BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum, kegiatan bisnis bertujuan untuk memperoleh profit, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan melaksanakan tanggung jawab sosial atau yang dikenal dengan istilah Corporate Social Responsibility (CSR). 1 Praktik CSR dianggap sebagai suatu gagasan yang tidak hanya mengacu pada single bottom line yaitu tanggung jawab perusahaan yang hanya direfleksikan melalui kondisi keuangannya (financial) saja tetapi mengacu pada triple bottom lines yang juga harus ikut memperhatikan masalah sosial dan lingkungan.2 Dengan ditetapkannya Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta didukung dengan Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, banyak perusahaan di Indonesia mulai menunjukkan komitmennya dalam menerapkan tanggung jawab sosial dan lingkungan serta mengungkapkan praktik CSR tersebut dalam laporan tahunan perusahaan. Laporan CSR diperlukan untuk mengkomunikasikan kinerja perusahaan di bidang CSR kepada para pemangku kepentingan (stakeholder).3 Laporan CSR juga sebagai 1 Panjdi Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), hlm. 14. Chairil N. Siregar, “Analisis Sosiologis Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility Pada Masyarakat Indonesia,” dalam Jurnal Sosioteknologi Edisi 12 bulan Desember 2007 hlm. 285-288. 3 Ali Darwin, Pentingnya Pelaporan CSR dalam http://www.bumnnews.co diakses tanggal 29 Juni 2015. 2 1 2 bukti bahwa perusahaan telah memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Perusahaan yang membuat laporan tahunan dengan disertai pengungkapan tanggung jawab sosial akan lebih diminati oleh para investor dan pihak yang berkepentingan lainnya untuk terlibat dengan kegiatan usaha perusahaan, karena perusahaan tersebut memberikan perhatian terhadap kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Terlebih lagi, terdapat kecenderungan (trend) meningkatnya tuntutan publik atas transparansi dan akuntabilitas perusahaan sebagai wujud implementasi Good Corporate Governance (GCG). Salah satu implementasi GCG tersebut adalah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). 4 Bagi manajemen, pengungkapan tanggung jawab sosial ini penting untuk membangun image, mempertahankan reputasi, dan legitimasi baik dari investor itu sendiri maupun dari masyarakat sosial tempat perusahaan tersebut berada. 5 Di Indonesia sendiri masih terdapat banyak konflik industri yang muncul akibat eksploitasi alam yang berlebihan tanpa diimbangi dengan perbaikan lingkungan. Dalam hal ini, industri pertambangan memiliki kontribusi yang cukup besar dalam berbagai masalah seperti kerusakan lingkungan, PETI (penambangan tanpa izin), komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat atau antara perusahaan dengan masyarakat yang kurang 4 Luhgiatno, “Akuntansi Sosial Bentuk Kepedulian Perusahaan Terhadap Lingkungan (Social Accounting is A Attention Corporate Model by Enviroment),” dalam Jurnal Fokus Ekonomi Vol. 2 No. 2 Desember 2007. 5 Anty Nudianti Imani, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage Terhadap Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, (Jakarta : Universitas Pendidikan Indonesia, 2013), Skripsi diterbitkan. 3 baik, masalah kemiskinan sebagai akibat dari bagi hasil penerimaan yang tidak seimbang, konflik kepemilikan lahan, dan lain sebagainya. 6 CSR pada industri pertambangan berbeda dengan CSR pada industri lainnya, seperti perbankan, telekomunikasi dan sebagainya. CSR pertambangan sangat terkait dengan Analisis Masalah dan Dampak Lingkungan (AMDAL). Perusahaan pertambangan juga termasuk perusahaan high profile yang memiliki visibilitas dari stakeholder, risiko politis serta tingkat persaingan yang cukup tinggi. Industri high profile umumnya merupakan industri yang memperoleh sorotan dari masyarakat karena aktivitas operasinya memiliki potensi yang bersinggungan dengan kepentingan luas dalam masyarakat. Beberapa penelitian terdahulu banyak membahas mengenai faktorfaktor yang dapat mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility Disclosure). Penelitian-penelitian tersebut antara lain dilakukan oleh Muhammad Dhiauddin, Monic Ariestyawati, Rizkia Anggita Sari, Ahmad Kamil & Antonius Harusetya, serta Jayanti Purnasiwi yang memberikan kesimpulan bahwa ukuran perusahaan (size) berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sedangkan, Heni Triastuti Kurnianingsih dan Khoirul Umam mengemukakan hasil yang berbeda, bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Variabel lain yang sering digunakan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan adalah 6 Arfi Zulkifi Nasution, Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Tambang dalam www.bangazul.com diakses tanggal 26 Februari 2015. 4 profitabilitas. Dalam penelitian yang juga dilakukan oleh Muhammad Dhiauddin, Nurul Kusuma Wardani, Adi Priguno dan Rizkia Anggita Sari membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Namun, pada penelitian Rafika Anggraini Putri & Yulius Jogi Christiawan, Heni Triastuti Kurnianingsih, Khoirul Umam, Ahmad Kamil & Antonius Harusetya serta Jayanti Purnasiwi, variabel profitabilitas terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Beberapa penelitian juga menguji pengaruh likuiditas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial seperti dalam penelitian Muhammad Dhiauddin yang menyimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sementara itu, dalam penelitian Rafika Anggraini Putri & Yulius Jogi Christiawan, Adi Priguno, Khoirul Umam serta Ahmad Kamil & Antonius Harusetya memberikan hasil berbeda bahwa likuiditas tidak dapat mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sementara itu, untuk penelitan terkait umur perusahaan, pernah dilakukan oleh Monic Ariestyawati yang mengemukakan adanya pengaruh positif antara umur perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial. Berbeda dengan hal itu, Adi Priguno menyebutkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan pada luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. 