1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dalam manajemen pemasaran. Adapun variabel yang menjadi pusat penelitian atau yang akan diteliti adalah variabel periklanan, sebagai variabel dependen. Dan variabel proses keputusan memasang iklan yang menjadi variabel independennya. Adapun unsur-unsur yang akan diteliti dari variabel periklanan ini meliputi Mission, Message, dan Media. Sedangkan pada variabel proses keputusan memasang iklan akan diteliti sejauh mana atau seberapa besar periklanan yang meliputi misi, pesan, dan media tersebut mempengaruhi proses keputusan memasang iklan. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah sebuah perusahaan surat kabar yaitu PT. Pikiran Rakyat Bandung, dan peneliti menetapkan para pengiklan sebagai konsumen dari biro iklan perusahaan tersebut sasaran penelitian ini. Peneliti menggunakan metode Cross Sectional, yaitu penelitian mengenai sejumlah satuan analisis yang dilihat berdasarkan ciri-ciri atau karakteristik tertentu, di mana pelaksanaan pengumpulan datanya dilaksanakan dalam satu waktu. Adapun penelitiannya akan dilakukan di kantor Balai Periklanan PT. Pikiran Rakyat Bandung yang berlokasi di Jl. Asia Afrika No. 77 Bandung. 2 3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang akan digunakan untuk menentukan keberhasilan pencapaian tujuan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Winarno Surachman (1990:131) yang menyatakan bahwa : “Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesisi, dengan menggunakan teeknik serta alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan. Karena pengertian metode penelitian adalah pengertian yang luas yang biasanya perlu dijelaskan lebih eksplisit di dalam setiap penyelidikan”. Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Traver Travens dalam Husein Umar (2001:21) menyatakan bahwa ”penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu atau lebih variabel independen tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain”. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau gambaran mengenai periklanan di surat kabar dan bagaimana persepsi pengiklan sebagai konsumen (konsumen kedua) terhadap keputusan beriklan. Adapun verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesisi yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Dalam penelitian ini diuji mengenai pengaruh iklan pada surat kabar terhadap keputusan beriklan. Berdasarkan jenis penelitian di atas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survei. Merupakan metode penelitian yang 3 dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan antar variabel. Menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2004:7) menyatakan : Yang dimaksud dengan metode survei yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologi maupun psikologis 3.2.2 Desain Penelitian Menurut Kerlinger (2004:483) ”desain penelitian adalah rencana dan struktur penelitian yang disusun demikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. Rencana itu merupakan suatu skema menyeluruh yang mencakup program penelitian”. Desain penelitian memiliki dua kegunaan mendasar, yaitu : 1. Menyediakan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian, dan 2. Mengontrol atau mengendalikan penelitian. Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas yaitu periklana yang terdiri dair mission, message, dan media, dan satu variabel terikat yaitu proses keputusan memasang iklan. Maka pada penelitian kali ini peneliti menggunakan desain faktorial. Menurut Kerlinger (2004:562) desain faktorial diartikan sebagai berikut : Struktur penelitian di mana dua variabel bebas atau lebih saling diperhadapkan untuk mengkaji akibat-akibatnya yang mandiri dan yang interaktif terhadap suatu variabel terikat 4 3.2.