HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL Judul : Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Metode Kelompok di Kelas IV SDN 14 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman Nama : YUNIS NPM : 1110013411630 Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas : Bung Hatta Disetujui Oleh: Pembimbing Ashabul Khairi, S. T., M. Kom PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN METODE KELOMPOK DI KELAS IV SDN 14 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN , Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar Program Studi Teknik Informatika dan Komputer Email :[email protected] ) Abstrack Based on the experience of researchers at SDN 14 Enam Lingkung that low class IV student learning outcomes in mathematics due to the low attention of students to learn. The research problems are the result of Group Method Is to study mathematics Geometry and Measurement in the fourth grade students of SD Negeri 14 Padang Pariaman Enam Lingkung be increased? The aim of this study was to determine the improvement of mathematics student learning outcomes with Group Method in class IV Elementary School 14 Enam Lingkung Padang Pariaman district. This research is a classroom action research. The research subject is the entire fourth grade students enrolled in the second semester of academic year 2014/2015, amounting to 22 students consisting of 11 men and 11 women. The research instrument is a teacher activity observation sheet, and achievement test. Based on the results of the study, the percentage of students' mastery learning cycle I and II are 54.55% and 81.82%. This means an increase learning outcomes of fourth grade students of SDN 14 Enam Lingkung after using Group Method. Based on these results, it is suggested teachers can use Group Methods to improve student learning outcomes in mathematics. Keywords: mathematics learning outcomes, the group method adalah materi pelajaran, karena selain Pendahuluan Perkembangan matematika di pengajaran sekolah berkaitan dengan kesesuaian dan sangat kesiapan siswa, dipengaruhi oleh banyak faktor yang matematika sangat memperhatikan berkaitan. Faktor-faktor materi pelajaran juga harus materi–materi tersebut antara lain faktor siswa, guru sebelumnya sebagai prasyarat untuk dan materi pelajaran itu sendiri. Salah mempelajari materi berikutnya. satu faktor yang cukup berperan 1 Berdasarkan Dirjen Surat Edaran Memahami unsur dan sifat- (1992) dalam sifat bangun ruang sederhanayang Pendidikan dan keduanya saling mendukung. Pada perihal kenyataannya dalam hal ini guru-guru Dikdasmen Departemen Kebudayaan (1994) Pelaksanaan Pengajaran Membaca, banyak Menulis dan Matematika di Sekolah siswanya lamban dan kurang terampil Dasar disampaikan bahwa pengajaran dalam menyelesaikan Geometri dan tiga yaitu: Pengukuran, memahami unsur dan membaca, menulis dan matematika sifat-sifat bangun ruang sederhana di dari suatu pemecahan masalah. kemampuan Sekolah dasar Dasar harus terus ditingkatkan dan materi pengajaran untuk tiga dimaksud pelajaran kemampuan karena Dari hasil pengalaman penulis, keterampilan pada mata Pengukuran,serta pemahaman unsur Indonesia dan dan Matematika Kemampuan mengeluh dasar terdapat Bahasa yang Geometri sifat-sifat dan bangun ruang sederhana bagi siswa akhir-akhir ini dan kurang mendapat perhatian khusus Pengukuran memahami unsur dan baik di sekolah maupun di rumah. sifat-sifat bangun ruang sederhana Beberapa penyebabnya merupakan salah satu bagian dari semakin banyaknya kemampuan matematika, sebab salah Geometri satu pemahaman prasyarat Geometri untuk belajar dan adalah alat-alat Pengukuran, unsur dan : serta sifat-sifat matematika