AnalisisGender dalam Pembangunan KeluargaBerencana Nasional AplikasiGenderAnalysisPathway(GAP) dan BerbagiPengalaman DOKUMENTASI & ARSIP BAPPENAS Acc.No.. QL.(9f/...:..?t crass t ......../.17ry....... ehecked,'I'i..':8.,,'..irt.J--. BadanPerencanaan Pembangunan Nasional(BAPPENAS) dengan bekerjasama (DPA)ProjectIl Development PlanningAssistance Canadianlnternational Development Agency(CIDA) Jakafta,November 2002 KATA PENGANTAR Penyusqnanlaporanini merupakandokumentasipengalamanempat sektor pembangunanyaitu kesehatan,kesejahteraansosial, keluarga berencana,dan analisisgenderdenganteknik GenderAnalysis lingkunganhidup ketikamenerapkan Pathway (GAP) dalam merancangkegiatanprogrampembangunanyang sensitif melalui serangkaiandiskusi dan kegiatandiselenggarakan gender. Pelaksanaan merupakan kerjasama antara Bappenas workshop yang penyelenggaraannya Perempuan) dan (DirektoratKependudukan, Sosial,danPemberdayaan Kesejahteraan PlanningAssistance II-DPA ID. CIDA (melaluiProyekDevelopment Perlu diketahuibahwakegiatanini merupakankeianjutandari kegiatanyang lainnya pada tahun anggaran telah dilaksanakandi 5 (lima) sektor pembangunan hukum,pendidikan, ketenagakerjaan, 2001,yaitukoperasidan usahakecil menengah, dan pertanian.Padatahun2001,kegiatansemacamini merupakankerjasamaantara dan Pemberdayaan (melaluiDirektoratKependudukan. Kemasyarakatan, Bappenas Perempuan)denganCIDA (melalui Women'sSupportProject Phase II-WSP ID. Dengandemikiansampaisaatini, palingtidak,ada9 (sembilan)sektorpembangunan gender dalam yang telah berupaya untuk melaksanakanpengarusutamaan mereka. perencanaan kegiatanpembangunan nasionalyang diarahkanuntuk meningkatkan Berbagaiupayapembangunan kualitas manusia,baik perempuanmaupun laki-laki, ternyatabelum memberikan manfaatyang setarabagi perempuandan laki-laki. Hal ini tidak sajaberartibahwa hak-hakperempuanuntuk memperolehmanfaatsecaraoptimal dari pembangunan kapasitas belum terpenuhi,tetapi juga karena masih belrrm termanfaatkannya perempuan, sebagaisumberdayamanusia,secaraoptimal.Disampingitu, rendahnya kualitas perempuanjuga dapat mempengaruhikualitas generasi penerusnya, mengingatbahwamerekamempunyaifungsi reproduksidan sangatberperandalam sumberdayamanusiamasadepan. mengembangkan Sementaraitu, kesetaraandan keadilan gender belum sepenuhnyadapat diwujudkandi segalabidangkarenamasihkuatnyapengaruhnilai sosialbudyayang laki-laki dan perempuanpada kedudukandan peran patriarki,yang menempatkan yang berbedadan tidak setara.Di lain pihak,padasaatini masihbanyakkebijakan, baik di tingkat nasionalmaupundi program,proyek, dan kegiatanpembangunan, tingkat daerah(propinsi dan kabupaten/kota)yang belum peka gender,yaitu belum mempertimbangkanperbedaanpengalaman,aspirasi, dan kepentingan antara dan keadilangender perempuandan laki-laki, sertabelum menetapkankesetaraan akhirdari pembangunan. sebagaisasaran gendermelaluiaplikasiGAP Harapankami, kiranyaupayapengarusutamaan secarapasti, sehinggaupaya di 9 (sembilan) sektor dapat berkesinambungan pembangunan akan bermanfaat bagi perencanaandi lingkungan sektor yang bersangkutan. Aplikasi GAP dalam perencanaanpembangunan di 4 (empat) sektor tersebut tidak mungkin dapat terlaksana tanpa kerjasama yang baik dengan berbagai pihak seperti Kementerian Pemberdayaan perempuan, Kementerian Lingkungan Hidup, Departemen Kesehatan, Depaftemen sosial, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Badan Pusar Statistik (BPS), Direktorat pengendalian Sumbei Daya Alam dan Lingkungan Hidup - Bappenas, Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas' Direktorat Kependudukan, Kesejahteraan Sosial, dan pemberdayaan Perempuan - Bappenas, sefta peran aktif para fasilitator yaitu, DR. yulfita Rahardjo dan Dr. Nardho Gunawan, MPH. Untuk itu, atas dukungan semua pihak terkait, kamr ucapkan terima kasih. Disadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini. oleh karena itu. saran, kritik, koreksi, dan masukan dari semua pihak guna penyempLlrnaanlaporan inr akan senantiasakami harapkan. Jalarta, November2002 DeputiB ber Daya Manusiadan Bappenas KATA PENGANTAR Tim Kerja GenderBadan KoordinasiKeluargaBerencanaNasional(BKKBN) di bawah Sosial, dan koordinasi Bappenas,khususnyaDirektorat Kependudukan,Kesejahteraan denganCIDA melalui Proyek Development Perempuan,dan bekerjasama Pemberdayaan Planning Assistance(DPA) Ii, telah berhasil menyusunbuktr Analisis Gender dalam Nasional:Aplikasi GenderAnalysisPathway(GAP) dttn PembangunanKeluctrgaBererzcana BerbagiPengalaman. ender Analysis Pathway (GAP) merupakansuatu alat analisisyang dikembangkanoleh danmudahdipahami,dan dapat metodologiyangsederhana Bappenasdenganmenggunakan digunakanoleh (terutama)para perencaradalam melakukanprosesperencanaansehingga yangdihasilkanmenjadiresponsifgender. kegiatanpembangunan kebijakan/program/proyek berbagaipengalamanmelakukananalisis untuk mendokumentasikan Buku ini bertujr,ran yang tantangandan kesempatan genderdenganmenggunakan GAP sertamengindentifikasi ada saat ini terutamayang berkaitandengan struktur kelembagaan,mekanismeserta pembangunan Program strategisyang berkaitandenganpelaksanaan hubungan-hubungan yangakandatang. Nasional,baik yangtelahlalu maupunperencanaan KeluargaBerencana arahandari PimpinanBKKBN buku ini, memperoleh Tim Kerja Gender,dalampenyusunan dan BappenassertabantuanfasilitatorDr. NardhoGunawan,MPH. Tim juga mendapat dan dukunganadministratif Perempuan, dukunganpenuhdali KementerianPemberdayaan berbagai dari DirektoratPemaduanKebijakanProgramBKKBN, dalam penyelenggaraan selamakuranglebih 1 (satu)tahun. seminardantemukerjayangdiselenggarakan untuk itu saran,kritik dan bahwabuku ini masihjauh dari sempLrrna, Disadarisepenuhnya diharapkan. senantiasa masukandati semuapihak gunapenyempLltnaannya dalamprosespenyelesaian bukttini diucapkan Kepadasemuapihak yangtelahberpartisipasi terima kasih. Jakarta, Nopember 2002 arisUtamaBKKBN. MPiA LaluSudarmadi, TIM KERJA ANALISIS GENDER DALAM PEMBANGUNANKELUARGA BERENCANANASIONAL Pengarah: KebijakanProgram,BKKBN 1. DR. Ida BagusPetmana,DirekturPemaduan Kualitas 2. Dr. Yurni SatriaM.Phi], KepalaPusatPelatihanGenderdanPeningkatan (PUSJA),BKKBN Perempuan Keluarga 3. DR. Djoko Sulistyo,MA, KepaiaPusatPenelitiandanPengembangan (PUSRA)'BKKBN KualitasPerempuan danPeningkatan ,sejahtera Sosial'dan Kesejahtelaan MA, DirekturKependudukan, 4. DR. Yohandarwati, BaPPenas PeremPuan, Pemberdayaan Anggotar 1. Drs. GandungSudjianto 2. Drs. SatrijoP. Hindarto,MSc 3. DedyDarmadji,SE,MPM MA 4. Dra. EndangParwieningrum, 5. Drs. SuyonoHadinoto,MSc 6. Drs. Amanto Wardoyo,MM 7 . Dra. Virginia Anggraini,MSc B. Dra. GeloraManurung,MSc 9. Drs. BambangMarsudi,MM 10. Drs. Abdul Djabar 1i. Dra.JusniMeirida,MSc 12. Drs. MastoniSani 13. Drs. Subakir,MPA 'Ijaja Permana,SE 14. 15. Dra. Sri Rahayu 16. LugyantariEkowati,SE,MM 17. Dra. Tintin Gustini 18. Ukik Kusuma,SKM, MPS, MA 19. MuchtarBhakti,SH, MPA Fasilitator: Dr. NardhoGunawan,MPH Koordinator: LennyN. Rosalin,SE, MSc. - BaPPenas TIM KERJA ANALISIS GENDER DALAM PEMBANGUNAN KELUARGA BERENCANA NASI)NAL Narasumber: 1. Dra. Nina Sardjunani, MA - Bappenas 2. Prof. Linda Miranda,PhD 3. StafDireltorat Kependudukan, Kesejahteraan Sosial,danPernberdayaan Perempuan Bappenas StafKantorDeputiMenteriBidangKesetaraan Gender(DeputiII) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan 5 . StafDirektofatStatistikDemosrafi- BadanPusatStatistik DAFTARISl BAB I PENDAHULUAN....... .....................1 BAB 2 KONTEKS.................. .....................5 BAB 3 PROS8S..........".......... ..-...................9 BAB 4 ANALTSTSGEM)ER. ................... 1r 4.1 2b00-2004........ ProgramKeluarga Berencana Nasional dalamPROPENAS 1l P e m b e r d a y aKaenl u a r g a . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1. I. . . . Program l K e s e h a t aRne p r o d u kR s ie n u j a. . . . . . . . . , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . - . . 1 4 2. Program Berencana ........... 16 ProgramKeluarga 3. Penguatan danJaringan K8.................. ........20 Program Kelembagaan 4. 4.2 GcnderdalamRepeta RencanaAksi dan KegiatanPokokPengaruslltilmaan .....................22 2 0 0 3. . . . . . . . . . . . . P e m b e r d a y aKaenl u a r g a . . . . . . . . . . ...................22 Program l. K e s e h a t aRne p r o d u kRs e Plogrirm i ma.ja...........................................24 2. -..........25 Keluarga Berencana Prograrn 3. Penguatan danJaringan KB..........................28 Program Kelembagaan 4. BAB 5 PENUTUP................... ...................31 DAFTAR SINGKATAN LAMPIRAN: Lampiran1: KB NasionalPROPENAS2000Matriks AnalisisGenderPembangunan 2004 Lampiran2: Matriks RencanaAksi RepetaKB 2003ResponsifGender BAB 1 PENDAHULUAN kebijakandan program Tulisan ini mencobamemaparkanhasil kegiatanpengembangan gender. Pelaksanaan pembangunan Keluarga Berencana yang bemuansa/responsif sebagian olehBKKBN sesuaidengan besardilaksanakan Pembangunan KeluargaBerencana KeppresNomor 166tahun2000,yangtelahdiubahdenganKeppresNomor 173tahun2000, dan terakhirdenganKeppresNomor 103 tahun2001 tentangKedudukan,Tugas,Fungsi, Kewenangan, SusunanOrganisasidan Tata Kerja LembagaPemerintahNon Depaltemen. Keppres ini menjelaskanantara lain bahwa tugas BKKBN adalah melaksanakan dan keluargasejahtera, sesuaidenganketentuan pemerintahan di bidangkeluargaberencana yangberlaku. g-undangan peratllranperundan Nasional(PROPENAS)2000-2004(UU 2512000), BerdasarkanPlogram Pembangunan pelaksanaanProgram KB Nasional dilaksanakanmelalui 4 (empat) program utama yang Keluarga;(2) Program menjaditanggungjawab BKKBN, yaitu (1) ProgramPemberdayaan KesehatanReproduksi Remaja; (3) Program Keluarga Berencana;dan, (4) Program danJaringanKB. PROPENASdijabalkansetiaptahunnyake dalam Kelembagaan Penguatan Tahunan(REPETA). RencanaPembangunan Analisisgenderini dibatasidalamsub programyangtertuangdalamREPETA2003 sebagai berikut: 1. Program PemberdayaanKeluarga: Keluarga Peningkatan advokasi,KIE dan KonselingprogramPemberdayaan a. Peningkatankualitas kelompok Usaha PeningkatanPendapatanKeluarga b. (UPPKS) Sejahtera cakupandan kualitaspembinaanketahanankeluargamelalui Pengembangan c. Bina KetahananKeluargayang meliputi Bina KeluargaBalita (BKB), Bina KeluargaRemaja(BKR), danBina KeluargaLansia(BKL). 