EFEKTIVITAS MODUL UNTUK MANAJEMEN LAKTASI PASCA MELAHIRKAN EFFECTIVENESS OF LACTATION MANAGEMENT MODULE FOR POST PARTUM Dian Ramawati, Lutfatul Latifah, Eni Rahmawati Jurusan Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman ABSTRACT In Indonesia infant mortality rate is very high. Some cause of infant death because low weight of birth, asphyxia; tetanus, infection and breastfeeding problems. The behavior of mothers in giving breast-milk exclusively less optimal affected by factors social cultural, awareness of the importance of breast-fed, incessant promotion milk formulae, health care and health officers who have not fully backs breast milk act, and lack of confidence of mothers that breast-fed not enough to the baby. One possible way is to utilize the use of modules in lactation management. The aim of this research is to find out effective the use of module in the management of lactation after childbirth. The research method was pre experimental design by using one-group pretest-posttest design. The samples was only one group. The sample collected used technique simple random sampling. The result obtained a very signicant relation between the use of management lactation module and the increase of knowledge in breastfed-mother after childbirth ( p = 0,000 ) and effectiveness use module in improving knowledge mother of management lactation after childbirth amounting to 75 %. Inconclusive module/booklet can be alternative way to provide knowledge about lactation management afterchildbirth and very beneficial to mothers in order to provide breast milk to infants exclusively until 6 months. Key word: lactation management, exclusive breastfeeding, module/booklet Kesmasindo, Volume 6, (2), Juli 2013, Hal 116-124 eksklusif di Jawa Tengah LATAR BELAKANG Di Indonesia, angka kematian 28,96%, jauh sekitar dibawah bayi masih sangat tinggi, diperkirakan Pelayanan setiap jam 18 bayi di Indonesia sebesar 80% (Departemen Kesehatan meninggal Jawa dunia. Di Kabupaten Minimal Standar Tengah, (SPM) 2008). 2010 Millenium Banyumas, pada bulan Juni 2010 Development Goals (MDGs) dalam dilaporkan terjadi peningkatan kasus bidang balita 74% Indonesia menargetkan pada tahun dibandingkan tahun 2009 (Bappeda 2015 AKB menurun menjadi 17 bayi Kabupaten Banyumas, 2010). Kurang per 1000 kelahiran. Hockenberry & gizi pada bayi sangat berkaitan erat Wilson (2007) mendefinisikan bayi dengan sebagai anak usia 0-12 bulan. Beberapa ekslusif. kurang gizi cakupan sebesar pemberian ASI Cakupan pemberian ASI program 116 kesehatan terkini khususnya dalam di proses 117 Jurnal Kesmasindo, Volume 6, Nomor 2, Juli 2013, Hal 116-124 pelaksanaan percepatan antara adalah lain eksklusif ASI penurunan program pemenuhan gizi selama ibu periode ASI menyusui. keluarga memegang peran dan penyediaan konsultan penting dalam pemenuhan nutrisi bayi eksklusif di rumah khususnya pemberian ASI, maka sakit/puskesmas (Prasetyono, 2009). dibutuhkan adanya alat bantu yang Permasalahan utama adalah sederhana yang mudah dipahami dan di yang kurang aplikasikan dalam praktek menejemen mendukung atau yang dikenal dengan laktasi. Agar keluarga benar dan tepat manajemen dalam memenuhi kebutuhan nutrisi perilaku yang menyusui laktasi. Faktor sosial budaya, kesadaran akan pentingnya bayi. ASI, gencarnya promosi susu formula, pelayanan kesehatan dan petugas