HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL Judul : Peningkatan Hasil

advertisement
HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL
Judul
: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa dengan
Metode Kelompok di Kelas IV SDN 14 Enam Lingkung
Kabupaten Padang Pariaman
Nama
: YUNIS
NPM
: 1110013411630
Program Studi
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
: Bung Hatta
Disetujui Oleh:
Pembimbing
Ashabul Khairi, S. T., M. Kom
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN
METODE KELOMPOK DI KELAS IV SDN 14 ENAM LINGKUNG
KABUPATEN PADANG PARIAMAN
,
Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar
Program Studi Teknik Informatika dan Komputer
Email :[email protected]
)
Abstrack
Based on the experience of researchers at SDN 14 Enam Lingkung that
low class IV student learning outcomes in mathematics due to the low attention of
students to learn. The research problems are the result of Group Method Is to
study mathematics Geometry and Measurement in the fourth grade students of SD
Negeri 14 Padang Pariaman Enam Lingkung be increased? The aim of this study
was to determine the improvement of mathematics student learning outcomes with
Group Method in class IV Elementary School 14 Enam Lingkung Padang
Pariaman district. This research is a classroom action research. The research
subject is the entire fourth grade students enrolled in the second semester of
academic year 2014/2015, amounting to 22 students consisting of 11 men and 11
women. The research instrument is a teacher activity observation sheet, and
achievement test. Based on the results of the study, the percentage of students'
mastery learning cycle I and II are 54.55% and 81.82%. This means an increase
learning outcomes of fourth grade students of SDN 14 Enam Lingkung after using
Group Method. Based on these results, it is suggested teachers can use Group
Methods to improve student learning outcomes in mathematics.
Keywords: mathematics learning outcomes, the group method
adalah materi pelajaran, karena selain
Pendahuluan
Perkembangan
matematika
di
pengajaran
sekolah
berkaitan dengan kesesuaian dan
sangat
kesiapan
siswa,
dipengaruhi oleh banyak faktor yang
matematika
sangat
memperhatikan
berkaitan.
Faktor-faktor
materi
pelajaran
juga
harus
materi–materi
tersebut antara lain faktor siswa, guru
sebelumnya sebagai prasyarat untuk
dan materi pelajaran itu sendiri. Salah
mempelajari materi berikutnya.
satu faktor yang cukup berperan
1
Berdasarkan
Dirjen
Surat
Edaran
Memahami unsur dan sifat-
(1992)
dalam
sifat bangun ruang sederhanayang
Pendidikan
dan
keduanya saling mendukung. Pada
perihal
kenyataannya dalam hal ini guru-guru
Dikdasmen
Departemen
Kebudayaan
(1994)
Pelaksanaan Pengajaran Membaca,
banyak
Menulis dan Matematika di Sekolah
siswanya lamban dan kurang terampil
Dasar disampaikan bahwa pengajaran
dalam menyelesaikan Geometri dan
tiga
yaitu:
Pengukuran, memahami unsur dan
membaca, menulis dan matematika
sifat-sifat bangun ruang sederhana
di
dari suatu pemecahan masalah.
kemampuan
Sekolah
dasar
Dasar
harus
terus
ditingkatkan dan materi pengajaran
untuk
tiga
dimaksud
pelajaran
kemampuan
karena
Dari hasil pengalaman penulis,
keterampilan
pada
mata
Pengukuran,serta pemahaman unsur
Indonesia
dan
dan
Matematika
Kemampuan
mengeluh
dasar
terdapat
Bahasa
yang
Geometri
sifat-sifat
dan
bangun
ruang
sederhana bagi siswa akhir-akhir ini
dan
kurang mendapat perhatian khusus
Pengukuran memahami unsur dan
baik di sekolah maupun di rumah.
sifat-sifat bangun ruang sederhana
Beberapa
penyebabnya
merupakan salah satu bagian dari
semakin
banyaknya
kemampuan matematika, sebab salah
Geometri
satu
pemahaman
prasyarat
Geometri
untuk
belajar
dan
adalah
alat-alat
Pengukuran,
unsur
dan
:
serta
sifat-sifat
matematika adalah belajar Geometri
bangun ruang sederhana yang serba
dan Pengukuran.sebagaimana yang
modern sehingga siswa malas untuk
dikatakanolehRuseffendi (1993:59):
berpikir sendiri dalam menyelesaikan
Belajarmatematikaadalahbelajartentan
masalah
gkonsep-konsepdanstruktur-struktur
menggemari dalam memahami unsur
yang
dan
terdapatdalambahasan
yang
dan
sifat-sifat
siswa
bangun
kurang
ruang
dipelajarisertamencarihubungan-
sederhana, karena tidak didapatkan
hubunganantarakonsep-
secara khusus pleh siswa dan hanya
konsepdanstruktur-strukturtersebut.
merupakan
bagian-bagian
masuk ke dalam matematika.
