-r PROSIDING tt rs BN 97 B-97 9-99 570- 5-4 &, m rur " Peran Teknologi untuk Menjamin Keamanan dan Ketahanan Pangan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam rangka Meningkatkan Pangsa Pasar " Jakartd,3 - 4 Nopember 2OO9 Editor: Prof. Dr. Hanny Wijaya, M.Sc, Prof. Dr. Giyatmi, M.Si, Prof. Dn Hari Eko Irianto, M.Si, Dr. rer. nat. Abu Amar, Dn RD Esti Wijayanti M.Sc Ir, Edi Wahyono, M.Sc, Ir. Sugeng Sugihart Ir. Darti Nurani, M.Si, Dra.Yunahara Farida, SUUttn[n Nff$I0lttel dry - Potpi trEtl 2009 -]trtrI ISBN 978-979-99570-5-4 DAFTAR ISI Sambutan Ketua Panitia Sambutan Ketua PATPI Pusat Sambutan Rektor ITI (Institut Teknologi Indonesia) ladwal Acara Seminar Nasional PATPI Jadwaf Presentasi Diskusi Teknis Makalah Utama - Prof. Dr. Hans Konrad Biesalski - Badan POM RI - M. Hasroel Thayib Daftar ludul Abstrak (Oral) Peserta - Bidang Teknologi Proses Pangan - Bidang Keamanan Pangan - Bidang Ekonomi dan Manajemen Daftar Judul Abstrak (Poster) Peserta Makalah Peserta Susunan Panitia Seminar Nasional PATPI 2009, lakarta, 3 - 4 Nopember 2009 I I rsBN 978-979-9957 0_5_4 KP-77 UJI KANDUNGAN SENYAWA FLAVONOID DAN NILAI GIZI slice SELAI NASGAN ( Flavonoid Compounds Test and Nutrition value of Sf'ce Jam Nasgan) Raskita Saragih, Heru irianto dan Meilitha Dwi paundrianagari * Alamat email : [email protected] ABSTRACT Ada lima formula slice selai nanas-pegagan (nasgan) yang ditetiti. Nitai kandungan senyawa flavonoid dal foimiti yang disukai' olih panetis diuji dengan menggunakan metoda Rutin. Uii organotepti| terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur menggunakan uji kesuiaan dengan skala hedonik. Nitai kandungan flavonoid sebesar 0,23 gtloO g diperoteh-pada formula dua dengan komposisi 250 g selai nanast 1d0 mt kotoid kara'genan dan 1,5 g bubuk pegagan. Formula dua adalah formula yang disukii oleh panetis, s'fice selai nasgan Yang dihasilkan berwarna kuning kehijauan dengan nitai 4,31, aroma khas nanas dengan nilai 4,25, rasa dengan iitai 4,25 dan nilai tekstur 3,8g. Fgrmula dua iuga mengandung nilai gizi vitamin A sebesar 764,02 ltt/100g, vitamin C 43,74 mg/100g dan dietary fiOer 3,39o/o. There are five formulas of slice pineapple jam-Cenfe lla asiatica (nasgan) studied. Value content of flavonoid compounds-of the favored formula Uv tfre panelists tested using Routine methods. organoleptic tests of color, aroma, taste and texture preferences using hedonic scale test. Flavonoid values for O'23 9/700 g obtained from the formula two with the composition of 250 g pineapple jam, 100 ml karagenan coloid and 1 .5 g centella asiatica powder. Formula two is the formula preferred by the panelists, slice jam nasgan produced greenish-yellow with a value of +.it, characteristic aroma of pineapple with a value of 4.25, a sense of the value of the texture values 4.2S and 3.89. The formula two also contains nutritional value of vitamin A, 764.02 IUl1009, Vitamin c, 43.L4 mg/lo0g and dietary fiber 3.39o/o. Kata Kunci : Slice, Nasgan, Flavonoid *Program Studi Teknotogi Industri pertan'tar,Institut Teknologi Indonesia Serpong Disampaikan pada seminar Nasional pATpI di Jakarta, 03-04 Nopember 2009. Seminar Nasional