PENTINGNYA KARUNIA PENGAJAR DI DALAM GEREJA Andreas Sudjono1 Abstraksi Pekerjaan seorang guru atau pengajar seringkali diidentikkan dengan institusi pendidikan seperti sekolah, baik dari tingkat dasar hingga ke tingkat tinggi. Jika berkaitan dengan kerohaniaan, maka biasanya pekerjaan ini identik dengan predikat guru Pendidikan Agama Kristen. Hal tersebut tidaklah salah, karena memang kegiatan mengajar telah menjadi tugas utama seorang guru, termasuk guru Pendidikan Agama Kristen. Merekalah yang bertanggung jawab atas pendidikan iman dalam bentuk pengajaran nilai-nilai Kristen di sekolah. Namun demikian, pengajar tidaklah harus senantiasa berarti guru di sekolah, karena kegiatan mengajar juga dapat dilakukan di lingkungan gereja, atau bahkan rumah. Seorang ayah atau ibu sejatinya menjadi guru bagi anakanaknya. Mereka bertanggung jawab untuk menanamkan nilai kekristenan sebagai identitas keluarga di tengah masyarakat. Sekalipun, anak-anak dibekali pendidikan keagamaan di sekolah, atau kegiatan Sekolah Minggu di gereja, namun pendidikan kerohanian yang paling penting merupakan tugas orang tua. Di gereja, pengajaran merupakan bagian yang paling penting. Kebaktian yang dilakukan setiap minggunya selalu diisi dengan pengajaran firman Tuhan dalam bentuk khotbah mimbar. Dalam konteks Sekolah Minggu, petugas yang mengambil bagian menceritakan firman Tuhan dari Alkitab disebut sebagai guru Sekolah Minggu. Mereka melakukan salah satu bentuk pelayanan, yaitu pengajaran di gereja. Pengajaran dapat berupa karunia yang diberikan kepada seseorang untuk menyampaikan dasar-dasar iman Kristen yang bersumber pada Alkitab. Artinya, karunia pengajar menjadi hal yang penting dalam gereja, karena dapat menentukan perkembangan gereja di masa mendatang. Kata kunci: karunia pengajar, gereja, guru, pengajaran 1 Dosen dan Kepala Program Studi Teologi, sekaligus Biro Skripsi dan Tesis Sekolah Tinggi Teologi “Intheos” Surakarta. 1 The Importance of a Gift to Teach in Church Abstract What a teacher does is often to be identified with education institution like school, from elementary to high level. If it is related to spirituality, so it would be identified as Christian Religion Education teacher. Those are not wrong, because the act of teaching mainly is a duty of teacher, including Christian Religion Education teacher. They have responsibility of faith education in a form of teaching Christian values at school. Nevertheless, the one who teach is not always understood as a teacher at school, because teaching activity is also taken place at church, even at home. Father and mother, essentially, is a teacher for their children. They are responsible to engraft Christian values as family identity in the midst of society. Though children get religion education at school, or in Sunday School, yet parents’ giving of spiritual education is the most important. Teaching is the most important part at church. Sunday service is always filled by God’s word teaching through sermon. In Sunday School, the one who take a duty teaching God’s word from Bible is called Christian Religion Education teacher. They do one of some ministries in church, that is teaching. Teaching could be a gift that is given to someone for conveying basic Christian faith which sourced from Bible. It means, a gift of teaching is an important thing in church, because can determine church growing in future. Keyword: a gift of teaching, church, teacher, teaching menengah.”2 Dalaam hal ini penulis PENDAHULUAN Pengajar (Guru) di dalam gereja dalam artikel ini akan menggunakan sangat menentukan perkembangan istilah guru. Guru mengelola dan dan kemajuan gereja lokal. Pengajar memotivasi anak didiknya supaya (Guru) adalah “pendidik dengan aktif belajar sehingga mengalami tugas utama mendidik, mengajar, perubahan atau mencapai tujuan membimbing, mengaraahkan, yang diharapkan. Guru diharapkan melatih, menilai, dan mengevaluasi mengerti peran dan tugasnya, sebab peserta didik pada pendidikan anak bila tidak mengerti peran dan usia dini jalaur pendidikan frmal, 2 Undang-undang Guru dan Dosen, Bab I, Pasal 1, (Jakarta: Gramedia , 2005) pendidikan dasar, dan pendidikan 2 tugasnya, kegiatan akan guru/pengajar itu sendiri, bahwa menjadi kurang mampu mewujudkan dirinya perlu meningkatkan kualitas harapan yang semestinya. Para murid atau yang bersemangat dalam belajar sebagaimana ketika dibimbing dan diarahkan oleh dikemukakan. Ketiga, perlu guru guru memahami yang pengajaran, belajar menguasai memiliki bahan teatnya kompetensi, yang aspek telah sosiol ogis, kepribadian psikologis, dan spiiritual anak didik. yang sehat, serta kreatif, tentulah Keempat, perlunya guru mengerti menghasilkan perubahan kognitif, masalah afektif, spiritual, dan psikomotoris bagaimana yang mengembangkannya. menggembirakan. Guru bahan mengajaran, merencanakan daan Kelima, seharusnya tidak hanya menguasai perlunya guru memahami tujuan teknik mengajar, tetapi juga seni yang harus jelas supaya ia dapat mengajar. Karena itu, tugas guru menuntun ialah sebagai “teknisi dan seniman.”3 kegiatan dan mengarahakan belajar secara efektif. Tuntutan kebijakan pendidikan Keenam, perlunya guru memahami di tanah air kita dewasa ini tertuang metode interaksi yang efektif dan dalam UU Guru dan Dosen No. 14 kreatif. Tahun 2005. Secara khusus, dalam mengerti cara mendapatkan umpan konteks balik sekolah, memiliki Kompetensi, guru kualifiasi sertifikasi wajib Ketujuh, dan perlunya memahami guru masalah evaluasi hasil belajar. Kedelapan, akademik. perlunya pendidik, guru di dalam gereja sehat jasmani, dan rohani.4 Dalam mengerti dan memahami karunia rangka meningkatkan kualitas dan guru. Karunia pengajar (guru) ialah kompetensi itu, ada beberapa perlu dipikrkan: pertama, hal yang perlu pemberian lebih dahulu dibahas ialah alasan secara