MIPMIPA, Vol. 12, No. 1, Februari 2013 : 64

advertisement
64
PENUMBUHAN LAPISAN TIPIS FeZn DENGAN TEKNIK ELECTROPLATING
Erniwati, Ida Usman, dan Suratman
Jurusan PMIPA/Fisika FKIP Unhalu Kampus Bumi Tridharma Kendari 93232
Abstrak : Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh variasi waktu pada pendeposisian
lapisan tipis FeZn dengan teknik electroplating terhadap nilai konduktivitas listriknya.
Penelitian ini di bagi dalam dua tahap yaitu tahap pendeposisian lapisan tipis FeZn dengan
teknik electroplating, dan tahap karakterisasi konduktivitas lapisan tipis FeZn listriknya
dengan menggunakan four-point probe ( FPP). Hasil deposisi lapisan FeZn diperoleh sebanyak
tiga sampel dengan variasi waktu deposisi selama 5 menit (sampel 1), 10 menit (sampel 2) dan
waktu 15 menit (sampel 3) dengan perubahan fisik dari material besi (Fe) yang berubah
menjadi putih keabu-abuan. Dari hasil karakterisasi diperoleh hubungan Nilai konduktivitas
material FeZn semakin besar seiring dengan bertambahnya waktu elektoplating. Yaitu sebesar
(1,983 + 0,000144) x1003 (Ω ) untuk sampel hasil deposisi selama 5 menit dan konduktivitas
listrik sampel hasil deposisi selama 10 menit sebesar (3,594 + 0,000115) x1003 (Ω ) serta
konduktivitas listrik sampel hasil deposisi selama 15 menit sebesar (4,170 + 0,000037) x1003
(Ω ) .
Kata Kunci : Deposisi, electroplating ,konduktivitas
PENDAHULUAN
Logam mempunyai banyak keunggulan seperti keras,kuat dan daya hantar
listriknya yang tinggi serta dapat digunakan sebagai bahan dekoratif. Salah satu jenis
logam yang banyak digunakan adalah besi (Fe). Besi (Fe) banyak digunakan karena besi
merupakan logam yang banyak ditemukan di alam, mempunyai harga yang murah, dan
mempunyai sifat yang kokoh, tidak berbahaya erta mudah diolah, sehingga logam ini
paling banyak digunakan diberbagai bidang. Namun demikian, besi juga memiliki
kekurangan yakni mudah teroksidasi terhadap oksigen atau mengalami korosi. Kendala
ini biasanya diatasi dengan pelapisan logam lain yang tidak mudah teroksidasi.
Seiring dengan perkembangan teknologi dewasa ini yang semakin pesat maka
teknik deposisi lapisan tipis merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan sehingga
sifat material yang ingin diperoleh dapat sesuai dengan spesifikasi aplikasi. Untuk
mengatasi atau mencegah terjadinya kerusakan pada besi salah satu cara yang dapat
dilakukan, diantaranya adalah dengan mendeposisi atau melapisi besi dengan material
yang lain.
Salah satu material yang dapat dilakukan untuk pelapisan besi adalah seng
(Zn). Seng memiliki sifat ketahanan korosi terhadap udara luar. Oleh karena itu seng
banyak dipakai untuk melindungi logam-logam lainnya terhadap korosi, atau seng dipakai
sebagai bahan murni (Van Vliet dan Both, 1983).Seng termasuk unsur transisi dan
MIPMIPA, Vol. 12, No. 1, Februari 2013 : 64 - 70
65
mempunyai sifat fisik logam yaitu bersifat keras dan daya hantar yang tinggi dimana sifat
ini berhubungan dengan struktur logam dan ikatan antar atom pada logam tersebut.
Pembentukan lapisan tipis FeZn dapat dilakukan dengan beberapa teknik
diantaranya, electrodeposisi, evaporation, sputtering, ion plating, Physical vapour
deposition (PDV ),dan Chemical vapor deposition ( CVD ).