2
yang
Secara
umum
pelajaran
mendapat
perhatian
sejak
awal.
Matematika merupakan salah satu
Dalam kontek yang aplikatif, proses
pelajaran yang kurang menarik bagi
belajar mengajar merupakan inti dari
siswa, bahkan siswa berasumsi bahwa
proses pendidikan secara keseluruhan
pelajaran
Matematika
sehingga
menjadi
sebagian
siswa
itu
sulit
antara guru dan siswa memegang
momok
bagi
peranan
yang
penting.Sujana
(1995:5)
akhirnya
mengatakan bahwa belajar adalah
berpengaruh pada interaksi proses
suatu proses yang ditandai dengan
belajar-mengajar. Seperti yang kia
adanya suatu perubahan pada diri
ketahui
seorang
bahwa
mempelajari
matematika tidak boleh terpenggal-
Pada umumnya ketika guru
penggalaman karena matematika itu
membelajarkan siswa di kelasnya,
akan
berhubungan dengan setiap
masih banyak dijumpai penerapan
bagiannya. Pelajaran Matematika juga
strategi mengajar yang tidak sesuai,
tidak terlepas dari Geometri dan
yaitu tidak diberdayagunakan alat
Pengukuran.Memahami
serta sumber belajar yang optimal.
unsur
dan
sifat-sifat bangun ruang sederhana
Proses
sehingga jika anak didik kurang
terpusat pada guru, sehingga guru
menguasai kemampuan Geometri dan
masih dianggap satu-satunya sumber
Pengukuran, serta pemahaman unsur
ilmu
dan
sifat-sifat
belajar
yang
mengajar
menjadi
utama.
Proses
bangun
ruang
pembelajaran yang demikian sudah
baik
akan
barang tentu kurang menarik bagi
memperoleh hasil yang kurang baik
siswa karena hanya menempatkannya
pula.
sebagai objek saja, bukan sebagai
sederhana
secara
Keterampilan Geometri dan
subjek mempunyai keterlibatan dalam
Pengukuran, pemahaman unsur dan
proses belajar mengajar.
sifat-sifat bangun ruang sederhana di
Sekolah
Dasar
kemampuan
menyelesaikan
dasar
Adanya kecenderungan proses
merupakan
pembelajaran
untuk
Matematika
yang
terpusat pada guru juga dialami di SD
persoalan-persoalan
Negeri
lebih lanjut, maka sangatlah tepat jika
14
Enam
Lingkung
Kabupaten Padang Pariaman yang
3
berdampak pada penurunan hasil
dilapangan, sehingga siswa mampu
belajar
menurut
mempelajari materi Geometri dan
Effendi
Pengukuran tanpa ada perasaan takut
(2010:48), hasil belajar merupakan
dan tertekan. Salah satu diantaranya
pola-pola
dapat
siswa.Sedangkan
Burton
dalam
buku
perbuatan,
nilai-nilai,
pengertian-pengertian,
sikap,
memanfaatkan
metode
kelompok sebagai alat bantu untuk
apresiasi, kemampuan (ability) dan
memperjelas
keterampilan.
disajikan
pembelajaran
dalam
yang
pembelajaran
Sedikitnya sumber belajar dan
Matematika khususnya Geometri dan
terbatasnya model atau alat peraga
Pengukuran. Menurut Taufik, Taufina
merupakan
salah
satu
(2011:44)
rendahnya
hasil
belajar
penyebab
siswa.
metodeada
mengkhususkan
yang
aktivitas
siswa,
Sehingga pembelajaran lebih bersifat
dimana guru dan peserta didik terlibat
searah
selama
dan
karenanya,
membosankan.
tidak
Oleh
mengherankan
aproses
pembelajaran
berlangsung.
apabila rata-rata pelajaran geometri
Di Sekolah Dasar Negeri 14
pada siswa kelas IV Tahun Ajaran
Enam Lingkung khususnya kelas IV
2013/2014 menduduki tempat ke
berdasarkan saat peneliti menjadi
enam dari beberapa bidang studi yang
guru kelas selama kurang lebih 16
diajarkan.
tahun dan hasil belajar siswa dalam
Fenomena
dilapangan
yang
terjadi
sehubungan
dengan
pembelajaran
matematika
masih
rendah. Hal ini dibuktikan dengan
rendahnya hasil belajar Geometri dan
hasil
Pengukuran bertalian erat dengan
diperoleh siswa pada ulangan harian
subtansi
semester I tahun ajaran 2014/2015
materi
Geometri
dan
belajar
rata-rata
Terkait dengan itu diperlukan peran
standar nilai yang ditetapkan oleh
model
untuk
sekolah adalah 70. Hal ini disebabkan
kesenjangan
karena guru hanya menggunakan
pemahaman materi Geometri dan
metode ceramah dalam penyampaian
Pengukuran
materi pembelajaran sehingga siswa
menjembatani
dengan
fenomena
4
53,10
yang
Pengukuran yang cenderung hafalan.