khusus mengapa seseorang guru, karena ia telah meyakini bahwa Kedua, pembahasan mengajar. Yesus tentang kemampuan kepada adalah mengajar seseorang Tuhan dan Juruselamat. Karena itu, guru yang memiliki karunia mengajar harus 3 Ted Ward, dalam Anthony (Jakarta: t.tp., 2001), 117-118 4 Undang-undang Guru dan Dosen, Bab IV, Pasal 10 mewujudkan 2 perilakunya yang sepadan dengan Hidupnya pertobatannya. berpadanan memperlengkapi dengan (ay. 1), pembangunan (ay. 12). perilaku orang yang beriman. Hidup 1. Berpadanan (ay. 1) berpadanan menunjukan hubungan antara rencana Allah Kata dana “sesuai.” Kata a;xiwj (axios) dapat Dalam Galatia 522-23, terdapat dua ditemukan hal dinyatakan dalam ayat tersebut. Kudus. kali dalam Flp. 1:27; Kol. 1:10; 1Tes. 2:12; 3 Yoh. Pertama, keesaan yang diciptakan Roh enam Perjanjian Baru (Rm 16: 2; Ef. 4:1 dengan persekutuan di dalam Jemaat-Nya. oleh 1) a;xiwj (axios) secara literal berarti Kristen dalam hidupnya sehari-hari. dihubungkan (ay. berasal dari kata bahasa Yunani penerimaan rencana itu oleh orang Keduanya “berpadanan” 1:16). Kata “berpadanan” dalam Efesus 4: 1 diikuti kata Kedua, tanggungjawab orang Kristen untuk peripathsai (peripatesai) berasal memupuk keesaan itu dalam hidup dari bersekutu bersama sesama kristen (peripateo) lainnya “supaya hidup.” Kata peripathsai dalam ikatan damai kata kerja secara peripathw literal sejahtera. Hidup persekutuan itu (peripatesai) dinyatakan dalam sikap rendah hati, infinitive, aorist active yang secara lemah lembut, sabar, kasih, dan literal berarti, bahwa hidup yang damai. Inilah ciri atau karakteristik berpadanan adalah sesuatu yang telah kekristenan terjadi, yang dikerjakan berdasarkan yang menempatkan berstruktur: berarti verb, karunia Allah. Kata “berpadanan” Allah sebagai prioritas hidupnya. atau “sesuai” digunakan kata a;xiwj (axios) KARUNIA GURU DALAM ALKITAB yaitu sesuatu yang menerangkan kondisi sebagaimana Untuk memahami karunia guru, seharusnya menyikapi karunia itu kita perlu menganalisis Efesus 4: 1- (Rm. 16:2; Flp. 1:27; Kol. 1:10). 13 sehingga dapat menemukan fokus B.F. Drewes dalam bukunya Kunci karunia guru yang terlihat dalam Bahasa indikator: membandingkan kata a;xiwj (axios) berpadanan (ay. 1), Yunani Perjanjian Baru digunakan bentuk genitif dari Injil 3 Markus 6: 37, secara literal berarti “secara layak,” dengan.” 5 Namun, merujuk pada konteks “berpadanan Efesus 4:1 rasul Paulus meminta jika kepada Jemaat di Efesus agar kamu digunakan untuk menunjuk sifat sebagai orang kudus, sungguh hidup sesuatu yang dianggap berharga, berpadanan maka Dalam Kata dapat berfaedah, tersebut berarti layak, Filipi 1: karunia 27 itu. dikatakan pantas. “hidupmu berpadanan dengan Injil kata Kristus.” Dalam teks tersebut rasul “berpadanan” berarti secara layak Paulus bermaksud agar jemaat Filipi atau menunjuk kepada kelayakan, (orang-orang sesuai, berpadanan dengan Injil Kristus, Dalam patut, berguna, dengan hubungan yaitu dengan sesuatu yang percaya) hidup menerangkan kondisi harus memiliki karena kelayakan sesuai dengan karunia berharga, pantas atau selayaknya Allah. Kata itu juga digunakan untuk bagi orang-orang percaya, itu karunia menunjukkan harga yang pantas. Allah. itulah yang Dalam hal dianggap itu, Paulus bermaksud agar orang percaya hidup Dalam Markus 6: 37 terjemahan BYZ (Robinson) digunakan kata sesuai, a;goraswmen dhnari,wn diakosi,wn sebagaimana (agorasomen denarion diakosion) karunia Kata Panggilan secara literal berarti haruslah kami diterjemahkan dari kata klh,sewj membeli roti seharga dua ratus dinar. (kleseos) adalah kata benda fenimin kataxiwqhnai bentuk genitif dari kata klhsij (klesis) (katasiotenai) secara literal berarti secara literal berarti posisi yang layak atau bersumber dalam Yesus Kristus yang dianggap layak bagi kerajaan Allah. menempatkan orang percaya berada Bila digunakan dalam bentuk genitif dalam tubuh Kristus, atau tinggal di objektif thj (tes dalam Kristus (cf 1Kor. 7: 20). Kata basileias) berarti layak bagi kerajaan “dipanggil” diterjemahkan dari kata Allah (2Tess. 1: 5). e;klh,qhte (eklethete) berasal dari Jadi kata di hadapan Allah basileiaj selayaknya, berpadanan, pantasnya Allah. dengan kata kale,w (kaleo) adalah kata kerja 5 B.F. Drewes, Wilfrid Hauback, Heinrich von Siebenthal, Kunci Bahasa Yunani Perjanjian Baru Surat Roma hingga Kitab Wahyu (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006), 163. bentuk aorist pasif, orang kedua jamak, secara literal berarti orang- 4 orang percaya telah dipanggil keluar dengan menunjukkan karakter hidup dari kegelapan untuk hidup di dalam sebagai orang yang telah dipanggil terang Allah Kristus, sebagai dan anggota dinamakan tubuh yaitu rendah-hati, lemah- lembut, sabar, kasih dan damai Kristus. Orang percaya dipanggil Allah dan sehingga menempatkannya di dalam tubuh memberikan hasil yang maksimal. Kristus, hanya sekali untuk selama- Pekerjaan yang sesuai, berpadanan lamanya. Itulah karunia-Nya. itu terdapat dalam penjelasan kata Tujuan dari semuanya itu adalah guru pendidikan agama pekerjaan itu dapat (katartismon) “memperlengkapi” dan ‘pembangunan” (o;ikodomen). Kristen mengimplementasikan karunia guru Memperlengkapi dalam fokus pelayanannya. Hidup yang sesuai, Kata selayaknya, melengkapi merupakan terjemahan dari kata katartismon (katartismon). Kata katartismon diwujudkan dalam sifat atau karakter (katartismon berstruktur hidup acussative, masculine, singular” dari sepantaasnya, dengan atau karunia kristen berpadanan Allah yaitu (Kristus), rendah-hati, “noun, katartismoj (katartismos) lemah-lembut, sabaar, kasih dan kata damai (ay. 2,3). Dalam kaitannya yang secara literal berarti pelengkap. dengan karunia guru, maka dalam Kata “melengkapi” (katartismoj) melaksanakan pekerjaan guru harus adalah melakukannya dengan selayaknya, menyatakan atau