fakultas farmasi - Universitas Setia Budi

advertisement
FAKULTAS FARMASI
BAB III.
FAKULTAS FARMASI
A. PENGANTAR
Fakultas Farmasi berdiri sejak 1997 hasil pengembangan dari Sekolah Tinggi Teknik Kimia
Surakarta (STTKS) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
nomor 77/D/O/1997 tanggal 11 Nopember 1997. Saat ini, Fakultas Farmasi mempunyai 5
program studi yaitu DIII Farmasi, DIII Analisa Farmasi dan Makanan (Anafarma), SI
Farmasi, SII Farmasi dan Program Profesi Apoteker. Buku Panduan ini khusus
menguraikan kegiatan akademik program studi Profesi Apoteker.
B. VISI DAN MISI
1. Visi Fakultas Farmasi
Menjadi Fakultas yang bermutu dan berperan aktif di tingkat nasional dalam
pengembangan ilmu kefarmasian, pada tahun 2020.
2. Misi Fakultas Farmasi
a. Menghasilkan lulusan yang beriman, bertaqwa, berbudi pekerti luhur, dan berdaya
saing nasional.
b. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang
bermutu dan memiliki daya saing nasional di bidang kefarmasian.
c. Menyelaraskan pendidikan tinggi kefarmasian dengan perkembangan IPTEK, sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
d. Mengembangkan keilmuan di bidang kefarmasian.
e. Melaksanakan perintisan dan pengembangan jejaring (net working) kemitraan di
bidang kefarmasian pada tingkat nasional, regional, dan internasional.
3. Tujuan Fakultas Farmasi
a. Terbentuknya lulusan beriman, bertaqwa, berbudi pekerti luhur, mampu
menerapkan dan mengembangkan keilmuan serta berdaya saing di bidang
kefarmasian.
b. Terselenggaranya pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
yang bermutu di Fakultas Farmasi dan memiliki daya saing nasional di bidang
kefarmasian.
c. Dihasilkannya pendidikan tinggi kefarmasian yang selaras dengan perkembangan
IPTEK, sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
d. Meningkatnya produk-produk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
inovatif untuk pengembangan keilmuan dalam skala nasional di bidang
kefarmasian.
e. Terciptanya jejaring (net working) kemitraan pada tingkat nasional, regional, dan
internasional di bidang kefarmasian.
C. ORGANISASI FAKULTAS
Fakultas Farmasi dipimpin oleh dekan dan dibantu oleh wakil dekan senior dan tiga wakil
dekan yaitu wakil dekan I bidang akademik, wakil dekan II bidang administrasi dan keuangan,
wakil dekan III bidang kemahasiswaan yang bertugas membantu sesuai bidangnya dan
bertanggung jawab kepada dekan. Unsur Pelaksana Akademik masing-masing program studi
dipimpin oleh ketua program dan dibantu sekretaris program studi. Tugas Ketua Program adalah
membuat agenda akademik setiap semester dan memastikan kegiatan yang telah direncanakan
berjalan sesuai dengan kalender akademik. Sekretaris Program bertugas membantu dan
bertanggung jawab kepada Ketua Program dalam pelaksanaan kegiatan akademik.
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
A. SPESIFIKASI PROGRAM STUDI
Program Studi Profesi Apoteker telah berdiri sejak tahun 2001 dan berstatus terakreditasi
dengan nilai B oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) berdasarkan
nomor Surat Keputusan 001/BAN-PT/Ak-II/PSPA/X/2012 tanggal 18 Oktober 2012.
Lulusan dari program studi ini akan mendapatkan sebutan Apoteker.
B. VISI DAN MISI
Visi :
Terciptanya program profesi apoteker yang menghasilkan apoteker
yang beriman,
berbudi pekerti luhur serta memiliki kompetensi dalam pengembangan serta penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Farmasi Klinik Komunitas serta Farmasi Sains
dan Industri yang mempunyai daya saing di tingkat nasional pada akhir tahun 2016
melalui penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan penyebaran
ilmu farmasi secara profesional.
Misi :
1.
Menyelenggarakan proses pendidikan program profesi apoteker dengan melakukan
pendidikan dan pengabdian masyarakat
yang berkualitas dalam menghasilkan
apoteker yang berbudi luhur dan memiliki kompetensi di Farmasi Klinik Komunitas
serta Farmasi Sains dan Industri.
2.
Menyediakan sarana dan prasarana serta lingkungan yang unggul dan kondusif dalam
proses pembelajaran yang yang efektif dan efisien melalui optimalisasi sistem
pengelolaan manajemen internal dan eksternal
3.
Menghasilkan profesi apoteker yang unggul dalam intelectual skills, practical skills,
dan soft skills, dan memiliki sifat arif, bijaksana, berbudi pekerti luhur serta mampu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4.
Mempertahankan pengakuan stakeholders terhadap kompetensi khusus (distinctive
competence) dengan terus berupaya melakukan kerjasama dengan berbagai fihak baik
pemerintahan maupun swasta yang berada di dalam ataupun di luar negeri, untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kefarmasian
5.
Mempertahankan keberlanjutan eksistensi program studi dan menjaga keterkaitan dan
relevansi kegiatan akademis dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
di bidang kefarmasian secara nasional maupun internasional yang bermanfaat di
segala aspek.
C. TUJUAN
1. Terselenggaranya proses pendidikan program profesi apoteker
pendidikan dan pengabdian masyarakat
dengan melakukan
yang berkualitas dalam menghasilkan
apoteker yang berbudi luhur dan memiliki kompetensi di Farmasi Klinik Komunitas
serta Farmasi Sains dan Industri.
2.
Tersedianya sarana dan prasarana serta lingkungan yang unggul dan kondusif dalam
proses pembelajaran yang yang efektif dan efisien melalui optimalisasi sistem
pengelolaan manajemen internal dan eksternal
3.
Terbentuknya profesi apoteker yang unggul dalam intelectual skills, practical skills,
dan soft skills, dan memiliki sifat arif, bijaksana, berbudi pekerti luhur serta mampu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4.
Diperolehnya pengakuan stakeholders terhadap kompetensi khusus (distinctive
competence) dengan terus berupaya melakukan kerjasama dengan berbagai fihak baik
pemerintahan maupun swasta yang berada di dalam ataupun di luar negeri, untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kefarmasian
5.
Dipertahankannya keberlanjutan eksistensi program studi dan menjaga keterkaitan
dan relevansi kegiatan akademis dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang kefarmasian secara nasional maupun internasional yang
bermanfaat di segala aspek.