PERUMUSAN MASALAH kesehatan yang belum sepenuhnya Semakin meningkatnya mendukung PP-ASI, kurangnya rasa prevalensi kematian bayi akibat dari percaya diri ibu bahwa ASI cukup pemenuhan untuk bayinya adalah beberapa hal adekuat, maka diperlukan adanya alat yang bantu yang sederhana bagi masyarakat nutrisi yang kurang menjadi faktor yang mempengaruhinya (Singh, 2010). khususnya adalah suatu dipahami mengatur agar mengoptimalisasikan bisa nutrisi pada bayi. Rumusan masalah Manajemen Laktasi tatalaksana yang keseluruhan proses menyusui keluarga, dan yang diaplikasikan untuk pemenuhan berjalan dengan sukses, mulai dari ASI dalam diproduksi bagaimanakah efektivitas modul untuk sampai proses bayi mengisap dan menelan ASI, yang penelitian mudah ini adalah menejemen laktasi pasca melahirkan. dimulai pada masa antenatal, perinatal dan pasca (Prasetyono,2009). melahirkan lingkup Tujuan dari penelitian ini adalah pasca untuk memperoleh gambaran tentang melahirkan meliputi ASI Eksklusif, efektivitas penggunaan modul dalam teknik manajemen Manajemen Laktasi menyusui, Ruang TUJUAN PENELITIAN periode memeras ASI, laktasi periode pasca memberikan ASI Peras, menyimpan melahirkan, yaitu dengan mengetahui ASI Peras, memberikan ASI peras dan peningkatan pengetahuan, sikap dan Dian Ramawati, Efektifitas Modul Untuk Manaj. Laktasi Pasca Melahirkan ketrampilan ibu atau keluarga, 2009).Penelitian ini 118 dilaksanakan mengidentifikasi peran keluarga dalam selama 4 bulan di Wilayah Kerja pemenuhan Puskesmas nutrisi bayi, dan Baturaden mengetahui keluarga dalam melakukan sampling yang manejemen laktasi pasca melahirkan. penelitian ini simple ini Teknik digunakan adalah dalam mengunakan sampling, untuk mencapai sampling ini setiap elemen METODE PENELITIAN Penelitian random 2. merupakan diseleksi secara acak (Nursalam, penelitian kuantitatif. Penelitian ini 2008). Pada penelitian ini didapatkan menggunakan desain pre eksperimental sampel sebanyak 38 bayi berusia 0-5 dengan menggunakan desain one-group bulan yang seluruhnya berjumlah 38 pretest-posttest bayi selama bulan Maret – Juni 2012. penelitian ini kelompok design.Dalam tidak menggunakan kontrol.Peneliti menggunakan satu hanya kelompok HASIL PENELITIAN dan Karakteristik Responden dengan randomisasi pada pengambilan Responden dalam penelitian sampelnya.Kelompok sampel diberikan adalah ibu yang mempunyai bayi tes awal (pre test) lalu diberikan berusia 0-6 bulan dengan karakteristik perlakuan dan kemudian menjalani tes sebagai berikut: akhir Tabel 1. (post test) (Hidayat, Gambaran karakteristik responden warga Desa Rempoah dan Pandak Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. No. Karakteristik 1. Umur Ibu (tahun) a. < 20 b. 20 – 35 c. > 35 tahun 2. Pendidikan Ibu a. SD a. SMP b. SMA/SMK c. PGSD 3. Pekerjaan Ibu a. Ibu Rumah Tangga (IRT) b. Karyawan Swasta c. Pedagang d. Guru Jumlah Persentase (%) 5 27 6 13,2 71,1 15,8 12 14 11 1 31,6 36,8 28,9 2,6 35 1 1 1 92,1 2,6 2,6 2,6 119 Jurnal Kesmasindo, Volume 6, Nomor 2, Juli 2013, Hal 116-124 Umur bayi yang dimiliki oleh responden adalah sebagai berikut: Diagram 1. Distribusi umur bayi yang dimiliki responden warga Desa Rempoah dan Pandak Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Efektivitas Modul untuk Manajemen Laktasi Pasca Melahirkan Nilai pretest dan posttest responden selama penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 2. Nilai pretest dan posttest responden warga Desa Rempoah dan Pandak Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. No. 1. 