BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

advertisement
1
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dalam manajemen pemasaran. Adapun
variabel yang menjadi pusat penelitian atau yang akan diteliti adalah variabel
periklanan, sebagai variabel dependen. Dan variabel proses keputusan memasang
iklan yang menjadi variabel independennya.
Adapun unsur-unsur yang akan diteliti dari variabel periklanan ini meliputi
Mission, Message, dan Media. Sedangkan pada variabel proses keputusan
memasang iklan akan diteliti sejauh mana atau seberapa besar periklanan yang
meliputi misi, pesan, dan media tersebut mempengaruhi proses keputusan
memasang iklan.
Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah sebuah perusahaan surat kabar
yaitu PT. Pikiran Rakyat Bandung, dan peneliti menetapkan para pengiklan sebagai
konsumen dari biro iklan perusahaan tersebut sasaran penelitian ini. Peneliti
menggunakan metode Cross Sectional, yaitu penelitian mengenai sejumlah satuan
analisis yang dilihat berdasarkan ciri-ciri atau karakteristik tertentu, di mana
pelaksanaan pengumpulan datanya dilaksanakan dalam satu waktu.
Adapun penelitiannya akan dilakukan di kantor Balai Periklanan PT. Pikiran
Rakyat Bandung yang berlokasi di Jl. Asia Afrika No. 77 Bandung.
2
3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian
3.2.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang akan digunakan untuk menentukan
keberhasilan pencapaian tujuan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Winarno
Surachman (1990:131) yang menyatakan bahwa :
“Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai
suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesisi, dengan
menggunakan teeknik serta alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan
setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan
penyelidikan serta dari situasi penyelidikan. Karena pengertian metode
penelitian adalah pengertian yang luas yang biasanya perlu dijelaskan lebih
eksplisit di dalam setiap penyelidikan”.
Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian
ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Traver Travens dalam Husein
Umar (2001:21) menyatakan bahwa ”penelitian dengan menggunakan metode
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri,
baik satu atau lebih variabel independen tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan dengan variabel lain”. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk
memperoleh deskripsi atau gambaran mengenai periklanan di surat kabar dan
bagaimana persepsi pengiklan sebagai konsumen (konsumen kedua) terhadap
keputusan beriklan.
Adapun verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu
hipotesisi yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Dalam
penelitian ini diuji mengenai pengaruh iklan pada surat kabar terhadap keputusan
beriklan. Berdasarkan jenis penelitian di atas, maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode explanatory survei. Merupakan metode penelitian yang
3
dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data
dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan
hubungan antar variabel. Menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2004:7) menyatakan :
Yang dimaksud dengan metode survei yaitu metode penelitian yang
dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari
adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. sehingga
ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar
variabel sosiologi maupun psikologis
3.2.2 Desain Penelitian
Menurut Kerlinger (2004:483) ”desain penelitian adalah rencana dan struktur
penelitian yang disusun demikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh
jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. Rencana itu merupakan suatu
skema menyeluruh yang mencakup program penelitian”.
Desain penelitian memiliki dua kegunaan mendasar, yaitu :
1. Menyediakan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian, dan
2. Mengontrol atau mengendalikan penelitian.
Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas yaitu periklana yang terdiri dair
mission, message, dan media, dan satu variabel terikat yaitu proses keputusan
memasang iklan. Maka pada penelitian kali ini peneliti menggunakan desain
faktorial. Menurut Kerlinger (2004:562) desain faktorial diartikan sebagai berikut :
Struktur penelitian di mana dua variabel bebas atau lebih saling
diperhadapkan untuk mengkaji akibat-akibatnya yang mandiri dan yang
interaktif terhadap suatu variabel terikat
4
3.2.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
3.2.3.1 Populasi
Populasi menurut Kuncoro (2003:103) adalah ”kelompok elemen yang
lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita
tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian”. Sedangkan menurut
Indriantoro dan Supomo (2002:115) populasi adalah ”sekelompok orang, kejadian,
atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”.
