pengembangan modul melalui pengintegrasian nilai ke

advertisement
ISBN : 978-602-70313-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan
PENGEMBANGAN MODUL MELALUI PENGINTEGRASIAN
NILAI KE-ISLAMAN PADA MATERI CHORDATA
BERBASIS PENDEKATAN SAVI
Asih Rahayu1, Anak Agung Oka 2, Dasrieny Pratiwi3
1
Universitas Muhammdiyah Metro, Lampung
Universitas Muhammdiyah Metro, Lampung
3
Universitas Muhammdiyah Metro, Lampung
2
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 Iringmulyo KotaMetro Telp./Fax. (0725) 42445-42454
E-mail: 1)[email protected],2)[email protected],3)[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan pengembangan modul
melalui pengintegrasian nilai-nilai Ke-Islaman pada materi Chordataberbasis
pendekatan SAVI kelas X SMA Darusy Syafaah Kotagajah.Metode yang digunakan
adalah metode pengembangan yang diambil dari hasil riset Sugiyono. Tahapan yang
dilakukan yaitu hanya pada tahap potensi dan masalah, pengumpulan data, desain
produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, dan revisi produk. Tahap uji
coba pemakaian, revisi produk, dan produksi masal tidak dilakukan karena
keterbatasan waktu dan biaya. Hasil validasi yang telah dilakukan menunjukan tingkat
kelayakan modul dengan persentase desain sebesar 81,37%, model pembelajaran
sebesar 90%, materi sebesar 83,6% , tafsir ayat Al-Qur’an sebesar 100%, dan respon
siswa sebesar 87%. Persentase tersebut menunjukan kategori sangat kuat, sehingga
modul melalui pengintegrasian nilai-nilai Ke-Islaman pada materi Chordata berbasis
pendekatan SAVIdinyatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
Kata Kunci: Pengembangan modul, SAVI, nilai ke-islaman
Absract
This research was intended to determine the feasibility level of module development
trough the Integration of Islamic value on Chordata material based on SAVI approach
of Grade SMA Darusy Syafaah Kotagajah. The metode was used is the result of
reseach that was taken by Sugiono’s research. The stage are performed is only at the
of potential, and problems, data collect, product design, product trials and design
revision. Test phase of usage design revision, and product trials is does notoccured
because of time and cost. Validation result have been occured was shows the eligibility
of the module level with the precentage of design is 81, 37%, learning module 90%,
material is 83, 6%, the Incerpretation verse of Al-Qur’an is 100% and student’s reponse
is 87%. Those persentage was do showed the strengthof categorie, theretore the
modules that was Integrated by Islamic values to the Chordata materials based on
SAVI approach are declared feasible to used in learning process.
Keywords: Development module, SAVI, Islamic values
123
Seminar Nasional Pendidikan 2017
ISBN : 978-602-70313-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan
1. PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, dimana adanya
interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa maupun siswa dengan lingkungan
belajar. Melalui proses belajar dan pembelajaran kita dapat mengetahui perkembangan
sains dan keterampilan yang kita miliki untuk diri kita sendiri dan masyarakat. Pada
kegiatan pembelajaran guru menyampaikan pemahaman dan konsep materi saja,
sedangkan konsep agama (Religious) dan sikap (Attitude) belum terlihat dalam proses
pembelajaran. Pelakasanaan pembelajaran dengan permasalahan seperti ini
memerlukan fasilitas pembelajaran yang mendukung proses belajar siswa sesuai
kemampuan dan kebutuhan siswa. Integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran sains
(IPA) dapat memberikan kekuatan pada ranah afektif, psikomotor dan kognitif.Integrasi
nilai-nlai Islam dalam pembelajaran IPA di sekolah bertujuan untuk membantu
mengembangkan kemampuan interaksi siswa pada tahapan yang lebih tinggi [1].
