INFOBPJS MEDIA EKSTERNAL BPJS KESEHATAN EDISI 48 TAHUN 2017 Kesehatan TINGKATKAN KEPUASAN PESERTA BPJS KESEHATAN PERLUAS KANAL-KANAL PENDAFTARAN CEO Message “PROSES” PEMBENTUKAN KARAKTER Karakter adalah hal rumit yang tidak dapat dibentuk dengan cara cepat/instan, murah dan mudah. Bahkan dalam membangunnya manusia yang terlahir menjadi pegawai berkarakter secara pribadi ataupun kolektif seringkali harus mengalami dahulu ujian dan penderitaan jiwa, pengalaman pahit, rasa sakit, susah, pailit, duit sulit, jatuh bangun dan segala hal yang berbau kesengsaraan dan penderitaan. Ibaratnya dengan cara itu maka karakter dikuatkan, visi dijernihkan, dan sukses dicanangkan benar untuk diraih. Dalam konteks manusiawi, karakter yang terbentuk itu tujuan sesungguhnya sangat sederhana yaitu ingin keluar dari penderitaan yang menyiksa Kata-kata Pendidikan Karakter akhirakhir ini menghiasi setiap diskusi dan seminar para pemerhati dunia pendidikan dan pengelola sumber daya manusia. Ramai-ramai berbagai organisasi pun mengangkat tagline “karakter” sebagai bagian dari budaya dan identitasnya. Padahal, pembentukan karakter itu sebetulnya bukan sekedar niat, wacana, slogan apalagi tempelen spanduk di dalam ruangan. Pembentukan karakter dengan cara yang keliru pada fase-fase pembentukan, yang umumnya telah dilewati di dalam lingkungan keluarga atau dalam tahap awal masuknya karyawan baru ke suatu perusahaan, kalau dicermati ternyata dapat mempengaruhi sepak terjangnya dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaaan. Sebuah ilustrasi untuk memahami dengan mudah pendidikan karakter dapat kita simak dari cerita berikut ini. Suatu hari seorang anak laki-laki memperhatikan sebuah sarang burung elang, dimana di dalamnya terdapat anak burung elang yang sedang mengepak-ngepakan sayapnya menyambut kedatangan anak lakilaki tersebut. Rupanya anak burung elang itu lapar. Dalam angan anak itu, si anak burung elang yang sedang berjuang mendapatkan makanan kelihatan begitu sulit sehingga timbul iba di dalam hatinya. Anak laki-laki tersebut kemudian karena merasa kasihan dan secara teratur memberikan makanan dari lemari es ibunya. Alangkah senang si anak elang, tanpa perlu bersusah payah ia selalu kenyang dan tidak pernah lagi kelaparan. Anak elang pun beranjak besar dan mulai dapat terbang meninggalkan sarangnya. Tetapi apa yang terjadi? Meski si anak elang bisa keluar dari sarang, tetapi anak elang tersebut tidak bisa memperoleh mangsa buruannya. Apa sebabnya? Ternyata bagi seekor elang proses keluar dari sarang, terbang ke angkasa dan kemudian menukik menghujam bumi untuk menangkap mangsa di daratan, disitulah insting petarung semakin hari semakin tumbuh dan menguatkan kemampuannya untuk dapat bertahan hidup dan menjadi kuat. Adrenalin-nya terus direproduksi secara alami untuk menjadi penguasa angkasa. Tetapi karena pada awalnya anak elang tersebut tidak pernah dikenalkan pada proses perjuangan dalam memperoleh makanan, maka insting petarungnya tidak dapat berkembang sehingga jadilah ia seekor elang yang hanya dapat merentangkan sayap namun tidak mampu mempertahankan hidupnya. Kira-kira demikianlah potret singkat tentang pembentukan karakter. Masalahnya, seringkali kita sebagai atasan, lupa akan hal ini. Bisa saja kita tidak mau repot berjuang mengajari anak buah atau justru merasa kasihan pada kesulitan anak buah kita. Kadangkala atasan sering membantu anak buah karena mencari jalan mudah atau karena rasa sayang yang berlebihan sehingga tidak membuat si anak buah belajar. Asistensi yang terlalu berlebihan sebenarnya malah membuat mereka tidak mandiri, tidak kreatif, tidak mampu mencari pemecahan masalah dalam menghadapi setiap persoalan yang menghadang, tidak terampil ketika harus menyelesaikan tugas, tidak berani ambil keputusan, cenderung menunggu perintah dan tidak memiliki inisiatif. Hal tersebut membuat potensi dalam dirinya tidak berkembang, selalu bergantung dan memandulkan kreativitasnya, karena kita sebagai atasan tidak tega melihat mereka mengalami kesulitan. Kesulitan yang sebenarnya jika mereka berhasil melewatinya justru menjadikan para pegawai tersebut kuat dan berkarakter. Jadi jangan salah-artikan kata asistensi atau memudahkan. Ingat bahwa karakter itu kata lain dari proses bukan hasil. Pertanyaannya, sudahkah kita berorientasi pada perbaikan proses atau masih berkutat pada kata pembentukan karakter? Perbaiki proses dan raih hasil, semakin baik proses tentu semakin baik hasil. Semakin baik karakter, artinya semakin kompleks proses yang harus kita sempurnakan. Direktur Utama Fachmi Idris INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 Salam Redaksi TEROBOSAN DAN INOVASI UNTUK CAKUPAN SEMESTA BULETIN DITERBITKAN OLEH BPJS KESEHATAN : Jln. Letjen Suprapto PO BOX 1391/JKT Jakarta Pusat Tlp. (021) 4246063, Fax. (021) 4212940 PENGARAH Fachmi Idris PENANGGUNG JAWAB Bayu Wahyudi PIMPINAN UMUM Budi Mohamad Arief PIMPINAN REDAKSI Irfan Humaidi Pembaca setia Media Info BPJS Kesehatan, Sebagai badan hukum publik, BPJS Kesehatan senantiasa berupaya mengoptimalkan pelayanan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) maupun stakeholders lainnya. Peningkatkan pelayanan dan kepuasan kepada peserta yang juga menjadi salah satu Fokus Utama BPJS Kesehatan di tahun 2017. Lalu bagaimana upaya BPJS Kesehatan untuk mencapai angka Kepuasan Peserta tersebut, berbagai terobosan dan inovasi diluncurkan oleh BPJS Kesehatan diantaranya dengan melakukan perluasan kanal-kanal pelayanan kepesertaan baik untuk pendaftaran maupun pembayaran iuran. Untuk kanal pendaftaran, mulai tahun 2017 BPJS Kesehatan memperluas akses tersebut melalui BPJS Kesehatan Care Center 1500-400 (Branch Office Virtual), Sistem Dropbox di Kantor Cabang BPJS Kesehatan, Pendaftaran melalui Kecamatan dan Pendaftaran melalui PPOB/ Mitra kerja. Lebih mendalam semuanya akan di bahas pada rubrik FOKUS. SEKRETARIS Rini Rahmitasari SEKRETARIAT Ni Kadek M.Devi Eko Yulianto Paramita Suciani REDAKTUR Elsa Novelia Ari Dwi Aryani Budi Setiawan Dwi Surini Tati Haryati Denawati Angga Firdauzie Juliana Ramdhani Diah Ismawardani Ranggi Larissa Izzati Darusman Tohir DISTRIBUSI & PERCETAKAN Erry Endri Anton Tri Wibowo Akhmad Tasyrifan Arsyad Didik Darmadi Ramadhona A Lakoni Selain itu BPJS Kesehatan juga membuka Point of Service di pusat perbelanjaan seperti mall, yang saat ini bekerjasama dengan PT Lippo Karawaci dan tidak menutup kemungkinan kerjasama dengan perusahaan lainnya. Seperti apa komitmen Lippo Karawaci dalam menyukseskan Program JKN-KIS, lebih jauh rubrik BINCANG akan menghadirkan pemiliki Lippo Grup Mochtar Riady. Seiring dengan penerbitan Info BPJS Kesehatan, kami mengucapkan terima kasih atas berbagai dukungan dan tanggapan atas terbitnya media ini. Rubrik-rubrik baru yang kami hadirkan diharapkan dapat menambah tujuan dari penerbitan Media ini, melalui informasi yang berkualias, baik, akurat dan diharapkan kehadiran media ini dapat menjadi jembatan informasi yang efektif bagi BPJS Kesehatan dan seluruh stakeholder. Selamat beraktivitas. Redaksi DAFTAR ISI BINCANG Mochtar Riady Komitmen Lippo Dukung Program JKN-KIS Peran swasta untuk menyukseskan program Jaminan Kesehatan NasionalKartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sangat strategis. 14 Pelanggan - Masyarakat Bisa Mendaftar Jadi Peserta JKN-KIS di Kecamatan Melalui Dropbox Testimoni - Kini, Menjadi Peserta JKN-KIS Lebih Mudah 16 17 Sehat & Gaya Hidup -Trik Rutin Berjalan Kaki Kilas & Peristiwa - Presiden Jokowi Bagikan Kartu 18 untuk Orang Sibuk 5 Indonesia Sehat Hingga ke Daerah Perbatasan Recharge - Tempat Asik untuk Jogging Fokus - Tingkatkan Kepuasan Peserta, BPJS 19 6 Sambil “Cuci Mata” Kesehatan Perluas Kanal-Kanal Pendaftaran - Tidak Ada Warga Kelas Dua Benefit - Aplicare, Memudahkan Peserta 20 12 Persepsi dalam JKN-KIS Mencari Informasi Faskes dan Ketersediaan 10 Inspirasi - Cara Anak Muda Dukung Program JKN-KIS Kamar INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 KILAS & PERISTIWA KILAS & PERISTIWA KALIMANTAN 16 Maret 2017 JAKARTA 22 Maret 2017 Presiden Jokowi Bagikan Kartu Indonesia Sehat Hingga ke Daerah Perbatasan Sebagai wujud komitmen pemerintah terhadap mewujudkan Program Prioritas, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, membagikan Kartu Indonesia Sehat hingga ke daerah Perbatasan. Kali ini Presiden, Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Direktur Utama BPJS Kesehatan dan pejabat lainnya, menyerahkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Makanan Tambahan (PMT), dan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada perwakilan penerima manfaat di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga Malaysia, yaitu di 3 wilayah Kabupaten di Provinsi Kalimantan diantaranya Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Sambas dan Kabupaten Menpawah. Di Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu penyerahan KIS dilakukan hari Kamis tanggal 16 Maret 2017 dengan perwakilan peserta berjumlah 127 jiwa, Kecamatan Sajingan di Kabupaten Sambas dilaksanakan hari Jum’at tanggal 17 Maret 2017 dengan perwakilan peserta berjumlah 40 jiwa serta Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 Maret 2017 dengan perwakilan peserta berjumlah 98 jiwa. Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo berpesan agar pelayanan di Puskesmas dan jaminan terhadap kualitas layanan ditingkatkan, kepada seluruh masyarakat jika mempunyai keluhan terhadap pelayanan kesehatan agar dapat segera menyampaikannya kepada Bupati, Gubernur, ataupun langsung ke Kementerian Kesehatan. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris mengungkapkan Pembagian KIS sampai dengan daerah perbatasan, merupakan wujud nyata bahwa Negara hadir dalam menjamin dan memungkinkan setiap Warga Negara Indonesia mendapatkan akses dan jaminan saat mendapatkan pelayanan kesehatan. BPJS Kesehatan Dorong Kepesertaan BUMN 100% Sejalan dengan visi mencapai Universal Health coverage/ kepesertaan semesta di tahun 2019, BPJS Kesehatan terus melakukan berbagai upaya, salah satunya melalui kegiatan Bincang JKN-KIS Gathering BUMN. Hadir dalam kegiatan tersebut Menteri BUMN RI, Rini Soemarno dan beberapa narasumber lain seperti Direktur BUMN, RS BUMN, Asuransi Kesehatan Tambahan, dsb. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Menteri BUMN sebagai wujud komitmen Badan Usaha Milik negara (BUMN) untuk mendaftarkan 100% atau seluruh pegawai dan keluarganya dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Upaya ini juga dilakukan dalam rangka percepatan rekrutmen kepesertaan Program JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan, khususnya untuk peserta segmen Pekerja Penerima Upah (PPU). Peran Badan Usaha khususnya BUMN sangat besar dalam mendukung kegotong-royongan dalam Program ini. BUMN diharapkan menjadi role model atau motor penggerak khususnya dalam keberlangsungan program JKN-KIS yang merupakan salah satu Program Prioritas Pemerintah Kabinet Jokowi-JK. “Sebagaimana kita ketahui, Program JKN-KIS merupakan program negara yang harus mendapat dukungan dari berbagai pihak. BUMN sebagai badan usaha milik negara juga diharapkan dapat memberi contoh kepada badan usaha lain dalam hal partisipasi kepesertaan JKNKIS. Mengingat program ini memiliki prinsip gotong royong maka keiikutsertaan setiap warga negara adalah wajib. Setiap warga negara memiliki kesetaraan dalam memperoleh jaminan kesehatan, pegawai BUMN juga merupakan bagian dari penduduk Indonesia,” ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris, di Jakarta (22/03). Fachmi Idris juga mengharapkan dukungan dari Kementerian BUMN dalam upaya mendorong kepesertaan 100% bagi pegawai BUMN beserta anggota keluarga. Sampai dengan saat ini, 144 BUMN telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, dengan total jumlah peserta bersama anggota keluarganya sebanyak 1.248.578 jiwa (491.224 adalah pekerja BUMN). Terdapat 50 BUMN yang sudah mendaftarkan 100% karyawan dan keluarganya. INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 5 6 FOKUS Utama Tingkatkan Kepuasan Peserta, BPJS KESEHATAN PERLUAS KANAL-KANAL PENDAFTARAN BPJS Kesehatan terus berkomitmen mengoptimalkan manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dengan memberikan pelayanan yang terbaik bagi peserta. Kepuasan peserta adalah salah satu fokus utama BPJS Kesehatan di tahun 2017. Berbagai terobosan pun dilakukan untuk meningkatkan kepuasan peserta mulai dari tahap pendaftaran, pembayaran iuran, hingga mendapatkan manfaat. Inovasi yang sudah dilakukan adalah dengan memperluas kanal-kanal pelayanan peserta, seperti virtual service, membuka portal bersama BPJS Ketenagakerjaan, drop box kecamatan, dan Point of Service (POS) public area seperti di mall-mall. Semua ini adalah terobosan yang diharapkan dapat memenuhi kepuasan dan kemudahan pendaftaran bagi masyarakat yang ingin mendaftar, tetapi tidak ingin mengantri di Kantor BPJS Kesehatan. Dengan perluasan kanal-kanal ini diharapkan mempercepat cakupan kepesertaan. Untuk pendaftaran, BPJS Kesehatan memberikan kemudahan bagi calon peserta pekerja bukan penerima upah (PBPU) atau peserta mandiri dengan membuka POS di mall-mall. Bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan waktu atau menginginkan kemudahan dalam mendaftarkan diri dan anggota keluarganya sebagai peserta JKN-KIS, dapat memanfaatkan POS di mall-mal ini. Pada tahap awal, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan PT Lippo Karawaci Tbk untuk membuka layanan di 67 mall milik Lippo di seluruh Indonesia. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatangan nota kesepakatan antara Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari dengan Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk, Ketut Budi Wijaya, dan disaksikan oleh Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Sigit Priohutomo di kawasan Lippo Karawaci pada 25 Maret 2017 lalu. Kerja sama ini diawali dengan membuka titik pelayanan di Maxx Box Lippo Karawaci, dan secara paralel titik pendaftaran diperluas ke 3 titik mall, yaitu di Lippo Puri Indah Jakarta Barat, Lippo Kemang Jakarta Selatan INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 FOKUS dan Lippo Cikarang Bekasi. Animo masyarakat untuk mendaftar di mall ini cukup besar. Baru awal dibuka sudah lebih dari 700 peserta yang mendaftar di 4 titik POS tersebut. Setelah berhasil di 4 titik ini, POS akan diperluas ke mall Lippo lainnya di seluruh Indonesia. Peluncuran POS di mall Lippo Karawaci sekaligus menandai pertama kalinya BPJS Kesehatan bekerja sama dengan pihak swasta untuk mendukung percepatan target kepesertaan BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan mendorong perusahaan lain atau perusahaan pengembang dapat melakukan hal serupa. Siap Mendukung Sebagai perusahaan yang mengelola pusat perbelanjaan terbesar di Indonesia, Lippo Grup merasa turut terpanggil dan siap mendukung program dari pemerintah ini. Kerja sama ini bagi Lippo Grup adalah wujud komitmen perseroan untuk membantu pemerintah mempercepat pencapaian target jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan sekaligus melakukan community development dengan menjembatani pelayanan masyarakat dalam memberikan kemudahan dan menyediakan fasilitas pendaftaran yang nyaman. “Kami menyadari dukungan dari semua pihak dalam menyukseskan program JKN-KIS sungguh besar, termasuk dari perusahaan swasta dan pengembang seperti Lippo Grup, dan kami sangat mengapresiasi dukungan yang luar biasa ini,” ujar Andayani Budi Lestari. Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan Andyani Budi Lestari Pihak Lippo Grup juga memberikan sarana dan sumber daya manusia yang bertugas untuk pendaftaran peserta setiap hari Senin-Minggu pukul 11.00 sampai 20.00 WIB. Pendaftaran ini tidak dikenakan biaya apapun. Pendaftaran peserta JKN-KIS kini jadi sangat mudah, dan tidak perlu mengantre di kantor cabang BPJS Kesehatan. Tidak perlu juga menunggu hari kerja, karena kanal pendaftaran ini juga buka pada saat akhir pekan. Calon peserta bisa mendaftarkan diri bahkan sambil jalan-jalan santai ke mall bersama keluarga atau sambil belanja. POS ini terletak di lobi mall, sehingga mudah dijangkau. Calon peserta bisa langsung mendaftarkan diri dan keluarga menjadi peserta JKN-KIS cukup dengan membawa data diri berupa elektronik KTP (e-KTP). Calon peserta mengisi Daftar Isian Peserta (DIP) seperti nomor rekening bank (BNI, BRI, Mandiri atau BTN), alamat rumah (untuk pengiriman kartu), alamat email, nomor telepon selular (handphone) yang bisa dihubungi. Peserta juga memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) serta kelas perawatan yang diinginkan. Selanjutnya agen POS Lippo akan memberikan nomor virtual account (VA) dan juga dikonfirmasi melalui SMS. Setelah mendapatkan nomor VA, peserta diwajibkan membayar iuran pertama paling cepat 14 hari dan paling lama 30 hari setelah VA diterbitkan. BPJS Kesehatan akan melakukan pengecekkan pada aplikasi kepesertaan yang akan menampilkan daftar peserta yang sudah melakukan pembayaran iuran pertama. Apabila peserta telah melakukan pembayaran iuran pertama, BPJS Kesehatan akan mencetak dan mendistribusi kartu peserta JKN-KIS ke alamat yang telah di-input pada saat mendaftar di POS Lippo Grup. “Dengan keberadaan mall kami diseluruh Indonesia, kami ingin memfasilitasi untuk menjadikan semua penduduk di Indonesia sebagai peserta Program JKNKIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan,” ujar Ketut Budi Wijaya. Selain POS di area publik, BPJS Kesehatan juga menghadirkan layanan dropbox di sejumlah kantor kecamatan. Dengan adanya sistem dropbox, masyarakat tidak perlu repot lagi mengantre di Kantor Cabang BPJS Kesehatan untuk mendaftar sebagai peserta JKN-KIS. Cukup mengisi formulir pendaftaran yang disediakan di dropbox tersebut dan melengkapi persyaratan pendukung lainnya, kemudian bisa langsung ditaruh pada kotak (box) yang disediakan. Dropbox di kantor kecamatan ini disediakan bagi orangorang yang tinggalnya jauh dari tempat pendaftaran, atau mereka yang belum begitu familiar dengan sistem teknologi informasi. “Jadi mereka hanya tinggal mengisi formulir pendaftaran dan persyaratan yang dibutuhkan, nantinya petugas BPJS Kesehatan yang akan mengambil formulir tersebut yang tersimpan di dalam box untuk selanjutnya dilakukan verifikasi data,” kata Andayani. Jika ada data yang kurang lengkap, nantinya pihak BPJS Kesehatan akan mengkonfirmasi secara langsung melalui telepon. Sebagian kantor kecamatan juga menyediakan petugas khusus untuk membantu memeriksa kelengkapan data dan dokumen yang dibutuhkan. Layanan dropbox tersebut tengah diuji coba di sejumlah kecamatan di berbagai kota, seperti Jakarta, Tangerang, Jawa Barat Jawa Timur, dan lain-lain. Apabila sukses, drop box akan diperluas ke daerah lainnya. INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 7 8 FOKUS BPJS Kesehatan juga bersinergi dengan BPJS Ketenagakerjaan membuka portal pendaftaran satu pintu untuk memudahkan perusahaan yang belum mendaftarkan karyawannya. Pembuatan portal merupakan salah satu bentuk kerja sama kedua lembaga guna efisiensi dan efektivitas operasional program JKN-KIS yang diselenggarakan BPJS Kesehatan maupun program jaminan sosial lain yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan. Tujuannya untuk mempercepat perekrutan peserta program jaminan sosial yang dikelola kedua badan tersebut. Melalui portal ini, peserta dapat langsung mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini memutus rantai birokrasi, dan memudahkan peserta untuk mendaftar tanpa harus mendatangi kantor BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini merupakan tindak lanjut kebijakan menteri dalam negeri terkait Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di seluruh Indonesia. “Dengan disediakannya portal satu pintu, diharapkan perusahaan-perusahaan yang belum mendaftarkan entitas dan pekerjanya ke dalam program jaminan sosial, segera mendaftar,” ucap Andayani. Program Jaminan Sosial. Ditandatangani Andayani Budi Lestari dan Direktur Perluasan Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan, E Ilyas Lubis pada Juni 2016 lalu. Portal ini baru diluncurkan secara resmi pada 27 April 2017 ini di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Kerjasama antara BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan untuk pembukaan portal ini tertuang di dalam 121/2016 tentang Sinergi Dalam Penyelenggaraan Selain pembukaan portal, ruang lingkup kerja sama lainnya dalam hal percepatan perekrutan peserta dengan BPJS Ketenagakerjaan adalah meliputi edukasi dan sosialisasi program jaminan sosial, serta mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menerbitkan regulasi terkait percepatan perekrutan peserta program jaminan sosial. Dalam hal pertukaran dan pemanfaatan data kepesertaan, BPJS Kesehatan melakukan sinkronisasi dan validasi data peserta pekerja penerima upah (PPU) atau peserta mandiri dan PBPU. Selain itu, juga akan saling tukar dan memanfaatkan data potensi kedua jenis peserta tersebut. Care Center Executive Chairman Of Lippo Group Mochtar Riady BPJS Kesehatan juga memanfaatkan layanan virtual service melalui Care Center 1500-400 untuk memudahkan peserta mendaftar dan konsultasi cumacuma. INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 FOKUS Kepala Departemen Komunikasi Eksternal dan Humas BPJS Kesehatan Irfan Humaidi mengatakan, care center ini awalnya hanya berfungsi untuk menerima pengaduan dan konsultasi secara cuma-cuma seputar program JKNKIS dari para peserta. Mulai dari infomasi mengenai pendaftaran, manfaat program, hingga penyakit. Kemudian BPJS Kesehatan bekerja sama dengan Infomedia memperluas fungsi care center ini untuk melayani pendaftaran peserta. Pembayaran iuran pertama wajib dilakukan dalam 14 hari atau paling lambat 30 hari setelah peserta menerima nomor VA melalui SMS atau email. Pembayaran iuran pertama harus melalui ATM dan bank, baru seterusnya lewat autodebet. BPJS Kesehatan akan mengecek pada aplikasi kepesertaan apakah calon peserta yang bersangkutan sudah melakukan pembayaran. Setelah pembayaran iuran pertama, kartu kepersertaan BPJS Kesehatan langsung dikirimkan ke alamat domisili peserta. Care center ini dilengkapi dengan sumber daya manusia BPJS Kesehatan yang siap 24 jam untuk melayani telepon dari peserta dan calon peserta. Juga dilengkapi dokter yang siap memberikan menjawab terhadap keluhan peserta soal penyakit. Layanan ini sudah mulai berjalan sejak 1 Maret 2017, dan baru diresmikan pada bulan Mei. Sebagian peserta telah menggunakannya, dan per Maret lalu ada sekitar 800 peserta mendaftar lewat nomor telepon ini. Untuk pendaftaran, calon peserta cukup menelpon ke nomor care center tersebut. Agen BPJS Kesehatan akan memberikan informasi awal seputar tata cara pendaftaran. Setelah itu, calon peserta mulai mendaftar dengan menyebutkan data pribadi dan persyaratannya, seperti KTP, kartu keluarga, nomor rekening bank alamat rumah (untuk pengiriman kartu), alamat email, nomor telepon selular (handphone) yang bisa dihubungi. Peserta juga memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) serta kelas perawatan yang diinginkan. Semua data calon peserta yang telah di-input ke dalam sistem BPJS Kesehatan akan disesuaikan dengan data di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Apabila data benar dan sesuai dengan data Dukcapil, calon peserta akan diberikan VA yang dikonfirmasi melalui SMS dan email. Dengan adanya kemudahan mendaftar melalui berbagai terobosan tersebut, BPJS Kesehatan berharap bisa tercapai percepatan kepesertaan. BPJS Kesehatan menargetkan hingga akhir 2017 ini peserta JKN-KIS harus mencapai 201 juta jiwa. Saat ini peserta yang terdaftar sudah mencapai 177 juta jiwa atau sekitar 70% penduduk sudah memiliki jaminan kesehatan. Dengan memperluas kanalkanal pendaftaran, BPJS Kesehatan optimis cakupan kesehatan universal (universal health coverage) tercapai tepat waktu, yaitu 1 Januari 2019. INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 9 10 tokoh Bincang Komitmen Lippo Dukung Program JKN-KIS P eran swasta untuk menyukseskan program Jaminan Kesehatan NasionalKartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sangat strategis. Selain meningkatkan kepesertaan BPJS Kesehatan dengan mendaftarkan karyawannya menjadi peserta, pihak swasta juga berperan memberikan pelayanan bagi peserta. Di antaranya adalah PT Lippo Karawaci Tbk atau Lippo Group yang berkomitmen untuk mendukung program pemerintah, khususnya JKNKIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Salah satunya melalui jaringan rumah sakit yang dimiliki Lippo, Siloam Hospital, dan 67 mall di bawah Lippo yang tersebar di seluruh daerah. Beberapa rumah sakit Siloam telah bermitra dengan BPJS Kesehatan untuk memberikan layanan kesehatan kepada peserta JKN-KIS, di antaranya RSU Siloam Karawaci, Siloam Kebon Jeruk, dan Siloam Kupang. Beberapa rumah sakit, seperti RSU Siloam juga mempersiapkan diri menyambut jaminan kesehatan universal (universal health coverage) pada 1 Januari 2019 mendatang. y d a i R r a t h c o M INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 Seperti apa dukungan Lippo Grup terhadap program JKN-KIS, berikut kutipan pernyataan pendiri dan pemilik PT Lippo Karawaci Tbk Dr Mochtar Riady saat memberikan sambutan pada acara penandatanganan nota kerja sama Lippo Karawaci dengan BPJS Kesehatan untuk membuka loket pendaftaran peserta di mall-mall Lippo seluruh Indonesia di Maxx Box Lippo Village Karawaci, baru-baru ini. BINCANG Pendapat Bapak soal JKN-KIS ? Kehadiran BPJS Kesehatan benarbenar suatu kesejahteraan luar biasa bagi bangsa. Bangsa Indonesia patut bersyukur memiliki program JKN-KIS. Kehadiran jaminan sosial ini sangat membantu mengatasi masalah kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang kurang mampu mengakses layanan kesehatan karena mahalnya biaya pengobatan. Tarif pengobatan melalui paket INA CBGs dirasa masih terlalu kecil bagi sebagian rumah sakit, khususnya rumah sakit swasta. Menurut Bapak ? Beberapa tahun lalu saya telah meneliti tentang biaya atau tarif pengobatan yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan, apakah masuk akal atau tidak. Dalam perhitungan saya, banyak sekali unit cost yang tidak merugikan rumah sakit. Jadi, tidak ada alasan bagi rumah sakit swasta untuk menolak BPJS Kesehatan. Apa yang mendorong Lippo sangat mendukung program JKNKIS ? Program JKN-KIS membawa kesejahteraan luar biasa bagi masyarakat Indonesia, maka sebagai bagian dari bangsa kita harus dukung. Siapapun kini bisa akses Masyarakat kita masih banyak yang miskin, tinggal di daerah terpencil, dan sulit mendapatkan layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas. Karena kemiskinan sebagian rakyat tidak dapat mengakses layanan kesehatan, sebaliknya karena penyakit seseorang bisa jatuh miskin karena mahalnya biaya pengobatan. di usia 60 tahun karena kanker lambung. Waktu itu di Batu, Malang, tidak ada rumah sakit. Karena itu saya selalu memikirkan dan bertekad kalau Tuhan mengijinkan, saya akan bangun rumah sakit sebanyak mungkin sampai ke seluruh daerah. Mendekatkan layanan yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat yang membutuhkan. Apa harapan Bapak program JKN-KIS ? terhadap Saya berharap BPJS Kesehatan ini terus berkembang dan bisa meningkatkan layanan untuk masyarakat. Saya juga berharap ke depan BPJS Kesehatan mau mengajak Lippo, khususnya Siloam Hospital untuk bekerja sama meningkatkan akses layanan berkualitas bagi masyarakat. Tak dipungkiri, sejak program JKNKIS diberlakukan, kunjungan pasien ke rumah sakit melonjak drastis. Lonjakan pasien ini meningkatkan pendapatan rumah sakit. Tak terkecuali Siloam Hospital yang bermitra dengan BPJS Kesehatan. RSU Siloam Karawaci misalnya, kunjungan pasien naik hampir 100% setiap tahun. Tiap hari ada sekitar 500 kunjungan pasien, dimana sebanyak 90% di antaranya adalah pasien peserta BPJS Kesehatan, 5% jaminan kesehatan daerah dan jaminan lainnya serta 5% pasien umum. Pada Desember 2015, RSU Siloam sudah melayani 200.000 orang atau naik hampir 100% dibanding tahun sebelumnya. Ibu saya meninggal setelah melahirkan adik saya. Ketika itu usia saya 8 tahun. Ayah saya meninggal INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 Cita-cita Mochtar Riady untuk menghadirkan fasilitasi kesehatan berkualitas sampai ke daerah-daerah secara bertahap mulai tercapai. Saat ini, lebih dari 23 rumah sakit Siloam tersebar di berbagai daerah, seperti Makassar, Kupang, Medan, Palembang, Labuan Bajo, Buton, Samarinda, Ambon, Manado, Jambi, Balikpapan, Surabaya, Bangka Belitung. Kapasitas tempat tidur mencapai 5.000 lebih dengan jumlah 1.840 dokter spesialis, 460 dokter umum, dan 3.700 tenaga perawat. Mochtar berharap dalam perkembangannya ke depan, BPJS Kesehatan terus mengajak Siloam Hospital untuk bekerja sama meningkatkan akses layanan kesehatan yang lebih terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat. Selain lewat rumah sakit, komitmen Lippo untuk mendukung program JKN-KIS adalah dengan menyediakan sarana pendaftaran bagi peserta JKN-KIS. PT Lippo Karawaci Tbk menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam penyediaan Point of Service (POS) atau konter-konter yang digunakan untuk melayani pendaftaran peserta baru. Penyediaan area publik di mall-mall Lippo dilakukan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi yang benar mengenai program JKN-KIS sekaligus bisa mendaftar menjadi peserta. Lippo memiliki 67 mall yang tersebar di 34 kota besar di Indonesia. Secara bertahap mulai 1 Maret 2017 layanan BPJS Kesehatan hadir di seluruh mall tersebut 11 12 Benefit Aplicare Memudahkan Peserta Mencari Informasi Faskes dan Ketersediaan Kamar A nda kesulitan mencari fasilitas kesehatan (faskes) yang melayani peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) – Kartu Indonesia Sehat (KIS)? Jangan khawatir, sekarang ada aplikasi pencarian faskes bernama Aplicares. Aplikasi berbasis website ini berfungsi mencari lokasi dan informasi tentang faskes yang anda inginkan. Serta memandu anda menuju lokasi yang dipilih. Paling penting, Aplicares bisa digunakan untuk seluruh peserta JKN-KIS. Untuk mengakses Aplicares, anda harus terhubung dengan perangkat yang tersambung dengan jaringan internet. Kemudian, gunakan aplikasi untuk berselancar seperti Internet Explorer, Google Chrome atau Mozilla Firefox. dan dokter gigi. Untuk faskes tingkat lanjutan anda bisa menemui profil RS dan apotek yang bekerjasama dengan BPJS kesehatan. Pada menu Aplicares terdapat 3 menu utama. Pertama, dashboard, berisi informasi jumlah faskes yang kerjasama dengan BPJS Kesehatan, dan informasi RS yang telah menyediakan informasi ketersediaan kamar dengan menunjuk pada running text yang terdapat di bagian atas grafik. Updating data ketersediaan tempat tidur terintegrasi dengan sistem informasi RS. Kedua, menu pencarian faskes berisi informasi lokasi, dan profil faskes. Ketiga, peta sebaran faskes BPJS Kesehatan. Aplicare dapat ditemui dengan mengakses website BPJS Kesehatan dengan alamat www.bpjs-kesehatan.go.id. Kemudian pilih fitur layanan, kemudian menu faskes, kemudian pilih peta lokasi faskes. Pada Aplicares anda bisa mendapat informasi tentang faskes tingkat pertama dan tingkat lanjutan. Faskes tingkat pertama seperti dokter praktik perorangan, klinik pratama, puskesmas, INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 BENEFIT Dalam aplikasi ini ada 3 cara untuk mencari faskes berdasarkan nama, wilayah, jarak terdekat. Setelah memilih faskes dari hasil pencarian anda dapat melihat profil faskes. Untuk faskes tingkat pertama, tersedia informasi jadwal praktik, nama dokter dan jumlah pegawai. Untuk faskes tingkat lanjutan seperti RS tersedia informasi detail tentang tempat tidur yang tersedia, jenis layanan faskes, sarana dan nomor kontak dan alamat. Selain itu Aplicares memudahkan anda dalam menemukan lokasi faskes dengan menampilkan peta dan detail rute menuju lokasi faskes serta memandu anda menuju lokasi faskes yang menjadi tujuan. Informasi yang tersedia mulai dari jumlah faskes mitra BPJS Kesehatan, nama dokter dan jumlah pegawai di faskes, serta peta lokasi sampai ketersediaan kamar dan tempat tidur. INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 13 14 PELANGGAN Masyarakat Bisa Mendaftar Jadi Peserta JKN-KIS di Kecamatan Melalui Dropbox B PJS Kesehatan telah melakukan berbagai upaya untuk memudahkan masyarakat mendaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) – Kartu Indonesia Sehat (KIS). Selain mendaftar langsung di kantor BPJS Kesehatan terdekat yang tersebar di seluruh Indonesia, dan masyarakat bisa juga mendaftar secara daring/online melalui website BPJS Kesehatan dan BPJS Kesehatan Care Center 1500 400. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang mendaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan dengan cara menyambangi langsung kantor BPJS Kesehatan yang paling dekat. Hal ini tentu saja membuat antrian panjang di setiap kantor BPJS Kesehatan. Sebagai upaya mengatasi persoalan itu BPJS Kesehatan meluncurkan program pendaftaran untuk masyarakat yang ingin menjadi peserta JKN-KIS melalui dropbox yang ada di kecamatan. Dengan begitu masyarakat yang tempat tinggalnya jauh tidak perlu mendatangai kantor BPJS Kesehatan untuk mendaftar. Mereka bisa melakukan pendaftaran di kecamatan. Mekanisme pendaftaran melalui dropbox ada dua cara. Pertama, jika kecamatan menyediakan petugas untuk membantu peserta dan ada perangkat komputer yang terhubung internet, peserta bisa mendaftar langsung dengan dipandu petugas. Kedua, jika perangkat komputer dan internet tidak tersedia, peserta hanya perlu mengisi formulir yang telah disediakan dan melampirkan dokumen yang dibutuhkan. Petugas kecamatan akan memberitahu calon peserta dokumen apa saja yang perlu dilengkapi. Melalui mekanisme dropbox, masyarakat yang ingin mendaftar jadi peserta JKN-KIS tidak perlu pergi jauh, mereka hanya perlu datang ke kantor kecamatan. Metode ini diharapkan dapat membantu masyarakat sehingga mendorong peningkatan jumlah peserta JKN-KIS menuju universal health coverage (UHC) atau cakupan semesta di tahun 2019. Kemudian, mendorong masyarakat sehat untuk mendaftarkan diri dan anggota keluarganya dalam program JKN-KIS. INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 PELANGGAN BPJS Kesehatan menghitung ada potensi sekitar 32,8 juta jiwa calon peserta kategori Pekerja Bukuan Penerima Upah (PBPU) yang belum mendaftar. Beberapa penyebabnya yakni kurangnya motivasi masyarakat untuk mendaftar, masyarakat mengalami kesulitan saat mau mendaftar, dan lokasi pendaftaran jauh dan antrian panjang. Oleh karena itu, diharapkan mekanisme pendaftaran lewat dropbox bisa menjawab tantangan yang ada. Setidaknya ada 5 alur yang perlu diperhatikan peserta yang mau mendaftar melalui dropbox di kecamatan. Pertama, calon peserta mendatangi kantor kecamatan untuk melakukan pendaftaran dan mengisi formulir serta melampirkan dokumen yang diperlukan. Kedua, pertugas kecamatan memeriksa dan melakukan konfirmasi nomor NIK, KK, telepon genggam, alamat email, FKTP dan kelas perawatan yang dipilih peserta berikut alamat pengiriman kartu JKN. Masyarakat yang mendaftar melalui dropbox di kecamatan sama sekali tidak dikenakan biaya administrasi. Tapi pendaftaran hanya berlaku bagi PBPU atau mandiri. Kategori peserta yang tidak bisa dilayani menggunakan dropbox antara lain PBPU rekomendasi dinas sosial, WNA, calon bayi, pekerja penerima upah (PPU), pengalihan jenis kepesertaan dan tambah anggota keluarga. Pendaftaran hanya untuk peserta kategori pekerja bukan penerima upah (PBPU) atau mandiri. INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 Ketiga, petugas kecamatan menerima dan mencatat berkas peserta sesuai persyaratan pendaftaran yang berlaku dari BPJS Kesehatan. Keempat, setelah berkas diperiksa dan dinyatakan lengkap, petugas memberikan tanda terima kepada calon peserta. Kelima, petugas kecamatan menjelaskan kepada peserta tentang tata cara pembayaran dan informasi nomor virtual account (VA) peserta yang akan dikirim melalui alamat email dan/atau sms. Setiap tanggal 11-15 pada bulan berjalan, kantor cabang/KLOK BPJS Kesehatan mengambil berkas peserta yang sudah terkumpul di kantor kecamatan untuk ditindaklanjuti. Setelah mendapat informasi mengenai VA dan jumlah iuran pertama, calon peserta paling cepat melakukan pembayaran pada 14 hari dan paling lambat 30 hari setelah VA terbit. Setelah menunaikan kewajiban membayar iuran, BPJS Kesehatan akan mengirim kartu JKN-KIS kepada peserta. 15 16 TESTIMONI B Kini, Menjadi Peserta JKN-KIS Lebih Mudah erbagai terobosan sudah dan sedang dilakukan oleh BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik dan meningkatkan kepuasan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Terobosan tersebut antara lain dengan memperluas kanal-kanal pelayanan peserta, seperti virtual service, membuka portal bersama BPJS Ketenagakerjaan, drop box kecamatan, dan Point of Service (POS) public area seperti di mall-mall. Kini, menjadi peserta JKN-KIS semakin mudah. Masyarakat menyambut baik kemudahan yang disediakan BPJS Kesehatan ini. Ini terlihat dari antusiasme mereka untuk mendaftar ke kanal-kanal yang ada. Salah satunya adalah Firman Hidayat. Warga Depok yang berprofesi sebagai pedagang kaki lima ini memilih mendaftar di Lippo Mall Cimanggis Square karena dekat dengan tempatnya berjualan sehari-hari. Karena alasan jarak, waktu, dan biaya, Firman mengaku sangat terbantu dengan hadirnya konter pendaftaran BPJS Kesehatan di Cimanggis Square. Firman mendaftarkan isteri dan ketiga anaknya sebagai peserta mandiri kelas II dengan membayar iuran Rp51.000 per orang per bulan. “Sangat dimudahkan, daripada saya jauh-jauh dan harus mengantre di kantor BPJS Cabang Depok. Sekarang saya tinggal datang ke mall yang dekat, isi formulir, kasih data-data, selesai,” ujar Firman. Kini, Firman mengaku lega karena sudah memiliki jaminan kesehatan. Ia tidak lagi khawatir apabila suatu ketika dirinya atau pun keluarganya sakit, tidak lagi memikirkan uang cash yang harus disediakan untuk membiayai pengobatan. Kalau pun nanti dirinya maupun keluarga tetap diberikan kesehatan, Firman berharap iuran yang ia setorkan setiap bulan bisa menolong orang sakit yang lebih membutuhkan. Warga Depok lainnya adalah Tanta Alfiano. Tanta memilih mendaftar di Mall Lippo Depok Town (Detos) karena kebetulan. Ibarat gayung bersambut, Tanta yang kebetulan menjaga stand dari perusahaan tempat ia bekerja di sebuah pameran di Detos melihat POS pendaftaran BPJS Kesehatan di lobi mall. Niatnya untuk mendaftar sebagai peserta JKN-KIS sejak lama akhirnya dimudahkan. Kondisi yang berbeda jauh dengan di mall. Di mall, kata Tanta, waktu pendaftaran hanya sekitar 30 menit. Tanta mendaftarkan untuk dirinya, isteri dan kedua anak sebagai peserta mandiri kelas 1 dengan membayar iuran sebesar Rp80.000 per bulan. Saat mendatangi POS pendaftaran, agen Lippo Mall memberikan informasi singkat seputar pendaftaran. Setelah itu Tanta menyerahkan KTP dan mengisi formulir daftar isian peserta, seperi nomor rekening, alamat rumah, alamat email, nomor telpon seluler, kelas perawatan yang diinginkan, dan lain-lain. Setelah menunggu 10 menit, agen Lippo mall ini menjelaskan apa saja manfaat yang diperoleh peserta JKN-KIS. Selanjutnya agen POS memberikan nomor virtual account (VA) dan juga dikonfirmasi melalui SMS. “30 menit kemudian saya langsung dapat SMS dari BPJS Depok untuk membayar iuran pertama selama 14 hari ke depan,” ujar Tanta. Mendengar banyak dari teman maupun saudaranya yang telah menggunakan kartu JKN-KIS mendorong Tanta untuk menjadi peserta dari program yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini. Terlebih karena pengalaman buruknya saat menjadi peserta asuransi komersial. Tidak semua penyakit dan obat dikaver asuransi komersial. Lalu, dokter di sebuah rumah sakit yang mengobatinya dulu juga menyarankannya untuk menjadi peserta JKNKIS. “Memang layanan JKN di rumah sakit masih lama, dan mengantri. Tapi itu tidak masalah, asal biayanya lebih ringan, semua penyakit dijamin,” tutur Tanta. Tanta berharap, layanan di POS di mall-mall ini lebih ditingkatkan. Misalnya, jumlah agen POS harus lebih dari satu orang dan memberlakukan shift, sehingga selalu ada petugas yang siap melayani. Lebih jauh ia juga berharap fasilitas kesehatan yang bermitra dengan BPJS Kesehatan makin diperluas, sehingga memudahkan akses masyarakat fasilitas kesehatan. INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 47 Inspirasi S 17 Cara Anak Muda Dukung Program JKN-KIS ebagian besar anak muda beranggapan kalau penyakit akan datang menyerang saat usia mereka sudah tua. Padahal pemikiran itu sangat keliru, karena datangnya penyakit tidak pernah memandang usia. Penyakit-penyakit seperti stroke atau serangan jantung nyatanya juga bisa menyerang anak muda. Alasannya tentu saja karena gaya hidup yang tidak sehat. Di era Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), pelayanan kesehatan memang lebih mudah diakses. Meski begitu, bukan berarti kita tidak menjaga kesehatan. Upaya pencegahan penyakit dengan menjalani pola hidup sehat seperti rutin berlatih fisik dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang harus tetap dilakukan. Seperti yang dicontohkan Arlista Putri (27 tahun) yang saat ini bekerja di salah satu stasiun televisi swasta di Jakarta. Di tengah rutinitas hariannya yang padat, Arlista selalu menyiapkan waktu khusus untuk berlatih fisik, minimal dua kali dalam seminggu. Jenis latihan fisik yang sering dilakukan di antaranya CrossFit, berenang, lari, dan juga sepeda. Untuk menguji ketahanan fisiknya, ia juga sering sering naik-turun gunung. “Kuncinya itu mendisiplinkan diri. Kalau ngikutin malesnya karena capek habis kerja, ya nggak akan pernah bisa olahraga. Jadi memang harus disempatsempatin,” tutur Arlista. Manfaat dari rutin berlatih fisik juga sangat dirasakannya. Arlista mengaku tidak mudah jatuh sakit. Sudah lebih dari tiga tahun menjadi peserta program JKN-KIS, belum sekalipun ia mengggunakan kartu “sakti” tersebut untuk berobat. Untuk melengkapi jaminan kesehatannya, selain memiliki kartu JKN-KIS, Arlista juga memiliki asuransi kesehatan swasta. “Walaupun sudah punya dua jaminan kesehatan, tak lantas saya tidak menjaga kesehatan. Kalau pun merasa sehat, tetap harus ikut BPJS Kesehatan. Siapa sih yang bisa menjamin kita akan sehat selamanya, meskipun sudah menjaga pola hidup,” tuturnya. Edukasi Hidup Sehat Ikut menyukseskan program JKN-KIS memang bisa dilakukan lewat berbagai cara. Selain mendaftarkan diri menjadi peserta, tetap menjaga pola hidup sehat juga sangat penting, sehingga kita tidak gampang sakit dan premi yang dibayarkan setiap bulannya bisa untuk membantu yang sakit. Cara lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan ikut berperan aktif dalam program edukasi mengenai pola hidup sehat. Untuk hal ini, anak muda seharusnya bisa mengambil peran yang lebih besar. Seperti yang dilakukan Rina Ambarwati (22), mahasiswi semester akhir di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Berbekal ilmu gizi yang dipelajarinya di kampus, Rina aktif melakukan penyuluhan ke masyarakat mengenai bahaya Penyakit tidak Menular (PTM) untuk lansia, anemia untuk wanita subur, dan masalah gizi untuk balita. Tahun 2016 lalu, Rina bersama kedua temannya, Utami Putri dan Tutu Wisti juga diganjar penghargaan “Health Agent Award” dari Nutrifood. Penghargaan ini didapatkan berkat inovasi mereka dalam mengedukasi siswa-siswi Sekolah Dasar (SD), guru, maupun pedagang kantin seputar gaya hidup sehat dan batasan penggunaan gula, garam, dan lemak (GGL) di SDN Randusari Yogyakarta. Program kesehatan yang mereka inisiasi di antaranya pengadaan kantin sehat, hingga edukasi GGL kepada siswa dengan cara yang menarik seperti pembuatan pop up Pesan Gizi Seimbang, hingga media film kartun yang mereka buat sendiri. "Masalah gizi memang jadi salah satu konsen saya. Presiden Joko Widodo juga selalu menekankan jangan sampai ada lagi masalah gizi buruk di Indonesia. Sebagai generasi muda, saya ingin ikut ambil bagian mewujudkan Indonesia yang lebih sehat," kata Rina yang sudah menjadi peserta JKN-KIS sejak tahun 2014. INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 18 Gaya Hdup SEHAT Trik Rutin Berjalan Kaki untuk Orang Sibuk K etika aktivitas harian Anda cukup padat, Anda sebetulnya tetap bisa menjalani pola hidup sehat dengan cara memaksimalkan berjalan kaki. Latihan fisik ini tidak hanya murah dan ringan, tetapi juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Sejumlah penelitian menunjukkan, berjalan kaki merupakan cara yang baik untuk menurunkan berat badan, menjaga berat badan tetap ideal, mencegah diabetes, sampai menghalau stres. Spesialis kedokteran olahraga, Andi Kurniawan memaparkan, jalan kaki sebenarnya sudah termasuk dalam latihan fisik yang bersifat kardio untuk meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru. Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari berjalan kaki, latihan fisik tersebut harus dilakukan 30 menit tiap hari selama lima kali dalam seminggu. "Apabila dilakukan secara teratur selama 30 menit tiap hari atau 150 menit tiap minggu, berjalan kaki bisa menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular," ungkap Andi Kurniawan kepada INFO BPJS Kesehatan. "Dengan menggunakan transportasi umum, Anda seperti "dipaksa" untuk selalu berjalan kaki dan naik-turun tangga. Kalau ingin lebih dimaksimalkan, misalnya ketika naik Trans Jakarta, Anda juga bisa turun satu halte sebelum halte tujuan. Jadi bisa jalan kaki dahulu menuju kantor,” saran Andi. Jalan kaki seperti apa yang dianjurkan? Andi memberi saran agar jalan kaki tersebut dilakukan dengan intensitas sedang, bukan dengan intensitas ringan seperti ketika jalan-jalan santai di pusat perbelanjaan. Apabila membawa kendaraan pribadi, sebaiknya kendaraan tersebut diparkir di tempat yang jauh dari pintu masuk. Lalu sebisa mungkin untuk mengganti penggunaan eskalator atau lift dengan naik-turun tangga. "Saat dilakukan dengan intensitas sedang, napas kita seperti terengah-engah, itu yang bagus. Jadi seperti berjalan cepat setelah lari. Kalau hanya jalan-jalan santai di pusat perbelanjaan, intensitasnya terlalu ringan, sehingga manfaat yang didapatkan kurang maksimal," terang Andy. "Saat di tempat kerja, Anda juga perlu lebih sering minum air putih. Selain baik untuk kesehatan, juga supaya lebih sering berjalan kaki ke toilet. Atau ketika ada panggilan telepon, Anda bisa menerimanya sambil berjalan. Intinya harus lebih banyak bergerak, jangan terlalu lama duduk,” kata Andi mengingatkan. Untuk yang punya masalah obesitas, berjalan kaki juga sangat aman karena tidak ada fase melayang yang bisa memberatkan beban di kaki, sehingga bisa meminimalkan risiko terjadinya cedera. Selain itu, latihan fisik ini juga baik dan aman untuk yang baru pulih dari sakit. Saat tiba waktunya makan siang, baiknya tidak terlalu sering meminta bantuan pramukantor (office boy) untuk membelikan makanan. Apa salahnya jalan sedikit ke luar kantor untuk meregangkan otot dan menghirup udara yang lebih segar? Yang juga bisa dipraktikkan adalah walking meeting atau rapat yang dilakukan sambil terus berjalan dan bergerak. Cara ini banyak dilakukan perusahaan di negara maju. Waktu untuk Berjalan Kaki Kesibukan yang padat seringkali menjadi alasan untuk tidak melakukan latihan fisik. Padahal sebetulnya ada banyak waktu yang bisa dimanfaatkan untuk berjalan kaki. Misalnya dengan menggunakan transportasi umum ke tempat kerja. “Jadi sebenarnya kesibukan tidak bisa dijadikan alasan untuk malas melakukan latihan fisik. Ada banyak waktu yang bisa diambil untuk membuat hidup Anda tetap sehat. Namun yang juga perlu diingat, pola hidup ini harus diimbangi dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang,” pungkas Andi. INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 Recharge J 19 Tempat Asik untuk Jogging Sambil “Cuci Mata” ogging atau sekedar berjalan kaki sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di perkotaan. Selain mudah dan murah, aktifitas fisik ini juga menyehatkan. Namun, jangan salah memilih tempat untuk jogging. Kalau salah memilih, yang didapat bukannya udara segar, malahan polusi yang menjadi biang penyakit. Berikut ini referensi tempat yang asik untuk jogging atau berjalan kaki di seputaran Jakarta, sekaligus sambil “cuci mata”. Taman Suropati Taman ini letaknya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Meski berada di pusat kota Jakarta, Taman Suropati memiliki banyak pohon rindang. Jalur khusus untuk jogging atau sekedar berjalan kaki juga sudah disiapkan. Sementara di bagian tengah taman terdapat dua kolam air mancur dan kursi untuk bersantai. Setiap akhir pekan, Taman Suropati selalu ramai dikunjungi. Beberapa komunitas juga kerap menjadikan taman ini sebagai tempat untuk melakukan olahraga bersama-sama, salah satunya komunitas Yoga Gembira. Tidak sekedar olahraga, banyak juga yang datang dengan membawa hewan peliharaan, seperti para anggota Komunitas Pecinta Reptil Jakarta (KPRJ). Setu Babakan Terletak di selatan kota Jakarta, tepatnya di kawasan Jagakarsa, Setu Babakan merupakan salah satu daya tarik dari Kompleks Perkampungan Budaya Betawi. Di tempat ini, Anda juga bisa melihat rumah-rumah adat betawi. Kalau ingin jogging atau berjalan santai, bisa dilakukan dengan mengelilingi tepian danau di pagi hari saat belum ramai dikunjungi wisatawan. Sambil jogging, Anda juga bisa melihat aktivitas warganya yang sangat kental dengan nuansa Betawi. Ancol Ocean Ecopark Di lahan terbuka hijau yang ada di kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol ini, kita bisa naik sepeda, jogging, atau sekedar jalan-jalan santai menikmati sejuknya taman yang dipenuhi pohon-pohon langka dan aneka satwa. Taman ini dulunya adalah lapangan golf seluas 34 hektar yang direvitalisasi menjadi sebuah lahan terbuka hijau. Di kawasan ini, mata Anda akan dimanjakan dengan hamparan rerumputan yang luas, lengkap dengan pepohonan hutan beserta penjelasannya seperti cemara laut, pohon trambesi, mahoni, dan beberapa jenis pohon langka. Ocean Ecopark juga sangat memerhatikan kenyamanan para pengunjung dengan tersedianya dua jalur yang berbeda, satu untuk jalur bersepeda, dan satu jalur lagi untuk yang ingin berjalan kaki atau jogging. Taman Kota Kalijodo Taman Menteng belakangan ini jadi tempat nongkrong anak-anak muda karena lokasinya yang strategis. Ada banyak fasilitas olahraga yang disediakan, mulai dari lapangan basket, lapangan futsal, hingga taman bermain untuk anak-anak. Jalur khusus untuk jogging juga sudah tersedia. Daerah yang dulunya merupakan salah satu lokasi prostitusi terbesar di Jakarta ini juga telah diubah menjadi kawasan ruang terbuka hijau. Dengan luas sekitar 1,4 hektar, Taman Kota Kalijodo kini sudah dilengkapi lintasan jogging, lintasan sepeda, hingga skate park. Di siang ini, lokasi ini cukup panas karena pepohonannya belum besar. Jadi sebaiknya datang ke taman ini di pagi atau sore hari. Kebun Binatang Ragunan Universitas Indonesia Taman Menteng Bukan sekedar tempat rekreasi, Kebun Binatang Ragunan juga kerap dijadikan tempat untuk jogging, terutama di pagi hari ketika belum diserbu wisatawan. Selain sejuk karena banyak pohon-pohon besar, Anda juga bisa jogging atau jalan kaki sambil melihat-lihat hewan. Kalau ingin mencoba, datanglah pukul 06 pagi melalui Pintu Utara 2 dekat halte busway. Tiket masuknya juga murah, hanya Rp 4.000 per orang. Saat akhir pekan, terutama di pagi hari, kampus yang dikenal memiliki banyak taman hijau ini juga sering digunakan sebagai tempat untuk berolahraga. Selain mengelilingi area kampus atau Stadion UI, pusat keramaian untuk jogging dan jalan kaki juga ada di dekat gedung Rektorat UI. Setelah berlatih fisik, Anda bisa santai sejenak di tepian Danau UI yang berdekatan dengan gedung Rektorat. INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 20 PERSEPSI Tidak Ada Warga Kelas Dua dalam JKN-KIS ini mengandalkan koneksi melalui software antara BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan guna mempersingkat proses administrasi. Berkenaan dengan penuhnya kamar, sejatinya ini juga dialami oleh pasien umum. Jika kamar memang penuh, memang tidak ada yang bisa dilakukan oleh RS kecuali pasien mengalami kondisi darurat. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah membentuk sistem jaringan antarRS untuk saling memberi informasi ketersediaan kamar. M asih ada kesan di masyarakat bahwa rumah sakit (RS) masih memberlakukan pelayanan berbeda pada pasien pemegang kartu Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Anggapan masyarakat, berobat ke RS dengan menggunakan kartu JKN-KIS sangat ribet. Antrian yang lama, tidak diterima untuk dirawat di RS dengan alasan kamar sudah penuh, pemberian obat yang murah, dan sebagainya masih lekat di benak sebagian peserta. Intinya, oleh fasilitas kesehatan, pasien JKN-KIS dianggap warga negara kelas dua ketimbang pasien umum yang dianggap mendapat pelayanan lebih baik. “Namanya juga gratis. Jadi yah jangan terlalu banyak menuntut,” begitu biasanya anggapan awam mengenai mitos pembedaan layanan JKN-KIS. Namun, apakah benar demikian adanya? Apakah benar bahwa pasien umum adalah anak emas yang harus mendapatkan pengobatan lebih baik ketimbang pasien BPJS Kesehatan yang dianggap seperti anak tiri? Yang jelas, anggapan awam bahwa berobat dengan menggunakan kartu JKN-KIS adalah gratis adalah salah besar. Pasalnya, dana program JKN-KIS sebagian besar berasal dari pajak dan retribusi masyarakat. Artinya pengguna kartu JKN-KIS juga membayar terhadap layanan yang diberikan. Bedanya adalah, dana tersebut dikelola oleh BPJS Kesehatan, dan biaya pengobatan berasal dari iuran peserta lain yang tidak sakit. Dengan demikian, ada konsep gotong royong dalam program JKN-KIS. Mengenai keluhan panjangnya antrian, memang harus diakui hal tersebut masih terjadi di sejumlah RS. Begitu pula dengan masalah ketersedian kamar. Namun, antrian dan soal keterbatasan kamar bukan berarti peserta JKNKIS dibedakan dengan pasien umum. Antrian pasien JKN-KIS terlihat lebih panjang ketimbang loket pasien umum, tentunya lebih disebabkan oleh pasien yang berobat menggunakan kartu JKN-KIS lebih banyak dari pasien umum. Guna mengatasi itu, BPJS Kesehatan telah meluncurkan sistem bridging. Sistem Adapun perbedaan yang jelas ada antar pelayanan hanyalah di bidang kenyamanan tetapi tidak pengobatan. Pasien yang memilih kelas VIP tentunya akan mendapatkan fasilitas lebih nyaman di kelas III karena dia sudah mengeluarkan biaya lebih untuk membeli kenyamanan tersebut. Tetapi layanan pengobatan yang diberikan antara kelas III dengan VIP sejatinya tetap sama. Jika pasien BPJS Kesehatan membutuhkan tindakan operasi, tentunya RS wajib melakukan tanpa harus meminta biaya dari pasien maupun keluarga. Pembayaran obat juga tidak dibebankan kepada peserta. Perbedaan pengobatan juga tidak terdapat pada layanan di kelas I, II atau III. Ketika rawat inap, sebagian orang mungkin mengira perbedaan ruang perawatan seperti kelas I, II dan III mempengaruhi kualitas pelayanan dan manfaat yang bakal diterima masyarakat. Padahal anggapan itu tidak berlaku karena pelayanan kesehatan atau medis yang diberikan kepada peserta tidak melihat kelas perawatannya. Misalnya, peserta menderita usus buntu. Ketika dilakukan operasi dan perlu dijahit maka tidak mungkin peserta yang mengambil kelas I, II dan III dibedakan kualitas jahitannya. Begitu pula dengan biaya tambahan yang dikenakan kepada peserta ketika mendapat pelayanan. Biaya tambahan bisa terjadi bila peserta bersangkutan meminta sendiri tambahan pelayanan. Misalnya, setelah dioperasi, pasien meminta obat yang tidak ada hubungannya dengan penyakit yang didera seperti vitamin. Jika atas kemauan sendiri, peserta harus membayar biaya tambahan. Selain itu, tidak ada plafon atau batas biaya tertinggi yang dijamin oleh BPJS Kesehatan. Sebab, mekanisme pembayaran yang digunakan BPJS Kesehatan melalui kapitasi dan INA-CBG. Tentu saja tarif yang tercantum dalam paket INA-CBG untuk kelas I dan II lebih tinggi dibanding kelas III. Dari paparan di atas, sudah jelas bahwa tidak ada atau tidak dibenarkan adanya pembedaan layanan medis yang diberikan pada pasien JKN-KIS. Kendati demikian, memang harus diakui masih ada sejumlah permasalahan teknis, seperti lamanya antrian, dan lain-lain yang secara bertahap juga harus dibenahi. INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 21 KONSULTASI AUTODEBET DARI GAJI KARYAWAN Saya adalah PNS di salah satu instansi pemerintah yang otomatis menjadi peserta BPJS Kesehatan (dulu Askes) dimana suami termasuk daftar tanggungan. Suami adalah karyawan perusahaan swasta. Namun perusahaan suami juga mewajibkan karyawan dan istrinya untuk masuk bpjs kesehatan.Setelah kartu Bpjs yg merupakan pengajuan dari perusahaan terbit, saya melihat bahwa nomor kartu yg diterbitkan sama dengan yang kartu yang merupakan tanggungan saya. Apakah peraturannya memang seperti itu? Berarti untuk satu kartu nomor kartu bpjs kesehatan yg sama, ada 2 sumber dana pemotongannya, yaitu satu dari pemerintah (bagian dari gaji pns saya) dan satu lagi dari perusahaan swasta (daftar gaji suami).Jika ya, tolong diberitahukan peraturannya. Jika seandainya saya atau suami sakit, apakah dimungkinkan menggunakan BPJS kesehatan secara ganda? karena kelas untuk kartu tersebut adalah sama. Mohon penjelasan.Terima kasih. Pengirim :[email protected] – Jawa Barat keluarga, atau Rp 16.000 per orang. Jumlah tersebut tentu jauh lebih murah dibanding iuran bagi peserta mandiri, yaitu Rp 80.000 per orang untuk kelas I. BPJS Kesehatan memiliki prinsip gotong royong. Artinya, secara tak langsung peserta yang sehat membiayai peserta yang sakit, peserta yang mampu membiayai peserta yang kurang mampu.Setiap bulan, iuran peserta BPJS Kesehatan digunakan untuk membiayai para peserta yang sedang sakit, membutuhkan biaya pengobatan yang besar, dan atau membutuhkan pelayanan kesehatan seumur hidup. Iuran bulanan dari para peserta BPJS Kesehatan yang sehat itulah yang dapat menutup pembiayaan tersebut. Dengan demikian, manfaat iuran yang dibayarkan peserta BPJS Kesehatan tersebut akan terus berputar, membiayai mereka yang membutuhkan, sehingga diharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat memperoleh jaminan kesehatan yang adil dan merata. JAWAB Pertama bersama ini kami sampaikan dasar hukum sebagai berikut: a. Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial:Pasal 1 ayat (4) : Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran, Pasal 1 ayat (8) : Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dan menerima gaji, upah atau imbalan dalam bentuk lain. b. Undang-Undang No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan: Pasal 16B ayat (1) : Iuran Jaminan Kesehatan bagi peserta Pekerja Penerima Upah yang terdiri atas PNS, anggota TNI, anggota POLRI, dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri sebesar 5% dari gaji atau upah per bulan, Apasal 16B ayat (2) : Iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayar dengan ketentuan 3% dibayar oleh pemberi kerja dan 2% dibayar oleh peserta. c. Surat edaran resmi BPJS Kesehatan nomor 3994/ VII.2/0415 tanggal 14 April 2015 tentang status kepesertaan pasangan suami dan istri sebagai Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara dan Non Penyelenggara Negara. Merujuk pada sejumlah dasar hukum tersebut, bagi pasangan suami dan istri yang sama-sama bekerja, keduanya wajib didaftarkan menjadi peserta JKN-KIS dan keduanya wajib membayar iuran JKN-KIS. Dalam hal suami dan istri memiliki hak kelas rawat yang berbeda, maka suami dan istri dapat memilik hak ruang kelas perawatan yang tertinggi dari hak suami/istri. Selain itu, anak dari suami/istri berhak menggunakan ruang kelas perawatan sesuai dengan ruang kelas perawatan ibu/ bapaknya sebagai peserta yang memiliki kelas rawat tertinggi. Untuk diketahui bahwa iuran PPU pegawai pemerintah hanya dipotong 2% dari gaji tetap, sehingga seandainya gaji peserta PNS adalah Rp 4.000.000, maka yang iuran yang dibayarkan adalah Rp 80.000 untuk 5 anggota MELAHIRKAN DILUAR DOMISILI Saya mau bertanya, apa syarat bagi pemilik BPJS Kesehatan yang akan melahirkan ke daerah lain. Seperti saya pemilik BPJS yang ingin melahirkan dari Batam ke Medan. Apakah saya harus buat surat domisili sementara dari lurah Medan? Terima kasih. Pengirim :[email protected] – Medan JAWAB Apabila sedang berada di luar kota, maka diharapkan peserta dapat segera melapor ke Kantor Cabang BPJS Kesehatan terdekat untuk diarahkan ke fasilitas kesehatan di kota tersebut yang memiliki layanan persalinan.Dalam kondisi darurat (misalnya, ketuban pecah dini, perdarahan, kejang kehamilan, dsb), maka peserta dapat langsung mengunjungi rumah sakit terdekat tanpa harus melapor ke Kantor Cabang BPJS Kesehatan ataupun membawa surat rujukan. MENCICIL TUNGGAKAN IURAN Yth kepala BPJS Kesehatan Indonesia, saya belum membayar iuran BPJS selama 6 bulan, apakah pembayarannya bisa di cicil? misal 3 bulan dulu. Terima kasih Pengirim: [email protected] – Purwakarta JAWAB Pelunasan tagihan iuran BPJS Kesehatan harus dilakukan secara langsung, artinya tidak dapat dicicil. Agar pelayanan kesehatan Anda tetap terjamin, dimohon Anda dapat segera melakukan pembayaran tagihan iuran Anda, karena sakit bisa datang kapan saja dan dimana saja. INFOEDISI BPJS KESEHATAN 48 TAHUN 2017 22 tanggal daftar rtama bayar iuran pe ama yar iuran pert batas akhir ba