BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha di Indonesia sangat cepat, hal ini disebabkan oleh banyaknya sumber daya manusia yang berkompetensi baik di Indonesia. Sumber daya manusia di Indonesia berkembang sangat cepat sehingga mendorong kegiatan usaha yang juga berdampak terhadap berkembangnya kegiatan perokonomian di Indonesia. Banyak hal yang menyebabkan sumber daya manusia di Indonesia berkualitas antara lain adalah sumber daya manusia yang memiliki perilaku beretika yang baik dan kepuasan kerja yang diterima oleh sumber daya manusia tersebut. Hal ini menyebabkan komitmen yang kuat dari masing-masing sumber daya manusia sehingga mampu memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan. Etika merupakan bagian dari diri masing-masing orang. Menurut Dias (2009) “definisi etika sebagai pemahaman standar-standar perilaku moral yang diterima oleh masyarakat yang kemudian dinilai benar atau salah”. Etika ini biasanya bersumber dari agama atau budaya perbedaan antara etika dan hukum adalah segi ilegal atau tidaknya suatu perbuatan. Etika dalam bisnis dibagi menjadi dua yakni etika personal dan etika perusahaan. Perilaku beretika yang baik akan memberikan pengaruh yang baik juga terhadap perusahan, perilaku beretika akan memberikan dampak terhadap tata kelola sebuah perusahaan. Hal ini dapat ditinjau dari dua sisi yaitu perilaku beretika dengan rekan kerja di perusahaan dan perilaku beretika dengan kesuksesan manajer. 1 2 Perilaku beretika dengan rekan kerja dapat dilihat dalam suatu tim dalam perusahaan yang dapat berkumpul bersama untuk menyikapi dan menghadapi suatu masalah. Suatu tim akan semakin solid jika di dalam suatu tim terdapat rekan kerja yang mampu memberikan pengaruh yang baik terhadap tim tersebut, sehingga semakin banyak rekan kerja yang mampu memberikan pengaruh yang baik maka akan memberikan pengaruh baik terhadap tim tersebut. Perilaku beretika ditinjau dengan kesuksesan manajer di dalam perusahaan dapat dilihat bagaimana peran seorang manajer mampu memberikan pengaruh yang baik terhadap staf di perusahaan. Seorang manajer yang memiliki Perilaku beretika yang baik mampu memberikan pengaruh beretika yang baik terhadap staf di perusahaan, sehingga di dalam perusahaan akan mendapatkan iklim atau suasana kerja yang baik apabila perilaku beretika tersebut dapat dilaksanakan, perilaku beretika mempunyai tujuan untuk memaksimalkan kinerja para anggota di perusahaan karena perilaku beretika dapat memberikan dampak yang postif bagi para anggotanya untuk menjalankan segala aktifitasnya dengan baik dan maksimal. Kepuasan kerja bisa menjadi tolak ukur bagi karyawan untuk berkomitmen di dalam perusahaan. Menurut Luthans (2005) mengutip pendapat Locke bahwa “Kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang positif dari seseorang yang ditimbulkan dari penghargaan atas sesuatu pekerjaan yang telah dilakukannya. Dikatakan lebih lanjut bahwa kepuasan kerja merupakan hasil dari prestasi seseorang terhadap sampai seberapa baik pekerjaannya menyediakan sesuatu yang berguna baginya”. Kepuasan kerja dapat ditinjau dari 4 aspek yaitu kepuasan kerja dengan 3 gaji atau upah, kepuasan kerja dengan rekan kerja, kepuasan kerja dengan supervisor, kepuasan kerja dengan pekerjaannya. Karyawan terkadang sangat memperhatikan gaji yang ada dalam perusahaan yang nantinya mereka akan menerima dari perusahaan tersebut dan karyawan tersebut mengukur gaji yang mereka telah terima apakah sudah sesuai dengan bobot kinerja yang telah mereka berikan kepada perusahaannya. Apabila gaji yang mereka dapatkan belum sesuai, karyawan pasti mengukur bahwa kinerjanya belum mengalami tingkat kepuasan yang maksimal, tetapi banyak karyawan yang tidak menghiraukan akan kepuasan kerja yang mereka akan terima dengan gaji, dikarenakan mereka lebih mementingkan gajinya yang akan diterimanya setelah melakukan segala aktifitas kerja. Kepuasan kerja sangat berpengaruh