Kegiatan belajar akan berlangsung dengan baik, apabila ada fasilitas yang
mendukung dalam proses pembelajaran. Pembelajaran mengenai konsep agama
(Religious) dan sikap (Attitude) dapat dilakaukan dengan ditanamkannya nilai-nilai KeIslaman dalam kegiatan belajar. Nila-nilai Ke-Islaman dalam proses pembelajaran
dapat diaplikasikan melalui suatu produk pembelajaran yang dihasilkan dari
pengembangan proyek. Produk yang dikembangkan untuk kegiatan pembelajaran
dapat berupa silabus, RPP, media belajar dan bahan ajar. Bahan ajar adalah salah
satu perangkat pendukung dalam pembelajaran yang berisikan informasi atau pesan
untuk membantu siswa dan guru ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Bahan
ajar dibedakan menjadi dua yaitu bahan ajar audio dan visual. Khususnya untuk
bahan ajar visual yaitu bahan ajar cetak berupa modul.
Modul merupakan komponen yang berperan penting dalam proses
pembelajaran. Modul berisikan materi, metode, batasan-batasan, dan evaluasi yang
disusun dengan sistematis dan menarik. Pembelajaran modul dapat dilakukan secara
individual atau gabungan dalam suatu variasi urutan yang [2]. Modul pada dasarnya
adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka. Agar
mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan bantuan atau bimbingan yang minimal
dari pendidik [3].
Suatu sistem lengkap untuk melibatkan kelima indra dan emosi dalam proses
belajar yang merupakan cara belajar secara alami yang dikenal dengan pendekatan
SAVI yaitu Somatic, Auditory, Visual, dan Intellectual. Somatic artinya belajar dengan
berbuat dan bergerak. Auditory artinya belajar dengan berbicara dan mendengarkan.
Visual artinya mengamati dan menggambarkan. Intellectual artinya belajar dengan
memecahkan masalah dan menerangkan [4].
Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, dan Intellectualy) yang
tertuang dalam modul dapat menjadi salah satu cara untuk melatih dan menggali
(mengeksplorasi) kemampuan pengetahuan dan keterampilan siswa. Modul yang
dikembangkan bertujuan agar siswa dapat belajar secara mandiri tanpa atau adanya
bimbingan dari seorang guru, sehingga modul ini membantu guru dan siswa dalam
proses pembelajaran. Nilai-nilai Islam yang diterapkan dalam modul yaitu ayat AlQur’an, hadist, beriman, berilmu, berakhlak mulia, bersyukur, dan saling menyayangi.
Pengembangan modul berbasis pendekatan SAVI pada materi Chordata (sub
filum Vertebrata) dapat mengeksplorasi kemampuan pengetahuan dan keterampilan
yang dimiliki siswa. Tujuan dari pengembangan modul ini adalah untuk mengetahui
tingkat kelayakan produk hasil pengembangan.
124
Seminar Nasional Pendidikan 2017
ISBN : 978-602-70313-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan
2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian dan pengembangan adalah metode yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut[5]. Metode
penelitian dan pengembangan merujuk pada model Reseach and Development (R&D)
hasil riset Sugiyono. Penelitian hanya sampai dengan tahap validasi. Tahapan yang
dilakukan yaitu hanya pada tahap potensi dan masalah, pengumpulan data, desain
produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk dan revisi produk. Tahap uji coba
pemakaian, revisi produk, dan produksi masal tidak dilakukan karena keterbatasan
waktu dan biaya.Parameter kelayakan modul ditinjau dari hasil validasi. Sasaran
penelitian ini adalah pengembangan modul melalui pengintegrasian nilai-nilai KeIslaman pada materi Chordata berbasis pendekatan SAVI dengan responden 15 siswa
kelas X SMA Darusy Syafaah Kotagajah.