pembelajaran
hanya
matematika
sedangkan
menjadi bosan dan akhirnya tujuan
Berdasarkan permasalahan di
pembelajaran yang diinginkan tidak
atas peneliti ingin untuk melakukan
tercapai.
penelitian tindakan kelas tentang
Salah satu upaya yang penulis
“Peningkatan
Hasil
Belajar
lakukan untuk meningkatkan hasil
Matematika siswa dengan Metode
belajar
Kelompok di kelas IV SDN 14
siswa
menggunakan
adalah
metode
dengan
kelompok.
EnamLingkung Padang Pariaman.
Metode kelompok menurut Taufik,
Taufina (2011:50) adalah salah satu
MetodologiPenelitian
model pembelajaran untuk memupuk
kembangkan
hasrat
sosial
Jenispenelitian yang peneliti
dan
lakukan adalah penelitian tindakan
kemampuan hidup bermasyarakat.
kelas
Dengan
metode
pendekatan kuantitatif. Oleh sebab itu
kelompok ini, siswa dapat belajar
sesuai dengan penelitian tindakan
lebih rileks disamping menumbuhkan
kelas maka masalah yang harus
tanggung jawab, kerja sama, dan
dipecahkan
keterlibatan
pembelajaran di kelas secara lebih
menggunakan
disebabkan
belajar.
oleh
kebersamaan
Hal
adanya
dalam
ini
rasa
dengan
berasal
propesional.
kelompok,
penelitian
menggunakan
dari
Prosedur
ini
teknik
pelaksanaan
mengikuti
prinsip-
sehingga mereka dengan mudah dapat
prinsip dasar penelitian tindakan kelas
berkomunikasi dengan bahasa yang
yang umum.
lebih sederhana.Pada saat berdiskusi
Penelitian ini bertujuan untuk
fungsi ingatan dari siswa menjadi
mengungkapkan penggunaan metode
lebih aktif, lebih bersemangat, dan
kelompok
berani
Geometri dan Pengukuran siswa kelas
mengemukakan
pendapat.Selain
itu
pemahaman
juga
IV di SDN 14 Enam Lingkung
mendapatkan penghargaan terhadap
Kabupaten Padang Pariaman Tahun
kelompok sehingga mereka lebih
Ajaran
termotifasi
meningkatkan
untuk
siswa
maka
meningkatkan
kemampuan pribadi dan kelompok.
2014/2015,
hasil
matematika siswa.
5
dapat
pembelajaran
Penelitian ini dilakukan di
yang telah ditetapkan dan untuk
SDN 14 Enam Lingkung Kabupaten
mengetahui apa saja kekurangan yang
Padang Pariaman di kelas IV dengan
perlu dipertbaiki untuk pembelajaran
jumlah murid 22 orang 11 orang laki-
selanjutnya.
laki 11 orang perempuan. Dari 22
orang
siswa
tersebut
8
Indikator keberhasilan diambil
orang
berdasarkan target keberhasilan yang
mempunyai tingkat kecerdasan tinggi
ditetapkan
9
penelitian ini, indikator keberhasilan
orang
sedang
dan
5
orang
berkemampuan rendah
oleh
guru.
Dalam
dalam proses pembelajaran diukur
Adapun waktu pelaksanaanya
dengan menggunakanpersentase hasil
pada semester II TP 2014/2015 mulai
belajar dilihat berdasarkan KKM.
April sampai bulan Mai
2015.
Hasil belajar siswa yang akan dicapai
Personal
dalam
adalah adanya peningkatan persentase
penelitian ini adalah penulis sendiri,
hasil tes belajar siswa yang tuntas
sebagai guru yang bertindak sebagai
menjadi 80%.
yang
terlibat
pelaksana
dan
Evaluasi
digunakan
untuk
dibantuolehduaObservar.Setelah
memperkuat
didapat
dilaksanakannya
terjadi dalam kelas terutama pada
penelitian langkah selanjutnya yaitu
butir penguasaan materi pembelajaran
mengkaji kurikulum tingkat satuan
dari unsur siswa. Hal ini dilakukan
pendidikan
(KTSP)
untuk memperoleh data yang akurat
dalampembuatanrencanapembelajaran
atas kemampuan siswa memahami
(RPP)
pembelajaran matematika
waktu
penelitiberpedomanpada
Kurikulum
Tingkat
Satuan
penggunaan
Pendidikan 2006.
atas,
data observasi yang
metode
dengan
kelompok.
