Buku 8-Analisis Gender dalam Pembangunan KB..

advertisement
AnalisisGender
dalam
Pembangunan
KeluargaBerencana
Nasional
AplikasiGenderAnalysisPathway(GAP)
dan
BerbagiPengalaman
DOKUMENTASI & ARSIP
BAPPENAS
Acc.No.. QL.(9f/...:..?t
crass t ......../.17ry.......
ehecked,'I'i..':8.,,'..irt.J--.
BadanPerencanaan
Pembangunan
Nasional(BAPPENAS)
dengan
bekerjasama
(DPA)ProjectIl Development
PlanningAssistance
Canadianlnternational
Development
Agency(CIDA)
Jakafta,November 2002
KATA PENGANTAR
Penyusqnanlaporanini merupakandokumentasipengalamanempat sektor
pembangunanyaitu kesehatan,kesejahteraansosial, keluarga berencana,dan
analisisgenderdenganteknik GenderAnalysis
lingkunganhidup ketikamenerapkan
Pathway (GAP) dalam merancangkegiatanprogrampembangunanyang sensitif
melalui serangkaiandiskusi dan
kegiatandiselenggarakan
gender. Pelaksanaan
merupakan kerjasama antara Bappenas
workshop yang penyelenggaraannya
Perempuan)
dan
(DirektoratKependudukan,
Sosial,danPemberdayaan
Kesejahteraan
PlanningAssistance
II-DPA ID.
CIDA (melaluiProyekDevelopment
Perlu diketahuibahwakegiatanini merupakankeianjutandari kegiatanyang
lainnya pada tahun anggaran
telah dilaksanakandi 5 (lima) sektor pembangunan
hukum,pendidikan,
ketenagakerjaan,
2001,yaitukoperasidan usahakecil menengah,
dan pertanian.Padatahun2001,kegiatansemacamini merupakankerjasamaantara
dan Pemberdayaan
(melaluiDirektoratKependudukan.
Kemasyarakatan,
Bappenas
Perempuan)denganCIDA (melalui Women'sSupportProject Phase II-WSP ID.
Dengandemikiansampaisaatini, palingtidak,ada9 (sembilan)sektorpembangunan
gender dalam
yang telah berupaya untuk melaksanakanpengarusutamaan
mereka.
perencanaan
kegiatanpembangunan
nasionalyang diarahkanuntuk meningkatkan
Berbagaiupayapembangunan
kualitas manusia,baik perempuanmaupun laki-laki, ternyatabelum memberikan
manfaatyang setarabagi perempuandan laki-laki. Hal ini tidak sajaberartibahwa
hak-hakperempuanuntuk memperolehmanfaatsecaraoptimal dari pembangunan
kapasitas
belum terpenuhi,tetapi juga karena masih belrrm termanfaatkannya
perempuan,
sebagaisumberdayamanusia,secaraoptimal.Disampingitu, rendahnya
kualitas perempuanjuga dapat mempengaruhikualitas generasi penerusnya,
mengingatbahwamerekamempunyaifungsi reproduksidan sangatberperandalam
sumberdayamanusiamasadepan.
mengembangkan
Sementaraitu, kesetaraandan keadilan gender belum sepenuhnyadapat
diwujudkandi segalabidangkarenamasihkuatnyapengaruhnilai sosialbudyayang
laki-laki dan perempuanpada kedudukandan peran
patriarki,yang menempatkan
yang berbedadan tidak setara.Di lain pihak,padasaatini masihbanyakkebijakan,
baik di tingkat nasionalmaupundi
program,proyek, dan kegiatanpembangunan,
tingkat daerah(propinsi dan kabupaten/kota)yang belum peka gender,yaitu belum
mempertimbangkanperbedaanpengalaman,aspirasi, dan kepentingan antara
dan keadilangender
perempuandan laki-laki, sertabelum menetapkankesetaraan
akhirdari pembangunan.
sebagaisasaran
gendermelaluiaplikasiGAP
Harapankami, kiranyaupayapengarusutamaan
secarapasti, sehinggaupaya di 9 (sembilan) sektor
dapat berkesinambungan
pembangunan akan bermanfaat bagi perencanaandi lingkungan sektor yang
bersangkutan.
Aplikasi GAP dalam perencanaanpembangunan di 4 (empat) sektor tersebut
tidak mungkin dapat terlaksana tanpa kerjasama yang baik dengan berbagai pihak
seperti Kementerian Pemberdayaan perempuan, Kementerian Lingkungan Hidup,
Departemen Kesehatan, Depaftemen sosial, Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional, Badan Pusar Statistik (BPS), Direktorat pengendalian Sumbei Daya Alam
dan Lingkungan Hidup - Bappenas, Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas' Direktorat Kependudukan, Kesejahteraan Sosial, dan pemberdayaan
Perempuan - Bappenas, sefta peran aktif para fasilitator yaitu, DR. yulfita Rahardjo
dan Dr. Nardho Gunawan, MPH. Untuk itu, atas dukungan semua pihak terkait, kamr
ucapkan terima kasih.
Disadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini. oleh karena itu.
saran, kritik, koreksi, dan masukan dari semua pihak guna penyempLlrnaanlaporan inr
akan senantiasakami harapkan.
Jalarta, November2002
DeputiB
ber Daya Manusiadan
Bappenas
KATA PENGANTAR
Tim Kerja GenderBadan KoordinasiKeluargaBerencanaNasional(BKKBN) di bawah
Sosial, dan
koordinasi Bappenas,khususnyaDirektorat Kependudukan,Kesejahteraan
denganCIDA melalui Proyek Development
Perempuan,dan bekerjasama
Pemberdayaan
Planning Assistance(DPA) Ii, telah berhasil menyusunbuktr Analisis Gender dalam
Nasional:Aplikasi GenderAnalysisPathway(GAP) dttn
PembangunanKeluctrgaBererzcana
BerbagiPengalaman.
ender Analysis Pathway (GAP) merupakansuatu alat analisisyang dikembangkanoleh
danmudahdipahami,dan dapat
metodologiyangsederhana
Bappenasdenganmenggunakan
digunakanoleh (terutama)para perencaradalam melakukanprosesperencanaansehingga
yangdihasilkanmenjadiresponsifgender.
kegiatanpembangunan
kebijakan/program/proyek
berbagaipengalamanmelakukananalisis
untuk mendokumentasikan
Buku ini bertujr,ran
yang
tantangandan kesempatan
genderdenganmenggunakan
GAP sertamengindentifikasi
ada saat ini terutamayang berkaitandengan struktur kelembagaan,mekanismeserta
pembangunan
Program
strategisyang berkaitandenganpelaksanaan
hubungan-hubungan
yangakandatang.
Nasional,baik yangtelahlalu maupunperencanaan
KeluargaBerencana
arahandari PimpinanBKKBN
buku ini, memperoleh
Tim Kerja Gender,dalampenyusunan
dan BappenassertabantuanfasilitatorDr. NardhoGunawan,MPH. Tim juga mendapat
dan dukunganadministratif
Perempuan,
dukunganpenuhdali KementerianPemberdayaan
berbagai
dari DirektoratPemaduanKebijakanProgramBKKBN, dalam penyelenggaraan
selamakuranglebih 1 (satu)tahun.
seminardantemukerjayangdiselenggarakan
untuk itu saran,kritik dan
bahwabuku ini masihjauh dari sempLrrna,
Disadarisepenuhnya
diharapkan.
senantiasa
masukandati semuapihak gunapenyempLltnaannya
dalamprosespenyelesaian
bukttini diucapkan
Kepadasemuapihak yangtelahberpartisipasi
terima kasih.
Jakarta, Nopember 2002
arisUtamaBKKBN.
MPiA
LaluSudarmadi,
TIM KERJA
ANALISIS GENDER
DALAM PEMBANGUNANKELUARGA BERENCANANASIONAL
Pengarah:
KebijakanProgram,BKKBN
1. DR. Ida BagusPetmana,DirekturPemaduan
Kualitas
2. Dr. Yurni SatriaM.Phi], KepalaPusatPelatihanGenderdanPeningkatan
(PUSJA),BKKBN
Perempuan
Keluarga
3. DR. Djoko Sulistyo,MA, KepaiaPusatPenelitiandanPengembangan
(PUSRA)'BKKBN
KualitasPerempuan
danPeningkatan
,sejahtera
Sosial'dan
Kesejahtelaan
MA, DirekturKependudukan,
4. DR. Yohandarwati,
BaPPenas
PeremPuan,
Pemberdayaan
Anggotar
1. Drs. GandungSudjianto
2. Drs. SatrijoP. Hindarto,MSc
3. DedyDarmadji,SE,MPM
MA
4. Dra. EndangParwieningrum,
5. Drs. SuyonoHadinoto,MSc
6. Drs. Amanto Wardoyo,MM
7 . Dra. Virginia Anggraini,MSc
B. Dra. GeloraManurung,MSc
9. Drs. BambangMarsudi,MM
10. Drs. Abdul Djabar
1i. Dra.JusniMeirida,MSc
12. Drs. MastoniSani
13. Drs. Subakir,MPA
'Ijaja
Permana,SE
14.
15. Dra. Sri Rahayu
16. LugyantariEkowati,SE,MM
17. Dra. Tintin Gustini
18. Ukik Kusuma,SKM, MPS, MA
19. MuchtarBhakti,SH, MPA
Fasilitator:
Dr. NardhoGunawan,MPH
Koordinator:
LennyN. Rosalin,SE, MSc. - BaPPenas
TIM KERJA
ANALISIS
GENDER
DALAM
PEMBANGUNAN
KELUARGA
BERENCANA
NASI)NAL
Narasumber:
1. Dra. Nina Sardjunani,
MA - Bappenas
2. Prof. Linda Miranda,PhD
3. StafDireltorat Kependudukan,
Kesejahteraan
Sosial,danPernberdayaan
Perempuan
Bappenas
StafKantorDeputiMenteriBidangKesetaraan
Gender(DeputiII) - Kementerian
Pemberdayaan
Perempuan
5 . StafDirektofatStatistikDemosrafi- BadanPusatStatistik
DAFTARISl
BAB I PENDAHULUAN.......
.....................1
BAB 2 KONTEKS..................
.....................5
BAB 3 PROS8S.........."..........
..-...................9
BAB 4 ANALTSTSGEM)ER.
...................
1r
4.1
2b00-2004........
ProgramKeluarga
Berencana
Nasional
dalamPROPENAS
1l
P e m b e r d a y aKaenl u a r g a . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . .1. I. . . .
Program
l
K e s e h a t aRne p r o d u kR
s ie n u j a. . . . . . . . . , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . - . . 1 4
2.
Program
Berencana
...........
16
ProgramKeluarga
3.
Penguatan
danJaringan
K8..................
........20
Program
Kelembagaan
4.
4.2
GcnderdalamRepeta
RencanaAksi dan KegiatanPokokPengaruslltilmaan
.....................22
2 0 0 3. . . . . . . . . . . . .
P e m b e r d a y aKaenl u a r g a . . . . . . . . . .
...................22
Program
l.
K e s e h a t aRne p r o d u kRs e
Plogrirm
i ma.ja...........................................24
2.
-..........25
Keluarga
Berencana
Prograrn
3.
Penguatan
danJaringan
KB..........................28
Program
Kelembagaan
4.
BAB 5 PENUTUP...................
...................31
DAFTAR SINGKATAN
LAMPIRAN:
Lampiran1:
KB NasionalPROPENAS2000Matriks AnalisisGenderPembangunan
2004
Lampiran2:
Matriks RencanaAksi RepetaKB 2003ResponsifGender
BAB 1
PENDAHULUAN
kebijakandan program
Tulisan ini mencobamemaparkanhasil kegiatanpengembangan
gender. Pelaksanaan
pembangunan Keluarga Berencana yang bemuansa/responsif
sebagian
olehBKKBN sesuaidengan
besardilaksanakan
Pembangunan
KeluargaBerencana
KeppresNomor 166tahun2000,yangtelahdiubahdenganKeppresNomor 173tahun2000,
dan terakhirdenganKeppresNomor 103 tahun2001 tentangKedudukan,Tugas,Fungsi,
Kewenangan,
SusunanOrganisasidan Tata Kerja LembagaPemerintahNon Depaltemen.
Keppres ini menjelaskanantara lain bahwa tugas BKKBN adalah melaksanakan
dan keluargasejahtera,
sesuaidenganketentuan
pemerintahan
di bidangkeluargaberencana
yangberlaku.
g-undangan
peratllranperundan
Nasional(PROPENAS)2000-2004(UU 2512000),
BerdasarkanPlogram Pembangunan
pelaksanaanProgram KB Nasional dilaksanakanmelalui 4 (empat) program utama yang
Keluarga;(2) Program
menjaditanggungjawab BKKBN, yaitu (1) ProgramPemberdayaan
KesehatanReproduksi Remaja; (3) Program Keluarga Berencana;dan, (4) Program
danJaringanKB. PROPENASdijabalkansetiaptahunnyake dalam
Kelembagaan
Penguatan
Tahunan(REPETA).
RencanaPembangunan
Analisisgenderini dibatasidalamsub programyangtertuangdalamREPETA2003 sebagai
berikut:
1.
Program PemberdayaanKeluarga:
Keluarga
Peningkatan
advokasi,KIE dan KonselingprogramPemberdayaan
a.
Peningkatankualitas kelompok Usaha PeningkatanPendapatanKeluarga
b.
(UPPKS)
Sejahtera
cakupandan kualitaspembinaanketahanankeluargamelalui
Pengembangan
c.
Bina KetahananKeluargayang meliputi Bina KeluargaBalita (BKB), Bina
KeluargaRemaja(BKR), danBina KeluargaLansia(BKL).
2.
Program Kesehatan Reproduksi Remaja:
angkakehamilandanaborsi
usiaperkawinanseltapenurunan
Peningkatan
a.
Peningkatankesadaran,partisipasi,dan perilaku remaja tentangkesehatan
b.
jawab.
reploduksiyangsehatdanbertanggung
Program Keluarga Berencana:
partisipasipria dalamber-KB
Peningkatan
a.
dan kesadaranslumi tentangpcnenggulangun
Peningkrtanpengetahtran
b.
seksual,ini'ertilitas,
reproduksi(PMKR) sepertikesehatan
masalahkesehatan
PMS/IMS,dan HIV/AIDS
hidup ibu'
kelangsungan
dalam pemeliharaan
Peningkatanpartisipasisr.rami
c.
bayi dananak
reproduksi(KB/KR)
dan kesehatan
Pemberianpelayanankeluargaberencana
d.
di daerahpengungsi.
terutamabagi ibu dananakperempuan
PENDAHULUAN
4.
Program Penguatan Kelembagaandan Jaringan KB:
a.