sepantasnya sehingga peserta dikerjakan didik pelaku, dapat objek langsung pekerjaan yang yang secara langsung oleh yaitu perlengkapi atau dituntun dalam sesuai dengan pelatihan.6 Dengan demikian, kata karunia-Nya, sehingga pserta didik melengkapi yang dimaksud Paulus mengalami dalam dalam Efesus 4: 12 adalah bahwa Kristus. Karena itu, guru dalam nabi, rasul, peberita Injil, gembala melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dan pengajar (guru) bertugas untuk perekutuan-Nya, dengan kedewasaan karunia guru; ia menempatkan Allah sebagai prioritas dalam hidup dan 6 Hasan Sutanto, Perjanjian Baru Interlinier Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia, 2004), 1037 pelayanannya 5 memperlengkapi, atau pertumbuhan yang sesuai dengan menyempurnakan orang-orang kudus kepenuhan Kristus (ay. 13). Tugas bagi pekerjaan pelayanan. yang dikerjakan oleh rasul, nabi, pemberitaan Pembangunan Kata Injil, gembala dan pengajar juga menjadi tugas guru pembangunan adalah Pendidikan Agama Kristen dalam terjemahan dari kata bahasa Yunani o;ikodomevn, berasal dari kata pelayanan terhadap peserta didik. oi; Guru Pendidikan Agama Kristen kodomew (oikomeo) adalah obyek bertugas langsung yang menyatakan pekerjaan memajukan pendidikan di tempat yang dikerjakan secara langsung oleh pengabdian dengan mempersiapkan pelaku, yaitu bangunan. juga berarti memajukan membawa perbaikan. 7 Oikodome peserta sehingga atau mengalami pendidikan, atau kedewasaan dalam Kristus. atau atau didiknya memperbaiki pertumbuhan yaitu mendatangkan Dalam KARUNIA GURU DI DALAM GEREJA berbagai penggunaan, kata oikodome berarti tindakan memperbaiki seseorang Kata yang “pengajar” disebutkan mempromosikan pertumbuhan orang dalam Roma 12: 7; 1Korintus 12: 28. lain Sejumlah dalam hikmat, kesalehan, pembangunan demikian, yang memperlihatkan bahwa seseorang memiliki karunia kebahagiaan dan kesucian kristen. Dengan Faktor mengajar kata (guru), orang tersebut akana memiliki interes yang besar Paulus maksudkan dalam Efesus 4: 12 dalam adalah bahwa nabi, rasul, pemberita menyerahkan dirinya untuk Injil, gembala dan pengajar bertugas mempelajarinya dengan sungguh- mengerjakan sungguh. Orang tersebut memiliki pembangunan, yaitu firman Tuhan dan pembangunan murid, agar murid kemampuan memiliki iman, mengkomunikasikannya dengan jelas pengetahuan yang benar tentang dan dapat mengaplikasikan firman Anak Allah dan kedewasaan, dan Allah itu kepada peserta didik. kesatuan untuk Karunia ini terbukti dalam diri 7 seseorang Software Bible Works 6. 6 yang memiliki kemampuan untuk menggali karunia rohani kebenaran Alkitab secara mendalam tidaklah sama. dan benar secara teologis, serta dapat Tuhan untuk telah mengajar menetaapkan mengkomunikasikannya secara jelas, pengajar (guru) dalam tubuh Kristus sehingga orang pada umumnya dapat untuk dengan memahaminya. Allah kepada umat-Nya. Melaluinya Karunia itu adalah karunia mengajar. membuat umat berakar kuat dan Dalam Perjanjian Baru, teguh dalam keyakinannya kepada sangat ditekankan dalam mudah karunia gereja memberikan Tuhan Yesus. dasar firman Hal itu, akan menyembuhkan dan lokal, karena kepentingannya dalam membantu membawa percaya menyingkirkan kebodohan. Tanda kepada kedewasaan rohani (cf Kis. 2: dari karunia mengajar (guru) adalah 42; 4: 2; 5:42). kerinduan orang-orang Karena itu, terdapat dua hal yang kuat memberikan untuk penerangan, yang harus diperhatikan berkaitan pengetahuan, dan pengertian pada dengan karunia mengajar (guru). umat Allah. Tanda lainnya adalah Pertama, karunia guru (mengajar) terlihatnya menuntut perkembangan. Seseorang mengemukakan mungkin yang memiliki (mengajar), karunia tetapi guru kemampuan kebenaran rohani maupun rumit sederhana dengan cara yang dapat dipahami.8 untuk penggunaannya secara efektif atas Jawatan karunia itu, seseorang dituntut studi bertanggungjawab secara serius dan kesetiaan dalam Allah menggunakan karunia itu. Kedua, berdasarkan inspirasi firman Allah, mengajar tidak sama dengan suatu tetapi juga pada pengajaran firman bakat alamiah. Seringkali guru-guru Tuhan. Dalam 2 Timotius 3: 16-17 sekolah diberi posisi mengajar di disebutkan sebuah gereja lokal. Hal itu tidak diilhamkan harus berarti bahwa kemampuan bermanfaat untuk mengajar, untuk alamiah mereka untuk mengajar menyatakan diikuti memperbaiki kelakuan dan untuk dengan karunia rohani agar pengajar 7 melatih umat hanya hidup tidak “Segala tulisan Allah kesalahan, mengajar. Kemampuan alamiah dan 8 (guru) Ibid., 102-103 yang memang untuk mendidik orang dalam kebenaran.” pelayanan. Artinya melatih rasul, Tuhanlah yang mengilhami penulis nabi, Alkitab, dan Alkitab mengajar orang pengajar yang masih baru dengan percaya dalam jalan Tuhan. Firman cara-cara yang Tuhn gunakan dalam Tuhan manusia melayani, dan membantu memahami melalui inspirasi, tetapi manusia cara berfungsi dalam panggilannya. menerimanya melalui pengajaran. Ini datang kepada Pengajar yang memiliki karunia penginjil, adalah gembala bagian rancangan dari dan seluruh Allah untuk mengajar, ia menyanggupkan diri mendewasakan membagi firman kebenaran dengan Dengannya benar, dengan mengambil pengajaran keseimbangan yang lebih baik bagi Alkitab tubuh yang sulit dan umat-Nya. dapat Kristus, melahirkan dan menjadikannya jelas, sederhana, dan pelayanan dapat memiliki karunia, memahami bahwa dicerna. menyampaikan konsep Pengajar pengajaran yang rumit itu. menggenapi dan mengajar tidak dan sebelum orang menjelaskannya agar umat mengerti. mengaplikasikan Pengajaran diajarkannya. disesuaikan Pengajar dengan yang pernah selesai yang diajar apa yang Tujuan tingkat perkembangan umat yang pengajaran diajaraakannya. Jadi, pengajar yang perilaku. baik mengetahui bagaimana harus membutuhkan kesabaran untuk menyampaikan firman Allah dan menghasilkan perubahan sikap, menjelaskannya