Pada proses pelapisan logam dengan electroplating ini banyak faktor yang
mempengaruhi pembentukan lapisan, yaitu tegangan yang digunakan pada saat proses
electroplating, waktu deposisi, suhu larutan, dan konsentrasi larutan, sehingga sifat
material yang dihasilkan dapat sesuai dengan spesifikasi aplikasi. Namun pada penelitian
ini hanya dilakukan pendeposisian lapisan tipis FeZn dengan teknik electroplating, untuk
melihat pengaruh parameter waktu
proses electroplating terhadap konduktivitas
listriknya.
KERANGKA TEORITIK
1. Penumbuhan Lapisan Tipis
Penumbuhan lapisan tipis dengan cara deposisi melibatkan tiga tahapan utama,
yaitu: Pembentukan ion/atom/ molekul, pemindahan jenis ion/atom/ molekul ke substrat
melalui medium, dan kondensasi lapisan tipis pada substrat secara langsung atau melalui
reaksi kimia dan reaksi elektroda untuk membentuk endapan padat.
2. Pelapisan Logam dengan Electroplating
Electroplating adalah proses pelapisan logam
yang menggunakan prinsip
eletrokimia.Dalam metode ini komponen bersama dengan batangan atau lempengan logam
yang akan dilapisi, direndam dalam suatu larutan elektrolit yang mengandung garamgaram logam pelapis (Chamberlain, 1991).
Prinsip dasar elektroplating adalah penempatan ion-ion logam pelapis di atas
substrat yang akan dilapisi melalui metode elektrolisis yakni menguraikan senyawa kimia
dalam larutan elektrolit dengan mengalirkan arus searah. Arus listrik yang mengalir
dalam larutan menyebabkan terjadinya reaksi kimia, yaitu peruraian ion-ion dalam
larutan.Ion-ion positif akan bergerak ke katoda dan ion-ion negatif bergerak ke anoda
sehingga terjadi pelapisan pada substrat. Anoda merupakan elektroda yang menghasilkan
elektron sedangkan katoda adalah elektroda yang menerima elektron yang merupakan
tempat pengendapan saat proses electroplating.
Penumbuhan Lapisan Tipis FeZn dengan Teknik Electroplating (Erniwati, Ida Usman, dan
Suratman)
66
Gambar 1. Skema rangkaian proses electroplating
3.
Parameter Deposisi
Parameter yang sangat berpengaruh adalah: suhu larutan, konsentrasi, dan waktu
deposisi. Alat juga dilengkapi dengan pengatur jarak elektroda, pengatur potensial
elektroda, serta pengukur suhu.
4.
Electroplating Besi ( Fe) dengan Seng ( Zn)
Logam Fe ditemukan dalam inti bumi berupa hematit. Fe hampir tidak dapat
ditemukan sebagai unsur bebas. Fe diperoleh dalam bentuk tidak murni sehingga harus
melalui reaksi reduksi guna mendapatkan Fe murni. Fe ditemukan terutama sebagai
mineral hematit (Fe2O3); magnetit (Fe3O4); mineral lain yang merupakan sumber Fe
adalah limonit (FeO(OH)nH2O), siderite (FeCO3), dan takonit. Inti bumi sebagian besar
terdiri dari alloy besi-nikel (Fe-Ni) dan kira-kira 5% meteorit yang mengandung alloy FeNi.
Seng (Zn) adalah komponen alam yang terdapat di kerak bumi. Zn adalah logam
yang memiliki karakteristik cukup reaktif, berwarna putih kebiruan, pudar bila terkena
uap udara, dan terbakar bila terkena udara dengan api hijau terang. Zn dapat bereaksi
dengan asam, basa, dan senyawa non-logam. Zn memiliki nomor atom 30 dan memiliki
titik lebur 419,73 oC
Logam Zn memiliki banyak keunggulan, antara lain memiliki daya energi tinggi,
bisa didaur ulang, aman, dan tidak menyisakan emisi (zero emission) sehingga Zn bisa
digunakan sebagai baterai habis pakai. Kegunaan seng pada berbagai jenis industri, yaitu:
melapisi besi atau baja guna mencegah korosi, bahan tabung baterai, bahan alloy seperti
kuningan, nikel-perak, logam mesin ketik, dan penyepuhan listrik (Widowati dkk., 2008).