Instrumen utama penelitian ini adalah
Setelah melakukan kegiatan di
peneliti sendiri, guru/peneliti sebagai
kegiatan
perencana
menyusun
selanjutnya adalah
lembaran
observasi.
apakah
pelaksana
pembelajaran di kelas.
Lembar observasi ini berguna untuk
mengetahui
dan
Instrumenpenelitianadalahalat
pembelajaran
pengumpul
yang dilakukan sesuai dengan rencana
data
akandigunakandalampenelitian.
6
yang
Dalampenelitianini,
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal
penelitimenggunakanbeberapainstrum
7 Mei 2015.
enpenelitianuntukmengumpul
data,
Sebelum menerapkan tindakan
yaitu: lembartes hasil belajarsiswa.
pada siklus I, peneliti melihat terlebih
Penilaianhasilbelajarsiswauntu
dahulu
kondisi
pembelajaran
ksetiapsiklusdidapatkandariteshasilbel
Matematika pada siswa kelas IV SDN
ajar.
14
Enam
Lingkung.Tindakan
ini
dilakukan untuk melihat kondisi awal,
Hasil Penelitian dan Pembahasan
sehingga dapat dijadikan patokan
Hasil Penelitian Siklus I
terhadap adanya peningkatan aktivitas
Perencanaan
belajar
siswa
setelah
dilakukan
Penelitian ini bertempat di
tindakan.Selanjutnya untuk memulai
SDN 14 Enam Lingkung, Kabupaten
pembelajaran, terlebih dahulu peneliti
Padang
menyiapkan
rencana
penelitian adalah siswa kelas IV yang
pembelajaran
(RPP)
berjumlah 22 orang. Pengumpulan
halaman).Selain mempersiapkan RPP,
data pada penelitian ini dengan
peneliti juga mempersiapkan tes hasil
melaksanakan
belajar siswa.
dengan
Pariaman.Adapun
pembelajaran
menggunakan
Kelompok.
subjek
PKn
Metode
Pelaksanaan
pelaksanaan
(lampiran
I
Dalam penelitian ini, peneliti
tindakan
menggunakan
beberapa
instrumen
dibagi atas dua siklus. Siklus I
untuk pengumpulan data, yang terdiri
dilaksanakan
kali
dari lembar observasi aktivitas siswa,
pertemuan yaitu pertemuan I hari
aktivitas guru, cacatan lapangan dan
Senin
tes
pada
sebanyak
tanggal
tiga
20
April,
hasil
belajar.Penelitian
untuk
pertemuan II hari Kamis tanggal 23
siklus I dilaksanakan pada mata
April 2015 dan pertemuan III untuk
pelajaran
tes evaluasi hari Senin tanggal 27
Kompetensi
April 2015. Siklus II pertemuan I
Menentukan
dilaksanakan hari Kamis pada tanggal
ruang.Untuk kegiatan penelitian ini,
30 April, pertemuan ke II hari Senin
peneliti yang bertindak sebagai guru
tanggal 4 Mei dan untuk tes evaluasi
dibantu oleh 2 orang observer yaitu
7
Matematika
Dasar
dengan
(KD)
sifat-sifat
8.1
bangun
observer
I
Ibu
Juwita
Amelia,
Sifat balok. Pembelajaran di awali
Ama.Pd. (gurukelas III) dan observer
dengan kegiatan berdoa, mengambil
II Ibu Desmaniar,S.Pd. (guru kelas
absen dan guru melakukan appersepsi
V).
dengan menyampaikan KD yang
Pelaksanaan
sama dengan pertemuan satu, dengan
Pertemuan pertama siklus I
indikator yang berbeda. Kemudian
dilaksanakan pada hari Senin 20 April
guru memberikan motivasi kepada
2015 dengan jumlah siswa 22 orang.
siswa
Mengawali tindakan pembelajaran,
pertanyaan-pertanyaan
peneliti
dibahas pada pembelajaran nanti.
mengucapkan
dilanjutkan
siswa
salam dan
berdoa
dan
dengan
Pelaksanaan
memberikan
yang
pembelajaran,
dapat
membaca ayat pendek, mengambil
diuraikan sebagai berikut:
absen. Setelah menyampaikan absensi
I). Kegiatan Awal (10 Menit)
siswa,
guru
menyampaikan
8.1.Menentukan
Mengawali
tindakan
bangun
pembelajaran,
ruang. Guru memberikan motivasi
mengucapkan
kepada
dilanjutkan siswa berdoa dan
siswa
sifat-sifat
KD
akan
sebelum
pembelajaran dengan
memulai
mengadakan
tanya jawab.
ini
peneliti
salam
membaca
ayat
pendek,
mengambil
absen.