Sementara itu menurut Sugiyono (2005:72) :
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang,
tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para pengiklan di
Biro Iklan PT. Pikiran Rakyat Bandung. Dalam penentuan populasi ini peneliti
mengasumsikan bahwa seluruh populasi dalam penelitian ini, yaitu para pengiklan di
Biro Iklan PT. Pikiran Rakyat Bandung telah menggunakan jasa pemasangan iklan
di biro iklan tersebut. Adapun jumlah populasi yang direpresentasikan dari rata-rata
jumlah iklan dalam satu kali terbit, maka populasinya adalah sebanyak 370
pengiklan.
3.2.3.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
Berdasarkan populasi tersebut, maka penelitian ini tidak akan meneliti
keseluruhan dari populasi, tetapi hanya akan meneliti sebagian dari jumlah populasi
tersebut. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor di antaranya keterbatasan dana,
5
dan waktu, serta keterbatasan kemampuan peneliti. Sampel menurut Suharsimi
Arikunto (2002:109) adalah ”sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Menurut
Sugiyono (2005:73) sampel adalah ”bagian atau jumlah karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tertentu”. Untuk pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh
sample yang representative atau mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam
populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.
Dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti, maka dari itu
penelitian
diperkenankan
mengambil
sebagian
dari
objek
populasi
yang
ditentukannya, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lainyang
tidak diteliti. Menurut Sugiyono (2005:73) :
Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar mewakili.
Teknik yang digunakan dalam menentukan besarnya ukuran sampel yang
akan diteliti salah satunya adalah dengan menggunakan cara Slovin, yaitu ukuran
sampel merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan persentase
kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan dalam pengambilan sampel yang
masih dapat ditolelir atau diinginkan, maka taraf kesalahan yang diterapkan adalah
sebesar 10%. Menurut Husein Umar (2002:141) rumus untuk menentukan ukuran
sampel adalah :
n=
N
1 + Ne 2
Di mana :
n
= Ukuran sampel
N
= Ukuran populasi
6
e
= Taraf kesalahan
Adapun perhitungan jumlah sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Diketahui
jumlah rata-rata pengiklan dalam sekali terbit N = 370 dengan taraf
kesalahan (e) = 10% = 0,1. Maka :
n=
N
370
370
; n=
=
2
2
1 + Ne
1 + 370(0,1)
1 + 370(0,01)
n=
370
370
=
= 78,7 ; maka n = 80
1 + 3,7 4,7
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh jumlah sampel sebanyak 80 responden.
Peneliti mengajukan berbagai macam pertanyaan kepada responden setelah
menentukan jumlah sampel dengan teknik probability di mana memberikan peluang
yang sama pada setiap populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2004:55).
3.3 Operasionalisasi Variabel
Dari penjelasan di atas, maka operasionalisasi variabelnya adalah sebagai
berikut :
7
8
9
3.4 Sumber dan Alat Pengumpulan Data serta Penarikan Sampel
3.4.1 Sumber Data
Data yang termuat dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh penulis secara langsung dari
perusahaan sehubungan dengan masalah yang dikaji oleh penulis. Yang termasuk
ke dalam data primer adalah mengadakan pengamatan langsung, wawancara,
kuesioner, serta catatan dari perusahaan.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh penulis dengan cara
mempelajari buku-buku dan literatur yang berkaitan dengan masalah-masalah yang
dikaji penulis. Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua.
Pertama, sumber data internal, yaitu sumber data atau informasi yang berasal dari
dalam organisasi. Kedua, sumber data eksternal, yaitu sumber data atau informasi
yang berasal dari luar organisasi.
Adapun rincian data-data beserta sumbernya terlihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2
Jenis dan Sumber Data
No.
1.
3.
4.
5.
No.
1.
2.
3.
4.
