i PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MANFAAT

advertisement
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MANFAAT LINGKUNGAN
OBYEK WISATA SUNGAI KORUMBA DI KAWASAN TAHURA
NIPA-NIPA KELURAHAN ALOLAMA KECAMATAN
MANDONGA KOTA KENDARI
SKRIPSI
Oleh :
ENDRI M. SAPUTRA
NIM. D1B5 10 131
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2015
i
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MANFAAT LINGKUNGAN
OBYEK WISATA SUNGAI KORUMBA DI KAWASAN TAHURA
NIPA-NIPA KELURAHAN ALOLAMA KECAMATAN
MANDONGA KOTA KENDARI
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh
Gelar Sarjana pada Jurusan Kehutanan
Oleh :
ENDRI M. SAPUTRA
D1 B5 10 131
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2015
ii
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA HASIL PENELITIAN INI
BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN. APABILA DIKEMUDIAN HARI TERBUKTI
ATAU DAPAT DIBUKTIKAN BAHWA SKRIPSI INI HASIL JIPLAKAN, MAKA
SAYA BERSEDIA MENERIMA SANKSI SESUAI PERATURAN YANG
BERLAKU.
KENDARI, DESEMBER 2015
ENDRI M. SAPUTRA
NIM. D1B5 10 131
iii
RINGKASAN
ENDRI M. SAPUTRA (D1B5 10 131). Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat
Lingkungan Obyek Wisata Sungai Korumba Di Kawasan TAHURA Nipa-Nipa
Kelurahan Alolama Kecamatan Mandonga Kota Kendari. Dibawah bimbingan (Nur
Arafah, selaku pembimbing I dan Alamsyah Flamin, selaku pembimbing II).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap
manfaat lingkungan obyek Sungai Korumba. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Mei sampai dengan Desember 2015. Data diperoleh secara acak (simple random
sampling). Variabel yang diamati meliputi manfaat ekologi diantaranya (memperoleh
sumber air, mencegah banjir, mengurangi kekeringan), manfaat ekonomi meliputi
(membuka lapangan kerja, dan menambah pendapatan masyarakat) serta manfaat
sosial meliputi (sarana melepas lelah, dan membangun kebersamaan).
Hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa: Persepsi
atau tanggapan masyarakat terhadap manfaat lingkungan obyek wisata Sungai
Korumba tepatnya di Kelurahan Alolama Kecamatan Mandonga Kota Kendari secara
umum jawaban dari masyarakat yang berperan sebagai responden adalah berada
dikategori tinggi atau baik. Dikarenakan obyek wisata dapat memberikan manfaat
ekologi, ekonomi dan sosial budaya.
Kata Kunci: Persepsi Masyrakat, Obyek Wisata, Sungai Korumba dan Manfaat
Lingkugan.
iv
ABSTRACT
ENDRI M. SAPUTRA (D1B510131). Public Perception Of Environmental Benefits
Attractions River Korumba In TAHURA Region Nipa-Nipa village Alolama
Mandonga District of Kendari. Under the guidance (Nur Arafah, as a mentor I and
Alam Flamin, as a mentor II).
This study aims to determine the public perception of the environmental
benefits of object Korumba River. This study was conducted in May to December
2015. The data are taken randomly (simple random sampling). Variables observed
ecological benefits of them (sources of water, prevent flooding, reduce dryness),
covering economic benefits (employment, and increase people's income) as well as
social benefits include (means unwind, and build togetherness).
Results of the research that has been done, it can be seen that: Perception or
the public response to the environmental benefits of tourism Korumba River Alolama
precisely
in the Village District of Mandonga Kendari general response from the
community, which acts as the respondent is to be categorized high or both. Due to the
attractions can provide ecological benefits, economic and socio-cultural.
Keywords: Public Perception, Attractions, Rivers and benefits of environmental
Korumba
v
HALAMAN PENGESAHAN
Judul
: Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat Lingkungan Obyek
Wisata Sungai Korumba Di Kawasan TAHURA Nipa-Nipa
Kelurahan Alolama Kec. Mandonga Kota Kendari.
Nama
: Endri M. Saputra
NIM
: D1B5 10 131
Jurusan
: Kehutanan
Fakultas
: Kehutanan dan Ilmu Lingkungan
Menyetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Nur Arafah, SP., M.Si
NIP. 19701018 199802 1 001
Alamsyah Flamin, S. Hut., MP
NIP. 19770228 100812 1 004
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kehutanan dan
Ilmu Lingkungan
Ketua Jurusan Kehutanan
Prof. Dr. Ir. H. Laode Sabaruddin, M.Si
NIP. 19581231 198712 1 001
Tanggal Lulus : 17 Desember 2015
vi
Zulkarnain, S.Hut., M.Si
NIP. 19781025 200501 1 001
HALAMAN PERSETUJUAN PANITIA UJIAN
Judul
: Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat Lingkungan Obyek
Wisata Sungai Korumba Di Kawasan TAHURA Nipa-Nipa
Kelurahan Alolama Kec. Mandonga Kota Kendari.
Nama
: Endri M. Saputra
NIM
: D1B5 10 131
Jurusan
: Kehutanan
Fakultas
: Kehutanan dan Ilmu Lingkungan
Telah diujikan didepan Tim Penguji Skripsi, dan telah diperbaiki sesuai saran-saran
saat ujian.
Kendari, Desember 2015
Tim Penguji :
Ketua
: Dr. Ir. Rosmarlinasiah, MP
Tanda Tangan (..................)
Sekretaris
: Lies Indriyani, SP., M.Si
Tanda Tangan (..................)
Anggota
: Dr. Nur Arafah, SP., Msi
Tanda Tangan (..................)
Anggota
: Niken Pujirahayu, S.Hut., MP
Tanda Tangan (..................)
Anggota
: Nurhayati Hadjar, S.Hut., M.Si
Tanda Tangan (..................)
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
Rahmat dan Hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil penelitian
yang berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat Lingkungan Obyek
Wisata Sungai Korumba Di Kawasan Tahura Nipa-Nipa Kelurahan Alolama
Kecamatan Mandonga Kota Kendari” untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan
dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo Kendari.
Dengan penuh rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dr Nur Arafah, SP., M.Si selaku Pembimbing I dan Bapak Alamsyah Flamin,
S.Hut., MP selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran
dan tenaga, untuk memberikan bimbingan, pengarahan, motivasi dan nasehat. Penulis
memohon maaf atas segala kesalahan yang diperbuat, baik sengaja maupun tidak
sengaja mulai dari awal hingga akhir pembimbingan.
Ungkapan rasa cinta dan terima kasih yang dalam kepada Ayahanda
Majeruddin dan Ibu Masna atas segala perhatian, kasih sayang, doa serta dukungan
yang senantiasa mengiringi perjalanan hidup penulis, serta kepada saudara (i) tercinta
terima kasih atas dukungan dan motivasinya.
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Rektor Universitas Halu Oleo, Dekan, Wakil Dekan I, II dan III Fakultas
Kehutanan dan Ilmu Lingkungan, Ketua dan Sekretaris Jurusan Kehutanan.
viii
2. Ketua Jurusan, dan staf Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas
Halu Oleo Kendari.
3. Bapak dan Ibu dosen dalam lingkup Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan
Universitas Halu Oleo.
4. Semua staf administrasi jurusan kehutanan dan ilmu lingkungan yang telah
membantu penulis selama mengurus berbagai berkas di bagian administrasi..
5. Sahabat-sahabatku angkatan 2010, Wa Ode Nurhasanah, S.Hut, Asriadi. AR,
S.Hut, Hasrawan, S.Hut, Martijana, Fajarudyawan T, Zukria Muh. Aras, S.Hut,
Fitrah, Roy armin Tosugi, Asruni Jumrama, Adnan Djamaludin, Kosim, Arwan
091, Misrin L, Juliana, S.Hut, Jaka Eka Prasetyo, Hendra Jaya Bahrin, Wa Ode
Nurbaya, Murianti, S.Hut, Sartini, S.Hut, Tony, Dahlia, Alwahab, Leo, Feli serta
teman-teman seperjuangan Kehutanan yang tidak dapat disebutkan namanya satu
persatu yang telah membantu tenaga, material serta pikirannya selama penulis
menyelesaikan studi.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas bantuan
serta dukungan yang diberikan kepada penulis dan permohonan maaf atas segala
kesalahan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat
dan menjadi bahan informasi bagi semua pihak.
Kendari,
Desember 2015
Penulis
ix
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Endri M. Saputra, dilahirkan di
Kendari,
02 November 1992. Penulis merupakan anak
pertama dari tiga bersaudara, pasangan dari Bapak
Majeruddin dan Ibu Masna. Penulis menempuh pendidikan
sekolah dasar di SD Negeri 3 Mandonga dan lulus pada
tahun 2004. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 8 Kendari dan lulus
pada tahun 2007. Pada tahun 2010, penulis menyelesaikan pendidikan di SMA
Negeri 7 Kendari.
Pada tahun yang sama (2010), penulis melanjutkan pendidikan di Universitas
Halu Oleo Kendari melalui jalur tes (SNMPTN) di Program Studi Manajemen Hutan
Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian yang sekarang menjadi Fakultas Kehutanan
dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo. Selama menempuh pendidikan S1,
Penulis aktif di organisasi HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) dan berpartisispasi
dalam kegiatan Bina Corps Rimbawan, Manajemen Alam Bebas, Rimbawan Cup dan
Seminar Mahasiswa Kehutanan Indonesia (SMKI) PC. Sylva Indonesia.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
PERNYATAAN .............................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
I.
II.
III.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
C. Tujuan Penelitian .............................................................................
D. Manfaat Penelitian ...........................................................................
1
2
2
2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ................................................................................
1. Hutan dan Fungsinya .................................................................
2. Hutan Konservasi ......................................................................
3. Persepsi Masyarakat ..................................................................
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Masyarakat ........
