faktor yang melatarbelakangi keterlibatan amerika serikat di konflik

advertisement
FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI KETERLIBATAN AMERIKA
SERIKAT DI KONFLIK LAUT CINA SELATAN
THE FACTORS BEHIND THE INVOLVEMENT OF UNITED STATES OF
AMERICA IN SOUTH CHINA SEA
Naufal Hibatullah
Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
[email protected]
Abstrak
Banyak negara yang terlibat di dalam konflik Laut Cina Selatan dengan klaim
mereka masing-masing. Namun ada satu negara yang tidak memiliki klaim di Laut
Cina Selatan tetapi ikut terlibat, yaitu Amerika Serikat. Skripsi ini akan membahas
faktor yang melatarbelakangi keterlibatan Amerika Serikat di konflik Laut Cina
Selatan.
Tujuan
dari
penelitan
adalah
untuk
mengetahui
apa
faktor
yang
melatarbelakangi keterlibatan Amerika Serikat di konflik Laut Cina Selatan. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut digunakan Teori Geopolitik yang dijelaskan dengan
metode kualitatif. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor yang
melatarbelakangi keterlibatan Amerika Serikat adalah adanya kepentingan nasional
untuk melindungi jalur perdagangan.
Keyword : Kebijakan Luar Negeri, Amerika Serikat, Laut Cina Selatan
1
2
PENDAHULUAN
Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, dunia terbagi menjadi dua kubu, satu
kubu dipimpin oleh Amerika Serikat, dan satu kubu lagi dipimpin oleh Uni Soviet,
yang disebut sebagai Perang Dingin. Perang ini dianggap sebagai persaingan
kekuatan dan ideologi diantara kedua negara adidaya. Amerika Serikat membuat
kebijakan “containment” untuk meredam ekspansi Uni Soviet, termasuk dengan ikut
dalam perang Korea dan Vietnam. Uni Soviet pun akhirnya jatuh dan terbelah
menjadi beberapa negara dan Perang Dingin secara resmi berakhir.
Setelah perang dingin Amerika Serikat berhasil mempertahankan statusnya
sebagai negara adidaya. Namun pengaruh Amerika Serikat mulai berkurang terutama
karena persaingan ekonomi dengan negara-negara yang mulai bangkit, termasuk Cina
Di abad ke 21, Amerika Serikat masih melanjutkan kebijakan luar negerinya
yg aktif dalam melakukan intervensi. Untuk melindungi kepentingan nasional.
Menjadi salah satu produsen minyak bumi terbesar di dunia membuat sumber
cadangan minyak menjadi kepentingan nasional bagi Amerika Serikat, termasuk
mempertahankan hubungan baik dengan negara yg memiliki cadangan minyak besar
seperti Arab Saudi. Dan dengan terjadinya perang antara Iraq dan Iran, pasukan
Amerika Serikat pun dikirimkan untuk melindungi kepentingannya di Teluk Persia
3
(Francona, 2007). Selain di Teluk Persia, Amerika Serikat terus melibatkan diri
dengan konflik-konflik di luar negaranya, baik berupa diplomasi maupun bantuan
militer, termasuk ke konflik Laut Cina Selatan.
Konflik Laut Cina Selatan adalah konflik akibat adanya klaim maritim antara
beberapa negara berdaulat di kawasan tersebut, yaitu Brunei Darussalam, Republik
Rakyat Cina , Taiwan, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Sementara negara-negara yg
tidak ikut melakukan klaim menginginkan Laut Cina Selatan untuk tetap sebagai
perairan internasional.
Bisa dilihat banyaknya kekayaan yang dimiliki Laut
Cina Selatan dan
bagaimana pentingya Laut Cina Selatan. Hal inilah yg membuat negara-negara yg
terlibat konflik ini berjuang keras melindungi klaim mereka. Namun ada satu negara
yg tidak memiliki klaim di Laut Cina Selatan tetapi ikut berpartisipasi dalam konflik
ini, yaitu Amerika Serikat Serikat.