adalah belajar Geometri bangun ruang sederhana yang serba dan Pengukuran.sebagaimana yang modern sehingga siswa malas untuk dikatakanolehRuseffendi (1993:59): berpikir sendiri dalam menyelesaikan Belajarmatematikaadalahbelajartentan masalah gkonsep-konsepdanstruktur-struktur menggemari dalam memahami unsur yang dan terdapatdalambahasan yang dan sifat-sifat siswa bangun kurang ruang dipelajarisertamencarihubungan- sederhana, karena tidak didapatkan hubunganantarakonsep- secara khusus pleh siswa dan hanya konsepdanstruktur-strukturtersebut. merupakan bagian-bagian masuk ke dalam matematika. 2 yang Secara umum pelajaran mendapat perhatian sejak awal. Matematika merupakan salah satu Dalam kontek yang aplikatif, proses pelajaran yang kurang menarik bagi belajar mengajar merupakan inti dari siswa, bahkan siswa berasumsi bahwa proses pendidikan secara keseluruhan pelajaran Matematika sehingga menjadi sebagian siswa itu sulit antara guru dan siswa memegang momok bagi peranan yang penting.Sujana (1995:5) akhirnya mengatakan bahwa belajar adalah berpengaruh pada interaksi proses suatu proses yang ditandai dengan belajar-mengajar. Seperti yang kia adanya suatu perubahan pada diri ketahui seorang bahwa mempelajari matematika tidak boleh terpenggal- Pada umumnya ketika guru penggalaman karena matematika itu membelajarkan siswa di kelasnya, akan berhubungan dengan setiap masih banyak dijumpai penerapan bagiannya. Pelajaran Matematika juga strategi mengajar yang tidak sesuai, tidak terlepas dari Geometri dan yaitu tidak diberdayagunakan alat Pengukuran.Memahami serta sumber belajar yang optimal. unsur dan sifat-sifat bangun ruang sederhana Proses sehingga jika anak didik kurang terpusat pada guru, sehingga guru menguasai kemampuan Geometri dan masih dianggap satu-satunya sumber Pengukuran, serta pemahaman unsur ilmu dan sifat-sifat belajar yang mengajar menjadi utama. Proses bangun ruang pembelajaran yang demikian sudah baik akan barang tentu kurang menarik bagi memperoleh hasil yang kurang baik siswa karena hanya menempatkannya pula. sebagai objek saja, bukan sebagai sederhana secara Keterampilan Geometri dan subjek mempunyai keterlibatan dalam Pengukuran, pemahaman unsur dan proses belajar mengajar. sifat-sifat bangun ruang sederhana di Sekolah Dasar kemampuan menyelesaikan dasar Adanya kecenderungan proses merupakan pembelajaran untuk Matematika yang terpusat pada guru juga dialami di SD persoalan-persoalan Negeri lebih lanjut, maka sangatlah tepat jika 14 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman yang 3 berdampak pada penurunan hasil dilapangan, sehingga siswa mampu belajar menurut mempelajari materi Geometri dan Effendi Pengukuran tanpa ada perasaan takut (2010:48), hasil belajar merupakan dan tertekan. Salah satu diantaranya pola-pola dapat siswa.Sedangkan Burton dalam buku perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap, memanfaatkan metode kelompok sebagai alat bantu untuk apresiasi, kemampuan (ability) dan memperjelas keterampilan. disajikan pembelajaran dalam yang pembelajaran Sedikitnya sumber belajar dan Matematika khususnya Geometri dan terbatasnya model atau alat peraga Pengukuran. Menurut Taufik, Taufina merupakan salah satu (2011:44) rendahnya hasil belajar penyebab siswa. metodeada mengkhususkan yang aktivitas siswa, Sehingga pembelajaran lebih bersifat dimana guru dan peserta didik terlibat searah selama dan karenanya, membosankan. tidak Oleh mengherankan aproses pembelajaran berlangsung. apabila rata-rata pelajaran geometri Di Sekolah Dasar Negeri 14 pada siswa kelas IV Tahun Ajaran Enam Lingkung khususnya kelas IV 2013/2014 menduduki tempat ke berdasarkan saat peneliti menjadi enam dari