode analisis horisontal dan rasio arus kas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI KREDIT CU LANTANG TIPO A. PROFIL KOPDIT CU LANTANG TIPO Nama Lembaga Badan Hukum Alamat Kantor Pusat Telepon Faksimili E-mail Tanggal Berdiri Tanggal Strategic Planning 1 Jumlah Anggota Kantor Layanan Jumlah Eksekutif : Koperasi Kredit CU Lantang Tipo : Nomor 1343/BH/PAD/X Tanggal 25 Januari 2011 : Jalan Pancasila No.4 Desa Pusat Damai Kec. Parindu, Kab. Sanggau Provinsi Kalimantan Barat : (0564) 23021, 24065 : (0564) 22784 : [email protected] : [email protected] : 2 Februari 1976 : Mei 2003 (Awal Kebangkitan) : 177.682 orang per Desember 2015 : 50 kantor tersebar di Provinsi Kalimantan Barat : 449 orang 53 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 B. SEJARAH SINGKAT Berdirinya CU Lantang Tipo berawal dari toko bersama yang dibentuk oleh guru-guru yang mengabdi pada persekolahan Katolik Paroki Pusat Damai (saat ini menjadi Badan Karya). Toko bersama tersebut dirasa kurang mampu memenuhi kebutuhan keluarga yang lebih luas, sehingga mereka sepakat membentuk Credit Union. Bersamaan dengan mulai diperkenalkannya gerakan Credit Union di Kalimantan Barat oleh team dari Jakarta yaitu Robby Tulus, A.C. Lunandi, Suharto Nazir, Teodorus Trisna Ansarli dan Sukartono. Team pengenalan Credit Union ini difasilitasi oleh Delegasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak (sekarang KOMSOS Keuskupan Agung Pontianak) yang diketuai oleh P. Pius Camperlie OFM.Cap. Team mengadakan kursus pendidikan dasar Credit Union di Paroki Sanggau pada tanggal 24-28 Agustus 1975. Kursus ini diikuti peserta dari beberapa paroki, antara lain dari Pusat Damai, Batang Tarang, Jemongko, Sanggau dan Jangkang. Masing-masing paroki mengutus lima orang sebagai peserta kursus. Lima orang utusan dari Paroki Pusat Damai, yaitu Bapak Bas Kasan, BA (+), Bapak St. Ajin (+), Bapak Djiwa (+), Bapak F. Dael Pongkuk (+) dan Sr. Aloysia. Setelah mengikuti pendidikan dasar, mereka mengadakan pertemuan dengan guruguru di Pusat Damai untuk meneruskan promosi dan gagasan pembentukkan Credit Union. Tanggal 2 Februari 1978 bertempat di SD Subsidi kampung Pusat Damai, para pendiri yang berjumlah 32 orang sepakat mendirikan Credit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 Union Lantang Tipo dipilih sebagai nama CU yang baru didirikan. Nama Lantang Tipo diambil dari bahasa setempat, yaitu bahasa Dayak Hibun dan Dayak Pandu di wilayah Kecamatan Parindu. Lantang berarti tunas (bakal tumbuh) sedangkan tipo adalah nama biasanya tumbuhan hutan. Filosofi dari nama Lantang Tipo adalah semangat untuk bertumbuh bersama dalam suatu keharmonisan menuju kehidupan yang lebih baik. Para peserta rapat pendirian CU Lantang Tipo dengan dibimbing oleh Pastor Ewald Beck, OFM.Cap menetapkan Pengurus dan Pengawas serta nilai nominal satu saham sebesar Rp 250,00. Terpilih sebagai ketua CU Lantang Tipo pertama adalah Bapak Bass Kasan, BA (1976-1977, 19821987). Wilayah Paroki Pusat Damai ditetapkan sebagai wilayah kerja Koperasi Kredit CU Lantang Tipo. Tercatat beberapa orang yang pernah menjabat sebagai ketua yaitu Bapak B. Pius Onomuo El. (1979-1981, 1988-1993), Bapak Engelbertus Acang (1994-1999), Bapak Stephanus Godang (2000-2008 dan 20102011) dan Bapak Marselus Sunardi, S.Pd. (2009-2010). Badan hukum Koperasi Kredit CU Lantang Tipo juga sudah mengalami perubahan beberapa kali dari nomor 954/BH/X, tanggal 10 Februari 1981, diperbaharui dengan badan hukum nomor 90.a/BH/X/, tanggal 11 September 1995, dan terakhir 1343/BH/PAD/X, tanggal 25 Januari 2011. Tahun 1991 Pengurus Koperasi Kredit CU Lantang Tipo mulai mengangkat staf untuk melaksanakan pelayanan sehari-hari. Masyarakat sudah mulai tertarik untuk menjadi anggota. Anggota dan aset mulai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 bertambah, kebutuhan akan staf juga bertambah. Tahun 1995 pelayanan dimulai di kantor baru, sebuah gedung tersendiri berukuran 12m x 12m lantai 2 terletak di Kompleks Paroki Pusat Damai Jalan Pancasila No.4. Nama CU lantang Tipo berubah menjadi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Lantang Tipo. Awal perkembangan dimulai tanggal 20 November 2001 dengan pendirian TP Boro (kini KC Kembayan) dan ditingkatkannya target penambahan anggota. Titik kebangkitan perkembangan Koperasi Kredit CU Lantang Tipo terbesar berawal sejak Mei 2003 melalui sebuah implementasi dari Strategic Planning Credit Union yang difasilitasi Drs. AR. Mecer dan Drs. Munaldus, M.A., Pengurus BK3D Kalimantan yang dilakukan di Wisma Tabor Pusat Damai. Wilayah kerja ditingkatkan menjadi provinsi Kalimantan Barat. Kantor cabang baru didirikan untuk mendekatkan pelayanan kepada para anggota dan memperluas kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi anggota. Paradigma pengembangan Credit Union berubah, visi lembaga sebagai arah jalan ke depan dipertegas, sejalan dengan misi. Koperasi Kredit CU Lantang Tipo menggeliat, aset menanjak tajam sejalan pertumbuhan anggota. Koperasi Kredit CU Lantang Tipo telah menemukan jati dirinya, menjadi Credit Union untuk semua orang, semua kalangan. Dalam upaya mendekatkan pelayanan kepada anggota dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi anggota Koperasi Kredit CU Lantang Tipo memiliki 50 kantor cabang tersebar di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 14 kabupaten dan kota di Kalimantan Barat. Koperasi Kredit CU Lantang Tipo terus berbenah meningkatkan layanan prima kepada para anggotanya. C. VISI, MISI, dan Positioning Statement Koperasi Kredit CU Lantang Tipo. 1. VISI Koperasi Kredit CU Lantang Tipo Tahun 2020: Koperasi Kredit CU Lantang Tipo berkomitmen menjadi Credit Union yang sehat dan terpercaya. 2. MISI Koperasi Kredit CU Lantang Tipo Tahun 2020: Meningkatkan kesejahteraan anggota dengan menyediakan produk dan layanan simpan pinjam berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Credit Union. 3. Positioning Statement: Lantang Tipo, Pantang Tipu. D. Nilai-Nilai, Prinsip-Prinsip dan Pilar Credit Union 1. Nilai-nilai Credit Union: Menolong diri sendiri, bertanggungjawab kepada diri sendiri, demokrasi, swadaya, solidaritas, kesetaraan, keadilan. 2. Prinsip-prinsip Credit Union: Keanggotaan sukarela dan terbuka, pemgawasan demokratis, tidak diskriminatif, distribusi kepada anggota, membangun stabilitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 keuangan, pelayanan kepada anggota, pendidikan secara terus menerus, kerjasama antar koperasi, tanggungjawab sosial. 3. Empat (4) pilar Credit Union: Pendidikan, Swadaya, Solidaritas, Inovasi. E. MACAM-MACAM SIMPANAN 1. Simpanan pokok dan simpanan wajib. 2. Simpanan Muhunt Simpanan Muhunt merupakan produk Koperasi Kredit CU Lantang Tipo untuk membangun kekayaan anggota sebagai dana hari tua, 3. Pusant Pusant merupakan produk pilihan untuk memastikan terciptanya dana pensiun. 4. Simoto Simpanan untuk pembelian kendaraan bermotor. 5. Tabing Simpanan untuk memenuhi kebutuhan harian. 6. Ntaban Ntaban merupakan tabungan berjangka. 7. Todingk Simpanan untuk mempersiapan dana pendidikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 8. Tas Simpanan yang bertujuan untuk menanamkan budaya menabung sejak dini di kalangan anak-anak dan bersifat pilihan. 9. Raya Simpanan untuk persiapan hari raya, baik hari raya keagamaan maupun hari raya tradisional. 