2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja: angkakehamilandanaborsi usiaperkawinanseltapenurunan Peningkatan a. Peningkatankesadaran,partisipasi,dan perilaku remaja tentangkesehatan b. jawab. reploduksiyangsehatdanbertanggung Program Keluarga Berencana: partisipasipria dalamber-KB Peningkatan a. dan kesadaranslumi tentangpcnenggulangun Peningkrtanpengetahtran b. seksual,ini'ertilitas, reproduksi(PMKR) sepertikesehatan masalahkesehatan PMS/IMS,dan HIV/AIDS hidup ibu' kelangsungan dalam pemeliharaan Peningkatanpartisipasisr.rami c. bayi dananak reproduksi(KB/KR) dan kesehatan Pemberianpelayanankeluargaberencana d. di daerahpengungsi. terutamabagi ibu dananakperempuan PENDAHULUAN 4. Program Penguatan Kelembagaandan Jaringan KB: a. Peningkatanpengetahuan,sikap dan perilaku para penentu kebijakan, pengeloladan pelaksanaprogram KB Nasional tentang Kcsetaraandan b. Keadilan Gender (KKG) Pengembangan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Program KB menurutjenis kelamin. Nasional Tulisanini bertujuanuntukmendokumentasikan berbagaipengalaman yangciapatdipetik<iari proses kegiatan analisis gender dalam program Keluarga BerencanaNaiional dengan menggunakan piranti Alur Kerja Analisis cender(GenderArulysis pathway = GAp) yang pemberdayaan dikembangkan perempuandenganbantuan oleh Bappenasdan Kementerian GIDA. Dokumenini selaindiharapkandapatmenjadibahanmasukanbagi pari perencana BKKBN dalarnupayapenyusunan analisisgenderselanjutnya, juga sektorpembangunan lain yangakan mengembangkan kegiatananalisisgenderunluk pertamakalinya. GAP adalahsuatualatanalisisgenderyangdapatdigunakanuntukmembantu(terutama) para perencanadalam melakukan pengarusutamaan gender dalam perencanaankebijakan/ program,/proyek/kegiatan pembangunan.Dalam melakukanperencanaanyang responsif gender,pala perencana perlumelakukananalisisgenderpaclasemuakebijakandin program pembangunan.Dengan menggunakanGAp, analisis gender-dapat rnengidentifikasi kesenjangan dan pelmasalahangenderyang dapafdigunakanuntuk menyusunk.bijukon, program,dan kegiatanyang ditujukan untuk memperkecilatau menghapuskesenjangan genderdimaksud.Berdasarkan analisisgenderyangdilakukan,dapatdiidentifikasiranrangan dankesempatan yangadaterutamayangberkaitandenganstrukturkelembagaan, mekanisme pr.ogram sertahubungan-hubungan pelaksanaan strategis KB Nasionatyangresponsifgender. Kebijakan pembangunankeluargaberencanadianggapkurang responsifgender,karena terbukti masih sekitar 1,1 persenpesertaKB pria di Indonesia.Bahkandapatdikatakan bahwameskipunprogramKB telah berhasilmsnurunkanpertumbuhanpenduduk,namun belum mampu meningkatkanderajatkesehatandan kesejahteraan perempuan,Salahsatu buktinya adalah masih tingginya angka kematian maternal (Maternal Mortulity Rate) di Indonesia,bahkanpalingtinggi di antaranegara-negara di Asia Tenggara. ProgramKB yangterlalu berorientasipadaaspekkuantitasdapatberdampaknegatifterhadap kedudukandan peran perempuan.Karena orientasi adalah sasarandemografi. maka pelayananKB kurang diarahkanpada aspek pemenuhankebutuhanpelayana"n kesehatan reproduksibagi perempuan, tetapilebihdijadikansaranauntukmenekanangkapertumbuhan penduduk.Akibatnya, perempuancenderungdijadikan obyek dalam mencapaitujuan demografis,sehinggamengabaikan prinsip-prinsip hak-hakasasimanusia. Berkaitandenganisu gendertersebut,dalamupayameningkatkan kesetaraan dan keadilan genderdalamPembangunan KB Nasional,padaLembagaBKKBN pusattelahdibentLrk3 (tiga) unit kerja setingkat Eselon II yang secara langsungberkaitan dengan upaya pemberdayaan perempuandan peningkatankesetaraandan keadi.langender,yaiti (l) pusat Penelitiandan Pengembangan KeluargaSejahteradan peningkatanKualitas perempuan (PUSRA);(2) DirektoratPeningkaran PartisipasiPria (DITpRi), (3) pusatpelatihanGender- , PENDAHULUAN (PUSJA). dan Peningkatan KualitasPerempuan Sejalandenganpenibahanlingkunganstrategis,khususnyayang berkaitandenganupayaupaya untuk meningkatkanperan dan statusperempuanserta mewujudkankr:setaraandan keadilan gender, salah satu strategi yang ditempuh adalah dengan menerapkan genderyaitu denganmengintegrasikan pengarusutamaan wawasangenderke dalam setiap pelaksanaan, pemantauan, hinggatahap kebijakandanprogrammulaidari tahapperencanaan, genderini diharapkankesetaraan evaluasi.Denganstrategipengarusutamaan dan keadilan gendersecarabertahapdapatterwujud. BKKBN menanggapi secarapositifantaralain melalui3 (tiga)strategidasar,yaitu: a b Peningkatan sumber daya manusia, antara lain dengan melakukan pelatihan; Peningkatan akses informasi dan pe)ayananyang menekankan pada peningkatan peran serta pna; Dukungan penelitian terhadap peran serta pria dalam kerangka kesetaraan dan keadilan gender. Hasil yang diharapkandari pelatihantersebutadalah perencanamampu merumuskan rancangankebijakandan programyang responsifgender.Responlain yang cukup relevan ialah upayaDirektoratPaltisipasiPria untuk memacupartisipasipria dalamber-KB. Upaya ini antara lain dilakukan dengan melakukan beberapa uji coba dalam rangka KB Pria. Selainitu, dilakukanpula berbagaipenelitianperanpria dalam mensosialisasikan dihalapkandapat menjadi pijakan untuk perumusan ber-KB yang hasil rekomendasinya pelaksanaan KB. hambatan kebijakandanprogramyangdapatmengatasi Meskipun FrogramKB Nasionaltelah melakukankebijakandan programyang responsif gender,namundemikianmasihditemuiberbagaikelemahanterutamamasalahpemahaman tentang aspek-aspekyang berkaitan dengan PengarusutamaanGender, baik dari sisi pelayananmaupundari kalanganpelaksanaprogram. yang Dari analisisgenderyangdilakukanterhadapkebijakan,programdankegiatan-kegiatan plogramsepeftiyangtersaji genderdalambeberapa dilakukan,ditemuiberbagaikesenjangan dalamkenyataandi bawahint: 1. Kurangnya akses informasi tentang Program PemberdayaanKeluarga; bagi kaum pria; keterbatasaninformasi t€ntang peran laki-laki dalam peningkatan kualitas UPPKS; serta keterbatasaninformasi tentang peran lakilaki/kaum bapak dalam pembinaan keluarga. Rendahnyapengetahuan orangtua dan remajatentangkesehatanrcproduksi;prioritas pendidikantetappadaanaklaki-laki;rendahnya kepedulian utamauntukmemperoleh remajalaki-laki daiam kegiatanKesehatanReproduksiRemaja(KRR) seftamanfaat kegiatanKRR kurangdirasakanolehremajalaki-laki. metodekontrasepsipria, yang mengakibatkanterbatasnya Kurangnyapengembangan jenis/metodekontrasepsipria; informasitentangperansuamidalam KB/KR masih PENDAHULUAN kurang yang mengakibatkanpengetahuansuami tentang metode KB pria dan reproduksirelatifrendah;terbatasnya tempatpelayananKB/KR bagikaum kesehatan hubunganseksual pria; suamicenderungtidak merasabersalahdalamketidakpuasan suamitentangpencegahan PMS, IMS dan HIV/ dan infertilitas;rendahnyakesadaran kelangsungan hidup ibu, AIDS; rendahnyaketerlibatansuami dalam pemeliharaan informasibagi laki-laki/suami tentangpemeliharaan bayi dan anaksertaketerbatasan ke'langsungan hidupibu, bayi dananak. 4. programbelumsepenuhnya sensitif Parapenentukebijakan,pengeloladan pelaksana gender; pengetahuandan pemahamanpara penentu kebijakan, pengelola dan pelaksana ProgramKB Nasionaltentangkonsepdanarti pentingKKG masihkurang; belum tersedianyaaksesuntuk mencaridata programKB Nasionalyang teryilah menurutjeniskelamin;sertatidak adanyakontroluntuk memilahdatakarenaSistem KB Nasiona.l belrtmmendukung. Pencatatan danPelaporan BAB 2 KONTEKS Isu genderdalam pembangunan keluargaberencana mengemukasetelahdilangsungkannya konferensi internasional mengenai kependudukan dan pembangunan (lnternational Conferenceon Populatiot't Development= ICPD) di Kairo tahun 1994. Konferensi ini paradigmapembangunan menandaiadanyapergeseran di bidang kependudukan dan KB, yaitudari pendekatan pengendalian pertumbuhan pendudukmenjadilebihke arahpendekatan kesehatanreproduksidengan memperhatikanhak reproduksi.Dengan pendekatanini, penanganan bidangkependudukan dan keluargaberencana menjadilebih luas,tidak hanya aspekpenurunanfertilitastetapijuga mencakuppemenuhan kebutuhankesehatan reproduksi individu,telmasukhak-hakreproduksi,kesetaraan gender,pemberdayaan perempuanlserta tanggungjawab dan partisipasilaki-laki/suamidalamkaitannyadengankeluargaberencana dankesehatan reproduksi. Sesuai dengan kesepakatanICPD serla sejalandenganera globalisasilreformasi dan demokratisasiyang menjadi paradigmauniversalsaat ini, Program KB Nasional telah melakukan reposisi dengan memformulasikanvisi baru yaitu mewujudkan keluarga Indonesiayangberkualitas.Dalamrangkamewujudkanvisi yangtelahditetapkan,Program KB Nasionalmempunyaikomitmenyang tinggi padaupaya-upaya untuk memberdayakan kaum perempuan.Hal ini tercerminpada salah satu misi Program KB Nasionalyaitu meningkatkan upaya pemberdayaanperempuandalam mewujudkan kesetaraandan keadilan genderdalam program KB. Upayamewujudkankesetaraan dankeadilangendertelahrnenjadiamanatdan arahanGBHN 1999,dan kemudiandijabarkandalamPROPENAS2000 - 2004 (UU No. 25 tahun2000). PROPENASselanjutnyadielaborasilebih rinci lagi setiap tahunnyake dalam Rencana Tahunan(REPETA),UU No. 35 tahun2000 untuk REPETA 2001 dan UU Pembangunan No. 19 tahun 2001 untuk REPETA 2002. Undang-undang terseblrtmerupakanlandasan hukum yang sangat kuat mengikat semua sektor pembangunanuntuk mematuhi dan pengarusutamaan gender . melaksanakan genderditetapkansebagaisalahsatu isu Dalam PROPENAS2000-2004,pengarusutamaan yang bersifatlintas program.Oleh karenaitu utama (Crc'ss-cuttingissues)pembangunan pengarusutamaan gender haruslah dipahami sebagaisuatu strategi untuk mewujudkan kesetaraandan keadilan gender dalam program pembangunannasional yang menjadi tanggungjawab semua sektor pembangunansecaraterintegrasibersamamasyarakat. pengarusutamaan gendersecaraterintegrasi Pelaksanaan bukansajaantarunit kerjadi setiap sektorpembangunan, tetapijuga antarsektorpembangunan itu sendiri. gender Upaya mencapaikesetaraan dan keadilangendermelalui strategipengarusutamaan padahakekatnya merupakanprogramyangmencakupsemuasektorpembangunan dan tidak terpisahkandari pembangunan sumberdayamanusia sumberdayamanusia.Pembangunan sumber daya manusia berarti membangunseluruh lapisan masyarakat. Pembangunan semestinya dapatmemberikanperlakuanyangsamadan adil kepadasiapasajabaik laki-laki maupun perempuan,demikianjuga hasil-hasilpembangunan harus dapat dinikmati oleh jenis