Perancangan Komik Komedi Poconggg Juga

advertisement
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
1
Perancangan Komik Komedi Poconggg Juga
Pocong Dengan Adaptasi Chibi Manga
Merisca Christanti, dan Nugrahardi
Jurusan Desain Produk Industri, Bidang Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: [email protected]
Abstrak— Di era modern saat ini cerita asli dari Indonesia
khususnya humor sudah semakin tenggelam bahkan tergerus oleh
dominasi cerita-cerita dari luar negeri seperti Naruto, One Piece,
Marvel, dsb. Mengingat sebenarnya cerita humor itu sendiri
sangat menarik untuk diikuti dan sangat menghibur disaat
sedang bosan. Saat ini sudah ada banyak sekali cerita hantu yang
diplesetkan menjadi cerita humor, baik berupa buku maupun
film, maupun acara komedi yang menggunakan tema hantu
sebagai cerita utama humor acara di episode itu. Cerita hantu
tersebut menjadi menyeramkan namun terkesan sangat kocak
dan lucu sehingga membuat para pembaca atau penonton
terhibur dan tertawa. Ada banyak komik yang ceritanya berasal
dari sebuah novel. Dengan visualisasi komik yang mengambil
cerita dari novel ini membuat pembaca lebih memahami dan lebih
mudah dalam membaca suatu cerita yang sebelumnya berasal
dari novel tersebut. Problematikanya adalah bagaimana
mengemas cerita humor yang berasal dalam bentuk novel
menjadi media komik yang sesungguhnya sangat potensial
dengan visual yang diminati pasar saat ini. Diharapkan dengan
perancangan ini, pembaca nantinya dapat terhibur dan
mengetahui bahwa cerita hantu sebenarnya juga bisa dibuat
humor dan kocak.
populer sehingga pembaca komik merasa terhibur oleh adanya
bacaan komik. Dengan demikian komik populer di Indonesia
mempunyai hubungan erat dengan sastra populer dan dalam
kajian sastra populer, komik merupakan bagian integral dari
sastra populer jika dilihat dari ciri-ciri narasi komik tersebut.
Dengan munculnya alih wahana novel populer Kambing
Jantan karya Raditya Dika ke dalam bentuk komik dengan
judul yang sama maka semakin menguatkan hubungan mesra
komik dan sastra populer. Komik Kambing Jantan
mengadaptasi cerita dari novel dengan judul yang sama,
menggunakan gaya gambar yang dapat menggambarkan tokoh,
latar belakang dan cerita yang sebelumnya sudah ada di
novelnya. Komik Kambing Jantan yang mengadaptasi dari
novelnya diikuti oleh novel-novel lain dan dijadikan versi
komik juga, seperti Komik Anak Kos Dodol. Komik yang
mengadaptasi dari suatu novel mengambil beberapa bagian
cerita novel tersebut yang cocok untuk dijadikan kedalam
komik, dieksekusi dengan penataan panel yang beragam sesuai
dengan adegan cerita, serta background baik latar belakang
maupun efek pendukung.
Kata Kunci— Komik, Adaptasi, Poconggg Juga Pocong, Novel,
Chibi Manga
Jenis bacaan yang disukai remaja
18
I. PENDAHULUAN
komik di Indonesia yang cenderung diminati
P ertumbuhan
oleh masyarakat Indonesia adalah komik-komik populer.
Kemunculan pada masa-masa pertumbuhan komik di
Indonesia seperti laga dan humor merupakan salah satu
indikasi dari seni populer. Penyebabnya adalah komik
merupakan bacaan seperti sastra walaupun ada sedikit
perbedaan. Unsur yang mendekatkan komik dengan sastra
adalah struktur narasi atau cerita yang terdapat pada komik.
Berdasarkan proposisi tersebut, komik cukup dekat dengan
sastra populer bahkan pertumbuhannya boleh dikatakan
beriringan.
Masuknya Jepang di Indonesia mengubah tataran produksi
komik di Indonesia. Komik-komik yang bersifat humor
digantikan oleh komik yang bernafaskan propaganda. Hal ini
senada dengan politik kebudayaan yang dikembangkan oleh
Jepang yakni untuk mendukung Jepang itu sendiri.