Setelah
Pertemuan kedua pada siklus I
menyampaikan
sama
guru menyampaikan KD.
dengan
pertemuan
sebelumnya yaitu langkah pertama
dan
absensi
siswa,
2). Kegiatan Inti (50 menit)
pada pembelajaran metode kelompok,
Pada kegiatan inti, guru
guru menyajikan pembelajaran secara
(tergambar eksplorasi) pada awal
langsung
dengan
pembelajaran guru menjelaskan
pertanyaan
kepada siswa tentang penerapan
dan
memberikan
diakhiri
sejumlah
kepada siswa. Pertemuan kedua ini
langkah-langkah
dilaksanakan pada hari Kamis 23
kelompok, yaitu terdapat enam
April 2015 dengan jumlah siswa 20
langkah kegiatan pembelajaran
orang.Peneliti
sesuai
yang ada pada metode kelompok.
dengan RPP dengan materi tentang
Pertama, guru menyajikan materi
mengajar
8
metode
pembelajaran.Kedua,
membentuk
secara
guru
kelompok
heterogen
Pengamatan dilakukan untuk
siswa
setiap
kali pertemuan.Pada
akhir
berdasarkan
siklus diberikan tes hasil belajar
kemampuan dan jenis kelamin
berupa ulangan harian (UH).Hasil
yang
pengamatan
berbeda.Ketiga,
berdiskusi
pada
siswa
kelompoknya
masing-masing.Keempat,
menunjukkan
bahwa
pembelajaran yang dilakukan guru
siswa
sudah baik, namun belum semua
mempresentasikan hasil diskusi
indikator keberhasilan yang tercapai
kelompoknya
dalam
masing-
masing.Kelima,
pertanyaan,
pembelajaran.Untuk
lebih
memberikan
jelasnya, hasil pengamatan kedua
yang mana pada
observer terhadap catatan lapangan
kelompok
ini
siswa
mencari
nilai/poin
kelompoknya
saling
dan tes berupa ulangan harian (UH)
untuk
untuk melihat hasil belajar siswa.
masing-
Berdasarkan hasil tes siklus I
guru
terkait ulangan akhir siklus , peserta
memberikan penghargaan kepada
ujian 22 orang. Siswa yang tuntas 11
kelompok
yang
mampu
orang (55%), yang tidak tuntas 9
menjawab
pertanyaan
dengan
orang
masing.Keenam,
baik.
(45%).Keseluruhan
belum
mencapai KKM yang ditetapkanyaitu
3). Kegiatan Akhir (10 menit)
75.
Padaakhirpembelajaran,
Target ketuntasan belajar yang
guru membimbing siswa untuk
ditetapkan
membuatrangkuman
indikator
pembelajaran, serta melakukan
belajar secara klasikal yaitu 75% dari
refleksi.Sebelum
jumlah
mengakhiri
oleh
peneliti
keberhasilan,
siswa.
pada
ketuntasan
Sedangkan
pembelajaran, guru melakukan
ketercapaian ketuntasan hasil belajar
tes hasil belajar kepada siswa
siswa pada siklus I ini, belum
untuk
mana
mencapai target ketuntasan belajar
penguasaan materi yang telah
(baru mencapai 55,45%). Oleh karena
dikuasai.
itu peneliti ingin meningkatkan pada
melihat
sejauh
Observasi
9
siklus II untuk mencapai target
dalam
mempresentasikan
hasil
ketuntasan belajar secara klasikal.
diskusi, 6) guru kurang efisien dalam
Refleksi
penggunaan waktu, misalnya sangat
Kegiatan refleksi dilakukan
sedikitnya waktu yang diberikan oleh
secara kolaboratif antara peneliti
guru pada saat berdiskusi, terlalu
dengan observer yang dilakukan pada
banyak waktu yang terpakai pada saat
setiap siklus berakhir.Refleksi siklus I
perpindahan dari kelompok diskusi ke
ini
terhadap
kelompok turnamen, serta guru dan
perencanaan, evaluasi, dan hasil yang
siswa yang masih belum terbiasa
diperoleh oleh siswa. Dari tahap
dengan metode kelompok.
perencanaan, peneliti mempersiapkan
Berdasarkan temuan di atas maka
RPP,
aktivitas
direncanakan perbaikan pada siklus II
guru,catatan
yaitu: 1) Pada saat siswa berdiskusi,
lapangan, dan tes hasil belajar. Dalam
guru harus lebih mengontrol dan
tahap
membimbing siswa, sehingga diskusi
mencakup
lembar
siswa,
refleksi
observasi
aktivitas
ini,
peneliti
telah
mempersiapkan perencanaan dengan
lebih
maksimal, namun masih ada yang
disediakan lebih lama. 2) Pada saat
tidak terlaksana dengan baik.