MIPMIPA, Vol. 12, No. 1, Februari 2013 : 64 - 70
67
Seng ( Zn) sudah lama dikenal sebagai pelapis besi yang tahan korosi ,murah
harganya,dan mempunyai tampak permukaan yang cerah.Pelapisan seng pada besi
dilaksanakan dengan beberapa cara seperti galvanising,sherardising,atau metal sprying
.Namun pelapisan secara listrik (electroplating) lebih disukai karena mempunyai beberapa
keuntungan diantaranya lapisan lebih merata, daya rekat lapisan lebih baik,tampak
permukaan lebih baik.
Fungsi pelapisan seng adalah sebagai anoda terhadap logam ferro merupakan cara
untuk melindungi logam terhadap serangan korosi dan menambah keindahan permukaan
logam.Adapun logam ferro yang dilindungi dengan logam seng mempunyai keuntungan
antara lain sebagai pelindung terhadap korosi, mendapat sifat permukaan benda yang
lebih menarik daripada permukaan logam dasar,dan memperbaiki permukaan benda yang
dilapisi.
5.
Sifat Listrik (Konduktivitas / Resistivitas)
Salah satu sifat listrik bahan
adalah konduktivitas atau resistivitas listrik.
Konduktivitas listrik adalah sesuatu yang dapat dihubungkan dengan hambatan yaitu
resistivitas
 . Konduktivitas
kebalikan dari resistivitas , yang merupakan karakteristik
(sifat) dari suatu bahan. Alat ukur four-point probe (probe 4 titik disingkat FPP) adalah
salah satu jenis alat yang biasa digunakan untuk mengukur nilai kerintangan (resistivity)
suatu lapisan bahan elektronika yaitu bahan semikonduktor, bahan logam dalam bentuk
thin film (lapisan tipis) yang dipergunakan dalam pembuatan piranti elektronika.
METODE PENELITIAN
Waktu penelitian ini dilaksanakan bulan Januari hingga Februari 2012,
dilakukan di Laboratorium Fisika FMIPA Unhalu. Penelitian ini di bagi dalam dua tahap
yaitu tahap pendeposisian lapisan tipis FeZn, dan tahap karakterisasi konduktivitas
lapisan tipis FeZn. Alat dan bahan yang digunakan adalah Besi ( Fe) 89,11 % ,seng ( Zn)
85,5 % dengan ukuran 3 cm x 1 cm, larutan Seng Sulfat (ZnSO4) 1 M, dan rangkaian
electroplating .Proses deposisi dilakukan dengan waktu pencelupan selama 5 menit,10
menit dan 15 menit dan menjaga suhu larutan agar stabil pada suhu kamar.Sedangkan
tegangan yang digunakan adalah dari 4 -12 Volt. Hasil deposisi lapisan FeZn selanjutnya
dikarakterisasi
konduktivitas
listriknya
dengan
Probe
Empat
Titik
(Four-Point
Probe/FPP). Dari hasil pengukuran diperoleh data nilai tegangan V dan arus I yang
selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan nilai resistivitas dan konduktivitasnya.
