cfflkh{)1a C)ililaAJ:r4 - BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta

advertisement
8lu&'tdU.l/v 9'?t.-ovt:nJi PlJUM4A: QYUUJU/.!'
cfflkh{)1a C)ililaAJ:r4
PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAER.~H KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 18 TAHUN 2011
TENTANG
PELAKSANAl\N PELAYANAN ELEKTRONJK AKTA (e-.l\KTA) PAOA FASILlTAS
KESEHATAN !v1!\SY;\RAKAT
tJENGAN RAHMAT TUHAN YANG rvlAHA ESA
GUBEW>Jun PROVINSI DAE:RAH I<HUSUS lBUI<OTA J!\l-(ART/\,
Mcnimbang
a. bahvva berdasarkan ketentuan Pasa.1 -3 Undang-Undang Nomor 2~:1
Tahun 2006 tentang A.dmini5trc\si Kependuduk.an, setiop penduduk
wajib rnelaporkan Per]sli'vva Kependuduk.an dan Pe:'istiwa Penting
yang dial;:lminya kep<Jda Instansi Pelaksan2;
b. bahwa dalam rangl\a
memperlua~) jangkauan
pelayanan pencatatan
kelahiran dan kemakm dengan datCl i<arakteristik beserta penyebabnya
yang diperoleh melalui fasilitas kesehatan masyarak<1t Sekc.lligus
ll1Bncapai Jakarta b8bC1S clkta TClhun 20'11, perlu mernberikan
kernudahan kepada penducluk untuk segera mencatat ke!8hii';m <ian
komalian pad<.:l saal poristiwa penting;
C. baiw/3 berdasarkan pertirnbangan sebag8iman8 cHmaksud dalam
huruf a dan huruf b perlu monetDpl\an Psraturan Gubernur tGntang
Pelaksanaan Pelayanan Elektronik Akta (e-Akta) p8da Fasilitas
f<esetlatan rVlasyarakat:
Mengingat
1.
Undclrlg-Undang No;nc,r 1 CJ Tat1un 2004
Poratur81l Perundang-undaIl9an;
terlt3n~1
P8mbentukan
2. Undc1l1g-Umbng [\lornor 32 Tah'Jn 201)4 tGn~ang P8rr.erintah;:1!1
D<lt~ 10.111 snbag airnana tGlah bebe'13pa l<~l Ii (I !vU8.t1 t(');8 khir d:=;mgcJn
Un,jang-UncJ;Il'] NorncJI-12 Tahun 2008;
3. Und8ng-Undang
Kependuduk3n;
NOlTlcr
23
Tahun
2006
tentang
Adrninistrasi
2
4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukola Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
5. Undang-Undang Nomer 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
6. Undang-Undang Nomer 36 Tahun 20091enlang Keseha\an:
7. Undang-Undang Nomer 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pemhangunan Keluarga;
8. Peraturan Pemerintah Nomer 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomer 23 Tahun 2006 tentang Administrasj
Kependudukan:
9.
Peraturan Presiden Nomar 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan
dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;
10. Peraturan Bersama Menleri Oalam Negeri dan Menteri Kesehatan
Nemar 15 Tahun 2010 Nemer 162JMENKES/PBII/2010 tentang
Pelaperan Kematian dan Penyebab KernaHan;
11. Peraturan Oaerah Nomer 4 Tahun 2004 tentang Pendaftaran
Penduduk dan Pencalatan Sipil;
12. Peraturan Daerah Nomer 10 Tahun 2008 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
13. Peraturan Gubernur Narnar 169 Tahun 2007 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Dinas f<esehatan
Provinsi Daerah KllUSUS Ibukata Jakarta;
14. Peraturan Gubernur Namar 47 Tahun 2009 tenlang Organisasi don
Tata f<erja Dinas I<ependudukan dan Pencatatan Sipil;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN GUBERNUR TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN
ELEKTRONIK AKTA (e-AKTA) PADA FASILITAS KESEHATAN
MASYARAKAT.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubemur ini yang
dimaks~d
dengan :
1.
Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus lbuketa Jakarta_
2.
Gubemur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus lbukota
Jakarta.
3.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Daerah Khusus
lbukota Jakarta.
3
4.
Dinas Kesehatan adalah Dloas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus
lbukota Jakarta.
5.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ada!ah Kepala
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Daerah
Khusus lbukota Jakarta.
6.
Kepala Dioas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Daerah Khusus lbukota Jakalia.
7.
Kepala Suku Oioas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah
Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kola
Administrasi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
8.
Petugas Verifikasi/Operator Pelayanan e-Akta adalah Pegawai
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang ditunjuk dengan
Keputusan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan SipH
Provinsi OKI Jakarta untuk memeriksa dan meneliti bcrkas
persyaratan yang diajukan pemohon dan menginput data pelayanan
e-. tao
9.
P
gas D'lskesmas/Bidan adalah Pegawai Dinas Kesehatan yang
a,,- ... ..,'n Keputusan Kepala Puskesmas unluk mencatat
identifikasi f':(:.
;1 kelahiran bayi dan data-dJta orang tua setelah
melahirkan.
djtU.lj~.k
10. Pusat Kesehata ,. ~s .. _1fi:hl~
adalah Pusat h.u", .. ~,"lt.
Kabupaten Administra~
~·2.ng
selanjutnya disingkat Puskesmas
pada Kata!
. ~asyarakat Kecamatan
11. Elektronik
Akta yang :.eiz'ljutnya disingkat e-Akla adalah
Pelayanan permohonan 3:-,.!" pcncatatan sipit melalui sistem
elektronik yang berjalan d. ipler 1et dalam memproscs permohonan
dan penerbitan register k' dan kutipan akta secara realtime
online.
12. Penduduk adalah Warga ne£;'m
I. r!onesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di daeral1 Provir:"i 0:<.1 Jakarta.
13. Pelaporan Pencatatan Kelahiran dan K ·,·'tian adalah Pemberian
data tentang terjadinya kelahiran dan ke,nalian yang telah tercalat
di Dinas Kesehatan.
14. Database Kependudukan adalah Data kependudukan yang
merupakan hasH registrasi penduduk yang mencakup seluruh
karakteristik da:a perorangan lermasuk semua perubahan dan
mutasi yang terjc.~'i, dalam rangka pemanfaatan, baik untuk
pelayanJn maupLln :'1~ormasi.
15. Pencatatan Kelahiran dan Kematian ada!ah Pencatatan kejadian
kelahiran dan kernat'an yang dialami aleh seseorang dalarn
register pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui
pelaporan data kelahi,an hidup dan kematian dari Puskesmas,
Rumah Sakil dan Kehlrahan.
16. Karakteristik Data Kelahiran adalah Identifikasi calatan kelahiran
bayi pada saat lahir dan dat:,~data orang tua setelah me!ahirkan.
4
17. Pencatatan Penyebab Kernatian adalah Pencatatan beberapa
penyakit atau kondisi yang merupakan suatu rangkaian perjalanan
penyaklt menuju kematian atau keadaan kecelakaan atau kekerasan
yang menyebabkan cedera dan berakhir dengan kernaHan.
18. Autopsi Verbal adalah Suatu penelusuran rangkaian peristiwa
keadaan, gejala dan tanda penyakit yang mengarah pad a kematian
melalui wawancara dengan keluarga atau pihak lain yang
mengetahui kondisi sakil dari almarhum/almarhumah.
19. Sertifikat Medis Penyebab Kematian (SMPK) adalah Catalan hasil
pemeriksaan pasien mclalui autopsi forensik dan perawalan medis
yang dikeluarkan oleh Rumah Sa kit.
20. Sural Keterangan Penyebab Kematian (SKPK) adaJah Catatan
hasH pemeriksaan pasien melalui AUlopsi Verbal (wawancara)
dengan pihak ke)uarga yang dikeluarkan olel1 Puskesmas Kecamatan
dan Kelurahan.