kelemin. setiapwarganegaratanpamemandang KoNTEKS Meskipunupayameningkatkan kesetaraan dankeadilangendertelahmenjadisalahsatumisi ProgramKB Nasional,namundemikiandalamkenyataannya masihterdapatkebijakandan programyangbelumresponsifgender. Contoh: Hampir seluruhpelayanankontrasepsiditujukankepadaperempuansehinggaada programKB anggapan bahwaperempuan merasa"dikorbankan" dalampelaksanaan Nasional. Dalam programpemberdayaan keluarga,tumbuhanggapanyang kuat bahwakaum perempuan/ibu bertanggungjawab padaurusandomestik,terutamadalampengasuhan dan tumbuhkembanganak. Dalamkelompokkegiatanusahapeningkatan pendapatan (UPpKS) keluargasejahtera hanyakaum perempuan/ibu yangbolehmenjadianggota. selain itu, meskipunisu gendertelah mendapatlandasanhukum yang kuat namunbelum semuakebijakanProgramKB Nasionalresponsifgender.Selainitu ICPD Kairo menyiratkan adanyahak akan kehidupanseksualyang amansertakebebasan untuk memutuskan kapan dan seberapaseringuntuk melahirkan.Juga secaraeksplisitmencakupadanyapersediaan metodakontrasepsiKB yang aman,efektif, terjangkar.r, dapatditerimaclanharusada akses terhadappelayanankesehatanyang memadai.selain itu, programkesehatanreproduksi bukansajaharusdirancangr:ntukmemenuhikebutuhanperempLlan, termasukremaJa,tgtapr juga harus mengikutsertakan perempuandalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, maupunevaluasi.Dengandemikian,masalahkesehatan dan hak reproduksiberkaitanerat dengankesetaraandan keadilangenderyang penanganannya perlu menggunakan analisis genderyangbenardantepatpadasetiapkebijakan,programdankegiatannya. Kegiatan pengembangan kebijakan dan program pembangunanyang responsifgender mencakupempar sektor pembangunan yaitu l.ingkunganhidup, kesehatan,kesejahteraan sosialdan keluargaberencana. Kegiatanini dikoordinasikan oleh BAPPENAS(Direktorat perempuan)bekerjasama Kependudukan, Kesejahteraan Sosial,dan Pemberdayaan dengan PemerintahKanada melalui GIDA dan mendapatdukungan penuh dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan.Adapun hasil yang akan dicapai adalah; (l) terwujudnytr./ meningkatnyakesepakatanDepartemen/LPNDterhadapupaya pengarusuramaan gender dalamkebijakandan programpembangunan, (2) tersusunnya REPETA2003 yangresponsif genderdari setiapprogfamyangmenjaditanggungjawab keernpatDepartemen/LpND yang tercakupdalamkegiatanini, (3) tersusunnya analisisgender(yangberisipolicy outlook and plctn of action) dalampembangunan LingkunganHidup, Kesehatan,Kesejahteraan Sosial, dan KeluargaBerencana. Kegiatanini sesuaidenganInstruksiPresidenNo. 9 tahun2000 tentangpengarusutamaan Cenderdalam Pembangunan Nasional.Instruksiini ditujukankeparlaseluruhinstansisipil dan militer untuk melaksanakan pengarusutamaan genderdi instansimasing-masing guna tefselenggaranya programpembangunan nasionalyang berperspektifgendersesuaitugas, fungsi dan kewenangan masing-masing.Inpres ini juga menunjuk Kementerian Pemberdayaan Perempuanuntuk: (l) memberikanbantuanteknis kepada instansi dan pUG dan (2) melaporkan lembagapemerintah di tingkatpusatdandaerahdalampelaksanaan 6 KONTEKS hasil pelaksanaan PUG kepadaPresiden. Inplesini juga ditindaklanjutidenganSuratEdarah Menteri Dalam Negeri No. 050/1232lSJtanggal 26 Juni 2001 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan GenderkepadaparaGubernurdanBupati/WalikotaseluruhIndonesra. programmaupunkegiatanDenganinstruksitersebutmakasetiapkebijakandanperencanaan kegiatanoperasionalyang dilakukanharusberperspektifgender'.Dengandilaksanakannya InpresNomor 9 tahun2000 oleh semuainstansisipil dan militer diharapkankesenjangan genderyangsampaisaatini masihadadi hampirsemuasendikehidupandiharapkansemakin kecil sehinggakesetaraan dankeadilangenderdapattelwujud. BAB 3 PROSES Kegiatan PengembanganKebijakan dan Pembangunan Program Keluarga Berencana yang responsif gender dikoordinasikanoleh Bappenas (Direktorat Kependudukan, dan didukungoleh CIDA dilakukan Perempuan) Kesejahteraan Sosial,dan Pemberdayaan sejakbulan Nopember2001.Kegiatandiawalidenganmengikutipenemuandi BAPPENAS untuk membahasrencanakerja. Empat sektor yang tercakupdalam kegiatanini (Kesehatan, Sosialdan LingkunganHidup) mendukungdan akan KeluargaBerencana,Kesejahteraan kegiatanyanglebihkonkrit. segeramenindaklanjutike dalamlangkah-langkah dan tersebutdanuntukmemfasilitasi dalampertemuan Sebagaitindaklanjutdari kesepakatan koordinasiantaraunit kerja, BKKBN membenlukTim Kerja Genderyang memantapkan beranggotakanpara perencanakebijakan/programsetiap unit kerja dengan koordinator Direktur Pemaduan Kebijakan Program, serta melibatkan instansi terkait lainnya danBadanPusatStatistik).Tim Kerja Perempuan (BAPPENAS,Kementerian Pemberdayaan Genderdibantuoleh seorangfasilitatoryaituDr. NardhoGunawan,MPH. Tim Kerja Gender 2 (dua) outputkegiatanini yaitu; padahakekatnyamempunyaitugasuntuk merealisasikan Repeta2003 sehinggamenjadiresponsifgenderdan melakukananalisis menyempurnakan gender. yangdilakukanolehTim Kerja Genderterlihatbahwasetiapunit Dari pertemuan-pertemuan dukunganpenuhterhadapkegiatanini. Komitmen kegiatanyangadadi BKKBN memberikan yang tinggi dari setiapunit kerja di BKKBN, khususnyayang lergabungdalamTim Kerja Gendertercerminpada hasil yang dapatdicapai.Tim Kerja Gendersampaisaat ini telah dapat merumuskan Repeta 2003 yang responsif gender dan menyusun buku GenderdalamProgramKB Nasional"yang padahakekatnyamerupakan "Pengarusutamaan "rencanaaksi terpilih" berdasarkananalisisgenderterhadapkebijakan,programdan kegiatan yangpelaksanaannya menjaditanggungjawab dari 4 (empat)programpokok pembangunan BKKBN. GenderdalamProgram Programdan kegiatanyang ada di dalambuku "Pengarusutamaan lebih lanjut dari Repeta2003.Programdan kegiatan KB Nasional" merupakanpenjabaran tersebutmerupakanprogramdan kegiatanunggulanyang diusulkanoleh Tim Kerja Gender dan seminar,termasukseminareksekutifyang melaluikegiatan-kegiatan dan dikembangkan diikuti KepalaBKKBN, paraEselonI, EselonII, EselonIII danfocal point di lingkungan BKKBN Pusat. genderditanganioleh tiga Dalam strukturorganisasiBKKBN, kegiatanpengarusutamaan jawab di setiapunit ke{a unit kerja setingkatEselonII, sertafocaLpoint yangbertanggung BKKBN. Unit kerja dan kelompok focal point tersebut bertanggungjawabdalam pengetahuan dan pemahamanyang komprehensif dan mensosialisasikan mempersiapkan tentanggenderterhadapunil-unityangadadi BKKBN PusatdanDaerah. oleh PusatPelatihan kegiatanyang sensitifgenderterutamadilaksanakan Pengembangan (PUSJA)di bidangpendidikandan pelatihan, KualitasPerempuan Genderdan Peningkatan KualitasPerempuan danPeningkatan KeluargaSejahtera PusatPenelitiandanPengembangan PROSEJ partisipasi (PUSRA) di bidangpenelitiandan pengembangan, dan DirektoratPeningkatan Pda (DITPRI)di bidangpeningkatan partisipasipria dalamber KB. Selainitu, perhatiandan program untuk remaja yang merupakanharapanmasa depan bangsa,khususnyayang berkaitandengankesehatan danhak-hakreproduksiremajabaik laki-lakimaupunperempuan secarakhususditanganioleh satuunit kerja setingkatEselonII yaitu DirektoratRemajadan PerlindunganHak-hak Reproduksi. Semua ini dirnaksudkanagar para remaja dapat memahamiselukbeluk kesehatan reproduksinya sehinggamampumengembangkan hak-hak jawab. reproduksinya secarabertanggung salah satukegiatanunggulan(bestpractices)yang menjaditanggungjawab dan dilakukan oleh BKKBN dalamrangkakesetaraan dankeadilangenderadalahpeningkatanpartisipasi pria dalam kesertaan ber-KB. Hasil dari kegiatanini menjadi salah satu indikator kebelhasilanProgramKB Nasionalsebagaimana rercantlrmdalamPRoPENAS2000-2004, yaitumeningkatdari sekitar2 persenpadatahun2000menjadiB persenpadatahun2004. Sebagaikegiatanyang relatif masihbaru, dalammelaksanakan pengarusutamaan genderdi BKKBN, masih banyak ditemui berbagaihambatan;baik dalam prosesanalisis,sistem, mekanismedan implementasinya, maupunpemahaman padatingkatindividu.pada tingkat analisishambatanyang sangatdirasakanadalahbeh;mtersedianya datakuantitatifmenurut jenis kelaminyang digunakanuntuk membukawawasan.Padatingkat individu tampaknya anggotatim masih perlu ditingkatkanpemaharnannya tentangpengarusutamaan gender (PUG). Sementaraitu dari aspek implementasihambatanyang paling dirasakanadalah kondisisosialbudayamasyarakat yangsebagian besarbelumdapatmenunjangterlaksananya pengarusutamaan gender(PUG)dalamprog|amKB. t0 BAB 4 ANALISIS GENDER 4.1 Program Keluarga BerencanaNasional dalam PROPENAS 2000-2004 pelaksanaan programKB Nasionaltidak akanterlepasdari pengaruh Dalam kenyataannya, lingkunganyang ada. Lingkunganyang ada denganpethatianyang belum tentu searah programmenuntutperlunyaterusdilakukanpenyesuaian-penyesuaian denganperkembangan terhadapkebijakan yang ada. Beberapahal penting yang dapat dirasakanberpengaruh terhadap kualitas pelaksanaanprogram adalah masih dijumpainya kesenjangandan gender. permasalahan pengarusutamaan Upaya untuk mencapaikesetaraan dan keadilangendermelalui strate-qi gendermerupakanprogramyangharusdilaksanakan oleh semuasektorpembangunan. Salah genderadalahkegiatananalisisgender.Piranti satulangkahdalamprosespengarusutamaan yang dipergunakanadalah GAP (Gender Analysis Puthwalt)yang dikembangkanoleh Bappenasdan Kementerian Pemberdayaan Perempuan, denganbantuanCIDA. Untuk tahun 2002 Bappenastelah mengembangkan kebijakandan programpembangunan yang responsifgenderdi 4 (empat)sektor.Empat sektor tersebutadalah:(1) Keluarga (2) Kesehatan; (3) Kesejahteraan Berencana; Sosial;dan"(4) LingkunganHidup. Padaawalnya,sektorKeluargaBerencana hanyamencakup3 (tiga)programyangditetapkan untuk dikembangkan menjadiresponsifgender,yaitr.r:(1) ProgramPemberdayaan Keluarja; Namun Q) ProgramKesehatanReploduksiRemaja;dan, (3) ProgramKeluargaBerencana. yangdilakukan,kemudianrnunculkebr-rtuhan dalampembahasan-pembahasan perlunyadata yang terpilah atas dasarjenis kelamin dan upaya-upayapenguatankelembagaangr.rna gender.Olehkarena mendukungprosesanalisisgendersebagaibagiandari pengarLlsritamaan itu, kemudian disepakatiuntuk memasukkanprogram ke-4 yaitu Program Penguatan Kelembagaan danJaringanKB, untukjuga dikembangkan menjadiresponsifgender. ProsesanalisisgenderberdasarkanGAP terdiri dari beberapalangkah,antaralain: (1) identifikasiperspektifgenderdalamkebijakan/program/kegiatan sebagaimana tertuangdalam PROPENAS atau Renstra;(2) identifikasi kesenjangandan permasalahan