siswa presentasi, guru harus lebih
Berdasarkan
lancar,
dan
waktu
pelaksanaan
memberikan
tindakan dan observasi pada siklus I
menanggapi
ini, peneliti belum melaksanakan
pendapat. 3) Reword yang diberikan
langkah-langkah pembelajaran secara
guru harus lebih mampu memotivasi
baik
tidak
siswa, dalam mengajukan pertanyaan
memberikan kesempatan pada siswa
dan memberikan jawaban pada saat
untuk bertanya, 2) kurangnya kontrol
presentasi.Guru
dan
saat
pembelajaran dengan menggunakan
berdiskusi, 3) kurangnya pemberian
metode kelompok , sehingga dapat
rewad oleh guru pada siswa, 4) guru
dikatakan
dalam mengambil kesimpulan kurang
peningkatan dan perbaikan untuk
melibatkan siswa, 5) guru kurang
memperoleh hasil yang lebih baik.
memberi
Mengingat
seperti:
bimbingan
1)
guru
guru
motivasi
pada
kepada
siswa
10
motivasi
yang
dan
hal
memberikan
dalam
baik,
untuk
mengelola
tetapi
yang
perlu
demikian,
peneliti
mengidentifikasi
masalah
harus menyimpulkan materi di akhir
yang terjadi pada pembelajaran, yaitu:
pembelajaran.
a) Guru kurang maksimal didalam
perencanaan
kurang
siswa siklus I, hasil belajar siswa
memotivasi siswa dalam kegiatan
masih di bawah target, yang mana
diskusi dan mempresentasikan hasil
persentase ketuntasan belajar siswa
diskusi. b) Guru sudah merencana
baru mencapai 55%, sedangkan target
pembelajaran secara baik dengan
peneliti adalah 80%. Siswa yang
menggunakan
kelompok.
tuntas dalam pembelajaran mencapai
Namun, dalam pelaksanaan masih ada
11 orang dari 20 orang siswa yang
kegiatan yang tidak terlaksana oleh
mengikuti tes.
guru,
waktu,
Berdasarkan analisis hasil tes
dikarenakan
maksimal
di
waktu,kurang
dalam
metode
guru
dalam
kurang
membagi
memotivasi
kegiatan
Dengan
diskusi
demikian,
disimpulkan
siswa
dapat
bahwa
proses
pembelajaran dengan menggunakan
dan
metode
kelompok
ini
memiliki
mempresentasikan hasil diskusi, guru
kelebihan, yaitu lebih membangkitkan
tidak
kepada
semangat siswa dalam belajar karena
siswa yang tidak mengikuti diskusi
masing-masing siswa berperan aktif
kelompok dengan baik, guru tidak
dalam mengikuti permainan. Namun,
menyimpulkan
akhir
peneliti juga menemui kelemahan
pembelajaran. Untuk mengatasi hal
pada siklus I ini yaitu rata-rata
ini, yang perlu dilakukan adalah: a)
persentase
Guru harus mampu membagi waktu
pertanyaan dan merangkum materi
dengan baik sesuai dengan yang
pembelajaran dengan persentase yang
sudah direncanakan, b) Guru harus
dicapai pada siklus I ini belum
berani
mencapai target yang ditetapkan.
memberikan
sanksi
materi
memberikan
di
sanksikepada
siswa
karena
menjawab
siswa yang tidak mengikuti diskusi
Oleh
itu
peneliti
kelompok dengan baik, c) Guru harus
merencanakan
tindakan
perbaikan
berusaha memotivasi siswa dalam
pada siklus II dengan harapan dapat
presentasi hasil diskusi, dan guru
mencapai
target
indikator
yang
ditetapkan yaitu 80% pada indikator
11
siswa menjawab pertanyaan, dan
Selanjutnyauntukmemulaipem
menyimpulkan materi pembelajaran.
belajaran,
terlebihdahulupenelitimenyiapkanren
canapelaksanaanpembelajaranRPP
,lembarobservasiaktivitas
guru,
lembarobservasiaktivitassiswadancata
Hasil Penelitian Siklus II
tanlapangan.
Perencanaan
inipenelitimelaksanakandua
Dari
hasilrefleksisiklus
Padasiklus
II
kali
I
pertemuan.Padapertemuanketigadiada
diperolehkesimpulanbahwapembelaja
kantesakhirsiklus II.Langkah-langkah
ranbelumberjalandenganefektif.Hal
proses
inidisebabkanolehbeberapakelemahan
direncanakanuntukmencapaiindikator
dalampelaksanaanpembelajaranmate
keberhasilanpadaaktivitasbelajarsiswa
matikamelalui
, mengikuti proses pembelajaran,
metode
pembelajaran
kelompok.Permasalahanterjadikarena
kegiatanawal,
siswabelumterbiasadenagnmengguna
kegiatanakhir.