D. PROFIL LULUSAN
1. Care-giver
2. Teacher/Educator, Drug informer.
3. Scientific comprehension & Research abilities
4. Life-long learner
5. Leader, Decision maker, Manager
6. Communicator, Teamwork abilities
7. Personnal/ Professional responsibilities.
E. KOMPETENSI LULUSAN
Kompetensi lulusan program studi Profesi Apoteker meliputi :
1. Sikap:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religious
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral,
dan etika
c. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme
serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain
f. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila
g. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan
h. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
i. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan
2. Ketrampilan Umum:
a. Mampu bekerja di bidang kefarmasian, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal
setara dengan standar kompetensi farmasis/apoteker
b. Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya
berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif
c. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesi farmasis
d. Mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau pengembangan kebijakan nasional pada
bidang profesi farmasis
e. Mampu menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di bidang
keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku, serta kode etik profesinya,
yang dapat diakses oleh masyarakat akademik
f. Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat
dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat
g. Mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui
pelatihan dan pengalaman kerja
h. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri
i. Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesi
farmasis
j. Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah
pekerjaan bidang profesi farmasis
k. Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi
farmasis dan kliennya
l. Mampu mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi
pengembangan profesi, dan kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesi farmasis
m. Mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis
organisasi
n. Bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesi farmasis sesuai dengan kode etik
profesi farmasis
3. Ketrampilan Khusus:
3.1. Care-giver:
a. Mampu mengidentifikasi masalah terkait obat dan
alternatif solusinya untuk
mengoptimalkan terapi
b. Mampu memberikan pelayanan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai kebutuhan
pasien.
c. Mampu menyiapkan sediaan farmasi (steril dan non-steril) sesuai kebutuhan pasien.
d. Mampu berperan aktif dalam perancangan, pengembangan, dan produksi sediaan
farmasi yang aman, efektif, stabil dan bermutu.
e. Mampu mengelola penyediaan dan pendistribusian sediaan farmasi dan alat kesehatan
secara sistematis dan efektif.
3.2. Teacher/Educator, Drug informer:
a. Mampu menyediakan informasi yang akurat dan terkini serta memberikan pelayanan
informasi dan edukasi terkait obat dan pengobatan.
b. Mampu merancang dan melaksanakan pelayanan kefarmasian berbasis komunitas
dalam upaya promotif dan preventif kesehatan masyarakat.
3.3. Scientific comprehension & Research abilities:
Mampu melakukan penelitian bidang kefarmasian untuk meningkatkan pencapaian
keberhasilan terapi.
3.4. Life long learner
Mampu mengembangkan kemampuan profesi secara berkelanjutan
3.5.Leader, Decision maker, Manager:
Mampu menerapkan sistem manajemen dalam mengelola pekerjaan kefarmasian
3.6. Communicator, Teamwork abilities:
Mampu membangun komunikasi dan kerjasama interprofesional dengan berbagai pihak,
khususnya dengan tenaga kesehatan
3.7. Personnal/ Professional responsibilities:
Mampu melakukan praktik kefarmasian secara profesional, legal dan etik
F. KRITERIA KELULUSAN
1. Telah menyelesaikan dan lulus semua mata kuliah dan Praktek Kerja Profesi
2. IPK ≥ 3,00
3. Tidak memiliki nilai D
4. Nilai mata kuliah studi kasus dan PKPA ≥ 2,50
5. Mata kuliah dengan nilai C di bawah 2,50 tidak lebih dari 1 mata kuliah
Predikat Kelulusan:
IPK 3,00 – 3,24 : Memuaskan
IPK 3.24 - 3.49 : Sangat Memuaskan
IPK 3.50 - 4.00 :Lulus dengan pujian (cumlaude)
Khusus untuk predikat Cumlaude selain kriteria IPK harus memenuhi kriteria lain, yaitu:
a. Menyelesaikan studi tepat waktu (2 semester)
b. Tidak mempunyai nilai dengan huruf mutu C atau yang lebih rendah
G. LAIN-LAIN
Aturan Penilaian:
a. Penilaian terhadap mata kuliah teori dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung (meliputi nilai kuis, tugas dan lain-lain), ditambah dengan Ujian Tengah
Semester dan Ujian Akhir Semester yang dilakukan secara tertulis di akhir
perkuliahan semester 1. Mahasiswa yang belum mencapai nilai B (3,0) diberi
kesempatan untuk mengikuti ujian perbaikan yang dilaksanakan bersama dengan
UTS dan UAS angkatan berikutnya.
b. Penilaian terhadap mata kuliah studi kasus dilaksanakan selama proses pembelajaran
dan Ujian Akhir.
c. Skala yang digunakan adalah skala 5, dengan nilai pecahan satu angka dibelakang
koma yang dijabarkan sebagai berikut:
Lambang Angka
4
3-3,9
2-2,9
1-1,9
0
Lambang Huruf
A
B
C
D
E
Arti Lambang
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Gagal
d. Nilai batas lulus setiap mata kuliah adalah 3,0 (B). Nilai C diperbolehkan dengan
ketentuan seperti yang tercantum dalam butir F tentang Kriteria Kelulusan.
e. Konversi nilai skala 5 dan skala 100 serta distribusi PAN mengikuti tabel berikut :
Skala 5
Penilaian Acuan Patokan
(PAP)
Penilaian Acuan Normal
(PAN)
Huruf
Angka
Skala 100
A
4
85 – 100
N > M + 1,5 δ
3,9
3,8
3,7
3,6
3,5
3,4
3,3
3,2
3,1
3
83 – 84
81 – 82
79 – 80
77 – 78
75 – 76
74
73
72
71
70
M + 1,4 δ< N ≤ M +1,5 δ
M + 1,3 δ< N ≤ M +1,4 δ
M + 1,2 δ< N ≤ M +1,3 δ
M + 1,1 δ< N ≤ M +1,2 δ
M + 1,0 δ< N ≤ M +1,1 δ
M + 0,9 δ< N ≤ M +1,0 δ
M + 0,8 δ< N ≤ M +0,9 δ
M + 0,7 δ< N ≤ M +0,8 δ
M + 0,6 δ< N ≤ M +0,7 δ
M + 0,5 δ< N ≤ M +0,6 δ
C
2,9
2,8
2,7
2,6
2,5
2,4
2,3
2,2
2,1
2
69
68
67
66
65
64
63
62
61
55 - 60
M + 0,4 δ< N ≤ M +0,5 δ
M + 0,3 δ< N ≤ M +0,4 δ
M + 0,2 δ< N ≤ M +0,3 δ
M + 0,1 δ< N ≤ M +0,2 δ
M + 0 δ< N ≤ M +0,1 δ
M - 0,1 δ< N ≤ M + 0 δ
M - 0,2 δ< N ≤ M - 0,1 δ
M - 0,3 δ< N ≤ M - 0,2 δ
M - 0,4 δ< N ≤ M - 0,3 δ
M - 0,5 δ< N ≤ M - 0,4 δ
D
1,9
1,8
1,7
1,6
1,5
1,4
1,3
1,2
1,1
1
54
53
52
51
50
47 – 49
43 – 46
41 – 42
31 – 40
20 - 30
MMMMMMMMMM-
E
0
0 – 19
B
0,6 δ< N ≤ M - 0,5 δ
0,7 δ< N ≤ M - 0,6 δ
0,8 δ< N ≤ M - 0,7 δ
0,9 δ< N ≤ M - 0,8 δ
1,0 δ< N ≤ M - 0,9 δ
1,1 δ< N ≤ M - 1,0 δ
1,2 δ< N ≤ M - 1,1 δ
1,3 δ< N ≤ M - 1,2 δ
1,4 δ< N ≤ M - 1,3 δ
1,5 δ< N ≤ M - 1,4 δ
N ≤ - 1,5 δ
Keterangan : N : nilai, M : nilai rata-rata, δ = Deviasi standar (simpangan baku)
Ujian Komprehensif:
Ujian Komprehensif merupakan bagian dari penilaian Praktek Kerja Profesi Apoteker,
berupa ujian lisan dengan metode ujian komprehensif (untuk PKPA rumah sakit dan
industri) dan metode OSCA (untuk PKPA apotek). Ujian dilaksanakan untuk menilai
aspek keprofesian, peraturan perundang-undangan, perkembangan ilmu pengetahuan di
bidang kefarmasian, perkembangan praktek kefarmasian, farmakoterapi dan jaminan
mutu.
