JUDUL TUGAS AKHIR PEMETAAN GEOLOGI

advertisement
JUDUL TUGAS AKHIR
PEMETAAN GEOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN
DATA CITRA ALOS
DI DAERAH PEGUNUNGAN SELATAN
( Kabupaten Wonogiri – Jawa Tengah )
Rendy Arta Hanafi
3506 100 057
Pembimbing :
1. Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA, DESS
2. Ir. Ipranta , MSc
Latar belakang Permasalahan
• Pemetaan Geologi dengan metode konvensional (zaman
dahulu) membutuhkan waktu kurang lebih 50 – 100
tahun dan biaya yang cukup besar .
• Adanya kemajuan teknologi Penginderaan jauh dan
sistem
pengolahannya yang berkembang pesat
diharapkan mampu dipadukan untuk identifikasi sebaran
batuan yang ada dengan menggunakan data citra ALOS
untuk pemetaan geologi dengan skala 1 : 50000
Permasalahan
• Bagaimana cara mengolah data citra ALOS sehingga
mampu menampilkan hasil interpretasi geologi dalam
peta geologi dan dapat memberikan informasi yang jelas
dan akurat sesuai dengan kebutuhan yang ada.
• Identifikasi sebaran batuan (geologi) tidak secara mudah
dan otomatis dilakukan oleh berbagai macam perangkat
lunak (software) yang ada.
• Diharapkan dari permasalahan yang ada dapat diperoleh
kunci dalam identifikasi geologi khususnya sebaran
batuan yang ada dan kelurusan (Lineaments).
Latar Belakang Geologi Kab.
Wonogiri
• Dengan posisi kabupaten Wonogiri yang
berada pada 7o32’00” LS hingga 8o15’00” LS,
dan dari 110o41’00” BT hingga 111o18’00”.
• Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu
wilayah Kabupaten di Jawa Tengah yang
memiliki berbagai macam formasi batuan.
Batasan Masalah
• Penelitian dilakukan dengan menggunakan data citra satelit
ALOS AVNIR-2 tahun 2006 dari Pusat Geologi Bandung .
• Wilayah studi hanya mencakup Kabupaten Wonogiri –Jawa
Tengah (Pegunungan selatan).
• Data sekunder yang digunakan adalah peta RBI digital skala 1 :
25000, Softcopy peta geologi regional lembar Surakarta –
Giritontro 1 : 100.000 dan dibantu dengan data DEM 30m
(Digital Elevation Model)
• Analisa berbagai sebaran batuan dan Lineaments (kelurusan)
yang diambil sesuai dengan data citra ALOS.
• Hasil penelitian adalah peta Geologi hasil Inderaan Jauh di
Kabupaten Wonogiri skala 1 : 50000.
Tujuan
• Memetakan
daerah
pegunungan
selatan
(Kabupaten Wonogiri – Jawa Tengah) dengan
penyajian informasi geologi.
• Memperoleh informasi yang yang lengkap, teliti
dan akurat tentang karakterisasi teknis dan
konfigurasi sensor satelit ALOS.
Metodologi Penelitian
Metode yang Digunakan
Metode Interpretasi Visual dengan
bantuan software ER Mapper 7.0 dan
metode analisa overlay dalam Map Info
8.5
Lokasi Penelitian
• Penelitian dilakukan diKabupaten Wonogiri, dengan batas
administrasi sebagai berikut:
– Sebelah utara : Kab. Karangayar
– Sebelah timur : Propinsi Jawa Timur
– Sebelah selatan
:Pantai Selatan Pulau Jawa
– Sebelah barat : DIY
Data Primer
• Data utama adalah Citra ALOS AVNIR-2 (optis) tahun 2006.
• Peta dasar RBI skala 1:25000 lembar 1408- 321 (Eromoko), 1408322 (Talun) , 1408- 323 (Manyaran), dan 1408- 324 ( Wonogiri)
• DEM 30m (Digital Elevation Model) wilayah Kabupaten Wonogiri.
• Data sekunder berupa base Map (digital RBI skala 1 : 25000)
• Soft copy Peta Geologi regional 1: 100000
• Laporan penelitian dan Analisa hasil interpretasi visual pada
Aplikasi ALOS untuk Pegunungan Selatan (Jawa tengah).
Data Sekunder
• Peta Regional geologi skala 1 : 100000 yang digunakan sebagai acuan
sebaran batuan dan batas litologi pada daerah penelitian.
• Peta rupa bumi Kab. Wonogiri skala 1 : 25000 untuk mengetahui
morfologi yang ada di kawasan penelitian.
