Model 5 Prinsip Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) Peningkatan Berkelanjutan Peninjauan Peninjauan Ulang& Ulang& Peningkatan Peningkatan oleh olehmanajemen manajemen Ref : Permenaker No. Per. 05/Men/96 pasal 4 Pengukuran dan Evaluasi SMK3 – by I. Hubert Widiastono Komitmen dan Kebijakan Perencanaan SMK3 Penerapan SMK3 Dasar dan Peraturan Pemerintah penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1. Kecelakaan di tempat kerja sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia 2. Untuk menjamin Kesehatan dan Keselamatan tenaga kerja, maupun orang lain yang berada di tempat kerja dalam keadaaan aman. 3. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 05 tahun 1996 tentang Sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) SMK3 – by I. Hubert Widiastono Menciptakan suatu sistem Kesehatan dan Keselamatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen tenaga kerja, kondisi lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. SMK3 – by I. Hubert Widiastono Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran perlu adanya KOMITMEN pimpinan perusahaan dan seluruh karyawan PT. Tira Austenite, Tbk Group dengan cara: 1. Menempatkan Sistem K3 sebagai dasar dalam menentukan keputusan atau kebijakan perusahaan 2. Menyediakan anggaran (budget), tenaga yang kompeten/professional dan sarana-sarana yang diperlukan 3. Perencanaan SMK3 yang terkoordinasi 4. SMK3 digunakan sebagai tolok ukur Penilaian Kinerja (Performance Appraisal). SMK3 – by I. Hubert Widiastono Tinjauan awal dapat kita lakukan dengan cara: 1. Identifikasi kondisi real dengan peraturan yang ada. 2. Identifikasi sumber bahaya/dampak dari proses produksi (Ref. identifikasi Aspek Dampak di ISO 14001) 3. Penilaian tingkat pengetahuan, peraturan dan standar kesehatan dan keselamatan kerja (Ref. identifikasi Potensi Dampak di ISO 14001) 4. Study banding (“Benchmarking”) dengan perusahaan yang sudah menerapkan SMK3 lebih baik (contoh: TASM ke INDOVICKERS, 10 April 2008). SMK3 – by I. Hubert Widiastono Perencanaan SMK3 mencakup: 1. Perencanaan identifikasi bahaya (ref. ISO 14001 ) 2. Pemenuhan perudang-undangan, prosedur dan sosialisasi kepada karyawan 3. Tujuan dan sasaran harus ditetapkan dan memenuhi kualifikasi: Dapat diukur, satuan/indikator pengukuran, Sasaran pencapaian, Jangka waktu pencapaian. Note: tetapkan KPI Safety Management (FR & SR) untuk tahun 2009 – onward berdasarkan data statistiak FR & SR tahun 2007 & 2008. 4. Indikator kinerja sebagai dasar penilaian kinerja sekaligus informasi pencapaian sistem Manajemen K3 SMK3 – by I. Hubert Widiastono KPI Safety Management (FR & SR) SMK3 – by I. Hubert Widiastono • Medis • Ganti Rugi (Biaya-biaya yang di asuransikan) BIAYA-BIAYA YANG TIDAK DI ASURANSIKAN BIAYA-BIAYA KERUSAKAN HARTA BENDA YANG MASUK DALAM BUKU BESAR (BIAYA-BIAYA YANG TIDAK DI ASURANSIKAN) BIAYA-BIAYA LAIN YANG TIDAK DIASURANSIKAN TEORI GUNUNG ES Ref : Modern Safety Management, DNV SMK3 – by I. Hubert Widiastono • Kerusakan Bangunan • Kerusakan Alat dan Peralatan • Kerusakan Bahan dan Hasil Produksi • Hal-hal seperti penggajian dan • Kelambatan dan terhentinya Produksi pelatihan, penggantian, •waktu Gaji yang dibayarkan pada investigasi, dll korban sewaktu tidak bekerja, upah yang diberikan pada korban selain ganti rugi, biaya lembur, waktu ekstra dari pengawas, penurunan hasil produksi, dsb Dalam rangka mencapai tujuan kesehatan dan keselamatan kerja perusahaan berkomitmen terhadap: 1. Menyediakan personel atau sumber daya manusia yang memahami SMK 3, sarana dan sumber dana. 2. Integrasi SMK3 terhadap sistem manajemen perusahaan 3. Motivasi dan kesadaran manajemen harus punya komitmen terhadap SMK3 dan karyawan harus memahami dan ikut mendukung SMK3 di Perusahaan. 4. Pendokumentasian: dokumentasi prosedur dan kejadian harus dipelihara dan dikendalikan secara efektif. 5. Pembuatan prosedur dan sistem pelaporan SMK3 – by I. Hubert Widiastono Perusahaan harus memiliki sistem untuk mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja SMK3 dan hasilnya dievaluasi dan akan ditindaklanjuti sebagai tindakan perbaikan. Langkah awal dengan menerapkan KPI Safety Management (Frequency Rate dan Severity Rate) yang direview bulanan. Hal di atas dapat dilakukan dengan Audit Sistem SMK3 and Tindakan Perbaikan dan pencegahan SMK3 – by I. Hubert Widiastono Pimpinan yang ditunjuk harus melaksanakan tinjauan ulang SMK3 secara berkala untuk menjamin kesesuaian dan kefektifan yang berkesinambungan dalam mencapai kebijakan dan tujuan kesehatan dan keselamatan kerja Pejabat-pejabat Ketua P2K3: 1. Ketua P2K3 Trading SBU: Vice President Trading SBU 2. Ketua P2K3 Manufacturing SBU: Vice President Manufacturing SBU 3. Ketua P2K3 IGBU: Vice President Industrial Gases SBU SMK3 – by I. Hubert Widiastono 1. 2. 3. 4. 5. Perencanaan : Pelatihan SMK3 : Identifikasi aspek dampak : Pemenuhan aspek Legal : Skoring terhadap aspek : dampak 6. Persiapan dan kelengkapan : Dokumen 7. Perencanaan program SMK3 : 8. Comissioning SMK3 : SMK3 – by I. Hubert Widiastono Q1-2008 Q2/Q3- 2008 Q2-2008 Q2-2008 Q2/Q3-2008 Q3/Q3-2008 Q3-2008 Q3/Q4-2008 SMK3 – by I. Hubert Widiastono SMK3 – by I. Hubert Widiastono