BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara umum, kegiatan bisnis bertujuan untuk memperoleh profit,
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan melaksanakan tanggung
jawab sosial atau yang dikenal dengan istilah Corporate Social Responsibility
(CSR). 1 Praktik CSR dianggap sebagai suatu gagasan yang tidak hanya
mengacu pada single bottom line yaitu tanggung jawab perusahaan yang hanya
direfleksikan melalui kondisi keuangannya (financial) saja tetapi mengacu
pada triple bottom lines yang juga harus ikut memperhatikan masalah sosial
dan lingkungan.2
Dengan ditetapkannya Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas serta didukung dengan Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun
2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas,
banyak perusahaan di Indonesia mulai menunjukkan komitmennya dalam
menerapkan tanggung jawab sosial dan lingkungan serta mengungkapkan
praktik CSR tersebut dalam laporan tahunan perusahaan. Laporan CSR
diperlukan untuk mengkomunikasikan kinerja perusahaan di bidang CSR
kepada para pemangku kepentingan (stakeholder).3 Laporan CSR juga sebagai
1
Panjdi Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), hlm. 14.
Chairil N. Siregar, “Analisis Sosiologis Terhadap Implementasi Corporate Social
Responsibility Pada Masyarakat Indonesia,” dalam Jurnal Sosioteknologi Edisi 12 bulan Desember
2007 hlm. 285-288.
3
Ali Darwin, Pentingnya Pelaporan CSR dalam http://www.bumnnews.co diakses tanggal
29 Juni 2015.
2
1
2
bukti bahwa perusahaan telah memberikan kontribusi positif terhadap
lingkungan dan masyarakat sekitar.
Perusahaan
yang
membuat
laporan
tahunan
dengan
disertai
pengungkapan tanggung jawab sosial akan lebih diminati oleh para investor
dan pihak yang berkepentingan lainnya untuk terlibat dengan kegiatan usaha
perusahaan, karena perusahaan tersebut memberikan perhatian terhadap
kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Terlebih lagi, terdapat
kecenderungan (trend) meningkatnya tuntutan publik atas transparansi dan
akuntabilitas perusahaan sebagai wujud implementasi Good Corporate
Governance (GCG).
Salah satu implementasi GCG tersebut
adalah
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). 4 Bagi manajemen,
pengungkapan tanggung jawab sosial ini penting untuk membangun image,
mempertahankan reputasi, dan legitimasi baik dari investor itu sendiri maupun
dari masyarakat sosial tempat perusahaan tersebut berada. 5
Di Indonesia sendiri masih terdapat banyak konflik industri yang
muncul akibat eksploitasi alam yang berlebihan tanpa diimbangi dengan
perbaikan lingkungan. Dalam hal ini, industri pertambangan memiliki
kontribusi yang cukup besar dalam berbagai masalah seperti kerusakan
lingkungan, PETI (penambangan tanpa izin), komunikasi antara pemerintah
dengan masyarakat atau antara perusahaan dengan masyarakat yang kurang
4
Luhgiatno, “Akuntansi Sosial Bentuk Kepedulian Perusahaan Terhadap Lingkungan
(Social Accounting is A Attention Corporate Model by Enviroment),” dalam Jurnal Fokus
Ekonomi Vol. 2 No. 2 Desember 2007.
5
Anty Nudianti Imani, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage Terhadap
Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, (Jakarta : Universitas Pendidikan
Indonesia, 2013), Skripsi diterbitkan.
3
baik, masalah kemiskinan sebagai akibat dari bagi hasil penerimaan yang tidak
seimbang, konflik kepemilikan lahan, dan lain sebagainya. 6 CSR pada industri
pertambangan berbeda dengan CSR pada industri lainnya, seperti perbankan,
telekomunikasi dan sebagainya. CSR pertambangan sangat terkait dengan
Analisis
Masalah
dan
Dampak
Lingkungan
(AMDAL).
Perusahaan
pertambangan juga termasuk perusahaan high profile yang memiliki visibilitas
dari stakeholder, risiko politis serta tingkat persaingan yang cukup tinggi.
Industri high profile umumnya merupakan industri yang memperoleh sorotan
dari masyarakat
karena aktivitas operasinya
memiliki potensi yang
bersinggungan dengan kepentingan luas dalam masyarakat.
Beberapa penelitian terdahulu banyak membahas mengenai faktorfaktor yang dapat mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan (Corporate Social Responsibility Disclosure). Penelitian-penelitian
tersebut
antara
lain
dilakukan
oleh
Muhammad
Dhiauddin,
Monic
Ariestyawati, Rizkia Anggita Sari, Ahmad Kamil & Antonius Harusetya, serta
Jayanti Purnasiwi yang memberikan kesimpulan bahwa ukuran perusahaan
(size) berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan. Sedangkan, Heni Triastuti Kurnianingsih dan Khoirul
Umam mengemukakan hasil yang berbeda, bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Variabel lain yang sering digunakan untuk meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan adalah
6
Arfi Zulkifi Nasution, Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Tambang dalam
www.bangazul.com diakses tanggal 26 Februari 2015.
4
profitabilitas. Dalam penelitian yang juga dilakukan oleh Muhammad
Dhiauddin, Nurul Kusuma Wardani, Adi Priguno dan Rizkia Anggita Sari
membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Namun, pada penelitian
Rafika Anggraini Putri & Yulius Jogi Christiawan,
Heni Triastuti
Kurnianingsih, Khoirul Umam, Ahmad Kamil & Antonius Harusetya serta
Jayanti Purnasiwi, variabel profitabilitas terbukti tidak berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Beberapa penelitian juga menguji pengaruh likuiditas terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial seperti dalam penelitian Muhammad
Dhiauddin yang menyimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sementara itu,
dalam penelitian Rafika Anggraini Putri & Yulius Jogi Christiawan, Adi
Priguno, Khoirul Umam serta Ahmad Kamil & Antonius Harusetya
memberikan hasil berbeda bahwa likuiditas tidak dapat mempengaruhi
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Sementara itu, untuk penelitan terkait umur perusahaan, pernah
dilakukan oleh Monic Ariestyawati yang mengemukakan adanya pengaruh
positif antara umur perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial.
Berbeda dengan hal itu, Adi Priguno menyebutkan bahwa umur perusahaan
tidak berpengaruh secara signifikan pada luas pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan.