5. Masyarakat Sekitar Hutan .........................................................
6. Ekowisata ..................................................................................
7. Obyek Wisata ............................................................................
8. Manfaat Lingkungan Ekologi, Ekonomi dan Sosial Budaya ....
B. Kerangka Pikir .................................................................................
4
4
5
6
9
9
10
11
12
16
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu..........................................................................
B. Bahan dan Alat ................................................................................
C. Jenis dan Sumber Data ....................................................................
D. Populasi dan Sampel........................................................................
E. Variabel Penelitian ..........................................................................
F. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................
G. Analisis Data ...................................................................................
18
18
18
19
20
20
21
xi
H. Konsep Operasional .........................................................................
IV.
V.
23
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................ 26
1. Letak dan Luas........................................................................... 26
2. Tanah dan Topografi ................................................................. 26
3. Keadaan Iklim............................................................................ 27
4. Hidrologi .................................................................................... 28
5. Keadaan Sosial Ekonomi Lokasi Penelitian .............................. 28
a. Jumlah Penduduk ................................................................. 28
b. Mata Pencaharian ................................................................ 29
c. Sarana dan Prasarana ........................................................... 30
A. Hasil dan Pembahasan ..................................................................... 31
1. Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat Lingkungan ............... 31
2. Manfaat Ekologi………………………………………..……... 31
a. Mengurangi Kekeringan....................................................... 31
b. Mencegah Banjir.................................................................. 32
c. Memperoleh Sumber Air………………………………….. 33
3. Manfaat Ekonomi....................................................................... 34
1.1 Membuka Lapangan Kerja.................................................... 34
1.2 Menambah Pendapatan Masyarakat………………………. 35
4. Manfaat Sosial………………………………………………… 35
1.1 Sarana Melepas Lelah……………………………………... 35
1.2 Membangun Kebersamaan………………………………… 36
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.....................................................................................
B. Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
39
39
DAFTAR TABEL
No
Tabel 1.
Teks
Halaman
Nilai skoring untuk setiap persepsi Masyarakat Terhadap
Keberadaan Obyek Wisata Sungai Korumba.........................
Jenis Tanah Di Kawasan Taman Hutan Raya Nipa-Nipa... ...
22
Data Curah Hujan Bulanan, Hari Hujan Dan Curah Hujan
Maksimum Rata-Rata Periode Tahun 2004-2013 ………….
Jumlah Penduduk Menurut Golongan Usia Kelurahan
Alolama Tahun 2013………………………………………...
27
Tabel 5.
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Kelurahan
Alolama Tahun 2013………………………………………...
29
Tabel 6.
Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Alolama Tahun
2013……………………………………………....................
Sarana Dan Prasarana Sosial Ekonomi Dan Pemukiman
Penduduk Kelurahan Alolama Tahun 2013…………………
Skoring jawaban informan untuk tingkat persepsi
masyarakat terhadap manfaat ekologi salah satunya
mengurangi kekeringan sungai korumba……………….......
Skoring jawaban informan untuk tingkat persepsi
masyarakat terhadap manfaat ekologi salah satunya
mencegah banjir sungai korumba…………………………...
Skoring jawaban informan untuk tingkat persepsi
masyarakat terhadap manfaat ekologi salah satunya
memperoleh sumber air sungai korumba…………………...
Skoring jawaban informan untuk tingkat persepsi
masyarakat terhadap manfaat ekonomi salah satunya
membuka lapangan kerja sungai korumba…………………..
Skoring jawaban informan untuk tingkat persepsi
masyarakat terhadap manfaat ekonomi salah satunya apakah
menambah pendapatan masyarakat sungai korumba………..
Skoring jawaban informan untuk tingkat persepsi
masyarakat terhadap manfaat sosial salah satunya sarana
melepas lelah sungai korumba………………………………
Skoring jawaban informan untuk tingkat persepsi masyarakat
terhadap manfaat sosial salah satunya membangun
kebersamaan sungai korumba………………………………...
29
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 7.
Tabel 8.
Tabel 9.
Tabel 10.
Tabel 11.
Tabel 12.
Tabel13.
Tabel 14.
xiii
27
28
30
31
32
33
34
35
36
37
Tabel 15.
Skoring jawaban informan untuk tingkat Persepsi
Masyarakat Terhadap Manfaat Lingkungan Obyek Wisata
Sungai Korumba Kawasan Tahura Nipa-Nipa Kel. Alolama...
xiv
37
DAFTAR GAMBAR
No
Gambar 1.
Teks
Diagram Alir Kerangka Pikir Penelitian………………………
xv
Halaman
17
DAFTAR LAMPIRAN
No
Teks
Halaman
Lampiran 1.
Dokumentasi Penelitian..........................................................
43
Lampiran 2.
Keadaan responden berdasarkan umur, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, pekerjaan dan tempat tinggal ..............
Quisioner Penelitian ………………………………………...
46
Peta Lokasi Penelitian Di Kawasan Konservasi TAHURA
Nipa-Nipa
Kelurahan Alolama dan TAHURA NipaNipa……………………………… …………………………
54
Lampiran 4.
Lampiran 5.
xvi
53
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taman Hutan Raya Nipa-Nipa yang ada di kawasan pegunungan Nipa-Nipa,
Kendari merupakan salah satu dari 16 kawasan konservasi alam di Sulawesi
Tenggara. Luas taman hutan raya ini sekitar 8.146 Ha. Tahura Nipa-nipa secara
geografis terletak di antara 03°13′ -03°24' LS dan 122°29′ -122°56′ BT. Secara
administratif pemerintahan terletak di Kecamatan Kendari dan Mandonga (Kota
Kendari) dan Kecamatan Soropia (Kabupaten Konawe). Sedangkan secara
administratif kehutanan termasuk wilayah RPH Kendari, Balai Konservasi
Perlindungan Hutan (BKPH) Kendari, Kawasan Perlindungan Hutan (KPH) Kendari.
Ekowisata merupakan suatu konsep pariwisata yang mencerminkan wawasan
lingkungan dan mengikuti kaidah-kaidah keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
Secara umum pengembangan ekowisata harus dapat meningkatkan kualitas hubungan
antar manusia, meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat dan menjaga
kualitas lingkungan. Wisata alam adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari
kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk
menikmati gejala keunikan dan keindahan alam, di taman nasional, taman hutan raya
dan taman wisata alam.
Air terjun Sungai Korumba merupakan obyek wisata alam yang sangat
berpotensi untuk dikelola dan dikembangkan sebagai salah satu obyek wisata Alam
Taman Hutan Raya Nipa-Nipa. Obyek wisata ini sudah ramai di kunjungi oleh
masyarakat sekitar kawasan maupun masyarakat dari luar kawasan sebelum Menteri
2
Kehutanan menetapkan Pegunungan Nipa-Nipa sebagai Taman Hutan Raya Murhum,
namun dengan berjalannya waktu obyek wisata ini (Air Terjun Sungai Korumba)
semakin hari semakin sepi akan jumlah wisatawan akan jumlah wisatawan yang
datang berkunjung.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka perlu dilakukan
penelitian yang
difokuskan pada persepsi masyarakat terhadap keberadaan obyek wisata sungai
korumba di kawasan TAHURA Nipa-Nipa Kelurahan Alolama Kecamatan
Mandonga Kota Kendari.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah bagaimana persepsi masyarakat terhadap manfaat lingkungan
obyek wisata Sungai Korumba ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan Penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat
terhadap manfaat lingkungan obyek wisata Sungai Korumba.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan tersebut, manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1.
Manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan :
a.
Sebagai bahan informasi tentang perencanaan pengembangan obyek wisata
kawasan Tahura Nipa-Nipa.
3
b.
2.
Bahan informasi bagi peneliti selanjutnya relevan dengan penelitian ini
Manfaat bagi pemerintah
a.
Sebagai bahan informasi bagi pemerintah dalam mencari solusi perbedaan
pandangan dalam kawasan Tahura Nipa-Nipa.
b.
Sebagai salah satu informasi bagi pemerintah dalam menetapkan rencana
pengelolaan kawasan hutan dalam menjaga kelestariannya.
3.
Manfaat bagi peneliti yaitu sebagai menambah pengetahuan terbaru.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1.
Hutan dan Fungsinya
Hutan sebagai sumber kehidupan tidak hanya bagi masyarakat yang berada di
dalam maupun di sekitar hutan, tetapi bagi masyarakat luas bahkan bagi seluruh umat
manusia. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999
tentang Kehutanan, bahwa hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan
lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan
alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan (Robert
dan Roestam, 2010).
Dari aspek legal dan konteks hukum formal, hutan adalah suatu wilayah lahan
hutan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Kehutanan atau peraturan lain sebagai
hutan, seperti Hutan Lindung, Hutan Produksi, Hutan Desa, Hutan Adat dan Hutan
Konservasi. Dengan demikian, hutan menurut Undang- undang Nomor 41 Tahun
1999 tentang Kehutanan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan
berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam persekutuan
alam lingkungannya yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.
Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan
hutan dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu (Robert dan Roestam,
2010).
Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan
5
dan satwa serta ekosistem, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga
kehidupan (Wanggai, 2012).
Dalam Undang-Undang Kehutanan Nomor 41 Tahun 1999 dalam Wanggai,
(2012), pemerintah menetapkan hutan berdasarkan fungsi pokok sebagai berikut :
a)
Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa
serta ekosistemnya.
b) Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah
banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara
kesuburan tanah.
c)
Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
memproduksi hasil hutan
2.
Hutan Konservasi
Hutan konservasi di Indonesia terdiri 313 Cagar Alam dengan luas rata- rata
30.500 Ha dan 168 kawasan Konservasi dan Taman Nasional dengan luas rata-rata
70. 000 Ha (Kementerian Kehutanan, 2008) hutan lindung di tetapkan terutama untuk
melindungi fungsi-fungsi hidrologis karena terletak di daerah yang bergununggunung. Kawasan ini secara hukum sudah dilindungi, sehingga jika hukum digekkan,
moratorium tidak akan memberikan pengaruh apapun terhadap cadangan karbon
(Lubis, 2006).
6
3.