TEORI
Friedrich Ratzel adalah ahli geografi yg menjadi salah satu satu pencetus teori
Geopolitik. Ratzel terkenal dengan essaynya yang berjudul “Lebensraum”. Kontribusi
utama Ratzel adalah penerapan konsep biologi yaitu
pertumbuhan dan
perkembangan pada geografi. Di dalam essaynya, Ratzel mencetuskan teori “Raum”
yang berarti ruang. Ratzel berkata “Negara identik dengan suatu ruang yang
ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang makin
4
memungkinkan kelompok politik itu tumbuh.” (Ratzel, 1940). Ratzel menganggap
negara membutuhkan ruang untuk terus berkembang melewati perbatasannya.
Menurutnya, semakin tinggi budaya bangsa, semakin besar kebutuhan atau dukungan
sumber daya alam yg diperlukan
Pada zaman itu, negara dengan perbatasan mereka dianggap statis, terikat ke
lokasi geografis tertentu. Namun, negara menurut Ratzel, adalah sesuatu yg bersifat
organik dan terus tumbuh, dengan batas-batas yang mewakili hanya penghentian
sementara dalam gerakan mereka. Sama seperti organisme biologis tumbuh dan
berkembang, tidak alami bagi negara-negara untuk menjadi statis. Menurutnya,
adalah sifat alami untuk suatu negara melakukan ekspansi di luar perbatasannya
Dari Teori Raum-nya, Ratzel melanjutkan bahasannya ke Teori Geopolitik. Di
dalam essaynya Ratzel mengatakan “States as spatial organisms require the room or
space in which growth is possible. Borders become insignificant in that a developing
state or one that is advancing is likely to require annexation of territories that are
controlled by other less powerful states.”. Negara akan terus tumbuh berkembang
keluar dari “ruang:-nya , dan menurut Ratzel untuk memenuhi kebutuhannya negara
harus berusaha mengambil kontrol teritori yang bernilai strategis. Teritori ini bisa
bernilai strategis secara ekonomi maupun militer. Hal ini harus dilakukan, meskipun
harus melibatkan diri dengan konflik ke negara lain, atau wilayah yang dikontrol oleh
negara lain.
5
Penulis mengaplikasikan teori Raum ini dengan kebijakan luar negeri
Amerika Serikat secara umum. Amerika Serikat merupakan negara yang masih fokus
berkembang di wilayahnya sendiri sebelum Perang Dunia Kedua. Namun setelah
memenangkan Perang Dunia Kedua bersama sekutu, Amerika Serikat tumbuh
menjadi negara adidaya. Dan semakin besar Amerika Serikat tumbuh , semakin besar
kebutuhan yang Amerika Serikat miliki, baik secara ekonomi maupun politik.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, Amerika Serikat tumbuh keluar dari
wilayahnya, dan mulai memasuki wilayah negara lain. Hal ini bisa dilihat dengan
berbagai kebijakan luar negeri Amerika Serikat, seperti mengirimkan pasukan ke
Vietnam dan Korea untuk memerangi ideologi komunisme yg bertentangan ideologi
Amerika Serikat. Atau bisa dilihat dimana Amerika Serikat mengirimkan pasukan
militer ke teluk Persia dengan misi mengamankan cadang minyak yang merupakan
kebutuhan penting bagi negaranya. Dan termasuk juga keterlibatan Amerika Serikat
di konflik Laut Cina Selatan.
Penulis lalu mengaplikasikan teori Geopolitik secara khusus dengan apa yg menjadi
kepentingan Amerika Serikat untuk ikut terlibat di konflik Laut Cina Selatan.
