PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.

advertisement
5. Kesimpulan Nilai
DEFINISI
Akuntan Publik: Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis &
Rekan (firma anggota jaringan global PwC), selaku auditor independen, yang
melakukan audit terhadap laporan keuangan Perseroan.
Biro Administrasi Efek: PT Sirca Datapro Perdana, selaku Biro Administrasi
Efek Perseroan.
Keterbukaan Informasi:
Informasi-informasi sebagaimana tercantum
dalam pengumuman dan/atau Keterbukaan Informasi ini dan setiap informasi
tambahan yang mungkin atau akan tersedia.
Otoritas Jasa Keuangan atau OJK: berarti lembaga yang independen
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang
Otoritas Jasa Keuangan (“UU OJK”), yang tugas dan wewenangnya meliputi
pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan,
pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan
lembaga keuangan lainnya, dimana sejak tanggal 31 Desember 2012, OJK
merupakan lembaga yang menggantikan dan menerima hak dan kewajiban
untuk melakukan fungsi pengaturan dan pengawasan dari Bapepam dan/
atau Bapepam dan LK sesuai dengan ketentuan Pasal 55 UU OJK.
PM Finance: adalah Philip Morris Finance S.A. adalah suatu badan usaha
yang didirikan berdasarkan hukum Swiss, bergerak di bidang usaha kegiatan
pendanaan dan manajemen kas dan merupakan perusahaan afiliasi dari
pemegang saham utama Perseroan.
PM Indonesia: adalah PT Philip Morris Indonesia, pemegang saham utama
Perseroan, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum
Negara Republik Indonesia, antara lain bergerak di bidang rokok putih.
PM International: adalah Philip Morris International Inc., suatu badan
usaha yang didirikan berdasarkan hukum Commonwealth of Virginia,
Amerika Serikat, bergerak di bidang usaha manufaktur dan perdagangan
rokok, produk tembakau lainnya dan produk lain mengandung nikotin yang
dipasarkan di luar wilayah Amerika Serikat dan memiliki secara langsung dan
tidak langsung 100% saham dari PM Finance dan PM Indonesia.
Pemegang Saham Perseroan:
para pemegang saham Perseroan
yang namanya terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan yang
dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek.
Penilai Independen: Kantor Jasa Penilai Publik Nirboyo Adiputro, Dewi
Apriyanti & Rekan, penilai independen yang terdaftar di OJK yang telah
ditunjuk Perseroan untuk melakukan penilaian atas kewajaran Rencana
Transaksi.
POJK No. 32: Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014
tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.
Peraturan No. IX.E.1: Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25
November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu.
Peraturan No. IX.E.2: Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2 Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28
November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha
Utama.
Perseroan: PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk., suatu perusahaan
terbuka yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan
berkedudukan di Surabaya, Indonesia.
Rencana Transaksi: adalah rencana penerimaan dan pemberian fasilitas
pinjaman antara Perseroan beserta anak-anak perusahaannya dengan PM
Finance dan afiliasi-afiliasi dari PM International yang akan dituangkan dalam
perjanjian-perjanjian sebagai berikut:
(i) Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan I: yaitu penerimaan fasilitas
pinjaman oleh Perseroan beserta anak-anak perusahaan Perseroan
dari PM Finance dan afiliasi-afiliasi dari PM International dengan nilai
pinjaman yang dapat melebihi 50% (lima puluh persen) dari ekuitas
Perseroan berdasarkan laporan keuangan tahunan auditan terakhir
pada waktu yang bersangkutan sampai batas maksimal yang ditentukan
oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia; dan
(ii) Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan II: yaitu pemberian fasilitas
pinjaman oleh Perseroan beserta anak perusahaan Perseroan kepada
PM Finance dan afiliasi-afiliasi dari PM International dengan nilai
pinjaman yang tidak boleh melebihi 100% (seratus persen) dari laba
bersih Perseroan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi tahunan
auditan terakhir pada waktu yang bersangkutan.
PENDAHULUAN
Informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini
disampaikan kepada para Pemegang Saham Perseroan sehubungan
dengan Rencana Transaksi, yang rencananya akan dilaksanakan oleh
Perseroan beserta anak-anak perusahaan Perseroan baik sebagai penerima
maupun pemberi fasilitas pinjaman, dengan afiliasi-afiliasi dari pemegang
saham utama Perseroan baik sebagai pemberi maupun penerima fasilitas
pinjaman. Rencana Transaksi merupakan Transaksi Material sebagaimana
didefinisikan dalam Peraturan IX.E.2.