Jenis data dalam penelitian ini yaitu data kualitatif yang diperoleh melalui
angket atau kuesionerjenisRaiting-scale (skala bertingkat), baik uji ahli maupun uji
kelompok kecil. Data diperoleh dari hasil validasi melalui angket yang nilai oleh
beberapa ahli, kemudian setelah diperbaiki dilanjutkan dengan penilaian oleh guru
mata pelajaran Biologi dan siswa kelas X SMA Darusy Syafaah Kotagajah. Uji ahli
desain, model pembelajaran, materi, dan tafsir ayat Al-Qur’an modul dilakukan oleh
dosen Universitas Muhammadiyah Metro. Guru mata pelajaran Biologi SMA Darusy
Syafaah Kotagajah menilai desain dan materi modul. Penilaian keseluruhan modul
dilakukan oleh siswa kelas X SMA Darusy Syafaah Kotagajah sejumlah 15 siswa.
Data hasil validasi dianalisis dengan menggunakan skala kriteria, dimana skor
1= tidak baik, skor 2= kurang baik, skor 3= cukup baik, skor 4= baik, dan skor 5=
sangat baik [6].
Persentase kelayakan kemudian dihitung dengan rumus [7] sebagai berikut:
Nilai 
Rata  rata Skor Validasi
 100 %
Jumlah Skor Maksimal
Modul dapat dinyatakan layak apabila hasil dari setiap validasi diperoleh hasil
yang menunjukan persentase 81% - 100% pada kriteria “Sangat Kuat” atau 61% - 80%
menunjukan kriteria “Kuat” [8]. Persentase berpacu pada tabel 1.
Tabel 1. Kriteria Presentasi Angket
No
1
2
3
4
5
Persentase
81%-100%
61%-80%
41%-60%
21%-40%
0%-20%
Kategori
Sangat Kuat
Kuat
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis data terhadap modul pembelajaran yang dikembangkan adalah
hasil perhitungan dari setiap angket yang berisikan pernyataan dari masing-masing
angket yang diisi oleh ahli desain, ahli model pembelajaran, ahli materi, ahli tafsir ayat
Al-Qur’an, guru mata pelajaran Biologi, dan siswa SMA Darusy Syafaah Kotagajah.
Hasil analisis data modul yang telah dilakukan oleh ahli desain yang menilai kelayakan
tampilan desain modul pembelajaran yang dikembangkan menunjukkan persentase
penilaian sebesar 81,37%. Analisis data pengujian terhadap kelayakan model
pembelajaran yang digunakan dalam modul yang dikembangkan menunjukkan
persentase sebesar 90%. Pengujian model pembelajaran yang digunakan dalam
modul melalui dua tahapan yaitu pada tahap pertama menunjukkan persentase
125
Seminar Nasional Pendidikan 2017
ISBN : 978-602-70313-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan
sebesar 74% dan tahap kedua dengan persentase sebesar 90%. Analisis pengujian
terhadap kelayakan materi pada modul yang dikembangkan menunjukkan persentase
sebesar 83,6%. Analisis data pengujian terhadap kelayakan dan penafsiran Ayat AlQur’an serta nilai-nilai Ke-Islaman pada modul yang dikembangkan menunjukkan
persentase sebesar 100%. Pengujian tafsir Ayat Al-Qur’an dan nilai-nilai Ke-Islaman
melalui dua tahapan yaitu pada tahap pertama persentase sebesar 82% dan tahap
kedua persentase sebesar 100%.
Keempat hasil pengujian terhadap modul pembelajaran yang dikembangkan
tersebut [8] masuk dalam kriteria “Sangat Kuat”. Kriteria tersebut menunjukkan bahwa
modul yang dikembangkan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Persentase
penilaian pengujian modul oleh ahli desain, ahli model pembelajaran, ahli materi, ahli
tafsir Ayat Al-Qur’an, dan respon siswa dapat disajikan dalam Gambar 1.