Meskipun Laut Cina Selatan secara geografis berada jauh dari wilayah Amerika
Serikat, dan Amerika Serikat sendiri tidak memiliki klaim di konflik Laut Cina
Selatan, tetapi Amerika Serikat tetap mempunyai kepentingan di konflik ini. Laut
Cina Selatan menjadi nilai penting bagi Amerika Serikat karena jalur perdagangannya
6
PEMBAHASAN
BENTUK KETERLIBATAN AMERIKA DI KONFLIK LAUT CINA
SELATAN
A. Keterlibatan Amerika Serikat secara Politik
A.1
UNCLOS
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (Bahasa Inggris:
United Nations Convention on the Law of the Sea) disingkat UNCLOS, juga disebut
Konvensi Hukum Laut atau Hukum Perjanjian Laut, adalah perjanjian internasional
yang dihasilkan dari Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut
yang ketiga (UNCLOS III) yang berlangsung dari tahun 1973 sampai dengan tahun
1982. Konvensi Hukum Laut ini mendefinisikan hak dan tanggung jawab negara
dalam penggunaan lautan di dunia serta menetapkan pedoman untuk bisnis,
lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam laut.
“Joining the Convention would secure our navigational rights and our ability
to challenge other countries’ behavior on the firmest and most persuasive legal
footing, including in critical areas such as the South Cina Sea and the Arctic. Only as
a Party to the Convention can the United States best protect the navigational
7
freedoms enshrined in the Convention and exert the level of influence that reflects our
status as the world’s foremost maritime power”
Kutipan di atas adalah potongan dari pidato Hillary Clinton ketika memberi
kesaksian di hadapan Komite Hubungan Luar Negeri A.S. Di dalam pidato nya,
Clinton menyatakan bahwa meratifikasi UNCLOS akan memberikan keuntungan
bagi Amerika Serikat. Karena dengan meratifikasi UNCLOS Amerika Serikat akan
melindungi hak-hak dan kebebasan perairan mereka. Selain itu menurut Clinton,
dengan meratifikasi UNCLOS, akan menguatkan kemampuan Amerika Serikat dalam
mencegah klaim negara lain secara hukum, seperti di Laut Cina Selatan. Dan setelah
pidatonya, proses ratifikasi UNCLOS oleh Amerika Serikat terus berjalan maju
Meskipun meratifikasi UNCLOS bertujuan melindungi hak-hak dan
kebebasan perairan Amerika Serikat secara umum, namun dari pidato Hillary Clinton
dapat terlihat bahwa klaim Laut Cina Selatan merupakan salah satu hal yang menjadi
alasan Amerika Serikat meratifikasi UNCLOS. Dan proses peratifikasian ini
menunjukan keterlibatan lansgsung Amerika Serikat di konflik Laut Cina Selatan
A.2
Resolusi 524 (S.Res.524 — 112th Congress)
Satu lagi hal yang memperlihatkan keterlibatan Amerika Serikat di
Konflik Laut Cina Selatan adalah Resolusi 524 yang di pelopori oleh Senator John
Kerry dan sudah disetujui oleh Senat Amerika Serikat pada tahun 2012. Dari banyak
hal yang dinyatakan, resolusi tersebut bisa disimpulkan menjadi beberapa poin, yang
8
pertama yaitu Amerika Serikat mendukung proses diplomatik oleh semua penggugat
untuk menyelesaikan perselisihan dan termasuk di dalamnya yaitu Amerika Serikat
mendukung deklarasi “Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea”
2002 di antara negara-negara anggota Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara
(ASEAN) dan China.
Poin selanjutnya adalah Amerika Serikat mendesak semua pihak untuk
menahan diri dalam melakukan aktivitas yang akan mempersulit perselisihan dan
stabilitas, termasuk menahan diri untuk tidak menghuni pulau-pulau yang tak
berpenghuni, terumbu karang, kawanan ikan, dan fitur lainnya. Bisa dilihat
bagaimana
setiap negara yang melakukan klaim di Laut Cina Selatan, ingin
menunjukan klaim mereka dengan menduduki pulau-pulau maupun fitur lainnya yang
ada di Laut Cina Selatan yang makin mempersulit konflik di daerah tersebut.