A. Data Primer
Profil PT. Pikiran Rakyat Bandung
Data jumlah pengiklan
Data struktur dan profil pengiklan
Data keputusan pembelian pengiklan
B. Data Sekunder
Data spot iklan
Data sepuluh besar koran di Indonesia
Data pertumbuhan belanja iklan
Data jumlah media massa dan media cetak
Sumber data
PT. Pikiran Rakyat Bandung
Hasil pengisian kuesioner
Hasil pengisian kuesioner
Hasil pengisian kuesioner
Sumber data
Hasil survei NMR
Hasil survei NMR
Majalah SWA
www.depkominfo.go.id
10
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data serta Penarikan Sampel
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah melakukan
wawancara dengan pihak organisasi atau perusahaan dan dengan menyebarkan
angket atau kuesioner kepada para pengiklan sebagai konsumen dari biro iklan
surat kabar tersebut.
Mengingat jumlah pengiklan di koran Pikiran Rakyat cukup banyak, dan
terdiri dari perusahaan, organisasi dan juga pengiklan individu, sehingga tidak
memungkinkan melakukan penelitian terhadap jumlah populasi yang besar. Di mana
jumlah rata-rata pengiklan di Biro Iklan PT. Pikiran Rakyat Bandung mencapai 370
pengiklan dalam satu kali terbit. Maka peneliti menetapkan untuk melakukan
penarikan sampel yang dilakukan secara random pada para pengiklan di biro
periklanan PT. Pikiran Rakyat Bandung, jalan Asia Afrika No. 77 Bandung.
3.5 Rancangan Analisis Data
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang
disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu
memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh periklanan yang meliputi
Mission, Message, dan Media terhadap proses keputusan memasang iklan.
Analisis data dilakukan setelah data seluruh responden terkumpul, dimulai
dengan melakukan pengolahan data dan menafsirkan data hasil pengolahan
tersebut, sehingga dapat dilihat apakah variabel X1 (periklanan) yang terdiri dari
Mission (X1.1), Message (X1.2), dan Media (X1.3) berpengaruh terhadap variabel Y
atau proses keputusan memasang iklan.
11
Prosedur yang digunakan dalam melakukan kegiatan pengolahan data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengecek lembar jawaban yang telah diisi oleh responden untuk mengetahui
kelengkapan dan kelayakan lembar jawaban tersebut untuk diolah lebih lanjut.
2. Menghitung bobot nilai dengan menggunakan skala Linkert dalam lima pilihan
jawaban dan skala Bogardus dengan dua pilihan jawaban.
3. Rekapitulasi nilai angket variabel X1 (periklanan) yang terdiri dari Mission (X1.1),
Message (X1.2), dan Media (X1.3), serta variabel Y (proses keputusan memasang
iklan).
4. Tahap uji coba kuesioner. Untuk menguji layak tidaknya kuesioner yang
disebarkan kepada responden, maka peneliti melakukan dua tahap pengujian
yaitu uji validitas dan ujireliabilitas. Karena keberhasilan mutu hasil penelitian
dipengaruhi oleh data yang valid dan reliabel, maka dibutuhkan pula instrumen
penelitian yang valid dan reliabel. Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur, sedangkan reliabel berarti
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,2004:267).
5. Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas selanjutnya adalah melakukan uji
statistik dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, karena penelitian
ini terdiri dari satu variabel bebas, yaitu periklanan (X1) yang terdiri dari Mission
(X1.1), Message (X1.2), dan Media (X1.3) serta satu variabel terikat (Y) yaitu proses
keputusan memasang iklan. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:264) ”regresi
ganda adalah suatu perluasan dari teknik regresi sederhana karena terdapat
12
lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan prediksi terhadap variabel
terikat”.
1.5.1
Uji Validitas
Validitas adalah suatu alat untuk menunjukkan seberapa jauh alat ukur itu
mengukur apa yang sebenarnya diukur. Yang dimaksud dengan validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya
instrumen yang kurang atau rendah berarti memiliki validitas yang rendah (Suharsimi
Arikunto, 2002:146).
Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk (validity construct)
yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh
masing-masing item yang dapat berupa pertanyaan ataupun pernyataan dengan
skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua
skor item. Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus signifikan
berdasarkan ukuran statistik. Bila ternyata skor semua item yang disusun
berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat
dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.