secara sederhana, perilaku, dan kebiasaan orang yang sehingga umat dapat memahami dan diajar.”10 melakukannya. “Pengajar juga adalah dari Karena Menurut mengubah itu, rasul “pengajar Paulus, lima mengetahui kapan dan bagaimana ia jawatan menantang pelayanan, bagi pembangunan tubuh umat Allah untuk melangkah ke tingkat yang lebih Kristus, dalam dan lebih tinggi.”9 mencapai Pengajar juga bertanggungjawab mengajarkan 9 pelayanan sampaia kesatuan atau karunia semua iman telah dan pengetahuan yang benar tentang karunia-karunia Anak Allah, kedewasaan penuh, dan 10 Ibid., 105 8 Stone, Ibid., 87 tingkat pertumbuhan yang sesuai menempatkan kembali tulang sendi dengan kepenuhaan Kristus (Efs. 4: yang lepas. “Dalam dunia politik 12-13). Tujuan dan maksud lima istilah itu juga digunakan dalam arti jawatan adalah mempersatukan kembali unsur yang umat berlawanan, sehingga pemerintahan pelayanan mematangkan dan melatih dapat berjalan dengan baik.”12 Allah untuk melayani. Kata bahasa Yunani untuk pekerjaan dalam ayat Dalam Perjanjian Baru, istilah di e;rgon (ergon) yang 12 adalah atas digunakan dalam pengertian secara literal artinya “bekerja keras memperbaiki jala (Mrk. 1: 19), dan dengan usaha atau sebagai pekerjaan, dalam atau berjerih payah.”11 warga gereja yang telah melakukan pengertian membimbing pelanggaran agar kembali ke jalan Kristus mengaruniakan karuniatujuan yang benar, sehingga layak untuk khusus, yaitu supaya semua umat kembali dalam persekutuan jemaat Allah (Gal. karunia pelayanan untuk (orang-orang kudus) 6: 1). Jelaslah bahwa diperlengkapi dengan fungsi-fungsi pengertian dasar yang terkandung yang dilakukan oleh hamba-hamba dalam istilah itu ialah menempatkan Allah, agar pada gilirannya para sesuatu kembali di tempat dan hamba Allah juga dapat menunaikan keadaan pelayanan di dunia sebagai orang sebenarnya berada. Dari pengertian kristen. itu, dapat diperoleh Istilah “memperlengkapi” di mana itu pemahaman dalam bahasa Yunani digunakan kata bahwa katartismon berkewajiban untuk mendidik warga (katartismon), para sesuatu pemimpin berasal dari kata kerja katartismoj gereja, (katartismos). kerja jemaat yang benar. Tujuan mereka katartismoj (katartismos) adalah dengan tugas itu ialah agar pelayanan sebuah istilah yang gereja dapat terus berjalan dengan dalam bedah kedokteran, Kata digunakaan sehingga jemaat baik. yaitu Dalam digunakan menyambung tulang yang retak atau 11 12 James Strong, Strong’s Exhaustive Concordance of the Bible (Peabody, Massachuserttes: Hendrickson Publishers, 1986), 241. menjadi bahasa istilah warga Yunani, di,akonia Barclay, William, Pemahaman Alkitab setiap Hari Surat Galatia & Efesus terjemahan S. Wismoady Wahono (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003), 223. 9 (diakonia) yang arti utamanya ialah Pendidikan Agama kristen harus pelayanan secara praktis. Dalam selalu meminta Roh Kudus untuk konteks mengurapinya, pendidikan, kata sehingga pekerjaannya itu berbuah. memperlengkapi yang dimaksudkan Paulus adalaha bahwa para pengaajar (guru) dipanggil memperlengkapi PENTINGNYA KARUNIA GURU untuk para peserta Guru dalam Membangun Tubuh Kristus didiknya, sehingga peserta didik mengalami kedewasaan rohani dan dapat melakukan Salah satu ayat Alkitab yang pekerjaan dapat mendukung hal ini adalah “ . . . pelayanan. Berdasarkan dapat uraian di disiumpulkan atas, bahwa memperlengkapi, menyempurnakan gembala dan orang Tugas terjadi Sebagai memperkuat pengajar, Guru Pendidikan Agama terpanggil memperlengkapi, menyempurnakan sehingga dewasa dalam murid Kristus. melaksanakan dan mencapai sempurna Dalam dan menyempurnakan itu, guru bukan untuk merobohkan, kekacauan, jalinan dengan persekutuan kemanusiaan dalam demikian tubuh yang Kristus, kepenuhan dalam Kristus. pekerjaan melatih, adalah satu persekutuan yang utuh, dan yang memperlengkapi, ada agar orang-orang beriman mencapai pserta didiknya menjadi supaya dalam gereja. Tujuan utamanya ialah untuk melatih, tugas untuk dan senantiasa berusaha agar tidak para rasul, nabi, pemberita Injil, Kristen pengajar, mereka membangun, 12-13 tugas ini diberikan kepada pengajar. dan pertumbuhan dalam tubuh Kristus. dewasa. Berdasarakan surat Efesus 4: dan dan melaksanakan percaya lainnya menjadi murid Kristus yang gembala gembala 12-14). Rasul, nabi, pemberita Injil, untuk melatih pemberita Injil, nabi, membangun tubuh Kristus.” (Ef. 4: adalah suatu tugas dari Allah kepada percaya rasul, mengajar untuk memperlengkapi . . . memperlengkapi orang-orang kudus orang memperlengkapi, Kristus atau Dengan dapat dibangun dan diteguhkan dengan fungsi-fungsi pelengkap baik dari 10 pelayanan tetap yang ditabiskan dan Ketiga, Efektif belajar diangkat oleh Kepala Gereja. Setiap mendengar dan mentaati Firman karunia Allah. Pimpinan Roh Kudus sangat pelayanan, diberikan oleh walaupun Kristus perlu penting untuk penginjilan (cf. Kis. 8: dikembangkan. Ada tiga langkah 29; 9: 10-17). Manusia belajar oleh dalam mengembangan karunia: pengalaman. “Pengalaman, mengajar Pertama, Efektif dalam doa. Kedua belas rasul manusia merupakan membedakan sendiri dengan apa yang mungkin pemberita-pemberita Injil. Alkitab sedang banyak kepadanya.”13 mengkisahkan pikirannya tentang kehidupan doa kedua-belas rasul itu. dikatakan Semua Allah pelayanan yang Seperti yang ia nyatakan “Kami dilakukan oleh penerima karunia sendiri dapat memusatkan pikiran pelayanan dalam doa dan pelayanan Firman” membangun tubuh Kristus. Baik (Kis. rasul-rasul, 6:4). Doa memungkinkan seseorang pemberita dengan Roh Injil Kudus. penuh bertujuan nabi-nabi, pemberita Bilamana dan Injil, pemberita- gembala-gembala pengajar memiliki pemberita Injil penuh dengan Roh, tanggungjawab maka pemberitaannya akan berhasil orang-orang beriman (cf. Kis. 10: 9). kesatauam iman, Kedua, firman Efektif Allah. mempelajari Firman membawa kepada kesatuan Allah Kesatuan Iman Keadaan yang memungkinkan Roh Kudus hanya dapat memakai tercapainya apa yang manausia letaakkan dalam kesatuan iman ialah kesatua Roh (Ef. 4: 3). Kesatuan Roh taangan-Nya. Manusia meletakkan merupakan sarana yang baik untuk “pedang” dalam tangan-Nya sesuai pengetahuannya untuk pengetahuan, dan kedewasaan. merupakan pedang Roh (Ef. 6: 17). dengan untuk menghasilkan kesatuan iman. Tanpa tentang kesatuan Roh, maka kesatuan iman Firman Allah. Pemberitaan Firman akan dingin dan mati. Kesatuan Roh Allah merupakan inti pemberitaan Injil. 