BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fenomena

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Fenomena tentang ketenagakerjaan di Indonesia antara lain tingkat
pengangguran yang tinggi, pemutusan hubungan kerja, aksi mogok massal,
dan yang paling marak adalah unjuk rasa karyawan. Seperti yang terjadi
belum lama ini adalah aksi mogok nasional yang dilakukan oleh beberapa
serikat buruh dan pegawai di Jakarta yang tergabung dalam Konfederasi
Serikat Pekerja Indonesia yang menuntut revisi atas kenaikan Upah
Minimum
Provinsi
dan
kenaikan
bahan
bakar
bersubsidi.
(http://www.fsp2ki.org/2014/12/buruh-siap-monas.html).
Selain itu kasus serupa terjadi di Sumatera Utara yaitu unjuk rasa
yang dilakukan oleh karyawan PT Bank Sumatera Utara yang menuntut
mengenai kesejahteraan karyawan. Sejumlah pekerja mengeluhkan
mengenai
pembatalan
pengangkatan
karyawan
tetap.(
http://hariansib.co/view/Medan-Kita/27621/Unjuk-Rasa-Berlanjut-Ratusan-Karyawan-Bank-Sumut-Datangi-DisnakerProvsu.html#.VOPV4oLtmko).
Aksi mogok kerja lainnya terjadi di Medan yaitu pada Berastagi
Supermarket. Para buruh menuntut pemenuhan hak normatif oleh
perusahaan. Beberapa karyawan mengungkapkan bahwa perusahaan telah
bersikap sewenang-wenang memperlakukan karyawan,
karena pihak
perusahaan sering melakukan PHK semena-mena terhadap karyawan.
1
2
(http://www.harianorbit.com/berastagi-supermarket-abaikan-hak-pekerja/)
dan masih banyak lagi kasus mengenai kesejahteraan karyawan lainnya.
Salah satu penyebab dari fenomena-fenomena diatas adalah
mengenai kepuasan kerja. Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor
yang sangat penting untuk mencapai produktivitas kerja yang optimal.
Ketika seseorang merasakan kepuasan dalam bekerja, maka ia akan
berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Berdasarkan fenomena diatas peneliti tertarik untuk meneliti
mengenai kepuasan kerja karyawan khususnya bagi seorang auditor
internal. Ketertarikan peneliti mengambil sampel auditor internal
dikarenakan auditor internal memiliki beban pekerjaan yang lebih berat
dibanding jenis pekerjaan lainnya. Sedangkan untuk subyek penelitian
dilakukan pada perusahaan dagang dan jasa yang terdaftar pada Bursa
Efek Indonesia dengan sub sektor jasa perbankan dan perdagangan eceran.
Untuk mencapai tingkat kepuasan kerja yang maksimal dalam
setiap pelaksanaan tugas audit, seorang auditor internal akan selalu
menghadapi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerjanya. Faktorfaktor tersebut dapat berasal dari pekerjaan itu sendiri maupun diluar
pekerjaan. Faktor yang berasal dari dalam pekerjaan dapat berupa
kepuasan terhadap gaji, suasana di tempat kerja, beban kerja, dan lain
sebagainya, sedangkan faktor yang berasal dari luar pekerjaan dapat
dipengaruhi oleh masalah dalam keluarga maupun masalah pribadi.
3
Suatu langkah yang dapat ditempuh oleh perusahaan agar tetap
bertahan dan semakin berkembang adalah dengan adanya upaya dan
penyempurnaan dalam hal produktivitas, efisiensi serta efektivitas
pencapaian tujuan perusahaan. Untuk mencapai produktivitas ,efisiensi,
dan efektivitas tujuan perusahaan tersebut diperlukan pengendalian
internal perusahaan yang baik. Untuk mengawasi jalannya sistem
pengendalian internal perusahaan, maka diperlukan auditor internal
sebagai pengawas jalannya sistem pengendalian tersebut.
Auditor adalah seorang profesional yang bertanggung jawab untuk
mengevaluasi beberapa aspek dari sebuah proyek, bisnis, atau individu.