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel 3.2.3.1 Populasi Populasi menurut Kuncoro (2003:103) adalah ”kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian”. Sedangkan menurut Indriantoro dan Supomo (2002:115) populasi adalah ”sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”. Sementara itu menurut Sugiyono (2005:72) : Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para pengiklan di Biro Iklan PT. Pikiran Rakyat Bandung. Dalam penentuan populasi ini peneliti mengasumsikan bahwa seluruh populasi dalam penelitian ini, yaitu para pengiklan di Biro Iklan PT. Pikiran Rakyat Bandung telah menggunakan jasa pemasangan iklan di biro iklan tersebut. Adapun jumlah populasi yang direpresentasikan dari rata-rata jumlah iklan dalam satu kali terbit, maka populasinya adalah sebanyak 370 pengiklan. 3.2.3.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel Berdasarkan populasi tersebut, maka penelitian ini tidak akan meneliti keseluruhan dari populasi, tetapi hanya akan meneliti sebagian dari jumlah populasi tersebut. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor di antaranya keterbatasan dana, 5 dan waktu, serta keterbatasan kemampuan peneliti. Sampel menurut Suharsimi Arikunto (2002:109) adalah ”sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Menurut Sugiyono (2005:73) sampel adalah ”bagian atau jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu”. Untuk pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sample yang representative atau mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel. Dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti, maka dari itu penelitian diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukannya, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lainyang tidak diteliti. Menurut Sugiyono (2005:73) : Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar mewakili. Teknik yang digunakan dalam menentukan besarnya ukuran sampel yang akan diteliti salah satunya adalah dengan menggunakan cara Slovin, yaitu ukuran sampel merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan dalam pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan, maka taraf kesalahan yang diterapkan adalah sebesar 10%. Menurut Husein Umar (2002:141) rumus untuk menentukan ukuran sampel adalah : n= N 1 + Ne 2 Di mana : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi 6 e = Taraf kesalahan Adapun perhitungan jumlah sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Diketahui jumlah rata-rata pengiklan dalam sekali terbit N = 370 dengan taraf kesalahan (e) = 10% = 0,1. Maka : n= N 370 370 ; n= = 2 2 1 + Ne 1 + 370(0,1) 1 + 370(0,01) n= 370 370 = = 78,7 ; maka n = 80 1 + 3,7 4,7 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh jumlah sampel sebanyak 80 responden. Peneliti mengajukan berbagai macam pertanyaan kepada responden setelah menentukan jumlah sampel dengan teknik probability di mana memberikan peluang yang sama pada setiap populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2004:55). 3.3 Operasionalisasi Variabel Dari penjelasan di atas, maka operasionalisasi variabelnya adalah sebagai berikut : 7 8 9 3.4 Sumber dan Alat Pengumpulan Data serta Penarikan Sampel 3.4.1 Sumber Data Data yang termuat dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh penulis secara langsung dari perusahaan sehubungan dengan masalah yang dikaji oleh penulis. Yang termasuk ke dalam data primer adalah mengadakan pengamatan langsung, wawancara, kuesioner, serta catatan dari perusahaan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh penulis dengan cara mempelajari buku-buku dan literatur yang berkaitan dengan masalah-masalah yang dikaji penulis. Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua. Pertama, sumber data internal, yaitu sumber data atau informasi yang berasal dari dalam organisasi. Kedua, sumber data eksternal, yaitu sumber data atau informasi yang berasal dari luar organisasi. Adapun rincian data-data beserta sumbernya terlihat pada tabel berikut : Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data No. 1. 3. 4. 5. No. 1. 2. 3. 