13 L. Robert, Brant. Karunia-karunia Rohani (Terj.) kerjasama staf Kantor ICI Pusat (Malang: Gandum Mas, 1982), 70. 11 tidak mudah dipelihara, sebab itu, menyatakan buah-buah kebenaran kesatuan Roh haarus diusahakan. terhadap sesama, di dalam kesetiaan. Kesatuan Roh menuntut Dalam menghadapi dilema kemanjunggalan aktif dengan Kristus peserta dan anggota-anggota tubuh-Nya. tanatangan di masa depan, Allah Dalam konteks didik dan berbagai pendidikan, tetap memanggil para guru untuk upaya mengemban tanggungjawab terus-menerus berkarya. Allah terus memimpin peserta didik ke dalam menopang para guru untuk memiliki kesatauan guru komitmen terhadap tugas mulia yang Pendidikan Agama Kristen dituntut diembannya. Allah memperlengkapi untuk hidup dan memiliki pandangan para guru secara tak henti dengan yang seirama dengan sudut pandang kuasa dan hikmat dari Roh-Nya yang Kristus. Guru memerlukan sifat dan Mahakudus. kualitas dalam Allah tetap menuntut suatu perkara keputusan, peenting yang muncul dari dalam diri sejalan dengan pikiran Kristus (Flp. secara tulus ikhlas yaitu tekat bulat: 2: 5). Guru perlu menyerahkan “Saya siap membangun.” iman, maka pemikiran pengambilan berbagai di dirinya di bawah kuasa dan otoritaas Tekad Sekalipun itu demikian, sangat penting, Kristus, sebab Dia adalah dasar dan khususnya dalam menghadapi tugas- kepala bagi guru (Ef. 1: 22-23). tugas pelayanan guru. Para guru Berpikir menurut pola pikir Kristus perlu menjadi gaya hidup (life-style) yang pelayanan, sebab itu guru harus dikehendaki Allah bagi guru. Dengan senantiasa bertanya kepada Allah demikian, guru memandang segala yang empunya tuaian, tentang apa sesuatu termasuk tugasnya sehari- ayang hari dari kacamata ilahi. Di sinilah bagaimana letak keunikan iman Kristen. Hal ini dikelola sekaligus menjadi dorongan batiniah, penting, yang bukan saja memungkinkan guru membangun kualitas hidup manusia. mengasihi Allah, tetapi juga bertaat Guru hanya sebagai rekan sekerja- kepada-Nya, berkarya bagi Dia, dan Nya. Dialah yang sejak dahulu memiliki patut beban dikerjakan, pekerjaan dengan dan baik. mengingat itu Hal visi dan harus ini pekerjaan berencana mendirikan jemaat-Nya di 12 dunia. Jemaat yang berdiri tegak di benar Tuhan dan Juruselamat. Orang atas pengakuan tulus bahwa Yesus percaya harus dapat menunjukkan Kristus adalah Mesias, Anak Allah. cinta kasih yang dinyatakan melalui Ditegaskan-Nya bahwa tidak satu Kristus, yang telah dinikmatinya pun kuasa dan kekuatan yang dapat dalam praktik hidup setiap hari. melenyapkan Cinta kasih yang dimiliki hendaknya rencana Allah itu. Tidak ada juga alam maut sekalaipun dapat (Mat. 16:18), sebab Yesus yang melalui tindakan mengasihi. adalah dasar dan Kepala gereja telah memberikaan diri-Nya dibagikan kepada sesama Dalam kaitannya dengan proses untuk belajar mengajar Pendidikan Agama menyucikan dan memelihara gereja- Kristen, guru Pendidikan Agama Nya hingga akhir zaman di bawah kristen harus mampu membimbing bimbingan Roh Kudus (1Kor. 3: 11 peserta didiknya supaya memeliki bandingkan dengan Ef. 5: 25-27). pengetahuan yang benar tentang Yesus Kristus. Pengetahuan yang Kesatuan Pengetahuan dimaksudkan Kesatuan Pengetahuan adalah penting Anak Allah (Ef. 3: 14). Ini tidak adalah pengakuan iman tentang Kristus sebagai Tuhan dan tetapi mengandung pengertian bahwa Juruselamat mereka. Hal itu yang aoraang percaya harus benara-benar lebih penting lagi adalah pengaakuan mengenal Kristus. Mengenal Kristus mengalami segi peserta didik dari hati yang terdalam sekedar pengetahuan tentang Kristus, cara sekedar kognitif semata, tetapi yang paling pengetahuan yang benar tentang dalam tidak itu akan berdampak di lingkungan di kuasa mana pun peserta didik berada. kebangkitan-Nya, bersekutu dalam penderitaan-Nya, dan menjadi serupa Kedewasaan dengan Dia dalam kematian-Nya Nabi-nabi, (Flp. 3: 10). Mengenal rasul-rasul, pemberita-pemberita Injil, gembalaKristus melalui gembala dan pengajar bertugas berbagai karya dan pelayanan, yang membimbing dan mengembangkan hendaknya orang-orang beriman untuk menjadi menjadikan orang- percaya lebih meyakini dengan iman dewasa percayanya bahwa Kristus adalah semakin banyak umat Tuhan yang 13 secara rohani, sehingga menyerupai gambar Anak-Nya Lebih dalam kemuliaan (Rm. 828-29). Dalam konteks mengajar, guru dituntut lanjut Lovelace menyatakan beberapa syarat yang belajar- diperlukan untuk membimbing agar memiliki orang dapat bertumbuh kesanggupan untuk membimbing dan manusia mengarahkan peserta didik, sehingga spiritualitasnya, memiliki kehidupan rohani yang kesadaran akan kedudukan istimewa dewasa dalam Yesus Kristus. Untuk di dalam Kristus, ia melibatkan diri, melaksanakan tugas, tentunya guru aktif dalam missi Allah, ia harus harus bergantung bertumbuh ke arah dewasa menjadi di yaitu kepada dalam “memiliki Allah, dan kedewasaan iman dalam pengenalan meningkatkan diri dalam yang benar tentang Anak Allah. pembentukan karakter Kristus.”15 Yesus Kristus yang tetap setia meski Pertama, menghadapi berbagai bentuk ajaran memiliki yang tidak sesuai dengan Firman kedudukannya yang istimewa di Allah (Efs. 4: 13-15). Richard F. dalam Kristus, sebagai rahmat Allah Lovelace, dalam karyaanya Dynamic bahwa Dia amenerima