Penumbuhan Lapisan Tipis FeZn dengan Teknik Electroplating (Erniwati, Ida Usman, dan
Suratman)
68
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil deposisi lapisan FeZn diperoleh sebanyak tiga sampel dengan variasi waktu
deposisi selama 5 menit (sampel 1),10 menit (sampel 2) dan waktu 15 menit (sampel
3).Sampel tersebut selanjutnya dikarakterisasi
konduktivitas listriknya menggunakan
probe empat titik (Four-Point Probe). Hasil pendeposisian lapisan FeZn dengan nilai
konduktivitas lapisan
hubungannya dengan variasi waktu selengkapnya dapat dilihat
pada gambar 2. berikut:
Konduktivitas
x1003(Ωm)-01
5
4
3
Konduktivi…
2
1
0
0
5
10
15
waktu deposisi t (menit)
20
Gambar 2. Grafik hubungan konduktivitas listrik rata-rata
terhadap waktu pendeposisian material FeZn
Pelapisan pelat besi (Fe) dengan pelapis seng (Zn) yang dilakukan dengan teknik
electroplating dikatakan berhasil dengan melihat perubahan fisik dari material besi (Fe)
yang berubah menjadi putih keabu-abuan. Selain perubahan fisik, keberhasilan pelapisan
juga dapat teramati dari ketebalan lapisan yang dapat diketahui dengan bertambahnya
massa katoda dan berkurangnya massa anoda selama proses electroplating. Hal ini terjadi
karena seng yang tereduksi selama proses electroplating tidak seluruhnya terplating pada
material katoda,melainkan larut ke dalam larutan ZnSO4. Hal ini disebabkan energi
aktivasi yang mendorong ion-ion tersebut terdeposisi pada katoda tidak cukup kuat untuk
melawan
potensial
yang
terdapat
pada
permukaan
katoda.
Selain
itu
dapat
mengakibatkan kurang maksimalnya tegangan yang tersupply pada bak palting. Dengan
melihat perbedaan massa tersebut menunjukkan bahwa semakin besar tegangan listrik
yang digunakan maka akan semakin tebal katoda terlapisi oleh pelapis (anoda). Hal ini
sesuai dengan hukum Faraday I yang menyatakan bahwa jumlah zat yang terbentuk pada
elektroda pada cell sebanding dengan jumlah arus yang mengalir. Artinya semakin tinggi
tegangan listrik sumber yang digunakan memungkinkan jumlah arus yang semakin besar
mengalir pada bak plating yang menyebabkan jumlah zat yang terbentuk pada katoda
akan semakin besar.
MIPMIPA, Vol. 12, No. 1, Februari 2013 : 64 - 70
69
Peningkatan nilai konduktivitas material FeZn seiring dengan bertambahnya
waktu elektoplating yakni dari (1,983 + 0,000144) x1003 (Ω )
sampai (4,170 + 0,000037)
x1003 (Ω ) . Hal ini disebabkan karena dengan bertambahnya waktu deposisi maka
semakin banyak partikel Zn yang terdeposisi pada permukaan Fe. Peningkatan ukuran
partikel dan semakin banyaknya seng (Zn) yang terdeposisi menyebabkan elektron dalam
partikel tersebut dapat bergerak dengan lebih baik. Semakin baik pergerakan elektron
maka penghantaran listrik oleh bahan tersebut juga semakin baik. Ukuran partikel FeZn
penting untuk memastikan bahwa elektron konduksi tidak mengalami terlalu banyak
hamburan pada batas butir/partikel.