Rencana Transaksi merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana didefinisikan
dalam Peraturan IX.E.1 karena dibuat antara Perseroan dengan afiliasi dari
pemegang saham utamanya; namun demikian, bukan merupakan transaksi
Benturan Kepentingan sebagaimana diatur dalam Peraturan IX.E.I.
Karena nilai total pinjaman berdasarkan Rencana Transaksi (baik
berdasarkan Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan I maupun Perjanjian
Pinjaman Antar Perusahaan II) dapat melebihi 50% (lima puluh persen) dari
ekuitas Perseroan, maka sesuai ketentuan angka 2 huruf b Peraturan IX.E.2,
merupakan Transaksi Material yang harus disetujui oleh para Pemegang
Saham Perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(“RUPSLB”) Perseroan.
Sesuai dengan Peraturan No. IX.E.2, Direksi Perseroan wajib mengumumkan
Keterbukaan Informasi ini dalam sekurang-kurangnya satu surat kabar
harian berbahasa Indonesia dengan peredaran nasional untuk memberikan
informasi kepada para Pemegang Saham Perseroan mengenai Rencana
Transaksi yang akan dilakukan oleh Perseroan yang memerlukan
persetujuan dari RUPSLB Perseroan. Keterbukaan Informasi ini menjadi
dasar pertimbangan bagi Para Pemegang Saham Perseroan dalam rangka
memberikan persetujuannya terkait dengan Rencana Transaksi yang akan
diusulkan oleh Perseroan dalam RUPSLB.
KETERANGAN MENGENAI RENCANA TRANSAKSI
A. RENCANA TRANSAKSI
1. Alasan dan Latar Belakang
Pada tanggal 1 September 2008, Perseroan telah mengikatkan diri dengan
PM Finance dalam Intercompany Loan Agreements (“Perjanjian- perjanjian
Pinjam Meminjam 2008”) yang masih berlaku sampai tanggal 1 September
2018, berdasarkan mana Perseroan (beserta anak-anak perusahaannya)
setuju untuk menerima dan/atau menyediakan fasilitas pinjaman dari/
kepada PM Finance (beserta afiliasi-afiliasinya) untuk keperluan korporasi
pada umumnya (general corporate purposes). Nilai dari fasilitas pinjaman
ditentukan dari waktu ke waktu oleh PM Finance dan Perseroan namun
dengan syarat tidak boleh melebihi 10% dari pendapatan Perseroan
(berdasarkan laporan keuangan auditan Perseroan yang terakhir.
Dalam rangka memenuhi peningkatan kebutuhan modal kerja dan
pengelolaan dana (cash-flow management), Perseroan bermaksud
melaksanakan Rencana Transaksi untuk meningkatkan batas maksimum
fasilitas pinjaman yang akan dituangkan dalam Perjanjian Pinjaman Antar
Perusahaan I dan Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan II.
Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan I dan Perjanjian Pinjaman Antar
Perusahaan II akan menggantikan Perjanjian Pinjam Meminjam 2008.
2. Manfaat Rencana Transaksi Terhadap Perseroan
Berikut adalah manfaat yang dapat diperoleh dari Rencana Transaksi :
• Tidak ada mekanisme penjaminan dan suku bunga yang lebih rendah
• Lebih likuid dan kemudahan dalam proses
• Fasilitas pinjaman yang lebih tinggi dan jangka waktu pinjaman lebih
lama
• Potensi mendapatkan tingkat bunga yang lebih tinggi untuk kelebihan
dana yang dimiliki perusahaan
3. Uraian Singkat Mengenai Rencana Transaksi
a. Keterangan singkat mengenai Rencana Transaksi:
Dalam Rencana Transaksi, Perseroan beserta anak-anak perusahaan
Perseroan akan (i) menerima fasilitas pinjaman dari PM Finance dan
afilisi-afiliasi dari PM International (ii) memberikan fasilitas pinjaman
kepada PM Finance dan afilisi-afiliasi dari PM International, dengan
tunduk pada ketentuan-ketentuan tersebut di bawah ini.
Di bawah ini adalah bagan Rencana Transaksi:
PERSEROAN
BESERTA ANAK-ANAK
PERUSAHAANNYA
Perjanjian Pinjaman Antar
Perusahaan
PM Finance
DAN AFILIASI-AFILIASI
PM INTERNATIONAL
Berikut ini informasi ringkas mengenai ketentuan-ketentuan pokok
Rencana Transaksi:
1) Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan I
1. Para Pihak: - Perseroan beserta anak-anak perusahaan Perseroan,
sebagai penerima pinjaman
- PM Finance dan afiliasi-afiliasi dari PM International,
sebagai pemberi pinjaman
2. Periode Penyediaan Fasilitas:
hingga September 2025, dapat diperpanjang berdasarkan
kesepakatan para pihak
3. Nilai: dapat lebih besar dari 50% dari ekuitas Perseroan
berdasarkan laporan keuangan tahunan terakhir yang telah di
audit pada waktu yang bersangkutan sampai batas maksimal
yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.
