HUBUNGAN MOTIVASI DENGANPENCEGAHAN TERJADINYA KOMPLIKASI PADA PASIEN DIABETES MELLITUSDI POLI PENYAKIT DALAM RSUD PROF DR SOEKANDAR MOJOSARI Lutfi Wahyuni* STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto E-mail : http://www.stikes-ppni.ac.id Abstract Diabetes Melitus is not merely disease, but also be cognizance problem, will, motivation, discipline and life style. Do control a necessity for all DM sufferer, this can not be released from the life to prevent possibility incidence complication. The research aim detects prevention motivation connection with efforts prevents the happening of complication in DM patient. The desain that used in this Research isDescriptif Analytic Corelational. While in this research uses to approach cross sectional. Independent variable in this research prevention motivation while variable dependent in this prevents complication in DM patient. Sample in this research numbers 200 person that taken from 20% totals patients average that visit to internis Poli RSUD Prof Dr. Soekandar. From the result of SPSS 15 with the level of meaning ρ = 0,05 use Spearman-Rho test got value of meaning ρ = 0,000 with correlation coefficient value = 0,340 that h0 aversed or there little connection (not tight) between prevention motivation with prevents the happening of DM complication. This matter is influenced by less the mobile client in look for information about the disease, besides also support undercommunication from family and well-being energy in motivating DM patient. Motivation to DM patient to do good prevention efforts from client it self or from outside client it self necessary to increased, because with higher motivation existence so the efforts is higher too Keyword : Diabetes Melitus complication prevention motivation, toprevents the happening of Diabetes Melitus complication. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2 DM bukan penyakit, orang per menit yang meninggal akibat masalah penyakit yang berkaitan dengan DM (Hans kesadaran, kemauan, motivasi, disiplin dan Tandra, 2010). Berdasarkan hasil studi gaya hidup.Melakukan kontrol adalah suatu pendahuluan di Poli Penyakit Dalam RSUD keharusan bagi semua penderita DM, ini Prof Dr Soekandar Mojosaripada bulan tidak bisa dilepaskan dari kehidupannya September 2016 setiap hari ada 57 pasien untuk mencegah kemungkinan timbulnya yang melakukan kunjungan di poli penyakit komplikasi. Apabila glukosa darah tidak dalam. terkontrol dengan baik, beberapa tahun pemeriksaan rutin berjumlah 25 orang, kemudian mengalami komplikasi luka dikaki 14 melainkan sekedar juga merupakan hampir selalu akan timbul komplikasi. Penderita yang melakukan orang, komplikasi luka ditangan 10 dan Kompliksi akibat DM dapat dibagi mata kabur 8 orang. Berdasarkan hasil dalam dua kelompok besar : Komplikasi wawancara dari 7 pasien DM mereka Akut, mengatakan akan rajin kontrol jika sudah timbul merupakan secara kegawat mendadak, daruratan ini atau emergency. Keadaan bisa menjadi fatal ada komplikasi saja. Salah satu upaya yang dapat kita apabila tidak ditangani dengan segera. lakukan Termasuk dalam kelompok ini adalah motivasi pada pasien DM dalam upaya hipoglikemia rendah), (glukosa hiperglikemia adalah darah terlalu pencegahan komplikasi. (glukosa darah memberikan Health terlalu tinggi),dan terlalu banyak asam pasien dalam mengoptimalkan darah dengan (ketoasidosis DM). DM meningkatkan Kita dapat Education kepada (berhenti merokok, kadar koleserol, Komplikasi Kronis, timbul secara perlahan, mengontrol gula darah,olahraga teratur) kadang tidak diketahui, tetapi akhirnya sebagai upaya meningkatkan motivasi dan berangsur upaya pencegahan komlikasi DM, baik menjadi makin berat dan membahayakan. Misalnya,komplikasi pada secara kelompok maupun perorangan. syaraf, mata, jantung, ginjal, dan pembuluh Penyuluhan juga dapat dilakukan melalui darah. Keberhasilan mengontrol gula darah media cetak dan elektronik. Hal ini dapat dan motivasi yang tinggi akan membuat dilakukan untuk memberikan informasi terhindar dari berbagai komplikasi. tentang perlunya kesadaran untuk “hidup