Persepsi Masyarakat
Persepsi adalah tanggapan langsung dari suatu serapan, proses seseorang
mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Definisi persepsi dalam arti sempit
adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti
luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau
mengartikan sesuatu. Persepsi yang benar terhadap suatu obyek diperlukan, sebab
persepsi merupakan dasar pembentukan sikap dan perilaku. Persepsi individu
terhadap lingkungannya merupakan faktor penting karena akan berlanjut dalam
menentukan tindakan individu tersebut. Perilaku adalah hasil persepsi dan persepsi
yang salah bisa menimbulkan perilaku yang salah (Harisah dan Masiming, 2008).
Menurut kamus lengkap psikologi, persepsi adalah: (1) Proses mengetahui atau
mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera, (2) Kesadaran dari
proses-proses organis, (3) Satu kelompok penginderaan dengan penambahan arti-arti
yang berasal dari pengalaman di masa lalu, (4) Variabel yang menghalangi atau ikut
campur tangan, berasal dari kemampuan organisasi untuk melakukan pembedaan
diantara perangsang-perangsang, (5) Kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung
atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu (Chaplin, 2006 dalam Kiswan
2013).
Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses yang menggabungkan dan mengorganisir data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa
sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri
(Shaleh, 2009 dalam Ardi dan Aryani, 2013).
7
Persepsi masyarakat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah nilai-nilai dari dalam diri dipadukan dengan hal-hal yang
ditangkap pancaindra pada proses melihat, merasakan, mencium aroma, mendengar
dan meraba. Faktor internal tersebut antara lain : umur, jenis kelamin, latar belakang,
pendidikan, pekerjaan dan pendapatan, asal dan status penduduk, tempat tinggal,
status ekonomi dan waktu luang. Faktor tersebut kemudian dikombinasikan dengan
faktor eksternal yaitu keadaan lingkungan fisik dan sosial, yang kemudian menjadi
suatu respon dalam bentuk suatu tindakan (Umar, 2009).
Pengertian Mengenai Persepsi Manusia (PMP) Perception dalam kamus
Webster 1997 dalam Umar, 2009) memiliki arti sebagai berikut :
a)
Kegiatan merasakan atau kemampuan untuk merasakan; memahami jiwa dari
obyek-obyek, kualitas dan lain-lain melalui pemaknaan rasa, kesadaran,
perbandingan.
b) Pengetahuan yang dalam, intuisi ataupun kemampuan panca indera dalam
memahami sesuatu.
c)
Pengertian, pengetahuan dan lain-lain yang diterima dengan cara merasakan, atau
ide khusus, konsep, kesan dan lain-lain yang terbentuk.
William Ittelson dalam Umar, (2009) mendefinisikan persepsi sebagai bagian
dari proses kehidupan yang dimiliki oleh setiap orang, dari pandangan orang pada
titik tertentu, lalu orang tersebut mengkreasikan hal yang dipandangnya untuk
dunianya sendiri, kemudian orang tersebut mencoba mengambil keuntungan untuk
kepuasannya.
8
Menurut (Sarlito Sarwono, 1983 dalam Rahmawaty, 2006) persepsi adalah
kemampuan seseorang untuk mengorganisir suatu pengamatan, kemampuan tersebut
antara lain : kemampuan untuk membedakan, kemampuan untuk mengelompokan
dan kemampuan untuk mengfokuskan. Oleh karena itu seseorang bisa saja memiliki
persepsi yang berbeda, walaupun objeknya sama. Hal tersebut dimungkinkan karena
adanya perbedaan dalam hal sistem nilai dan ciri kepribadian individu yang
bersangkutan. Persepsi memiliki pengertian dalam arti sempit dan arti luas. Dalam
arti sempit persepsi yaitu penglihatan : bagaimana seseorang melihat sesuatu, dan
dalam arti luas persepsi yaitu : pandangan atau pengertian, bagaimana seseorang
memandang atau mengartikan sesuatu.
Sondang p. Siagian (1989 Rahmawaty, et al 2006) berpendapat bahwa
persepsi merupakan suatu proses dimana seseorang mengorganisasikan dan
menginterpretasikan kesan-kesan sensorisnya dalam usahanya memberikan suatu
makna tertentu dalam lingkungannya. Persepsi adalah proses dimana seseorang
mengorganisasikan dalam pikirannya, memanfaatkan, mengalami, dan mengolah
perbedaan atau segala sesuatu yang terjadi dalam lingkungannya.
Menurut Robins (1999 Rahmawaty, et al 2006 ), persepsi adalah suatu proses
dimana individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan- kesan indera mereka
untuk memberikan makna terhadap lingkungannya. Persepsi hakekatnya adalah
proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap informasi
tentang lingkungannya baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, persaan
dan penciuman.
9
Menurut Umar (2009), disebutkan bahwa persepsi adalah proses pemahaman
ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus sendiri
didapat dari proses
penginderaan terhadap objek, pariwisata, atau hubungan-
hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses melalui otak
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Masyarakat
Umar (2009), mengemukakan ada 3 faktor yang dapat mempengaruhi persepsi
masyarakat yaitu :
a). Pelaku persepsi, bila seseorang memandang suatu objek dan mencoba menafsirkan
apa yang dilihatnya dan penafsiran itu sangat dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi dari pelaku persepsi individu itu
b). Target atau objek, karakteristik-karakteristik dan target yang diamati dapat
mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Target tidak dipandang dalam keadaan
terisolasi, hubungan suatu target dengan latar belakangnya mempengaruhi
persepsi seperti kecendrungan kita untuk mengelompokkan benda-benda yang
berdekatan atau yang mirip.
c). Situasi, dalam hal ini penting untuk melihat konteks objek atau peristiwa sebab
unsur-unsur lingkungan sekitar mempengaruhi persepsi kita
5. Masyarakat Sekitar Hutan
Masyarakat perdesaan disekitar hutan adalah masyarakat yang mempunyai
tingkat pendidikan, kesejahtraan, inisisasi dan daya kreasi yang relatif rendah.
Budaya dan sikap fatalis menjadikan masyarakat yang selalu tersubordinasiskan oleh
10
sistem ini menjadi sulit untuk bisa berdaya. Sumberdaya hutan di indonesia saat ini
kondidsi rusak, penyebabnya adalah karena eksplorasi untuk memenuhi kebutuhan
industri kehutanan, konservasi lahan hutan menjadi lahan non hutan (misalnya
pekbunan, transmigrasi, jalan raya), ilegal lgging, kebakaran hutan, penegakan
hukum yang lemah, pemberian fasilitas konsesi hutan yang tidak terkontrol, korupsi
dan inefisiensi pelaksanaan PP (Peraturan Pemerintah) dalam proses penguasahaan
dan pengelolaan hutan. (Satria, 2009).
Masyarakat sekitar atau dalam hutan yang biasa disebut juga dengan
masyarakat setempat adalah penduduk yang bermukim di dalam dan sekitar kawasan
hutan yang memiliki kesatuan komunitas sosial dengan kesamaan mata pencahrian
yang bergantung pada hutan dan aktifitasnya dapat berpengaruh pada ekosisitem
hutan. Kondisi umum masyarakat didalam dan sekitar kawasan hutan ditandai dengan
rendahnya kapasitas sumberdaya manusia, (pendidikan, sosial ekonomi dan
informasi) mengakibatkan semakin terbatasnya akses masyarakat di dalam dan sekitar
hutan. Oleh karena itu, kapasitas masyarakat harus ditingkatkan agar akses
pendidikan dan informasi (Hubeis, 2004 dalam Djuari, 2013).
6. Ekowisata
Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata kearah alami yang dilakukan
dengan tunjuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan
kesejahteraan penduduk setempat. Semula ekowisata dilakukan oleh wisatawan
pencinta alam yang menginginkan di daerah tujuan wisata tetap utuh dan lestari,
11
disamping budaya dan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga (Fandeli, 2002 dalam
Wibowo, 2007).
Ekowisata terdiri dari berwisata, mengunjungi kawasan alamiah yang relatif
tidak terganggu, dengan niat betul-betul obyektif untuk melihat, mempelajari,
mengagumi keindahan alam, flora, fauna, termasuk aspek-aspek budaya baik di masa
lampau maupun masa sekarang yang mungkin terdapat di kawasan tersebut (Pendit,
2000 dalam Wibowo, 2007).
Ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang sangat erat dengan prinsip
konservasi. Apabila ekowisata pengelolaan alam dan budaya masyarakat yang
menjamim kelestarian dan kesejahteraan, pemanfaatan sumberdaya alam untuk waktu
kini dan masa mendatang dimana kawasan konservasi sebagai obyek daya tarik
wisata yang berupa Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Cagar Alam, Suaka
Margasatwa, Taman Wisata dan Taman Buru. Pembangunan ekowisata yang
berwawasan lingkungan lebih menjamin kelestarian pembangunan berkelanjutan.
Sebab pembangunan ekowisata tidak melakukan eksploitasi alam, tetapi hanya
menggunakan jasa alam dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan,
fisik dan psiokologi wisatawan (Fandeli, 2002).
7. Obyek Wisata
Obyek Wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang
merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut.
Obyek wisata dapat berupa wisata alam seperti gunung, danau, sungai, pantai, laut,
12
atau berupa obyek bangunan seperti museum, benteng, situs peninggalan sejarah
(Anonymous, 2012).
Obyek wisata dapat diartikan sebaagai semua hal yang menarik untuk dilihat
dan dirasakan oleh wisatawan yang disediadakan atau bersumber pada alam alami
setempat saja. Obyek wisata alam adalah perwujudan ciptaan manusia, tata hidup
seni dan budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai
daya tarik untuk dikunjungi (Anonymous, 2012).
Obyek wisata adalah pembinaan terhadap ka-wasan beserta seluruh isinya
maupun terhadap aspek pengusahaan yang meliputi kegiatan pemeliharaan dan
pengawasan terhadap kawasan wisata. Obyek wisata yang mempunyai unsur fisik
lingkungan berupa tumbuhan, satwa, geomorfologi, tanah, air, udara dan lain
sebagainya serta suatu atribut dari lingkungan yang menurut anggapan manusia
memiliki
nilai
tertentu
seperti
keindahan, keunikan, kelangkaan, kekhasan,
keragaman, bentangan alam dan keutuhan (Anonymous, 2012).
