BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Manajemen Sumber Daya Manusia
2.1.1
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan komponen dari perusahaan atau
organisasi yang mempunyai arti sangat penting, sumber daya manusia menjadi
sumber penentu dari perencanaan tujuan perusahaan, karena fungsinya sebagai
inti dari kegiatan perusahaan. Tanpa adanya sumber daya manusia maka kegiatan
perusahaan tidak akan berjalan sebagaimana mestinya meskipun pada saat ini
otomatisasi telah memasuki setiap perusahaan, tetapi apabila pelaku
dan
pelaksana mesin tersebut yaitu manusia, tidak memberikan peranan yang
diharapkan maka otomatisasi itu akan menjadi sia-sia.
Untuk lebih memperjelas pengertian dari manajemen sumber daya
manusia, berikut ini penulis mengutip beberapa definisi yang dikemukakan oleh
beberapa ahli:
Menurut Malayu Hasibuan (2007:10), yang menyatakan bahwa:
“Manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan,
pengorganisasian,
pengadaan,
pengarahan
pengembangan,
dan
pengawasan
pemberian,
kompensasi,
kegiatan-kegiatan
pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai
tujuan individu, organisasi dan masyarakat.”
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Manajemen Sumber Daya
Manusia merupakan salah satu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian
dimana terhadap proses penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan
penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan individu maupun
perusahaan.
8
9
2.2
Talenta /Bakat
Talenta merupakan anugerah yang dibawa secara alamiah sejak lahir,
sedangkan pengetahuan dan keterampilan dapat diperoleh melalui proses
pembelajaran. “Your Talent is innate, where as skills and knowledge can be
acquired through learning and practice. These Three talent, knowledge, and
skills_combine to create your strength.” “Talenta atau bakat adalah bawaan
sejak lahir, dimana keahlian dan pengetahuan bisa didapat melalui proses
pembelajaran dan pelatihan. Bakat, pengetahuan dan keterampilan
disatukan untuk menciptakan sebuah kekuatan”. Buckingham dan Cliffton
(2005:25).
Menurut Iskandar (2000:7) bakat / talenta ditentukan oleh herediter
atau faktor genetik, sehingga bakat adalah suatu karakter unik individu
yang membuatnya mampu (tidak mampu) melakukan suatu aktivitas dan
tugas secara mudah (atau sulit) dan sukses (atau tidak sukses).
Talenta / bakat yang merupakan potensi dasar individu, belum tampil
sebagai perilaku, sedangkan strength merupakan bentuk akumulasi dari talent,
skill dan knowledge yang dimiliki oleh setiap individu. Dengan demikian kata
strength memiliki cakupan yang lebih besar dari sekedar talent. Strength yang
didapatkan dari konsep ini membantu organisasi dalam menempatkan individu
pada posisi yang sesuai dengan strengthnya. Konsep ini lebih berfokus pada
manusianya dan pengembangannya kemudian disesuaikan dengan strength yang
dimiliki oleh organisasi itu sendiri secara umumnya.
Kata kunci untuk membangun kekuatan adalah dengan mengindentifikasi
talenta / bakat-bakat dominan yang dimiliki dan selanjutnya menyempurnakan
dengan pengetahuan dan keterampilan. “...the key to building a bona fide
strength is to identify your dominant talent and then refine them with
knowledge and skills”. “Kunci untuk membangun kekuatan yang kokoh
adalah identifikasi talenta dominan anda dan perbaiki mereka dengan
pengetahuan dan keterampilan.” Buckingham dan Cliffton (2005 :221).
10
Setiap orang memiliki talenta atau bakat bawaan alam yang menjadikan
kita masing-masing bisa mengaktualkan diri. Hanya pada saat pola berpikir,
merasa, dan berperilaku yang berulang-ulang ini diterapkan pada peran yang
tepatlah maka akan menghasilkan kinerja yang unggul. Banyak perusahan
berkeyakinan bahwa bakat adalah sumber daya yang langka, jarang dan mahal
yang tidak sering dijumpai. Perusahaan-perusahaan besar mengetahui bahwa
bakat adalah sumber daya yang melimpah dan menunggu untuk dimanfaatkan.
Berikut ini adalah cara bagaimana perusahaan melakukannya:
a.
Temukan apa yang menjadikan karyawan berprestasi memiliki
keterlibatan emosional dengan pekerjaan mereka. Ini merupakan
salah satu jalan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
b.
Perhatikan mereka dengan sungguh-sungguh agar dapat diketahui
bagaimana cara mereka membangun hubungan.
c.
Terus mengikuti pengaruh yang mereka berikan kepada karyawan
lain, dan karyawan berprestasi mendorong rekan-rekannya yang lain
untuk bekerja lebih baik.
d.
Tanyakan kepada mereka bagaimana mereka mengolah informasi
dan membentuk opini mereka tentang pekerjaan dan tempat kerja.
Menurut Coffman dan Monalia(2007:5).
2.3
Pengelompokkan Tiga Puluh Empat (34) Tema Talenta / Bakat versi
The Gallup Organization
Berbagai penelitian yang dilakukan The Gallup yang dipimpin oleh
Cliffton dan Buckingham telah mengidentifikasi tema ke dalam 34 tema bakat
yang berkaitan dengan peran seseorang, dimana setiap orang kurang lebih
memiliki limatema bakat dominanya. Kalau saja seseorang bisa menemukan
bakat dominannya dan membangun kekuatan dengan cara mempelajari knowledge
dan skill yang berkaitan dengan bakat dominanya, kemudian berusaha menempati
peran yang sesuai dengan bakat dominannya, maka dapat dipastikan bahwa yang
bersangkutan akan memperoleh kinerja yang maksimum dari dirinya.
11
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.1
Tema Bakat versi The Gallup Organization
STRIVING
THINKING
RELATING
IMPACTING
Achiver
Activator
Adaptability
Analytical
Arranger
Connectedness
Communication
Empathy
Harmony
Command
Competition
Developer
Belief
Consistency
Includer
Positivity
Discipline
Focus
Restorative
Context
Deliberative
Futuristic
Individualization
Relator
Responsibility
Maximizer
Woo
SelfAssurance
Ideation
Significance
Input
Intellection
Learner
Strategic
Sumber: Now Disvover Your Strenght Marcus Buckingham and Cliffton (2005)
Ke-34 tema talenta/bakat inilah yang menjelaskan perbedaan dalam hal
bagaimana orang saling berhubungan, memberi dampak kepada orang lain,
berjuang meraih tujuan, dan berpikir. Semuanya dibagi menjadi empat
peneglompokkan utama yaitu: Relating Themes (Tema Berhubungan), Impacting
Themes (Tema Memberi Pengaruh), Striving Themes (Tema Berjuang) dan
Thingking Themes (Tema Berfikir). 34 Tema talenta/bakat semuanya dibagi
menjadi pengelompokkan utama yaitu:
A.