5 Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan pengujian ulang (replication) terhadap variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan dengan menggunakan data yang berbeda serta periode yang lebih akhir, sehingga penulis menetapkan judul, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas dan Umur Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2011-2014).” B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014? 3. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014? 6 4. Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014? 5. Apakah ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014 ? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraian, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis apakah terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014. 2. Menganalisis apakah terdapat pengaruh profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014. 3. Menganalisis apakah terdapat pengaruh likuiditas terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014. 4. Menganalisis apakah terdapat pengaruh umur perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014. 7 5. Menganalisis apakah terdapat pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure secara simultan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014. D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Sebagai aset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh kalangan akademisi, khususnya mahasiswa, dalam upaya memberikan pengetahuan, informasi, memperkaya teori dan sebagai proses pembelajaran mengenai Corporate Social Responsibility Dislosure serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam melakukan analisis laporan keuangan dengan mempertimbangkan aspek lain seperti Corporate Social Responsibility Disclosure, sehingga memungkinkan investor atau calon investor melakukan pengambilan keputusan secara tepat. 8 b. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak mereka yang seharusnya diperoleh, baik dari segi ekonomi, lingkungan, ketenagakerjaan, hak asasi manusia, sosial, dan juga informasi tentang produk yang dikeluarkan perusahaan. c. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat peneliti untuk mempelajari dan menambah wawasan, terutama berbagai hal yang berkaitan dengan Corporate Social Responsibility. E. Telaah Pustaka 1. Kerangka Teori a. Teori Stakeholder Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya yaitu pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain.7 b. Teori Legitimasi Menurut Gray et al., teori legitimasi secara esensial adalah teori yang berorientasi pada sistem, dalam hal ini organisasi atau perusahaan dipandang sebagai salah satu komponen dalam lingkungan sosial yang 7 Imam Ghozali dan Anis Chariri, Teori Akuntansi, (Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007), hlm. 409. 9 lebih besar. 8 Teori ini secara eksplisit mengakui bahwa bisnis dibatasi oleh kontrak sosial yang menyebutkan bahwa perusahaan sepakat untuk menunjukkan berbagai aktivitas sosial perusahaan agar diterima masyarakat. c. Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga, dan berkelanjutan.9 Keraf menyebutkan beberapa alasan perlunya keterlibatan sosial perusahaan, antara lain : 1) Kebutuhan dan harapan masyarakat semakin berubah, masyarakat semakin kritis dan peka terhadap produk yang akan dibelinya, sehingga perusahaan tidak bisa hanya memusatkan perhatiannya untuk mendatangkan keuntungan. 2) Terbatasnya sumber daya alam, bisnis diharapkan untuk tidak hanya mengeksploitasi sumber daya alam yang terbatas, namun harus juga memelihara dan menggunakan sumber daya secara bijak. 3) Lingkungan sosial yang lebih baik, lingkungan sosial akan mendukung keberhasilan bisnis untuk waktu yang panjang, semakin baik lingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut memperbaiki 8 S. Pujiningsih, Akuntansi Sosial, (Malang : Universitas Negeri Malang, 2008), hlm. 52. Edi Suharto, CSR dan COMDEV Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi, (Bandung : CV Alfabeta, 2010), hlm 4. 9 10 iklim bisnis yang ada. Misalnya dengan semakin menurunnya tingkat pengangguran. 4) Perimbangan tanggung jawab dan kekuasaan yang terlalu besar jika tidak diimbangi dan dikontrol dengan tanggung jawab sosial akan menyebabkan bisnis menjadi kekuatan yang merusak masyarakat. 5) Keuntungan jangka panjang, dengan tanggung jawab dan keterlibatan sosial tercipta suatu citra positif di mata masyarakat, karena terciptanya iklim sosial politik yang kondusif bagi kelangsungan bisnis perusahaan tersebut.10 d. Corporate Social Responsibility Disclosure Disclosure (pengungkapan) berarti penyampaian informasi. 11 Darrough mengemukakan ada dua jenis pengungkapan jika dilihat dari persyaratan yang ditetapkan oleh standar yang berlaku, yaitu pengungkapan wajib dan pengungkapan sukarela. 12 Corporate Social Responsibility Disclosure merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. 13 10 Erni R. Ernawan, Bussiness Ecthics, ( Bandung : CV Alvabeta, 2011), hlm. 167-168. Islahuzzaman, Istilah-istilah Akuntansi dan Auditing, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2012), hlm. 122. 12 Ari Kristian, “Analisis Pengaruh Reputasi Auditor, Umur Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Jenis Industri Terhadap Pengungkapan Informasi Keuangan Melalui Website Perusahaan,” (Depok : Universitas Indonesia, 2012), Skripsi diterbitkan. 13 Rahmawati, Teori Akuntansi Keuangan, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012), hlm. 183. 