Peralatan
• Alat yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2,
yaitu:
Hardware
– Notebook Axioo, memori 2 Gb, Hard Disk 250Gb
untuk pengolahan citra ALOS dengan DEM30 dan
Peta RBI 1: 25000
– Sistem operasi Windows XP Proffesional
– Printer Epson C90
Software
• ER Mapper 7.0 untuk pengolahan citra
• Microsoft Offiice 2007 untuk penulisan laporan
• Map Info 8.5 sebagai penampilan Layout akhir peta geologi 1
: 50000
Tahapan Kegiatan Penelitian
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Tahap Persiapan
Pengolahan Data
Tahap Pengolahan dan Analisa
Data
Analisa
Penyusunan Laporan
Tahap Akhir
Diagram Alir Proses Pekerjaan
HASIL & ANALISA
Koreksi ALOS – AVNIR secara geometrik
Setelah
dilakukan
koreksi
secara
geometrik dengan peta RBI 1 : 25000,
didapatkan nilai rata-rata RMS error citra
ALOS dengan resolusi 10 m adalah 0.399
dengan 29 titik GCP yang tersebar di
sekitar wilayah penelitian.
Gambar Persebaran titik GCP
1. Kesalahan rata-rata
(Average RMS error)
adalah 0,399 dan
untuk kesalahan
total sebesar 11.55.
2. Nilai RMS error yang
didapatkan telah
memenuhi toleransi
yang diberikan, yaitu
< 1 pixel.
HASIL DAN ANALISA (SoF)
Titik Baseline
N ukuran : Jumlah Baseline x 3
N parameter : Jumlah titik x 3
U : N ukuran – N parameter
Jumlah titik
Jumlah Baseline
N ukuran
N Parameter
U
Besar SoF
: 29
: 65
:Baseline x 3
= 65 x 3 = 195
:Titik x 3
= 29 x 3 = 87
: N ukuran – N parameter
=195 – 87 = 108
= 0, 000071
Analisa Citra
Data DEM 30m
• Data DEM 30m dilakukan sun shading untuk menampilkan bentuk
permukaan bumi
• Dengan menggunakan sudut azimuth 45° dan elevasi 45° bertujuan
untuk membuat
kenampakan rupa bumi severtikal mungkin.
Citra ALOS – AVNIR 2
• Digunakan kombinasi band 432 untuk mempertajam kenampakan
morfologi daerah sekitar, Vegetasi yang ada dan mempertajam
kenampakan badan air yang ada (sungai, rawa dan waduk ).(Edy
Prihasta, 2008)
• Pada penelitian Pemetaan Geologi Pegunungan selatan ( Jawa
Tengah) juga menggunakan kombinasi band 432 untuk
kenampakan air, vegetasi dan morfologi yang lebih jelas
(Sidarto, Ipranta, S. Mawardi, 2008).
Klasifikasi Geologi Regional
Berdasarkan peta geologi (Surono,B. Toha & I. Sudarno,
1992) skala 1:100000 lembar Surakarta dan Giritontro tahun
1992, jenis batuan yang terdapat di daerah tersebut terdiri
atas :
• Formasi Wonosari Punung (Tmwl)
• Formasi Semilir (Tms)
• Formasi Mandalika (Tomm)
• Batuan gunung api (Qvl)
• Aluvium (Qa)
• Formasi BatuRetno (Qb)
• Formasi Nglanggran (Tmng)
• Formasi Nampol ( Tmn)
• Formasi Wuni (Tmw)
Analisa Citra 2
Overlay ALOS – AVNIR 2 dan DEM 30m
• Proses overlay yang dilakukan adalah antara citra ALOS –
AVNIR 2 dengan DEM 30m.
• Data ALOS – AVNIR 2 ini didukung dengan resolusi yaitu
10 m.
• Overlay yang dilakukan ini mampu memberikan informasi
dengan aspek spektral yang cukup jelas.
• Pada penelitian terdahulu untuk Pemetaan Geologi
Pegunungan selatan ( Jawa Tengah) juga melakukan overlay
Citra ALOS dengan SRTM (Sidarto, Ipranta, S. Mawardi,
2008).
Analisa Sebaran Batuan
dan Lineaments ( Kelurusan )
Analisa sebaran batuan dan Lineament ( Kelurusan )
didasarkan pada 7 kunci interpretasi, yaitu :
• Rona
• Warna
• Lokasi
• Bayangan
• Teksture
• Ketinggian
• Ukuran
Dan ditambahkan kenampakan Morfologi dan Komposisi
Satuan batuan untuk identifikasi Geologi.
Hasil Interpretasi Visual
• Selain Formasi dan jenis batuan yang ditemukan di
kawasan area penelitian Kabupaten Wonogiri
ditemukan kemiripan jenis batuan yang di beri
nama:
a) Tmwl 1, Tmwl 2, Tmwl 3, dan Tmwl 4
b) Tms 1, Tms 2 dan Tms 3
c) Tomm 1 dan Tomm 2
d) Qvl 1 dan Qvl 2
Pemberian Kode didasarkan pada acuan data
sekunder yang memiliki kemiripan pola menurut
7kunci interpretasi yang ada.