Ciri-ciri sastra populer tersebut melekat pada komik yang
populer di Indonesia. Komik populer seperti Benny dan Mice,
Gundala Putra Petir menggunakan ciri-ciri narasi sastra
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Novel
Komik/Novel
Grafis
Koran
Tabloid
Majalah
Lainnya
Gambar 1. Grafik Jenis Bacaan yang disukai oleh
Remaja Indonesia
Berdasarkan survei dan kuisioner mendapatkan kesimpulan
seperti diagram diatas, bahwa remaja Indonesia mayoritas suka
membaca Komik, diikuti dengan membaca Novel.
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
Jenis Komik yang digemari remaja
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Manga
DC&
Marvel
Disney
Manhua
Komik
Eropa
Komik
Indonesia
2
Media lain yang sudah dirilis selain novel PJP sampai
saat ini adalah film layar lebarnya yang menggunakan judul
yang sama “Poconggg Juga Pocong” yang baru dirilis tahun
2011 lalu. Film PJP ini agak berbeda dengan seri novel PJP,
terutama ada penambahan dari cerita yang ada di novelnya.
Kelebihan dari PJP versi film layar lebar ini adalah
menggunakan gambar bergerak, yaitu film. Film ini sangatlah
berbeda dari novelnya yang hanya berupa tulisan saja,
sehingga masyarakat lebih mengerti dan menarik menonton
filmnya saja karena lebih tervisualisasi. Ini menandakan bahwa
novel PJP sudah sangat laris, sehingga fenomenanya sudah
terukur.
Gambar 2. Grafik Jenis Komik yang digemari oleh
Remaja Indonesia
Berdasarkan data grafik diatas menyimpulkan bahwa
Remaja Indonesia lebih menyukai komik jenis manga dari
pada komik jenis lain, sehingga menunjukan bahwa komik
Indonesia masih kurang diminati oleh remaja Indonesia.
Novel Poconggg Juga Pocong adalah novel yang fenomenal
di zaman ini karena cerita humor-nya. Berawal dari
keterkenalan Poconggg dalam twitter dengan akunnya
@poconggg (Arif Muhammad) yang selalu memberikan kisah
sengsaranya kepada penggemarnya. Twitter @Poconggg ini
laris dengan tweet-tweet humornya dan followersnya telah
mencapai 2 juta followers. Dilanjutkan dengan pembuatan
sebuah novel yang berjudul Poconggg Juga Pocong atau yang
lebih dikenal dengan singkatan PJP.
PJP menceritakan tentang kisah kehidupan Poconggg di
dunia hantu dalam versi humor. Isi dari novel PJP mulai dari
kisah cinta sejenis dengan sesama hantu, kisah sedihnya
menjadi Pocong yang bernasib sial, hingga ramalan-ramalan
jitu untuk para pembaca. PJP adalah cerita hantu Pocong,
tetapi sama sekali tidak ada seramnya, melainkan humor
hingga dapat membuat pembaca tertawa.
Novel PJP sudah sangat laris sejak bulan Juli lalu hingga
akhir tahun 2011 dan termasuk best seller Novel di toko-toko
buku Indonesia. Penjualan buku kategori Novel dari beberapa
toko buku Indonesia khususnya Surabaya seperti Toko
Gunung Agung dan Gramedia, Gramedia, dan Rumah Buku di
bulan Juli-September 2011, PJP terus menjadi urutan nomor 1
penjualan terbanyak. Cetakan yang sudah dihasilkan mencapai
ribuan lebih, dan sudah sampai cetakan ke 8 di tahun 2012 ini.
Data ini menunjukkan bahwa novel PJP termasuk novel yang
sangat laris di Indonesia, khususnya di wilayah Surabaya.
Gambar 3. Novel Poconggg Juga Pocong (PJP)
Gambar 4. Film layar lebar Poconggg Juga Pocong (PJP)
Masalah yang timbul dalam novel PJP ini adalah meskipun
banyak pembaca mengatakan bahwa novel ini bagus dan
humor, tetapi sebagian lainnya mengatakan bahwa novel ini
biasa saja dan agak garing. Beberapa mengatakan bahwa
hanya bagian awal dari novelnya saja yang bagus dan menarik,
tetapi bagian pertengahan dan akhirnya sudah tidak begitu
menarik lagi, bahkan konten humor yang ada cenderung
dipaksakan.
PJP juga hanyalah sebuah novel, yang hanya berisikan
tulisan panjang tanpa gambar. Pembaca harus mengira-ngira
dahulu akan apa yang terjadi di cerita dalam novel ini. Para
pembaca cenderung selama ini berpikir bahwa Pocong atau
sekumpulan hantu adalah seram dan menakutkan. Mereka
belum ada gambaran bagaimana rupa Pocong yang humor atau
bernasib sial, atau Kuntilanak yang tidak menyeramkan sama
sekali.