21. Statistik Vital adalah Pengumpulan informasi oleh pencalatan sipil
at au penghitungan frekuensi kejadian kejadian yang spesifik (yano
dinyatakan sebagai peristiwa vital/penting) berikut karakteristik
karakleristik peristiwa itu sendiri dan orang orang yang lerllbat
dalam peristiwa itu. dan Proses pengumpulan, pengolahan. analisis,
evaluasi, penyampaian data-data dalam bentuk statistik.
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN
Pasal2
Petaksanaan pelayanan e-Akta pada Fasilitas Kesehatan Masyarakal
bertujuan :
a.
b.
c.
memberikan kemudahan bagi penduduk untuk mencalatkan peristiwa
kelahiran dan kematian yang dialami agar tidak melebihi batas
waktu pencatatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;
meningkatkan akurasi database kependudukan; dan
membangun dan mengembangkan data statistik vital.
Pasal3
Pelaksanaan pelayanan e~Akta pada Fasilitas Kesehatan Masyarakat
diberikan kepada penduduk atau bukan penduduk yang mengalami
peristiwa kelahiran dan kematian di daerah.
.
BAS III
RUANG L1NGKUP
Pasal4
Ruang lingkup pelaksanaan pelayanan e·Akta pada Fasilitas Kesehatan
Masyarakat meliputi :
a. pelayanan pelaporan pencatatan peristiwa kelalliran yang tepat
waktu sesuai dengan ketenluan peraturan perundang-undangan: dan
b. pelayanan pelaporan pencalatan perisliw3 kematian.
5
8ABIV
PELAKSANAAN PELAYANAN
Bagian Kesatu
Pelaksana Pelayanan
Pasal5
(1) Pelayanan e-Akta pencatatan peristiwa kelahiran dan kematian pad a
Fasilitas Kesehatan Masyarakat dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Provinsi OKI Jakarta dan Dinas Kesehatan
Provinsi 01<1 Jakarta.
(2) Petugas verifikasi persyaratanJoperator pelayanan e-Akta merupakan
pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi OKI
Jakarta yang ditunjuk dengan Keputusan Kepala Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Provinsi OKI Jakarta.
(3) Petugas pencatat identlfikasi catatan keJahiran bayi dan data-data
orang tua setelah melahirkan merupakan Petugas Puskesmas/Bidan
yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas setempat
Bagian Kedua
Waktu Pelayanan
Pasa!6
(1) Waktu pelayanan e-Akta pada Fasilitas Kesehatan Masyarakat
dilaksanakan pada had dan jam kerja.
(2) Informasi Jayanan e-Akta akan diberitahukan kepada Penduduk baik
secara langsung maupun meIalui media cetak dan pengumuman di
Rumah Sakit Bersalin atau tempat lain yang mudah dilihat oleh
masyarakat.
(3) Pelaporan pelayanan yang terjadi di luar jam kerja akan dilayani
pada pelayanan e-Akta pada hari kerja berikutnya.
BAB V
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal7
Tugas dan tanggung jawab Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil sebagai berikut :
a. menyiapkan, memelihara dan mengembangkan software aplikasi
pelaporan pencatatan kelahiran dan kematlan;
b. menerima, menghimpun dan mengolah hasil pelaporan terjadinya
kelahiran dan kematian dari Dinas Kese~latan;
c. menyusun, menyajikan dan memanfaatkan data statistik vital untuk
perencanaan di bidang kependudukan;
6
d. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
pelaporan pencatatan keJahiran dan kematian di Kecamatan dan
Suku Dinas; dan
8. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelaporan
pencatatan terjadinya kelahiran dan kematian.
Pasal 8
Tugas dan tanggung jawab Kepala Dinas Kesehatan sebagai berikut:
menyiapkan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan e-Akta;
b. memanfaatkan hasil data statistik vital untuk perencanaan di bidang
kesehatan;
c. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
pencatatan kelahiran dan kematian di Puskesmas Kecamatan;
d. mengoordinasikan hasH layanan pelaporan kelahiran dan kematian
yang terjadi pad a Puskesmas Kelurahan dan fasilitas kesehatan
lainnya; dan
e. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelaporan
pencatatan terjadinya kelahiran dan kematian.