2. 3. 4. Nilai/Skor (0-10) 2 – 3,5 4 – 5,5 6 – 7,5 8 – 9,5 Pretest (%) 3 (7,8) 30 (78,9) 5 (13,1) - Posttest (%) 11 (21) 22 (57,9) 5 (13,2) Hasil analisis data yang didapatkan t-test setelah pemberian modul/booklet berdasarkan manajemen laktasi sebagai berikut: nilai/skor jawaban responden dengan menggunakan paired Tabel 3. Hasil analisis data terhadap peningkatan pengetahuan responden setelah diberikan modul/booklet manajemen laktasi Nilai pretest Nilai posttest Rerata 4,80 6,39 Std. Deviasi 0,94 1,27 Berdasarkan hasil analisis data Rerata (t-test) -1,59 Pvalue 0,000 modul/booklet dan didapatkan peningkatan pengetahuan hubungan sangat bermakna responden dengan rerata nilai/skor (pvalue pada pemberian jawaban sebesar 1,59 setelah diberikan modul/booklet terhadap pengetahuan yang 0,000) didapatkan Dian Ramawati, Efektifitas Modul Untuk Manaj. Laktasi Pasca Melahirkan responden tentang manajemen laktasi sedangkan pasca berumur lebih dari 35 tahun mengalami melahirkan. modul/booklet Efektivitas manajemen kesuburan wanita 120 yang laktasi kemunduran dan dapat berdampak terhadap pengetahuan ibu didapatkan terhadap kesehatan ibu dan bayinya sebesar : 4,80/6,39 x 100% = 75%. Hal (Choirul,2011). Wanita usia produktif ini berarti adanya modul/booklet sangat mememiliki antusias yang besar dalam bermanfaat untuk memberikan dan mempelajari hal baru untuk kesehatan meningkatkan pengetahuan ibu tentang bayinya, apalagi pengalaman pertama manajemen laktasi pasca melahirkan. bagi seorang wanita menjadi seorang ibu. PEMBAHASAN Karakteristik berdasarkan umur Hasil penelitian seperti terlihat Karakteristik berdasarkan pendidikan pada tabel 1 menunjukkan bahwa Hasil penelitian seperti terlihat responden dengan jumlah terbanyak pada tabel 1 menunjukkan bahwa (71,1%) terdapat dalam rentang umur responden dengan jumlah terbanyak 20-35 tahun. Usia produktif wanita (36,8%) memiliki tingkat pendidikan untuk hamil dan melahirkan idealnya Sekolah Menengah Pertama (SMP). adalah umur 20-35 tahun karena dalam Dari hasil pengambilan data, nilai rentang tersebut calon bayi dalam masa rerata pretest dan pottest berdasarkan aman dalam proses pembentukannya, pendidikan sebagai berikut: Tabel 4. Hasil analisis data tingkat pendidikan terhadap peningkatan pengetahuan responden setelah diberikan modul/booklet manajemen laktasi Pendidikan PGSD SD SMA/SMK SMP Rerata Pretest 4,50 4,33 5,17 5,00 Sehingga dapat disimpulkan Rerata Posttest 5,50 6,54 6,77 6,42 dari Rerata (t-test) 1,00 2,21 1,60 1,42 responden dengan bahwa tidak terdapat pengaruh tingkat pendidikan pendidikan memiliki rerata pretest dan posttest booklet terhadap manajeman penggunaan laktasi Sekolah Dasar tingkat (SD) pasca sebesar 2,21. Seperti penelitian yang melahirkan. Hal tersebut dapat dilihat dilakukan oleh Punia (2009) dalam 121 Jurnal Kesmasindo, Volume 6, Nomor 2, Juli 2013, Hal 116-124 pengujian leaflet efektivitas dalam booklet penggunaan dan media mudah dipahami, disusun menarik dengan gambar-gambar, didesain tersebut yang bersamaan, booklet lebih dengan ukuran kecil dan dapat dibaca efektif dalam waktu yang singkat kapanpun dalam meningkatkan pengetahuan responden, namun booklet dan