Rumus korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus korelasi
product moment sebagai berikut :
r=
keterangan :
n ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
(n ∑ X 2 − (∑ X ) 2 )(n ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 )
13
r = Koefisien korelasi Pearson antara item instrumen yang akan digunakan dengan
variabel yang bersangkutan
X = skor item instrumen yang akan digunakan
Y = Skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = Jumlah responden dala uji coba instrumen
Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (r) dilakukan dengan
taraf signifikansi 5%. Dengan rumus uji t yang digunakan adalah sebagai berikut :
t=
r n−2
1− r2
; db = n – 2
Keputusan pengujian validitas konsumen dengan menggunakan taraf
signifikansi 5% adalah sebagai berikut :
1. Item pertanyaan/pernyataan konsumen penelitian dikatakan valid, jika r hitung
lebih besar atau sama dengan r tabel ( rhitung ≥ rtabel )
2. Item pertanyaan/pernyataan konsumen penelitian dikatakan valid, jika r hitung
lebih kecil dari r tabel ( rhitung < rtabel )
Hasil pengujian validitas item pertanyaan pada kuesioner untuk setiap
variabel menunjukkan hasil sebagai berikut :
14
Tabel 3.3
Hasil Pengujian Validitas
No
1
2
3
4
5
Item Pertanyaan
Mission
Iklan Pikiran Rakyat memberikan informasi yang
lengkap tentang bentuk atau jenis iklan yang
ditawarkan kepada calon pembelinya
Iklan Pikiran Rakyat memberikan informasi yang
lengkap tentang ukuran iklan kepada calon pembelinya
Iklan Pikiran Rakyat memberikan informasi yang
lengkap tentang harga pemasangan iklan kepada calon
pembelinya
Iklan Pikiran Rakyat mudah untuk diingat
Iklan Pikiran Rakyat memiliki daya persuasif untuk
membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan
rhitung
rtabel
Keterangan
0,823
0,374
Valid
0,425
0,374
Valid
0,829
0,374
Valid
0,856
0,374
Valid
0,560
0,374
Valid
0,844
0,374
Valid
0,537
0,374
Valid
0,819
0,374
Valid
0,885
0,374
Valid
0,918
0,374
Valid
0,567
0,374
Valid
rhitung
rtabel
Keterangan
0,856
0,374
Valid
0,913
0,374
Valid
0,939
0,374
Valid
Message
1
2
3
1
2
3
No
1
2
3
Bahasa yang digunakan dalam pesan iklan mudah
dipahami
Format gambar dan tulisan dalam pesan iklan sangat
jelas dan tepat
Pesan iklan yang disampaikan Pikiran Rakyat memiliki
daya tarik bagi calon pembelinya untuk mengetahui dan
membacanya
Media
Media surat kabar Pikiran Rakyat memiliki daya
jangkau yang luas
Frekuensi dimuatnya iklan pada surat kabar pikiran
Rakyat sangat sering (setiap hari)
Media surat kabar Pikiran Rakyat sangat tepat
digunakan untuk beriklan
Item Pertanyaan
Pengenalan Masalah
Memasang iklan merupakan salah satu kebutuhan
untuk kegiatan promosi
Sebelum melakukan pemasangan iklan terlebih dahulu
Anda menetapkan tujuan pemasangan iklan
Iklan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan
produk/jasa
baru,
mengingatkan
atau
untuk
menginformasikan
15
1
2
3
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
Pencarian Informasi
Anda mencari informasi tentang biro iklan melalui iklan
yang dimuat di surat kabar atau majalah
Anda mengikuti nasihat teman Anda tentang biro iklan
yang direkomendasikan untuk memasang iklan
Anda mendatangi langsung biro iklan tersebut untuk
mendapatkan informasi yang Anda butuhkan
Evaluasi Alternatif