Peningkatanpengetahuan,sikap dan perilaku para penentu kebijakan,
pengeloladan pelaksanaprogram KB Nasional tentang Kcsetaraandan
b.
Keadilan Gender (KKG)
Pengembangan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Program KB
menurutjenis kelamin.
Nasional
Tulisanini bertujuanuntukmendokumentasikan
berbagaipengalaman
yangciapatdipetik<iari
proses kegiatan analisis gender dalam program Keluarga BerencanaNaiional dengan
menggunakan
piranti Alur Kerja Analisis cender(GenderArulysis pathway = GAp) yang
pemberdayaan
dikembangkan
perempuandenganbantuan
oleh Bappenasdan Kementerian
GIDA. Dokumenini selaindiharapkandapatmenjadibahanmasukanbagi pari perencana
BKKBN dalarnupayapenyusunan
analisisgenderselanjutnya,
juga sektorpembangunan
lain
yangakan mengembangkan
kegiatananalisisgenderunluk pertamakalinya.
GAP adalahsuatualatanalisisgenderyangdapatdigunakanuntukmembantu(terutama)
para
perencanadalam melakukan pengarusutamaan
gender dalam perencanaankebijakan/
program,/proyek/kegiatan
pembangunan.Dalam melakukanperencanaanyang responsif
gender,pala perencana
perlumelakukananalisisgenderpaclasemuakebijakandin program
pembangunan.Dengan menggunakanGAp, analisis gender-dapat rnengidentifikasi
kesenjangan
dan pelmasalahangenderyang dapafdigunakanuntuk menyusunk.bijukon,
program,dan kegiatanyang ditujukan untuk memperkecilatau menghapuskesenjangan
genderdimaksud.Berdasarkan
analisisgenderyangdilakukan,dapatdiidentifikasiranrangan
dankesempatan
yangadaterutamayangberkaitandenganstrukturkelembagaan,
mekanisme
pr.ogram
sertahubungan-hubungan
pelaksanaan
strategis
KB Nasionatyangresponsifgender.
Kebijakan pembangunankeluargaberencanadianggapkurang responsifgender,karena
terbukti masih sekitar 1,1 persenpesertaKB pria di Indonesia.Bahkandapatdikatakan
bahwameskipunprogramKB telah berhasilmsnurunkanpertumbuhanpenduduk,namun
belum mampu meningkatkanderajatkesehatandan kesejahteraan
perempuan,Salahsatu
buktinya adalah masih tingginya angka kematian maternal (Maternal Mortulity Rate) di
Indonesia,bahkanpalingtinggi di antaranegara-negara
di Asia Tenggara.
ProgramKB yangterlalu berorientasipadaaspekkuantitasdapatberdampaknegatifterhadap
kedudukandan peran perempuan.Karena orientasi adalah sasarandemografi. maka
pelayananKB kurang diarahkanpada aspek pemenuhankebutuhanpelayana"n
kesehatan
reproduksibagi perempuan,
tetapilebihdijadikansaranauntukmenekanangkapertumbuhan
penduduk.Akibatnya, perempuancenderungdijadikan obyek dalam mencapaitujuan
demografis,sehinggamengabaikan
prinsip-prinsip
hak-hakasasimanusia.
Berkaitandenganisu gendertersebut,dalamupayameningkatkan
kesetaraan
dan keadilan
genderdalamPembangunan
KB Nasional,padaLembagaBKKBN pusattelahdibentLrk3
(tiga) unit kerja setingkat Eselon II yang secara langsungberkaitan dengan upaya
pemberdayaan
perempuandan peningkatankesetaraandan keadi.langender,yaiti (l) pusat
Penelitiandan Pengembangan
KeluargaSejahteradan peningkatanKualitas perempuan
(PUSRA);(2) DirektoratPeningkaran
PartisipasiPria (DITpRi), (3) pusatpelatihanGender-
,
PENDAHULUAN
(PUSJA).
dan Peningkatan
KualitasPerempuan
Sejalandenganpenibahanlingkunganstrategis,khususnyayang berkaitandenganupayaupaya untuk meningkatkanperan dan statusperempuanserta mewujudkankr:setaraandan
keadilan gender, salah satu strategi yang ditempuh adalah dengan menerapkan
genderyaitu denganmengintegrasikan
pengarusutamaan
wawasangenderke dalam setiap
pelaksanaan,
pemantauan,
hinggatahap
kebijakandanprogrammulaidari tahapperencanaan,
genderini diharapkankesetaraan
evaluasi.Denganstrategipengarusutamaan
dan keadilan
gendersecarabertahapdapatterwujud.
BKKBN menanggapi
secarapositifantaralain melalui3 (tiga)strategidasar,yaitu:
a
b
Peningkatan sumber daya manusia, antara lain dengan melakukan pelatihan;
Peningkatan akses informasi dan pe)ayananyang menekankan pada peningkatan
peran serta pna;
Dukungan penelitian terhadap peran serta pria dalam kerangka kesetaraan dan
keadilan gender.
Hasil yang diharapkandari pelatihantersebutadalah perencanamampu merumuskan
rancangankebijakandan programyang responsifgender.Responlain yang cukup relevan
ialah upayaDirektoratPaltisipasiPria untuk memacupartisipasipria dalamber-KB. Upaya
ini antara lain dilakukan dengan melakukan beberapa uji coba dalam rangka
KB Pria. Selainitu, dilakukanpula berbagaipenelitianperanpria dalam
mensosialisasikan
dihalapkandapat menjadi pijakan untuk perumusan
ber-KB yang hasil rekomendasinya
pelaksanaan
KB.
hambatan
kebijakandanprogramyangdapatmengatasi
Meskipun FrogramKB Nasionaltelah melakukankebijakandan programyang responsif
gender,namundemikianmasihditemuiberbagaikelemahanterutamamasalahpemahaman
tentang aspek-aspekyang berkaitan dengan PengarusutamaanGender, baik dari sisi
pelayananmaupundari kalanganpelaksanaprogram.
yang
Dari analisisgenderyangdilakukanterhadapkebijakan,programdankegiatan-kegiatan
plogramsepeftiyangtersaji
genderdalambeberapa
dilakukan,ditemuiberbagaikesenjangan
dalamkenyataandi bawahint:
1.
Kurangnya akses informasi tentang Program PemberdayaanKeluarga; bagi kaum
pria; keterbatasaninformasi t€ntang peran laki-laki dalam peningkatan kualitas
UPPKS; serta keterbatasaninformasi tentang peran lakilaki/kaum bapak dalam
pembinaan
keluarga.
Rendahnyapengetahuan
orangtua dan remajatentangkesehatanrcproduksi;prioritas
pendidikantetappadaanaklaki-laki;rendahnya
kepedulian
utamauntukmemperoleh
remajalaki-laki daiam kegiatanKesehatanReproduksiRemaja(KRR) seftamanfaat
kegiatanKRR kurangdirasakanolehremajalaki-laki.
metodekontrasepsipria, yang mengakibatkanterbatasnya
Kurangnyapengembangan
jenis/metodekontrasepsipria; informasitentangperansuamidalam KB/KR masih
PENDAHULUAN
kurang yang mengakibatkanpengetahuansuami tentang metode KB pria dan
reproduksirelatifrendah;terbatasnya
tempatpelayananKB/KR bagikaum
kesehatan
hubunganseksual
pria; suamicenderungtidak merasabersalahdalamketidakpuasan
suamitentangpencegahan
PMS, IMS dan HIV/
dan infertilitas;rendahnyakesadaran
kelangsungan
hidup ibu,
AIDS; rendahnyaketerlibatansuami dalam pemeliharaan
informasibagi laki-laki/suami
tentangpemeliharaan
bayi dan anaksertaketerbatasan
ke'langsungan
hidupibu, bayi dananak.
4.
programbelumsepenuhnya
sensitif
Parapenentukebijakan,pengeloladan pelaksana
gender; pengetahuandan pemahamanpara penentu kebijakan, pengelola dan
pelaksana
ProgramKB Nasionaltentangkonsepdanarti pentingKKG masihkurang;
belum tersedianyaaksesuntuk mencaridata programKB Nasionalyang teryilah
menurutjeniskelamin;sertatidak adanyakontroluntuk memilahdatakarenaSistem
KB Nasiona.l
belrtmmendukung.
Pencatatan
danPelaporan
BAB 2
KONTEKS
Isu genderdalam pembangunan
keluargaberencana
mengemukasetelahdilangsungkannya
konferensi internasional mengenai kependudukan dan pembangunan (lnternational
Conferenceon Populatiot't Development= ICPD) di Kairo tahun 1994. Konferensi ini
paradigmapembangunan
menandaiadanyapergeseran
di bidang kependudukan
dan KB,
yaitudari pendekatan
pengendalian
pertumbuhan
pendudukmenjadilebihke arahpendekatan
kesehatanreproduksidengan memperhatikanhak reproduksi.Dengan pendekatanini,
penanganan
bidangkependudukan
dan keluargaberencana
menjadilebih luas,tidak hanya
aspekpenurunanfertilitastetapijuga mencakuppemenuhan
kebutuhankesehatan
reproduksi
individu,telmasukhak-hakreproduksi,kesetaraan
gender,pemberdayaan
perempuanlserta
tanggungjawab dan partisipasilaki-laki/suamidalamkaitannyadengankeluargaberencana
dankesehatan
reproduksi.
Sesuai dengan kesepakatanICPD serla sejalandenganera globalisasilreformasi dan
demokratisasiyang menjadi paradigmauniversalsaat ini, Program KB Nasional telah
melakukan reposisi dengan memformulasikanvisi baru yaitu mewujudkan keluarga
Indonesiayangberkualitas.Dalamrangkamewujudkanvisi yangtelahditetapkan,Program
KB Nasionalmempunyaikomitmenyang tinggi padaupaya-upaya
untuk memberdayakan
kaum perempuan.Hal ini tercerminpada salah satu misi Program KB Nasionalyaitu
meningkatkan upaya pemberdayaanperempuandalam mewujudkan kesetaraandan
keadilan genderdalam program KB.
Upayamewujudkankesetaraan
dankeadilangendertelahrnenjadiamanatdan arahanGBHN
1999,dan kemudiandijabarkandalamPROPENAS2000 - 2004 (UU No. 25 tahun2000).
PROPENASselanjutnyadielaborasilebih rinci lagi setiap tahunnyake dalam Rencana
Tahunan(REPETA),UU No. 35 tahun2000 untuk REPETA 2001 dan UU
Pembangunan
No. 19 tahun 2001 untuk REPETA 2002. Undang-undang
terseblrtmerupakanlandasan
hukum yang sangat kuat mengikat semua sektor pembangunanuntuk mematuhi dan
pengarusutamaan
gender
.
melaksanakan
genderditetapkansebagaisalahsatu isu
Dalam PROPENAS2000-2004,pengarusutamaan
yang bersifatlintas program.Oleh karenaitu
utama (Crc'ss-cuttingissues)pembangunan
pengarusutamaan
gender haruslah dipahami sebagaisuatu strategi untuk mewujudkan
kesetaraandan keadilan gender dalam program pembangunannasional yang menjadi
tanggungjawab semua sektor pembangunansecaraterintegrasibersamamasyarakat.
pengarusutamaan
gendersecaraterintegrasi
Pelaksanaan
bukansajaantarunit kerjadi setiap
sektorpembangunan,
tetapijuga antarsektorpembangunan
itu sendiri.
gender
Upaya mencapaikesetaraan
dan keadilangendermelalui strategipengarusutamaan
padahakekatnya
merupakanprogramyangmencakupsemuasektorpembangunan
dan tidak
terpisahkandari pembangunan
sumberdayamanusia
sumberdayamanusia.Pembangunan
sumber daya manusia
berarti membangunseluruh lapisan masyarakat. Pembangunan
semestinya
dapatmemberikanperlakuanyangsamadan adil kepadasiapasajabaik laki-laki
maupun perempuan,demikianjuga hasil-hasilpembangunan
harus dapat dinikmati oleh
jenis kelemin.
setiapwarganegaratanpamemandang
KoNTEKS
Meskipunupayameningkatkan
kesetaraan
dankeadilangendertelahmenjadisalahsatumisi
ProgramKB Nasional,namundemikiandalamkenyataannya
masihterdapatkebijakandan
programyangbelumresponsifgender.
Contoh:
Hampir seluruhpelayanankontrasepsiditujukankepadaperempuansehinggaada
programKB
anggapan
bahwaperempuan
merasa"dikorbankan" dalampelaksanaan
Nasional.
Dalam programpemberdayaan
keluarga,tumbuhanggapanyang kuat bahwakaum
perempuan/ibu
bertanggungjawab
padaurusandomestik,terutamadalampengasuhan
dan tumbuhkembanganak.
Dalamkelompokkegiatanusahapeningkatan
pendapatan
(UPpKS)
keluargasejahtera
hanyakaum perempuan/ibu
yangbolehmenjadianggota.
selain itu, meskipunisu gendertelah mendapatlandasanhukum yang kuat namunbelum
semuakebijakanProgramKB Nasionalresponsifgender.Selainitu ICPD Kairo menyiratkan
adanyahak akan kehidupanseksualyang amansertakebebasan
untuk memutuskan
kapan
dan seberapaseringuntuk melahirkan.Juga secaraeksplisitmencakupadanyapersediaan
metodakontrasepsiKB yang aman,efektif, terjangkar.r,
dapatditerimaclanharusada akses
terhadappelayanankesehatanyang memadai.selain itu, programkesehatanreproduksi
bukansajaharusdirancangr:ntukmemenuhikebutuhanperempLlan,
termasukremaJa,tgtapr
juga harus mengikutsertakan
perempuandalam perencanaan,
pelaksanaan,
pemantauan,
maupunevaluasi.Dengandemikian,masalahkesehatan
dan hak reproduksiberkaitanerat
dengankesetaraandan keadilangenderyang penanganannya
perlu menggunakan
analisis
genderyangbenardantepatpadasetiapkebijakan,programdankegiatannya.
Kegiatan pengembangan
kebijakan dan program pembangunanyang responsifgender
mencakupempar sektor pembangunan
yaitu l.ingkunganhidup, kesehatan,kesejahteraan
sosialdan keluargaberencana.
Kegiatanini dikoordinasikan
oleh BAPPENAS(Direktorat
perempuan)bekerjasama
Kependudukan,
Kesejahteraan
Sosial,dan Pemberdayaan
dengan
PemerintahKanada melalui GIDA dan mendapatdukungan penuh dari Kementerian
Pemberdayaan
Perempuan.Adapun hasil yang akan dicapai adalah; (l) terwujudnytr./
meningkatnyakesepakatanDepartemen/LPNDterhadapupaya pengarusuramaan
gender
dalamkebijakandan programpembangunan,
(2) tersusunnya
REPETA2003 yangresponsif
genderdari setiapprogfamyangmenjaditanggungjawab keernpatDepartemen/LpND
yang
tercakupdalamkegiatanini, (3) tersusunnya
analisisgender(yangberisipolicy outlook and
plctn of action) dalampembangunan
LingkunganHidup, Kesehatan,Kesejahteraan
Sosial,
dan KeluargaBerencana.