apa adanya, of spiritual life, menjelaskan ciri mernguduskan, dan tetap disertai orang yang bertumbuh di sepanjang oleh Roh-Nya, serta memberi kuasa masa antara lain adalah “semakin karena dunamis (kuasa) dari Roh memiliki keasadaran akan kasih, Kudus. Kedua, orang percaya harus kekudusan dan keadilan Allah, serta terus melibatkan diri, aktif dalam insaf bahwa dosa begitu merajalela misi di dalam diri sendiri dan ditengah- semakin menghasilkan ketekunan. tengah dunia.”14 Realitas ini semakin Ketiga, ia harus bergantung kepada mendorongnya untuk terus-menerus Allah di dalam doa, dan perilaku berpaling kepada Yesus Kristus demi hidupnya. pengampunan dosa. memiliki dan bertumbuh di dalam Orang percaya kesadaran Allah. akan Keterlibatan Keempat, harus ia justru perlu persektuan yang erat dengan sesama orang beriman. terus 14 Richard F. Lovelace “Dynamic of Spiritual life” dalam B.S. Sijabat, Strategi Pendidikan Kristen (Bandung: Tiranus, 2016), 136, meningkatkan 15 14 Kelima, ia perlu Ibid., 137. diri dalam pembentukan wawasan kristiani di Guru dalam Kemampuan Mengajar tengah pluralisrtas nilai-nilai budaya Karunia guru memungkinkan dan agama. atas, dia memiliki kemampuan mengajar. bahwa Guru sebagai tenaga profesional membangun tubuh Kristus adalah memiliki spesifikasi ilmu tersendiri suatu tugas dari Tuhan kepada orang yang berhubungan dengan tugas percaya secara khusus rasul-rasul, mendidik dan mengajar di sekolah. nabi-nabi, pemberita-pemberita Injil, Guru harus terus menerus berupaya gembala-gembala dab pengajar untuk meningkatkan membangun tubuh Kristus. Artinya dengan bahwa rasul, nabi, pemberita Injil, teknik dan prosedur yang berpijak gembala dan pengajar terpanggil pada landasan intelektual yang harus untuk pembangunan dipelajari secara disengaja, terencana yaitu memperbaiki ataua melakukan dan kemudiaan dapat digunakan perbaikan, untuk mencerdaskan anak didik. Berdasarkan maka dapat uraian di disimpulkan mengerjakan memajukan, serta senantiasa mempromosikan pertumbuhan iman Seorang orang-orang dibedakan percaya di Efesus, mutu guru menggunakan profesional dari seorang teknisi, “karena yang utuh dan sempurna dalam sejumlah teknik serta prosedur kerja Kristus tertentu, seorang pekerja profesional kesatuan kesatuan iman, pengetahuan kedewasaan. Dalam juga serta ditandai infromed kaiatannya samping dapat sehingga mencapai satu persekutuan yaitu di kinerjanya, menguasai dengan adanya responsiveness terhadap dengan karunia guru Pendidikan implikasi kemasyarakatan dari objek Agama kerjanya.”16 Kristen, Pendidikan maka Agama mengemban perbaikan, tugas guru Kristen pun melakukan Kalau kompetensi seseorang teknisi lebih bersifat mekanik dalam arti hanaya mempromosikan mementingkan kecermatan, sedankan pertumbuhan iman peserta didiknya komp[etensi seorang guru sebagai juga rekan kerjanya, sehingga tubuh tenaga Kristus dapat dibangun profesional kependidikan melalui 16 Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), 133. pelayanannya. 15 ditandai dengan serentetan diagnosis, mengevaluasi.”18 rediagnosis, dan penyesuaian yang Sardiman, tugas guru tidak hanya terus-menerus. Guru harus cermat sebagai untuk menentukan langkah, juga mentransfer pengetahuan, tetapi juga harus sabar, ulet dan talenta serta sebagai pendidik yang mentransfer tanggap terhadap setiap kondisi, values sehingga di akhir pekerjaannya akan pembimbing memberikan hasil yang memuaskan. pengarahan dan menuntun siswa Menurut pengajar dan yang hanya sekaligus yang sebagai mmberikan guru dalam belajar. “Guru juga memiliki kompetensi peran sebagai komunikator yang yang disyaratkan untuk melakukan memberikan nasihat-nasihat kepada tugas pendidikan dan pengajaran. siswa, Kompetensi memberikan Kemampuan ditunjukkan mengajar melalui di sini meliputi sebagai motivator dorongan, yang sebagai pengetahuan, sikap dan ketrampilan fasilitator yang menciptakan suasana profesional, bersifat belajar yang menyenangkan dan pribadi, sosial, maupun akademis. sebagai mediator, menjadi penengah Dengan kata lain “kemampuan guru yang menengahi kesulitan siswa ditunjukkan melalui kemampuan dan dalam belajar.”19 Peran guru dalam keahlian bidang menuaikan tugas dan panggilannya mampu yakni baik khusus keguruan yang dalam sehingga ia guru sebagai pendidik, melaksanakan tugas dan fungsinya pengajar, secara maksimal.”17 Undang-undang motivator, pemimpin, komunikator, No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan agen Dosen pemberita Injil, imam dan nabi, serta menjelaskan utama guru yaitu tujuh tugas pelatih, sosialisasi, sebagai teolog. mendidik, fasilitator, pembimbing, Dalam hal ini membimbing, Hendricks, mengemukakan bahwa mengarahkan, melatih, menilai, dan dalam peran sebagai pendidi, guru mengajar, seharusnya mengajar berdasarkan hukum atau aturan pendidikan, yaitu 17 Kunandar, Guru Profesional; Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan persiapan menghadapi Setifikasi Guru (Jakarta Raja Grafindo Persada, 2007), 46-47. 18 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dose bab 1 pasal 1. 