Talenta/Bakat berhubungan
Berbagai bakat dalam berhubungan ada dalam tema-tema yang digunakan
agar dapat secara kreatif menciptakan, mengembangkan dan mempertahakan
hubungan. Tama-tema ini mendorong bagaimana seseorang meraih orang laindan
12
menanggapi mereka yang berusaha meraihnya. Bakat berhubungan membedakan
bagaimana seseorang secara alami membentuk hubungan pribadi juga
memperlihatkan cara-cara unik yang digunakan oleh seseorang itu untuk
menciptakan hubungan baru serta pola dipilih untuk mempertahankannya. Yang
termasuk tema Bakat berhubungan yaitu:
1.
Communication/Komunikasi: Mudah sekali mengungkapkan apa
yang dipikirkan dengan kata-kata atau tulisan yang mudah
dimengerti orang lain. karateristik dari tema bakat ini adalah sebagai
berikut:
a. Dia bisa mengangkat topik yang kering dan membuatnya
menarik dengan bumbu-bumbu yangberwarna-warni.
b. Senang menjelaskan, menjabarkan, bercerita, berbicara di
depan umum, dan menulis.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut: Guru/Pengajar, Sales/Marketing, Humas, Juru
Bicara, Jurkam, Presenter, MC, Pengacara, Layanan pelanggan,
Penulis.
2. Empathy/Empati: Dapat merasakan perasaan orang lain dengan cara
membayangkan dirinya sebagai orang lain tersebut, karakteristik dari
tema bakat ini adalah sebagai berikut:
a. Mengerti emosi yang sedang dialami seseorang, walaupun
dia tidak selalu perlu setuju dengan perasaan orangtersebut.
b. Dapat “mendengarkan” pertanyaan yang tidak terungkapkan.
Tema
bakat
ini merupakan salah satu
bakat
yang
sering
terdapat pada peran berikut : Sales, HRD, Guru TK/SD, Juru
rawat/Perawat, Operator Telepon, Psikiater, Layanan Pelanggan.
3. Harmony/Keselarasan: Dapat bekerja sama secara baik dengan orang
lain, karakteristik dari tema bakat ini adalah sebagai berikut:
a. Tidak suka terhadap adanya konflik, setiap kali dia
merasakan adanya perbedaan pendapat atau perdebatan, dia
13
akan menaruh perhatian terhadap apa
yang pernah
terucapkan, memperhatikan apa yang terjadi dan berusahan
mendamaikan dengan menunjukkan adanya kesamaan dari
kedua belah pihak.
b. Dia menganggap bahwa pertentangan dan gerakan itu tidak
ada hasilnya, sehingga dia berusaha menguranginya sekecil
mungkin.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat pada
peran berikut: Pembangunan jaringan antara orang-orang dengan cara
pandangan yang berbeda, Juru damai, penasehat.
4. Includer/Inclusiveness/Penyerta: Kecendurungan untuk menerima
semua orang dan selalu berusaha agar semua orang mempunyai rasa
memiliki kelompok, karateristik dari tema bakat ini adalah sebagai
berikut:
a. Includer adalah filosofi kehidupan. Baginya, membuat
semua orang merasa bagian dari kelompok adalah penting,
karena semua orang akan merasakan manfaat dari dukungan
orang lainnya.
b. “Memperbesar
kelompok.”
Inilah
filosofi
pandangan
hidupnya.
c. Kita semua sama-sama penting. Jadi, tidak ada seorang pun
yang boleh diabaikan.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Motivator kelompok, Wakil suara-suara yang
minoritas, pemimpin di kelompok dengan latar budaya beragam,
Mentor bagi mereka yang baru bergabung didalam organisasi.
5. Individualization/Individualisasi: Melihat keunikan dari masingmasing orang secara individual bukan secara kelompok, karakteristik
dari tema bakat ini adalah sebagai berikut:
a. Orang yang berbakat Individualization dapat mengajukan
14
pertanyaan yang tepat dalam mengumpulkan informasi dan
menguji apakah pendapatnya mengenai bakat, keterbatasan
dan suasana perasaan seseorang.
b. Secara naluriah dia mengamati gaya masing-masing orang,
motovasi msing-masing orang, bagaimana masing-masing
orang berfikir, dan bagaimana masing-masing orang
membina hubungan.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Manager, penasehat, supervisor, pengajar,
penulis artikel tentang manusia, sales, novelis/pengarang, HRD
(Rekrutmen).
6. Relator/Penghubung: Menikmati hubungan yang dekat dengan orang
lain secara pribadi, karakteristik dari tema bakat ini adalah sebagai
berikut:
a. Relator, menjelaskan sikap terhadap hubungannya. Dalam
istilah sederhana, tema relator ini medorongnya menuju
orang yang sudah dikenalnya.
b. Dia merasa nyaman dalam hubungan yang akrab. Sekali
terjalin hubungan, dia sengaja membina hubungan yang lebih
mendalam lagi.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Account Sales, Katalisator dalam hubungan
kepercayaan, bisa menjadi model peran dalam hubungan
kepercayaan.
7. Responsibility/Tanggung jawab: Secara psikologi merasa berhutang
untuk memenuhi apa yang telah dijanjikannya baik terucapkan
maupun tidak, karakteristik dari tema bakat ini adalah sebagai berikut:
a. Tidak peduli betapa sulitnya tugas yang diberikan, apabila
menerima tugas tersebut maka dia akan lakasanakan dengan
sepenuh hati.
b. Tema ini memaksanya mengambil alih tanggung jawab
15
terhadap apapun yang telah dijanjikan, dan entah besar
ataupun kecil, dia merasa terikat secara emosional untuk
menuntaskannya.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Account Sales, Manajer, Keuangan, Quality
Control, Keamanan.
B.
Talenta/Bakat yang Memberi Dampak/Pengaruh
Bakat memberikan pengaruh dalam tema diatas yang digunakan untuk
memotivasi orang lain untuk melakukan tidakan. Bakat yang ada dalam tematema ini memicu seseorang untuk menyusun suatu jalan agar dapat diikuti oleh
individu atau kelompok, lalu menggerakkan mereka untuk berjalan di sepanjang
jalur tadi. Orang-orang yang memiliki bakat yang berpengaruh dapat merangsang
oranglain untuk menjadi lebih produktif, meraih hal terbaik dan memenuhi
potensi pribadi.
