51 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Profil CV. Rejeki Mapan Lestari CV

advertisement
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Profil CV. Rejeki Mapan Lestari
CV. Rejeki Mapan Lestari merupakan sebuah perusahaan firma yang
bergerak pada bidang daur ulang limbah plastik untuk pembuatan biji plastik daur
ulang. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2008 oleh Bapak Eddy Yasim yang
berlokasi pada kawasan industri Dadap, dengan struktur organisasi sebagai berikut
Sumber: CV. Rejeki Mapan Lestari
Gambar 4.1 Struktur CV. Rejeki Mapan Lestari
Dalam operasional perusahaan, CV. Rejeki Mapan Lestari memerlukan bahan
baku yang berasal dari pemasok. Pemasok ini adalah individu yang mengumpulkan
limbah plastik dan menggilingnya. Hasil gilingan limbah tersebutlah yang dipasok
dan kemudian dijadikan bahan baku produksi oleh CV. Rejeki Mapan Lestari.
Pemasok-pemasok tersebut adalah:
1) Bp. Jonsen
2) Bp. Rudianto Ng
3) Bp. Aleng
4) Bp. Jimmy
5) Bp. Ayong
51
52
Setelah mendapatkan bahan baku dari para pemasok, CV. Rejeki Mapan
Lestari kemudian mengolah bahan baku tersebut dengan menggunakan mesin pellet.
Pada saat ini, CV. Rejeki Mapan Lestari memiliki 5 mesin pellet. Mesin-mesin pellet
ini digunakan untuk memproduksi biji plastik daur ulang tersebut. Adapun tahaptahap dalam mengolah limbah plastik ini untuk dijadikan biji plastik daur ulang,
tahap-tahap tersebut antara lain:
1. Pencucian bahan baku
Tahap pertama dari proses produksi biji plastik daur ulang adalah
membersihkan bahan baku plastik ini dengan cara yang sederhana
yaitu dengan mencampurkan air dan sabun di dalam suatu bak.
Pembersihan bahan baku ini masih dilakukan dengan manual.
Sumber : CV. Rejeki Mapan Lestari
Gambar 4.2 Proses Pemilahan Bahan Baku
2. Pengeringan Bahan Baku
Tahap kedua dari proses produksi biji plastik daur ulang adalah
mengeringkan bahan baku. Bahan baku dikeringkan dengan mesin
yang bernama blower.
53
Sumber: CV. Rejeki Mapan Lestari
Gambar 4.3 Pengeringan dengan mesin Blower
3. Penggilingan Bahan Baku
Tahap ketiga dari proses produksi biji plastik daur ulang adalah
penggilingan bahan baku, bahan baku digiling dengan cara dilelehkan
dengan mesin Crusher.
Sumber: CV. Rejeki Mapan Lestari
Gambar 4.4 Penggilingan Bahan Baku
4. Pencetakan Biji Plastik
Tahap keempat dari proses produksi biji plastik daur ulang adalah
pencetakan biji plastik, setelah dileburkan, hasil leburan tersebut
kemudian
langsung
diproses
ke
mesin
menghasilkan plastik panjang seperti “mie”.
pencetak
dan
akan
54
Sumber: CV. Rejeki Mapan Lestari
Gambar 4.5 Pencetakan Biji Plastik
5. Pemotongan Biji Plastik
Tahap kelima dari proses produksi biji plastik daur ulang adalah
pemotongan biji plastik, setelah dicetak dengan mesin pencetak biji
plastik, plastik hasil cetakan yang panjang seperti “mie” tersebut
dipotong menggunakan mesin pemotong.
Sumber: CV. Rejeki Mapan Lestari
Gambar 4.6 Pemotongan Biji Plastik
6. Pemilahan Biji Plastik
Tahap keenam adalah pemilahan biji plastik, setelah dipotong, hasil
biji plastik tersebut dipilah kembali, supaya hasil biji plastik yang
pemotongannya kurang bagus dapat diproses ulang lagi, sehingga
mendapatkan hasil biji plastik yang bagus.
Sumber: CV. Rejeki Mapan Lestari
Gambar 4.7 Pemilahan Biji Plastik
55
7. Pengemasan Biji Plastik
Tahap ketujuh adalah pengemasan, setelah dipilah hasil biji plastik
tersebut dimasukkan kedalam karung dan ditimbang seberat 25kg
kemudian dijahit dengan menggunakan alat penjahit khusus untuk
karung.
Alat
Penjahit
Sumber: CV. Rejeki Mapan Lestari
Gambar 4.8 Pengemasan
Setelah melakukan proses produksi, hasil biji plastik daur ulang tersebut
dikirimkan kepada pelanggan dan beberapa dari pelanggan tersebut adalah
pelanggan tetap. Adapun pelanggan tetap dari CV. Rejeki Mapan Lestari
adalah sebagai berikut:
1) Harapan Makmur Plastik
2) CV. Maju Abadi
3) PT. Profilia Indotech
4) CV. Cipta Sarana
5) PT. Central Plastikindo Sentosa
4.1.1 Visi dan Misi CV. Rejeki Mapan Lestari
Visi: Menjadi perusahaan yang unggul dalam mendukung gerakan
lingkungan hidup yang lebih baik.
Misi: Mengembangkan teknologi pengolahan sampah plastik guna meningkatkan
kualitas biji plastik daur ulang.
4.2 Analisis persaingan model lima kekuatan porter pada CV. Rejeki Mapan
Lestari
Berdasarkan kutipan dari artikel kompasiana, Michael Porter mengemukakan
bahwa hingga saat ini terdapat lima panutan bagi para pebisnis dan para ilmuwan di
bidang bisnis dan strategik agar bisnis yang dijalankan dapat sukses. Lima panutan
56
itu adalah: persaingan dalam industri, potensi masuknya pesaing baru, potensi
pengembangan produk pengganti, daya tawar pemasok, dan daya tawar konsumen.
Berikut ini merupakan gambaran singkat dari analisis persaingan model lima
kekuatan porter pada CV. Rejeki Mapan Lestari:
1. Persaingan dalam industri.
Banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang serupa
menyebabkan tingkat persaingan yang tinggi antar pemain sehingga para pemain
terus bersaing untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan untuk memenangkan
persaingan. Yang menjadi pesaing bagi CV. Rejeki Mapan Lestari adalah CV.
Cahaya Mutiara dan CV. Happy Plastikindo.
2. Potensi masuknya pesaing baru.
Mengingat jumlah limbah plastik yang berada di Indonesia dan tingkat konsumsi
plastik masyarakat Indonesia yang cukup tinggi. Maka potensi bisnis dalam
industri daur ulang limbah plastik ini terbilang cukup potensial dan menarik
banyak pihak untuk memasuki industri ini.
3. Potensi pengembangan produk pengganti.
Saat ini, belum ada produk yang dapat menggantikan biji plastik daur ulang,
sehingga bisnis pada industri ini tergolong bisnis yang sangat menguntungkan.
4. Daya tawar pemasok.
Banyaknya jumlah limbah plastik di Indonesia yang menjadi bahan baku dalam
bisnis ini, sehingga ketersediaan bahan baku dalam proses pembuatan biji plastik
daur ulang ini melimpah dan hal ini membuat daya tawar pemasok menjadi
lemah.
5. Daya tawar konsumen.
Banyaknya perusahaan yang juga berkecimpung dalam industri ini, membuat
konsumen memiliki banyak pilihan dalam membeli biji plastik daur ulang,
sehingga konsumen memiliki daya tawar yang cukup tinggi.
57
Sumber: Penulis, 2013
Gambar 4.9 Model Lima Kekuatan Porter CV. Rejeki Mapan Lestari
4.3 Tahap Input
Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal
perusahaan sehingga dapat diketahui seperti apa kondisi yang sedang dihadapi oleh
CV. Rejeki Mapan Lestari pada saat ini. Untuk dapat mengidentifikasi lingkungan
internal dan eksternal perusahaan maka penulis melakukan wawancara langsung
dengan perusahaan. Data dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh
langsung dari pihak-pihak terkait dalam perusahaan.
4.3.1 Matriks Internal Factors Evaluation ( IFE)
1. Faktor Kekuatan CV. Rejeki Mapan Lestari
Tabel 4.1 Faktor Kekuatan CV. Rejeki Mapan Lestari
No
Faktor Kekuatan CV. Rejeki Mapan Lestari
1
Memiliki sumber daya manusia yang berpengalaman.
2
Tata letak mesin produksi yang teratur sehingga proses produksi dapat
berjalan lancar.
3
Adanya pengorganisasian atau pembagian tugas yang spesifik.
4
Memiliki hubungan kerjasama dengan para pemasok.
5
Harga produk yang bersaing.
Sumber: Hasil Wawancara dengan CV. Rejeki Mapan Lestari
58
Keterangan tabel faktor kekuatan CV. Rejeki Mapan Lestari :
1) Memiliki sumber daya manusia yang berpengalaman.
CV. Rejeki Mapan Lestari memiliki sumber daya manusia yang
berpengalaman dan ahli dalam pengoperasian mesin-mesin produksi sehingga
proses produksi dalam perusahaan menjadi lebih efisien dan efektif.
2) Tata letak mesin produksi yang teratur sehingga proses produksi dapat
berjalan lancar.
Dengan tata letak mesin produksi yang teratur maka proses produksi juga
dapat berjalan lancar dan tidak menyebabkan pemborosan waktu dalam
proses produksi. Dalam 24 jam mesin produksi ini dapat menghasilkan
sekitar 9 ton biji plastik jenis ABS, 7 ton biji plastik jenis PP dan 9 ton biji
plastik jenis Hi-Impact.
3) Adanya pengorganisasian atau pembagian tugas yang spesifik.
Dengan adanya pengorganisasian atau pembagian tugas yang spesifik
membuat tugas-tugas yang dikerjakan oleh karyawan menjadi lebih efektif.
Pembagian tugas kerja di CV. Rejeki Mapan Lestari dibagi menjadi staff
kantor yang terdiri dari manajer operasional, manajer pemasaran, dan admin
kantor sedangkan staff lapangan terdiri dari teknisi mesin, admin gudang,
karyawan pabrik, pengemudi serta bagian keamanan.
4) Memiliki hubungan kerjasama dengan para pemasok.
CV. Rejeki Mapan Lestari memiliki hubungan kerjasama dengan para
pemasok sehingga dengan adanya hubungan kerjasama ini maka bahan baku
yang digunakan untuk memproduksi biji plastik ini lebih terjamin
kualitasnya.
5) Harga produk yang bersaing.
Karena banyaknya pemain dalam industri ini, maka banyak perusahaan yang
berlomba-lomba untuk menarik minat pelanggan salah satunya adalah dengan
menawarkan harga produk yang bersaing.
59
2. Faktor Kelemahan CV. Rejeki Mapan Lestari
Tabel 4.2 Faktor Kelemahan CV. Rejeki Mapan Lestari
No
Faktor Kelemahan CV. Rejeki Mapan Lestari
1
Pemasok bahan baku merupakan individu, sehingga jumlah bahan
baku di dapatkan tidak menentu setiap harinya.
2
CV. Rejeki Mapan Lestari hanya memproduksi 3 jenis bahan baku
plastik daur ulang diantara 12 jenis bahan baku plastik daur ulang yang
ada.
3
Belum adanya program pelatihan pada tenaga kerja.
4
Jumlah tenaga kerja yang dimiliki masih sedikit.
5
Tidak adanya kegiatan yang mendukung untuk memasarkan produk.
6
Tidak adanya riset dan pengembangan (Research and Development)
untuk memproduksi produk daur ulang berjenis lain.
Sumber: Hasil Wawancara dengan CV. Rejeki Mapan Lestari
Keterangan tabel faktor kelemahan CV. Rejeki Mapan Lestari:
1. Pemasok bahan baku merupakan individu, sehingga jumlah bahan baku yang
didapatkan tidak menentu setiap harinya.
Karena bahan baku yang dibutuhkan adalah limbah plastik yang menjadi
pemasok CV. Rejeki Mapan Lestari adalah individu maka jumlah bahan baku
yang didapatkan setiap harinya tidak menentu.
2. CV. Rejeki Mapan Lestari hanya memproduksi 3 jenis bahan baku plastik daur
ulang diantara 12 jenis bahan baku plastik daur ulang yang ada.
Terdapat 12 jenis bahan baku plastik yang beredar di kalangan masyarakat akan
tetapi dikarenakan permintaan konsumen yang lebih didominasi produk dengan
bahan baku PP, ABS dan High-Impact maka perusahaan hanya memproduksi
ketiga jenis biji plastik daur ulang tersebut.
3. Belum adanya program pelatihan pada tenaga kerja.
Belum adanya program pelatihan tenaga kerja pada CV. Rejeki Mapan Lestari
sehingga kualitas kerja karyawannya tidak mengalami perkembangan.
4. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki masih sedikit.
Meskipun tenaga kerja yang dimiliki oleh CV. Rejeki Mapan Lestari merupakan
tenaga kerja yang berpengalaman, akan tetapi jumlah tenaga kerja yang dimiliki
60
masih sedikit, terutama pada bagian operasional sehingga terkadang pekerjaan
pada bidang produksi menjadi agak menumpuk.
5. Tidak adanya kegiatan yang mendukung untuk memasarkan produk.
Tidak adanya kegiatan kegiatan yang mendukung untuk memasarkan produk
sehingga perusahaan kurang dikenal dan penjualannya tidak mengalami
peningkatan
6. Tidak adanya riset dan pengembangan (Research and Development) untuk
memproduksi produk daur ulang berjenis lain.
Tidak adanya riset dan pengembangan pada CV. Rejeki Mapan Lestari sehingga
produk yang diproduksi kurang bervariasi dan membuat konsumen berada pada
titik jenuh.
Berdasarkan identifikasi variabel-variabel internal perusahaan dari CV.
Rejeki Mapan Lestari yang telah diuraikan, maka matriks Internal Factor Evaluation
atau IFE dapat dibuat dengan cara memberikan bobot dan peringkat, pemberian
bobot didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan dan pemberian peringkat
didasarkan pada kemampuan perusahaan tersebut.
Tabel 4.5 Hasil Matriks Internal Factors Evaluation (IFE)
No
Faktor-Faktor Internal
Bobot
Peringkat
Score
0.128
3
0.384
0.034
4
0.136
0.143
3
0.429
0.060
3
0.18
0.089
4
0.356
Kekuatan
1
Memiliki sumber daya manusia
yang berpengalaman.
Tata letak mesin produksi yang
2
teratur
sehingga
proses
produksi dapat berjalan lancar.
3
Adanya pengorganisasian atau
pembagian tugas yang spesifik.
Memiliki hubungan kerjasama
4
dengan para pemasok.
5
Harga produk yang bersaing.
61
No
Faktor-Faktor Internal
Bobot
Peringkat
Score
0.051
4
0.204
0.050
3
0.15
0.098
4
0.392
0.124
4
0.496
0.143
3
0.429
0.081
3
0.243
Kelemahan
Pemasok
1
bahan
baku
merupakan individu, sehingga
jumlah bahan baku di dapatkan
tidak menentu setiap harinya
CV. Rejeki Mapan Lestari
2
hanya memproduksi 3 jenis
bahan baku plastik daur ulang
diantara 12 jenis bahan baku
plastik daur ulang yang ada
3
Belum
adanya
program
pelatihan pada tenaga kerja.
Jumlah
tenaga
kerja
yang
4
dimiliki masih sedikit.
5
Tidak adanya kegiatan yang
mendukung untuk memasarkan
produk.
6
Tidak
adanya
riset
dan
pengembangan (Research and
Development)
memproduksi
untuk
produk
daur
ulang berjenis lain.
Total
1.00
3.399
Sumber: Pengolahan Data, 2013
Keterangan:
Nilai total skor IFE biasanya berkisar antara 1 sampai 4 dimana nilai IFE
yang berada dibawah 2.5 mengindikasikan bahwa posisi kekuatan internal
perusahaan yang lemah sedangkan nilai IFE yang berada diatas 2.5
mengindikasikan bahwa posisi kekuatan internal perusahaan yang kuat.
Dari hasil pengolahan data diperoleh jumlah nilai skor untuk CV. Rejeki
Mapan Lestari adalah sebesar 3.399. Nilai ini menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki posisi internal yang cukup kuat, karena nilai yang
62
diperolehnya di atas nilai rata-rata, yakni 2.50 dan nilai ini juga menunjukkan
bahwa perusahaan ini sudah mampu memanfaatkan kekuatan dan mengurangi
kelemahan.
4.3.2 Matriks External Factors Evaluation (EFE)
1. Faktor Peluang CV. Rejeki Mapan Lestari
Tabel 4.3 Faktor Peluang CV. Rejeki Mapan Lestari
No
Faktor Peluang CV. Rejeki Mapan Lestari
1
Adanya peningkatan pemakaian plastik pada industri makanan dan
minuman.
2
Adanya trend go green yang sedang berkembang.
3
Banyaknya jumlah bahan baku sehingga harga bahan baku dapat
diperoleh dengan harga yang lebih terjangkau.
4
Terbukanya pemanfaatan limbah daur ulang.
5
Adanya peningkatan penggunaan plastik karena gaya hidup
masyarakat yang semakin ingin praktis terutama masyarakat di
Indonesia.
Sumber: Hasil wawancara dengan CV. Rejeki Mapan Lestari
Keterangan tabel faktor peluang CV. Rejeki Mapan Lestari:
1. Adanya peningkatan pemakaian plastik pada industri makanan dan
minuman.
Gaya hidup masyarakat Indonesia yang cenderung dalam kepraktisan
terutama masyarakat di Jakarta menjadikan pemakaian plastik kian
meningkat terutama pada industri makanan dan minuman. (Inilah.comJakarta) adanya pertumbuhan industri makanan serta minuman sebesar
60% di tahun 2013 membuat konsumsi plastik (kemasan) meningkat.
"Permintaan plastik kemasan terutama didorong oleh pertumbuhan
industri makanan minuman dan fast moving consumer good (FMCG)
sebesar 60% pada tahun ini," Ujar Menteri Perindustrian (Menperin) MS
Hidayat, sehingga hal ini menjadikan salah peluang CV. Rejeki Mapan
Lestari dalam memasuki industri ini.
63
2. Adanya trend go green yang sedang berkembang.
Saat ini, masyarakat-masyarakat terutama di kota-kota besar sudah mulai
memperhatikan kondisi lingkungan hidup untuk keberlangsungan hidup
yang lebih baik, salah satu buktinya adalah dengan adanya trend go green
di masyarakat pada saat ini, sehingga trend tersebut dijadikan peluang
CV. Rejeki Mapan Lestari untuk memasuki industri ini.
3. Banyaknya jumlah bahan baku sehingga harga bahan baku dapat
diperoleh dengan harga yang lebih terjangkau.
Karena jumlah limbah plastik yang banyak, terutama di kota besar seperti
Jakarta, berdasarkan data dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah (BPLHD) Jakarta, tumpukan sampah di wilayah DKI Jakarta
mencapai lebih dari 6.000 ton per hari dan sekitar 13 persen dari jumlah
tersebut berupa sampah plastik. Maka dengan adanya hal ini, bahan baku
untuk pengolahan biji plastik daur ulang ini menjadi mudah di dapatkan,
dan harga bahan baku menjadi lebih terjangkau karena jumlah limbah
plastik yang berlimpah.
4. Terbukanya pemanfaatan limbah daur ulang.
Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan
plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber
daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan
limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse)
maupun daur ulang (recycle). Pemanfaatan limbah plastik yang semakin
berkembang pesat saat ini, ditambah dukungan teknologi yang modern,
membuka peluang bagi para pengusaha untuk melakukan pengembangan
usaha dalam memanfaatkan limbah daur ulang.
5. Adanya peningkatan penggunaan plastik karena gaya hidup masyarakat
yang semakin ingin praktis terutama masyarakat di Indonesia.
Dari masa ke masa penggunaan plastik di Indonesia mengalami
peningkatan, peningkatan ini terjadi karena keinginan masyarakat
Indonesia yang cenderung ingin hidup dengan praktis, menurut Wakil
Ketua Umum Asosiasi Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas)
Budi S Sadiman yang dikutip dari artikel investor daily penggunaan
plastik di Indonesia diperkirakan mengalami peningkatan sekitar 22,58 %
pada semester I-2013 dibandingkan semester yang sama tahun lalu
64
sebanyak 1,55 juta ton. Sehingga dengan adanya peningkatan ini dapat
menjadikan peluang bagi perusahaan.
2. Faktor Ancaman CV. Rejeki Mapan Lestari
Tabel 4.4 Faktor Ancaman CV. Rejeki Mapan Lestari
No
Faktor Ancaman CV. Rejeki Mapan Lestari
1
Banyaknya jumlah pemain dalam bidang usaha yang sama
2
Harga BBM (Bahan Bakar Minyak) yang terus meningkat.
3
Adanya perubahan selera konsumen.
4
Tingginya posisi tawar konsumen.
5
Tidak stabilnya harga bahan baku plastik (fluktuasi)
Sumber: Hasil wawancara dengan CV. Rejeki Mapan Lestari
Keterangan tabel faktor ancaman CV. Rejeki Mapan Lestari:
1. Banyaknya jumlah pemain dalam bidang usaha yang sama
Banyaknya perusahaan yang bermain dalam bidang usaha yang sama
menjadikan ancaman bagi CV. Rejeki Mapan Lestari dikarenakan
persaingan yang semakin ketat dan masing-masing perusahaan pastinya
berlomba-lomba agar dapat menjadi yang terunggul.
2. Harga BBM (Bahan Bakar Minyak) yang terus meningkat.
Bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu komponen yang sangat
penting bagi berlangsungnya operasional perusahaan, karena bahan bakar
minyak digunakan perusahaan sebagai bahan bakar mesin untuk
memproduksi biji plastik daur ulang, sehingga dengan harga bahan bakar
minyak yang terus meningkat maka hal ini akan membuat biaya produksi
perusahaan semakin meningkat.
3. Adanya perubahan selera konsumen.
Konsumen semakin menyadari akan pentingnya gaya hidup sehat.
Munculnya isu tentang kelemahan kemasan plastik yang berdampak
negatif pada kesehatan menyebabkan konsumen mulai melihat alternatif
kemasan lain selain plastik. Dan hal ini tentunya akan mempengaruhi
jumlah permintaan plastik.
4. Tingginya posisi tawar konsumen.
Dalam industri pengolahan limbah plastik, posisi tawar dari pembeli
cukup tinggi. Karena pembeli dapat memilih barang yang serupa dari
65
beberapa perusahaan yang memproduksi barang sejenis. Maka dari itu
setiap perusahaan harus memiliki strategi yang baik untuk bisa
mendapatkan pelanggan. Hal ini bisa melalui mutu produk yang baik,
harga yang bersaing, dan hubungan baik dengan pelanggan. Kekuatan
posisi tawar dari konsumen harus segera diantisipasi oleh CV. Rejeki
Mapan Lestari hal ini dimaksudkan untuk menjaga loyalitas konsumen
pengguna bahan baku olahan plastik, di samping itu juga untuk menjaga
persaingan dengan perusahaan sejenis. Biji plastik hasil olahan CV.
Rejeki Mapan Lestari memiliki kualitas yang hampir sama dengan
beberapa produk yang ada di pasar, tetapi harga produk dari CV. Rejeki
Mapan Lestari ditawarkan lebih murah daripada beberapa produk lainnya
yang ada di pasar.
5. Tidak stabilnya harga bahan baku plastik (fluktuasi)
Harga bahan baku plastik yang cenderung fluktuatif yang disebabkan
karena kenaikan harga bahan bakar minyak, karena dengan meningkatnya
harga BBM maka, pemasok juga meningkatkan harga bahan baku untuk
menutupi biaya transportasi.
Berdasarkan identifikasi variabel-variabel external perusahaan dari CV.
Rejeki Mapan Lestari yang telah diuraikan, maka matriks External Factors
Evaluation atau EFE dapat dibuat dengan cara memberikan bobot dan peringkat,
pemberian bobot didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan dan
pemberian peringkat didasarkan pada kemampuan perusahaan tersebut.
Tabel 4.6 Hasil Matriks External Factors Evaluation (EFE)
No
Faktor-Faktor External
Bobot
Peringkat
Score
0.105
4
0.42
0.094
4
0.376
Peluang
1
Adanya
peningkatan
pemakaian plastik daur ulang
pada industri makanan dan
minuman.
2
Adanya trend go green yang
sedang berkembang.
66
3
Banyaknya
jumlah
bahan
baku sehingga harga bahan
0.138
3
0.414
0.167
2
0.334
0.076
4
0.304
Bobot
Peringkat
Score
0.067
4
0.268
0.057
4
0.228
0.046
2
0.092
0.082
4
0.328
0.167
3
0.501
baku dapat diperoleh dengan
harga yang lebih terjangkau.
4
5
Terbukanya
pemanfaatan
limbah daur ulang.
Adanya
peningkatan
penggunaan plastik karena
gaya hidup masyarakat yang
semakin
ingin
praktis
terutama
masyarakat
di
Indonesia
No
Faktor-Faktor External
Ancaman
1
Banyaknya jumlah pemain
dalam bidang usaha yang
sama
2
Harga BBM (Bahan Bakar
Minyak)
yang
terus
meningkat.
3
Adanya
perubahan
selera
konsumen.
Tingginya
posisi
tawar
4
konsumen.
5
Tidak stabilnya harga bahan
baku plastik (fluktuasi)
Total
1.00
Sumber: Pengolahan Data, 2013
3.265
67
Keterangan:
Nilai total skor EFE biasanya berkisar antara 1 sampai 4 dimana nilai EFE yang
berada dibawah 2.5 mengindikasikan bahwa posisi kekuatan eksternal perusahaan
yang lemah sedangkan nilai EFE yang berada diatas 2.5 mengindikasikan bahwa
posisi kekuatan eksternal perusahaan yang kuat. Dari hasil pengolahan data diperoleh
jumlah nilai skor untuk CV. Rejeki Mapan Lestari adalah sebesar 3.265. Nilai ini
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi eksternal yang cukup kuat, karena
nilai yang diperolehnya di atas nilai rata-rata, yakni 2.50 dan nilai ini juga
menunjukkan bahwa perusahaan ini sudah mampu memanfaatkan peluang dan
mengurangi ancaman.
4.3.3 Competitive Profile Matrix (CPM)
Competitive Profile Matrix digunakan untuk mengidentifikasi para pesaing
utama perusahaan mengenai kekuatan dan kelemahan utama mereka dalam
hubungannya dengan posisi strategis perusahaan.
Tabel 4.7 Tabel Competitive Profile Matrix
Faktor
penentu
Bobot
keberhasilan
CV. Rejeki
Mapan
Lestari
Pering
Nilai
kat
1.
Kualitas
CV. Cahaya
Mutiara
Pering
Nilai
kat
CV. Happy
Plastikindo
Pering
Nilai
kat
0,144
3
0,432
4
0,576
3
0,432
0,075
4
0,3
4
0,3
3
0,225
0,106
3
0,318
2
0,212
4
0,424
0,240
4
0,96
3
0,72
3
0,72
Bahan Baku.
2.
Loyalitas
Konsumen
3.
Kualitas
Sumber Daya
Manusia.
4.
Kualitas
Mesin
Produksi
68
5.
Harga
0,057
3
0,171
3
0,171
3
0,171
0,209
3
0,627
3
0,627
2
0,418
0,167
4
0,668
4
0,668
4
0,668
produk yang
bersaing.
6.
Kualitas
produk.
7.Lokasi
Perusahaan
Jumlah
1.00
3.476
3.274
3.058
Sumber : Pengolahan data, 2013
Dari Tabel Matriks CPM di atas, dapat diketahui bahwa CV. Rejeki Mapan Lestari
memiliki dua pesaing utama dalam industri daur ulang, yaitu CV. Cahaya Mutiara
dan CV. Happy Plastikindo. Nilai yang telah dibobot untuk CV. Rejeki Mapan
Lestari adalah 3.476, CV. Cahaya Mutiara 3.274 dan CV. Happy Plastikindo 3.058.
Hal ini menunjukkan bahwa CV . Rejeki Mapan Lestari bila dibandingkan dengan
pesaingnya sudah sangat kuat. CV. Rejeki Mapan Lestari sudah mampu bersaing
dengan kedua perusahaan yang sejenis. Untuk itu diharapkan agar perusahaan dapat
mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaannya.
4.4 Tahap Pencocokkan
Tahap ini dilakukan untuk mencocokkan kekuatan dan kelemahan internal
dengan Peluang dan ancaman eksternal. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui posisi
perusahaan agar dapat menghasilkan strategi alternatif yang layak untuk CV. Rejeki
Mapan Lestari.
4.4.1 Matriks SWOT/TOWS
Matriks SWOT/TOWS merupakan suatu alat pencocokkan yang dapat
membantu CV. Rejeki Mapan Lestari dalam mengembangkan strategi bisnisnya.
Matriks SWOT dilakukan dengan cara mencocokkan faktor internal dengan faktor
eksternal perusahaan sehingga dapat menghasilkan startegi alternatif yang layak bagi
perusahaan dalam menghadapi ancaman yang ada.
69
Tabel 4.3 Matriks SWOT CV. Rejeki Mapan Lestari
Kekuatan (S)
1. Memiliki
Kelemahan (W)
sumber
1. Pemasok bahan
daya manusia yang
baku
berpengalaman.
merupakan
2. Tata
letak
produksi
mesin
individu,
yang
sehingga
teratur
sehingga
jumlah
proses
produksi
baku
dapat
berjalan
dapatkan tidak
lancar.
harinya.
pengorganisasian
pembagian
tugas yang spesifik.
4. Memiliki hubungan
kerjasama
dengan
para pemasok.
5. Harga produk yang
bersaing.
di
menentu setiap
3. Adanya
atau
bahan
2. CV.
Mapan
Rejeki
Lestari
hanya
memproduksi 3
jenis
bahan
baku
plastik
daur
ulang
diantara
12
jenis
bahan
baku
plastik
daur ulang yang
ada.
3. Belum
adanya
program
pelatihan
pada
tenaga kerja.
4. Jumlah
kerja
dimiliki
tenaga
yang
masih
sedikit.
5. Tidak
adanya
70
kegiatan
yang
mendukung
untuk
memasarkan
produk.
6. Tidak
adanya
riset
dan
pengembangan
(Research
and
Development)
untuk
memproduksi
produk
ulang
daur
berjenis
lain.
Peluang (O)
Strategi SO
1. Adanya
1. Banyaknya
Strategi WO
jumlah
baku
1. Walaupun
peningkatan
bahan
pemakaian
menyebabkan harga
hanya
plastik
daur
bahan
memproduksi 3
ulang
pada
terjangkau
baku
yg
dan
perusahaan
mampu
jenis
biji
industri
apabila perusahaan
plastik, namun
makanan dan
melakukan
salah satu jenis
minuman.
kerjasama
2. Adanya trend
dengan
plastik tersebut
pemasok maka akan
merupakan
membuat
harga
jenis
plastik
yang sedang
bahan
yang
yang
dapat
berkembang.
lebih terjangkau lagi
digunakan
dan hal ini dapat
untuk makanan
jumlah bahan
menekan
dan
baku
produksi
sehingga
perusahaan.
harga bahan
S4)
go
green
3. Banyaknya
baku
biaya
minuman
sehingga
(O3,
dengan adanya
peningkatan
71
baku
pemakaian
dapat
diperoleh
plastik
daur
dengan harga
ulang
pada
yang
industri
lebih
makanan
terjangkau.
4. Terbukanya
dan
minuman maka
pemanfaatan
perusahaan
limbah daur
dapat
lebih
ulang.
fokus
pada
5. Adanya
pembuatan biji
peningkatan
plastik
penggunaan
foodgrade (bisa
plastik
digunakan untk
karena
gaya
yg
makanan
dan
hidup
minuman) (O1,
masyarakat
W2)
yang semakin
ingin praktis
terutama
masyarakat
di Indonesia.
Ancaman (Threats)
1. Banyaknya
Strategi ST
Strategi WT
1. Melakukan
1. Banyaknya
jumlah
hubungan kerjasama
jumlah pemain
pemain
dengan
dalam
industri
dalam bidang
pemasok
dan
Adanya
usaha
harga produk dapat
perubahan pada
bersaing
dengan
selera
pemain
dalam
yang
sama.
2. Harga BBM
para
sehingga
konsumen
(Bahan Bakar
bidang usaha yang
sehingga
Minyak)
sama. (S4, S5, T1)
dan
yang
terus
meningkat.
riset
pengembangan
penting
untuk
72
3. Adanya
dilakukan untuk
perubahan
keberlangsunga
selera
n perusahaan di
konsumen.
masa yang akan
4. Tingginya
datang
posisi tawar
(T1, T3,W6)
konsumen.
5. Tidak
2. Banyaknya
stabilnya
jumlah pemain
harga bahan
baku plastik
(fluktuasi).
dalam
bidang
usaha
yang
sama sehingga
perusahaan
harus memiliki
kegiatan untuk
memasarkan
produknya
sehingga
perusahaan
dapat
lebih
dikenal
oleh
masyarakat.
(T1, W5)
Sumber: Pengolahan data, 2013
a) Strategi SO (Integrasi ke Belakang)
Banyaknya jumlah bahan baku menyebabkan harga bahan baku yang
terjangkau dan apabila perusahaan melakukan kerjasama dengan pemasok
maka akan membuat harga bahan baku yang lebih terjangkau lagi dan hal ini
dapat menekan biaya produksi perusahaan. (O3, S4)
b) Strategi WO (Pengembangan Produk)
Walaupun perusahaan hanya mampu memproduksi 3 jenis biji plastik, namun
salah satu jenis plastik tersebut merupakan jenis plastik yang dapat digunakan
73
untuk makanan dan minuman sehingga dengan adanya peningkatan
pemakaian plastik daur ulang pada industri makanan dan minuman maka
perusahaan dapat lebih fokus pada pembuatan biji plastik yang foodgrade
(bisa digunakan untk makanan dan minuman) (O1, W2)
c) Strategi ST ( Integrasi ke Belakang)
Melakukan hubungan kerjasama dengan para pemasok sehingga harga
produk dapat bersaing dengan pemain dalam bidang usaha yang sama. (S4,
S5, T1)
d) Strategi WT (Pengembangan Produk)
Banyaknya jumlah pemain dalam industri dan Adanya perubahan pada selera
konsumen sehingga riset dan pengembangan penting untuk dilakukan untuk
keberlangsungan perusahaan di masa yang akan datang. (T1, T3,W6)
e) Strategi WT (penetrasi Pasar)
Banyaknya jumlah pemain dalam bidang usaha yang sama sehingga
perusahaan harus memiliki kegiatan untuk memasarkan produknya sehingga
perusahaan dapat lebih dikenal oleh masyarakat. (T1, W5)
4.4.2 IE Matriks (Internal External Matriks)
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013
Gambar 4.4 Hasil Matriks Internal-Eksternal (IE) CV. Rejeki Mapan Lestari
Berdasarkan hasil dari matriks EFE (External factor evaluation) dengan nilai
sebesar 3,265 dan IFE (Internal factor evaluation) dengan nilai sebesar 3,399 maka
74
dengan demikian CV. Rejeki Mapan Lestari dapat diposisikan pada sel I yaitu pada
divisi tumbuh dan membangun. Dimana pada divisi ini terdapat beberapa strategi
alternatif yang sesuai bagi CV. Rejeki Mapan Lestari antara lain:
1. Strategi Intensif
a) Penetrasi Pasar Dengan melakukan aktivitas pemasaran
produk dan promosi sehingga dapat menigkatkan keinginan
konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan oleh CV.
Rejeki Mapan Lestari.
b) Pengembangan Pasar Dengan membuka cabang-cabang
perusahaan di berbagai kota yang memiliki potensi dalam
bisnis limbah daur ulang sehingga perusahaan dapat
mendapatkan pelanggan yang baru dan dapat meningkatkan
pangsa pasar.
c) Pengembangan Produk Dengan menyediakan varian produk
yang seperti plastik flake.
2. Strategi Integratif
a) Integrasi ke Belakang Dengan
memasok sendiri bahan
baku untuk proses produksi.
b) Integrasi ke Depan Dengan membuat jaringan distribusi
untuk membantu dalam pendistribusian
produknya kepada
pelanggan.
c) Integrasi Horizontal Dengan membeli perusahaan pesaing
4.4.3 Matriks Strategi Besar (Matrix Grand Strategy)
Sumber: Pengolahan Data, 2013
75
Gambar 4.8 Matriks Grand Strategi CV. Rejeki Mapan Lestari.
Hasil Grand Strategy menandakan bahwa CV. Rejeki Mapan Lestari berada
pada kuadran I, yang menunjukkan perusahaan berada dalam posisi pertumbuhan
pasar yang cepat dan posisi kompetitif yang kuat. Sehingga, dapat dikatakan bahwa
perusahaan berada di posisi yang baik. Dan berdasarkan hasil CPM, CV. Rejeki
Mapan Lestari memiliki total skor bobot sebesar 3.476 dengan hasil total skor bobot
tersebut CV. Rejeki Mapan Lestari berada di posisi pertama, sehingga dapat
melaksanakan strategi-strategi yaitu, pengembangan pasar (market development),
penetrasi pasar (market penetration), pengembangan produk (product development),
integrasi kedepan (forward integration), integrasi ke belakang (backward
integration), integrasi horizontal (horizontal integration). Strategi yang digunakan
untuk tetap dapat bersaing dalam bisnis pendaur-ulangan plastik ini adalah strategi
integrasi ke depan, pengembangan produk serta penetrasi pasar.
4.5 Tahap Keputusan
Tahap keputusan dilakukan setelah melakukan tahap pemasukan dan tahap
pencocokkan, dimana tahap keputusan ini memberikan masukan kepada perusahaan
strategi apa yang cocok digunakan untuk melakukan persaingan. Berikut ini adalah
strategi alternatif yang telah dibuat serta wawancara dengan manajer perusahaan.
Tabel 4.5 Hasil strategi alternatif dari tahap pencocokan
Strategi Alternatif
Tahap pencocokan
Pengembangan
Matriks SWOT, Matriks IE, dan Matriks Grand
Produk
Strategy
Penetrasi pasar
Matriks SWOT, Matriks IE, dan Matriks Grand
Strategy
Integrasi ke belakang
Matriks SWOT, Matriks IE, dan Matriks Grand
Strategy
Sumber: Hasil analisis tahap pencocokan, 2013
76
4.5.1 Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM)
Tabel 4.6 Hasil Matriks QSPM CV. Rejeki Mapan Lestari
STRATEGI-STRATEGI ALTERNATIF
Faktor Internal
No
Kekuatan
1
Memiliki
sumber
daya
manusia
yang
Penetrasi
Integrasi ke
Pengembang
Pasar
Belakang
an Produk
Bobot
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
0.128
3
0.384
3
0.384
3
0.384
0.034
-
-
-
-
-
-
berpengalaman
.
2
Tata
letak
mesin produksi
yang
teratur
sehingga
proses produksi
dapat berjalan
lancar.
3
Adanya
pengorganisasi
an
0.143
atau
pembagian
tugas
yang
spesifik.
4
Memiliki
0.060
2
0.12
4
0.24
3
0.18
4
0.356
3
0.267
3
0.267
hubungan
kerjasama
dengan
para
pemasok.
5
Harga
produk
yang bersaing.
0.089
77
No
Kelemahan
1
Pemasok bahan
0.051
1
0.051
4
0.204
1
0.051
0.050
3
0.15
2
0.1
4
0.2
0.098
-
-
-
0.124
-
-
-
baku
merupakan
individu,
sehingga
jumlah
bahan
baku
di
dapatkan tidak
menentu setiap
harinya
2
CV.
Rejeki
Mapan Lestari
hanya
memproduksi 3
jenis
bahan
baku
plastik
daur
ulang
diantara
12
jenis
bahan
baku
plastik
daur
ulang
yang ada
3
Belum adanya
program
pelatihan pada
tenaga kerja.
4
Jumlah tenaga
kerja
yang
dimiliki masih
sedikit.
78
5
Tidak
adanya
0.143
-
-
-
0.081
1
0.081
3
0.243
4
Bobot
AS
TAS
AS
TAS
AS
0.105
3
0.315
3
0.315
3
0.315
0.094
3
0.282
3
0.282
3
0.282
kegiatan yang
mendukung
untuk
memasarkan
produk.
6
Tidak
adanya
riset
0.324
dan
pengembangan
(Research and
Development)
untuk
memproduksi
produk
daur
ulang berjenis
lain.
Total
1.00
Faktor
Eksternal
No
Peluang
1
Adanya
TAS
peningkatan
pemakaian
plastik
daur
ulang
pada
industri
makanan
dan
minuman.
2
Adanya
trend
go green yang
sedang
berkembang.
79
3
Banyaknya
jumlah
0.138
2
0.276
2
0.276
3
0.414
0.167
1
0.167
3
0.501
4
0.668
0.076
3
0.228
4
0.304
2
0.152
0.067
4
0.268
3
0.201
3
0.201
bahan
baku sehingga
harga
bahan
baku
dapat
diperoleh
dengan
harga
yang
lebih
terjangkau.
4
Terbukanya
pemanfaatan
limbah
daur
ulang.
5
Adanya
peningkatan
penggunaan
plastik karena
gaya
hidup
masyarakat
yang
semakin
ingin
praktis
terutama
masyarakat di
Indonesia.
1
Ancaman
Banyaknya
jumlah pemain
dalam
bidang
usaha
yang
sama.
80
2
Harga
BBM
(Bahan
Bakar
0.057
1
0.057
1
0.057
3
0.171
0.046
4
0.184
2
0.092
4
0.184
0.082
-
0.167
2
Minyak) yang
terus
meningkat.
3
Adanya
perubahan
selera
konsumen.
4
Tingginya
posisi
-
-
tawar
konsumen.
5
Tidak stabilnya
harga
bahan
baku
plastik
0.334
1
0.167
4
0.668
(fluktuasi)
Total
1.00
3.253
3.633
4.461
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013
Dari tabel matriks QSPM CV. Rejeki Mapan Lestari di atas, dapat dilihat
bahwa Strategi Pengembangan Produk memiliki total nilai daya tarik yang lebih
tinggi yaitu sebesar 4.461 dibandingkan dengan strategi penetrasi pasar dan integrasi
ke belakang. Nilai ini menunjukkan bahwa Strategi Pengembangan Produk lebih
menarik untuk diterapkan bagi perusahaan.
4.6 Implementasi Hasil Penelitian
Dari hasil pengolahan data melalui matriks QSPM, dapat dilihat bahwa
strategi pengembangan produk lebih cocok untuk diterapkan oleh perusahaan.
strategi ini dapat berjalan dengan baik apabila perusahaan lebih memperhatikan
faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang merupakan faktor yang berperan
sangat penting bagi keberlangsungan bisnis perusahaan. faktor-faktor tersebut
adalah:
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor internal perusahaan yang
berperan sangat penting bagi jalannya suatu usaha sehingga untuk dapat
81
menerapkan strategi ini perlu adanya aktivitas-aktivitas yang dapat
meningkatkan kinerja sumber daya manusia, aktivitas-aktivitas tersebut yaitu:
a) Memberikan motivasi kerja kepada karyawan
Motivasi yang diberikan dapat berupa promosi jabatan atau dapat juga
berupa kompensasi sehingga semangat kerja karyawan meningkat dan
kinerja pada karyawan juga dapat meningkat.
b) Memberikan pelatihan kepada karyawan
Memberikan pelatihan kepada karyawan sehingga karyawan dapat
menambah wawasan baru dan karyawan tersebut dapat mengembangkan
perusahaan dengan wawasan yang didapatnya dari pelatihan tersebut.
c) Melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan secara berkala
Penilaian kinerja karyawan dilakukan agar dapat mengetahui tingkat
kinerja pada karyawan pada perusahaan.
1. Operasi atau produksi
Proses operasi atau produksi adalah salah satu hal terpenting dalam perusahaan
dan dapat menjadi salah satu kendala bagi perusahaan, hal-hal yang dapat
dilakukan agar proses produksi dapat berjalan dengan baik adalah:
a) Menambahkan karyawan yang memiliki keahlian dalam melakukan
proses produksi sehingga proses produksi tidak terhambat
b) Menambahkan mesin produksi agar proses produksi dapat berjalan lancar.
2. Penelitian dan pengembangan
Penelitian dan pengembangan juga termasuk faktor yang penting bagi
perusahaan, cara yang dapat dilakukan dalam hal penelitian dan pengembangan
guna untuk mencapai keberhasilan dalam penerapan strategi pengembangan
produk adalah:
a) Membuat website agar perusahaan dapat dikenal secara luas oleh
masyarakat.
b) Memproduksi jenis biji plastik yang lainnya.
3. Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu strategi yang dapat membuat konsumen mengetahui
tentang keberadaan produk yang ditawarkan oleh perusahaan, maka dari itu
perusahaan juga harus berpusat pada pemasaran, yaitu dengan cara :
a) Memberikan potongan harga.
b) Memasangkan iklan pada media cetak dan media elektronik.
82
c) Mengikuti acara amal yang dilakukan oleh yayasan pecinta alam.
4. Sosial
Perubahan selera konsumen sering kali berubah-berubah sehingga perusahaan
harus mengembangkan produknya agar konsumen tidak jenuh terhadap produk
yang ditawarkan perusahaan.
5. Teknologi
Teknologi merupakan salah satu faktor terpenting bagi keberlangsungan hidup
perusahaan tanpa adanya teknologi yang canggih dan terdepan sebuah
perusahaan dapat kalah dalam persaingan dengan perusahaan lain yang memiliki
teknologi yang lebih baik dari perusahaan, maka dari itu perusahaan juga harus
menetapkan fokus pada teknologi yaitu dengan cara :
a) Mengganti
mesin-mesin
berteknologi
lama
dengan
mesin-mesin
berteknologi baru sehingga hasil produksi dapat berjalan lebih efektif dan
efisien.
b) Melakukan
pembaharuan
teknologi informasi.
pada
sistem-sistem
manajemen
dengan
Download