19 Sardiman, op.cit., 123 16 the way people learn determines you ketraampilan yang diperlukan untuk teach. Jika demikian, guru harus menunjang memahaami didik Tanggung jawab spiritual dan moral belajar. Ia mengusulkan tiga tugaas diwujudkan melalui penampilan guru guru, yaitu (1) Teach people how to sebagai makhluk beragama yang think, (2) Teach people how to learn, perilakunya senantiasa (3) Teach people how to work. menyimpang dai Maksudnya karunia agama dan moral. memungkinkan guru cara muridnya peserta guru tugas-tugasnya. tidak norma-norma mengajari bagaimana Guru dalam Mengelola Pembelajaran berpikir, bagaimana cara tepat belajar dan bekerja, sebab dengan Secara cara-cara dilakukan peran-peran guru perlu mendapat perhatian. Hal ini yang dalam penting, proses bukan sekolah kerdil, aspek mendidik kepribadaian anak, kondisi guru yang dalam tidak terpisahkan Freire dari “proses lingkungan sosial serta memiliki diwujudkan melalui tidak mempunyai pendidikan seperti ini harus diubah dan menjadi pembebasan. mengemukakan bahwa pembelajaran, yaitu hubungan guru dengan peserta didik kemampuan interaktif yang efektif. Tanggungjawab karena pemberdayaan memahami dirinya sebagai bagian yang mekanis sebagai penjajahan dan penindasan, Tanggungjawab sosial diwujudkan kompetensi lebih dirinya sendiri. Freire mengkritisi disiplin, tanggungjawab dalam kemandirian. melalui nampak sehingga peserta didik cenderung pengetahuan tetapi juga terhadap mendidik di kering dari aspek pedagogis, dan saja bertanggungjawab terhadap aspek misalnya pendidikan oleh sebagain masyarakat, dinilai sejumlah tanggungjawab yang harus Guru karena Indonesia dinyatakan kurang berhasil pembelajaraan guru pun memiliki dilaksanakan. komptensi guru dalam mengelola pembelajaran itulah mereka akan mengajar. Selain pedagogis, di semua tingkatan identik dengan intelektual watak penguasaan bercerita.” Peserta didik dipandang sebagai bejana yang akan berbagai perangkat pengetahuan dan diisi air (ilmu) oleh gurunya. Karena 17 itu, lebih lanjut Freire mengatakan: pembelajaran peserta didik. Yang “pembelajaran dimaksud nampaak seperti pembelajaraan sebuah kegiatan menabung, peserta berpusat didik sebagai ‘celengan’ dan guru “pembelajaran sebagai ‘penabung’”20 pada didik yang keefektifan didik, Bertolak dari pendidikan gaya peserta bukan yang adalah menekankan belajar pada peserta keefektifan bank di atas, Freire menawarkan mengajar guru. Karena itu, cara model belajar peserta didik seperti active pendidikan pembelajaran dialogis yang disebutnya sebagai learning, cooperative learning, proses quantum learning perlu dengan itu, guru dituntut untuk ditetapkan.”21 Secara operasional, memiliki kompetensi yang memadai kemampuan mengelola pembelajaran dalam mengelola pembelajaran, dan menyangkut tiga fungsi manajerial mengubah paradigma pembelajaran yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan gaya bank menjadi pembelajaran pengendalian. yang penyadaran. dialogis dan Sehubungan bermakna. Perencanaan Pe,belajaran dialogis akan membuat Perencanaan peserta didik aktif dan kreatif. penetapan tujuan, kompetensi, serta Proses pembelajaran merupakan memperkirakan cara mencapainya. kegiatan utama sekolah. Sekolah Perencanaan diberi kebebasan memilih strategi, metode, dan pebelajaran yang depan. umum, pembelajaran strategi dan harus melakaukan berbagai pilihan menuju tercapainya pembelajaran yang berpusat pada tujuan. peserta didik (student center) lebih mampu pengambilan pembelajaran, guru sebagai manejer yanag tersedia di Secara Dalam pembuatan keputusan tentang proses peserta didik, guru dan kondisi nyata sekolah. fungsi dan harus berorientasi ke masa sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, sumber daya merupakan sentral dari manajemen pembelajaran teknik-teknik efekyif menyangkut Guru pembelajaran memberdayakan 20 21 Pulo Freire, Pedagogy of The Oppressed (New York: The Continum Publishing Company, 1970), 58-62. sebagai manajer harus mampu Rohiat, Managemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik (Bandung: Rafika Aditama, 2009), 65 18 megambil keputusan yang tepat pembelajaran untuk mengelola berbagai sumber, kompetensi baik sumber daya, sumber dana, optimal. maupun sumber belajar dan membentuk pribadinya secara untuk Pengendalian membentuk kompetensi dasar dan Pengendalian mencapaai tujuan pembelajaran. menjamin kinerja bertujuan yang dicapai sesuai dengan rencana atau tujuan Pelaksanaan Pelaksanaan atau sering juga yang telah ditetapkan. “Dalam proses disebut interpretasi adalah proses manajerial yang memberikan kepastian bahwa kinerja aktual dengan kinerja yang proses telah telah ditetapkan (kinerja standar).”22 memiliki sumber daya manusia dan Guru sebagai manajer pembelajaran sarana prasarana yang diperlukan, harus sehingga tindakan perbaikan apabila terdapat belajar mengajar dapat membentuk perlu mengambil langkah atau kompetensi dan mencapai tujuan perbedaan yang fungsi adanya kesenjangan antara proses termasuk pembelajaran aktual di dalam kelas diinginkan. pelaksanaan Dalam ini yang dibandingkan signifikan atau dengan yang telah direncanakan. pengorganisasian dan kepemimpinan yang melibatkan penentuan berbagai kegiatan, seperti Guru dalam Pengembangan Peserta Didik pembagian pekerjaan ke dalam tugas khusus Pengembangan yang harus dilakukan guru dan peserta didik dalam pedagogik yang harus dimiliki guru untuk mengaktualisasikan berbagai merupakan fungsi menajerial yang pihak lain potensi yang dimiliki oleh setiap dalam peserta didik. Pengembangan peserta upaya mencapai tujuan yang akan melibatkan berbagai atarpribadi, misalnya memotivasi dan didik dapat dilakukan oleh guru proses melalui berbagai cara antara lain: bagaimana memberikan illustrasi kepada peserta didik, agar mereka dapat didik merupakan bagian dari kompetensi proses pembelajaran. Fungsi pelaksanaan memengaruhi peserta mencapai 22 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), 77 tujuaan 19 Kegiatan Ekstra-kurikuler Kegiatan ekstra Pengayaan dan Remedial kurikuler Pengayaan dan remedial merupakan kegiatan tambahan di merupakan suatu lembaga pendidikan, yang penjabaran program mingguan dan dilaksanakan kegiatan harian. Berdasarkan hasil analisis kurikuler. Kegiatan ekstra kurikuler terhadap kegiatan belajar, tugas- ini banyak ragam dan kegiatannya tugas, hasil tes, dan ulangan dapat antara lain, paduan suara, paskibrata, diperoleh tingkat kemampuan belajar pramuka, setiap peserta didik. Hasil analisis ini di olah luar raga, kesenian, pelengkap panjaat tebing, pencinta alam, dan dipadukan