beberapa bidang studi yang guru kelas selama kurang lebih 16 diajarkan. tahun dan hasil belajar siswa dalam Fenomena dilapangan yang terjadi sehubungan dengan pembelajaran matematika masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya hasil belajar Geometri dan hasil Pengukuran bertalian erat dengan diperoleh siswa pada ulangan harian subtansi semester I tahun ajaran 2014/2015 materi Geometri dan belajar rata-rata Terkait dengan itu diperlukan peran standar nilai yang ditetapkan oleh model untuk sekolah adalah 70. Hal ini disebabkan kesenjangan karena guru hanya menggunakan pemahaman materi Geometri dan metode ceramah dalam penyampaian Pengukuran materi pembelajaran sehingga siswa menjembatani dengan fenomena 4 53,10 yang Pengukuran yang cenderung hafalan. pembelajaran hanya matematika sedangkan menjadi bosan dan akhirnya tujuan Berdasarkan permasalahan di pembelajaran yang diinginkan tidak atas peneliti ingin untuk melakukan tercapai. penelitian tindakan kelas tentang Salah satu upaya yang penulis “Peningkatan Hasil Belajar lakukan untuk meningkatkan hasil Matematika siswa dengan Metode belajar Kelompok di kelas IV SDN 14 siswa menggunakan adalah metode dengan kelompok. EnamLingkung Padang Pariaman. Metode kelompok menurut Taufik, Taufina (2011:50) adalah salah satu MetodologiPenelitian model pembelajaran untuk memupuk kembangkan hasrat sosial Jenispenelitian yang peneliti dan lakukan adalah penelitian tindakan kemampuan hidup bermasyarakat. kelas Dengan metode pendekatan kuantitatif. Oleh sebab itu kelompok ini, siswa dapat belajar sesuai dengan penelitian tindakan lebih rileks disamping menumbuhkan kelas maka masalah yang harus tanggung jawab, kerja sama, dan dipecahkan keterlibatan pembelajaran di kelas secara lebih menggunakan disebabkan belajar. oleh kebersamaan Hal adanya dalam ini rasa dengan berasal propesional. kelompok, penelitian menggunakan dari Prosedur ini teknik pelaksanaan mengikuti prinsip- sehingga mereka dengan mudah dapat prinsip dasar penelitian tindakan kelas berkomunikasi dengan bahasa yang yang umum. lebih sederhana.Pada saat berdiskusi Penelitian ini bertujuan untuk fungsi ingatan dari siswa menjadi mengungkapkan penggunaan metode lebih aktif, lebih bersemangat, dan kelompok berani Geometri dan Pengukuran siswa kelas mengemukakan pendapat.Selain itu pemahaman juga IV di SDN 14 Enam Lingkung mendapatkan penghargaan terhadap Kabupaten Padang Pariaman Tahun kelompok sehingga mereka lebih Ajaran termotifasi meningkatkan untuk siswa maka meningkatkan kemampuan pribadi dan kelompok. 2014/2015, hasil matematika siswa. 5 dapat pembelajaran Penelitian ini dilakukan di yang telah ditetapkan dan untuk SDN 14 Enam Lingkung Kabupaten mengetahui apa saja kekurangan yang Padang Pariaman di kelas IV dengan perlu dipertbaiki untuk pembelajaran jumlah murid 22 orang 11 orang laki- selanjutnya. laki 11 orang perempuan. Dari 22 orang siswa tersebut 8 Indikator keberhasilan diambil orang berdasarkan target keberhasilan yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi ditetapkan 9 penelitian ini, indikator keberhasilan orang sedang dan 5 orang berkemampuan rendah oleh guru. Dalam dalam proses pembelajaran diukur Adapun waktu pelaksanaanya dengan menggunakanpersentase hasil pada semester II TP 2014/2015 mulai belajar dilihat berdasarkan KKM. April sampai bulan Mai 2015. Hasil belajar siswa yang akan dicapai Personal dalam adalah adanya peningkatan persentase penelitian ini adalah penulis sendiri, hasil tes belajar siswa yang tuntas sebagai guru yang bertindak sebagai menjadi 80%. yang terlibat pelaksana dan Evaluasi digunakan untuk dibantuolehduaObservar.Setelah memperkuat didapat dilaksanakannya