Peserta Ujian Komprehensif adalah mahasiswa aktif Program Profesi Apoteker yang telah
menyelesaikan semua beban pendidikan baik perkuliahan maupun praktek kerja profesi
dan melengkapi persyaratan Ujian Profesi Apoteker.
Materi Ujian Komprehensif: Materi ujian dibatasi pada topik masalah yang telah
diberikan berupa pertanyaan yang berkaitan dengan kompetensi apoteker di tempat
pekerjaan kefarmasian dan aspek-aspek lain yang relevan.
Penguji ujian komprehensip terdiri atas satu orang akademisi dan satu orang praktisi yang
memiliki pengetahuan serta pengalaman di bidang kefarmasian masing-masing. Peserta
dihadapkan pada pertanyaan komprehensif selama total 30 menit.
Penguji Ujian Komprehensif Profesi Apoteker:
Penguji Ujian Apoteker adalah seseorang yang minimal mempunyai jenjang pendidikan
strata 2 dalam bidang ilmu kefarmasian atau yang setara dan memiliki Sertifikat
Kompetensi Apoteker.Penguji Ujian Komprehensip dari luar PTF (ISFI) ditetapkan
bersama oleh Pimpinan dan ISFI atas dasar usulan yang diajukan oleh pimpinan PTF.
H. STRUKTUR KURIKULUM DALAM SEMESTER
Semester 1 : 29 sks
SKS
No
Kode Mata
Kuliah
1
P 1 0 01 03 2 15
Farmasi Klinik
2
2
P 1 0 02 03 3 15
Farmakoterapi
3
3
P 1 0 03 03 2 15
Pelayanan Informasi Obat
2
P 1 0 04 03 2 15
Patofisologis dan Terminologi
Medis
2
P 1 0 05 03 2 15
Biofarmasetika dan
Farmakokinetika Klinik
2
6
P 1 0 06 03 2 15
Pengembangan Produk Farmasi
2
7
P 1 0 07 03 2 15
Manajemen Farmasi
2
P 1 0 08 03 2 15
Etika Profesi dan Perundangundangan
2
9
P 1 0 09 03 2 15
Fitoterapi
2
10
P 1 0 10 03 2 15
Farmasi praktis
2
11
P 1 1 11 03 2 15
Studi Kasus Farmasi Komunitas
12
P 1 0 12 03 2 15
Farmasi Rumah Sakit
2
13
P 1 0 14 03 2 15
Farmasi Industri
2
Mata kuliah pilihan
2
4
5
8
14
Mata Kuliah
Total sks
Teori
Praktek
2
23
2
Prasyarat
Semester 2 : 9 sks
SKS
Teori Praktek
No
Kode Mata
Kuliah
1
P 2 1 16 03 1 15
PKPA Pemerintahan
1
2
P 2 1 17 03 4 15
PKPA Apotek
4
PKPA Rumah Sakit atau Industri
4
Mata Kuliah
3
Total sks
Prasyarat
9
Mata Kuliah Pilihan
SKS
Teori Praktek
No
Kode Mata
Kuliah
1
P 1 1 13 03 2 15
Studi Kasus Farmasi Klinik dan
Rumah Sakit
2
2
P 1 1 15 03 2 15
Studi Kasus Farmasi Industri
2
3
P 2 1 18 03 4 15
PKPA Rumah Sakit
4
4
P 2 1 19 03 4 15
PKPA Industri
4
Mata Kuliah
Prasyarat
I. URAIAN MATA KULIAH
SEMESTER I
Nama Mata Kuliah : Farmasi Klinik
Kode Mata Kuliah
: P 1 0 01 03 2 15
Kredit Teori
: 2 sks
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :
1. Mahasiswamampu memahami dan mengidentifikasi sejarah, kompetensi, dan
kewenangan kegiatan farmasi klinik berdasar peraturan dan perundangan yang
berlaku, serta memahami prinsip pharmaceutical care dalam pelayanan kefarmasian.
2. Mahasiswa mampu memahami dan menintepretasikan data klinik pasien, memahami
terminologi medis dan membuat database pasien.
3. Mahasiswa mampu memahami dan mengidentifikasi masalah terkait pengobatan
dalam kegiatan Pemantauan Terapi Obat (PTO)
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan memahami Drug Induced Disease, Adverse
Event, Adverse Effect, dan Pharmacovigilance
5. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan mencari Evidence Based Medicine dari
sumber literatur yang terpercaya dalam rangka menyelesaikan PTO maupun sebagi
Penyedia Informasi Obat.
Bahan Kajian
•
:
Sejarah Farmasi Klinik, Falsafah Pharmaceutical Care, Mengenal Kegiatan dalam
farmasi Klinik, Klasifikasi RS dan garis besar tugas Farmasis di RS. Kewenangan
Farmasi Klinik menurut Permenkes dan Perundang-undangan yang berlaku. Kendala
dalam praktek farmasi klinik
•
Intepretasi data Klinik. Terminologi medis.
Data Base Pasien
•
Perbedaan Metode SOAP, FARM, PAM. Identifikasi Subyektif, Obyektif,
Assessment, Plan. Drug Related Problem
•
Drug Induced Disease. Adverse Event dan Adverse Effect.
Pharmacovigilance
•
Definisi Evidence Base Medicine. Jurnal atau alamat web yang dapat digunakan
untuk mencari informasi obat. Cara menelusur Jurnal yang baik dan representatif.
Cara penyusunan dokumen informasi obat yang baik
Pustaka
1.
2.
3.
4.
Aslam M, Tan CK, Prayitno A, 2003, FarmasiKlinis (Clinical Pharmacy)
MenujuPengobatanRasionaldanPenghargaanPilihanPasien, Gramedia, Jakarta
Dipiro JT, Talbert RL, Yee GC, Matzke GR, Wells, BG, Posey LM, 2005,
Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, 4 th, Appleton & Lange
Herfindal ET, Gourley DR, 2000, Textbook of Therapeutics, Drug and Disease
Management, 7 th. Ed, Lippincot& Williams, Philladelpia
Koda-Kimble,M.A.,Young,L.Y.,Kradjan,W.AdanGueglielmo,B.J.(Eds),2007,Applied
Therapeutics:The Clinical Use of Drugs,Lippincott William and Wilkins, Illionois
Nama Mata Kuliah : Farmakoterapi
Kode Mata Kuliah
: P 1 0 02 03 3 15
Kredit Teori
: 3 sks
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :
1.
Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait obat berlandaskan
pedoman terapi dan pendekatan berbasis bukti untuk mengoptimalkan terapi pada
pasien dengan gangguan kardiovaskular, gangguan pernapasan, dan gangguan saluran
cerna.
2.
Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait obat berlandaskan
pedoman terapi dan pendekatan berbasis bukti untuk mengoptimalkan terapi pada
pasien dengan gangguan psikiatri-gangguan syaraf, Gangguan Saluran KemihGinekologi, gangguan ginjal, gangguan Endokrin, dan mata-THT.
3.
Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait obat berlandaskan
pedoman terapi dan pendekatan berbasis bukti untuk mengoptimalkan terapi pada
pasien dengan gangguan infeksi, Gangguan Onkologi, dan gangguan kulit.
4.
Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait obat berlandaskan
pedoman terapi dan pendekatan berbasis bukti untuk mengoptimalkan terapi pada
pasien dengan gangguan darah, imunologi, tulang-sendi, nutrisi dan gawat darurat.
Bahan Kajian
:
Gangguan Kardiovaskular: Hipertensi esensial, Ischemic Heart Disease –angina, Acute
Coronary Syndrome, Stroke Ischemik-Transient Ischemic Attack, Hiperlipidemia.
Gangguan
Saluran
Nafas:
Asthma,
Chronic
Obstructive
Pulmonary
Disease,
Gastroesophageal Reflux Disease.
Gangguan Saluran Cerna: Diare, Konstipasi, Nausea/vomiting (Non Post Operative
Nausea Vomiting, Non Cancer), Peptic Ulcer, Viral Hepatitis (A,B),
Gangguan psikiatri-gangguan Syaraf: Anxiety, Epilepsy, Pain Mangement, Headache.
Gangguan
Saluran
Kemih-
Ginekologi:
Benign
Prostate
Hyperthropy
(BPH),
Contraceptive, Menstruation-Related disorders.
Gangguan ginjal: Acute Renal Failure, Drug Induced Renal Disease
Gangguan Endokrin: Diabetes Mellitus, Thyroid disorder
Gangguan mata-THT: Glaucoma, Allergic Rhinitis, Conjunctivitis, Otitis Media,
Pharingitis
Gangguan infeksi: Upper respiratory Tract Infections, Lower Respiratory Trat Infection,
Influenza, TBC, Urinary Track Infection, Gastro Intestinal infection, Parasitic Diseases,
Sexually Tranmission Disease, Superficial fungal infection, Vaccines, Toxoid, HIV-AIDS
Gangguan Onkologi: Cancer treatment and chemotherapy
Gangguan kulit: Dermatologic Drug Reaction and self-treatable Skin Disorders
(dermatitis, cutaneous drug reaction, hyper pigmentation), Acne Vulgaris.
Gangguan darah, imunologi: Anemia, Coagulation disorders, Allergic and Pseudoallergic
Drug
Gangguan tulang-sendi: Osteoporosis, Rheumatoid Arthritis, Osteoarthritis, Gout
Gangguan nutrisi: Assesment of nutrition Status and Nutrition requirements
Gawat darurat: Poisoning, Mengenali kegawatdarutan dan tata laksana.
Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Charles F, Lacy, Lora, L. Amstrong, Morton P, Goldman Leonard L, Lance, 2010,
Drug Information Handbook, Ed 19 th, Lexicomp.
Dipiro, JT. Talbert. RL, Yee, G.C. Matzke, G.R well. B.G, pasey L,M. 2014.
Pharmacotherapy A patophysiological Approach 3 rd ed Appletone Largie, Standard
Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M., 2008,
Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach 7th edition, Mc Graw Hill: USA
Herfindal E.T., Gourley, D.R, 2001, Texbook of therapeutic Drug and disease
management 7 th ed, Lippincot William and Wilkins, Philadelphia
Koda Kimble and Young's, 2013, Applied Therapeutic the clinical use of drug 10 rd
ed, Lippicont Williams and Wilkins, Philadelphia
Price, S.A., Wilson, L.M., 2006, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
ed 6, ECG: Jakarta
Goodman and Gilman's, 2006, The Pharmacological Basic of Therapeutic 11th
edition, Mc Graw Hill: USA
Werner & Ingbar’s, 2000, THE THYROID A Fundamental and clinicl text . 8 th
edition. Eds Braverman, Utiger Lippincott Williams & Wilkins , Philadelpia
Schwinghammer, T.L., 2002, Pharmacotherapy Casebook: A Patient Focused
Approach, 5 th . Ed., McGraw-Hill Companies, New York.
NAEPP, 2002, Guidline for the Diagnosis and Management of asthma, the national
asthma education and prevention program, National Institute of health lung and blood
Graddy, F., Lambert, H.P., Finch, R.G., and Greenwood, D., 1997, Antibiotic and
Chemotherapy : 12 Anti-infective agents and their use in therapy, 7 th . Ed.,
Churchill, Livingstone.
Di Piro, et al., Handbook of Pharmacotherapy, 9th edition, Mc Graw Hill, USA.
Nigam, A. and Tardif, J., 2008, The Place of Exercise in The Patient with Chronic
Stable Angina, Heart Metab, 38, 34-37.
http://circ.ahajournals.org/content/99/21/2829.full
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000198.htm
http://circ.ahajournals.org/ downloaded on March 23, 2015
http://www.drugs.com/celecoxib.html
K Alledredge, B., A. Jacobson, P., and co., 2013, Applied Theurapeutic: the Clinical
Use of Drugs,10th ed. AHFS
19. Anonim, 2005, Clinical Guideline For The Management Of CHF, The American
College of Cardiology/American Heart Association
20. Anonim, 2011, Guideline For The Prevention, Detection And Management Of
Chronic Heart Failure In Australia, National Heart Foundation of Australia
21. Koda-Kimble, M.A., dkk. 2009, Aplied Theraupetics The Clinical Use Of Drugs, 9th
edition, Lippincott William & Wilkins
22. Lacy, C.F., 2011, Drug Information Handbook A Comprehensive Resource For All
Clinicians And Healthcare Proffesionals, Lexicomp USA
23. Lee JH, et al., 2012, High Dose Levofloxacin In Community-Acquired Pneumonia: A
Randomised, Open Label Study, Clin Drug Investig. 2012 Sep 1; 32(9)
24. Relu C, et al., 2011, Differential Clinical Profile Of Candesartan Compared To Other
Angiotensin Receptor Blockers, Vascular Health and Risk Management 2011:7
Nama Mata Kuliah : Pelayanan Informasi Obat
Kode Mata Kuliah
: P 1 0 03 03 2 15
Kredit Teori
: 2 sks
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :
1. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah Definisi & Prinsip komunikasi,
Komunikasi non verbal, Barrier komunikasi, Ketrampilan berkomunikasi,
komunikasi dengan pasien, Media Komunikasi, Proses Komunikasi, Cara bertanya
Komunikasi dgn situasi tertentu
2. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait Informasi Obat,
Evaluasi Literatur Ttg Obat, dan Penulisan Artikel Ilmiah Ttg Obat, Mengelola
informasi obat secara sistematik dan strategi pencarian informasi obat. Perbedaan
putaka/literatur primer, sekunder dan tersier. Mengelola pelayanan informasi sediaan
farmasi dan alat kesehatan (infus, iv cathehter, sonde oral dll)), Penyiapan dan
penyampaian informasi, konsultasi, dan edukasi tentang sediaan farmasi (komunikasi
tulis dan lesan)
3. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait Konseling Farmasi
Konseling Farmasi merupakan pelayanan kefarmasian, keharusan konseling.