Anda membandingkan biro iklan berdasarkan faktor
variasi tampilan iklan
Anda membandingkan biro iklan berdasarkan faktor
variasi ukuran iklan
Anda membandingkan harga pemasangan iklan di
antara beberapa biro iklan
Anda mencari tawaran spesial atau diskon yang ada di
biro iklan sebelum memutuskan untuk memasang iklan
Keputusan Pembelian
Anda melakukan pemasangan iklan di Biro Iklan Pikiran
Rakyat karena biro iklan tersebut memiliki tampilan
iklan yang bervariasi
Anda melakukan pemasangan iklan di Biro Iklan Pikiran
Rakyat karena biro iklan tersebut memiliki ukuran iklan
yang bervariasi
Anda melakukan pemasangan iklan di Biro Iklan Pikiran
Rakyat karena biro iklan tersebut menawarkan harga
yang menarik
Anda melakukan pemasangan iklan di Biro Iklan Pikiran
Rakyat karena biro iklan tersebut memberikan diskon
yang menarik
Pasca Pembelian
Anda merasakan kepuasan setelah melakukan
pemasangan iklan dan menjadi pelanggan Biro Iklan
Pikiran Rakyat
Anda akan memasang iklan kembali di Biro Iklan
Pikiran Rakyat
Anda akan menyarankan kepada pihak lain untuk
beriklan di Biro Iklan Pikiran Rakyat seperti yang Anda
lakukan
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2007
0,786
0,374
Valid
0,786
0,374
Valid
0,905
0,374
Valid
0,757
0,374
Valid
0,757
0,374
Valid
0,932
0,374
Valid
0,925
0,374
Valid
0,697
0,374
Valid
0,697
0,374
Valid
0,969
0,374
Valid
0,969
0,374
Valid
0,759
0,374
Valid
0,759
0,374
Valid
0,897
0,374
Valid
Pengujian validitas instrumen ini dilakukan terhadap 30 responden dengan
signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n – 2 atau 30 – 2 = 28. Maka didapat nilai
rtabel sebesar 0,374. Dengan demikian dapat diketahui bahwa item atas pertanyaan-
16
pertanyaan tersebut valid, karena setiap item pertanyan memiliki nilai rhitung yang
lebih besar daripada rtabel . Sehingga item atas pertanyan tersebut dapat dijadikan
sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti.
1.5.2
Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan kepada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur variabelvariabel yang diteliti. Adapun hasil pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian
ini akan diperlihatkan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.4
Hasil Pengujian Reliabilitas
No
Subvariabel
1 Mission
2 Message
3 Media
4 Pengenalan Masalah
5 Pencarian Informasi
6 Pemilihan Alternatif
7 Keputusan Pembelian
8 Perilaku Pasca Pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2007
rhitung
0,757
0,593
0,722
0,722
0,593
0,781
0,808
0,555
rtabel
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
0,374
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Pengujian reliabilitas angket dilakukan terhadap 30 responden dengan
tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n – 2 atau 30 – 2 = 28. Maka
didapat nilai rtabel sebesar 0,374. Dengan demikian dapat diketahui bahwa angket
tersebut dapat dikatakan reliabel, karena hasil rhitung yang lebih besar daripada rtabel
atau ( thitung ≥ ttabel ). Sehingga pertanyaan-pertanyaan di atas kapanpun dan
dimanapun ditanyakan kepada responden akan memberikan hasil ukur yang sama.
17
Untuk mempermudah, maka perhitungan validitas dan reliabilitas item
pertanyaan ini akan dilakukan dengan bantuan program SPSS 12.0 for windows.
