Bahan Paparan Direktur Pembinaan Pengusahaan

advertisement
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
POKOK-POKOK PM ESDM 45/2017,
PM ESDM 49/2017 DAN PM ESDM 50/2017
1) Pemanfaatan Gas Bumi untuk Pembangkit Tenaga Listrik
(mencabut PM ESDM 11/2017)
2) Perubahan atas Peraturan Menteri ESDM No. 10/2017 tentang PokokPokok Dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik
3) Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik
(mencabut PM ESDM 12/2017)
Jakarta | 10 Agustus 2017
Kementerian ESDM Republik Indonesia
1
I
Kementerian ESDM Republik Indonesia
PENGANTAR/LATAR BELAKANG
2
Energy Trilemma
Kementerian ESDM Republik Indonesia
3
Komposisi BPP Tenaga Listrik APBN-P TA. 2017
BAURAN ENERGI PEMBANGKIT
Air
6,32%
Panas Bumi
4,66%
EBT Lainnya
0,50%
BBM
4,34%
Gas
24,76%
Batubara
59,45%
KOMPOSISI BIAYA BAHAN BAKAR
Panas Bumi
2,9%
Air
0,5%
Bio Disel
3,1%
KOMPOSISI BIAYA PEMBELIAN LISTRIK IPP DAN SEWA
Diesel
2,9%
BBM
11,4%
Minyak&Pelumas
0,7%
Batubara
30,0%
EBT Lainnya
1,6%
Sewa
6,7%
Panas Bumi 12,9%
Gas
51,5%
Biodisel 0,01%
Komponen
A,B,D,E
34,5%
Batubara
57,6%
Air 7,0%
Gas
11,4%
Kementerian ESDM Republik Indonesia
4
5
II
Kementerian ESDM Republik Indonesia
POKOK-POKOK PM ESDM No. 45 Tahun 2017
(mencabut PM ESDM No. 11 Tahun 2017 )
5
GAS BUMI UNTUK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
GAS NON MULUT SUMUR
Alokasi diberikan
kepada PLN dan IPP
BU Pemegang Izin Usaha
Niaga Gas Bumi, bila tersedia
fasilitas/infrastruktur
≤ 14,5% ICP
PJBG
GAS MULUT SUMUR
PLN ATAU IPP
PLN ATAU IPP
Harga di plant gate=
Usaha hulu migas +
biaya penyaluran
Gas Pipa
(Harga plant gate)
> 14,5% ICP
1
Ada akses/perencanaan
utk membangun fasilitas
penerima LNG
< Harga penawaran gas pipa
PJBG
1. LNG Domestik
2. LNG Impor
(Harga plant gate)
2
Sudah termasuk biaya
regasifikasi dan distribusi
> Harga penawaran gas pipa
PJBG
Kebijakan Menteri
3
Jika belum tersedia infrastruktur pengangkutan Gas Bumi melalui pipa,
PLN/BUPTL dapat mengajukan persetujuan untuk membangun dan
mengoperasikan infrastruktur Gas Bumi untuk kepentingan sendiri (izin)
Kementerian ESDM Republik Indonesia
*) KONTRAKTOR
Harga gas
(Wellhead)
≤ 8% ICP
Penunjukan
Langsung
> 8% ICP
Pelelangan
Umum
1) jaminan kecukupan alokasi/pasokan,
2) SFC setara HSD sebesar 0,25 liter/kWh
Kontraktor dapat membentuk badan usaha yang
terafiliasi dan berbadan hukum Indonesia untuk
menjadi BUPTL dan dapat diberikan alokasi Gas Bumi
untuk pembangunan PLTG Mulut Sumur serta ditunjuk
langsung untuk menjual tenaga listrik kepada PLN
(sesuai ketentuan)
6
III
Kementerian ESDM Republik Indonesia
POKOK-POKOK PM ESDM No. 49 Tahun 2017
(Perubahan PM ESDM No. 10 Tahun 2017 )
7
POKOK-POKOK PENGATURAN PM ESDM 10/2017 jo.49/2017
1. jangka waktu PJBL;
2. hak dan kewajiban penjual dan pembeli;
3. alokasi risiko;
4. jaminan pelaksanaan proyek;
5. komisioning dan COD;
6. pasokan bahan bakar;
7. transaksi;
8. pengendalian operasi sistem;
9. penalti terhadap kinerja pembangkit;
10. pengakhiran PJBL;
11.pengalihan hak; (diatur dalam ps. 11 PM ESDM 48/2017)
12. persyaratan penyesuaian harga;
13. penyelesaian perselisihan; dan
14.keadaan kahar (force majeur).