pATpI 2009, lakarta, 3-a NoOember 2009 | rsBN 978-979-9957 o_5_4 KP.71 PENDAHULUAN Latar Belakang Analisis nutrisionar daun pegagan menunjukkan bahwa tiap 100 gr mengandung 34 kalori, g9,3 g air, 1,8 g protein, 0,4 g lemak, 6,9 g karbohidrat,2 g serat, dan 1,6 g kadar abu. Minerar Karsium !7o mg,30 mg Pospor, 3,L g zat besi, 4t4 mg Karium, 65g0 mg beta karoten, 0,15 mg tiamina. o,L4 riboflavina, !,2 mg niasin dan 4 mg asam askorbat ( Duke, 7eB7). Pegagan bermanfaat antara lain untuk merevitalisasi tubuh, membantu proses pencernaan, menimbulkan selera makan, menambah daya ingat, sangat baik untuk terapi anak-anak penderita mental retardation, sebagai anti infeksi, anti bakteri dan antioksidan. Pegagan secara komersir ada yang yang dikemas datam bentuk jamu, bentuk kapsul dan bentuk tablet dengan nama gotu kola serta salep sebagai bahan anti selulit (http://pusdiknakes.or.id, 2009). Konsumsi pegagan masih terbatas sebagai lalapan dan campuran pegagan dalam bentuk slice selai nanas, secara komersil belum ditemukan di pasaran. ) Selai nanas sangat digemari masyarakat sebagai teman makan roti. Namun produk selai nanas yang diperkaya dengan bubuk pegagan (disebut selai nasgan) dan dalam bentuk sf'ce belum diproduksi secara komersial. Penambahan bubuk pegagan dalam slice selai nanas untuk menambah kandungan antioksidan yang terdapat dalam selai nanas karena bubuk pegagan mengandung senyawa flavonoid yang berperan dalam berbagai aktivitas penyembuhan penyakit, misalnya berkhasiat sebagai anti lepra (kusta) dan secara umum, pegagan berkasiat sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi sel hati dari berbagai kerusakan akibat racun dan zat berbahaya (http://pusdiknakes.or.id, 2OO9). Dalam rangka memperkenalkan fungsi pegagan secara luas dan tuntutan masyarakat akan pangan sehat yang memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh, maka penelitian tentang sumber antioksidan alami dan pangan yang mempunyai potensi merindungi kesehatan, juga menjadi arasan sehingga penelitian ini dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula penambahan bubuk pegagan yang tepat sehingga s['ce selai nasgan disukai oleh konsumen dalam hal warna, aroma, rasa, tekstur, kandungan flavonoid sefta kandungan nilai gizi yang terdapat pada s/rce selai nasgan J Seminar Nasional PATPI 2009. ,r , KP-71 rsBN 978-979-99570-5-4 METODOLOGI Bahan dan Alat A. Bahan buah nanas' Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang digunakan bubuk pegagan dan bubuk karagenan. Bahan tambahan daun pegagan yang adalah air dan gula. Pegagan yang digunakan adalah Indonesia' racikan sudah dikeringkan yang diproduksi oleh PT' Mahkotadewa BSD, Serpong' Ny. Ning Harmanto yang dijual di pusat perbelanjaan ITC yang sudah masak tetapi Buah nanas yang digunakan adalah buah nanas di 'daerah tidak terlalu matang, diperoleh dari toko buah yang berlokasi kimia di Bogor dan Muncul, Serpong. Bubuk karagenan diperoleh dari toko Alfamart yang berlokasi bahan tambahan yang digunakan diperoleh dari toko di daerah Muncul, SerPong. B. Alat i nanas pegagan Alat-dlat yang digunakan pada pembuatan slice selai blender' (nasgan) adalah alat memasak selai system jaket, pisau, timbangan' steel' pengaduk kayu' timbangan elektrik, Loyang alumunium, panci stainless kertas pH' termometer, plastik kedap udara, alumunium foil, dan alat soxhlet' Alat-alat yang digunakan untuk analisis adalah labu lemak' beaker glass pemanas listrik, oven, neraca analitik, desikator, erlenmeyer' labu pendingin tegak, corong Buchner, stirer, gelas ukur, spektrofotometer' kjeldhal dan alat-alat HPLC C. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat statistik dengan analisis s/rce selai nasgan yang kali. Dalam serangkaian deskriptif dan data hasil uji organoleptik dianalisis sidik ragam dan uji lanjut BNT' Ada lima formula diteliti dan masing-masing ulangan sebanyak lima pelaksanaan, penelitian ini dilakukan melalui tahap persiapan dan tahap penyusunan formula' pembuatan selai nanas Tahap persiapan meliputi pembuatan bubur nanas, dengan pedoman dengan pedoman prosedur pembuatan selai nanas sesuai koloid karagenan ristek (http://www.warintek.ristek.go.id, 2oo9), pembuatan pada kemasan produk dan berdasar pada prosedur pembuatan yang tertera pembuatan bubuk pegagan dengan cara penepungan' formula dengan Tahap penyusunan formula terdiri dari penyusunan lima berbeda pada setiap komposisi jumlah bubuk pegagan yang ditambahkan penelitian permen formula. Penambahan bubuk pegagan mengacu pada hasil (Saragih' Raskita' 2008)' kesehatan dari daun gagan-gagan jenis soft candv DiagramalirmetodepenelitiandapatdilihatpadaGambar.l Nonember 2009 Seminar Nasional PATPI 2009, lakarta, 3-4 | rsBN 978-979-9957 0-5-4 PERSIAPAN PENELITIAN E EE 6p q E€$ (LE e(h EE gE a' E'<o 8E Penyusunan formula sibe selai nasgan dalam lima formula Pembuatan lima formula Satu formula s/ice selai nasgan yang paling disukai panelis Analisis flavonoid dan nilaigizi Gambar 1. Diagram Alir Metodologi penelitian C.1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan selai nanas, pembuatan koloid karagenan, dan pembuatan bubuk pegagan. Diagram alir pembuatan selai nanas, koloid karagenan dan bubuk pegagln secarJ lengkap dapat dilihat pada Gambar 2,3, dan 4 I S"rinu. Nasional PATPI 2009, Jakarta, 3-4 Nopember 2009 rsBN 978-979-9957 0-5-4 Dikupas dan dihilangkan mata nanas 1i Dicuci buah nanas diair mengalir Dimasukkan potongan buah nanas ke dalam blender Gambar 2. Diagram Alir Proses Pembuatan Bubur Nanas Bubur nanas (250 gram) Dimasukkan bubur nanas ke dalam pancisfain/ess sfeel Ditambahkan gula pasir (100 g) Dimasak selama t 25 menit Gambar 3. Diagram Alir Proses Pembuatan Selai Nanas (Sumber : http://www.warintek.ristek.go.id, 2009) Seminar Nasional PATPI 2009, Jakarta, 3-a Nonember 2009 | rsBN 978-979-9957 0-5-4 KP.11 Daun pegagan kering Gambar 4. Diagram Alir Proses Pembuatan Bubuk pegagan Bubuk karagenan (3 gram) Dilarutkan dalam 100 mlair Gambar 4. Diagram Alir Proses pembuatan Koloid Karagenan C.2. Penyusunan Formula Penyusunan formula merupakan langkah selanjutnya dari persiapan penelitian. Formulasi sf'ce selai nasgan terdiri dari lima formula yang dapat dilihat pada Tabel 1. Kelima formula ini kemudian dilakukan uji organoleptik dan formula yang disukai panelis akan dianalisis kandungan senyawJflavonoid dan nilai