3.
BAB VI
PERSYARATAN DAN TATA CARA PELAPORAN PENCATATAN
KELAHIRAN DAN KEMATIAN
Bagian Kesatu
Persyaratan
Pasal9
Pelayanan e-Akta pencatatan kelahiran dan kernatian pad a Fasilitas
Kesehatan Masyarakat dilakukan setelah memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a. e- Akta Kelahiran :
1. Mengisi formulir pelaporan kelahiran dan permohonan akta WNII
Orang Asing kode F-2.01A;
2. Menyiapkan nama anak/bayi;
3. Surat Keterangan Kelahiran dari Penolong persalinan/Puskesmas;
4. Fotokopi Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk orang tua;
5. Kutipan Akta Nikah/Akta Perkawinan orang tua;
6. Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk bagi Orang Asing
pernegang f<al·tu Izin Tinggal Tetap;
7. Surat Keterangan Tempat Tinggal orang tua bagi pemegang IZin
Tinggal Terbatas; dan
8. Paspor bagi pemegang Izin Kunjungan, Fotokopi Kartu Keluarga
dan I<artu Tanda Penduduk.
b.
e-Akta Kematian :
1. Mengisi Form. Pelaporan Kematian dan Permohonan Akta kode
F-2.32;
2. Surat pengantar RT/RW;
7
3. Fotokopi Kartu Keluarga dan/atau Kartu Tanda Penduduk yang
bersangkutan;
4. Fotokopi Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk bagi Orang
Asing pemegang Kartu Izin Tinggal Tetap;
5. Surat f<.eterangan Tempat Tinggal orang tua bagi pemegang izin
Tinggal Terbatas;
6. Paspor bagi pemegang Izin Kunjungan;
7. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk pelapor; dan
8. Sertifikat Medis Penyebab Kematian (SMPK) dari Rumah Saki!
atau Sertifikat Keterangan Penyebab Kematian (SKPK) dari
Kelurahan.
Bagian Kedua
Tata Cara Pelaporan Pencatatan Kelahiran
Pasal10
Tala cara pelaporan pencatatan terjadinya kelahiran Penduduk sebagai
berikut :
a. Penduduk:
1. mengisi formulir pelaporan kelahiran dan permohonan akla
(kode F-2.01A);
2. melengkapi berkas persyaratan; dan
3. menyerahkan kepada petugas Puskesmas/Bidan.
b. Petugas/Bidan Puskesmas :
1. menerbitkan Surat Keterangan Kelahiran dari penolong persalinanl
Puskesmas;
2. penolong kelahiran menandatangani Surat Keterangan Kelahiran;
3. menerima formulir pelaporan kelahiran dan pennohonan akta
(kode F-2.01A) dar; penduduk;
4. mengisi identifikasi calalan kelahiran bayi dan data-data orang
tua setelah melahirkan (kode F.2.018); dan
5. menyerahkan berkas persyaratan dan formulir kode F-2.01A dan
F-2.01B kepada operator Dinas Kependudukan dan Pencalatan
Sipil Provinsi DI<I Jakarta.
c. Petugas verifikasi/operator :
1. menerima berkas formulir pclaporan kelahiran dan permohonan
akta WNl/orang asing dari Pe~ugas Puskesmas/Bidan;
2. melakukan verifikasi dan valic!asi berkas permohonan;
3. melakukan perekaman data dalam database sesuai formulir
pclaporan kelahiran dan permohonan akta;
4. melakukan penerbitan NIK;
5. mencatat dalam register akta kelahiran;
6. menerbitkan kutipan akta kelahiran; dan
7. menyampaikan berkas permohonan, register dan kutipan akta
kelahiran kepada KepaJa Suku Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil melalui Kepala Seksi Pencatatan Suku Dinas
untuk ditandatangani.
d. Kepala Seksi Pencatatan Sipil Suku Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil :
1. memaraf register dan kutipan akta kelahiran; d8n
2. menyampaikan kepada Kepala Suku Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil untuk ditandalangani.
5
e.