Sedangkan untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien
korelasi menurut Suharsimi Arikunto (2002) adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5
Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Antara 0,800 – 1,000
Antara 0,600 – 0,800
Antara 0,400 – 0,600
Antara 0,200 – 0,400
Antara 0,000 – 0,200
Sumber : Suharsimi Arikunto (2002)
Interpretasi
Reliabilitas sangat tinggi
Reliabilitas tinggi
Reliabilitas cukup
Reliabilitas rendah
Reliabilitas sangat rendah
1.6 Analisis Regresi
Analisis regresi dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan sebagai
berikut :
1. Pengujian asumsi.
Menurut Wahid Sulaiman (2004:88) untuk memperoleh model regresi yang
terbaik dalam arti secara statistik adalah BLUE (Best Linear Unbiased Estimator)
maka model regresi yang diajukan harus memenuhi persyaratan :
a. Uji asumsi normalitas. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Triton (2005:76)
bahwa ”data sampel hendaknya memenuhi prasyarat distribusi normal”. Data
yang mengandung data estimasi biasanya tidak memenuhi asumsi
normalitas. Jika sebaran data mengikuti sebaran normal, maka populasi dari
18
mana data tersebut diambil berdistribusi normal dan akan dianalisis
menggunakan analisis parametrik.
b. Uji asumsi heteroskedasitas. Heteroskedasitas adalah varian residual yang
tidak konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi
meragukan.
Residu
pada
heteroskedasitas
semakin
besar
apabila
pengamatan semakin besar. Menurut Wahid Sulaiman (2004:106) ”suatu
regresi dikatakan tidak terdeteksi heteroskedasitas apabila penyebaran nilainilai residual terhadap harga-harga prediksi tidak membentuk suatu pola
tertentu (meningkat atau menurun).
c. Uji asumsi linearitas. Linearitas hubungan antar variabel dapat dilihat melalui
diagram pencar (scattetplot) antara variabel-variabel tersebut. kelinieran
model yang terbentuk diuji melalui plot residual terhadap harga-harga
prediksi, dan apabila harga-harga prediksi dan harga-harga residu tidak
membentuk suatu plot tertentu (parabola, kubik, dan sebagainya), maka
asumsi linearitas terpenuhi. Jika asumsi linier terpenuhi, maka residual akan
didistribusikan secara random dan terkumpul di sekitar garis lurus yang
memenuhi titik nol. (Wahid Sulaiman, 2004:118)
d. Uji asumsi nonautokorelasi. Autokorelasi terjadi ketika nilai residual (y-y’)
pada waktu ke-t ada hubungan atau kaitannya dengan nilai residual
sebelumnya. Jika berkaitan nilai residual yang positif akan cenderung diikuti
oleh residual positif berikutnya, dan sebaliknya nilai residual yang negatif
akan diikuti oleh residual yang negatif. Dengan kata lain apabila data
diurutkan
berdasarkan urutan
waktu maka
data
pengamatan
akan
19
dipengaruhi oleh data pengamatan sebelumnya. Regresi yang terdeteksi
autokorelasi dapat berakibat pada biasnya interval kepercayaan dan
ketidaktepatan penerapan uji F dan uji t.
e. Uji asumsi multikolinearitas. Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi
yang kuat antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang
lainnya
dalam
analisis
regresi.
Apabila
dalam
analisis
terdeteksi
multikolinieritas maka angka estimasi koefisien regresi yang didapat akan
mempunyai nilai yang tidak sesuai dengan substansi, sehingga dapat
menyesatkan interpretasi. Selain itu, nilai standar error setiap koefisien
regresi dapat menjadi tidak terhingga. Dua parameter utama yang digunakan
untuk
mendeteksi
VIF(Variance
multikolinieritas
inflation
Factor).
adalah
Suatu
nilai
tolerance
dan
nilai
regresi
dikatakan
terdeteksi
multikolinieritas apabila nilai VIF menjauhi 1 atau nilai tolerance menjauhi 1.
Menurut Nachrowi dan Usman (2006:102) ” multikolinieritas dianggap ada
jika nilai VIF lebih dari 5”.