8. Command/Tukang Perintah: Ingin menjadi penanggung jawab dan
yang lain kadang melihatnya sebagai “suka mendesak/memaksa”,
karakteristik dari tema bakat ini adalah sebagai berikut:
a. Mengambil alih situasi, memaksa orang lain melihat caranya
melakukan sesuatu, dan tidak akan berhenti sampai dia puas
atas hasil kerja menurut caranya tersebut.
b. Command mengarahkannya untuk mengambil alih tugas.
c. Berani bertatap muka face to face.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Sales, Negoisator, Wartawan, Pengacara,
Komandan, HRD, Pembeli.
9. Competition/Persaingan: Suka mengukur kemajuannya dengan
orang lain dan dalam perlombaan selalu berusaha menjadi nomor
satu, karakteristik dari tema bakat ini adalah sebagai berikut:
a. Competition berakar pada perbandingan. Mencapai target
tanpa mengalahkan orang lain terasa sebagai kemenangan
16
yang kosong melompong.
b. Dia menyukai pesaing-pesaing karena merekalah yang
membuat semangatnya terbakar.
c. Dia menyukai perlombaan, karena di situ akan ada
pemenangnya khususnya suka perlombaan, dimana dia
punya harapan untuk menang.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Sales, Pelatih Olahraga.
10. Developer/Pengembang: Mendapatkan kepuasan dari melihat
setiap kemajuan masing-masing individu, karakterristik dari tema
bakat ini adalah sebagai berikut:
a. Dia melihat kemampuan yang ada pada orang lain. Semua
kemampuan mereka itu dapat terlihat olehnya.
b. Ketika berinteraksi dengan orang, dia bersedia menolong
mereka mencarikan jalan untuk mencapai tujuan.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Manajer, Guru, pelatih, Pembimbing, Petugas
Sosial.
11. Maximizer/Semaksimal
Mungkin:
Kecendurungan
untuk
mempelajari yang terbaik dan membuatnya menjadi lebih baik lagi,
karakteristik dari tema bakat ini adalah sebagai berikut:
a. Istimewa, bukan rata-rata, adalah standar ukurannya.
b. Kekuatan-kekuatan, entah miliknya atau milik orang lain,
sangat memikatnya.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Pelatih Tim Juara, Manajer, Mentor, Guru,
Transformational Leader.
12. Positivity/Sikap Positif: Memiliki antusiasme yang menular dan
dapat membuat orang lain terbakar semangatnya, karakteristik dari
tema bakat ini adalah sebagai berikut:
17
a. Ramah, penuh dengan pujian, cepat tersenyum menjadi salah
satu cirinya, orang yang memiliki bakat ini secara spontan
mencari hal- hal baik dari seseorang ataupun situasi.
b. Mereka
membuat
orang-orang
yang
merasa
senang
meningkatkan rasa percaya diri dan bersemangat.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Pengajar, Entertainer, Motivator, Sales,
Manajer, Enterpreuner/Leader.
13. Woo (Winning Others Over)/Perayu: Keinginan yang sangat kuat
untuk mendapat pengakuan dari orang lain dan bekerja sungguhsungguh untuk mendapatkannya, karakteristik dari tema bakat ini
adalah sebagai berikut:
a. Selalu bertutur sapa dengan semua orang yang baru
ditemuinya
b. Dia penasaran terhadap mereka. Dia ingin tahu namanya,
membanjiri mereka dengan pertanyaan dan menemukan
pokok pembicaraan yang sama-sama diminati, sehingga bisa
membuka percakapan.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Duta Organisasi, Sales, SPG, Jurkam,
Entertainer, Operator Telepon, Resepsionis.
C.
Talenta/Bakat Berjuang
Bakat untuk berjuang ada dalam tema-tema yang digunakan untuk memicu
diri guna bergerak terus kearah melakukan pencapaian.Bakat yang ada dalam
tema-tema ini memotivasi seseorang untuk menyelesaikan pekerjaannya,
kemudian mencari berbagai pencapaian yang lebih besar. Bakat berjuang dapat
dengan mudah menghsilkan energi yang dibutuhkan agar dapat menyelesaikan
pekerjaan atau proyek-proyek berikutnya. Yang termasuk bakat berjuang yaitu:
14. Achiever/Pekerja Keras: Punya stamina yang tinggi dan selalu
berkerja keras, kepuasan hidupnya timbul dari kesibukan dan dari
18
memberikan hasil, karakteristik dari tema bakat ini adalah sebagai
berikut:
a. Tidak pernah puas dengan apa yang diperolehnya sekarang.
Targetnya dipasang tinggi-tinggi agar bisa mendapatkan apa
yang dia inginkan.
b. Memiliki semangat yang tinggi dalam dirinya yang
mendorongnya untuk berbuat lebih banyak, agar bisa
menerima lebih banyak juga.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Sales, Teknisi Proyek, Teknisi Lapangan,
Pekerja Lapangan, Relawan, Petugas SAR.
15. Activator/Penggerak: Dapat membuat sesuatu terjadi dengan
mengubah pikiran menjadi tindakan, karakterisktik dari tema bakat
ini adalah sebagai berikut:
a. “Kapan saya dapat memulai ?”. Pertanyaan ini terus menerus
terlontar dalam hidupnya. Dia tidak sabar untuk bertindak.
b. Berani mengambil tindakan walaupun informasinya belum
cukup karena baginya salah adalah belajar.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Usaha-usaha baru atau yang memerlukkan
perubahan besar, Entrepreuner, Sales.
16. Adaptability/Kemampuan Beradaptasi: Melakukan tugas sesuai
dengan apa yang diterimanya disaat itu, karakteristik dari tema bakat
ini adalah sebagai berikut:
a. Bisa menyesuaikan dirinya terhadap perubahan rencana yang
tidak disangka-sangka tanpa ada tanda-tanda kecewa.
b. Hidup berarti berada didalam momen tertentu walaupun
rencananya berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya.
c. Perubahan adalah temannya bukan musuh.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Wartawan, Produksi Live TV, Perawat Gawat
19
Darurat, Pelayanan pelanggan, Pemadam Kebakaran, Dispatcher.
17. Belief/Keyakinan: Memiliki tata nilai inti tertentu yang tidak
pernah berubah, karakteristik dari tema bakat ini adalah sebagai
berikut:
a. Baginya hasrat untuk menjadi bagian dari kegiatan yang
bermanfaat bagi dunia adalah yang paling utama. Komitmen
terhadap keluarga adalah sangat bernilai. Mendahului orang
lain dan menjaga etika merupakan bagian besar dari
penampilannya.
b.