Ke~2.la
Suku Dinaf. Kepe;odudukan dan Pencatatan 5ipil :
1. menandatangrni register dan kutipan akto Kelahiran; dan
2. menyampaikan register dan kutipan akta kelahiran yang telah
ditandatanganj Kcpada I<...::pali.l Seksi
f.
Pencata~an Sipi1.
-
Kepala Seksi PHncatatan Sipil Suku Dinas Kependudukan dan
PC:icatatan Sipil :
1. menerima regisler dan
kutipan akta
kelahiran
yang
telal1
dHandCltangani;
2. menyampaikan kutipan akta kelahiran kepada petugas vcrifikasil
o!Jerator; dan
3. menyimpan regist~r a~ta kelahiran.
g. Petugas verifikasi/operator :
1. menerima kutipan akti::i kelahiran; dan
2. menyampaikan kulipan akta ke:ahiran l:;epada petugas Puskcsmasl
Bidan.
n. Petugas Puskesmas!Bidur"l :
1. menerima kutipan akta kelahiran dari pelugas verifikasi/operator;
dan
2. Illenyampaikan kepada pendl'duk.
i.
Penduduk:
1. menerima kutipan akta l<el2hiran dan Surat Keterangan Kelahiran
dari Petugas Puskesmas/Bidan; dan
2. melakukan penambahan anggota keluarga pada Kartu Keluarga
di Kantor Kelurallan.
j.
Seksi Data dan Infonnasi Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sir il :
1. menghimpun hasil pelaporar. dala kelahiran penduduk melalui
aplikasi pada database;
2. menghimpun data statislik vilal; dan
3. menyampaikan hasil pelaporan data kelahlran penduduk kepada
Dlnas Kependudukall dan Pencatatan Sipil melalui Bidang Data
dan lnformasi.
k. Seksi Stallstik Vital Bidang Data dan I~formasi Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil :
1. mengolah dan menganalisis data hasil pelaporan kelahiran penduduk
cJari masing-IT,C-lsing Suku Din as;
2. menyusun dan menyajikan d2ta statisUk vital; dcln
3. menyampaikan infomtas[ data statistik vital kciahiran kepada
Dinas Kesehatan.
I.
Dinas Kesehatan :
1. menerima pelapora~ infoiTTlasi data s:atistik vital kelahiran dan
uinas Kependuduk3r: dan Pencatatan Sipil: dan
2. menerima hak akses untuk mendapat data dan informasi sesuai
ke:JUluhan.
9
Bagian Ketiga
T ata Cara Pelaporan Pencatatan Kemalian
Pasa! 11
Tata cara pelaporan pencatatan kematian sebagai berikut :
a. Penduduk:
1. mengisi fermurir pelaporan kematian dan permohonan akla (kode
F-2.32);
2. melengkapi berkas permohonan; dan
3. menyerahkan kepada petugas Puskesmas.
b. Petugas Puskesmas :
1. mengisi Form.Pelaporan Kematian dan P0rmohonan Akla (kode
F-2.32) (khusus penyebab kcmatian);
2. menerbitkan Sural Keterangan Kemalian dari dckter yang
memeriksa;
3. menerbilkan Sertifjkat Medis Penyebab Kematian (SMPK); dan
4. menyerahkan berkas persyaratan dan permohonan akta kematian
kepada opera lor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Provinsi OKI Jakarta.
C. Pelugas verifikasiloperator :
1. menerima berkas formulir pelaporan kematian dan permohonan
akta dad petugas Puskesmas;
2. mclakukan verjfjkasi dan validasi berkas permohonan;
3. menghapus dalam database kependudukan:
4, mencatat dalam register Akta KernaHan;
5. menerbitkan Kutipan Akta Kematian; dan
6. menyampaikan berkas permohonan, register dan kutipan akta
kematian kepada Kepala Suku Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil melalui Kepala Seksi Pencatalan Suku Dinas
untuk dilandatangani.
d. Kepala Seksi Pencatatan Sipil Suku Oinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil :
1. memaraf register dan kutipan akta kemalian; dan
2. menyampaikan kepada Kepala Suku Dinas Kependudukan dan
Pencatalan Sipil untuk ditandatangani.
e. Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatalan Sipil :
1. menandatangani register dan kutipan aIda Kematian: dan
2. menyampaikan register dan kutipan akta kematian yang telah
ditandatangani kepada Kepala Seksi Pencatalan Sipil.
f.