Sehingga demi kelancaran proses penyelesain konflik Laut Cina Selatan, Amerika
Serikat mendesak semua pihak yang memiliki klaim untuk berhenti menduduki
pulau-pulau wilayah tersebut.
Satu lagi poin penting di resolusi tersebut adalah mendukung operasi
Angkatan Bersenjata A.S. di Pasifik Barat, termasuk di Laut Cina Selatan, untuk
mendukung kebebasan navigasi, pemeliharaan perdamaian, penghormatan terhadap
hukum internasional, dan perdagangan tanpa hambatan.
9
B.
Keterlibatan Amerika Serikat secara Militer
Salah satu poin di Resolusi 524 dapat memperlihatkan pandangan Amerika
Serikat tentang konflik Laut Cina Selatan. Meskipun banyak negara yang melakukan
klaim di Laut Cina Selatan, Amerika Serikat menganggap Laut Cina Selatan sebagai
perairan bebas dan. Seperti di perairan lainnya, Amerika Serikat pun mengerahkan
angkatan bersenjatanya dan melakukan operasi “freedom of navigation” di Laut Cina
Selatan yang bertujuan untuk memantau keadaan dan menjaga keamanan di daerah
tersebut
Pada hari Tahun 2015, Angkatan Laut A.S. memastikan bahwa USS Lassen,
kapal perang Amerika Serikat, telah menyelesaikan rangkain kegiatan pertama dalam
serangkaian rencana operasi navigasi (FONOP) yang terencana di Laut Cina Selatan.
Operasi tersebut adalah penegasan terkuat oleh Angkatan Laut A.S. bahwa mereka
menolak klaim maritim Cina
Angkatan Laut AS. menyatakan bahwa USS Lassen juga berada dalam batas
12 mil dari fitur di laut yang disengketakan yang diklaim oleh sekutu perjanjian
Vietnam Filipina. Kapal tersebut berlayar di dalam wilayah 12 mil laut di Pulau
Karang Subi, sebuah pulau buatan yang dibangun oleh China pada tahun 2015.
Mereka mengatakan patroli "freedom of navigation" semacam itu diperkirakan
semakin sering terjadi dan akan menjadi hal yang permanen (Blanchard, 2015)
10
FAKTOR
YANG
MELATARBELAKANGI
KETERLBATAN
AMERIKA SERIKAT DI KONFLIK LAUT CINA SELATAN
Laut Cina Selatan memiliki peran besar untuk negara-negara di dunia,
termasuk juga Amerika Serikat. Namun perdagangan Internasional jauh lebih penting
untuk Amerika Serikat dibanding kebanyakan negara lain. Seperti yang selalu terjadi
selama siklus pertumbuhan dan resesi sebelumnya, ekspor memegang tempat penting
dalam ekonomi A.S. Pada tahun 2008, ekspor barang dan jasa AS, mencapai $ 1,84
triliun, meningkat 12 persen dari tahun 2007. Selama dekade terakhir, pangsa produk
domestik bruto AS yang dicatat oleh ekspor telah berkembang - dari 10,9 persen pada
tahun 1998 menjadi 13,0 persen di tahun 2008.
Pada tahun 2008, menurut angka yang dikumpulkan oleh Biro Sensus, ekspor
barang-barang manufaktur mencapai $ 1,12 triliun. Ekspor manufaktur mendukung
sekitar 6 juta pekerjaan A.S. di tahun 2006, tahun terakhir dimana angka tersedia.
Dari pekerjaan yang didukung ekspor tersebut, 2,58 juta berada di industri
manufaktur. Pekerjaan tersebut menyumbang 19,9 persen dari seluruh pekerjaan
manufaktur A.S., hampir satu dari setiap lima pekerjaan.