Kementerian ESDM Republik Indonesia
8
POKOK-POKOK PERUBAHAN PM ESDM 10/2017
 Penghapusan ketentuan terkait Government Force Majeure
PM ESDM NO. 10/2017
Pasal 8
ALOKASI RESIKO
• Ayat (1) huruf a:
Risiko ditanggung PLN: perubahan kebijakan atau regulasi
(government force majeure)
• Ayat (2) huruf a:
Risiko ditanggung BU: perubahan kebijakan atau regulasi
(government force majeure)
• Ayat (3):
Risiko PT PLN (Persero) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dan risiko Badan Usaha sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf a diatur lebih lanjut dalam PJBL.
Pasal 28:
PM ESDM NO. 49/2017
DIHAPUS
KEADAAN KAHAR
• ayat (2) huruf c
Keadaan kahar (force majeur) : perubahan kebijakan pemerintah
(government force majeure).
• ayat (7)
Dalam hal keadaan kahar (force majeur) dikarenakan perubahan
kebijakan pemerintah (government force majeure) sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf c menyebabkan proyek dihentikan
atau pembangkit tenaga listrik tidak dapat beroperasi maka PT PLN
(Persero) maupun Badan Usaha dibebaskan dari kewajibannya
masing-masing.
Kementerian ESDM Republik Indonesia
9
IV
Kementerian ESDM Republik Indonesia
POKOK-POKOK PM ESDM 50/2017
10
PEMANFAATAN SUMBER ENERGI TERBARUKAN UNTUK PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK
JENIS
PEMBANGKIT
PELAKSANAAN
PEMBELIAN
TENAGA LISTRIK
SUMBER
ENERGI
TERBARUKAN
POLA KERJASAMA
PERSETUJUAN HARGA
STANDAR PJBL
PLN wajib mengoperasikan pembangkit dengan
kapasitas s.d. 10 MW secara terus menerus (must run)
Kementerian ESDM Republik Indonesia
PLTS Fotovoltaik, PLTB,
PLT Air, PLTBm, PLTBg, PLTSa, PLTP dan PLTA Laut
Pemilihan Langsung
berdasarkan
Kuota Kapasitas
Pemilihan Langsung
PLTS Fotovoltaik dan
PLTB
Sesuai Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
PLTA, PLTBm, PLTBg,
dan PLTA Laut
PLTSa dan PLTP
Build, Own, Operate and Transfer
(BOOT)
Pembelian tenaga listrik wajib mendapatkan
Persetujuan Menteri
PT. PLN (PERSERO) Wajib Menyusun dan
Mempublikasikan Standar Dokumen Pengadaan, Standar
PJBL, dan Juknis Pelaksanaan Pemilihan Langsung
11
Harga Pembelian Tenaga Listrik:
PLTS Fotovoltaik, PLTB, PLTBm, PLTBg, PLTA Laut
Komponen E berdasarkan b to b
17,32 17,52
13,54 13,65 13,68
12,75
12,17 12,43
10,14 10,20 10,39
6,51 6,51
6,52
6,54 6,62
7,77
7,86
S2JB
6,51
LAMPUNG
9,04 9,28
8,07 8,10
Rata-rata
Nasional
NTT
MALUKU&MALUT
NTB
BANGKA
PAPUA&PAPUA BARAT
SULUTTENGGO
KALBAR
BELITUNG
ACEH
KALTIMRA
RIAU&KEPRI
SUMUT
KALSELTENG
SULSELRABAR
SUMBAR
BALI
JATIM
JATENG
DKI
BANTEN
JABAR
7,39
BPP PEMBANGKITAN TAHUN 2016 (sen USD/kWh)
Sesuai Kepmen ESDM No. 1404 K/20/MEM/2017
Kementerian ESDM Republik Indonesia
12
Harga Pembelian Tenaga Listrik:
PLT Air, PLT Sampah dan PLTP