Pelaksanaan Konseling, Konseling Efektif Pasien. Aplikasi konseling kepada pasien
baru/lama : Obat Asma, Insulin, Suppositoria, Ovula, Tetes Mata, Tetes Telinga.
Simulasi & Sosiodrama Konseling Obat (Penyakit degeneratif . kanker dll)
4. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait obat Pedoman
pertanyaan dlm self medication Informasi yg diberikan, Promosi Kesehatan
Masyarakat.
Bahan Kajian
:
a. Komunikasi, ketrampilan berkomunikasi, komunikasi dengan pasien
b. Media Komunikasi & proses komunikasi
c. Informasi Obat, Evaluasi Literatur Ttg Obat, dan Penulisan Artikel Ilmiah Ttg Obat.
d. Konseling Farmasi merupakan pelayanan kefarmasian, keharusan konseling,
Informasi Obat & Pelaksanaan Konseling, Konseling Efektif Pasien & pelaksanaan
konseling efektif pasien
e. Aplikasi konseling pada pasien lama dan baru.
f. Simulasi & Sosiodrama Konseling Obat
g. Self medication
h. Promosi Kesehatan Masyarakat
i. Pelayanan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan
j. Penelusuran & Validasi Informasi
k. Penyiapan dan penyampaian informasi, konsultasi, dan edukasi tentang sediaan
farmasi (komunikasi tulis dan lesan)
l. Komunikasi dan kolaborasi interprofesional
Pustaka
1.
Anonim, PerMenKes RI No 244/Menkes/SK/V/1990
2.
Anonim, Kep MenKes RI No 1027/Menkes/SK/IX/2004
3.
Meldrum, H., 1994., Interpersonal Communication in Pharmaceutical Care,
Pharmaceutical Products Press, New York, London, Norwood (Australia)
4.
Rantucci,MJ., 1997, Pharmasits Talking With Patients, Aguide to patient Counseling,
1th Ed, Williams & Wilkins, Baltimore, Maryland, USA.
5.
Warden-flood., J., 1990, Handbook for patent medication Caounselling, Pharm.
Society of Australia, Canberra.
6.
Berber, B., A., 2005, Communication skill for Pharmacist : Building Relationships,
Improving Pateint care, 2 nd Ed, American Pharmacists Association, Washington,
DC.
Nama Mata Kuliah : Patofisologis dan Terminologi Medis
Kode Mata Kuliah
: P 1 0 04 03 2 15
Kredit Teori
: 2 sks
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :
1.
Mampu menjelaskan tentang patofisiologi dan terminologi medis terkait gangguan
kardiovaskular, gangguan pernapasan, dan gangguan saluran cerna.
2.
Mampu menjelaskan tentang patofisiologi dan terminologi medis terkait gangguan
psikiatri-gangguan syaraf, Gangguan Saluran Kemih- Ginekologi, gangguan ginjal,
gangguan Endokrin, dan mata-THT.
3.
Mampu menjelaskan tentang patofisiologi dan terminologi medis terkait gangguan
infeksi, Gangguan Onkologi, dan gangguan kulit.
4.
Mampu menjelaskan tentang patofisiologi dan terminologi medis terkait dengan
gangguan darah, imunologi, tulang-sendi, nutrisi dan gawat darurat.
Bahan Kajian
:
Patofisiologi dan terminologi medis sistem Kardiovaskular.
Patofisiologi dan terminologi medis sistem Saluran Nafas
Patofisiologi dan terminologi medis sistem Saluran Cerna
Patofisiologi dan terminologi medis sistem Syaraf.
Patofisiologi dan terminologi medis sistem Saluran Kemih- Ginekologi.
Patofisiologi dan terminologi medis sistem ginjal.
Patofisiologi dan terminologi medis sistem Endokrin.
Patofisiologi dan terminologi medis sistem mata-THT:
Patofisiologi dan terminologi medis infeksi.
Patofisiologi dan terminologi medis Onkologi
Patofisiologi dan terminologi medis kulit.
Patofisiologi dan terminologi medis sistem darah, imunologi.
Patofisiologi dan terminologi medis tulang-sendi.
Pustaka
1. Frizzell, J.P., 2001, Handbook of Pathophysiology, Springhouse Corporation,
Springhouse
2. DiPiro, J.T., et. Al., 2005, Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, 6th
Edition, McGraw Hill, New York
Nama Mata Kuliah : Biofarmasetika dan Farmakokinetika Klinik
Kode Mata Kuliah
: P 1 0 05 03 2 15
Kredit Teori
: 2 sks
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :
1.
Mahasiswa mampu
menunjukka penguasaan konsep teoritis tentang obat, tubuh
manusia, dan mekanisme kerja obat,
2.
Mahasiswa mampu menunjukkan penguasaan konsep teoritis perjalanan atau nasib
obat di dalam tubuh serta kaitannya dengan sifat fisikokimia obat,
3.
Mampu menerapkan konsep teoritis dan matematis dalam melakukan analisis
parameter fisika kimia dan fisikokimia sediaan farmasi, 4. mampu menerapkan
konsep teoritis ilmu dan teknologi kefarmasian dalam riset kefarmasian,
5. mampu mengikuti perkembangan IPTEK dan meningkatkan penguasaan ilmu
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan diri secara berkelanjutan.
6.
Mahasiswa dapat memahami perubahan profil farmakokinetika akibat kondisi
patofisiologis pasien (gangguan ginjal, hepar, obesitas, usia) serta dapat menghitung
regimen dosis sesuai kondisi tersebut.
7.
Mahasiswa dapat memahami perbedaan farmakokinetika pada obat-obat kusus
dengan indeks terapi sempit, serta dapat menghitung regimen dosis berdasar
perbedaan tersebut.
Bahan Kajian
:
Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Shargel, L., and Yu, A.,1999, Aplied Biopharmaceutics & Pharmacokinetics, 4th ed.,
Appleton & Lange, New York
Niazi, S.,1979, Textbook of Biopharmaceutics and Clinical Pharmacokinetics,
Appleton-Century-Crofts, New York
Winter, M.E.,2004, Basic Clinical Pharmacokinetics, 4th ed., Lippincott Williams &
Wilkins, Baltimore.
Evans, W.E., Schentag, J.J., Jusko, W.J.,1992, Apllied Pharmacokinetics. Principles
Of Therapeutic Drug Monitoring, 2rd ed., Applied Therapeutics, Inc., Vancouver
Rowland, M. T.N., Tozer,1995, Clinical Pharmacokinetics : Conceps and
Applications, 222rd ed., Appleton & Lange, New York.
Wagner, J.G.,1975, Fundamental of Clinical Pharmacokinetics, 0st ed., Drug
Intelligence Publications, Inc., Hamilton
Williams R.L., Brates,D.C., Mordenti, J.,1990, Rational Therapeutics A Clinical
Pharmacologic Guide for Health Profesional, Marcel dekker, New York
Cadwallader , D.E., 1983, Biopharmaceutics and Drug Interactions, 2rd Ed, Raven
Press, New York
9.