PJP membutuhkan media lain yang dapat menampilkan rupa
tokoh-tokoh PJP berupa gambar karena sebelumnya tidak ada
penggambaran tokoh PJP lewat visual selain berupa media
film. Tetapi itu belum selesai, karena media bergambar itu
juga ada banyak alternatif. Diantaranya adalah Novel Grafis,
atau Game.
Dilihat dari fungsinya, komik dapat menggambarkan cerita
PJP dengan lebih baik, karena media ini berupa gambar dan
interaktif. Komik menggunakan panel dan penataan kolom
yang beragam membuat pembaca tidak bosan untuk membaca
buku ini nantinya. Sama seperti novel, komik juga bisa dibawa
kemana-mana karena berupa buku, dari pada PJP versi filmnya
yang harus nonton di suatu tempat seperti layar lebar atau TV
untuk memainkan film DVDnya.
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
II. URAIAN PENELITIAN
A. Tujuan
Menambah minat para pembaca dan para penggemar komik
terhadap karya bangsa sendiri, dan meramaikan kembali dunia
komik nasional yang kurang produktif. Sekaligus diharapkan
dapat memacu semangat para komikus di Indonesia untuk ikut
berkarya.
B. Masalah
Bagaimana merancang sebuah komik yang diadaptasi dari
novel Poconggg Juga Pocong yang menarik secara visual
dengan cerita yang lucu untuk komik bergenre humor?
III. STUDI PUSTAKA
A. Komik
Saat kita pertama mendengar kata komik, kita akan
terbayang bahwa komik adalah buku yang berisi gambargambar dan terdapat balon-balon kata yang menceritakan
sebuah cerita atau kisah yang bertujuan untuk hiburan semata.
Pendapat tersebut tidaklah salah, tetapi belum dapat mencakup
arti keseluruhan dari komik itu sendiri. Ada banyak definisi
komik menurut berbagai versi yang dikeluarkan oleh banyak
pengarang buku hingga membingungkan bagi orang awam.
Definisi komik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah cerita bergambar dalam majalah, surat gambar,
atau berbentuk buku yang umumnya mudah dicerna dan lucu.
Pengartian komik sebagai bacaan bergambar atau cerita
bergambar juga terasa tidak jelas, hal ini dikarenakan
pengartian tersebut tidak menyebut kata “berurutan” yang
merupakan ciri komik. Suatu cerita/bacaan dapat memiliki
gambar, namun belum tentu gambar tersebut terjukstaposisi
(berdekatan, bersebelahan) dalam turutan tertentu atau gambar
tersebut terjukstaposisi (memiliki kesejajaran) dengan katakatanya.
McCloud menentukan definisi komik sebagai gambargambar serta lambang-lambang lain yang berdekatan atau
bersebelahan dalam urutan tertentu, bertujuan untuk
memberikan informasi atau mencapai tanggapan estetis dari
pembaca.
Berikut adalah Kriteria Desain dalam Komik:
1. Cerita
2. Karakter
3. Gaya Gambar
4. Panel
5. Background
6. Warna
B. Teori Pendukung, definisi Humor dan Horor
Kata humor adalah sesuatu yang lucu, dapat menggelikan
hati; kejenakaan; kelucuan. Kata lucu di KBBI juga sama,
3
hanya saja ada tambahan yaitu menimbulkan tertawa. Kata
tawa berarti ungkapan rasa gembira, senang, geli, dsb dengan
mengeluarkan suara (pelan, sedang, keras) melalui alat ucap.
Horor adalah sesuatu yang menimbulkan perasaan ngeri
atau takut yang amat sangat. Adegan-adegan dalam cerita
horor yang sering muncul adalah pembunuhan yang sadis,
hantu-hantu yang menghantui manusia dan membuat mereka
takut bahkan sampai dibunuh, usaha manusia untuk kabur dari
hantu atau membasmi hantu tersebut, segala sesuatu yang
dapat mengagetkan pembaca/penonton, atau adegan yang
benar-benar secara tiba-tiba. Situasi dalam cerita horor dalam
media bergambar cenderung menggunakan warna gelap seperti
ungu, biru, dan merah darah untuk memberi kesan
menyeramkan.
