Tren Perkembangan Dunia Farmasi

advertisement
Sejarah Farmasi
Tren Perkembangan Dunia
Farmasi:
Tempat Pengabdian
Profesi Farmasi
† Mitologi Mesir kuno: Dewa Matahari (Iris/Ra/Holy Eye) R/
† Shen Nung (2000 SM)
„
Buku Pen T-Sao: tanaman obat
† Papyrus Ebers (1500 SM)
† Theophartus (300 SM, Pilosop Yunani, Bapak Botani
† Claudius Galen (200-129 SM) Sediaan Galinika
† Ibnu Sina (980-1037)
I M. A. Gelgel Wirasuta
† DAMIAN dan COSMAS (pemisahan profesi apoteker dan
dokter
† Raja FredericK II: Undang-undang pemisahan praktek
profesi apoteker dengan dokter
Apoteker, Farmasis
Pekerjaan Kefarmasian
† Apoteker: sarjana, farmasi yang telah
† UU no 7 tahun 1963 tentang Farmasi
lulus sebagai apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker
(PP. RI No. 41 th 1990)
„
Surat Penugasan, yang diberikan
kewenangan kepada apoteker yang
besangkutan untuk menjalankan pekerjaan
kefarmasian dan memberi tanggungjawab
dalam upaya pengendalian dan
pengawasan perbekalan farmasi
„
pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan
bentuk, pencampuran, penyimpanan dan
penyerahan obat atau bahan obat
† UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan,
„
pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan
farmasi, pengamanan, penyimpanan dan distribusi
obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep
dokter, pelayanan informasi obat serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional.
UU 23 th 1992
UU 23 th 1992
† Sediaan farmasi adalah obat, bahan
† Obat tradisional
obat, obat tradisional, dan kosmetika
(Ketentuan Umum)
† sediaan farmasi dan alat kesehatan,
memasukkan alat kesehatan sebagai
bagian dari sediaan farmasi (pasal 40 UU 23
th 1992)
„
bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan tersebut yang secara
turun-temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman.
1
UU 23 th 1992
UU 23 th 1992
† Alat kesehatan
† Pengamanan sediaan farmasi dan alat
„
instrumen, aparatus, mesin, implan yang
tidak mengandung obat yang digunakan
untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit serta memulihkan
kesehatan pada manusia dan atau untuk
membentuk struktur dan memperbaiki
fungsi tubuh
Perkembangan Bidang Kefarmasian
UU no. 7 th 1963
Tenteng Farmas
UU no. 23 th 1992
Tenteng Kesehatan
Pekerjaan
Kefarmasian
Pekerjaan
Kefarmasian
Ars preparandi
Ars preparand
Jaminan Mutu Sediaan farmasi
Jaminan Keamanan distribusi
Pengambangan bahan obat
Pelayanan Informasi Obat
kesehatan diselenggarakan untuk
„
melindungi masyarakat dari bahaya yang
disebabkan oleh penggunaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang tidak
memenuhi persyaratan mutu dan atau
keamanan dan atau kemanfaatan
Perkembangan Bidang
Kefarmasian
† FILOSOFI APOTEKER ( IPF ):
„
FILOSOFI PROFESI APOTEKER
ADALAH “PHARMACEUTICAL CARE”
(ASUHAN KEFARMASIAN)
† PARADIGMA KEFARMASIAN :
„
PEKERJAAN KEFARMASIAN BERORIEN
TASI PADA PRODUK DAN PASIEN
Terjadi perubahan orientasi pekerjaan kefarmasia menuju farmaseutical care
Tren perkembangan pelayanan asuhan
kefarmasian (pharmaceutical care)
† Pelayanan kefarmasian semula berfokus pada
pengelolaan obat sebagai komoditi telah
berkembang orientasinya menuju pelayanan
yang mengacu kepada pharmaceutical care /
asuhan kefarmasian
† Asuhan Kefarmasian:
„
pelayanan yang konferhensif yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien
Tren perkembangan pelayanan asuhan
kefarmasian (pharmaceutical care)
† Tahapan Pelayanan obat kepada penderita
„
„
„
„
„
diagnosis penyakit,
pemilihan,
penyiapan obat
penyerahan obat kepada penderita
Pemberian informasi obat
† Pelayanan menunjukkan suatu interaksi antara
dokter, farmasis, penderita sendiri dan khusus
di rumah sakit melibatkan perawat.
2
Tujuan pelayanan kefarmasian,
(seperti yang tercantum dalam Kep.Menkes. No.