5
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
ketidakkonsistenan hasil penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi luas
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk melakukan pengujian ulang (replication) terhadap variabel
ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan dengan
menggunakan data yang berbeda serta periode yang lebih akhir, sehingga
penulis menetapkan judul, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Likuiditas dan Umur Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility
Disclosure (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di
Daftar Efek Syariah Tahun 2011-2014).”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014?
2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility
Disclosure pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek
Syariah tahun 2011-2014?
3. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility
Disclosure pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek
Syariah tahun 2011-2014?
6
4. Apakah umur
perusahaan berpengaruh terhadap
Corporate Social
Responsibility Disclosure pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014?
5. Apakah ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan
secara simultan berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility
Disclosure pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek
Syariah tahun 2011-2014 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraian, maka penelitian ini
bertujuan untuk :
1. Menganalisis apakah terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap
Corporate Social Responsibility Disclosure pada perusahaan pertambangan
yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014.
2. Menganalisis apakah terdapat pengaruh profitabilitas terhadap Corporate
Social Responsibility Disclosure pada perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014.
3. Menganalisis apakah terdapat pengaruh likuiditas terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014.
4. Menganalisis apakah terdapat pengaruh umur perusahaan terhadap
Corporate Social Responsibility Disclosure pada perusahaan pertambangan
yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014.
7
5. Menganalisis apakah terdapat pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas,
likuiditas dan umur perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility
Disclosure secara simultan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis
Sebagai aset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh
seluruh
kalangan
akademisi,
khususnya
mahasiswa,
dalam
upaya
memberikan pengetahuan, informasi, memperkaya teori dan sebagai proses
pembelajaran mengenai Corporate Social Responsibility Dislosure serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam melakukan
analisis laporan keuangan dengan mempertimbangkan aspek lain seperti
Corporate Social Responsibility Disclosure, sehingga memungkinkan
investor atau calon investor melakukan pengambilan keputusan secara
tepat.
8
b. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkkan dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat akan hak-hak mereka yang seharusnya diperoleh, baik dari
segi ekonomi, lingkungan, ketenagakerjaan, hak asasi manusia, sosial,
dan juga informasi tentang produk yang dikeluarkan perusahaan.
c. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat peneliti
untuk mempelajari dan menambah wawasan, terutama berbagai hal yang
berkaitan dengan Corporate Social Responsibility.
E. Telaah Pustaka
1. Kerangka Teori
a. Teori Stakeholder
Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas
yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun harus
memberikan manfaat bagi stakeholdernya yaitu pemegang saham,
kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis dan pihak
lain.7
b. Teori Legitimasi
Menurut Gray et al., teori legitimasi secara esensial adalah teori
yang berorientasi pada sistem, dalam hal ini organisasi atau perusahaan
dipandang sebagai salah satu komponen dalam lingkungan sosial yang
7
Imam Ghozali dan Anis Chariri, Teori Akuntansi, (Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, 2007), hlm. 409.
9
lebih besar. 8 Teori ini secara eksplisit mengakui bahwa bisnis dibatasi
oleh kontrak sosial yang menyebutkan bahwa perusahaan sepakat untuk
menunjukkan berbagai aktivitas sosial perusahaan agar diterima
masyarakat.
c. Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility adalah operasi bisnis yang
berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan
secara finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial-ekonomi
kawasan secara holistik, melembaga, dan berkelanjutan.9
Keraf menyebutkan beberapa alasan perlunya keterlibatan sosial
perusahaan, antara lain :
1) Kebutuhan dan harapan masyarakat semakin berubah, masyarakat
semakin kritis dan peka terhadap produk yang akan dibelinya,
sehingga perusahaan tidak bisa hanya memusatkan perhatiannya untuk
mendatangkan keuntungan.
2) Terbatasnya sumber daya alam, bisnis diharapkan untuk tidak hanya
mengeksploitasi sumber daya alam yang terbatas, namun harus juga
memelihara dan menggunakan sumber daya secara bijak.
3) Lingkungan sosial yang lebih baik, lingkungan sosial akan
mendukung keberhasilan bisnis untuk waktu yang panjang, semakin
baik lingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut memperbaiki
8
S. Pujiningsih, Akuntansi Sosial, (Malang : Universitas Negeri Malang, 2008), hlm. 52.
Edi Suharto, CSR dan COMDEV Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi,
(Bandung : CV Alfabeta, 2010), hlm 4.
9
10
iklim bisnis yang ada. Misalnya dengan semakin menurunnya tingkat
pengangguran.
4) Perimbangan tanggung jawab dan kekuasaan yang terlalu besar jika
tidak diimbangi dan dikontrol dengan tanggung jawab sosial akan
menyebabkan bisnis menjadi kekuatan yang merusak masyarakat.
5) Keuntungan jangka panjang, dengan tanggung jawab dan keterlibatan
sosial tercipta suatu citra positif di mata masyarakat, karena
terciptanya iklim sosial politik yang kondusif bagi kelangsungan
bisnis perusahaan tersebut.10
d. Corporate Social Responsibility Disclosure
Disclosure (pengungkapan) berarti penyampaian informasi.
11
Darrough mengemukakan ada dua jenis pengungkapan jika dilihat dari
persyaratan
yang
ditetapkan oleh standar
yang
berlaku,
yaitu
pengungkapan wajib dan pengungkapan sukarela. 12
Corporate Social Responsibility Disclosure merupakan proses
pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi
organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap
masyarakat secara keseluruhan. 13
10
Erni R. Ernawan, Bussiness Ecthics, ( Bandung : CV Alvabeta, 2011), hlm. 167-168.
Islahuzzaman, Istilah-istilah Akuntansi dan Auditing, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2012),
hlm. 122.
12
Ari Kristian, “Analisis Pengaruh Reputasi Auditor, Umur Perusahaan, Struktur
Kepemilikan, dan Jenis Industri Terhadap Pengungkapan Informasi Keuangan Melalui Website
Perusahaan,” (Depok : Universitas Indonesia, 2012), Skripsi diterbitkan.
13
Rahmawati, Teori Akuntansi Keuangan, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012), hlm. 183.