terjadi dalam kelas terutama pada penelitian langkah selanjutnya yaitu butir penguasaan materi pembelajaran mengkaji kurikulum tingkat satuan dari unsur siswa. Hal ini dilakukan pendidikan (KTSP) untuk memperoleh data yang akurat dalampembuatanrencanapembelajaran atas kemampuan siswa memahami (RPP) pembelajaran matematika waktu penelitiberpedomanpada Kurikulum Tingkat Satuan penggunaan Pendidikan 2006. atas, data observasi yang metode dengan kelompok. Instrumen utama penelitian ini adalah Setelah melakukan kegiatan di peneliti sendiri, guru/peneliti sebagai kegiatan perencana menyusun selanjutnya adalah lembaran observasi. apakah pelaksana pembelajaran di kelas. Lembar observasi ini berguna untuk mengetahui dan Instrumenpenelitianadalahalat pembelajaran pengumpul yang dilakukan sesuai dengan rencana data akandigunakandalampenelitian. 6 yang Dalampenelitianini, dilaksanakan pada hari Kamis tanggal penelitimenggunakanbeberapainstrum 7 Mei 2015. enpenelitianuntukmengumpul data, Sebelum menerapkan tindakan yaitu: lembartes hasil belajarsiswa. pada siklus I, peneliti melihat terlebih Penilaianhasilbelajarsiswauntu dahulu kondisi pembelajaran ksetiapsiklusdidapatkandariteshasilbel Matematika pada siswa kelas IV SDN ajar. 14 Enam Lingkung.Tindakan ini dilakukan untuk melihat kondisi awal, Hasil Penelitian dan Pembahasan sehingga dapat dijadikan patokan Hasil Penelitian Siklus I terhadap adanya peningkatan aktivitas Perencanaan belajar siswa setelah dilakukan Penelitian ini bertempat di tindakan.Selanjutnya untuk memulai SDN 14 Enam Lingkung, Kabupaten pembelajaran, terlebih dahulu peneliti Padang menyiapkan rencana penelitian adalah siswa kelas IV yang pembelajaran (RPP) berjumlah 22 orang. Pengumpulan halaman).Selain mempersiapkan RPP, data pada penelitian ini dengan peneliti juga mempersiapkan tes hasil melaksanakan belajar siswa. dengan Pariaman.Adapun pembelajaran menggunakan Kelompok. subjek PKn Metode Pelaksanaan pelaksanaan (lampiran I Dalam penelitian ini, peneliti tindakan menggunakan beberapa instrumen dibagi atas dua siklus. Siklus I untuk pengumpulan data, yang terdiri dilaksanakan kali dari lembar observasi aktivitas siswa, pertemuan yaitu pertemuan I hari aktivitas guru, cacatan lapangan dan Senin tes pada sebanyak tanggal tiga 20 April, hasil belajar.Penelitian untuk pertemuan II hari Kamis tanggal 23 siklus I dilaksanakan pada mata April 2015 dan pertemuan III untuk pelajaran tes evaluasi hari Senin tanggal 27 Kompetensi April 2015. Siklus II pertemuan I Menentukan dilaksanakan hari Kamis pada tanggal ruang.Untuk kegiatan penelitian ini, 30 April, pertemuan ke II hari Senin peneliti yang bertindak sebagai guru tanggal 4 Mei dan untuk tes evaluasi dibantu oleh 2 orang observer yaitu 7 Matematika Dasar dengan (KD) sifat-sifat 8.1 bangun observer I Ibu Juwita Amelia, Sifat balok. Pembelajaran di awali Ama.Pd. (gurukelas III) dan observer dengan kegiatan berdoa, mengambil II Ibu Desmaniar,S.Pd. (guru kelas absen dan guru melakukan appersepsi V). dengan menyampaikan KD yang Pelaksanaan sama dengan pertemuan satu, dengan Pertemuan pertama siklus I indikator yang berbeda. Kemudian dilaksanakan pada hari Senin 20 April guru memberikan motivasi kepada 2015 dengan jumlah siswa 22 orang. siswa Mengawali tindakan pembelajaran, pertanyaan-pertanyaan peneliti dibahas pada pembelajaran nanti. mengucapkan dilanjutkan siswa salam dan berdoa dan dengan Pelaksanaan memberikan yang pembelajaran, dapat membaca ayat pendek, mengambil diuraikan sebagai berikut: absen. Setelah menyampaikan absensi I). Kegiatan Awal (10 Menit) siswa, guru menyampaikan 8.1.Menentukan Mengawali tindakan bangun pembelajaran, ruang. Guru memberikan