Pada tahun 2008, layanan - komponen lain dari ekspor - membukukan surplus
perdagangan sebesar $ 139,7 miliar, meningkat 17,3 persen dari tahun 2007. Ekspor
layanan mencapai $ 544,4 miliar pada tahun 2008, meningkat 9,5 persen selama
2007.Tingkat ekspor layanan AS termasuk yang lain. Layanan pribadi, seperti
11
layanan bisnis, profesional, dan teknis ($ 238,3 miliar); Perjalanan ($ 110,5 miliar);
Dan biaya royalti dan lisensi ($ 88,2 miliar). (Ward, 2009)
Bisa dilihat dari angka di atas bagaimana perdagangan internasional
merupakan salah satu bagian penting dari ekonomi Amerika Serikat secara
kesuluruhan. Perdagangan internasional merupakan salah satu sumber pemasukan
Amerika Serikat. Selain itu sekitar 1 dari 5 pekerjaan di Amerika Serikat
berhubungan dengan perdagangan internasional. Apabila terjadi sesuatu yang
menyebabkan kerugian di perdagangan internasional Amerika Serikat, maka hal itu
akan sangat mempengaruhi ekonomi mereka
Meskipun banyak dugaan dari berbagai ahli maupun negara lain tentang apa
tindakan yang akan diambil RRC jika mereka berhasil mengklaim wilayah Laut Cina
Selatan sesuai acuan “nine-dash line” mereka, tetapi itu semua masih hanya sebagai
sebuah dugaan.
Amerika Serikat tidak bisa mengambil resiko mengingat adanya persaingan
antara Amerika Serikat dan RRC beberapa tahun ini. Dampak yang bisa terjadi ke
Amerika Serikat terlalu besar, mengingat kapal perdagangan Amerika Serikat bisa
dilarang menggunakan jalur perdagangan Laut Cina Selatan. Tidak bisa
menggunakan jalur tersebut berarti kapal perdagangan Amerika Serikat harus
memutar menggunakan jalur lain yang berarti biaya tambahan yang harus ditanggung
12
kapal perdagangan Amerika Serikat. Dan bila terjadi dalam jangka panjang maka hal
itu akan mempengaruhi ekonomi dari Amerika Serikat.
Dengan didukung oleh teori Geopolitik dapat terlihat yang menjadi faktor
kenapa Amerika Serikat terlibat dalam konflik Laut Cina Selatan. Amerika Serikat
berusaha melindungi jalur perdagangan di Laut Cina Selatan. Amerika Serikat
berusaha membuat perairan Laut Cina Selatan tetap sebagai wilayah perairan terbuka.
Sehingga tidak ada dampak buruk yang terjadi terhadap pedagangan Amerika Serikat
maupun negara lain di dunia
KESIMPULAN
Setelah memenangkan Perang Dunia Kedua Amerika Serikat berubah menjadi
negara adidaya. Amerika Serikat yang dulunya hanya mementingkan kepentingan di
dalam negeri, mulai melindungi kepentingan nasionalnya yang berada di luar negeri,
meskipun harus terlibat dalam konflik, seperti Konflik Laut Cina Selatan
Konflik Laut Cina Selatan adalah konflik akibat adanya klaim maritim antara
beberapa negara berdaulat di kawasan tersebut, yaitu Brunei Darussalam, Republik
Rakyat Cina , Taiwan, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Sementara negara-negara yg
tidak ikut melakukan klaim menginginkan Laut Cina Selatan untuk tetap sebagai
perairan internasional.
13
Cina selama beberapa tahun terakhir, telah berusaha mengambil kontrol yang
semakin besar atas perairan yang jauh dari wilayah negara mereka sendiri yang
sebelumnya dianggap sebagai perairan internasional atau diklaim oleh negara lain.