1197/Menkes/SK/X/2004)
† Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam
†
†
†
†
†
†
keadaan biasa maupun dalam keadaan gawat darurat, sesuai
dengan keadaan pasien maupun fasilitas yang tersedia.
Menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan
prosedur kefarmasian dan etik profesi.
Melaksanakan KIE (komunikasi Informasi dan Edukasi) mengenai
obat.
Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan-aturan yang
berlaku.
Mekalukan dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah
dan evaluasi pelayanan.
Mengawasi dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah
dan evalusai pelayanan.
Mengadakan penelitian di bidang farmasi dan peningkatan metode.
† Pelayanan farmasi klinik
„
pendekatan profesional yang bertanggung jawab dalam
menjamin penggunaan obat dan alat kesehatan yang
sesuai dengan indikasi, efektif, aman, dan terjangkau
oleh pasien melalui penerapan pengetahuan, keahlian,
ketrampilan, dan prilaku apoteker, serta bekerjasama
dengan pasien dan profesi kesehatan lainnya.
† Sasaran utama pelayanan farmasi klinik adalah untuk
mencegah atau mengatasi terjadinya:
„ kesalahgunaan obat (drug misuse),
„ penggunaan obat yang berlebih (drug overuse),
„ penyalahgunaan obat (drug abuse), dan
„ efek-efek obat yang tidak diinginkan.
Tujuan dari pelayanan farmasi klinik
Ruang lingkup kegiatan farmasi klinik
† meingkatkan mutu dan memperluas cakupan
† a) pengambilan riwayat pengobatan pasien,
pelayanan farmasi di rumah sakit,
† memberikan pelayanan farmasi yang dapat
menjamin kemanjuran, keamanan, dan efisiensi
penggunaan obat,
† meningkatkan kerjasama dengan dokter,
perawat, dan tenaga kesehatan lainnnya yang
terkait dengan pelayanan kefarmasian, dan
† membantu penyelenggaraan kebijaksanaan
obat di rumah sakit dalam rangka
meningkatkan penggunaan obat yang rasional.
† Tuntutan pharmaceutical care
„
peningkatan kemampuan standard farmasis
komuniti agar dapat menjalankan profesinya yang
sesuai dengan tujuan dari pelayanan asuhan
kefarmasian.
† Pelayanan asuhan kefarmasian dirancang
„
peningkatan tarap kesehatan masyarakat, yaitu:
pencegahan penyakit, dan melakukan akses,
monitoring, inisiasi, terhadap pengobatan untuk
menjamin terlaksananya program terapi obat (drug
therapy) yang aman dan efektiv (ACP-ASIM, 2002).
† b) ronde pasien (visite),
† c) pemilihan sediaan farmasi,
† d) distribusi dosis unit,
† e) pemantauan terapi obat,
† f) komunikasi, informasi dan edukasi pasien,
† g) pencampuran obat suntik,
† h) pemantauan kadar obat dalam darag, dan
† i) nutrisi parenteral.
† Bagian aksi dari pelayanan asuhan
kefarmasian yang dimaksud adalah:
„
„
„
„
„
farmasis membantu dalam akses kebutuhan
pengobatan,
pencegahan munculnya reaksi efek samping obat,
pengembangan terapi spesifik pada pasien,
memenagemen penyakit-penyakit kronis, dan
memonitor kelangsungan pengobatan
†
(ACP-ASIM, 2002).
3
1.
2.
3.
4.
5.
Spesialisasi farmasis di USA
spesialis radio-farmasi, (dikenal sejak tahun 1978),
spesialis farmsis bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui keamanan dan efektivitas dari
penggunaan obat-obat radioaktif dalam diagnosis dan terapi,
nutrition support pharmacy, (dikenal sejak tahun 1988),
spesialis ini meningkatakan perawatan atau pemulihan dari statu
nutrisi yang optimal, medisain dan memodifikasi perawatan gizi
sesuai dengan kebutuhan pasien,
farmasi onkologi (dikenal sejak 1996),
spesialis ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan asuhan
kefarmasian pada pasien penyakit kangker,
farmakoterapi (dikenal sejak 1988),
spesialis ini bertanggung jawab pada jaminan: kemaamanan,
ketepatan, dan faktor ekonomis dari penggunaan obat pada
perawatan pasien, spesialis ini juga memberi pelayanan informasi
obat kepada profesi kesehatan lainnya,
farmasi psikiatri (dikenal sejak 1992)
spesialis ini ditujukan pada pelayanan asuhan kefarmasian
kepada pasien dengan kelainan kejiwaan.