motivasi mengucapkan kepada dilanjutkan siswa berdoa dan siswa sifat-sifat KD akan sebelum pembelajaran dengan memulai mengadakan tanya jawab. ini peneliti salam membaca ayat pendek, mengambil absen. Setelah Pertemuan kedua pada siklus I menyampaikan sama guru menyampaikan KD. dengan pertemuan sebelumnya yaitu langkah pertama dan absensi siswa, 2). Kegiatan Inti (50 menit) pada pembelajaran metode kelompok, Pada kegiatan inti, guru guru menyajikan pembelajaran secara (tergambar eksplorasi) pada awal langsung dengan pembelajaran guru menjelaskan pertanyaan kepada siswa tentang penerapan dan memberikan diakhiri sejumlah kepada siswa. Pertemuan kedua ini langkah-langkah dilaksanakan pada hari Kamis 23 kelompok, yaitu terdapat enam April 2015 dengan jumlah siswa 20 langkah kegiatan pembelajaran orang.Peneliti sesuai yang ada pada metode kelompok. dengan RPP dengan materi tentang Pertama, guru menyajikan materi mengajar 8 metode pembelajaran.Kedua, membentuk secara guru kelompok heterogen Pengamatan dilakukan untuk siswa setiap kali pertemuan.Pada akhir berdasarkan siklus diberikan tes hasil belajar kemampuan dan jenis kelamin berupa ulangan harian (UH).Hasil yang pengamatan berbeda.Ketiga, berdiskusi pada siswa kelompoknya masing-masing.Keempat, menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan guru siswa sudah baik, namun belum semua mempresentasikan hasil diskusi indikator keberhasilan yang tercapai kelompoknya dalam masing- masing.Kelima, pertanyaan, pembelajaran.Untuk lebih memberikan jelasnya, hasil pengamatan kedua yang mana pada observer terhadap catatan lapangan kelompok ini siswa mencari nilai/poin kelompoknya saling dan tes berupa ulangan harian (UH) untuk untuk melihat hasil belajar siswa. masing- Berdasarkan hasil tes siklus I guru terkait ulangan akhir siklus , peserta memberikan penghargaan kepada ujian 22 orang. Siswa yang tuntas 11 kelompok yang mampu orang (55%), yang tidak tuntas 9 menjawab pertanyaan dengan orang masing.Keenam, baik. (45%).Keseluruhan belum mencapai KKM yang ditetapkanyaitu 3). Kegiatan Akhir (10 menit) 75. Padaakhirpembelajaran, Target ketuntasan belajar yang guru membimbing siswa untuk ditetapkan membuatrangkuman indikator pembelajaran, serta melakukan belajar secara klasikal yaitu 75% dari refleksi.Sebelum jumlah mengakhiri oleh peneliti keberhasilan, siswa. pada ketuntasan Sedangkan pembelajaran, guru melakukan ketercapaian ketuntasan hasil belajar tes hasil belajar kepada siswa siswa pada siklus I ini, belum untuk mana mencapai target ketuntasan belajar penguasaan materi yang telah (baru mencapai 55,45%). Oleh karena dikuasai. itu peneliti ingin meningkatkan pada melihat sejauh Observasi 9 siklus II untuk mencapai target dalam mempresentasikan hasil ketuntasan belajar secara klasikal. diskusi, 6) guru kurang efisien dalam Refleksi penggunaan waktu, misalnya sangat Kegiatan refleksi dilakukan sedikitnya waktu yang diberikan oleh secara kolaboratif antara peneliti guru pada saat berdiskusi, terlalu dengan observer yang dilakukan pada banyak waktu yang terpakai pada saat setiap siklus berakhir.Refleksi siklus I perpindahan dari kelompok diskusi ke ini terhadap kelompok turnamen, serta guru dan perencanaan, evaluasi, dan hasil yang siswa yang masih belum terbiasa diperoleh oleh siswa. Dari tahap dengan metode kelompok. perencanaan, peneliti mempersiapkan Berdasarkan temuan di atas maka RPP, aktivitas direncanakan perbaikan pada siklus II guru,catatan yaitu: 1) Pada saat siswa berdiskusi, lapangan, dan tes hasil belajar. Dalam guru harus lebih mengontrol dan tahap membimbing siswa, sehingga diskusi mencakup lembar siswa, refleksi observasi aktivitas ini, peneliti telah mempersiapkan perencanaan dengan lebih maksimal, namun masih ada yang disediakan lebih lama. 2) Pada saat tidak terlaksana dengan baik. siswa presentasi, guru harus lebih Berdasarkan lancar, dan waktu pelaksanaan memberikan tindakan dan observasi pada siklus I menanggapi ini, peneliti belum melaksanakan pendapat. 