gender dari program; dan, (3) usulan kegiatan pokok (rencana aksi) untuk mengurangi atau menghilangkan kesenjangangender. Hasil analisisgenderke-empatprogrampembangunan KB adalahsebagaiberikut: 1. a. Program PemberdayaanKeluarga Kebijakan Program Program PemberdayaanKeluarga bertujuan untlrk meningkatkankesejahleraandan ketahanan kelualga sebagai unit sosial terkec.il dalam masyarakat.Meningkatnya ANAL]SIS CENDER kesejahteraan keluargaanlaralain ditandaidenganmeningkatnyakesadarandan kemampuan keluargadalammemenuhikebutuhandasar,sosialdan psikologisanggotanya baik laki-laki maupunperempuan. Selainitu, kesejahteraan keluargajuga dicerminkanoleh meningkatnya peranperempuan,temtamaibu dalam prosespengambilankeputusandi tingkat keluarga. Sementaraitu meningkatnyaketahanankeluargaantaralain ditunjukkanoleh kemampuan keluargadalammenangkalpengaruhbudayaasingyangnegadfbagi anggotanya sertadalam penyalahgunaan mencegah danmenanggulangi NAPZA olehanggotanya. b. Kesenjangan dan PermasalahanGender Pembangunan KeluargaSejahtera dilaksanakan melaluiupayapemberdayaan keluarga,yang perempuansertamemberikankesempatan diawali denganpendekatanpemberdayaan dan mendorongkaum perempuanuntuk ikut serta dalam programpembangunan (Womenin Development = WID), yang kemudian dikembangkanmenjadi GAD (Gender orut Development).Programtersebutdiintegrasikan denganprogramKB sejakawal tahun1980an dengan berbagaikegiatan,seperti peningkatanpendapatankeluarga melalui Usaha PeningkatanPendapatan KeluargaAkseptor(UPPKA), UsahaPeningkatanGizi Keluarga (UPGK), serta program kesejahteraan keluarga lainnya. Pada perkembanganprogram selanjutnya, upaya-upaya tersebut disosialisasikandan diimplementasikanmelalui peningkatan pendapatan keluarga,khususnya kepadakeluargamiskin(keluargaPraSejahtera alasanekonomi dan KeluargaSejahteraI alasanekonomi)yang tergabungdalam kelompok UPPKS,dan pembinaanketahanankeluargamelaluikegiatanBina KeluargaBalita (BKB), Bina KeluargaRemaja(BKR) dan Bina KeluargaLanjut Usia (BKL). Upaya-upaya tersebut telahmemberikanhasil yang cukup menggembirakan, antaralain ditandaidengansemakin pendidikan,kesejahteraan meningkatnya kualitaskesehatan, keluarga.Meskipunprogramini lebih ditujukan kepadakaum perempuan,nampaknyatidak dapat berjalansebagaimana partisipasikaumlaki-laki/suami. diharapkantanpaadanyakepedulian, dukunganser-ta Sebagaigambaran,upaya memperkuatekonomi keluargadilakukandenganmemberikan kesempatankepada kaum ibu/perempuandengan memperluasakses terhadaplasilitas permodalanmelalui skim-skimkredit sepertiKredit UsahaKeluargaSejahtera(Kukesra), Kredit PeningkatanKemitraanUsaha(KPKU), KukesraMandiri, bantuanBUMN, serta bantuanmodal bergulir. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, lerutamadalam peningkatan kualitas usaha keluarga,masih terdapatberbagaipermasalahan antara lain dalam hal pendayagunaan permodalan,akses pada jaringan pemasaran,sefta keterampilanteknis produksi. Permasalahan tersebutdiyakini akan dapat diatasi dan diantisipasisehingga kegiatanusahakeluargadapat berjalanlancar sertamembetikanhasil yang optimal apabila mendapatdukungandandorongandari kaumlaki-laki/suami. Demikian pula dalam upaya pembinaandan pengembangan ketahanankeluarga yang dilakukanmelaluikegiatanbina ketahanan keluarga(BKB, BKR dan BKL), keberadaan dan kesinambungan kegiatanmasill belum optimal. Keterlibatankaum laki-laki/suamidalam pola asuhdan tumbuhkembanganak,yang sesungguhnya harusdilakukanbersamakarena merupakantanggungjawab bersamaantaraisteri dan suamisebagaiorangtua belum dapat dilakukansebagaimana mestinya.Masih adaanggapan dalammasyarakat bahwapengasuhan anak melupakantanggungjaWab ibu (perandomestik kaum pelempuan).Seiain itu, masih perlakuandalampengasuhan untukanaklaki-lak.idan perempuan. teljadi adanyaperbedaan ANALrslsGENDER Sebagaicontoh, anak laki-laki cenderungmendapatkankesempatanyang lebih besardalam dengananakperempuan. lebihtinggi dibandingkan melanjutkanpendidikankejenjang,yang Selain itu, materi dan substansiKIE upaya pemberdayaankeluarga masih lebih terfokus kepada perempuansebagaisasaran,sehinggamasih tumbuh anggapandalam masyarakat tanggungjawab kaumibu/perempuan. bahwaprogramini hanyaditujukandanmerupakan c. Kegiatan pokok 1) Pelayanan Advokasi,KIE danKonselingmelalui: dantumbuhkembanganak; a) Sosialisasi tentangpolapengasuhan b) Sosialisasitentang pentingnyainfomasi dan sumberdayaekonomi bagi peningkatan usahaekonomiproduktifkeluarga; dan potensilansiadalam lingkungandan Sosialisasitentangpemberdayaan keluarganya; anakdanremajadi dalamkeluarga. d) tentangpembinaan Sosialisasi 2) bagi Keluargamelalui: Keterampilan,dan Kewirausahaan PeningkatanPengetahuan, a) Peningkatankualitas kegiatan kelompok keluarga dalam usaha ekonomi produktif; pengetahuan dan keterampilanusahaekonomiproduktif; b) Pengembangan polapembinaan usahaekonomiproduktifbagikeluarga. c) Pengembangan 3) PembinaanKualitas Usaha Keluargamelalui perluasancakupandan peningkatan kualitaspelayananmelalui: Penguatanjaringan kelembagaanyang mendukungpenyediaansumber daya a) ekonomibagi kelompokusahaekonomiproduktifkeluarga; b) Pembinaankegiatankemitraanantarakelompokusahakeluargadenganpihak masyarakat ekonomilainnya(LSM danswasta); kelompok usahaekonomi produktif keluarga c) Pembinaandan pengembangan (UPPKS). 4) Keluargayangmemiliki Balita,Remajadan Lansiamelalui: Ketahanan Pembinaan pola asuhdantumbuhkembanganak; Pengembangan a) Pembinaan keluargamelaluikelompokkeluarga; b) pola pembinaankeluargadengananakremaja; Pengembangan c) kualjtaslingkungannya; keluargadalammeningkatkan Pembinaan d) Peningkatanusahapenurunanangkakematianibu, bayi dan anak; e) Pembinaankesadarankeluargatentanghak dan perlindungananak. f) 5) Pengkajian, Penelitian dan PengembanganBidang Keluarga Sejahtera dan Keluarga,antaralain: Pemberdayaan Penelaahan,penelitian dan pengembanganpola asuh dan tumbuh kembang a) anak,pembinaanke'luargabalita/remaja,/lansia; penelitiandan pengembangan dalammengatasimasalahkematian Penelaahan, b) ibu, bayi dananak; A N A L I S I SG E N D E R c) d) Penelaahan,penelitiandan pengembangan program kegiatan peningkatan kesejahteraan keluargamelalui kelompokusahaekonomiproduktif; Pengembangan pola jaringan sumberinfbrmasidan sumberdaya ekonomi yangmendukungkegiatanpeningkatan kesejahteraan keluarga. 2. Progr:am Kesehatan Reproduksi Remaja a. Kebijakan Program Programini bertujuanuntuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilakupositif remaja tentangkesehatanreproduksidalamrangkameningkatkan derajatkesehatan reproduksinya dan mempersiapkan kehidupanberkeluargaguna mendukungupaya peningkatankualitas generasimendatang. Sasaranutamaprogramini adalah:(l) menurunnyajumlahpenduduk yangmelangsungkan perkawinanpadausiaremaja;(2) meningkatnya pemahaman dan upaya masyarakat,keluargadan remaja terhadapkesehatanreproduksiremaja,(3) menurunnya jumlah kehamilanpadausiaremaja,(4) menurunnya kejadiankehamilanpra nikah,dan (5) meningkatnyapengetahuan, sikap dan perilakupositif remajadalamhal PenyakitMenular Seksual(PMS) termasukHIV/AIDS. b. Kesenjangan dan PermasalahanGender r) Kehamilantidak diinginkan(di luar nikah) padaremaja Meningkatnya kehamilanyangtidak diinginkandi kalanganremajausia 10 - I9 tahunakhirakhir ini disebabkan karenahubunganseksdi luar nikahdi kalanganremajayangcenderung meningkat.Kehamilandi luar nikah bagi masyarakat Indonesiamerupakanperistiwayang melanggarnoffna-norrnaagama dan kesusilaansehinggamenirnbulkanrasa malu dan berdosa.Hal ini mendorongpararemajayangmengalamikehamilandi luar nikahmelakukan pengguguran kandunganatau aborsisecarasembunyi-sembunyi. yang ada Undang-undang mengamanatkan bahwa aborsi yang dilakukan bukan karena alasanmedis merupakan pelanggaran hukum, sehinggapara remajacenderungmelakukanaborsi secarailegal dan tidak terjamin keselamatannya, antaralain melalui dukun.Adanyaaborsi ilegal ini dapat mengakibatkangangguankesehatanreproduksisertakematianibu danjanin/bayinya. Penyebabtingginyakehamilanyang tidak diinginkan(di luar nikah),hubunganseksbebas dan aborsi ilegal di kalanganremajadapatdisebabkanmasih rendahnyapengetahuan mereka tentangkesehatanreproduksiyang sehatdan bertanggungjawab, khususnyabagi perempuan sehinggakurang mampu membentengidiri dari perilaku reproduksi yang menyimpang. Disampingitu, terbatasnya kualitasdan kuantitastenagapendidik/konselor KRR dan masih sangat terbatasnya pusat informasi dan konsultasi KRR menyebabkanremaja tidak mendapatkaninformasiKRR secarabenar.Kondisi ini mendorongremajamencaripelayanan vanstidak aman. l4 ANALlSls 2) GENDER Tingginyaangkaperkawinanpadausiaremaja Khususbagi remaja putri, perkawinanini lebih banyakdisebabkankarenafaktor sosial, budaya dan ekonomi keluarga dimana orang tua memegangperanandominan dalam perkawinanpertamabagi anakpefempuannya. Alasanyangseringmengemuka menentukan terlambat antaralain ingin cepatpunyacucn, khawatirdan malu bila anak perempuannya bahwaanak bebankeluarga,sertamasihadanyaanggapan kawin atautidak laku,mengurangi tangga. perempuan hanyabekerjapadasektordomestiVrumah Masih tingginya perkawinanusia remajajuga dapat disebabkankarenaUndang-Undang PerkawinanNo I tahun 1974mengijinkanpernikahananakperempuanusia l6 tahundan laki-laki 19 tahun.Padausia ini merekabelum siap, baik fisik maupunmental,sehingga bukan saja dapat mempengaruhikesehatanreproduksinya,tetapi juga dapat mendorong terjadinyakeretakanrumah tangga dan perceraian.Akibat lain yang ditimbulkan oleh perkawinanusia remaja,khususnyabagi remajaputri, selaintingginyarisiko mengalami masadepanpendidikandan komplikasidan kematianmaternaljuga akandapatmengganggu pendidikannya. karenatidakbisamelanjutkan kehidupannya c. Kegiatan Pokok r) ReproduksiRemajamelalui: Pelayanan Advokasi,KonselingdanKIE Kesehatan keluargadanremaja; KRR bagi masyarakat, a) Sosialisasi b) Perluasan cakupan promosi KRR melalui kemitraan dengan institust masyarakat; PusatInformasidan KonsultasiKRR; c) Pengembangan Peningkatanperan masyarakat,kelompok sebayadalam promosi pl'ogram d) KRR; e) Pembinaandan dukunganbagi kelompok remaja yang memiliki kegiatan positif. 