2. Mencari koefisien regresi a1 , b1 , b2 , dan b3 . Persamaan regresi ganda
dirumuskan :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +……+ bnXn
Untuk menghitung nilai nilai-nilai persamaan b1, b2, b3, dan a menggunakan
rumus :
Y = a.n + b1 ∑ X 1 + b2 ∑ X 2 + b3 ∑ X 3
∑ X Y = a∑ X
1
1
+ b1 ∑ X 12 + b2 ∑ X 1 X 2 + b3 ∑ X 1 X 3
20
∑ X Y = a∑ X
2
+ b1 ∑ X 1 X 2 + b2 ∑ X 22 + b3 ∑ X 2 X 3
∑ X Y = a∑ X
3
+ b1 ∑ X 1 X 2 + b2 ∑ X 2 X 3 + b3 ∑ X 32
2
3
Kemudian masukan hasil dari nilai-nilai statistik tersebut ke dalam rumus :
(∑ X )
−
f.
X
Y
∑ x y = ∑ X Y − ∑ n∑
(∑ X )
−
g.
X
Y
∑ x y = ∑ X Y − ∑ n∑
(∑ X )
−
h.
∑x x = ∑X X
i.
j.
2
a.
∑x = ∑X
2
1
b.
∑x
= ∑X
2
2
c.
∑x
= ∑X
2
3
d.
( Y)
∑ y = ∑ Y − ∑n
2
1
1
2
2
n
2
2
2
2
2
3
3
n
3
2
2
3
3
1
n
2
−
1
21
∑x x = ∑X
1
X3 −
∑x x = ∑X
2
X3 −
∑X X
1
2
n
2
2
2
1
X
Y
∑ x y = ∑ X Y − ∑ n∑
3
∑X X
1
1
e.
1
1
2 3
∑X
2
n
(Riduwan, 2004:153)
Kemudian masukan hasil dari jumlah kuadrat ke persamaan b1, b2, b3, dan a.
b1
3
n
(∑ x )(∑ x )(∑ x y ) − (∑ x x )(∑ x x )(∑ x y )(∑ x y )
=
(∑ x )(∑ x )(∑ x ) − (∑ x x ) (∑ x x )
b2 =
b3 =
2
2
2
3
2
1
1
1 2
2
2
2
3
1 3
2
1 2
2
3
2
1 3
(∑ x )(∑ x )(∑ x y ) − (∑ x x )(∑ x x )(∑ x y )(∑ x y )
(∑ x )(∑ x )(∑ x ) − (∑ x x ) (∑ x x )
2
1
2
3
2
1
2
2
2
1 2
2
3
2 3
2
1 2
1
3
2
2 3
(∑ x )(∑ x )(∑ x y ) − (∑ x x )(∑ x x )(∑ x y )(∑ x y )
(∑ x )(∑ x )(∑ x ) − (∑ x x ) (∑ x x )
2
1
2
2
2
1
3
2
2
1 3
2
3
2 3
2
1 3
1
2
2
2 3
3. Mencari koefisien korelasi ganda dan koefisien determinasi
X3
21
Setelah menilai β1 , β 2 , β 3 , danβ 4 atau disebut a1 , b1 , b2 , dan b3 , maka langkah
selanjutnya adalah menghitung korelasi ganda dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
RX 1 X 2 X 3 Y =
b1 ∑ X 1Y + b2 ∑ X 2Y + b3 ∑ X 3Y
∑Y
2
(Riduwan&Akdon, 2006:128)
Sedangkan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap naik
turunnya variabel Y, dapat digunakan koefisien determinasi (KD). Menurut
Sugiyono (2004:150) bahwa ”untuk mencari pengaruh (varians) variabel tertentu
terhadap (varians) variabel lain dapat digunakan teknik statistik dengan
menghitung besarnya koefisien determinan”. Koefisien determinasi merupakan
kuadrat dari koefisien korelasi. Sugiyono (2004:216) mengemukakan bahwa
”koefisien determinasi disebut juga koefisien penentu, karena varian yang terjadi
pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varian yang terjadi pada
variabel independen dengan asumsi 0 ≤ R 2 ≤ 1 ”. KD dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
KD = r 2 x100%
4. Menguji signifikansi secara simultan dengan membendingkan Fhitung dengan
Ftabel dengan rumus sebagai berikut :
Fhitung =
R 2 (n − m − 1)
(Riduwan dan Akdon,2006:128)
m(1 − r 2 )
5. Menguji signifikansi pengaruh variabel X terhadap variabel Y secara varsial
dengan membandingkan thitung dan ttabel , dengan rumus :
22
t=
r n−2
1− r2
(Sugiyono, 2004 : 184)
6. Menentukan model persamaan regresi linier ganda. Model persamaan regresi
ganda dalam penelitian ini adalah :
Y = a + b1 X 1 + b2 X 2 + b3 X 3 + ε
(Bilson Simamora, 2005:43)
Keterangan :
Y = Proses keputusan pembelian
X 1 = Mission
X 2 = Message
X 3 = Media
1.7
a
b
= intersep
= Koefisien arah regresi
ε = Variabel residu
Pengujian Hipotesis
Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah periklanan sebagai
variabel bebas (X1) yang terdiri dari mission ( X 1.1 ), message ( X 1.2 ), dan media
( X 1.3 ) dan proses keputusan memasang iklan sebagai variabel terikat (Y). Uji
statistik yang digunakan untuk keempat variabel tersebut adalah analisis regresi
linier ganda.