11 11 e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Corporate Social Responsibility Disclosure 1) Ukuran Perusahaan Menurut Miswanto dan Husnan, ukuran perusahaan dapat diukur menggunakan total assets, penjualan atau ekuitas. Jika jumlah aset, penjualan atau ekuitas tersebut besar, maka logaritma terhadap jumlah tersebut digunakan untuk tujuan penelitian. Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain : total aktiva, jumlah tenaga kerja, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium-size) dan perusahaan kecil (small firm).14 2) Profitabilitas Profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari pendapatan investasi. 15 Rasio profitabilitas terdiri atas rasio marjin laba atas penjualan, rasio pengembalian atas total aktiva yang dikenal dengan return on asset 14 Lisna Untari, “Effect On Company Characteristic Corporate Social Responsibility Disclosure In Corporate Annual Report Of Consumption Listed In Indonesia Stock Exchage,” dalam Jurnal FE Universitas Gunadarma 2010. 15 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2012), hlm. 114. 12 ratio, rasio pengembalian atas ekuitas saham biasa atau dikenal dengan return on equity ratio.16 3) Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini penting, karena kegagalan membayar kewajiban dapat menyebabkan kebangkrutan perusahaan. Likuiditas perusahaan dapat disimpulkan sebagai kemampuan membayar yang dihubungkan dengan kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi dalam menyelenggarakan aktivitas-aktivitas perusahaan, seperti pembelian bahan baku, membayar upah, gaji, dan lainnya. 17 Biasanya untuk menentukan tingkat likuiditas perusahaan dipergunakan dua rasio likuiditas, yaitu : current ratio, quick ratio dan satu absolute liquidity ratio, apabila ingin melihat aktiva yang benar-benar likuid dibandingkan dengan passiva lancar.18 4) Umur Perusahaan Umur perusahaan digunakan untuk mengukur pengaruh lamanya perusahaan beroperasi terhadap kinerja perusahaan. Umur perusahaan menunjukkan perusahaan tetap eksis, mampu bersaing dan memanfaatkan peluang bisnis dalam suatu perekonomian. Dengan 16 Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004), hlm. 36. 17 Irham Fahmi, Analisis Investasi dalam Perspektif Ekonomi dan Politik, (Bandung : PT. Refika Aditama, 2006), hlm. 55. 18 Kamaludin dan Rini Indriani, Manajemen Keuangan Konsep Dasar dan Penerapannya, (Bandung : CV Mandar Maju, 2012), hlm. 41. 13 mengetahui umur perusahaan, maka akan diketahui pula sejauh mana perusahaan tersebut dapat survive.19 2. Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian terkait dengan permasalahan yang diangkat dalam pokok pembahasan penelitian ini. Dari hasil review yang penulis lakukan, ternyata terdapat hasil penelitian yang berbeda-beda, antara lain : Rafika Anggraini dan Yulius Jogi Christiawan menganalisis pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan leverage terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan-perusahaan yang mendapat penghargaan ISRA dan Listed (Go-Public) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2012 menggunakan metode penelitian regresi linier berganda. Hasil penelitian tersebut mengemukakan bahwa variabel profitabilitas, likuiditas dan leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility.20 Muhammad Dhiauddin menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan leverage terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013 menggunakan metode penelitian regresi linier berganda. Peneliti tersebut menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan, 19 Gelisha Dian Kharisma Putri, Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan Terhadap Kinerja Intellectual Capital, (Semarang : Universitas Diponegoro, 2011), Skripsi diterbitkan. 20 Rafika Anggraini Putri dan Yulius Jogi Christiawan, “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility,” dalam Bussines Accounting Review Universitas Kristen Petra Vol. 2 No. 1 Tahun 2014 hlm. 61-70. 14 profitabilitas dan likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.21 Nurul Kusuma Wardani menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011 menggunakan metode penelitian regresi linier berganda. Hasil penelitian tersebut mengemukakan bahwa ukuran dewan komisaris dan profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sedangkan, leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. 22 Adi Priguno menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan sukarela pada laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011 menggunakan metode penelitian regresi linier berganda. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kepemilikan saham publik dan profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela pada laporan tahunan. Sedangkan, faktor lain seperti leverage, likuiditas dan umur perusahaan 21 Muhammad Dhiauddin, Pengaruh Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corpoare Social Responsibility Disclosure) Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 20112013, (Jakarta : Universitas Gunadarma, 2014), Skripsi tidak diterbitkan. 22 Nurul Kusuma Wardani, Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011), (Semarang : Universitas Diponegoro, 2013), Skripsi diterbitkan. 15 terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat pengungkapan sukarela pada laporan tahunan.23 Heni Triastuti Kurnianingsih menganalisis pengaruh profitabilitas dan size perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI menggunakan metode penelitian regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua variabel independen terbukti tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure, baik secara parsial maupun simultan.24 Monic Ariestyawati menganalisis tentang pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada laporan tahunan perusahaan menggunakan metode penelitian regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure.25 Khoirul Umam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2009-2011 menggunakan metode penelitian regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa 23 Adi Priguno dan P. Basuki Hadiprajitno, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Sukarela pada Laporan Tahunan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia),” dalam Diponegoro Journal of Accounting Vol. 2 No. 4 Tahun 2013. 