leaflet dan dimanapun. sama efektifnya dalam meningkatkan perubahan sikap Karakteristik Berdasarkan Umur Bayi respondennya. Hasil penelitian seperti terlihat dalam Karakteristik berdasarkan Hasil penelitian seperti terlihat pada tabel 1 menunjukkan bahwa responden dengan jumlah terbanyak (92,1 %) memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Hal tersebut berarti bahwa ibu rumah tangga memiliki banyak waktu untuk membaca dan mempraktekkan berulang-ulang kali modul/booklet menajemen melahirkan.Sesuai pernyataan Rohani (2007) laktasi dengan yaitu keberhasilan pemberian ASI terutama ASI eksklusif kepada bayi dan pengetahuan ibu menyusui.Seperti halnya mereka dalam menggunakan modul/booklet manajemen laktasi pasca melahirkan, dan pada menunjukkan prinsipnya modul/booklet penggunaan manajemen responden terbanyak (22%) berumur 4 bulan dan terbanyak kedua (18%) berumur 2 bulan dan terbanyak ketiga (16%) berumur 1 bulan. Berdasarkan data kelahiran bayi di wilayah kerja Puskesmas Baturaden II pada bulan Januari – Mei 2012 didapatkan jumlah bayi yangdilahirkan hidup sebanyak 60 bayi (Buku Register Bayi Puskesmas II Baturaden, 2012). Efektivitas Modul untuk Manajemen Laktasi Pasca Melahirkan dapat dipengaruhi oleh faktor pekerjaan, sikap, 1, distribusi umur bayi yang dimiliki pekerjaaan pasca diagram laktasi pasca melahirkan sangat sederhana, Hasil Penelitian seperti terlihat pada tabel 2 menunjukkan nilai pretest ke nilai peningkatan, posttest mengalami yang sebelumnya mendapat nilai dalam rentang 2-3,5 sebanyak 7,8% responden menjadi 0% responden, yang sebelumnya mendapat nilai dalam rentang 6-7,5 sebanyak 13,1 % responden menjadi 57,9%, Dian Ramawati, Efektifitas Modul Untuk Manaj. Laktasi Pasca Melahirkan responden dan sebelumnya laktasi pasca melahirkan, sekalipun mendapatkan nilai dalam rentang 8-9,5 dalam kondisi waktu yang terbatas atau sebanyak 0% responden menjadi 13,2% bekerja. responden. Dari tabel 2 juga dapat pemberian ASI Eksklusif tersebut dapat dilihat peningkatan pengetahuan dari dilakukan rerata nilai pretest 4,80 menjadi 6,39 maupun tidak langsung, yaitu dengan dan diperoleh hasil yang bermakna cara diperas dan disimpan. efektivitas yang 122 modul/booklet Karena pada dengan perinsipnya cara langsung dalam Roesli (2006) mengungkapkan, manajemen laktasi pasca melahirkan seiring dengan perkembangan zaman, sebesar 75%. Hal tersebut berarti terjadi bahwa pengetahuan modul/booklet untuk pula peningkatan dan teknologi ilmu yang manajemen laktasi pasca melahirkan demikian pesat.Media pengajaran saat sangat efektif dalam meningkatkan ini berkembang pesat, salah satunya pengetahuan ibu. media cetak seperti booklet/modul, Sesuai yang diungkapkan pemilihan media ini sangat tepat karena Notoatmodjo (2005) bahwa perilaku didalamnya terdapat sumber informasi yang didasari oleh pengetahuan akan yang cukup dalam manajemen laktasi lebih langgeng dari pada perilaku yang pasca melahirkan. Seperti penelitian tidak pengetahuan. yang dilakukan oleh Punia (2009) Pengetahuan ibu tentang manajemen dalam pengujian efektivitas booklet laktasi dapat dan leaflet dalam penggunaan media mempengaruhi ibu dalam memberikan tersebut yang bersamaan, booklet lebih ASI efektif didasari pasca melahirkan eksklusif. pengetahuan Semakin ibu baik tentangmanfaat dalam meningkatkan pengetahuan responden, namun