Kegiatanini sesuaidenganInstruksiPresidenNo. 9 tahun2000 tentangpengarusutamaan
Cenderdalam Pembangunan
Nasional.Instruksiini ditujukankeparlaseluruhinstansisipil
dan militer untuk melaksanakan
pengarusutamaan
genderdi instansimasing-masing
guna
tefselenggaranya
programpembangunan
nasionalyang berperspektifgendersesuaitugas,
fungsi dan kewenangan masing-masing.Inpres ini juga menunjuk Kementerian
Pemberdayaan
Perempuanuntuk: (l) memberikanbantuanteknis kepada instansi dan
pUG dan (2) melaporkan
lembagapemerintah
di tingkatpusatdandaerahdalampelaksanaan
6
KONTEKS
hasil pelaksanaan
PUG kepadaPresiden.
Inplesini juga ditindaklanjutidenganSuratEdarah
Menteri Dalam Negeri No. 050/1232lSJtanggal 26 Juni 2001 tentang Pelaksanaan
Pengarusutamaan
GenderkepadaparaGubernurdanBupati/WalikotaseluruhIndonesra.
programmaupunkegiatanDenganinstruksitersebutmakasetiapkebijakandanperencanaan
kegiatanoperasionalyang dilakukanharusberperspektifgender'.Dengandilaksanakannya
InpresNomor 9 tahun2000 oleh semuainstansisipil dan militer diharapkankesenjangan
genderyangsampaisaatini masihadadi hampirsemuasendikehidupandiharapkansemakin
kecil sehinggakesetaraan
dankeadilangenderdapattelwujud.
BAB 3
PROSES
Kegiatan PengembanganKebijakan dan Pembangunan Program Keluarga Berencana
yang responsif gender dikoordinasikanoleh Bappenas (Direktorat Kependudukan,
dan didukungoleh CIDA dilakukan
Perempuan)
Kesejahteraan
Sosial,dan Pemberdayaan
sejakbulan Nopember2001.Kegiatandiawalidenganmengikutipenemuandi BAPPENAS
untuk membahasrencanakerja. Empat sektor yang tercakupdalam kegiatanini (Kesehatan,
Sosialdan LingkunganHidup) mendukungdan akan
KeluargaBerencana,Kesejahteraan
kegiatanyanglebihkonkrit.
segeramenindaklanjutike dalamlangkah-langkah
dan
tersebutdanuntukmemfasilitasi
dalampertemuan
Sebagaitindaklanjutdari kesepakatan
koordinasiantaraunit kerja, BKKBN membenlukTim Kerja Genderyang
memantapkan
beranggotakanpara perencanakebijakan/programsetiap unit kerja dengan koordinator
Direktur Pemaduan Kebijakan Program, serta melibatkan instansi terkait lainnya
danBadanPusatStatistik).Tim Kerja
Perempuan
(BAPPENAS,Kementerian
Pemberdayaan
Genderdibantuoleh seorangfasilitatoryaituDr. NardhoGunawan,MPH. Tim Kerja Gender
2 (dua) outputkegiatanini yaitu;
padahakekatnyamempunyaitugasuntuk merealisasikan
Repeta2003 sehinggamenjadiresponsifgenderdan melakukananalisis
menyempurnakan
gender.
yangdilakukanolehTim Kerja Genderterlihatbahwasetiapunit
Dari pertemuan-pertemuan
dukunganpenuhterhadapkegiatanini. Komitmen
kegiatanyangadadi BKKBN memberikan
yang tinggi dari setiapunit kerja di BKKBN, khususnyayang lergabungdalamTim Kerja
Gendertercerminpada hasil yang dapatdicapai.Tim Kerja Gendersampaisaat ini telah
dapat merumuskan Repeta 2003 yang responsif gender dan menyusun buku
GenderdalamProgramKB Nasional"yang padahakekatnyamerupakan
"Pengarusutamaan
"rencanaaksi terpilih" berdasarkananalisisgenderterhadapkebijakan,programdan kegiatan
yangpelaksanaannya
menjaditanggungjawab
dari 4 (empat)programpokok pembangunan
BKKBN.
GenderdalamProgram
Programdan kegiatanyang ada di dalambuku "Pengarusutamaan
lebih lanjut dari Repeta2003.Programdan kegiatan
KB Nasional" merupakanpenjabaran
tersebutmerupakanprogramdan kegiatanunggulanyang diusulkanoleh Tim Kerja Gender
dan seminar,termasukseminareksekutifyang
melaluikegiatan-kegiatan
dan dikembangkan
diikuti KepalaBKKBN, paraEselonI, EselonII, EselonIII danfocal point di lingkungan
BKKBN Pusat.
genderditanganioleh tiga
Dalam strukturorganisasiBKKBN, kegiatanpengarusutamaan
jawab di setiapunit ke{a
unit kerja setingkatEselonII, sertafocaLpoint yangbertanggung
BKKBN. Unit kerja dan kelompok focal point tersebut bertanggungjawabdalam
pengetahuan
dan pemahamanyang komprehensif
dan mensosialisasikan
mempersiapkan
tentanggenderterhadapunil-unityangadadi BKKBN PusatdanDaerah.
oleh PusatPelatihan
kegiatanyang sensitifgenderterutamadilaksanakan
Pengembangan
(PUSJA)di bidangpendidikandan pelatihan,
KualitasPerempuan
Genderdan Peningkatan
KualitasPerempuan
danPeningkatan
KeluargaSejahtera
PusatPenelitiandanPengembangan
PROSEJ
partisipasi
(PUSRA) di bidangpenelitiandan pengembangan,
dan DirektoratPeningkatan
Pda (DITPRI)di bidangpeningkatan
partisipasipria dalamber KB. Selainitu, perhatiandan
program untuk remaja yang merupakanharapanmasa depan bangsa,khususnyayang
berkaitandengankesehatan
danhak-hakreproduksiremajabaik laki-lakimaupunperempuan
secarakhususditanganioleh satuunit kerja setingkatEselonII yaitu DirektoratRemajadan
PerlindunganHak-hak Reproduksi. Semua ini dirnaksudkanagar para remaja dapat
memahamiselukbeluk kesehatan
reproduksinya
sehinggamampumengembangkan
hak-hak
jawab.
reproduksinya
secarabertanggung
salah satukegiatanunggulan(bestpractices)yang menjaditanggungjawab dan dilakukan
oleh BKKBN dalamrangkakesetaraan
dankeadilangenderadalahpeningkatanpartisipasi
pria dalam kesertaan ber-KB. Hasil dari kegiatanini menjadi salah satu indikator
kebelhasilanProgramKB Nasionalsebagaimana
rercantlrmdalamPRoPENAS2000-2004,
yaitumeningkatdari sekitar2 persenpadatahun2000menjadiB persenpadatahun2004.
Sebagaikegiatanyang relatif masihbaru, dalammelaksanakan
pengarusutamaan
genderdi
BKKBN, masih banyak ditemui berbagaihambatan;baik dalam prosesanalisis,sistem,
mekanismedan implementasinya,
maupunpemahaman
padatingkatindividu.pada tingkat
analisishambatanyang sangatdirasakanadalahbeh;mtersedianya
datakuantitatifmenurut
jenis kelaminyang digunakanuntuk membukawawasan.Padatingkat individu tampaknya
anggotatim masih perlu ditingkatkanpemaharnannya
tentangpengarusutamaan
gender
(PUG). Sementaraitu dari aspek implementasihambatanyang paling dirasakanadalah
kondisisosialbudayamasyarakat
yangsebagian
besarbelumdapatmenunjangterlaksananya
pengarusutamaan
gender(PUG)dalamprog|amKB.
t0
BAB 4
ANALISIS GENDER
4.1
Program Keluarga BerencanaNasional dalam PROPENAS 2000-2004
pelaksanaan
programKB Nasionaltidak akanterlepasdari pengaruh
Dalam kenyataannya,
lingkunganyang ada. Lingkunganyang ada denganpethatianyang belum tentu searah
programmenuntutperlunyaterusdilakukanpenyesuaian-penyesuaian
denganperkembangan
terhadapkebijakan yang ada. Beberapahal penting yang dapat dirasakanberpengaruh
terhadap kualitas pelaksanaanprogram adalah masih dijumpainya kesenjangandan
gender.
permasalahan
pengarusutamaan
Upaya untuk mencapaikesetaraan
dan keadilangendermelalui strate-qi
gendermerupakanprogramyangharusdilaksanakan
oleh semuasektorpembangunan.
Salah
genderadalahkegiatananalisisgender.Piranti
satulangkahdalamprosespengarusutamaan
yang dipergunakanadalah GAP (Gender Analysis Puthwalt)yang dikembangkanoleh
Bappenasdan Kementerian
Pemberdayaan
Perempuan,
denganbantuanCIDA.
Untuk tahun 2002 Bappenastelah mengembangkan
kebijakandan programpembangunan
yang responsifgenderdi 4 (empat)sektor.Empat sektor tersebutadalah:(1) Keluarga
(2) Kesehatan;
(3) Kesejahteraan
Berencana;
Sosial;dan"(4) LingkunganHidup.
Padaawalnya,sektorKeluargaBerencana
hanyamencakup3 (tiga)programyangditetapkan
untuk dikembangkan
menjadiresponsifgender,yaitr.r:(1) ProgramPemberdayaan
Keluarja;
Namun
Q) ProgramKesehatanReploduksiRemaja;dan, (3) ProgramKeluargaBerencana.
yangdilakukan,kemudianrnunculkebr-rtuhan
dalampembahasan-pembahasan
perlunyadata
yang terpilah atas dasarjenis kelamin dan upaya-upayapenguatankelembagaangr.rna
gender.Olehkarena
mendukungprosesanalisisgendersebagaibagiandari pengarLlsritamaan
itu, kemudian disepakatiuntuk memasukkanprogram ke-4 yaitu Program Penguatan
Kelembagaan
danJaringanKB, untukjuga dikembangkan
menjadiresponsifgender.
ProsesanalisisgenderberdasarkanGAP terdiri dari beberapalangkah,antaralain: (1)
identifikasiperspektifgenderdalamkebijakan/program/kegiatan
sebagaimana
tertuangdalam
PROPENAS atau Renstra;(2) identifikasi kesenjangandan permasalahan
gender dari
program; dan, (3) usulan kegiatan pokok (rencana aksi) untuk mengurangi atau
menghilangkan
kesenjangangender.
Hasil analisisgenderke-empatprogrampembangunan
KB adalahsebagaiberikut:
1.
a.
Program PemberdayaanKeluarga
Kebijakan Program
Program PemberdayaanKeluarga bertujuan untlrk meningkatkankesejahleraandan
ketahanan kelualga sebagai unit sosial terkec.il dalam masyarakat.Meningkatnya
ANAL]SIS CENDER
kesejahteraan
keluargaanlaralain ditandaidenganmeningkatnyakesadarandan kemampuan
keluargadalammemenuhikebutuhandasar,sosialdan psikologisanggotanya
baik laki-laki
maupunperempuan.
Selainitu, kesejahteraan
keluargajuga dicerminkanoleh meningkatnya
peranperempuan,temtamaibu dalam prosespengambilankeputusandi tingkat keluarga.
Sementaraitu meningkatnyaketahanankeluargaantaralain ditunjukkanoleh kemampuan
keluargadalammenangkalpengaruhbudayaasingyangnegadfbagi anggotanya
sertadalam
penyalahgunaan
mencegah
danmenanggulangi
NAPZA olehanggotanya.
b.
Kesenjangan dan PermasalahanGender
Pembangunan
KeluargaSejahtera
dilaksanakan
melaluiupayapemberdayaan
keluarga,yang
perempuansertamemberikankesempatan
diawali denganpendekatanpemberdayaan
dan
mendorongkaum perempuanuntuk ikut serta dalam programpembangunan
(Womenin
Development = WID), yang kemudian dikembangkanmenjadi GAD (Gender orut
Development).Programtersebutdiintegrasikan
denganprogramKB sejakawal tahun1980an dengan berbagaikegiatan,seperti peningkatanpendapatankeluarga melalui Usaha
PeningkatanPendapatan
KeluargaAkseptor(UPPKA), UsahaPeningkatanGizi Keluarga
(UPGK), serta program kesejahteraan
keluarga lainnya. Pada perkembanganprogram
selanjutnya, upaya-upaya tersebut disosialisasikandan diimplementasikanmelalui
peningkatan
pendapatan
keluarga,khususnya
kepadakeluargamiskin(keluargaPraSejahtera
alasanekonomi dan KeluargaSejahteraI alasanekonomi)yang tergabungdalam kelompok
UPPKS,dan pembinaanketahanankeluargamelaluikegiatanBina KeluargaBalita (BKB),
Bina KeluargaRemaja(BKR) dan Bina KeluargaLanjut Usia (BKL). Upaya-upaya
tersebut
telahmemberikanhasil yang cukup menggembirakan,
antaralain ditandaidengansemakin
pendidikan,kesejahteraan
meningkatnya
kualitaskesehatan,
keluarga.Meskipunprogramini
lebih ditujukan kepadakaum perempuan,nampaknyatidak dapat berjalansebagaimana
partisipasikaumlaki-laki/suami.
diharapkantanpaadanyakepedulian,
dukunganser-ta
Sebagaigambaran,upaya memperkuatekonomi keluargadilakukandenganmemberikan
kesempatankepada kaum ibu/perempuandengan memperluasakses terhadaplasilitas
permodalanmelalui skim-skimkredit sepertiKredit UsahaKeluargaSejahtera(Kukesra),
Kredit PeningkatanKemitraanUsaha(KPKU), KukesraMandiri, bantuanBUMN, serta
bantuanmodal bergulir. Akan tetapi dalam pelaksanaannya,
lerutamadalam peningkatan
kualitas usaha keluarga,masih terdapatberbagaipermasalahan
antara lain dalam hal
pendayagunaan
permodalan,akses pada jaringan pemasaran,sefta keterampilanteknis
produksi. Permasalahan
tersebutdiyakini akan dapat diatasi dan diantisipasisehingga
kegiatanusahakeluargadapat berjalanlancar sertamembetikanhasil yang optimal apabila
mendapatdukungandandorongandari kaumlaki-laki/suami.