Baginya, sukses itu lebih dari pada uang dan gengsi.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Pelayanan pelanggan, Maintenance, Perawat,
Pekerja Sosial, Relawan.
18. Disclipine/Disiplin: Secara spontan menciptakan organisasi, sistem
dan prosedur, mereka beresonansi dengan dunia yang teratur,
karakteristik dari tema bakat ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk orang-orang yang berbakat discipline, dunia haruslah
dapat diperkirakan, teratur dan terencana.
b. Jadwal dan batas waktu harus ada karena biasanya mereka
membagi-bagi jadwal dalam batasan yang lebih sempit
dengan rencana jangka pendek yang bisa dijalankan dengan
lebih teliti.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Keuangan/akunting, Sekretaris, Administrasi,
Petugas ISO, Kearsipan, Programer.
19. Focus/Fokus: Mengambil arah, mengikutinya, membuat koreksi
seperlunya untuk tetap berada dijalur yang benar, karakteristik dari
tema bakat ini adalah sebagai berikut:
a. Apabila tidak ada tujuan, hidupnya atau pekerjaannya, bisa
cepat membosankan. Dan demikianlah setiap tahun, setiap
bulam dan bahan setiap minggu dia menetapkan tujuan.
20
b. Dia selalu tetap mengarahakan setiap orang pada tujuannya.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut :Project Officer, Team Leader, Tugas yang
memerlukan focus.
20. Restorative/ Pemulih: Kemampuan untuk mengembalikan segala
sesuatu ke fungsi aslinya, karakteristik dari tema bakai ini adalah
sebagai berikut:
a. Menganalisis “gejala”, menemukan apa yang salah dan
mencari solusinya merupakan gaya hidupnya.
b. Baginya proses, rencana, taktik seperti juga barang dan
bahkan manusia semuanya dapat diperbaiki dan dapat dibuat
menjadi lebih baik.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Pendengar dan pemberi saran/konselor,
Leader didalam membengun team yang berbeda kelompok atau
membantu orang merasa berguna.
21. Self Assurancel/Keyakinan Diri: Memiliki panduan dari dalam
dirinya untuk mengatur dirinya sendiri, karakteristik dari tema bakat
ini adalah sebagai berikut:
a. Kepercayaan terhadap dirinya sendiri melebihi pandangan
orang tentang dirinya, dia menentukan pilihan yang cocok
baginya sendiri tanpa perlu pengakuan dari orang lain.
b. Lebih dari sekedar percaya diri. Dia memiliki keyakinan
bukan hanya dalam kemampuannya, tetapi juga dalam
mengambil keputusan.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Dia akan sangat baik kalau diminta untuk
membuat
banyak
keputusan
seperti:
Leader,
Sales,
Legal/Entrepereuneur.
22. Significance/Signifikan: Memiliki kebutuhan untuk ditonton
sebagai orang yang menonjol dimata orang lain, karakteristik dari
21
tema bakat ini adalah sebagai berikut:
a. Didengar, berdiri didepan kerumunan orang, dihargai
baginya sangat berarti, itu sebabnya dia kurang suka bergaul
dengan orang, organisasi dianggap kegiatan yang biasa atau
tidak penting.
b. Khususnya, dia ingin dikenal dan dihargai karena kekuatankekuatannya yang unik.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Marketing, Presenter, MC, Juru Kampanye,
Sales.
D.
Talenta/Bakat Berpikir
Tema berpikir memuat tema-tema yang dugunakan untuk menganalisis
dunia. Bakat yang ada dalam tema-tema ini mendorong seseorang untuk bisa
melakukan pendekatan secara logis atas suatu situasi, memikirkannya secara
menyeluruh dan kemudian membuat rencana sesuai dengan hasil pendekatan dan
memikirkannya. Dengan menggunakan tema berfikir, amak seseorang akan
“bekerja dengan cerdas” untuk mencapai efektivitas totalitas seperti itu untuk
melakukan hal yang sama. Yang termasuk Bakat Berpikir yaitu:
23. Analytical/Analisis: Mencari alasan dan sebab-sebab, karakteristik
dari tema bakat ini adalah sebagai berikut:
a. Dia tidak bisa menerima rumor kecuali fakta dan hanya
faktalah yang dapat diterimanya.
b. Orang yang berbakat analytical selalu membutuhkan bukti.
Manteranya adalah “tunjukkan pada saya bagaimana yang
anda nyatakan tersebut terdokumentasi dan bahwa itu
benar!”.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Analisis, Periset (Marketing & keuangan,
kesehatan) Manajemen database, Editing, Manajemen Resiko,
Akunting, Programer.
22
24. Arranger/Pengatur: Dapat mengorganisir akan tetapi juga memiliki
kelenturan yang membantu pengaturannya, karakteristik dari tema
bakat ini adalah sebagai berikut:
a. Selalu berusaha memikirkan kembali sesuatu. Slogannya
adalah “Pasti ada jalan yang lebih baik dari itu!”.
b. Dia seorang koordinator. Berhadapan dengan situasi yang
sulit yang melibatkan banyak faktor, dia senang mengatur
semuanya, meluruskan dan meluruskannya lagi sampai dia
merasa
yakin
bahwa
dia
telah
mengaturnya
dalam
konfigurasi yang sangat produktif.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Supervisor, Event Organizer, Programmer.
25. Connectedness/Keterkaitan:
Memiliki
keyakinan
dalam
menjelaskan gejala secara “bathin”, karakteristik dari tema bakat ini
adalah sebagai berikut:
a. Penuh pertimbangan, penuh perhatian, mudah menerima :
inilah kata-kata yang tepat baginya.
b. Segala sesuatu terjadi pasti ada sebabnya. Dia yakin hal itu,
karena dalam hatinya dia tahu bahwa kita ini saling
berkaitan.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut: Pengobatan, Konsultan Perusahaan, Customer
Service,
Teknisi
Perbaikan,
Therapist,
Business
Process
Reengineering.
26. Consistency/Fairness/Konsistensi : Memiliki bakat untuk melihat
“kesamaan” dalam diri setiap orang, karakteristik dari tema bakat ini
adalah sebagi berikut:
a. Dalam kehidupan yang penuh perubahan ini, mereka yang
berbakat consistency selalu berusaha mencari keseimbangan.
Semua orang harus diperlakukan dengan sama tidak perduli
apa yang mereka lakukan atau siapa mereka.