Cina, menggunakan “nine-dash line” sebagai acuan klaim mereka. Hal ini
menyebabkan konflik, karena zona yang Cina klaim begitu luas
Secara geografis, Laut
geopolitik Indo-Pasifik. Laut
Cina Selatan memainkan peran penting dalam
Cina Selatan berbatasan dengan Brunei, Kamboja,
Cina, Indonesia, Malaysia, Filipina Singapura, Taiwan, Thailand dan Vietnam. Laut
Cina Selatan juga mengandung sumber yang kaya akan perikana. Selain itu Laut Cina
Selatan memiliki cadangan besar minyak dan gas.
Bisa dilihat banyaknya kekayaan yang dimiliki Laut
Cina Selatan dan
bagaimana pentingya Laut Cina Selatan. Hal inilah yg membuat negara-negara yg
terlibat konflik ini berjuang keras melindungi klaim mereka. Namun ada satu negara
yg tidak memiliki klaim di Laut Cina Selatan tetapi ikut berpartisipasi dalam konflik
ini, yaitu Amerika Serikat Serikat.
Amerika Serikat Serikat ikut terlibat baik secara diplomasi maupun bantuan
militer. Pada masa kepresidenan George W. Bush, Amerika Serikat mengirimkan
bantuna militer untuk membantu pertahanan militer Filipina. Tidak hanya di Filipina,
Amerika Serikat terus meningkatkan kekuatan militernya di Asia Tenggara, terutama
di sekitar Laut Cina Selatan. Amerika Serikat juga melibatkan diri dengan Konflik
14
Laut Cina selatan di bidang politik. Hillary Clinton,Menteri Luar Negeri Amerika
Serikat kala itu, ikut mendukung dalam persetujuan kongres dari “Law of the Sea
Convention”, yang akan memperkuat kemampuan Amerika Serikat
untuk
mendukung negara-negara lain menentang klaim Cina untuk pulau-pulau di daerah
tertentu .
Amerika tidak memiliki klaim wilayah maupun akses ke sumber daya alam
yang tersedia di Laut Cina Selatan. Namun Amerika tetap memiliki kepentingan
nasional di daerah tersebut yaitu untuk melindungi jalur perdagangan
Bila dilihat dari angka statistik yang tersedia perdagangan internasional
merupakan salah satu bagian penting dari ekonomi Amerika Serikat secara
kesuluruhan. Apabila terjadi sesuatu yang menyebabkan kerugian di perdagangan
internasional Amerika Serikat, maka hal itu akan sangat mempengaruhi ekonomi
mereka
Meskipun banyak dugaan dari berbagai ahli maupun negara lain tentang apa
tindakan yang akan diambil RRC jika mereka berhasil mengklaim wilayah Laut Cina
Selatan sesuai acuan “nine-dash line” mereka, tetapi itu semua masih hanya sebagai
sebuah dugaan.
Namun Amerika Serikat tidak bisa mengambil resiko tersebut mengingat
adanya persaingan antara Amerika Serikat dan RRC beberapa tahun ini. Dampak
15
yang bisa terjadi ke Amerika Serikat terlalu besar, mengingat kapal perdagangan
Amerika Serikat bisa dilarang menggunakan jalur perdagangan Laut Cina Selatan.
Dengan didukung oleh teori Geopolitik dapat terlihat yang menjadi faktor
kenapa Amerika Serikat terlibat dalam konflik Laut Cina Selatan. Amerika Serikat
berusaha melindungi jalur perdagangan di Laut Cina Selatan. Amerika Serikat
berusaha membuat perairan Laut Cina Selatan tetap sebagai wilayah perairan terbuka.
Sehingga tidak ada dampak buruk yang terjadi terhadap pedagangan Amerika Serikat
maupun negara lain di dunia
16
Daftar Pustaka
BBC. (2016, Juli 12). Why is the South China Sea contentious? Retrieved Agustus 24,
2016, from BBC News: http://www.bbc.com/news/world-asia-pacific13748349
Blanchard, B. (2015, Oktober 25). Angry China shadows U.S. warship near man-made
islands. Retrieved 10 Agustus, 2017, from Reuters:
https://www.reuters.com/article/us-southchinasea-usaidUSKCN0SK2AC20151027
Bond, L. (2015). Konflik Laut Cina Selatan . Andi Publisher.