Hasil Interpretasi Geologi
1. Formasi Wonosari Punung 1 (Tmwl 1)
Gambar Kenampakan Formasi
Tmwl-1 pada Citra
Gambar Lokasi Formasi Tmwl-1
pada Lokasi Penelitian
Formasi ini memiliki luas wilayah 42.352.442,227 m2.
kecamatan Eromoko dan Kecamatan Ponjong
Hasil Interpretasi Geologi
2. Formasi Wonosari Punung 2 (Tmwl 2)
Formasi ini memiliki luas wilayah 38.603.723,83 m2.
Daerah sebaran formasi disekitar Kecamatan Wuryantoro, Kecamatan
Eromoko, Kecamatan Batuwarno dan kecamatan Baturetno
Hasil Interpretasi Geologi
3. Formasi Wonosari Punung 3 (Tmwl 3)
Dengan luas wilayah 53.458.077,94 m2 dan tersebar di
sekitar Kecamatan Manyaran. Warna hijau dan merah
diindikasi akibat dari keaneka ragaman vegetasi yang ada.
Hasil Interpretasi Geologi
4.Formasi Wonosari Punung 4 (Tmwl 4 )
Memiliki luas area 19.359.105,600 m2
Lokasi sebaran formasi ini berada di sekitar Kecamatan
Manyaran.
Hasil Interpretasi Geologi
5. Formasi Mandalika ( Tomm 1 )
.
Gambar Kenampakan Formasi
Tomm-1 pada Citra
Gambar Lokasi Formasi Tomm-1
pada Lokasi Penelitian
Formasi ini yang tersebar disekitar Kecamatan Selogiri,
Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Bulu, Kecamatan
Wonogiri dan Kecamatan Weru
Formasi ini memiliki luas wilayah 78.009.272,39 m2 .
Hasil Interpretasi Geologi
6. Formasi Mandalika 2 ( Tomm 2 )
•Formasi ini tersebar disekitar Kecamatan Manyaran,
Kecamatan Weru dan Kecamatan Tawangsari
•Formasi ini memiliki luas sekitar 33.947.503,44 m2.
Hasil Interpretasi Geologi
7. Formasi Semilir 1 ( Tms 1 )
• Sebaran formasi ini disekitar kawasan Kecamatan ponjong,
Kecamatan Manyaran, Kecamatan Eromoko dan kecamatan
Wuryantoro
• Memiliki luas wilayah 43.992.934,19 m2.
Hasil Interpretasi Geologi
8. Formasi Semilir 2 ( Tms 2 )
•Formasi ini tersebar disekitar kawasan kecamatan Manyaran ,
Kecamatan Baturetno, Kecamatan Eromoko, dan Kecamatan
Semin
•Memiliki luas wilayah 38.226.175,92 m2
Hasil Interpretasi Geologi
9. Formasi Semilir 3 ( Tms 3 )
Gambar Kenampakan Formasi
Tms-3 pada Citra
Gambar Lokasi Formasi Tms-3
pada Lokasi Penelitian
•Formasi ini tersebar di sekitar kecamatan Eromoko
•Memiliki luas wilayah 8.734.815,643 m2.
Hasil Interpretasi Geologi
10. Formasi Wuni ( Tmw )
•Formasi ini tersebar di sekitar wilayah Kecamatan Giriwoyo ,
Kecamatan Baturetno dan Kecamatan Batuwarno.
•Formasi ini Memiliki luas 6.304.083.397 m2.
Hasil Interpretasi Geologi
11. Formasi Nampol ( Tmn )
•Formasi ini terdapat di sekitar Desa Ronggojati
kecamatan Baturetno
•Formasi ini memiliki luas 30.782.896,546 m2.
Hasil Interpretasi Geologi
12. Satuan Gunung api 1 ( Qvl 1)
•Formasi ini tersebar di sekitar kecamatan Ngadirojo
dan Daerah Wonogiri
•Formasi ini memiliki luas wilayah 93.104.993,372
m2.
Hasil Interpretasi Geologi
13. Satuan Gunung api 2 ( Qvl 2)
•tersebar di sekitar Kecamatan Selogiri,wonogiri dan
Kecamatan Ngutoronadi
•Formasi ini memiliki luas sekitar 43.415.717,590 m2
Hasil Interpretasi Geologi
14. Satuan Alluvium ( Qa)
Gambar Kenampakan satuan Qa
pada Citra
Gambar Lokasi satuan Qvl-1
pada Lokasi Penelitian
•Satuan ini terdapat menyebar disekitar Kecamatan Weru,
Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Bulu dan Kecamatan
Selogiri,
•Satuan ini memiliki luas sekitar 74.004.575,91 m2.