Demikian pula dalam upaya pembinaandan pengembangan
ketahanankeluarga yang
dilakukanmelaluikegiatanbina ketahanan
keluarga(BKB, BKR dan BKL), keberadaan
dan
kesinambungan
kegiatanmasill belum optimal. Keterlibatankaum laki-laki/suamidalam
pola asuhdan tumbuhkembanganak,yang sesungguhnya
harusdilakukanbersamakarena
merupakantanggungjawab bersamaantaraisteri dan suamisebagaiorangtua belum dapat
dilakukansebagaimana
mestinya.Masih adaanggapan
dalammasyarakat
bahwapengasuhan
anak melupakantanggungjaWab ibu (perandomestik kaum pelempuan).Seiain itu, masih
perlakuandalampengasuhan
untukanaklaki-lak.idan perempuan.
teljadi adanyaperbedaan
ANALrslsGENDER
Sebagaicontoh, anak laki-laki cenderungmendapatkankesempatanyang lebih besardalam
dengananakperempuan.
lebihtinggi dibandingkan
melanjutkanpendidikankejenjang,yang
Selain itu, materi dan substansiKIE upaya pemberdayaankeluarga masih lebih terfokus
kepada perempuansebagaisasaran,sehinggamasih tumbuh anggapandalam masyarakat
tanggungjawab
kaumibu/perempuan.
bahwaprogramini hanyaditujukandanmerupakan
c.
Kegiatan pokok
1)
Pelayanan
Advokasi,KIE danKonselingmelalui:
dantumbuhkembanganak;
a)
Sosialisasi
tentangpolapengasuhan
b)
Sosialisasitentang pentingnyainfomasi dan sumberdayaekonomi bagi
peningkatan
usahaekonomiproduktifkeluarga;
dan potensilansiadalam lingkungandan
Sosialisasitentangpemberdayaan
keluarganya;
anakdanremajadi dalamkeluarga.
d)
tentangpembinaan
Sosialisasi
2)
bagi Keluargamelalui:
Keterampilan,dan Kewirausahaan
PeningkatanPengetahuan,
a)
Peningkatankualitas kegiatan kelompok keluarga dalam usaha ekonomi
produktif;
pengetahuan
dan keterampilanusahaekonomiproduktif;
b)
Pengembangan
polapembinaan
usahaekonomiproduktifbagikeluarga.
c)
Pengembangan
3)
PembinaanKualitas Usaha Keluargamelalui perluasancakupandan peningkatan
kualitaspelayananmelalui:
Penguatanjaringan kelembagaanyang mendukungpenyediaansumber daya
a)
ekonomibagi kelompokusahaekonomiproduktifkeluarga;
b)
Pembinaankegiatankemitraanantarakelompokusahakeluargadenganpihak
masyarakat
ekonomilainnya(LSM danswasta);
kelompok usahaekonomi produktif keluarga
c)
Pembinaandan pengembangan
(UPPKS).
4)
Keluargayangmemiliki Balita,Remajadan Lansiamelalui:
Ketahanan
Pembinaan
pola asuhdantumbuhkembanganak;
Pengembangan
a)
Pembinaan
keluargamelaluikelompokkeluarga;
b)
pola pembinaankeluargadengananakremaja;
Pengembangan
c)
kualjtaslingkungannya;
keluargadalammeningkatkan
Pembinaan
d)
Peningkatanusahapenurunanangkakematianibu, bayi dan anak;
e)
Pembinaankesadarankeluargatentanghak dan perlindungananak.
f)
5)
Pengkajian, Penelitian dan PengembanganBidang Keluarga Sejahtera dan
Keluarga,antaralain:
Pemberdayaan
Penelaahan,penelitian dan pengembanganpola asuh dan tumbuh kembang
a)
anak,pembinaanke'luargabalita/remaja,/lansia;
penelitiandan pengembangan
dalammengatasimasalahkematian
Penelaahan,
b)
ibu, bayi dananak;
A N A L I S I SG E N D E R
c)
d)
Penelaahan,penelitiandan pengembangan
program kegiatan peningkatan
kesejahteraan
keluargamelalui kelompokusahaekonomiproduktif;
Pengembangan
pola jaringan sumberinfbrmasidan sumberdaya ekonomi
yangmendukungkegiatanpeningkatan
kesejahteraan
keluarga.
2.
Progr:am Kesehatan Reproduksi Remaja
a.
Kebijakan Program
Programini bertujuanuntuk meningkatkan
pengetahuan,
sikap dan perilakupositif remaja
tentangkesehatanreproduksidalamrangkameningkatkan
derajatkesehatan
reproduksinya
dan mempersiapkan
kehidupanberkeluargaguna mendukungupaya peningkatankualitas
generasimendatang.
Sasaranutamaprogramini adalah:(l) menurunnyajumlahpenduduk
yangmelangsungkan
perkawinanpadausiaremaja;(2) meningkatnya
pemahaman
dan upaya
masyarakat,keluargadan remaja terhadapkesehatanreproduksiremaja,(3) menurunnya
jumlah kehamilanpadausiaremaja,(4) menurunnya
kejadiankehamilanpra nikah,dan (5)
meningkatnyapengetahuan,
sikap dan perilakupositif remajadalamhal PenyakitMenular
Seksual(PMS) termasukHIV/AIDS.
b.
Kesenjangan dan PermasalahanGender
r)
Kehamilantidak diinginkan(di luar nikah) padaremaja
Meningkatnya
kehamilanyangtidak diinginkandi kalanganremajausia 10 - I9 tahunakhirakhir ini disebabkan
karenahubunganseksdi luar nikahdi kalanganremajayangcenderung
meningkat.Kehamilandi luar nikah bagi masyarakat
Indonesiamerupakanperistiwayang
melanggarnoffna-norrnaagama dan kesusilaansehinggamenirnbulkanrasa malu dan
berdosa.Hal ini mendorongpararemajayangmengalamikehamilandi luar nikahmelakukan
pengguguran
kandunganatau aborsisecarasembunyi-sembunyi.
yang ada
Undang-undang
mengamanatkan
bahwa aborsi yang dilakukan bukan karena alasanmedis merupakan
pelanggaran
hukum, sehinggapara remajacenderungmelakukanaborsi secarailegal dan
tidak terjamin keselamatannya,
antaralain melalui dukun.Adanyaaborsi ilegal ini dapat
mengakibatkangangguankesehatanreproduksisertakematianibu danjanin/bayinya.
Penyebabtingginyakehamilanyang tidak diinginkan(di luar nikah),hubunganseksbebas
dan aborsi ilegal di kalanganremajadapatdisebabkanmasih rendahnyapengetahuan
mereka
tentangkesehatanreproduksiyang sehatdan bertanggungjawab, khususnyabagi perempuan
sehinggakurang mampu membentengidiri dari perilaku reproduksi yang menyimpang.
Disampingitu, terbatasnya
kualitasdan kuantitastenagapendidik/konselor
KRR dan masih
sangat terbatasnya pusat informasi dan konsultasi KRR menyebabkanremaja tidak
mendapatkaninformasiKRR secarabenar.Kondisi ini mendorongremajamencaripelayanan
vanstidak aman.
l4
ANALlSls
2)
GENDER
Tingginyaangkaperkawinanpadausiaremaja
Khususbagi remaja putri, perkawinanini lebih banyakdisebabkankarenafaktor sosial,
budaya dan ekonomi keluarga dimana orang tua memegangperanandominan dalam
perkawinanpertamabagi anakpefempuannya.
Alasanyangseringmengemuka
menentukan
terlambat
antaralain ingin cepatpunyacucn, khawatirdan malu bila anak perempuannya
bahwaanak
bebankeluarga,sertamasihadanyaanggapan
kawin atautidak laku,mengurangi
tangga.
perempuan
hanyabekerjapadasektordomestiVrumah
Masih tingginya perkawinanusia remajajuga dapat disebabkankarenaUndang-Undang
PerkawinanNo I tahun 1974mengijinkanpernikahananakperempuanusia l6 tahundan
laki-laki 19 tahun.Padausia ini merekabelum siap, baik fisik maupunmental,sehingga
bukan saja dapat mempengaruhikesehatanreproduksinya,tetapi juga dapat mendorong
terjadinyakeretakanrumah tangga dan perceraian.Akibat lain yang ditimbulkan oleh
perkawinanusia remaja,khususnyabagi remajaputri, selaintingginyarisiko mengalami
masadepanpendidikandan
komplikasidan kematianmaternaljuga akandapatmengganggu
pendidikannya.
karenatidakbisamelanjutkan
kehidupannya
c.
Kegiatan Pokok
r)
ReproduksiRemajamelalui:
Pelayanan
Advokasi,KonselingdanKIE Kesehatan
keluargadanremaja;
KRR bagi masyarakat,
a)
Sosialisasi
b)
Perluasan cakupan promosi KRR melalui kemitraan dengan institust
masyarakat;
PusatInformasidan KonsultasiKRR;
c)
Pengembangan
Peningkatanperan masyarakat,kelompok sebayadalam promosi pl'ogram
d)
KRR;
e)
Pembinaandan dukunganbagi kelompok remaja yang memiliki kegiatan
positif.
2)
Penguatan
DukunganLingkunganterhadapProgramKRR melalui:
Peningkatanjaringan kerjasamadengan lembaga masyarakatdi bidang
a)
pelayanan
KRR;
forum koordinasidan kerjasamaantar lembagapemerintah,
b)
.Pengembangan
dan LSM.
institusimasyarakat
i\
bidangKRR melalui:
Pengkajian,
Penelitiandan Pengembangan
sistemmonitoringdanevaluasiprogramKRR;
a)
Pengembangan
programKRR;
kualitasSDM pengeloladanpelaksana
b)
Peningkatan
programKRR terpadu;
polapengelolaan
Pengembangan
c)
materidanmediaKiE/KonselingKRR.
danpengembangan
Pengkajian
d)
15
ANALISIS GENDER
3.
Program Keluarga Berencana
a.
Kebijakan Program
Program keluargaberencanabertujuanuntuk memenuhipermintaanpelayanankeluarga
berencana
dan kesehatan
r-eproduksi
yangberkualitassertamengendalikan
angkakelahiran
yangpadaakhirnyameningkatkan
kualitaspenduduk,danmewujudkankeluargaberkualitas.
sasaranutama programkeluargaberencanatahun 2003 adalah(l) *"nurunnyujurnlah puS
yang ingin ber-KB namun tidak terlayani (unmet need) menjadi sekitar 7 persen,(2)
meningkatnyapartisipasipria dalam ber-KB menjadisekitar5,4 persen,(3) menur-unnya
angkakelahirantotal (TFR) menjadi2,5 per perempuan.
b.
Kesenjangan dan PermasalahanGender
l)
Jumlahpria pemakaialatkontrasepsi
masihrendah
PadaawalnyaprogramKB Nasionalmerupakanupayapengaturan
kelahirandalamrangka
peningkatankesejahteraan
ibu dan anak sehinggakebijakan dan pelaksanaannya
lebih
diarahkanpada keikr.rtsertaan
isteri dalam menggunakan
kontrasepsi.Kebijakanini harus
mengalamiperubahanmenyusulditandatanganinya
ProgramAksi ICpD Kairo tahun 1994.
Program Aksi Kairo lebih menyepakatiperubahanparadigmabaru prograrn KB secara
global, dari konsep dan pelaksanaanprogram yang semula menggunakanpendekatan
demografismenjadilebih ke arahpendekatan
reproduksiyanglebihmemper.hatikan
hak-hak
reproduksi dan kesetaraangender. Dalam konsep baru tersebut penanganankesehatan
reproduksimenjadilebih luas,antaralain pemenuhan
kesehatan
reproduksisetiapindividu,
baik lakilaki maupunperempuan,
sepanjang
siklushidupnya,tennasukhak-hakreproduksi
perempuan,kesetaraangender dan masalahtanggungjawab laki-laki dalam kesehatan
reproduksi,terrnasukkeluargaberencana.
Di Indonesia,baik dari hasil survei (sDKI tahun 1997) maupunsratisrikrurin BKKBN
menunjukkanbahwatingkatpemakaiankontrasepsi
padapria masihdi bawah2 persendari
seluruhpesertaKB. Di lain pihak, PROPENAS2000 - 2004 secararegasmemerinrahkan
agal'partisipasi
pria dalampemakaian
kontrasepsi
dapatmencapai8 persenpadatahun2004.
Rendahnyapartisipasipria selamaini dalampenggunaankontrasepsidapatdisebabkanoleh:
a)
b)
c)
d)
e)
t)
Terbatasnyajenis
metodekontrasepsi
bagi pr.ia;
Kurangnyadukunganuntukpengembangan
metodekontrasepsi
pr.ia;
pengetahuan
Rendahnya
suamiisteritentanghak-hakreproduksi;
Kurangnyapengetahuan
suamitentangkeluargaberencana;
Lingkungan sosial budaya menganggapbahwa keluarga berencanadan
kesehatan
reproduksimerupakan
urusanpercmpuan;
Terbatasnyainformasidan aksesibilitaspelayanankeluargaberencana6an
kesehatan
reproduksibagi pria.
ANALtstsGENDER
2)
Kurang terpenuhinyahak-hakreproduksiisteri
Hak-hak reproduksididasarkanpada pengakuanatas hak-hak asasi pokok bagi semua
pasangandan pribadi dalam menentukanjumlah, jarak dan waktu kelahirananak-anak
merekasecarabebas,bertanggungjawab serfamemperolehinformasi mengenaicara untuk
mewujudkan haknya mencapaikondisi kesehatanseksual dan kesehatanreproduksi pada
umumnya.
program aksi hak-hak reproduksidalam Program KB Nasional baru
Operasionalisasi
dicantumkan
dalamvisi dan misi ProgramKB Nasionalyangditetapkantahun2000.Kurang
terpenuhinya
hak-hakreproduksiisteriselamaini dapatdisebabkan:
a)
b)
c)
d)
3)
KurangnyaKIE hak-hakreproduksibagi isteri;
Kurangnyakesempatanisteri untuk memperolehinformasi tentanghak-hak
reproduksi;
Posisiisteri masihrendahdalampengambilan
keputusankeluargaberencana
dan kesehatan
reproduksi,misalnya:
o
jumlah danjarak kelahirananak
Penentuan
o
Perolehan pelayanan kesehatanpada waktu sebelum dan selama
kehamilansertapersalinan
danpascapersalinan
r
Pelayananasuhanpascakeguguran
Keterbatasaninformasitentanghak-hakreproduksisuamidan isteri.
Isteri cenderungdipersalahkandalamketidakpuasanhubunganseksual
Ketidakpuasandalam hubunganseksualsuami isteri dapat menjadi salah satu penyebab
ketidak harmonisandalamkeluarga,yangselanjutnyadapatberpengaruhpadakecenderungan
bergantipasanganseksual.