11
11
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Corporate Social Responsibility
Disclosure
1) Ukuran Perusahaan
Menurut Miswanto dan Husnan, ukuran perusahaan dapat
diukur menggunakan total assets, penjualan atau ekuitas. Jika jumlah
aset, penjualan atau ekuitas tersebut besar, maka logaritma terhadap
jumlah tersebut digunakan untuk tujuan penelitian. Ukuran perusahaan
adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil
perusahaan menurut berbagai cara, antara lain : total aktiva, jumlah
tenaga kerja, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya
ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu perusahaan
besar (large firm), perusahaan menengah (medium-size) dan
perusahaan kecil (small firm).14
2) Profitabilitas
Profitabilitas
adalah
rasio
untuk
menilai
kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode
tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang
dihasilkan dari penjualan atau dari pendapatan investasi. 15 Rasio
profitabilitas terdiri atas rasio marjin laba atas penjualan, rasio
pengembalian atas total aktiva yang dikenal dengan return on asset
14
Lisna Untari, “Effect On Company Characteristic Corporate Social Responsibility
Disclosure In Corporate Annual Report Of Consumption Listed In Indonesia Stock Exchage,”
dalam Jurnal FE Universitas Gunadarma 2010.
15
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2012), hlm. 114.
12
ratio, rasio pengembalian atas ekuitas saham biasa atau dikenal
dengan return on equity ratio.16
3) Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini
penting, karena kegagalan membayar kewajiban dapat menyebabkan
kebangkrutan perusahaan. Likuiditas perusahaan dapat disimpulkan
sebagai kemampuan membayar yang dihubungkan dengan kewajiban
keuangan yang harus segera dipenuhi dalam menyelenggarakan
aktivitas-aktivitas
perusahaan,
seperti pembelian
bahan
baku,
membayar upah, gaji, dan lainnya. 17 Biasanya untuk menentukan
tingkat likuiditas perusahaan dipergunakan dua rasio likuiditas, yaitu :
current ratio, quick ratio dan satu absolute liquidity ratio, apabila
ingin melihat aktiva yang benar-benar likuid dibandingkan dengan
passiva lancar.18
4) Umur Perusahaan
Umur perusahaan digunakan untuk mengukur pengaruh
lamanya perusahaan beroperasi terhadap kinerja perusahaan. Umur
perusahaan menunjukkan perusahaan tetap eksis, mampu bersaing dan
memanfaatkan peluang bisnis dalam suatu perekonomian. Dengan
16
Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004), hlm.
36.
17
Irham Fahmi, Analisis Investasi dalam Perspektif Ekonomi dan Politik, (Bandung : PT.
Refika Aditama, 2006), hlm. 55.
18
Kamaludin dan Rini Indriani, Manajemen Keuangan Konsep Dasar dan Penerapannya,
(Bandung : CV Mandar Maju, 2012), hlm. 41.
13
mengetahui umur perusahaan, maka akan diketahui pula sejauh mana
perusahaan tersebut dapat survive.19
2. Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian terkait dengan permasalahan yang
diangkat dalam pokok pembahasan penelitian ini. Dari hasil review yang
penulis lakukan, ternyata terdapat hasil penelitian yang berbeda-beda, antara
lain :
Rafika Anggraini dan Yulius Jogi Christiawan menganalisis
pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan leverage terhadap pengungkapan
Corporate
Social
Responsibility
pada
perusahaan-perusahaan
yang
mendapat penghargaan ISRA dan Listed (Go-Public) di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2011-2012 menggunakan metode penelitian regresi
linier berganda. Hasil penelitian tersebut mengemukakan bahwa variabel
profitabilitas,
likuiditas
dan
leverage
tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility.20
Muhammad Dhiauddin menganalisis pengaruh ukuran perusahaan,
profitabilitas, likuiditas dan leverage terhadap pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index tahun 2011-2013 menggunakan metode penelitian regresi linier
berganda. Peneliti tersebut menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan,
19
Gelisha Dian Kharisma Putri, Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan
Umur Perusahaan Terhadap Kinerja Intellectual Capital, (Semarang : Universitas Diponegoro,
2011), Skripsi diterbitkan.
20
Rafika Anggraini Putri dan Yulius Jogi Christiawan, “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,
dan Leverage Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility,” dalam Bussines
Accounting Review Universitas Kristen Petra Vol. 2 No. 1 Tahun 2014 hlm. 61-70.
14
profitabilitas dan likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan leverage tidak
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan.21
Nurul Kusuma Wardani menganalisis pengaruh karakteristik
perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada
perusahaan
manufaktur
yang
terdaftar
di
BEI
tahun
2009-2011
menggunakan metode penelitian regresi linier berganda. Hasil penelitian
tersebut mengemukakan bahwa ukuran dewan komisaris dan profitabilitas
berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial
perusahaan. Sedangkan, leverage berpengaruh negatif signifikan
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. 22
Adi Priguno menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat
pengungkapan
sukarela
pada
laporan
tahunan
perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011 menggunakan metode
penelitian regresi linier berganda. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa kepemilikan saham publik dan profitabilitas berpengaruh positif
signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela pada laporan tahunan.
Sedangkan, faktor lain seperti leverage, likuiditas dan umur perusahaan
21
Muhammad Dhiauddin, Pengaruh Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas dan
Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corpoare Social
Responsibility Disclosure) Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 20112013, (Jakarta : Universitas Gunadarma, 2014), Skripsi tidak diterbitkan.
22
Nurul Kusuma Wardani, Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan
Corporate Social Responsibility (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011), (Semarang : Universitas Diponegoro, 2013), Skripsi
diterbitkan.
15
terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat pengungkapan sukarela
pada laporan tahunan.23
Heni Triastuti Kurnianingsih menganalisis pengaruh profitabilitas
dan size perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure
pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI menggunakan metode
penelitian regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kedua variabel independen terbukti tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure, baik secara parsial
maupun simultan.24
Monic Ariestyawati menganalisis tentang pengaruh karakteristik
perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada laporan
tahunan perusahaan menggunakan metode penelitian regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, ukuran dewan
komisaris dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Corporate
Social Responsibility Disclosure.25
Khoirul Umam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2009-2011 menggunakan metode
penelitian regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa
23
Adi Priguno dan P. Basuki Hadiprajitno, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Pengungkapan Sukarela pada Laporan Tahunan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia),” dalam Diponegoro Journal of Accounting Vol. 2 No. 4 Tahun
2013.