penyebab sehat”, diantaranya merubah perilaku atau kematian di dunia. Setiap tahun ada 3,2 juta gaya hidup yang beresiko tinggi terjadinya kematian yang disebabkan langsung oleh komplikasi. Leavell and Clark dalam DM. Itu berarti ada 1 orang per detik atau 6 bukunya “Preventive Medicine for The DM telah menjadi 3 Doctor in his Community” membagi usaha Desain penelitian adalah suatu yang pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan sangat penting dalam penelitian, yang yang dapat dilakukan pada masa sebelum memungkinkan sakit dan masa sakit. Pada masa sebelum beberapa faktor yang bisa mempengaruhi sakit dapat dilakukan mempertinggi nilai akurasi suatu hasil. Desain yang digunakan kesehatan atau (health promotion) dan dalam memberi Corelational. Sedangkan dalam penelitian perlindungan terhadap suatu pemaksimalan penelitian adalah Analitik penyakit (specific protection), pada masa ini sakit dan sectionalyang merupakan suatu penelitian mengetahui jenis penyakit pada tingkat untuk mempelajari dinamika korelasi antar awal, mengadakan pengobatan yang tepat faktor-faktor resiko dengan efek, dengan dan segera, pembatasan kecacatan dan cara rehabilitasi (Entjang,I., 2000). pengumpulan data sekaligus pada suatu dapat dilakukan mengenal Selain itu keterlibatan petugas kesehatan dan peran menggunakan ini kontrol pendekatan pendekatan, observasi cross dan saat. serta keluarga juga sangat penting untuk selalu memotivasi pasien untuk Populasi, Sampel dan Sampling dengan upaya Populasi pada penelitian ini adalah seluruh komplikasi pada penderita yang datang periksa dengan DM melakukanpencegahan mencegah terjadinya DM pasien DM. di Poli Penyakit Dalam RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian dari penderita 2. Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi motivasi penderita yang datang periksa dengan DM di Poli DM di Poli Penyakit Dalam RSUD Prof Poli Penyakit Dalam RSUD Prof Dr Dr Soekandar Mojosari. Soekandar Mojosari. Pada penelitian ini 2. Mengidentifikasi Pencegahan terjadinya menggunakan non probability sampling komplikasi akibat DM di Poli Penyakit tipe : Purposive Sampling, yaitu setiap Dalam responden yang mempunyai kriteria inklusi RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari. dimasukkan 3. Membuktikan hubungan motivasidengan pencegahan terjadinya dalam sampel penelitian sampai jumlah yang ditentukan terpenuhi. komplikasi DMdiPoli Penyakit Dalam RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari. 3.Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan Desain Penelitian 1. Motivasi Penderita DM 4 Gambar 2: 6% Diagram Pie Pencegahan Terjadinya Komplikasi Penderita DM.di 25% TINGGI Poli Penyakit dalam RSUD Prof Dr SEDANG 69% Soekandar Mojosari RENDAH Berdasarkan hasil analisis diatas, pasien DM mau melakukan pemeriksaan jika mereka merasakan keluhan saja, itu Gambar1 : Diagram Pie MotivasiPenderita DM di Poli Penyakit dalam RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari Motivasi mempengaruhi yang baik upaya dapat mencegah dikarenakan kurang aktifnya para penderita DM untuk mencari informasi dan lebih memahami tentang penyakit yang dialaminya. Sebelum dapat memahami, individu harus mendapat terjadinya komplikasi yang baik pula pengetahuan pada penderia DM. Sesuai dengan teori memperoleh informasi maka individu motivasi yang oleh akan mengaplikasikan apa yang telah Akhmad Sudrajat yang diperoleh dan dipahaminya dalam situasi mengatatan bahwa motivasi merupakan sebenarnya. Demikian halnya dengan suatu kekuatan (energi) seseorang yang pasien DM setelah diberikan informasi dapat menimbulkan tingkat prestasi dan tenang apa itu DM (penyebab, tanda dan entusiasmenya adalah melakukan suatu gejala, faktor resiko, komplikasi dan kegiatan, baik yang bersumber dari upaya pencegahan komplikasi), maka dalam diri individu itu sendiri (motivasi klien interinsik) maupun dari luar individu pencegahan dengan prilaku hidup sehat diungkapkan (2002) akan dan informasi, berupaya setelah melakukan (eksterinsik). 