Faktor-faktoryangmenyebabkanisteri lebih disalahkanantaralain:
a)
b)
c)
4)
Ketidaktahuan
isterimengenai"orgasrne"dalamhubunganseksual;
Lingkungansosial budayaselamaini masih menganggapbahwa laki-laki
dominandalamrumahtangga,terrnasukdalamhubunganseksual;
Terbatasnyainformasi tentangkesehatanseksualbagi suamidan isteri.
Dalam keluargayang mengalamiinfertil primer, isteri cenderungmenjadipihak yang
dipersalahkan
Pasanganyang telah menikahlebih dari satutahundan melakukanhubunganseksual2-3 kali
seminggusecarateratur tanpa menggunakanmetodekontrasepsitetapi tidak pernahterjadi
kehamilandapatdikategorikansebagaipasanganinfertil
Data dari beberapapenelitianmenunjukkanbahwa faktor infertilitas yang disebabkanoleh
suami sebesar40 persen,isteri 40 persendan faktor suamidan isteri sebesar20 persen.Fakta
ini menunjukkanbahwa sebenarnyapenyebabinfertil karena faktor suami sama besamya
denganpenyebabinfertil karenafaktor isteri.
ANALISIS GENDER
Faktor yang menyebabkanisteri lebih disalahkanantaralain:
a)
b)
c)
5)
kemandulan
hanyaterjadipadapihakisteli;
Sosialbudayayangmenganggap
diri dan umumnyamemintaisteri
Suami cenderungengganmemeriksakan
padasuamirelatif
untuk memeriksakan
diri lebih dulu, padahalpemeriksaan
mudahdan murah;
informasitentanginfertilitasdan penangguiangannya
bagi suami
Terbatasnya
dan isteri.
dari suami
PMS/IMSyangdideritaisteridianggapbukankalenr penularan
SebenarnyaPMS/IMS yang diderita isteri sebagianbesar ditularkanmelalui hubungan
seksual.
Faktor penyebabisteri cenderungdisalahkan:
a)
b)
c)
d)
e)
6)
Ketidaktahuansuami bahwa kemungkinantertularnyaPMS/IMS pada isteri
melaluihubunganseksual;
Dominasi suami mengakibatkansuami tidak merasaperlu untuk melakukan
pemeriksaan
ke tenagakesehatan;
AnggapansuamidanisteribahwasumberpenyakitPMS/IMSberadapadaalat
reproduksiperempuanyangkurang terjaminkebersihannya;
Rendahnyakepeduliansuami dalam penggunaankondom untuk pencegahan
PMS/IMS;
Terbatasnyainformasi tontang pencegahandan penanggulanganPMS/IMS
bagi suamidan isteri.
Kurangnya kepedulian dan kesadaran suami terhadap pencegahan dan
penularanHIV/AIDS
penanggulangan
Jumlah pengidap HIV/AIDS semakin berlambahsetiap tahun dan menyebarke berbagai
wilayah.Dewasaini diketahuijumlah kumulatifHIV sampaidenganMei 2001 adalah1.956
kasus.Dari jumlah kasusini 80,5persenlaki-lakjdan 19,5persenperempuan.
oleh:
suamidisebabkan
Kurangnyakepeduliandankesadaran
a)
b)
c)
d)
e)
Rendahnyapengetahuansuami dan isteri tentang pencegahanpenularan
HIV/AIDS;
pelayaninformasimengenaiHIV/AIDS;
Terbatasnya
padaperempuan;
penularanHIV/AIDS bersumber
Anggapanmasyarakat,
Kurangnya KIE dan promosi kondom sebagai pencegahankehamilan,
PMS/IMSdanHIV/AIDS;
Terbatasnya informasi pencegahandan penanggulanganHIV/AIDS bagi
suamidanisteri.
AN^LISIS GENDER
1)
AngkaKematianMaternalmasihtinggi
per i00.000kelahiran
Berdasarkan
SKRT tahun 1995,angkakematianmatemaltercatat3'73
hidup.
Tingginyaangkakematianmaternalini disebabkan
oleh:
a)
meliputi:
daruratkesehatan
Suamiterlambatdalampenanganan
o
Mengambilkeputusanmenentukantempatpelayanan
o
Mencapaitempatpelayanan
jumlah danjarak kehamilantanpa
r
Suamidominandalammenentukan
memperhatikankesehatanisteri, yang mengakibatkankondisi 4
7*tu$"nttJ*uou u.;uuntuk
hamilpertama
,/
r'
'r
b)
8)
Terlaludekatjarak kehamilan
Terlalu seringmelahirkan
Terlalu tua usia melahit'kan.
suami dan isteri tentanghak-hakreproduksiyang
Terbatasnyapengetahuan
dimiliki oleh setiapindividu,baik lakilaki maupunperempuan.
Kurang memadainya sarana dan fasilitas pelayanan KB/KR bagi ibu dan anak
perempuandi tempatpengungsian.
Kondisi tempat pengungsianyang serbaterbatasmempersulitpemeliharaankesehatandan
"personalhygiene"terutamabagi ibu dan anakperempuan.
c.
Kegiatan Pokok
1)
PelayananAdvokasi,KIE, Promosidan KIP/K KB dan KR melalui:
sikap dan perilakumasyarakattentangprogramKB
a)
Peningkatanpengetahuan,
dan KR;
hak-hakreproduksi;
b)
Pemenuhan
ber-KB;
partisipasipria dalamkesertaan
c)
Peningkatan
d)
Penanggulanganmasalah-masalahkesehatanreproduksi(PMKR);
hidupibu, bayi dananak;
e)
kelangsungan
Peningkatan
f)
ProgramKB dan KR berwawasangender.
2)
KB dan KR melalui:
Peningkatan
KualitasPelayanan
pelayanan
KB swasta;
a)
Penguatanjejaring
b)
Pelayananinformasi bagi ibu hamil, persalinan,pasca persalinandan
informasipascakeguguransertakelangsunganhidup ibu, bayi dan anak;
c)
kontt'asepsi;
Pelayanan
masalahKR.
pencegahan
danpenanggulangan
d)
Pelayanan
3)
PeningkatanJaminandan PerlindunganPemakaiKontrasepsimelalui:
sesuaidengankebutuhan;
a)
Penyediaan
alat danobatkontrasepsi
ANALlSIS GENDER
b)
d)
4)
Peningkatanjaminan untuk mendapatkanakses pelayananKB termasuk
kontrasepsinya
secaracuma-cuma
bagikelompokmasyarakat
rentan;
Pengembangan
PusatKonselingKR;
Peningkatankualitas ayoman bagi penggunaKB, yaitu dalam hal efek
samping,komplikasidankegagalan;
Pengintegrasian
biaya pelayanankontrasepsike dalam program asuransi
yangsudahada.
kesehatan
Peningkatan
KualitasPengeloladanPemberiPelayanan
KB dan KR melalui:
jejaring kerjasamainstitusimasyarakatdan sektorterkait dalam
a)
Penguatan
pengelolaan
promosidanpelayanan
KB danKR;
b)
Pengelolaan
pelayanan
KB dan KR;
c)
Pengembangan
pola pelayananKB dan KR yang dapat meningkatkan
kemudahan
masyarakat
dalammemperoleh
pelayanan;
d)
Pengembangan
forum koordinasilintas sektor,LSOM, LSM dan organisasi
profesi dalam perencanaan,
pelaksanaanserta pemantauandan evaluasi
programKB dan KR.
Pengkajian,
PenelitiandanPengembangan
ProgramKB dan KR
a)
Pemantapan
mekanismepengendalian
kualitaspelayanan
KB danKR;
b)
Pengembanganforum diskusi pemberdayaanmasyarakattentang hak-hak
reproduKst;
jenis alatkontrasepsi;
Pengembangan
d)
Pengembangan
mekanismepeningkatankualitaspelayanandan ayomanKB
dalamefek samping,komplikasi dan kegagalan;
e)
Analisisefektifitasbiayapelayanan
kontrasepsi.
Prograrn Penguatan Kelembagaandan Jaringan KB
Kebijakan Program
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan sekaligus meningkatkan
cakupandan mulu pelayanankeluargaberencanadan kesehatanreproduksi,terutamayang
diselenggarakanoleh masyarakat.Sasaran utama kinerja program ini adalah: (l)
meningkatnyajurnlah PUS yangber-KB secaramandiri, (2) meningkatnyacakupandan mutu
pelayanan keluatga berencana dan kesehatan reproduksi yang diselenggarakanoleh
jumlah lembagayang secaramandirimenyelenggarakan
masyarakat,
dan (3) meningkatnya
pelayanan
keluargaberencana
dankesehatan
reproduksi
b.
Kesenjangan dan PermasalahanGender
l)
Penentukebijakan, pengelola dan pelaksanaprogram belum mempunyai persepsi
yang samatentangPUG
Upaya-upaya pemberdayaanperempuan serta kesetaraan dan keadilan gender baru
dituangkanke dalamGBHN tahun 1999,selanjutnyaarahanGBHN dijabarkandalamuU
20
AN^LISIS GENDER
No. 25 tahun 2000 tentangPROPENAS.Selanjutnyamelalui INPRESNo. 9 tahun 2000
menginstruksikankepada seluruh sektor untuk melaksanakanPUG dalam pengelolaan
program pembangunannasional yang berperspektifgender sesuai tugas, fungsi dan
kewenangan
masing-masing.
Dengandemikian,PUG dapatdikatakanmerupakanprogram
yang relatif masih baru yang perlu disosialisasikan
secaralebih intensifagarpara penentu
programmempunyaipersepsiyangsamadanbenar.
kebijakan,pengeloladanpelaksana
2)
Kebijakanprogramdan kegiatanprogramKB Nasionalbelum semuanyaresponsif
gender
Denganperkembangan
konsepKKC, maka konseptersebutbaru diintegrasikan
ke dalam
ProgramKB Nasionalmulai tahun2001 dengandilaksanakannya
pelatihanuntuk seluruh
pejabatstrukturaltingkat pusat,sedangkanuntuk pejabatstrukturaldaerahbelum semuanya
mendapatpelatihan.
3)
DataprogramKB Nasionalyangterpilahmenurutjeniskelaminmasihsangatterbatas
pelaporanKB Nasional
Datadan informasiprogramKB Nasionalmelaluisistempencatatan
belumseluruhnyaterpilahmenurutjeniskelamin.Keterbatasan
dataterpilahini menyulitkan
dalam melaksanakan
program
analisisgender,yang selanjutnyamenyulitkanpelaksanaan
aksi antisipatifdalammekanisme
operasional
ProgramKB Nasional.
c.
Kegiatan Pokok
l)
Pelatihandan BimbinganPelayanandan ManajemenKB dan KR bagi Institusidan
LembagaB erbasisMasyarakat
PeningkatankualitasInstitusiMasyarakatPedesaan
a)
dan pemantapan
pengelolaprogran/petugas
lini lapangan
;
pengetahuan
Peningkatan
pengelolaprogram;
b)
danketerampilan
pengetahuan
c)
Sosialisasi
danpeningkatan
tentangkonsepdanperspektifgender
dalamProsramKB Nasional.
PertukaranInformasitentangKeluargaBerencanadan KesehatanReproduksi
Pembinaandan peningkatankegiatanadvokasidan KIE;
a)
Pengembangan
dan peningkatanmediadan saranaKIE;
b)
Peningkatan pendayagunaan inftastruktur teknologi informasi untuk
c)
pengendalian
programmelaluikomunikasidataelektronik;
pencatatan,
pelaporandan pengolahan
d)
Pengembangan
sistemdesentralisasi
dataProgramKB Nasional;
pelayanan
Peningkatan
e)
danperpustakaan.
danpengelolaan
dokumentasi
Pelatihandan KerjasamaInternasional
di bidangKB dan KR
Peningkatan
kualitaspenyelenggaraan
a)
OST dan ITP;
Pengembangankegiatankerjasamainternasional;
b)
Peningkatanoperasionalprogram melalui peningkatankerjasama dan
c)
dannegarasahabat.
dukunganIembagainternasional
ANALISIS GENDER
4)
PromosiKemandirian
danpromosiProgramKB Nasional;
a)
Sosialisasi
swastl,LSOM dan masyarakat;
kemitraansektorpemerintah,
Peningkatan
b)
c)
Pemberdayaan dan penggerakan masyarakat dalam mendukung
penyelenggaraan
program;
kinerjaIMP;
d)
Pembinaan
tnasyarakat;
kepeduliandanperanserta
e)
Peningkatan
mandiri.
sistemdistribusialatkontrasepsi
f)
Dukungankemudahan
s)
Peningkatan PengelolaanManajemen, Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
a)
Pengembangankebijakan program KB Nasional;
Pengembangansistem evaluasi program KB Nasional;
b)
c)
Peningkatan kualitas perencanaananggarandan operasional program;
d)
e)
f)
S)
h)
il
j)
Peningkatanpengelolaansistemadministrasikeuangan;
Peningkatanpenerimaan anggaranbukan pajak;
Peningkatanpengelolaansisteminventaris;
Peningkatan pengelolaanketenagaandan pembinaan kalier';
Pemantapandan pengembanganbidang hukum, peraturan dan ketatalaksanaan
organrsasl;
penyusunan
perangkatmanajemen,
standarsaranadan hasil kerja
Penetapan
BKKBN;
organisasi
program.
pelaksana
kualitassupervisiterhadapkinerjaorganisasi
Peningkatan
4.2
Rencana Aksi dan Kegiatan Pokok Pengarusutamaan Gender dalam Repeta
2003
l.
Program PemberdayaanKeluarga
Kebijakan
Kelualga;
1)
Peningkatan
advokasi,KIE dan KonselingprogramPemberdayaan
2)
kualitaskelompokUPPKS;
Peningkatan
ketahanankeluargarrelalui
Pengembangan
cakupandan kualitaspernbinaan
3)
Bina Ketahanan
Keluarga(BKB, BKR danBKL).
b.
Data Pembuka Wawasan
keluarga;
l)
Peranpria masihkurangdalamprogrampemberdayaan
2)
Dukungankaum pria dalam peningkatankualitaskelompokUPPKS belum
oPtimal;
upayapembinaan
3)
Kepeduliandan keterlibatanpria/bapakdalamnreudukung
masih kurang.
Faktor Kesenjangan
keluargabagi
t)
Kurangnyaaksesinformasi tentangprogrampemberdayaan
kaumnria:
AN^LISIS GENDER
2)
3)
4)
Keterbatasaninformasi tentang peran pria dalam mendukungpeningkatan
kualitasUPPKS;
Keterbatasaninformasi tentangperanpria/bapakdalampembinaanketahanan
keluarga;
keluargalebihbanyakpadaperempuan.