24
Heni Triastuti Kurnianingsih, “Pengaruh Profitabilitas dan Size Perusahaan Terhadap
Corporate Social Responsibility,” dalam Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Vo. 13 No. 1 Maret
2013 hlm. 93-111.
25
Monic Ariestyawati, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris dan Umur
Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility disclosure dalam Laporan Tahunan,
(Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah, 2013), Skripsi diterbitkan.
16
variabel dewan komisaris dapat mempengaruhi pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan secara positif dan signifikan. Sedangkan, variabel
size perusahaan, leverage perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan
kepemilikan manajemen tidak dapat berpengaruh terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial. 26
Rizkia Anggita Sari menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan
terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI menggunakan metode penelitian regresi
linier berganda. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa variabel yang
berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure
adalah tipe industri (profile), ukuran perusahaan (size) dan profitabilitas.
Sementara variabel leverage dan pertumbuhan perusahaan (growth) tidak
berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure.27
Ahmad Kamil dan Antonius Harusetya menganalisis pengaruh
karakteristik perusahaan terhadap luas pengungkapan kegiatan Corporate
Social Responsibility pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2008-2009 menggunakan metode penelitian regresi linier berganda.
Peneliti membuat kesimpulan bahwa hanya ukuran perusahaan yang
berpengaruh positif signifikan terhadap luas pengungkapan Corporate
Social Responsibility. Sementara, variabel lain yang diuji seperti
26
Khoirul Umam, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial Pada Perusahaan Manufaktur yang Termasuk di Daftar Efek Syariah tahun 2009-2011,
(Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga, 2012), Skripsi diterbitkan.
27
Rizkia Anggita Sari, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,”
dalam Jurnal Nominal Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 hlm. 124-140.
17
profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas terbukti tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility.28
Jayanti Purnasiwi menganalisis tentang pengaruh size, profitabilitas
dan leverage terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada
perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2009 menggunakan metode
penelitian regresi linier berganda. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa variabel size dan leverage terbukti berpengaruh positif signifikan
terhadap luas pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR),
sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap luas
pengungkapan CSR.29
Dari beberapa hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa
penelitian
ini
merupakan
pengembangan
dari
penelitian-penelitian
sebelumnya. Karena, variabel yang digunakan dalam penelitian ini tidak
hanya berasal dari variabel yang telah digunakan dari satu penelitian saja,
namun juga digunakan di beberapa penelitian. Berdasarkan penelitianpenelitian terdahulu, penulis melakukan pengujian ulang terhadap variabel
yang dianggap tidak konsisten dalam mempengaruhi pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas,
likuiditas dan umur perusahaan. Namun, berbeda dengan penelitian
terdahulu yang sebagian besar menggunakan sampel berbagai jenis
28
Ahmad Kamil dan Antonius Harusetya, “Pengaruh karakteristik Perusahaan Terhadap
Luas Pengungkapan Kegiatan Corporate Social Responsibility,” dalam Jurnal Media Riset
Akuntansi, Vol. 2 No. 1 Februari 2012.
29
Jayanti Purnasiwi, Pengaruh Size, Profitabilitas dan Leverage Terhadap Pengungkapan
Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
(Semarang : Universitas Diponegoro, 2011), Skripsi diterbitkan.
18
perusahaan, seperti perusahaan perbankan serta manufaktur, dalam
penelitian ini penulis lebih fokus mengambil sampel pada perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah selama periode 20112014.
19
Tabel 1.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No.
Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel
Metode Penelitian
Perbedaan Penelitian
1.
Rafika Anggraini
Putri dan Yulius
Jogi Christiawan
(2014)
Pengaruh Profitabilitas,
Likuiditas, dan Leverage
Terhadap Pengungkapan
Corporate Social
Responsibility Pada
Perusahaan-perusahaan
yang mendapat
penghargaan ISRA dan
Listed (Go-Public) di
Bursa Efek Indonesia
(BEI) 2011-2012.
Variabel independen
: profitabilitas,
likuiditas dan
leverage.
Variabel dependen :
Corporate Social
Responsibility
Disclosure.
Jenis penelitian :
kuantitatif.
Pengambilan sampel :
teknik purposive
sampling.
Uji analisis : regresi
linier berganda.
a. Objek penelitiannya adalah
perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah
tahun 2011-2014.
b. Variabel independen yang
digunakan adalah ukuran
perusahaan, profitabilitas,
likuiditas dan umur perusahaan.
2.
Muhammad
Dhiauddin
(2014)
Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas,
Likuiditas dan Leverage
Terhadap Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corpoare
Social Responsibility
Disclosure) Pada
Perusahaan yang Terdaftar
di Jakarta Islamic Index
Periode 2011-2013.
Variabel independen
: ukuran
perusahaan,
profitabilitas,
likuiditas dan
leverage.
Variabel dependen :
Corporate Social
Responsibility
Disclosure.
Jenis penelitian :
kuantitatif.
Pengambilan sampel :
teknik purposive
sampling.
Uji analisis : regresi
linier berganda.
a. Objek penelitiannya adalah
perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah
tahun 2011-2014.
b. Variabel independen yang
digunakan adalah ukuran
perusahaan, profitabilitas,
likuiditas dan umur perusahaan.
19
20
No.
Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel
Metode Penelitian
Perbedaan Penelitian
3.
Nurul Kusuma
Wardani (2013)
Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap
Pengungkapan Corporate
Social Responsibility.
Variabel independen
: profitabilitas,
ukuran dewan
komisaris dan
leverage.
Variabel dependen :
Corporate Social
Responsibility
Disclosure.
Jenis penelitian :
kuantitatif.
Pengambilan sampel :
teknik purposive
sampling.
Uji analisis : regresi
linier berganda.
a. Objek penelitiannya adalah
perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah
tahun 2011-2014.
b. Variabel independen yang
digunakan adalah ukuran
perusahaan, profitabilitas,
likuiditas dan umur perusahaan.
4.
Adi Priguno (2013)
Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Tingkat
Pengungkapan Sukarela
Pada Laporan Tahunan
(Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia).
Variabel independen
: leverage,
kepemilikan saham
publik, likuiditas,
profitabilitas dan
umur perusahaan.
Variabel dependen :
tingkat
pengungkapan
sukarela.
Jenis penelitian :
kuantitatif.