3) Reword yang diberikan langkah-langkah pembelajaran secara guru harus lebih mampu memotivasi baik tidak siswa, dalam mengajukan pertanyaan memberikan kesempatan pada siswa dan memberikan jawaban pada saat untuk bertanya, 2) kurangnya kontrol presentasi.Guru dan saat pembelajaran dengan menggunakan berdiskusi, 3) kurangnya pemberian metode kelompok , sehingga dapat rewad oleh guru pada siswa, 4) guru dikatakan dalam mengambil kesimpulan kurang peningkatan dan perbaikan untuk melibatkan siswa, 5) guru kurang memperoleh hasil yang lebih baik. memberi Mengingat seperti: bimbingan 1) guru guru motivasi pada kepada siswa 10 motivasi yang dan hal memberikan dalam baik, untuk mengelola tetapi yang perlu demikian, peneliti mengidentifikasi masalah harus menyimpulkan materi di akhir yang terjadi pada pembelajaran, yaitu: pembelajaran. a) Guru kurang maksimal didalam perencanaan kurang siswa siklus I, hasil belajar siswa memotivasi siswa dalam kegiatan masih di bawah target, yang mana diskusi dan mempresentasikan hasil persentase ketuntasan belajar siswa diskusi. b) Guru sudah merencana baru mencapai 55%, sedangkan target pembelajaran secara baik dengan peneliti adalah 80%. Siswa yang menggunakan kelompok. tuntas dalam pembelajaran mencapai Namun, dalam pelaksanaan masih ada 11 orang dari 20 orang siswa yang kegiatan yang tidak terlaksana oleh mengikuti tes. guru, waktu, Berdasarkan analisis hasil tes dikarenakan maksimal di waktu,kurang dalam metode guru dalam kurang membagi memotivasi kegiatan Dengan diskusi demikian, disimpulkan siswa dapat bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan dan metode kelompok ini memiliki mempresentasikan hasil diskusi, guru kelebihan, yaitu lebih membangkitkan tidak kepada semangat siswa dalam belajar karena siswa yang tidak mengikuti diskusi masing-masing siswa berperan aktif kelompok dengan baik, guru tidak dalam mengikuti permainan. Namun, menyimpulkan akhir peneliti juga menemui kelemahan pembelajaran. Untuk mengatasi hal pada siklus I ini yaitu rata-rata ini, yang perlu dilakukan adalah: a) persentase Guru harus mampu membagi waktu pertanyaan dan merangkum materi dengan baik sesuai dengan yang pembelajaran dengan persentase yang sudah direncanakan, b) Guru harus dicapai pada siklus I ini belum berani mencapai target yang ditetapkan. memberikan sanksi materi memberikan di sanksikepada siswa karena menjawab siswa yang tidak mengikuti diskusi Oleh itu peneliti kelompok dengan baik, c) Guru harus merencanakan tindakan perbaikan berusaha memotivasi siswa dalam pada siklus II dengan harapan dapat presentasi hasil diskusi, dan guru mencapai target indikator yang ditetapkan yaitu 80% pada indikator 11 siswa menjawab pertanyaan, dan Selanjutnyauntukmemulaipem menyimpulkan materi pembelajaran. belajaran, terlebihdahulupenelitimenyiapkanren canapelaksanaanpembelajaranRPP ,lembarobservasiaktivitas guru, lembarobservasiaktivitassiswadancata Hasil Penelitian Siklus II tanlapangan. Perencanaan inipenelitimelaksanakandua Dari hasilrefleksisiklus Padasiklus II kali I pertemuan.Padapertemuanketigadiada diperolehkesimpulanbahwapembelaja kantesakhirsiklus II.Langkah-langkah ranbelumberjalandenganefektif.Hal proses inidisebabkanolehbeberapakelemahan direncanakanuntukmencapaiindikator dalampelaksanaanpembelajaranmate keberhasilanpadaaktivitasbelajarsiswa matikamelalui , mengikuti proses