kanmetode
Pelaksanaan
kelompok,
yang
kegiataninti,
sehinggaterdapatbeberapasiswa yang
Memulaipembelajaran,
belummelakukanindikatorkeberhasila
menginformasikanhasilulanganpadasi
n
klus I kepadasiswa, masihada9 orang
yang
guru
ingindicapaipadasaatpembelajaran.Pe
siswa yang tidaktuntasbelajar.
nelitidalammenyajikanpembelajaranb
Pertemuan kedua pada siklus II ini
elumefektifsehinggamembuataktivitas
sama dengan pertemuan sebelumnya
belajarsiswamenjawabpertanyaan,
Pertemuan pertama pada siklus II ini
menyimpulkanmateripembelajaranda
sama dengan pertemuan sebelumnya.
nmemahamimateripembelajaranmasih
Pertemuan
dikategorikansedikit,
pada hari Kamis 30 April 2015
danpenelitibelummelaksanakanpembe
dengan
lajaransesuaidenganlangkah-
orang.Peneliti mengajar sesuai RPP
langkahmetode
kelompok
yang
pertama
jumlah
dilaksanakan
siswa
22
dengan materi tentang jaring-jaring
direncanakan.
balok dan kubus.Sebelum. Pertemuan
12
kedua pada siklus II ini dilaksanakan
yang ada pada metode kelompok.
pada hari Senin tanggal 4 Mei 2015
Pertama, guru menyajikan materi
dengan jumlah siswa yang hadir 22
pembelajaran.Kedua,
orang.
membentuk
Peneliti
mengajar
sesuai
guru
kelompok
dengan RPP dengan materi tentang
secara
Menentukan jaring- jaring balok.
kemampuan dan jenis kelamin
Pembelajaran diawali dengan berdoa,
yang
mengambil absen, kemudian guru
berdiskusi
melakukan
masing-masing.Keempat,
apersepsi
menyampaikan
KD
dengan
yang
sama
heterogen
siswa
berbeda.Ketiga,
pada
kelompoknya
motivasi
masing.Kelima,
mengajukan
siswa
dengan
pertanyaan
materi
kelompoknya
pertanyaan,
memberikan
yang mana pada
kelompok
ini
I). Kegiatan Awal (10 Menit)
mencari
nilai/poin
tindakan
pembelajaran,
salam
siswa
saling
untuk
kelompoknya
peneliti
mengucapkan
siswa
masing-
sebelumnya.
Mengawali
siswa
mempresentasikan hasil diskusi
dengan sebelumnya dan memberikan
kepada
berdasarkan
masing-
masing.Keenam,
dan
guru
memberikan penghargaan kepada
dilanjutkan siswa berdoa dan
kelompok
yang
mampu
membaca
ayat
pendek,
menjawab
pertanyaan
dengan
mengambil
absen.
Setelah
baik.
menyampaikan
absensi
siswa,
3). Kegiatan Akhir (10 menit)
guru menyampaikan KD.
Pada
2). Kegiatan Inti (50 menit)
akhir
pembelajaran,
membimbing
Pada kegiatan inti, guru
siswa
membuat
guru
untuk
rangkuman
(tergambar eksplorasi) pada awal
pembelajaran,
pembelajaran guru menjelaskan
refleksi.Sebelum
kepada siswa tentang penerapan
pembelajaran, guru melakukan tes
langkah-langkah
metode
hasil belajar kepada siswa untuk
kelompok, yaitu terdapat enam
melihat sejauh mana penguasaan
langkah kegiatan pembelajaran
materi yang telah dikuasai.
13
serta
melakukan
mengakhiri
Hal itu terjadi karena siswa telah
Observasi
Pengamatandilakukanuntukset
memahami
cara
iap kali pertemuan, yaitu kedua
pertanyaan,
membuat
observer mengisi lembar observasi
dengan baik. Hasil ulangan akhir
aktivitas siswa,
lembar observasi
siklus II mengalami peningkatan dari
aktivitas guru, catatan lapangan, dan
siklus I. Pemberian reward yang
lembar
diberikan
tes
hasil
pembelajaran
belajar.Dalam
Matematika
guru
menjawab
rangkuman,
sudah
mampu
melalui
memotivasi siswa, serta siswa yang
Metode Kelompok pada akhir siklus
sudah mulai terbiasa dengan Metode
diberikan
Kelompok.
tes
pengamatan
penelitian
dua
belajar.Hasil
orang
observer
Berdasarkan
hasil
refleksi
terhadap
pembelajaran
pada siklus II, peneliti memutuskan
bahwa
pembelajaran
untuk mengakhiri penelitian. Hal ini
menunjukan
yang
hasil
peneliti
sudah
karena peneliti melihat pada masing-
berlangsung dengan baik dan dirasa
masing aspek yang diteliti sudah
pelaksanaan
sudah
mencapai target yang ditetapkan yaitu
maksimal yaitu catatan lapangan dan
80%, dari aspek aktivitas siswa,
tes
Persantase
aktivitas guru yaitu 80%, maupun
ketuntasan hasil belajar siswa secara
persentase ketuntasan belajar. Pada
keseluruhan sudah baik dan rata-rata
masing-masing aspek telah mencapai
nilai
secara keseluruhan sudah
target yang ditetapkan yaitu 80%,
mencapai KKM yang ditetapkanyaitu
untuk siswa dan 83,34% untuk guru
75.
sehingga
Refleksi
dikatakan berhasil.
hasil
laksanakan
pembelajaran
belajar.