booklet manajemen laktasi pasca melahirkan dan leaflet yang meliputi ASI Eksklusif, teknik meningkatkan menyusui, memeras ASI, memberikan respondennya. sama efektifnya dalam perubahan sikap ASI Peras, menyimpan ASI Peras, dan pemenuhan gizi selama periode menyusui, maka seorang ibu akan berusaha memberikan ASI eksklusif pada anaknya dengan manajemen SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Mayoritas responden mengalami peningkatan pengetahuan yaitu dengan bertambahnya jumlah 123 Jurnal Kesmasindo, Volume 6, Nomor 2, Juli 2013, Hal 116-124 responden dengan nilai/skor jawaban tahun. Penelitian ini hanya mengambil yang berada di rentang nilai 6-7,5 dari responden yang mempunyai bayi baru 13,1% menjadi 57,9% dan responden lahir sampai dengan usia 6 bulan, yang memperoleh nilai/skor 8-9,5 dari sehingga perlu diberikan pengetahuan 0 % menjadi 13,2%.Pengetahuan, sikap untuk tahap selanjutnya bagi ibu yaitu dan cara mempertahankan pemberian ASI ketrampilan ibu mengalami peningkatan yang cukup bermakna sampai yaitu sebesar 75% setelah diberikan dibutuhkan modul/booklet modul/booklet perawatan payudara tentang manajemen laktasi pasca melahirkan. anak berusia 2 tahun, tentang dan cara meningkatkan produksi ASI sehingga mencegah ibu memberikan susu pendamping ASI sebelum bayi berusia Saran Modul/booklet yang telah penelitian hanya disusun dalam memuat informasi awal tentang 6 bulan, perlu adanya penelitian lanjutan tentang kombinasi pemberian modul dan penyuluhan/pelatihan manajemen laktasi yang dibutuhkan ketrampilan ibu dalam menyiapkan diri untuk memberikan nutrisi yang optimal baik secara fisik dan mental sebelum bagi penelitian ibu mulai menyusui bayinya sejak ibu lain masih bayi.Dibutuhkan lanjutan tentang bagian dari mengandung, Perlu adanya manajemen laktasi, dikarenakan adanya beberapa Peraturan modul/booklet sehingga lebih mudah Pemerintah (PP) yang menganjurkan sebaiknya bayi diberikan untuk ASI eksklusif selama 6 bulan dan dikemudian hari. perbaikan dipahami oleh pada para ibu memberikan ASI sampai anak berusia 2 DAFTAR PUSTAKA Bappeda Kabupaten Banyumas. 2010. Buku Laporan Sistim Informasi Profil Daerah Semester I Tahun 2010. Bappeda Kabupaten Banyumas. Banyumas Departemen Kesehatan Jawa Tengah. 2008. Profil Kesehatan Tahun 2008. Depkes Jawa Tengah. Semarang. Hockenberry&Wilson, 2007. Wong’s essentials of pediatric nursing.(8thed.). St. Louis: Mosby Elseiver. Hidayat, A. AA, 2009. Metodologi Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.. Dian Ramawati, Efektifitas Modul Untuk Manaj. Laktasi Pasca Melahirkan Nursalam, 2008.Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, S. (2005).Teori dan Aplikasi Promosi Kesehatan .Jakarta : Rineka Cipta Prasetyono, D., 2009.Buku Pintar ASI Eksklusif. Cetakan pertama. Jogjakarta: Diva Press (Anggota IKAPI). Punia I.2009.Efektivitas Booklet dengan Leaflet.Jakarta:Universitas Airlangga Rohani, (2007) .News & Feature / Hot Topic tentang Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian ASI Eksklusif .(diakses 05 april 2011) :Http://www.asioke.multiply.com Roesli, U. (2006). Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta : Trubus Agrudaya. Singh, Bhavana, 2010. Knowledge, Attitude and Practice of Breast Feeding - A Case Study.European Journal of Scientific Research: ISSN 1450-216X Vol.40 No.3 (2010), pp.404-422. 124