Kepala Seksi Pencatatan Sipil Suku O:nas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil ;
1. menerima register dan kutipan akta kematian yang telah
ditandatangani;
2. menyampaikan kutipan akta kematian kepada petugas verifikasil
operator; dan
3. menyimpan register akta kernaHan.
10
Q. P3tugas verifikasi/operiltor:
1. menerima kutipan aktC'l komalian; dan
2. mcnyampai!<an kutipc.!1 akla kematian ker>ada petugas Puskesmas.
h. Petugas Puskesmas :
1. mcnerima kutipan akta kematian dari petugas verifikasi/operator;
dan
2. rnenyampaika'l kepada penduduk.
i.
Penduduk:
1. rnenerima kutipan a!-:ta kematjan dan Sura! Keterangan Kemat:an
d3ri Puskesmas; dail
2.
mela~:ukan p::rubahan anggota kelu:Jrgi'1 pada Kartu Keluarga di
I(antor Kclurahan.
Seksi Data dan Inforrna::;:i Suku Dinas Kepencludukan dan Pencalatan
Sipil:
j.
1. menghimpun hasil pelaporan data kematian penduduk melalui
aplikasi pada dat3bE"se;
2. menghimpun data statistik vital: dan
3. mcnyampaikan hasil pelaporan data kematian penduduk kepada
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui 6idang Dnta
dan Infonnasi.
k. Seksi Slatislik Vital Bkiang Data dan Informasi Oinas Kependudukan
d2n Pencatatan Sip!! :
1. mengolah dan menganalisls data hasH pelaporan kematian
penduduk dar: masing-masir.'] S:Jk:"1 Oinas;
2. mcnyusun dan i-neny<:ljikan dat<:l sl.a~istik vital; dan
3. !llenyarnpaik~in infonna:::;i (Jata ~.tJtistik vital I-,ematian kepada
Din3s r(8sei'l'Jtan.
l.
Dinas Kesehatan :
1. menerima pe!apOf"3n infOimasi data st<3tistll< vital kematlan dari
Dinas Kependl..:dukan dan Pencatatan Sipil; d:)n
2. menerima hak akses untuk mendapat data dan informasi statistik
vital kernaHan.
8A8 VII
PHAPORAN Of,N PEMANFAATNJ HASIL DA"rA
Po sal 12
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sip!! dcln Kepala Dina.s
Kes(;hatan melapork2.n hasi! pelayan:m e-A1c~a kepadz Gubcrnur mei31L':i
Sekretaris Daerah 5etiap 3 (t:ga) bulan selambat-!ambalnya seU8p
tcmggal15.
Pasal 13
Pemcllllaatan hasil pp.lapomn kelahiran dan kematian dimanfaatkan oleh
Dinas Kependudukan dan F'encataian Sipi! dan Dinas Kesehatan d,11am
benluk statistik vilal kelahiran dan kernaHan .
•
11
BABVIII
PENGAWASAN DAN MONITORING
Pasal14
Pengawasan dan monitoring pelaksanaan pelayanan e- Akta dilakukan
oleh Tim Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Dinas Kesehatan
secara periodik.
BABIX
PEMBIAYAAN
Pasal15
Biaya pelaksanaan pelayanan e-Akta pada Fasilitas Kesehatan
Masyarakat dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBO) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
BABX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal16
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Ditetapkan di Jakarta
pada tangg30l 9 F~bruari 2011
VINSI DAERAH KHUSUS
T A JAKfl.RTA,
Diundangkan di Jakarta
pada tangg30l 16 Feb r u a r i
2011
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS
18UKOTA JAKARTA,
FADJAR PANJAITAN
NIP 195508261976011001
BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
TAHUN 2011 NbMOR 24
Download