Tugas auditor antara lain menentukan tingkat efisiensi dalam proses
produksi bisnis, efisiensi penggunaan tenaga kerja dan sumber daya lain
yang terkait dengan bisnis, dan kebenaran catatan keuangan bisnis.
Menurut Arens, Elder , dan Beasley (2012 : 19), auditor dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.
Auditor badan akuntabilitas pemerintah
2.
Auditor Eksternal atau akuntan publik
3.
Auditor Internal
Menurut Hiro (2011: 18) , Audit Internal adalah suatu pengendalian
yang dilaksanakan dengan cara memeriksa dan mengevaluasi kecukupan
serta keefektifan pengendalian lainnya” , sedangkan menurut Amin (2008:
44), Audit Internal adalah aktivitas penilaian secara independen dalam
suatu organisasi untuk meninjau secara kritis tindakan pembukuan
4
keuangan dan tindakan lain sebagai dasar untuk memberikan bantuan
bersifat proteksi (melindungi)
dan konstruktif (membangun)
bagi
perusahaan.
Salah
satu
cara
mempertahankan
auditor
yang
sudah
berpengalaman agar tetap memberikan kinerja yang baik adalah dengan
memperhatikan kepuasan kerjanya. Kepuasan kerja bukan merupakan
unitary concept. Individu dapat relatif dipuaskan dengan satu aspek
pekerjaannya dan merasa tidak puas dengan satu atau beberapa aspek
lainnya. Kepuasan kerja menjadi penting untuk diketahui oleh setiap
pimpinan baik itu pimpinan pada posisi atas manajemen maupun pimpinan
menengah manajemen. Penting bagi para manajer dan peneliti bahwa fakta
menunjukkan : kepuasan kerja memiliki potensi untuk mempengaruhi
secara luas perilaku organisasi dan berperan untuk kesejahteraan
karyawan. (George & Jones, 2008 : 213). Robbins and Judge (2009 : 83)
mendefinisikan kepuasan kerja sebagai perasaan positif tentang pekerjaan
sebagai hasil evaluasi karakter-karakter pekerjaan tersebut. Nelson and
Quick (2006 : 87) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai sebuah
kesenangan dan keadaan emosi positif yang dihasilkan dari penilaian
terhadap pekerjaan atau pengalaman seseorang.
Pendekatan pertama pada konsep kepuasan kerja menjelaskan
bahwa kepuasan kerja merupakan berbagai sikap yang berbeda terhadap
komponen-komponen pekerjaan, misal sikap terhadap pekerjaan itu
5
sendiri, apakah menantang atau tidak, terhadap upah apakah cukup atau
tidak. Kesimpulan dari pendekatan ini adalah bahwa kepuasan kerja
seseorang tidak selalu berasal dari faktor eksternal tetapi juga berasal dari
faktor internal.
Pengembangan kepuasan kerja seseorang dapat dipengaruhi oleh
berbagai variabel seperti pendapatan , lingkungan kerja , beban pekerjaan ,
locus of control, peraturan manajemen dan gaya kepemimpinan atasan.
Untuk tujuan penelitian ini, dipertimbangkan mengenai pengaruh locus of
control dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja khususnya pada
auditor internal.
Locus of control adalah variabel kepribadian yang mengacu pada
persepsi individu penyebab utama dari peristiwa dalam kehidupan. Locus
of control dapat dibagi menjadi locus of control internal dan locus of
control eksternal. Individu dengan locus of control internal disebut
internal. Mereka percaya bahwa mereka memiliki kontrol atas nasib
mereka. Mereka cenderung yakin terhadap kemampuan mereka sendiri,
kecakapan, dan upaya menentukan sebagian besar pengalaman hidup
mereka. Individu yang memiliki locus of control external disebut
eksternal. Mereka percaya bahwa nasib mereka dikendalikan oleh
kekuatan eksternal seperti keberuntungan, kesempatan, nasib, atau orang
lain yang kuat (Rotter, 1966) dalam Igbeneghu (2011: 5 ).