4. A. Data Primer Profil PT. Pikiran Rakyat Bandung Data jumlah pengiklan Data struktur dan profil pengiklan Data keputusan pembelian pengiklan B. Data Sekunder Data spot iklan Data sepuluh besar koran di Indonesia Data pertumbuhan belanja iklan Data jumlah media massa dan media cetak Sumber data PT. Pikiran Rakyat Bandung Hasil pengisian kuesioner Hasil pengisian kuesioner Hasil pengisian kuesioner Sumber data Hasil survei NMR Hasil survei NMR Majalah SWA www.depkominfo.go.id 10 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data serta Penarikan Sampel Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah melakukan wawancara dengan pihak organisasi atau perusahaan dan dengan menyebarkan angket atau kuesioner kepada para pengiklan sebagai konsumen dari biro iklan surat kabar tersebut. Mengingat jumlah pengiklan di koran Pikiran Rakyat cukup banyak, dan terdiri dari perusahaan, organisasi dan juga pengiklan individu, sehingga tidak memungkinkan melakukan penelitian terhadap jumlah populasi yang besar. Di mana jumlah rata-rata pengiklan di Biro Iklan PT. Pikiran Rakyat Bandung mencapai 370 pengiklan dalam satu kali terbit. Maka peneliti menetapkan untuk melakukan penarikan sampel yang dilakukan secara random pada para pengiklan di biro periklanan PT. Pikiran Rakyat Bandung, jalan Asia Afrika No. 77 Bandung. 3.5 Rancangan Analisis Data Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh periklanan yang meliputi Mission, Message, dan Media terhadap proses keputusan memasang iklan. Analisis data dilakukan setelah data seluruh responden terkumpul, dimulai dengan melakukan pengolahan data dan menafsirkan data hasil pengolahan tersebut, sehingga dapat dilihat apakah variabel X1 (periklanan) yang terdiri dari Mission (X1.1), Message (X1.2), dan Media (X1.3) berpengaruh terhadap variabel Y atau proses keputusan memasang iklan. 11 Prosedur yang digunakan dalam melakukan kegiatan pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengecek lembar jawaban yang telah diisi oleh responden untuk mengetahui kelengkapan dan kelayakan lembar jawaban tersebut untuk diolah lebih lanjut. 2. Menghitung bobot nilai dengan menggunakan skala Linkert dalam lima pilihan jawaban dan skala Bogardus dengan dua pilihan jawaban. 3. Rekapitulasi nilai angket variabel X1 (periklanan) yang terdiri dari Mission (X1.1), Message (X1.2), dan Media (X1.3), serta variabel Y (proses keputusan memasang iklan). 4. Tahap uji coba kuesioner. Untuk menguji layak tidaknya kuesioner yang disebarkan kepada responden, maka peneliti melakukan dua tahap pengujian yaitu uji validitas dan ujireliabilitas. Karena keberhasilan mutu hasil penelitian dipengaruhi oleh data yang valid dan reliabel, maka dibutuhkan pula instrumen penelitian yang valid dan reliabel. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur, sedangkan reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,2004:267). 5. Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas selanjutnya adalah melakukan uji statistik dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, karena penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas, yaitu periklanan (X1) yang terdiri dari Mission (X1.1), Message (X1.2), dan Media (X1.3) serta satu variabel terikat (Y) yaitu proses keputusan memasang iklan. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:264) ”regresi ganda adalah suatu perluasan dari teknik regresi sederhana karena terdapat 12 lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan prediksi terhadap variabel terikat”. 1.5.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu alat untuk menunjukkan seberapa jauh alat ukur itu mengukur apa yang sebenarnya diukur. Yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang atau rendah berarti memiliki validitas yang rendah (Suharsimi Arikunto, 2002:146). Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk (validity construct) yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh masing-masing item yang dapat berupa pertanyaan ataupun pernyataan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus signifikan berdasarkan ukuran statistik. Bila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas. Rumus korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus korelasi product moment sebagai berikut : r= keterangan : n ∑ XY − (∑ X )(∑ Y ) (n ∑ X 2 − (∑ X ) 2 )(n ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 ) 13 r = Koefisien korelasi Pearson antara item instrumen yang akan digunakan dengan variabel yang bersangkutan X = skor item instrumen yang akan digunakan Y = Skor semua item instrumen dalam variabel tersebut n = Jumlah responden dala uji coba instrumen Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (r) dilakukan dengan taraf signifikansi 5%. Dengan rumus uji t yang digunakan adalah sebagai berikut : t= r n−2 1− r2 ; db = n – 2 Keputusan pengujian validitas konsumen dengan menggunakan taraf signifikansi 5% adalah sebagai berikut : 1. Item pertanyaan/pernyataan konsumen penelitian dikatakan valid, jika r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel ( rhitung ≥ rtabel ) 2. Item pertanyaan/pernyataan konsumen penelitian dikatakan valid, jika r hitung lebih kecil dari r tabel ( rhitung < rtabel ) Hasil pengujian validitas item pertanyaan pada kuesioner untuk setiap variabel menunjukkan hasil sebagai berikut : 14 Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas No 1 2 3 4 5 Item Pertanyaan Mission Iklan Pikiran Rakyat memberikan informasi yang lengkap tentang bentuk atau jenis iklan yang ditawarkan kepada calon pembelinya Iklan Pikiran Rakyat memberikan informasi yang lengkap tentang ukuran iklan kepada calon pembelinya Iklan Pikiran Rakyat memberikan informasi yang lengkap tentang harga pemasangan iklan kepada calon pembelinya Iklan Pikiran Rakyat mudah untuk diingat Iklan Pikiran Rakyat memiliki daya persuasif untuk membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan rhitung rtabel Keterangan 0,823 0,374 Valid 0,425 0,374 Valid 0,829 0,374 Valid 0,856 0,374 Valid 0,560 0,374 Valid 0,844 0,374 Valid 0,537 0,374 Valid 0,819 0,374 Valid 0,885 0,374 Valid 0,918 0,374 Valid 0,567 0,374 Valid rhitung rtabel Keterangan 0,856 0,374 Valid 0,913 0,374 Valid 0,939 0,374 Valid Message 1 2 3 1 2 3 No 1 2 3 Bahasa yang digunakan dalam pesan iklan mudah dipahami Format gambar dan tulisan dalam pesan iklan sangat jelas dan tepat Pesan iklan yang disampaikan Pikiran Rakyat memiliki daya tarik bagi calon pembelinya untuk mengetahui dan membacanya Media Media surat kabar Pikiran Rakyat memiliki daya jangkau yang luas Frekuensi dimuatnya iklan pada surat kabar pikiran Rakyat sangat sering (setiap hari) Media surat kabar Pikiran Rakyat sangat tepat digunakan untuk beriklan Item Pertanyaan Pengenalan Masalah Memasang iklan merupakan salah satu kebutuhan untuk kegiatan promosi Sebelum melakukan pemasangan iklan terlebih dahulu Anda menetapkan tujuan pemasangan iklan Iklan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan produk/jasa baru, mengingatkan atau untuk menginformasikan 15 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 Pencarian Informasi Anda mencari informasi tentang biro iklan melalui iklan yang dimuat di surat kabar atau majalah Anda mengikuti nasihat teman Anda tentang biro iklan yang direkomendasikan untuk memasang iklan Anda mendatangi langsung biro iklan tersebut untuk mendapatkan informasi yang Anda butuhkan Evaluasi Alternatif Anda membandingkan biro iklan berdasarkan faktor variasi tampilan iklan Anda membandingkan biro iklan berdasarkan faktor variasi ukuran iklan Anda membandingkan harga pemasangan iklan di antara beberapa biro iklan Anda mencari tawaran spesial atau diskon yang ada di biro iklan sebelum memutuskan untuk memasang iklan Keputusan Pembelian Anda melakukan pemasangan iklan di Biro Iklan Pikiran Rakyat karena biro iklan tersebut memiliki tampilan iklan yang bervariasi Anda melakukan pemasangan iklan di Biro Iklan Pikiran Rakyat karena biro iklan tersebut memiliki ukuran iklan yang bervariasi Anda melakukan pemasangan iklan di Biro Iklan Pikiran Rakyat karena biro iklan tersebut menawarkan harga yang menarik Anda melakukan pemasangan iklan di Biro Iklan Pikiran Rakyat karena biro iklan tersebut memberikan diskon yang