24 Heni Triastuti Kurnianingsih, “Pengaruh Profitabilitas dan Size Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility,” dalam Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Vo. 13 No. 1 Maret 2013 hlm. 93-111. 25 Monic Ariestyawati, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris dan Umur Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility disclosure dalam Laporan Tahunan, (Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah, 2013), Skripsi diterbitkan. 16 variabel dewan komisaris dapat mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan secara positif dan signifikan. Sedangkan, variabel size perusahaan, leverage perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan kepemilikan manajemen tidak dapat berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. 26 Rizkia Anggita Sari menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI menggunakan metode penelitian regresi linier berganda. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure adalah tipe industri (profile), ukuran perusahaan (size) dan profitabilitas. Sementara variabel leverage dan pertumbuhan perusahaan (growth) tidak berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure.27 Ahmad Kamil dan Antonius Harusetya menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap luas pengungkapan kegiatan Corporate Social Responsibility pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2009 menggunakan metode penelitian regresi linier berganda. Peneliti membuat kesimpulan bahwa hanya ukuran perusahaan yang berpengaruh positif signifikan terhadap luas pengungkapan Corporate Social Responsibility. Sementara, variabel lain yang diuji seperti 26 Khoirul Umam, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur yang Termasuk di Daftar Efek Syariah tahun 2009-2011, (Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga, 2012), Skripsi diterbitkan. 27 Rizkia Anggita Sari, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,” dalam Jurnal Nominal Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 hlm. 124-140. 17 profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas terbukti tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility.28 Jayanti Purnasiwi menganalisis tentang pengaruh size, profitabilitas dan leverage terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2009 menggunakan metode penelitian regresi linier berganda. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel size dan leverage terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap luas pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan CSR.29 Dari beberapa hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian sebelumnya. Karena, variabel yang digunakan dalam penelitian ini tidak hanya berasal dari variabel yang telah digunakan dari satu penelitian saja, namun juga digunakan di beberapa penelitian. Berdasarkan penelitianpenelitian terdahulu, penulis melakukan pengujian ulang terhadap variabel yang dianggap tidak konsisten dalam mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan. Namun, berbeda dengan penelitian terdahulu yang sebagian besar menggunakan sampel berbagai jenis 28 Ahmad Kamil dan Antonius Harusetya, “Pengaruh karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Kegiatan Corporate Social Responsibility,” dalam Jurnal Media Riset Akuntansi, Vol. 2 No. 1 Februari 2012. 29 Jayanti Purnasiwi, Pengaruh Size, Profitabilitas dan Leverage Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, (Semarang : Universitas Diponegoro, 2011), Skripsi diterbitkan. 18 perusahaan, seperti perusahaan perbankan serta manufaktur, dalam penelitian ini penulis lebih fokus mengambil sampel pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah selama periode 20112014. 19 Tabel 1.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Metode Penelitian Perbedaan Penelitian 1. Rafika Anggraini Putri dan Yulius Jogi Christiawan (2014) Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan-perusahaan yang mendapat penghargaan ISRA dan Listed (Go-Public) di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2011-2012. Variabel independen : profitabilitas, likuiditas dan leverage. Variabel dependen : Corporate Social Responsibility Disclosure. Jenis penelitian : kuantitatif. Pengambilan sampel : teknik purposive sampling. Uji analisis : regresi linier berganda. a. Objek penelitiannya adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014. b. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan. 2. Muhammad Dhiauddin (2014) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corpoare Social Responsibility Disclosure) Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2011-2013. Variabel independen : ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan leverage. Variabel dependen : Corporate Social Responsibility Disclosure. Jenis penelitian : kuantitatif. Pengambilan sampel : teknik purposive sampling. Uji analisis : regresi linier berganda. a. Objek penelitiannya adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014. b. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan. 19 20 No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Metode Penelitian Perbedaan Penelitian 3. Nurul Kusuma Wardani (2013) Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Variabel independen : profitabilitas, ukuran dewan komisaris dan leverage. Variabel dependen : Corporate Social Responsibility Disclosure. Jenis penelitian : kuantitatif. Pengambilan sampel : teknik purposive sampling. Uji analisis : regresi linier berganda. a. Objek penelitiannya adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014. b. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan. 4. Adi Priguno (2013) Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Sukarela Pada Laporan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Variabel independen : leverage, kepemilikan saham publik, likuiditas, profitabilitas dan umur perusahaan. Variabel dependen : tingkat pengungkapan sukarela. Jenis penelitian : kuantitatif. Pengambilan sampel : teknik purposive sampling. Uji analisis : regresi linier berganda. a. Objek penelitiannya adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014. b. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan. 5. Heni Triastuti Kurnianingsih (2013) Pengaruh Profitabilitas dan Size Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility. Variabel independen : profitabilitas dan size perusahaan. Variabel dependen : Corporate Social Responsibility Disclosure. Jenis penelitian : kuantitatif. Pengambilan sampel : teknik purposive sampling. Uji analisis : regresi linier berganda. a. Objek penelitiannya adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014. b. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan. 20 21 No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Metode Penelitian Perbedaan Penelitian 6. Monic Ariestyawati (2013) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris dan Umur Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure dalam Laporan Tahunan. Variabel independen : ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, dan umur perusahaan. Variabel dependen : Corporate Social Responsibility Disclosure. Jenis penelitian : kuantitatif. Pengambilan sampel : teknik purposive sampling. Uji analisis : regresi linier berganda. a. Objek penelitiannya adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014. b. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan. 7. Khoirul Umam (2012) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Manufaktur yang Termasuk di Daftar Efek Syariah tahun 20092011. Variabel independen : size perusahaan, dewan komisaris, leverage Perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan kepemilikan manajemen. Variabel dependen : Corporate Social Responsibility Disclosure. Jenis penelitian : kuantitatif. Pengambilan sampel : teknik purposive sampling. Uji analisis : regresi linier berganda. a. Objek penelitiannya adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014. b. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan. 8. Rizkia Anggita Sari (2012) Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Variabel independen : tipe industri (profile), ukuran perusahaan (size), profitabilitas, Jenis penelitian : kuantitatif. Pengambilan sampel : teknik purposive sampling. a. Objek penelitiannya adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014. 21 22 No. 9. Peneliti (Tahun) Ahmad Kamil dan Antonius Harusetya (2012) 10. Jayanti Purnasiwi (2011) Judul Penelitian Variabel Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. leverage dan pertumbuhan perusahaan (growth). Variabel dependen : Corporate Social Responsibility Disclosure. Uji analisis : regresi linier berganda. b. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Kegiatan Corporate Social Responsibility. Variabel independen : profitabilitas, likuiditas, solvabilitas dan ukuran perusahaan. Variabel dependen : Corporate Social Responsibility Disclosure. Variabel independen : size, profitabilitas dan leverage. Variabel dependen : Corporate Social Responsibility Disclosure. Jenis penelitian : kuantitatif. Pengambilan sampel : teknik purposive sampling. Uji analisis : regresi linier berganda. a. Objek penelitiannya adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014. b. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan. Jenis penelitian : kuantitatif. Pengambilan sampel : teknik purposive sampling. Uji analisis : regresi linier berganda. a. Objek penelitiannya adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014. b. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan. Analisis Pengaruh Size, Profitabilitas dan Leverage Terhadap Pengungkapan CSR Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode Penelitian Perbedaan Penelitian Sumber : data diolah 22 23 3. Kerangka Pemikiran Terdapat beberapa faktor berkaitan dengan karakteristik perusahaan yang dianggap dapat mempengaruhi Corporate Social Responsibility Disclosure. Faktor-faktor tersebut menjadi variabel independen yang akan diteliti hubungannya dengan Corporate Social Responsibility Disclosure yang menjadi variabel dependen. Variabel independen tersebut adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan. Adapun kerangka pemikirannya dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Ukuran Perusahaan (X1) Profitabilitas (X2) H1 H2 H3 Likuiditas (X3) Corporate Social Responsibility Disclosure (Y) H4 Umur Perusahaan (X4) H5 Sumber: data diolah a. Hubungan antara ukuran perusahaan dengan Corporate Social Responsibility Disclosure Ukuran perusahaan (size) merupakan variabel penduga yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam 24 laporan tahunan perusahaan. Menurut Muhammad Dhiauddin, Monic Ariestyawati, Rizkia Anggita Sari, Ahmad Kamil & Antonius Harusetya serta Jayanti Purnasiwi, ukuran perusahaan berpengaruh positif secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Perusahaan yang besar biasanya memiliki aktivitas yang lebih banyak dan kompleks, mempunyai dampak yang lebih besar terhadap masyarakat, memiliki shareholder yang lebih banyak, serta mendapat perhatian lebih dari kalangan publik, sehingga perusahaan besar mendapat tekanan yang lebih untuk mengungkapkan pertanggung jawaban sosialnya. Selain itu, perusahaan yang berukuran besar memiliki pengungkapan Corporate Social Responsibility yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran lebih kecil, karena dengan ukuran perusahaan yang besar, maka tanggung jawab perusahaan akan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitarnya akan semakin diperhatikan. b. Hubungan antara profitabilitas dengan Corporate Social Responsibility Disclosure Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan tanggung jawab sosial kepada pemegang saham, sehingga dapat dijelaskan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan entitas untuk menghasilkan laba demi meningkatkan nilai pemegang saham. Hubungan antara profitabilitas perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial 25 perusahaan telah menjadi anggapan dasar untuk mencerminkan pandangan bahwa reaksi sosial memerlukan gaya manajerial. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosialnya. Menurut Muhammad Dhiauddin, Nurul Kusuma Wardani, Adi Priguno dan Rizkia Anggita Sari, profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi lebih memiliki kesempatan untuk melakukan tanggung jawab sosial dengan tetap memiliki kepercayaan investor. Perusahaan akan memberikan pengungkapan secara lebih rinci mengenai tanggung jawab sosial yang mereka lakukan supaya masyarakat, investor, kreditur dan pihak yang berkepentingan lainnya mengetahui secara pasti tanggung jawab sosial yang perusahaan lakukan. c. Hubungan antara likuiditas dengan Corporate Social Responsibility Disclosure Likuiditas merupakan faktor penting dalam evaluasi perusahaan oleh pihak yang berkepentingan seperti investor, kreditur dan pemerintah setempat. Menurut Muhammad Dhiauddin, likuiditas memiliki pengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan. Perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi akan 26 melakukan pengungkapan informasi yang lebih luas kepada pihak luar karena ingin menunjukkan bahwa perusahaan kredibel. d. Hubungan antara umur perusahaan dengan Corporate Social Responsibility Disclosure Menurut Monic Ariestyawati, umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Perusahaan yang berumur tua telah memiliki pengalaman lebih banyak sehingga lebih mengetahui kebutuhan konstituennya akan informasi tentang perusahaan. Perusahaan publik yang berumur tua juga menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mampu bertahan dalam ketatnya persaingan industri dan akan mendapatkan perhatian lebih dari para investor serta manajer investasi yang tentunya membutuhkan banyak informasi tentang perusahaan tersebut. Dengan demikian, akan mendorong perusahaan publik yang berumur tua untuk lebih banyak mengungkapkan informasi tentang perusahaan, termasuk mengenai Corporate Social Responsibility. F. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan diatas maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut : H01 : Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure. 27 Ha1 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Corporate Social terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure. H02 : Profitabilitas tidak berpengaruh Responsibility Disclosure. Ha2 : Profitabilitas berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure. H03 : Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure. Ha3 : Likuiditas berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure. H04 : Umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure. Ha4 : Umur perusahaan berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure. H05 : Ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan secara simultan tidak berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure. Ha5 : Ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan secara simultan berpengaruh Responsibility Disclosure terhadap Corporate Social 28 G. Metode Penelitian 1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. 30 Desain penelitian ini adalah desain kausal. Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan antar variabel penelitian atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain, 31 di mana ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan merupakan variabel independen dan Corporate Social Responsibility Disclosure merupakan variabel dependen. 2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian.32 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014 sebanyak 40 perusahaan. Sampel adalah suatu contoh yang diambil dari populasi. 33 Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel pada populasi tertentu yang telah memenuhi kriteria yang ditentukan peneliti, yang bertujuan untuk 30 Muchamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif : Sebuah Pengantar, (Semarang : Walisongo Press, 2009), hlm. 18. 31 Husein Umar, Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 8. 32 Masyuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif Edisi Revisi, (Bandung : PT Refika Aditama, 2008), hlm. 157. 33 Ibid, hlm. 161. 29 mendapatkan hasil penelitian yang akurat. Kriteria yang ditentukan peneliti dalam mengambil sampel adalah sebagai berikut : a. Perusahaan aktif terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) periode November 2011-2014. b. Perusahaan mempublikasikan dan menyajikan laporan CSR dalam laporan tahunannya selama periode pengamatan, yaitu tahun 2011-2014. c. Data yang diperlukan untuk penelitian tersedia lengkap. Berdasarkan kriteria tersebut, maka sampel dalam penelitian ini adalah 13 perusahaan pertambangan dengan 52 data penelitian. Adapun daftar perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah sebagai berikut : Tabel 1.2 Daftar Perusahaan Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan Kode 1. PT Adaro Energy Tbk. ADRO 2. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. ANTM 3. PT Bayan Resources Tbk. BYAN 4. PT Darma Henwa Tbk. DEWA 5. PT Elnusa Tbk. ELSA 6. PT Energi Mega Persada Tbk. ENRG 7. PT Golden Energy Mines Tbk. GEMS 8. PT Harum Energy Tbk. HRUM 9. PT Vale Indonesia Tbk. INCO 10. PT Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG 11. PT Medco Energi Internasional Tbk. MEDC 12. PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. PTBA 13. PT Petrosea Tbk. PTRO Sumber : data diolah 30 3. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan sebagai variabel independen dan Corporate Social Responsibility Disclosure sebagai variabel dependen. Berikut definisi operasionalnya : a. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility Disclosure, yaitu pengungkapan informasi yang terkait dengan aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan. CSR Disclosure diukur berdasarkan indikator Global Reporting Initiative (GRI) G3.1. CSR Disclosure diperoleh dengan metode content analysis pada laporan tahunan perusahaan. Metode content analysis merupakan teknik analisis berbentuk dokumen dan teks yang berupaya menguantifikasi isi menurut kategori (indeks) yang sudah ditetapkan, dengan cara sistematis dan dapat diulang-ulang. Indeks yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks CSR tanpa pembobotan. Setiap kategori informasi pengungkapan CSR dalam instrumen penelitian diberi skor 1 jika kategori informasi tersebut diungkapkan dalam laporan tahunan dan nilai 0 jika kategori informasi tidak diungkapkan dalam laporan tahunan. Selanjutnya, skor pengungkapan CSR dijumlahkan agar memperoleh skor keseluruhan untuk setiap perusahaan. Berikut rumus untuk menghitung diclosure level tanggung jawab sosial perusahaan : 31 CSRIπ¦ = ∑ππ¦ π Keterangan : CSRIy : Indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan y ∑ Xy n : Jumlah item pengungkapan perusahaan y : Jumlah item pengungkapan menurut GRI, n = 84 b. Variabel Independen 1) Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan sebuah penilaian atau skala yang digunakan terhadap perusahaan untuk menentukan besar kecilnya suatu entitas. Penelitian ini menggunakan total aset yang ditransformasikan dalam logaritma natural sebagai proxy untuk menentukan ukuran perusahaan. Hal ini karena total aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga perusahaan yang ukurannya besar pasti memerlukan total aset (sumber daya) yang banyak untuk menjalankan kegiatan usahanya. Adapun rumus untuk menghitung ukuran perusahaan adalah sebagai berikut : ππ§ππ‘ = logn π΄π π ππ‘πππ‘ Keterangan : ππ§ππ‘ : Size perusahaan i pada periode t Logn ∑ Asset jit : Nilai logaritma natural total aset perusahaan i pada periode t 32 2) Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Nilai profitabilitas perusahaan dalam penelitian ini diukur menggunakan Return on Assets (ROA). Penggunaan ROA didasarkan karena ROA menggambarkan kinerja operasional perusahaan dalam menghasilkan profit dengan melakukan pengelolaan atas aset yang dimiliki. Sehingga cocok untuk menjelaskan pengungkapan perusahaan mengenai apakah perusahaan sudah menggunakan aset secara benar dalam menghasilkan profit. Adapun rumus ROA adalah sebagai berikut : Return on Assets = Laba Bersih Total Aset 3) Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang-utang jangka pendeknya tanpa harus mencairkan aset jangka panjang. Nilai likuiditas perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Current Ratio (CR). Current Ratio merupakan rasio likuiditas dengan bentuk perbandingan antara aset lancar dengan liabilitas lancar, sehingga nilai yang dihasilkan lebih bisa menggambarkan kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek tanpa harus terpengaruh oleh perbedaan ukuran perusahaan yang terdapat dalam sampel. Selain itu, rasio ini juga melihat kemampuan perusahaan dalam mengelola piutang dan persediaannya untuk membayar utang jangka pendeknya, sehingga tidak semata-mata 33 terpaku dalam banyaknya kas dan marketable securities yang dimiliki perusahaan tetapi melihat kinerja perusahaan dalam mengelola piutang maupun persediaannya. Adapun rumus CR adalah sebagai berikut : Current Ratio = Aset Lancar Utang Lancar 4) Umur Perusahaan Umur perusahaan mengindikasikan berapa lama perusahaan tersebut berdiri dan beroperasi. Umur perusahaan dalam penelitian ini dihitung sejak tanggal berdirinya perusahaan sampai periode waktu penelitian. 34 Tabel 1.3 Ringkasan Definisi Operasional Variabel Variabel Penelitian Definisi Operasional Corporate Social Responsibility Disclosure (Y) Pengungkapan informasi sosial berdasarkan standar Global Reporting Initiative (GRI) Indeks skoring CSRD CSRIy = Ukuran Perusahaan (X1) Skala yang digunakan terhadap perusahaan untuk menentukan besar kecilnya suatu entitas Total aset Szit = logn∑Assetjit Profitabilitas (X2) Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba Return on Asset Kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya Current Ratio Lama perusahaan tersebut berdiri dan beroperasi Selisih antara tahun penelitian dengan tahun berdirinya perusahaan Likuiditas (X3) Umur Perusahaan (X4) Indikator Rumus ROA = CR = ∑ππ¦ Skala Sumber Data Rasio Laporan tahunan perusahaan (www.idx.co.id) Rasio Laporan keuangan (www.idx.co.id) Rasio Laporan keuangan (www.idx.co.id) Rasio Laporan keuangan (www.idx.co.id) Rasio Laporan tahunan perusahaan (www.idx.co.id) π πΏπππ ππππ π β πππ‘ππ ππ ππ‘ π΄π ππ‘ ππππππ ππ‘πππ ππππππ Tahun penelitian tahun berdirinya perusahaan. Sumber : data diolah 34 35 4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi dokumentasi, dengan menganalisis informasi yang didokumentasikan dalam bentuk tulisan atau bentuk lain. Sumber data berasal dari data sekunder berupa annual report perusahaan-perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah selama kurun waktu 2011-2014 yang diperoleh dari situs resmi perusahaan masing-masing serta situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), data lain berupa jurnal ilmiah, skripsi, artikel dan buku penunjang penelitian. 