SasaranKIE pembinaan
ketahanan
Isu Gender
1)
AnggapanmasyarakatbahwakegiatanKlB/konselingprogrampemberdayaan
keluargamerupakan
domainkaumperempuan/ibu
;
2)
AnggapanbahwapeningkatankualitasUPPKS tidak memerlukandukungan
kaum pria;
jawab dalamurusan
3)
Adanyaanggapanbahwakaum ibu paling bertanggung
domestik,khususnya
dalampengasuhan
dantumbuhkembanganak.
RencanaAksi
1)
materi dan media KlE/konselingprogram PK, termasuk
Pengembangan
peningkatan
kualitaslingkungankeluargadenganmelibatkanpartisipasikaum
pna;
2)
relasigenderdalamupayapeningkatan
kualitasUPPKS;
Sosialisasi
gender;
3)
Pengembangan
model-modelUPPKSyangbernuansa
peranpria/bapaksecaraoptimalmelaluikegiatan:'
4)
Peningkatan
materidan media KIE tentangrelasikaum bapak/priadalam
a)
Pengembangan
kegiatanpembinaan
keluarga;
ketahanan
b)
Sosialisasipola asuhdan tumbuhkembanganakkepadaorangtua (ibu dan
bapak).
Kegiatan Pokok
1)
Penyusunan
dan pengembangan
materiKlE/konselingdenganmembentuktim
yangmelibatkanberbagaisektor(Pusat,Propinsi,Kabupaten/Kota);
pemberdayaan
2)
keluargadi semuatingkatanwilayahsampai
Operasionalisasi
dengankecamatan;
3)
Orientasi/pembinaankelompokUPPKS;
pembinaan
gender;
kelompokUPPKSdalamkesetaraan
4)
Opelasionalisasi
gender;
5)
Pembinaan/orientasi
bagi pengelolaUPPKSdalamkesetaraan
gender;
6)
OrientasiusahaekonomjprnduktifkelompokUPPKSbernuansa
materi KlE/konselingmelalui berbagaitim
Penyusunan
dan pengembangan
7)
(PusatdanPropinsi);
tumbuhkembanganak
8)
Orientasibagipengelolakegiatanpembinaan
e) PembinaankelompokBina Keluarga;
l0)
KelompokBKB, BKR danBKL percontohan;
Operasional
1 1 ) OrientasiKelompokBKB, BKR danBKL percontohan.
g.
Indikator
sikap dan praktekpria/suamitentangkegiatan
1)
Meningkatnyapengetahuan,
programPK;
2)
Keluargayang
Tersedianyamateri dan media KIE programPembe!'dayaan
mendorongketerlibatan
kaumpria;
3)
4)
5)
Meningkatnyapemahamanpria/suamimengenairelasi genderdalam upaya
peningkatan
kualitasusahaekonomiproduktifkeluarga;
Meningkatnya dukungan pria/suami dalam peningkatankualitas usaha
ekonomiproduktif;
jawabnya
Meningkatnyakepedulianpria/bapakmengenaiperandan tanggung
dalampengasuhan
dantumbuhkembanganak.
2.
Program Kesehatan Reproduksi Remaja
a.
Kebijakan
angkakehamilandanaborsi;
l)
Pendewasaan
usiaperkawinansertapenurunan
2)
Peningkatanpartisipasi,kesadarandan perilaku remaja tentangkesehatan
jawab.
reproduksiyangsehatdanbertanggung
b.
Data PembukaWawasan
reproduksiyang menimpalemrja putri
kesehatan
1)
Adanyamasalah-masalah
(sepertikehamilanremaja,baik di dalam maupundi luar perkawinan,sefta
2)
aborsi yang tidak jarang menyebabkankemalian maternal);
Partisipasi remaja laki-laki lebih rendah daripada remaja perempuan dalanl
kegiatan KRR.
Faktor Kesenjangan
l)
Rendahnya pengetahuanorang tua dan remaja tentang kesehatanleproduksi;
2)
Kemiskinan menyebabkan anak laki-laki memperoleh prioritas Lltama untuk
3)
4)
d.
sekolah, sedangkanperempuan menikah;
Kepedulian remaja laki-laki dalam kegiatan KRR rendah;
Manfaat kegiatan KRR kurang dirasakan oleh remaja laki-laki.
Isu Gender
1)
Pandanganmasyarakatbahwa anak perempuanpada dasarnyamengurus
pekerjaandomestik(rumahtangga)sedangkananak laki-laki akan menjadi
penanggung
bebanekonomikeluarga;
2)
Persepsimasyarakattentang kesehatanreproduksiadalah urusan remaja
perempuan.
RencanaAksi
reproduksikepadaorangtua
Peningkatan
advokasidan KIE tentangkesehatan
l)
dan remaia:
modelPusatInibrmasidan KortsultasiKRR bagi remaja
Z)
Pengembangan
sertakeluarga;
laki dan perempuan
kepadaremajatentangpentingnyaKRR;
Sosialisasi
3)
4)
Pengkajian dan pengembanganmateri media KIE dan konseling KRR dengan
sasaranspesifik remaja (laki-laki/perempuan).
Kegiatan Pokok
Advokasi,KIE danpromosiKRR bagikeluargaremaja
l)
ANALISIS CENDER
2)
i)
4)
5)
6)
1)
8)
9)
10)
Advokasi, KIE dan promosi KRR bagi Tim PenggerakPKK, Tokoh
masyarakat
danTokoh agama;
Pembentukandan pembinaanPusat Informasi dan Konsultasi KRR di
Propinsi/Kabupaten/Kota;
pengembangan
PusatInformasidan KonsultasiKRR;
Operasional
Orientasitenagainti PusatInformasidan KonsultasiKRR;
BimbinganprogramKRR;
penyuluhan
untukkelompokremaja;
Operasional
Promosikesehatan
reproduksikepadaremajadi Propinsi/Kabupaten/Kota;
Pembinaan
KRR melaluikelompokseminatdi tingkatkecamatan;
Pengembangan
SOPdankonselingKRR di tingkatpusat.
Indikator
1)
Meningkatnyapengetahuan,
sikap dan perilakuremajadan keluargatentang
:
kesehatlnreprodr"rksi
Terbentuknya
PusatInformasidanKonsultasiKRR di setiapKabupaten/Kota;
2)
?\
partisipasiremajadalamkegiatanKRR;
Meningkatnya
4)
Meningkatnyakepeduliandan kesadaranremajalaki-laki tentangkesehatan
jawab;
reproduksiyangsehatdanbertanggung
5)
Terbentuknya
KRR di setiapKabupaten/Kota;
modelpusatpelayanan
Telsedianyamateri dan media KlE/konse'lingKRR yang spesifik (remetja
6)
pria/wanita).
3.
Program Keluarga Berencana
Kebijakan
partisipasipria dalamber-KB;
Peningkatan
1)
Peningkatanpengetahuandan kesadaransuami tentang penanggulangan
2)
masalahkesehatanreproduksi(PMKR) yang mencakupkesehatanseksual,
infertilitas,PMS/lMS,danHIV/AIDS;
kelangsungan
hidup ibu,
Peningkatanpartisipasisuami dalam perneliharaan
3)
bayi dananak;
pelayanan
di daerah
4)
Pemberian
KB/KR terutamabagi ibu dananakperempuan
pengungsi.
b.
Data PembukaWawasan
- SDKI 1997);
priadalamber-KBrendah(1,1persen
Partisipasi
1)
isteriyangdisalahkan;
2)
Ketidakpuasan
hubunganseksualsuamicenderung
pihakyangdisalahkan
biasanyaisteri;
3)
Dalammasalahinf'er-ti'litas,
4)
Inferlil karena faktor suami 40 Vo,faklor istcri 40 Va dan faklor suami dan
isteri 20 Vo:
Jr.rmlahkumulatif penderitaI{lV sampaidenganMaret 2001 adalah 1.956
5)
19,5Vo;
kasus,denganrincianlaki-laki 80,5o/odanperempuan
6)
Angka kematianibu masih tinggi: 373 per 100.000kelahiranhidup (SKRT
r 995):
25
ANALISISGENDER
7)
Di daerah pengungsian,kaum ibu dan anak perempuanlebih banyak
mengalamimasalah-masalah
KB/KR.
Faktor Kesenjangan
l)
Dukungantelhadappengembangan
rnetodekontrasepsi
pria kurang;
2)
Jenismetode/alat
kontrasepsi
untukpria terbatas;
3)
Pengetahuan
suamitentangmetodeKB pria rendah;
4J
Informasitentangperansuamidalam KB/KR kurang;
5)
Tempatpelayanan
KB/KR untukpria terbaras;
6)
Suami cenderungtidak merasabersalahdalam ketidakpuasanhubungan
seksualdaninfertilitas;
7)
Rendahnyakesadaransuamitentangpenggunaan kondom untuk pencegahan
PMS/IMSdanHIV/AIDS;
8)
Keterbatasaninformasi pencegahanmasalah kesehatanreproduksi bagi suami;
g\
l0)
il)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
d.
Keterlibatan suami dalam pemeliharaan kelangsungan hidup ibu, bayi dan
anakmasihrendah;
Kepedulian suami kurang dalam mengantisipasi4 .,Terlalu,, dan 3
"Terlambat" selama masa kehamilan dan persalinanserta asuhan pasca
keguguran:
Keterbatasaninfo.masi bagi laki-laki tentangpemeliharaankelangsungan
hidup ibu, bayi dananak;
Saranadan fasilitasKB/KR di daerahpengungsibagi kaurn ibu dan anak
perempuansangatkurang;
Kebersihan peroranganbagi ibu dan anak perempuan lebih sensitif
dibandingkan
pria;
Kehamilanyang tidak direncanakan
mengakibatkan
bebanibu yang semakin
berat;
Kurangnyakepeduliansuami untuk segeraber.-KBdenganmenggunakan
kondomyangpalingpraktisdigunakandi daerahpengungsi;
Kurangnyakepeduliansuami tenrangrisiko kehamilanyang dialami oleh
isteri;
Kurangnyakepedulianbapakterhadapkebersihan
perorangan
yangberkaitan
denganKR anakperempuan.
Isu Gender
l)
Lingkungansosial budaya di masyarakatyang menganggapn-rasalah
KB
bukanurusanpria, tetapidomainkaumwanita;
2)
Dominasipria dankurangnyatanggungjawab
sr.rarni
lerhadappenanggulangan
masalahkesehatan
reproduksi
;
3)
Suami kurang peduli dalam masalahpemeliharaan
kelangsungan
hidup ibu,
bayi dan anak;
4)
Dominasi pria dalam pemenuhankebutuhanbiologis yrng berakibat pola
kehamilantidak diinginkanbagi ibu danpelecel-ran
seksual.
RencanaAksi
partisipasipria dalamKB dan KR melalui:
Peningkatan
1)
Peningkatan
dukunganpengembangan
metodekontrasepsi
pria;
26
ANALISIS CENDER
r2)
Pengembanganadvokasi, KIE, promosi dan KIP/K untuk peningkatan
partisipasipria dalamber-KB;
pria;
alatkontrasepsi
akseskualitaspelayanan
Peningkatan
seminat(suamiisteri);
kelompok-kelompok
Pengembangan
Peningkatankemampuan pengelola dan petugas lapangan KB dalam
partisipasipria dalamber-KB;
peningkalan
Pengembanganmateri dan media advokasi, KIE, promosi dan KIP/K
partisipasipria dalamber-KB;
advokasi,KIE, promosidanKIP/K bagi pria tentangPMKR;
Peningkatan
Peningkatan kemampuan pengelola dan PLKB dalam meningkatkan
partisipasisuamidalamPMKR;
materiadvokasi,KiE, promosidanKIP/K partisipasisuamidalam
Penyediaan
PMKR;
Peningkatan advokasi, KIE, promosi dan KIP/K bagi pria tentang
hidupibu, bayi dananak;
kelangsungan
pengeloladanPLKB dalammeningkatkan
kemampuan
Peningkatan
hidupibu, bayi dananak;
partisipasisuamidalamkelangsungan
materiadvokasi,KIE, promosidan KIP/K partisipasisuamidalam
Penyediaan
13)
kelangsunganhidup ibu, bayi dan anak;
Penambahan fasilitas pelayanan KB/KR
2)
i\
4)
5\
6)
1)
B)
e)
10)
r1)
14)
yang memadaibagi ibu dan anak
perempuan;
Advokasi, KIE, promosi dan KIP/K tentang pemeliharaankebersihan
perorangan.
Kegiatan Pokok
barudi tingkatpusat;
metodekontrasepsi
Pengembangan
1)
materi KIE pria bertanggungjawab di tingkat pusat dan
Pengembangan
2)
3l
4)
5)
6)
proplnsl;
Pengembangan pelayanan KB prialsuami di tempat kerja;
Pembentukan kelompok KB pria dan kelompok sebaya/seminat;
Orientasi/pelatihan KiE dan konseling tentang pelayanan KB pria sampai
dengan tingkat Kabupaten/Kota;
Pengembanganmateri dan media di tjngkat pusat dan propinsi.
Indikator
persendali totalPesertaKB Aktif (PA)
pria ber-KB sebesar'5,4
Terpenuhinya
1)
di tahun2003:
jumlahkelompokseminat(suami/isteri);
Meningkatnya
2)
Meningkatnyajumlah suarni yang mengetahuidan menyadaripentingnya
3)
reproduksi;
masalahkesehatan
pencegahan
danpenanggulangan
Meningkatnya jumlah suami yang peduli dan berpartisipasi dalam
4)
hidup ibu, bayi dan anak;
pemeliharaan
kelangsungan
5)
pelayanan
KBIKR yangmobile:
Tersedianya
kebersihanperoranganyang
Tersedianyasaranadan fasilitaspemeliharaan
6)
memadaibagi ibu dananakperempuan.
ANALISlS GENDER
4.
Program Penguatan Kelembagaan dan Jaringan KB
Kebijakan
l)
Peningkatanpengetahuan,sikap dan perilaku para penenru kebijakarr,
pengeloladan pelaksana
Progr.am
KB NasionaltentangKKG;
2)
Pengembangan
SistemPencatatandan pelaporanprogramKB Nasional.
b.
Data Pembuka Wawasan
l)
Beberapakebijakanoperasional
programKB Nasionalbelumresponsifgender
(masihtedokuspadaperempuan);
2)
DatadaninformasiprogramKB Nasionalyangtersediadari sistempencatatan
dan pelaporanKB Nasionalbelum se.luruhnya
teryilahmenurutjenis kelamjn.