8. Manfaat Lingkungan Ekologi, Ekonomi dan Sosial Budaya
Kegiatan pengelolaan hutan yang lebih diorientasikan pada pertumbuhan
ekonomi telah menyebabkan termarginalisasinya masyarakat yang hidup di sekitar
hutan. Konsep atau pertumbuhan untuk pemerataan ternyata tidak mampu
meningkatkan kesejahtraan masyarakat. Sebagai akibatnya, timbul ketidakadilan
ekonomi yang berdampak
pada kesenjangan kesejahtraan antar masyarakat ,
khususnya mereka yang tinggal di sekitar areal hutan, yaitu antara pekerja dan
pengusaha dibidang kehutanan (Afri, 2008).
13
Masyarakat lokal sebagai obyek yang memiliki karakter fisik dan sosial
budaya yang beranekaragam merupakan salah satu sumberdaya dan telah menjadi
bagian yang tidak terpisahkan yang harus diberikan kesempatan dan motivasi untuk
ikut terlibat dalam pengembangan ekowisata di Tahura Nipa-Nipa mulai dari
perencanaan sampai pada pembagian hasil. Melalui aspirasi masyarakat yang dituang
dalam ide atau tenaga yang sesuai dengan kapasitas yang ada maka akan
memunculkan dorongan untuk ikut berpartisipasi sehingga akan tercipta rasa
memiliki terhadap sumber daya alam yang ada, sehingga dalam pengelolaan kawasan
hutan dapat menjamin keberlanjutan dan kelestariannya. Adapun pendekatan yang
dapat dilakukan untuk mendukung pengembangan jangka panjang (Partomo, 2004)
adalah :
1.
Ekologi, aspek lingkungan sangat penting untuk diperhatikan agar dalam
pengembangannya tidak menimbulkan kerusakan potensi sumber daya alam.
Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea Vol. 2 No. 2, Juni 2013 Kaidah-kaidah
konservasi harus diperhatikan untuk menjaga kebutuhan sumber daya alam yang
merupakan modal utama dalam pengembangan pariwisata alam.
2.
Ekonomi, pemerintah bersama dengan LSM dan pengusaha pariwisata
bekerjasama dalam memajukan tingkat hidup masyarakat melalui pengembangan
wirausaha berskala kecil.
Sosial-budaya, harus peka dan menghormati nilai-nilai sosial budaya, kearifan
tradisional masyarakat, dan melestariakan budaya masyarakat setempat. Hal ini sesuai
dengan pengembangan ekowisata yang memberikan peluang untuk mengembalikan
14
kelestarian hutan karena ekowisata selain menyediakan jasa lingkungan juga bersifat
konservasi sumberdaya alam dan lingkungannya dengan tidak merusak hutan.
Pembahasan tentang kondisi sosial ekonomi suatu masyarakat dapat
mencakup pada dua aspek yaitu masalah kondisi sosial yang dapat berupa hubungan
interaksi sosial antara masyarakat, kondisi kesehatan suatu masyarakat, pendidikan,
dan kondisi tempat tinggal suatu masyarakat dan sebagainya. Dengan demikian untuk
memudahkan dan menganalisin masalah kondisi sosial suatu masyarakat, maka kita
harus melihat kajian teoritis secara terperinci dan aspek yang ada tersebut (Satria,
2009).
Soejono soekanto 1982 dalam Satria, 2009) memberikan pandangan
mengenai kata sosial sebagai suatu berkenan dengan interpersonal
atau yang
berkaitan dengan proses sosial. Oleh karena itu, maka interaksi sosial merupakan
kunci dari semua kehidupan sosial. Tanpa adanya suatu interaksi sosial maka tidak
akan ada kehidupan bersama antar individu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
interaksi sosial merupakan dasar dan proses sosial, pengertian mana menunjuk pada
hubungan- hubungan sosial yang dinamis dalam masyarakat. Kesejahtraan
masyarakat adalah aspek-aspek ekonomi, sosial dan budaya dari kehidupan manusia
yang dipengaruhi dari suatu rezim pengelolaan sumberdaya hutan. Pemanfaatan
sumberdaya hutan bertujuan untuk memberikan manfaat kepada manusia. Siapa yang
memperoleh hutan negara adalah perdebatan para ahli yang tak kunjung padam.
Perdebatan tersebut membantu kita untuk memahami bahwa masalah krusial dalam
konteks pengelolaan sumber daya hutan.
15
Masalah sosial mencakup pengertian yang cukup luas, tergantung dari mana
kita akan menyorotinya. Hal ini seperti dikemukakan oleh Veer (1979) dalam Umar
(2009) bahwa kata sosial berarti masyarakat suatu kehidupan bersama, namun sosial
dapat berarti juga sebagai sifat yaitu praktek dari suatu rentetan perbuatan tingkah
laku seseorang atau kelompok, memberikan pandangan tentang interaksi sosial dan
proses sosial bahwa interaksi sosial pada dasarnya merupakan perkembangan dari
siklus struktur interaksi sosial sebagai aspek dinamis dalam kehidupan masyarakat.
Perkembangan ini merupakan dinamika yang timbul dari pola- pola perilaku manusia
yang tumbuh menurut situasi dan kepentingan masing- masing yang diwujudkan
melalui hubungan sosial. Hubungan sosial pada awalnya merupakan proses
penyesuaian nilai- nilai sosial dalam kehidupan masyarakat, kemudian meningkat
semacam pergaulan yang bukan hanya sekedar pertemuan fisik, melainkan pergaulan
yang ditandai dengan adanya sikap saling mengerti tentang maksud dan tujuan dari
masing- masing pihak yang berhubungan tersebut.
Dalam kehidupan masyarakat terdapat seperangkat hubungan timbal balik
antara peranan-peranan hubungan dengan status sosial masing- masing individu yang
terlibat. Oleh karena itu masyarakat menyerupai sistem sosial. Soerjono (1988) dalam
Umar 2009) mengemukakan bahwa ada beberapa ciri-ciri kehidupan masyarakat
(kolektif) yang menunjuk pada unsur- unsur sistem sosial yaitu : 1)Adanya
pembagian kerja, 2) Adanya ketrgantungan antar individu, 3) Adanya kerja sama, 4)
Adanya komunikasi dua arah, 5) Adanya perbedaan- perbedaan dampak antar
individu.
16
B. Kerangka Pikir
Hutan berdasarkan fungsinya terbagi atas tiga yaitu hutan lindung, hutan
konservasi, hutan produksi. Pada penelitian ini, akan lebih spesifik pada kawasan
hutan konservasi yaitu Taman Hutan Raya (TAHURA). Kawasan Tahura yang
menjadi lokasi penelitian adalah kawasan yang berada di Kota Kendari yaitu Tahura
Nipa-Nipa.
Ekowisata adalah kegiatan perjalanan wisata yang dikemas secara profesional,
terlatih, dan memuat unsur pendidikan sebagai suatu sektor/usaha ekonomi, yang
mempertimbangkan warisan budaya, partisipasi dan kesejahtraan penduduk lokal
serta upaya-upaya konservasi sumberdaya alam dan lingkungan. Ekowisata pula
merupakan bentuk wisata yang dikelola dengan pendekatan konservasi. Apabila
ekowisata pengelolaan alam dan budaya masyarakat yang menjamin kelestarian dan
kesejahtraan, sementara konservasi merupakan upaya menjaga kelangsungan
pemanfaatan sumberdaya alam untuk waktu ini dan masa mendatang.Selain itu
ekowisata diberi batasan sebagai bentuk dan kegiatan wisata yang bertumpu pada
lingkungan dan bermanfaat secara ekologi, sosial, dan ekonomi masyarakat lokal
serta bagi kelestrian sumberdaya alam dan pemanfaatan yang berkelanjutan.
Wisata alam Air Terjun Sungai Korumba terletak di TAHURA Nipa-Nipa
Kelurahan Alolama Kecamatan Mandonga Kota Kendari adalah salah satu tempat
wisata dengan potensi kolam permandian dan air terjun letaknya begitu strategis
karena berada dalam kota kendari, wisata ini bisa menjadi pilihan bagi masyarakat
untuk berwisata.
17
Mewujudkan keterpaduan dan terlibatnya masyarakat sangat diperlukan presepsi
yang bersamaan dan langkah bersama untuk mengelolah obyek wisata alam yakni
(Air Terjun Sungai Korumba) yang ada di TAHURA Nipa-Nipa Kelurahan Alolama
Kecamatan Mandonga Kota Kendari agar nantinya tidak terjadi tumpang tindih peran
dan kepentingan sehingga masyarakat bisa menjadikan Sungai Korumba dan Air
Terjun Sungai Korumba sebagai tujuan wisata. Kerangka pemikiran tersebut untuk
selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1
Kawasan TAHURA
Nipa-Nipa
Potensi Objek Wisata
Kolam Permandian Sungai
Korumba
Masyrakat Lokal/Sekitar
Kawasan
Wisatawan/Pengunjung
Persepsi
Analisis Deskriptif
Manfaat Lingkungan : Ekologi, Ekonomi dan
Soisal
Gambar 1 : Skema Kerangka Pikir Penelitian
18
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan pada kawasan Taman Hutan Raya (TAHURA),
Nipa-Nipa Kelurahan Alolama Kecamatan Mandonga Kota Kendari dan dilaksanakan
pada bulan Mei sampai November 2015 dengan pertimbangan bahwa:
1.
Lokasi tersebut mempunyai obyek dan daya tarik wisata alam, serta sering
dikunjungi oleh pengunjung.
2.
Mempunyai potensi air terjun yang mempunyai peluang dikembangkan sebagai
kawasan ekowisata.
B. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuisioner untuk wawancara
masyarakat.
Alat yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini meliputi : peta lokasi
penelitian, kamera untuk dokumentasi dan alat tulis menulis untuk mencatat data.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1.
Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan melalui (1)
tahap observasi
langsung dilapangan yaitu pengamatan potensi kawasan berupa
keanekaragaman flora, fauna dan panorama alam seperti keunikan dan keindahannya,
kondisi fisik kawasan berupa sarana dan prasarana yang ada, (2) wawancara dengan
19
masyarakat tentang persepsi keberadaan kawasan tahura nipa-nipa dan kondisi
kawasan hutan, serta kuisioner yaitu data karakteristik/identitas responden terhadap
ekowisata dan lain- lain.
2.
Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber data dari
berbagai instansi atau lembaga terkait, pemerintah setempat berupa catatan, laporan
buku-buku dan skripsi yang relevan untuk digunakan sebagai data pendukung
penelitian ini serta data demografi kawasan, peta wilayah yang berkaitan dengan
penelitian ini.
D. Populasi dan Sampel
Penentuan populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat yang ada disekitar
Kawasan Taman Hutan Raya Nipa-Nipa, yaitu Kelurahan Alolama, Kelurahan
Anggilowu dan Kelurahan Mandonga.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel yang akan diteliti yaitu sebanyak 450 orang kepala
keluarga (450) diambil sebanyak 10% sehingga jumlah responden sebanyak 45 KK,
yang dipilih berdasarkan simple random sampling, berdasarkan Arikunto (1998) jika
populasi relatif kecil atau kurang dari 100 orang maka keseluruhan populasi dijadikan
sebagai sampel, namun jika populasi relatif besar atau lebih dari 100 orang, maka
penarikan sampel dilakukan sebanyak 10%-30% dari populasi tersebut.
20
E. Variabel Penilitian
Variabel yang akan diteliti dari persepsi masyarakat terhadap manfaat
lingkungan obyek wisata Sungai Korumba Kelurahan Alolama meliputi:
1. Ekologi
- Memperoleh sumber air
- Mencegah Banjir
- Mengurangi kekeringan
2. Ekonomi
- Membuka lapangan kerja
- Menambah pendapatan masyarakat
3. Sosial
- Sarana melepas lelah
- Membangun hubungan kebersamaan
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1.
Observasi yaitu pengumpulan data melalui pengamatan langsung dilapangan
terhadap obyek yang diteliti tentang :
1) Persepsi masyarakat tentang keberadaan Kawasan Tahura Nipa-Nipa
2) Potensi kawasan dan panorama alam
3) Kondisi fisik kawasan, berupa sarana dan prasarana
21
2.
Wawancara yaitu teknik pengumpulan data melalui tanya jawab antara peneliti
dengan para responden tentang kondisi keanekaragaman flora, fauna serta
panorama alam
3.
Kuisioner yaitu mengumpulkan data dengan angket yang memuat pertanyaan
tentang identitas responden, persepsi para responden terhadap kondisi dan
keberadaan obyek wisata pada kawasan Taman Huta Raya (TAHURA).
4.
Studi pustaka yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur, berupa
laporan, buku-buku, makalah/karya ilmiah, dan skripsi yang ada hubungannya
dengan penelitian ini.
5.
Dokumentasi yaitu gambar kawasan, panorama alam dan kondisi fisik kawasan.
G. Analisis Data
Analisis data menurut Satriani et al., 2013). adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya
dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dengan penskalaan 13-5 (Modifikasi Skala Likert). Penelitian deskriptif yang biasa juga disebut penelitian
taksonomik. Dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena
sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan
masalah dan unit yang diteliti.
Untuk melakukan penskalaan dengan metode ini, setiap informan akan
diminta untuk menyatakan jawabannya terhadap pernyataan-pernyataan di dalam
22
kuisioner dalam tiga kategori jawaban yang telah disediakan (Tabel 1), yaitu sebagai
berikut :
a. Tidak memahami/tidak baik
b. Kurang memahami/sedang
c. Memahami/baik
Dari distribusi jawaban informan pada kuisioner, maka akan disimpulkan
sejauh mana Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Obyek Wisata Air Terjun
Sungai Korumba. Selain itu, ditentukan skor dari masin-masing jawaban sesuai
dengan kategori jawaban, dimana dapat dilihat pada (Tabel 1).
Tabel 1. Nilai skoring untuk setiap persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Obyek
Wisata Sungai Korumba.
No.
Skor
1.
Persepsi Masyarakat Terhadap
Keberadaan Obyek Wisata Sungai
Korumba
Tidak Baik
2.
Kurang Baik
3
3.
Baik
5
Presentase (%)
1
Sumber: Satriani, et, al., 2013
Dengan demikian, skor ideal untuk mengetahui seberapa besar pemahaman,
masyarakat dan Kelurahan Alolama Kecamatan Mandonga Kota Kendari, Mengenai
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Obyek Wisata Sungai Korumba.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih jelas dan detail, maka penelitian ini
digunakan analisis dengan skala Likert (Satriani, et, al., 2013). Skala Likert
23
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
tentang kejadian atau gejala sosial.
Untuk mengetahui tinggi dan rendahnya tingkat persepsi masyarakat, dapat
dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut :
I=
=
=
= 1,33
Keterangan :
I = Interval
NT = Nilai Tertinggi
Nt = Nilai Terendah
Nilai skoring untuk setiap persepsi masyarakat terhadap keberadaan obyek
wisata sungai korumba dapat dikategorikan sebagai berikut :
Rendah
= 315 - 734
Sedang
= 735 - 1154
Tinggi
= 1155 - 1575
H. Konsep Operasional
1.
Hutan adalah suatu kestuan ekosistem berupa lahan berisi sumberdaya alam
hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang
satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.
2.
Hutan suaka alam ialah hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi
pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya, juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.
3.
Responden adalah masyarakat sekitar hutan
24
4.
Karakteristik adalah identitas responden dalam penelitian ini, nama, umur, jenis
kelamin pekerja dan lain-lain.
5.
Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan atau kunjungan sementara
secara sukarela kesuatu daerah/tempat, diluar tempat tinggalnya sehari- hari
menikmati keindahan alam dan kenyamanan.
6.
Masyarakat adalah sekumpulan orang yang mendiami suatu tempat tertentu, yang
terkait dalam suatu norma, nilai dan kebiasaan yang disepakati bersama oleh
Kelompok yang bersangkutan.
7.
Persepsi adalah sudut pandang atau pendapat responden
8.
Ekowisata adalah perjalanan wisata kedaerah yang masih alami, bersifat
sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata serta keindahan dan
panorama alam.
9.
Potensi adalah nilai kekayaan yang terdapat dalam kawasan tersebut, meliputi
flora, fauna dan panorama alam
10. Flora adalah jenis-jenis tumbuhan yang terdapat pada kawasan yang memiliki
keindahan dan daya tarik
11. Panorama alam adalah pemandangan alam
yang indah nyaman dan
sejuksehingga menjadi daya tarik bagi pengunjung
12. Kondisi fisik kawasan yaitu keadaan yang mendukung dalam pengembangan
ekowisata di daerah tersebutFasilitas adalah sarana dan prasarana yang terdapat
dalam obyek wisata yang digunakan sebagain pendukung obyek wisata
25
13. Sarana dan prasarana adalah tempat dan alat yang mendukung atau menunjang
keamanan, kenyamanan pengunjungyang terdapat dalam kawasan pengembangan
ekowisata pada kawasan hutan suaka alam
14. Aksesibilitas adalah kemudahan pelayanan untuk menjangkau kawasan
ekowisata pada kawasan taman hutan raya.
15. Perambahan adalah pemanfaatan kawasan hutan secara tidak sah (Ilegal) oleh
masyarakat sekitar hutan, baik untuk penukinan kegiatan usaha tani dan lainlain.
26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Letak dan Luas
Lokasi penelitian berada pada Kelurahan Alolama yang merupakan salah satu
kelurahan yang berada pada Kecamatan Mandonga Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara.
Secara geografis Kawasan TAHURA Nipa-Nipa terletak diantara 05◦13’05˚
24' LS dan 122˚ 29' ˗ 122 ˚ 56 BT. Kawasan TAHURA Nipa-Nipa merupakan
kawasan konservasi yang memiliki luas ± 7.877,5 Ha, berdasarkan SK Menteri
Kehutanan Nomor 454/kpts-II/1999. Kawasan ini berada di dua wilayah administrasi
yaitu Pemerintah Daerah Kota Kendari dan Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe.
Sedangkan batas-batas Kawasan TAHURA Nipa-Nipa adalah disebelah Utara dan
Timur berbatasan dengan Kecamatan Soropia, disebelah Selatan berbatasan dengan
Kecamatan Kendari dan bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Mandonga dan
Kecamatan Kendari Barat.
2. Tanah dan Topografi
Jenis tanah di Kawasan TAHURA Nipa-Nipa diklasifikasikan kedalam dua
jenis yaitu Podsolik dan Kambisol, sebagaimana disajikan pada Tabel 2.
27
Tabel 2. Jenis Tanah di Kawasan TAHURA Nipa-Nipa
No.
Jenis Tanah
1
2
Kambisol
Podsolik
Total
Luas
Hektar (Ha)
106.9
7770.6
7877.5
Persen (%)
1.36
98.64
100
Sumber : Data Sekunder (Kondisi Fisik Kawasan Tahura Nipa-Nipa), 2013.
Kawasan TAHURA Nipa-Nipa terletak pada ketinggian 25 – 100 mdpl
dengan topografi landai hingga sangat curam (bergunung). Kemiringan lereng
berkisar antara 8% sampai di atas 40% (Rustam, 2013).