Pengambilan sampel :
teknik purposive
sampling.
Uji analisis : regresi
linier berganda.
a. Objek penelitiannya adalah
perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah
tahun 2011-2014.
b. Variabel independen yang
digunakan adalah ukuran
perusahaan, profitabilitas,
likuiditas dan umur perusahaan.
5.
Heni Triastuti
Kurnianingsih
(2013)
Pengaruh Profitabilitas dan
Size Perusahaan Terhadap
Corporate Social
Responsibility.
Variabel independen
: profitabilitas dan
size perusahaan.
Variabel dependen :
Corporate Social
Responsibility
Disclosure.
Jenis penelitian :
kuantitatif.
Pengambilan sampel :
teknik purposive
sampling.
Uji analisis : regresi
linier berganda.
a. Objek penelitiannya adalah
perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah
tahun 2011-2014.
b. Variabel independen yang
digunakan adalah ukuran
perusahaan, profitabilitas,
likuiditas dan umur perusahaan.
20
21
No.
Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel
Metode Penelitian
Perbedaan Penelitian
6.
Monic Ariestyawati
(2013)
Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Ukuran
Dewan Komisaris dan
Umur Perusahaan
Terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure
dalam Laporan Tahunan.
Variabel independen
: ukuran perusahaan,
ukuran dewan
komisaris, dan umur
perusahaan.
Variabel dependen :
Corporate Social
Responsibility
Disclosure.
Jenis penelitian :
kuantitatif.
Pengambilan sampel :
teknik purposive
sampling.
Uji analisis : regresi
linier berganda.
a. Objek penelitiannya adalah
perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah
tahun 2011-2014.
b. Variabel independen yang
digunakan adalah ukuran
perusahaan, profitabilitas,
likuiditas dan umur perusahaan.
7.
Khoirul Umam
(2012)
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial pada
Perusahaan Manufaktur
yang Termasuk di Daftar
Efek Syariah tahun 20092011.
Variabel independen
: size perusahaan,
dewan komisaris,
leverage
Perusahaan,
profitabilitas,
likuiditas dan
kepemilikan
manajemen.
Variabel dependen :
Corporate Social
Responsibility
Disclosure.
Jenis penelitian :
kuantitatif.
Pengambilan sampel :
teknik purposive
sampling.
Uji analisis : regresi
linier berganda.
a. Objek penelitiannya adalah
perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah
tahun 2011-2014.
b. Variabel independen yang
digunakan adalah ukuran
perusahaan, profitabilitas,
likuiditas dan umur perusahaan.
8.
Rizkia Anggita Sari
(2012)
Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap
Corporate Social
Responsibility Disclosure
pada Perusahaan
Variabel independen
: tipe industri
(profile),
ukuran perusahaan
(size), profitabilitas,
Jenis penelitian :
kuantitatif.
Pengambilan sampel :
teknik purposive
sampling.
a. Objek penelitiannya adalah
perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah
tahun 2011-2014.
21
22
No.
9.
Peneliti (Tahun)
Ahmad Kamil dan
Antonius Harusetya
(2012)
10. Jayanti Purnasiwi
(2011)
Judul Penelitian
Variabel
Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
leverage dan
pertumbuhan
perusahaan
(growth).
Variabel dependen :
Corporate Social
Responsibility
Disclosure.
Uji analisis : regresi
linier berganda.
b. Variabel independen yang
digunakan adalah ukuran
perusahaan, profitabilitas,
likuiditas dan umur perusahaan.
Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap Luas
Pengungkapan Kegiatan
Corporate Social
Responsibility.
Variabel independen
: profitabilitas,
likuiditas,
solvabilitas dan
ukuran perusahaan.
Variabel dependen :
Corporate Social
Responsibility
Disclosure.
Variabel independen
: size, profitabilitas
dan leverage.
Variabel dependen :
Corporate Social
Responsibility
Disclosure.
Jenis penelitian :
kuantitatif.
Pengambilan sampel :
teknik purposive
sampling.
Uji analisis : regresi
linier berganda.
a. Objek penelitiannya adalah
perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah
tahun 2011-2014.
b. Variabel independen yang
digunakan adalah ukuran
perusahaan, profitabilitas,
likuiditas dan umur perusahaan.
Jenis penelitian :
kuantitatif.
Pengambilan sampel :
teknik purposive
sampling.
Uji analisis : regresi
linier berganda.
a. Objek penelitiannya adalah
perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah
tahun 2011-2014.
b. Variabel independen yang
digunakan adalah ukuran
perusahaan, profitabilitas,
likuiditas dan umur perusahaan.
Analisis Pengaruh Size,
Profitabilitas dan Leverage
Terhadap Pengungkapan
CSR Pada Perusahaan
yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Metode Penelitian
Perbedaan Penelitian
Sumber : data diolah
22
23
3. Kerangka Pemikiran
Terdapat beberapa faktor berkaitan dengan karakteristik perusahaan
yang dianggap dapat mempengaruhi Corporate Social Responsibility
Disclosure. Faktor-faktor tersebut menjadi variabel independen yang akan
diteliti hubungannya dengan Corporate Social Responsibility Disclosure
yang menjadi variabel dependen. Variabel independen tersebut adalah
ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan. Adapun
kerangka pemikirannya dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
Ukuran Perusahaan (X1)
Profitabilitas (X2)
H1
H2
H3
Likuiditas (X3)
Corporate Social
Responsibility
Disclosure (Y)
H4
Umur Perusahaan (X4)
H5
Sumber: data diolah
a. Hubungan antara
ukuran perusahaan
dengan
Corporate
Social
Responsibility Disclosure
Ukuran
perusahaan (size) merupakan variabel penduga yang
banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam
24
laporan tahunan perusahaan. Menurut Muhammad Dhiauddin, Monic
Ariestyawati, Rizkia Anggita Sari, Ahmad Kamil & Antonius Harusetya
serta Jayanti Purnasiwi, ukuran perusahaan berpengaruh positif secara
signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Perusahaan yang besar biasanya memiliki aktivitas yang lebih banyak
dan kompleks, mempunyai dampak yang lebih besar terhadap
masyarakat, memiliki shareholder yang lebih banyak, serta mendapat
perhatian lebih dari kalangan publik, sehingga perusahaan besar
mendapat tekanan yang lebih untuk mengungkapkan pertanggung
jawaban sosialnya. Selain itu, perusahaan yang berukuran besar memiliki
pengungkapan Corporate Social Responsibility yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran lebih kecil, karena
dengan ukuran perusahaan yang besar, maka tanggung jawab perusahaan
akan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitarnya akan semakin
diperhatikan.
b. Hubungan antara profitabilitas dengan Corporate Social Responsibility
Disclosure
Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen
menjadi bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan tanggung jawab
sosial kepada pemegang saham, sehingga dapat dijelaskan bahwa
profitabilitas merupakan kemampuan entitas untuk menghasilkan laba
demi
meningkatkan
nilai
pemegang
saham.