IV. KONSEP DESAIN
A. AIO (Activities, Interest, Opinion)
Kesimpulan yang diambil dari kuesioner AIO dan literatur :
- Aktif
- Konsumtif
- Impulse buying
- Modern Lifestyle
- Suka membaca buku terutama cergam/komik
- Peduli tentang budaya / budaya lokal
- Senang memilih bentuk hiburan yang praktis dari segi
waktu.
- Perkembangan fantasi dan apresiasi yang tinggi.
B. Audiens
1) Demografis
- Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan
- Usia : 14 – 20 tahun (remaja)
- Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswa, part-time worker,
freelancer
- Pendidikan : Minimal SMP
Masa remaja lebih potensial untuk dijadikan segmen dalam
perancangan komik ini terutama dari segi penghasilan yang
menyesuaikan dengan harga komik yang tidak terlalu mahal
daripada cergam lain. Komik memiliki kualitas konten dan
material cetak yang lebih rendah daripada novel grafis,
meskipun demikian lebih banyak peminat komik daripada
novel grafis, serta penjualan komik termasuk penjualan
peringkat tertinggi.22 Dari segi pemahaman konten cerita yang
berat namun menyenangkan lebih disesuaikan pada remaja,
namun tidak menutup kemungkinan dewasa awal dan dewasa
akhir juga membelinya.
3) Geografis
Urban - Indonesia
Geografis Indonesia sebagai sampling, terutama daerah
perkotaan, daerah sekolah, universitas sebagai mayoritas
segmentasi remaja berkativitas dan beberapa tempat umum
lain. Survey di beberapa toko buku di Surabaya sebagai
sampling sebagai tempat yang dekat dengan para pencinta
buku komik.
C. Positioning
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
4
Komik PJP ini diharapkan mampu bersaing secara nasional
yang menjadi keunikan tersendiri dan pengenalan hantu local
yang dibuat humor kepada masyarakat. Bahwa cerita asli
Indonesia sesungguhnya sangat menarik untuk diikuti dan
dibaca.
D.Karakteristik
Karakteristik dari produk ini adalah konten hantu lokal yang
dibuat humor dan tidak seram, yang sangat potensial untuk
diminati oleh masyarakat. Jadi konten lokal yang dikemas
dengan gaya gambar yang lebih modern menjadi daya tarik
tersendiri bagi masyarakat.
E. USP (Unique Selling Point)
Cerita PJP itu sendiri adalah muatan hantu lokal yang
humor, cerita yang lucu dan menghibur dimuat kembali dalam
format media yang lebih modern. Gaya penceritaan yang
dikemas serta gaya gambar lebih modern namun sederhana
mengikuti teori-teori visual baru yang lebih menarik dan sesuai
dengan selera target segmen saat ini. Positioning atribut
menjadi keunikan tersendiri pada komik ini.
F. Konsep Perancangan (How to Say)
Setelah melakukan proses identifikasi terhadap berbagai
literatur, maka ditentukan satu konsep yang mendasari
perancangan komik ini, yakni “HORROR SCARY-FUN CHIBI
MANGA.
Tujuan yang ingin dicapai dari komik ini adalah dapat
menjadi komik yang menyeramkan tetapi terkesan humor dan
menyenangkan, dengan bentukan gaya gambar Chibi dimana
memiliki gaya gambar yang sedehana dan menyenangkan
untuk dinikmati.
G.Kriteria Desain
Berikut adalah beberapa aspek criteria desain yang
diperoleh dari studi literature dan kuesioner kepada remaja;
1) Cerita
Cerita yang diambil adalah cerita adaptasi dari novel
Poconggg Juga Pocong. Cerita dengan proses adaptasi adalah
cerita yang diambil dari beberapa bagian cerita dari novel yang
menarik dan cocok untuk dijadikan ke dalam komik. Novel
PJP adalah novel yang bergenre humor, sehingga bagian cerita
yang menarik adalah adegan yang sangat terkesan humornya
dan mengurangi pemilihan cerita yang terdapat unsur cintanya.
Adegan cerita atau chapter yang akan diambil dari novel ke
komiknya:
- Pengenalan tentang Poconggg sebagai pocong yang bernasib
sial.
- Ronda malam dimana Poconggg kebingungan karena portal
sudah ditutup.
- Poconggg dan Anjaw yang membantu ibu-ibu hamil untuk
melahirkan.
- Kisah Poconggg dengan Kunti
- First date Poconggg dengan Pocongwati (Dea).