10. Masao Simpanan untuk persiapan biaya pesta pertunangan dan pernikahan atas nama diri sendiri atau anggota keluarga. 11. Taplas Taplas merupakan tabungan untuk persiapan pembiayaan usaha pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan. 12. Wisata Simpanan khusus yang dapat dimanfaatkan untuk biaya transport, akomodasi, konsumsi, uang saku dan administrasi lainnya yang berkaitan dengan kegiatan wisata baik di dalam maupun di luar negeri. 13. Simpanan Kesehatan Simpanan untuk mempersiapkan biaya berobat. 14. Automatic Teller Machine (ATM) Kartu ATM langsung diberikan kepada anggota yang sudah memiliki atau membuka rekening Tabing baru di kantor Koperasi Kredit CU Lantang Tipo yang sudah memiliki fasilitas ATM. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Analisis data atas laporan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo dilakukan dengan menggunakan analisis komparatif berupa metode analisis horisontal atas arus kas periode 2014, 2015, dan 2016 untuk menggambarkan hubungan antara pos-pos yang signifikan dari arus kas masuk dan keluar serta kecenderungan dari arus kas masuk dan keluar tersebut. Analisis kemudian diteruskan dengan menggunakan analisis rasio atas arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo untuk menilai kinerja keuangan. Analisis yang dilakukan atas laporan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Analisis Horisontal atas Laporan Arus Kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo. Analisis horisontal yang digunakan dalam pembahasan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai perubahan jumlah arus kas yang terjadi selama tahun 2014, 2015, dan 2016. Analisis horisontal atas laporan keuangan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo dilakukan dengan cara membandingkan arus kas tahun 2014 dengan tahun 2013 sebagai tahun dasar, tahun 2015 dengan tahun 2014 sebagai tahun dasar, dan tahun 2016 dengan tahun 2015 60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 sebagai tahun dasar. Analisis horisontal atas laporan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo akan disajikan sebagai berikut: a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Aktivitas operasi meliputi pengaruh kas dari transaksitransaksi yang menimbulkan pendapatan dan beban. Hal tersebut akan masuk dalam penentuan laba bersih. Aktivitas operasi meliputi pos-posan laporan laba-rugi (Jusup 2011). Menurut International Federation of Accountants dalam SAK-ETAP (2013 :23), arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasilan utama pendapatan entitias. Arus kas operasi pada umumnya berasal dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi. Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah: 1) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa 2) Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain. 3) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa 4) Pembayaran kas kepada dan atas nama karyawan 5) Pembayaran kas atau restitusi pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi. 6) Penerimaan dan pembayaran kas dari investasi, pinjaman, dan kontrak lainnya yang dimiliki untuk tujuan perdagangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 yang sejenis dengan persediaan yang dimaksudkan untuk dijual kembali. Rumus perubahan sejak tahun dasar = AKO tahun 2014 = = Jumlah Tahun Ini−Jumlah Tahun Dasar Jumlah Tahun Dasar AKO2014−AKO2013 AKO2013 80.687.194.524−143.528.585.802 143.528.585.802 = - 0,43783 = - 0,43783 x 100% = - 43,8% AKO tahun 2015 = = AKO2015−AKO2014 AKO2014 95.019.431.553−80.687.194.524 80.687.194.524 = 0,17763 = 0,17763 x 100% = 17,8% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 AKO tahun 2016 = = AKO2016−AKO2015 AKO2015 19.866.120.315−95.019.431.553 95.019.431.553 = - 0,79092 = - 0,79092 x 100% = -79,1% Tabel 5.1.Arus Kas dari Aktivitas Operasi Koperasi Kredit CU Lantang Tipo (dalam ribuan rupiah) Tahun Arus Kas Operasi AKO - AKO −1 Perubahan (%) 2013 143.528.585.802 2014 80.687.194.524 -62.841.391.278 -43,8% 2015 95.019.431.553 14.332.237.029 17,8% 2016 19.866.120.315 -75.153.311.238 -79,1% Sumber: Data diolah Gambar 5.1 Grafik Arus Kas Operasi tahun 2014-2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 Hasil analisis menunjukkan bahwa arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 arus kas operasi mengalami penuruan dari tahun sebelumnya sebesar -43,8% menjadi 80.687.194.524 rupiah, penurunan ini terjadi akibat adanya kenaikan piutang, kenaikan persediaan, kenaikan beban dibayar dimuka, kenaikan dana-dana, kenaikan hutang pajak, dan penurunan beban yang masih harus dibayar. Pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 17,8% menjadi 95.019.431.553 rupiah, kenaikan ini terjadi akibat adanya penurunan persediaan, kenaikan titipan anggota, dan kenaikan pada beban yang masih harus dibayar. Pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 79,1% menjadi 19.866.120.315 rupiah, penurunan ini terjadi akibat adanya kenaikan piutang, kenaikan PPh 21, dan penurunan beban yang masih harus dibayar. b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Menurut International Federation of Accountants dalam SAK-ETAP (2013: 24), arus kas dari investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 1) Pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap (termasuk aset tetap yang dibangun sendiri), aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya. 2) Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya. 3) Pembayaran kas untuk perolehan efek ekuitas atau efek utang entitas lain dan bunga dalam joint venture (selain pembayaran untuk efek yang diklasifikasikan sebagai kas atau setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan). 4) Penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek utang dari entitas lain dan bunga dari joint venture (selain penerimaan dari efek yang diklasifikasikan sebagai setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan). 5) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain. 6) Penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain. 7) Penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain. Menurut Jusup (2011), arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah: 1) Pembelian, penjualan investasi dan aset tetap (tanah, gedung, peralatan, dan sebagainya). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 2) Pemberian pinjaman dan penerimaan pelunasan pinjaman. Aktivitas investasi meliputi arus kas yang berasal dari perubahan investasi (pembelian dan penjualan investasi) dan aset-aset jangka panjang. Rumus perubahan sejak tahun dasar = AKI tahun 2014 = = Jumlah Tahun Ini−Jumlah Tahun Dasar Jumlah Tahun Dasar AKI2014 −AKI2013 AKI2013 29.758.812.050−16.724.131.300 16.724.131.300 = 0,77939 = 0,77939 x 100% = 77,9% AKI tahun 2015 = = AKI2015 −AKI2014 AKI2014 30.878.416.745−29.758.812.050 29.758.812.050 = 0,03762 = 0,03762 x 100% = 3,76% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 AKI tahun 2016 = = AKI2016 −AKI2015 AKI2015 31.749.261.270−30.878.416.745 30.878.416.745 = 0,0282 = 0,0282 x 100% = 2,82% Tabel 5.2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Koperasi Kredit CU Lantang Tipo (dalam ribuan rupiah) Tahun Arus Kas Investasi AKI - AKI −1 Perubahan (%) 2013 16.724.131.300 2014 29.758.812.050 13.034.680.750 77,9% 2015 30.878.416.745 1.119.604.695 3,76% 2016 31.749.261.270 870.844.525 2,82% Sumber: Data diolah Gambar 5.2 Grafik Arus Kas Investasi tahun 2014-2016 32,000,000,000 31,500,000,000 31,000,000,000 30,500,000,000 30,000,000,000 29,500,000,000 29,000,000,000 28,500,000,000 2014 2015 Arus Kas Investasi 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 Hasil analisis menunjukkan bahwa arus kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 arus kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 77,9% menjadi 29.758.812.050 rupiah, kenaikan tersebut terjadi karena penambahan properti investasi dan penambahan aset lain-lain. Pada tahun 2015 arus kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar 3,76% menjadi 30.878.416.745 rupiah, kenaikan pada tahun 2015 terjadi akibat adanya penambahan penyertaan dan pembelian aset tetap. Pada tahun 2016 arus kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar 2,82% menjadi 31.749.261.270 rupiah, kenaikan pada tahun 2016 terjadi akibat adanya kenaikan pada properti investasi. c) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Menurut Jusup (2011), aktivitas pendanaan meliputi: 1) Mendapatkan kas dari penerbitan surat utang (misalnya obligasi atau wesel) dan pembayaran kembali pinjaman. 2) Mendapatkan kas dari pemegang saham, pembelian kembali saham, dan pembayaran dividen. Aktivitas pendanaan meliputi arus kas yang berasal dari perubahan perubahan dalam pos-pos utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 Menurut International Federation of Accountants dalam SAK-ETAP (2013: 24), arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah: 1) Penerimaan kas dari penerbitan saham atau efek ekuitas lain. 2) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menembus saham entitas. 3) Penerimaan kas dari penerbitan pinjaman, wesel, dan pinjaman jangka pendek atau jangka panjang lainnya. 4) Pelunasan pinjaman. 5) Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan. Rumus perubahan sejak tahun dasar = AKP tahun 2014 = = Jumlah Tahun Ini−Jumlah Tahun Dasar Jumlah Tahun Dasar AKP2014 −AKP2013 AKP2013 201.465.692.954−295.382.186.109 295.382.186.109 = - 0,31794 = - 0,31794 x 100% = - 31,8% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 AKP tahun 2015 = = AKP2015 −AKP2014 AKP2014 150.661.226.420−201.465.692.954 201.465.692.954 = - 0,25217 = - 0,25217 x 100% = - 25,2% AKP tahun 2016 = = AKO2016 −AKO2015 AKO2015 123.673.904.440−150.661.226.420 150.661.226.420 = - 0,17912 = - 0,17912 x 100% = -17,9% Tabel 5.3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Koperasi Kredit CU Lantang Tipo (dalam ribuan rupiah) Tahun Arus Kas Pendanaan Perubahan (%) AK - AK −1 2013 295.382.186.109 2014 201.465.692.954 -93.916.493.155 -31,8% 2015 150.661.226.420 -50.804.466.534 -25,2% 2016 123.673.904.440 -26.987.321.980 -17,9% Sumber: Data diolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 Gambar 5.3 Grafik Arus Kas Pendanaan tahun 2014-2016 250.000.000.000 200.000.000.000 150.000.000.000 100.000.000.000 50.000.000.000 0 2014 2015 2016 Arus Kas Pendanaan Hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas pendanaan mengalami penurunan dari tahun 2014-2016. Aktivitas pendanaan pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar -31,8% menjadi 201.465.692.954 rupiah, penurunan pada tahun 2014 terjadi akibat adanya alokasi pembagian SHU pada kewajiban jangka panjang, penambahan simpanan pokok, penambahan simpanan wajib, penambahan cadangan pembangunan gedung, penambahan cadangan pengembangan, pengambilan cadangan tujuan risiko, penambahan cadangan umum. Arus kas pendanaan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar -25,2% menjadi 150.661.226.420 rupiah, penurunan ini terjadi akibat adanya alokasi pembagian SHU pada kewajiban jangka panjang, penambahan simpanan pokok, penambahan simpanan wajib, penambahan cadangan pembangunan gedung, penambahan cadangan pengembangan, pengambilan cadangan tujuan risiko, penambahan cadangan umum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 Arus kas pendanaan pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar -17,9% menjadi 123.673.904.440 rupiah, penurunan tersebut terjadi akibat adanya alokasi pembagian SHU pada kewajiban jangka panjang, simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum. 2. Analisis Rasio Arus Kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo Analisis laporan arus kas menggunakan analisis rasio arus kas yaitu dengan cara membandingkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan sehingga dapat diketahui kondisi keuangan jika ditinjau dari arus kasnya. Analisis rasio arus kas yang akan dibahas meliputi rasio arus kas operasi (AKO), rasio total hutang (TH), rasio pengeluaran modal (PM), rasio cakupan arus dana (CAD), rasio cakupan kas terhadap bunga (CKB), rasio cakupan kas terhadap hutang lancar (CKHL), dan rasio kecukupan arus kas (KAK). Analisis laporan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014, 2015, dan 2016 tersebut jika ditinjau dari analisis rasio arus kas adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 a. Rasio Arus Kas Operasi Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), “Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban lancar” Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan kewajiban lancar. Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk presentase. Apabila rasio ini 1:1 atau 100% berarti aktiva lancar dapat menutupi semua kewajiban jangka pendeknya. Rasio yang lebih aman adalah berada diatas 1 atau diatas 100% (Afrina, 2013). Perusahaan yang memiliki rasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancar di bawah 1 berarti bahwa perusahaan tersebut tidak mampu melunasi kewajiban lancar hanya dengan menggunakan arus kas operasi saja (Heri, 2015: 124). Rasio AKO = Jumlah Arus Kas Operasi Kewajiban Lancar 80.687.194.524 Tahun 2014 = 395.950.601.761 = 0,20378 = 0,20378 x 100% = 20,38% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 Tahun 2015 = 95.019.431.553 412.199.883.217 = 0,23051 = 0,23051 x 100% = 23,05% Tahun 2016 = 19.866.120.315 478.844.591.391 = 0,04148 = 0,04148 x 100% = 4,15% Tabel 5.4. Rasio Arus Kas Operasi Koperasi Kredit CU Lantang Tipo (dalam ribuan rupiah) Tahun Arus kas Operasi 2014 2015 2016 Kewajiban Lancar Persen (100) 80.687.194.524 395.950.601.761 20,38 95.019.431.553 412.199.883.217 23,05 19.866.120.315 478.844.591.391 4,15 Sumber: Data diolah Gambar 5.4 Grafik Rasio Arus Kas Operasi Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 Berdasarkan tabel 5.4 perhitungan rasio arus kas operasi Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu: 1) Tahun 2014 rasio arus kas operasi sebesar 0,20378 yang berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 20,38 rupiah arus kas operasi. 2) Tahun 2015 rasio arus kas operasi sebesar 0,23051 yang berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 23,05 rupiah arus kas operasi. 3) Tahun 2016 rasio arus operasi sebesar 0,04148 yang berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 4,15 rupiah arus kas operasi. b. Rasio Total Hutang Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), rasio ini menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang. Rasio ini untuk menganalisis dalam jangka waktu beberapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 Semakin besar nilai rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik, rasio ini tidak harus 100% atau 1:1 (Afrina, 2013). Angka sekitar 20% untuk rasio ini merupakan hal yang biasa untuk perusahaan yang sehat keuangannya (Mamduh dan Halim, 2014: 211). Rasio TH = Tahun 2014 = Arus Kas Operasi To al Hu ang 80.687.194.524 1.760.723.411.211 = 0,04583 = 0,04583 x 100% = 4,58% Tahun 2015 = 95.019.431.553 1.892.929.644.117 = 0,050197 = 0,050197 x 100% = 5,02% Tahun 2016 = 19.866.120.315 2.045.429.550.591 = 0,00971 x 100% = 0,97% = 0,00971 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 Tabel 5.5. Rasio Total Hutang Koperasi Kredit CU Lantang Tipo (dalam ribuan rupiah) Tahun Arus Kas Operasi Total Hutang Persen (100) 2014 80.687.194.524 1.760.723.411.211 4,58 2015 95.019.431.553 1.892.929.644.117 5,02 2016 19.866.120.315 2.045.429.550.591 0,97 Sumber: Data diolah Gambar 5.5 Grafik Rasio Total Hutang Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016 Berdasarkan tabel 5.5 perhitungan rasio total hutang Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu: 1) Tahun 2014 rasio total hutang menunjukkan rasio sebesar 0,04583. Hal tersebut menunjukkan total hutang koperasi dijamin oleh arus kas operasi bersih tahun 2014 sebesar 4,58%. 2) Tahun 2015 rasio total hutang menunjukkan rasio sebesar 0,05019. Hal tersebut menunjukkan total hutang koperasi dijamin oleh arus kas operasi bersih tahun 2015 sebesar 5,02%. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 3) Tahun 2016 rasio total hutang menunjukkan rasio sebesar 0,00971. Hal tersebut menunjukkan total hutang koperasi dijamin oleh arus kas operasi bersih tahun 2016 sebesar 0,097%. c. Rasio Pengeluaran Modal Menurut Darsono dan Ashari (2005: 92), “Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi dibagi dengan pengeluaran modal”. Menurut Mamduh dan Halim (2014: 212), “Besar-kecilnya arus kas untuk pengeluaran investasi akan sangat bergantung dari siklus produk yang dipunya. Rasio yang lebih besar dari 1 (satu) dapat diharapkan”. Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik karena kecukupan modal yang tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang (Afrina, 2013). Rasio PM = Arus Kas Operasi Pengeluaran Modal Tahun 2014 = 80.687.194.524 114.090.425.850 = 0,70722 atau 0,71 kali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 Tahun 2015 = Tahun 2016 = 95.019.431.553 19.381.144.700 19.866.120.315 20.378.476.700 = 4,90267 atau 4,9 kali = 0,97485 atau 0,97 kali Tabel 5.6. Rasio Pengeluaran Modal Koperasi Kredit CU Lantang Tipo (dalam ribuan rupiah) Tahun Arus Kas Operasi 2014 2015 2016 Pengeluaran Modal Perputaran (kali) 80.687.194.524 114.090.425.850 0,71 95.019.431.553 19.381.144.700 4,9 19.866.120.315 20.378.476.700 0,97 Sumber: Data diolah Gambar 5.6 Grafik Rasio Pengeluaran Modal Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 Berdasarkan tabel 5.6 perhitungan rasio pengeluaran modal Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu: 1) Tahun 2014 rasio pengeluaran modal sebesar 0,71 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam membiayai pengeluaran modal tahun 2014 sebesar 0,71 kali. 2) Tahun 2015 rasio pengeluaran modal sebesar 4,9 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam membiayai pengeluaran modal tahun 2015 sebesar 4,9 kali. 3) Tahun 2016 rasio pengeluaran modal sebesar 0,97 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam membiayari pengeluaran modal tahun 2016 sebesar 0,97 kali. d. Rasio Cakupan Arus Dana Menurut Darsono dan Ashari (2005: 92), rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas guna membayar komitmen-komitmennya (bunga, pajak dan dividen preferen). Rasio ini diperoleh dengan laba sebelum pajak dan bunga (EBIT) dibagi bunga, penyesuaian pajak dan dividen preferen. Rasio yang besar menunjukkan bahwa kemampuan yang lebih baik dari laba sebelum pajak dalam menutup komitmen yang jatuh tempo dalam satu tahun. Rasio CAD = EBIT Bunga+Pajak+Dividen Type equation here. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 Tahun 2014 = 3.196.202.428 158.587.894.350+425.309.750+114.090.425.850 = 0,01 kali Tahun 2015 = 3.585.467.396 164.104.866.500+451.511.500+19.381.144.700 = 0,02 kali Tahun 2016 = 4.642.626.353 154.833.865.100+491.453.000+20.378.476.700 = 0,03 kali Tabel 5.7. Rasio Cakupan Arus Dana Koperasi Kredit CU Lantang Tipo (dalam ribuan rupiah) Tahun EBIT Bunga Pajak Dividen Perputaran (kali) 2014 3.196.202.428 158.587.894.350 425.309.750 114.090.425.850 0,01 2015 3.585.467.396 164.104.866.500 461.511.500 19.381.144.700 0,02 2016 4.642.626.353 154.833.865.100 491.453.000 20.378.476.700 0,03 Sumber: Data diolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 Gambar 5.7 Grafik Rasio Cakupan Arus Dana Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016 Berdasarkan tabel 5.7 perhitungan rasio cakupan arus kas dana Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu: 1) Tahun 2014 rasio cakupan arus kas dana sebesar 0,01 menunjukkan bahwa semua komitmen-komitmen yang akan jatuh tempo sebanyak 0,01 kali. 2) Tahun 2015 rasio cakupan arus kas dana sebesar 0,02 menunjukkan bahwa semua komitmen-komitmen yang akan jatuh tempo sebanyak 0,02 kali. 3) Tahun 2016 rasio cakupan arus kas dana sebesar 0,03 menunjukkan bahwa semua komitmen-komitmen yang akan jatuh tempo sebanyak 0,03 kali. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 e. Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB) Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi tambah pembayaran bunga, dan pembayaran pajak dibagi pembayaran bunga. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa arus kas operasi perusahaan memiliki kemampuan yang baik untuk menutup biaya bunga, sehingga kemungkinan perusahaan untuk tidak mampu membayar bunga menjadi sangat kecil (Heri, 2015: 125). Rasio CKB = Tahun 2014 = Arus Kas Operasi+Bunga+Pajak Bunga 80.687.194.524+158.587.894.350+425.309.750 158.587.894.350 = 1,51 kali Tahun 2015 = 95.019.431.553+164.104.866.500+451.511.500 164.104.866.500 = 1,58 kali Tahun 2016 = 19.866.120.315+154.833.865.100+ 491.453.000 = 1,13 kali 154.833.865.100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 Tabel 5.8. Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga Koperasi Kredit CU Lantang Tipo (dalam ribuan rupiah) Tahun Arus Kas Operasi Bunga Pajak Perputaran (kali) 2014 80.687.194.524 158.587.894.350 425.309.750 1,51 2015 95.019.431.553 164.104.866.500 451.511.500 1,58 2016 19.866.120.315 154.833.865.100 491.453.000 1,13 Sumber: Data diolah Gambar 5.8 Grafik Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016 Berdasarkan tabel 5.8 perhitungan rasio cakupan kas terhadap bunga Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu: 1) Tahun 2014 sebesar 1,51 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi membayar biaya bunga sebesar 1,51 kali. 2) Tahun 2015 sebesar 1,58 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi membayar biaya bunga sebesar 1,58 kali. 3) Tahun 2016 sebesar 1,13 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi membayar biaya bunga sebesar 1,13 kali. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 f. Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL) Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91), rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan arus kas operasi bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi ditambahkan dividen kas dibagi dengan hutang lancar. Rasio yang rendah menunjukkan kemampuan yang rendah dari arus kas operasi dalam menutup kewajiban lancar. Menurut Mamduh dan Halim (2014: 204), studi empiris di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa rasio arus kas terhadap hutang lancar untuk kondisi yang sehat adalah sekitar 0,4 atau lebih. Rasio CKHL = Tahun 2014 = Tahun 2015 = Tahun 2016 = Jumlah Kas Operasi+Dividen Kas Hu ang Lancar 80.687.194.524 395.950.601.761 95.019.431.553 412.199.883.217 19.866.120.315 478.844.591.391 = 0,2 kali = 0,23 kali = 0,04 kali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 Tabel 5.9. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar Koperasi Kredit CU Lantang Tipo (dalam ribuan rupiah) Tahun Arus Kas Operasi Dividen Kas 2014 80.687.194.524 2015 95.019.431.553 2016 19.866.120.315 - Hutang Lancar Perputaran (kali) 395.950.601.761 0,2 412.199.883.217 0,23 478.844.591.391 0,04 Sumber: Data diolah Gambar 5.9 Grafik Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016 Berdasarkan 5.9 perhitungan rasio cakupan kas terhadap hutang lancar Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu: 1) Tahun 2014 rasio sebesar 0,2 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam membayar hutang lancar tahun 2014 sebesar 0,2 kali. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 2) Tahun 2015 rasio sebesar 0,23 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam membayar hutang lancar tahun 2015 sebesar 0,23 kali. 3) Tahun 2016 rasio sebesar 0,04 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam membayar hutang lancar tahun 2016 sebesar 0,04 kali. g. Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK) Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91) dalam Mukhtarom (2015), rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu 3 tahun mendatang. Rasio ini diperoleh dengan laba bersih sebelum pajak dikurangi pembayaran pajak dan pengeluaran modal dibagi rata-rata hutang lancar selama 3 tahun. Lembaga pemberi kredit sering menggunakan rasio kecukupan arus kas untuk mengevaluasi sejauh mana satu perusahaan dapat menutupi pembayaran tahunan seperti hutang pengeluaran untuk barang modal dan dividen dari arus kas operasi. Rasio ini sekurang-kurangnya satu (Fraser dan Ailen 2004: 187). Rasio KAK = EBIT−Bunga−Pajak−Pengeluaran Modal Ra a−ra a Hu ang Lancar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 Tahun 2014 = 3.196.202.428−158.587.894.350−425.309.750−114.090.425.850 428.998.358.790 = - 0,63 kali Tahun 2015 = 3.585.467.396−164.104.866.500−451.511.500−19.381.144.700 428.998.358.790 = - 0,42 kali Tahun 2016 = 4.642.626.353−154.833.865.100−491.453.000−20.378.476.700 428.998.358.790 = - 0,4 kali Tabel 5.10. Rasio Kecukupan Arus Kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo (dalam ribuan rupiah) Tahun EBIT Bunga Pajak Pengeluaran Modal Rata-rata Hutang Lancar Perputaran (kali) 2014 3.196.202.428 158.587.894.350 425.309.750 114.090.425.850 428.998.358.790 -0,63 2015 3.585.467.396 164.104.866.500 451.511.500 19.381.144.700 428.998.358.790 -0,42 2016 4.642.626.353 154.833.865.100 491.453.000 20.378.476.700 428.988.358.790 -0,4 Sumber: Data diolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 Gambar 5.10 Grafik Rasio Kecukupan Arus Kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016 Dari hasil analisis pada tabel 5.10 menunjukkan bahwa rasio kecukupan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu tahun 2014 sebesar -0,63, tahun 2015 sebesar -0,42 dan tahun 2016 sebesar -0,4 yang berarti koperasi dalam 3 tahun mendatang kemungkinan tidak dapat memenuhi kewajibannya secara tunai karena nilai rasionya adalah negatif. B. Pembahasan Hasil Analisis 1. Perkembangan Arus Kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo. a. Arus Kas Operasi Pada tahun 2014 arus kas operasi mengalami penuruan dari tahun sebelumnya sebesar -43,8% menjadi 80.687.194.524 rupiah, penurunan ini terjadi akibat adanya kenaikan pada piutang, kenaikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 persediaan, kenaikan beban dibayar dimuka, kenaikan dana-dana, kenaikan hutang pajak, dan penurunan beban yang masih harus dibayar. Kenaikan pada piutang sebesar 98.239.999.543 rupiah disebabkan karena meningkatnya pengajuan kredit atau pinjaman oleh anggota dan anggota CUMI kepada koperasi sehingga kas koperasi berkurang. Kenaikan pada persediaan sebesar 417.306.525 rupiah disebabkan karena meningkatnya pembelian persediaan alat tulis kantor dan peralatan sehingga kas koperasi berkurang karena mengeluarkan uang untuk membeli persediaan tersebut. Kenaikan pada beban dibayar dimuka sebesar 2.816.449.600 rupiah disebabkan karena meningkatnya pembelian aktiva tetap (beban dibayar dimuka) sehingga kas yang tersedia digunakan untuk membayar aktiva. Kenaikan pada dana-dana sebesar 13.607.511.866 rupiah disebabkan karena meningkatnya penggunaan kas untuk pengurus pengawas, pendidikan, sosial, dan pengembangan daerah kerja sehingga kas yang tersedia di koperasi menurun. Kenaikan pada hutang pajak sebesar 225.391.239 rupiah disebabkan karena sudah dilakukannya pembayaran hutang PPh 29, 25, 23 dan 21 sehingga kas yang tersedia berkurang karena membayar pajak. Penurunan pada beban yang masih harus dibayar sebesar 1.041.982.100 rupiah disebabkan karena penggunaan dana untuk kegiatan RAT TB 2013 dan operasional kantor. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 Pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 17,8% menjadi 95.019.431.553 rupiah, kenaikan ini terjadi akibat adanya penurunan pada persediaan, kenaikan titipan anggota, dan kenaikan beban yang harus dibayar. Penurunan persediaan sebesar 958.802.225 rupiah disebabkan karena banyaknya penggunaan persediaan yang tersedia dari tahun 2014 sehingga kurang melakukan pembelian di tahun 2015. Kenaikan pada titipan anggota sebesar 26.742.058.350 rupiah disebabkan karena kas yang masuk dari setoran anggota, swadaya solidaritas, solidaritas kesehatan anggota, dan dana wajib pinjam. Kenaikan pada beban yang masih harus dibayar sebesar 2.442.392.350 rupiah disebabkan klaim asuransi dari Puskopdit Borneo untuk anggota Koperasi Kredit CU Lantang Tipo yang telah meninggal belum diambil oleh ahli waris sehingga uang tersedia masih tersedia di kas. Pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar -79,1% menjadi 19.866.120.315 rupiah, penurunan ini terjadi akibat adanya kenaikan pada piutang, kenaikan pada PPh 21, penurunan beban yang masih harus dibayar. Kenaikan pada piutang sebesar 108.778.210.950 rupiah disebabkan karena meningkatnya pengajuan kredit atau pinjaman anggota, anggota CUMI dan IDC kepada koperasi sehingga kas koperasi berkurang. Kenaikan pada PPh 21 sebesar 41.705.260 rupiah disebabkan karena pada tahun 2016 Koperasi Kredit CU Lantang Tipo sudah melakukan kewajibannya dalam membayar hutang pajak PPh 21. Penurunan pada beban yang masih harus dibayar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 sebesar 1.637.905.092 rupiah disebabkan karena penggunaan dana untuk kegiatan RAT TB 2014 dan operasional kantor. Aktivitas operasi koperasi pada tahun 2014 menghasilkan arus kas negatif. Pada tahun 2015 koperasi menghasilkan arus kas positif. Pada tahun 2016 koperasi menghasilkan arus kas negatif. Aktivitas operasi pada tahun 2014 dan 2016 menghasilkan arus kas negatif karena meningkatnya piutang yang disalurkan kepada anggota. Aktivitas operasi pada tahun 2015 mengalami kenaikan karena penggunaan persediaan yang sudah dibeli pada tahun sebelumnya, kenaikan titipan anggota, dan kenaikan beban yang masih harus dibayar. b. Arus Kas Investasi Pada tahun 2014 arus kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 77,9% menjadi 29.758.812.050 rupiah, kenaikan pada tahun 2014 terjadi karena penambahan properti investasi dan penambahan aset lain-lain. Penambahan properti investasi sebesar 5.072.280.000 rupiah disebabkan karena adanya pembelian kayu belian dan tanah oleh koperasi. Pembelian tersebut menyebabkan kas koperasi berkurang. Penambahan aset lain-lain sebesar 18.371.193.700 rupiah disebabkan karena bertambahnya gedung dalam proses pengerjaan, piutang dalam jaminan dan aset lain-lain. Penambahan aset lain-lain mengurangi kas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 karena biaya yang dikeluarkan untuk pengerjaan gedung dalam proses. Piutang dalam jaminan mengurangi kas karena uang dikeluarkan untuk dipinjamkan dan koperasi mendapat jaminan berupa sertifikat tanah. Pada tahun 2015 arus kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar 3,76% menjadi 30.878.416.745 rupiah, kenaikan tersebut terjadi akibat adanya penambahan penyertaan dan pembelian aset tetap. Penambahan penyertaan sebesar 12.950.000 rupiah pada Puskopdit Borneo. Kenaikan pembelian aset tetap sebesar 36.227.525.045 rupiah karena pembayaran termin gedung yang sudah jadi, kas yang tersedia di koperasi digunakan untuk pelunasan pembayaran termin gedung sehingga kas pada koperasi berkurang. Pada tahun 2016 arus kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar 2,82% menjadi 31.749.261.270 rupiah, kenaikan pada tahun 2016 terjadi akibat adanya kenaikan pada properti investasi. Kenaikan pada properti investasi sebesar 1.112.520.000 rupiah disebabkan karena pembelian tanah. Pembelian tanah ini menyebabkan aset investasi bertambah dan kas berkurang. c. Arus Kas Pendanaan Arus kas pendanaan pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar -31,8% menjadi 201.465.692.954 rupiah, penurunan pada tahun 2014 terjadi akibat adanya alokasi pembagian SHU sebesar 1.814.635.458 rupiah untuk kewajiban jangka panjang, simpanan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 pokok, simpanan wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum. Arus kas pendanaan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar -25,2% menjadi 150.661.226.420 rupiah, penurunan ini terjadi akibat adanya adanya alokasi pembagian SHU sebesar 2.770.892.678 rupiah untuk kewajiban jangka panjang, simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum. Arus kas pendanaan pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar -17,9% menjadi 123.673.904.440 rupiah, penurunan tersebut terjadi akibat adanya alokasi pembagian SHU sebesar 3.133.955.896 rupiah untuk kewajiban jangka panjang, simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum. Aktivitas pendanaan koperasi pada tahun 2014-2016 menghasilkan arus kas negatif karena SHU yang ada sudah dialokasikan untuk membayar kewajiban jangka panjang, simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 2. Kinerja keuangan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo a. Rasio Arus Kas Operasi Rasio arus kas operasi pada tahun 2014 sebesar 0,20378 yang berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 20,38 rupiah arus kas operasi. Pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar 2,67% menjadi 0,23051 yang berarti kemampuan koperasi dalam membayar setiap seratus rupiah kewajiban lancarnya melalui arus kas operasi meningkat menjadi 23,05 rupiah, hal ini dikarenakan tingginya arus kas operasi sehingga setiap seratus rupiah kewajiban lancar mampu dijamin oleh arus kas operasi sebesar 23,05 rupiah. Pada tahun 2016 rasio arus kas operasi mengalami penurunan dari tahun 2015 sebesar 18,9% menjadi 0,04148, sehingga setiap seratus rupiah kewajiban lancar koperasi hanya mampu dijamin oleh 4,15 rupiah arus kas operasi yang berarti terjadi penurunan kemampuan perusahaan dalam membayar setiap seratus rupiah. Dari data Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016 rasio arus kas operasi cenderung fluktuatif dan rasio tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 0,23051. Namun walaupun terjadi peningkatan rasio pada tahun 2015, nilai rasio yang dihasilkan selama tiga tahun tersebut kurang dari 1 (satu) sehingga kemungkinan besar koperasi tidak mampu membayar kewajiban lancarnya melalui arus kas dari aktivitas operasi saja. Aktivitas operasi merupakan aktivitas pendapatan utama koperasi, ketidak cukupan koperasi dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 menghasilkan arus kas operasi untuk membayar kewajiban lancar dapat menyebabkan kebangkrutan. b. Rasio Total Hutang Rasio total hutang pada tahun 2014 adalah sebesar 0,04583 yang berarti total hutang koperasi yang dijamin dengan arus kas operasi bersih adalah 4,58% sedangkan untuk tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,44% menjadi 0,05019 karena arus kas operasi cukup tinggi yang berarti arus kas operasi mampu menjamin total hutang koperasi sebesar 5,02%. Pada tahun 2016 rasio total hutang adalah 0,00971 turun sebesar 4,05% dari tahun 2015 karena arus kas operasi pada tahun tersebut rendah dan total hutang besar sehingga arus kas operasi hanya mampu menjamin total hutang koperasi sebesar 0,97%. Dari hasil perhitungan rasio tersebut dapat dilihat bahwa kinerja keuangan koperasi memiliki kemampuan yang rendah dalam membayar total hutangnya melalui arus kas operasi bersih koperasi yang dapat dilihat dari hasil perhitungan rasio yang berada dibawah 100%, sehingga koperasi harus memiliki sumber arus kas lain selain arus kas normal koperasi untuk menutupi total hutangnya. Koperasi yang kekurangan kewajibannya yang dana akan likuid jatuh untuk tempo membayar bisa kewajiban- mengakibatkan kebangkrutan yang dapat merugikan semua pihak. Peningkatan rasio PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 terjadi karena arus kas operasi tinggi sebanding dengan total hutang yang tinggi, sedangkan penurunan rasio terjadi karena arus kas operasi rendah dibandingkan total hutangnya. c. Rasio Pengeluaran Modal Rasio pengeluaran modal untuk tahun 2014 adalah 0,71 yang berarti kemampuan arus kas operasi dalam membiayai pengeluaran modal sebesar 0,71 kali, sedangkan untuk tahun 2015 rasio pengeluaran modal sebesar 4,9 kali atau naik sebesar 4,19% dari tahun 2014. Pada tahun 2016 rasio pengeluaran modal sebesar 0,97 atau turun sebesar 3,93% dari tahun 2015 yang berarti kemampuan arus kas operasi dalam membiayai pengeluaran modal sebesar 0,97 kali. Rasio pengeluaran modal pada tahun 2015 sebesar 4,9 menunjukkan bahwa arus kas operasi mampu dalam membiayai pengeluaran modalnya seperti membayar dividen. Pada tahun 2014 dan 2016 menunjukkan angka rasio yang rendah sehingga kemungkinan koperasi mengalami kesulitan dalam membiayai pengeluaran modalnya seperti membayar dividen kepada anggota melalui arus kas operasi saja. Dari hasil perhitungan rasio pengeluaran modal, kinerja keuangan koperasi baik pada tahun 2015 karena nilai rasio diatas satu sehingga arus kas operasi mampu membiayai pengeluaran modalnya untuk membayar dividen kepada anggota. Walaupun pengeluaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 modal meningkat tapi juga disertai dengan meningkatnya arus kas operasi. Kinerja keuangan koperasi pada tahun 2014 dan tahun 2016 buruk, hal ini bisa dilihat dari nilai rasio pengeluaran modal pada tahun 2014 dan 2016 dibawah 1 (satu) yang berarti arus kas operasi tidak mampu membiayai pengeluaran modalnya untuk membayar dividen kepada anggota. Rasio pada tahun 2014 dan tahun 2016 buruk karena arus kas operasi lebih kecil dibandingkan pengeluaran modal. d. Rasio Cakupan Arus Dana Rasio pada tahun 2014 adalah sebesar 0,01 yang berarti bahwa kemampuan laba dalam menutup komitmen-komitmen yang akan jatuh tempo adalah 0,01 kali atau jumlah laba pada tahun 2014 hanya mampu menutupi 0,01 jumlah komitmen-komitmen yang akan jatuh tempo pada tahun tersebut. Pada tahun 2015 rasio cakupan arus dana mengalami kenaikan 0,01% menjadi 0,02 yang berarti laba tahun 2015 hanya mampu menutupi 0,02 kali jumlah komitmen-komitmen yang akan jatuh tempo pada tahun tersebut. Pada tahun 2016 terjadi kenaikan lagi sebesar 0,01% menjadi 0,03 yang berarti laba tahun 2016 hanya mampu menutupi 0,03 kali jumlah komitmen-komitmen yang akan jatuh tempo pada tahun tersebut. Kenaikan pada rasio tersebut terjadi karena meningkatnya sisa hasil usaha setelah pajak dari koperasi serta turunnya jumlah pembayaran bunga, sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 kemampuan koperasi dalam membayar komitmen-komitmennya yang akan jatuh tempo pada tahun 2016 melalui sisa hasil usaha setelah pajak koperasi meningkat menjadi 0,03 kali. Dari 3 tahun berturut-turut (2014-2016) terlihat bahwa terjadi peningkatan rasio cakupan arus dana. Namun nilai-nilai rasio yang dihasilkan pada tahun 2014-2016 masih cukup rendah yang berarti selama 3 (tiga) tahun tersebut koperasi tidak dapat memenuhi komitmen yang akan jatuh tempo dengan laba yang diperoleh. e. Rasio Cakupan Arus Kas terhadap Bunga Rasio cakupan kas terhadap bunga untuk tahun 2014 adalah sebesar 1,51 yang berarti bahwa kemampuan arus kas operasi dalam menutup biaya bunga adalah 1 kali atau sebanyak 1 kali dari jumlah biaya bunga tahun 2014 mampu ditutupi oleh arus kas operasi pada tahun tersebut. Pada tahun 2015 rasio cakupan kas terhadap bunga adalah 1,58 atau naik sebesar 0,07% dari tahun 2014 sehingga arus kas koperasi hanya mampu menutupi 1 kali biaya bunga yang ada pada tahun tersebut. Pada tahun 2016 terjadi penurunan 0,45% menjadi 1,13 dari tahun 2015 sehingga arus kas operasi hanya mampu menutupi 1 kali biaya bunga yang ada pada tahun tersebut. Penurunan pada rasio ini dikarenakan pembayaran pajak yang cukup tinggi tapi arus kas operasi rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 kemampuan arus kas operasi dalam menutupi biaya bunga turun menjadi 1 kali. Berdasarkan analisis rasio cakupan kas terhadap bunga dari 3 (tiga) tahun tersebut, Koperasi Kredit CU Lantang Tipo memiliki rasio yang rendah, namun demikian arus kas operasi masih dapat menutupi biaya bunga. f. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar Rasio cakupan arus kas terhadap hutang lancar pada tahun 2014 adalah sebesar 0,2 yang berarti kemampuan arus kas operasi untuk membayar hutang lancar adalah sebesar 0,2 kali atau dari jumlah hutang lancar pada tahun 2014 mampu ditutupi 20% oleh arus kas operasi. Pada tahun 2015 kemampuan koperasi dalam membayar hutang lancarnya turun 0,03% dari tahun 2014 menjadi 0,23 sehingga jumlah arus kas operasi hanya mampu menutupi 23% dari jumlah hutang lancar pada tahun tersebut. Pada tahun 2016 rasio cakupan arus kas terhadap hutang lancar turun sebesar 0,19 % dari tahun 2015 menjadi 0,04 sehingga jumlah arus kas operasi hanya mampu menutupi 4% dari jumlah total hutang lancar pada tahun tersebut. Nilai dari rasio tersebut pada tahun 2014-2016 dibawah standar yang berarti kinerja keuangan Koperasi Kredit CU Lantang Tipo dalam menutupi kewajiban lancar dengan menggunakan arus kas operasinya rendah atau belum maksimal. Rasio rendah karena hutang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 lancar yang terus meningkat dari tahun ke tahun tidak sebanding dengan arus kas operasi yang fluktuatif. g. Rasio Kecukupan Arus Kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo dalam 3 tahun mendatang kemungkinan tidak dapat memenuhi kewajibannya karena kas yang tersedia untuk memenuhi kewajiban tidak mencukupi dan dapat dilihat bahwa nilai rasionya adalah negatif dan dibawah 1 (satu). Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi kepercayaan berbagai pihak yang menjalin kerjasama dengan Koperasi Kredit CU Lantang Tipo, kemungkinan koperasi tidak mampu membayar hutang dan membayar dividen kepada anggota. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah di peroleh dari Koperasi Kredit CU Lantang Tipo maka peneliti menyimpulkan bahwa: 1. Perkembangan arus kas operasi Koperasi Kredit CU Lantang Tipo pada tahun 2014-2016 mengalami fluktuasi. Kenaikan arus kas operasi pada tahun 2015 menunjukkan bahwa koperasi masih dalam kondisi baik dalam menghasilkan kas untuk menjalankan aktivitas operasi, sedangkan penurunan pada tahun 2016 disebabkan kenaikan pada piutang, titipan anggota, dan beban yang masih harus dibayar. Perkembangan arus kas keluar untuk aktivitas investasi pada tahun 2014-2016 penambahan mengalami kenaikan, hal ini disebabkan properti investasi, penambahan aset karena lain-lain, penambahan penyertaan dan pembelian aset tetap. Perkembangan arus kas pendanaan pada tahun 2014-2016 mengalami penurunan karena karena SHU dialokasikan untuk membayar kewajiban jangka panjang, simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum. . 102 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 2. Kinerja keuangan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo pada tahun 2014-2016 kurang baik karena koperasi tidak mampu membayar kewajiban lancarnya melalui arus kas operasi, tidak mampu membayar total hutangnya melalui arus kas operasi bersih, kesulitan membiayai pengeluaran modalnya seperti membayar dividen kepada anggota melalui arus kas operasi saja, memiliki kemampuan yang rendah dalam membayar komitmen-komitmennya (bunga, pajak, dan dividen), kurang mampu membayar hutang lancar berdasarkan arus kas operasi bersih, serta kurang mampu menyediakan kas untuk memenuhi kewajibannya, tetapi pada tahun 2015 koperasi masih memiliki modal yang cukup untuk investasi dan pembayaran hutang serta koperasi masih mampu membayar biaya bunga dengan arus kas operasi pada tahun 2014-2016. B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Koperasi Kredit CU Lantang Tipo harus meningkatkan arus kas dari aktivitas operasi dengan cara melakukan penyaluran kredit secara maksimal sehingga memperoleh jasa pinjaman anggota dan melakukan pembayaran jasa simpanan agar kewajiban terpenuhi. 2. Koperasi Kredit CU Lantang Tipo harus dapat memaksimalkan dan mengelola arus kas dari pendanaan yang didapat dari anggotanya agar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 proses swadaya (dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota) tetap dilakukan. 3. Untuk penelitian selanjutnya, dalam menentukan akun-akun dalam laporan keuangan koperasi yang digunakan pada rasio arus kas harus ditanyakan langsung ke bagian keuangannya agar sesuai dengan rasio arus kas yang digunakan dalam penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 DAFTAR PUSTAKA Afrian, Rina. 2015. “Analisis Laporan Arus Kas untuk Mengukur Kinerja Keuangan pada PT. Bakrie TELKOM Tbk. Tahun 2010-2014”. Jurnal. Afrina. 