Dressman, J.B., and Lennernas, H., 2000, Oral Drug Absorption, Marcel Dekker,
New York
10. Shargel,L., Mutnick, A.H., Souney, P.F., Swanson, L.N.,Eds, 2001, Comprehensive
Pharmacy Practice, 4th Ed., Lippincott Williams dan Wilkins, Philadelphia
Nama Mata Kuliah : Pengembangan Produk Farmasi
Kode Mata Kuliah
: P 1 0 06 03 2 15
Kredit Teori
: 2 sks
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :
1. Mampu menguasai konsep dasar materi rancangan dan pengembangan formula bentuk
sediaan padat seperti : tablet, kapsul, granul dan serbuk.
2. Mampu menguasai konsep dasar materi rancangan dan pengembangan formula bentuk
sediaan cair seperti : Larutan, suspensi, emulsi dan aerosol.
3. Mampu menguasai konsep dasar materi rancangan dan pengembangan formula bentuk
sediaan semi padat seperti : krim, salep, gel, pasta, supositoria.
4. Mampu menguasai konsep dasar materi rancangan dan pengembangan formula
sediaan steril baik sediaan padat, cair maupun semi padat.
Bahan Kajian
:
• Tablet Konvensional, Tablet Lepas Lambat, Tablet Salut, Sediaan kapsul, Sediaan
Granul dan serbuk
• Sirup paracetamol, Suspensi antasida, Emulsi minyak ikan,
• Salep, Krim tipe o/w, w/o, Gel, Supositoria, Pasta
• Tablet untuk sediaan obat mata, Larutan injeksi untuk Intra Vena, Salep mata
Pustaka
1. Armstrong, N.A., and James, K.C., 1996, Pharmaceutical Experimental Design and
Interpretation. Taylor and Francis,Bristol.
2. Aulton,M.E., 1988, The Science of Dosageform Design, Churchil Livingstone,
Edinburgh.
3. Avis, K.E., Lachman, L, and Lieberbamn, H.A., 2000, Pharmaceutical Dosageform :
Parenteral, Tablet, Disperse System, vol I, II, III, Marcel dekker Inc., New
4. Banker, G.S. and Rhodes, C.T. 1996, Modern Pharmaceutics, 3rd. Ed., MNarcelDekker Inc., New York.
5. Gennaro A.R, 1995, Remington : :The Sience and Practice of Pharmacy, 19th Ed.,
Mack Publ. Co., Pensylvania.
6. Lachman, 1986, The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 2nd, Ed., Lea &
Febiger
Nama Mata Kuliah : Manajemen Farmasi
Kode Mata Kuliah
: P 1 0 07 03 2 15
Kredit Teori
: 2 sks
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :
1. Mampu memahami dan menjelaskan ruang lingkup manajemen farmasi, teori dasar
manajemen dan manajemen pemasaran, fungsi-fungsi manajemen yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
2. Mampu memahami dan menjelaskan cara penyusunan strategi pengembangan apotek
dengan menggunakan analisa lingkungan makro, analisa industri dan analisa SWOT,
cara penyusunan studi kelayakan apotek dan mampu membuat studi kelayakan apotek.
3. Mampu memahami dan menjelaskan pengelolaan kebutuhan obat, manajemen
persediaan, dan cara pengelolaan keuangan apotek
4. Mampu memahami dan menjelaskan penerapan manajemen farmasi di industri
farmasi, teori total quality management dan perannya dalam peningkatan kinerja
usaha farmasi.
Bahan Kajian
:
•
Pengertian dasar tentang manajemen farmasi
•
Ruang lingkup farmasi: - Farmasi sebagai pengetahuan, Farmasi sebagai ilmu,
Farmasi sebagai profesi
•
Konsep manajemen secara umum dan pelayanan kefarmasian
•
Konsep-konsep pemasaran, Layanan Pemasaran, Bauran Pemasaran
•
Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian
•
Analisis Makro, Analisis Industri, Analisis SWOT, Analisa BEP, Analisa ROI,
Analisa NVP, Analisa IRR
•
Perencanaan dan pengadaan Obat, Penyimpanan dan distribusi obat, Indikator
efisiensi dan efektivitas pengelolaan obat, Inventory Turn Over, Pareto Analysis,
VEN Analysis, FIFO /FEFO, Lead time & minimum stock, Just in Time
•
Pembuatan Neraca Laba Rugi, Pembuatan Neraca, Analisis dan interpretasi data
keuangan, Analisis BEP, Perpajakan
•
Manajemen Farmasi Industri: Pengantar Perencanaan dan Pengendalian Produksi,
Pengendalian
Persediaan,
Pengantar
Pengembangan
Produk,
Total
Quality
Management, Basic Quality Management System, Basic Quality Risk Management
Pustaka
1. Anonim, 1993, Peraturan Menteri Kesehatan No 922/MenKes/per/X/1993, tentang ketentuan
dan tata cara pemberian ijin Apotek, DepKes RI, Jakarta
2. Anonim, 2002, Keputusan Kesehatan RI No 1332/MenKes/SK/X/2002 tentang perubahan
atas perubahan atasperaturan MenKes RI tentang ketentuan dan tata cara pemberian ijin
