1 Aplikasi Metode 2D Resistivitas Untuk Menyelidiki Intrusi Air Laut Di Akuifer Pantai Ninuk Susiyanti, Haryo Dwito Armono, dan Kriyo Sambodho Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected] Abstrak— Makalah ini mendiskusikan pengunaan metode 2D Resistivitas untuk menyelidiki kemungkinan terjadi intrusi air laut pada suatu aquifer bebas. Lokasi studi yang dipilih adalah aquifer pantai di Teluk Pacitan, Jawa timur. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa lokasi tersebut akan dikembangkan menjadi salah satu lokasi wisata bahari di Jawa Timur, sehingga studi menyeluruh mengenai kualitas air adalah suatu hal yang penting. Pada penilitian kali ini penyelidikan atas kualitas air dilakukan dengan metode 2D Resistivitas. Metode ini dipilih karena terbukti efektif untuk mengetahui penyebaran air laut di aquifer pantai penguuran resistivitas tanah dilakukan dengan cara menginjeksi aliran lisrik kedalam tanah. Hasil pengukuran resistivitas dengan menggunakan 2D ini selanjutnya diandingkan dengan pengukuran Total Dissolve Solid (TDS), dan Daya Hantar Listrik (DHL). Selain itu teori Ghyben-herzberg juga digunakan untuk memvalidasi hasil pengukuran resistivitas tanah. Dari hasil analisa di dapatka bahwa batas air laut dan air tawar di lokasi studi terletak pada kedalaman -20 M dari permukaan tanah. Hal ini sesuai dengan prediksi berdasarkan keseimbangan dinamis antara air laut dan air tawar (Ghybenherzberg Theory). Seanjutnya dapat diperkirakan volume air tawar yang tersedia di aquifer tinjauan sebesar 45 km3. Kata Kunci—Unconfined aquifer, sea water – fresh water interface, 2D resistivity, Glednicd conductivity. I. PENDAHULUAN K abupaten Pacitan merupakan Kabupaten yang terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur. Daerah di sekitar pantai yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia memungkinkan memiliki banyak pantai yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai tempat pariwisata bahari di Jawa Timur, salah satu yang cukup terkenal yaitu Pantai Teleng Ria. Sektor Pariwisata sendiri merupakan salah satu sektor andalan Indonesia yang memiliki nilai dan keuntungan yang signifikan bagi kemajuan ekonomi lokal dan global, karena itu sektor pariwisata ini digolongkan sebagai industri terbesar di indonesia bahkan di dunia dan merupakan sektor ekonomi yang memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dan penyedia lapangan pekerjaan yang banyak. Dalam realisasinya perlu perencanaan yang matang, oleh karena itu tujuan dari makalah ini adalah memperkirakan ketersediaan air bersih untuk menunjang sarana dan prasarana didaerah Pantai Teleng Ria. Metode Geolistrik untuk mendeteksi intrusi sudah banyak digunakan sebelumnya dan terbukti efektif. Penelitian yang pernah dilakukan antara lain : Program komprehensif pemetaan air tanah asin di Belanda pertengahan tahun [1]. Survey air tanah di sudan tengah dekat sungai nil [2], Deliniasi intrusi air laut disemenanjung Lekki, Lagos, Nigeria [3] dan masih banyak penelitian lain yang terus dikembangkan. Dalam perencanaannya mendisain lintasan hal pertama yang akan dilakuakan, agar lebih mudah dalam pengambilan datadan survey lapangan. Selanjutnyadilakukan proses inter`polasi untuk mendapatkan nilai resistitas yang digunakan untuk mendapatkan pencintraan dibawah permukaan tanah. Hasil ini akan dibandingkan dengan data pendukung, yang meliputi data Total Dissolve Solid (TDS), Daya Hantar Listrik (DHL), dan data bor. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan pada bab selanjutnya. II. METODOLOGI Penelitian ini dilakukan pada dua kelurahan yaitu Kelurahan Sidoharjo dan kelurahan Ploso, Kedua kelurahan ini terletak di Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur. Untuk mempercepat pekerjaan di lapangan dilakukan pembuatan desain lintasan pada area penelitian. Desain lintasan dapat dilihat pada Gambar 1 berupa garis berwarna merah. Lintasan dibuat sebanyak 6 lintasan, 4 lintasan tegal lurus terhadap bibir pantai, dan sisanya sejajar dengan panjang pantai. Lintasan pertama berada pada desa Ploso yang berdekatan dengan hulu sungai, sedangkan lintasan 2.3,5,6 berada pada pemungkian penduduk. Hasil dari pengukuran pengujian sumur penduduk pada area studi dapat dilihat pada gambar 1 yang ditunjukan berupa lingkaran berwarna putih. Gambar. 1. Desain awal Akuisisi data geolistrik 2-Dimensi dan penguran TDS dan DHL 2 Tabel .1 Resistivitas dari Air dan Sediment Modifiet Dalam melakukan akuisisi data geolistrik dan akuasisi data pendukung diperlukan beberapa alat yaitu seperangkat alat Geolistrik tahanan jenis Tigre campus, TDS & konduktivitas meter, data sheet, Global Positioning System (GPS), Meteran, alat Tulis dan kamera. Metode geolistrik tahanan jenis merupakan salah satu metoda geofisika yang memanfaatkan sifat tahanan jenis batuan untuk menyelidiki keadaan dibawah permukaan bumi [2]. Akuisisi data geolistrik tahanan jenis 2-dimensi yang akan dilakukan menggunakan konfigurasi Wenner. Konfigurasi ini membutuhkan 4 buah elektroda, 2 buah elektroda (C1, C2) digunakan sebagai penginjeksi arus dan 2 elektroda (P1, P2) lainnya digunakan sebagai penerima tegangan yang dihasilkan. Jarak antar elektroda ini dibuat sama ( a ) dengan urutan C1, P1, P2 dan C2, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2 Setelah pengukuran pada posisi ini selesai semua elektroda di pindah sejauh a meter, begitu seterusnya hingga elektroda P2 sampai pada akhir lintasan. Pada penelitian jarak awal antar elektroda (a) yang digunakan adalah 20 meter dengan jarak antar elektroda maksimal 180 meter (9x20 meter). lintasan yang akan dilalui elektroda sepanjang 600 meter sebanyak 6 lintasan yang tersebar diarea penelitian. Resistivity ( ohm m ) 0.5 - 2.0 Sediment Keterangan Tanah dengan butiran sedikit atau lempung jenuh Air laut atau air yang sangat asin TDS berkisar 20000 mg/L 2.0 – 4.5 Butiran pasir atau lempung jenuh Air asin TDS 10000 mg/L 4.5 – 10.0 Tanah kepasiran atau lempung berpasir Air apayau keasinan TDS berkisar 10000-1500 mg/L 10.0 – 15.0 Pasir, kerilik dan terdapat lempung Air payau TDS bekisar 5000 – 1500 mg/L 15.0 – 30.0 Pasir, kerikil, sedikit lempung Air tanah berkualiatas rendah TDS 1500-700 mg/L 30.0 – 70.0 Pasir, kerikil, sangaat sedikit lempung Pasir, kerikil, tidak berlempung Pasir kasar, kerikil tidak berlempung Air tanah kualiatas menengah TDS bekisar 100 mg/L Air tanah kualitas bagus TDS kecil Air tanah kualitas sangat bagus TDS sangat kecil 70.0 – 100.0 Lebih dari 100.0 Berdasarkan interpolasi menggunakan konfigurasi Wenner dengan jarak spasi elektroda 20 m, diperoleh model inversi suatu penampang resistivitas listrik dibawah permukaan tanah pada setiap lintasan sebagai berikut : • LPC 1 Utara Selatan Gambar. 2. Skema perpindahan elektroda konfigurasi Wenner Gambar . 