100
100
90
81,3
87
83,6
80
60
40
100
20
81,3
90
83,6
87
0
Desain
Model
Pembelajaran
Materi
Tafsir Ayat
Al-Qur'an
Siswa
Gambar 1. Grafik Hasil Analisis Pengujian Ahli dan Siswa
Hasil analisis data oleh siswa yang menilai keseluruhan modul, baik, dari
keterbacaan dan kejelasan isi modul yang dikembangkan dari hasil perhitungan
menunjukkan hasil sebesar 87%. Hasil keseluruhan pengembangan modul sudah
layak untuk digunakan dalam pembelajaran [8] masuk dalam kriteria “Sangat Kuat”.
Berdasarkan hasil analisis data dan ujicoba kelompok kecil perlu dilakukan
perbaikan produk sesuai dengan masukan dan saran yang disampaikan para ahli dan
siswa. Masukan dan saran yang diberikan merupakan perbaikan yang bertujuan untuk
memperbaiki modul agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Saran para ahli dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Masukan/Saran Penyajian Modul oleh ahli dan Siswa
No.
Ahli
1.
Desain
2.
Model Pembelajaran
Masukan/Saran secara Umum
a. Pada
cover
cantumkansatuanpendidikandankurikulum,
jenishurufpenulisanpadakelasdannamapenulisdi
ganti yang lain.Peta konsep diperbaiki, untuk
pembagian sub filum Vertebrata.
b. Penulisan ayat terbalik, edit kembali sehingga
tersusun dari kanan (arab).
a. Tahap penyampaian dan pelatihan pada kelas
Mamalia lebih dieksplore pada banyak ordo,
silahkan siswa yang menentukan ordonya.
126
Seminar Nasional Pendidikan 2017
ISBN : 978-602-70313-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan
b. Untuk auditory tambah petunjuk melakukan
diskusi untuk menjawab soal diskusi.
a. Perbaiki skop besar pada peta konsep posisi sub
filum dirubah agar tidak terjadi miskonsepsi.
b. Konsep materi masih ada yang salah.
3. Materi
c. Beberapa diantaranya tidak sesuai antara sub
judul dan uraian materi.
d. Penulisan dan tata tulis kurang cermat
e. Glosarium sangat minim.
a. Ayatnya
terbalik-balik,
mohon
diperbaiki
Tafsir Ayat Al-Qur’an
tulisannya.
4. dan Nilai-nilai Keb. Tambahkan lagi hadist-hadist tentang hewan
Islaman
terkait materi.
a. Cover bukukurangmenarik
5. Kelompok kecil/Siswa
b. Gambarhalamanpadamoduldiperbesarlagi
c. Dari segiukuranhurufmohondiperbesarlagi
Revisi produk yang dilakukan sesuai dengan masukan dan saran yang
diberikan para ahli dan siswa. Modul pembelajaran yang telah dikembangkan
diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam pemahaman materi Chordata (sub
filum Vertebrata) dalam pembelajaran. Selain itu dapat dijadikan bahan ajar mandiri
yang efektif, menarik, dan dapat diterima dengan mudah oleh siswa.
Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat diketahui bahwa modul
pembelajaran hasil pengembangan yang dilakukan peneliti sudah layak untuk
digunakan dalam proses pembelajaran. Kelayakan modul dapat dilihat dari hasil
penilaian ahli desain yang menilai tampilan dan komponen modul dengan persentase
sebesar 81,37%. Penilaian dari ahli model pembelajaran yang digunakan dalam modul
menunjukkan persentase sebesar 90%. Penilaian dari ahli materi yang menilai isi dan
keluasan materi menunjukkan persentase sebesar 83,6%. Penilaian dari ahli tafsir ayat
Al-Qur’an yang menilai ayat Al-Qur’an, hadist, dan nilai-nilai Ke-Islaman menunjukkan
persentase sebesar 100%. Penilaian dari respon siswa terhadap modul pembelajaran
yang dikembangkan menunjukkan persentase sebesar 87%. Keempat hasil persentase
tersebut menunjukkan kategori sangat kuat, dimana keempat persentase di atas 81%100%. Keseluruhan hasil penilaian dari ahli desain, ahli model pembelajaran, ahli
materi, ahli tafsir Ayat Al-Qur’an, dan respon siswa menunjukkan bahwa modul yang
dikembangkan dinyatakan sudah layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
Pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai Ke-Islaman pada materi
dilakukan guna agar siswa tidak hanya mengetahui dan memahami materi secara
sains saja, namun siswa juga mengetahui dan memahami materi secara nyata dan
fakta bahwa hal yang mereka pelajari terpapar dalam Al-Qur’an serta hadist.