2) Penguatan DukunganLingkunganterhadapProgramKRR melalui: Peningkatanjaringan kerjasamadengan lembaga masyarakatdi bidang a) pelayanan KRR; forum koordinasidan kerjasamaantar lembagapemerintah, b) .Pengembangan dan LSM. institusimasyarakat i\ bidangKRR melalui: Pengkajian, Penelitiandan Pengembangan sistemmonitoringdanevaluasiprogramKRR; a) Pengembangan programKRR; kualitasSDM pengeloladanpelaksana b) Peningkatan programKRR terpadu; polapengelolaan Pengembangan c) materidanmediaKiE/KonselingKRR. danpengembangan Pengkajian d) 15 ANALISIS GENDER 3. Program Keluarga Berencana a. Kebijakan Program Program keluargaberencanabertujuanuntuk memenuhipermintaanpelayanankeluarga berencana dan kesehatan r-eproduksi yangberkualitassertamengendalikan angkakelahiran yangpadaakhirnyameningkatkan kualitaspenduduk,danmewujudkankeluargaberkualitas. sasaranutama programkeluargaberencanatahun 2003 adalah(l) *"nurunnyujurnlah puS yang ingin ber-KB namun tidak terlayani (unmet need) menjadi sekitar 7 persen,(2) meningkatnyapartisipasipria dalam ber-KB menjadisekitar5,4 persen,(3) menur-unnya angkakelahirantotal (TFR) menjadi2,5 per perempuan. b. Kesenjangan dan PermasalahanGender l) Jumlahpria pemakaialatkontrasepsi masihrendah PadaawalnyaprogramKB Nasionalmerupakanupayapengaturan kelahirandalamrangka peningkatankesejahteraan ibu dan anak sehinggakebijakan dan pelaksanaannya lebih diarahkanpada keikr.rtsertaan isteri dalam menggunakan kontrasepsi.Kebijakanini harus mengalamiperubahanmenyusulditandatanganinya ProgramAksi ICpD Kairo tahun 1994. Program Aksi Kairo lebih menyepakatiperubahanparadigmabaru prograrn KB secara global, dari konsep dan pelaksanaanprogram yang semula menggunakanpendekatan demografismenjadilebih ke arahpendekatan reproduksiyanglebihmemper.hatikan hak-hak reproduksi dan kesetaraangender. Dalam konsep baru tersebut penanganankesehatan reproduksimenjadilebih luas,antaralain pemenuhan kesehatan reproduksisetiapindividu, baik lakilaki maupunperempuan, sepanjang siklushidupnya,tennasukhak-hakreproduksi perempuan,kesetaraangender dan masalahtanggungjawab laki-laki dalam kesehatan reproduksi,terrnasukkeluargaberencana. Di Indonesia,baik dari hasil survei (sDKI tahun 1997) maupunsratisrikrurin BKKBN menunjukkanbahwatingkatpemakaiankontrasepsi padapria masihdi bawah2 persendari seluruhpesertaKB. Di lain pihak, PROPENAS2000 - 2004 secararegasmemerinrahkan agal'partisipasi pria dalampemakaian kontrasepsi dapatmencapai8 persenpadatahun2004. Rendahnyapartisipasipria selamaini dalampenggunaankontrasepsidapatdisebabkanoleh: a) b) c) d) e) t) Terbatasnyajenis metodekontrasepsi bagi pr.ia; Kurangnyadukunganuntukpengembangan metodekontrasepsi pr.ia; pengetahuan Rendahnya suamiisteritentanghak-hakreproduksi; Kurangnyapengetahuan suamitentangkeluargaberencana; Lingkungan sosial budaya menganggapbahwa keluarga berencanadan kesehatan reproduksimerupakan urusanpercmpuan; Terbatasnyainformasidan aksesibilitaspelayanankeluargaberencana6an kesehatan reproduksibagi pria. ANALtstsGENDER 2) Kurang terpenuhinyahak-hakreproduksiisteri Hak-hak reproduksididasarkanpada pengakuanatas hak-hak asasi pokok bagi semua pasangandan pribadi dalam menentukanjumlah, jarak dan waktu kelahirananak-anak merekasecarabebas,bertanggungjawab serfamemperolehinformasi mengenaicara untuk mewujudkan haknya mencapaikondisi kesehatanseksual dan kesehatanreproduksi pada umumnya. program aksi hak-hak reproduksidalam Program KB Nasional baru Operasionalisasi dicantumkan dalamvisi dan misi ProgramKB Nasionalyangditetapkantahun2000.Kurang terpenuhinya hak-hakreproduksiisteriselamaini dapatdisebabkan: a) b) c) d) 3) KurangnyaKIE hak-hakreproduksibagi isteri; Kurangnyakesempatanisteri untuk memperolehinformasi tentanghak-hak reproduksi; Posisiisteri masihrendahdalampengambilan keputusankeluargaberencana dan kesehatan reproduksi,misalnya: o jumlah danjarak kelahirananak Penentuan o Perolehan pelayanan kesehatanpada waktu sebelum dan selama kehamilansertapersalinan danpascapersalinan r Pelayananasuhanpascakeguguran Keterbatasaninformasitentanghak-hakreproduksisuamidan isteri. Isteri cenderungdipersalahkandalamketidakpuasanhubunganseksual Ketidakpuasandalam hubunganseksualsuami isteri dapat menjadi salah satu penyebab ketidak harmonisandalamkeluarga,yangselanjutnyadapatberpengaruhpadakecenderungan bergantipasanganseksual. Faktor-faktoryangmenyebabkanisteri lebih disalahkanantaralain: a) b) c) 4) Ketidaktahuan isterimengenai"orgasrne"dalamhubunganseksual; Lingkungansosial budayaselamaini masih menganggapbahwa laki-laki dominandalamrumahtangga,terrnasukdalamhubunganseksual; Terbatasnyainformasi tentangkesehatanseksualbagi suamidan isteri. Dalam keluargayang mengalamiinfertil primer, isteri cenderungmenjadipihak yang dipersalahkan Pasanganyang telah menikahlebih dari satutahundan melakukanhubunganseksual2-3 kali seminggusecarateratur tanpa menggunakanmetodekontrasepsitetapi tidak pernahterjadi kehamilandapatdikategorikansebagaipasanganinfertil Data dari beberapapenelitianmenunjukkanbahwa faktor infertilitas yang disebabkanoleh suami sebesar40 persen,isteri 40 persendan faktor suamidan isteri sebesar20 persen.Fakta ini menunjukkanbahwa sebenarnyapenyebabinfertil karena faktor suami sama besamya denganpenyebabinfertil karenafaktor isteri. ANALISIS GENDER Faktor yang menyebabkanisteri lebih disalahkanantaralain: a) b) c) 5) kemandulan hanyaterjadipadapihakisteli; Sosialbudayayangmenganggap diri dan umumnyamemintaisteri Suami cenderungengganmemeriksakan padasuamirelatif untuk memeriksakan diri lebih dulu, padahalpemeriksaan mudahdan murah; informasitentanginfertilitasdan penangguiangannya bagi suami Terbatasnya dan isteri. dari suami PMS/IMSyangdideritaisteridianggapbukankalenr penularan SebenarnyaPMS/IMS yang diderita isteri sebagianbesar ditularkanmelalui hubungan seksual. Faktor penyebabisteri cenderungdisalahkan: a) b) c) d) e) 6) Ketidaktahuansuami bahwa kemungkinantertularnyaPMS/IMS pada isteri melaluihubunganseksual; Dominasi suami mengakibatkansuami tidak merasaperlu untuk melakukan pemeriksaan ke tenagakesehatan; AnggapansuamidanisteribahwasumberpenyakitPMS/IMSberadapadaalat reproduksiperempuanyangkurang terjaminkebersihannya; Rendahnyakepeduliansuami dalam penggunaankondom untuk pencegahan PMS/IMS; Terbatasnyainformasi tontang pencegahandan penanggulanganPMS/IMS bagi suamidan isteri. Kurangnya kepedulian dan kesadaran suami terhadap pencegahan dan penularanHIV/AIDS penanggulangan Jumlah pengidap HIV/AIDS semakin berlambahsetiap tahun dan menyebarke berbagai wilayah.Dewasaini diketahuijumlah kumulatifHIV sampaidenganMei 2001 adalah1.956 kasus.Dari jumlah kasusini 80,5persenlaki-lakjdan 19,5persenperempuan. oleh: suamidisebabkan Kurangnyakepeduliandankesadaran a) b) c) d) e) Rendahnyapengetahuansuami dan isteri tentang pencegahanpenularan HIV/AIDS; pelayaninformasimengenaiHIV/AIDS; Terbatasnya padaperempuan; penularanHIV/AIDS bersumber Anggapanmasyarakat, Kurangnya KIE dan promosi kondom sebagai pencegahankehamilan, PMS/IMSdanHIV/AIDS; Terbatasnya informasi pencegahandan penanggulanganHIV/AIDS bagi suamidanisteri. AN^LISIS GENDER 1) AngkaKematianMaternalmasihtinggi per i00.000kelahiran Berdasarkan SKRT tahun 1995,angkakematianmatemaltercatat3'73 hidup. Tingginyaangkakematianmaternalini disebabkan oleh: a) meliputi: daruratkesehatan Suamiterlambatdalampenanganan o Mengambilkeputusanmenentukantempatpelayanan o Mencapaitempatpelayanan jumlah danjarak kehamilantanpa r Suamidominandalammenentukan memperhatikankesehatanisteri, yang mengakibatkankondisi 4 7*tu$"nttJ*uou u.;uuntuk hamilpertama ,/ r' 'r b) 8) Terlaludekatjarak kehamilan Terlalu seringmelahirkan Terlalu tua usia melahit'kan. suami dan isteri tentanghak-hakreproduksiyang Terbatasnyapengetahuan dimiliki oleh setiapindividu,baik lakilaki maupunperempuan. Kurang memadainya sarana dan fasilitas pelayanan KB/KR bagi ibu dan anak perempuandi tempatpengungsian. Kondisi tempat pengungsianyang serbaterbatasmempersulitpemeliharaankesehatandan "personalhygiene"terutamabagi ibu dan anakperempuan. c. Kegiatan Pokok 1) PelayananAdvokasi,KIE, Promosidan KIP/K KB dan KR melalui: sikap dan perilakumasyarakattentangprogramKB a) Peningkatanpengetahuan, dan KR; hak-hakreproduksi; b) Pemenuhan ber-KB; partisipasipria dalamkesertaan c) Peningkatan d) Penanggulanganmasalah-masalahkesehatanreproduksi(PMKR); hidupibu, bayi dananak; e) kelangsungan Peningkatan f) ProgramKB dan KR berwawasangender. 2) KB dan KR melalui: Peningkatan KualitasPelayanan pelayanan KB swasta; a) Penguatanjejaring b) Pelayananinformasi bagi ibu hamil, persalinan,pasca persalinandan informasipascakeguguransertakelangsunganhidup ibu, bayi dan anak; c) kontt'asepsi; Pelayanan masalahKR. pencegahan danpenanggulangan d) Pelayanan 3) PeningkatanJaminandan PerlindunganPemakaiKontrasepsimelalui: sesuaidengankebutuhan; a) Penyediaan alat danobatkontrasepsi ANALlSIS GENDER b) d) 4) Peningkatanjaminan untuk mendapatkanakses pelayananKB termasuk kontrasepsinya secaracuma-cuma bagikelompokmasyarakat rentan; Pengembangan PusatKonselingKR; Peningkatankualitas ayoman bagi penggunaKB, yaitu dalam hal efek samping,komplikasidankegagalan; Pengintegrasian biaya pelayanankontrasepsike dalam program asuransi yangsudahada. kesehatan Peningkatan KualitasPengeloladanPemberiPelayanan KB dan KR melalui: jejaring kerjasamainstitusimasyarakatdan sektorterkait dalam a) Penguatan pengelolaan promosidanpelayanan KB danKR; b) Pengelolaan pelayanan KB dan KR; c) Pengembangan pola pelayananKB dan KR yang dapat meningkatkan kemudahan masyarakat dalammemperoleh pelayanan; d) Pengembangan forum koordinasilintas sektor,LSOM, LSM dan organisasi profesi dalam perencanaan, pelaksanaanserta pemantauandan evaluasi programKB dan KR. Pengkajian, PenelitiandanPengembangan ProgramKB dan KR a) Pemantapan mekanismepengendalian kualitaspelayanan KB danKR; b) Pengembanganforum diskusi pemberdayaanmasyarakattentang hak-hak reproduKst; jenis alatkontrasepsi; Pengembangan d) Pengembangan mekanismepeningkatankualitaspelayanandan ayomanKB dalamefek samping,komplikasi dan kegagalan; e) Analisisefektifitasbiayapelayanan kontrasepsi. Prograrn Penguatan Kelembagaandan Jaringan KB Kebijakan Program Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan sekaligus meningkatkan cakupandan mulu pelayanankeluargaberencanadan kesehatanreproduksi,terutamayang diselenggarakanoleh masyarakat.Sasaran utama kinerja program ini adalah: (l) meningkatnyajurnlah PUS yangber-KB secaramandiri, (2) meningkatnyacakupandan mutu pelayanan keluatga berencana dan kesehatan reproduksi yang diselenggarakanoleh jumlah lembagayang secaramandirimenyelenggarakan masyarakat, dan (3) meningkatnya pelayanan keluargaberencana dankesehatan reproduksi b. Kesenjangan dan PermasalahanGender l) Penentukebijakan, pengelola dan pelaksanaprogram belum mempunyai persepsi yang samatentangPUG Upaya-upaya pemberdayaanperempuan serta kesetaraan dan keadilan gender baru dituangkanke dalamGBHN tahun 1999,selanjutnyaarahanGBHN dijabarkandalamuU 20 AN^LISIS GENDER No. 25 tahun 2000 tentangPROPENAS.Selanjutnyamelalui INPRESNo. 