4. Jangka Waktu Fasilitas Pinjaman: sampai dengan 24 bulan, untuk setiap penarikan dana
5. Tingkat bunga:
sama atau lebih rendah daripada tingkat suku bunga
pinjaman Deutsche Bank, Citibank, JPMorgan Chase
Bank atau penggantinya yang merupakan bank asing yang
beroperasi di Jakarta
6. Jaminan:tidak ada
7. Hal yang dilarang dilakukan oleh penerima pinjaman : tidak
ada
8. - Hukum yang berlaku : hukum Indonesia
- Pilihan cara penyelesaian sengketa : arbitrase di
Singapura
(Berdasarkan Arbitration Rules of Singapore di
International Arbitration Center)
2) Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan II
1. Para Pihak:
- Perseroan beserta anak-anak perusahaan Perseroan,
sebagai pemberi pinjaman
- PM Finance dan afiliasi-afiliasi dari PM International,
sebagai penerima pinjaman
2. Periode Penyediaan Fasilitas:
hingga September 2025, dapat diperpanjang berdasarkan
kesepakatan para pihak
Metode yang digunakan dalam melakukan analisis penyusunan Pendapat
Kewajaran atas Rencana Transaksi adalah dengan melakukan analisis
transaksi, analisis kualitatif, analisis kuantitatif, analisis atas jaminan
sehubungan dengan rencana transaksi peningkatan pinjam meminjam dana
tersebut di atas.
Hasil analisis yang kami lakukan terhadap Rencana Transaksi adalah
sebagai berikut:
•
Perseroan selaku peminjam, sahamnya sebesar 98,18% dimiliki oleh PM
Indonesia, sedangkan PM Finance dan afiliasi-afiliasi PM International
selaku pemberi pinjaman berdasarkan dokumen korporasi adalah pihak
yang terafiliasi dengan PM Indonesia. PM Indonesia dan PM Finance
tergabung dalam Grup PM International;
•
Rencana Transaksi adalah berupa rencana peningkatan penarikan
fasilitas pinjaman dan pemberian pinjaman sampai dengan lebih besar
dari 50% ekuitas Perseroan;
•
Pinjaman Antar Perusahaan I memberikan fasilitas pinjaman dengan
proses yang lebih cepat, suku bunga yang relatif lebih rendah, jangka
waktu yang lebih lama dibandingkan dengan fasilitas pinjaman dari bank
serta tidak dibutuhkan adanya jaminan;
•
Pinjaman Antar Perusahaan II memberikan fasilitas pemanfaatan
kelebihan kas dengan suku bunga yang kompetitif;
•
Pemanfaatan fasilitas ini akan membuat Perseroan tergantung kepada
Grup PM International dalam pendanaan modal kerja dan investasi
lainnya serta pemanfaatan kelebihan kas;
•
Rencana Transaksi tersebut tidak berpengaruh secara material terhadap
posisi keuangan dan kinerja perusahaan. Bahkan rencana tersebut dapat
meningkatkan Return on Equity dan Dividend Pay-out Ratio perusahaan
yang dapat memberikan nilai tambah baik langsung maupun tidak
langsung kepada Perseroan maupun pemegang saham Perseroan;
•
Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya 60293, Indonesia
Telepon: 031 – 843 1699, Faksimili: 031 – 843 0986
Website: www.sampoerna.com
Hasil analisis perbandingan terhadap perjanjian pinjaman yang sebanding
dari bank, perusahaan sebanding Perseroan, dan juga pinjaman modal
kerja dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa Perjanjian Pinjaman
Antar Perusahaan memberikan tingkat suku bunga yang relatif lebih
rendah dibandingkan dengan suku bunga pinjaman lainnya. Berdasarkan
Laporan Keuangan Perusahaan 30 Juni 2015, suku bunga pinjaman
antar perusahaan afiliasi berkisar antara 6,89%-7,05% per tahun
sedangkan pada Desember 2014 suku bunga pinjaman lainnya berkisar
antara 7,50%-13,00% per tahun. Pada bulan Juni 2015, berdasarkan
data Bank Indonesia tingkat bunga rata-rata pinjaman modal kerja dari
berbagai kelompok Bank adalah sebesar 12,48% per tahun;
•
Kantor Perwakilan Korporasi Jakarta:
One Pacific Place, Lantai 18, Sudirman Central Business District,
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53,
Jakarta 12190, Indonesia
Telepon: 021 – 515 1234, Faksimili: 021 – 515 2234