Hubungan
antara
profitabilitas perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial
25
perusahaan telah menjadi anggapan dasar untuk mencerminkan
pandangan bahwa reaksi sosial memerlukan gaya manajerial. Oleh
karena itu, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin
besar pengungkapan informasi sosialnya.
Menurut Muhammad Dhiauddin, Nurul Kusuma Wardani, Adi
Priguno dan Rizkia Anggita Sari, profitabilitas berpengaruh positif
signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Perusahaan
yang
memiliki
profitabilitas
tinggi
lebih
memiliki
kesempatan untuk melakukan tanggung jawab sosial dengan tetap
memiliki
kepercayaan
investor.
Perusahaan
akan
memberikan
pengungkapan secara lebih rinci mengenai tanggung jawab sosial yang
mereka lakukan supaya masyarakat, investor, kreditur dan pihak yang
berkepentingan lainnya mengetahui secara pasti tanggung jawab sosial
yang perusahaan lakukan.
c. Hubungan antara likuiditas dengan Corporate Social Responsibility
Disclosure
Likuiditas merupakan faktor penting dalam evaluasi perusahaan
oleh pihak yang berkepentingan seperti investor, kreditur dan pemerintah
setempat. Menurut Muhammad Dhiauddin, likuiditas memiliki pengaruh
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Tingkat
likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan
perusahaan. Perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi akan
26
melakukan pengungkapan informasi yang lebih luas kepada pihak luar
karena ingin menunjukkan bahwa perusahaan kredibel.
d. Hubungan
antara
umur
perusahaan
dengan
Corporate
Social
Responsibility Disclosure
Menurut Monic Ariestyawati, umur perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Perusahaan yang berumur tua telah memiliki pengalaman lebih banyak
sehingga lebih mengetahui kebutuhan konstituennya akan informasi
tentang perusahaan. Perusahaan publik yang berumur tua juga
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mampu bertahan dalam
ketatnya persaingan industri dan akan mendapatkan perhatian lebih dari
para investor serta manajer investasi yang tentunya membutuhkan
banyak informasi tentang perusahaan tersebut. Dengan demikian, akan
mendorong perusahaan publik yang berumur tua untuk lebih banyak
mengungkapkan informasi tentang perusahaan, termasuk mengenai
Corporate Social Responsibility.
F. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan diatas
maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
H01
: Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure.
27
Ha1
: Ukuran
perusahaan
berpengaruh
terhadap
Corporate
Social
terhadap
Corporate
Social
Responsibility Disclosure.
H02
: Profitabilitas
tidak
berpengaruh
Responsibility Disclosure.
Ha2
: Profitabilitas berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility
Disclosure.
H03
: Likuiditas
tidak
berpengaruh
terhadap
Corporate
Social
Responsibility Disclosure.
Ha3
: Likuiditas berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility
Disclosure.
H04
: Umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure.
Ha4
: Umur
perusahaan
berpengaruh
terhadap
Corporate
Social
Responsibility Disclosure.
H05
: Ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan
secara simultan tidak berpengaruh terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure.
Ha5
: Ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan
secara
simultan
berpengaruh
Responsibility Disclosure
terhadap
Corporate
Social
28
G. Metode Penelitian
1. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini
menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan
metode statistika. 30 Desain penelitian ini adalah desain kausal. Desain kausal
berguna untuk mengukur hubungan antar variabel penelitian atau berguna
untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain, 31
di mana ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan
merupakan variabel independen dan Corporate Social Responsibility
Disclosure merupakan variabel dependen.
2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok
objek yang menjadi masalah sasaran penelitian.32 Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014 sebanyak 40 perusahaan.
Sampel adalah suatu contoh yang diambil dari populasi. 33 Dalam
penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive
sampling, yaitu pengambilan sampel pada populasi tertentu yang telah
memenuhi kriteria yang ditentukan peneliti, yang bertujuan untuk
30
Muchamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif : Sebuah Pengantar, (Semarang :
Walisongo Press, 2009), hlm. 18.
31
Husein Umar, Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan, (Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2008), hlm. 8.
32
Masyuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif
Edisi Revisi, (Bandung : PT Refika Aditama, 2008), hlm. 157.
33
Ibid, hlm. 161.
29
mendapatkan hasil penelitian yang akurat. Kriteria yang ditentukan peneliti
dalam mengambil sampel adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan aktif terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) periode
November 2011-2014.
b. Perusahaan mempublikasikan dan menyajikan laporan CSR dalam
laporan tahunannya selama periode pengamatan, yaitu tahun 2011-2014.
c. Data yang diperlukan untuk penelitian tersedia lengkap.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka sampel dalam penelitian ini
adalah 13 perusahaan pertambangan dengan 52 data penelitian. Adapun
daftar perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2
Daftar Perusahaan Sampel Penelitian
No.
Nama Perusahaan
Kode
1.
PT Adaro Energy Tbk.
ADRO
2.
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
ANTM
3.
PT Bayan Resources Tbk.
BYAN
4.
PT Darma Henwa Tbk.
DEWA
5.
PT Elnusa Tbk.
ELSA
6.
PT Energi Mega Persada Tbk.
ENRG
7.
PT Golden Energy Mines Tbk.
GEMS
8.
PT Harum Energy Tbk.
HRUM
9.
PT Vale Indonesia Tbk.
INCO
10.
PT Indo Tambangraya Megah Tbk.
ITMG
11.
PT Medco Energi Internasional Tbk.
MEDC
12.
PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.
PTBA
13.
PT Petrosea Tbk.