gizinya. Tabel 1 . Perbandinqan rba Selai Nanas. Koloid Bahan Selai Nanas (q) Koloid Karagenan (s/100 ml) Bubuk Peqaqan (o) I Seminar Nasinnal pATpT araqenan dan Bubuk Peoaoa Formula F1 F2 F3 F4 F5 250 250 250 250 250 3.0 1.0 3.0 1,5 3.0 3,0 2.s 3,0 3.0 2noq l.LArF' 2.O rsBN 978-979-9957 0-5-4 Penggunaan jumlah bubuk pegagan dengan metode trial and error yang mengacu pada hasil penelitian Saragih, Raskita. (2008). lumlah bubuk pegagan yang ditambahkan pada permen kesehatan dari daun gagan-gagan dengan jenis soft candy sebanyak 0,5 gram. Pada penelitian s/rce selai nasgan jumlah bubuk pegagan yang ditambahkan ke dalam formula sebanyak 1,0 gram jadi ada peningkatan sebanyak 0,5 gram jika dibandingkan dengan jumlah bubuk pegagan yang ditambahkan pada pembuatan permen soft candy. C.2.L. Formula Satu (F1) Komposisi formula satu terdiri atas nanas sebanyak 250 gram, koloid karagenan sebanyak 3 gram bubuk dalam 100 ml air dan bubuk pegagan sebanyak 1 gram. C.2.2. Formula Dua (F2) Pada Formula dua, bubuk pegagan yang ditambahkan ditingkatkan lagi sebanyak 0,5 gram dari tahap pertama sedangkan proses pengolahan, komposisi selai nanas dan koloid karagenan sama dengan F1. C.2.3. Formula Tiga (F3) Pada Formula tiga, jumlah pegagan yang ditambahkan ke dalam s/ice selai nasgan sebanyak 2 gram. Proses pengolahan, komposisi selai nanas dan koloid karagenan tetap menggunakan komposisi pada formula satu. C.2.4. Formula empat (F4) Pada formula empat, dilakukan penambahan bubuk pegagan sebanyak 0,5 gram dari formula 3 dan tidak ada perbedaan proses pengolahan, komposisi selai dan bubuk pegagan yang digunakan pada formula satu. C.2.5 Formula lima (F5) terakhir. Pada formula ini bubuk pegagan yang ditambahkan paling banyak dibandingkan dengan formula yang lainnya. Pada formula ini bubuk pegagan yang ditambahkan yaitu sebanyak 3 gram dan proses pengolahan, komposisi selai nanas dan koloid karagenan sama dengan formula satu, Formula Iima merupakan formula C.3. Proses Pembuatan Slice Selai Nasgan Proses pembuatan slice selai nasgan pada prinsipnya adalah proses formulasi yang terdiri atas pencampuran antara selai nanas, koloid karagenan dan bubuk pegagan. Langkah pertama yaitu setelah terbentuk selai nanas dalam panci stainless stee/ kemudian ditambahkan koloid karagenan (3 g dalam 100 ml air) dan diaduk hingga rata dan mengental selama kurang lebih 20 menit kemudian sekitar kurang lebih 2 menit sebelum diangkat ditambahkan bubuk pegagan dengan jumlah yang telah ditentukan pada masing-masing formula. Setelah itu dituang ke dalam loyang dan biarkan Seminar Nasional PATPI 2009, Jakarta, 3-4 Nonember 2009 | ISBN 978-979-99570-5-4 KP.71 sampai dingin. Diagram alir pembuatan s/ice selai nasgan dapat dilihat pada Gambar 5. Selai nanas (250 g) Pencampuran dan pengadukan selama kurang lebih 20 menit Pencampuran dan pengadukan Penuangan adonan ke dalam loyang cetakan Gambar Pegagan) 5. Diagram Alir Proses Pembuatan Slice Selai Nasgan (Nanas D. Analisis Analisis protein menggunakan metode semimikro Kjeldhal. Lemak dengan metode ekstraksi soxhlet, karbohidrat dengan spektrofotometer model U2010 Hitachi dumble Beam UV-vis . Analisis vitamin A, vitamin 81 