menarik Pasca Pembelian Anda merasakan kepuasan setelah melakukan pemasangan iklan dan menjadi pelanggan Biro Iklan Pikiran Rakyat Anda akan memasang iklan kembali di Biro Iklan Pikiran Rakyat Anda akan menyarankan kepada pihak lain untuk beriklan di Biro Iklan Pikiran Rakyat seperti yang Anda lakukan Sumber : Hasil Pengolahan Data 2007 0,786 0,374 Valid 0,786 0,374 Valid 0,905 0,374 Valid 0,757 0,374 Valid 0,757 0,374 Valid 0,932 0,374 Valid 0,925 0,374 Valid 0,697 0,374 Valid 0,697 0,374 Valid 0,969 0,374 Valid 0,969 0,374 Valid 0,759 0,374 Valid 0,759 0,374 Valid 0,897 0,374 Valid Pengujian validitas instrumen ini dilakukan terhadap 30 responden dengan signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n – 2 atau 30 – 2 = 28. Maka didapat nilai rtabel sebesar 0,374. Dengan demikian dapat diketahui bahwa item atas pertanyaan- 16 pertanyaan tersebut valid, karena setiap item pertanyan memiliki nilai rhitung yang lebih besar daripada rtabel . Sehingga item atas pertanyan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti. 1.5.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan kepada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur variabelvariabel yang diteliti. Adapun hasil pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini akan diperlihatkan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 3.4 Hasil Pengujian Reliabilitas No Subvariabel 1 Mission 2 Message 3 Media 4 Pengenalan Masalah 5 Pencarian Informasi 6 Pemilihan Alternatif 7 Keputusan Pembelian 8 Perilaku Pasca Pembelian Sumber : Hasil Pengolahan Data 2007 rhitung 0,757 0,593 0,722 0,722 0,593 0,781 0,808 0,555 rtabel 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Pengujian reliabilitas angket dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n – 2 atau 30 – 2 = 28. Maka didapat nilai rtabel sebesar 0,374. Dengan demikian dapat diketahui bahwa angket tersebut dapat dikatakan reliabel, karena hasil rhitung yang lebih besar daripada rtabel atau ( thitung ≥ ttabel ). Sehingga pertanyaan-pertanyaan di atas kapanpun dan dimanapun ditanyakan kepada responden akan memberikan hasil ukur yang sama. 17 Untuk mempermudah, maka perhitungan validitas dan reliabilitas item pertanyaan ini akan dilakukan dengan bantuan program SPSS 12.0 for windows. Sedangkan untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menurut Suharsimi Arikunto (2002) adalah sebagai berikut : Tabel 3.5 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi Interval Koefisien Antara 0,800 – 1,000 Antara 0,600 – 0,800 Antara 0,400 – 0,600 Antara 0,200 – 0,400 Antara 0,000 – 0,200 Sumber : Suharsimi Arikunto (2002) Interpretasi Reliabilitas sangat tinggi Reliabilitas tinggi Reliabilitas cukup Reliabilitas rendah Reliabilitas sangat rendah 1.6 Analisis Regresi Analisis regresi dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan sebagai berikut : 1. Pengujian asumsi. Menurut Wahid Sulaiman (2004:88) untuk memperoleh model regresi yang terbaik dalam arti secara statistik adalah BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) maka model regresi yang diajukan harus memenuhi persyaratan : a. Uji asumsi normalitas. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Triton (2005:76) bahwa ”data sampel hendaknya memenuhi prasyarat distribusi normal”. Data yang mengandung data estimasi biasanya tidak memenuhi asumsi normalitas. Jika sebaran data mengikuti sebaran normal, maka populasi dari 18 mana data tersebut diambil berdistribusi normal dan akan dianalisis menggunakan analisis parametrik. b. Uji asumsi heteroskedasitas. Heteroskedasitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Residu pada heteroskedasitas semakin besar apabila pengamatan semakin besar. Menurut Wahid Sulaiman (2004:106) ”suatu regresi dikatakan tidak terdeteksi heteroskedasitas apabila penyebaran nilainilai residual terhadap harga-harga prediksi tidak membentuk suatu pola tertentu (meningkat atau menurun). c. Uji asumsi linearitas. Linearitas hubungan antar variabel dapat dilihat melalui diagram