Semakin besarnya elektron yang mengalir pada
lapisan tipis FeZn menyebabkan semakin besarnya arus listrik yang melewatinya. Hal ini
sejalan teori yang menjelaskan bahwa pendeposisian yang dilakukan terus menerus akan
meningkatkan ketebalan lapisan dan semakin banyak anoda yang menempel pada katoda
(Ohring, 1992 dan Khotimah, 2008)
KESIMPULAN
Waktu yang dibutuhkan pada saat pendeposisian berpegaruh pada sifat
konduktivitas bahan. Nilai konduktivitas material FeZn semakin besar seiring dengan
bertambahnya waktu elektoplating. Yaitu sebesar (1,983 + 0,000144) x1003 (Ω )
untuk
sampel hasil deposisi selama 5 menit dan konduktivitas listrik sampel hasil deposisi
selama 10 menit sebesar (3,594 + 0,000115) x1003 (Ω )
serta konduktivitas listrik sampel
hasil deposisi selama 15 menit sebesar (4,170 + 0,000037) x1003 (Ω ) . Namun dalam
proses electroplating FeZn
sebaiknya memperhatikan parameter-parameter yang lain
seperti suhu, konsentrasi larutan elektrolit, jarak antar elektroda karena akan
mempengaruhi hasil electroplating, Dalam proses electroplating terjadi penurunan
tegangan (dropp tegangan) pada power supply sehingga disarankan agar menggunakan
tegangan sumber jangan melebihi 12 Volt. Selain itu pada proses electroplating juga terjadi
kenaikan temperatur pada larutan elektrolit (ZnSO 4) hal ini dapat diminimalisir dengan
penggunaan waktu electroplating yang tidak terlalu lama dan ideal .
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. Pengukuran Listrik dengan Probe Empat Titik.
http://www.elektroindonesia.com/elektro/elek31a.html. Diakses 08/05/2011.
Anton, Hartono, Tomijiro Kaneko. 1992 Mengenal Pelapisan Logam Elektroplating. : Andi
Offset : Yogyakarta.
Penumbuhan Lapisan Tipis FeZn dengan Teknik Electroplating (Erniwati, Ida Usman, dan
Suratman)
70
Ikbal, 2010. Deposisi dan Karakterisasi Konduktivitas Listrik Material Granular FeAg
dengan Metode Probe Empat Titik (Four-Point Probe)[Skripsi]. FKIP Unhalu:
Kendari.
Irzaman, Maddu, A; Syafutra, H dan Ismangil,A, 2010. Uji konduktivitas listrik dan
dielektrik film tipis Lithium Tantalate (LiTaO 3) yang didadah niobium penta
oksida (Nb2O5) menggunakan metode Chemichal Solution Deposition) Prosiding
seminar nasional Fisika 2010. IPB: Bogor.
Khotimah, L. 2008. Optimasi Parameter Deposisi Cu (Tembaga) dan Ag (Perak) dengan
Teknik Elektroplating Untuk Menghasilkan Bahan Dekoratif Unggul. Lamongan.
Ohring, M., 1992. The Material Science of Thin Films. International editionAcademic Press
Inc, Harcourt Brace Jovanich, Bestan.
Purwanto, S., 2005.Teknologi Industri Elektroplating. Universitas Diponegoro: Semarang.
Sholeh dan Azhar.2008. Teknologi Bersih Pada Industri Lapis Listrik (Elektroplating).
Balai Besar Pengembangan Industri Logam dan Mesin. Jakarta.
Soares, J.M., J.H. de Araujo., F.A.O. Cabral., J.A.P. da Costa.; J.M. Sasaki. 2004.
Preparation and Characterization of FeAg Granular Alloys. Departamento de
Física Teórica e Experimental, Centro de Ciências Exatas e da Terra, Universidade
Federal do Rio Grande do Norte, 59072-970 Natal – RN Departamento de Física,
Universidade Federal do Ceará, 60455-970 Fortaleza – CE.
Suarsana, I K, 2008. Pengaruh Waktu Pelapisan Nikel pada Tembaga dalam Pelapisan
Khrom Dekoratif Terhadap Tingkat Kecerahan dan Ketebalan Lapisan. Udayana.
Bali.
Van Vlack L.H. ,1992.Ilmu dan teknologi Bahan. Erlangga:Jakarta.
Widowati, Astiana, S dan Jusuf R., 2008. Efek Toksik Logam. Andi: Bandung.
Young, H.D., Freedman, R.A., 2003. Fisika Universitas Ed.10 Jil. 2. Erlangga: Jakarta.
MIPMIPA, Vol. 12, No. 1, Februari 2013 : 64 - 70
Download