3. Hasil Analisa RES2DIV Pada LPC 1 Pengolahan data reistivitas 2 dimensi ini menggambarkan resistivitas bawah permukaan secara 2 dimensi yakni perubahan resistivitas secara vertical dan horizontal menggunakan metode winner. Perhitungan batas antara air tawar dan air laut akan membandingkan prinsip Badon Ghyben-Hersberg pada data sumur dengan pengolahan data. Selain itu juga akan dibandingan dengan data pengeboran yang dilakukan pada setiap lintasan. Dari hasil pengolahan dan interpretasi data yang telah dilakukan, lintasan 1 ini disusun oleh lapisan tanah sangat sedikit lempung dan pasir dengan ukuran butir yang beraneka ragam yang ditunjukkan dengan nilai resistivitas 0 – 69.2 âŚm dan juga menunjukkan air tanah berkualitas rendah pada lintasan tersebut. • LPC 2 III. HASIL A. Analisa Data Geolistrik Resistivitas semu (apparent resistivity) dipengaruhi oleh jenis batuan yang berada di bawah permukaan. Apabila batuannya lebih berongga maka nilai resistivitasnya besar, sedangkan apabila batuan lebih kompak maka nilai resistivitasnya akan lebih kecil. Batuan yang lebih kompak akan lebih mudah mengalirkan arus dari pada batuan yang berongga, sehingga nilai resistivitas batuan yang kompak akan lebih kecil. Menurut [3] yang akan di klasifikasikan pada tabel 1 berikut ini : Selatan Utara Gambar .4. Hasil Analisa RES2DIV Pada LPC 2 Apabila dilihat dari gambar 4. lapisan yang paling atas memiliki nilai resitivitas yang lebih tinggi dibandingkan di bawahnya. Dapat diartikan bahwa lapisan yang paling atas 3 terdiri dari bahan yang apabila di injeksikan arus maka dia akan lebih menghambat arus tersebut. Bahan tersebut adalah pasir yang lebih keras dibandingkan dengan lempung yang berada di lapisan di bawahnya. Pada lintasan ini terlihat bahwa batas air tawar dan air berada pada kedalaman 12 – 40 meter dibawah permukaan tanah yang ditunjukan dengan resistivitas 10 – 15 âŚm . warga yang tersebar di area penelitian. Lokasi pengambilan sampel dan hasil pengukuran sebaran Total Dissolve Solid (TDS) dapat dilihat pada gambar 7. • LPC 3 Gambar .7. Sebaran tingkat zat terlarut dalam air pada penelitian Selatan Gambar .5. Hasil Analisa RES2DIV Pada LPC 3 Utara Pengambilan data LPC 3 ini dilakukan di Desa Sidoarjo, dari hasil interpretasi terlihat pada gambar .5. menunjukkan bahwa lapisan didominasi oleh air asin, yaitu pada kedalaman 13 – 80 meter dibawah permukaan tanah . Dan batas air tawar dan air asin terletak pada kedalaman 13 – 40 sepanjang lintasan. Warna biru muda menunjukkan bahwa lapisan tersebut merupakan pencampuran antara air tawar dan air asin yang menyebabkan air pada lapisan tersebut akan terasa payau. Untuk menentukan kategori air berdasarkan hasil pengukuran TDS, maka digunakan acuan kategori TDS [4]. Berdasarkan [4] untuk akuifer tak tertekan daerah penelitian termasuk dalam kategori air tawar dan tidak ditemukan adanya intrusi air laut. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengukuran TDS daerah penelitian kurang dari 1000 ppm. Hasil dari pengambilan data ini disajikan dalam gambar berupa kontur sebaran nilai seperti pada Gambar.8. Nilai konduktivitas air yang didapatkan dari hasil pengukuran berkisar antara 100 – 900 µS/cm atau 0.01 – 0.09 S/m. • LPC 4 Selatan Utara Gambar .6. Hasil Analisa RES2DIV Pada LPC 4 Hasil intrepertasi pada lintasan 4 (LPC 4) ini sedikit berbeda dengan lintasan yang lain, perbedaan ini terlihat bahwa batas antara air tawar dan asin (breckish water) berada pada kedalaman 50 – 60 meter dibawah permukaan tanah . Hal tersebut didukung dengan keadaan geologinya (material bawah permukaan) yang kebanyakan berupa pasir dan juga lintasan ini dekat dengan sungai yang mengakibatkan pengaruh dari intrusi air laut tidak terlalu besar. B. Sebaran Total Dissolve Solid (TDS) dan Nilai Daya Hantar Listrik Air (DHL) Data Sebaran Total Dissolve Solid (TDS) dan Nilai Daya Hantar Listrik Air (DHL) daerah penelitian didapatkan dengan cara melakukan pengukuran kedalaman muka air pada sumur Gambar .8 Sebaran nilai DHL pada Area Penelitian Klasifikasi jenis air berdasarkan nilai daya hantar Listriknya dapat dilihat pada [5]. Sama seperti halnya nilai TDS yang didapat, sebaran nilai Daya Hantar Listrik air di area penelitian tidak menunjukkan adanya intrusi air laut karena nilai DHL nya masih dibawah 1500 µS/cm yang merupakan air tawar. IV. DIKUSI Lebih dari beberapa abad lalu [6] secara mandiri menemukan bahwa air laut muncul di bawah tanah, tidak di permukaan laut seperti yang di harapkan untuk tubuh air yang statis. Tetapi pada kedalaman di bawah permukaan air laut sekitar empat puluh kali head air tawar tersebut di atas 4 permukaan laut. Hubungan ini, yang dikenal sebagai hubungan Ghyben-Herzberg yang telah secara luas digunakan. Berdasarkan kedalaman dan panjang pada setiap lintasan di Pantai Teleng Ria, maka didapat grafik sebagai berikut : • LPC 1 S/F Interface Gambar 9. Ineterface air laut air tawar Gambar .12. Posisi S/F interface pada LPC 1 đ=đ đđ đ −đđ âđ ≈ 40âđ (2.1) Dengan bantuan software Sigmaplot 11.0, maka untuk LPC ini diperoleh luasan sebesar 9770.6424m2 , sedangkan volumenya adalah 9770.6424m2x 1 m lebar = 9770.6424m3. Denganh metode yang sama untuk lintasan 3 dan 4 didapatkan volume sebesar 12139.29 m3 dan 15706.679 m3. Panjang Lintasan mencapai 3,5 Km dan lebar yang kita ambil sesuai dengan lintasan yaitu 600 m. Untuk mengetahui volumenya maka akan dihutung rata-rata dari setipa lintasan yaitu : 10622.62 + 12139.29 + 15706.679 = 38468,589 / 3 = 12822.863 m2 = 12.822863*3.5 = 44.88 km3 Jadi volume air tanah yang masih tersedia di Teluk Pacitan sebesar 44.88 km3 Gambar .10. Perkiraan Posisi muka air laut pada LPC 2 V. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil pengolahan data resistivitas 2 demensi dan membandingakan dengan prediksi posisi interface menggunakan persamaan Ghyben herzberg pada setiap lintasan, maka diperoleh rata-rata batas air laut dan air tawar pada kedalaman -20 m dari permukaan tanah. Dan diperoleh perkiraan volume di sepanjang daerah peneitian yang mencapai 3,5 Km yaitu sebesar 45 km3. DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] Gambar .11. Prediksi posisi Interface menggunakan persamaan Ghybenherzberg pada LPC 2 Dari gambar .10. menjelaskakan bahwa dengan menggunakan persamaan 2.1 maka akan diketahui perkiraan air tawar dan air asin didaerah peneitian. Dari hasil tersebut dibandingkan dengan pengekuran data resistivitas, hasilnya tidak begitu sama dengan perkiraan yang ada dalam persamaan Ghybenherzberg hal ini disebabkan karena hasil pengukuran lapangan dipengaruhi oleh jenis sediment yng ada didalam tanah dan keadaan hidro dinamis antara sea water dan fres water. [4] [5] [6] Jhon M. Reynolds. An Introduction to Applied and Environmental Geophysics. Jhon Wiley & Sons. England.(1988) Telford, W.M. Applied Geophysics. Second Edition, Cambridge, Cambridge University Press.(1990) Adepelumi A.A. Delineation of Saltwater intrusion into the freshwater aquifer of Lekki Peninsula, Lagos, Nigeria. Arab Water Forum.(2008) Soni, A.K. Ground Water Vis-A-Vis Sea Water Intrusion Analysis for a Part of Limestone Tract of Gujarat Coast India. Central Institute of Mining and Fuel Research. Nagpur. India. (2010) Sihwanto, Satrio. Metode Penentuan Keasinan Air Tanah (Studi Kasus Daerah Dataran Pantai Dumai, Riau). Makalah. Pertemuan Ilmiah Tahunan XIX. Ikatan Ahli Geologi Indonesia. Bandung.(1990) Badon, Ghyben, W. Nota in Verband Met de Voogenomen Putboring nabij Amsterdam ( Note on The Probable Results or Well Drilling Near Amsterdam), Thijdschrift Van Het Koninkljk Intituut vav Ingebieurs,.The Haque. 8-12.(1988)