Faktor Kesenjangan
l)
Penentu kebijakan, pengelola dan pelaksanaprogram belum sepenuhnya
sensitifgender;
2)
Pengetahuandan pemahamanpara penentu kebijakan, pengelola dan
pelaksana
programKB Nasionaltentangkonsepdan arti pentingKKG masih
kurang;
3\
Akses untuk mencari data program KB Nasional rcrpiiah menurutjenis
kelaminbelumtersedia;
4)
Tidak adakontrol untuk memilahdatakarenasistempencatatandan pelaporan
belummendukuns.
d.
Isu Gender
1)
Persepsiparapengeloladan pelaksana
ProgramKB Nasionaltentangkonsep
KKG belum sama;
2)
Belum ada penyesuaian
sistempencatatan
pelaporanprogramKB Nasional
terpilahmenurutjenis kelamin.
RencanaAksi
1)
Pengkajianulang kebijakanProgram KB Nasional yang belum responsif
gender;
2)
Penyusunanmateri ProgramKB Nasionalyangresponsifgender;
3)
Advokasidan sosialisasircntangprogramKB yang responsifgenderkepada
para penentukebijakan,pengeloladan pelaksanaprogram KB di semua
tingkatanwilayah;
4)
Pengembangan
sistempencatatan
pelaporanprogramKB Nasionalterpilah
menurutjenis kelamin.
Kegiatan Pokok
1)
Penelitiandanpengembangan
program;
2)
Monitoring dan evaluasiprogramKB;
3)
Pengembangan
kebijakanprogramstrategis;
4)
AdvokasiPUG kepadaparapenentukebijakan;
5)
Pengembangansistem pencatatanpelaporanprogram KB Nasional terpilah
menunltjeniskelamin.
28
ANALISISGENDER
Indikator
1)
Terintegrasinyakonsep gender dalam program-programpembangunandi
dalamRepetatahun2003;
2)
Tersedianyamateri advokasidan sosialisasitentangprogramKB Nasional
yang responsifgender;
Tersusun dan terlaksananyasistem pencatatanpelaporan program KB
3)
Nasionalyangmampumenyediakan
datadaninformasiprogramKB Nasional
terpilahmenumtieniskelamin.
BAB 5
PENUTUP
genderperlumenjadisalahsatu
bahwapengarusutamaan
ProgramKB Nasionalberkeyakinan
fokus senftal yang harus dilaksanakansecaraserius dan berhati-hati.Karena menyangkut
kita, juga kita berada
masalahdalamkeluargayang cukup sensitifdan budayamasyarakat
dalam lingkunganmasyarakatyang sedangdalamprosestransisi.Dalam kondisi demikian
tldak berhati-hatijustru akan dapal membawaakibat yang kontra
kalau penanganannya
produktif.
Tantanganyang dihadapi Program KB Nasional dalam mengembangkankebijakan dan
program pembangunanke'luargaberencanayang responsifgendermasih memerlukanupaya
yang keras dan memerlukan waktu untuk menyelesaikannya. Sementaraitu, jajaran
pimpinan BKKBN belum seluruhnyamempunyaipemahamanyang sama tentang strategi
genderuntuk mewujudkankesetaraandan keadilangenderdalam Program
pengarusutamaan
KB Nasional,selaindata yang tersediajuga masihbelum memadai. Dua aspekini perlu
program KB yang responsif
mendapatkanprioritas tinggi dalam upaya menyelenggarakan
sender.
DAFTAR SINGKATAN
Anak Balita
Bappenas
BKB
BKKBN
BKL
BKR
BUMN
CIDA
Dir
DITPRI
DPA
GAD
GAP
GBHN
HAM
HIV/Aids
ICPD
IMP
IMS
INPRES
ITP
KB
Kepmen
KIE
KIP/K
KKG
KPKU
KR
KRR
Kukesra
LANSIA
LPND
LSM
LSOM
Anak berusiadi bawahlima tahun
BadanPerencanaan
Pembangunan
Nasional
Bina KeluargaBalita
BadanKoordinasiKeluargaBerencana
Nasional
Bina KeluargaLansia
Bina KeluargaRemaja
BadanUsahaMilik Negara
Canadian I nternationaI D eveIopment Agency (B adanPembangunan
Intenrasional
Kanada)
Direktorat
DirektoratPeningkatan
Partisipasi
Pria
Development
PlanningAssistttnce
project(ProyekBantuan
Perencanaan
Pembangunan)
(GenderdanPembangunan)
Genderand Development
GenderAnalysisPathway(Alur Kerja AnalisisGender)
Garis-garisBesarHaluanNegara
Hak AsasiManusia
H uman I mmunodefici ency Virus/Acquir ed I mmune Defici ency
Syndrome
InternatictnalConferenceon PopulationDevelopment(Konferensi
Internasional
tentangPembangunan
Kependudukan)
InstitusiMasyarakatPedesaan
InfeksiMenularSeksual
InstruksiPresiden
Internalional Training Program (ProgramPelatihanInternasional)
KeluargaBerencana
KeputusanMenteri
Komunikasi,Informasi,Edukasi
Komunikasiinter Personal/Kelompok
Kesetaraandan keadilanGender
Kredit PeningkatanKemitraanUsaha
Kesehatanreproduksi
Kesehatanreproduksi remaja
KreditUsahaKeluargaSejahtera
Lanjutusia
LembagaPemerintah
Non-Departemen
LembagaSwadayaMasyarakat
LembagaSwadayaOrgan.isasi
Masyarakat
DAFTAR SINGKATAN
Meneg
Menmud
Monev
NAPZA
OST
D
PK
PLKB
PMKR
PMS
POP
PROPENAS
PUG
PUS
PUSJA
PUSRA
REPETA
Renstra
SDM
SKRT
TFR
UPKG
UPPKA
UPPKS
UU
WID
WSP II
Menteri Negara
MenteriMuda
Monitoring& evaluatfun
Narkotika,PsikotropikadanZat Adiktif
OverseasStudyTraining (PelatihanStudi Di Luar Negeri)
PesertaKeluargaBerencana
Aktif
Pemberdayaan
Keluarga
PetugasLapanganKeluargaBerencana
Penanggulangan
MasalahKesehatanReproduksi
PenyakitMenularSeksuai
Policy Outlook danPIan of Action
ProgramPembangunan
Nasional
Pengarusutamaan
Cender
Pasangan
Usia Sr:bur
PusatPelatihanCenderdanPeningkatan
KualitasPerempuan
PusatPenelitiandanPengembangan
KeluargaSejahtera
dan
Peningkatan
KualitasPerempuan
RencanaPembangunan
Tahunan
RencanaStrategis
Manusia
Sumberdaya
Survei KesehatanRumahTangga
Total Fertility Rate (Angka KelahiranTotal)
UsahaPeningkatan
Gizi Keluarga
UsahaPeningkatan
Pendapetan
Akseptor
Keluarga
UsahaPeningkatan
P endapatan
KeluargaSejahtela
Undang-undang
(WanitadalamPembangunan)
Womenin Development
WomenSupportProject II
LAMPIRAN 1
MATRIKS ANALISIS GENDER
PEMBANGUNAN KB NASIONAL
_ 2OO4
PROPENAS2OOO
-^EE=
cA €: € scE s r,3E
iiEEi
5 Et€ *-t"'E!5EE
:ei€i
EsFEE E EE:
5
E
si
g
i
iE E"E
E"O
g"e
rn
z
; : E €E
3E
saiaE
€
iEgEi
E?
pEEa
E Ft
;; EgE
r iEFEFs
EEEggt€.u;i
z
z
z
*
=E
E
Eiz if t€E"EE
g
*;"F*
EEii;
$"
I
t
gg=qEqEci
F#s
=f€sf
;f
*g=ea;fffs?
I
F
n;..a
E E'3F
$o .
d
EE9-
"
dE=
J
E
Ps
55
|.'cr
z?
<X
4rn
0z
z9
<Fr
af
lri
zi-\
,'A
a
z
gil
gg?gl
igAgggElg
gf€;€EEEgi€a$ge
i3E
iia€ii€
iEii€EglEE
ru
ilt
'Ei,
cg?,r=sEta"*
ili[]
q
'niii,
k
|t?
':'p,
-v9
F3
l.{r
lEr
lr
Lrini
e
EFsi€:gEi$?t
iE€lgFi+rii?
gcEacta;EeE
'a,3
-E $
r
G
.-
FE * i
i
tr
2
=
b
F9.
rs=*;=
E
iE*d
E*iEd
;:Ex
1g
!
9
r € s F i a. { FH*EE= " -;i Z -*; I e $ s
tr
=?
E
*
I Er :55 s
EEg$ESFEgie€EtE
s 5 E * , E E q ;E="
E* i t €q€i
.6
rl
z
z
z
U
d
d
o
{
,:
d
i
5N
trE
zta
<1 A
d€
u
gi
r!;
a;€,;gsr+
EiE{;! q;-Ki:;
st€EaEE,:e
*a€
d.+
i
95;
"Ef$"
e+u=5i
= [-5
L c
C
E
i
r . - {
-
d
E
c
gEgiiEs€
igFEsgEEEF6E€
.;i*t
iaEtg;aE€
€JEiEEE;E
gFFc{EEg$€ea€
EiEiEEf
gg;EgE€E
zt
Hai"FHIF=*r
+ iEEe
z
EE$HHol;
EEi 'EE--
V)
V)
{A
:5
rl
z
ei
i N
Fr
E
;sgEerrFc
EE
ag$ssi=;re--FE€FE
E=
eE=sE:e
z
q
Et9d:!
T ;TEEF:i
€
5
Es.e; ;i Eiti;?eIFii
! q i:a:s:a P
< ' a ; E E g E F ;x
.t tgE; E**EEttrgc€Ec
a
vj
z=
<;(
Zcn
p<
az
9
:"
rili'
9;
EX
!3
g*-E
, rg,H;€iE"iEEF;
sisf,E$gi
: r E E E i s . EE . : " . E
t 3
*E
El
r4
+eEFai
ese;t;ei
+?iel:FE:gEE
c4
aS:
5
3
J
ft ?.E E 9:
E-q
e€
i
q!6
E F+€
I E gg e ! : E - E - E . i - e - E " E
e
z
r.i
f::
a
ae
e3{
NH
eiAH ?E i*
X
E
5c
F€
is*E
u
F
3
;
s
! :
c<E
!a
vS
Sc
8. Y:
!€gi
F 5's. !" € € gs
: ;8 5 .? I" FE
E €; F" c E i$
Fl
FgEEs EEF€
Z
-i
^c
S.
<
t,r
3!EE
E E * aag
q
E F ;j F:€'
?€E"E
t
i
f,:E
z
z
Ir{i
E€T!
fu FglgFFE
ri
zlll
d
rj
gg
;
j
drj
.,lr
=;-d:
,iii
d,> *
:eg3u.i€Es3Eiag
EY
4.
*i<.
F c
_ & {g :
=
t{N
E +i
:g
EEee[iE
cgte5€€si
E{i;€?E:E
A
z< o8
3 *:
.iN
-i ul
EiigEiEEE"
EiEgEgg
rE?
eg;EEE
B.g(
'I<
>z
!
F
!;
6?
a
z.i
?
ai
F;i*E3:E;
eE+r
€itE
i€ggt?;tE
gA:FT
<F
d&
E€E
* cr;isg!
i{H
e€g
Ai:ia;g*EE
t
ggE€EgiE
efitiE€A€
e$E€Eeiag€u
;c
:
z
g.;
si
lliii
(h
rn
:
Jl
;
bh
Fl
z
E d*
I6s
at)
i'
;F
I
EEF€
,:^
cR
a
5i
X
E
:=E
r..E
::
r3
aa
F
q
E e
z;=:
E ' 4i i
alEE
E
z
;g*E
c;B
.€s
gE
sF
eF
?E=
iE,EgEg
i gE€3E
€ Efg
F;
F*i€i,g
is:F,gFscs
eg€Ee
giFiFFF
EFFFF
€$'FFggifF
EFggFF
sg
Fl
z
q
z
2
.i
z
dd<idd
DS
IfI
E*o
dE
E.
-d
.id
u
Eff.-ou
o
S.
EE
i'E
FEiEgi
iggFgiigEE
BiigEi
iI
gff€
g
liiiigi,sl
ig€gigiggii
iiigiga
N
22.
<zN
D7)
r\ <
zz
<i.
fr&
Fo.
z
v)
q
:,^ K
il
xF.:
.qp r k - !
z
a
ts= E 5o*^eF
E;i : s,;:re
E E;9
U I
S ^*
6E
Y
CF
s , EE q . : E
:F5
i==rF=
a
i { E ; YH ,
3 e p t t5 +
E , F - EE
€S
!
;
z
dtob.F U r
€E
f'-H E
g
gEE
Fl
z
:s.9:
E:€E
.; :
a
P b EI
ft
z
z
(.)
z
E E EV
:EE E€:
PE 6;f":E
9da:.di<
gE
ggE?i
EEE
i AE
EE Ei ai EE
g'A;
ggiE'ig;g€
:st
3 IEl
ag l salg3g
Fi$
HO
rqN
z=
<-
zcr
cq
r\<
zv,
<F
4/
Xi Fr
z
(n
V)
Fl
z
a
H
;E
F
e;
Ud
trX
*E
:-5
z
Fl
z
(n
z
z
(.)
z
-t
F]N
z=
<-
zN
D0a
t
zz
<F
rh<
4&
FFi
7
tt
a
a
Fl
z
U)
Fd
Td
Fi
E-qE
z
aii
s
g
i€s;g
;EgiEEs
i€F,
i,iugi
e
r ttFii€g€g*E
gEFg
g3g-gEeg€
3iiigai
$fg
3F
?gF
:
€E
v6
E.E
!
;Eq
E }E
>> g
Ect
rl
E
s€E
z
't!:
:
a
4?:
z
z
E-:-
TEE
U
z
E
E €ft ?F-
i€lg:
-s
zt
<o
z- . l(/)
E ;ai-
:;
j
u;
E
I
f flE
€ EE
:3as
I
t
t
e,E=;:;i+.,
E
sEiE
ii<
<t
z&
zz
H
E E
EcE
q E
EE4Fg EEtF:;EFiI-;
F *EiE;aE EzE
rq cr
il
E.rER
S
i
EEq
=?
AF
H E3;AEEi;i*f
ii I
€ar€;:cEE a ! €eF€E€t:qf,E
fi
;0s
6X
sgf Ei9EEEEEg!
[t€a
i : a ; E ttF€s
ibB €
: E; E
t E , g E f E € € ; =6E
!t e
gs
v
s ?+g . ; E 8 . . . .