BIDANG PEKERJAAN
APOTEKER
- PEDAGANG BESAR FARMASI
- ALAT KESEHATAN
™ SARANA PELAYANAN MELIPUTI :
- APOTEK
- INSTALASI RUMAH SAKIT
- KLINIK BERSAMA
- PUSKESMAS
Aspek Pekerjaan Kefarmasian belum
sepenuhnya dikerjakan oleh farmasis
FAKTA : SISTEM DISTRIBUSI DAN DEVIASINYA
KLINIK
INDUSTRI FARMASI
DISTRIBUTOR
?
DISTRIBUTOR
SUB – DIST.
(UU 23 th 1992)
† Pengamanan, penyimpanan dan
distribusi obat.
† Penyerahan obat pada pasien
PBF
† Pelayanan informasi obat baik kepada
?
?
DOKTER
PBF
?
MANTRI
PEMUTIHAN
APOTIK
TO
PRIBADI
PEMERINTAH
PENDIDIKAN
PENELITIAN
SARANA PRODUKSI SED FAR
SARANA PENYALURAN SED FAR
SARANA PELAYANAN SED FAR
BIDANG LAIN
™ SARANA PENYALURAN MELIPUTI :
- BAHAN BAKU OBAT
- OBAT
- JAMU
- FITOFARMAKA
- NUTRISI TAMBAHAN
- KOSMETIK
OBAT PALSU
-
BIDANG PEKERJAAN
APOTEKER
™ SARANA PRODUKSI MELIPUTI :
INDUSTRI FARMASI
BIDANG PEKERJAAN
APOTEKER
?
pasien maupun oleh sekan sejawat
tenaga kesehatan
RUMAH SAKIT
D0KTER
4
SISTEM DISTRIBUSI OBAT IDEAL
SARANA PRODUKSI
/DISTRIBUTOR
™
SARANA
PENYALURAN
( PBF )
SARANA
PELAYANAN
(APOTEK)
SARANA
PELAYANAN
(INSTALASI FARMASI,
PRAKTEK BERSAMA)
SARANA
PELAYANAN
( TOKO OBAT)
™
RUMAH SAKIT/KLINIK
(TANPA APOTEKER)
CATATAN :
DISTRIBUSI OBAT KERAS
DISTRIBUSI OBAT BEBAS
PELAYANAN KESEHATAN adalah pekerjaan yang holistik dari para
TENAGA KESEHATAN untuk tujuan menyembuhkan pasien (kedepan
melalui ASURANSI KESEHATAN) dan membuat masyarakat sehat.
SARANA / PRASARANA KESEHATAN DI INDONESIA YANG
PENTING DIANTARANYA :
1. RUMAH SAKIT
- 1234 ( A-6,B-45)
2. PUSKESMAS
- 7413
3. LABORATORIUM - 500
4. PABRIK OBAT
- 205
5. PABRIK JAMU
- ± 500
6. PBF
- 2643
7. APOTEK / T.OBAT - ± 7.000 / ± 8.000
TENAGA KESEHATAN :
1. DOKTER
- ± 80.000
2. APOTEKER
- ± 22.000
BIDANG PEKERJAAN
APOTEKER
† Bidang lainnya
„
KOMUNIKASI INFORMASI
Pharmaceutical care: pencegahan
„
kesalahgunaan obat (drug misuse),
penggunaan obat yang berlebih (drug
overuse),
penyalahgunaan obat (drug abuse), dan
„
efek-efek obat yang tidak diinginkan.
„
DOKTERDOKTER
GIGI- APO
TEKER /
Jasa
Puskesmas
Rumah SakitDokter/
Apoteker
„
Alat
Kesehatan
Laboratorium/
Apoteker
APOTEKER
Obat /
Jasa
‡
Melahirkan peluang Farmasi Forensik
ASURANSI KESEHATAN
BIDANG PEKERJAAN
APOTEKER
† Bidang lainnya
„ Keahlian farmasis dalam bidang kimia farmasi
analisis, farmakologi-toksikologi, patologi klinik,
farmakokinetik, biotransformasi merupakan dasar
kecapakan dasar oleh farmasis untuk bekerja
dibidang:
‡ laboratorium klinik,
‡ labiratorium analisis toksikologi klinik/forensik,
sebagai toksikolog forensik/klinik, dan
‡ laboratorium kesehatan lainnya.
„ Medical devices (alat kesehatan, pereaksi
diagnostik) penguasaan pengetahuan ini tentunya
juga bermuara pada peluang kesempatan kerja
baru bagi farmasis.
5
Download