3. Keadaan Iklim
Tabel 3. Data Curah Hujan Bulanan, Hari Hujan dan Curah Hujan Maksimum RataRata Periode Tahun 2004-2013
Bulan
Curah Hujan Bulanan
(mm)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
250.33
193.67
247.33
205.48
204.58
206.75
210.56
124.54
53.62
111.55
59.58
185.26
Sumber : Stasiun Meteorologi Maritim, 2013
Curah Hujan
Maksimum
(mm)
34.97
35.1
42.2
32.5
45.97
34.37
77.0
38.51
36.0
28.0
25.5
28.85
Hari Hujan
17.5
17.6
19.6
19.2
19.0
15.4
16.2
12.7
7.6
7.8
13.1
20.0
28
4. Hidrologi
Kawasan TAHURA Nipa-Nipa memiliki beberapa sungai yang mengalir
didalamnya, antara lain adalah sungai Lahundape, sungai Sodohoa, sungai BenuBenua, sungai Tipulu, sungai Sorue, sungai Soropia, sungai Lalanu, dan sungai kecil
lainnya. Bagian hulu, penduduk disekitar Kawasan banyak memanfaatkan sungai
tersebut sebagai sumber air dengan mengalirkan pipa-pipa kepemukiman. Beberapa
sungai memiliki air terjun dengan ketinggian antara 5 hingga 10 meter.
1. Keadaan Sosial Ekonomi Lokasi Penelitian
a. Jumlah Penduduk
Berdasarkan data Demografi Kelurahan Alolama tahun 2013 secara
keseluruhan jumlah penduduk Kelurahan Alolama berjumlah 3.963 Jiwa. Jumlah
laki-laki 2.028 Jiwa dan Jumlah perempuan 1.935 Jiwa dengan jumlah 660 KK.
Jumlah penduduk menurut golongan usia Kelurahan Alolama dapat dilihat pada
Tabel 4.
Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Usia di Kelurahan Alolama, Tahun
2013.
No
1
2
3
4
5
6
Usia
0-12 bulan
1 - < 5 Tahun
5–7
7 – 15
15 – 56
> 56
Jumlah
Sumber : Demografi Kelurahan Alolama Tahun 2013
Jumlah
55
213
157
682
2.632
224
3.963
Persentase (%)
1,39
5,38
3,96
17,21
66,41
5,65
100
29
Data demografi Kelurahan Alolama tahun 2013 mengenai jumlah penduduk
menurut tingkat pendidikan yaitu mencapai 3.963 jiwa, dimamana disajikan pada
Tabel 5.
Tabel 5. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Alolama,
Tahun 2013.
No
1
2
3
4
5
6
7
Usia
Belum Sekolah
SD
SLTP
SLTA
Akademi D1-D3
PT
Tidak tamat SD
Jumlah
Jumlah
725
2.2 2.141
391
377
73
64
192
3.963
Persentase (%)
18,29
54,02
9,87
9,51
1,84
1,61
4,84
100
Sumber : Demografi Kelurahan Alolama Tahun 2013
b. Mata Pencaharian
Mata pencaharian Penduduk di Kelurahan Alolama sangat beragam dimana
dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Alolama, Tahun 2013.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Mata Pencaharian
PNS
TNI dan Polisi
Karyawan Swasta
Petani
Pertukangan
Peternakan
Montir
Dokter
Jasa
Wiraswasta/Pedagang
Pengusaha
Pengrajin
Pemulung
Jumlah
Jumlah (KK)
53
44
112
141
16
22
14
2
150
63
8
18
17
660
Sumber : Demografi Kelurahan Alolama Tahun 2013
Persentase (%)
8,03
6,67
16,97
21,36
2,42
3,33
2,12
0,30
22,7.
9,55
1,21
2,73
2,56
100
30
Tabel 6 menunjukkan bahwa jenis mata pencaharian penduduk Kelurahan
Alolama yang tertinggi adalah pada bidang Jasa dengan. presentase 22,73% atau 150
orang, sedangkan jenis mata pencaharian penduduk Kelurahan Alolama yang
terendah adalah Dokter dengan presentase 0,30% atau 2 orang.
c. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana penduduk di Kelurahan Alolama beragam antara lain
sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana pemasaran atau perekonomian, sarana
pemerintahan desa, sarana peribadatan serta sarana pertanian dan lain-lain di sajikan
pada Tabel 7.
Tabel 7. Sarana dan Prasarana Sosial Ekonomi dan Pemukiman Penduduk Kelurahan
Alolama, Tahun 2013.
No
1
2
3
4
5
6
Sarana dan Prasarana
Sarana Pendidikan
 SD
 SMP
 SMA
 TK
Sarana Kesehatan
 Posyandu
 Puskesmas
 Poliklinik
Sarana Pemasaran/Perekonomia
 KUD
Sarana Pemerintahan Desa
 Balai Desa/Kantor Kelurahan
 Sanggar PKK
 Taman Pengajian Al-Qur’an (TPA)
Sarana Peribadatan
 Masjid
 Musholla
Sarana Pertanian
 Traktor
 Sprayer (Semprotan)
 Bajak
Sumber: Demografi Kelurahan Alolama Tahun 2013.
Jumlah
2 unit
0
0
4 Unit
2 Unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
2 unit
2 buah
1 buah
0
0
0
31
B. Hasil dan Pembahasan
 Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat Lingkungan
A. Manfaat Ekologi
1.1 Mengurangi Kekeringan
Berdasarkan hasil penelitian tentang tanggapan masyarakat terhadap obyek
wisata yang berpotensi sebagai tempat ekowisata. Tanggapan masyarakat mengenai
manfaat ekologi salah satunya yaitu mengurangi kekeringan, bahwa secara
keseluruhan masyarakat Alolama dengan adanya ekowisata tersebut dapat
mengurangi kekeringan karena sebagian besar masyarakat setempat mengambil air
dikawasan tersebut untuk kebutuhan rumah tangga.
Tabel 8. Skoring jawaban informan untuk tingkat persepsi masyarakat terhadap
manfaat ekologi salah satunya mengurangi kekeringan sungai korumba
No
Persepsi Masyarakat Manfaat Ekologi
Yaitu Mengurangi Kekeringan Sungai
Korumba
Jumlah
Informan
Presentase (%)
1.
Tidak Baik
0
0%
2.
Kurang Baik/Sedang
0
0%
3
Baik
Jumlah
45
45
100 %
100 %
Tabel 8 menunjukan bahwa persepsi responden terhadap manfaat ekologi
salah satunya mengurangi kekeringan sungai korumba yang berada di kawasan
Tahura Nipa-Nipa kelurahan Alolama kecamatan Mandonga Kota Kendari
berpersepsi baik dengan skor 5 karena hasil wawancara menunjukan bahwa terdapat
45 KK (100%) yang berpersepsi baik.
32
1.2 Mencegah Banjir
Ekowisata di Kelurahan Alolama telah berjalan selama bertahun-tahun,
tanggapan masyarakat terhadap manfaat ekologi salah satunya mencegah banjir
tanggapan masyarakat tersebut kurang tahu, karena masyarakat sekitar kawasan
taman hutan raya tersebut kurang memahami tentang gejala-gejala atau dampak yang
dikarenakan obyek wisata tersebut, karena selama ini tidak pernah mengalami yang
namanya kebanjiran ataupun tanah longsor terhadap efek obyek wisata tersebut.
Tabel 9. Skoring jawaban informan untuk tingkat persepsi masyarakat terhadap
manfaat ekologi salah satunya mencegah banjir sungai korumba
No
Persepsi Masyarakat manfaat ekologi
Yaitu Mencegah Banjir Sungai
Korumba
Jumlah
Informan
Presentase (%)
1.
Tidak Memahami
5
11,11 %
2
Kurang Memahami
30
66,66%
3.
Memahami
Jumlah
10
45
22,22%
100%
Tabel 9 menunjukan bahwa persepsi responden terhadap manfaat ekologi
salah satunya mencegah banjir sungai korumba yang berada di kawasan Tahura NipaNipa kelurahan Alolama kecamatan Mandonga Kota Kendari berpersepsi kurang
memahami dengan skor 3 karena hasil wawancara menunjukan bahwa terdapat 30
KK (66,66%) yang berpersepsi yang kurang memahami sedangkan yang memahami 5
KK (11,11%) dan yang memahami 10 KK (22,22%).
33
1.3 Memperoleh Sumber Air
Berdasarkan hasil penelitian tentang tanggapan masyarakat terhadap obyek
wisata yang berpotensi sebagai tempat ekowisata. Tanggapan masyarakat mengenai
manfaat ekologi salah satunya yaitu memperoleh sumber air, bahwa secara
keseluruhan masyarakat Alolama dengan adanya ekowisata tersebut dapat
mengurangi kekeringan karena sebagian besar masyarakat setempat mengambil air
dikawasan tersebut untuk kebutuhan rumah tangga.
Tabel 10. Skoring jawaban informan untuk tingkat persepsi masyarakat terhadap
manfaat ekologi salah satunya memperoleh sumber air sungai korumba
No
Persepsi Masyarakat Manfaat Ekologi
Yaitu Memperoleh Sumber Air Sungai
Korumba
Jumlah
Informan
Presentase(%)
1
Tidak Baik
0
0%
2
Kurang Baik/Sedang
7
15,55%
3
Baik
Jumlah
38
45
84,44%
100%
Tabel 10 menunjukan bahwa persepsi responden terhadap manfaat ekologi
salah satunya memperoleh sumber air sungai korumba yang berada di kawasan
Tahura Nipa-Nipa kelurahan Alolama kecamatan Mandonga Kota Kendari
berpersepsi baik dengan skor 5 karena hasil wawancara menunjukan bahwa terdapat
38 KK (84,44%) yang berpersepsi baik sedangkan responden yang berpersepsi
kurang baik atau sedang berjumlah 7 KK (15,55%) dan yang berpersepsi tidak baik
tidak ada.
34
B. Manfaat Ekonomi
2.1 Membuka Lapangan Kerja
Berdasarkan hasil penelitian tentang tanggapan masyarakat terhadap obyek
wisata yang berpotensi sebagai tempat ekowisata. Tanggapan masyarakat mengenai
manfaat ekonomi salah satunya yaitu membuka lapangan kerja disekitar kawasan
ekowisata dengan melakukan perkebunan
Tabel 11. Skoring jawaban informan untuk tingkat persepsi masyarakat terhadap
manfaat ekonomi salah satunya membuka lapangan kerja sungai korumba
No
Persepsi Masyarakat Manfaat Ekonomi
Yaitu Membuka Lapangan Kerja
Sungai Korumba
Jumlah
Informan
Presentase (%)
1.