23
b. Tidak berat sebelah itu penting baginya. Dia benar-benar
sadar akan perlunya memperlakukan orang secara adil,
apapun jabatan mereka, sehingga dia tidak ingin berpihak
pada kepentingan satu orang tertentu saja.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Hakim, Quality Surveyor, Petugas
Commissioning atau peran yang bisa memiliki kekuatan untuk
menyamakan aturan main, Petugas control terhadap kesesuaian
atas standar kepatuahan dan lain sebagainya.
27. Context/Konteks: Belajar melalui riset dan studi tentang masa lalu,
karakteristik dari tema bakat ini adalah sebagai berikut:
a. Baginya, masa lalu merupakan cetak biru dari sebab dan
akibat. Apa yang telah terjadi merupakan pegangan untuk
mengerti apa yang terjadi sekarang.
b. Memandang ke belakang karena disana ada jawabanjawabannya. Dia memandang ke belakang untuk memahami
masa sekarang.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Guru Sejarah, Archeolog, Penyusun Budaya
Perusahaan, Hakim.
28. Deliberative/Penuh Pertimbangan: Berhati-hati, kadang skeptis,
memiliki karakter “melihat sebelum melompat”, karakteristik dari
tema bakat ini adalah sebagai berikut:
a. “What if” nya timbul karena waspada dan adanya
prasangka.
b. Dia bersikap hati-hati dan waspada.
c. Dia seorang pribadi yang khusus yang memilih sahabat
dengan hati-hati.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Pilot, Pemberi Saran/advis dan nasehat.
24
29. Futuristic/Berpikir ke depan: Dapat memberikan inspirasi pada
rekan lainnya dengan visinya mengenai masa depan, karakteristik
dari tema bakat ini adalah sebagai berikut:
a. Futuristic berarti tertarik kepada hal-hal yang mungkin
terjadi di bulan-bulan, tahun-tahun dan dekade mendatang.
b. Dia
memiliki
banyak
pilihan
kemungkinan
situasi
mendatang dengan sumber-sumber manusia, waktu, uang,
bahan dan memilihnya sesuai dengan pilihan terbaik.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Entrepreuneur ataupun pada situasi usaha
awal, perencana jangka panjang, visioner, peran didalam membuat
visi organisasi atau pengembangan produk baru.
30. Ideation/Penggagas: Menyukai diskusi kelompok yang bebas dan
baik
sekali
didalam
brain
strorming
(memberikan
saran),
karakteristik dari tema bakat ini adalah sebagai berikut:
a. Inovatif, konsep, teori dan solusi merupakan hal yang
penting bagi orang berbakat Ideation.
b. Dia memiliki cara yang sederhana untuk menjelaskan
banyaak kejadian, konsep yang sangat mendasar seringkali
dapat menjelaskan apa yang kelihatannya rumit dan
menemukan idea yang belum lengkap ini merupakan hal
menyenangkan.
c. Dia tergila-gila dengan ide-ide, karena ide adalah konsep,
penjelasan terbaik tentang berbagai kejadian.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Marketing, Adpertensi, Wartawan, Perancang
atau Pengembangan produk baru.
31. Input/Masukkan: Hasrat untuk mengetahui lebih jauh dan ingin
memperbaiki terus menerus, karakteristik dari tema bakat ini adalah
sebagai berikut:
a. Dia ingin tahu segala hal.
25
b. Dia mengumpulkan informasi – artikel, fakta, buku, bahkan
catatan- atau juga barang-barang seni seperti kupu-kupu,
boneka,
atau
foto-foto
yang sudah
kumal.
Apapun
koleksinya, dia mengumpulkannya karena itu menarik
baginya.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Pengajar, Periset, Wartawan, Estimator,
Petugas Arsip.
32. Intellection/Intelektual: Suka meneliti, lebih menyukai diskusi
intelektual khususnya phylosophi, karakteristik dari tema bakat ini
adalah sebagai berikut:
a. Pemikir yang dalam yang suka membaca puisi dan berusaha
memahaminya untuk dirinya sendiri.
b. Menyendiri baginya berharga karena merupakan saat-saat
untuk menghibur dirinya dan introspeksi.
c. Dia suka berfikir. Dia senang dengan kegiatan oleh mental.
Dia suka melatih saraf otaknyaTema bakat ini merupakan
salah satu bakat yang sering terdapat pada peran berikut :
Pertimbangan untuk mulai atau meneruskan studi dalam
philosophy, literature atau psychology.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Pertimbangan untuk mulai atau meneruskan
studi dalam philosophy, literature atau psychology.
33. Learner/Suka belajar: Suka ditantang oleh kesempatan belajar,
karakteristik dari tema bakat ini adalah sebagai berikut:
a. Menyukai
proses
mendapatkan
informasi
dan
atau
keterampilan baru dan begitu terus sepanjang hidupnya.
b. Dia senang belajar. Materi pokoknya yang menarik baginya
kebanyakan akan ditentukan oleh tema-tema lain dan
pengalamannya, namun apapun bidangnya, dia selalu akan
tertarik kepada proses belajar.
26
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat
pada peran berikut : Konsultan (internal atau eksternal), tekhnisi
TI, Programmer, Guru atau Katalisator perubahan.
34. Strategic/Strategis: Dapat melihat pola dari pengalaman dan data,
isuenya timbul dalam berbagai scenario, karakteristik dari tema
bakat ini adalah sebagai berikut:
a. “What if?” nya timbul karena kebanyakan pilihan didepan
yang harus diambil.
b. Tema strategic memungkinkannya memilah di antara
kekusutan dan menemukan jalur
yang terbaik.
Dia
memisahkan dan memilih sampai ditemukan lintasan yang
terbaik.
2.4
Kinerja
2.4.1 Pengertian Kinerja
Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).
Suatu organisasi (perusahaan) dalam melaksanakan aktifitasnya perlu
mengetahui kekuatan dan kelemahan yang terdapat dalam setiap komponen yang
terlibat dalam aktifitas organisasi. Misalnya kinerja karyawan (sumber daya
manusia) yang terdapat dalam organisasi tersebut melemah atau sebaliknya yaitu
memberikan kontribusi positif bagi perkembangan organisasi tersebut. Oleh sebab
itu organisasi harus berupaya mengevaluasi secara rutin tentang setiap komponen
dalam organisasi tersebut, khususnya dalam masalah kinerja karyawan.
Menurut A. A. Anwar Prabu Mangkunegara (2007:67) bahwa:
“Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya”.
27
Pada dasarnya kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas yang
dihasilkan oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja tersebut, karyawan hasilkan
untuk kelangsungan hidup karyawannya dan untuk kemajuan organisasi, sehingga
semua harapan dan tujuan karyawan maupun organisasi dapat tercapai.
Menurut Veithzal Rivai (2004:309) bahwa: “Kinerja merupakan
perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang
dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.
Dalam mencapai kinerja yang baik seorang karyawan harus memiliki rasa
kesediaan dan tingkat kemampuan untuk melakukan kegiatan. Karena dengan rasa
kesediaan dan tingkat kemampuan karyawan, semua kegiatan dapat dilaksanakan
yang sesuai dengan rencana dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya,
sedangkan apabila karyawan tidak memiliki rasa kesiapan dan kesediaan dalam
melaksanakan kegiatan maka semua kegiatan tidak dapat dilaksanakan dengan
baik dan tidak sesuai dengan apa yang direncanakan juga hasilnya pun tidak
maksimal pada pekerjaannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja
seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaan atau tugasnya secara baik dan
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Dalam hal ini manajemen perusahaan harus memperhatikan kinerja
karyawannya untuk menghasilkan yang lebih baik bagi semua harapan karyawan
serta tujuan organisasi pun dapat tercapai.
2.4.2 Indikator-Indikator Kinerja
Indikator-indikator yang mempengaruhi pencapaian kinerja menurut
Anwar Prabu Mangkunegara “Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan” (2001:67) adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor
motivasi (motivation).
28
a.
Faktor kemampuan
Kemampuan seorang karyawan terdiri dari kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge+skill). Artinya jika
karyawan memiliki IQ diatas rata-rata (IQ 110-120) dengan
pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka iaakan lebih mudah
mencapai kinerja yang diharapkan.
b.
Faktor motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam
mengahadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakkan dari karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan
kerja, sedangkan sikap adalah kondisi mental yang medorong diri
karyawan untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal.
2.4.3
Penilaian Kinerja
Istilah penilaian kinerja (performance appraisal) dan evaluasi kinerja
(performance evaluation) dapat digunakan secara bergantian atau bersama
karena pada dasarnya mempunyai maksud yang sama. Tujuan penilaian kinerja
digunakan perusahaan untuk menilai kinerja karyawannya atau mengevaluasi
hasil pekerjaan karyawan. Penilaian kinerja yang dilakukan dengan benar akan
bermanfaat bagi karyawan, manajer departemen SDM, dan pada akhirnya bagi
perusahaan sendiri.
Menurut Veithzal Rivai (2006:309) bahwa penilaian kinerja adalah:
kecakapan, kemampuan karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau
tugas yang dievaluasi dengan menggunakan tolak ukur tertentu secara objektif
dan dilakukan secara berkala.
Menurut Sikula yang dikutip oleh A.A Anwar Prabu Mangkunegara
(2007:9) “Penilaian karyawan merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan
karyawan dan potensi yang dapat dikembangkan. Penilaian dalam proses
29
penafsiran atau penentuan nilai, kualitas atau status dari beberapa obyek orang
ataupun sesuatu (barang)”.
Berdasarkan pentingnya penilaian kinerja diatas dapat disimpulkan bahwa
kinerja karyawan harus secara rutin atau berkala di evaluasi untuk menciptakan
sumber daya manusia yang baik dan handal. Hal ini dapat membuat setiap
program kerja organisasi serta tujuannya dapat dicapai dengan baik.
2.4.4 Metode Penilaian Kinerja
Untuk mengetahui penilaian kinerja ada beberapa kriteria yang
dikemukakan oleh Berdinan dan Russell (1998:42) mengemukakan adanya
enam kriteria yang digunakan yaitu:
1. Quality/Kualitas
Kualitas kerja adalah hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan yang
mendekati kesempurnaan berdasarkan pada syarat-syarat kesesuaian
dengan ketersediaan kinerja yang ideal.
2. Quantity/Kuantitas
Kuantitas adalah jumlah kerja yang dihasilkan ditunjukan dalam
bentuk: Jumlah uang (rupiah), jumlah barang, jumlah siklus aktivitas yang
lengkap.
3. Time liness/ Ketepatan waktu
Waktu yang cepat adalah satu penyelesaian kerja yang sempurna
dalam waktu yang cepat, tepat sesuai harapan. Dilihat dari sudut
koordinasi antara keluaran dan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan
lainnya yang maksimal.
4. Cost effectiveness/ Efektivitas biaya
Adalah tingkat perbandingan antara jumlah sumber-sumber daya
(manusia, uang, teknologi, bahan) yang digunakan dibandingkan dengan
biaya yang efektif.
30
5. Need for Supervision/ Kebutuhan pengawasan
Adalah tingkat pekerja dapat melaksanakan fungsi dan tugas atas
bantuan supervisis (mandor) atau membutuhan keterlibatan supervisi.
6. Interpersonal Impact/ Kebutuhan pengawasan
Adalah tingkatan pekerja untuk meningkatkan harga diri,
keinginan yang baik kerjasama antara sesama pekerja atau atasan dengan
bawahan.
Sedangkan menurut A. A. Anwar Prabu Mangkunegara (2007:70) aspek-aspek
penilaian meliputi:
a.
Kualitas kerja: Ketepatan, ketelitian, keterampilan, kebersihan.
b.
Kuantitas kerja: Output perlu diperhatikan juga bukan hanya
output rutin, tetapi juga seberapa cepat bisa menyelesaikan
kerja“extra”
c.
Dapat tidaknya diandalkan: Mengikuti intruksi, inisiatif, hati-hati,
kerajinan.
d.
Sikap: Sikap terhadap perusahaan pegawai lain dan pekerjaan serta
kerjasama.
2.4.5 Kendala-kendala Penilaian Kinerja
Rancangan sistem penilaian kinerja sering menyebabkan tantangan atau
kendala. Menurut Tb. Sjafri Mangkuprawira “Manajemen Sumber Daya
Manusia Strategik” (2004:226) tantangan itu meliputi:
a.
Kendala legal
Penilaian kinerja harus bebas dari diskriminasi yang tidak sah atau
tidak legal, harus terpercaya dan absah. Objektif dan dilindungi hukum.
b.
Bias penilai
Bias merupakan distorsi pengukuran yang tidak akurat. Bias sering
terjadi ketika penilai tidak lepas dari unsur emosional pada saat mereka
menilai kinerja pegawai. Bentuk-bentuk bias penilai meliputi:
31
1. Hallo effect
Bias ini terjadi ketika opini personal penilai terhadap
karyawan mempengaruhi ukuran kinerja. Masalah ini sering
meringankan atau memberatkan ketika para penilai harus menilai
karakter kepribadian teman-teman mereka, atau seseorang yang
sangat tidak disukainya.
2. Kesalahan kecendurungan sentral
Beberapa penilai tidak menyukai untuk menilai karyawan
dalam hal efektif atau tidak efektif, mereka menditirasi penilaian
untuk membuat setiap karyawan dalam kondisirata-rata.
3. Bias kemurahan dan ketegasan hati
Bias kemurahan hati terjadi ketika para penilai cenderung
begitu mudah dalam menilai kinerja para karyawan. Sebaliknya
bias ketegasan hati adalah para penilai begitu keras dalam
mengevaluasi kinerja karyawan. Kedua bentuk bias ini lebih umum
terjadi karena standar kerja tidak jelas.
4. Bias lintas budaya
Tiap penilai memiliki harapan tentang perilaku manusia
yang didasarkan pada budayanya.
5. Prasangka personal
Ketidak sukaan penilai terhadap sebuah kelompok atau
kelas orang dapat mendistorasi penilaian yang orang terima.
2.5
Penelitian Terdahulu
Penelitian ini didasari dari sebuah penelitian terdahulu, baik dari jenis
penelitian maupun teori yang digunakan, dan teknik metode penelitian yang
digunakan penjelasannya dibawah ini sebagai berikut :
32
Tabel 2.2
Tabel Penelitian Terdahulu
No
Peneliti
Judul Penelitian
1
Astari, Lia Puji
Pengukuran
(Politeknik
Bakat
Negeri
Karyawan
Bandung, 2007)
Dengan
Menggunakan
Metode Gallup
(Kasus di PT
ANGKASA
PURA II
Bagian
Kepegawaian
dan Umum)
2
Hasil Penelitian
Sumber
Berdasarkan
hasil Jurnal
penelitian,
dapat
ditarik kesimpulan,
bahwa
dari
7
karyawan
PT
ANGAKASA PURA
II Bandung Bagian
Kepegawaian
dan
Umum hanya 3 orang
yang telah menjalani
pekerjaannya saat ini
sesuai
dengan
bakatnya. Sedangkan
4 karyawan sisanya
belum bekerja sesuai
dengan bakat yang
dimiliki.
Indriyanti,
Hubungan
Hasil penelitian
repository.
Arini Octaviani
Talenta Dengan
menunjukan bahwa
widyatama.
(Universitas
Kinerja Bagi
talenta berpengaruh
ac.id
Widyatama,
Pegawai
signifikan terhadap
2013)
Perbankan Pada
kinerja pegawai
Divisi
sebesar 52.56%,
Pemasaran
sisanya sebesar
Studi pada
47.44% dipengaruhi
Bank Jabar
oleh variabel-variabel
Banten dan
lain yang diteliti.
pada PT. Bank
Rakyat
Indonesia
33
3
Hendyana,
Pengaruh
Hasil pengujian
Risya
motivasi,
hipotesis dalam
(Universitas
disiplin kerja
penelitian ini tentang
Stikubank,
dan lingkungan
pengaruh disiplin
2012)
kerja terhadap
kerja terhadap kinerja
kinerja pegawai
berpengaruh positif
pada Dinas
dan signifikan
Kesehatan kota
terhadap kinerja
Semarang.
pegawai Dinas
Jurnal
Kesehatan Semarang.
4
5
Kiruja EK,
Elegwa
Mukuru (
Department of
Human
Resource
Management
School of
Human
Resource
Development,
Jomo Kenyatta
University of
Agriculture and
Technology
(JKUAT),
Kenya)
Effect of
Safitri, Erma
Pengaruh
(Universitas
pelatihan dan
Negeri
disiplin kerja
Motivation on
Employee
Performance In
Public Middle
Level Technical
Training
Institutions In
Kenya
The research results
Jurnal
showed that
employee motivation
influences employee
performance of
Public Middle Level
Technical Training
Institutions in Kenya.
The results of
correlation analysis in
this study have
demonstrated that
motivation of
employees have
positive relationship
with employee
performance, which
is statistically
significant (p-value <
0.05).This means that
enhancing employee
motivation positively
improves employee
performance
Berdasarkan
Jurnal
pengujian penelitian
ini diperoleh hasil
bahwa disiplin kerja
berpengaruh
34
Surabaya,
terhadap kinerja
2013)
karyawan pada
PT. Angakasa
Pura 1
(PERSERO)
Cabang Bandar
Udara
Internasional
Juanda-
signifikan terhadap
kinerja
karyawan.
Hal ini terlihat dari
hasil uji signifikansi
t yang dibawah 5%
(0.05) yaitu 0.045
yang menunjukkan
bahwa disiplin kerja
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Surabaya
2.6
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan
perusahaan. Walaupun didukung dengan saranadan prasarana serta sumber dana
yang berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang handal
kegiatan perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik.
Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia merupakan kunci
pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya. Sebagai kunci
pokok, sumberdaya manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan
perusahaan. Tuntutan perusahaan untuk memperoleh, mengembangkan dan
mempertahankan sumberdaya manusia yang berkualitas semakin mendesak sesuai
dengan dinamika lingkungan yang selalu berubah.
Setiap orang memiliki potensi (bakat) dan keterbatasan. Jika bakat itu
diasah dengan learning and practicing, maka akan menghasilkan kekuatan. Jika
kekuatan itudigunakan secara benar dan peranan yang tepat, maka akan
menghasilkan kinerja. Namun jika kekuatan itu tidak/belum dimainkan pada
peranan yang tepat, maka tetap akan menjadi kelemahan. Salah satu strategi untuk
mencapai prestasi puncak dan meraih sasaran- sasaran dalam hidup dengan lebih
pasti adalah dengan selalu fokus padaupaya mengembangkan kekuatan tetapi
35
bukan kelemahannya. Semakin seseorang berlatih atau berusaha mengatasi
kelemahan, semakin akan menjadi orang rata-rata, tetapi jika seseorang tekun
berlatih untuk memaksimalkan kekuatan atau bakatnya, maka peluangnya jauh
lebih besar akan sukses di bidang yang ia kuasai tersebut. Setiap manusia semua
diberkati tuhan dengan talenta atau bakat yang berbeda-beda dan unik. Setiap
orang memiliki kelebihan dan kekuatan yang jika dapat mereka latihdan
dikembangkan untuk semakin didayagunakan sehingga akhirnya dapat menjadi
terbaik dengan talenta yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Hal terpenting
dalam seluruh kehidupan manusia adalah mengetahui kekuatan atau talenta yang
sudah Tuhan berikan kepada kita. Pencarian atau penemuan talenta seseorang
mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun, bahkan kadang-kadang banyak dari
mereka tidak pernah menyadari apa sesungguhnya talenta kita. Bahkan seseorang
sering membandingkan kelemahan atau kekurangannya dengan kelebihan atau
kekurangannya dengan orang lain.