Apotek, DepKes RI, Jakarta
3. Anonim, 2004, Keputusan MenKes RI No 1027/MenKes/SK/IX/2004 tentang standar
Pelayanan Farmasi diApotek, DepKes RI, Jakarta
4. Badan POM, 2012, Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik
5. Badan POM, 2012, Petunjuk Operasional Pedoman CPOB jilid 1
6. PP IAI, 2011, Standard Kompetensi Apoteker Indonesia (SKAI)
7. Sampurno, 2011, Manajemen Pemasaran Farmasi, UGM Press.
8. Seto,S., 2001, Manajemen Apoteker, Airlangga University Press, Surabaya
9. Seto S dan Nita Y, 2012, Manajemen Farmasi (1) Dasar-Dasar Akuntansi untuk Apotek dan
Industri Farmasi, Airlangga University Press
10. Sofyan DK, 2013, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Graha Ilmu, Yogyakarta.
11. Quick, J.D., Rankin, J.R, Laing, R.O., O’Connor.R.W., 1997, Managing Drug Supply,
second edition, KumarinPress, West Harford, USA
12. Umar, M., 2005, Manajemen Apotek Praktis, Ar-rahman, Solo.
Nama Mata Kuliah : Etika Profesi dan Perundang-undangan
Kode Mata Kuliah
: P 1 0 08 03 2 15
Kredit Teori
: 2 sks
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :
Bahan Kajian
:
Peraturan Perundang-Undangan Farmasi Indonesia, Pelaksanaan Peraturan PerundangUndangan Farmasi Indonesia, Hak dan Kewajiban Farmasis dalam Pelayanan Kesehatan
(Bidang Farmasi), Etika dan Moral, Kajian Etika dan Teori Perkembangan Moral, Teori
Etika, Problema dan Dilema Moral, Kode Etik Profesi
Pustaka
1. Anonim, 1997, Kumpulan Perundang-undangan Farmasi, KORPRI subunit Dit.Jen.POM
Jakarta
2. Anonim, 1990, Paket Kebijakasanaan Deregulasi 28 Mei 1990, Khusus di Bidang Kesehatan
(Farmasi), Jakarta
3. Anonim, 1993, Paket Kebijaksanaan Deregulasi 22 Oktober 1992 Bidang Farmasi,
Sekretariat Pusat Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia, Jakarta
4. Anonim, 1996, Kumpulan Perundang-undangan Bidang sediaan Farmasi, Makanan, Alat
Kesehatan dan Bahan Berbahaya (UMUM), Dit.Jen.POM Jakarta
5. Anonim, 1996, Kumpulan Perundang-undangan Bidang Obat, Dit.Jen.POM Jakarta
6. Anonim, 1997, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22, Tentang Tenaga
Kesehatan, Jakarta
7. Anonim, 1997, Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang NARKOTIKA, Departemen
Kesehtan RI., Jakarta
8. Anonim, 1997, Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang PSIKOTROPIKA, Departemen
Kesehtan RI., Jakarta
9. Anonim, 1993, Peraturan Pemerintah R.I., Nomor 72 Tahun 1998 tentang PENGAMANAN
SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN, Departemen Kesehatan R.I., Jakarta
10. Anonim, 2009, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51, Tentang Pekerjaan
Kefarmasian, Jakarta
11. Anonim, 1999, Undang-undang R.I, nomor 8 Tahun 1999 tentang PERLINDUNGAN
KONSUMEN, Departemen Kesehatan R.I., Jakarta
Martin M.W., Schinzinger R., 1994, Etika Rekayasa, terjemahan oleh Widodo P., Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
Nama Mata Kuliah : Fitoterapi
Kode Mata Kuliah
: P 1 0 09 03 2 15
Kredit Teori
: 2 sks
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :
1. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan kesehatan dengan
pemilihan terapi obat
herbal berlandaskan hasil kajian penelitian dan dengan
pendekatan bukti empiris terkait gangguan metabolisme, salurancerna, vascular dan
analgetik-antiinflamasi,
2. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan kesehatan terkait
gangguan metabolism, alergi, saluran pencernaan dengan pemilihan terapi obat herbal
berlandaskan rasionalitasnya dan interaksi (obatsintetis, makanan, atau dengan herbal)
yang mungkin terjadi pada penggunaan obat herbal yang berdasarkan pada kajian
hasilpenelitian.
Bahan Kajian
•
Fitoterapi:
:
Hipertensi,
Diabetes,
Hiperkolesterol,
Konstipasi,
Perandangansendi-tulang, Hiperurisemia
•
Rasionalitasproduk herbal
•
Interaksiproduk herbal denganobatsintetis, makanandan herbal
Mualmuntah,
Pustaka
1. De Smet P.A.G.M., Keller K., Hansel R., 1993, Adverse Effects of Herbal Drugs 1,
Springer-Verlag, Berlin Heidelberg New York
2. De Smet P.A.G.M., Keller K., Hansel R., 1993, Adverse Effects of Herbal Drugs 2,
Springer-Verlag, Berlin Heidelberg New York
3. PD ISFI JatengdanGabunganPengusahaJamudan OT, 2008, DaftarObatAlam, edisi 3,
Jateng
4. Marilyn Barret, 2004, The Handbook of Clinically Tested Herbal Remedies, Volume I,
Hawort press, New York.
5. Zhou J and G Xie, 2003, Traditional Chinese Medicines, molecular structure, natural
sources and applications, Ashgate, USA
6. Depkes, 2008, Farmakope herbal Indonesia, edisi I, Depkes RI
7. Bisset NG., and Wichtl M, 2001, Herbal Drugs and Phytopharmaceuticals, 2thed,
Medpharm
Nama Mata Kuliah : Farmasi Praktis
Kode Mata Kuliah
: P 1 0 10 03 2 15
Kredit Teori
: 2 sks
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :
1. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait dispensing obat meliputi
validasi dan legaliras resep, ketepanan analisis kondisi pasien, dosis sesuai dengan
patofisiologi penyakit.
2. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait penggunaan berbagai
bentuk sediaan farmasi secara tepat untuk mengoptimalkan terapi pada pasien.
3. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait pembemberian informasi
kepada masyarakat tentang obat untuk membantu masyarakat dalam melakukan
pengobatan sendiri secara tepat dan aman.
4. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait pelayanan obat TPN (IV
admixture/sitostatika)
Bahan Kajian
Dispensing:
Pelayanan
:
Undang-Undang
Resep
(Penggolongan
(Screning,
Kombinasi Obat, Medication Eror
penyiapan,
Obat,
DM,
OWA,
Resep,
penimbangan),
Copy
Sediaan
R),
Lazim,
Penggunaan Obat: Tetes (mata, telinga, hidung), Salep (salep mata), Inhaler/spray/aerosol,
Suppositoria, Vaginal tablet/vaginal doce, Bukal/sublingual, Insulin
Spesialite/obat generik: Obat generik, Glibenclamid, Metformin, Na diklofenak,
CoAmoxiclav, Co Trimoxazol, Meloxicam,
Ranitidin, Doxicillin, Cetirizin,
Asam
mefenamat.
Swamedkasi: Pusing, Alergi, Diare, Batuk/pilek, Panas, Gatal jamur, Sakit gigi, Maag,
Mabuk perjalanan, Keju kemeng
IV Admixture: Sitotastika
Pustaka
1. Allen Jr., L.V., 2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical
Compounding, 2nd Edition, American Pharmaceutical Association, Washington, D.C.
2. Dipiro, JT. Talbert. RL, Yee, G.C. Matzke, G.R well. B.G, pasey L,M. 2014.
Pharmacotherapy A patophysiological Approach 3 rd ed Appletone Largie, Standard
3. Herfindal E.T., Gourley, D.R, 2001, Texbook of therapeutic Drug and disease
management 7 th ed, Lippincot William and Wilkins, Philadelphia
4. Koda Kimble and Young's, 2013, Applied Therapeutic the clinical use of drug 10 rd ed,
Lippicont Williams and Wilkins, Philadelphia
5. Schwinghammer, T.L., 2002, Pharmacotherapy Casebook: A Patient Focused
Approach, 5 th . Ed., McGraw-Hill Companies, New York.
6. Di Piro, et al., Handbook of Pharmacotherapy, 9th edition, Mc Graw Hill, USA.
7. K Alledredge, B., A. Jacobson, P., and co., 2013, Applied Theurapeutic: the Clinical
Use of Drugs,10th ed. AHFS
8. Thompson, J.E., 2004, A Practical Guide to Contemporary Pharmacy Practice, 2nd
Edition, Lippincot Williams & Wilkins, Philadelphia.
9. Anonim, 2014, Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Permenkes no 35 th 2014
10. WHO, 1994, “Guide to Good Prescribing” American Pharmaceutical Association,
Washington, D.C.
11. United States of America, The United State Pharmacopeia 37, United State of
Pharmacopeial Convention, Twinbrook Parkway Rockvile MD
Nama Mata Kuliah : Studi Kasus Farmasi Komunitas
Kode Mata Kuliah
: P 1 1 11 03 2 15
Kredit Praktikum
: 2 sks
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :
1. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait menegerial pengelolaan
apotek meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penjualan, pemusnahan,
pencatatan dan pelaporan perbekalan farmasi.
2. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait keuangan apotek
meliputi penghitungan Harga Jual Apotek (HJA), NSP dan Margin/keuntungan
penjualan perbekalan farmasi.
