BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Latar belakang dari penelitian ini adalah bahwa setiap perusahaan yang
melakukan transaksi perdagangan internasional memiliki risiko, salah satunya
adalah risiko fluktuasi valuta asing. Pada saat kondisi ekonomi sedang krisis,
risiko fluktuasi valuta asing tersebut akan menimbulkan kerugian bagi
perusahaan dan dapat menurunkan nilai perusahaan. Untuk mengurangi
kerugian akibat adanya fluktuasi valuta asing maka dilakukan hedging.
Melalui hedging dengan menggunakan instrumen derivatifperusahaan dapat
meminimalisir risiko fluktuasi valuta asing sehingga dapat membawa
pengaruh positif terhadap meningkatnya nilai perusahaan.
2.
Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah hedging instrumen
derivatif memiliki pengaruh positif terhadapnilai perusahaan sehingga dapat
meningkatkan nilai perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh hedging instrumen derivatif terhadap nilai perusahaan.
3.
Dasar teori dari penelitian ini adalah teori Modigliani Miller yang
menyatakan bahwa pada pasar yang sempurna setiap investor memiliki akses
yang sama dalam mengelola
risiko
46
keuangan sehingga keputusan
hedgingtidak akan mempengaruhi nilai perusahaan. Teori firm value
maximization yang menyatakan bahwa hedging berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan karena dapat mengurangi deadweight costs of financial
distressdan mendapatkan keuntungan pengurangan pajak. Teori Manager
Utility Maximization yang menyatakan bahwa manajer melakukan hedging
jika kekayaan mereka bergantung pada nilai perusahaan yang mereka kelola
dan jika mereka menemukan biaya hedging on their own account lebih besar
daripada biaya hedging at the firm level. Hipotesis yang digunakan adalah
terdapat pengaruh positif antara hedging instrumen derivatif terhadap
nilaiperusahaan pada sektor industri pertambangan.
4.
Objek penelitian ini adalah perusahaan – perusahaan pada sektor industri
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010 –
2012. Terdapat 28 perusahaan yang dijadikan sampel pada penelitian ini,
dimana 7 perusahaan melakukan hedging instrumen derivatif dan 21
perusahaan tidak melakukan hedging instrumen derivatif.
5.
Variabel dependen pada penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur
dengan menggunakan Tobin’s Q ratio. Variabel independen pada penelitian
ini adalah hedging instrumen derivatif yang merupakan dummy. Terdapat 4
variabel control pada penelitian ini, yaitu ukuran perusahaan yang diukur
dengan menggunakan Log of Total Asset, profitabilitas yang diukur dengan
menggunakan
ROA,
pertumbuhan
investasi
yang
diukur
dengan
menggunakan perbandingan capital expenditure terhadap total asset, dan
47
leverage yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara book value
of long term debt terhadap book value of equity.
6.
Penelitian ini menggunakan data panel yang merupakan gabungan antara data
dari beberapa objek dalam suatu waktu (data cross section) dan data dari satu
objek dalam beberapa waktu (data time series). Berdasarkan hasil uji
Hausman, metode analisis data menggunakan model random effect.
7.
Dari perhitungan Tobin’s Q ratio, diketahui bahwa rata – rata nilai buku total
asset perusahaan yang melakukan hedging instrumen derivatif lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan hedging instrumen
derivatif sehingga dapat dinyatakan bahwa hedging instrumen derivatif
berpengaruh positif terhadap nilai asset perusahaan. Rata – rata nilai pasar
common equity perusahaan yang melakukan hedging instrumen derivatif lebih
besar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan hedging
instrumen derivatif sehingga dapat dinyatakan bahwa hedging instrumen
derivatif berpengaruh positif terhadap nilai pasar saham perusahaan. Rata –
rata Tobin’s Q ratio perusahaan yang melakukan hedging instrumen derivatif
lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan hedging
instrumen derivatif sehingga dapat dinyatakan bahwa hedging instrumen
derivatif berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
8.
Penelitian ini tidak dilakukan uji asumsi klasik karena data pada penelitian ini
merupakan data panel, dimana data panel tidak memerlukan uji asumsi klasik.
9.
Hasil regresi dengan model random effect menunjukkan hedging instrumen
derivatif yang merupakan variabel dummy berpengaruh positif terhadap nilai
48
perusahaan, ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan, profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan, pertumbuhan investasi berpengaruh negatif namun tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan, dan leverage berpengaruh positif namun
tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
10. Hasil uji hipotesispada penelitian ini menunjukkan bahwa hedging instrumen
derivatif tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada sektor
industri pertambangan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena pasar
instrumen derivatif di Indonesia masih belum berkembang seperti halnya di
USA. Disamping itu perusahaan yang menggunakan instrumen derivatif
sebagai hedging relatif sedikit, terlihat dari 7 perusahaan yang menggunakan
hedging instrumen derivatif sementara 21 perusahaan tidak menggunakan
hedging instrumen derivatif. Instrumen derivatif yang digunakan cenderung
konvensional dan pada umumnya masih sederhana, yaitu swap dan forward.
11. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Yanbo Jin dan
Philippe Jorion (2007), Hamid Bashir, Khurram Sultan, dan Omar Khazaal
Jghef (2013) bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara hedging
instrumen derivatif terhadap nilai perusahaan.
49
5.2.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan adalah sebagai
berikut:
1.
Bagi investor, sebaiknya mempertimbangkan penggunaan instrumen derivatif
sebagai hedging dalam rencana investasi untuk meminimalisir risiko fluktuasi
valuta asing.
2.
Bagi perusahaan, sebaiknya mempertimbangkan penggunaan instrumen
derivatif yang lebih beragam sebagai alat untuk hedging agar meningkatkan
nilai perusahaan.
3.
Bagi peneliti berikutnya, sebaiknya penelitian selanjutnya perlu dilakukan
pada industri yang berbeda dengan menambah variabel control dan
memperpanjang periode penelitian, yaitu pada saat kondisi perekonomian
sedang stabil maupun pada saat terjadi krisis ekonomi sehingga hasil
penelitian menjadi lebih akurat.
50
Download