Tidak Baik
5
11,11%
2.
Kurang Baik/Sedang
27
60%
3.
Baik
Jumlah
13
45
28,88%
100%
Tabel 11 menunjukan bahwa persepsi responden terhadap manfaat ekonomi
salah satunya membuka lapangan kerja dikawasan sungai korumba yang berada di
Tahura Nipa-Nipa kelurahan Alolama kecamatan Mandonga Kota Kendari
berpersepsi kurang baik atau sedang dengan skor 3 karena hasil wawancara
menunjukan bahwa terdapat 27 KK (60%) yang berpersepsi kurang baik sedangkan
responden yang berpersepsi baik berjumlah 13 KK (28,88%) dan yang berpersepsi
tidak baik 5 KK (11,11%).
35
2.2 Menambah Pendapatan Masyarakat
Dari hasil wawancara Responden tentang obyek wisata selama bertahun-tahun
apakah menambah pendapatan atau penghasilan masyarakat dari ekowisata tersebut,
pengetahuan responden terhadap obyek wisata tersebut tentang menambah
pendapatan masyarakat dilakukan dengan wawancara langsung pada setiap orang atau
responden, hasil wawancara tersebut disajikan pada tabel 12.
Tabel 12. Skoring jawaban informan untuk tingkat persepsi masyarakat terhadap
manfaat ekonomi salah satunya apakah menambah pendapatan masyarakat
sungai korumba
No
Persepsi Masyarakat Manfaat Ekonomi
Yaitu Menambah Pendapatan Masyarakat
Sungai Korumba
Jumlah
Informan
Presentase
(%)
1.
Tidak Baik
0
0%
2.
Kurang Baik/Sedang
0
0%
3.
Baik
Jumlah
45
45
100%
100%
Tabel 12 menunjukan bahwa persepsi responden terhadap manfaat ekonomi
salah satunya menambah pendapatan masyarakat sungai korumba yang berada di
kawasan Tahura Nipa-Nipa kelurahan Alolama kecamatan Mandonga Kota Kendari
berpersepsi baik dengan skor 5 karena hasil wawancara menunjukan bahwa terdapat
45 KK (100%) yang berpersepsi baik.
C. Manfaat Sosial
3.1 Sarana Melepas Lelah
Pengetahuan masyarakat sarana melepas lelah kawasan Tahura Nipa-Nipa
dapat dilihat pada tabel 13.
36
Tabel 13. Skoring jawaban informan untuk tingkat persepsi masyarakat terhadap
manfaat sosial salah satunya sarana melepas lelah sungai korumba
No
Persepsi Masyarakat Manfaat Sosial
Yaitu Sarana Melepas Lelah Sungai
Korumba
Jumlah
Informan
Presentase (%)
1.
Tidak Baik
10
22,22%
2.
Kurang Baik/Sedang
30
66,66%
3.
Baik
Jumlah
5
45
11,11%
100%
Tabel 13 menunjukan bahwa persepsi responden terhadap sarana melepas
lelah kawasan ekowisata sungai korumba yang berada di kawasan Tahura Nipa-Nipa
Kelurahan Alolama Kecamatan Mandonga Kota Kendari berpersepsi kurang baik
dengan skor 3 karena hasil wawancara menunjukan bahwa terdapat 30 KK (66,66%)
yang berpersepsi kurang baik sedangkan yang berpersepsi tidak baik yaitu 10 KK
(22,22%) dan yang berpersepsi baik yaitu 5 KK (11,11%). Hal ini menunjukan bahwa
sebagian besar masyarakat berpersepsi tentang sarana prasarana obyek wisata tersebut
kurang baik.
3.2 Membangun Kebersamaan
Dalam rangka melestarikan sumber daya alam dan ekosistem hutan perlu
adanya penyuluhan tentang pemahaman pentingnya mengetahui kawasan konservasi
tidak hanya dilakukan oleh pihak Balai tetapi juga harus melibatkan masyarakat agar
obyek wisata tersebut tetap terjaga. Hasil wawancara terhadap responden tentang
hubungan membangun kebersamaan masyarakat terkait dapat dilihat pada tabel 14.
37
Tabel 14. Skoring jawaban informan untuk tingkat persepsi masyarakat terhadap
manfaat sosial salah satunya membangun kebersamaan sungai korumba
No
Persepsi Masyarakat Manfaat Sosial Yaitu
Membangun Hubungan Kebersamaan
Sungai Korumba
Jumlah
Informan
Presentase
(%)
1.
Tidak Baik
0
0%
2.
Kurang Baik/Sedang
20
44,44%
3.
Baik
Jumlah
25
45
55,55%
100%
Berdasarkan Tabel 14 diketahui bahwa masyarakat yang dijadikan responden
atau informan dalam penelitian ini, berdasarkan hasil wawancara terhadap
masyarakat terkait dengan membangun hubungan kebersamaan masyarakat dengan
pihak terkait berpersepsi baik dengan skor 5 karena hasil wawancara menunjukan
bahwa terdapat 25 KK yang berpersepsi baik sedangkan responden yang berpersepsi
kurang baik berjumlah 20 KK dan yang berpersepsi tidak baik tidak ada.
Tabel 15. Skoring jawaban informan untuk tingkat Persepsi Masyarakat Terhadap
Manfaat Lingkungan Obyek Wisata Sungai Korumba Kawasan Tahura
Nipa-Nipa Kel. Alolama
No
1
2
3
4
5
6
7
Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat Lingkungan
Obyek Wisata Sungai Korumba Kawasan Tahura NipaNipa Kel. Alolama
Mengurangi Kekeringan
Mencegah Banjir
Memperoleh Sumber Air
Membuka Lapangan Kerja
Menambah Pendapatan Masyarakat
Sarana Melepas Lelah
Membangun Kebersamaan
Jumlah
Skor
225
145
211
151
225
125
185
1267
38
Berdasarkan Tabel 15 diketahui bahwa masyarakat yang dijadikan responden
atau informan dalam penelitian ini, berdasarkan hasil wawancara terhadap
masyarakat, jadi hasil rata-rata dari persepsi masyarakat yaitu 1267 dan dikatakan
tergolong kategori tinggi.
39
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam rangka menjawab perumusan masalah yang telah disusun sebelumnya,
maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
Persepsi masyarakat terhadap manfaat lingkungan Obyek Wisata Air Terjun
Sungai Korumba tepatnya di Kelurahan Alolama Kecamatan Mandonga Kota
Kendari secara umum jawaban dari masyarakat yang berperan sebagai responden
adalah berada dikategori tinggi atau baik dengan rata-rata 1267, dikarenakan persepsi
masyarakat tersebut terhadap manfaat lingkungan obyek wisata sangat baik.
B. Saran
Saran yang dapat saya ajukan adalah sebaiknya pengelola dengan manyarakat
setempat berpartisipasi dalam pengelolaan obyek wisata sungai korumba sehingga
obyek wisata tersebut tetap terjaga kelestariannya.
40
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2012. Pengertian Obyek Dan Potensi Wisata Alam. Program Pasca
Sarjana. Universitas Diponegoro. Semarang. (19/4/2015).
Afri, A.S 2008. Panduan Pemberdayaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (Mdh)
Montpelier. France: French Agricultural Resertch Centre ForInternasional
Development (CIRAD), Bogor Indonesia: Center For Internasional Forestry
Reearch (CIFOR), Yogyakarta, Indonesia: PKHR Fakultas Kehutanan
UGM. (16/062014).
Ardi M, dan Aryani Linda. 2013. Jurnal Psikologi (Hubungan Antara Persepsi Dan
Organisasi Dengan Minat Beroganisasi Pada Mahasiswa Psikologi UIN
Fakultas Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim. Riau. (20/4/2015).
Djuari G V, 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berkunjung Wisatawan
Ke Obyek Wisata. Fakultas Kehutanan Dan Ilmu Lingkungan. Universitas
Halu Oleo. Kendari.
Fandeli, C. (2002). Perencanaan Kepariwisataan Alam (Cetakan Pertama).
Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Harisah A, Masiming Z. 2008. Persepsi Manusia Terhadap Tanda, Simbol dan
Sasial. Fakultas Teknik. Universitas Hasanuddin, Makassar. (27/05/2015).
Ihsan Fadillah, 2009. Kajian Objek Wisata Pulau Berhala KecamatanTanjung
Beringin Kabupaten Serdang Begadai. Jurnal Skripsi. (27/05/2015).
Kiswan, 2013. Persepsi Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Fungsi Badan
Permusyawaratan Desa Di Desa Fatufia Kecamatan Bahodopi Kabupaten
Morowali. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas
Muhamadiyah. Kendari. (20/4/2015).
Lubis, 2006. Manfaat Hutan Konservasi. Kementrian Kehutanan. Denpasar Bali.
(20/4/2015). (21/8/2015).
Pratomo, S. 2004. Ekowisata dan Perkembangan Sosial Masyarakat. Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik. Uiversitas Pati Mura. Ambon. 12/04.2015.
41
Rahmawaty, Khairida, Eva Siagian, 2006. Persepsi Masyarakat Terhadap Upaya
Konservasi di Taman Hutan Raya Bukit Barisan. Departemen Kehutanana
Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. 27/05/2015
Robert J. Kodoatie dan Roestam Y, 2010. Tata Ruang Air. Yogyakarta.
Satria Dias, 2009. Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Ekonomi Lokal
Dalam Rangka Program Pengentasan Kemiskinan di Wilayah Kabuten
Malang. Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Malang.
Satriani, Golar, Ihsan M., 2013. Persepsi Dan Sikap Masyarakat Terhadap
Penerapan Program Pemberdayaan Di Sekitar Sub Daerah Aliran Sungai
Miu. Kasus Program Scbfwm Di Desa Simoro Kecamatan Gumbasa
Kabupaten Sigi. Jurusan Kehutanan, FakultasKehutanan, Universitas
Tadulako.