- Ronda malam di taman tempat berkumpulnya para bencong.
- Beberapa penambahan cerita lain yang sebelumnya belum
ada di novelnya, mengadaptasi kehidupan remaja di Indonesia
saat ini menjadi humor.
Gambar 4. Kriteria Desain
2) Karakter
Karakter yang digunakan sebagai tokoh-tokoh dalam komik
PJP ini ada beberapa, yakni Poconggg, Anjaw, Kunti,
Pocongwati, para manusia dan hantu lainnya.
Poconggg memiliki sifat: Liar dan lincah, polos tapi baik
hati. Hantu pocong yang selalu bernasib sial, tetapi meskipun
demikian, ia akan terus berusaha menjadi salah satu pocong
yang dapat dihandalkan, dan menjadi pocong / hantu yang
terpopuler juga.
Anjaw memiliki sifat: Jahil, setia kawan. Teman Poconggg
yang sudah senior, lebih berpengalaman dan suka menjahili
Poconggg karena Poconggg adalah pocong pemula dan selalu
bernasib sial. Tetapi ia juga akan selalu membantu Poconggg.
Kunti memiliki sifat: Menyeramkan. Hantu perempuan yang
sangat susah untuk ditebak. Baik manusia maupun hantu
lainnya takut akannya.
Dino memiliki sifat: Rasa ingin tau yang tinggi, polos.
Manusia yang masih anak-anak, yang masih tidak bisa
membedakan mana manusia dan hantu. Ia dengan polosnya
memberitau ibunya bahwa ia melihat sosok putih seperti guling
sedang berusaha melewati portal, tetapi ia tidak mengetahui
bahwa itu pocong.
Shinta memiliki sifat: Sedih, bernasib sial. Manusia yang
hamil diluar nikah, yang sedang merenung sendirian di taman.
Tetapi secara tiba-tiba bayinya sudah mau lahir, dan ia secara
tidak sadar memegang kepala Poconggg dan Anjaw yang
sedang berusaha menakutinya disana saat ia sedang berusaha
melahirkan.
Dea memiliki sifat: Centil dan imut serta manja. Dea adalah
adalah
seikat
Pocongggwati
(Pocong
perempuan),
menggunakan kain bewarna pink cerah dan bertali warna
pinktua. Dea selalu memiliki lingkaran pink blush di pipinya,
menunjukan kecentilan dan keimutannya.
3) Gaya Gambar
Gaya gambar yang menarik adalah gaya gambar yang
diminati responden, enak untuk dinikmati dan cocok dengan
selera mereka. Dari aspek pasar yaitu gaya gambar yang paling
diminati dan menarik untuk komik humor adalah gaya gambar
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
yang mengarah ke manga atau lebih ke gaya gambar chibi
manga dengan ciri penyerdehanaan karakter.
4) Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang
baku dan naratif, dialog langsung antar karakter. Tidak seperti
versi novelnya yang menggunakan bahasa tidak baku, sehingga
hanya beberapa pembaca saja yang mengerti maksud dari
cerita yang disampaikan.
5) Panel
Penataan panel yang menarik adalah penataan panel yang
tidak terlalu sederhana dan juga tidak terlalu membingungkan
serta enak untuk dinikmati, sehingga panel harus teratur agar
dapat dibaca secara berurutan dan tidak perlu memikirkan lagi
apakah alur baca yang sedang responden baca benar atau
salah. Panel yang digunakan adalah panel 4koma, karena
sederhana dan mudah untuk dibaca.
5) Background
Background sangat diperlukan di dalam komik. Background
yang menarik adalah background yang dapat memenuhi apa
yang dibutuhkan dalam suasana adegan di komik tersebut di
adegan saat itu, dan dapat menggambarkan suasana yang
terjadi pada adegan di komik tersebut secara sekilas sudah
terlihat dengan jelas.
6) Warna
Warna yang menarik adalah warna yang cocok untuk
dipandang oleh responden serta enak untuk dinikmati.
Berdasarkan eksisting komik yang sudah sukses dipasaran
terutama media cergam yang menceritakan cerita hantu, warna
yang cocok adalah warna dingin sesuai dengan cerita hantu
atau cerita spiritual.
Palet warna yang digunakan adalah palet warna-warna
dingin, seperti warna ungu, biru, merah darah tetapi bisa
menggunakan warna yang bervariasi, karena cerita hantu yang
diceritakan tidak menyeramkan, sehingga dapat menyajikan
suatu adegan yang menyeramkan, namun menarik.