dan vitamin C menggunakan metoda HPLC kolom c18 detektor UV-vis Panjang Gelombang 254 nm phase gerak MeOH Boo/o, flow red 0,5 mm dan uji kandungan senyawa flavonoid bubuk pegagan Seminar Nasional PATPI rsBN 978-979-99570-5-4 KP-7r menggunakan spektrofotometer (standart Rutin). Analisis dietary fiber menggunakan metoda enzimatik Uji kesukaan produk s/r'ce selai nasgan menggunakan uji Organoleptik (Soekarto, 1985). Uji organoleptik dilakukan oleh 30 orang panelis, meliputi uji kesukaan pada warna, aroma, rasa dan tekstur. Skala penilaian menggunakan skala hedonik (Tabel. 2) abel be 2.SkalaNilai Ska Kesukaan Nilai Skala Hedonik 5 Sanqat Suka 4 Suka 3 Biasa/Netral Tidak Suka Sanqat Tidak Suka 2 1 Sumber : Soekarto (1993) HASIL DAN PEMBAHASAN A. Nilai Uji Organoleptik Slice Selai Nasgan. Hasil uji organoleptik sf'ce selai nasgan untuk masing-masing formula dapat dilihat pada histogram berikut : A.1. Warna 4,5 i <g t-= 3,5 I3 3 Se F U 1c fid !H z s iLt 2 lrs 1 forrnula I tormult 3 Forn'ruia4 Formuls 5 Gambar 6:-Hiltoeilm Nilai kdulA;n-ffid; ffiil, Sil.ce Setai Nassan Formr"rla Gambar 6. Menunjukkan bahwa panelis memberi nilai kesukaan warna formula satu dan formula dua lebih tinggi jika dibandingkan dengan formula tiga, empat dan lima. Nilai rata-rata kesukaan warna pada formula satu adalah 4,36 dan formula dua adalah 4,3L. Uji lanjut BNT menunjukkan bahwa formula satu dan dua adalah sama . Artinya panelis suka pada warna formula satu atau dua. S[?e selai nasgan formula satu dan dua berwarna kuning kehijauan dan didominasi oleh warna kuning. Panelis tidak menyukai Seminar Nasional PATPI 2009, Jakarta, 3-4 NoOember 2009 | ISBN 978-979-9957 0-5-4 KP.71 formula tiga, empat dan lima yang berwarna hijau tua gelap karena formula bubuk pegagan yang ditambahkan lebih banyak. rs <o tr* SI s< EX 2wg Histogram Nilai Kesukaan Aroma Pada Slice Selai Nasgan Aroma formula satu (nilai rata-rata 4,27) dan formula dua (nilai rata-rata 4,25) disukai oleh panelis. Hasil uji lanjut BNT menjelaskan bahwa formula satu dan dua tidak berbeda atau aromanya sama-sama disukai oleh panelis karena, aroma khas nanas yang lebih dominan. Formula tiga (nilai rata-rata 3,67), menurut panelis aromanya biasa atau netral namun formula empat (nilai rata-rata 3,38) dan formula lima (nilai rata-rata 3,11) aromanya berbau jamu dan panelis tidak familier dengan selai yang beraroma jamu. A.3. Rasa g< << FE {a *3 3,5 ) 2 3fr r,t zv L 0,5 U Fornrula 3 Fsrmula,* Form*la 5 Gambar 8. Hi;tos6m-NiEi Kesukaan Rasa Pada Slice Selai Nasgan Gambar histogram B menjelaskan bahwa panelis menyatakan rasa yang disukai adalah rasa formula satu (nilai rata-rata 4,29) dan formula dua (nilai rata-rata 4,25) jika dibandingkan dengan rasa formula tiga (nilai rata-rata 3,53), formula empat (nilai rata-rata 2,92), dan formula lima (nilai rata-rata 2,85). Hasil uji lanjut BNT juga menyatakan bahwa rasa formula satu dan dua adalah sama, panelis tidak merasakan adanya rasa bubuk pegagan karena dominasi rasa nanas. Formula lima tidak disukai oleh panelis karena rasa bubuk pegagan seperti jamu. I Semlnar Nasional PATPI 2009, lakarta, 3-4 Nopember 2009 ISBN 978-979-9957 0-5-4 d d3 FF <ln dY