;;e$a!E+=
& E e i E ' : ! # i s t * s ; .;ssEEE"EFEd
P i Fs
:e
lri
.':"'"-:-3 fE$: :'="" sE5g
z
v)
(n
'qs
rl
nl
it
z
th
a . E* X
a:
;i
Fi
:=6
i "E"9
.s3"
:nt
z
i9:
B
>
S ; c F ;
eu t.E:
* € ss"^€
E
-#
=E
e? ;c;;'E €E:#;=i€ #;=IE
gEE$E
sE €€;€EeE
5;ui.5i;;?fl
EB!$EEF
EiF;FEIF
?F
;FEE
!g?$E
E:[
*Fgg€EF:
EEEgi
EE=
?gEaE
[€*$=gr
Fl
z
gi3EgEEg=6E$,
+cE;AE-sE
E=6at
giFE{;Eegr
a
z
z
EE"i
E"
;=EesiagFe
t rEfleas
i:aFFs
.;,E:::'
:':' F:::=u:':E:::tts::=:*:::*
Q
z
F]
rt
lEiegsie,E
g,?€ei
- Ee
f EiiEaE
ifssgflEEg
gg
gEE
gaggiu
iEi
liElagEig
ia
-it
I-]
cr
z2
<5
zcr
D(a
rh <
zz
<F
FFi
z
V)
U)
Fl
o i
dM
Y E€i"E
. BE ! i i
z
s!
(t
E=
iq
F
tr;i
a
:=a
E:
s
d 3 FiE
,:9,i i$
=€€53
qgflH$
i
2H
'=:d
F
E
c
E
9:Eo€ E
p
I E v g-=
V
-
E
6
ilHEHr
= Hb ; A Y
i gEE !..9
z
Ei
i
F"
;r
€a
F? S 9
5=3! H :
q
9!
bo
:g;E
a
E €
F.= 8o.5 a4\
$ErslgxF
e
Fl
z
i sa $ 5 8s
[BE;;
ii=s
V)
z
tr tr r
z
U
Z
Et
-t
!c)
r4N
XI
z.=
<5
zN
Dra
rrr <
E:
ZA
<f,
4X
:'1F.
tt
z
a
a
Fl
z
(n
e
gE
x
F
E
c
g*"aFH
F;j-E
c;i
:>a
z
-?
a;
x
LAMPIRAN 2
MATRIKSRENCANAAKSI
REPETAKB 2OO3
RESPONSIF
GENDER
E-*
x
E+*E
h
-"gg;r$:gE
!S Er
H =i
EeiK
E
r
qEeo
=
,!
E
llaF
l€ F
EEs
sgEg
fEge+ gEEgeEssi?i
g
z
.!€ E€ 9"4
E . EI ; : E E
g e-9"a E Bd F..9
i^i
.qE
S
iiillil
z
FEgi:E
E
€
Eq ;l
ir3
z E i E x €; F E
eu!.E g3i
:ef,::l*lgFEEE
3!E
5?iEiE
FHE€E;3
BEg3
Egt€Ea
z
a
z
h ' q
z
U
z
.9o
. E
E € € r Et r s4
; E gE : ; E :
J
Eq
dv
!
eE
f,qgg
e,F
E€gEEPSE
d
A)
N
d d
i ;
E
e 5^!
A:t
:
Y3;
y . -
E9.EE€
z
AgEg,E
€
H
5^{-V I dE
g
€ E EE€
<-5VA: E )
a
E
o9
*
t&:
;i=
=Fo
]F
Z
€E
€
SsoZ:5
E
: E 5t.:
E = -="! i.i
!€;6:5;
9!'EF F;
< nD E -i
!EEE€fl
sf,:? i a
J
E!-
z
cz!
O
z
3;
r qoE i
6 A 9e
'=:eiZ
6Y^oi
z;;=
q"E
E+
c EF ;
o
ggEl
I
L
k
z
DZ
e<
lrl:i:::i
l.:lijii'
l:::.:ttl
lr::l
l:.:i
lr<
:o
g!
q
9:.d
E
E gE-9
F^
<3E3
EiEgE
z i tt| <&o tr bo9,
.g9S
aaF
fli
FE€
d
E€EE*
IJ:
IE:
l::2:
l::;<
*E
;
qT E€ S
&Ee
lI r< F
tI Rg i3. -- - g o
zz
5
lr.{.
-:ar
t.{
.eE;'
I::E
'EV
H
E EFi.;TY
oql-E
F;;
3I
E€
e'EV
E;25@.
E
E"rd
z
?
^: ti65
g .l n t E
F
-d;
z
,:
.-F
6;:
z
€Ei€
s *
;,5
+
i'
i€€ F" 5E
:FE:_ EAJ 'U
j
t--
=E--a
E€E€
F"g
9-?
S
av
::
3
\9
d
-F-
fg" ;iH;
;gE iCX
E Z €; ; €
5;9!o
sirsi€
';v!
9?;o
;e4
enb
='-;"'t
FEE=E
<-i
<eEF
dts-svv
lgEtssgEc
EEg$E
8JE € E - €: s F +€ e E c €
€s*
r;g: A€
=*
FsgE!
i*sF
$ E ; 4q
? Ei€a
FE;r€
Iq€€
e " ;z S F
& € E E E " g3 5 - s * E
E: E-E
E ; e EE "
i ^ i :
z
z
q
z
O
7,
a
.: g b
3ir
EY""a
€ - RA-:
955-6 -9
2.ilis
;s-gE
.da='e!
:
-"3
-
g;EEi
a€E€
z
D
E;€8:€.:
aj
;
q
,6
c
E6r5
2.
z
(g
O
z
e
* H E ;= E s "
FT
z
-
4
!z=
N
! . ^
9^E E
I
I
EZ
c;
lE
i
t h
5 E - 9 ; E E5 E : E : , , s €i € E : A =
i=
q
; E E E . vE ? ; F . g ' F
.l 5 9 E
JA
-
?
€
E!:
*EZ
3 =5i€
FEEd:;."E
:U
fs
:!1
e
;
!EgF+qEt
!
E 5 :
E :;i<
I q E . Ei . E E i a
<v
g-iE
F
z
3
la.
,i
?
2
E E€
s
tdE
{
E
,;j
.:!9
=
V ;8tr
z
E
FSFE€EEFE
o
ZE
I
i*
E xE
E
EE€i***
:.Ea
o9
5 E +Fa€i5i
!
E
""=' E: P; f S
'E
!9:
'e
4e
z
-q :l
" 4= =
z +P Ei "b ;
3
.=?
: F
qoAA
- EE v
::=
'€ E E
EE
- uE l E d
F; Z
o*8E!
6ErZ
e
q
i
=
_>.i
z
S
?E
; F'?
a
e
E
z
b
' ; - - q
E
yo
q
O
Z
z
Eg
Ht
xc
E.g
.9: "c* .si |
.<
t12
E C
E E
!-gr2
E
i € : . ?E " F
g! E +
E
q
F
?z
e<
'g;
=
!
-t
: EE.F"
*E
gE
F 14
E;i
3
zE
t
H'Tq
ac+
1.uz
F a:
N
z
;v
qlP n
U
3
?,8
&rd
"*AE
s;
z
=
tF
il:Z;E;
E€g
EI=es
Ea,
ETE
F E ***' E € g*s= 8 9
z
a
Eai€*sE
eas PEvs
r 5 E gE €
e E , r s - E j €; =
.;iJ:9
z
c !'6 9c
i" F ii; t
€
> ev
'FE *EEqE
q*
3-&j;t
z ! EE " 1 i ;
{
EcFi5
= :s€;;$
19 € E 5 Sb
:1iE
E.UAa^
;a
&;
F
€v5_!E
F ici c':2
6. E V h_!
;:E EE9
3
>:E
F.9s
Fid
i5!
=;
;n
'1E.-E
5E.Ets.
'; i9 !p .HFsA _
EfrE E+g
'i'r
E'€*
; d
,=
.
i* a
o! t
{c
s ' ?F
FEEEE
FigFgE
FE
F$gE,
i€,
t?FE€
O
z
60eF
dg3
"68
i
^i
;
i
ttrl!lt r ' E
N
:::::::j
lii::il
. EE3 J :
-EAE
z ,Ij:;i!iH 4 S - 3 3 .
+ilia5 :i9*€ee3 i €
illtsgqEgS
tr!;
'; iE
;ljilii
v)
i1l
*g
,:::;E
oiE
rl!
O
- <
H
t?
z
P.i
+EgE.:Ee€IE. -gEFaEc"q
ecxt
aY;e"F
t5$a+
*Eir EaF
P+E
*:!+
z
3
z
=:l
dv
cEt
r3gFEEF
e€:i5aefIE5
[= F€ !E *
z
3
b€
E ,
€ - aa * E
E " +4 . = *
ii.
z
c;€[E
ir EH* * cc ?E'-,.
Es
Fi egl e?
9 EuE;gctF=E
z
q
' : . EE € g
gi E
.q#e
z
q1
E
.=s
F
g5
+is
.
R
:*:
;!
Eg
6-6 +
;
E E
6<-
n.
oE-i:
g.:9
d9g
Eat
trv.9
S E.i
N
Ei:
ii
i:::s
+
cq
'r;?
6
E X99
iiE
F.E O
5E;
izl
.<.
,a
i.X
,e
: lrl
3
*
Fi
*
g'6.
': t=
tr
Jic i
€E r
& EE 3
a9
r{
z
E
=.v. a
E9
E1 i<:
HSEi
.Ed:
F i liSl
;IE
zZ
F !9a
;E g.:
!3!E
[N
E<
iF
-s:=
E+;
ixi$
;FEEl€F5g5EE"
FgE
l:iili:
Er
E g
x=eF
>b
A
$€EE
i . i i
5,:
': := i= €
&Y=
F'E:
z
F
!
E
!
!
€ :
E . 1. " = -
gF,$ggE
$:ErsEs
2-ie
H.lE=
ag
s
5v=,t6.!>-
5g
sEEaiF
i€9ei5;
iX
i ^ i
r
. H
=9 =?
E€
-
EE
z
SE
ieu
6€f
q
ai
;'#
!F
EE'4
E!
= e
j-E
Pi
se
4i-
iB6
,E.3
3s!
E;
.E
F
"E"eE
F = 5 ^ c\
:FF:f
9-V E€ i
J ^ ; ;
5cq
z
E
F
FYs*
z
U)
z
O
z
g
.a=
EEe
tv
Ei;-E ESgE
=
i
a_
_ a=
Es!€1
=
9.;
.-:e
=
€ EE ; F : i E
€ € r y E E d E " i E ! ? ' EE _ Fe Ee qFo *i
€
Ea" .E
Els=qc
rE_pFEeE; ;";;E
^ gEe' iR
€ e E = A €" ;& } ' i j !
H'i;Et sEE,3-i"i
5i: e!'l i ; > t o l
e!s_9-3 dE€ 3..9S 8:€ ;:-3
i;
id;
ta*asFf:E
J
c !€*n
N
*Eti:E
:-5;
z
j
E6
= a
^E:3E .3
.;E qE E
EEE$E
n
E2=s
.F
EEg"I:I
fE
o
z
O
7
E i
cg
-<
\2
q
E-ns F
;
i
EEa ;EEEq+
Eg:e
E E E E . : F E :€gE E
z
. g € - qa
gsFg3?gEgEg
EErE
€:EfE
cgrE€a
3EfiF€
$EE;E€
SFEEF
d3
X*
.r
q".E
6.
)2
1- a9 ,
Fa<
-
r>
P*E
E1;q€
E
-o.s
9is
.. :.V's
E F5F
E
;.Za
rs Eil ;
o
F
f
e
J d ;
'F
F<
F
.:
>**
iPJ
*
l€;
?f ;c!
?: - E
"*S;
qiH;
t'6
.eo.:
ts';GG
E ;i? q
:i*;!
E 9 E *E ; i s F * ; i s
E * E ! E E E a: F e X I i E 9 s 1
'6
!!
Ei:r,
: E€ . 8
!;k
:l bs'a
H':* C!
>g E B,
a!
"
ze
!EEs
..q!
€
k
F.=
c
F
i
e
tr
EEFc"5 -P=8":
P€
6'
gE;'E
F
F
b
i3.5E3
z
>':E F i
6H E F E
a!:
S--:YE3
€ 3 E g E€ { 3 E E
4=-6HE
€ , E E S , € #" >€c€, 6Ec €
i q :
z
z
F
"E"F
eH=
t a
?
HE+
'.E
Af.
:€
E! €
E . eE
*:
ea;
E
A
i
E9
EE
,,i :.i
z
U
z
h
z
n
5
5g
A&
E>
dR
9 i
r
E
EYo
'::i E E F ,
; =:
d X E1 , E
t v t qi
d 3_-9
!tr
N
ts
E^:"HE
z
I
6
E; EY
.;*;x
!,;;e
q
j
q?
z
O
z
2
.(g
zt
q
g*;"E E=:i €=r €;€ E **z
gfgFEgf,
gi?s
gu=*
gEg€gg
=E??
:16:
:A:
t)
z
EEE"E!
E g - Ef s "
{
k
k
t
ial
>U
ri
x EFEE
2
s
:9:
:a:
:J'
:lr) i
i &.EEE
ES ' E E
:2:
a
ZE
'I
:<
:c
:z
'F
rEi=*H
inigE
i
x
<* esq
z
'3*
;.=v
EFi
H
I.EEF
z
€V'E
, i€t.;t;i
E6EY
I Es v E - * . 3 e . 4
E*flEFa€EE
EigE€
j
E5
,;'
6V
z
F
:
EF^
tr
E
*
Y6
:a
F^9
E€
>
4:
9 9!
E;
aa
:
Y
a
Eoa
6E
&o
=E
E
s9 d# d2 !E
i =!z P
Ei g : s
PHFTE
EF
<&
dd+
z
vE
F=
z
a
z
d
z
q
- 6
E-g
'E q
E
83
:Fg" fc Fa . - r3
=in
E3;s
EvE
a+rsv
Y
F E
O F.
e
SHBe.E
F , Ei E s j - 6 e 3
E
FeE:3.9 F:V P
! = € E E a F s c " a F * E E=gE F * :
E"
P.+e -z E
i *E49 ,
&
ti* E
E
Bx..;'If
si-s:8.€
S"=F!
"-"-"'d
N
I
eEEE
qE-
z
\
s.g Ev g
k
:iiE*s
5 >g FE E
3EfEe'9
q
E € A F . E*
z
()
z
q
(g
- <
.-
€*aFgHt-
tEsgE
ir;
5E
d E - 98 . 2 € € E
.Fs
:
EECVJE
=: "! S
6e*-ii
E: = ; . 9
:FFFt
E a:.-F
E EEe
E: E:
.Yig.ts
i:
i
; ^ i
t<
r sEE
EsssiE
€i*EpE=
! I E es F !
d
&{c
S=
a
A E1 # E Eq
6
Fi
9ia
z
g
{
+"92
a:i
ESe
r9S
s 9t
z
b E
tSrEE
;tEE
<€Z E.8 i: E: H.
d
Download