PTRO
Sumber : data diolah
30
3. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari ukuran perusahaan,
profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan sebagai variabel independen
dan Corporate Social Responsibility Disclosure sebagai variabel dependen.
Berikut definisi operasionalnya :
a. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Corporate Social
Responsibility Disclosure, yaitu pengungkapan informasi yang terkait
dengan aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan. CSR Disclosure
diukur berdasarkan indikator Global Reporting Initiative (GRI) G3.1.
CSR Disclosure diperoleh dengan metode content analysis pada laporan
tahunan perusahaan. Metode content analysis merupakan teknik analisis
berbentuk dokumen dan teks yang berupaya menguantifikasi isi menurut
kategori (indeks) yang sudah ditetapkan, dengan cara sistematis dan
dapat diulang-ulang. Indeks yang digunakan dalam penelitian ini adalah
indeks CSR tanpa pembobotan. Setiap kategori informasi pengungkapan
CSR dalam instrumen penelitian diberi skor 1 jika kategori informasi
tersebut diungkapkan dalam laporan tahunan dan nilai 0 jika kategori
informasi tidak diungkapkan dalam laporan tahunan. Selanjutnya, skor
pengungkapan CSR dijumlahkan agar memperoleh skor keseluruhan
untuk setiap perusahaan.
Berikut rumus untuk menghitung diclosure level tanggung jawab
sosial perusahaan :
31
CSRI𝑦 =
∑𝑋𝑦
𝑛
Keterangan :
CSRIy : Indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan y
∑ Xy
n
: Jumlah item pengungkapan perusahaan y
: Jumlah item pengungkapan menurut GRI, n = 84
b. Variabel Independen
1) Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan sebuah penilaian atau skala
yang digunakan terhadap perusahaan untuk menentukan besar
kecilnya suatu entitas. Penelitian ini menggunakan total aset yang
ditransformasikan dalam logaritma natural sebagai proxy untuk
menentukan ukuran perusahaan. Hal ini karena total aset adalah
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga perusahaan
yang ukurannya besar pasti memerlukan total aset (sumber daya) yang
banyak untuk menjalankan kegiatan usahanya.
Adapun rumus untuk menghitung ukuran perusahaan adalah
sebagai berikut :
𝑆𝑧𝑖𝑑 = logn
𝐴𝑠𝑠𝑒𝑑𝑗𝑖𝑑
Keterangan :
𝑆𝑧𝑖𝑑
: Size perusahaan i pada periode t
Logn ∑ Asset jit : Nilai logaritma natural total aset perusahaan i pada
periode t
32
2) Profitabilitas
Profitabilitas
adalah
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan laba. Nilai profitabilitas perusahaan dalam penelitian ini
diukur menggunakan Return on Assets (ROA). Penggunaan ROA
didasarkan
karena
ROA
menggambarkan
kinerja
operasional
perusahaan dalam menghasilkan profit dengan melakukan pengelolaan
atas aset yang dimiliki. Sehingga cocok untuk menjelaskan
pengungkapan perusahaan mengenai apakah perusahaan sudah
menggunakan aset secara benar dalam menghasilkan profit. Adapun
rumus ROA adalah sebagai berikut :
Return on Assets =
Laba Bersih
Total Aset
3) Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi
utang-utang jangka pendeknya tanpa harus mencairkan aset jangka
panjang. Nilai likuiditas perusahaan dalam penelitian ini diukur
dengan menggunakan Current Ratio (CR). Current Ratio merupakan
rasio likuiditas dengan bentuk perbandingan antara aset lancar dengan
liabilitas
lancar,
sehingga
nilai
yang
dihasilkan
lebih
bisa
menggambarkan kemampuan perusahaan membayar utang jangka
pendek tanpa harus terpengaruh oleh perbedaan ukuran perusahaan
yang terdapat dalam sampel. Selain itu, rasio ini juga melihat
kemampuan perusahaan dalam mengelola piutang dan persediaannya
untuk membayar utang jangka pendeknya, sehingga tidak semata-mata
33
terpaku dalam banyaknya kas dan marketable securities yang dimiliki
perusahaan tetapi melihat kinerja perusahaan dalam mengelola
piutang maupun persediaannya. Adapun rumus CR adalah sebagai
berikut :
Current Ratio =
Aset Lancar
Utang Lancar
4) Umur Perusahaan
Umur perusahaan mengindikasikan berapa lama perusahaan
tersebut berdiri dan beroperasi. Umur perusahaan dalam penelitian ini
dihitung sejak tanggal berdirinya perusahaan sampai periode waktu
penelitian.
34
Tabel 1.3
Ringkasan Definisi Operasional Variabel
Variabel Penelitian
Definisi Operasional
Corporate Social
Responsibility Disclosure
(Y)
Pengungkapan informasi sosial
berdasarkan standar Global
Reporting Initiative (GRI)
Indeks skoring
CSRD
CSRIy =
Ukuran Perusahaan (X1)
Skala yang digunakan terhadap
perusahaan untuk menentukan
besar kecilnya suatu entitas
Total aset
Szit = logn∑Assetjit
Profitabilitas (X2)
Kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba
Return on Asset
Kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka
pendeknya
Current Ratio
Lama perusahaan tersebut
berdiri dan beroperasi
Selisih antara
tahun penelitian
dengan tahun
berdirinya
perusahaan
Likuiditas (X3)
Umur Perusahaan (X4)
Indikator
Rumus
ROA =
CR =
∑𝑋𝑦
Skala
Sumber Data
Rasio
Laporan tahunan
perusahaan
(www.idx.co.id)
Rasio
Laporan
keuangan
(www.idx.co.id)
Rasio
Laporan
keuangan
(www.idx.co.id)
Rasio
Laporan
keuangan
(www.idx.co.id)
Rasio
Laporan tahunan
perusahaan
(www.idx.co.id)
𝑛
πΏπ‘Žπ‘π‘Ž π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘– β„Ž
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘Žπ‘ π‘’π‘‘
𝐴𝑠𝑒𝑑 π‘™π‘Žπ‘›π‘π‘Žπ‘Ÿ
π‘ˆπ‘‘π‘Žπ‘›π‘” π‘™π‘Žπ‘›π‘π‘Žπ‘Ÿ
Tahun penelitian tahun berdirinya
perusahaan.