5. Metode Analisis Data Metode analisis data yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak statistik yaitu SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 16, dilakukan dengan metode statistik deskriptif yang berusaha menjelaskan dan menggambarkan karakteristik data, seperti mean dan standar deviasi. Metode analisis data dengan regresi linier berganda. a. Uji Asumsi Klasik Pengujian persamaan regresi berganda harus memenuhi persyaratan uji asumsi klasik, yaitu bahwa pengambilan keputusan melalui uji t dan uji F tidak boleh bias. Asumsi klasik ini bermaksud untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi yang meliputi : terjadi normalitas, tidak terjadi multikolinieritas, tidak terjadi autokorelasi, tidak terjadi heteroskedastisitas. 36 1) Uji Normalitas Tujuan uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak. Menggunakan analisis grafik dan uji statistik.34 a) Analisis Grafik Analisis grafik dilakukan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. b) Uji Statistik Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika signifikasi hasil uji K-S nilainya lebih besar dari 0,05 berarti data terdistribusi normal. 2) Uji Multikolinearitas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara 34 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang: Badan Penerbit Undip, 2011), hlm. 160. 37 variabel independen. 35 Hasil pengujian ini menggunakan nilai Collinearity Statistics Tolerance (T) dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,1 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.36 3) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Hipotesis yang akan diuji adalah: 37 H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0) Ha : ada autokorelasi (r ≠ 0) Nilai signifikansi penelitian ini adalah 5%, jumlah pengamatan 52 (n) dan jumlah variabel independen 4 (k = 4) sehingga nilai dl dan du berturut-turut adalah 1.3929 dan 1.7223. Penenetuan hasil analisisnya sebagai berikut : 35 Ibid., hlm. 105. Ibid., hlm. 106. 37 Ibid., hlm. 110-111. 36 38 Tabel 1.4 Uji Durbin Watson Hipotesis Nol Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi Positif Tidak ada autokorelasi Negatif Tidak ada autokorelasi Negatif Tidak ada autokorelasi, baik positif maupun negatif Keputusan Tolak Jika 0 < d < dl No desicion dl ≤ d ≤ du Tolak 4 – dl < d < 4 No desicion 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Terima du < d < 4 – du 4) Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas akan dilakukan dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) dengan residualnya. Dasar analisisnya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola 39 yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 38 b. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen, yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan terhadap variabel dependen yaitu Corporate Social Responsibility Disclosure. Adapun bentuk persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : CSRD = α + β1X1 + β2X2+ β3X3 + β4X4+ ε Keterangan : CRSD = Corporate Social Responsibility Disclosure α = Koefisien konstanta β1-4 = Koefisien regresi variabel independen X1 = Ukuran Perusahaan (Total Aset) X2 = Profitabilitas (ROA) X3 = Likuiditas (CR) X4 = Umur Perusahaan ε = Tingkat kesalahan (error) c. Uji Hipotesis 1. Uji Statistik t (Parsial) Uji t yaitu pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan 38 Ibid., hlm. 139. 40 mempengaruhi Corporate Social Responsibility Disclosure secara parsial. Pengujian signifikansi yang dilakukan uji t ditetapkan dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Prosedur pengujian hipotesis sebagai berikut: a) Menentukan Level of Significance α < 0,05. b) Jika thitung > ttabel, maka menerima Ha, yang berarti variabel bebas tersebut mampu mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. Jika thitung < ttabel, maka Ha tidak dapat diterima, yang berarti variabel bebas tersebut tidak mempengaruhi variabel terikat. 2. Uji Statistik F (Simultan) Uji F pada dasarnya digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara dependen yaitu Corporate bersama-sama Social terhadap Responsibility variabel Disclosure. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai Ftabel dengan Fhitung. Untuk menentukan nilai F, tingkat signifikan yang digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (n-k) dan (k-1) dimana n adalah jumlah observasi, kriteria uji yang digunakan adalah: a) Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima artinya hitung tabel secara statistik dapat dibuktikan bahwa variabel independen (ukuran 41 perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Corporate Social Responsibility Disclosure). b) Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha hitung tabel (Hipotesis alternative) diterima, artinya secara simultan dapat dibuktikan semua variabel independen (ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan) berpengaruh terhadap variabel dependen (Corporate Social Responsibility Disclosure). d. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.39 Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. 40 39 40 Ibid hlm. 97 Ibid, hlm. 97 42 H. Sistematika Penulisan Penelitian ini akan dipaparkan dalam sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, telaah pustaka, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Berisi landasan teori yang memuat uraian teoritis tentang variabel yang diteliti seperi teori stakeholder, teori legitimasi, Corporate Social Responsibility Disclosure serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Berisi tentang gambaran umum Daftar Efek Syariah serta profil perusahaan-perusahaan pertambangan yang menjadi objek penelitian. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Berisi analisis data tentang hasil penelitian serta pembahasannya. BAB V PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran