BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI eksklusif 1. Pengertian Air Susu

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ASI eksklusif
1. Pengertian
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan putih yang merupakan suatu
emulsi lemak dan larutan protein, laktosa dan garam-garam organik
yang dikeluarkan oleh kelenjar mammae pada manusia. ASI
merupakan salah satu-satunya makanan alami berasal dari tubuh
yang hidup, disediakan bagi bayi sejak lahir hingga berusia 2 tahun
atau lebih (Siregar, 2006).
ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh
unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual.
ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan pertumbuhan,
anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup hampir
200 unsur zat makanan (Purwanti, 2007).
ASI merupakan makanan pertama yang terbaik dan paling
sempurna untuk bayi. Kandungan gizinya yang tinggi dan adanya
zat kebal didalamnya, membuat ASI tidak tergantikan oleh susu
fomula yang paling hebat dan mahal sekalipun. Selain itu ASI juga
tidak pernah basi, selama masih dalam tempatnya. Terkait itu, ada
satu hal yang disayangkan yakni rendahnya pemahaman ibu,
keluarga dan masyarakat mengenai pentingnya ASI bagi bayi.
11
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
12
Akibatnya program pemberian ASI eksklusif tidak berlangsung
secara optimal (Yuliarti,2010).
ASI eksklusif adalah menyusui bayi secara murni, yang
dimaksud murni adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan
tanpa tambahan cairan apapun, seperti susu formula, jeruk, madu,
air teh, air putih, dan tanpa pemberian makanan tambahan lain
seperti pisang, bubur susu, biscuit, bubur atau nasi tim. Setelah bayi
berusia 6 bulan, barulah bayi diberikan makanan pendamping ASI
dengan ASI tetap diberikan makanan pendamping ASI dengan ASI
tetap diberikan sampai usia bayi 2 tahun atau lebih (Wiji, 2013).
Dalam Al-Qur’an juga telah dijelaskan bahwa seorang ibu
dianjurkan menyusui anaknya bukan hanya 6 bulan menyusui
melainkan selama 2 tahun. Seperti yang dijelaskan dalam firman
Allah berikut : “ Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya
selama 2 tahun penuh, yaitu bagi ibu yang ingin menyempurnakan
penyusuan” (QS al-Baqoroh : 233).
ASI
selain
sebagai
sumber
nutrisi
dapat
memberi
perlindungan kepada bayi melalui berbagai zat kekebalan yang
dikandungnya. Walaupun ibu dalam kondisi kekurangan gizi
sekalipun, ASI tetap mengandung nutrisi esensial yang cukup untuk
bayi dan mampu mengatasi infeksi melalui komponen sel fagosit
dan imunoglobulin (Munasir, 2008). Roesli (2007) menambahkan
bahwa ASI akan merangsang pembentukan daya tahan tubuh bayi
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
13
sehingga ASI berfungsi pula sebagai imunisasi aktif. ASI juga
mengandung berbagai komponen anti inflamasi, seperti vitamin A,
C dan E, sitoksin, enzim dan inhibitor enzim.
Selain mempunyai komposisi yang sesuai berbagai penelitian
epidemiologis menunjukkan pemberian ASI pada bayi mempunyai
keuntungan terhadap kesehatan pada umumnya, pertumbuhan,
perkembangan dan pengurangan resiko terkena penyakit akut dan
kronik. Selain keuntungan bagi bayi, menyusui juga memberi
keuntungan kepada ibu. Menyusui meningkatkan kadar hormon
oksitosin yang mengurangi pendarahan pasca persalinan dan
mempercepat involusi uterus.
Pemberian ASI merupakan metode pemberian makanan bayi
yang terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan selain
juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan
cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6
bulan pertama kehidupannya. ASI mengandung lebih dari 200
unsur-unsur pokok, antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat,
vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat
kekebalan, dan sel darah putih. Semua zat ini terdapat secara
proporsional dan seimbang satu dengan yang lainnya (Roesli, 2008).
Program
ASI
eksklusif
merupakan
program
promosi
pemberian air susu ibu pada bayi tanpa memberikan makanan atau
minuman lain. Tahun 1990, pemerintah mencanangkan Gerakan
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
14
Nasional Peningkatan Pemberian ASI (PPASI) yang salah satu
tujuannya
adalah
untuk
membudayakan
perilaku
menyusui
eksklusif kepada bayi dari lahir sampai usia 4 bulan. Tahun 2004,
sesuai dengan anjuran WHO, pemberian ASI eksklusif ditingkatkan
menjadi 6 bulan sebagaimana dinyatakan dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No.450/MENKES/SK/VI/2004 dan
PP RI Nomer 33 tahun 2012 (Kemenkes dalam Jafar, 2012).
Berdasarkan Undang - Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009
mengatur bahwa setiap bayi hingga berusia 6 bulan berhak
mendapatkan ASI eksklusif, kecuali tidak dimungkinkan atas
indikasi medis. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia [SDKI],
(2012) juga menekankan pentingnya pemberian ASI eksklusif
karena semua komposisi yang terkandung dalam ASI merupakan
zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi dalam enam bulan pertama
kehidupan bayi.
Manfaat
ASI eksklusif
meliputi
menjaga
kelangsungan hidup bayi (WHO, 2013).
2. Komposisi ASI
ASI yang pertama keluar disebut dengan fore milk dan
selanjutnya disebut dengan hind milk. Fore milk merupakan ASI
awal yang banyak mengandung air berfungsi sebagai makanan
pembuka dan penghilang haus, sedangkan hind milk lebih banyak
mengandung
karbohidrat
dan
lemak
berfungsi
untuk
mengenyangkan bayi (Yuliarti, 2010). Pernyataan ini juga didukung
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
15
oleh Khasanah (2011) bahwa komposisi ASI tidak konstan dan
tidak sama dari waktu ke waktu karena komposisi dipengaruhi
stadium laktasi, ras, diit ibu dan keadaan gizi.
Menurut Roesli (2007), kandungan yang terdapat di dalam ASI
diantaranya:
a. Kolostrum
Adalah cairan pertama ASI yang keluar pada hari pertama
dan kedua sesudah melahirkan dengan komposisi yang selalu
berubah-ubah berwarna kekuning-kuningan, agak kental dan
kasar, banyak mengandung protein, mineral dan vitamin dan
berfungsi untuk melindungi bayi dari penyakit infeksi karena
mengandung zan anti-infeksi 10-17 kali lebih dibanding ASI
matang. Kolostrum terasa agak kasar karena mengandung butirbutir lemak, bekas-bekas epitel, dan limfosit. Dapat diartikan
sebagai cairan pelancar dan pembersih saluran-saluran ASI.
Volume kolostrume antara 150-300 ml/24 jam.
b. Karbohidrat
Karbohidrat utama ASI adalah laktosa (gula susu) yang
merupakan satu-satunya karbohidrat yang terdapat dalam ASI
dan berfungsi sebagai sumber energi dan membantu penyerapan
kalsium serta mineral-mineral lainnya. ASI mengandung lebih
banyak laktosa dibanding dengan susu mamalia lainnya sekitar
20-30% lebih banyak dari susu sapi.
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
16
c. Protein
Terdapat dua jenis protein utama dalam ASI yaitu casein
dan whey. Protein whey sangat mudah dicerna dibandingkan
protein casein. Dalam ASI lebih banyak terdapat protein whey
(60%) dari pada casein sehingga tidak memberatkan pencernaan
bayi. Protein berguna untuk pembentukan sel pada bayi yang
baru lahir. Kandungan protein ASI cukup tinggi dan
komposisinya berbeda dengan protein yang terdapat dalam susu
formula. Protein dalam ASI lebih bisa diserap oleh usus bayi
dibandingkan dengan susu formula.
d. Taurin
Adalah protein otak yang diperlukan untuk pertumbuhan
syaraf, susunan syaraf, juga penting untuk pertumbuhan retina.
e. Lemak
Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI
berasal dari lemak. Lemak dalam ASI lebih mudah dicerna dan
diserap oleh bayi dibandingkan dengan lemak susu sapi karena
ASI mengandung lebih banyak enzim pemecah lemak (lipase).
Lemak ASI lebih benyak mengandung asam lemak tak jenuh
sehingga lemak ASI dapat lebih baik diserap oleh usus bayi.
f. Mineral
Zat besi dan kalsium di dalam ASI merupakan mineral dan
jumlahnya tidak terlalu banyak dalam ASI. Mineral ini
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
17
berfungsi sebagai pembentukan atau pembuatan darah dan
pembentukan tulang .
g. Vitamin
1) Vitamin K dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang
berfungsi sebagai faktor pembekuan.
2) Vitamin D berfungsi untuk pembentukan tulang bayi baru
lahir, vitamin D juga berasal dari sinar matahari.
3) Vitamin E berfungsi penting untuk ketahanan dinding sel
darah merah.
4) Vitamin A berfungsi untuk kesehatan mata, selain itu untuk
mendukung
pembelahan
sel,
kekebalan
tubuh,
dan
pertumbuhan.
5) Vitamin B, asam folat, vitamin C adalah vitamin yang larut
dalam air dan terdapat dalam ASI.
h. Zat kekebalan
Zat
kekebalan
yang
terdapat
dalam
ASI
adalah
imunoglobulin (IgA) yang dapat melindungi bayi pada tempattempat yang sering menjadi serangan kuman dan infeksi, yakni
membran mukosa tenggorokan, paru-paru, dan saluran cerna.
ASI juga mengandung laktoferin, lisozim dan sel darah putih
(leukosit) yang melengkapi sistem kekebalan tubuh bayi.
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
18
3. Fisiologi laktasi
Laktasi atau menyusui merupakan proses yang cukup
kompleks. Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian yaitu
produksi (pembuatan) dan pengeluaran ASI (Ariani, 2010).
a. Produksi (pembuatan) ASI
Keadaan saat hamil membuat hormon prolaktin meningkat,
tetapi ASI biasanya belum keluar karena masih dihambat oleh
kadar estrogen yang begitu tinggi. Hari kedua atau ketiga
setelah melahirkan, kadar estrogen dan progesteron turun
drastis sehingga pengaruh prolaktin lebih besar.
Alveoli mulai menghasilkan ASI saat kadar estrogen dan
progesteron turun. Mekanisme ini yang membuat produksi ASI
seorang ibu akan optimal dalam waktu sekitar 72 jam setelah
melahirkan. Menyusui bayi setelah melahirkan sangatlah
penting
karena
dengan
menyusui
lebih
dini
terjadi
perangsangan putting susu, terbentuklah prolaktin sehingga
pembuatan ASI semakin lancar (Ariani, 2010).
b. Pengeluaran ASI
Pengeluaran air susu dari payudara adalah faktor penting
dalam kelanjutan produksinya, terdapat bahan kimia dalam ASI
yang dirancang untuk menghentikan produksi ASI jika tidak
digunakan, jika ASI yang sudah diproduksi tidak diisap atau
dikeluarkan dari payudara dalam waktu yang lama, bahan kimia
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
19
(penghambat) atau inhibitor autokrin ini akan menghentikan
sel-sel pembuat ASI memproduksi ASI.
Bayi yang sudah berusia lebih dari 6 bulan dan akan
diberikan makanan tambahan reflek prolaktin akan terhenti,
sekresi ASI pun akan terhenti. Alveoli akan meluruh, kemudian
seiring siklus menstruasi alveoli akan terbentuk kembali.
Mekanisme ini mencegah penuhnya payudara yang diperlukan
ketika bayi berhenti menyusu atau tidak menyusu sama sekali.
Proses menyusui ataupun diperah untuk mengeluarkan ASI
inhibitor autokrin tetap dikeluarkan sehingga produksi ASI
terus berlanjut. Intensitas yang tinggi pada bayi untuk menyusu
maka semakin banyak ASI diproduksi, sebaliknya jika semakin
jarang
bayi
untuk
menyusui
makin
sedikit
payudara
menghasilkan ASI (Ariani, 2010).
4. Manfaat ASI eksklusif
Menurut Roesli, (2007), ASI banyak sekali manfaatnya baik
bagi bayi dan ibu bayi itu sendiri, antara lain:
a. Manfat bagi bayi
Manfaat utama yang dapat diperoleh dari ASI yaitu bayi
bisa mendapatkan nutrisi terlengkap dan terbaik baginya. ASI
juga dapat melindungi bayi dari berbagai alergi dan penyakit,
serta meringankan kerja pencernaan. Manfaat lain yang
diperoleh dari ASI antara lain:
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
20
1) ASI sebagai sumber nutrisi bayi
ASI adalah makanan yang paling sempurna baik kualitas
dan kuantitasnya. Salah satu hal yang menyababkan ASI
sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi baru lahir adalah
kandungan minyak omega-3. Selain sebagai zat penting bagi
otak dan mata omega-3 juga penting selama masa kehamilan
dan pada tahap-tahap awal usia bayi yang dengannya otak
dan saraf berkambang optimal (Roesli, 2007).
2) ASI meningkatkan kekebalan tubuh bayi
Pada waktu bayi baru lahir secara alamiah ia
mendapatkan zat kekebalan tubuh (imunoglobulin) dari
ibunya melalui plasenta, tetapi kadar zat tersebut akan turun
setelah kelahirannya, padahal dari waktu bayi lahir hingga
usia beberapa bulan bayi tidak bisa membentuk kekebalan
sendiri secara sempurna. Hal tersebut dapat diatasi jika bayi
diberi ASI, sebab ASI mengandung faktor kekebalan tubuh
yang diperlukan bagi tubuhnya. ASI awal mengandung
faktor kekebalan tubuh yang lebih tinggi dibandingkan ASI
keluar selanjutnya. ASI menyediakan lingkungan bagi
bakteri flora normal yang keberadaannya dapat menghambat
perkembangan bakteri, virus, dan parasit berbahaya.
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
21
3) ASI baik bagi pertumbuhan emas otak bayi (meningkatkan
kecerdasan)
Otak bayi membesar dua kali lipat dalam tahun pertama
kehidupan. Sel-sel otak yang banyaknya 14 miliar sel, tidak
bisa tumbuh dan berkembang secara alami sehingga
mambutuhkan nutrisi, seperti lemak dan protein. ASI
mengandung AA (Asam Arakhidonat) termasuk kelompok
omega-6 dan DHA (Asam Dekosa Heksanoat) kelompok
omega-3, dan nutrisi lain seperti protein, laktosa dan lemak
lainnya yang merupakan zat yang dapat merangsang
pertumbuhan otak bayi. Banyak penelitian menunjukan
bahwa bayi yang diberikan ASI memiliki IQ lebih tinggi
dibandingkan dengan bayi yang tidak diberikan ASI.
4) Menyusui dapat menjalin interaksi antara ibu dan anak
Pengaruh kontak langsung antara ibu dan anak secara
langsung dapat membentuk ikatan kasih sayang antara
mereka karena berbagai rangsang, seperti sentuhan kulit (skin
to skin contact) akan memberikan rasa aman dan tentram
terutama karena ia mendengar detak jantung ibunya yang
telah ia kenal sejak dalam kandungan. Perasaan terlindungi
dan dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar
perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang
percaya diri dan dasar spiritual yang baik.
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
22
5) ASI menghindarkan bayi dari alergi
Alergi adalah suatu bentuk penolakan tubuh yang
berlebihan atas masuknya zat asing ke dalam tubuh. Alergi
sering terjadi pada bayi karena sistem pertahanan yang belum
sempurna. Bayi yang diberi ASI akan terhindar dari alergi
karena mengandung antibodi IgA tinggi yang fungsi sebagai
pencegahan sistem imun terhadap zat pemicu alergi.
b. Manfaat bagi ibu
Manfaat memberikan ASI tidak hanya dirasakan oleh bayi
saja, melainkan bagi ibu juga banyak manfaatnya antara lain:
1) Mengurangi perdarahan setelah melahirkan
Perdarahan setelah melahirkan akan berkurang karena
pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar oksitosin yang
berguna juga untuk penutupan pembuluh darah (kontriksi)
sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti. Hal ini akan
menurunkan angka kematian ibu (Roesli, 2007).
2) Mengurangi terjadinya anemia
Mengurangi kemungkinan terjadinya anemia karena
kekurangan zat besi, menyusui mengurangi pendarahan.
3) Menjarangkan kehamilan
Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman,
murah dan cukup berhasil. Selama ibu memberi ASI
eksklusif dan belum haid, 98% tidak akan hamil pada 6
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
23
bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil
sampai bayi berusia 12 bulan (Roesli, 2007).
4) Mempercepat pengecilan ukuran rahim
Saat menyusui ada hormon oksitosin yang berperan
dalam produksi ASI yang berfungsi membantu rahim
kembali mengecil lebh cepat dibandingkan ibu yang tidak
menyusui.
5) Lebih cepat langsing kembali
Menyusui akan membutuhkan energi maka tubuh akan
mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil.
Dengan demikian berat badan ibu akan lebih cepat kembali
keberat badan sebelum hamil.
6) Mengurangi resiko kanker payudara
Diperkirakan zat innate immune system yang terdapat
dalam ASI bisa memberikan perlindungan terhadap jaringan
payudara ibu sehingga bisa terhindar dari ancaman kanker
payudara (Roesli, 2007).
7) Lebih ekonomis/murah
Dengan menyusui secara eksklusif ibu tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk makanan bayi sampai berumur 4
atau 6 bulan. Menghemat pengeluaran untuk membeli susu
formula dan bisa dialokasikan untuk memberi makanan
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
24
bergizi bagi ibu, karena menyusui memerlukan gizi yang
lebih.
8) Praktis dan portabel
ASI selalu tersedia dan ketika bayi ingin menyusui
langsung dapat diberikan tanpa ribet mempersiapkan susu
botol.
9) Memberi kepuasan bagi ibu
Ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif akan
merasakan kepuasan, kebanggaan dan kebahagiaan yang
mendalam.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif.
Menurut Astutik (2014), beberapa alasan yang menyebabkan
seseorang ibu tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya adalah
1. Pekerjaan ibu
Pekerjaan adalah aktivitas sehari-hari yang dilakukan ibu diluar
pekerjaan rutin rumah tangga yang tujuannya untuk mencari nafkah
dan membantu suami. Di sebagian negara berkembang, rata-rata
wanita bekerja 12-18 jam per hari sedangkang pria bekerja 10-12 jam
per hari. Kaum ibu dituntut untuk mampu membagi waktu antara
bekerja dan waktu untuk keluarga. Bekerja bukan alasan untuk tidak
memberikan ASI eksklusif, arena waktu kerja bayi bisa diberi ASI
perah sehari sebelumnya (Roesli, 2007).
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
25
2. Budaya sekitar
a. Meniru teman
Persepsi mansyarakat akan gaya hidup mewah membawa
dampak menurunnya ketersediaan menyusui. Bahwa adanya
pandangan bagi kalangan tertentu bahwa susu botol sangat cocok
buat bayi dan terbaik (Astutik, 2014).
b. Merasa ketinggalan zaman
Budaya modern dan perilaku masyarakat yang meniru negara
barat mendesak para ibu untuk segera menyapih anaknya dan
memilih air susu buatan sebagai jalan keluarnya (Siregar, 2004).
3. Produksi ASI tidak mencukupi
Alasan ini merupakan alassan utama para ibu untuk tidak
memberikan ASI eksklusif. Walaupun banyak ibu-ibu yang merasa
ASI-nya kurang, hanya sedikit sekali (2%-5%) yang secara biologis
memang kurang produksinya. Selebihnya 95%-98% ibu dapat
menghasilkan ASI yang cukup untuk bayinya (Roesli, 2007). Ada
beberapa faktor yang perlu diidentifikasi dan diperbaiki sebagai
penyebab berkurangnya ASI, yaitu sebagai berikut:
a) Inisiasi menyusui dini
Hal-hal yang mengurangi produksi ASI adalah tidak
melakukan
inisiasi
menyusui
dini
(IMD),
menjadwalkan
pemberian ASI, memberikan minuman prelaktal (bayi diberi
minum sebelum ASI keluar), apalagi memberinya dengan dot/botol,
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
26
kesalahan posisi dan perlekatan bayi pada menyusu, serta tidak
mengosongkan salah satu payudara saat menyusui. Produksi ASI
juga dapat berkurang bila bayi menyusu terlalu sebentar (Astutuik,
2014).
b) Faktor psikologi ibu
Persiapan psikologis ibu sangat menentukan keberhasilan
menyusui. Ibu yang tidak mempunyai kenyakinan mampu
memproduksi
ASI,
umumnya
memang
produksi
ASI-nya
berkurang. Stres, khawatir dan ketidakbahagiaan ibu pada periode
menyusui sangat berperan dalam menyukseskan pemberian ASI
eksklusif. Peran keluarga dalam meningkatkan percaya diri sangat
besar (Astutuik, 2014).
c) Faktor fisik ibu
Faktor fisik ibu seperti sakit, lelah, ibu yang menggunakan pil
kontrasepsi atau alat kontrasepsi lain yang menggunakan hormon,
ibu menyusui yang hamil lagi, peminum alkohol, perokok atau ibu
dengan kelainan anatomis payudara dapat mengurangi produksi
ASI.
d) Faktor bayi
Tubuh ibu akan membuat ASI sesuai dengan kebutuhan
bayinya. Seorang ibu yagn mempunyai bayi kembar, baik kembar
dua maupun tiga sekalipun dapat menyusui kedua bahkan ketiga
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
27
bayinya. Ada beberpa faktor yang bersumber dari bayi misalnya
bayi sakit dan bayi dengan kelainan bawaan (Astutuik, 2014).
4. Pengetahuan
Ibu sering kurang mengetahui dan memahami tata laksana laktasi
yang benar (Dagun dalam Astutuik, 2014). Misalnya pentingnya
memberikan ASI, bagaimana ASI keluar, bagaimana posisi menyusui
dan perlekatan yang baik sehingga bayi dapat menghisap secara efektif
dan ASI dapat keluar secara optimal.
5. Takut ditinggal suami
Sebuah survey dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia (YLKI) terhadap ibu-ibu se-Jabodetabek diperoleh data
bahwa alasan pertama memberikan ASI pada anaknya adalah takut
ditinggal suami (Astutuik, 2014). Ini semua karena mitos yang salah,
menyusui akan mengubah bentuk payudara menjadi jelak. Sebenarnya
mengubah bentuk payudara adalah kehamilan buka menyusui.
6. Tidak diberi ASI tetap jadi orang
Pendapat bahwa jika bayi diberi ASI maka bayi akan tumbuh
menjadi tidak mandiri dan manja karena terlalu sering didekap dan
dibelai ternyata salah. Pendapat yang benar adalah seorang anak akan
tumbuh kurang mandiri, manja dan agresif karena kurang perhatian
bukan karena terlalu diperhatikan oleh orang tua.
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
28
7. Takut badan gemuk
Pendapat tentang ibu menyusui akan sukar menurunkan berat
badan
adalah
tidak
benar.
Pada
waktu
hamil
badan
telah
mempersiapkan timbunan lemak untuk membuat ASI. Timbunan
lemak yang terjadi saat hamil akan dipergunakan untuk proses
menyusui, sedangkan wanita yang tidak menyusui akan lebih sukar
untuk menghilangkan timbunan lemak (Roesli, 2008).
8. Promosi susu formula
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
pesat merupakan salah satu media untuk mempromosikan susu formula.
Walaupun sekarang promosi susu formula sudah dilarang, pada
kenyataannya di fasilitas kesehatan justru masih ada yang memberikan
susu formula kepada ibu postpartum dengan alsan kolostrum belum
keluar (Astutuik, 2014).
C. Pengetahuan ibu
1. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil “ tahu “ dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengideraan
terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan,
pendengaran, penerimaan rasa dan raba. Pengetahuan seseorang tentang
suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif.
Kedua aspek inilah yang akan menentukan sikap seseorang terhadap
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
29
suatu objek, semakin banyak aspek positif dari suatu objek diketahui
oleh seseorang, maka semakin positif juga sikap seseorang terhadap
objek
tersebut.
Meningkatnya
pengetahuan
dapat
menimbulkan
perubahan persepsi dan kebiasaan seseorang, pengetahuan juga
membentuk kepercayaan seseorang serta sikap terhadap suatu hal.
Perilaku yang didasari pengetahuan lebih langgeng dari perilaku yang
tidak didasari pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).
Pengetahuan merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi
perilaku dan keyakinan seseorang, selain itu kemampuan kognitif
membentuk cara berfikir seseorang, meliputi kemampuan untuk
mengerti faktor-faktor yang berpengaruh dalam kondisi sakit dan
praktek kesehatan personal. Semakin tinggi pengetahuan seseorang
tentang arti kesehatan dan manfaat dari fasilitas kesehatan maka akan
semakin besar pula keinginan untuk fasilitas kesehatan (Potter dan Perry,
2009).
Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil
pengguna pancainderanya. Pengetahuan adalah segala sesuatu apa yang
diketahui berdasarkan pengalaman yang didapatkan oleh setiap manusia.
Pengetahuan merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat
kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak
disengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau
pengamatan terhadap suatu objek teretentu (Mubarak, 2011).
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
30
Ada beberapa factor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang
(Notoatmojo, 2007) yaitu:
a. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu
usaha untuk
mengembangkan
kepribadian, kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup. Makin tinggi pendidikan seseorang
makin mudah seseorang tersebut menerima informasi.
b. Pengalaman
Pengalaman
belajar
dalam
bekerja
dan
berkembang
memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional serta
pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan
kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dan
keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik.
c. Umur
Dapat di perkirakan IQ akan menurun sejalan dengan
bertambahnya usia khususnya pada beberapa kemampuan yang lain
seperti misalnya kosa kata dan pengetahuan umum. Beberapa teori
berpendapat ternyata IQ seseorang akan menurun cukup cepat sejak
bertambahnya usia.
Menurut Notoatmodjo (2005),mengemukakan bahwa pengetahuan
yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu :
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
31
a. Tahu (Know)
Tahu merupakan kemampuan untuk mengingat suatu materi
yang telah dipelajari sebelumnya termasuk diantaranya mengingat
kembali terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang diterima.
b. Memahami (Comprehention)
Memahami merupakan kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi merupakan kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
d. Analisa (Analisys)
Analisa merupakan kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam
suatu stuktur organisasi tersebut.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi merupakan suatu kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu materi atau obyek.
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
32
2. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007) cara yang digunakan untuk
memperoleh pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Cara Tradisional atau Non Ilmiah
Cara tradisional atau kuno ini dipakai orang untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukannya metode ilmiah
atau metode penemuan secara sistematik dan logis.
b. Cara Modern atau Cara Ilmiah
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada
saat ini lebih sistematik, logis dan ilmiah. Cara ini disebut “metode
penelitian ilmiah” atau lebih popular disebut metode penelitian.
Dalam
memperoleh
kesimpulan
dilakukan
dengan
cara
mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatanpencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan obyek
penelitian.
D. Pekerjaan ibu
1. Pengertian
Menurut Anoraga (2009), kerja merupakan penggunaan proses
mental dan fisik dalam mencapai beberapa tujuan yang produktif.
Sedangkan Wales (2009), mengemukakan pekerjaan secara umum
didefinisikan sebagai sebuah kegiatan aktif yang dilakukan oleh
manusia. Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
33
dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan
digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi
seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap
sinonim dengan profesi.
Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas
atau kerja yang menghasilkan sebuah karya bernilai imbalan dalam
bentuk uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah
pekerjaan dianggap sama dengan profesi. Pekerjaan yang dijalani
seseorang dalam kurun waktu yang lama disebut sebagai karier.
Seseorang mungkin bekerja pada beberapa perusahaan selama
kariernya tapi tetap dengan pekerjaan yang sama (Wales (2009).
Sesuai dengan kodratnya, pekerja wanita akan mengalami haid,
kehamilan, melahirkan dan menyusui bayi. Untuk meningkatkan
kualitas SDM, dimulai sejak janin dalam kandungan, masa bayi, balita,
anak-anak sampai dewasa. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi
merupakan cara terbaik bagi peningkatan kualitas SDM sejak dini
yang akan menjadi penerus bangsa. (Nitno, 2009).
Di Inggris ibu yang hamil dan melahirkan bisa mendapatkan cuti
40 minggu, yang diambil mulai 11 minggu sebelum hari perkiraan
lahir sampai 29 minggu setelah melahirkan. Artinya, mungkin sekali
bagi ibu di sana untuk memberikan ASI Eksklusif bagi bayinya. Ironis
sekali jika melihat keadaan di Indonesia, sesuai kebijakan pemerintah,
sebagian besar perusahaan menerapkan kebijakan pemberian cuti
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
34
melahirkan hanya tiga bulan. Karena itu, kendati kampanye nasional
pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan dicanangkan, dan informasi
tentang manfaat ASI Eksklusif disebarluaskan merata di tengah
masyarakat, tetapi pada kenyataannya hanya penyebarluasan informasi
saja yang bisa berhasil dengan baik, tetapi semua itu hanya sebatas
informasi yang sulit sekali diwujudkan sebagai tindakan nyata (Akida,
2004)
Khusus bagi ibu yang bekerja, dengan singkatnya masa cuti
hamil dan melahirkan bahkan sebelum pemberian ASI Eksklusif
berakhir ibu sudah harus kembali bekerja dan meninggalkan bayinya
mengganggu pemberian ASI Eksklusif. Sebenarnya kendati demikian,
hal itu tidak berarti kesempatan ibu yang bekerja untuk memberi ASI
eksklusif kepada bayinya hilang sama sekali. Bekerja bukan alasan
untuk menghentikan pemberian ASI Eksklusif bagi sang buah hati.
Selain diberikan secara langsung, yakni dengan menyusukan si kecil,
ASI juga dapat diberikan secara tidak langsung dengan cara
memberikan ASI perah. Namun pada kenyataannya hal itu sulit
dilakukan terutama bagi ibu yang bekerja di luar rumah. Kondisi fisik
dan mental yang lelah setelah bekerja sepanjang hari telah
menghambat kelancaran produksi ASI. Sejumlah ibu yang baru
memiliki bayi mengaku terpaksa memberikan susu formula lantaran
harus kembali bekerja. Produksi ASI pun menurun lantaran kelelahan
setelah seharian bekerja (Rachmawati, 2006).
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
35
Roesli (2007), juga menambahkan pekerjaan bukanlah menjadi
alasan ibu tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Banyak
upaya yang bisa dilakukan agar bayi tetap bisa mendapatkan ASI
aksklusif diantaranya dengan cara memerah ASI sebelum Ibu
berangkat bekerja. Dengan begitu bayi akan tetap mendapatkan ASI
eksklusif selama 6 bulan dan ibu tetap bisa bekerja. Dukungan
lingkungan tempat bekerja yang ramah ibu berpengaruh sangat positif
terhadap keberhasilan realisasi ASI eksklusif bagi bayi-bayi Indonesia.
Perusahaan hendaknya juga memberi keleluasaan bagi para karyawati
untuk menyusukan bayi atau memerah ASInya di luar waktu istirahat.
2. Manfaat memerah ASI
Menurut Roesli (2007) banyak manfaat yang bisa didapat
dengan memerah ASI, yaitu:
a. Memerah ASI untuk persediaan saat ibu bekerja.
Bagi ibu bekerja yang tidak dapat membawa bayinya
ketempat kerja, pemberian ASI perah akan tetap memungkinkan
bayi memperoleh ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa harus
mendapat cuti tambahan.
b. Memerah ASI untuk bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) atau
bayi sakit yang lemah.
Bila bayi terlalu kecil atau terlalu lemah sehingga belum
dapat minum langsung pada ibu, ASI perah dapat diberikan melalui
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
36
sonde lambung, pipet, atau sendok. Hal ini dikerjakan supaya tidak
menyebabkan lelah pada bayi.
c. Menghilangkan bendungan
Perahlah sesering mungkin dan sebanyak mungkin yang
diperlukan agar payudara tetap nyaman dan kelenturan puting susu
terjaga.
d. Menjaga kelangsungan persediaan ASI saat bayi sakit atau berat
badan bayi sangat rendah.