Sumber : data diolah
34
35
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode studi dokumentasi, dengan menganalisis informasi yang
didokumentasikan dalam bentuk tulisan atau bentuk lain. Sumber data
berasal dari data sekunder berupa annual report perusahaan-perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah selama kurun waktu
2011-2014 yang diperoleh dari situs resmi perusahaan masing-masing serta
situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), data lain berupa jurnal
ilmiah, skripsi, artikel dan buku penunjang penelitian.
5. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak statistik yaitu SPSS (Statistical Package for Social Science)
versi 16, dilakukan dengan metode statistik deskriptif yang berusaha
menjelaskan dan menggambarkan karakteristik data, seperti mean dan
standar deviasi. Metode analisis data dengan regresi linier berganda.
a. Uji Asumsi Klasik
Pengujian
persamaan
regresi
berganda
harus
memenuhi
persyaratan uji asumsi klasik, yaitu bahwa pengambilan keputusan
melalui uji t dan uji F tidak boleh bias. Asumsi klasik ini bermaksud
untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi
asumsi dasar dalam analisis regresi yang meliputi : terjadi normalitas,
tidak terjadi multikolinieritas, tidak terjadi autokorelasi, tidak terjadi
heteroskedastisitas.
36
1) Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak. Menggunakan analisis grafik dan uji
statistik.34
a) Analisis Grafik
Analisis grafik dilakukan dengan melihat normal probability
plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang
menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya.
b) Uji Statistik
Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan uji statistik
non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika signifikasi hasil
uji K-S nilainya lebih besar dari 0,05 berarti data terdistribusi
normal.
2) Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
34
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang:
Badan Penerbit Undip, 2011), hlm. 160.
37
variabel independen.
35
Hasil pengujian ini menggunakan nilai
Collinearity Statistics Tolerance (T) dan Variance Inflation Factor
(VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,1 atau sama dengan nilai
VIF ≥ 10.36
3) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi,
maka dinamakan ada
problem autokorelasi.
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual
(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi
lainnya. Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan uji
Durbin-Watson (DW test). Hipotesis yang akan diuji adalah: 37
H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0)
Ha : ada autokorelasi (r ≠ 0)
Nilai signifikansi penelitian ini adalah 5%, jumlah pengamatan
52 (n) dan jumlah variabel independen 4 (k = 4) sehingga nilai dl dan
du berturut-turut adalah 1.3929 dan 1.7223. Penenetuan hasil
analisisnya sebagai berikut :
35
Ibid., hlm. 105.
Ibid., hlm. 106.
37
Ibid., hlm. 110-111.
36
38
Tabel 1.4
Uji Durbin Watson
Hipotesis Nol
Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada autokorelasi
Positif
Tidak ada autokorelasi
Negatif
Tidak ada autokorelasi
Negatif
Tidak ada autokorelasi,
baik positif maupun negatif
Keputusan
Tolak
Jika
0 < d < dl
No desicion
dl ≤ d ≤ du
Tolak
4 – dl < d < 4
No desicion
4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Terima
du < d < 4 – du
4) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas akan dilakukan
dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat
(dependen) dengan residualnya. Dasar analisisnya adalah jika ada pola
tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur
(bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit),
maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola
39
yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 38
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel independen, yaitu ukuran perusahaan,
profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan terhadap variabel dependen
yaitu Corporate Social Responsibility Disclosure. Adapun bentuk
persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
CSRD = α + β1X1 + β2X2+ β3X3 + β4X4+ ε
Keterangan :
CRSD = Corporate Social Responsibility Disclosure
α = Koefisien konstanta
β1-4 = Koefisien regresi variabel independen
X1 = Ukuran Perusahaan (Total Aset)
X2 = Profitabilitas (ROA)
X3 = Likuiditas (CR)
X4 = Umur Perusahaan
ε = Tingkat kesalahan (error)
c. Uji Hipotesis
1. Uji Statistik t (Parsial)
Uji t yaitu pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah
ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan
38
Ibid., hlm. 139.
40
mempengaruhi Corporate Social Responsibility Disclosure secara
parsial. Pengujian signifikansi yang dilakukan uji t ditetapkan dengan
menggunakan taraf signifikansi 0,05. Prosedur pengujian hipotesis
sebagai berikut:
a) Menentukan Level of Significance α < 0,05.
b) Jika thitung > ttabel, maka menerima Ha, yang berarti variabel bebas
tersebut mampu mempengaruhi variabel terikat secara signifikan.
Jika thitung < ttabel, maka Ha tidak dapat diterima, yang berarti
variabel bebas tersebut tidak mempengaruhi variabel terikat.
2. Uji Statistik F (Simultan)
Uji F pada dasarnya digunakan untuk menguji apakah
semua variabel independen yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas,
likuiditas dan umur perusahaan yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara
dependen
yaitu
Corporate
bersama-sama
Social
terhadap
Responsibility
variabel
Disclosure.
Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai Ftabel dengan
Fhitung.
Untuk menentukan nilai F, tingkat signifikan yang digunakan
sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (n-k)
dan (k-1) dimana n adalah jumlah observasi, kriteria uji yang
digunakan adalah:
a) Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima artinya hitung tabel secara
statistik dapat dibuktikan bahwa variabel independen (ukuran
41
perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan umur perusahaan) tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen (Corporate Social
Responsibility Disclosure).
b) Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha hitung tabel (Hipotesis
alternative) diterima, artinya secara simultan dapat dibuktikan
semua variabel independen (ukuran perusahaan, profitabilitas,
likuiditas dan umur perusahaan) berpengaruh terhadap variabel
dependen (Corporate Social Responsibility Disclosure).
d. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.39
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam
model. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk
menggunakan Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi
terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila
satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. 40
39
40
Ibid hlm. 97
Ibid, hlm. 97
42
H. Sistematika Penulisan
Penelitian ini akan dipaparkan dalam sistematika sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, telaah pustaka, hipotesis, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Berisi landasan teori yang memuat uraian teoritis tentang variabel
yang diteliti seperi teori stakeholder, teori legitimasi, Corporate
Social
Responsibility
Disclosure
serta
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya.
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Berisi tentang gambaran umum Daftar Efek Syariah serta profil
perusahaan-perusahaan
pertambangan
yang
menjadi
objek
penelitian.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Berisi analisis data tentang hasil penelitian serta pembahasannya.
BAB V
PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran
Download