Berdasarkan pada penilaian perbandingan kami pada perusahaan sejenis
yang dipilih dalam industri rokok dan manufaktur barang konsumsi di
Indonesia, dapat disimpulkan bahwa mengadopsi D/E ratio lebih dari
50% bukanlah merupakan hal yang tidak wajar;
•
Berdasarkan review kami terhadap dokumen-dokumen perjanjian
pinjaman antar perusahaan lainnya dalam Grup PM International, kami
menyimpulkan bahwa fasilitas pinjaman yang diberikan sebagaimana
diatur dalam Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan (GrupPerseroan)
cukup selaras dengan pengaturan umum yang dilakukan oleh Grup PM
International demikian juga untuk fasilitas pemanfaatan kelebihan kas
karena diatur dengan persyaratan yang sama;
•
Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa perubahan tingkat suku
bunga tidak sensitif terhadap perubahan laba bersih perusahaan karena
perubahan 10% dan 20% biaya bunga hanya menyebabkan perubahan
0,14% dan 0,28% laba bersih perusahaan;
•
Fasilitas pinjaman ini tidak memiliki mekanisme jaminan. Namun demikian
karena Perseroan beserta anak-anak perusahaan Perseroan dan PM
Finance dikendalikan oleh kelompok usaha yang sama yaitu Grup PM
International, dapat diharapkan bahwa pelunasan pinjaman pada saat
jatuh tempo dapat dikendalikan sehingga bisa mengurangi risiko tidak
terbayarnya pinjaman tersebut.
KETERBUKAAN INFORMASI INI DIBUAT DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN BAPEPAM DAN LK NO. IX.E.2 TENTANG TRANSAKSI
MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA DAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NO. 32/POJK.04/2014 TENTANG
RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TERBUKA.
JIKA ANDA MENGALAMI KESULITAN UNTUK MEMAHAMI INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM KETERBUKAAN INFORMASI
INI ATAU RAGU-RAGU DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN, SEBAIKNYA ANDA BERKONSULTASI DENGAN PEDAGANG PERANTARA
EFEK, MANAJER INVESTASI, PENASIHAT HUKUM, AKUNTAN PUBLIK ATAU PENASIHAT PROFESIONAL LAINNYA.
DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN, BAIK SECARA SENDIRI-SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG
JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN DAN KELENGKAPAN INFORMASI SEBAGAIMANA DIUNGKAPKAN DALAM KETERBUKAAN
INFORMASI INI DAN, APABILA ADA, INFORMASI TAMBAHAN YANG AKAN DIUMUMKAN SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KERJA
SEBELUM TANGGAL RUPSLB PERSEROAN, DAN SETELAH MELAKUKAN PEMERIKSAAN SECARA SEKSAMA, MENEGASKAN BAHWA
INFORMASI YANG DIMUAT DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI ADALAH BENAR, TIDAK ADA FAKTA PENTING MATERIAL DAN
RELEVAN YANG TIDAK DIUNGKAPKAN ATAU DIHILANGKAN SEHINGGA MENYEBABKAN INFORMASI YANG DIBERIKAN DALAM
KETERBUKAAN INFORMASI INI MENJADI TIDAK BENAR DAN/ATAU MENYESATKAN.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
(”Perseroan”)
Berkedudukan di Surabaya
Bidang Usaha:
Industri Rokok
Kantor Pusat:
Keterbukaan Informasi ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 12 Agustus 2015
3. Nilai Fasilitas Pinjaman: tidak melebihi 100% dari nilai laba bersih Perseroan
berdasarkan laporan keuangan konsolidasi tahunan terakhir
yang telah diaudit pada waktu yang bersangkutan
4. Jangka Waktu Fasilitas Pinjaman: sampai dengan 24 bulan,
untuk setiap penarikan dana
5. Tingkat bunga :
tidak lebih rendah dari (i) tingkat bunga deposito berjangka
yang dapat diterima Perseroan, (ii) tingkat suku bunga
pinjaman terendah dari Deutsche Bank, Citibank, JPMorgan
Chase Bank atau penggantinya yang merupakan bank asing
yang beroperasi di Jakarta, (iii) tingkat suku bunga yang
dikenakan PM Finance atau afiliasi PM International untuk
Perseroan dalam Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan I
dengan ketentuan yang sama.
7. Jaminan: tidak ada
8. Hal yang dilarang dilakukan oleh penerima pinjaman: tidak
ada
9. Hukum yang berlaku : hukum Indonesia
- Pilihan cara penyelesaian sengketa : arbitrase di
Singapura
(Berdasarkan Arbitration Rules of Singapore International
Arbitration Center)
b. Pihak-pihak yang terlibat dalam Rencana Transaksi
Berikut adalah keterangan singkat mengenai Pihak-pihak Yang
Terlibat Dalam Rencana Transaksi:
(i) Perseroan
Keterangan tentang Perseroan adalah sebagaimana diuraikan
dalam Bagian 4 dalam Keterbukaan Informasi ini.
(ii) PM Finance
adalah Philip Morris Finance SA, suatu badan usaha yang
didirikan berdasarkan hukum Swiss,beralamat di Avenue
Rhodanie 50, Lausanne, Switzerland, bergerak di bidang usaha
kegiatan pendanaan dan manajemen kas dan merupakan
perusahaan afiliasi dari pemegang saham utama Perseroan,.
Per 30 Juni 2015, PM Indonesia memiliki saham sebesar 98,18%
pada Perseroan. PM Indonesia dan PM Finance tergabung
dalam Grup Philip Morris International Inc. Perseroan dan PM
Finance memiliki pemegang saham pengendali yang sama yaitu
Philip Morris International Inc.
Susunan anggota manajemen PM Finance adalah sebagai
berikut:
Presiden Direktur: Peter Luongo
Direktur
: John Jacob Puthenpurackal
Direktur
: Fabrice Fuentes
(iii) PM International
adalah Philip Morris International Inc, suatu badan usaha yang
didirikan berdasarkan hukum Commonwealth of Virginia, Amerika
Serikat, beralamat di 120 Park Avenue New York, N. Y. 100117,
U.S.A bergerak di bidang usaha manufaktur dan perdagangan
rokok, produk tembakau lainnya dan produk lain mengandung
nikotin yang dipasarkan di luar wilayah Amerika Serikat.
PM International adalah suatu perusahaan tembakau
internasional terkemuka. PM International memiliki 100% saham,
secara langsung maupun tidak langsung, pada PM Finance dan
PM Indonesia.
Susunan anggota manajemen PM International per 31 Desember
2014, antara lain, sebagai berikut:
= Chief Executive Officer: André Calantzopoulos
= Senior Vice President and General Counsel: Marc S.
Firestone
= Vice President and Controller: Andreas Kurali
= Vice President, Treasury & Planning: Peter Luongo
= Deputy General Counsel and Corporate Secretary: Jerry
Whitson
= Chief Finacial Officer: Jacek Olczak
Di bawah ini adalah bagan hubungan afiliasi antara Perseroan
dan PM Finance sebagai para pihak yang melakukan Rencana
Transaksi:
No.
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
1.
PT Philip Morris Indonesia
Masyarakat lainnya (dengan
kepemilikan di bawah 5%)
Jumlah
4.303.168.205
2.
79.831.795
4.383.000.000
Prosentase
(%)
Rp. 430.316.820.500,00
98,18
Nilai Nominal
Rp.7.983.179.500,00
438.300.000.000
1,82
100
c. Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. No. 22 tanggal
12 Mei 2015 dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di
Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHUAH.01.03-0931896 tanggal 13 Mei 2015 dan didaftarkan dalam Daftar
Perseroan pada Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No. AHU-3504637.AH.01.11.TAHUN 2015 tanggal 13 Mei
2015, adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
John Gledhill
Charles Herve Bendotti
Niken Kristiawan Rachmad
Goh Kok Ho
Raden Bagus Permana Agung Dradjattun
Atas dasar analisis yang kami lakukan terhadap kewajaran Rencana Transaksi
yang meliputi analisis transaksi, analisis kualitatif, analisis kuantitatif dan
analisis jaminan kami berpendapat bahwa Rencana Transaksi Pinjaman
Antar Perusahaan antara Perseroan beserta anak-anak perusahaan
Perseroan dengan PM Finance dan afiliasi-afiliasi PM International sebesar
lebih dari 50% ekuitas Perseroan, adalah Wajar (Fair).
PIHAK INDEPENDEN YANG DITUNJUK DALAM TRANSAKSI
Pihak-pihak independen yang berperan dalam Rencana Transaksi dan telah
ditunjuk oleh Perseroan adalah sebagai berikut:
Kantor Jasa Penilai Publik : Nirboyo Adiputro, Dewi Apriyanti & Rekan
Konsultan Hukum
: Mochtar Karuwin Komar
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (“RUPSLB”)
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur Independen
Paul Norman Janelle
Andre Dahan
Yos Adiguna Ginting
Peter Alfred Kurt Haase
Nikolaos Papathanasiou*)
Michael Sandritter
Wayan Mertasana Tantra
*) telah mengajukan pengunduran diri pada tanggal 31 Juli 2015
d. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Berdasarkan Akta No. 21/2015, maksud dan tujuan Perseroan adalah
berusaha dalam bidang manufaktur dan perdagangan rokok serta
investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain.
B. TRANSAKSI MATERIAL DAN TRANSAKSI AFILIASI
Rencana Transaksi yang akan dilakukan oleh Perseroan merupakan
suatu Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No.
IX.E.2 dimana nilai total pinjaman dapat melebihi 50% (lima puluh persen)
dari ekuitas Perseroan berdasarkan laporan keuangan tahunan auditan
terakhir pada waktu yang bersangkutan. Oleh karenanya, merujuk pada
Peraturan No. IX.E.2, Rencana Transaksi wajib terlebih dahulu mendapatkan
persetujuan dari RUPSLB Perseroan.
Rencana Transaksi melibatkan pihak-pihak terafiliasi Perseroan, karenanya
Rencana Transaksi merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan No. IX.E.1 yang mana wajib dilaporkan kepada OJK
selambat-lambatnya dua hari kerja setelah terjadinya transaksi, namun tidak
mengandung Benturan Kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
No. IX.E.1. Berdasarkan Peraturan No. IX.E.1, transaksi yang mengandung
benturan kepentingan adalah transaksi yang mengandung perbedaan antara
kepentingan ekonomis Perseroan dengan kepentingan ekonomis pribadi
anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama
yang dapat merugikan Perusahaan dimaksud.
RINGKASAN LAPORAN PENILAI
Sebagaimana diatur dalam Peraturan IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2, untuk
memastikan kewajaran Rencana Transaksi, Perseroan telah menunjuk
Kantor Jasa Penilai Publik Nirboyo Adiputro, Dewi Apriyanti & Rekan,
sebagai Penilai Independen untuk melakukan penilaian kewajaran Rencana
Transaksi.
Penilai Independen menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi baik
secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana
didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Ringkasan Pendapat Penilai Independen
1. Identitas Penilai
Nirboyo Adiputro, Dewi Apriyanti & Rekan, kantor jasa penilai publik
bersertifikasi, bertindak sebagai pihak independen yang melakukan
usaha jasa penilaian sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No.
357/KM.1/2009 dengan Izin Usaha No 2.09.0018 tanggal 2 April 2009
dan telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Surat
No. S.8492/BL/2009 tanggal 16 September 2009.
2. Obyek Penilaian
Obyek penugasan adalah penyusunan pendapat kewajaran (fairness
opinion) atas Rencana Transaksi antara Perseroan beserta anak-anak
Perusahaan dengan PM Finance dan afiliasi-afiliasi PM Internasional
dengan nilai lebih besar dari 50% ekuitas Perseroan berdasarkan
Perjanjian Pinjaman antar Perusahaan I dan Perjanjian Pinjaman antar
Perusahaan II.
3. Tujuan Penilaian
4. Keterangan Mengenai Perseroan
a. Riwayat Singkat
Perseroan adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara Republik
Indonesia dan bertempat kedudukan di Surabaya. Perseroan didirikan
dengan nama PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas
berdasarkan Akta Pendirian No. 69 tanggal 19 Oktober 1963 yang diubah
dengan Akta No. 46 tanggal 15 April 1964, keduanya dibuat di hadapan
Anwar Mahajudin, pada waktu itu Notaris di Surabaya, akta-akta mana
telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman sesuai dengan
Penetapan Menteri Kehakiman No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 dan
didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri di Surabaya tanggal
18 Mei 1964 No. 654 dan No 655, serta diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 November 1964, Tambahan No.
357.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan,
termasuk perubahan dalam rangka mengubah nama menjadi PT
Hanjaya Mandala Sampoerna, mengubah status Perseroan menjadi
perusahaan terbuka, penyesuaian dengan ketentuan UUPT dan dalam
rangka penyesuaian terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku di
bidang pasar modal. Perubahan Anggaran Dasar yang terakhir adalah
yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan No. 21 tanggal 12 Mei 2015 yang dibuat
di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi
Jakarta Selatan, dimana berdasarkan akta ini para pemegang saham
menyetujui perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan yang antara
lain dalam rangka menyesuaikan dengan ketentuan peraturan-peraturan
OJK (“Akta No. 21/2015”). Akta No. 21/2015 ini telah mendapatkan
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0935168.AH.01.02.TAHUN
2015 dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No.
AHU-AH.01.03-0931826 keduanya tanggal 13 Mei 2015 dan didaftarkan
dalam Daftar Perseroan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU-3504523.AH.01.11.TAHUN 2015
tanggal 13 Mei 2015.
b. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Perseroan
Struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:
Modal Dasar
: Rp. 630.000.000.000,00
Modal Ditempatkan : Rp. 438.300.000.000,00
Modal Disetor
: Rp. 438.300.000.000,00
Modal Dasar Perseroan tersebut terbagi atas 6.300.000.000,00 saham
dengan nilai nominal Rp.100,00 per saham.
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Juli
2015 yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek, susunan pemegang
saham Perseroan adalah sebagai berikut:
6. Pendapat Kewajaran atas Transaksi
Maksud penilaian adalah untuk memberikan pendapat kewajaran atas
transaksi pinjam meminjam dana yang ditujukan dalam rangka memenuhi
ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dahulu Bapepam dan LK
No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi
Tertentu, Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No. Kep-412/BL/2009
tertanggal 25 November 2009, dan No. IX.E.2 tentang Transaksi Material
dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, Keputusan Ketua Bapepam dan
LK Nomor: KEP-614/BL/2011 tanggal 28 Nopember 2011.
4. Asumsi, Pendekatan dan Prosedur Penilaian
Rencana Transaksi wajib memperoleh persetujuan RUPSLB Perseroan yang
akan dilaksanakan pada hari Jum'at tanggal 18 September 2015.
Pemanggilan untuk RUPSLB Perseroan akan diumumkan pada hari Kamis,
tanggal 27 Agustus 2015 dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang berperedaran nasional, situs BEI dan situs Perseroan.
Apabila ada Pemegang Saham Perseroan yang tidak dapat hadir dalam
RUPSLB tersebut, Pemegang Saham bersangkutan diminta untuk mengisi
dan mengembalikan Formulir Surat Kuasa yang dapat diambil di kantor Biro
Administrasi Efek Perseroan dengan alamat Wisma Sirca, Jl. Johar No. 18,
Jakarta 10340, telepon: (021) 3140032, Fax: (021) 3140185.
Tanggal 26 Agustus 2015 sampai pukul 16.00 WIB telah ditetapkan sebagai
Tanggal Daftar Pemegang Saham untuk menetapkan Pemegang Saham
yang berhak hadir dan memberikan suara dalam RUPSLB (selanjutnya
disebut “Tanggal DPS”). Pemegang Saham yang terdaftar pada Tanggal
DPS berhak mengeluarkan satu suara untuk setiap saham yang dimilikinya
untuk menyetujui atau tidak menyetujui Rencana Transaksi.
Berikut adalah tanggal-tanggal penting dalam kaitannya dengan RUPSLB
Perseroan:
PERISTIWA
TANGGAL
Pengumuman RUPSLB melalui surat kabar
12 Agustus 2015
Pengumuman Keterbukaan Informasi
Rencana Transaksi melalui surat kabar
12 Agustus 2015
mengenai
Tanggal DPS
26 Agustus 2015
Pemanggilan RUPSLB melalui surat kabar
27 Agustus 2015
Tambahan Informasi atas Keterbukaan Informasi, jika
ada
16 September 2015
Pelaksanaan RUPSLB
18 September 2015
Pengumuman Ringkasan Risalah RUPSLB melalui
surat kabar
21 September 2015
Bukti pengumuman melalui surat kabar mengenai
Ringkasan Risalah RUPSLB disampaikan kepada
OJK
22 September 2015
Penyampaian Risalah RUPSLB kepada OJK
17 Oktober 2015
Berdasarkan Pasal 11 Anggaran Dasar Perseroan dan POJK No. 32,
RUSPLB dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh pemegang saham atau
kuasanya yang mewakili lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh
Perseroan. RUPSLB dapat mengambil keputusan yang sah dan mengikat
apabila keputusan disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari
jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam RUPSLB.
Berdasarkan Peraturan No. IX.E.2 angka 5 huruf b, jika Rencana Transaksi
tidak memperoleh persetujuan dari RUPSLB, maka rencana tersebut baru
dapat diajukan kembali 12 bulan setelah pelaksanaan RUPSLB tersebut.