masih yang yang ada pada aprogram mingguan dikembangkan oleh setiap lembaga dan harian untuk digunakan sebagai pendidikan sesuai dengan kondisi bahwa sekolah dan lingkungan masing- pembelajaran yang masing. dilaksanakan. Program banyak Meskipun lagi kegiatan itu dengan dari tindak catatan-catatan lanjut proses telah ini juga sifatnya ekstra, namun tidak sedikit mengidentifikasi materi yang perlu yang berhasil mengembangkan bakat diulang, peserta didik yang perlu peserta didik, bahkan dalam kegiatan mengikuti ekstra kurikuler inilah peserta didik mengikuti program pengayaan. remedial, dan yang mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya. mengembangkan Di Bimbingan dan Konseling samping bakat Sekolah dan memberikan ketrampilan, ekstra kurikuler juga dapat membentuk watak kegiatan itu menyangkut kaitannya pribadi, sosial, dan “guru mata pelajaran yang memenuhi kriteria cinta lingkungan, dan lainnya yang erat dan karier. Selain guru pembimbing, biasanya ditanamkan disiplin, keberhasilan, sangat bimbingan konseling kepada peserta didik yang dan kepribadaian peserta didik, karena dalam berkewajaiban pelayanan bibingan dan karier dapat berfungsi sebagai guru dengan pembimbing.”23 Karena itu, guru peembentukan pribadi peserta didik, mata pelajaran dan wali kelas harus misalnya kegiatan pramuka. 23 20 Nana, Ibid., 79-113 sennatiasa berdiskusi dan dengan buru berkoordinasi didik.”24 Guru memahami harus mampu kondisi-kondisi bimbingan dan konseling secara rutin memungkinkan dan berkesinambungan. Bimbingan salah, dan yang paling penting di sekolah merupakan aspek program adalah pendidikan yang berkenan dengan menghindari kesalahan. bantuan terhadap para peserta didik agar dapat menyesuaikan mengendalikan Bagian ddiri menjadi dirinya yang Firman dasar bagi berbuat diri serta Allah yang kemampuan dengan situasi yang dihadapinya dan megajar guru yang memiliki karunia untuk merencanakan masa depannya mengajar adalah 2 Timotius 224 sesuai dengan minat, kemampuan “Sedangkan seorang hamba Tuhan dan kebutuhan sosialnya. tidak boleh bertengkar, tetapi harus Hal-hal di atas secara khusus dilakukan karunia guru pengajar yang ramah terhadap semua orang. Ia memiliki dalam harus cakap mengajar, sabar.” proses Maksud ayat ini bila dikaitkan pembelajaran guna mengembangkan dengan karunia mengajar (keguruan) peserta didik. Namun dalam praktik hendak menjelaskan bahwa guru pendidikan sehari-hari, ada begitu yang profesional akan senantiasa banyak kesalahan yang dilakukan menggumuli guru dalam menunaikan tugas dan peningkatan pelayanan selanjutnya. tugasnya demi fungsinya yang berdampak terhadap perkembangan peserta KESIMPULAN didik. Berdasarkan Kesalahan yang sring dilakukan guru kemampuan menggunakan destructive discipline. perbedaan mengelola pembelajaran, pemahaman terhadap Ketiga, Menunggu peserta didik Mengabaikan atas, mengajar guru diwujudkan dalam pintas dalam pembelajaran. Kedua, negatif, di dapaat disimpulkan bahwa karunia yaitu: “Pertama, Mengamabil jalan berperilaku uraian peserta Keempat, didik, pelaksanaan peserta perancangan pembelajaran, dan dan pengembangan peserta didik, dengan didik, Kelima, Merasa paling pandai, keenam, Tidak adil (diskriminatif), 24 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009), 193. Ketujuh, Memaksakan hal peserta 21 sejumlah peran dan tanggungjawab dikelolanya membawa peserta didik yang dilakukan. hormat dan taat serta mengasihi Jadi, guru mendidik mengajar (sebagai dan Allah. pekerjaan utamanya) dengan mahir, pandai, KEPUSTAKAAN cermat, dan cerdas, karena dia ahli dalam menjalankan pekerjaan sebagai seorang memiliki yang Brant, L. Robert. Karuniakarunia Rohani (Terj.) kerjasama staf Kantor ICI Pusat. Malang: Gandum Mas, 1982. karunia mengajar. Ahli dalam bidang tugasnya sebagai guru berarti ia menguasai berbagai aspek Barclay, William, Pemahaman Alkitab setiap Hari Surat Galatia & Efesus terjemahan S. Wismoady Wahono. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003. pendidikan dan pengajaran sesuai kompetensi pedagogis. Terutama guru Pendidikan Agama Kristen yang meyakini mendapatkan karunia mengajar, harus mampu mengaktualisasikan pedagogik Drewes, B. F Wilfrid Hauback, Heinrich von Siebenthal, Kunci Bahasa Yunani Perjanjian Baru Surat Roma hingga Kitab Wahyu. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2006. kompetensi dengan mewujudkan dalam kerjaanya sifat atau karakter hidup sebagai orang yang memiliki karunia mengajar yaitu hidup Freire, Pulo. Pedagogy of The Oppressed. New York: The Continum Publishing Company. 1970. berpadanan dengan rencana Allah. Dalam hidup dan pelayanannya hendaklah guru Pendidikan Agama Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2009. Kristen menempatkan Allah sebagai prioritas hidup dengan menunjukkan sifat atau karakter rendah hati, lemah Kunandar, Guru Profesional; Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan persiapan menghadapi Setifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2007. lembut, sabar, serta hidup dalam kasih dan damai (Cf. Ef. 4: 1-2) dengan semua orang terutama dengan peserta didiknya, supaya aktivitas pembelajaran yang 22 LovelaceF. , Richard “Dynamic of Spiritual life” dalam B.S. Sijabat, Strategi Pendidikan Kristen. Bandung: Tiranus. 2016. Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2008. Rohiat, Managemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik. Bandung: Rafika Aditama. 2009. Sardiman, A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2007. Strong, James. Strong’s Exhaustive Concordance of the Bible. Peabody, Massachuserttes: Hendrickson Publishers. 1986. Sutanto, Hasan. Perjanjian Baru Interlinier Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2004. Software Bible Works 6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bab 1 pasal 1. 23