pembelajaran, metode pembelajaran kelompok.Permasalahanterjadikarena kegiatanawal, siswabelumterbiasadenagnmengguna kegiatanakhir. kanmetode Pelaksanaan kelompok, yang kegiataninti, sehinggaterdapatbeberapasiswa yang Memulaipembelajaran, belummelakukanindikatorkeberhasila menginformasikanhasilulanganpadasi n klus I kepadasiswa, masihada9 orang yang guru ingindicapaipadasaatpembelajaran.Pe siswa yang tidaktuntasbelajar. nelitidalammenyajikanpembelajaranb Pertemuan kedua pada siklus II ini elumefektifsehinggamembuataktivitas sama dengan pertemuan sebelumnya belajarsiswamenjawabpertanyaan, Pertemuan pertama pada siklus II ini menyimpulkanmateripembelajaranda sama dengan pertemuan sebelumnya. nmemahamimateripembelajaranmasih Pertemuan dikategorikansedikit, pada hari Kamis 30 April 2015 danpenelitibelummelaksanakanpembe dengan lajaransesuaidenganlangkah- orang.Peneliti mengajar sesuai RPP langkahmetode kelompok yang pertama jumlah dilaksanakan siswa 22 dengan materi tentang jaring-jaring direncanakan. balok dan kubus.Sebelum. Pertemuan 12 kedua pada siklus II ini dilaksanakan yang ada pada metode kelompok. pada hari Senin tanggal 4 Mei 2015 Pertama, guru menyajikan materi dengan jumlah siswa yang hadir 22 pembelajaran.Kedua, orang. membentuk Peneliti mengajar sesuai guru kelompok dengan RPP dengan materi tentang secara Menentukan jaring- jaring balok. kemampuan dan jenis kelamin Pembelajaran diawali dengan berdoa, yang mengambil absen, kemudian guru berdiskusi melakukan masing-masing.Keempat, apersepsi menyampaikan KD dengan yang sama heterogen siswa berbeda.Ketiga, pada kelompoknya motivasi masing.Kelima, mengajukan siswa dengan pertanyaan materi kelompoknya pertanyaan, memberikan yang mana pada kelompok ini I). Kegiatan Awal (10 Menit) mencari nilai/poin tindakan pembelajaran, salam siswa saling untuk kelompoknya peneliti mengucapkan siswa masing- sebelumnya. Mengawali siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan sebelumnya dan memberikan kepada berdasarkan masing- masing.Keenam, dan guru memberikan penghargaan kepada dilanjutkan siswa berdoa dan kelompok yang mampu membaca ayat pendek, menjawab pertanyaan dengan mengambil absen. Setelah baik. menyampaikan absensi siswa, 3). Kegiatan Akhir (10 menit) guru menyampaikan KD. Pada 2). Kegiatan Inti (50 menit) akhir pembelajaran, membimbing Pada kegiatan inti, guru siswa membuat guru untuk rangkuman (tergambar eksplorasi) pada awal pembelajaran, pembelajaran guru menjelaskan refleksi.Sebelum kepada siswa tentang penerapan pembelajaran, guru melakukan tes langkah-langkah metode hasil belajar kepada siswa untuk kelompok, yaitu terdapat enam melihat sejauh mana penguasaan langkah kegiatan pembelajaran materi yang telah dikuasai. 13 serta melakukan mengakhiri Hal itu terjadi karena siswa telah Observasi Pengamatandilakukanuntukset memahami cara iap kali pertemuan, yaitu kedua pertanyaan, membuat observer mengisi lembar observasi dengan baik. Hasil ulangan akhir aktivitas siswa, lembar observasi siklus II mengalami peningkatan dari aktivitas guru, catatan lapangan, dan siklus I. Pemberian reward yang lembar diberikan tes hasil pembelajaran belajar.Dalam Matematika guru menjawab rangkuman, sudah mampu melalui memotivasi siswa, serta siswa yang Metode Kelompok pada akhir siklus sudah mulai terbiasa dengan Metode diberikan Kelompok. tes pengamatan penelitian dua belajar.Hasil orang observer Berdasarkan hasil refleksi terhadap pembelajaran pada siklus II, peneliti memutuskan bahwa pembelajaran untuk mengakhiri penelitian. Hal ini menunjukan yang hasil peneliti sudah karena peneliti melihat pada masing- berlangsung dengan baik dan dirasa masing aspek yang diteliti sudah