2013. “Analisis Laporan Arus Kas dalam Menilai Kinerja Keuangan pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Kecamatan Kepenuhan”. Jurnal Akuntansi. Afriyeni. 2013. “Analisis Laporan Arus Kas untuk Mengukur Kinerja Keuangan pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk” Jurnal Buletin Ilmiah Keuangan dan Perbankan. Vol. 6 No.1. Andriyance. 2015. “Analisis Laporan Arus Kas sebagai Alat Ukur Efektivitas Kinerja Keuangan”. Skripsi. Universitas Lampung, Bandar Lampung. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta, Jakarta. Bawell, Riski Rando. 2016. “Analisis Arus Kas Bersih Operasi sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol. 16 No.03. Credit Union Conselling Office. 1973. Credit Union Dalam 100 Tanya Jawab. Credit Union Conselling Office, Jakarta. Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Penerbit Andi, Yogyakarta. Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty. 2005. Analisis Laporan Keuangan. AMP YKPN, Yogyakarta. Fraser, Lyn M., Ailen Mrmiston, 2004. Memahami Laporan Keuangan. Edisi Keenam. PT. Indeks, Jakarta. Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta, Bandung. Harahap, Sofyan Syafri. 1994. Teori Akuntansi: Laporan Keuangan. PT Bumi Aksara, Jakarta. Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Cetakan Ketiga. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. CAPS, Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 Indah, Agustina Triastuti M. 2008. “Analisis Laporan Arus Kas untuk Menilai Kinerja Perusahaan”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta International Federation of Accountants. 2013. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta. Jusup, Al Haryono. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi. Edisi Ketujuh. Jilid Kedua. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Cetakan Pertama. UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Cetakan Ketiga. UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Mukhtarom, Edi Akhmad. 2015. “Analisis Laporan Arus Kas untuk Menilai Kienrja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia KOKEDA Kabupaten Tegal”. Jurnal Akuntansi. Munawir, S. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty Yogyakarta, Yogyakarta. Prastowo, Andi. 2011. Memahami Metode-Metode Penelitian: Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis. Ar-Ruzz Media, Jogjakarta. Ramdona, Serafikus. 2011. “Analisis Laporan Arus Kas pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan Anak Perusahaan”. Skripsi. Universitas Tanjung Pura, Pontianak. Rudianto. 2012. Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Penerbit Erlangga, Jakarta. Sanger, Heiby. 2015. “Analisis Informasi Laporan Arus Kas sebagai Alat Ukur Efektivitas Kinerja Keuangan pada PT. GUDANG GARAM Tbk. sebagai Salah Satu Perusahaan Industri Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol. 15 No. 05. Sebayang, Gustevan Putra. 2008. “Analisis Laporan Arus Kas pada PO. Medan Jaya”. Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan. Subani. 2015. “Analisis Laporan Arus Kas untuk Mengukur Kinerja Keuangan”. Jurnal WIGA. Vol.5 No. 1. Sugiyono. 2000. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Kedua. CV Alfabeta, Bandung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 Sunyoto, Danang. 2013. Metode Penelitian Akuntansi. PT Refika Aditama, Bandung. Syahputra, Fegi. 2014. “Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Laporan Arus Kas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI”. Skripsi. Universitas Negeri Padang, Padang. Wehantouw, Andre B. 2015. “Analisis Laporan Arus Kas Operasi, Investasi, dan Pendanaan pada PT. Gudang Garam Tbk”. Jurnal EMBA. Vol.3 No. 1: 806-817. Wibawa, Ngurah Krisna Arya. 2013. “Analisis Laporan Arus Kas pada Koperasi Simpan Pinjam Sanjiwani Periode 2011-2012”. Jurnal Akuntansi Profesi. Vol.3 No.1. Widiyanti, Ninik. 2004. Manajemen Koperasi. PT RINEKA CIPTA, Jakarta. Widyaningsih, Wit. 2015. “Analisis Laporan Arus Kas sebagai Alat Ukur Efektivitas Kinerja Arus Kas Perusahaan”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol. 4 No. 12: 2-22. Wirasasmita Rivai, N. Kusno, dan Herlinawati Erna. 1990. Manajemen Koperasi. CV Pionir Jaya, Bandung. Zuriah, Nurul. 2005. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. PT Bumi Aksara, Jakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 108 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 LAMPIRAN A DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA 1. Apa penyebab kenaikan pada piutang, kenaikan persediaan, kenaikan beban dibayar dimuka, kenaikan dana-dana, kenaikan hutang pajak, dan penurunan beban yang masih harus dibayar pada tahun 2014? 2. Apa penyebab menurunnya persediaan, kenaikan titipan anggota, dan kenaikan beban yang harus dibayar pada tahun 2015? 3. Apa penyebab meningkatnya penambahan properti investasi dan penambahan aset lain-lain pada tahun 2014? 4. Apa penyebab meningkatnya penambahan penyertaan dan pembelian aset tetap 2015? 5. Apa penyebab kenaikan pada properti investasi pada tahun 2016? 6. Apa penyebab turunnya kewajiban jangka panjang, penambahan simpanan wajib, penambahan cadangan pengembangan, pengambilan cadangan tujuan risiko, dan penambahan cadangan umum? 7. Apa saja pengeluaran modal dalam Koperasi Kredit CU Lantang Tipo? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 LAMPIRAN B LAPORAN NERACA TAHUN 2014-2016 KOPERASI KREDIT CU LANTANG TIPO PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 LAMPIRAN C LAPORAN SHU TAHUN 2014-2016 KOPERASI KREDIT CU LANTANG TIPO PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118 LAMPIRAN D LAPORAN ARUS KAS TAHUN 2014-2016 KOPERASI KREDIT CU LANTANG TIPO PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 LAMPIRAN E CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014-2016 KOPERASI KREDIT CU LANTANG TIPO PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 LAMPIRAN F SURAT KETERANGAN PENELITIAN KOPERASI KREDIT CU LANTANG TIPO PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KOPERASI KREDIT CU LANTANG TIPO Badan Hukum Nomor: 1343/BH/PAD/X, Tanggal 25 Januari 2011 Head Office: Jln. Pancasila No. 4, Pusat Damai 78561, Kec. Parindu, Kab. Sanggau, Kalbar-Indonesia Telp (0564) 24065, Fax (0564) 22784, Email: [email protected], Website: www.culantangtipo.com Pusat Damai, 24 Februari 2017 Yth. Dekan Universitas Sanata Dharma Di Tempat Nomor Lamp Perihal : 220/CULT.KP/K18/II/2017 :: Jawaban Permohonan Izin Penelitian Dengan hormat, Menanggapi surat dari Universitas Sanata Dharma perihal izin permohonan izin penelitian untuk keperluan persiapan penyusunan Skrispi di Koperasi Kredit CU Lantang Tipo oleh mahasiswi atas nama: 1. Nama : Oktaviana Dwisari Steptapusma 2. Program Studi : Ekonomi 3. Jurusan : Akuntansi Maka dengan ini saya menyampaikan bahwa permohonan tersebut disetujui. Hasil tugas akhir mahasiswi tersebut diatas harus ada yang diserahkan ke Kantor Pusat Koperasi Kredit CU Lantang Tipo. Demikian hal ini disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terimakasih. Chief Executive Officer, Elias Lanok, S.E. NE 19850703-041207-072 Tembusan: 1. CHRD EBP/EL