Brown, P. (2008, Desember 8). Calculated ambiguity in the South China Sea.
Retrieved Agusuts 9, 2017, from Asia Times:
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/KL08Ae01.html
Cobus, P. (2013, Maret 23). Conflict and Diplomacy on the High Seas. Retrieved
Agustus 9, 2017, from VOA: https://projects.voanews.com/south-china-sea/
Fisher, M. (2016, Juli 14). The South China Sea: Explaining the Dispute. Retrieved
Agustus 24, 2016, from The New York Times:
https://www.nytimes.com/2016/07/15/world/asia/south-china-sea-disputearbitration-explained.html?_r=0
Francona, R. (2007, September 21). The war is about oil but it's not that simple.
Retrieved Desember 25, 2016, from MSNBC:
http://www.nbcnews.com/id/20874331/
Friedrich, R. (1920). Die Erde und das Leben (The Earth and Life).
Glaser, B. S. (2015, April). Armed Clash in the South China Sea. Retrieved Agustus 24,
2016, from Council on Foreign Relations: http://www.cfr.org/asia-andpacific/armed-clash-south-china-sea/p27883
17
IRO-UVA. (2013, Januari 3). Case Study: Fishing FOr Power. Retrieved Agustus 9,
2017, from International Relations Organization at UVA:
http://iroatuva.org/global-inquirer/
Kramer, M. (2013, Februari 7). South China Sea. Retrieved Agustus 9, 2017, from EIA
Beta:
https://www.eia.gov/beta/international/analysis_includes/regions_of_intere
st/South_China_Sea/south_china_sea.pdf
Mazza, M. (2016, Juli 12). Beware China: America Fights Back in the South China Sea.
Retrieved Desember 25, 2016, from The National Interest:
http://nationalinterest.org/feature/beware-china-america-fights-back-thesouth-china-sea-16931
Pike, J. (2014, October 4). South China Sea Oil and Natural Gas. Retrieved Agustus
24, 2016, from Global Security: www.globalsecurity.org.
Ratzel, F. (1940). Classical Geopolitics: A summary of key thinkers and theories from
the claasical period of geopolitics. Retrieved Januari 3, 2017, from
EnerGeoPolitics: https://energeopolitics.com/about/classical-geopolitics-asummary-of-key-thinkers-and-theories-from-the-classical-periodofgeopolitics/
Sisci, F. (2010, Juni 29). US toe-dipping muddies South China Sea. Retrieved Agusuts
9, 2017, from Asia Times:
http://www.atimes.com/atimes/China/LG29Ad01.html
Thayer, C. (2011, Juli 14). South China Sea disputes: ASEAN and China. Retrieved
Agustus 9, 2017, from East Asia Forum:
http://www.eastasiaforum.org/2011/07/14/south-china-sea-disputes-aseanand-china/
Times, S. (2016, Februari 29). Turf War On the South China Sea. Retrieved Juni 9,
2017, from Straits Times:
http://graphics.straitstimes.com/STI/STIMEDIA/Interactives/2016/02/turfwars-on-the-south-china-sea/index.html
18
Wang, Z. (2016, Juli 11). China and UNCLOS: An Inconvenient History. Retrieved
Agustus 10, 2017, from The Diplomat:
http://thediplomat.com/2016/07/china-and-unclos-an-inconvenient-history/
Ward, J. (2009, Mei 17). Importance of Trade to U.S. Economy Highlighted in World
Trade Week Events. Retrieved Agustus 10, 2017, from International Trade
Administration:
http://trade.gov/press/publications/newsletters/ita_0509/wtw_0509.asp
19
Download