Bakat dalam diri setiap orang dapat diidentifikasikan melalui empat
dugaan awal adanya bakat, diantaranya:
1. Reaksi spontan (spontaneous) adalah langkah pertama mengenali bakat
yaitu dengan memperhatikan reaksi spontan terhadap situasi yang
muncul, apakah seseorang cepat atau lambat dalam bertindak. Semua
reaksi spontan menunjukkan bakat mental yang sering disebut
kepribadian;
2. Tanda masa kecil (yearnings) menunjukkan bakat natural seseorang
yang mencerminkan keberadaan mental yang kuat pada suatu bidang
tertentu, sehingga walaupun lingkungan eksternal kurang mendukung
terhadap perkembangannya, bakat ini akan tetap muncul dalam diri
orang tersebut;
3. Cepat belajar (rapid learning/fast learning) merupakan tanda bahwa
seseorang berbakat pada bidang tersebut. Dengan demikian, jika
seseorang begitu cepat menguasai suatu bidang maka kemungkinan
besar di situlah bakatnya;
4. Kepuasan (satisfaction) di suatu bidang menunjukkan kepuasan
36
seseorang terhadap pekerjaannya, baik pekerjaan itu menghasilkan
banyak uang maupun tidak. Bloom (1999)
Bakat merupakan anugerah yang dibawa secara alamiah sejak lahir,
sedangkan pengetahuan dan keterampilan dapat diperoleh melalui proses
pembelajaran. “your Talent is innate, where as skills and knowledge can be
acquired through lerning and practice. These three talent, knowledge, and skills
combine to create your strength” Buckingham dan Cliffton (2005:25).
Talent merupakan potensi dasar individu, belum tampil sebagai perilaku,
sedangkan strength merupakan bentuk akumulasi dari talent, skills dan knowledge
yang dimiliki oleh setiap individu. Dengan demikian kata strength memiliki
cakupan yang lebih besar dari sekedar talent. Strength yang didapatkan dari
konsep ini membantu organisasi dalam menempatkan individu pada posisi yang
sesuai dengan strengthnya. Konsep ini lebih terfokus pada manusianya dan
pengembangannya kemudian disesuaikan dengan strength yang dimiliki oleh
organisasi itu sendiri secara umumnya.
Menurut Buckingham dan Cliffton (2005:221) Kata kunci untuk
membangun kekuatan adalah dengan mengindentifikasi bakat-bakat dominan
yang dimiliki dan selanjutnya disempurnakannya dengan pengetahuan dan
keterampilan. “...the key to building a bona fide strength is to identify your
dominant talent and then refine them with knowledge and skills”.
Selanjutnya Gallup Organization mengidentifikasikan tema ke dalam 34
tema bakat yang berkaitan dengan peran seseorang, dimana setiap orang kurang
lebih memiliki lima tema bakat dominannya. Kalau saja seseorang bisa
menemukan bakat dominannya dan membangun kekuatan dengan cara
mempelajari knowledge dan skill yang berkaitan dengan bakat dominannya,
kemudian berusaha menempati peran yang sesuai dengan bakat dominannya,
maka dapat dipastikan bahwa yang bersangkutan akan memperoleh kinerja yang
maksimum dari dirinya.
Setiap orang memiliki bakat bawaan alam yang menjadikan kita masingmasing bisa mengaktualkan diri. Hanya pada saat pola berpikir, merasa, dan
berperilaku yang berulang-ulang ini diterapkan pada peran yang tepatlah maka
37
akan menghasilkan kinerja yang unggul. Banyak perusahaan berkeyakinan bahwa
bakat adalah sumber daya yang langka, jarang dan mahal yang tidak sering
dijumpai. Perusahaan-perusahaan besar mengetahui bahwa bakat adalah sumber
daya yang melimpah dan menunggu untuk dimanfaatkan.
Suatu organisasi (perusahaan) dalam melaksanakan aktifitasnya perlu
mengetahui kekuatan dan kelemahan yang terdapat dalam setiap komponen yang
terlibat dalam aktifitas organisasi. Misalnya kinerja karyawan (sumber daya
manusia) yang terdapat dalam organisasi tersebut melemah atau sebaliknya yaitu
memberikan kontribusi positif bagi perkembangan organisasi tersebut. Oleh sebab
itu organisasi harus berupaya mengevaluasi secara rutin tentang setiap komponen
dalam organisasi tersebut, khususnya dalam masalah kinerja karyawan.
Menurut A. A. Anwar Prabu Mangkunegara (2007:67) bahwa:
“Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka
memberi kontribusi kepada organisasi. Perbaikan kinerja baik untuk individu
maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja
organisasi Malthis& Jackson (2006:114).
Menurut Bernardin and Russel (1998:239) kinerja didefinisikan sebagai
“hasil yang di dapat dari fungsi pekerjaan atau aktivitas tertentu dalam jangka
waktu tertentu”.
Kinerja ini dapat diukur dan di kontrol perkembangannya agar senantiasa
mampu diadaptasikan dengan kebutuhan perusahaan dalam mencapai tujuan
strategisnya, ada 6 hasil yang di dapat dari fungsi pekerjaan atau aktivitas tertentu
dalam jangka waktu tertentu, menurut Bernardin and Russel (1998:239) adalah
Quality, Quantity, Timeliness, Cost effectiveness, Need for supervision,
Interpersonal impact.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apabila seorang pegawai
tersebut memiliki talenta yang sesuai maka akan ada hubungan yang signifikan
38
dengan kinerja hasil kerja seorang pegawai yang unggul dalam melaksanakan
pekerjaan atau tugasnya secara baik dan sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan
kepadanya.
Berdasarkan
kerangka
pemikiran
diatas,
penulis
mengemukakan suatu hipotesis yaitu “Terdapat hubungan yang searah antara
talenta dengan kinerja bagi anggota POLRI di Polsekta Arcamanik
Bandung”.
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Pemikiran
Variabel X
Profil Talenta
STRIVING
Achiver
Activator
Adaptability
Belief
Discipline
Focus
Restorative
THINKING
Analytical
Arranger
Connectedness
Consistency
Context
Deliberative
Futuristic
Self Assurance
Ideation
Significance
Input
Intellection
Learner
Strategic
RELATING
Communication
Empathy
Harmony
Includer
Individualization
Relator
Responsibility
IMPACTING
Command
Competition
Developer
Positivity
Maximizer
Woo
Variabel Y
Kinerja POLRI
1.
Download