pelaksanaan sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu maksimal yaitu catatan lapangan dan 80%, dari aspek aktivitas siswa, tes Persantase aktivitas guru yaitu 80%, maupun ketuntasan hasil belajar siswa secara persentase ketuntasan belajar. Pada keseluruhan sudah baik dan rata-rata masing-masing aspek telah mencapai nilai secara keseluruhan sudah target yang ditetapkan yaitu 80%, mencapai KKM yang ditetapkanyaitu untuk siswa dan 83,34% untuk guru 75. sehingga Refleksi dikatakan berhasil. hasil laksanakan pembelajaran belajar. PTK ini sudah dapat Hasil diskusi peneliti dengan kedua observer mendapatkan bertujuan Pembahasan tentang Penelitian tindakan kelas ini pelaksanaan tindakan pada siklus terdiri dari dua siklus yang setiap II.Berdasarkan siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan aktivitas gambaran untuk siswa, lembar observasi indikator yang dan 1 kali tes hasil belajar pada akhir diamati telah mengalami peningkatan. siklus.Pelaksanaan 14 pembelajaran dilaksanakan menggunakan Metode Matematika di SD kelas IV, karena Kelompok.Penelitian ini Metode Kelompok dapat membuat menggunakan instrument penelitian siswa lebih giat dan aktif dalam berupa catatan lapangan dan tes hasil belajar. Hal ini karena dalam Metode belajar. Kelompok siswa dituntut untuk aktif Berdasarkan gambaran serta dalam belajar kelompok, yang mana penjelasan tentang Metode Kelompok siswa saling bekerja sama dalam di atas, peneliti memulai penelitian kelompoknya dengan meningkatkan merancang beberapa tahapan,dimulai perencanaan yaitu mengkaji silabus mata dan mampu rasa ingin tahusiswadalambelajar. pelajaran matematika kelas III semester ganjil, Kesimpulan dan Saran kemudian peneliti Kesimpulan perangkat pembelajaran menyiapkan (RPP). Berdasarkan hasil penelitian Selanjutnya, pada proses pelaksanaan dan pembahasan maka peneliti dapat pembelajaran menyimpulkan yang dimulai dari sebagai berikut: kegiatan awal berisi doa, apersepsi Melalui Metode Kelompok dapat dan motivasi, kegiatan inti berisi meningkatkan menyampaikan Matematika siswa Kelas IV SDN 14 materi pelajaran, hasil pembelajaran menggunakan Metode Enam Lingkung. Kelompok, dan cara guru dalam Saran melaksanakan proses pembelajaran yaitu eksplorasi, elaborasi, Sehubungan dan penelitian yang belajar dengan hasil diperoleh, maka konfirmasi. Kemudian, pada kegiatan disarankan akhir pembelajaran, berisi evaluasi Motode kelompok berikut ini: Bagi dan untuk memperkuat data kejelasan peneliti peningkatan tersebut maka diadakan Metode tes hasil belajar yang di sini peneliti dilaksanakan dengan lebih baik lagi, gunakan adalah ulangan harian (UH). bagi Metode Kelompok sangat dalam selanjutnya, guru pelaksanaan pelaksanaan Kelompok dapat pelaksanaan Metode Kelompok dapat dijadikan salah satu bagus diterapkan dalam pembelajaran alternatif 15 untuk pelaksanaan pembelajaran Matematika di SD serta Pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas siswa Padang: Sukabina Press. untuk belajar. Tujuannya agar guru dapat meningkatkan aktivitas dan harga diri siswa yang lemah/tidak kuat, bagi siswa pelaksanaan Model Pembelajaran diharapkan bisa meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar, dan bagi pihak terkait seperti kepala sekolah dan Dinas Pendidikan disarankan kepada untuk menyarankan guru untuk dapat menggunakan Metode Kelompok. DaftarKepustakaan. Effendi, Z. Mawardi. 2010. ItilahIstilah dalam Praktik Mengajar dan Pembelajaran, Padang: UNP Press Ruseffendi. 1993. Pendidikan Jakarta: Materi Pokok Matematika, Universitas Terbuka. Sudjana, Nana. 1995. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo. Taufik, taufina dan Muhammadi. 2011. Mozaik 16 Inovatif,