Pendidikan Agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertaqwa,
dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya
yaitu kitab suci Al-Quran dan Al-Hadist, melalui kegiatan bimbingan pengajaran,
latihan, serta penggunaan pengalaman [9]. Pengintegrasian nilai-nilai Ke-Islaman pada
pembelajaran dapat dilakukan dengan cara tertulis yaitu memulai setiap bab dengan
kutipan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan tema atau konsep yang akan
dibahas, menjelaskan makna kutipan ayat-ayat Al-Qur’an dan dikaitkan dengan
permasalahan yang akan dibahas pada bab tersebut, memberikan uraian refleksi
terhadap kasus-kasus dalam pembahasan buku yang dapat mendorong terbentuknya
kesadaran dan peng-Agungan kebesaran Tuhan, misalnya pembentukan molekul air
dari atom hidrogen dan oksigen hanya mungkin terjadi karena kemurahan Allah SWT
[10].
127
Seminar Nasional Pendidikan 2017
ISBN : 978-602-70313-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan
Pembelajaran akan lebih menyenangkan dan lebih mudah diingat siswa apabila
melibatkan semua panca indera dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang
melibatkan semua panca indera dilakukan dengan cara pendekatan SAVI (Somatic,
Auditory, Visualization, dan Intellectualy). Pembelajaran dengan menggabungkan
gerakkan fisik dan aktivitas intelektual dengan memanfaatkan semua alat indera yang
dimiliki oleh siswa akan membuat seluruh tubuh atau fikiran siswa terlibat pada proses
belajar yang dapat berpengaruh besar terhadap pembelajaran. Pendekatan
pembelajaran semacam ini yang disebut pendekatan SAVI [11]. Modul yang
dikembangkan peneliti dilengkapi dengan pendekatan SAVI yang merupakan salah
satu pembelajaran yang dapat digunakan untuk semua gaya belajar. Pendekatan SAVI
ini melibatkan semua panca indera siswa dalam pembelajaran sehingga cocok untuk
semua gaya belajar siswa.
Berdasarkan hasil keseluruhan pengujian modul yang divalidasi oleh validator
ahli desain, ahli model pembelajaran, ahli materi, ahli tafsir ayat Al-Qur’an, guru mata
pelajaran Biologi, dan siswa terhadap kelayakan modul diperoleh persentase sebesar
87% dengan kriteria “Sangat Kuat” [8]. Pengujian dari segi desain didapatkan hasil
persentase sebesar 81,37%. Pengujian dari segi model pembelajaran melalui dua
tahap validasi yaitu tahap pertama dengan persentase sebesar 74% dan tahap kedua
sebesar 90%. Tahapan kedua mengalami peningkatan sebesar 16%. Pengujian dari
ahli materi didapatkan hasil persentase sebesar 83,6%. Pengujian tafsir ayat suci AlQur’an dilakukan melalui dua tahap validasi yaitu tahap pertama hasil persentase
sebesar 82% dan tahap kedua sebesar 100%. Tahapan kedua mengalami peningkatan
sebesar 18%. Berdasarkan hasil validasi tersebut dapat disimpulkan bahwa modul
yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai bahan ajar berbasis pendekatan
SAVIterintegrasi nilai-nilai Ke-Islaman.
4. SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai pengembangan modul yang
dikembangkan dapat disimpulkan bahwa Modul Pembelajaran melalui Pengintegrasian
Nilai-nilai Ke-Islaman berbasis Pendekatan SAVIlayak dijadikan bahan ajar Biologi
untuk kegiatan pembelajaran. Kelayakan ditunjukan dengan persentase desain modul
sebesar 81,37%, model pembelajaran sebesar 90%, materi sebesar 83,6%, tafsir ayat
Al-Qur’an, hadist, dan nilai-nilai Ke-Islaman menunjukkan persentase sebesar 1005,
dan respon siswa terhadap modul menunjukkan persentase sebesar 87%. Sehingga
modul dinyatakan layak dengan kriteria”sangat kuat”.peneliti menyarankan kepada
guru dan siswa untuk menggunakan dan memanfaatkan modul yang dikembangkan
dengan sebaik-baiknya dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Muspiroh, Novianti. 2013. IntegrasiNilai Islam Dalam Pembelajaran(Perspektif
Pendidikan Islam).Journal np Vol.XXVIII.No. 3. IAIN Syekh Nur Cirebon.
(http://journal.uinsgd.ac.id. Diakses 31 Maret 2016.)
[2] Yuliawati, F, Rokhimawan, M.A, dan Suprihatiningrum, J. 2013. Pengembangan
Modul Pembelajaran SAINS Berbasis Integrasi Islam-SAINS Untuk Peserta Didik
Difabel Netra MI/SD Kelas 5 Semester 2 Materi Pokok Bumi dan Alam Sekitar.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Vol 2.No 2.UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
(http://journal.unnes.ac.id. Diakses 31 Maret 2016).
[3] Prastowo, Andi.2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:
DIVA Press.
128
Seminar Nasional Pendidikan 2017
ISBN : 978-602-70313-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan
[4] Rusman.2013. Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesional Guru).
Jakarta: Rajawali Pers.
[5] Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
[6] Lepiyanto, Agil, dan Pratiwi, Dasrieny. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis
Kontekstual Pada Matakuliah Biologi Umum. BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi
Universitas Muhammadiyah Metro (Online). ISSN 2442-9805. Vol 6 No 1.
[7] Herdianawati, Savitri, Herlina Fitrihidajati, dan Tarzan Purnomo. 2013.
Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Inkuiri Berbasis Berpikir Kritis pada
Materi Daur Biogeokimia Kelas X. Jurnal BioEdu vol.2/no.1.(http://ejournal.unesa.
ac.id/index.php/bioedu. Diakses 31 Maret 2016).
[8]
Fahrucah, Eren dan Bambang Sugiarto. 2012. Pengembangan Lembar Kerja
Siswa pada Pembelajaran Kimia SMA Kelas XI Pokok Nahasan Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Laju Reaksi Melalaui Pendekatan Seafolding. Unesa Jurnal Of
Chemical Education. ISSN:2252-9454. Vol.1.No.1.15 April 2016.
[9] Rusdiana, A. 2014. Integrasi Pendidikan Agama Islam dengan Sains danTeknologi.
ISSN 1979-8911 (Online). Vol. 8 No. 2. (http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/istek/
article. Diakses pada 05 Juni 2017).
[10]Saputro,
Agung
NC.
2007.PengintegrasianNilai-NilaiRelegius
dalamBuku
Pelajaran Kimia SMA/Ma SebagaiMetodeAlternatifMembentukKarakterInsan
MuliaPadaSiswa.Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya Menuju
Pembangunan Karakter. Email:[email protected](Online). Vol 8. No. 1.
Universitas Sebelas Maret. Surakarta. (http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id.Diakses
pada 05 Juni 2017.)
[11] Wulantika, Arimas Fionitha, dan Suarjana, I Md. 2014. Pengaruh Pendejkatan
SAVI terhadap Hasil Belajar IPA dengan Kovaribel Motivasi Berprestasi Siswa. Ejournal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha (Online). Vol 2 No.1.
Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.
129
Seminar Nasional Pendidikan 2017
Download