Sudiarta, M. 2006. Ekowisata Hutan Mangrove : Wahana Pelestarian Alam Dan
Pendidikan Lingkungan. Jurnal Manajemen Pariwisata. Politeknik Negeri
Bali. Diakses 27/05/2015.
Umar, 2009. Persepsi dan Perilaku Masyarakat Dalam Pelestarian Fungsi Hutan
Sebagai Daerah Resapan Air. Program Magister Ilmu Lingkungan.
Universitas Diponegoro. Semarang. (27/05/2015).
Wanggai, F. 2012. Manajemen Hutan. Gramedia. (16/06/2014).
Wibowo, 2007. Dampak Pengembangan Ekowisata Kawasan Wisata Gunung
Merapi-Merbabu Terhadap Perubahan Struktur Masyarakat. Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Marat. Surakarta. (16/4/2015).
.
42
DAFTAR LA M P I R A N
43
Lampiran 1a. Dokumentasi Penelitian
Gambar 1: Wawancara Dengan Masyarakat
Kelurahan Alolama
Gambar 2: Wawancara Dengan Masyarakat
Kelurahan Alolama
Gambar 3: Wawancara Dengan Masyarakat
Kelurahan Alolama
Gambar 4: Wawancara Dengan Masyarakat
Kelurahan Alolama
44
Lampiran 1b.
Gambar 5
Gambar 7
Gambar 6
Gambar 8
Gambar 5, 6, 7 dan 8: Potensi Obyek Wisata Kolam Permandian Sungai Korumba yang ada di
TAHURA Nipa-Nipa Kel. Alolama Kec. Mandonga Kota Kendari.
45
Lampiran 1c.
Gambar 9: Gazebo yang
obyek wisata
tersedia di lokasi
Gambar 11: Pos jaga Balai TAHURA NipaNipa Kelurahan Alolama
Gambar 10: Papan Pos jaga Balai TAHURA
Nipa-Nipa Kelurahan Alolama
Gambar 12: Kantor Informasi TAHURA
Nipa-Nipa Kel. Alolama
46
Lampiran 2a. Identitas responden berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, pekerjaan dan tempat tinggal.
No
Nama
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18.
19.
20.
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Mustarim
La Opo
Sugiman
Umar
Sulaeman
La Sandi
Karim
Wanisu
La Diara
Sultan P
La Poli
Haridun M
Nurdin P
Sahidu
La monde
Supardi K
Kasim
Takim
Abdul Kosim
La arwi
Bira
La Bala
La Kolo
Al Majid
Sukimin
La Risa N
Suherman
La Diaba
Rungka
Sinahu
Mustaring
Unding P
Larima
Komang
Rama
Salahuddin
Umur
49
52
44
42
39
33
46
49
51
41
53
47
43
44
50
48
40
42
40
46
38
37
50
43
41
48
35
47
49
39
41
37
40
36
39
42
Jenis
Kelamin
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Perempuan
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Tingkat
Pendidikan
SMP
SD
SMP
SMA
SMP
SMP
SMP
SD
SMP
SMA
SMP
SMP
SMP
SD
SD
SMA
SMP
SMP
SD
SD
SMP
SMP
SMP
SMP
SMA
SD
SMA
SD
SD
SD
SMP
SMA
SMA
SMA
SMP
SMA
Pekerjaan
Alamat
Petani
Wiraswasta
Wiraswasta
Bangunan
Security
Wiraswasta
Bangunan
Petani
Wiraswasta
Pertukangan
Pertukangan
Pedagang
Montir
Buruh
Petani
PNS
Pengrajin
Wiraswasta
Petani
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
PNS
Pedagang
Security
Petani
Wiraswasta
Wiraswasta
Pedagang
Pertukangan
Wiraswasta
Bangunan
Pertukangan
Berdagang
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
47
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Darwan
La bairu
La Bosa
Indrawan
Putu
Adulla
Iptu
Kaisar S
Dahlan
42
49
50
38
37
37
34
44
36
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
SD
SD
SD
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
Buruh
Berdagang
Berdagang
Bangunan
Pertukangan
Pertukangan
Wiraswasta
Polisi
Wiraswasta
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
Alolama
48
2b. Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat Lingkungan Obyek Wisata Sungai
Korumba Kel. Alolama Kec. Mandonga Kota Kendari
No
Nama
Tanggapan Masyarakat
1
2
3
4
5
6
7
a b c a b c a b C a b c a b c a b c A b c
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Mustarim
La Opo
Sugiman
Umar
Sulaeman
La Sandi
Karim
Wanisu
La Diara
Sultan P
La Poli
Haridun M
Nurdin P
Sahidu
La Monde
Supardi K
Kasim
Takim
Abdul Kosim
La Arwi
Bira
La Bala
La Kolo
Al Majid
Sukimin
La Risa N
Suherman
La Diaba
Rungka
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
3
3
3
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
5
5
5
5
5
3
1
3
3
3
3
3
3
3
5
5
5
5
5
5
5
1 5
5
5
5
5
5
5
3
5
3
5
3
5
3
5
3
5
3
5
5
5
3
5
3
3
3
3
3
3
5
5
3
3
3
5
5
5
3
3
5
5
3
3
3
5
3
3
1 5
5
5
5
1 5
5
5
1 5
5
5
1 5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1 5
3
5
3
3
5
5
1 5
3
5
3
5
3
5
1 5
1
3
3
5
3
1 5
5
5
5
5
3
3
5
3
5
5
3
5
3
3
5
3
1
3
5
3
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
49
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Sinahu
Mustaring
Unding P
Larima
Komang
Rama
Salahuddin
Darwan
La Bairu
La Bosa
Indrawan
Putu
Adulla
Iptu
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Kaisar S
Dahlan
5
5
1 5
5
5
3
5
5
3
3
5
3
5
3
5
5
3
3
5
5
5
1
3
3
5
3
5
3
5
3
3
5
5
5
5
3
5
3
5
5
5
5
5
3
5
1 5
3
5
5
5
3
5
3
5
3
5
3
5
3
5
3
5
5
5
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
5
5
3
5
3
5
3
1 5
1
3
3
5
3
3
3
3
3
5
1
3
50
INTERVAL




Nilai Tertinggi
=5
Jumlah pertanyaan = 7
Jumlah Responden = 45
Bobot = 5 x 7 x 45 = 1575




Nilai Terendah
=1
Jumlah pertanyaan = 7
Jumlah Responden = 45
Bobot = 1 x 7 x 45 = 315
I=
=
=
= 1,33
Keterangan :
I = Interval
NT = Nilai Tertinggi
Nt = Nilai Terendah
Nilai skoring untuk setiap persepsi masyarakat terhadap keberadaan obyek wisata
sungai korumba dapat dikategorikan sebagai berikut :
Rendah
= 315 - 734
Sedang
= 735 - 1154
Tinggi
= 1155 - 1575
51
 Pertanyaan 1 :
Total jawabannya = 5 × 45 = 225
 Pertanyaan 2 :
5 x 10 = 50
3 x 30 = 90
1x5 =5
Jumlah = 145
 Pertanyaan 3 :
5 x 38 = 190
3 x 7 = 21
Jumlah = 211
 Pertanyaan 4 :
5 x 13 = 65
3 x 27 = 81
1x5 =5
Jumlah = 151
 Pertanyaan 5 :
Total jawabannya = 5 × 45 = 225
 Pertanyaan 6 :
5 x 5 = 25
3 x 30 = 90
1 x 10 = 10
Jumlah = 125
 Pertanyaan 7 :
5 x 25 = 125
3 x 20 = 60
Jumlah = 185
Jumlah Total = 1267
52
Lampiran 3. Quisioner Penelitian
Daftar Pertanyaan
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MANFAAT LINGKUNGAN
OBYEK WISATA SUNGAI KORUMBA DI KAWASAN TAHURA
NIPA-NIPA KELURAHAN ALOLAMA KECAMATAN
MANDONGA KOTA KENDARI
Kelurahan Alolama
Kota Kendari
Nama Responden
:
………………
Jenis Kelamin
:
1. Pria
Tanggal Wawancara
:
………./……/2015
2. Wanita
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2015
53
KUISIONER RESPONDEN
A. Identitas Responden
1. Nama
2. Asal
3. Umur
4. Pendidikan
5. Pekerjaan
: ........................................
: ........................................
: ........................................
: ........................................
: ........................................
B. Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat Lingkungan
1. Apakah tanggapan Bapak/Ibu saudara (i) baik terhadap obyek wisata tersebut
dapat mengurangi kekeringan ?
a. Baik
b. Kurang Baik
c. Tidak Baik
2. Apakah tanggapan Bapak/Ibu saudara (i) baik terhadap obyek wisata tersebut
dapat mencegah banjir ?
a. Baik
b. Kurang Baik
c. Tidak Baik
3. Apakah tanggapan Bapak/Ibu saudara (i) baik terhadap obyek wisata tersebut
memperoleh sumber air dari obyek wisata ?
a. Baik
b. Kurang Baik
c. Tidak Baik
4. Apakah tanggapan Bapak/Ibu saudara (i) baik terhadap obyek wisata tersebut
membuka lapangan kerja dalam kawasan ?
a. Baik
b. Kurang Baik
c. Tidak Baik
5. Apakah tanggapan Bapak/Ibu saudara (i) baik terhadap obyek wisata tersebut
dapat menambah pendapatan masyarakat ?
a. Baik
b. Kurang Baik
c. Tidak Baik
6. Apakah tanggapan Bapak/Ibu saudara (i) baik terhadap obyek wisata tersebut
sebagai sarana melepas lelah ?
a. Baik
b. Kurang Baik
c. Tidak Baik
7. Apakah tanggapan Bapak/Ibu saudara (i) baik terhadap pemerintah maupun
masyarakat dalam membangun hubungan kebersamaan ?
a. Baik
b. Kurang Baik
c. Tidak Baik
54
Lampiran 4. Peta Lokasi Penelitian di Kawasan TAHURA Nipa-Nipa Kelurahan
Alolama Kecamatan Mandonga Kota Kendari
Lokasi Penelitian
Download