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat
pengaruh yang positif antara periklanan yang terdiri dari mission ( X 11. ), message
( X 1.2 ), dan media ( X 1.3 ) terhadap proses keputusan memasang iklan. Hipotesis
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
23
ε
X1.1
X1.2
Y
X1.3
Gambar 3.1 Model Regresi
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini meliputi pengujian keberartian
koefisien arah regresi secara simultan yang dilakukan dengan menggunakan uji F.
secara statistik pengjian hipotesis keberartian arah regresi adalah :
H 0 : ρ = 0 . Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara mission ( X 1.1 ),
message ( X 1.2 ), dan media ( X 1.3 ) terhadap proses keputusan
memasang iklan.
H a : ρ ≠ 0 . Artinya terdapat pengaruh yang positif antara mission ( X 11. ), message
( X 1.2 ), dan media ( X 1.3 ) terhadap proses keputusan memasang iklan.
Adapun kriteria pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis adalah
sebagai berikut :
H 0 : ρyx1 = ρyx2 = ρyx3 = 0
H1 : sekurang-kurangnya ada sebuah ρYX1 , ρYX 2 , ρYX 3 > 0
Jika Fhitung > Ftabel , maka H 0 ditolak H1 diterima
Jika Fhitung < Ftabel , maka H 0 diterima H1 ditolak
24
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antar variabel X terhadap Y
dilakukan dengan menggunakan rumus distribusi student (t) sebagai berikut :
t=
r n−2
1− r2
(Sugiyono, 2004 : 184)
Adapun kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis pengaruh yang
diajukan harus dicari lebih dahulu nilai dari thitung dan dibandingkan dengan nilai ttabel
dengan taraf kesalahan 5%, maka :
1. t hitung < t tabel , maka H 0 diterima dan H a ditolak
2. thitung > ttabel , maka H 0 ditolak dan H a diterima
Harga thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel dengan taraf
kesalahan 5% dan dk = n - 2. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam
rangka penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut :
1. Hipotesis pertama :
H 0 : ρ = 0 . Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara mission iklan
terhadap proses keputusan pembelian pengiklan.
H1.1 : ρ > 0 . Artinya terdapat pengaruh yang positif antara mission iklan terhadapat
proses keputusan pembelian.
2. Hipotesis kedua :
H 0 : ρ = 0 . Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara message iklan
terhadap proses keputusan pembelian pengiklan.
H1.2 : ρ > 0 . Artinya terdapat pengaruh yang positif antara message iklan terhadapat
proses keputusan pembelian.
25
3. Hipotesis ketiga :
H 0 : ρ = 0 . Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara media iklan terhadap
proses keputusan pembelian pengiklan.
H1.3 : ρ > 0 . Artinya terdapat pengaruh yang positif antara media iklan terhadapat
proses keputusan pembelian.
26
27
Download