rU <F tz ET s5 usx f $rfi)ula l Fornr*lt 2 Foruul* 3 Sormuh 4 Forr*ula.5 Gambar 9. Histogram Nilai Kesukaan Tekstur pada slice selai Nasgan Gambar 9. Menunjukkan bahwa tekstur formula satu (nilai rata-rata 3,91), dua (nilai rata-rata 3,89), tiga (nilai rata-rata 3,56), empat (nilai rata-rata 3,36), dan formula lima (nilai rata-rata 3,16) tidak menunjukkan perbedaan dan dari hasil analisis sidik ragam serta uji lanjut BNT, tidak ada perbedaan yang signifikan dari tekstur slice selai nasgan pada formula satu, dua, tiga, empat, dan lima. Artinya panelis suka serta bisa menerima kelima jenis tekstur sfte selai nasgan yang diujicobakan. Dari uraian hasil uji organoleptik terhadap warna, rasa, aroma dan tekstur s/ice selai nasgan diketahui bahwa formula satu dan dua sama-sama disukai Artinya formula dua dengan kandungan bubuk pegagan yang lebih banyak dari formula satu juga disukai oleh panelis, warna kuning kehijauan, aroma nanas masih khas, rasa manis, dan tekstur yang lembut . Oleh karena itu formula dua yang ditetapkan untuk selanjutnya dianalisis kandungan flavonoid dan nilai gizi slice selai nasgan. B. Kandungan flavonoid dan Nilai Gizi Slice Selai Nasgan Hasil analisis kandungan flavonoid dan nilai gizi antara lain nilai vitamin A, vitamin C dan dietary fiber dari formula dua yang disukai panelis dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Analisis Kandungan Flavonoid, Vitamin A, vitamin C, dan Dietary Fiber dalam 100 Gram ram Slice Selai a N an horm Formula ula Llua D Sampel Slice Selai Nanas Pegagan (Nasgan) Jenis Analisis Flavonoid Vitamin A Metode Soektro Hasil Satuan o,23 q HPLC Vitamin C Dietarv Fiber HPLC 764,O2 43,L4 3.39 IU Mq Enzimatik o/o Seminar Nasional PATPI 2009, lakafta, 3-4 NoOember 2009 | rsBN 978-979-9957 0-5-4 Kandungan flavonoid formula dua adalah sebesar 0,23 g/tAO g sedangkan kandungan flavonoid pada bubuk pegagan yang digunakan sebesar 2,L4 g/LOOg daun pegagan kering. Jadi bila dihitung dalam 1,5 gram bubuk pegagan yang ditambahkan mengandung 0,0032 g flavonoid. Panelis yang belum terbiasa dan familier dengan rasa, warna dan aroma pegagan juga menyebabkan rendahnya jumlah bubuk pegagan yang dapat ditambahkan pada selai nanas. Kandungan vitamin A dan vitamin C slice selai nasgan menunjukkan kenaikan sebesar 499,68 IU pada vitamin A dan tB,7 mg pada vitamin C ( Kandungan vitamin A dan vitamin C pada buah nanas yang digunakan yaitu 264,34 IU dan 24,44 mg). Kandungan flavonoid yang ditambahkan ke dalam s/ice selai nasgan kontribusinya masih kecil namun kandungan vitamin A dan vitamin C dapat meningkatkan kandungan antioksidan alami di dalam selai. Selain itu produk s/ice selai nasgan juga merupakan sumber pangan yang mengandung dietary fiber ( 3,39olo) yang berfungsi membantu fungsi pencernaan, KESIMPULAN Formula dua disukai oleh panelis karena produk berwarna kuning kehijauan, aroma khas nanas, rasa manis dan nanas dominan serta teksturnya yang empuk namun berbentuk slice. Kandungan flavonoid formula dua sebesar 0,23 g/!00 g, nilai gizi vitamin A 764,O2IUl1009, vitamin C 43,14 mg/1009 dan dietary fiber 3,39o/o. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada DP2M DIKTI untuk peluang kompetisi sebagai proposal Program Kreativitas mahasiswa yang akan mendapat pendanaan TA. ZOLOIZOLL DAFTAR PUSTAKA Armada. 200. Antioksidan Bagi Kesehatan Tubuh. Penebar Plus. Jakarta Bachairudin, Nurdin. 2004. Karagenan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Budiono. 2005. Manfaat Karagenan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta bali Catur, Wening S. 2008. Care Your Self Stroke. Penebar Plus. Jakarta Gaspersz, Vincent. L994. Metode Perancangan Percobaan. Armico. Bandung Hariyani, Ani. 2004. Pengolahan Buah Nanas. Armico. Bandung I Seminar Nasional I PATPI 2009, lakarta, 3-4 Nopember 2OO9 ,! l i E tt rsBN 978-979-99570-5-4 t I I i I Indrayati, Ning. 2005. Serba-Serbi Karagenan. Penebar Plus.Jakarta I Indrawati, Sri. 2OO7. Serba-Serbl Buah Nanas. Gramedia Pustaka Utama. ,I Kusuma, Dewi. 2003. Antioksidan Dalam Kehidupan. Penebar Swadaya. I I J { i ? I I I t { Jakarta Jakarta Limantara, Leenawaty. 2009. Daya Penyembuhan Klorofil. Ma Chung Press. Malang Muchsin. 2oo4. Manfaat Antioksidan Bagi rubuh. Armico. Bandung Paraguwa. 2006. Karagenan Di Indonesia. Armico. Bandung Pudji Rahayu, Winiati. 2001. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. IPB. Bogor ), I { t'[ t I t ( Saragih, Raskita. 2008. Laporan Penelitian Permen Kesehatan Dari Daun Gagan-Gagan. LPPM ITI. Serpong Soetjipto, Adi. 2006. Budidaya Tanaman Nanas. Swadaya. Bandung Soetopo. 2004. Macam-Macam Sumber Antioksidan. Penebar Plus. Jakarta Suprapti, Lies. 2007. Membuat Aneka Olahan Nanas. Penebar Plus. lakarta warintek.. Ristek. 2009. Proses Pembuatan http://www.iptek.net.idlind/warintek. (3 Maret 2009) selai Nanas. SUSUNAN PANITIA Pelindung Rektor Institut Teknologi Indonesia (ITI) Rektor Universitas SAHID (USAHID) Ket u a pArpr p u sf"37,i :ril1f,{'i,I."o H a ri ya d i, M, s c Ketua PATPI CABANG Jakarta Dr. Ir. R D Estiwijayanti, M.Sc Ketua Pelaksana Dr, rer, nat. Abu Amar Wakil ketua Ir. Iman Basriman, M,Sc Sekretaris Ir, Syahril Makosim, M.Si dan Diny Agustini ST, M,Si, Ir, Suyono Bendahara Dra, Indrati Sukmadi, M.Sc dan Dra, Diana Serlahwaty, M.Si, Apt, Bida ng Kesekreta riata n Nurul Ummi, SI MT,, dan Pramana Angga W,,A Md Publikasi Rujiyono, Eko Adji Dokumentasi Ir. Edward Sahad PT, P. MM Bidang Acara Ir. Syahril Makosim, M,Si dan Dra. Setiarti Sukotjo, M.Sc Dra, Noer Laily, M,Si dan Dra. Setyorini Sugihastuti, M.Si wijf;:ii lt pror. Dr. Hanny Dr, Giyatmi, M,si, '.:{T Prof. Dr, Hari Eko Irianto, M.Si, Dr. RD Esti Wijayanti M.Sc Ir. Edi Wahyono, M,Sc, Ir. Sugeng Sugiharto, M,Eng. Ir, Darti Nurani, M.Si, Dra. Yunahara Farida, M.Si, Apt Bidang Dana dan Usaha Ir. Iyus Hendrawan, M,Si dan Siti Chairiyah, STp, M.Si Kresnawan Ade Prasetya Eidang Pameran dan Poster Ir. Raskita Saragih, MS, Galih Kusumo Aji S Gz, Alih Pangestu, STp Seksi Perlengkapan dan Transportasi Ir, Sabariman, M,Si, Ir, Handaru Tampiko, M,Si, Ir, Suyono Seksr Konsumsi Ir. Istini, Ir. Tri Rosandari,M.Si, Ir. M.M,Koeswardhani,M.Si Alamat S*kretmrimt: Frogram Stu*i T*knrc8*gi trr:dustri Pertaniar: ITI Jl. Raya Pusplptek Serpong Tangerang Tel.: 021-7560345 ext.l"l"51120 f,ax.: CIZ1-755*542 Website: www.iti.ac.id fnnail: [email protected]: