BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto (2013:105) “penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati”. 2. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2006) dalam Ekawarna (2013:5) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Sedangkan menurut Kunandar (2008) dalam Ekawarna (2013:5) PTK merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya. Sifat-sifat PTK ini menurut Natawidjaja (1997) dalam Ekawarna (2013:7) adalah sebagai berikut: a. Pada dasarnya PTK merupakan penelitian yang dirancang dan dilaksanakan di dalam setting (ruang kelas) tertentu. Oleh karena itu PTK bersifat situasional dan kontekstual. b. PTK bertujuan mencari pemecahan praktis atas permasalahan yang bersifat lokal dan/atau mencari cara-cara untuk meningkatkan kualitas suatu sistem dalam setting tertentu yang juga bersifat lokal. c. PTK terdiri atas siklus-siklus yang masing-masing meliputi perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Keempat langkah tersebut akan berulang 26 27 dalam setiap siklus dan perpindahan dari satu siklus ke siklus selanjutnya bersifat fungsional. Artinya, siklus satu akan menjadi landasan bagi siklus dua; siklus dua akan menjadi dasar bagi siklus tiga; demikian seterusnya hingga PTK berakhir. d. PTK cenderung bersifat partisipasif. Paling tidak guru sebagai peneliti akan melibatkan siswa (sebagai subjek) dalam proses penelitian. Peneliti tidak akan mampu mengungkap masalah yang timbul berikut penyebabnya secara akurat tanpa partisipasi aktif dari para siswa tersebut. e. Proses dalam PTK sama pentingnya dengan hasil tindakan, maka penelitian ini cenderung bersifat kualitatif daripada kuantitatif. Langkah-langkah perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang membentuk satu siklus merupakan keseluruhan proses yang lazimnya dideskripsikan dengan kata-kata. f. PTK bersifat reflektif. Artinya, kemampuan reflektif peneliti terhadap proses dan hasil tindakan merupakan bagian penting dalam setiap siklus. Hasil refleksi menjadi landasan yang penting bagi pengembangan rencana dan pengambilan tindakan selanjutnya. B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Adapun pertimbangan peneliti untuk memilih lokasi penelitian tersebut adalah: a. Tersedia data yang berhubungan dengan obyek penelitian. b. Lokasi tersebut mudah dijangkau oleh peneliti sehingga meringankan beban berupa tenaga, waktu, dan biaya. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan pada bulan April 2015 sampai dengan bulan Juli 2015, yang meliputi persiapan penelitian sampai penyelesaian laporan penelitian. 28 Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian Bulan Pelaksanaan Penelitian No Jadwal . Penelitian 1. Persiapan April 2015 1 2 3 Mei 2015 4 1 2 3 Juni 2015 4 Juli 2015 1 2 3 4 1 2 3 4 X X Penelitian 2. Pelaksanaan X X X Penelitian 3. Pengumpulan X X X Data 4. Penyelesaian X X X X X X X X Laporan C. Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV A yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. D. Prosedur Penelitian 1. Persiapan PTK Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam persiapan PTK antara lain: a. Menetapkan materi pembelajaran b. Koordinasi dengan guru kelas c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) d. Mempersiapkan media pembelajaran e. Membuat lembar observasi f. Mempersiapkan alat evaluasi 29 2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Langkah-langkah PTK dapat diuraikan sebagai berikut: Siklus I a. Perencanaan 1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA pokok bahasan gaya. 2) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan. 3) Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati minat (keaktifan) dan motivasi siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 4) Menyiapkan lembar observasi pembelajaran untuk guru dalam mengelola kelas selama kegiatan pembelajaran. 5) Menyiapkan lembar soal evaluasi siswa. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 1 kali pertemuan. Pertemuan pada siklus I ini berisi materi mengenai gaya, yang membahas arti gaya dan beberapa jenis gaya. Setelah pemberian materi, kemudian memberikan tugas kepada siswa, dan dilanjutkan dengan memberikan soal evaluasi kegiatan pembelajaran. Guru menggunakan variasi pengaturan tempat duduk model huruf U. c. Observasi Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pengamatan terhadap minat (keaktifan) dan motivasi siswa, serta guru dalam mengelola kelas selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain itu juga dilakukan wawancara tentang proses pembelajaran. d. Refleksi Data yang diperoleh pada saat observasi dianalisis untuk melihat peningkatan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran IPA. Kemudian dilaksanakan diskusi antara peneliti dan guru. Diskusi ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan pembelajaran dan 30 untuk mencari solusi terhadap masalah-masalah yang mungkin timbul agar dapat dibuat rencana perbaikan pada siklus II. Siklus II Siklus ini dilakukan untuk memperbaiki segala sesuatu yang masih kurang pada siklus I. Adapun tahapan siklus II sama dengan siklus I. Perbaikan dilakukan berdasarkan hasil observasi pada siklus I. a. Perencanaan 1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA dengan metode pembelajaran kelompok. 2) Menyiapkan penghargaan yang akan diberikan kepada siswa. 3) Menyiapkan bahan dan alat percobaan, serta lembar kegiatan untuk masing-masing kelompok. 4) Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati minat (keaktifan) dan motivasi siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 5) Menyiapkan lembar observasi pembelajaran untuk guru dalam mengelola kelas selama kegiatan pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II terdiri dari 1 kali pertemuan. Pada pertemuan siklus II berisi sedikit penyampaian materi dan melakukan percobaan-percobaan mengenai gaya yang sudah dipeajari pada pertemuan siklus I. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, masingmasing kelompok terdiri dari 5 siswa. Setiap kelompok melakukan percobaan dan mencatat hasil percobaannya. Guru memberikan lembar kerja siswa untuk dikerjakan secara kelompok dan dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan secara bersama-sama. Guru menggunakan variasi pengaturan tempat duduk model corak tim. c. Observasi Observasi pada siklus II sama seperti pada siklus I. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pengamatan terhadap minat (keaktifan) dan motivasi siswa dalam mengemukakan pendapat, 31 menjawab pertanyaan, mengambil bagian dalam diskusi, dan melaksanakan tugas yang diberikan guru, serta guru dalam mengelola kelas selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Bagaimana seorang guru mengelola kelasnya untuk mempengaruhi minat dan motivasi belajar siswa. d. Refleksi Kegiatan refleksi pada siklus kedua ini adalah menganalisis data yang diperoleh pengamat ketika proses pembelajaran. Tujuan refleksi ini adalah membicarakan kekurangan pada siklus II. Kekurangan pada siklus II ini akan diperbaiki pada siklus selanjutnya yaitu siklus III. Siklus III Siklus III ini dilaksanakan untuk lebih memantapkan proses pembelajaran pada siklus I dan II, dengan tujuan supaya minat (keaktifan) dan motivasi (semangat) belajar siswa meningkat sehingga hasil belajar mata pelajaran IPA dapat meningkat. a. Perencanaan 1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Menyiapkan media pembelajaran. 3) Menyiapkan penghargaan yang akan diberikan kepada siswa. 4) Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati minat (keaktifan) dan motivasi siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 5) Menyiapkan lembar observasi pembelajaran untuk guru dalam mengelola kelas selama kegiatan pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III terdiri dari 1 kali pertemuan. Pada pertemuan siklus III berisi penyampaian materi yang belum tersampaikan mengenai pengaruh gaya terhadap bentuk dan gerak benda. Guru juga mengulas materi yang sudah disampaikan pada pertemuan siklus I dan II. Kemudian guru melakukan tanya jawab kepada siswa pada setiap individu. Guru mengajukan beberapa 32 pertanyaan mengenai gaya, siswa yang dapat menjawab pertanyaan akan mendapat poin. Kemudian guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu. Guru menggunakan variasi pengaturan tempat duduk model susunan chevron. c. Observasi Observasi pada siklus III sama seperti pada siklus I dan II. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pengamatan terhadap minat (keaktifan) dan motivasi siswa dalam mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dari guru, dan melaksanakan tugas yang diberikan guru, serta kemampuan guru dalam mengembangkan strategi pengelolaan kelasnya. d. Refleksi Refleksi pada siklus III digunakan untuk melihat apakah hipotesis tindakan tercapai atau tidak. Apabila siklus III sudah dapat menjawab semua permasalahan yang terjadi, maka siklus berhenti pada siklus III, dan sebaliknya apabila belum menjawab permasalahan yang ada maka dilanjutkan dengan siklus selanjutnya. Setelah berakhirnya siklus III ini diharapkan adanya peningkatan minat dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang gaya, dengan menggunakan variasi pengaturan tempat duduk, sehingga prestasi siswa dapat meningkat. E. Sumber Data Menurut Sugiyono (Prastowo, 2009:20) sumber data dibagi menjadi dua, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan sumber sekunder adalah sumber tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Informasi tersebut akan digali dari berbagai sumber data, yang meliputi: 33 1. Sumber data primer, yaitu: a. Siswa b. Guru kelas 2. Sumber data sekunder, yaitu: a. Arsip/dokumen Pengumpulan data-data tertulis, misalnya daftar nilai formatif siswa. b. Teks wawancara Teks wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi dari siswa tentang kegiatan pembelajaran di sekolah. c. Lembar observasi guru dan siswa Lembar observasi digunakan untuk mengamati guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. d. Tes hasil belajar Siswa akan diuji kemampuannya oleh guru. Tes akan dilaksanakan setelah pelaksanaan tindakan. Tes digunakan sebagai alat pembanding prestasi siswa ketika masih menggunakan model tempat duduk tradisional dan setelah tempat duduk divariasi bentuk dan modelnya. F. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri. Peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan mengenai peningkatan minat dan motivasi belajar siswa dengan menggunakan variasi pengaturan tempat duduk. Hal ini dilakukan supaya peneliti memahami kenyataan yang terjadi di lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi Observasi merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatan melalui hasil kerja indra dibantu dengan panca indra lain (Prastowo, 2009:27). Menurut Suharsaputra (2012:209) “observasi adalah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis”. Sedangkan menurut Rubiyanto 34 (2013:90) “observasi adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung terhadap objek yang diteliti”. Observasi yang dilakukan peneliti adalah mengamati proses atau kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas dan mengamati partisipasi serta keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 2. Wawancara Menurut Prabowo (Prastowo, 2009:145) menjelaskan bahwa “wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakapcakap secara tatap muka”. Menurut Suharsaputra (2012:213) “wawancara merupakan percakapan, namun percakapan yang bertujuan”. Sedangkan menurut Rubiyanto (2013:89) “wawancara adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab secara langsung berhadapan muka, peneliti bertanya secara lisan respondent menjawab secara lisan pula”. Wawancara ini digunakan peneliti untuk menggali informasi dari siswa maupun wali kelas tentang kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas. Hasil wawancara ini kemudian dicatat dan didokumentasikan dalam bentuk teks tertulis. 3. Dokumentasi Menurut Usman dan Akbar (1996:231) dokumentasi ialah teknik pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen (Prastowo, 2009:192). Menurut Arikunto (2006:231) “dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”. Peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh suatu data. Dokumentasi yang dapat diambil peneliti yaitu berupa: a. Daftar nama siswa b. Daftar nilai siswa c. Profil sekolah 35 4. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006:150). Sedangkan menurut Gronlund dalam Cece Rakhman dan Didi Suherdi (2001:15) “tes adalah sebuah alat bantu prosedur sistematik bagi pengukuran sebagai sebuah sampel perilaku”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes lisan dan tes tertulis. Tes lisan dilaksanakan dalam bentuk tanya jawab antara guru dan siswa selama proses pembelajaran di kelas. Sedangkan tes tertulis dilaksanakan dalam bentuk evaluasi yang dilaksanakan setelah semua materi pembelajaran disampaikan oleh guru. Tes tertulis dapat berupa pilihan ganda, isian, maupun uraian. 5. Catatan lapangan Catatan lapangan adalah catatan yang diperoleh peneliti mengenai hasil pengamatan pada saat penelitian. Catatan lapangan pada penelitian ini digunakan untuk mencatat perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses pembelajaran yang tidak terdapat pada lembar observasi. Catatan lapangan hanya sebagai pelengkap data. G. Instrumen Penelitian Sebelum terjun ke lapangan, peneliti harus mempersiapkan instrumen penelitian terlebih dahulu. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi guru dan siswa, dokumentasi nilai siswa, dan pedoman wawancara. H. Validitas Data Untuk menjamin validitas data dan pertanggungjawaban yang dapat dijadikan dasar yang kuat untuk menarik kesimpulan, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi dengan memanfaatkan sumber. 36 Triangulasi digunakan sebagai validasi keaktifan atau aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran, yaitu dengan cara: 1. Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran diperoleh dengan observasi lalu dicek dengan dokumentasi yang meliputi hasil kerja siswa, lembar observasi aktivitas siswa, dan foto proses pembelajaran. Apabila dengan teknik pengujian tersebut dihasilkan data yang sama, maka data tersebut dinyatakan valid. 2. Data aktivitas guru selama proses pembelajaran diperoleh dengan observasi lalu dicek dengan dokumentasi yang meliputi lembar observasi kinerja guru dan foto proses pembelajaran. Apabila melalui pengujian tersebut dihasilkan data yang sama, maka data tersebut dinyatakan valid. I. Teknik Analisis Data Menurut Milles dan Huberman (Sugiyono, 2009:246) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif meliputi tiga langkah pokok yang saling berhubungan dan sangat menentukan hasil akhir analisis. Tiga langkah pokok tersebut adalah pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi reduksi data. Langkah-langkah analisis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Reduksi data Langkah reduksi data dilakukan dengan cara menyeleksi, menentukan fokus data, menyederhanakan, meringkas, dan mengubah bentuk data mentah menjadi bermakna, mentransformasikan secara sistematik dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan yang digunakan sebagai dasar menyusun jawaban atas tujuan penelitian tindakan kelas ini. 2. Paparan data Setelah direduksi, data siap dipaparkan. Paparan data dilakukan dengan cara menampilkan data penting secara lebih sederhana dan bermakna dalam bentuk narasi, tabel, grafik, atau bagan. Dengan menyajikan data secara singkat dan jelas, akan memudahkan pemahaman 37 terhadap apa yang telah terjadi, sehingga memudahkan penarikan kesimpulan atau menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. 3. Penarikan kesimpulan Pada siklus yang pertama sampai dengan terakhir, kegiatan yang dilakukan dalam penelitian saling terkait. Kesimpulan pertama akan dijadikan pijakan bagi perencanaan siklus selanjutnya (apabila belum selesai). Penarikan kesimpulan dilakukan dengan mengambil intisari dari sajian data yang telah terorganisasi dalam bentuk kalimat singkat, padat, dan jelas namun mengandung pengertian yang luas. J. Indikator Pencapaian Indikator pencapaian atau keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Meningkatnya minat belajar siswa, yang meliputi adanya perasaan senang, adanya rasa ketertarikan, adanya peningkatan perhatian, adanya pemusatan perhatian, dan adanya aktivitas serta keterlibatan secara aktif, dengan target pencapaian 80%. 2. Meningkatnya motivasi belajar siswa, yang meliputi adanya kemauan untuk berbuat/belajar (semangat), ketekunan dalam mengerjakan tugas, keaktifan dalam mengemukakan pendapat, tidak mudah putus asa apabila menghadapi kesulitan dalam belajar, dan aktif bertanya apabila mengalami kesusahan dalam belajar, dengan target pencapaian 80%. 3. Meningkatnya rata-rata hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dicapai oleh siswa, dengan target pencapaian 80%. 4. Nilai yang diperoleh siswa melebihi batas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 65, dengan target pencapaian 80%.