9 tahun 2000 menginstruksikankepada seluruh sektor untuk melaksanakanPUG dalam pengelolaan program pembangunannasional yang berperspektifgender sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing. Dengandemikian,PUG dapatdikatakanmerupakanprogram yang relatif masih baru yang perlu disosialisasikan secaralebih intensifagarpara penentu programmempunyaipersepsiyangsamadanbenar. kebijakan,pengeloladanpelaksana 2) Kebijakanprogramdan kegiatanprogramKB Nasionalbelum semuanyaresponsif gender Denganperkembangan konsepKKC, maka konseptersebutbaru diintegrasikan ke dalam ProgramKB Nasionalmulai tahun2001 dengandilaksanakannya pelatihanuntuk seluruh pejabatstrukturaltingkat pusat,sedangkanuntuk pejabatstrukturaldaerahbelum semuanya mendapatpelatihan. 3) DataprogramKB Nasionalyangterpilahmenurutjeniskelaminmasihsangatterbatas pelaporanKB Nasional Datadan informasiprogramKB Nasionalmelaluisistempencatatan belumseluruhnyaterpilahmenurutjeniskelamin.Keterbatasan dataterpilahini menyulitkan dalam melaksanakan program analisisgender,yang selanjutnyamenyulitkanpelaksanaan aksi antisipatifdalammekanisme operasional ProgramKB Nasional. c. Kegiatan Pokok l) Pelatihandan BimbinganPelayanandan ManajemenKB dan KR bagi Institusidan LembagaB erbasisMasyarakat PeningkatankualitasInstitusiMasyarakatPedesaan a) dan pemantapan pengelolaprogran/petugas lini lapangan ; pengetahuan Peningkatan pengelolaprogram; b) danketerampilan pengetahuan c) Sosialisasi danpeningkatan tentangkonsepdanperspektifgender dalamProsramKB Nasional. PertukaranInformasitentangKeluargaBerencanadan KesehatanReproduksi Pembinaandan peningkatankegiatanadvokasidan KIE; a) Pengembangan dan peningkatanmediadan saranaKIE; b) Peningkatan pendayagunaan inftastruktur teknologi informasi untuk c) pengendalian programmelaluikomunikasidataelektronik; pencatatan, pelaporandan pengolahan d) Pengembangan sistemdesentralisasi dataProgramKB Nasional; pelayanan Peningkatan e) danperpustakaan. danpengelolaan dokumentasi Pelatihandan KerjasamaInternasional di bidangKB dan KR Peningkatan kualitaspenyelenggaraan a) OST dan ITP; Pengembangankegiatankerjasamainternasional; b) Peningkatanoperasionalprogram melalui peningkatankerjasama dan c) dannegarasahabat. dukunganIembagainternasional ANALISIS GENDER 4) PromosiKemandirian danpromosiProgramKB Nasional; a) Sosialisasi swastl,LSOM dan masyarakat; kemitraansektorpemerintah, Peningkatan b) c) Pemberdayaan dan penggerakan masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan program; kinerjaIMP; d) Pembinaan tnasyarakat; kepeduliandanperanserta e) Peningkatan mandiri. sistemdistribusialatkontrasepsi f) Dukungankemudahan s) Peningkatan PengelolaanManajemen, Kelembagaan dan Ketatalaksanaan a) Pengembangankebijakan program KB Nasional; Pengembangansistem evaluasi program KB Nasional; b) c) Peningkatan kualitas perencanaananggarandan operasional program; d) e) f) S) h) il j) Peningkatanpengelolaansistemadministrasikeuangan; Peningkatanpenerimaan anggaranbukan pajak; Peningkatanpengelolaansisteminventaris; Peningkatan pengelolaanketenagaandan pembinaan kalier'; Pemantapandan pengembanganbidang hukum, peraturan dan ketatalaksanaan organrsasl; penyusunan perangkatmanajemen, standarsaranadan hasil kerja Penetapan BKKBN; organisasi program. pelaksana kualitassupervisiterhadapkinerjaorganisasi Peningkatan 4.2 Rencana Aksi dan Kegiatan Pokok Pengarusutamaan Gender dalam Repeta 2003 l. Program PemberdayaanKeluarga Kebijakan Kelualga; 1) Peningkatan advokasi,KIE dan KonselingprogramPemberdayaan 2) kualitaskelompokUPPKS; Peningkatan ketahanankeluargarrelalui Pengembangan cakupandan kualitaspernbinaan 3) Bina Ketahanan Keluarga(BKB, BKR danBKL). b. Data Pembuka Wawasan keluarga; l) Peranpria masihkurangdalamprogrampemberdayaan 2) Dukungankaum pria dalam peningkatankualitaskelompokUPPKS belum oPtimal; upayapembinaan 3) Kepeduliandan keterlibatanpria/bapakdalamnreudukung masih kurang. Faktor Kesenjangan keluargabagi t) Kurangnyaaksesinformasi tentangprogrampemberdayaan kaumnria: AN^LISIS GENDER 2) 3) 4) Keterbatasaninformasi tentang peran pria dalam mendukungpeningkatan kualitasUPPKS; Keterbatasaninformasi tentangperanpria/bapakdalampembinaanketahanan keluarga; keluargalebihbanyakpadaperempuan. SasaranKIE pembinaan ketahanan Isu Gender 1) AnggapanmasyarakatbahwakegiatanKlB/konselingprogrampemberdayaan keluargamerupakan domainkaumperempuan/ibu ; 2) AnggapanbahwapeningkatankualitasUPPKS tidak memerlukandukungan kaum pria; jawab dalamurusan 3) Adanyaanggapanbahwakaum ibu paling bertanggung domestik,khususnya dalampengasuhan dantumbuhkembanganak. RencanaAksi 1) materi dan media KlE/konselingprogram PK, termasuk Pengembangan peningkatan kualitaslingkungankeluargadenganmelibatkanpartisipasikaum pna; 2) relasigenderdalamupayapeningkatan kualitasUPPKS; Sosialisasi gender; 3) Pengembangan model-modelUPPKSyangbernuansa peranpria/bapaksecaraoptimalmelaluikegiatan:' 4) Peningkatan materidan media KIE tentangrelasikaum bapak/priadalam a) Pengembangan kegiatanpembinaan keluarga; ketahanan b) Sosialisasipola asuhdan tumbuhkembanganakkepadaorangtua (ibu dan bapak). Kegiatan Pokok 1) Penyusunan dan pengembangan materiKlE/konselingdenganmembentuktim yangmelibatkanberbagaisektor(Pusat,Propinsi,Kabupaten/Kota); pemberdayaan 2) keluargadi semuatingkatanwilayahsampai Operasionalisasi dengankecamatan; 3) Orientasi/pembinaankelompokUPPKS; pembinaan gender; kelompokUPPKSdalamkesetaraan 4) Opelasionalisasi gender; 5) Pembinaan/orientasi bagi pengelolaUPPKSdalamkesetaraan gender; 6) OrientasiusahaekonomjprnduktifkelompokUPPKSbernuansa materi KlE/konselingmelalui berbagaitim Penyusunan dan pengembangan 7) (PusatdanPropinsi); tumbuhkembanganak 8) Orientasibagipengelolakegiatanpembinaan e) PembinaankelompokBina Keluarga; l0) KelompokBKB, BKR danBKL percontohan; Operasional 1 1 ) OrientasiKelompokBKB, BKR danBKL percontohan. g. Indikator sikap dan praktekpria/suamitentangkegiatan 1) Meningkatnyapengetahuan, programPK; 2) Keluargayang Tersedianyamateri dan media KIE programPembe!'dayaan mendorongketerlibatan kaumpria; 3) 4) 5) Meningkatnyapemahamanpria/suamimengenairelasi genderdalam upaya peningkatan kualitasusahaekonomiproduktifkeluarga; Meningkatnya dukungan pria/suami dalam peningkatankualitas usaha ekonomiproduktif; jawabnya Meningkatnyakepedulianpria/bapakmengenaiperandan tanggung dalampengasuhan dantumbuhkembanganak. 2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja a. Kebijakan angkakehamilandanaborsi; l) Pendewasaan usiaperkawinansertapenurunan 2) Peningkatanpartisipasi,kesadarandan perilaku remaja tentangkesehatan jawab. reproduksiyangsehatdanbertanggung b. Data PembukaWawasan reproduksiyang menimpalemrja putri kesehatan 1) Adanyamasalah-masalah (sepertikehamilanremaja,baik di dalam maupundi luar perkawinan,sefta 2) aborsi yang tidak jarang menyebabkankemalian maternal); Partisipasi remaja laki-laki lebih rendah daripada remaja perempuan dalanl kegiatan KRR. Faktor Kesenjangan l) Rendahnya pengetahuanorang tua dan remaja tentang kesehatanleproduksi; 2) Kemiskinan menyebabkan anak laki-laki memperoleh prioritas Lltama untuk 3) 4) d. sekolah, sedangkanperempuan menikah; Kepedulian remaja laki-laki dalam kegiatan KRR rendah; Manfaat kegiatan KRR kurang dirasakan oleh remaja laki-laki. Isu Gender 1) Pandanganmasyarakatbahwa anak perempuanpada dasarnyamengurus pekerjaandomestik(rumahtangga)sedangkananak laki-laki akan menjadi penanggung bebanekonomikeluarga; 2) Persepsimasyarakattentang kesehatanreproduksiadalah urusan remaja perempuan. RencanaAksi reproduksikepadaorangtua Peningkatan advokasidan KIE tentangkesehatan l) dan remaia: modelPusatInibrmasidan KortsultasiKRR bagi remaja Z) Pengembangan sertakeluarga; laki dan perempuan kepadaremajatentangpentingnyaKRR; Sosialisasi 3) 4) Pengkajian dan pengembanganmateri media KIE dan konseling KRR dengan sasaranspesifik remaja (laki-laki/perempuan). Kegiatan Pokok Advokasi,KIE danpromosiKRR bagikeluargaremaja l) ANALISIS CENDER 2) i) 4) 5) 6) 1) 8) 9) 10) Advokasi, KIE dan promosi KRR bagi Tim PenggerakPKK, Tokoh masyarakat danTokoh agama; Pembentukandan pembinaanPusat Informasi dan Konsultasi KRR di Propinsi/Kabupaten/Kota; pengembangan PusatInformasidan KonsultasiKRR; Operasional Orientasitenagainti PusatInformasidan KonsultasiKRR; BimbinganprogramKRR; penyuluhan untukkelompokremaja; Operasional Promosikesehatan reproduksikepadaremajadi Propinsi/Kabupaten/Kota; Pembinaan KRR melaluikelompokseminatdi tingkatkecamatan; Pengembangan SOPdankonselingKRR di tingkatpusat. Indikator 1) Meningkatnyapengetahuan, sikap dan perilakuremajadan keluargatentang : kesehatlnreprodr"rksi Terbentuknya PusatInformasidanKonsultasiKRR di setiapKabupaten/Kota; 2) ?\ partisipasiremajadalamkegiatanKRR; Meningkatnya 4) Meningkatnyakepeduliandan kesadaranremajalaki-laki tentangkesehatan jawab; reproduksiyangsehatdanbertanggung 5) Terbentuknya KRR di setiapKabupaten/Kota; modelpusatpelayanan Telsedianyamateri dan media KlE/konse'lingKRR yang spesifik (remetja 6) pria/wanita). 