REKOMENDASI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN
Setelah melakukan analisa yang mendalam, Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan merekomendasikan kepada seluruh Pemegang Saham
Perseroan untuk menyetujui Rencana Transaksi dalam RUPSLB yang akan
dilaksanakan pada hari Jum'at, tanggal 18 September 2015 karena Direksi
dan Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa Rencana Transaksi dilakukan
untuk kepentingan terbaik Perseroan dan Pemegang Saham Perseroan.
INFORMASI TAMBAHAN
Bagi Pemegang Saham Perseroan yang memerlukan informasi lebih lanjut
mengenai Rencana Transaksi harap menghubungi:
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
One Pacific Place, Lantai 18,
Sudirman Central Business District,
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53,
Jakarta 12190, Indonesia
Telepon: 021 – 515 1234
Faksimili: 021 – 515 2234
U.p.: Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Investor
Untuk dapat memberikan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi
tersebut, kami melaksanakan prosedur penilaian dengan melakukan analisis
sebagai berikut: analisis transaksi; analisis kualitatif; analisis kuantitatif; dan
analisis jaminan atas rencana transaksi.
Analisis dilakukan berdasarkan data dan informasi terkait penugasan
dimaksud yaitu:
1. Draf Awal Dokumen Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan I & II (Grup
Perseroan) antara Perseroan beserta anak-anak perusahaan Perseroan
dengan PM Finance dan afiliasi-afiliasi PM International tertanggal 31
Juli 2015 beserta perubahannya sampai dengan Tanggal Laporan Penilai
yang diharapkan akan ditandatangani pada September 2015 setelah
memperoleh persetujuan dari para pemegang saham dalam RUPSLB;
2. Dokumen-dokumen Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan dalam Grup
PM International;
3. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan per 30 Juni 2015 yang
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan
(firma anggota jaringan Global PwC);
4. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan per 31 Desember 2014
yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(firma anggota jaringan Global PwC);
5. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan per tanggal 31 Desember
2010-2013 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja,
Wibisana & Rekan (firma anggota jaringan Global PwC);
6. Dokumen korporasi Perseroan;
7. Proyeksi Keuangan Perseroan tanpa dan dengan peningkatan pinjaman
antar perusahaan, meliputi proyeksi laba/rugi komprehensif, proyeksi
laporan posisi keuangan, dan proyeksi laporan arus kas beserta asumsi–
asumsinya;
8. Informasi dari Manajemen Perseroan melalui wawancara dan diskusi
sehubungan dengan Rencana Transaksi;
9. Informasi yang berkaitan dengan suku bunga pinjaman dalam mata uang
Rupiah dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia dan Indonesia Bond
Pricing Agency (IBPA);
10. Review atas data dan informasi yang kami peroleh yang berkaitan
dengan Rencana Transaksi yang dianggap relevan. Pendapat kewajaran
ini disusun berdasarkan pada data dan informasi serta prinsip integritas.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya 60293
Telp. (031) 8431699, Faks. (031) 8430986
PENGUMUMAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
Direksi PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (”Perseroan”) dengan
ini memberitahukan kepada para pemegang saham Perseroan
(”Pemegang Saham”) bahwa Perseroan akan menyelenggarakan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (”RUPS”) pada hari Jumat, tanggal
18 September 2015.
Sesuai Pasal 13 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/
POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (“Peraturan OJK”)
dan Anggaran Dasar Perseroan, maka Pemanggilan RUPS yang
mencantumkan mata acara RUPS akan diumumkan dalam surat kabar
harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, situs web
Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), dan situs web Perseroan (www.
sampoerna.com) pada hari Kamis, tanggal 27 Agustus 2015.
Yang berhak hadir dalam RUPS adalah Pemegang Saham yang
namanya tercatat dalam (i) Daftar Pemegang Saham Perseroan, dan
(ii) Daftar Pemegang Rekening di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
(KSEI) atau Daftar Pemegang Saham yang dikelola oleh Pemegang
Rekening Efek, pada penutupan perdagangan saham pada hari Rabu,
tanggal 26 Agustus 2015.
Setiap usulan dari Pemegang Saham akan dimasukkan dalam mata
acara RUPS jika memenuhi persyaratan dalam Pasal 12 Peraturan
OJK dan wajib disampaikan kepada Perseroan paling lambat hari
Kamis, tanggal 20 Agustus 2015.
Jakarta, 12 Agustus 2015
Direksi Perseroan
Download