Komponen E berbasarkan b to b
17,32 17,52
13,54 13,68
13,65
12,43 12,75
12,17
10,14 10,39
10,20
9,28
6,51 6,51 6,51 6,52 6,54 6,62
9,04
8,10
7,77 7,86 8,07
Rata-rata
Nasional
Sesuai Kepmen ESDM No. 1404 K/20/MEM/2017
Kementerian ESDM Republik Indonesia
NTT
MALUKU&MALUT
NTB
SULUTTENGGO
KALBAR
KALTIMRA
KALSELTENG
SULSELRABAR
BANGKA
BELITUNG
ACEH
RIAU&KEPRI
SUMUT
SUMBAR
PAPUA&PAPUA BARAT
BPP PEMBANGKITAN TAHUN 2016 (sen USD/kWh)
S2JB
LAMPUNG
BALI
JATIM
JATENG
DKI
BANTEN
JABAR
7,39
13
KETENTUAN PERALIHAN
TELAH TANDATANGAN
PJBL
PROSES PELAKSANAAN PEMBELIAN DAN HARGA
SESUAI DENGAN KETENTUAN PJBL
PLTS, PLTA, PLTBm, PLTBg,
PLTSa, PLTP
BELUM TANDATANGAN
PJBL
KETENTUAN
PERALIHAN
PROSES PELAKSANAAN PEMBELIAN SESUAI PM
ESDM SEBELUMNYA DAN HARGA SESUAI
PERMEN ESDM 50/2017
PLTA, PLTBm, PLTBg,
PLTSa
BELUM TANDATANGAN
PJBL +PENUGASAN BUMN
PROSES PELAKSANAAN PEMBELIAN DAN
HARGA SESUAI PERMEN ESDM 17/2014
PLTP
BELUM TANDATANGAN
PJBL + PENUGASAN BUMN
PLTP
TELAH TANDATANGAN PJBU DAN/ATAU
PJBL YANG TELAH DAN/ATAU PROSES
VERIFIKASI BPKP
Pemegang Kuasa Pengusahaan PLTP
Kementerian ESDM Republik Indonesia
PROSES PELAKSANAAN PEMBELIAN SESUAI PM ESDM
SEBELUMNYA DAN HARGA SESUAI PERMEN ESDM
17/2014
PROSES PELAKSANAAN PEMBELIAN DAN HARGA UAP
ATAU TENAGA LISTRIK SESUAI PERMEN SEBELUMNYA
14
KETENTUAN PERALIHAN (2)
 Proses pembelian pasca terbitnya PM ESDM 12/2017
telah
mendapatkan
persetujuan harga tenaga listrik dari
Menteri dan belum menandatangani
PJBL dengan PT PLN (Persero)
 18 IPP
BU
yang
Lelang kuota PLTS di Sumatera yang
sedang berlangsung
Harga tetap berlaku
 proses lelang tetap dilanjutkan
 harga pembelian tenaga listrik mengacu
pada ketentuan dalam PM 50/2017
Dikecualikan terhadap badan usaha dan PLN
yang bersepakat mengikuti ketentuan dan
harga berdasarkan PM 50/2017
15
Kementerian ESDM Republik Indonesia
15
Pembangkit Tenaga Listrik EBT :
Harga sesuai Permen 12/2017
Tercatat setidaknya
terdapat 64 persetujuan
harga jual:
6 PLTS, 5 PLTBg,
4 PLTBm, dan 49 PLTM
dengan total kapasitas
378,37 MW
Wilayah
1 Aceh
2 Bangka
3 Bengkulu
4 Jambi
5 Jawa Barat
6 Jawa Timur
7 Lampung
8 Riau
9 Sumatera Barat
10 Sumatera Selatan
Investasi Pembangkit
Tenaga Listrik EBT
masih menarik
Kementerian ESDM Republik Indonesia
11 Sumatera Utara
12 Sulawesi Utara
13 NTB
14 Gorontalo
Jenis
Pembangkit
1 PLTBg
1 PLTBm
7 PLTM
1 PLTBm
1 PLTM
3 PLTM
1 PLTM
5 PLTM
2 PLTBg
1 PLTBm
5 PLTM
8 PLTM
2 PLTBg
1 PLTBm
19 PLTM
1 PLTS
4 PLTS
1 PLTS
Kapasitas
(MW)
3
6
35,03
3
1
8,2
0,75
22,95
13
5
20,3
53,44
2
9,9
149,8
15
20
10
≤
Harga Berdasarkan
Permen 12/2017
¢US$/kWh
8,83
11,61
6,68
6,68
6,68
6,51
6,54
6,60
8,62
8,62
6,86
6,68
7,89
7,89
7,89
10,83
11,63
10,83
16
TERIMA KASIH
1
Kementerian ESDM Republik Indonesia
17
Download