3. Program Keluarga Berencana Kebijakan partisipasipria dalamber-KB; Peningkatan 1) Peningkatanpengetahuandan kesadaransuami tentang penanggulangan 2) masalahkesehatanreproduksi(PMKR) yang mencakupkesehatanseksual, infertilitas,PMS/lMS,danHIV/AIDS; kelangsungan hidup ibu, Peningkatanpartisipasisuami dalam perneliharaan 3) bayi dananak; pelayanan di daerah 4) Pemberian KB/KR terutamabagi ibu dananakperempuan pengungsi. b. Data PembukaWawasan - SDKI 1997); priadalamber-KBrendah(1,1persen Partisipasi 1) isteriyangdisalahkan; 2) Ketidakpuasan hubunganseksualsuamicenderung pihakyangdisalahkan biasanyaisteri; 3) Dalammasalahinf'er-ti'litas, 4) Inferlil karena faktor suami 40 Vo,faklor istcri 40 Va dan faklor suami dan isteri 20 Vo: Jr.rmlahkumulatif penderitaI{lV sampaidenganMaret 2001 adalah 1.956 5) 19,5Vo; kasus,denganrincianlaki-laki 80,5o/odanperempuan 6) Angka kematianibu masih tinggi: 373 per 100.000kelahiranhidup (SKRT r 995): 25 ANALISISGENDER 7) Di daerah pengungsian,kaum ibu dan anak perempuanlebih banyak mengalamimasalah-masalah KB/KR. Faktor Kesenjangan l) Dukungantelhadappengembangan rnetodekontrasepsi pria kurang; 2) Jenismetode/alat kontrasepsi untukpria terbatas; 3) Pengetahuan suamitentangmetodeKB pria rendah; 4J Informasitentangperansuamidalam KB/KR kurang; 5) Tempatpelayanan KB/KR untukpria terbaras; 6) Suami cenderungtidak merasabersalahdalam ketidakpuasanhubungan seksualdaninfertilitas; 7) Rendahnyakesadaransuamitentangpenggunaan kondom untuk pencegahan PMS/IMSdanHIV/AIDS; 8) Keterbatasaninformasi pencegahanmasalah kesehatanreproduksi bagi suami; g\ l0) il) 12) 13) 14) 15) 16) 17) d. Keterlibatan suami dalam pemeliharaan kelangsungan hidup ibu, bayi dan anakmasihrendah; Kepedulian suami kurang dalam mengantisipasi4 .,Terlalu,, dan 3 "Terlambat" selama masa kehamilan dan persalinanserta asuhan pasca keguguran: Keterbatasaninfo.masi bagi laki-laki tentangpemeliharaankelangsungan hidup ibu, bayi dananak; Saranadan fasilitasKB/KR di daerahpengungsibagi kaurn ibu dan anak perempuansangatkurang; Kebersihan peroranganbagi ibu dan anak perempuan lebih sensitif dibandingkan pria; Kehamilanyang tidak direncanakan mengakibatkan bebanibu yang semakin berat; Kurangnyakepeduliansuami untuk segeraber.-KBdenganmenggunakan kondomyangpalingpraktisdigunakandi daerahpengungsi; Kurangnyakepeduliansuami tenrangrisiko kehamilanyang dialami oleh isteri; Kurangnyakepedulianbapakterhadapkebersihan perorangan yangberkaitan denganKR anakperempuan. Isu Gender l) Lingkungansosial budaya di masyarakatyang menganggapn-rasalah KB bukanurusanpria, tetapidomainkaumwanita; 2) Dominasipria dankurangnyatanggungjawab sr.rarni lerhadappenanggulangan masalahkesehatan reproduksi ; 3) Suami kurang peduli dalam masalahpemeliharaan kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak; 4) Dominasi pria dalam pemenuhankebutuhanbiologis yrng berakibat pola kehamilantidak diinginkanbagi ibu danpelecel-ran seksual. RencanaAksi partisipasipria dalamKB dan KR melalui: Peningkatan 1) Peningkatan dukunganpengembangan metodekontrasepsi pria; 26 ANALISIS CENDER r2) Pengembanganadvokasi, KIE, promosi dan KIP/K untuk peningkatan partisipasipria dalamber-KB; pria; alatkontrasepsi akseskualitaspelayanan Peningkatan seminat(suamiisteri); kelompok-kelompok Pengembangan Peningkatankemampuan pengelola dan petugas lapangan KB dalam partisipasipria dalamber-KB; peningkalan Pengembanganmateri dan media advokasi, KIE, promosi dan KIP/K partisipasipria dalamber-KB; advokasi,KIE, promosidanKIP/K bagi pria tentangPMKR; Peningkatan Peningkatan kemampuan pengelola dan PLKB dalam meningkatkan partisipasisuamidalamPMKR; materiadvokasi,KiE, promosidanKIP/K partisipasisuamidalam Penyediaan PMKR; Peningkatan advokasi, KIE, promosi dan KIP/K bagi pria tentang hidupibu, bayi dananak; kelangsungan pengeloladanPLKB dalammeningkatkan kemampuan Peningkatan hidupibu, bayi dananak; partisipasisuamidalamkelangsungan materiadvokasi,KIE, promosidan KIP/K partisipasisuamidalam Penyediaan 13) kelangsunganhidup ibu, bayi dan anak; Penambahan fasilitas pelayanan KB/KR 2) i\ 4) 5\ 6) 1) B) e) 10) r1) 14) yang memadaibagi ibu dan anak perempuan; Advokasi, KIE, promosi dan KIP/K tentang pemeliharaankebersihan perorangan. Kegiatan Pokok barudi tingkatpusat; metodekontrasepsi Pengembangan 1) materi KIE pria bertanggungjawab di tingkat pusat dan Pengembangan 2) 3l 4) 5) 6) proplnsl; Pengembangan pelayanan KB prialsuami di tempat kerja; Pembentukan kelompok KB pria dan kelompok sebaya/seminat; Orientasi/pelatihan KiE dan konseling tentang pelayanan KB pria sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota; Pengembanganmateri dan media di tjngkat pusat dan propinsi. Indikator persendali totalPesertaKB Aktif (PA) pria ber-KB sebesar'5,4 Terpenuhinya 1) di tahun2003: jumlahkelompokseminat(suami/isteri); Meningkatnya 2) Meningkatnyajumlah suarni yang mengetahuidan menyadaripentingnya 3) reproduksi; masalahkesehatan pencegahan danpenanggulangan Meningkatnya jumlah suami yang peduli dan berpartisipasi dalam 4) hidup ibu, bayi dan anak; pemeliharaan kelangsungan 5) pelayanan KBIKR yangmobile: Tersedianya kebersihanperoranganyang Tersedianyasaranadan fasilitaspemeliharaan 6) memadaibagi ibu dananakperempuan. ANALISlS GENDER 4. Program Penguatan Kelembagaan dan Jaringan KB Kebijakan l) Peningkatanpengetahuan,sikap dan perilaku para penenru kebijakarr, pengeloladan pelaksana Progr.am KB NasionaltentangKKG; 2) Pengembangan SistemPencatatandan pelaporanprogramKB Nasional. b. Data Pembuka Wawasan l) Beberapakebijakanoperasional programKB Nasionalbelumresponsifgender (masihtedokuspadaperempuan); 2) DatadaninformasiprogramKB Nasionalyangtersediadari sistempencatatan dan pelaporanKB Nasionalbelum se.luruhnya teryilahmenurutjenis kelamjn. Faktor Kesenjangan l) Penentu kebijakan, pengelola dan pelaksanaprogram belum sepenuhnya sensitifgender; 2) Pengetahuandan pemahamanpara penentu kebijakan, pengelola dan pelaksana programKB Nasionaltentangkonsepdan arti pentingKKG masih kurang; 3\ Akses untuk mencari data program KB Nasional rcrpiiah menurutjenis kelaminbelumtersedia; 4) Tidak adakontrol untuk memilahdatakarenasistempencatatandan pelaporan belummendukuns. d. Isu Gender 1) Persepsiparapengeloladan pelaksana ProgramKB Nasionaltentangkonsep KKG belum sama; 2) Belum ada penyesuaian sistempencatatan pelaporanprogramKB Nasional terpilahmenurutjenis kelamin. RencanaAksi 1) Pengkajianulang kebijakanProgram KB Nasional yang belum responsif gender; 2) Penyusunanmateri ProgramKB Nasionalyangresponsifgender; 3) Advokasidan sosialisasircntangprogramKB yang responsifgenderkepada para penentukebijakan,pengeloladan pelaksanaprogram KB di semua tingkatanwilayah; 4) Pengembangan sistempencatatan pelaporanprogramKB Nasionalterpilah menurutjenis kelamin. Kegiatan Pokok 1) Penelitiandanpengembangan program; 2) Monitoring dan evaluasiprogramKB; 3) Pengembangan kebijakanprogramstrategis; 4) AdvokasiPUG kepadaparapenentukebijakan; 5) Pengembangansistem pencatatanpelaporanprogram KB Nasional terpilah menunltjeniskelamin. 28 ANALISISGENDER Indikator 1) Terintegrasinyakonsep gender dalam program-programpembangunandi dalamRepetatahun2003; 2) Tersedianyamateri advokasidan sosialisasitentangprogramKB Nasional yang responsifgender; Tersusun dan terlaksananyasistem pencatatanpelaporan program KB 3) Nasionalyangmampumenyediakan datadaninformasiprogramKB Nasional terpilahmenumtieniskelamin. BAB 5 PENUTUP genderperlumenjadisalahsatu bahwapengarusutamaan ProgramKB Nasionalberkeyakinan fokus senftal yang harus dilaksanakansecaraserius dan berhati-hati.Karena menyangkut kita, juga kita berada masalahdalamkeluargayang cukup sensitifdan budayamasyarakat dalam lingkunganmasyarakatyang sedangdalamprosestransisi.Dalam kondisi demikian tldak berhati-hatijustru akan dapal membawaakibat yang kontra kalau penanganannya produktif. Tantanganyang dihadapi Program KB Nasional dalam mengembangkankebijakan dan program pembangunanke'luargaberencanayang responsifgendermasih memerlukanupaya yang keras dan memerlukan waktu untuk menyelesaikannya. Sementaraitu, jajaran pimpinan BKKBN belum seluruhnyamempunyaipemahamanyang sama tentang strategi genderuntuk mewujudkankesetaraandan keadilangenderdalam Program pengarusutamaan KB Nasional,selaindata yang tersediajuga masihbelum memadai. Dua aspekini perlu program KB yang responsif mendapatkanprioritas tinggi dalam upaya menyelenggarakan sender. DAFTAR SINGKATAN Anak Balita Bappenas BKB BKKBN BKL BKR BUMN CIDA Dir DITPRI DPA GAD GAP GBHN HAM HIV/Aids ICPD IMP IMS INPRES ITP KB Kepmen KIE KIP/K KKG KPKU KR KRR Kukesra LANSIA LPND LSM LSOM Anak berusiadi bawahlima tahun BadanPerencanaan Pembangunan Nasional Bina KeluargaBalita BadanKoordinasiKeluargaBerencana Nasional Bina KeluargaLansia Bina KeluargaRemaja BadanUsahaMilik Negara Canadian I nternationaI D eveIopment Agency (B adanPembangunan Intenrasional Kanada) Direktorat DirektoratPeningkatan Partisipasi Pria Development PlanningAssistttnce project(ProyekBantuan Perencanaan Pembangunan) (GenderdanPembangunan) Genderand Development GenderAnalysisPathway(Alur Kerja AnalisisGender) Garis-garisBesarHaluanNegara Hak AsasiManusia H uman I mmunodefici ency Virus/Acquir ed I mmune Defici ency Syndrome InternatictnalConferenceon PopulationDevelopment(Konferensi Internasional tentangPembangunan Kependudukan) InstitusiMasyarakatPedesaan InfeksiMenularSeksual InstruksiPresiden Internalional Training Program (ProgramPelatihanInternasional) KeluargaBerencana KeputusanMenteri Komunikasi,Informasi,Edukasi Komunikasiinter Personal/Kelompok Kesetaraandan keadilanGender Kredit PeningkatanKemitraanUsaha Kesehatanreproduksi Kesehatanreproduksi remaja KreditUsahaKeluargaSejahtera Lanjutusia LembagaPemerintah Non-Departemen LembagaSwadayaMasyarakat LembagaSwadayaOrgan.isasi Masyarakat DAFTAR SINGKATAN Meneg Menmud Monev NAPZA OST D PK PLKB PMKR PMS POP PROPENAS PUG PUS PUSJA PUSRA REPETA Renstra SDM SKRT TFR UPKG UPPKA UPPKS UU WID WSP II Menteri Negara MenteriMuda Monitoring& evaluatfun Narkotika,PsikotropikadanZat Adiktif OverseasStudyTraining (PelatihanStudi Di Luar Negeri) PesertaKeluargaBerencana Aktif Pemberdayaan Keluarga PetugasLapanganKeluargaBerencana Penanggulangan MasalahKesehatanReproduksi PenyakitMenularSeksuai Policy Outlook danPIan of Action ProgramPembangunan Nasional Pengarusutamaan Cender Pasangan Usia Sr:bur PusatPelatihanCenderdanPeningkatan KualitasPerempuan PusatPenelitiandanPengembangan KeluargaSejahtera dan Peningkatan KualitasPerempuan RencanaPembangunan Tahunan RencanaStrategis Manusia Sumberdaya Survei KesehatanRumahTangga Total Fertility Rate (Angka KelahiranTotal) UsahaPeningkatan Gizi Keluarga UsahaPeningkatan Pendapetan Akseptor Keluarga UsahaPeningkatan P endapatan KeluargaSejahtela Undang-undang (WanitadalamPembangunan) Womenin Development WomenSupportProject II LAMPIRAN 1 MATRIKS ANALISIS GENDER PEMBANGUNAN KB NASIONAL _ 2OO4 PROPENAS2OOO -^EE= cA €: € scE s r,3E iiEEi 5 Et€ *-t"'E!5EE :ei€i EsFEE E EE: 5 E si g i iE E"E E"O g"e rn z ; : E €E 3E saiaE € iEgEi E? pEEa E Ft ;; EgE r iEFEFs EEEggt€.u;i z z z * =E E Eiz if t€E"EE g *;"F* EEii; $" I t gg=qEqEci F#s =f€sf ;f *g=ea;fffs? I F n;..a E E'3F $o . d EE9- " dE= J E Ps 55 |.'cr z? <X 4rn 0z z9 <Fr af lri zi-\ ,'A a z gil gg?gl igAgggElg gf€;€EEEgi€a$ge i3E iia€ii€ iEii€EglEE ru ilt 'Ei, cg?,r=sEta"* ili[] q 'niii, k |t? ':'p, -v9 F3 l.