Saat bayi sangat sakit atau sangat kecil sehingga belum
dapat diberi minum melalui mulut, memerah ASI merupakan jalan
untuk mempertahankan persediaan ASI. Ibu harus memerah ASI
sesering dan sebanyak mungkin agar pasokan ASI terjaga.
E. Susu Formula
1. Pengertian
Susu formula adalah susu yang dibuat dari susu sapi atau susu
buatan yang diubah komposisinya hingga dapat dipakai sebagai
pengganti ASI. Alasan dipakainya susu sapi sebagai bahan dasar
mungkin oleh banyaknya susu yang dapat dihasilkan oleh peternak
sapi dan harganya pun murah (Khazanah, 2011).
Menurut Roesli (2007), susu formula adalah cairan yang berisi
zat yang mati di dalamnya, tidak ada sel yang hidup seperti sel darah
putih, zat pembunuh bakteri, antibodi, serta tidak mengandung enzim
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
37
maupun hormon yang mengandung faktor pertumbuhan. (Khasanah
(2011), juga berpendapat bahwa susu formula adalah cairan atau
bubuk dengan formula tertentu yang diberikan pada bayi dan anakanak yng berfungsi sebagai pengganti ASI.
Susu formula atau pengganti ASI adalah semua makanan dan
minuman yang diberikan pada bayi sebelum ia berusia 6 bulan untuk
menggantikan air susu ibu. Dan pada usia 6 bulan sampai 2 tahun
makanan atau minuman ini akan menggantikan bagian dari makanan
atau diet bayi. Maraknya iklan susu formula yang terdapat di televisi,
internet, koran maupun di pinggir-pinggir jalan cukup memberikan
pengaruh yang besar terhadap keberhasilan ASI eksklusif pada
masyarakat. Permasalahan menyusui di Indonesia sekitar 50 % akibat
pengaruh dari pemasaran iklan susu formula. Karenanya jika produsen
susu formula tidak boleh membuat iklan di semua sektor, maka
setengah dari permasalahan menyusui di Indonesia mungkin bisa
teratasi (Februhartanty, 2007).
Sejumlah alasan menjadi penyebab mengapa para ibu tidak
memberikan ASI kepada anaknya. Termasuk alasan kesibukan bekerja
dan ketakutan akan berubahnya bentuk badan bila mereka menyusui.
Ditambah lagi gencarnya iklan-iklan susu formula disertai himpitan
ekonomi keluarga membuat para ibu bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Hal ini menyebabkan para ibu mengabaikan fungsi
ASI bagi perkembangan hidup bayinya. Dengan semakin gencarnya
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
38
promosi susu formula dan makanan pendamping ASI menyebabkan
ibu beralih memberikan makanan pendaping ASI pada bayi umur
kurang dari 6 bulan dengan alasan bahwa ASI saja tidak cukup untuk
memenuhi gizi bayi (Februhartanty, 2007).
Perkembangan pertelevisian khususnya televisi swasta telah
membawa konsekuensi logis pada semua aspek kehidupan tidak
terkecuali pada dunia usaha. Dunia usaha telah memanfaatkan sarana
televisi untuk menunjang keberhasilan usahanya yang ditandai dengan
persaingan iklan yang kian marak dan inovatif. Susu formula dan
makanan pendamping ASI sebagai salah satu produk dunia usaha
tidak ketinggalan ikut serta mengiklankan produknya. Seringnya iklan
yang ditayangkan di televisi sedikit banyak pasti berpengaruh
terhadap pola perilaku masyarakat (Nuryati, 2008).
2. Manfaat susu formula
Menurut Khasanah (2011), dalam bukunya yang berjudul “ASI
Atau Susu Formula Ya?”, Manfaat Pemberian Susu Formula adalah
sebagai berikut :
a. Manfaat susu formula bagi bayi
Manfaat pemberian susu formula bagi bayi yaitu kepuasan
yang lebih lama bagi bayi karna formula susu sapi yang di buat
dari susu sapi lebih sulit dicerna dari pada ASI, dan endapan besar
sehingga meningalkan rasa kenyang pada bayi yang lebih lama.
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
39
b. Susu formula sebagai nutrisi.
Susu formula bayi adalah susu yang jumlah kalori, vitamin
dan mineral harus sesuai, untuk meningkatkan daya tahan tubuh
dan mencapai tumbuh kembang yang optimal. Penggunaan merek
susu formula yang sesuai usia anak selama tidak menimbulkan
gangguan fungsi tubuh adalah susu yang terbaik untuk anak bila
gangguan saluran cerna anak baik dan tidak terganggu.
c. Susu formula meningkatkan kecerdasan
Penambahan AA, DHA, Spingomielin pada susu formula
sebenarnya tidak merupakan pertimbangan utama pemilihan susu
yang terbaik. Penambahan zat yang diharap berpengaruh terhadap
kecerdasan anak memang masih sangat kontroversial. Terdapat dua
faktor penentu kecerdasan anak, yaitu faktor genetika dan faktor
lingkungan (Khasanah (2011).
3. Komposisi susu formula
Menurut Khasanah (2011), komposisi zat gizi susu formula selalu
sama untuk setiap kali minum (sesuai aturan pakai), hanya sedikit
mengandung imunoglobulin yang sebagian besar merupakan jenis
yang salah (tidak diperlukan oleh tubuh). Meskipun pembuatan susu
formula dibuat semirp mungkin dengan ASI, tetap saja susu formula
tidak sebaik ASI. Adapun kandungan yang terdapat dalam susu
formula antara lain:
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
40
a. Lemak
Kadar lemak disarankan antara 2,7 – 4,1 g tiap 100 ml.
Komposisi asam lemaknya harus sedemikian hingga bayi umur 1
bulan dapat menyerap sedikitnya 85% lemak (Khasanah, 2011).
b. Protein
Kadar protein harus berkisar antara 1,2 dan 1,9 g/100 ml.
Dengan rasio laktalbumin/kasein kurang lebih 60/40. Pemberian
protein yang terlalu tinggi dapat menyebabkan meningginya kadar
ureum, amoniak, serta asam amino tertentu dalam darah.
Perbedaan antara protein ASI dan susu formula terletak pada
kandungannya (susu formula mengandung 3,3 g/100 ml) dan rasio
antara protein whey dan kaseinnya, yaitu pada ASI 60/40,
sedangkan pada susu sapi 20/80. Bayi baru lahir dan terutama yang
dilahirkan sebagai prematur dapat megubah asam amino metionin
menjadi sistein, hingga pemberian susu sapi tanpa diubah dahulu
dapat menyebabkan kekurangan relatif sistein. Penambahan protein
whey akan memperbaiki susunan asam aminonya hingga
mendekati kandungan sistein yang terdapat dalam ASI. Beberapa
produsen susu menambahkan Taurin pada produk formula susu
bayinya (Khasanah, 2011).
c. Karbohidrat
Kandungan karbohidrat yang disarankan pada susu formula
antara 5,4-8,2 gr tiap 100 ml. Dianjurkan supaya sebagai
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
41
karbohidrat hanya atau hampir seluruhnya memakai laktosa,
selebihnya glukosa atau destrin-maltosa. Tidak dibenarkan pada
pembuatan susu formula ini untuk memakai tepung atau madu,
maupun diasamkan (acidified) karena belum diketahui efek
sampingannya dalam jangka pendek maupun jangka panjang
(Khasanah, 2011).
d. Mineral
Mineral dalam susu sapi seperti natrium, kalium, kalsium,
fosfor, magnesium, khlorida, lebih tinggi 3-4 kali dibandingkan
dengan yang terdapat dalam ASI. Pada pembuatan susu formula
adaptasi kandungan berbagai mineral harus diturunkan hingga
jumlahnya berkisar antara 0,25 - 0,34 gr tiap 100 ml. Kandungan
mineral dalam susu formula adaptasi memang rendah dan
mendekati yang terdapat pada ASI. Penurunan kadar mineral
sangat diperlukan
oleh karena bayi baru lahir belum dapat
mengekresi dengan sempurna kelebihannya (Khasanah, 2011).
e. Vitamin
Biasanya berbagai vitamin ditambahkan pada pembuatan
susu formula hingga dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
42
F. Kerangka Teori
Berdasarkan teori Roesli (2007), digabungkan dengan teori faktorfaktor ibu tidak memberikan ASI eksklusif (Astutik, 2014) maka dapat
dibentuk kerangka teori sebagai berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Teoritis
Pengetahuan ibu
Pekerjaan ibu
Promosi susu formula
Sosial budaya
- Meniru teman
- Merasa ketinggalan jaman
Produksi ASI tidak cukup
- IMD
- Psikologi ibu
- Fisik ibu
- Bayi
Takut ditinggal suami
Tidak diberi ASI tetap jadi orang
Takut badan gemuk
Kegagalan pemberian
ASI eksklusif 0-6 bulan
Sumber : Roesli (2007) & Astutik (2014)
G. Kerangka Konsep
Mengingat tidak semua variabel yang tercantum dalam kerangka
teori tidak dapat dilakukan pengukuran karena keterbatasan waktu, biaya
dan tenaga, sehingga yang dipilih adalah variabel yang dianggap benarbenar mempunyai hubungan terhadap kegagalan pemberian ASI eksklusif
pada bayi usia 0-6 bulan berdasarkan gabungan teori dari Roesli, (2007)
dan Astutik, (2014).
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
43
Gambar 2.2. Kerangka konsep
Variabel independent
- Pengetahuan ibu
- Pekerjaan ibu
- Promosi susu formula
Variabel dependent
Kegagalan pemberian
ASI eksklusif 0-6 bulan
H. Hipotesis
Menurut Notoatmojo (2005), ada dua jenis hipotesis yang
digunakan dalam penelitian yaitu hipotesis kerja atau disebut juga dengan
hipotesis alternatif disingkat Ha dan hipotesis nol disingkat Ho. Hipotesis
kerja (Ha) menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau
adanya perbedaan antara dua kelompok. Hipotesis nol (Ho) menyatakan
tidak adanya perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh
variabel X terhadap variabel Y.
a) Adanya hubungan antara pengetahuan ibu dengan kegagalan
pemberian ASI eksklusif 0-6 bulan.
b) Adanya hubungan antara pekerjaan ibu dengan kegagalan
pemberian ASI eksklusif 0-6 bulan.
c) Adanya hubungan antara promosi susu formula dengan kegagalan
pemberian ASI eksklusif 0-6 bulan.
Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni, S1 Keperawatan UMP, 2015
Download