kepada gaji dikarenakan gaji setiap karyawan mampu memberikan motivasi untuk para setiap karyawan untuk berlomba mendapatkan kinerja yang maksimal untuk mendapatkan gaji yang sesuai. Hal ini sangat berlaku untuk karyawan ditingkat pekerja yang lebih tinggi jabatannya karena mereka mampu memahami apakah arti kinerja yang maksimal untuk mendapatkan gaji yang maksimal juga. Tetapi tidak berlaku bagi karyawan yang memiliki jabatan yang berada di bawah (staf). Staf mementingkan gaji yang mereka akan terima saja tanpa memikirkan hasil pekerjaannya sudah maksimal atau belum karena kinerjanya monoton hanya melakukan secara terus menerus. Kepuasan kerja terhadap para rekan kerja sangat diperlukan karena rekan kerja sangat memiliki pengaruh dalam mencapai tujuan perusahan. Rekan kerja yang bersahabat dan kerjasama rekan kerja atau kelompok kerja adalah sumber kepuasan 4 kerja bagi pekerja secara individual. Sementara kelompok kerja dapat memberikan dukungan, nasehat atau saran yang mampu meningkatkan kinerja dan bantuan kepada sesama rekan kerja. Kelompok kerja yang baik mampu membuat keadaan kinerja yang menyenangkan. Hubungan baik yang diciptakan antara pekerja dengan rekan kerja akan sangat besar yakni apabila rangkaian pekerjaan tersebut memerlukan kerja sama tim yang tinggi, tingkat keeratan hubungan mempunyai pengaruh terhadap mutu dan intensitas interaksi yang terjadi dalam suatu kelompok. Kelompok yang mempunyai tingkat keeratan yang tinggi cenderung menyebabkan para pekerja lebih puas berada di dalam kelompok dikarenakan mereka merasakan kenyamanan bekerja antara para pekerja satu dengan yang lainnya dan memunculkan sikap kecocokan untuk bekerjasama di dalam tim. Kepuasan timbul terutama berkat kurangnya ketegangan, kurangnya kecemasan dalam kelompok dan karena lebih mampu menyesuaikan diri dengan tekanan pekerjaan yang ada di dalam suatu perusahaan itu. Kepuasan kerja dengan supervisor perlu diamati juga dikarenakan bahwa tugas pengawasan tidak dapat dipisahkan dengan fungsi yang ada di dalam kepemimpinan, yaitu usaha mempengaruhi kegiatan bawahan melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu yang ditetapkan organisasi. Menurut Hasibuan (2008) “kepemimpinan yang ditetapkan oleh seorang manajer dalam organisasi dapat menciptakan integrasi yang serasi dan mendorong gairah kerja karyawan untuk mencapai sasaran yang maksimal”. Oleh sebab itu aktivitas karyawan di perusahaan sangat tergantung dari gaya kepemimpinan yang diterapkan serta situasi lingkungan di dalam perusahaan tempat mereka bekerja. Perlunya 5 pengarahan, perhatian serta motivasi dari pemimpin diharapkan mampu memotivasi karyawan untuk mengerjakan pekerjaannya secara baik, seperti yang dikemukakan oleh Hasibuan (2008) bahwa “gaya kepemimpinan pada hakikatnya bertujuan untuk mendorong gairah kerja, kepuasan kerja, dan produktivitas kerja karyawan yang tinggi, agar dapat mencapai tujuan organisasi yang maksimal”. Kepuasan kerja terkadang memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi karena komitmen organisasi itu yang mendorong para pekerja untuk memberikan kinerjanya, mendapatkan komitmen organisasi yang membuat para karyawan merasa lebih aman karena organisasi komitmen itu jelas tujuannnya bagi para karyawan dan perusahaan. Apabila komitmen organisasi dalam perusahaan tersebut tidak maksimal maka akan terdapat kesalahpahaman maksud dan tujuan yang ada dalam organisasinya sendiri, karena apa yang telah disusun dalam organisasi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. komitmen organisasi adalah sebagai suatu keadaan dimana seseorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Pekerjaaan yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seseorang individu, sementara komitmen organisasi yang tinggi berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut. Menurut Luthans (2005) komitmen organisasi didefinisikan sebagai : 1. keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu; 2. keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi; dan 3. keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi. 6 Dengan kata lain, ini merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan. PT. Sumber Abadi Karya adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa ketenagakerjaan atau yang lebih populer yaitu outsourcing yang sudah berdiri kurang lebih dari 7 tahun. Menurut data yang didapatkan oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi per 10 Oktober 2012 menyatakan bahwa terdapat 6.239 perusahaan yang bergerak di bidang outsourcing. Perusahaan yang bergerak di bidang outsourcing yaitu pengemudi, cleaning service, security, landscaping service, office boy/girl dan lainnya. Dimana jasa outsourcing ini digunakan oleh perusahaan asing maupun lokal. Jenis tenaga kerja yang diperkerjakan di PT Sumer Abadi Karya adalah tenaga kerja pengemudi yang memiliki standar kerja yang tinggi dan telah disesuaikan dengan standar yang ada dalam perusahaannya. Standar kinerja yang tinggi memiliki arti penting bagi PT. Sumber Abadi Karya yaitu menerapkan kedisiplinan kerja para pengemudi untuk selalu tepat waktu dalam jam kerja, tingkat absensi yang rendah yakni tidak mudah untuk absensi apabila tidak ada keperluan yang sangat mendesak, masalah kesehatan juga sangat diperhatikan di dalam perusahaan karena kesehatan para pengemudi yang tidak sehat akan mengganggu kinerja sehingga perusahaan selalu menyediakan cadangan pengemudi untuk menggantikan pengemudi yang sedang sakit, penilaian layak atau tidaknya pengemudi diterima di dalam PT. Sumber Abadi Karya melihat kondisi fisik dengan tidak memberi kesempatan untuk bergabung ke perusahaan 7 apabila pengemudi pernah berperilaku buruk atau memiliki catatan khusus di tempat kerja sebelumnya dan menerapkan perilaku sopan kepada atasan sehingga atasan akan merasa nyaman apabila bersama pengemudi walaupun terkadang penerapan perilaku kesopanan dilakukan sangat tidak sempurna karena melihat status pendidikan para pengemudi yang kurang baik. Tahap seleksi di PT. Sumber Abadi Karya menilai kondisi fisik, mental dan psikologis calon pengemudi akan diuji langsung oleh bagian psikologi dan HRD, pengecekan kondisi melalui cek kesehatan rumah sakit yang telah menjadi partner kerja PT. Sumber Abadi Karya, sehingga para pengemudi yang akan bergabung dalam perusahaan pasti sudah melewati syarat-syarat yang sudah ditentukan oleh PT. Sumber Abadi Karya. PT. Sumber Abadi Karya perlu menyeleksi para pengemudi dikarenakan pelanggan yang menggunakan jasa di perusahaan ini merupakan berbagai perusahaan besar. Hal yang menyangkut kesehatan, pemahaman mengenai jalan, pemahaman rambu-rambu berlalu lintas juga selalu wajib dipahami dan dimengerti oleh para pengemudi. PT. Sumber Abadi Karya juga selalu mengadakan training untuk pengevaluasian pengemudi yang mengalami penurunan kinerja. Apabila dalam training para pengemudi tetap bermasalah dan tidak dapat memperbaiki model kinerjanya dengan waktu yang telah ditentukan maka perusahaan akan langsung memberhentikan pengemudi tersebut dan menggantinya dengan pengemudi yang lebih memiliki kerja yang baik. PT. Sumber Abadi Karya telah bergerak di bidang jasa kira kira 7 tahun dan telah memiliki karyawan sebanyak 150 karyawan yang masih ada di dalam kantor maupun yang bergerak di lapangan (masih dalam tahap seleksi). PT. Sumber Abadi Karya telah dipercaya di beberapa 8 perusahaan internasional seperti perusahaan dari Jepang dan berbagai macam perusahaan lainnya untuk memberikan jasanya. PT. Sumber Abadi Karya memiliki visi dan misi yang menjamin para karyawan untuk hidup sejahtera, visi dan misi PT. Sumber Abadi Karya telah diterapkan untuk para kayawannya dengan memberikan kenaikan gaji, asuransi, JAMSOSTEK, jaminan keselamatan kerja, jaminan hari tua, jaminan keluarga. Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 “Pemerintah memperbolehkan perusahaan melakukan usaha jasa outsourcing ketenagakerjaan di bidang pengemudi”, dan hal ini diikuti PT. Sumber Abadi Karya untuk membuka jasa outsourcing di bidang pengemudi. Dalam perusahaan ini memiliki 150 karyawan dan setiap karyawan yang bekerja didata dalam perusahaan mulai karyawan bekerja hingga karyawan akan melakukan turnover. Sehingga PT. Sumber Abadi Karya memiliki data karyawan yang masuk bekerja dan turnover setiap bulannya. Berikut ini merupakan lampiran turnover karyawan bulan Januari – April 2013 yang ada di dalam perusahaan PT. Sumber Abadi Karya. Tabel 1.1 Turnover Karyawan Januari Februari Maret April Jumlah In Out Jumlah In Out Jumlah In Out Jumlah In Out 170 32 146 25 137 22 150 18 8 16 % Turnover % Turnover karyawan: 0, 188 karyawan: 0.171 Sumber : PT. Sumber Abadi Karya 38 % Turnover karyawan: 0,1605 18 % Turnover karyawan: 0,12 9 Menurut tabel yang bersumber dari PT. Sumber Abadi Karya dapat ditentukan jumlah karyawan yang masuk dan keluar di perusahaan yakni pada bulan Januari karyawan bermula 170 orang bertambah dengan pengemudi baru yakni 8 orang tetapi ada pengemudi yang mengundurkan diri dari perusahaan sebesar 32 orang. Di bulan Februari pengemudi berjumlah 146 orang dan bertambah dengan pengemudi baru 16 orang tetapi ada pengemudi yang mengundurkan diri sebesar 25 orang. Bulan Maret jumlah karyawan yang ada di perusahaan 137 orang ditambah dengan pengemudi baru 38 orang tetapi ada karyawan yang mengundurkan diri sebanyak 22 orang. Pada bulan April ini pengemudi berjumlah 150 orang ditambah dengan bergabungnya pengemudi baru sebanyak 18 orang dan jumlah pengemudi yang mengundurkan diri sebanyak 18 orang sehingga pada bulan April ini pengemudi yang masuk dan mengundurkan diri berimbang. Karena keterbatasan penulis mendapatkan data hingga bulan april maka data turnover karyawan yang dapat ditampilkan pada Tabel 1.1 Sehingga berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Komitmen Organisasi yaitu Perilaku Beretika dan Aspek Kepuasan Kerja di dalam perusahaan PT. Sumber Abadi Karya yang bergerak di bidang outsourcing. Penelitian ini diberi judul “Analisis Pengaruh Perilaku Beretika dan Aspek Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi di PT. Sumber Abadi Karya.” 10 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah Perilaku Beretika memiliki pengaruh signifikan terhadap Komitmen Organisasi di PT. Sumber Abadi Karya? 2. Apakah Aspek Kepuasan Kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap Komitmen Organisasi di PT. Sumber Abadi Karya? 3. Apakah Perilaku Beretika dan Aspek Kepuasan Kerja secara simultan memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Komitmen Organisasi di PT. Sumber Abadi Karya? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh Perilaku Beretika terhadap Komitmen Organisasi di PT. Sumber Abadi Karya; 2. Mengetahui pengaruh Aspek Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi di PT. Sumber Abadi Karya; 3. Mengetahui pengaruh Perilaku Beretika dan Aspek Kepuasan Kerja secara simultan terhadap Komitmen Organisasi di PT. Sumber Abadi Karya? 11 1.4 Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan dapat memperoleh sejumlah manfaat sebagai berikut: 1. Perusahaan Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan untuk mengetahui apakah Perilaku Beretika dan Aspek Kepuasan Kerja memiliki pengaruh terhadap Komitmen Organisasi sehingga diharapkan juga dapat membantu perusahaan untuk berkembang lebih baik. 2. Penulis Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu penulis menambah wawasan penulis tentang manajemen sumber daya manusia dan bisnis serta mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh penulis selama kuliah. 3. Pembaca Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi kepada pembaca mengenai Perilaku Beretika, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi serta pengaruhnya terhadap perusahaan tersebut. 12