3. Hubungan 2. Pencegahan Terjadinya Komplikasi DM Pencegahan Motivasi dengan terjadinya Komplikasi DM Dari gambar 1 dan 2 menunjukkan 27% 36% 37% TINGGI bahwa bahwa dari 200 responden, SEDANG sebagian besar responden mempunyai RENDAH motivasi sedang 138 orang (69%) dan upaya pencegahan sedang sebanyak 73 orang (37%).Hasil analisis menggunakan SPSS 15 dengan tingkat 5 kemaknaan ρ = 0,05 menggunakan uji perilaku pola makan dan peningkatan Spearman-Rho kegiatan diperoleh kemaknaan ρ nilai jasmani), upaya rehabilias = 0,000dengan nilai medis, kontrol rutin dan konsultasi koefisien korelasi = 0,340 yang artinya kesehatan pada tim medis tentang pola H0 ditolak atau ada hubungan yang kecil hidup sehat.Dalam kenyataannya tidak (tidak semua upaya tersebut dapat dilakukan erat).Klien mau melakukan sesuatu karena adanya dorongan untuk oleh memenuhi kebutuhannya yaitu untuk membutuhkan kemauan dan kesadaran sembuh atau minimal tidak terjadi yang tinggi ( motivasi Interinsik ) dalam komplikasi, karena kesehatan adalah diri modal diungkapkan oleh Russel C. Swanburg utama Pengobatan dalam DM kehidupan. ditujukan untuk yang klien dengan klien baik, sendiri mengatakan sperti yang motivasi adalah menurunkan kadar gula darah dengan konsep harapan dan kondisi eksterinsik yang merangsang komplikasi. perilaku tertentu dan respon interinsik Pengobatan DM adalah pengobatan yang menampakkan perilaku-perilaku jangka panjang, bahkan kemungkinan manusia. Kurang aktifnya klien dalam seumur hidup. Upaya menstabilkan gula memperoleh darah dicapai dengan menggunakan penyakitnya juga sangat berpengaruh insulin. Namun demikian tidak cukup dalam pencegahan terjadinya komplikasi dengan menggunakan obat-obatan yang DM. Selain itu penyuluhan dari tenaga lebih penting adalah motivasi yang kuat kesehatan (Dokter dan Perawat) yang dengan upaya melakukan pencegahan intensif dapat memberikan informasi komplikasi dengan melakukan program yang jelas dan benar tentang DM, menurunkan dan mempertahankan berat sehingga dapat meningkatkan motivasi badan bagi klien obesitas (berolahraga, klien menjaga pola makan), menjalankan diet komplikasi. Dan yang tidakkalah penting sehat konsumsi peran dari keluarga sangat mendukung karbohidrat, tinggi serat larut, sedikit dalam memberikan dorongan ( motivasi lemak jenuh), latihan jasmani (3-4x eksterinsik) aktivitas/minggu seperti jalan kaki, lari, sehingga apa yang diupayakan oleh klien naik sepeda, aerobik), menghentikan dapat dirasakan manfaatnya. memperpanjang mengurangi timbulnya (pembatasan umur yang namun pengelolaan obesitas (perubahan informasi dalam merokok bagi para perokok berat, Daftar Pustaka mengambarkan upaya secara terus baik mengenai pencegahan menerus 6 Ali Zaidin. 2003. Motivasi dan Etos Kerja Bagi Tenaga Keparawatan. Jakarta : CV Duta Raflesia Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta Azwar Syaifuddin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar Aziz, Alimul. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Medika Salemba Dave Patrick. 2006. At a Glance Medicine. Erlangga Medical Series Gail W. Stuard. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC Hasan Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia Jorgens Victor. 1992. Bagaimana Mengobati Diabetes Millitus Secara Mandiri. Jakarta : FKUI Kartono Kartini. 1996. Psikologi Umum. Bandung. PT Maju Mundur Moffat David, Faiz Omar. 2004. At a Glance Anatomy. Erlangga Medical Series Niven Neil. 2000. Psikologi Kesehatan. Jakarta : EGC Nursalam. 2008. Metodologi Riset Kperawatan. Jakarta: Sagung Seto Notoatmodjo, S. 2005. Konsep dan PenerpanMetodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman Skripsi,Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan . Jakarta: PT Rineka Cipta Pranadji Diah. K. 2002. Perencanaan Menu Untuk Penderita Diabetes Millitus. Jakarta : PT Penebar Swadaya Sudirman A.M, 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Gravindo Persada Smeltzer C. Suzanne. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC Tandra Hans. 2010. Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tenang Diabetes. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Indonesia