6
Beberapa penelitian telah dilakukan terhadap pengaruh Locus Of
Control dan Kepuasan Kerja. Penelitian mengenai pengaruh Kepuasan
Kerja sudah pernah dilakukan oleh Teguh dan Susanto (2013) dengan
judul Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Lingkungan
Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus
Karyawan Bagian Produksi PT. Sango Ceramic Indonesia). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh secara
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Igbeneghu dan Popoola
(2011) di Nigeria melakukan penelitian mengenai Locus of Control dan
Kepuasan Kerja dengan judul Pengaruh Locus of Control dan Kepuasan
Kerja terhadap Komitmen Organisasi: Studi pada Personil Rekam Medis
di University Teaching Hospitals di Nigeria. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Locus of Control memiliki hubungan terbalik yang signifikan
dengan Komitmen Organisasi sedangkan Kepuasan Kerja berpengaruh
secara signifikan terhadap Komitmen Organisasi.
Vannecia ,Eddy, dan Roy (2013) melakukan penelitian mengenai
Kepuasan Kerja dengan judul Pengaruh Kepuasan Kerja dan Loyalitas
Kerja terhadap Organizational Citizenship Behaviour pada karyawan PT
Surya Makmur Sakti Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Kepuasan Kerja dan Loyalitas Kerja berpengaruh positif terhadap
Organizational Citizenship Behaviour pada karyawan PT Surya Makmur
Sakti. Chen dan Silverthorne (2008) melakukan penelitian mengenai locus
of control dengan judul Dampak Locus of Control pada Stres Kerja,
7
Prestasi Kerja dan Kepuasan kerja di Taiwan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa locus of control berpengaruh secara signifikan
terhadap stress kerja, prestasi kerja,dan kepuasan kerja. Tjokorda dan
Dwirandra (2013) melakukan penelitian mengenai pengaruh locus of
control dengan judul Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja
Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan Dan Locus Of Control Sebagai
Variabel Moderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial
Partisipasi Anggaran dan Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara positif
signifikan terhadap Kinerja Manajerial, sedangkan Locus Of Control
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Kinerja Manajerial.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
1. Ruang lingkup penelitian ini memfokuskan objek penelitian pada
auditor internal beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta
sedangkan penelitian sebelumnya mayoritas memfokuskan objek
penelitian pada karyawan bagian produksi, karyawan rumah
sakit,dan departemen pada pemerintahan di luar Jakarta.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel locus
of control dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja auditor
internal, sedangkan penelitian sebelumnya dengan variabel
dependen yang berbeda masih ditemukan inkonsistensi terhadap
hasil penelitian.
8
Berdasarkan uraian diatas , maka peneliti bermaksud menyusun
skripsi dengan judul :“ Analisis Pengaruh Locus Of Control dan
Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Auditor Internal (studi
kasus pada perusahaan dagang dan jasa di Jakarta sub sektor
perdagangan eceran dan jasa perbankan)” dengan harapan dapat
memberikan wawasan yang berguna dan dapat membantu departemen
audit internal dalam menciptakan kepuasan kerja dan produktivitas kerja
yang lebih baik.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, masalah yang diteliti selanjutnya dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah locus of control
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap produktivitas kerja auditor internal?
2. Apakah kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
produktivitas kerja auditor internal?
C. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan perumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis pengaruh locus of control terhadap produktivitas
kerja auditor internal.
2. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas
kerja auditor internal.
9
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak, diantaranya :
1.
Bagi auditor internal
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu auditor internal untuk
memahami orientasi kontrol yang ada pada dirinya sehingga mampu
memberikan
kepuasan
kerja
dan
membantu
meningkatkan
produktivitas kerjanya.
2.
Bagi perusahaan dan instansi lainnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan untuk
memahami faktor-faktor apa saja yang mampu memberikan kepuasan
kerja kepada karyawan sehingga mampu meningkatkan produktivitas
kerja karyawan tersebut.
3.
Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti
selanjutnya, sehingga mampu membantu menyempurnakan penelitian
selanjutnya..
4.
Bagi Penulis
Dapat mewujudkan suatu bentuk skripsi sebagai salah satu syarat
dalam
menempuh
ujian
Universitas Mercu Buana.
kesarjanaan
jurusan
akuntansi
pada
Download