PTK
ini
sudah
dapat
Hasil diskusi peneliti dengan
kedua
observer
mendapatkan
bertujuan
Pembahasan
tentang
Penelitian tindakan kelas ini
pelaksanaan tindakan pada siklus
terdiri dari dua siklus yang setiap
II.Berdasarkan
siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan
aktivitas
gambaran
untuk
siswa,
lembar
observasi
indikator
yang
dan 1 kali tes hasil belajar pada akhir
diamati telah mengalami peningkatan.
siklus.Pelaksanaan
14
pembelajaran
dilaksanakan menggunakan Metode
Matematika di SD kelas IV, karena
Kelompok.Penelitian
ini
Metode Kelompok dapat membuat
menggunakan instrument penelitian
siswa lebih giat dan aktif dalam
berupa catatan lapangan dan tes hasil
belajar. Hal ini karena dalam Metode
belajar.
Kelompok siswa dituntut untuk aktif
Berdasarkan gambaran serta
dalam belajar kelompok, yang mana
penjelasan tentang Metode Kelompok
siswa saling bekerja sama dalam
di atas, peneliti memulai penelitian
kelompoknya
dengan
meningkatkan
merancang
beberapa
tahapan,dimulai perencanaan yaitu
mengkaji
silabus
mata
dan
mampu
rasa
ingin
tahusiswadalambelajar.
pelajaran
matematika kelas III semester ganjil,
Kesimpulan dan Saran
kemudian
peneliti
Kesimpulan
perangkat
pembelajaran
menyiapkan
(RPP).
Berdasarkan hasil penelitian
Selanjutnya, pada proses pelaksanaan
dan pembahasan maka peneliti dapat
pembelajaran
menyimpulkan
yang
dimulai
dari
sebagai
berikut:
kegiatan awal berisi doa, apersepsi
Melalui Metode Kelompok dapat
dan motivasi, kegiatan inti berisi
meningkatkan
menyampaikan
Matematika siswa Kelas IV SDN 14
materi
pelajaran,
hasil
pembelajaran menggunakan Metode
Enam Lingkung.
Kelompok, dan cara guru dalam
Saran
melaksanakan proses pembelajaran
yaitu
eksplorasi,
elaborasi,
Sehubungan
dan
penelitian
yang
belajar
dengan
hasil
diperoleh,
maka
konfirmasi. Kemudian, pada kegiatan
disarankan
akhir pembelajaran, berisi evaluasi
Motode kelompok berikut ini: Bagi
dan untuk memperkuat data kejelasan
peneliti
peningkatan tersebut maka diadakan
Metode
tes hasil belajar yang di sini peneliti
dilaksanakan dengan lebih baik lagi,
gunakan adalah ulangan harian (UH).
bagi
Metode
Kelompok
sangat
dalam
selanjutnya,
guru
pelaksanaan
pelaksanaan
Kelompok
dapat
pelaksanaan
Metode
Kelompok dapat dijadikan salah satu
bagus diterapkan dalam pembelajaran
alternatif
15
untuk
pelaksanaan
pembelajaran Matematika di SD serta
Pembelajaran
dapat meningkatkan aktivitas siswa
Padang: Sukabina Press.
untuk belajar. Tujuannya agar guru
dapat meningkatkan aktivitas dan
harga diri siswa yang lemah/tidak
kuat, bagi siswa pelaksanaan Model
Pembelajaran
diharapkan
bisa
meningkatkan aktivitas siswa dalam
belajar, dan bagi pihak terkait seperti
kepala sekolah dan Dinas Pendidikan
disarankan
kepada
untuk
menyarankan
guru
untuk
dapat
menggunakan Metode Kelompok.
DaftarKepustakaan.
Effendi, Z. Mawardi. 2010. ItilahIstilah
dalam
Praktik
Mengajar
dan
Pembelajaran,
Padang:
UNP Press
Ruseffendi.
1993.
Pendidikan
Jakarta:
Materi
Pokok
Matematika,
Universitas
Terbuka.
Sudjana, Nana. 1995. Dasar-Dasar
Proses Belajar Mengajar,
Bandung:
Sinar
Baru
Algesindo.
Taufik, taufina dan Muhammadi.
2011.
Mozaik
16
Inovatif,
Download