Hasil Interpretasi Geologi
15. Formasi Baturetno ( Qb )
Gambar Kenampakan Formasi
Tmwl-1 pada Citra
Gambar Lokasi satuan Qb
pada Lokasi Penelitian
•Formasi ini tersebar disekitar Kecamatan Baturetno,
Kecamatan Wuryantoro dan Kecamatan Eromoko
•Formasi ini memiliki luas sekitar 110.214.506,809 m2
Hasil Interpretasi Geologi
16. Formasi Nglanggran ( Tmng )
Gambar Kenampakan Formasi Tmng
pada Citra
Gambar Lokasi Formasi Tmng
pada Lokasi Penelitian
•Formasi ini tersebar di sekitar kecamatan Eromoko
dan Kecamatan Ngutoronadi
•Formasi ini memiliki luas 11.962.259,10 m2
Hasil Sebaran Batuan
wilayah Kab. Wonogiri
berdasarkan penelitian
• Ditemukan dominasi satuan batu gamping pada
berbagai formasi batuan yang tersebar di seluruh
wilayah Kabupaten Wonogiri.
• Formasi yang di identifikasi mengandung satuan
batu gamping adalah Formasi Wonosari Punung
yang diberi simbol Tmwl, dimana dalam
penelitian ini untuk Formasi wonosari Punung
terbagi menjadi Tmwl 1,2,3 dan 4
Kelurusan Batuan ( Lineaments)
Kelurusan /
Lineaments
Gambar Lineaments pada
Overlay DEM 30m dan AVNIR 2
Struktur geologi yang dijumpai di daerah penelitian berupa
kelurusan, sesar, perlapisan batuan, synklin /antiklin.
Kelurusan/ Lineaments pada citra ditandai dengan adanya
garis lurus di antara batuan yang menyebabkan terputusnya
pola litologi (Pusat Survei Geologi Bandung,20010).
Kesimpulan
Data ALOS dapat dipakai sebagai alat untuk mempermudah
dalam identifikasi sebaran batuan (Pemetaan Geologi)
dalam peta skala besar 1:50.000.
Kombinasi band citra ALOS- AVNIR 2 yang sesuai untuk
interpretasi geologi adalah kombinasi band 432.
Dalam proses identifikasi geologi (sebaran batuan), tidak
dapat dilakukan interpretasi secara digital.
Kesimpulan
• Dari hasil penelitian ini untuk wilayah Kab.Wonogiri
didominasi oleh Formasi Wonosari Punung (Tmwl)
baik yang diidentifikasi Tmwl 1, Tmwl 2, Tmwl 3,
Tmwl 4 dengan luas 153.773.349,6 m2.
• Dari penelitian ini juga dapat diambil kesimpulan
sebaran formasi Wuni (Tmw) merupakan formasi yang
paling sedikit jumlah luasannya.
• Sebaran formasi ini berada disekitar kawasan
Kecamatan BatuRetno Kab. Wonogiri.
• Luas daerah sebaran Formasi Wuni (Tmw) ini adalah
6.304.083,39 m2
Kesimpulan
Ditemukan formasi yang baru dalam hasil interpretasi
yang dilakukan dalam penelitian ini yang diberi nama :
• Tmwl 1, Tmwl 2, Tmwl 3, dan Tmwl 4
• Tms 1, Tms 2 dan Tms 3
• Tomm 1 dan Tomm 2
• Qvl 1 dan Qvl 2
• Pemilihan nama didasarkan atas kemiripan struktur
penyusun batuan dan interpretasi visual secara manual
dan 7 kunci interpretasi dan ditambah dengan
kenampakan morfologi yang ada.
Memiliki kelurusan batuan (Lineament)
Saran
• Dalam proses Interpretasi hendaknya dilakukan dengan
Interpretasi cara visual untuk hasil yang sesuai, ditunjang
dengan pengambilan sampel pada area penelitian.
• Dalam proses interpretasi manual hendaknya banyak
melakukan analisa geologi untuk mempermudah
klasifikasi visual dalam penentuan Lineaments dan batas
litologi batuan.
• Menggunakan kombinasi band yang tepat dalam prosesing
pada hasil interpretasi akan mempermudah dalam proses
klasifikasi secara visual.
Saran
• Penggunaan instrument ALOS - PRISM dengan Resolusi
2,5m dapat diaplikasi bersama untuk memperjelas tampilan
dan integrasi resolusi citra. Untuk instrument ALOS –
PALSAR dapat diaplikasikan dengan menggunakan
formula pengolahan data yang baku (sedang proses riset di
Jepang).
• Dalam hasil klasifikasi wilayah Kab. Wonogiri didominasi
oleh satuan batu gamping oleh karena itu dapat di
manfaatkan untuk kawasan tambang bahan galian C yang
tetap menjaga aspek keramahan lingkungan.
Download