pencar (scattetplot) antara variabel-variabel tersebut. kelinieran model yang terbentuk diuji melalui plot residual terhadap harga-harga prediksi, dan apabila harga-harga prediksi dan harga-harga residu tidak membentuk suatu plot tertentu (parabola, kubik, dan sebagainya), maka asumsi linearitas terpenuhi. Jika asumsi linier terpenuhi, maka residual akan didistribusikan secara random dan terkumpul di sekitar garis lurus yang memenuhi titik nol. (Wahid Sulaiman, 2004:118) d. Uji asumsi nonautokorelasi. Autokorelasi terjadi ketika nilai residual (y-y’) pada waktu ke-t ada hubungan atau kaitannya dengan nilai residual sebelumnya. Jika berkaitan nilai residual yang positif akan cenderung diikuti oleh residual positif berikutnya, dan sebaliknya nilai residual yang negatif akan diikuti oleh residual yang negatif. Dengan kata lain apabila data diurutkan berdasarkan urutan waktu maka data pengamatan akan 19 dipengaruhi oleh data pengamatan sebelumnya. Regresi yang terdeteksi autokorelasi dapat berakibat pada biasnya interval kepercayaan dan ketidaktepatan penerapan uji F dan uji t. e. Uji asumsi multikolinearitas. Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi yang kuat antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lainnya dalam analisis regresi. Apabila dalam analisis terdeteksi multikolinieritas maka angka estimasi koefisien regresi yang didapat akan mempunyai nilai yang tidak sesuai dengan substansi, sehingga dapat menyesatkan interpretasi. Selain itu, nilai standar error setiap koefisien regresi dapat menjadi tidak terhingga. Dua parameter utama yang digunakan untuk mendeteksi VIF(Variance multikolinieritas inflation Factor). adalah Suatu nilai tolerance dan nilai regresi dikatakan terdeteksi multikolinieritas apabila nilai VIF menjauhi 1 atau nilai tolerance menjauhi 1. Menurut Nachrowi dan Usman (2006:102) ” multikolinieritas dianggap ada jika nilai VIF lebih dari 5”. 2. Mencari koefisien regresi a1 , b1 , b2 , dan b3 . Persamaan regresi ganda dirumuskan : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +……+ bnXn Untuk menghitung nilai nilai-nilai persamaan b1, b2, b3, dan a menggunakan rumus : Y = a.n + b1 ∑ X 1 + b2 ∑ X 2 + b3 ∑ X 3 ∑ X Y = a∑ X 1 1 + b1 ∑ X 12 + b2 ∑ X 1 X 2 + b3 ∑ X 1 X 3 20 ∑ X Y = a∑ X 2 + b1 ∑ X 1 X 2 + b2 ∑ X 22 + b3 ∑ X 2 X 3 ∑ X Y = a∑ X 3 + b1 ∑ X 1 X 2 + b2 ∑ X 2 X 3 + b3 ∑ X 32 2 3 Kemudian masukan hasil dari nilai-nilai statistik tersebut ke dalam rumus : (∑ X ) − f. X Y ∑ x y = ∑ X Y − ∑ n∑ (∑ X ) − g. X Y ∑ x y = ∑ X Y − ∑ n∑ (∑ X ) − h. ∑x x = ∑X X i. j. 2 a. ∑x = ∑X 2 1 b. ∑x = ∑X 2 2 c. ∑x = ∑X 2 3 d. ( Y) ∑ y = ∑ Y − ∑n 2 1 1 2 2 n 2 2 2 2 2 3 3 n 3 2 2 3 3 1 n 2 − 1 21 ∑x x = ∑X 1 X3 − ∑x x = ∑X 2 X3 − ∑X X 1 2 n 2 2 2 1 X Y ∑ x y = ∑ X Y − ∑ n∑ 3 ∑X X 1 1 e. 1 1 2 3 ∑X 2 n (Riduwan, 2004:153) Kemudian masukan hasil dari jumlah kuadrat ke persamaan b1, b2, b3, dan a. b1 3 n (∑ x )(∑ x )(∑ x y ) − (∑ x x )(∑ x x )(∑ x y )(∑ x y ) = (∑ x )(∑ x )(∑ x ) − (∑ x x ) (∑ x x ) b2 = b3 = 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 3 1 3 2 1 2 2 3 2 1 3 (∑ x )(∑ x )(∑ x y ) − (∑ x x )(∑ x x )(∑ x y )(∑ x y ) (∑ x )(∑ x )(∑ x ) − (∑ x x ) (∑ x x ) 2 1 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 1 2 1 3 2 2 3 (∑ x )(∑ x )(∑ x y ) − (∑ x x )(∑ x x )(∑ x y )(∑ x y ) (∑ x )(∑ x )(∑ x ) − (∑ x x ) (∑ x x ) 2 1 2 2 2 1 3 2 2 1 3 2 3 2 3 2 1 3 1 2 2 2 3 3. Mencari koefisien korelasi ganda dan koefisien determinasi X3 21 Setelah menilai β1 , β 2 , β 3 , danβ 4 atau disebut a1 , b1 , b2 , dan b3 , maka langkah selanjutnya adalah menghitung korelasi ganda dengan menggunakan rumus sebagai berikut : RX 1 X 2 X 3 Y = b1 ∑ X 1Y + b2 ∑ X 2Y + b3 ∑ X 3Y ∑Y 2 (Riduwan&Akdon, 2006:128) Sedangkan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap naik turunnya variabel Y, dapat digunakan koefisien determinasi (KD). Menurut Sugiyono (2004:150) bahwa ”untuk mencari pengaruh (varians) variabel tertentu terhadap (varians) variabel lain dapat digunakan teknik statistik dengan menghitung besarnya koefisien determinan”. Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi. Sugiyono (2004:216) mengemukakan bahwa ”koefisien determinasi disebut juga koefisien penentu, karena varian yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varian yang terjadi pada variabel independen dengan asumsi 0 ≤ R 2 ≤ 1 ”. KD dapat dihitung dengan menggunakan rumus : KD = r 2 x100% 4. Menguji signifikansi secara simultan dengan membendingkan Fhitung dengan Ftabel dengan rumus sebagai berikut : Fhitung = R 2 (n − m − 1) (Riduwan dan Akdon,2006:128) m(1 − r 2 ) 5. Menguji signifikansi pengaruh variabel X terhadap variabel Y secara varsial dengan membandingkan thitung dan ttabel , dengan rumus : 22 t= r n−2 1− r2 (Sugiyono, 2004 : 184) 6. Menentukan model persamaan regresi linier ganda. Model persamaan regresi ganda dalam penelitian ini adalah : Y = a + b1 X 1 + b2 X 2 + b3 X 3 + ε (Bilson Simamora, 2005:43) Keterangan : Y = Proses keputusan pembelian X 1 = Mission X 2 = Message X 3 = Media 1.7 a b = intersep = Koefisien arah regresi ε = Variabel residu Pengujian Hipotesis Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah periklanan sebagai variabel bebas (X1) yang terdiri dari mission ( X 1.1 ), message ( X 1.2 ), dan media ( X 1.3 ) dan proses keputusan memasang iklan sebagai variabel terikat (Y). Uji statistik yang digunakan untuk keempat variabel tersebut adalah analisis regresi linier ganda. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif antara periklanan yang terdiri dari mission ( X 11. ), message ( X 1.2 ), dan media ( X 1.3 ) terhadap proses keputusan memasang iklan. Hipotesis tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : 23 ε X1.1 X1.2 Y X1.3 Gambar 3.1 Model Regresi Pengujian hipotesis dalam penelitian ini meliputi pengujian keberartian koefisien arah regresi secara simultan yang dilakukan dengan menggunakan uji F. secara statistik pengjian hipotesis keberartian arah regresi adalah : H 0 : ρ = 0 . Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara mission ( X 1.1 ), message ( X 1.2 ), dan media ( X 1.3 ) terhadap proses keputusan memasang iklan. H a : ρ ≠ 0 . Artinya terdapat pengaruh yang positif antara mission ( X 11. ), message ( X 1.2 ), dan media ( X 1.3 ) terhadap proses keputusan memasang iklan. Adapun kriteria pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : H 0 : ρyx1 = ρyx2 = ρyx3 = 0 H1 : sekurang-kurangnya ada sebuah ρYX1 , ρYX 2 , ρYX 3 > 0 Jika Fhitung > Ftabel , maka H 0 ditolak H1 diterima Jika Fhitung < Ftabel , maka H 0 diterima H1 ditolak 24 Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antar variabel X terhadap Y dilakukan dengan menggunakan rumus distribusi student (t) sebagai berikut : t= r n−2 1− r2 (Sugiyono, 2004 : 184) Adapun kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis pengaruh yang diajukan harus dicari lebih dahulu nilai dari thitung dan dibandingkan dengan nilai ttabel dengan taraf kesalahan 5%, maka : 1. t hitung < t tabel , maka H 0 diterima dan H a ditolak 2. thitung > ttabel , maka H 0 ditolak dan H a diterima Harga thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel dengan taraf kesalahan 5% dan dk = n - 2. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut : 1. Hipotesis pertama : H 0 : ρ = 0 . Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara mission iklan terhadap proses keputusan pembelian pengiklan. H1.1 : ρ > 0 . Artinya terdapat pengaruh yang positif antara mission iklan terhadapat proses keputusan pembelian. 2. Hipotesis kedua : H 0 : ρ = 0 . Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara message iklan terhadap proses keputusan pembelian pengiklan. H1.2 : ρ > 0 . Artinya terdapat pengaruh yang positif antara message iklan terhadapat proses keputusan pembelian. 25 3. Hipotesis ketiga : H 0 : ρ = 0 . Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara media iklan terhadap proses keputusan pembelian pengiklan. H1.3 : ρ > 0 . Artinya terdapat pengaruh yang positif antara media iklan terhadapat proses keputusan pembelian. 26 27