3. Mampu megidentifikasi informasi/ilmu kesehatan yang dibutuhkan masyarakat dan
melakukan promosi kesehatan kepada masysrakat.
4. Mampu mengidentifikasi adanya masalah dalam resep dan menyelesaikan masalah
tersebut dengan mengkomunikasikan dengan tenagan medis lain (dokter) untuk
mencegah kesalahan dalam dispensing obat.
5. Mampu mengidentifikasi, menyelesaikan masalah dan memberikan penjelasan terkait
penggunaan berbagai bentuk sediaan farmasi secara tepat untuk mengoptimalkan
terapi pada pasien.
6. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait pembemberian informasi
kepada masyarakat tentang obat untuk membantu masyarakat dalam melakukan
pengobatan sendiri secara tepat dan aman.
7. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait dispensing obat meliputi
validasi dan legalitas resep, ketepatan analisis kondisi pasien, dosis sesuai dengan
patofisiologi penyakit, selanjutnya mampu melayani resep asli, copy resep dan copy
iter.
Bahan Kajian
•
:
Managerial perbekalan farmasi : Perencanaan, Pengadaan,
Penyimpanan,
Penjualan, Pemusnahan, Pengendalian, Pencatatan dan pelaporan
•
Penetapan : HJA, NSP, Margin/keuntungan
•
Promosi Kesehatan:
HIV/AID, Flu burung, Malaria, TBC, Chikungunya, DBD,
Narkoba, Bahan aditif pada makanan, Kanker serviks, Dysentri, Cacar air/campak,
Bahaya Rokok, Keluarga Berencana, Obesitas, Minuman keras, Gizi buru, Imunisasi,
leptospirosis
•
Masalah Resep : Dosis Obat, Resep yang tidak lengkap, Resep yang tidak rasional
•
Penggunaan : Suppositoria, Tetes mata, Tetes hidung, Aerosol,Alat kontrasepsi
•
Swamedikasi :Luka bakar, gatal kulit, demam dan selesma, kelelahan (pegel linu),
jerawat, dismenorhe, asma dan batuk, cacingan, nyeri kepala, Sakit gigi, wasir,
diarhe, gastritis, konstipasi
•
Dispensing: Resep asli, Resep det orig, Resep iter, Copy resep, Copy resep setengah,
Copy iter
Pustaka:
1. Allen Jr., L.V., 2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical
Compounding, 2nd Edition, American Pharmaceutical Association, Washington, D.C.
2. Dipiro, JT. Talbert. RL, Yee, G.C. Matzke, G.R well. B.G, pasey L,M. 2014.
Pharmacotherapy A patophysiological Approach 3 rd ed Appletone Largie, Standard
3. Herfindal E.T., Gourley, D.R, 2001, Texbook of therapeutic Drug and disease
management 7 th ed, Lippincot William and Wilkins, Philadelphia
4. Koda Kimble and Young's, 2013, Applied Therapeutic the clinical use of drug 10 rd
ed, Lippicont Williams and Wilkins, Philadelphia
5. Schwinghammer, T.L., 2002, Pharmacotherapy Casebook: A Patient Focused
Approach, 5 th . Ed., McGraw-Hill Companies, New York.
6. Di Piro, et al., Handbook of Pharmacotherapy, 9th edition, Mc Graw Hill, USA.
7. K Alledredge, B., A. Jacobson, P., and co., 2013, Applied Theurapeutic: the Clinical
Use of Drugs,10th ed. AHFS
8. Thompson, J.E., 2004, A Practical Guide to Contemporary Pharmacy Practice, 2nd
Edition, Lippincot Williams & Wilkins, Philadelphia.
9. Anonim, 2014, Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Permenkes no 35 th 2014
10. WHO, 1994, “Guide to Good Prescribing” American Pharmaceutical Association,
Washington, D.C.
11. United States of America, The United State Pharmacopeia 37, United State of
Pharmacopeial Convention, Twinbrook Parkway Rockvile MD
Nama Mata Kuliah : Studi Kasus Farmasi Industri
Kode Mata Kuliah
: P 1 1 15 03 2 15
Kredit Praktikum
: 2 sks
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :
1. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait proses preformulasi.
2. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait proses produksi dari
berbagai sediaan
3. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait pengawasan mutu
kualitas obat
4. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait metode validasi
5. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait proses PPIC
6. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait uji stabilitas dari
berbagai sediaan
Bahan Kajian
:
•
Preformulasi Sediaan Tablet
•
Preforrmulasi Sediaan Tablet
•
Preforrmulasi Sediaan Sirup & Sirup Kering
•
Preforrmulasi Sediaan Krim
•
Preforrmulasi Sediaan Emulsi & Suspensi
•
Preforrmulasi Sediaan Injeksi
•
Merancang Proses Produksi Sediaan Tablet
•
Merancang Proses Produksi Sediaan Tablet
•
Merancang Proses Produksi Sediaan Sirup & Sirup Kering
•
Merancang Proses Produksi Sediaan Krim
•
Merancang Proses Produksi Sediaan Emulsi & Suspensi
•
Merancang Proses Produksi Sediaan Injeksi
•
Merancang Proses In Proses Cotroll (IPC) setiap proses produksi sediaan
•
Merancang dan mengevaluasi Kualitas Produk Antara dan Ruahan setiap sediaan
obat
•
Merancang dan mengevaluasi Validasi Proses
•
Merancang dan mengevaluasi Validasi Alat
•
Merancang dan mengevaluasi Validasi Metode Analisa
•
Merancang dan Mengevaluasi Pemilihan Suplier bahan baku, dan bahan pengemas
•
Merancang dan mengevaluasi metode analisis sampling dan pemastian mutu bahan
baku dan bahan pengemas
•
Merancang dan Mengevaluasi Uji Stabilitas Sediaan
•
Merancang dan mengevaluasi stabilitas dalam proses registrasi
Pustaka
1. Charles F, Lacy, Lora, L. Amstrong, Morton P, Goldman Leonard L, Lance, 2010,
Drug Information Handbook, Ed 19 th, Lexicomp.
2. Satiadarma K., et al., Asas pengembangan prosedur analisis, Cet.1, Airlangga
University Press, 2004.
3. Swartz ME and Krull IS., Analytical method development and validation, Marcel
Dekker Inc., 1997
4. Riley CM and Rosanske TW., Development and Validation of Analytical
Methods, Pergamon, 1996
5. Burges C., Valid analytical methods and procdures, Royal Society of Chemistry,
6. Ermer J and Miller JH McB., Method validation in Pharmaceutical Analysis.,
Wiley-VCH, 2005
7. Miller JC and Miller JN., Statistics for analytical chemistry, 3rd ed., Ellis Horwood
PTR Prentice Hall, 1994
8. Ahuja S and Dong MW., Handbook of pharmaceutical analysis by HPLC,
Elsevier Inc., 2005
9. Kazakevich Y and Lobrutto R., HPLC for pharmaceutical scientists., WileyInterscience, 2007
10. Chan CC, Lam H, Lee YC and Zhang XM, . Analytical Method Validation and
Instrument Performance Verification, Willey- Inter Science, New Jersey, 2004.
Download