{r lEr lr Lrini e EFsi€:gEi$?t iE€lgFi+rii? gcEacta;EeE 'a,3 -E $ r G .- FE * i i tr 2 = b F9. rs=*;= E iE*d E*iEd ;:Ex 1g ! 9 r € s F i a. { FH*EE= " -;i Z -*; I e $ s tr =? E * I Er :55 s EEg$ESFEgie€EtE s 5 E * , E E q ;E=" E* i t €q€i .6 rl z z z U d d o { ,: d i 5N trE zta <1 A d€ u gi r!; a;€,;gsr+ EiE{;! q;-Ki:; st€EaEE,:e *a€ d.+ i 95; "Ef$" e+u=5i = [-5 L c C E i r . - { - d E c gEgiiEs€ igFEsgEEEF6E€ .;i*t iaEtg;aE€ €JEiEEE;E gFFc{EEg$€ea€ EiEiEEf gg;EgE€E zt Hai"FHIF=*r + iEEe z EE$HHol; EEi 'EE-- V) V) {A :5 rl z ei i N Fr E ;sgEerrFc EE ag$ssi=;re--FE€FE E= eE=sE:e z q Et9d:! T ;TEEF:i € 5 Es.e; ;i Eiti;?eIFii ! q i:a:s:a P < ' a ; E E g E F ;x .t tgE; E**EEttrgc€Ec a vj z= <;( Zcn p< az 9 :" rili' 9; EX !3 g*-E , rg,H;€iE"iEEF; sisf,E$gi : r E E E i s . EE . : " . E t 3 *E El r4 +eEFai ese;t;ei +?iel:FE:gEE c4 aS: 5 3 J ft ?.E E 9: E-q e€ i q!6 E F+€ I E gg e ! : E - E - E . i - e - E " E e z r.i f:: a ae e3{ NH eiAH ?E i* X E 5c F€ is*E u F 3 ; s ! : c<E !a vS Sc 8. Y: !€gi F 5's. !" € € gs : ;8 5 .? I" FE E €; F" c E i$ Fl FgEEs EEF€ Z -i ^c S. < t,r 3!EE E E * aag q E F ;j F:€' ?€E"E t i f,:E z z Ir{i E€T! fu FglgFFE ri zlll d rj gg ; j drj .,lr =;-d: ,iii d,> * :eg3u.i€Es3Eiag EY 4. *i<. F c _ & {g : = t{N E +i :g EEee[iE cgte5€€si E{i;€?E:E A z< o8 3 *: .iN -i ul EiigEiEEE" EiEgEgg rE? eg;EEE B.g( 'I< >z ! F !; 6? a z.i ? ai F;i*E3:E; eE+r €itE i€ggt?;tE gA:FT <F d& E€E * cr;isg! i{H e€g Ai:ia;g*EE t ggE€EgiE efitiE€A€ e$E€Eeiag€u ;c : z g.; si lliii (h rn : Jl ; bh Fl z E d* I6s at) i' ;F I EEF€ ,:^ cR a 5i X E :=E r..E :: r3 aa F q E e z;=: E ' 4i i alEE E z ;g*E c;B .€s gE sF eF ?E= iE,EgEg i gE€3E € Efg F; F*i€i,g is:F,gFscs eg€Ee giFiFFF EFFFF €$'FFggifF EFggFF sg Fl z q z 2 .i z dd<idd DS IfI E*o dE E. -d .id u Eff.-ou o S. EE i'E FEiEgi iggFgiigEE BiigEi iI gff€ g liiiigi,sl ig€gigiggii iiigiga N 22. <zN D7) r\ < zz <i. fr& Fo. z v) q :,^ K il xF.: .qp r k - ! z a ts= E 5o*^eF E;i : s,;:re E E;9 U I S ^* 6E Y CF s , EE q . : E :F5 i==rF= a i { E ; YH , 3 e p t t5 + E , F - EE €S ! ; z dtob.F U r €E f'-H E g gEE Fl z :s.9: E:€E .; : a P b EI ft z z (.) z E E EV :EE E€: PE 6;f":E 9da:.di< gE ggE?i EEE i AE EE Ei ai EE g'A; ggiE'ig;g€ :st 3 IEl ag l salg3g Fi$ HO rqN z= <- zcr cq r\< zv, <F 4/ Xi Fr z (n V) Fl z a H ;E F e; Ud trX *E :-5 z Fl z (n z z (.) z -t F]N z= <- zN D0a t zz <F rh< 4& FFi 7 tt a a Fl z U) Fd Td Fi E-qE z aii s g i€s;g ;EgiEEs i€F, i,iugi e r ttFii€g€g*E gEFg g3g-gEeg€ 3iiigai $fg 3F ?gF : €E v6 E.E ! ;Eq E }E >> g Ect rl E s€E z 't!: : a 4?: z z E-:- TEE U z E E €ft ?F- i€lg: -s zt <o z- . l(/) E ;ai- :; j u; E I f flE € EE :3as I t t e,E=;:;i+., E sEiE ii< <t z& zz H E E EcE q E EE4Fg EEtF:;EFiI-; F *EiE;aE EzE rq cr il E.rER S i EEq =? AF H E3;AEEi;i*f ii I €ar€;:cEE a ! €eF€E€t:qf,E fi ;0s 6X sgf Ei9EEEEEg! [t€a i : a ; E ttF€s ibB € : E; E t E , g E f E € € ; =6E !t e gs v s ?+g . ; E 8 . . . . ;;e$a!E+= & E e i E ' : ! # i s t * s ; .;ssEEE"EFEd P i Fs :e lri .':"'"-:-3 fE$: :'="" sE5g z v) (n 'qs rl nl it z th a . E* X a: ;i Fi :=6 i "E"9 .s3" :nt z i9: B > S ; c F ; eu t.E: * € ss"^€ E -# =E e? ;c;;'E €E:#;=i€ #;=IE gEE$E sE €€;€EeE 5;ui.5i;;?fl EB!$EEF EiF;FEIF ?F ;FEE !g?$E E:[ *Fgg€EF: EEEgi EE= ?gEaE [€*$=gr Fl z gi3EgEEg=6E$, +cE;AE-sE E=6at giFE{;Eegr a z z EE"i E" ;=EesiagFe t rEfleas i:aFFs .;,E:::' :':' F:::=u:':E:::tts::=:*:::* Q z F] rt lEiegsie,E g,?€ei - Ee f EiiEaE ifssgflEEg gg gEE gaggiu iEi liElagEig ia -it I-] cr z2 <5 zcr D(a rh < zz <F FFi z V) U) Fl o i dM Y E€i"E . BE ! i i z s! (t E= iq F tr;i a :=a E: s d 3 FiE ,:9,i i$ =€€53 qgflH$ i 2H '=:d F E c E 9:Eo€ E p I E v g-= V - E 6 ilHEHr = Hb ; A Y i gEE !..9 z Ei i F" ;r €a F? S 9 5=3! H : q 9! bo :g;E a E € F.= 8o.5 a4\ $ErslgxF e Fl z i sa $ 5 8s [BE;; ii=s V) z tr tr r z U Z Et -t !c) r4N XI z.= <5 zN Dra rrr < E: ZA <f, 4X :'1F. tt z a a Fl z (n e gE x F E c g*"aFH F;j-E c;i :>a z -? a; x LAMPIRAN 2 MATRIKSRENCANAAKSI REPETAKB 2OO3 RESPONSIF GENDER E-* x E+*E h -"gg;r$:gE !S Er H =i EeiK E r qEeo = ,! E llaF l€ F EEs sgEg fEge+ gEEgeEssi?i g z .!€ E€ 9"4 E . EI ; : E E g e-9"a E Bd F..9 i^i .qE S iiillil z FEgi:E E € Eq ;l ir3 z E i E x €; F E eu!.E g3i :ef,::l*lgFEEE 3!E 5?iEiE FHE€E;3 BEg3 Egt€Ea z a z h ' q z U z .9o . E E € € r Et r s4 ; E gE : ; E : J Eq dv ! eE f,qgg e,F E€gEEPSE d A) N d d i ; E e 5^! A:t : Y3; y . - E9.EE€ z AgEg,E € H 5^{-V I dE g € E EE€ <-5VA: E ) a E o9 * t&: ;i= =Fo ]F Z €E € SsoZ:5 E : E 5t.: E = -="! i.i !€;6:5; 9!'EF F; < nD E -i !EEE€fl sf,:? i a J E!- z cz! O z 3; r qoE i 6 A 9e '=:eiZ 6Y^oi z;;= q"E E+ c EF ; o ggEl I L k z DZ e< lrl:i:::i l.:lijii' l:::.:ttl lr::l l:.:i lr< :o g! q 9:.d E E gE-9 F^ <3E3 EiEgE z i tt| <&o tr bo9, .g9S aaF fli FE€ d E€EE* IJ: IE: l::2: l::;< *E ; qT E€ S &Ee lI r< F tI Rg i3. -- - g o zz 5 lr.{. -:ar t.{ .eE;' I::E 'EV H E EFi.;TY oql-E F;; 3I E€ e'EV E;25@. E E"rd z ? ^: ti65 g .l n t E F -d; z ,: .-F 6;: z €Ei€ s * ;,5 + i' i€€ F" 5E :FE:_ EAJ 'U j t-- =E--a E€E€ F"g 9-? S av :: 3 \9 d -F- fg" ;iH; ;gE iCX E Z €; ; € 5;9!o sirsi€ ';v! 9?;o ;e4 enb ='-;"'t FEE=E <-i <eEF dts-svv lgEtssgEc EEg$E 8JE € E - €: s F +€ e E c € €s* r;g: A€ =* FsgE! i*sF $ E ; 4q ? Ei€a FE;r€ Iq€€ e " ;z S F & € E E E " g3 5 - s * E E: E-E E ; e EE " i ^ i : z z q z O 7, a .: g b 3ir EY""a € - RA-: 955-6 -9 2.ilis ;s-gE .da='e! : -"3 - g;EEi a€E€ z D E;€8:€.: aj ; q ,6 c E6r5 2. z (g O z e * H E ;= E s " FT z - 4 !z= N ! . ^ 9^E E I I EZ c; lE i t h 5 E - 9 ; E E5 E : E : , , s €i € E : A = i= q ; E E E . vE ? ; F . g ' F .l 5 9 E JA - ? € E!: *EZ 3 =5i€ FEEd:;."E :U fs :!1 e ; !EgF+qEt ! E 5 : E :;i< I q E . Ei . E E i a <v g-iE F z 3 la. ,i ? 2 E E€ s tdE { E ,;j .:!9 = V ;8tr z E FSFE€EEFE o ZE I i* E xE E EE€i*** :.Ea o9 5 E +Fa€i5i ! E ""=' E: P; f S 'E !9: 'e 4e z -q :l " 4= = z +P Ei "b ; 3 .=? : F qoAA - EE v ::= '€ E E EE - uE l E d F; Z o*8E! 6ErZ e q i = _>.i z S ?E ; F'? a e E z b ' ; - - q E yo q O Z z Eg Ht xc E.g .9: "c* .si | .< t12 E C E E !-gr2 E i € : . ?E " F g! E + E q F ?z e< 'g; = ! -t : EE.F" *E gE F 14 E;i 3 zE t H'Tq ac+ 1.uz F a: N z ;v qlP n U 3 ?,8 &rd "*AE s; z = tF il:Z;E; E€g EI=es Ea, ETE F E ***' E € g*s= 8 9 z a Eai€*sE eas PEvs r 5 E gE € e E , r s - E j €; = .;iJ:9 z c !'6 9c i" F ii; t € > ev 'FE *EEqE q* 3-&j;t z ! EE " 1 i ; { EcFi5 = :s€;;$ 19 € E 5 Sb :1iE E.UAa^ ;a &; F €v5_!E F ici c':2 6. E V h_! ;:E EE9 3 >:E F.9s Fid i5! =; ;n '1E.-E 5E.Ets. '; i9 !p .HFsA _ EfrE E+g 'i'r E'€* ; d ,= . i* a o! t {c s ' ?F FEEEE FigFgE FE F$gE, i€, t?FE€ O z 60eF dg3 "68 i ^i ; i ttrl!lt r ' E N :::::::j lii::il . EE3 J : -EAE z ,Ij:;i!iH 4 S - 3 3 . +ilia5 :i9*€ee3 i € illtsgqEgS tr!; '; iE ;ljilii v) i1l *g ,:::;E oiE rl! O - < H t? z P.i +EgE.:Ee€IE. -gEFaEc"q ecxt aY;e"F t5$a+ *Eir EaF P+E *:!+ z 3 z =:l dv cEt r3gFEEF e€:i5aefIE5 [= F€ !E * z 3 b€ E , € - aa * E E " +4 . = * ii. z c;€[E ir EH* * cc ?E'-,. Es Fi egl e? 9 EuE;gctF=E z q ' : . EE € g gi E .q#e z q1 E .=s F g5 +is . R :*: ;! Eg 6-6 + ; E E 6<- n. oE-i: g.:9 d9g Eat trv.9 S E.i N Ei: ii i:::s + cq 'r;? 6 E X99 iiE F.E O 5E; izl .<. ,a i.X ,e : lrl 3 * Fi * g'6. ': t= tr Jic i €E r & EE 3 a9 r{ z E =.v. a E9 E1 i<: HSEi .Ed: F i liSl ;IE zZ F !9a ;E g.: !3!E [N E< iF -s:= E+; ixi$ ;FEEl€F5g5EE" FgE l:iili: Er E g x=eF >b A $€EE i . i i 5,: ': := i= € &Y= F'E: z F ! E ! ! € : E . 1. " = - gF,$ggE $:ErsEs 2-ie H.lE= ag s 5v=,t6.!>- 5g sEEaiF i€9ei5; iX i ^ i r . H =9 =? E€ - EE z SE ieu 6€f q ai ;'# !F EE'4 E! = e j-E Pi se 4i- iB6 ,E.3 3s! E; .E F "E"eE F = 5 ^ c\ :FF:f 9-V E€ i J ^ ; ; 5cq z E F FYs* z U) z O z g .a= EEe tv Ei;-E ESgE = i a_ _ a= Es!€1 = 9.; .-:e = € EE ; F : i E € € r y E E d E " i E ! ? ' EE _ Fe Ee qFo *i € Ea" .E Els=qc rE_pFEeE; ;";;E ^ gEe' iR € e E = A €" ;& } ' i j ! H'i;Et sEE,3-i"i 5i: e!'l i ; > t o l e!s_9-3 dE€ 3..9S 8:€ ;:-3 i; id; ta*asFf:E J c !€*n N *Eti:E :-5; z j E6 = a ^E:3E .3 .;E qE E EEE$E n E2=s .F EEg"I:I fE o z O 7 E i cg -< \2 q E-ns F ; i EEa ;EEEq+ Eg:e E E E E . : F E :€gE E z . g € - qa gsFg3?gEgEg EErE €:EfE cgrE€a 3EfiF€ $EE;E€ SFEEF d3 X* .r q".E 6. )2 1- a9 , Fa< - r> P*E E1;q€ E -o.s 9is .. :.V's E F5F E ;.Za rs Eil ; o F f e J d ; 'F F< F .: >** iPJ * l€; ?f ;c! ?: - E "*S; qiH; t'6 .eo.: ts';GG E ;i? q :i*;! E 9 E *E ; i s F * ; i s E * E ! E E E a: F e X I i E 9 s 1 '6 !! Ei:r, : E€ . 8 !;k :l bs'a H':* C! >g E B, a! " ze !EEs ..q! € k F.= c F i e tr EEFc"5 -P=8": P€ 6' gE;'E F F b i3.5E3 z >':E F i 6H E F E a!: S--:YE3 € 3 E g E€ { 3 E E 4=-6HE € , E E S , € #" >€c€, 6Ec € i q : z z F "E"F eH= t a ? HE+ '.E Af. :€ E! € E . eE *: ea; E A i E9 EE ,,i :.i z U z h z n 5 5g A& E> dR 9 i r E EYo '::i E E F , ; =: d X E1 , E t v t qi d 3_-9 !tr N ts E^:"HE z I 6 E; EY .;*;x !,;;e q j q? z O z 2 .(g zt q g*;"E E=:i €=r €;€ E **z gfgFEgf, gi?s gu=* gEg€gg =E?? :16: :A: t) z EEE"E! E g - Ef s " { k k t ial >U ri x EFEE 2 s :9: :a: :J' :lr) i i &.EEE ES ' E E :2: a ZE 'I :< :c :z 'F rEi=*H inigE i x <* esq z '3* ;.=v EFi H I.EEF z €V'E , i€t.;t;i E6EY I Es v E - * . 3 e . 4 E*flEFa€EE EigE€ j E5 ,;' 6V z F : EF^ tr E * Y6 :a F^9 E€ > 4: 9 9! E; aa : Y a Eoa 6E &o =E E s9 d# d2 !E i =!z P Ei g : s PHFTE EF <& dd+ z vE F= z a z d z q - 6 E-g 'E q E 83 :Fg" fc Fa . - r3 =in E3;s EvE a+rsv Y F E O F. e SHBe.E F , Ei E s j - 6 e 3 E FeE:3.9 F:V P ! = € E E a F s c " a F * E E=gE F * : E" P.+e -z E i *E49 , & ti* E E Bx..;'If si-s:8.€ S"=F! "-"-"'d N I eEEE qE- z \ s.g Ev g k :iiE*s 5 >g FE E 3EfEe'9 q E € A F . E* z () z q (g - < .- €*aFgHt- tEsgE ir; 5E d E - 98 . 2 € € E .Fs : EECVJE =: "! S 6e*-ii E: = ; . 9 :FFFt E a:.-F E EEe E: E: .Yig.ts i: i ; ^ i t< r sEE EsssiE €i*EpE= ! I E es F ! d &{c S= a A E1 # E Eq 6 Fi 9ia z g { +"92 a:i ESe r9S s 9t z b E tSrEE ;tEE <€Z E.8 i: E: H. d