Untuk penerapan teknik coloring pada komik ini
menggunakan teknik pewarnaan cellshading Teknik
cellshading lebih kasar daripada soft shading namun pasar
lebih menyukai gaya pewarnaan tersebut karena lebih jelas
serta sederhana.
- Bab 5: Pocong dan Bencong. Terdapat kesamaan dan
perbedaan antara Pocong dan Bencong.
B. Desain Karakter
Gambar 5. Desain Final Karakter dalam Komik PJP (Kiri-Kanan)
Dea (Pocongwati), Kunti, Poconggg (tokoh utama), Anjaw (tokoh
kedua), dan Dino (manusia)
C. Warna
Menggunakan palet warna gelap, karena cocok dengan warna
yang bernuansa mistis.
Berikut adalah palet dari warna gelap:
Gambar 6. Palet warna gelap
V. IMPLEMENTASI DESAIN
A. Cerita
Berikut ini adalah pembabakan cerita berdasarkan
pembagian chapter dalam komik;
- Prologue: Poconggg Si Pocong Cupu. Di Chapter ini adalah
pengenalan watak tokoh Poconggg.
- Bab 1: Tes Kejantanan. Menceritakan bagaimana Pocong
melakukan dinas malam dan berakhir terjebak di portal.
- Bab 2: 2 Pocong Useless & Wanita Hamil. Poconggg dan
Anjaw berusaha menakuti seorang wanita yang sedang hamil
dan sedih, dan ternyata sudah saatnya ia melahirkan.
- Bab 3: Cinta Poconggg. Poconggg juga ingin jatuh cinta. Ia
bertemu dengan Kunti dan Dea si Pocongwati.
- Bab 4: Kencan Poconggg. Kisah kencan Poconggg dengan
Dea di Poconggg Indah Mall.
5
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
D.
6
UCAPAN TERIMA KASIH
Visualisasi buku
Penulis mengucapkan puji syukur yang sebesar-besarnya
kepada Tuhan, atas segala rizki yang berlimpah, kepada orang
tua dan kakak-adik tercinta, kepada Mas Nugragardi atas
bimbingannya selama proses mata kuliah Tugas Akhir
berlangsung, kepada dosen penguji yang luar biasa: Pak
Bambang, Mbak Senja, Mas Bendra, kepada teman-teman
saya selama Tugas Akhir, Irdintya dan lainnya atas segala
bantuan dan dukungan yang tak ternilai.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
Gambar 7. Desain Final tampilan komik Poconggg Juga Pocong,
perwarnaan Cellshading dalam cover Chapter dan Panel 4koma
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
Gambar 8. Desain Final Cover Komik Poconggg Juga Pocong
VI. KESIMPULAN/RINGKASAN
Poconggg Juga Pocong merupakan novel fiksi yang sangat
menarik dan penuh humor yang akan sangat menarik jika
diubah kedalam format komik. Hal ini ditunjang oleh berbagai
macam hal, salah satunya adalah penerbit yang tertarik
mengangkat karya-karya cerita humor dalam format
bergambar untuk menyampaikan konten humor pada
masyarakat terutama anak-anak dan remaja. penguji dan
akhirnya terarsipkan di Perancangan komik ini bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang suasana kehidupan hantu yang
sama sekali tidak seram melainkan penuh humor.
Disarankan komik kedepannya tidak hanya berbau action
tapi juga akan banyak bermunculan genre-genre lain, dan
salah satunya adalah genre humor. Dan komikus untuk
kedepannya bisa menghasilkan komik yang bergenre humor
dan dapat menghibur para pembaca.
McCloud, Scott. 2008. Memahami Komik. Kepustakaan Populer
Gramedia. Jakarta
McCloud, Scott. 2008. Membuat Komik. Kepustakaan Populer
Gramedia. Jakarta
McCloud, Scott. 2008. Mencipta Ulang Komik. Kepustakaan Populer
Gramedia. Jakarta
M.S.Gumelar, 2004. Comic Making. Jakarta.
Masdiono, Toni. 2004. 14 Jurus Membuat Komik. 2006. Jakarta
Simon, Howard. 2004. Teknik Menggambar. Dahara Prize. Semarang.
Soejanto, Agoes. Psikologi Perkembangan. 2005. Rineka Cipta.
Jakarta.
Sumarwan, Ujang. Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka. 2002.
Jakarta.
Download