MENGAPA LAUT?

advertisement
MAKNA STRATEGIS LAUT
1. Ekonomi
2. Keamanan
3. Proyeksi kekuatan nasional
I. EKONOMI
95% perdagangan dunia
Energy supply route: Hormuz (15 mbpd,
Malaka 11 mbpd)
Kerugian sekitar $13-15 bn/tahun
Rejim keamanan laut untuk kepentingan
ekonomi: ISPS Code dan CSI
II. KEAMANAN
Perbatasan dan klaim wilayah karena
kaitannya dengan posisi dan kekayaan
sumber alam
Kontrol wilayah yang terbuka
Penggunaan wilayah laut oleh masyarakat
internasional
III. PROYEKSI KEKUATAN NASIONAL
Untuk melindungi kepentingan
ekonomi/neo-merkantilisme
Kepentingan pertahanan/traditional
security
Kepentingan diplomacy (gun-boat
diplomacy/coercive diplomacy dan portvisit, peace operations)
Asia Tenggara dan Asia Timur
Selat Malaka: 60.000 kapal/tahun, 1/3 perdagangan
dunia dengan volume $390 milyar
Selat Lombok: 3.900 kapal/tahun, nilai $40 milyar
Selat Sunda: 3.500 kapal/tahun, $5 milyar/tahun
Jika ketiga selat ini ditutup, kerugian akibat pengalihan
rute akan capai $8 milyar/tahun
Tahun 2015 ekonomi China, India, Jepang akan lebih
besar dari AS dan Eropa ($19,8; 14; dan 11,6 trilyun
dolar)
Tahun 2050 China, India, dan Jepang akan sebesar 2
kali AS dan 4 kali Eropa. Konsekuensi: kompetisi energi:
sumber, rute, dan harga.
Keamanan
1. Perbatasan:Indonesia mempunyai masalah
perbatasan laut dengan 10 negara
2. Kontrol wilayah: kejahatan transnasional
(terrorisme, penyelendupan senjata, human
trafficking dan illegal migration), illegal fishing,
dsb
3. Perlindungan ALKI: safety, security, dan
sovereignty
4. Keamanan maritim kawasan: PSI, CSI, RMSI,
ReCAAP (Regional Cooperation Agreement on
Anti Piracy), ISPS Code.
PROYEKSI KEKUATAN NASIONAL
Why proyeksi:
penguasaan perdagangan internasional;
penguasaan dan penggunaan sumber-sumber
laut; operasi angkatan laut di saat perang;
penggunaan kekuatan angkatan laut dan
kekuatan ekonomi maritim sebagai instrumen
diplomasi, penangkalan, dan pengaruh di masa
damai
Lanjutan:
1. Sejak tahun 1990-an, hampir semua Asia
Pasifik modernisasi kekuatan laut
2. Kesadaran tentang geopolitik kawasan
sesuai matra dan real interests bidang
ekonomi dan keamanan
Submarines
Asia Timur
Australia
6
China
57
Jepang
18
Korsel
20
Korut
88
Taiwan
4
Asia Tenggara
(selected countries)
Indonesia
Malaysia
Singapura
Thailand*
2
4
-
Destroyers
Frigates
Aircrafts
27
45
6
9
13
44
9
9
3
22
145
2643
300
540
590
479
-
12
4
1
12
94
82
111
165
-
lanjutan
China saat ini sudah memiliki kapal selam nuklir strategis dan diperkirakan akan
mengembangkan kekuatan kapal selamnya. Diperkirakan pada tahun 2016 China
sudah akan menantang supremasi kekuatan laut Amerika Serikat di kawasan.
China merencanakan pengadaan 5 kapal selam nuklir baru, 30 kapal selam serang,
dan kapal induk nuklir. Seperti dikatakan oleh President Hu Jintao ”the navy should
be strengthened and modernised...the navy should be prepared at any time for
military struggle”.
India yang saat ini telah memiliki 10 kapal selam akan diperkuat dengan 6 kapal
selam nuklir dari Perancis dan 3 kapal selam nuklir baru dengan kemampuan
meluncurkan peluru kendali nuklir.
Negara-negara Asia Tenggara juga akan melakukan modernisasi kekuatan laut
mereka. Singapura membeli 4 kapal selam dan akan memesan 2 kapal selam baru,
korvet modern kelas Lafayette dari Perancis, helikopter Seahawks, dan LST.
Malaysia akan memperkuat kekuatan laut dengan 2 kapal selam Scorpene yang
akan berpangkalan di Teluk Sepanggar, Sabah, 2 kapal frigat, serta penguatan
kemampuan patroli untuk melindungi kepentingan ekonomi dan keamanan di zona
ekonomi eksklusif mereka. Thailand membeli frigat baru dari Inggris dan helikopter
Super Lynx.
lanjutan
Sementara itu, Indonesia akan memperoleh 4 kapal korvet kelas Sigma dari
Belanda serta rencana penambahan 3 frigate, 3 kapal selam, dan 4 landing
ship (jika tdk ada perubahan)
Di luar Asia Tenggara, Australia kini telah diperkuat dengan 6 kapal selam
Collin-class. Australia juga telah memutuskan untuk memperkuat kekuatan
laut dengan menganggarkan $ 10 milyar yang merupakan bagian dari
program pengembangan pertahanan Australia dengan anggaran total $42
milyar. Korea Selatan juga akan melakukan pengadaan kapal selam setara
dengan Collin-Class submarine Australia.
Secara umum diperkirakan bahwa Asia Pasifik akan membelanjakan sekitar
$ 108 milyar untuk mengembangkan kekuatan laut mereka dalam jangka
waktu 10 tahun yang akan datang. Sekitar 841 kapal akan dibeli atau
diproduksi, 83 diantaranya adalah kapal selam. Sebanyak $ 84 milyar akan
dibelanjakan untuk kapal selam dan kemampuan anti kapal selam.
Implikasi bagi Indonesia
Strategi penangkalan berbasis kekuatan laut
Peningkatan anggaran pertahanan
Pembangunan kekuatan laut (Renstra TNI-AL 20042024:
- Pembangunan sistem Armada Terpadu yang terdiri dari 274
kapal perang: Pemukul (110), Patroli (66), Pendukung (98).
Berarti perlu pengadaan 19 kapal perang per tahun. Kapal
lama banyak yang harus diganti karena usianya rata-rata
lebih dari 30 tahun.
- Masalah: industri kapal dalam negeri berkapasitas membuat
kapal patroli cepat. Dua jenis yang lain harus kerjasama atau
membeli dari luar negeri.
Download